teori perubahan
TRANSCRIPT
TEORI PERUBAHAN
Dosen Pembimbing :Ns. Jamilatus Syamsiah Anwar S.Kep.
DEFINISI PERUBAHAN
• Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)
• Perubahan merupakan konsep umum yang berhubungan dengan modifikasi dalam kegiatan, struktur atau akhir dari organisasi atau proses membuat perbedaan dari apa yang telah ada sebelumnya
JENIS DAN PROSES PERUBAHAN
• Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara, termasuk perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan.
TEORI- TEORI PERUBAHAN
1. Teori kurt lewin (1951) :perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan, yang meliputi: 1) unfreezing; 2) moving; dan 3) refreezing; (Kurt Lewin, 1951 dari Lancaster, J., Lancaster, W. 1982).
2. Teori Redin:sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajer sebelum melakukan perubahan
3. Teori roger (1962 ):mengembangkan teori dari Lewin (1951) tentang 3 tahap perubahan dengan menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan dan lingkungan di mana perubahan tersebut dilaksanakan
Con’t
4. Teori lipitts (1973):perubahan sebagai sesuatu yang direncanakan atau tidak direncanakan terhadap status quo dalam individu, situasi atau proses, dan dalam perencanaan perubahan yang diharapkan, disusun oleh individu, kelompok
5. Teori Havelock :modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan
Con’t
6. Teori Spradley :menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah
STRATEGI PERUBAHAN
1. Memiliki visi yang jelasVisi ini merupakan hal yang sederhana dan utama, karena visi akan dapat mempengaruhi pandangan orang lain.
2. Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondusif Menciptakan iklim yang kondusif dan rasa saling percaya adalah hal yang penting. Perubahan akan lebih baik kalau mereka percaya terhadap seseorang tentang kejujuran dan nilai-nilai yang diyakini.
Con’t
3. Sistem komunikasi yang jelas, singkat dan berkesinambungan Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam perubahan. Setiap orang perlu dijelaskan tentang perubahan untuk menghindari “rumor atau informasi yang salah”.
4. Keterlibatan orang yang tepat Perubahan perlu disusun oleh orang-orang yang kompeten, bagitu rencana sudah tersusun maka segeralah melibatkan orang lain pada setiap jabatan di organisasi, karena keterlibatan berdampak terhadap dukungan dan advocacy.
KUNCI SUKSES STRATEGI UNTUK TERJADINYA PERUBAHAN YANG BAIK:
1. Mulai diri sendiriPerubahan dan pembenahan pada diri sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai.
2. Mulai dari hal - hal yang kecil Perubahan yang besar untuk mencapai profesionalisme manajer keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, jika tidak dimulai dari hal -hal yang kecil.
Con’t
3. Mulai sekarang, jangan menunggu-nunggu Sebagaimana disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus terus menunggu.
FAKTOR PERUBAHAN
1. Faktor pendorong untuk terjadinya perubahan
2. Faktor penghambat3. Alasan perubahan
TINGKAT PERUBAHAN
• Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu
1. Pengetahuan Sikap2. Perilaku3. Individual dan 4. perilaku kelompok
PENGELOLAAN PERUBAHAN
Tahap pengelolaan perubahan ( Bolton et.al., 1992 )1. Mendefenisikan tujuan perubahan, melakukan
pengkajian kepada orang yang layak, menguji dokumen dan menulis bahan-bahan yang sudah dikembangkan, dan secara konsisten menetap ke depan sesuai visi yang telah di tetapkan
2. Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencana strategic organisasi
Con’t
3. Diamana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang yang terlibat akan dengan senang hati terlibat didalamnya
4. Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan. Pemimpin harus mengkomunikasikan visi secara efektif kepada setiap orang pada setiap tatanan jabatan oraganisasi dan sebagai pelatih, mentor, pendengar dan mendukung kerja kelompok
5. Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat (stakeholders)
PEDOMAN UNTUK TERLAKSANANYA SUATU PERUBAHAN
1. Keterlibatan2. Motivasi3. Perencanaan 4. Legitimasi5. Pendidikan6. Manajemen7. Harapan 8. Asuh (nurturen)9. Percaya
STRATEGI MEMECAHKAN MASALAH DALAM PERUBAHAN
1. Strategi Persahabatan 2. Strategi Politis 3. Strategi Ekonomis 4. Strategi Akademis 5. Strategi Teknis 6. Strategi Militer 7. Strategi Konfrontasi
RESPON TERHADAP SUATU PERUBAHAN
1. Menerima dan mendukung.2. Tidak menerima – tidak mendukung.3. Menolak:• takut akan sesuatu yang tidak pasti (loss of
predictability).• takut akan kehilangan pengaruh.• takut akan kehilangan ketrampilan & proficiency.• takut kehilangan reward, benefit.• takut akan kehilangan respect, dukungan, kasih saying.• takut gagal.
