tentang penelitian tindakan kelas

52
Oleh Jamaludin PENGAWAS TK/SD KECAMATAN CIANJUR

Upload: jamaludin-

Post on 15-Jul-2015

90 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Oleh

Jamaludin

PENGAWAS TK/SD KECAMATAN CIANJUR

Page 2: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Pengertian Karya Tulis

Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari

tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek

lainnya.

Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat

diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak

ilmiah) dan non fiksi (ilmiah).

.

Page 3: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Pengertian karya tulis ilmiah

Tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan

penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang

didapat dari suatu penelitian, baik penelitian

lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka

yang didasarkan pada pemikiran (metode) ilmiah

yang logis dan empiris

Page 4: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

SIFAT KARYA ILMIAH

Formal harus memenuhi syarat:

lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada

tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).

Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten

Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.

Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan

mudah dipahami

ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Page 5: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

SYARAT MENULIS KARYA ILMIAH

motivasi dan displin yang tinggi

kemampuan mengolah data

kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu

(sistematis)

kemampuan berbahasa

Page 6: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

PRINSIP KARYA TULIS ILMIAH

Spesifik

Kesinambungan

Bernas (bahasa)

Koherens

Memiliki daya tarik

Jujur

Page 7: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH

Menyajikan fakta obyektif secara sistematis

Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus.

Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya

Sistematis, terkendali, konseptual, dan prosedural

Tidak emotif (tidak menonjolkan perasaan)

Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung (kecuali hipotesis kerja)

Memuat kebenaran-kebenaran

Tidak argumentatif

Tidak persuasif

Tidak melebih-lebihkan sesuatu

Page 8: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Langkah-Langkah

Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Page 9: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Langkah-Langkah Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Memilih topi dan tema

Mengumlkan bahan

Merencanakan kerangka penulisan

Menuliskan Karya Ilmiah

Menyunting, Revis draf final

Page 10: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

1. MEMILIH TOPIK DAN TEMA

Topikadalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian.

Temadiartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis

(Topik masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.)

Wahab (1994:4)

Page 11: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik:

Isu-isu yang masih hangat.

Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.

Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan

permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.

Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. (dalam

pertimbangan ini bila akan menulis karya ilmiah bidang

pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah topic

tentang pendidikan).

Page 12: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Pertimbangkan dalam pemilihan topik.

Pertama, penulis dapat memilih topik yang telah

menjadi minatnya.

Kedua, penulis dapat memilih topik yang diperkirakan

dapat mengembangkan minatnya.

Ketiga, topik tersebut mengundang rasa ingin tahu

penulis

Page 13: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

2. Mengumpulkan Bahan

Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika.

Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis.

Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan.

Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.

Page 14: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

3. Merencanakan Kerangka Penulisan

Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai merencanakan susunan kerangka penulisan.

Wahab (1994:29) menyebutkan tiga alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan:

penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya,

penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan;

penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa

Page 15: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

4. Penulisan Karya IlmiahSetelah kerangka penulisan karya ilmiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan

penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi

paragraf-paragraf pengembangan.

Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf.

Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat

sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf).

Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa

ide penjelas.

Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku.

Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan. dan;

Ada keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya.

Page 16: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

5. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final

Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal dalam pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan.

Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan bantuan orang lain.

Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu:

teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca),

kalimat,

paragraf,

bahasa, dan

isi.

Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan

Page 17: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

TENTANG

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Page 18: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin

Adanya Kesadaran Diri Untuk Memperbaiki Kerja

SWOT Sebagai Dasar Berpijak

Upaya Empiris dan Sistemik

Ikuti Prinsip SMART dalam Perencanaan

Page 19: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

1.Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin

Penelitian yang dilakukan peneliti tidak boleh mengubah

suasana rutin, penelitian harus dalam situasi yang wajar,

sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Hal ini berkaitan erat dengan profesi guru yaitu

melaksanakan pembelajaran, sehingga tindakan yang cocok

dilakukan oleh guru adalah yang menyangkut pembelajaran

Page 20: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

2.Adanya Kesadaran Diri Untuk Memperbaiki Kerja

Kegiatan penelitian tindakan kelas dilakukan bukan karena

keterpaksaan, akan tetapi harus berdasarkan keinginan

guru, guru menyadari adanya kekurangan pada dirinya atau

pada kinerja yang dilakukannya dan guru ingin melakukan

perbaikan.

