teori-tingkat-bunga

14
TEORI TINGKAT BUNGA Setelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tentang pengertian dasar tingkat suku bunga 2. Memahami tentang fungsi tingkat suku bunga dalam perekonomian 3. Menjelaskan tentang kurva kesempatan investasi 4. Memahami tentang konsep pilihan waktu 5. Memahami perbedaan pandangan antara aliran klasik dan Keynes tentang tingkat bunga Deskripsi Singkat: Paba bab 2: Tingkat Suku Bunga, berisi tentang pengertian dasar dari tingkat suku bunga, fungsi tingkat suku bunga dalam perekonomian, penjelasan kurva kesempatan investasi, penjelasan konsep waktu yang berkaitan dengan timbulnya tingkat suku bunga, dan teori tingkat bunga menurt aliran klasik dan Keynes. Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1 BAB 2

Upload: there

Post on 10-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 2

TRANSCRIPT

Page 1: teori-tingkat-bunga

TEORI TINGKAT BUNGA

Setelah membaca bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Memahami tentang pengertian dasar tingkat suku bunga

2. Memahami tentang fungsi tingkat suku bunga dalam perekonomian

3. Menjelaskan tentang kurva kesempatan investasi

4. Memahami tentang konsep pilihan waktu

5. Memahami perbedaan pandangan antara aliran klasik dan Keynes tentang

tingkat bunga

Deskripsi Singkat:

Paba bab 2: Tingkat Suku Bunga, berisi tentang pengertian dasar dari

tingkat suku bunga, fungsi tingkat suku bunga dalam perekonomian,

penjelasan kurva kesempatan investasi, penjelasan konsep waktu yang

berkaitan dengan timbulnya tingkat suku bunga, dan teori tingkat bunga

menurt aliran klasik dan Keynes.

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1

BAB 2

Page 2: teori-tingkat-bunga

2.1. Pengertian Dasar

Pada ekonomi yang mendasarkan pada mekanisme pasar, kuantitas barang

dan jasa yang diprodusir ditentukan oleh pasar, yakni permintaan akan barang

tersebut dipengaruhi konsumen. Mekanisme pasar berfungsi melalui harga. Harga

mempunyai fungsi alokasi faktor produksi kearah produksi barang-barang yang

lebih disukai oleh masyarakat dari produksi barang yang tidak disukai oleh

masyarakat

Mencermati uraian di atas, sebenarnya produsen (petani kopi) tidak mudah

mengubah produksi dari teh ke kopi. Oleh karena itu produsen teh akan meminta

harga yang lebih tinggi dan apabila konsumen mau membayar tentu saja mereka

akan dapat memperoleh teh. Kenaikan harga ini dapat pula dipandang sebagai

ongkos ganti penggunaan faktor produksi dari produksi kopi ke teh.

Kaitannya dengan tingkat bunga, pertanyaan timbul ”apa peranan tingkat

bunga” seperti halnya harga kopi dan teh di atas tingkat bunga tidak lain adalah

harga yang terjadi di pasar uang dan modal, jadi tingkat bunga juga mempunyai

fungsi alokatif dalam perekonomian, khususnya dalam penggunaan uang atau

modal.

2.2. Fungsi Tingkat Suku Bunga dalam Perekonomian

Dua masalah pokok yang harus dipecahkan oleh setiap sistem ekonomi

adalah;

1. Berapa banyak faktor produksi yang harus digunakan untu menghasilkan

beberapa barang yang berbeda pada waktu/saat yang bersamaan. Misalnya

kayu jati gelondongan dapat dibuat kayu gergajian, meja, almari, atau kursi.

Pada sistim ekonomi pasar alokasi penggunan kayu gelondongan tesebut

ditentukan oleh harga meja, kursi atau kayu gergaji.

2. Masalah alokasi penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan barang yang

akan digunakan sekarang atau di kemudian hari. Fungsi yang kedua inilah yang

antara lain dilakukan oleh tingkat bunga. Yakni alokasi faktor produksi untuk

menghasilkan barang dan jasa yang dipakai sekarang dan di kemudian hari.

Setiap masyarakat mempunyai kecenderungan untuk melakukan alokasi

faktor produksi untuk penggunaan sekarang dan nanti. Hanya metodenya yang

berbeda antara satu negara dengan negara lain. Ada yang mendasarkan alokasi ini

pada tradisi (terutama untuk masyarakat yang belum maju), yakni dengan

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1

Page 3: teori-tingkat-bunga

menyisihkan sebagian dari hasil yang diperoleh sekarang untuk penggunaan di

waktu yang akan datang. Seperti yang dilakukan di Rusia, alokasi lebih banyak

dilakukan oleh pemerintah. Tetapi dalam sistim ekonomi pasar (Amerika Serikat),

alokasi antara sekarang dan nanti adalah hasil interaksi keputusan masing-masing

individu.

