teori dasar1
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Teori Dasar1
1/15
Teori Dasar
I. Inflamasi
Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh
cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau
mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu
(Dorland, 2002).
Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka jaringan
yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zatzatmikrobiologik. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginakti!asi atau merusak
organisme yang menyarang, menghilangkan zat iritan dan mengatur derajat
perbaikan jaringan. Inflamasi dicetuskan oleh pelepasan mediator kimia"i dari
jaringan yang rusak dan migrasi sel (#ycek, 200$).
%adang atau inflamasi adalah suatu respon protektif yang ditujukan untuk
menghilangkan penyebab a"al jejas sel serta membuang sel dan jaringan nekrotik
yang diakibatkan oleh kerusakan asal (#itchel & 'otran, 200). Inflamasi
melaksanakan tugas pertahanannya dengan mengencerkan, menghancurkan atau
menetralkan agen berbahaya (misalnya mikroba atau toksin). Inflamasi kemudian
menggerakkan berbagai kejadian yang akhirnya menyembuhkan dan menyusun
kembali tempat terjadinya jejas. Dengan demikian, inflamasi juga terkait erta
dengan proses perbaikan, yang mengganti jaringan yang rusak dengan regenerasi
sel parenkim, dan atau dengan pengisian setiap defek yang tersisa dengan jaringan
parut fibrosa (umala et al., $**+ #itchel & 'otran, 200).
II. -andatanda Inflamasi
#enurut ilmana ($**/), %obbins dan umar ($**/), serta brams
($**1) menyebutkan bah"a gejala proses inflamasi yang sudah dikenal adalah
kemerahan (rubor), panas (calor), rasa nyeri (dolor), pembengkakan (tumor), dan
gangguan fungsi (functio laesa).
a. emerahan (rubor)
-
8/19/2019 Teori Dasar1
2/15
emerahan atau rubor biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di
daerah yang mengalami peradangan. aktu reaksi peradangan mulai timbul, maka
arteriol yang mensuplai darah tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak
darah mengalir ke dalam mikrosirkulasi lokal. apiler yang sebelumnya kosong
atau sebagian saja yang meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah.
eadaan ini yang dinamakan hiperemia atau kongesti, menyebabkan "arna merah
lokal karena peradangan akut (brams, $**1).
b. anas (calor)
anas atau calor biasanya terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi
peradangan akut (brams, $**1). anas pada tempat inflamasi dapat disebabkan
oleh bertambahnya pengumpulan darah dan dapat juga karena adanya pirogen
yang menggangu pusat pusat pengatur panas dihipotalamus (ee dan 3ayes,
$**4). 5ebenarnya, panas merupakan sifat reaksi peradangan yang hanya terjadi
pada permukaan tubuh, yang dalam keadaan normal lebih dingin dari 60', yaitu
suhu di dalam tubuh. Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari
sekelilingnya, sebab daerah (pada suhu 60') yang disalurkan tubuh ke
permukaan daerah yang terkena lebih banyak dari pada yang disalurkan ke daerah
normal (brams, $**1).
c. %asa nyeri (Dolor)
%asa nyeri atau dolor dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengan
berbagai cara, perubahan p3 lokal atau konsentrasi lokal ionion tertentu dapat
merangsang ujungujung saraf, dan pengeluaran zat kimia tertentu seperti
histamin atau zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. 5elain itu,
pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal
yang pasti dapat menimbulkan rasa sakit (brams, $**1).
d. embengkakan (tumor)
embengkakan atau tumor merupakan akibat eksudasi disertai
peningkatan cairan intertisial (%obbins dan umar, $**/). ada keadaan dini
reaksi peradangan sebagian eksudat adalah cair, seperti yang terjadi pada lepuhan
-
8/19/2019 Teori Dasar1
3/15
yang disebabkan oleh luka bakar ringan. emudian selsel darah putih atau
leukosit meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian dari eksudat
(brams, $**1).
e. 7angguan fungsi (functio laesa)
7angguan fungsi atau functio laesa adalah reaksi peradangan yang telah
dikenal. #udah untuk mengerti mengapa bagian yang bengkak dan sakit disertai
sirkulasi yang abnormal dan lingkungan kimia"i lokal yang abnormal berfungsi
secara abnormal (brams, $**1). 3iperemia pada radang akan meningkatkan
suhu lingkungan mikro selsel yang mengganggu fungsi enzim, atau
meningkatnya akti!itas metabolisme pada lokasi radang akan menurunkan p3 dan
mengganggu fungsi dengan cara tersebut (%obbins dan umar, $**/).
