teori levine

17
Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Theory is the poetry of science. The poet’s words are familiar each standing alone, but brought together they sing, they astonish, they teach. The theorist offers a fresh vision, familiar concepts brought together in bold, new designs the theorist and poet seek excitement in the sudden insights that make ordinary experience extraordinary, but theory caught in the intellectual exercises of the academy becomes alive only when it is made a true instrument of persuasion. (Levine, 1995, p. 14) Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan. Sejak Florence Nightingale meletakan pondasi keperawatan pada catatannya (Notes on Nursing), teori dan model tentang profesi keperawatan terus berkembang selama dekade terakhir. Perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan saat ini tidak terlepas dari upaya ahli keperawatan yang mengembangkan berbagai konsep model teori keperawatan untuk memberikan arah bagi perawat dalam melaksanakan kegiatan praktek keperawatan. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan. Teori keperawatan juga mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu teori keperawatan harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam penyelesaian masalah keperawatan, pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi. Salah satu grand theory keperawatan adalah model keperawatan konservasi yang dikembangkan oleh Myra Estrin Levine yang diselesaikan pada 1973. Tiga konsep utama konservasi model adalah holistik, adaptasi, dan konservasi (Tomey&Alligood, 2006). Tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi. Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 1

Upload: choirunisa-rumandani

Post on 12-Apr-2017

568 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar belakangTheory is the poetry of science. The poet’s words are familiar each standing alone, but

brought together they sing, they astonish, they teach. The theorist offers a fresh vision, familiar concepts brought together in bold, new designs the theorist and poet seek excitement in the sudden insights that make ordinary experience extraordinary, but theory caught in the intellectual exercises of the academy becomes alive only when it is made a true instrument of persuasion. (Levine, 1995, p. 14)

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan. Sejak Florence Nightingale meletakan pondasi keperawatan pada catatannya (Notes on Nursing), teori dan model tentang profesi keperawatan terus berkembang selama dekade terakhir. Perkembangan ilmu pengetahuan keperawatan saat ini tidak terlepas dari upaya ahli keperawatan yang mengembangkan berbagai konsep model teori keperawatan untuk memberikan arah bagi perawat dalam melaksanakan kegiatan praktek keperawatan.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan. Teori keperawatan juga mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu teori keperawatan harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam penyelesaian masalah keperawatan, pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi.

Salah satu grand theory keperawatan adalah model keperawatan konservasi yang dikembangkan oleh Myra Estrin Levine yang diselesaikan pada 1973. Tiga konsep utama konservasi model adalah holistik, adaptasi, dan konservasi (Tomey&Alligood, 2006). Tujuan dari model ini adalah untuk meningkatkan adaptasi dan mempertahankan keutuhan menggunakan prinsip-prinsip konservasi.

Berdasarkan uraian diatas kelompok ingin mencoba untuk menggali lebih jauh mengenai model konservasi levine dalam penerapannya dalam pemberian asuhan keperawatan. Contoh kasus dan proses asuhan keperawatannya akan dibahas secara khusus berdasar model konservasi Levine.

1.2. Rumusan masalaha. Bagaimanakah biografi Myra Estrin Levine?b. Apa teori yang dikemukakan oleh Myra Estrin Levine?c. Bagaimanakah konsep dasar dari teori Myra Estrin Levine tersebut?d. Bagaimana mengaplikasikan teori Levine ke dalam ilmu keperawatan?e. Apa keterbatasan dari teori Levine?

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 1

Page 2: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

1.3. TujuanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

a. Untuk memenuhi tugas dalam mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasarb. Mengetahui riwayat hidup seorang Myra Estrin Levinec. Untuk lebih memahami konsep model konservasi Levine.d. Mengetahui teori yang dikemukakan oleh Myra Levinee. Dapat menghubungkan dan menganalisa model konsep konservasi Levine dengan proses

keperawatan.

1.4. Metode PenulisanPenulisan makalah ini diperoleh dengan study kepustakaan yaitu dengan mempelajari

literatur yang ada, untuk mendapatkan bahan dalam pembuatan makalah.

1.5. Sistematika PenulisanAdapun sistematika dari penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab yaitu:Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,

Ruang Lingkup Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.Bab II : Pembahasan yang dari rumusan masalah yang ada yaitu Biografi Levine, Teori yang

dikemukakakan Levine, Konsep Dasar Model Konservasi Levine, dan Pengaplikasian Teori Levine dalam Ilmu Keperawatan.