2.3. Kurva Kesempatan Investasi

Kurva Kesempatan Investasi (The Investment – Opportunity Curve) adalah

konsep untuk menjelaskan masalah alokasi antar waktu. Guna memudahkan

memahami konsep ini, maka akan disampaikan alam bentuk contoh.

Misalkan suatu masyarakat yang hidup disekitar hutan jati, dan hanya ada

satu jenis barang yag dihasilkan yaitu kayu gergajian. Apabila masyarakat tersebut

semakin banyak menebang kayu jati di hutan tahun ini, maka makin sedikit kayu jati

yang akan bisa ditebang di tahun yang akan datang.

Banyaknya kayu gergajian yang dihasilkan sekarang dengan tahun yang

akan datang tidak satu banding satu. Artinya kalau tahun ini menghasilkan 10 kayu

gergajian lebih banyak tidak berarti tahun depan produksi kayu gergajian turun

dengan 10 buah . Masalah yang dihadapai oleh masyarakat tersebut adalah

penentuan jumlah pohon yang ditbang tahun ini dan tahun depan. Dengan kata

lain, masyarakat tersebut perlu menyelesaikan masalah alokasi antara jumlah

produksi tahun ini dengan tahun depan.

Masalah alokasi tersebut dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1

Page 4: teori-tingkat-bunga

Gambar 2.1Kurva Kesempatan Melakukan Investasi

1. Jika masyarakat menebang semua pohon dan digergaji tahun ini, maka

tahun depan mereka tidak dapat menghasilkan kayu gergajian, yaitu pilihan

pada titik A.

2. Pilihan titik B, tahun ini tidak memproduksi sama sekali, dan berarti semua

pohon diproduksi tahun depan.

3. Pada titik C, sebagian dihasilkan tahun ini dan sebagian lagi tahun depan.

4. bentuk kurva cembung darititik nol, berarti berlaku anggapan bahwa

hubungan turunnya produksi sekarang dengan naiknya produksi tahun

depan tidak satu banding satu.

5. Berdasarkan kurva di atass dapat disimpulkan, bahwa dengan tidak

menebang pohon pada tahun ini (menabung) berarti melakukan investasi

pohon untuk produksi tahun depan.

2.4. Pilihan Waktu

Terdapat beberapa cara untuk memecahkan masalah pilihan waktu ini, yaitu

melalui tradisi, keputusan pemerintah dan pilihan individu. Yang dimaksud dengan

cara tradisi adalah masyakat melakukan pilhan atas dasar apa yang dipakai nenek

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1

0

10

15

A

C

B

Kayu Gergajian yang diproduksi tahun depan

Kayu Gergajian yang diproduksi tahun ini

10

Page 5: teori-tingkat-bunga

moyangnya, tanpa adanya perubahan dan selalu berulang begitu seterusnya.

Dengan cara ini masyarakat akan memilih misalnya pada titik C, menebang

secukupnya tahun ini guna memperoleh kayu gergajian sebanyak 10 buah tahun

depan, cara ini terus dipertahankan dari tahun ke tahun tanpa perubahan.

Pilihan yang didasarkan atas pilihan pemerintah secara sederhana dapat

dijelaskan dengan contoh sebagai berikut. Seandainya pemerintah dapat

diibaratkan sebagai seorang raja yang dapat menentukan berapa kayu gergajian

yang dihasilkan tahun ini dan berapa tahun depan yang berlaku bagi sekelompok

masyarakat. Bagaimana caranya si raja ini menentukan jumlah tersebut? Guna

menjawab pertanyaan ini diperlukan suatu konsep apa yang disebut ”kurva

indifference pilihan waktu” dari si raja tersebut (persis sama dengan kurva

indifference seorang konsumen) seperti gambar berikut ;

Gambar 2.2Kurva Indifference Pilihan Waktu

Kurva indifference mempunyai bentuk cembung ke titik nol, jadi kurva

indifference (indifference curve) (IC) yang lebih tinggi, misalnya titik D, akan lebih

disukai daripada di bawah kurva. (titik A, B dan C). Keputusan pilihan waktu akan

didasarkan pada prinsip kepuasan tertinggi dengan mengingat keterbatasan alat

pemuas. Secara grafik dapat ditunjukkan dengan titik singgung antra kurv IC

dengan kurva berbagai kesempatan investasi (titik E pada gambar berikut).

