terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi

27
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI (Tugas Keperawatan Jiwa II) OLEH: Kelompok 4 Anggi Kusuma 04071003004 Riska Hediya Putri 04071003038 Madepan Mulia 04071003040 Seva Rustiana 04071003043

Upload: anggi-kusuma

Post on 30-Jun-2015

803 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI SENSORI

(Tugas Keperawatan Jiwa II)

OLEH:

Kelompok 4

Anggi Kusuma 04071003004

Riska Hediya Putri 04071003038

Madepan Mulia 04071003040

Seva Rustiana 04071003043

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

Page 2: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI

Sesi 1 TAK Stimulasi Sensori : Identifikasi hal positif

A. TOPIK

Sesi 1 TAK Stimulasi Sensori : Identifikasi hal positif

B. TUJUAN

1. Klien dapat mengetahui pentingnya menghargai diri sendiri

2. Klien dapat mengidentifikasi hal-hal positif diri

C. LANDASAN TEORI

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang

lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).

Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan dengan

orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok

adalah sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain,

untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk

meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan

jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam mengatasi

stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif.

Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi

kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi

realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada kesempatan ini perawat akan

berfokus pada TAK stimulasi sensori.

TAK stimulasi sensori adalah upaya menstrimulasi semua pancaindera (sensori)

agar membari respon yang adekuat. Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap

pengelihatan, pendengaran, dan lai-lain seperti gambar, musik, tarian. Kemampuan klien

berespon terhadap stimulus dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses

ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan sesuai dengan

kenyataan.

Page 3: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

Sebagian besar pasien di ruang Nakula mengalami masalah harga diri rendah dan

isolasi sosial. Pasien dengan isolasi sosial yang koheren dan kooperatif hampir semuanya

sudah mengikuti TAK sosialisasi sesi dua sehingga sudah bisa mengikuti TAK yang lain.

D. KLIEN

1. Karakteristik/kriteria: Klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah disertai

dengan kurangnya komunikasi verbal. Selain itu klien dapat diajak bekerjasama, tidak

disorientasi, tidak inkoheren, tidak sedang mengalami halusinasi, sehat fisik, cukup

kooperatif serta dapat memahami pesan yang diberikan.

2. Proses seleksi: Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian

masalah berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi klien dan

bekerjasama dengan perawat ruangan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan klien.

3. Jumlah klien: Terdiri dari 7 orang adalah Tn. P , Tn. Q, Tn. R, Tn.S, dan Tn. T

E. PENGORGANISASIAN

1. Waktu

1. Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2011

2. Waktu : 08.00 s.d 08.45 WIB (45 menit)

3. Tempat : Ruang Kelas Angkatan 2007

2. Tim terapis

1. Setting : peserta dan terapis duduk bersama di kursi melingkari meja besar.

2. Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan:

K : Klien L : Leader CL : Co Leader

O : Observer F : Fasilitator

L

CLF

O

K

K

K K

K

Page 4: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

3. Tim terapis dan uraian tugas

Leader: Madepan Mulia

Uraian tugas:

a. Menyusun proposal kegiatan TAK

b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK

c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai

d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok

e. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co Leader: Riska Hediya

Uraian tugas:

a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien

b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

c. Mengingatkan leader tentang waktu

Fasilitator: Seva Rustiana

a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung

c. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer: Anggi Kusuma

Uraian tugas:

a. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan

b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsung

4. Alat :

1. Pena sebanyak klien yang mengikuti TAK

2. Kertas HVS putih sebanyak klien yang mengikuti TAK

3. Permen

5. Metode :

1. Diskusi

2. Permainan

Page 5: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

F. PROSES PELAKSANAAN

Langkah-langkah kegiatan :

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi : klien dengan gangguan konsep diri : harga

diri rendah

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Menyiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:

a. Salam terapeutik

1. Salam dari terapis

2. Perkenalkan nama dan panggilan

3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)

b. Evaluasi/validasi

1. Menanyakan perasaan klien saat ini

2. Menanyakan masalah yang dirasakan

c. Kontrak

1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menulis dan menceritakan ke orang lain.

