teodas percobaan 2

9
Antibiotik merupakan substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri, fungi, atau aktinomiset) yang mampu menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba lain, selain itu antibiotik mampu menghentikan proses biokimia di dalam proses infeksi bakteri.Antibiotika menurut ensiklopedia Indonesia adalah zat-zat yang berasal dari jasad renik yang mempunyai daya menghalangi timbulnya jasad renik lain. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan antibiotika, yaitu : Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotic Fungsi ginjal dan hati pasien Biaya pengobatan Antibiotika kombinasi diberikan apabila pasien : Pengobatan infeksi campuran Pengobatan pada infeksi berat yang belum jelas penyebabnya Efek sinergis Memperlambat resistensi Penggolongan Obat Antimikroba (Antibiotik) 1. Golongan antibiotik berdasarkan daya bunuh atau daya kerjanya dalam zat bakterisid dan zat bakteriostatis dikelompokkan menjadi : a. Bakterisid Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman, termasuk dalamgolongan ini adalah penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar),kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid dll. b. Bakteriostatik Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau menghambat pertumbuhan kuman, tidak membunuhnya, sehingga pembasmian kuman sangattergantung pada daya tahan tubuh, termasuk dalam golongan ini adalahsulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin,makrolida, klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll.

Upload: wendy-wijaya

Post on 04-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

wendywijaya

TRANSCRIPT

Antibiotik merupakan substansi kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri, fungi, atau aktinomiset) yang mampu menghambat pertumbuhan atau membunuhmikroba lain, selain itu antibiotik mampu menghentikan proses biokimia di dalam proses infeksi bakteri.Antibiotika menurut ensiklopedia Indonesia adalah zat-zat yang berasal dari jasad renik yang mempunyai dayamenghalangi timbulnya jasad renik lain.Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan antibiotika, yaitu : Gambaran klinis adanya infeksi yang diderita Faktor sensitivitas bakteri terhadap antibiotic Fungsi ginjal dan hati pasien Biaya pengobatanAntibiotika kombinasi diberikan apabila pasien : Pengobatan infeksi campuran Pengobatan pada infeksi berat yang belum jelas penyebabnya Efek sinergis Memperlambat resistensi

Penggolongan Obat Antimikroba (Antibiotik)

1. Golongan antibiotik berdasarkan daya bunuh atau daya kerjanya dalam zatbakterisid dan zat bakteriostatis dikelompokkan menjadi :a. BakterisidAntibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman, termasuk dalamgolongan ini adalah penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar),kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid dll.b. BakteriostatikAntibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau menghambatpertumbuhan kuman,tidak membunuhnya, sehingga pembasmian kumansangattergantung pada daya tahan tubuh, termasuk dalam golongan ini adalahsulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin,makrolida, klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll.Manfaat dari pembagian ini dalam pemilihan antibiotika mungkin hanyaterbatas, yakni pada kasus pembawa kuman (carrier), pada pasien-pasien dengankondisi yang sangat lemah (debilitated) atau pada kasus-kasus dengan depresiimunologik tidak boleh memakai antibiotika bakteriostatik, tetapi harus bakterisid.

2. Golongan antibiotik berdasarkan spektrum kerja antibiotik yaitu luas aktivitas,artinyaaktif terhadap banyak atausedikit jenismikroba. Dapat dibedakan antibiotikdengan aktivitas sempit dan luas.a. Spektrum luas (aktivitas luas) : antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadapbanyakjenismikrobayaitubakterigrampositifdangramnegative.Contohantibiotik dalam kelompok ini adalah sulfonamid, ampisilin, sefalosforin,kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.b. Spektrum sempit (aktivitas sempit) : antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanyaterhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau gram negativesaja. Contohnya eritromisin, klindamisin, kanamisin, hanya bekerja terhadapmikroba gram-positif. Sedang streptomisin, gentamisin, hanya bekerja terhadapkuman gram-negatif.c. Spektrum kerja spesifikBerbeda dengan antibiotik spektrum luas dan antibiotik spektrum sempit,antibiotik jenis ini bukan bekerja pada bakteri gram positif atau gram negatif, tetapi lebih spesifik lagi yaitu bakteri yang bersifat aerob dan bakteri yangbersifat anaerob.Untuk menguji spektrum kerja suatu antibiotik digunakan bakteri uji grampositif danbakteri ujigram negatifdenganmetodedifusi agar(cakram kertas).Sebagai bakteri uji dapat digunakan bakteri gram positif seperti :Staphylococcus aureus, Bacilus subtilis atau Sarcina lutea danbakterigramnegatif seperti Escherichia coli atau Salmonella typhi.

