terhadap purchase intention konsumen kosmetik korea

157
PENGARUH COUNTRY IMAGE DAN BEAUTY VLOGGER REVIEW TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA (Studi kasus pada Althea.kr) Oleh: IRMA KURNIASARI NIM.11140810000103 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

PENGARUH COUNTRY IMAGE DAN BEAUTY VLOGGER REVIEW

TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

(Studi kasus pada Althea.kr)

Oleh:

IRMA KURNIASARI

NIM.11140810000103

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017

Page 2: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

ii

PENGARUH COUNTRY IMAGE DAN BEAUTY VLOGGER REVIEW

TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

(Studi kasus pada Althea.kr)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Irma Kurniasari

NIM: 11140810000103

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr. Muniaty Aisyah, ST, MM

NIP: 19780307 2001 01 2 003

.

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

iii

Page 4: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Senin, 10 April 2017 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Irma Kurniasari

2. NIM : 11140810000103

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Country Image, dan Beauty Vlogger

Review terhadap Purchase Intention Konsumen Kosmetik Korea

(Studi kasus pada Althea.kr)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2017

Dr. Muniaty Aisyah, ST, MM

NIP : 19780307 2001 01 2 003

Mira Cahyoningtyas, M.Si ( )

NUP : 9920112701

Page 5: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

v

LEMBAR PENRNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama lengkap : Irma Kurniasari

2. Tempat, tanggal lahir : Bogor, 01 maret 1994

3. Alamat : Jln.Rambutan 8 blok c18 no 10 Gunung Putri,

Bogor 16961

4. Telepon : 08586735280

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Citeureup 04 : Tahun 2000-2006

2. SMP Yayasan Indocement : Tahun 2006-2009

3. MAN 2 Kota Bogor : Tahun 2009-2012

4. S1 Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2013-2017

III. PENDIDIKAN NON FORMAL.

1. Pelatihan analisis teknikal dan fundamental oleh Kresna Security pada

tahun 2015.

2. Bimbingan bahasa Inggris La Thanza 2014-2015.

3. Pelatihan design adobe photoshop 2015-2016

4. Bimbingan bahasa Prancis Euro Management 2017

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Marketing informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen

Periode 2014 – 2015.

Page 6: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

vi

2. Marketing komunikasi Laboratorium Pasar Modal Fakultas Ekonomi &

Bisnis Periode 2014 – 2015.

3. Marketing komunikasi AIESEC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode

2015-2016.

4. Volunteer pada Korean Youth Volunteer Program 2015

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Edi Hendarto

2. Ibu : Sri Purwanti

3. Alamat : Jl.Rambutan 8 blok c18 no 10 RT 001/010 Gunung Putri,

Bogor 16961

Page 7: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

viii

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of country image and

beauty vlogger review towards purchase intention of korean cosmetics

consumer . Type of this research is quantitative. The data source of this study

is the primary data derived from the sample of Korean cosmetics users and a

viewer of beauty vlogger Veronica Ong channel. The data was collected using

convenience sampling by distributing to 100 respondents the average

respondent came from urban city in Java . This research uses multiple linear

regression analysis method. The findings of this study show that (1) Country

image has significantly influence to purchase intention. on Althea.kr site (2)

Beauty vlogger review has significantly influence to purchase intention.on

Althea.kr site..

Keyword: country image, beauty vlogger, e-commerce, purchase intention

Page 8: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

ix

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh country

image dan beauty vlogger review terhadap purchase intention konsumen

kosmetik Korea studi kasus pada Althea.kr. Jenis penelitian ini adalah

kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan data primer yang berasal dari

sampel yaitu pengguna kosmetik Korea dan pemirsa dari channel beauty

vlogger Veronica Ong. Pengumpulan data dilakukan menggunakan

convenience sampling dengan menyebarkan kepada 100 responden rata rata

responden berasal dari kota besar di pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan

metode analisis regresi linier berganda. Hasil temuan dari penelitian ini

menunjukan bahwa 1) Country image berpengaruh secara signifikan terhadap

purchase intention pada situs Althea.kr dan 2). Beauty vlogger review

berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention pada situs

Althea.kr.