III. -ahapan Inflamasi
.$ Inflamasi kut
Inflamasi akut akan terjadi secara cepat (menit 8hari) dengan ciri khas
utama eksudasi cairan, akumulasi neutrofil memiliki tandatanda umum berupa
rubor (redness), calor (heat), tumor (s"elling), Dolor (pain), 9unctio laesa (lose of
function). 5eperti gambar diba"ah ini:
-
8/19/2019 Teori Dasar1
4/15
7ambar $. 7ambar -ahapan terjadinya inflamasi akut.
-erjadi karena tujuan utama adalah mengirim leukosit ke tempat jelas
bersihkan setiap mikroba. Dengan dua proses utama, perubahan !askular
(!asodilatasi, peningkatan permeabilitas) dan perubahan selular (rekrutmen dan
akti!asi selular). erubahan makroskopik yang dapat diamati berupa hiperemia
yang memberikan penampakan eritema, e;udation yang memberikan penampakan
edema, dan emigrasi leukosit.
a. 3yperaemia
triple response ? berupa @a 9=A53, a 9=%B
and a B=C. -he 9=A53 ditandai dengan garis putih (dikarenakan adanya
-
8/19/2019 Teori Dasar1
5/15
!asokonstriksi). -he 9=A53 merupakan garis merah (dikarenakan dilatasi
kapiler). -he 9=%B merupakan daerah dengan "arna merah yang lebih terang di
sekitarnya (dikarenakan dilatasi arteri).
b. B;udating
5elanjutnya, terjadi peningkatan permeabilitas endotel disertai keluarnya
protein plasma dan selsel leukosit ke daerah e;tra!askular yang disebut eksudasi.
3al ini menyebabkan sel darah merah dalam darah terkonsentrasi, !iskositas
meningkat, sirkulasi menurun, terutama pada pembuluh darahpembuluh darahkecil yang sisebut stasis.
ada ujung arteriol kapiler, tekanan hidrostatik yang tinggi mendesak
cairan keluar ke dalam ruang jaringan interstisial dengan cara ultrafiltrasi. 3al ini
berakibat meningkatnya konsentrasi protein plasma dan menyebabkan tekanan
osmotik koloid bertambah besar, dengan menarik kembali cairan pada pangkal
kapiler !enula. ertukaran normal tersebut akan menyisakan sedikit cairan dalam
jaringan interstisial yang mengalir dari ruang jaringan melalui saluran limfatik.
Amumnya, dinding kapiler dapat dilalui air, garam, dan larutan sampai berat jenis
$0.000 dalton.
Bksudat adalah cairan radang ekstra!askuler dengan berat jenis tinggi (di
atas $.020) dan seringkali mengandung protein 21 mg serta selsel darah putih
yang melakukan emigrasi. 'airan ini tertimbun sebagai akibat peningkatan
permeabilitas !askuler (yang memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya tekanan hidrostatik intra!askular sebagai
akibat aliran darah lokal yang meningkat pula dan serentetan peristi"a rumit
leukosit yang menyebabkan emigrasinya
c. Bmigration of leucocyte
enimbunan selsel darah putih, terutama neutrofil dan monosit pada
lokasi jejas, merupakan aspek terpenting reaksi radang. 5elsel darah putih
-
8/19/2019 Teori Dasar1
6/15
mampu memfagosit bahan yang bersifat asing, termasuk bakteri dan debris selsel
nekrosis, dan enzim lisosom yang terdapat di dalamnya membantu pertahanan
tubuh dengan beberapa cara. Eeberapa produk sel darah putih merupakan
penggerak reaksi radang, dan pada halhal tertentu menimbulkan kerusakan
jaringan yang berarti. Eaik neutrofil, maupun sel berinti tunggal dapat mele"ati
celah antar sel endhotelial dengan menggunakan pergerakan amoeboid menuju
jaringan target.