Staphylococcus aureus (Bakteri gram positif)

Staphylococcusaureus(S.aureus)adalahbakterigrampositifyangmenghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkansporadantidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diametersekitar 0,8-1,0 m. S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktupembelahan 0,47 jam. S. aureus merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanyaterdapat pada saluran pernafasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluranpernafasan atasdan kulitpada individujarang menyebabkan penyakit, individu sehatbiasanya hanya berperan sebagai karier.Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka atau perlakuan menggunakansteroidatauobat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.Infeksi S.aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranyabisul,jerawat,pneumonia,meningitis,danarthritits.Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksinanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenik. S. aureus jugamenghasilkankatalase,yaitu enzim yang mengkonversi H2O2 menjadi H2O dan O2,dankoagulase,enzim yang menyebabkanfibrinberkoagulasi dan menggumpal.Koagulase diasosiasikan dengan patogenitas karena penggumpalan fibrinyang disebabkan oleh enzim ini terakumulasi di sekitar bakteri sehingga agenpelindung inang kesulitan mencapai bakteri danfagositosisterhambat.Hampir semuaisolatS. aureusresisten terhadappenisilin G.Hal ini disebabkan oleh keberadaan enzim -laktamase yang dapat merusak struktur -laktam pada penisilin. Untuk mengatasi hal ini, dapat digunakan penisilin yangbersifatresisten-laktamase, contohnya nafcillin atau oksasilin. SebagianisolatS.aureus resisten terhadap methisilin karena adanya modifikasi protein engikatpenisilin.Proteininimengkodepeptidoglikantranspeptidasebaruyangmempunyaiafinitas rendah terhadap antibiotic -laktam, sehingga terapi -laktam tidak responsif.Salah satu contoh antibiotik yang digunakan terhadap MRSA adalah vankomisin.

