teori-teori dalam pengambilan keputusan (ketergantungan sumber daya

16
Pertemuan III

Upload: rinata-debby

Post on 24-Jul-2015

132 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Pertemuan III

Page 2: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

berargumen bahwa agar organisasi dapat survive, ia harus memperoleh resources.

Perspektif yang dibangun oleh Pfeffer dan Salancik (1978) tersebut, menjelaskan bahwa organisasi menurut mereka bergantung secara eksternal terhadap resources.

Untuk dapat mengurangi ketergantungan tersebut dapat dilakukan berbagai cara yang disebut sebagai tindakan politis. Hal ini dilakukan sebagai model politis yang secara eksplisit berfokus pada hubungan inter-organisasional ketimbang hubungan intra-organisasional.

Page 3: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

hubungan kausalitas antara konsep kekuasaan dengan konsep ketergantungan yang diasumsikan terdiri atas A dan B;

‘pengaruh A terhadap B didasarkan pada ketergantungan A terhadap sumber daya’

Page 4: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

ketergantungan dapat dipahami sebagai bagian utama dari kekuasaan.

Organisasi mempunyai kekuasaan, yang berkaitan dengan lingkungan tugasnya, sejauh organisasi tersebut mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan unsur tersebut dan sejauh organisasi memonopoli kemampuan tersebut.

Adanya kemungkinan bahwa bertambahnya ketergantungan dapat menghasilkan bertambahnya kekuasaan maka kemungkinan inilah yang menjadi dasar bagi koalisi.

Page 5: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

lebih menekankan pada organisasi sebagai aktor politik ketimbang kinerja organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.

cenderung menjadi teori yang membahas tentang strategi kerjasamaa antar organisasi daripada urusan struktur organisasi.

terfokus kepada aspek manajemen strategi seperti penciptaan aliansi, hubungan masyarakat, lobi-lobi dengan pemerintah, dan lainnya.

Pentingnya tugas manajerial pada pembahasan teori lebih ditujukan pada tugas manejer level atas bersama staf mereka, level menengah dan manajemen operasional sebagian besar diabaikan dalam pembahasan teori ini.

Page 6: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

1. Bargaining2. Perjanjian atau kontrak3. Kooptasi4. Perjanjian hirarki5. Join venture6. Merger7. Diversifikasi8. Asosiasi9. Koneksi pemerintah

Page 7: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Merupakan langkah awal strategi, lebih sering mencerminkan pembatasan dan pertahanan daerah organisasi (Scott,1983).

Contoh tindakan seperti membangun alternatif penawaran sumber yang kritis. Namun penawaran seringkali termasuk negosiasi antara dua organisasi (Katz dan Kahn, 1978).

Tingkah laku penawaran ditetapkan dengan :1. aturan masing-masing dan2. hubungan kepercayaan mereka3. keterkaitan mereka terhadap organisasi lain

dan dengan anggota internal mereka.

Page 8: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Perjanjian adalah ‘negosiasi dari sebuah perjanjian pertukaran di masa yang akan datang’.

Mereka berusaha mengurangi ketidakpastian organisasi dengan tindakan koordinasi bersama organisasi lain di masa yang akan datang.

Meskipun masih ada beberapa ketidak pastian inheren di beberapa kontrak tetapi dengan perjanjian akan sering membuka jalan untuk negosiasi kembali dan penawaran di masa depan.

Page 9: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Selznick (1949) pertama kali mendeskripsikan kooptasi sebagai badan perwakilan dari kelompok eksternal yang biasanya mengikut sertakan wakil-wakil dari lembaga keuangan dalam dewan direksi perusahaan untuk pengambilan keputusan internal atau struktur penasihat pada suatu organisasi. Belajar mengenai kepemimpinan sering terfokus pada kooptasi (penyertaan).

Hal ini dimaksudkan agar organisasi memperoleh sumber-sumber penting selama berlangsungnya persetujuan kerjasama tersebut.

Cara pengikutsertaan lebih mengikat dibandingkan dengan kontrak karena mereka yang berada di dalamnya bisa mempertanyakan atau mempengaruhi berbagai aspek pada organisasi.

Kooptasi juga ada pada agen-agen umum dan organisasi non profit. Thompson (1967) membangun dalil dari pemahaman ini dengan mengatakan bahwa apabila dukungan terpusat tetapi permintaan tersebar, maka organisasi yang lebih lemah akan berusaha mengatasi ketergantungannya dengan cara mengikutsertakan (coopting).

