tenosynovitis de'quervain

29
Referat TENOSYNOVITIS DE’QUERVAIN Oleh: Rivia Krishartanty 04084811416067 Pembimbing : dr. Yenny Fitrizar DEPARTEMEN KESEHATAN REHABILITASI MEDIK RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 1

Upload: kristivia

Post on 23-Jan-2016

131 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

ABCD

TRANSCRIPT

Page 1: Tenosynovitis de'Quervain

Referat

TENOSYNOVITIS DE’QUERVAIN

Oleh:

Rivia Krishartanty 04084811416067

Pembimbing :

dr. Yenny Fitrizar

DEPARTEMEN KESEHATAN REHABILITASI MEDIK

RUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

1

Page 2: Tenosynovitis de'Quervain

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan segenap syukur penulis panjatkan atas

selesainya referat berjudul “Tenosynovitis de’quervain”. Terima kasih pada Allah

SWT atas rahmat dan ridho-Nya yang tiada henti diberikan. Salawat beriring

salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para

sahabatnya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Pembimbing dr. Yenny

Fitrizar yang telah memberikan bimbingan selama proses penyusunan referat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam referat ini masih sangat banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

untuk perbaikan. Penulis berharap semoga referat ini dapat memberikan manfaat

dan dapat menjadi sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan. Amin ya

rabbal alamiin.

Palembang, September 2015

Penulis

2

Page 3: Tenosynovitis de'Quervain

DAFTAR ISI

Judul ....................................................................................................................................i

Kata Pengantar ..................................................................................................................iii

Daftar Isi ............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Defenisi..................................................................................................................2

2.2 Epidemiologi..........................................................................................................2

2.3 Etiologi...................................................................................................................2

2.4 Anatomi dan fisiologi.............................................................................................5

2.5 Patofisiologi............................................................................................................8

2.6 Diagnosis.................................................................................................................9

2.7 Diagnosis Banding................................................................................................11

2.8 Pengobatan............................................................................................................12

2.9 Prognosis...............................................................................................................15

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17

3

Page 4: Tenosynovitis de'Quervain

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

De Quervain syndrome juga dikenal sebagai washerwoman's sprain, radial

styloid tenosynovitis, De Quervain sindrom, de Quervain's stenosing tenosynovitis

or mother's wrist and mommy thumb. Sejarah dari tennosynovitis De Quervain

pertama kali ditemukan oleh seorang ahli bedah Swiss, Fritz de Quervain (1868-

1940).1 Penyakit ini dideskripsikan untuk yang pertama kalinya oleh Fritz de

Quervain pada tahun 1895. Awalnya, Fritz de Quervain mendeskripsikan penyakit

ini dengan apa yang kita kenal sebagai tenovaginitis yaitu proliferasi jaringan

fibrosa retinakulum otot-otot ekstensor dan tendon sheath dari otot ekstensor

polisis brevis dan otot abduktor polisis longus. Beberapa tahun kemudian, terjadi

stenosis tenosynovitis dari kedua tendon tersebut (kompartemen dorsal pertama)

hingga kemudian penyakit ini dikenal dengan nama de Quervain’s tenosynovitis. 2,3

De Quervain syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah

prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor

polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada

kedua tendon tersebut.De Quervain syndrome atau tenosinovitis stenosans ini

merupakan tendovaginitis kronik yang disertai penyempitan sarung tendon. Sering

juga ditemukan penebalan tendon. Lokasi de Quervain syndrome ini adalah pada

kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan. Kompartemen dorsal

pertama pada pergelangan tangan termasuk di dalamnya adalah tendon otot

abduktor polisis longus (APL) dan tendon otot ekstensor polisis brevis (EPB).

Penderita dengan kondisi yang seperti ini biasanya datang dengan nyeri pada

aspek dorsolateral dari pergelangan tangannya dengan nyeri yang berasal dari arah

ibu jari dan/atau lengan bawah bagian lateral. 4,5

4

Page 5: Tenosynovitis de'Quervain

Penyebab utama dari de Quervain syndrome adalah overuse oleh karena

gerakan yg berulang-ulang dalam waktu yg lama pada tangan terutama yg

menggunakan ibu jari seperti mencubit, memeras, memelintir, menekan dan

menggenggam. Uniknya sebagian besar kasus ini terjadi pada wanita. Selain itu

tak menutup kemungkinan reumatoid artritis dan cidera langsung pada tangan

juga menyebabkan de Quervain syndrome. 3

Penatalaksanaan de Quervain syndrome biasanya dengan istirahat,

berendam air hangat dan obat- obat anti peradangan non steroid (NSAID), kadang

suntikan kortikosterid membantu pada 80 % - 90 % kasus. Operasi kadang kala

dibutuhkan. 6

5

Page 6: Tenosynovitis de'Quervain

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

De Quervain’s syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah

prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor

polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada

kedua tendon tersebut. 4,5 De Quervain’s syndrome atau tenosinovitis stenosans ini