Guru harus berkeinginan untuk melakukan peningkatan diri

untuk hal yang lebih baik dan dilakukan secara terus

menerus sampai tujuannya tercapai

Page 21: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

3.SWOT Sebagai Dasar Berpijak

Penelitian tindakan dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yang terdiri atas unsur-

unsur, yaitu :

- Strength : Kekuatan

- Weaknesses : Kelemahan

- Opportunity : Kesempatan

- Threat : Ancaman

Empat hal tersebut dilihat dari sudut guru yang melaksanakan maupun siswa yang

dikenai tindakan.

Dengan berpijak pada hal-hal tersebut penelitian tindakan dapat dilaksanakan hanya

bila ada kesejalanan antara kondisi yang ada pada guru dan juga siswa.

Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri peneliti dan subjek tindakan diidentifikasi

secara cermat sebelum mengidentifikasi yang lain.

Page 22: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

4.Upaya Empiris dan Sistemik

Dengan telah dilakukannya analisis SWOT, guru sudah mengikuti prinsip

empiris (terkait dengan pengalaman) dan sistemik, berpijak pada unsur-

unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang terkait dengan objek

yang sedang digarap.

Pembelajaran adalah sebuah sistem, yang keterlaksanaannya didukung

oleh unsur-unsur yang kait mengkait.

Jika guru mengupayakan cara mengajar baru, harus juga memikirkan

tentang sarana pendukung yang berbeda, mengubah jadwal pelajaran dan

semua yang terkait dengan hal-hal yang baru diusulkan tersebut

Page 23: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

5.Ikuti Prinsip SMART dalam PerencanaanKetika guru menyusun rencana tindakan, hendaknya mengingat hal -hal yang

terkandung dalam SMART, yaitu:

Spesifik : khusus, permasalahan tidak terlalu umum

Managable : dapat dikelola, dilaksanakan. Penelitian tindakan kelas hendaknya

tidak sulit, baik dalam menentukan lokasi, mengumpulkan hasil, mengoreksi,

atau kesulitan dalam bentuk lain

Acceptable : dapat diterima, dalam konteks ini dapat diterima oleh subjek yang

dikenai tindakan, artinya siswa tidak mengeluh gara-gara guru memberikan

tindakan-tindakan tertentu dan juga lingkungan tidak terganggu.

Realistic : operasional, tidak di luar jangkauan. Penelitian tindakan kelas tidak

menyimpang dari kenyataan dan jelas bermanfaat bagi diri guru dan siswa.

Time-Bound : diikat oleh waktu, terencana, artinya tindakan-tindakan yang

dilakukan terhadap siswa sudah tertentu jangka waktunya. Batasan waktu ini

penting agar guru mengetahui betuk hasil yang diberikan kepada siswanya.

Page 24: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Page 25: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Karakteristik PTK

Situasional

Kontekstual.

Bersifat kolaboratif dan parsitipatif

Bersifat self-evaluatif (evaluatif dn reflektif)

Bersifat fleksibel dan adaptif (luwes dan mnyesuaikan)

Sifat dan sasaran PTK adalah situasional-spesifik,

Page 26: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Situasional

Kegiatan PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di

PTK itu bersifat practice driven dan action driven dalam arti PTK bertujuan memperbaiki praktis secara langsung dalam pembelajaran sehingga dikatakan juga penelitian praktis (practice inquiry).