Page 10: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Stinchombe (1985) mengidentifikasi bentuk baru dari strategi yang dikombinasikan dengan rencana pengawasan dari hubungan otoritas.

Biasanya pada titik kompleksitas tinggi dan saling ketergantungan yang tidak pasti (seperti perjanjian pertahanan keamanan antara kontraktor dan pemerintah).

Perjanjian tersebut menjadi perantara bagi hak pengawasan terhadap rekan pertukaran yang normalnya akan berimplikasi terhadap pengambilan keputusan internal.

Biasanya dilakukan pada proyek dengan resiko yang besar dan tinggi seperti proyek pertahanan dan konstruksi yang besar.

Page 11: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Pada Joint venture, dua atau lebih perusahaan menciptakan organisasi baru untuk mengejar hasil yang bersifat umum

Joint venture dapat terjadi antara pesaing atau rekan pertukaran. Lebih sering terjadi pada organisasi yang tingkat persaingannya tinggi dan hubungannya singkat.

Joint venture bisa dilakukan pada kegiatan seperti research dan development (R and D) atau kegiatan pengawasan terhadap kualitas yang bermanfaat untuk menutupi kelemahan masing-masing perusahaan

meskipun sumber daya yang ada dan didapatkan lebih sedikit dibandingkan bila dengan merger.

Page 12: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Pada merger, lebih dari dua organisasi berhubungan untuk membentuk suatu organisasi.

Bentuk merger antara lain:a. Vertical IntegrationOrganisasi pada tingkat proses produksi yang berbeda

tetapi masih berada pada hubungan simbiotik dalam industri yang sama melakukan merger antara yang satu dengan yang lain. Lebih sering terjadi pada organisasi yang telah siap untuk saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain (Pfeffer, 1972).

b. Harizontal Merger Bentuk organisasi yang sama bergabung pada suatu

bentuk organisasi yang lebih besar. Hal ini terjadi jika kompetisi di antara organisasi-organisasi tersebut tinggi.

Page 13: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Organisasi membutuhkan perusahaan lain dengan membentuk hubungan atau jaringan terhadap usaha inti mereka. Bentuk ekstrim dari difersivikasi adalah konglomerasi.  Bentuk lainnya adalah merger, umumnya dilakukan pada organisasi yang tingkatan dan latar belakang sejarahnya berbeda (Chandler, 1990).

Pendekatan ketergantungan sumber daya lewat difersivikasi menurut Williamson (1975) dapat dijelasankan lewat konsep biaya transaksi tentang integrasi vertikal, seperti aset yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan menjadi lebih spesifik, perusahaan akan memilih untuk memproduksi aset-asetnya yang lebih baik untuk menghindari ketergantungan pada sejumlah kecil pemasok eksternal.

Hal ini menunjukan bahwa biaya produksi komparatif yang bersaing dapat diciptakan karena adanya faktor keputusan bersama. Difersivikasi dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh aset yang dibutuhkan dalam biaya yang lebih murah.

Page 14: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Asosiasi adalah kumpulan organisasi yang bersepakat untuk mengatur berbagai bentuk perijinan yang menyangkut kepentingan mereka.

Hal ini dibuat bersama untuk mengejar tujuan yang diinginkan secara mengutungkan.

Anggota dapat sama atau tidak sama, tergantung pada tujuan dari asosiasi.

Organisasi individual bergabung dengan asosiasi untuk mengumpulkan sumber-sumber, informasi, menciptakan pengaruh atau untuk medapatkan legitimasi dan penerimaan.

Page 15: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

1. Pemerintah mempengaruhi organisasi dengan menentukan spesifikasi jenis perusahaan dan juga dapat menentukan jenis organisasi yang diijinkan.

2. badan pemerintahan dapat menggunakan berbagai tingkatan monitoring dan mengenakan undang-undang terhadap organisasi yang memungkinkan tidak terjadinya resiko yang harus ditanggung oleh pemerintah (perlindungan terhadap lingkungan, sikap pilih kasih, membatasi kompetisi, menetapkan harga dan keuntungan, dan lain-lain).

3. Ketika pemerintah menjalankan kewenangannya terhadap organisasi, mereka juga menyediakan sumber-sumber seperti keuntungan pajak, insentive, subsidi bagi pembeli suatu produk atau jasa partnernya.

Page 16: Teori-Teori Dalam Pengambilan Keputusan (Ketergantungan Sumber Daya

Inkonsistensi teori menurut Donaldson (1995) teori ini hanya

mampu menjelaskan keberadaan organisasi besar yang mampu menambah atau memperluas pengaruh pada lingkungan mereka secara signifikan