merupakan tendovaginitis kronik yang disertai penyempitan sarung tendon. Sering

juga ditemukan penebalan tendon. 5

Lokasi de Quervain’s syndrome ini adalah pada kompartemen dorsal pertama

pada pergelangan tangan. Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan

termasuk di dalamnya adalah tendon otot abduktor polisis longus (APL) dan

tendon otot ekstensor polisis brevis (EPB). Pasien dengan kondisi yang seperti ini

biasanya datang dengan nyeri pada aspek dorsolateral dari pergelangan tangannya

dengan nyeri yang berasal dari arah ibu jari dan / atau lengan bawah bagian

lateral. Kondisi seperti ini mempunyai respon yang baik terhadap penanganan non

bedah. 3

Gambar 1. Kompartemen dorsal pertama pergelangan tangan pada daerah tepi

lateral dari snuffbox.

6

Page 7: Tenosynovitis de'Quervain

Gambar 2. Tampak kompartemen dorsal pertama pada daerah stiloid radius

menonjol.

2.2 Epidemiologi

Angka kejadian di USA untuk penyakit ini relatif, terutama di antara

orang-orang yang menunjukkan aktivitas yang menggunakan tangan berulang-

ulang, seperti pekerja pemasangan bagian-bagian mesin tertentu dan sekretaris. 3

Mortalitas tidak berhubungan dengan kondisi penyakit ini. Beberapa morbiditas

yang dilaporkan mungkin terjadi pada pasien dengan riwayat nyeri progresif di

mana berhubungan dengan aktivitas yang memerlukan penggunaan tangan yang

terkena. De Quervain’s syndrome lebih banyak diderita oleh orang dewasa

dibanding pada anak-anak. 3

7

Page 8: Tenosynovitis de'Quervain

Hingga saat ini belum ditemukan adanya korelasi yang nyata antara

insiden de Quervain’s syndrome dengan sejumlah ras tertentu. Meskipun penyakit

seperti ini sering dijumpai pada pria dan wanita, tetapi de Quervain’s syndrome

menunjukkan jumlah yang signifikan di mana lebih banyak terjadi pada wanita

dibandingkan pada pria. Beberapa sumber bahkan memperlihatkan rasio yang

sangat tinggi pada wanita dibandingkan pada pria, yaitu 8 : 1. Menariknya,

banyak wanita yang menderita de Quervain’s syndrome selama kehamilannya

atau selama periode postpartum. 3

2.3 Etiologi

Trauma minor yang berulang-ulang umumnya memberikan kontribusi

terhadap perkembangan penyakit de Quervain’s syndrome. Aktivitas-aktivitas

yang mungkin menyebabkan trauma ulangan pada pergelangan tangan termasuk

faktor pekerjaan, tugas-tugas sekretaris, olahraga golf, atau permainan olahraga

yang menggunakan raket. 3

Gambar 3. Tugas-tugas dari seorang sekretaris yang dapat menyebabkan

trauma ulangan pada pergelangan tangan

Faktor-faktor lain yang mungkin dapat memberikan kontribusi terjadinya de

Quervain’s syndrome antara lain : 3,6,7

1. Trauma akut pada tangan terutama ibu jari.

2. Berhubungan dengan rheumatoid arthritis.

8

Page 9: Tenosynovitis de'Quervain

Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi inflamasi tendon yang terjadi

berhubungan dengan gesekan yang berlebihan / berkepanjangan antara tendon dan

pembungkusnya, terjadi misalnya pada wanita yang pekerjaannya memeras kain. 4,7

2.4 Anatomi dan Fisiologi

Tendon adalah penghubung antara tulang dan otot. Tendon ada yang

dibungkus dengan pembungkus tendon (tendon sheath), ada pula yang tidak dan

langsung melekat pada tulang. 8,9

Gambar 4. Tendon dari otot abduktor polisis longus dan otot ekstensor polisis

brevis.