2. Menjelaskan aturan main

Masing-masing klien duduk di tempatnya sampai TAK selesai

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin

kepada terapis

Lama kegiatan 45 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Setiap klien yang telah memberikan penjelasan atau pendapat akan

diberikan permen sebagai reward

3. Tahap kerja

Tahap kerja dilaksanakan selama 35 menit, terdiri dari:

a. Terapis memperkenalkan diri dan meminta klien secara berurutan searah jarum

jam memperkenalkan diri di mulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis

b. Terapis menjelaskan bahwa pandangan tentang diri akan sangat mempengaruhi

hubungan klien dengan orang lain

c. Terapis membagikan kertas HVS dan pulpen untuk tiap klien

Page 6: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

d. Terapis meminta klien menuliskan tentang dirinya di kertas HVS : tentang

kondisi fisik, identitas peran, cita-cita, dan harapan, serta penilaian klien tentang

dirinya.

e. Sementara klien menulis, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada

klien untuk terus menulis.

f. Terapis meminta klien membacakan hasil tulisannya di kertas masing-masing

searah jarum jam sampai semua peserta membacakan hasil tulisannya

g. Terapis member pujian setiap kali klien selesai membacakan hasil tulisannya dan

memberikan permen sebagai reward serta meminta klien lain bertepuk tangan.

h. Terapis meminta klien melihat hasil tulisan masing-masing dan meminta

menghapus atau mencoret tulisan yang isinya penilaian negatif

i. Terapis meminta klien membaca ulang sisa hasil tulisan yang tersisa secara

berurutan searah jarum jam di mulai dari klien yang ada di sebelah kiri terapis

sampai semua klien mendapatkan giliran

j. Meminta klien menulis tambahan aspek positif dirinya. Setelah selesai, secara

bergiliran membaca ulang hasil tulisan.

k. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah berhasil mengidentifikasi aspek

positif tersebut.

4. Tahap terminasi

Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:

a. Evaluasi

Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Terapis menanyakan manfaat mencurahkan perasaan melalui tulisan

Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien

b. Rencana tindak lanjut

Terapis meminta klien untuk menuliskan aspek positif lainnya yang belum

tercantum

c. Kontrak yang akan datang

Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya : Sesi II

Peningkatan Harga diri

Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK

Page 7: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

G. EVALUASI

1. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir

2. 80% kegiatan dilakukan sesuai dengan jadual kegiatan yang telah dibuat

H. FORMAT EVALUASI

FORMAT EVALUASI

Sesi 1 Stimulasi Sensori : Identifikikasi Hal Positif Diri

Kemampuan memberi respon terhadap tulisan

No Aspek yang dinilai Nama Klien

Tn. P Tn. Q Tn. R Tn. S Tn. T

1 Menuliskan aspek positif fisik

2 Menuliskan aspek positif identitas

3 Menuliskan aspek positif peran

4 Menuliskan harapan-harapan diri

5 Menuliskan penilaian tentang diri

secara positif

JUMLAH

Keterangan :

Dilakukan = 1

Tidak dilakukan = 0

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI

Page 8: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

Sesi 2 TAK Stimulasi Sensori : Menghargai Hal Positif Orang Lain

A. TOPIK

Sesi 2 TAK Stimulasi Sensori : Menghargai Hal Positif Orang Lain

B. TUJUAN

1. Klien dapat memahami pentingnya menghargai orang lain

2. Klien dapat mengidentifikasi hal-hal positif orang lain

3. Klien dapat memberikan umpan balik positif kepada orang lain

C. LANDASAN TEORI

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang

lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).

Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan dengan

orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok

adalah sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain,

untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk

meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan

jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam mengatasi

stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif.

Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi

kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi

realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada kesempatan ini perawat akan

berfokus pada TAK stimulasi sensori.

TAK stimulasi sensori adalah upaya menstrimulasi semua pancaindera (sensori)

agar membari respon yang adekuat. Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap

pengelihatan, pendengaran, dan lai-lain seperti gambar, musik, tarian. Kemampuan klien

berespon terhadap stimulus dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses

ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan sesuai dengan

kenyataan.

Page 9: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

Sebagian besar pasien di ruang Nakula mengalami masalah harga diri rendah dan

isolasi sosial. Pasien dengan isolasi sosial yang koheren dan kooperatif hampir semuanya

sudah mengikuti TAK sosialisasi sesi dua sehingga sudah bisa mengikuti TAK yang lain.

D. KLIEN

4. Karakteristik/kriteria: Klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah disertai

dengan kurangnya komunikasi verbal. Selain itu klien dapat diajak bekerjasama, tidak

disorientasi, tidak inkoheren, tidak sedang mengalami halusinasi, sehat fisik, cukup

kooperatif serta dapat memahami pesan yang diberikan.

5. Proses seleksi: Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian

masalah berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi klien dan

bekerjasama dengan perawat ruangan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan klien.

6. Jumlah klien: Terdiri dari 7 orang adalah Tn. P , Tn. Q, Tn. R, Tn.S, dan Tn. T

E. PENGORGANISASIAN

1. Waktu

4. Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2011

5. Waktu : 08.45 s.d 09.30 WIB (45 menit)

6. Tempat : Ruang Kelas Angkatan 2007

2. Tim terapis

1. Setting : peserta dan terapis duduk bersama di kursi melingkari meja besar.

2. Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan:

K : Klien L : Leader CL : Co Leader

O : Observer F : Fasilitator

L

CLF

O

K

K

K K

K

Page 10: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

3. Tim terapis dan uraian tugas

Leader: Riska Hediya Putri

Uraian tugas:

a. Menyusun proposal kegiatan TAK

b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK

c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai

d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok

e. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co Leader: Seva Rustiana

Uraian tugas:

d. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien

e. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

f. Mengingatkan leader tentang waktu

Fasilitator: Anggi Kusuma

d. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

e. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung

f. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer: Madepan Mulia

Uraian tugas:

c. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan

d. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsung

4. Alat :

1. Pena sebanyak klien yang mengikuti TAK

2. Kertas HVS putih sebanyak klien yang mengikuti TAK

3. Permen

5. Metode :

1. Diskusi

2. Permainan

Page 11: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

F. PROSES PELAKSANAAN

Langkah-langkah kegiatan :

1. Persiapan

a.Terapis mempersiapkan alat dan tempat

b. Terapis mengingatkan kontrak pada klien

2. Orientasi

Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:

a.Salam terapeutik

Terapis mengucapkan salam

b. Evaluasi/validasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini

2. Terapis menanyakan apakah klien pernah menghargai orang lain

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan TAK

2. Terapis menjelaskan aturan main

3. Masing-masing klien duduk di tempatnya sampai TAK selesai

4. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada

terapis

5. Lama kegiatan 45 menit

6. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

7. Setiap klien yang telah memberikan penjelasan atau pendapat akan diberikan

permen sebagai reward

3. Tahap kerja

Tahap kerja dilaksanakan selama 35 menit, terdiri dari :

a. Terapis membagikan kertas HVS dan pulpen untuk tiap klien

b. Terapis meminta klien untuk membagi kertas menjadi sejumlah klien yang ikut TAK

c. Terapis meminta klien menuliskan nama klien yang lain di sudut kanan atas kertas,

satu kertas untuk satu klien

d. Terapis meminta klien menuliskan hal-hal positif temannya, sebanyak-banyaknya

yang bisa ditulis

e. Sementara klien menulis, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada klien

untuk terus menulis.