Bab III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 2

Page 3: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Biografi Myra Estrin Levine

Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan perawatan(George, 2002).

Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan “Teori keperawatan,” tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002).

Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga seperti University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel pada tahun 1987.

Levine adalah seorang pemimpin aktif di dalam Asosiasi Perawat Amerika dan Asosiasi Perawat Illinois. Seorang penyuara dinamik, dia menjadi pembawa acara pada program, tempat kerja, seminar dan panel, dan seorang penulis berbakat mengenai ilmu perawatan dan pendidikan. Levine memiliki berbagai macam karir sebagai perawat antara lain sebagai perawat pribadi (1944), perawat di ketetaraan Amerika Serikat (1945), Instruktur praklinik dp physical sciences Cook Country (1947-1950), Direktur Keperawatan di Drexel Home Chicago (1950 – 1951), surgical

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 3

Page 4: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

supervisor pada 2 rumah sakit yaitu klinik Universitas Chicago (1951-1952) dan Rumah Sakit Hendry Ford Detroit (1956 - 1962). Pengalamannya dalam ilmu keperawatan seperti menjadi staff keperrawatan, administrasi dan tenaga pengajar, instruksi teknis dan pengarah dalam jasa keperawatan.

Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel “An Introduction to Clinical Nursing” yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989.Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992 (Tomey & Alligood, 2006).

Levine pensiun pada tahun 1987. Setelah pensiun Levine kemudian aktif mengembangkan teori dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan teorinya. Levine meninggal pada tanggal 20 Maret 1996 di usianya ke 75 tahun di Hospice of the North Shore at Evanston Hospital.

Penghargaan yang diperoleh Levine selama masa hidupnya antara lain: A charter fellow of the American Academy of Nursing(1973) An honorary membership in the American Mental Health Aid to Israel (1976) Honorary Recognition from the Illinois Nurses' Association Member of Sigma Theta Tau (Alpha Beta Chapter, Loyola University) Enlisted in Who's Who in Americal Women (1977-1988) Enlisted in Who's Who in American Nursing (1987) Elected fellow in the Institute of Medicine of Chicago (1987-1991) First recipient of the Elizabeth Russel Belford Award for excellence in teaching from Sigma

Theta Tau (1977) Both the first and second editions of her book, Introduction to Clinical Nursing, received

American Journal of Nursing (AJN) Book of the Year awards and her 1971 book, Renewal for Nursing was translated to Hebrew

Awarded Honorary Doctorate of Humane Letters from Loyola University of Chicago (1992)

2.2. Teori yang Dikemukakan Levine“Nursing is human interaction.Nursing knowledge, thoroughly grounded in modern scientific

concepts, allows for a sensitive and productive relationship between the nurse and the individual entrusted to her care. In the care of the sick, this has always been true, but never before has there been available to the nurse so rich and demanding a body of knowledge to use in the patient’s behalf” Myra Levine (1973, p. 1)

Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan area utama yang menjadi konsern perawat dalam memelihara keutuhan seseorang (person’s wholeness). Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Levine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989). Kemudian sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi, sedangkan dalam keperawatan terdapat empat konservasi di antaranya energy klien, struktur integritas, integritas personal dan integritas social, sehingga pendekatan asuhan keperawatan ditunjukkan pada penggunaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.

2.3. Konsep Dasar Model Konservasi LevineTeori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun

1973. Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model dan prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan. Adapun prinsip konservasi tersebut adalah sbb:

a. Konservasi Energi

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 4

Page 5: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

Merupakan keseimbangan dan perbaikan energi yang dibutuhkan individu untuk melakukan aktivitas, termasuk keseimbangan energi input dan output. Tujuan dari konversi energi ini adalah untuk menghindari penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan. Karena individu memerlukan keseimbangan energy dan memperbaharui energy secara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup. Dalam praktek keperawatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien disamping tempat tidur pasien .

Contohnya proses penyembuhan dan proses penuaan, maka intervensi keperawatan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemenuhan kebutuhan dan mempertahankan

Istirahat dan aktivitas serta nutrisi yang dekat.b. Konservasi Struktur Integritas

Penyembuhan adalah suatu proses perbaikan integritas struktur dan fungsi dalam mempertahankan keutuhan diri. Seorang perawat harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan.

