teori klasik senyawa koordinasi

Upload: anis-wahyu-fadhilah

Post on 10-Feb-2018

731 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    1/41

    Coordination ChemistryTEORI KLASIK SENYAWA KOMPLEKS

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    2/41

    Tujuan Pembelajarano Menyebutkan teori-teori klasik senyawa kompleks

    o Mendeskripsikan teori rantai Blomstrad-Jorgensen

    o Mendeskripsikan teori koordinasi Alfred Werner

    o Membandingkan keunggulan dan kelemahan teori

    klasik koordinsi

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    3/41

    INTRODUCTION

    Pada tahun 1798 Tassaert menemukan

    bahwa jika larutan kobal (III) klorida

    ditambah larutan NH3 dan dibiarkansemalam, akan terbentuk kristal-kristal

    CoCl3.6NH3 yang berwarna orange.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    4/41

    Problem :

    Tasaert dan para ilmuwan masa itu tidak dapat

    menjelaskan mengapa dua senyawa yangmempunyai valensi jenuh masih dapat berikatan

    membentuk senyawa baru?

    The answer of that question can be found after

    100 years later

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    5/41

    Tahun 1850-1870 muncul persoalan tentang strukturdari senyawa-senyawa kompleks.

    Pada masa itu, para ahli kimia organik menemukan

    bahwa atom karbon mempunyai valensi empat dansenyawa-senyawa organik mempunyai struktur rantai.

    CH3(CH2)3Cl strukturnya adalah : CH3-CH2-CH2-CH2-Cl

    Akibatnya :

    Penentuan struktur senyawa kompleks didasarkan atas

    perilaku senyawa organik tersebutmembentuk rantai

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    6/41

    TEORI RANTAI BLOMSTRAND-

    JORGENSEN

    1869 Blomstrand (Swedia) mengajukan teorirantai untuk struktur kompleks logam.

    Karena tiap-tiap unsur mempunyai valensi yangtetap, maka Blomstrand dan Jorgensenmengatakan bahwa :

    Dalam kompleks kobal (III) hanya ada tigaikatan.

    Oleh karena itu, maka dapat digambarkanstruktur dari kompleks-kompleks :

    CoCl3.6NH3, CoCl3.5NH3, CoCl3.4NH3, danCoCl3.3NH3 sebagai struktur I, II, III, dan IV.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    7/41

    Struktur I

    NH3-Cl

    Co-NH3-NH3-NH3-NH3-Cl

    NH3-Cl

    Struktur II

    Cl

    Co-NH3-NH3-NH3-NH3-Cl

    NH3-Cl

    Struktur III

    Cl

    Co-NH3-NH3-NH3-NH3-ClCl

    Struktur IV

    Cl

    Co-NH3-NH3-NH3-Cl

    Cl

    Atom Cl yang :

    -Terikat langsung pada Co sukar

    dilepaskan

    -Tidak terikat langsung pada atom

    Co mudah dilepaskan, sehingga

    dengan mudah dapat diendapkan

    dengan penambahan AgNO3

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    8/41

    Fakta Eksperimen....?

    Hasil-hasil eksperimen untuk struktur I, II, dan

    III cocok dengan teori, sedangkan struktur IVtidak sesuai teori Tidak menghantarkanlistrik dan tidak memberikan endapan denganlarutan AgNO3

    Conclusion : Chain theory have a weakness.

    So.The scientist need a new theory !

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    9/41

    TEORI KOORDINASI ALFRED WERNER

    Alfred Werner yang kemudian menjadiprofesor kimia di Zurich dan mendapat NoblePrice pada tahun 1913, telah bekerja lebih

    kurang 30 tahun (1891-1920) untukmenyelidiki senyawa-senyawa kompleks.

    Tahun 1891-1893 Werner memberikan teoritentang senyawa-senyawa kompleks yangdisebut TEORI KOORDINASI, yang mempunyaitiga postulat penting.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    10/41

    ALFRED WERNER

    Alfred Werner, anak seorang pengawas pabrik, J.A. Wernerdan istrinya, Jeanne (Nona Tesch), dilahirkan pada tanggal12 Desember 1866 di Mulhausen, Alsace. Di sanalah Alfredbersekolah. Ketika berusia 18 tahun, ia melakukanpenelitian kimia secara mandiri pertama kali.

    Tahun 1886 ia mengikuti kuliah di Federal Technical HighSchool di Zurich, dan pada tahun 1889 memperolehDiploma di bidang Kimia Teknik. Pada tahun 1889 iadiangkat menjadi asisten di laboratorium Profesor Lunge diZurich Technical High School.