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1

0

10

15

A

C

B

Kayu Gergajian yang diproduksi tahun depan

Kayu Gergajian yang diproduksi tahun ini

10

D

Page 6: teori-tingkat-bunga

Gambar 2.3Fungsi Alokasi dengan Keputusan Pemerintah

1. Setiap individu memuliki IC sendiri. Sekelompok individu (konsumen)

mungkin mau menunda sebagian penggunaan barang sekarang untuk

memperoleh brang lebih banyak di kemudian hari. Sebaliknya kelompok lain

(produsen) karena mengharapkan dapat melakukan investasi dari

penundaan penggunaan barang sekarang yang jumlhnya lebih sedikit (10

buah kayu).

2. Dari dua kelompok individu ini karena kesukaan mereka tidak sama, bahkan

berbalikan maka timbullah semacam pasar (pinjam-meminjam). Dari contoh

di atas, maka kelompok konsumen akan bersedia mengorbankan

penggunaan barang sekarang sedang kelompok pengusaha justru mau

menggunakan penggunaan barang sekarang dan bersedia mengganti

dengan jumlah lebih banyak di kemudian hari. Dari proses ini lahirlah nilai

tukar/harga, yang dalam hal ini dapat disebut sebagai tingkat bunga.

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1

0

10

15

A

E

IC

Kayu Gergajian yang diproduksi tahun depan

Kayu Gergajian yang diproduksi tahun ini

Page 7: teori-tingkat-bunga

Nilai tukar atau tingkat bunga dapat digambarkan dalam gambar di bawah

ini:

Gambar 2.4Tingkat Bunga

1. Garis lurus miring dari kiri atas ke kanan bawah menggambarkan tingkat

bunga, yakni perbandingan/nilai tukar antara jumlah barang yang dapat

dipakai sekarang dengan yang dapat dipakai di kemudian hari.

2. Misal 10 buah kayu yang bisa dipakai tahun ini dapat ditukar dengan 11

buah kayu tahun depan. Nilai tukar, yang juga menggambarkan tingkat

bunga, besarnya ditentukan oleh lereng garis tersebut.

3. Makin datar berarti makin banyak barang tahun depan yang bisa

diperoleh dengan sejumlah tertentu barang tahun ini, jadi tingkat

bunganya makin tinggi.

4. Sebaliknya makin tegak lurus garis, berarti makin rendah/kecil tingkat

bunganya.

5. Gerakan ke bawah sepanjang garis itu menunjukkan adanya tindakan

memberi pinjaman. Sebaliknya gerakan ke atas menunjukkan adanya

tindakan meminjam, karena menukarkan penggunaan barang kemudian

hari yang jumlahnya lebih banyak dengan penggunaan barang sekarang

yang jumlahnya lebih sedikit.

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1

0

10

11Penggunaan Barang Tahun Depan

Penggunaan Barang Tahun ini

Page 8: teori-tingkat-bunga

Melalui alat analisa di atas, maka masalah alokasi waktu bagi individu dapat

dipecahkan. Pada prinsip persaingan setiap individu memiliki kurva kesempatan

investasi dan kurva indifference serta adanya transaksi pinjam-meminjam.

Berdasarkan anggapan tersebut, pemecahan masalah alokasi dapat dijelaskan

dengan menggunakan contoh sebagai berikut.

Gambar 2.5Alokasi Waktu

1. Tanpa adanya pinjam meminjam, individu X akan memilih titik B, karena

untuk kurva kesempatan investasi tertentu, dia sudah dapat kepuasan yang

maksimum.

2. Adanya mekanisme ”pinjam-meminjam”, X dapat memilih produksi pada titik

A dan meminjamkan kelebihan produksinya (jarak A dan B) pada tingkat

bunga yang berlaku dipasar. Pada kemdian hari X dapat menggunakan kayu

gergajian yang lebih banyak pada titik C. Posisi C, X lebih baik, karena

berada pada IC yang lebih tinggi.