Pergelangan tangan bagian dorsal yang terdiri dari otot-otot ekstensor dibungkus

oleh sebuah retinakulum ekstensor yang berjalan melalui tulang-tulang karpal.

Retinakulum ini terdiri dari jaringan fibrosa. Bagian medial dari retinakulum ini

melekat pada os pisiform dan os hamate sementara bagian lateralnya melekat pada

bagian distal dari os radius. Ada enam kompartemen jaringan fibrosa yang melalui

otot-otot ekstensor ini. Kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh jaringan

fibrosa. Setiap kompartemen dibungkus oleh tendon sheath yang berisi cairan

sinovial dan semuanya dibungkus oleh retinakulum tadi. 8,9,10

9

Page 10: Tenosynovitis de'Quervain

Gambar 5. Retinakulum otot-otot ekstensor, tendon sheath, dan potongan

transversal tendon sheath

Struktur kompartemen dari radial ke ulnar adalah kompartemen pertama

yang terdiri dari tendon otot ekstensor polisis brevis dan tendon otot abduktor

polisis longus, kompartemen kedua yang terdiri dari tendon otot ekstensor karpi

radialis brevis dan tendon otot ekstensor karpi radialis longus, kompartemen

ketiga yaitu tendon otot ekstensor polisis longus, kompartemen keempat yaitu

tendon otot ekstensor digitorum dan otot ekstensor indicis, kompartemen kelima

adalah tendon otot ekstensor digiti minimi, dan kompartemen keenam adalah

tendon otot ekstensor karpi ulnaris. 8,9,10

10

Page 11: Tenosynovitis de'Quervain

Gambar 6. Kompartemen pertama sampai kompartemen keenam.

De Quervain’s syndrome adalah stenosis pada tendon sheath kompartemen dorsal

pertama pergelangan tangan. Kompartemen ini terdiri dari tendon otot abduktor

polisis longus dan otot ekstensor polisis brevis. 1,3,10,11

Gambar 7. Kompartemen dorsal pertama

Tendon pada otot ekstensor polisis brevis berfungsi pada pergerakan

ekstensi polluks, sedangkan tendon pada otot abduktor polisis longus berfungsi

sebagai pergerakan abduksi pada polluks. 8,9,10

11

Page 12: Tenosynovitis de'Quervain

Di antara kedua tendon ini berjalan cabang dari nervus radialis sebagai

sensoriknya sehingga jika terjadi stenosis pada kompartemen ini akan merangsang

terjadinya nyeri oleh iritasi pada nervus radialis. 8,9

2.5 Patofisiologi

Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk

pembungkus tendon yang menutupi tendon otot abduktor polisis longus dan

tendon otot ekstensor polisis brevis pada tepi lateral. Inflamasi pada daerah ini

umumnya terlihat pada pasien yang menggunakan tangan dan ibu jarinya untuk

kegiatan-kegiatan yang repetitif. Karena itu, de Quervain’s syndrome dapat terjadi

sebagai hasil dari mikrotrauma kumulatif (repetitif). 3,7

Pada trauma minor yang bersifat repetitif atau penggunaan berlebih pada

jari-jari tangan (overuse) menyebabkan malfungsi dari tendon sheath. Tendon

sheath yang memproduksi cairan sinovial mulai menurun produksi dan kualitas

cairannya. Akibatnya, pada penggunaan jari-jari selanjutnya terjadi pergesekan

otot dengan tendon sheath karena cairan sinovial yang berkurang tadi berfungsi

sebagai lubrikasi. Sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat fibrosa yang tampak

sebagai inflamasi dari tendon sheath. Proliferasi ini menyebabkan pergerakan

tendon menjadi terbatas karena jaringan ikat ini memenuhi hampir seluruh tendon

sheath. Terjadilah stenosis atau penyempitan pada tendon sheath tersebut dan hal

ini akan mempengaruhi pergerakan dari kedua otot tadi. Pada kasus-kasus lanjut

akan terjadi perlengketan tendon dengan tendon sheath. Pergesekan otot-otot ini

merangsang nervus yang ada pada kedua otot tadi sehingga terjadi perangsangan

nyeri pada ibu jari bila digerakkan yang sering merupakan keluhan utama pada

penderita penyakit ini. 1,3,11 Pembungkus fibrosa dari tendon abduktor polisis

longus dan ekstensor polisis brevis menebal dan melewati puncak dari prosesus

stiloideus radius. 4,6,7

2.6 Diagnosis

Kelainan ini sering ditemukan pada wanita umur pertengahan. Gejala yang

timbul berupa nyeri bila menggunakan tangan dan menggerakkan kedua otot

12

Page 13: Tenosynovitis de'Quervain

tersebut yaitu bila menggerakkan ibu jari, khususnya tendon otot abduktor polisis