    Tahun 1890 ia memperoleh gelar pertamanya di Universityof Zurich dengan tesis tentang pengaturan spasial atom-atom dalam molekul-molekul yang mengandung nitrogen.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    11/41

    Tahun 1895, ketika usianya baru 29 tahun, ia menjadiProfesor Kimia di universitas itu, mengajar kuliah kimiaorganik sampai tahun 1902 ketika mengambil alih

    kuliah-kuliah kimia anorganik.

    Tahun 1895 ia memperoleh kewarganegaraan Swissdan meskipun ia ditawari jabatan-jabatan di Wina,Basle, dan Wurzburg, ia menampik semuanya dan

    lebih suka tetap tinggal di Zurich. Nama Werner akan selalu diasosiasikan dengan teori

    koordinasi yang dibentuknya, dan denganpenelitiannya tentang hubungan spasial atom-atom

    dalam molekul, yang dasarnya terdapat dalampenelitian yang ia lakukan saat usianya baru 24 tahun,untuk menyusun desertasi doktornya pada tahun 1892.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    12/41

    Tahun 1891 ia mempublikasikan karyanya

    tentang teori keserupaan dan valensi, yang di

    dalamnya menggantikan konsep Kekule

    tentang valensi konstan. Konsepnya ini

    mengatakan keserupaan adalah kekuatanmenarik yang dihasilkan dari pusat atom yang

    beraksi tidak sama terhadap seluruh bagian

    permukaan atom.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    13/41

    Tahun 1893, dalam makalahnya tentang senyawa-senyawamineral, ia mengemukakan teorinya tentang valensi

    variabel. Teori itu menyatakan senyawa-senyawa molekuleranorganik mengandung atom-atom tunggal yangbertindak sebagai nuclei pusat (atom pusat). Di sekitaratom pusat ini tersusunlah atom-atom lain dalam jumlahtertentu, molekul radikal atau molekul-molekul lain dengan

    pola sederhana, berjarak, dan geometris. Dengandemikian, pola yang menunjukkan jumlah atom-atomtersebut membentuk kelompok di sekitar atom pusat, olehWerner disebutBilangan Koordinasi. Bilangan koordinasiyang paling penting adalah 3, 4, 6, dan 8. Jumlah 6 palingbanyak terjadi. Ribuan senyawa molekuler bersesuaiandengan tipe jumlah 6, dan dari keseluruhan itu terdapatsebuah atom pusat dengan atom-atom yang berintegrasi dipusat-pusat limas segi enam (oktahedron).

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    14/41

    Selama 20 tahun berikutnya, Werner dan rekan-rekansekerjanya meneliti dan menyiapkan rangkaian barusenyawa molekuler dan mempelajari konfigurasinya,

    menerbitkan banyak tulisan tentang masalah itu.Sebanyak 150 tulisan di antaranya disusunnya sendiri.Werner juga meneliti sistem dengan jumlah koordinasilain, terutama jumlah 4, yang bentuknya bisa berupa

    tetrahedral atau segi empat datar. Sementara itu, PaulPfeiffer, dalam penghargaanya terhadap penelitianWerner yang dipublikasikan dengan judulGreatChemist(1961, disunting Eduard Farber, Interscience,

    New York), berkomentar bahwa teori koodinasi Wernermeluas ke seluruh peringkat kimia anorganik sistematisdan ke dalam kimia organik. Berkat penelitiannyatersebut, Werner mendapat Hadiah Nobel bidangKimia pada tahun 1913.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    15/41

    Werner adalah seorang yang ramah, gemar bermainbiliar, catur, dan permainan kartu Swiss, Jass. Iamenghabiskan liburannya di daerah pegunungan danbanyak menghadiri pertemuan ilmiah di luar Swiss.Sebagai dosen, ia adalah pembicara yang meyakinkandan bersemangat, dengan bakat mampu menerangkandengan jelas masalah-masalah sulit.

    Ketika ia menerima Hadiah Nobel bidang Kimia, padatahun 1913, ia menderita penebalan dan kekakuandinding pembuluh darah. Akibat penyakit ini, tahun1915 ia terpaksa berhenti memberi kuliah kimia, dantahun 1919 ia melepaskan jabatan profesornya.

    Sumber :Seabad Pemenang Hadiah Nobel Kimia, 2002, Jakarta

    : Abdi Tandur

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    16/41

    Postulat Teori Koordinasi

    1. Kebanyakan unsur mempunyai dua jenis

    valensi :

    a. Valensi primer (---) yang sekarang disebut

    elektrovalensi atau bilangan oksidasidapat

    terionisasi

    b. Valensi sekunder ( ), yang sekarang

    disebut kovalensi atau bilangan koordinasi

    tidak dapat terionisasi

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    17/41

    Postulat Teori Koordinasi

    2. Valensi sekunder harus dipenuhi oleh anionatau molekul netral (dengan pasangan

    elektron bebas), misal : halida, sianida,amonia, air.