PERENCAAN DAN PELAKSANAAN PERUBAHAN
• merencanakan dan mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus dijawab.
1. Apa ?2. Mengapa ? 3. Siapa ? 4. Bagaimana ? 5. Kapan ? 6. Dimana ? 7. Mungkinkah ?
KASUS TEORI PERUBAHAN
• KASUS Ners alias baru mendapatka promosi sebagai kepala ruangan penyakit dalam di rsud wiro sableng. Kualifikasi pendidikan perawat di ruangan yang ners alias pimpin adalah 20% Spk, 80% D3 keperawatan. Lama kerja perawat adalah< 6 tahun (25%), 6-10 tahun (30%), dan >10 tahun (45%). Insiden dekubitus (4%), flebitis (5%), inos (6%), dan pasien jatuh (3%). Angket kepuasan dari pasien yan pulang menunjukkan 70% puas dan angket kepuasan kerja perawat 75% puas. Metode penugasan saat ini adalah fungsional. Setiap perawat mendapat insentif yang sama tiap bulan di luar gaji pokok, ners alias mendapatkan tugas dari kepala bidang keperawatan untuk membenahi manajemen asuhan keperawatan dan program patient safety dan ruangannya.
ANALISA MASALAH
1. Membangun hubungan:Antara perawat, baik perawat SPK, perawat D3, dan perawat S1 keperawatan harus saling memahami antara peran masing-masing dan saling membantu.
2. Mendiagnosa masalah:Metode yang dipakai metode fungsional– Setiap perawat mendapat insentif yang sama– Pendidikan perawat rata D3 dan SPK– Angka kepuasan pasien yang pulang berbanding
dengan angka kepuasan kerja perawat
Con’t
3. Mendapatkan sumber yang berhubungan:– Kualifikasi pendidikan perawat 20% spk. 80% D3– Setiap perawat mendapat insentif yang sama – Insiden dekubitus (4%), flebitis (5%), inos (6%), dan psien jatuh (3%)
– Angket kepuasan dari pasien yan pulang menunjukkan 70% puas dan angket kepuasan kerja perawat 75% puas
–Metode yang dipakai yaitu metode fungsional
Con’t
4. Memilih jalan– Metode fungsional akan diubah menjadi metode tim – Setiap perawat tidak akan mendapatkan intensif yang
sama tetapi akan dilihat sesuai kemampuannya.– Memberikan kesempatan perawat untuk mengikuti
pelatihan dan melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi
– Menatalaksana prosentasi dekubitus agar berkurang. Dengan cara memberikan penyuluhan kepada klien yang memiliki tirah baring lama untuk mika miki setiap 2 jam Menatalaksana prosentasi flebitis agar berkurang.
Meningkatkan penerimaan
– Ns alisa harus membuat SOP yang sesuai standar yang akan digunakan pada ruangan tersebut
– Berusaha memberikan alat-alat yang akan digunakan pada setiap prosedur.
• Stabilisasi dan perbaikin diri–Mengikuti pelatihan atau seminar untuk menambah keterampilannya