3. Tanpa adanya transaksi pinjam meminjam, Y akan berad pada titik D

dengan penggunaan barang dikemudian hari dalam jumlah lebih sedikit dari

pada sekarang. Dengan adanya transaksi indivisu, Y akan berproduksi pada

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 1

0

10

15

A

E

ICx

Penggunaan barang tahun depan

Penggunaan barang tahun ini

B C

DICy

Kurva kesempatan investasi X dan Y

Page 9: teori-tingkat-bunga

titik A dan akan meminjam. Dengan meminjam ini posisinya akan lebih baik

yang ditunjukkan pada titik E, yang berada pada kurva IC lebih tinggi.

4. Bagaimana diketahui bahwa jumlah yang dipinjamkan oleh X sama dengan

jumlah yang dipinjam oleh Y ?

Harga/tingkat bunga yang menjamin kesamaan tersebut. Tingkat bunga

akan naik apabila Y ingin pinjam lebih banyak dan sebaliknya, apabila keinginan

pinjam menurun tingkat bunga juga akan turun, dan dari sini dapat diketahui bahwa

tingkat bunga merupakan pemecah masalah alokasi antara sekarang dan nanti.

2.5. Teori Klasik tantang Tingkat Bunga

Menurut Klasik, tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga, makin tinggi

tingkat bunga semakin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Pada

tingkat yang lebih tinggi, masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan konsumsi

untuk menambah tabungan. Demikian pula dengan investasi merupakan fungsi dari

tingkat bunga, akan tetapi memiliki hubungan yang negatif.

Tingkat bunga dalam keadaan keseimbangan (tidak ada dorongan untuk

naik atau turun) akan tercapai pabila keinginan menabung masyarakat sama

dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Secara grafik,

keseimbangan tingkat bunga dapat digmbarkan seperti dalam gambar di bawah ini;

Gambar 2.6.Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga

2.6. Teori Keynes tantang Tingkat Bunga

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 2

(Tingkat Bunga)

Tabungan

Investsi i

Jumlah Rp. Yang ditabung dan diinvestaikan

Investsi 0

S0

I1

i0

Page 10: teori-tingkat-bunga

Keynes memiliki pandangan yang berbeda dengan klasik tentang tingkat

bunga. Tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang (pada pasar

uang). Uang merupakan alat portopolio yang bisa diwujudkan dalam bentuk UANG

KAS dan SURAT BERHARGA.

Resiko dan gain surat berharga ditentukan oleh tingkat bunga ”rata-rata” dari

segala macam surat berharga yang beredar di masyarakat. Permintaan uang oleh

Gambar 2.7Teori Keynes Tentang Tingkat Bunga

Teori tingkat bunga Keynes memiliki hubungan yang negatif antara Tingkat

Bunga Vs. Jumlah Uang.

1. Terjadi spekulasi dalam fluktuasi tingkat bunga

2. Naiknya tingkat bunga cost memegang uang kas naik hasrat memegang

uang kas turun demikian pula sebaliknya.

3. Pada tingkat bunga keseimbangan (req), keinginan memegang uang kas

sama dengan Jumlah uang.

Bila tingkat bunga di bawah keseimbangan (r1), masyarakat menginginkan uang kas

lebih banyak dengan menjual surat berharga, pada koordinat F. Penjual surat

berharga ini mendorong harga ’surat berharga’ turun, sampai keadaan

keseimbangan dimana keinginan memegang uang kas sama dengan JUB. Dan

demikian pula sebaliknya.

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 2

Tingkat Bunga (%)

G

Jo

Jumlah Uang dan Permintaan Uang

0

req

Liquidity Preference

Jumlah Uang

J1

J2

E

Fr 1

r 2 Menjual Surat Berharga

Membeli Surat Berharga

Page 11: teori-tingkat-bunga

Soal-soal:

1. Jelaskan tentang pengertian dasar tingkat bunga!

2. Jelaskan peranan tingkat bunga terhadap perekonomian suatu negara

3. Jelaskan bagaimana tingkat bunga timbul atau ditentukan menurut

pandangan aliran klasik

4. Jelaskan bagaimana tingkat bunga timbul atau ditentukan menurut

pandangan aliran Keynes.

Daftar Pustaka

1. Nopirin (1998), Ekonomi Moneter Buku I, BPFE UGM, Yogyakarta.

2. Iswardono (1999), Uang dan Bank, BPFE UGM, Yogyakarta.

3. Insukindro (1997), Ekonomi Uang dan Bank, BPFE UGM, Yogyakarta.

4. Manurung Mandala, Prathama Rahardja (2004), Uang, Perbankan, dan

Ekonomi Moneter: Kajian Kontekstual Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta.

Bab 2: Teori Tingkat Bunga 2