terapi insulin

21
TERAPI INSULIN Kelompok 10 Alfian Ismail Moh. Syahrul Ramadhan Pian Usman Van Wayon Tahidji

Upload: alvin

Post on 27-Sep-2015

84 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

bjaknkd

TRANSCRIPT

Terapi Insulin

Terapi Insulin

Kelompok 10

Alfian Ismail

Moh. Syahrul Ramadhan

Pian Usman

Van Wayon Tahidji

Pengertian Insulin

Insulinadalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau Langerhans kelenjar pankreas.Insulinmenstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan kemudian meningkatkan sintesa protein.Insulinmeningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai bahan energi.Insulinmenstimulasi pemasukan glukosa ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu penyimpanan glikogen di dalam sel otot dan hati.Insulinendogen adalahinsulinyang dihasilkan oleh pankreas, sedanginsulineksogen adalahinsulinyang disuntikan dan merupakan suatu produk farmasi.

Pada diabetes tipe I, tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin. Dengan demikian, insulin eksogenus harus diberikan dala jumlah tak terbatas. Pada diabetes tipe II, insulin mungkin diperlukan sebagai terapi jangka panjang untuk mengendalikan kadar glukosa darah jika diet dan obat hipoglikemia oral tidak berhasil mengontrolnya. Disamping itu, sebagian klien diabetea tipe II yang biasanya mengendalikan kadar glukosa darah dengan diet atau dengan obat oral kadang membutuhkan insulin secara temporer selama mengalami sakit, infeksi, kehamilan, pembedahan atau beberapa kejadian stress lainnya.

2. Preparat Insulin.

Kini tersedia sejumlah preparat insulin. Preparat ini digolongkan menurut empat karateristik: perjalanan waktu, konsentrasi, spesies(sumber) dan pabrik pembuatnya.

Perjalanan waktu. Preparat insulin dapat dikelompokan dalam tiga kategori utama bedasarkan awitan, puncak dan durasi kerja (perlu diperhatikan bahwa preparat human insulin memiliki durasi kerja yang lebih singkat daripada preparat insulin dari sumber-sumber hewani).

1. Short-acting Insulin

Insulin regular (yang ditandai R pada botolnya)

Awitan kerja human insulin regular adalah hingga 1 jam; puncaknya, 2 hingga 3 jam; durasi kerjanya, 4 hingga 6 jam. Nama lain untuk insulin regular adalah crystalline zinc insulin (CZI).

Insulin regular terlihat jernih dan biasanya diberikan 20 hingga 30 menit sebelum makan. Insulin regular dapat diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan insulin yang kerjanya lebih lama.

2. Intermediate-acting Insulin

NPH Insulin (neutral protamine Hagedorn)

Lante Insulin (L)

Awitan kerja human insulin intermediate-acting adalah 3 hingga 4 jam; puncaknya, 4 hingga 12 jam; durasi kerjanya 16 hingga 20 jam.

Kedua insulin intermediate-acting tersebut memiliki kesamaan dalam perjalan waktu kerjanya dan tampak berwarna putih serta menyerupai susu. Jika NPH atau insulin Lente digunakan secara tunggal, maka pemberian preparat ini setengah jam sebelum makan bukannlah factor yang menentukan. Meskipun demikian, klien yang menggunakan NPH atau insulin Lente harus makan disekitar waktu awitan dan puncak kerja preparat insulin ini.

3. Long-acting Insulin

Ultralente insulin (UL)

Insulin long-acting kadang-kadang disebut sebagai insulin tanpa puncak kerja karena preparat ini cenderung memiliki kerja yang panjang, perlahan atau bertahan. Awita kerja long-acting human insulin adalah 6 hingga 8 jam; puncak, 12 hingga 16 jam; durasi, 20 hingga 30 jam.

Konsentrasi. Konsentrasi insulin yang paling sering digunakan di Amerika Serikat adalah U-100. Ini berarti terdapat 100 unit insulin per 1 sentimeter kubik. Jadi, spuit mampu menampung 100 unit insulin U-100 dalam spuit 1 ml (cc). Jika sebuah spuit menyimpan 50 unit insulin U-100, maka spuit ini merupakan spuit ml U-100.