Escherichia coli (Bakteri gram negatif)Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli,adalah salah satu jenisspesiesutamabakterigram negatif.Pada umumnya, bakteri yang ditemukanolehTheodor Escherichini dapat ditemukan dalamusus besarmanusia.Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipeO157:H7,dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia. E.Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksivitamin K2,atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus.Bakteri Eschericia coli merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batanglurus dan pendek, bergerak dengan flagel peritrik atau tidak dapat bergerak. Ukuran sel umumnya berdiameter 0.5 dan panjang 1-3. Bakteri Escherichia colimerupakan bakteri coliform, bakteri coliform merupakan golongan bakteri intestinal,yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia Bakteri coliform adalah bakteriindikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, baktericoliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen.Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu,mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksibakteri patogenik lain. BakteriEscherichia coliadalahpenyebabyangpaling lazimdari infeksikandung kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada kira-kira 90% wanita muda. Selain itu, dapat menyebabkan infeksi saluran empedu, hati,cystitis, meningitis dan penyakit infeksi lainnya.E.colibanyak digunakandalamteknologirekayasa genetika.Biasa digunakan sebagaivektoruntuk menyisipkangen-gentertentu yangdiinginkan untuk dikembangkan. E.Coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepatdan mudah dalam penanganannya.3. Golongan antibiotika berdasarkan cara kerjanyaAntibiotika golongan ini dibedakan berdasarkan sasaran kerja senyawatersebut dan susunan kimiawinya. Ada enam kelompok antibiotika dilihat dari targetatau sasaran kerjanya:Inhibitor sintesis atau mengaktivasi enzim yang merusak dinding sel bakterisehingga menghilangkan kemampuan berkembang biak dan sering kali terjadilisis, mencakup golongan Penicsillin, Polipeptida, sikloserin, basitrasin,vankomisin dan Sefalosporin, misalnya ampisillin, penisillin G.Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, misalnyarifampicin, actinomycin D, nalidixic acid.Inhibitor sintesis protein, yang mengganggu fungsi ribosom bakteri,menyebabkan inhibisi sintesis protein secara reversibel, mencakup banyak jenisantibiotik, terutama dari golongan Macrolide, Aminoglycoside, danTetracycline, misalnya gentamycin, chloramphenicol, kanamycin, streptomycin,oxytetracycline.Inhibitor fungsi membran sel, mempengaruhi permeabilitas sehinggamenimbulkan kehilangan senyawa intraselular. misalnya ionomycin,valinomycin dan polimiksin.Inhibitor fungsi sel lainnya, misalnya difiksasi pada subunit ribosom 30 Smenyebabkan timbunan kompleks pemula sintesis protein, salah membaca kodemRNA, produksi polipeptida abnormal. Contoh aminoglikosida, golongan sulfaatau sulfonamida, misalnya oligomycin, tunicamycin.Antimetabolit yang mengganggu metabolisme asam nukleat. Contoh rifampin(inhibisi RNA polimerase yang dependen DNA), azaserine.Pembagian ini walaupun secara rinci menunjukkan tempat kerja danmekanismenya terhadap kuman, namun kiranya kurang memberikan manfaat ataumembantu praktisi dalam memutuskan pemilihan obat dalam klinik. Masing-masingcara klasifikasi mempunyai kekurangan maupun kelebihan, tergantungkepentingannya.4. Golongan antibiotika berdasarkan penyakitnyaGolongan PenisilinDihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum. Memiliki cincin b-laktamyang diinaktifkan oleh enzim b-laktamase bakteri. Aktif terutama pada bakteri gram(+) dan beberapa gram (-). Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksipadasalurannapasbagianatas(hidungdantenggorokan)sepertisakittenggorokan,untuk infeksi telinga, bronchitis kronik, pneumonia, saluran kemih (kandung kemihdan ginjal). Adapun contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain:Ampisilin dan Amoksisilin.Untukmeningkatkanketahanan tahapb-laktamasepenambahan senyawauntuk memblokir & menginaktivasi b-laktamase. Misalnya Amoksisilin + asamklavulanat, Ampisilin + sulbaktam, Piperasilin + tazobaktam.Efek samping : reaksi alergi, syok anafilaksis, kematian,Gangguan lambung& usus. Pada dosis amat tinggi dapat menimbulkan reaksi nefrotoksik danneurotoksik. Aman bagi wanita hamil & menyusuiGolongan TetracyclineDiperoleh dari Streptomyces aureofaciens & Streptomyces rimosus. Obatgolongan ini digunakan untuk mengobati infeksi jenis yang sama seperti yang diobatipenisilindanjugauntukinfeksilainnyasepertikolera,demamberbintikRockyMountain, syanker, konjungtivitis mata, dan amubiasis intestinal. Dokter ahli kulitmenggunakannya pula untuk mengobati beberapa jenis jerawat. Adapun contohobatnya yaitu : Tetrasiklin, Klortetrasiklin, Oksitetrasiklin, doksisiklin danminosiklin.Khasiatnya bersifat bakteriostatik , pada pemberian iv dapat dicapai kadarplasmayangbersifatbakterisidlemah.MekanismekerjanyamengganggusintesisproteinkumanspektrumkerjanyaluaskecualitahapPsudomonas&Proteus,jugaaktif terhadap Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata), leptospirae, beberapaprotozoa.Penggunaannyayaituinfeksisalurannafas,paru-paru,salurankemih, kulit dan mata, namun dibatasi karena resistensinya dan efek sampingnyaselama kehamilan & pada anak kecil.Golongan KloramfenikolBersifat bakteriostatik terhadap Enterobacter & S. aureus berdasarkanperintangansintesis polipeptidakumanbersifatbakterisidterhadapS.pneumonia,Nmeningitidis & H. influenza. Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksiyang berbahaya yang tidak efektif bila diobati dengan antibiotic yang kurang efektif.Penggunaannya secara oral, sejak thn 1970-an dilarang di negara barat karenamenyebabkan anemia aplastis, sehingga hanya dianjurkan pada infeksi tifus(salmonella typhi) dan meningitis (khusus akibat H. influenzae), juga digunakansebagai salep 3% tetes/salep mata 0,25-1%. Contoh obatnya adalah Kloramfenikol,turunannya yaitu tiamfenikol.