    3. Valensi sekunder memiliki ruang dan strukturgeometri tertentu.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    18/41

    Berdasarkan tiga postulat tersebut, Wernermencoba menggambarkan struktur kompleks-

    kompleks berikut:CoCl3.6NH3

    CoCl3.5NH3

    CoCl3.4NH3CoCl3.3NH3

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    19/41

    Penentuan Struktur Senyawa

    Kompleks oleh Werner

    Menurut Werner :1. Kompleks CoCl3.6NH3 mempunyai struktur V dan rumusnya

    dituliskan sebagai : [Co(NH3)6]Cl3.

    Valensi primer (bil. Oksidasi) dari Kobalt (III) adalah 3, dandijenuhkan oleh tiga ion Cl-.

    Valensi sekunder (bil. Koordinasi) dari Kobalt (III) adalah 6.

    Apakah Bilangan Koordinasi (Coordination

    Number) itu?

    Bil. Koordinasi adalah jumlah atom atau molekul yang terikat

    langsung pada atom logam

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    20/41

    Struktur Kompleks Werner

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    21/41

    Penentuan Struktur Senyawa

    Kompleks oleh Werner

    Amoniak yang diikat dengan valensi sekunder

    disebut LIGAN (ligand).

    Ligan-ligan berada di dalam DAERAH

    KOORDINASI (Coordination Sphere)

    Ligan adalah Molekul atau ion yang diikat secaralangsung oleh logam pusat.

    Daerah Koordinasi adalah atom atau molekul

    (ligan) terikat langsung dengan atom logam

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    22/41

    Penentuan Struktur Senyawa

    Kompleks oleh Werner

    Dalam senyawa CoCl3.6NH3 atau [Co(NH3)6]Cl3yang berfungsi sebagai ligan adalah NH3,

    sedangkan Cl ada di luar daerah koordinasi. Dalam larutan, senyawa kompleks ini terion

    menjadi empat ion, dan tiga ion Cl- yang adamudah diendapkan dengan larutan peraknitrat.

    [Co(NH3)6]Cl3 [Co(NH3)6]3+ + 3Cl-

    3Cl- + AgNO3 3AgCl

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    23/41

    Penentuan Struktur Senyawa

    Kompleks oleh Werner

    2. Dalam senyawa CoCl3.5NH3, jumlah amoniak hanya ada5 sehingga satu atom Cl mempunyai dua fungsi, yaitumenjenuhkan valensi sekunder dan valensi primer.

    Dalam struktur VI, fungsi ganda atom Cl inidigambarkan dengan dua garis ikatan ------

    Atom Cl berada dalam daerah koordinasi, sehinggarumus kompleks dituliskan sebagai [Co(NH3)5Cl]Cl2.

    Ionisasi kompleks ini menghasilkan 3 ion dimana dua

    ion Cl- dapat diendapkan dengan penambahan larutanperak nitrat.

    [Co(NH3)5Cl]Cl2 [Co(NH3)5Cl]2+ + 2Cl-

    2Cl- + AgNO3 2AgCl

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    24/41

    Struktur Kompleks Werner

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    25/41

    Penentuan Struktur Senyawa

    Kompleks oleh Werner

    3. Senyawa kompleks struktur III & IV

    mempunyai rumus :

    CoCl3.4NH

    3 [Co(NH

    3)

    4Cl

    2]ClStruktur VII

    CoCl3.3NH3 [Co(NH3)3Cl3] Struktur VIII

    - Struktur [Co(NH3)4Cl2]Cl dapat terion, tetapi

    [Co(NH3)3Cl3] tidak terion.[Co(NH3)4Cl2]Cl [Co(NH3)4Cl2]

    + + Cl-

    [Co(NH3)3Cl3]

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    26/41

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    27/41

    Fakta Kebenaran...!!!

    FAKTA KEBENARAN........

    Setelah diketemukan senyawa-senyawa jenis

    [MIII(NH3)3Cl3] yang ternyata tidak terion,maka teori-teori Werner tentang rumuskompleks di atas benar. Teori rantai dariBlomstrand & Jorgensen untuk rumus

    kompleks [Co(NH3)3Cl3] yang dinyatakansebagai rumus IV ternyata salah, sebab dalamrumus ini ada kemungkinan satu Cl terion.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    28/41

    Penentuan Struktur Geometri

    Senyawa Kompleks oleh Werner

    Sebelum ditemukan sinar X, para ahli kimiamenentukan struktur geometri dari molekul-molekul dengan cara membandingkan isomer-

    isomer yang telah dikenal dengan strukturyang mungkin, yang diperoleh secara teoritis.