Spesies (Sumber). Di masa lalu, semua preparat insulin diperoleh dari pancreas sapi dan babi. Human insulin kini sudah tersedia secara luas. Preparat insulin ini diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan.

Pabrik pembuat. Dua buah pabrik farmasi yang membuat preparat insulin di Amerika Serikat adalah perusahan Lilly dan Novo Nordisk.

3. Klasifikasi Insulin

1.Insulinkerja singkatYang termasuk di sini adalahinsulinregular (Crystal ZincInsulin/ CZI ). Saat ini dikenal 2 macaminsulinCZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente.Insulinjenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1 3 macam dan efeknya dapat bertahan samapai 8 jam.

2.Insulinkerja menengahYang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),Monotard, Insulatard. Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.

3.Insulinkerja panjangMerupakan campuran dariinsulindan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 36 jam. Preparat: Protamine ZincInsulin( PZI ), Ultratard

4.Insulininfasik (campuran)Merupakan kombinasiinsulinjenis singkat dan menengah. Preparatnya: Mixtard 30 / 40

Tabel kategori Insulin

Lama KerjaAgensAwitanPuncakDurasiIndikasiShort-actingIntermediate-actingLong-actingRegular (R)NPH (Neutral Protamine Hangedom) Lente (L)Ultralente (UL)-1 jam3-4 jam6-8 jam2-3 jam4-12 jam12-16 jam4-6 jam16-20 jam20-30 jamBiasanya diberikan 20-30 menit sebelum makan; dapat diberikan sendiri atau bersama dengan insulin long-acting.Biasanya diberikan sesudah makan.Digunakan terutama untuk mengendalikan kadar glukosa darah puasa.

INDIKASI TERAPI DENGANINSULIN

Semua penyandang DM tipe I memerlukaninsulineksogen karena produksiinsulinoleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.

Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkaninsulinbila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.

Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau stroke.

DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkaninsulinbila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.

Ketoasidosis diabetik.

Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.

Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan memerlukaninsulineksogen untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensiinsulinatau ketika terjadi peningkatan kebutuhaninsulin.

Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.

Pemberian Insulin

Pemberian insulin bervariasi antara suntikan yang satu dengan yang lainnya per hari. Biasanya insulin diberikan dalam kombinasi preparat insulin short-acting dan long-acting. Pankreas yang normal akan mensekresikan secara berkesinambungan sejumlah kecil insulin pada siang dan malam hari. Disamping itu, ketika kadar glukosa darah meningkat setelah makan, sekresi insulin yang cepat akan terjadi sesuai dengan efek makanan yang menyebabkan peningkatan tersebut. Tujuan pemberian preparat insulin yang paling sederhana dengan satu kali suntikan terutama untuk dapat meniru sedapat mungkin pola sekresi insulin yang normal. Umumnya semakin kompleks pemberian insulin, semakin besar peluang menormalkan kadar glukosa darah. Khususnya pada klien dengan pola makan dan aktivitas yang bervariasi.

Klien dapat diajarkan untuk menggunakan hasil-hasil pemeriksaan mandiri glukosa darah dalam menentukan dosis insulin yang bervariasi. Hal ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar ke pasien dalam mengatur jadual dan jumlah makan serta latihan. Meski demikian, pemberian insulin yang kompleks memerluka tingkat kepatuhan yang kuat, pendidikan yang intensif dan tindak lanjut yang ketat oleh tim asuhan kesehata. Disamping itu, klien yang ingin mencapai kadar glukosa darah normal akan menghadapi resiko yang lebih besar untuk mengalami reaksi hipoglikemia.

Tipe pemberian insulin yang digunakan oleh seorang klien bervariasi menurut berbagai faktor. Sebagai contoh, pengetahuan klien, kemauan, tujuan yang hendak dicapai, status kesehatan dan kemampuan keuangan, semuanya ini dapat mempengaruhi keputusa yang menyangkut penggunaan insulin. Selain itu, filosofi dokter tentang pengendalian kadar glukosa darah dan ketersediaan alat serta staf pendukung dapat mempengaruhi pula keputusan yang berkaitan dengan terapi.