Page 12: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

f. Terapis meminta klien menyerahkan hasil tulisannya ke klien sesuai nama di masing-

masing kertas

g. Terapis meminta masing-masing klien secara berurutan searah jarum jam, dimulai

dari klien yang ada di sebelah kiri terapis, untuk membacakan kertas yang telah

diberikan dan mengungkapkan perasaan setelah membaca kertas tersebut

h. Terapis memberikan pujian dan memberikan permen sebagai reward serta meminta

klien lain bertepuk tangan.

4. Tahap terminasi

Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:

a. Evaluasi

Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

Meminta klien menyimpan kertas tersebut dan membaca ulang jika sedang muncul

perasaan rendah dirinya

c. Kontrak yang akan datang

Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya : Sesi III Menetapkan

Tujuan Hidup yang Realistis

Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK

G. EVALUASI

1. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir

2. 80% kegiatan dilakukan sesuai dengan jadual kegiatan yang telah dibuat

Page 13: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

H. FORMAT EVALUASI

FORMAT EVALUASI

Sesi 1I Stimulasi Sensori : Menghargai Hal Positif Orang lain

Kemampuan memberi respon terhadap tulisan

No Aspek yang dinilai Nama Klien

Tn. P Tn. Q Tn. R Tn. S Tn. T

1 Mengikuti kegiatan dari awal sampai

akhir

2 Membagi kertas menjadis ejumlah

klien yang ikut TAK

3 Menuliskan nama klien lain di

masing-masing kertas

4 Menuliskan hal-hal positif klien lain

di masing-masing kertas

5 Menyerahkan kertas yang diisi ke

teman sesuai dengan namanya

6 Membaca kertas yang telah dibagikan

7 Mengungkapkan perasaan setelah

membacakan hal-hal positif pada diri

JUMLAH

Keterangan :

Dilakukan = 1

Tidak dilakukan = 0

Page 14: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI

Sesi 3 TAK Stimulasi Sensori : Menetapkan Tujuan Hidup yang Realistis

A. TOPIK

Sesi 3 TAK Stimulasi Sensori : Menetapkan Tujuan Hidup yang Realistis

B. TUJUAN

1. Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup

2. Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis

C. LANDASAN TEORI

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang

lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001).

Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam membangun hubungan dengan

orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok

adalah sebagai tempat saling berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain,

untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk

meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah keperawatan

jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan koping dalam mengatasi

stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif.

Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi

kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi aktivitas stimulasi

realita, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada kesempatan ini perawat akan

berfokus pada TAK stimulasi sensori.

TAK stimulasi sensori adalah upaya menstrimulasi semua pancaindera (sensori)

agar membari respon yang adekuat. Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap

pengelihatan, pendengaran, dan lai-lain seperti gambar, musik, tarian. Kemampuan klien

berespon terhadap stimulus dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses

ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan sesuai dengan

kenyataan.

Page 15: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

Sebagian besar pasien di ruang Nakula mengalami masalah harga diri rendah dan

isolasi sosial. Pasien dengan isolasi sosial yang koheren dan kooperatif hampir semuanya

sudah mengikuti TAK sosialisasi sesi dua sehingga sudah bisa mengikuti TAK yang lain.

D. KLIEN

7. Karakteristik/kriteria: Klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah disertai

dengan kurangnya komunikasi verbal. Selain itu klien dapat diajak bekerjasama, tidak

disorientasi, tidak inkoheren, tidak sedang mengalami halusinasi, sehat fisik, cukup

kooperatif serta dapat memahami pesan yang diberikan.

8. Proses seleksi: Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian

masalah berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi klien dan

bekerjasama dengan perawat ruangan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan klien.