longus dan otot ekstensor polisis brevis. Perlu ditanyakan juga kepada pasien

riwayat terjadinya nyeri. Sebagian pasien akan mengungkapkan riwayat terjadinya

nyeri dengan trauma akut pada ibu jari mereka dan sebagian lainnya tidak

menyadari keluhan ini sampai terjadi nyeri yang lambat laun makin menghebat.

Untuk itu perlu ditanyakan kepada pasien apa pekerjaan mereka karena hal

tersebut akan memberikan kontribusi sebagai onset dari gejala tersebut khususnya

pada pekerjaan yang menggunakan jari-jari tangan. Riwayat penyakit lain seperti

pada rheumatoid arthritis dapat menyebabkan pula deformitas dan kesulitan

menggerakkan ibu jari. Pada kasus-kasus dini, nyeri ini belum disertai edema

yang tampak secara nyata (inspeksi), tapi pada kasus-kasus lanjut tampak edema

terutama pada sisi radial dari polluks. 3,10,11

Pada pemeriksaan fisik, terdapat nyeri tekan pada daerah prosesus

stiloideus radius, kadang-kadang dapat dilihat atau dapat teraba nodul akibat

penebalan pembungkus fibrosa pada sedikit proksimal prosesus stiloideus radius,

serta rasa nyeri pada adduksi pasif dari pergelangan tangan dan ibu jari. Bila

tangan dan seluruh jari-jari dilakukan deviasi ulnar, penderita merasa nyeri oleh

karena jepitan kedua tendo di atas dan disebut uji Finkelstein positif. 4,5,6,7

Gambar 8. Tampak inflamasi pada tendon sheath dari kompartemen dorsal

pertama

Tanda-tanda klasik yang ditemukan pada de Quervain’s syndrome adalah

tes Finkelstein positif. Cara melakukannya adalah dengan menyuruh pasien untuk

mengepalkan tanganya di mana ibu jari diletakkan di bagian dalam dari jari-jari

13

Page 14: Tenosynovitis de'Quervain

lainnya. Si pemeriksa kemudian melakukan deviasi ulnar pasif pada pergelangan

tangan si pasien yang dicurigai di mana dapat menimbulkan keluhan utama berupa

nyeri pergelangan tangan daerah dorsolateral. 3,16

Gambar 9. Daerah yang nyeri pada de Quervain’s syndrome

Lakukan tes Finskelstein secara bilateral untuk membandingkan dengan bagian

yang tidak terkena. Hati-hati memeriksa ”the first carpometacarpal (CMC) joint”

sebab bagian ini dapat menyebabkan tes Finskelstein positif palsu.6Selain dengan

tes Finkelstein harus diperhatikan pula sensorik dari ibu jari, refleks otot-otot, dan

epikondilitis lateral pada tennis elbow untuk melihat sensasi nyeri apakah primer

atau merupakan referred pain. 3,12,13

Gambar 10. Tes Finkelstein, si pemeriksa melakukan deviasi ulnar pasif pada

pergelangan tangan pasien

14

Page 15: Tenosynovitis de'Quervain

Gambar 11. Tes Finkelstein

Pemeriksaan laboratorium tidak ada yang spesifik untuk menunjang

diagnosis penyakit ini. Kadang dilakukan pemeriksaan serum untuk melihat

adanya faktor rheumatoid untuk mengetahui penyebab penyakit ini, tetapi hal ini

juga tidak spesifik karena beberapa penyakit lain juga menghasilkan faktor

rheumatoid di dalam darahnya. 3,10,14

Pemeriksaan radiologik secara umum juga tidak ada yang secara spesifik

menunjang untuk mendiagnosis penyakit ini. Akan tetapi, penemuan terbaru

dalam delapan orang pasien yang dilakukan ultrasonografi dengan transduser 13

MHz resolusi tinggi diambil potongan aksial dan koronal didapatkan adanya

penebalan dan edema pada tendon sheath. Pada pemeriksaan dengan MRI terlihat

adanya penebalan pada tendon sheath tendon otot ekstensor polisis brevis dan otot

abduktor polisis longus. Pemeriksaan radiologis lainnya hanya dipakai untuk

kasus-kasus trauma akut atau diduga nyeri oleh karena fraktur atau osteonekrosis. 3,10