Dalam fokus radang, a"al bendungan sirkulasi mikro akan menyebabkan
selsel darah merah menggumpal dan membentuk agregatagregat yang lebih
besar daripada leukosit sendiri. #enurut hukum fisika aliran, massa sel darah
merah akan terdapat di bagian tengah dalam aliran aksial, dan selsel darah putih
pindah ke bagian tepi (marginasi). #ulamula sel darah putih bergerak dan
menggulung pelanpelan sepanjang permukaan endotel pada aliran yang tersendat
tetapi kemudian selsel tersebut akan melekat dan melapisi permukaan endotel.
Bmigrasi adalah proses perpindahan sel darah putih yang bergerak keluar
dari pembuluh darah. -empat utama emigrasi leukosit adalah pertemuan antarsel
endotel. alaupun pelebaran pertemuan antarsel memudahkan emigrasi leukosit,
tetapi leukosit mampu menyusup sendiri melalui pertemuan antarsel endotel yang
tampak tertutup tanpa perubahan nyata
d. emotaksi
5etelah meninggalkan pembuluh darah, leukosit bergerak menuju ke arahutama lokasi jejas. #igrasi sel darah putih yang terarah ini disebabkan oleh
pengaruhpengaruh kimia yang dapat berdifusi disebut kemotaksis. 3ampir semua
jenis sel darah putih dipengaruhi oleh faktorfaktor kemotaksis dalam derajat yang
berbedabeda. Feutrofil dan monosit paling reaktif terhadap rangsang kemotaksis.
5ebaliknya limfosit bereaksi lemah. Eeberapa faktor kemotaksis dapat
mempengaruhi neutrofil maupun monosit, yang lainnya bekerja secara selektif
terhadap beberapa jenis sel darah putih. 9aktorfaktor kemotaksis dapat endogen
-
8/19/2019 Teori Dasar1
7/15
berasal dari protein plasma atau eksogen, misalnya produk bakteri berupa protein
maupun polipeptida
e. 9agositosis
5etelah leukosit sampai di lokasi radang, terjadilah proses fagositosis.
#eskipun selsel fagosit dapat melekat pada partikel dan bakteri tanpa didahului
oleh suatu proses pengenalan yang khas, tetapi fagositosis akan sangat ditunjang
apabila mikroorganisme diliputi oleh opsonin, yang terdapat dalam serum
(misalnya Ig7, '). 5etelah bakteri yang mengalami opsonisasi melekat pada permukaan, selanjutnya sel fagosit sebagian besar akan meliputi partikel,
berdampak pada pembentukan kantung yang dalam. artikel ini terletak pada
!esikel sitoplasma yang masih terikat pada selaput sel, disebut fagosom.
#eskipun pada "aktu pembentukan fagosom, sebelum menutup lengkap, granula
granula sitoplasma neutrofil menyatu dengan fagosom dan melepaskan isinya ke
dalamnya, suatu proses yang disebut degranulasi. 5ebagian besar mikroorganisme
yang telah mengalami pelahapan mudah dihancurkan oleh fagosit yang berakibat
pada kematian mikroorganisme. alaupun beberapa organisme yang !irulen dapat
menghancurkan leukosit.
.2 Inflamasi kronis
Inflamasi kronis dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang
(bermingguminggu hingga bertahuntahun) dan terjadi proses secara simultan
dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan penyembuhan. erbedaannya denganradang akut, radang akut ditandai dengan perubahan !askuler, edema, dan
infiltrasi neutrofil dalam jumlah besar. 5edangkan radang kronik ditandai oleh
infiltrasi sel mononuklir (seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma), destruksi
jaringan, dan perbaikan (meliputi proliferasi pembuluh darah baruGangiogenesis
dan fibrosis) (#itchell & 'otran, 200).