Ada dua cara pendekatan yang umum digunakan dalam pelaksanaan terapi insulin.

Pemberian secara konvensional. Salah satu diantaranya adalah menyederhanakan pemberian insulin dengan tujuan untuk menghindari komplikasi akut diabetes ( yaitu, hipoglikemia dan hiperglikemia sistematik). Pada tipe pemberian yang disederhanakan ini (misalnya satu hingga dua suntikan perhari), kadar glukosa klien mungkin, masih diatas normal. Pendekatan ini cocok bagi klien lansia yang rapuh dan menderita sakit terminal dengan kemampuan yang terbatas untuk merawat diri sendiri, atau bagi setiap klien yang enggan atau tidak mampu untuk terlibat dalam aktivitas penanganan sendiri.

Pemberian secara intensif. Pendekatan kedua adalah menggunakan cara pemberian insulin yang lebih kompleks ( dua hingga empat suntikan perhari) untuk mencapai kadar glukosa yang sebesar mungkin. Tetapi aman dan praktis. Hasil DCCT (1993) memperlihatkan bahwa tindakan untuk mempertahankan kadar glukosa darah sedekat mungkin dengan nilai normal akan mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi diabetes jangka panjang. Alasan lain pemakaian teknik pemberian insulin yang lebih kompleks adalah untuk memberikan fleksibilitas pada klien dalam mengubah dosis insulinnya tiap harisesuai perubahan pola makan serta aktivitasnya dan menurut variasi kebutuhan terhadap kadar glukosa darah.

Tabel Pemberian Insulin

Jumlah Suntikan / HariPenjelasan Keuntungan Kerugian 1 suntikan / hariSebelum sarapan :NPH atauNPH dengan regularPemberian sederhanaSulit mengendalikan glukosa darah jika efek NPH tidak berlangsungHiperglikemia sore hari dapat terjadi upaya untuk mengendalikan kadar glukosa puasa dengan meningkatkan dosis NPH2 Suntikan / hari Sebelum sarapan dan makan malam :NPH atauNPH dengan regular atauPremixed (N dan R) insulinPemberian paling sederhana yang berupaya untuk meniru pankreas normalMemerlukan jadwal makan dan latihan yang tetap.Tidak dapat secara bebas mengatur NPH atau regular jika digunakan premixed insulin.
Jumlah Suntikan / HariPenjelasan Keuntungan Kerugian 3 atau 4 suntikan / hariInsulin reguler setiap sebelum makan dengan :NPH pada saat makan malamNPH pada saat akan tidur malam atauUltralente satu atau dua kali per hariLebih menyerupai pankreas normal daripada pemberian dua suntikanMemutuskan dosis setiap pemberian insulin reguler tanpa bergantung (independen)Lebih fleksibel dalam pengaturan makan dan latihanMemerlukan lebih banyak suntikan daripada tindakan lainnya.Memerlukan pemeriksaan glukosa darah harian lebih dari satu kali.Memerlukan pendidikan dan tindak lanjut yang intensif

Dosispemberianinsulintergantung pada kadar gula darah, yaitu :

Gula darah < 60 mg % = 0 unit

Gula darah < 200 mg % = 5 8 unit

Gula darah 200 250 mg% = 10 12 unit

Gula darah 250 - 300 mg% = 15 16 unit

Gula darah 300 350 mg% = 20 unit

Gula darah > 350 mg% = 20 24 unit

Efek metabolik terapiinsulin:

Menurunkan kadar gula darah puasa dan post puasa.

Supresi produksi glukosa oleh hati.

Stimulasi utilisasi glukosa perifer.

Oksidasi glukosa / penyimpanan di otot.

Perbaiki komposisi lipoprotein abnormal.

Mengurangi glucose toxicity.

Perbaiki kemampuan sekresi endogen.

Mengurangi Glicosilated end product.

Pemberian Suntikan

Pemilihan dan rotasi tempat penyuntikan. Ada empat daerah utama penyuntikan insulin,yaitu : abdomen, lengan (permukaan posterior), paha (permukaan anterior), dan bokong. Insulin akan diabsorpsi lebih cepat jika disuntikkan pada daerah tertentu. Insulin diabsorpsi paling cepat di abdomen dan menurun secara progresif pada lengan, paha serta bokong.