Kata kunci: country image, beauty vlogger, e-commerce, purchase intention

Page 9: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

x

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, hingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh country image, dan

beauty vlogger review terhadap purchase intention kosmetik Korea (Studi kasus

pada Althea.kr)” ini disusun dalam rangka menyelesaikan program Sarjana

Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

mendalam kepada:

1. Kedua orang tua, Sri Purwanti dan alm Edi Hendarto penulis ucapkan

terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan selama menuntut

ilmu. Sebagai kekuatan terbesar bagi penulis juga yang memotivasi

penulis untuk terus berprestasi dan menjadi kebanggaan orang tua.

2. Fadil Kurniawan, Rena Kurnia Ayu , Ika Kurnia Dewi serta seluruh

keluarga atas dukungannya dan semangat yang selalu diberikan. Allah

SWT atas kasih dan anugerah-Nya kepada penulis.

3. Dr. Arif Mufraini, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Titi Dewi Warninda SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi & Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ela Patriana., Ir., MM selaku Wakil Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi & Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Dr. Muniaty Aisyah, Ir,MMselaku dosen pembimbing dalam kepenulisan

tugas akhir ini. Terima kasih atas bimbingan, motivasi, saran, serta ilmu

yang diberikan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 10: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xi

7. Sahabat yang selalu menemani penulis sejak kecil Dewi, Farida, Rini yang

selalu menghibur dikala mengerjakan tugas skripsi ini.

8. Kawan-kawan seperjuangan Gita, Muti, Ica, Kumi, Luluk, Desy, Tia, Tika,

Shaumi, Cindy. terima kasih atas semangat yang selalu diberikan kepada

penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Teman yang selalu menyemangati saya dalam keadaan suka mupun duka

dan tempat bertukar cerita Mutiara dan Raisa.

10. Kawan-kawa Manajemen 2013 Cucu, Dewi, Nindia, Winda, dan semua

teman teman Jurusan Pemasaran. AIESEC UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Lab. Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan

saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan

datang. Semoga skripsi ini mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat

dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi terutama bagi penelitian yang sejenis.

Jakarta, 05 Juli 2017

Irma Kurniasari

NIM. 11140810000103

Page 11: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iv

LEMBAR PENRNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..........................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................v

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................... 1

B. Permusan Masalah ........................................................................................ 12

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................16

A. Landasan Teori ............................................................................................. 16

1. Electronic Commerce (E-Commerce) ........................................................ 16

a. Pengertian E-Commerce ......................................................................... 16

b. Jenis-Jenis E-Commerce ........................................................................ 18

2. Country Image (CI) .................................................................................. 19

a. Pengertian Country Image ...................................................................... 19

b. Konsep Country Image .......................................................................... 22

c. Dimensi Country Image ......................................................................... 23

3. Beauty Vlogger Review .............................................................................. 28

a. Pengertian Beauty Vlogger Review ........................................................ 28

b. Dimensi Beauty Vlogger Review ............................................................ 29

4. Purchase Intention ..................................................................................... 35

B. Hubungan Antar Variabel ............................................................................. 37

Page 12: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xiii

a. Hubungan antara Country image terhadap Purchase intention.............. 37

b. Hubungan antara Beauty vlogger review dengan Purchase intention ... 38

C. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 39

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 44

E. Hipotesis ....................................................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................47

A .Ruang lingkup Penelitian ............................................................................. 47

1. Wilayah Penelitian ..................................................................................... 47

2. Variabel penelitian ..................................................................................... 47

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 48

1. Populasi ...................................................................................................... 48

2. Sample ....................................................................................................... 48

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 50

1. Data Primer ................................................................................................ 50

2. Data Sekunder ............................................................................................ 51

D. Metode Analisis Data ................................................................................... 52

1. Uji Validitas ............................................................................................... 52

2. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 52

3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 53

a.Uji Normalitas ......................................................................................... 53

b. Uji Multikolinieritas ............................................................................... 55

c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 57

4.Uji Hipotesis ............................................................................................... 59

a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Parsial) ........................................... 59

b. Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Simultan) ...................................... 60

5. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 60

6. Analisis Koefisien Determinasi (R²) .......................................................... 61

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 61

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................64

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 64

Page 13: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xiv

1. Sejarah singkat Althea ............................................................................... 64

2. Gambaran umum Althea ............................................................................ 65

B. Pembahasan Hasil Kuesioner ....................................................................... 67

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 67

2. Deskriptif Responden ................................................................................ 70

C. Pembahasan Analisis Deskriptif ................................................................... 73

1. Country image (X1). .................................................................................. 73

2. Beauty Vlogger Review (X2) ..................................................................... 81

3. Purchase Intention (Y) .............................................................................. 87

D. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 89

1. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 89

2. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 92

3. Hasil Uji Heterokedastisitas....................................................................... 93

E. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 95

1. Hasil Uji Parsial (Uji t) .............................................................................. 95

2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ..................................................... 99

F. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................... 100

G. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2.) ........................................................ 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................104

A Kesimpulan .................................................................................................. 104

B. Saran ........................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................108

Page 14: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Penggunaan Internet di Asia Pasifik .......................................................2

Tabel 1.2: Peringkat Situs Online Shop Produk Kosmetik Korea di Indonesia .......9

Tabel 3.1: Penelitian Terdahulu .............................................................................39

Table 3.2: Likert Scales .........................................................................................51

Tabel 4.1: Hasil Try Out Uji Validitas ...................................................................69

Tabel 4.2: Hasil Try Out Uji Reliabilitas ...............................................................70

Tabel 4.3: Karakteristik Responden Berdasarkan usia ..........................................71

Tabel 4.4: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatam .............................71

Tabel 4.5: Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................72

Tabel 4.6: Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat tinggal ........................73

Tabel 4.7: Althea.kr Mencerminkan Korea Sebagai Negara yang ........................74

Inovatif dalam Bidang Industri Kosmetik ..............................................................74

Tabel 4.8: Althea.kr Mencerminkan Korea Sebagai Negara .................................74

yang Maju dalam Bidang Teknologi ......................................................................74

Tabel 4.9: Produk pada Situs Althea.kr Memiliki Desain yang Menarik ..............75

Tabel 4.10: Produk pada Situs Althea.kr Memiliki Warna yang Menarik. ...........76

Tabel 4.11: Produk pada Situs Althea.kr Variatif ..................................................76

Tabel 4.12: Produk pada Situs Althea.kr Eksklusif ...............................................77

Tabel 4.13: Produk pada Situs Althea.kr Mencerminkan Status Pemakainnya .....77

Tabel 4.14: Produk pada Situs Althea.kr adalah Merek yang Terkenal ................78

Tabel 4.15: Althea.kr dapat Dipercaya dalam Menjual Produk .............................79

Kosmetik Asal Korea .............................................................................................79

Tabel 4.16: Produk pada Situs Althea.kr Tahan Lama ..........................................79

Tabel 4.17: Althea.kr Mencerminkan Keahlian Negara Korea .............................80

dalam Memproduksi Kosmetik. .............................................................................80

Tabel 4.18: Veronica Ong Melakukan Review Produk Althea.kr dengan Jujur . ..81

Page 15: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xvi

Tabel 4.19: Veronica Ong dapat diandalkan dalam melakukan review produk

Althea.kr ................................................................................................................ 81

Tabel 4.20: Veronica Ong Sumber Terpercaya dalam Melakukan Review Produk

dari Althea.kr......................................................................................................... 82

Tabel 4.21: Veronica Ong Tulus dalam Melakukan Review Produk dari Althea.kr

............................................................................................................................... 83

Tabel 4.22: Veronica Ong dapat Dipercaya dalam Melakukan Review Produk dari

Althea.kr ................................................................................................................ 83