Contohnya bila menghadapi individu pasca amputasi, maka intervensi keperawatannya dilakukan untuk:

- Membantu individu tersebut menuju tingkat adaptasi baru- Membantu pasien melakukan latihan ROM- Mempertahankan personal hygiene pasien.

c. Konservasi integritas personalSeorang perawat harus menyadari pentingnya harga diri dan identitas diri pasien serta

penghormatan terhadap privasi. Hal ini bisa terlihat ketika klien dipanggil dengan namanya. Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi selama prosedur.

Dalam hal ini, perawat dalam melakukan intervensi keperawatan harus menghargai keberadaannya seperti :

- Menghargai nilai dan norma yang dianut serta keinginannya- Menyapa dengan sopan- Meminta izin sebelum melakukan tindakan- Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan

pasien.d. Konservasi Integritas Sosial

Kehidupan berarti komunitas sosial dan kesehatan merupakan keadaan sosial yang telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga, membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal. Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dan menggunakan hubungan interpersonal untuk menjaga integritas sosial.

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 5

Page 6: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

2.3.1. Tiga Konsep Utama Dari Model KonservasiA. Wholeness (Keutuhan)

Erikson dalam Levine (1973) menyatakan wholeness sebagai sebuah sistem terbuka: “Wholeness emphasizes a sound, organic, progressive mutuality between diversified functions and parts within an entirety, the boundaries of which are open and fluent. (Keutuhan menekankan pada suara, organik, mutualitas progresif antara fungsi yang beragam dan bagian-bagian dalam keseluruhan, batas-batas yang terbuka)”. Levine (1973, hal 11) menyatakan bahwa “interaksi terus-menerus dari organisme individu dengan lingkungannya merupakan sistem yang ‘terbuka dan cair’, dan kondisi kesehatan, keutuhan, terwujud ketika interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis dalam interaksi terbuka antara lingkungan internal dan eksternal menyediakan dasar untuk berpikir holistik, memandang individu secara keseluruhan.

B. AdaptasiAdaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan

integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil.

Levine mengemukakan 3 karakter adaptasi yakni: historis, spesificity, dan redundancy. Levine menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon tertentu untuk menjamin keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan adaptasi historis dan spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat disembunyikan dalam kode genetik individu. Redundancy menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari individu untuk menjamin adaptasi. Kehilangan redundancy memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau kondisi lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.

a) LingkunganLevine memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik lingkungan

internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan konseptual. Level perseptual melibatkan kemampuan menangkap dan menginterpretasi dunia dengan organ indera. Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi individu secara fisiologis meskipun mereka tidak dapat mempersepsikannya secara langsung, seperti mkroorganisme. Pada konseptual level, lingkungan dibentuk dari pola budaya, dikarakteristikkan dengan keberadaan spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran dan pengalaman.

b) Respon organismeRespon organisme adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan

lingkungannya. Respon organisme bisa dibagi menjadi fight atau flight, respon inflamasi, respon terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi.

1) Fight-flight merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman yang diterima individu baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakutan melalui menyerang atau menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba. Respon yang disampaikan adalah kewaspadaan untuk mencari informasi untuk rasa aman dan sejahtera.

2) Respon peradangan atau inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang melindungi diri dari lingkungan yang merusak, merupakan cara untuk menyembuhkan diri, respon individu adalah menggunakan energi sistemik yang ada dalam dirinya untuk membuang iritan atau patogen yang merugikan, untuk hal ini sangat dibutuhkan kontrol lingkungan.

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 6

Page 7: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

3) Respon terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan yang tidak spesifik pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energi untuk beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi, dikarakteristikkan dengan pengaruh yang menyebabkan pasien atau individu berespon terhadap pelayanan keperawatan.

4) Kewaspadaan perceptual, respon sensori menghasilkan kesadaran persepsi, informasi dan pengalaman dalam hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara utuh oleh individu, semua pertukaran energi terjadi dari individu ke lingkungan dan sebaliknya. Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau tingkah laku. Respon ini sangat tergantung kepada kewaspadaan perceptual individu, hanya terjadi saat individu menghadapi dunia (lingkungan) baru disekitarnya dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi dimana hal ini bertujuan untuk mempertahankan keamanan dirinya.

c) TrophicognosisLevine merekomendasikan trophicognosis sebagai alternatif untuk diagnosa

keperawatan. Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan rencana keperawatan.