Rotasi tempat penyuntikan secara sistematis dalam suatu daerah anatomis dianjurkan untuk mencegah perubahan setempat pada jaringan lemak (litodistrofi). Disamping itu, untuk meningkatkan konsistensi absorpsi insulin, pasien harus didorong untuk menggunakan semua tempat penyuntikan yang ada dalam satu daerah ketimbang melakukan suatu rotasi berpindah-pindah secara acak dari daerah satu kedaerah yang lain. Sebagai contoh, sebagian pasien hampir selalu menggunakan daerah abdomen dengan melakukan penyuntikan hingga 1 inci dari penyuntikan sebelumnya. Cara rotasi yang lain adalah dengan menggunakan tempat yang sama pada waktu yang sama dalam setiap hari. Sebagai contoh, pasien dapat menyuntik daerah abdomen pada penyuntikan pagi harinya dan daerah lengan atau tungkai pada pnyuntikan malam harinya, dan hal ini berlaku untuk hari-hari berikutnya. Beberapa prinsip umum berlaku pada semua pola rotasi. Pertama pasien tidak boleh mencoba tempat yang sama lebih dari satu kali dalam waktu dua hingga tiga minggu. Disamping itu, jika pasien memiliki rencana untuk melakukan latihan, preparat insulin tidak boleh disuntikkan didaerah tungkai yang akan digunakan untuk latihan tersebut karena insulin ini akan diserap lebih cepat dan mungkin akan mengakibatkan hipoglikemia.

Penusukan Jarum. Ada berbagai variasi penusukan jarum suntik untuk menyuntikkan insulin. Variasi ini mencakup cara memegang kulit dengan meregangkan atau menjepitnya 45 atau 90 derajat. Teknik yang digunakan untuk memegang kulit dan menusukkan jarum bertujuan untuk memastikan preparat insulin yang disuntikkan benar-benar memasuki rongga subkutan.

Cara Penyuntikan Insulin

Dengan satu tangan, lakukan fiksasi kulit dengan cara meregangkannya atau memijat kulit membentuk suatu daerah yang cukup luas.

Ambil spuit dengan tangan yang lain dan pegang seperti sedang memegang pensil. Tusukkan jarum suntik tegak lurus ke dalam kulit.

Suntikkan insulin, dengan menekan tangkai pendorong sampai habis (sampai tidak dapat ditekan lagi)

Tarik jarum suntik keluar dari kulit. Tekankan segumpal kapas di daerah penyuntikan selama beberapa detik.

Gunakan spuit sekali pakai dan buang pada kontainer plastik dengan penutup seperti wadah bekas larutan deterjen atan pemutih.

EFEK SAMPING PENGGUNAANINSULIN

Hipoglikemia

Lipoatrofi

Lipohipertrofi

Alergi sistemik atau lokal

Resistensiinsulin

Edemainsulin

Sepsis

INTERAKSI INSULIN DENGAN OBAT LAIN

Beberapa hormon melawan efek hipoglikemiainsulinmisalnya hormon pertumbuhan, kortikosteroid, glukokortikoid, tiroid, estrogen, progestin, dan glukagon. Adrenalin menghambat sekresiinsulindan merangsang glikogenolisis. Peningkatan hormon-hormon ini perlu diperhitungkan dalam pengobataninsulin.Guanetidin menurunkan gula darah dan dosisinsulinperlu disesuaikan bila obat ini ditambahkan / dihilangkan dalam pengobatan. Beberapa antibiotik (misalnya kloramfenikol, tetrasiklin), salisilat dan fenilbutason meningkatkan kadarinsulindalam plasma dan mungkin memperlihatkan efek hipoglikemik.Hipoglikemia cenderung terjadi pada penderita yang mendapat penghambat adrenoseptor , obat ini juga mengaburkan takikardi akibat hipoglikemia. Potensiasi efek hipoglikemikinsulinterjadi dengan penghambat MAO, steroid anabolik dan fenfluramin.