Page 27: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Kontekstual

Upaya penyelesaian atau pemecahannya demi

peningkatan mutu pendidikan, prestasi siswa, profesi

guru dan mutu sekolah tidak terlepas dari konteksnya

dengan merefleksi diri yaitu sebagai praktisi dalam

pelaksanaan tugas-tugas kesehariannya sekaligus secara

sistemik meneliti dirinya sendiri

Page 28: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Bersifat kolaboratif dan parsitipatif

Terjadi hubungan antara guru, siswa dan individu lain

yang terkait dalam proses pembelajaran yaitu suatu

satuan kerja sama secara langsung.

Kolaboratif diartikan sebagai kerja sama saling tukar

menukar ide untuk melakukan aksi dalam rangka

memecahkan masalah yang dihadapi

Page 29: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Bersifat self-evaluatif (evaluatif dan reflektif)

Kegiatan memodifikasi praktis yang dilakukan secara

kontinu, dievaluasi dalam situasi yang ada dan terus

berjalan, dengan tujuan akhir dapat meningkakan

perbaikan dalam praktik yang dilakukan guru.

Page 30: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Bersifat fleksibel dan adaptif (luwes dan mnyesuaikan)

memungkinkan adanya perubahan selama dalam

percobaan.

Adanya penyesuaian menjadikan prosedur yang cocok

untuk berkerja di kelas yang dimiliki banyak kendala

yang melatarbelakangi masalah-masalah di sekolah

Page 31: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Sifat dan sasaran PTK (situasional-spesifik)

Tujuannya untuk pemecahan masalah praktis.

Dengan demikian temuan-temuannya berguna dalam dimensi

praktis tidak dapat digeneralisasikan sehinga tidak secara

langsung memiliki andil pada usaha pengembangan ilmu.

Kajian permasalahan, prosedur pengumpulan data dan

pengolahannya dilakukan secermat mungkin dengan

mendasarkan pada keteguhan ilmiah.

Page 32: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Pekerjaan utama guru adalah mengajar, maka pelaksanaan

PTK tidak boleh menggangu atau menghambat kegiatan

pemblajaran.

Ada 7 catatan yang harus di perhatikanyaitu:

Page 33: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsif Pertama

Dalam mencobakan sesuatu tindakan pembelajaran baru, selalu ada

kemungkinan bahwa setidak-tidaknya ada pada awal-awalnya prestasi

belajar siswa kurang sesuai dari yang dikehendaki, bahkan kurang dari

yang diperoleh dengan cara lama, karena itu bagaimanapun, tidakan

perbaikan itu masih dalam taraf dicobakan.

Guru harus menggunakan pertimbangan serta tanggungjawab

profesionalnya dalam menimbang-nimbang jalan keluar yang akan

ditempuhnya dalam rangka memberikan yang terbaik bagi siswanya.

Page 34: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsif Kedua

Interaksi dari siklus tindakan juga dilakukan dengan

mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara

keseluruhan, khususnya dari segi pembentukan

pemahaman yang mendalam yang ditandai oleh

kemampuan menerapkan pengetahuan yang dipelajari

melalui analisis, sintesis, dan evaluasi informasi.

Page 35: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsif Ketiga

Penetapan siklus dalam PTK mengacu kepada

penguasaan yang ditargetkan pada tahap

perancangan, dan sama sekali tidak mengacu

kepada kejenuhan informasi

Page 36: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsif Keempat

Metodologi yang digunakan harus reliabel artinya

terencana dengan cermat sehingga tindakan dapat

dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang

dapat diuji dilapangan

Page 37: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsif Kelima

Permasalahan yang dipilih harus menarik, nyata,

tidak menyulitkan, dapat dipecahkan, berada dalam

jangkauan peneliti untuk melakukan perubahan dan

peneliti merasa terpangil untuk meningkakan

prestasi belajar siswa

Page 38: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsif Keenam

Metode pengumpulan data yang digunakan tidak

terlalu menuntut baik dari kemampun guru itu sendiri

ataupun dari segi waktu

Page 39: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Prinsif Ketujuh

Dalam penyelenggaraan PTK, guru harus selalu bersikap

konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika

yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Artinya dalam melaksanakan PTK harus diketahui oleh pimpinan

