teladan dari india pengantar arsitektur
DESCRIPTION
pengantar arsitekTRANSCRIPT
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
KELOMPOK F :
SIRILUS RULLY SUKRANTA 15451MONICA NATHANIA MAHARANI 15473RIKA SURYA PANJI P 15494DEWA PUTU YOGANTARA PUTRA 15514
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Wastu India
Wastu berasal dari kata Vasthu, dalam bahasa Jawa Kuna Vasthuwidya atau Wastuwidya yang berarti ilmu bangunan. Vasthu/wastu jauh lebih luas dan menyeluruh dari kata Yunani architectonikos (seni bangunan).Jadi, Wastu India adalah seni ilmu bangunan yang berasal dari India
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
SIMBOLISME WASTU INDIA
Candi BorobudurCandi Borobudur adalah candi yang terpengaruh oleh filsafat India yang terdiri atas 3 lapisan pokok, yaitu:
KAMA-DATU(tahap hasrat, ingin, nafsu belaka)Lapisan pertama yang luas, menggambarkan alam purba. Melambangkan tahap keadaan manusia ketika masih kama.
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
RUPADHATU (tahap penuh rupa)Lapisan kedua setelah KAMA-DATU, adalah keadaan manusia di dunia fana. Sadar, tetapi semu yang dimaksudkan adalah alam maya dengan segala bentuk rupa.
ARUPADHATU(tahap tanpa rupa, tahap hening)Lapisan ketiga setelah ARUPADATU, yang menuju kesadaran sejati, karena tidak lagi menghiraukan bentuk, rupa, jenis, dsb.
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F Rumah juga terdiri dari ketiga DATU, yaitu: 1. Dasar dan Lantai2. Tiang dan Dinding-dinding3. Atap yang memucuk seperti
gunungan pada wayang kulit.Memucuk ke arah kehampaan yang lepas dari tipuan maya.
Unsur pokok kedua yang tampak , bahwa stupa yang dimaksud benar-benar sebagai poros,artinya poros putaran atau lebih tepatnya nasib samsara dilambangkan sebagai cakra
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Maya Dan Cakra
Maya dan Cakra disimbolisasikan dalam lambang perjalanan hidup mengitari suatu poros atau pusat. Misalnya Candi Borobudur dan stupa-stupa sebagai Poros. Perjalanan berkililing disebut dengan pradaksina, misalnya mengililingi Candi Borobudur dari Kamadatu hingga Arupadatu.
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Dalam arsitektur modern hakikanya masih sama yakni bagaimana dengan citra dan pelambangan bentuk yang tersedia, arsitektur tidak dapat menciptakan berjiwa rendah.Menurut kepercayaan Hindia , Nirvana tidak hanya kosong negatif belaka tetapi diberi arti positif titik, menurut Hukum Einstein masa ener-energi tidak selalu harus bersifat belaka, karena energi adalah suatu bentuk materi dan materi adalah salah satu bentuk energi maka “pengosongan” materi.
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Oleh karena itu bentuk arsitektural harus berdimensi “A-RUPADHATU” dalam arti baru: “yang mengatasi rupa belaka”; mengandung arti dan yang mengangkat ataupun mengajak manusia hidup sebagai manusiawi dan semakin luhur.
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Bentuk Lingkaran
Bentuk lingkaran (kebudayaan India) lambang “kefanaan”Bentuk lingkaran dihayati sebagai pelambangan segala maya, seperti kubah yang terlihat konkret, namun ternyata tipuan.
Simbol
Simbol bentuk bujur sangkar yang mengingatkan kepada bentuk kiblat-angin yang lebih abstrak karena juga tidak tampak dan mengendap (mandala).
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Penghidupan serta kesuburan semesta raya tercipta dengan imajinasi manusia Hidia terhadap Sang Wanita , yang selalu dilukis atau di pahat serba montok yang berarti ekspresif dari kedewasaan, kemampuan untuk membuahkan kehidupan.Ide tersebut lebih utuh, lebih jujur dan pada dasarnya lebih bermutu dan bermanfaat, kesuburan montok tidak lepas dari pembelengguan maya , semu yang harunya diatasi, di bebaskan.