Inflamasi kronis dapat timbul melalui satu atau dua jalan. Dapat timbul
menyusul radang akut, atau responnya sejak a"al bersifat kronik. erubahan
-
8/19/2019 Teori Dasar1
8/15
radang akut menjadi radang kronik berlangsung bila respon radang akut tidak
dapat reda, disebabkan agen penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan
pada proses penyembuhan normal. da kalanya radang kronik sejak a"al
merupakan proses primer. 5ering penyebab jejas memiliki toksisitas rendah
dibandingkan dengan penyebab yang menimbulkan radang akut. -erdapat
kelompok besar yang menjadi penyebabnya, yaitu infeksi persisten oleh
mikroorganisme intrasel tertentu (seperti basil tuberkel, -reponema palidum, dan
jamurjamur tertentu), kontak lama dengan bahan yang tidak dapat hancur
(misalnya silika), penyakit autoimun. Eila suatu radang berlangsung lebih lama
dari 1 atau 4 minggu disebut kronik. -etapi karena banyak kebergantungan respon
efektif tuan rumah dan sifat alami jejas, maka batasan "aktu tidak banyak artinya.
embedaan antara radang akut dan kronik sebaiknya berdasarkan pola morfologi
reaksi (%obbins & umar, $**/).
Inflamasi kronis telah dihubungkan dengan berbagai tahapan yang terlibat
dalam karsinogenesis termasuk transformasi seluler, promosi, suri!i!al,
proliferasi, in!asi, angiogenesis, dan metastasis. Inflamasi tersebut menjadi faktor
risiko pada kebanyakan tipe kanker. #isal induser asap rokok, menyebabkan
inflamasi bronkitis, ada pada kanker paru, predisposisi pada progres kanker
adalah sebesar $$21, dll. Inflamasi dan karsinogenesis ada kemiripan, bedanya
pada kanker proses inflamasi tidak untuk peroses perbaikan namun untuk
pertumbuhan kanker itu sendiri.
-
8/19/2019 Teori Dasar1
9/15
7amabar . 7ambar -erjadinya Inflamasi ronis.
Eeberapa produk gen proinflamasi telah diidentifikasi memiliki peran
penting pada penekanan apoptosis, proliferasi, angiogenesis, in!asi, dan
metastasis. Di antara produk gen tersebut adalah -F9 alfa dan anggota
superfamilinya, I=$alfa, I=$beta, I=4, I=+, I=$+, kemokin, ##*, HB79,
'J2, dan /=J. Bkspresi semua gen di atas utamanya diatur oleh faktor
transkripsi F9kE yang secara konstitutif aktif pada kebanyakan tumor dan
diinduksi oleh karsinogen (asap rokok), tumor promoter, protein !irus onkogenik,
agen kemoterapi, dan iradiasi gama.
1. 5elsel yang berperan dalam inflamasi
a. #akrofag
-
8/19/2019 Teori Dasar1
10/15
#erupakan monosit yang lama hidupnya kurang lebih $ hari, akan pergi
ke daerah peradangan dikarenakan molekul adhesi dan faktor kemoatraktan dalam
jaringan, monosit akan berubah menjadi makrofag yang jika bersatu membentuk
endotelium. 5inyalsinual yang berpengaruk saat pengaktifan makrofag adalah
I9#y . sitokin, endotoksin, mediator lain yang diprosuksi saat terjasi radang
akut, dan matri; e;traceluler, seperti fibronectin. #akrofag aktif mampu
mengaktifkan zatzat yang membuat suatu jaringan menjadi nekrosis atau fibrosis.
'ontohnya adalah asam dan basa protease, komponen komplemen dan faktor
faktor pembekuan, oksigen reaktif F, metabolit asam arakhidonat, sitokin I=$,
-F9 san berbagai gro"th factor.
b. =imfosit
=imfosit sikerahkan di kedua reaksi imun humoral dan seluler dan bahkan
dalam peradangan non imun. ntigen distimulasi (efektor dan memori) dan
berbagai jenis limfosit (-, E) menggunakan berbagai molekul adhesi pasangan
(terutama yang integrins dan ligan) dan kemokin untuk bermigrasi ke situs
peradangan. 5itokin dari makrofag diaktifkan, terutama -F9, I=$, da kemokin.