C. KonservasiLevine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi

menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga, bahwa individu mampu untuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka.

2.4. Aplikasi Teori Levine Dalam Ilmu KeperawatanTeori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses perawatan.

Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan klien harus bekerja sama.

Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya kemampuan partisipasi klien dalam perawatan.

Dalam fase pengkajian, klien dikaji melalui dua metoda yaitu interview dan observasi. Pengkajian berfokus pada klien, keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan dari mereka dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian maka keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh, perawat menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman pengkajian. Perawat menitik beratkan pada keseimbangan energi klien dan pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping, hubungan dengan anggota keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi yakni fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja. Juga data tentang integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik, integritas personal (sistem diri klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan integritas sosial yakni: proses keputusan dari klien dan hubungan klien dengan orang lain serta kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain atau masyarakat.

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 7

Page 8: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh. Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya. Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir. Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai kondisii sehat.

Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan:1) Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.2) Menentukan tingkat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan

Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis, kemudian tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum, konsep, teori, dan pengetahuan tentang diri manusia. Dalam mengembangkan perencanaan, perawat harus meningkatkan kemampuan partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi tingkat partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat boleh konsul dengan team kesehatan lain. Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien. Data dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase evaluasi perawat bertanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada klien.

Teori Levine menyatakan bahwa :1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan

perawatan.4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan

yaitu tentang pengobatan atau support. Bagaimana teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan membutuhkan intervensi perawatan.

2.4.1. Contoh aplikasi dalam penerapan Teori Levine1. Kasus

Tn. A, umur 45 tahun dirawat di ruang perawatan Bedah Saraf Rumah Sakit X dengan kelemahan pada ekstremitas kanan pasca stroke NHS. Tn. A sudah seminggu di rawat didampingi oleh istri dan seorang anak perempuannya. Selama di rawat pasien Tn. A tidak pernah dimandikan karena kelemahan yang diderita oleh pasien dan adanya kepercayaan keluarga bahwa pasien yang sakit tidak boleh dimandikan.

2. Analisa Kasus1) Pengkajian

a. Konservasi energiTN. A usia 45 tahun, mengalami kelemahan pada ekstremitas kanan

b. Konservasi integritas strukturalKarena kelemahan yang dialami Tn. A sehingga hal inilah yang membuat pasien tidak mampu untuk melakukan perawatan diri, badan pasien tampak kotor, kusam dan berbau.

c. Konservasi Integritas PersonalPasien dan keluarga menganut kepercayaan jika sakit tidak boleh mandi

d. Konservasi Integritas pasien

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 8

Page 9: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

Perawat berbicara dengan anggota keluarga pasien dan mereka mengatakan Tn. A tidak mau dimandikan karena takut penyakit Tn. A bertambah berat bila banyak bergerak.

2) Diagnosa KeperawatanDeficit Perawat diri b/d kelemahan fisik

3) Intervensi / Implementasia. Terapeutik

Bina hubungan saling percaya : Salam terapeutik Memperkenalkan diri perawat dan nama panggilan Menanyakan nama panggilan yang disukai Menanyakan keadaan pasien hari ini

b. SupportifMemberikan motivasi, semangat dan support kepada pasien

c. IntervensiKonservasi energy : Membantu pasien dalam pemenuhan nutrisi yang kuat Membantu mobilisasi pasien dengan posisi miring kiri dan kanan setiap 30 menit. Konservasi integritas structural Membantu pasien dalam latihan ROM Membantu pasien mempertahankan personal higience Konservasi integritas personal Menjaga privasi pasien Menyapa pasien dengan sopan Meminta izin sebelum melakukan tindakan Melakukan terminasi setelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan

pasien Melindungi kebutuhan akan jarak (space) Konservasi integritas social Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dalam perawatan pasien

termasuk menganjurkan memanggil rohaniawan untuk memberikan support spiritual kepada pasien.

4) Evaluasia. Pasien tampak bersih, segar dan rapib. Pasien dan keluarga mengerti dan mau berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan

pasien.