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Pemahaman arsitektur saat ini merupakan arsitektur barat . Bukan kita semakin mudah mejiplaknya, melainkan agar kita memahami dari dalam sehingga lebih mudah menemukan bentuk-bentuk wastu kepribadian
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Contoh Kasus
60,05 m
Dimensi : Panjang 60, lebar 60, tinggi 60,05Proporsi : Satu buah kubah besar, emapat buah
kubah kecil dan empat buah menara tinggi yang berada di sekeliling Taj Mahal
Skala : skala heroik, karena Upaya untuk membuat ekspresi suatu obyek tampak lebih besar atau menghadirkan kesan monumental Utilitas Tempat persemayaman terakhir dari istri raja Shāh Jahan yang bernama Mumtaz Mahal
Firmitas di susun dengan 43 jenis batu permata dan tiang-tiang sebagai kekuatannya dan batu marmer yang putihVenustas di susun sebanyak 43 batu permata sebagai hiasan dan ukiran kaligrafi di dindingnya dan taj mahal sebagai salah satu keajaiban dunia sampai sekarang
YOGA/ 140115514
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Contoh Kasus
QUTUB MINARUtilitas Sebuah monumen Islam Kuno, yang dalam lingkungannya ada Masjid Quwwat-ul-Islam sebagai tempat ibadahFirmitas Qutub Minar dibangun dengan batu pasir merahVenustasTerdiri dari tiga tingkatan yang setiap lantainya dikelilingi oleh balkon melingkar dan didukung oleh kurungan batu yang dihiasi desain sarang lebah. Ada 379 anak tangga menuju puncak. Bangunan menara juga dihiasi berbagai prasasti dalam bahasa Arab. Secara tertulis ini mengungkapkan sejarah pembangunan Qutub.
Dimensi : Tinggi 72,5 m, diameter bawah 14,32 m, diameter atas 2,75 m
Proporsi : Kubah ganda dan menara tinggiSkala : skala Alamiah, Merupakan usaha/upaya untuk membuat sesuatu sesuai dengan ekspresi ukuran yang sesungguhnya. Menggunakan skala yang disesuaikan dengan fungsinya.
RULLY/ 140115451
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Contoh Kasus
Delhi AkshardhamUtilitas Kuil Hindu terindah dan terbesar di dunia yang digunakan sebagai tempat spiritual
FirmitasBangunan Delhi Akshardam memiliki tiang-tiang ukiran sebagai kekuatan bangunan.Bahan bangunan kuil ini menggunakan batu merah muda dan marmer merah yang konon melambangkan kesucian dan kedamaian.
VenustasMemiliki kubah-kubah di atasnyaKuil yang dihiasi dengan patung tokoh-tokoh penting dan dewa-dewa dari sejarah India.
Patung Dewa Sejarah India
Tiang-tiang ukiranSembilan Kubah
Dimensi : Panjang 110 m, lebar 96 m, tinggi 43 mProporsi : Terdapat 234 tiang dan 9 kubah, tiang
tersebut beisi ukiranSkala : skala skala Alamiah, Merupakan usaha/upaya untuk membuat sesuatu sesuai dengan ekspresi ukuran yang sesungguhnya. Menggunakan skala yang disesuaikan dengan fungsinya
MONIC/ 140115473
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
Contoh KasusDimensi : Menempati area seuas 5 km
persegiProporsi : sangat tertata, istana dan masjid
terletak di atas bukit dan bangunan lai terletak dissi jaih bukit, itu menunjukan bahwa istana dan masjid sebagai pusatnya
Skala :skala heroik karena Upaya untuk membuat ekspresi suatu obyek tampak lebih besar atau menghadirkan kesan monumental
Utilitas : PerkotaanFirmitas : terlihat kokoh karena dibangun di atas bukit
dan tertutup oleh dindingVenustas : Dihiasi dengan ukiran di setiap dindingnya dan
banyak kubah-kubah kecil
PANJI/ 140115494
UNIVERSITAS ATMA JAYAYOGYAKARTAARSITEKTUR
PENGANTAR ARSITEKTUR
KELOMPOK F
REFRENSI
Mangunwijaya, Y.B. “Wastu Citra”. 2013. Gramedia: Jakarta. .”Pengantar ke ilmu Budaya Bentuk Arsitektur Sendi-Sendi Filsafatnya Berserta Contoh-Contoh Praktis