lembaga terkait, disosialisasikan kepada rekan-rekan dalam

lembaga kancah, dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah

serta dilaporkan hasilnya sesuai dengan tata krama penyusunan

karya tulis akademik

Page 40: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan agar guru atau

tenaga kependidikan dapat memperbaiki mutu kinerja atau

meningkatkan proses pembelajaran secara berkesinambungan

dengan demikian PTK merupakan salah satu cara yang

strategis dalam memperbaiki kinerja guru dalam

meningkatkan layanan pendidikan atau pembelajaran.

Penelitian indakan Kelas (PTK) untuk mengembangkan

kemampuan /ketrampilan guru untuk menghadapi

permasalahan yang nyata dalam proses pembelajaran di

kelasnya dan di sekolahnya sendiri.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat digunakan sebagai alat

untuk memasukkan inovasi pembelajaran kedalam sistem yang

ada karena sulit dilakukan oleh upaya pembeharuan yang

dilakukan pada umumnya

Page 41: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Perbedaan Penelitian Konvensional dengan

Penelitian Tindakan Kelas

No. Aspek Penelitian Konvensional PTK

1. Masalah Masalah dan hasil pengamatan dari pihak

lain

Masalah yang dirasakan dan dihadapi

peneliti sendiri dalam melaksanakan

tugas

2. Tujuan Menguji hipotesis, membuat generalisasi,

mencari explanasi

Melakukan perbaikan, peningkatan

dalam pembelajaran untuk menuju

peningkatan

3. Manfaat/Kegunaan Tidak langsung dan sifatnya sebagai saran Langsung dapat dirasakan dan

dinikmati oleh konsumen/subjek

penelitian

4. Teori Digunakan sebagai dasar perumusan

hipotesis

Digunakan sebagai dasar untuk

memilih aksi/soilusi tindakan

berikutnya

5. Metodologi Menuntut paradigma penelitian yang jelas.

Langkah kerja punya kecendrungan linear

dan analisa data hanya dapat dilakukan

setelah data terkumpul

Bersifat fleksibel, langkah kerja

bersifat siklik dan setiap siklik terdiri

dari tahapan-tahaman. Analisis terjadi

sretiap siklus

Page 42: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Bidang kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Page 43: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Bidang kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK):

1. Masalah belajar siswa di sekolah (termasuk dalam tema ini antara lain masalah belajar siswa di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran miskonsepsi).

2. Desain dan strategi pembealajaran di kelas (termasuk dalam tema ini antara lain masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, partisipasi orang tua dalam proses belajar siswa).

3. Alat bantu, media, dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini adalah masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar baik di dalam maupun di luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat)

Page 44: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Bidang kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK): terusan

4. Sistem asessmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam tema ini adalah masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen asessmen berbasis kompetensi).

5. Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (termasuk dalam tema ini adalah peningkatan kemandirian dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik, peserta didik dan orang tua dalam proses belajar mengajar, peningkatan konsep diri peserta didik).

6. Masalah kurikulum (termasuk tema ini adalah implementasi Kurikulum, urutan penyajian materi pokok, interaksi guru – siswa, siswa – materi ajar, dan siswa – lingkungan belajar}.

Page 45: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Identifikasi Masalah

Menurut Hopkins (1993), untuk mendorong pikiran – pikiran dalam

mengembangkn fokus Penelitian Tindakan Kelas kita bisa bertanya

kepada diri sendiri, misalnya:

Saya berkeinginan memperbaiki ……………..

Berapa orangkah yang merasa tidak puas tentang ……..