2.5. Keterbatasan TeoriMeskipun kelengkapan dan aplikasi teori Levine luas, model ini bukan tanpa batasan.

Sebagai contoh model konservasi Levine berfokus pada penyakit dibandingkan dengan kesehatan, dengan demikian, intervensi keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi penyajian individu. Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori Levine memiliki fokus pada saat ini dan jangka pendek dan tidak mendukung prinsip-prinsip promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, meskipun ini adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat ini. Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus pada individu dalam keadaan sakit dan pada ketergantungan pasien.

Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan, dan jika persepsi perawat dan pasien tentang kemampuan pasien

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 9

Page 10: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

untuk berpartisipasi dalam perawatan tidak cocok, maka ketidakcocokan ini akan menjadi daerah konflik.

Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip Conservational Model diterapkan, yaitu:

1) Pasa konservasi energi Levine tujuannya adalah untuk menghindari penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur dalam perawatan sakit samping tempat tidur klien. Dalam kasus di mana kebutuhan energi untuk digunakan dari pada seperti pada pasien mania, ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti klien lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku.

2) Pada konservasi integritas struktural, fokusnya adalah untuk melestarikan struktur anatomi tubuh serta untuk mencegah kerusakan struktur anatomi. Ini, sekali lagi, memiliki keterbatasan. Dalam kasus-kasus dimana struktur anatomis tidak begitu sempurna tapi tanpa diidentifikasi cacat atau masalah seperti dalam operasi plastik, prosedur seperti perangkat tambahan payudara dan liposuctions; integritas struktural seseorang dikompromikan tetapi pilihan pasien mencari kecantikan fisik dan kepuasan psikologis yang dibawa ke pertimbangan. Jika tidak demikian, prosedur tidak boleh dipromosikan.

3) Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan memberikan pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan privasi, didorong dan psikologis didukung. Keterbatasan di sini akan berpusat pada klien yang secara psikologis terganggu dan lumpuh dan tidak bisa memahami dan menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu, individu atau klien bunuh diri.

4) Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan dari interaksi manusia, terutama dengan klien, orang lain yang signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya. Keterbatasan khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang signifikan seperti ditinggalkan anak-anak, pasien psikiatris yang tidak mampu berinteraksi, klien tidak responsif seperti orang tak sadar, fokus di sini adalah tidak lagi pasien sendiri namun orang-orang yang terlibat dalam perawatan kesehatannya.

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 10

Page 11: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanTeori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun

1973. Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model dan prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan.

Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Model Konservasi Levine terdiri atas: Konservasi Energi, Konservasi Integresitas struktur, Konservasi Integresitas personal, dan Konservasi Integresitas sosial.

Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kemampuan sehingga dapat membantu memenuhi tekanan atau memenuhi kebutuhan yang dihasilkan dari suatu kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untuk melakukan konservasi kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki klien secara optimal.

3.2. Saran1) Perawat harus mampu memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang dilakukan agar

proses keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan klien dan memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori Levine yaitu klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.

2) Bagi calon perawat semoga bisa mencontoh tauladan dari ilmuwan yang disebutkan diatas.3) Tingkatkan ilmu dari para ilmuwan yang telah diberikan dari kata-kata diatas.4) Tingkatkan solidararitas antara tenaga kesehatan dengan lingkungan disekitarnya.5) Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang agar pasien merasa

nyaman pada saat mereka sakit bukan menderita lagi.6) Jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien.7) Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita

tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 11

Page 12: teori levine

Konsep Dasar Keperawatan – Teori dan Model Keperawatan Levine

DAFTAR PUSTAKA

http://aripristiana.blogspot.com/2011/02/model-konservasi-levine.htmlhttp://firdautari.blogspot.com/2012/01/model-keperawatan-hubungan.htmlhttp://rdwiguspi.blogspot.co.id/2014/03/konsep-dasar-keperawatan-myra-levine.html?m=1 https://sainskeperawatan.wordpress.com/2010/11/24/model-keperawatan-teori-konservasi-levine/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8092526066http://Teori Keperawatan Myra Levine« Elisasiregar's Blog.mhthttp://wijj-lestari.blogspot.com/2013/10/teori-keperawatan-myra-levine.htmlHidayat,A.Aziz Alimut,2006,KEBUTUHAN DASAR MANUSIA,Jakarta:Salemba MedikaHidayat, A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta : Buku Kedokteran.

Akademi Keperawatan Pelni angkatan XXI - Kelompok IV(IA) 12