2.7 Diagnosis Banding

Yang merupakan diagnosis banding de Quervain’s syndrome adalah

sebagai berikut : 3,10,11

1. Carpal Tunnel Syndrome, di mana pada penyakit ini dirasakan nyeri pada ibu

jari tangan. Nyeri ini tidak hanya dirasakan pada ibu jari tangan, akan tetapi

dapat ke seluruh pergelangan tangan bahkan dapat sampai ke lengan. Carpal

Tunnel Syndrome adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh kompresi

15

Page 16: Tenosynovitis de'Quervain

pada nervus medianus akibat inflamasi pada pergelangan tangan. Penyebab

inflamasi dapat karena suatu infeksi, trauma, atau penggunaan berlebihan

pada pergelangan tangan (overuse). Gejala lain pada penyakit ini adalah

adanya rasa panas dan kelemahan pada otot-otot pergelangan tangan.

2. Osteoarthritis pada persendian di pergelangan tangan.

3. Kienbock disease yaitu osteonekrosis pada os lunate.

4. Degenerative arthritis pada sendi radioscaphoid, cervical radiculopathy

terutama pada segmen C5 atau C6.

5. Cheiralgia paresthetica atau neuropati pada sensorik dari nervus radial.

6. Fraktur scaphoid yang tampak sebagai nyeri pada daerah snuff box pada

kompartemen dorsal pertama.

7. Intersection syndrome di mana tenosynovitis terjadi pada tendon dari

kompartemen dorsal pertama (tendon otot ekstensor polisis brevis dan otot

abduktor polisis longus) sampai ke tendon dari kompartemen dorsal kedua

(otot ekstensor karpi radialis longus dan otot ekstensor karpi radialis brevis)

dengan gejala nyeri dan inflamasi pada bagian distal pada daerah dorsolateral

dari lengan bawah. Nyeri pada penyakit ini lebih kurang di daerah lateral

dibandingkan pada de Quervain’s syndrome.

2.8 Pengobatan

Terapi de Quervain syndrome pada prisipnya adalah untuk mengurangi nyeri yang

diakibatkan oleh adanya inflamasi. Terapinya sendiri dibagi menjadi dua yakni

penatalaksanaan konservatif dan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan

sangat jarang dilakukan.11 Sedangkan untuk penatalaksanaan konservatif diuraikan

sebagai berikut:

1. Medikamentosa

Pemberian obat anti-inflamasi non-steroid sering diberikan kepada penderita

untuk mengurangi nyeri. Kadang juga diberikan injeksi kortikosteroid untuk

mengatasi inflamasi yang terjadi.3,5,

2. Rehabilitasi Medik

16

Page 17: Tenosynovitis de'Quervain

a. Fisioterapi :Dengan memberikan modalitas terapi berupa terapi dingin

pada fase akut dan dapat pula dimodifikasi dengan stimulasi listrik TENS

untuk mengurangi nyeri dan terapi panas SWD yang juga digunakan untuk

mengurangi nyeri serta mengurangi inflamasi yang terjadi pada fase

kronik

b. Ortotik-Prostetik: Dengan memberikan splint untuk mengistirahatkan ibu

jari dan pergelangan tangan.

Gambar 12. Splint yang digunakan sebagai terapi konservatif

Splint tidak diperkenankan dipakai sepanjang hari secara terus menerus,

penderita perlu membuka splint minimal 2 kali dalam sehari. Saat splint dilepas,

penderita dapat melakukan latihan-latihan sebagai berikut :

17

Page 18: Tenosynovitis de'Quervain

Gambar 13. Rangkaian latihan pergelangan tangan

a. Opposition stretch: letakkan tangan anda di atas meja, angkat pergelangan

tangan. Kemudian ujung ibu jari menyentuh ujung jari kelingking. Tahan posisi

tersebut selama kurang lebih 6 detik. Ulangi 10 kali.

b. Wrist stretch: dengan tangan yang lain, Bantu tangan sisi yang lain untuk

menahan dalam posisi fleksi selama 15-30 detik. Kemudia dengan cara yang

sama, tahan dalam posisi ekstensi dalam rentang waktu yang sama. Lakukakan

masing-masing 3 kali untuk tiap tangan. Sendi siku tetap dalam kondisi lurus.

c. Wrist flexion: genggam sebuah sabun dalam posisi tangan supinasi. Lakukan

gerakan fleksi pada sendi pergelangan tangan secara perlahan. Lakukan 10 kali.