Resistensi AntibiotikBakteri dikatakan resisten bila pertumbuhannya tidak dapat dihambat olehkadar maksimum antibiotik yang dapat ditoleransi oleh tubuh. Resistensi adalahketahanan mikroba terhadap antibiotik tertentu. Resistensi alamiah adalah jikabeberapamikroba tidakpekaterhadap antibiotik tertentukarenasifat mikrobasecaraalamiah tidak dapat diganggu oleh antibiotik tersebut.Resistensi kromosomal terjadi karena mutasi spontan pada gen kromosom.Resistensi kromosomal dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan primer,mutasi terjadi sebelum pengobatan dengan antibiotik dan selama pengobatan terjadiseleksi bibit yang resisten. Dan golongan sekunder, mutasi terjadi selama kontakdengan antibiotik kemudian terjadi seleksi bibit yang resistensi. Resistensi silangdapat terjadi dengan cara transformasi yaitu pelepasan DNA dari sel donor yangmengalami lisis pindah ke sel penerima, cara transduksi yaitu pemindahan gen yangresisten dengan bantuan bakteriofag dan cara konjugasi yaitu pemindahan gen karenaadanya kontak sel dengan sel dan terbentuk jembatan plasma. Resistensi ekstrakromosomal, yang berperan adalah faktor R yang terdapat diluar kromosom yaitudidalam sitoplasma. Faktor R ini diketahui membawakan resistensi bakteri terhadapberbagai antibiotik.

Penggunaan AntibiotikSecara umum, berdasarkan ditemukannya kuman penyebab infeksi atautidak, maka terapi antibiotika dapat dibagi menjadi dua, yakni terapi secara empirisdan terapi pasti.Terapi secara empirisPada banyak keadaan infeksi, kuman penyebab infeksi belum dapatdiketahui atau dipastikan pada saat terapi antibiotika dimulai. Dalam hal inipemilihan jenis antibiotikadiberikan berdasarkanperkiraan kemungkinankumanpenyebabnya.Inidapatdidasarkanpadapengalamanyanglayak(pengalamanklinis) atau berdasarkan pada pola epidemiologi kuman setempat. Pertimbangan utama dari terapi empiris ini adalah pengobatan infeksisedini mungkin akan memperkecil resiko komplikasi atau perkembangan lebih lanjut dari infeksinya, misalnya dalam menghadapi kasus-kasus infeksi berat,infeksi pada pasiendengan kondisi depresi imunologik.Keberatan dari terapi empirik ini meliputi, kalau pasien sebenarnyatidak menderita infeksi atau kalau kepastian kuman penyebab tidak dapatdiperoleh kemudian karena sebab-sebab tertentu (misalnya tidak diperolehspesimen), maka terapi antibiotika seolah-olah dilakukan secara buta.Terapi pasti (definitif)Terapi ini dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis yangsudah pasti, jenis kuman maupun spektrum kepekaannya terhadap antibiotika.Dalam praktek sehari-hari, mulainya terapi antibiotika umumnya dilakukan secaraempiris. Baru kalau hasil pemeriksaan mikrobiologis menunjukkan ketidakcocokandalam pemilihan antibiotika, maka antibiotika dapat diganti kemudian dengan jenisyang sesuai.

Efek Samping AntibiotikToksisitas selektif terhadap bakteri yang menginvasi tidak menjamin hospes bebas dari efek yang tidak diinginkan, karena obat dapat menimbulkan respon alergik atau bersifat toksik yang tidak berkaitan dengan aktivitas antibiotik : a. HipersensitivitasReaksi hipersensitivitas dapat terjadi apabila jumlah antigen masuk relatif banyak atau bila status imunologik seseorang, baik humoral maupun selular meningkat.b. Toksisitas langsungToksisitas langsung yaitu kadar antibiotika yang tinggi dalam serum dapat menimbulkan toksisitas pada proses selular melalui organ tubuh penderita langsung.c. SuperinfeksiSuperinfeksi merupakan keberadaan data klinis maupun bakteriologi pengaruh penghambatan pertumbuhan dari flora normal.

DaftarPustakaHoan Tjay, Tan & Kirana Rahardja. 2002. Obat-Obat Penting edisi Kelima. Jakarta: Gramedia.

Djide, M.N, 2003. Mikrobiologi Farmasi, Jurusan Farmasi Unhas, Makassar.

Dwidjoseputro, D.1998, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Gaman, P. M., dan Sherrington, K. B., 1992, Ilmu Pangan : Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi, dan Mikrobiologi, Edisi Kedua, Yogyakarta, UGM Press.

Ganiswarna, S.G, 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Jawetz, G., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A. 1991, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, Jakarta, EGC.

Pelczar, Michael J, 1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI-Press, Jakarta.

Suhendrayatna, 2001, Bioremoval logam berat dengan menggunakan mikroorganisme, Disampaikan pada seminar on-Air Bioteknologi untuk Indonesia Abad 21. 1-14 Februari 2001, Sinergy Forum-PPI Tokyo Institute of Technology.

Sumadio, H., dan Harahap, 1994, Biokimia dan Farmakologi Antibiotika, USU Press, Medan.