Saya dibingungkan oleh …………….

Saya memilih untuk mengujicobakan metode yang baru, di kelas ……

Dan seterusnya.

Page 46: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Langkah awal solusi yang dapat dilakukan dalam mengidentifikasi masalah:

Guru menuliskan semua kejadian yang memerlukan perhatian terutama berkaitan dengan pembelajaran, misalnya: penyampaian materi, daya tangkap siswa, intensitas waktu, sikap siswa, motivasi siswa dan lain-lain.

Semua kejadian yang ada seperti tersebut di atas dikelompokkan atau diidentifikasikan menurut jenis permasalahannya.

Urutkan dari klasifikasi ringan sampai yang berat dari jenis masing-masing klasifikas.

Page 47: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Analisis Masalah

Arahan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan permasalahan untuk Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:

Topik yang melibatkan guru dalam serangkaian aktivitas yang memang diprogramkan oleh sekolah.

Jangan memilih masalah yang berada diluar kemampuan guru untuk mengatasinya.

Pilih dan tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas.

Usahakan untuk bekerja secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran yang sejenis dalam pengembangan fokus penelitian.

Kaitkan Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan dengan prioritas-prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.

Page 48: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Perumusan Masalah

Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya, dengan

mengajukan alternatif tindakan yang akan dilakukan dan hasil

positif yang diantisipasi dengan mengajukan indikator keberhasilan

(ketuntasan SKBM) yang telah ditetapkan oleh sekolah tempat

melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.

Rumusan masalah harus dikaitkan dengan rumusan hipotesis

tindakan, sehingga jawaban dari rumusan masalah dapat terjawab

secara teoritis

Page 49: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Merumuskan Hipotesi Tindakan

Merumuskan hipotesis tindakan adalah sebagai berikut:

Rumuskan alternatif tindakan perbaikan berdasarkan hasil kajian. Dengan kata

lain alternatif tindakan perbaikan hendaknya mempunyai landasan yang mantap

secara konseptual.

Setiap alternatif tindakan perbaikan yang dipertimbangkan perlu dikaji ulang

dan dievaluasi dari segi relevansinya, dengan tujuan, kebaikan teknis serta

keterlaksanaannya. Di samping itu perlu ditetapkan cara penilaiannya sehingga

dapat memanipulasi pengumpulan serta analisa data secara cepat namun tepat

selama program tindakan perbaikan diimplementasikan.

Pilih alternatif tindakan secara prosedur implementasi yang dinilai paling

menjanjikan hasil optimal namun masih tetap ada dalam jangkauan kemampuan

guru untuk melakukannya dalam kondisi dan situasi sekolah yang aktual.

Pikirkan dengan seksama perubahan-perubahan yang secara implisit dijanjikan

melalui hipotesis tindakan itu, baik yang berupa proses dan hasil belajar siswa

maupun teknik mengajar guru.

Page 50: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Analisis Data

Analisa data dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

1. Reduksi data : Reduksi data adalah proses penyederhanaan

yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan, dan

pengabstraksikan data mentah menjadi informasi yang

bermakna.

2. Paparan data: Paparan data adalah proses penampilan data

secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif,

representasi tabulasi termasuk dalam bentuk format matriks,

refresentasi grafis, dan sebagainya.

3. Penyimpulan Data: Penyimpulan data adalah proses

pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisir

tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan/atau formulasi

singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas

Page 51: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Refleksi

Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah upaya untuk mengkaji apa yang

telah dan/atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau apa yang belum

berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil

refleksi itu digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam

upaya mencapai tujuan dalam Penelitian Tindakan Kelas.

Dengan kata lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau

kegagalan dalam mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak

lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir yang mungkin ditetapkan dalam

rangka pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya.

Page 52: Tentang Penelitian Tindakan Kelas

Sekian dan Terimakasih

Selamat Mencoba Menjadi Guru Profesional