9. Jumlah klien: Terdiri dari 7 orang adalah Tn. P , Tn. Q, Tn. R, Tn.S, dan Tn. T

E. PENGORGANISASIAN

1. Waktu

7. Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2011

8. Waktu : 09.30 s.d 10.15 WIB (45 menit)

9. Tempat : Ruang Kelas Angkatan 2007

2. Tim terapis

1. Setting : peserta dan terapis duduk bersama di kursi melingkari meja besar.

2. Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan:

K : Klien L : Leader CL : Co Leader

O : Observer F : Fasilitator

L

CLF

O

K

K

K K

K

Page 16: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

3. Tim terapis dan uraian tugas

Leader: Seva Rustiana

Uraian tugas:

a. Menyusun proposal kegiatan TAK

b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK

c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai

d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok

e. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co Leader: Anggi Kusuma

Uraian tugas:

g. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien

h. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

i. Mengingatkan leader tentang waktu

Fasilitator: Madepan Mulia

g. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

h. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung

i. Mempertahankan kehadiran peserta

Observer: Riska Hediya Putri

Uraian tugas:

e. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan

f. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsung

4. Alat :

1. Pena sebanyak klien yang mengikuti TAK

2. Kertas HVS putih sebanyak klien yang mengikuti TAK

3. Permen

5. Metode :

1. Diskusi

2. Tanya jawab

Page 17: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

F. PROSES PELAKSANAAN

Langkah-langkah kegiatan :

1. Persiapan

a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat

b. Terapis mengingatkan kontrak pada klien

2. Orientasi

Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:

a. Salam terapeutik : Terapis mengucapkan salam

b. Evaluasi/validasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan TAK

2. Terapis menjelaskan aturan main

3. Masing-masing klien duduk di tempatnya sampai TAK selesai

4. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada

terapis

5. Lama kegiatan 45 menit

6. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

7. Setiap klien yang telah memberikan penjelasan atau pendapat akan diberikan

permen sebagai reward

3. Tahap kerja

Tahap kerja dilaksanakan selama 35 menit, terdiri dari :

a. Terapis membagikan kertas HVS dan pulpen untuk tiap klien

b. Terapis menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup agar bersemangat, berusaha

mewujudkan dan optimistis.

c. Terapis meminta klien untuk menuliskan masing-masing tujuan hidup klien di kertas

yang telah dibagikan

d. Sementara klien menulis, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada klien

untuk terus menulis.

e. Terapis meminta klien membacakan tujuan hidup yang telah ditulisnya, berurutan dari

klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah jarum jam sampai semua

mendapatkan giliran.

f. Terapis memberikan pujian dan meminta klien lain bertepuk tangan.

Page 18: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

g. Terapis meminta klien untuk melihat kembali tujuan hidupnya, mencoret tujuan yang

sulit (tidak mungkin) dicapai

h. Terapis meminta klien membaca tujuan hidup yang benar-benar realistis (seperti

langkah e)

i. Terapis memberikan pujian dan memberikan permen sebagai reward serta meminta

klien lain bertepuk tangan.

4. Tahap terminasi

Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:

a. Evaluasi

Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

Meminta klien menuliskan lagi tujuan hidup yang mungkin masih ada

c. Kontrak yang akan datang

Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya

Terapis menyepakati waktu dan tempat TAK

G. EVALUASI

3. 100% klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir

4. 80% kegiatan dilakukan sesuai dengan jadual kegiatan yang telah dibuat

Page 19: Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi

H. FORMAT EVALUASI

FORMAT EVALUASI

Sesi 1II Stimulasi Sensori : Menetapkan Tujuan Hidup yang Realistis

Kemampuan memberi respon terhadap tulisan

No Aspek yang dinilai Nama Klien

Tn. P Tn. Q Tn. R Tn. S Tn. T

1 Menyebutkan pentingnya tujuan

hidup

2 Menuliskan tujuan hidup

3 Membacakan tujuan hidup

4 Memilih tujuan hidup yang realistis

JUMLAH

Keterangan :

Dilakukan = 1

Tidak dilakukan = 0

Referensi:

Keliat, Budi A., Arkemat. (2004). Keperawatan Jiwa :Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:

EGC