5el ini mempersiapkan proses peradangan
=imfosit dan makrofag berinteraksi dakan cara dua arah, dan reaksireaksi
ini memainkan peran penting dalam peradangan kronis. =imfosit - aktif akan
mengaktifkan makrofag serta mengeluarkan mediator radang untuk
mempengaruhi sel lain, saat makrofag aktif, dia akan mengaktifkan limfosit - dan
tak lupa mengeluarkan mediator radang untuk mempengaruhi sel disekitarnya.
c. Businofi
Businofil berlimpah dalam reaksi kekebalan yang diperantarai oleh IgB
dan infeksi parasit. 5alah satu kemokin yang terutama penting bagi perekrutan
eusinofil adalah eota;in, Businofil memiliki granula yang mengandung protein
dasar utama, yang sangat kationik protein yang beracun bagi parasit tetapi juga
menyebabkan lisis sel epitel mamalis. Itulah sebabnya ia sangat berperan dalam
memerangi infeksi parasit tetapi juga berkontribusi pada kerusakan jaringan
dalam reaksi kekebalan.
-
8/19/2019 Teori Dasar1
11/15
d. 5el #ast
5el ini didistribusikan secara luas di jaringan ikat dan berpartisipasi dalam
reaksi peradangan akut dan kronis. ada reaksi akut, antibodi IgB yang terikat
pada 9c reseptor khusus mengenali antigen, dan selsel degranulate dan
melepaskan mediator seperti histamin dan produksi oksidasi ,
-
8/19/2019 Teori Dasar1
12/15
f. #ediator ber!ariasi dalam efek dan jenis sel tempat ia bekerja. ebanyakan
mediator (terutama yang bersifat hidrofilik) hanya memiliki "aktu hidup yang
pendek karena harus segera didegradasi agar tidak menimbulkan respon yang
berlebihan. -erdapat dua macam mediator yang dibagi berdasarkan tempat ia
berasal, yaitu mediator yang berasal dari sel (cellderi!ed mediators) dan
mediator yang murni dari plasma darah (plasmaderi!ed mediators).
#ediator selular dapat dibagi menjadi beberapa macam, sebagai berikut:
$. mina Hasoaktimina !asoaktif maksudnya adalah berbagai macam mediator kimia yang
merupakan turunan dari amina, yang dapat bekerja langsung pada sistem !askular.
2. #etabolit sam rakidonat ()
merupakan salah satu turunan asam lemah yang terdiri atas 20 atom '
(arbon) yang diperoleh dari asupan makanan ataupun kon!ersi dari asam
lenoleat.
. lateletcti!ating 9actor (9)
#erupakan salah satu bentuk mediator yang adalah turunan dari fosfolipid.
Diberi nama 9 karena mediator ini dapat menyebabkan agregasi dari keping
keping darah, namun sekarang ini ditemukan pula efek dari mediator ini yang
dapat memicu terjadinya inflamasi.
1. %eacti!e ;ygen 5pecies (%5)
%5, meskipun terlibat dalam pencernaan mikroba dan eliminasi agen
radang, juga dapat dilepaskan ke lingkungan ekstraselular akibat terjadinya
frustatedleukocyte.
/. Fitrogen ksida (F) F berperan dalam merelaksasi otot polos !askular dan mempromosikan
terjadinya !asodilatasi.
4. 5itokin dan emokin
a. 5itokin
5itokin yang paling banyak berperan dalam inflamasi akut adalah
-F9 (K,L,M) ataupun Interleukin (I=, dari $ ? 20), selain itu terdapat pula
InterferonGI9F (K,L,M).
b. emokin
-
8/19/2019 Teori Dasar1
13/15
#erupakan protein yang bersifat terutama sebagai kemoatraktan
untuk leukosit.
6. andungan =isosomal dari =eukosit
andungan lisosomal dari leukosit yang terdapat dalam granulanya
apabila dilepaskan akan dapat memicu terjadinya respon inflamasi.
+. Feuropeptida
Disekresikan oleh selsel neuron (pada sensorik dan beberapa leukosit
tertentu) yang berperand dalam amplifikasi dari respon inflamasi, misalnya
substansi dan neurokinin.
OBAT INFLAMASI
nalgetika atau obat penghilang nyeri adalah zatzat yang mengurangi atau
menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (perbedaan dengan
anestetika umum) (-jay, 2006).
Fyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman,
berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan. keadaan psikis sangat
mempengaruhi nyeri, misalnya emosi dapat menimbulkan sakit (kepala) atau
memperhebatnya, tetapi dapat pula menghindarkan sensasi rangsangan nyeri.
nyeri merupakan suatu perasaan seubjektif pribadi dan ambang toleransi nyeri
berbedabeda bagi setiap orang. batas nyeri untuk suhu adalah konstan, yakni pada
111/o' (-jay, 2006).
mbang nyeri didefinisikan sebagai tingkat (le!el) pada mana nyeri
dirasakan untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, intensitas rangsangan yang
terendah saat orang merasakan nyeri. Antuk setiap orang ambang nyerinya adalah
konstan (-jay, 2006).
%asa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yang
berfungsi melindungi tubuh. Fyeri harus dianggap sebagai isyarat bahaya tentang
adanya ganguan di jaringan, seperti peradangan, infeksi jasad renik, atau kejang
-
8/19/2019 Teori Dasar1
14/15
otot. Fyeri yang disebabkan oleh rangsangan mekanis, kimia"i atau fisis dapat
menimbulkan kerusakan pada jaringan. %angsangan tersebut memicu pelepasan
zatzat tertentu yang disebut mediator nyeri. #ediator nyeri antara lain dapat
mengakibatkan reaksi radang dan kejangkejang yang mengakti!asi reseptor nyeri
di ujung saraf bebas di kulit, mukosa dan jaringan lain. Focireseptor ini terdapat
diseluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali di 55. Dari sini rangsangan di
salurkan ke otak melalui jaringan lebat dari tajuktajuk neuron dengan amat
benyak sinaps !ia sumsumtulang belakang, sumsum lanjutan, dan otak tengah.
Dari thalamus impuls kemudian diteruskan ke pusat nyeri di otak besar, dimana
impuls dirasakan sebagai nyeri (-jay, 2006).
tas dasar kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam dua kelompok
besar, yakni :
a. nalgetika perifer (nonnarkotik), yang terdiri dari obatobat yang tidak bersifat
narkotik dan tidak bekerja sentral. nalgetika antiradang termasuk kelompok ini
b. nalgetika narkotik khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat,
seperti pada fractura dan kanker (-jay, 2006).
5ecara kimia"i analgetika perifer dapat dibagi dalam bebrapa kelompok,
yakni :
a. parasetamol
b. salisilat : asetosal, salisilamida, dan benorilat
c. penghambat prostaglandin (F5IDs) : ibuprofen, dll
d. deri!atantranilat : mefenaminat, glafenin
e. deri!atpirazolon : propifenazon, isopropilaminofenazon, dan metamizol
f. lainnya : benzidamin (-antum) (-jay, 2006).
5ensasi nyeri, tak perduli apa penyebabnya, terdiri dari masukan isyarat
bahaya ditambah reaksi organisme ini terhadap stimulus. 5ifat analgesik opiat
berhubungan dengan kesanggupannya merubah persepsi nyeri dan reaksi pasien
-
8/19/2019 Teori Dasar1
15/15
terhadap nyeri. enelitian klinik dan percobaan menunjukkan bah"a analgesik
narkotika dapat meningkatkan secara efektif ambang rangsang bagi nyeri tetapi
efeknya atas komponen reaktif hanya dapat diduga dari efek subjektif pasien. Eila
ada analgesia efektif, nyeri mungkin masih terlihat atau dapat diterima oleh
pasien, tetapi nyeri yang sangat parah pun tidak lagi merupakan masukan sensorik
destruktif atau yang satusatunya dirasakan saat itu (atzung, $*+4).
nalgetik narkotik, kini disebut juga opioida (Nmirip opioat) adalah obat
obat yang daya kerjanya meniru opioid endogen dengan memperpanjang akti!asi
dari reseptorreseptor opioid (biasanya Oreseptor) (-jay, 2006). Bfek utamaanalgesik opioid dengan afinitas untuk resetor O terjadi pada susunan saraf pusat
yang lebih penting meliputi analgesia, euforia, sedasi, dan depresi pernapasan.
Dengan penggunaan berulang, timbul toleransi tingkat tinggi bagi semua efek
(atzung, $*+4).
DAFTAR PUSTAKA
Dorland, Fe"man. 2002. amus edokteran Dorland. Bdisi 2*, s Illustrated %e!ie"s: 9armacology. enerjemah
z"ar goes. Bdisi II.