Beban dapat secara perlahan ditingkatkan.

18

Page 19: Tenosynovitis de'Quervain

3. Edukasi

1) Sebaiknya pergelangan tangan diistirahatkan untuk sementara waktu dan

penderita menghindari kegiatan seperi mencuci, menulis, dll yang dapat

memperberat kerja otot pergelangan tangan.

2) Penderita diedukasi untuk sering melakukan kompres dingin pada bagian

pergelangan tangan kanannya di rumah.

4. Intervensi bedah diperlukan jika terapi konservatif tidak efektif lagi terutama

pada kasus-kasus lanjut di mana telah terjadi perlengketan pada tendon sheath.

2.9 Prognosis

Prognosis penyakit ini umumnya baik. Pada kasus-kasus dini, biasanya

berespon dengan baik pada terapi konservatif. Sedangkan pada kasus-kasus lanjut

dan tidak memberikan respon yang baik dengan terapi konservatif, dilakukan

tindakan bedah untuk dekompresi pada kompartemen dorsal pertama dari

pergelangan tangan. Umumnya berlangsung dengan baik, morbiditas dapat terjadi

jika terjadi komplikasi pasca operasi misalnya adhesi tendo atau subluksasi volar

tendon. 3,10,11 Pasien dengan de Quervain’s syndrome perlu untuk menghindari

aktivitas-aktivitas repetitif tertentu dari pergelangan tangan atau dari ibu jari

hingga pengobatan yang adekuat tercapai. 3

19

Page 20: Tenosynovitis de'Quervain

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dari informasi yang telah didapatkan dapat diambil kesimpulan bahwa De

Quervain Syndrome menimbulkan permasalahan nyeri, oedem, spasme,

keterbatasan Luas Gerak Sendi (LGS), penurunan kekuatan otot, Penurunan

kemampuan fungsional. Dalam hal ini digunakan modalitas Ultrasound (US),

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan terapi latihan sehingga

mampu memperbaiki dari fungsi yang terganggu, selain terapi rehabilitasi,

pengobatan tenosynovitis de’quervain dapat menggunakan obat-obatan, tetapi

lebih disarankan menggunakan terapi rehabilitasi seperti splint dengan

mengistirahatkan sejenak pada tempat yang terkena, setelah itu dilanjutkan

dengan latihan pergelangan tangan.

20

Page 21: Tenosynovitis de'Quervain

DAFTAR PUSTAKA

1. Polsdorfer, R, de Quervain’s Tenosynovitis, available at

http://healthlibrary.epnet.com, last reviewed November 2011.

2. NN, Biography of Fritz de Quervain, available at

http://www.whonamedit.com/doctor.cfm, 1994-2001.

3. Foye, PM, de Quervain’s Tenosynovitis, available at

http://www.emedicine.com/pmr/topic36.htm, last updated October 13,

2005.

4. Rasjad, C, Penyakit de Quervain (Tenovaginitis Stenosans) dalam

Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, Penerbit Bintang Lamumpatue, Ujung

Pandang, 1998. halaman : 228

5. Sjamsuhidajat, R. , Tenosinovitis Stenosans dalam Buku-Ajar Ilmu

Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1998. halaman : 1246.

6. Duckworth, T. , De Quervain’s Teno-Vaginitis in Lectura Notes On

Orthopaedics And Fractures, Second Edition, P G Publishing Pte Ltd,

Singapore, 1985. page : 249.

7. Bunnel, S. , Stenosing Tenosynovitis at Radiostyloid Process (de

Quervain’s Disease) in Surgery of The Hand, Third Edition, Pitman

Medical Publishing Co., LTD, London, 1992. page 774-5.

8. Chase, RA, Anatomy in Atlas of Hand Surgery, Stanford University

School of Medicine, W.B. Saunders Company, California, 1973. page : 3-

20.

9. Weinsten, SL et all, The Wrist and Hand in Turek’s Orthopaedics,

Fifth Edition, JB Lippincott Company, Philadelphia, 1992. page : 428-30.

10. Gulf, MD, de Quervain’s Disease, available at

http://www.gulfmd.com/deQuervain’sdisease.grd.drt..

11. Natarajan, M, Wrist and Hand in Text Book of Orthopaedics, MN

Orthopaedic Hospital, Tamil Nadu, India, 1985. page : 163-6.

21