    Dengan cara demikian itu, dapat ditetapkanbahwa beberapa struktur tidak benar danstruktur tertentu benar karena sesuai denganhasil percobaan.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    29/41

    Langkah-langkah ahli kimia terdahulu tersebut

    juga dilakukan oleh Werner untuk

    menentukan struktur geometri senyawakompleks dengan bilangan koordinasi 6.

    Werner melakukan langkah demikian

    berdasarkan anggapan bahwa ligan-ligan padasenyawa kompleks mempunyai jarak yang

    sama dari atom pusat.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    30/41

    Langkah Werner :

    Isomer-isomer yang mungkin dari struktur

    teoritis dibandingkan dengan isomer-isomer

    menurut hasil eksperimen.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    31/41

    Berdasarkan anggapan tersebut, maka

    struktur yang mungkin dari kompleks dengan

    bilangan koordinasi 6 adalah :1. Planar segienam,

    2. Trigonal prisma,

    3. Oktahedral.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    32/41

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    33/41

    Tabel . Isomer-isomer yang dikenal

    Kompleks Isomer

    dikenal

    Planar

    segienam

    Trigonal

    prisma

    oktahedral

    MA5B

    MA4B2

    MA3B3

    Satu

    Dua

    Dua

    Satu

    Tiga (1,2;

    1,3; 1,4)

    Tiga(1,2,3;

    1,2,4;

    1,3,5)

    Satu

    Tiga (1,2;

    1,4; 1,6)

    Tiga(1,2,3;

    1,2,4;

    1,2,6)

    Satu

    Dua (1,2;

    1,6)

    Dua (1,2,3;1,2,6)

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    34/41

    Kesimpulan?

    Struktur geometri yang cocok untuk

    kompleks dengan bilangan koordinasi 6

    adalah OKTAHEDRAL

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    35/41

    Blomstrand Vs Werner

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    36/41

    Lembar Kegiatan Mahasiswa

    1. Buatlah alur pemikiran sistematis tentang sejarah

    penentuan struktur senyawa kompleks menurut

    teori-teori klasik senyawa kompleks! (boleh

    menggunakan diagram, flow chart, atau uraianparagraf)

    2. Jelaskan mengapa teori rantai Blomstrand-

    Jorgensen dianggap gagal dalam menjelaskan

    senyawa kompleks?

    3. Jelaskan kelebihan teori koordinasi Werner

    dibandingkan teori rantai Blomstrand-Jorgensen!

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    37/41

    Buatlah struktur Rantai dan struktur

    Werner untuk senyawa :

    K[Co(NO2)4(NH3)2]

    K3[CoF

    6]

    Ca2[Fe(CN)6]

    NH4[Cr(NCS)4(NH3)2]

    [Ni(en)3](SO4)

    [PtClBr(py)(NH3)]

    [PtClBr(ONO)(NH3)]Cl

    [NiCl2(phen)2]

    Cu2[Fe(CN)6]

    Cu2[Fe(CN)6]

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    38/41

    RANGKUMAN

    Sejarah penemuan senyawa kompleks ataukoordinasi dianggap sejak penemuanCoCl3.6H2O oleh Tassaert tahun 1798.

    Teori klasik yang mencoba menjelaskansenyawa koordinasi adalah teori rantaiBlomstrand-Jorgensen dan teori koordinasiWerner.

    Kedua teori klasik mempunyai kelemahanyang dapat diterangkan oleh teori modern.

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    39/41

    EVALUASI Apa yang anda ketahui tentang teori rantai Blomstrand-

    Jorgensen?

    Apa dasar teori rantai dalam memperkirakan struktur

    senyawa kompleks?

    Mengapa teori rantai dianggap gagal dalam

    memperkirakan struktur senyawa kompleks? Jelaskan! Apa yang anda ketahui tentang teori koordinasi Werner?

    Jelaskan tiga postulat penting teori koordinasi Werner!

    Jelaskan kelebihan teori koordinasi dibandingkan teori

    rantai!

    Bandingkan antara struktur yang dibuat oleh Werner dan

    Blomstrand-Jorgensen serta tentukan jumlah ion yang

    mungkin pada keduanya!

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    40/41

    Struktur Rantai untuk :

    K[Co(NO2)4(NH3)2]

    Co NO2 NO2 NO2 NO2 K

    NH3

    NH3

  • 7/22/2019 Teori Klasik Senyawa Koordinasi

    41/41

    Struktur Werner untuk :

    K[Co(NO2)4(NH3)2]

    Co

    NO2

    NO2NO2

    NO2

    NH3

    NH3

    K