Tabel 4.23: Veronica Ong Berpengetahuan Luas dalam Melakukan Review produk

Althea.kr .................................................................................................................84

Tabel 4.24: Veronica Ong Mahir dalam Melakukan Review Produk Althea.kr ....85

Tabel 4.25: Veronica Ong Berpengetahuan Luas dalam Melakukan Review

Produk Althea.kr ................................................................................................... 85

Tabel 4.26: Veronica Ong Berkualitas dalam Melakukan Review Produk dari

Althea.kr ................................................................................................................ 86

Tabel 4.27: Veronica Ong Ahli dalam Melakukan Review Produk Althea.kr .......87

Tabel 4.28: Saya akan Membeli Produk Kosmetik Korea pada Situs Althea.kr

daripada Produk Kosmetik pada Situs Lainnya .................................................... 87

Tabel 4.29: Saya Berkeinginan untuk Merekomendasikan Althea.kr pada Orang

lain untuk Membeli Produk pada Situs Tersebut .................................................. 88

Tabel 4.30: Saya Berniat untuk Membeli Produk Kosmetik Korea pada Situs

Althea.kr dimasa yang akan Datang...................................................................... 89

Tabel 4.31: Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ..........................................................91

Tabel 4.32: Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................92

Tabel 4.33: Hasil Uji glesjer ..................................................................................95

Tabel 4.34: Hasil Uji t ............................................................................................96

Tabel 4.35: Hasil Uji F ...........................................................................................99

Tabel 4.36: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................101

Page 16: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xvii

Tabel 4.37: Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..............................................102

Page 17: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Penetrasi Pengguna Internet Indonesia ...............................................3

Gambar 1.2: Penjualan Kosmetik di Indonesia ........................................................6

Gambar 1.3: Data statistik pengunjung situs Althea.kr ...........................................8

Gambar 4.1 Aplikasi Althea..................................................................................67

Gambar 4.2: Hasil Uji Normalitas Secara Grafik ..................................................90

Gambar4.3: Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) .................93

Page 18: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ........................................................................113

Lampiran 2: Tabel Jawaban Responden ..............................................................120

Lampiran 3: Hasil SPSS Uji Kualitas Data ..........................................................129

Lampiran 4: Hasil SPSS Uji Asumsi Klasik ........................................................135

Lampiran 5: Hasil SPSS Uji Hipotesis ................................................................138

Lampiran 6: Hasil SPSS Uji Analisis Regresi Linier Berganda ..........................139

Page 19: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemajuan di bidang teknologi informasi serta komunikasi seperti internet,

telah menyebabkan terjadinya perubahan kultur, gaya hidup serta perilaku sosial

dalam berbagai aspek kehidupan. prilaku konsumen sudah berubah mengikuti

zaman yang semakin modern. Adanya sikap dan nilai-nilai yang berbeda pada

generasi yang dibesarkan di era teknologi internet menjadi demikian penting

untuk dipahami lebih jauh mengingat dari sisi potensi pasar yang jumlahnya

cukup besar. Selain menguntungkan bagi pengguna internet kemajuan ini juga

dirasa menguntungkan bagi pelaku bisnis untuk memajukan bisnisnya

menggunakan teknologi yang ada agar dapat bersaing di dalam dunia bisnis.

Kemudahan dapat dilihat melalui manfaat yang diterima oleh pelaku bisnis online

diantaranya adalah untuk menjaga para pelanggan dan calon pelanggan agar

mereka mengetahui ragam produk yang ditawarkan, harga, ketersediaan produk,

dan sebagainya. Kemudahan tersebut yang menjadi faktor utama berkembangnya

e-commerce dan e-commerce menjadi semakin pentingdengan adanya kemajuan

di bidang telekomunikasi dan jaringan komputer.

Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter di Indonesia berada

di peringkat ke 4 mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Angka yang berlaku untuk

Page 20: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

2

setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan itu

mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah

pengguna internet pada 2017, e-Marketer memperkirakan netter Indonesia

mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat ke-5 yang

pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih lamban. Secara keseluruhan,

jumlah pengguna internet di seluruh dunia diperkirakan bakal mencapai 3 miliar

orang pada 2015. Tiga tahun setelahnya, pada 2018, diperkirakan sebanyak 3,6

miliar manusia di bumi bakal mengakses internet setidaknya sekali tiap satu

bulan.(Yusuf, 2014)

Tabel 1.1: Penggunaan Internet di Asia Pasifik

Sumber : eMarketer.com, 2015

Data di atas menjelaskan pada tahun 2016 Indonesia menempati peringkat 4

dengan 102,8 juta orang pengguna internet di Asia Pasifik sedangkan peningkatan

pertumbuhan pengguna internet pertahunnya berada di peringkat ke 3, dengan

Page 21: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

3

14,9% dengan data tersebut, terlihat adanya peningkatan pengguna internet di

dunia saat ini telah ditunjang pula dengan meningkatnya layanan internet dari

para penyedia jasa akses internet.

Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet

Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia

kini telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu

menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet.

Dimana total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Data ini

mengindikasikan kenaikan 51,8 % dibandingkan jumlah pengguna internet pada

2014 lalu dimana terdapat 88 juta pengguna internet. Hal ini menunjukan bahwa

terjadi kenaikkan pengguna internet sebesar 44,6 juta orang dalam kurun waktu 2

tahun (Yoga, 2016)

Gambar 1.1: Penetrasi Pengguna Internet Indonesia

Sumber : APJII, 2016

Page 22: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

4

Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia disertai dengan

populasi masyarakat yang terus meningkat juga, hal tersebut menciptakan peluang

besar untuk masuknya e-commerce di Indonesia. Kenaikan ini diiringi dengan

bertumbuhnya penggunaan smartphone yang semakin banyak di indonesia,

kemudahan menggunakan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan

konsumen untuk berbelanja online yang tinggi. Jika kita melihat Indonesia

sebagai negara kepulauan yang sangat luas, e-commerce adalah pasar yang

berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia. (Mahatma, 2016)

Selain menggunakan internet sebagai e-commerce kebanyakan pengguna

internet di Indonesia mengakses internet untuk terhubung dengan media sosial,

didukung maraknya penggunaan gadget dimana dapat memudahkan masyarakat

untuk mengakses media sosial dimana saja. Menjadikan salah satu platform

berbagi video YouTube juga makin digemari di masyarakat,bahkan Indonesia

menjadi salah satu negara pengakses YouTube terbesar se-Asia Pasifik tahun 2015

, jumlah penayangan yang dihabiskan orang Indonesia untuk menonton YouTube

(watch time) meningkat sebesar 130 persen dibandingkan tahun lalu. Bahkan, jika

dikombinasikan dengan pengakses YouTube dari perangkat smartphone, jumlah

waktu menonton mereka bertambah hingga 250 persen, atau 2,5 kali lebih tinggi

dibanding tahun lalu. (Nistanto. 2015)

Salah satu dampak mudahnya akses internet yang dibarengi dengan

globalisasi adalah masuknya budaya baru di Indonesia. Fenomena masuknya

Page 23: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

5

budaya Korea ini ditingkat global disebut Korean Wave, atau diistilahkan sebagai

“Hallyu” adalah tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara

di dunia, atau secara singkat mengacu pada globalisasi budaya Korea (Shim, 2006

dalam Kang, 2016).

Fenomena ini diikuti dengan banyaknya perhatian terhadap hal yang

berhubungan dengan Korea Selatan, misalnya masakan, barang elektronik, produk

kecantikan, musik, dan film. Kekuatan budaya Korea diperluas ke Vietnam,

Thailand, dan di seluruh Asia Tenggara dan menyebar ke Eropa secara tidak

langsung, hal ini mengubah prilaku masyarakat dunia yang mulai mengikuti trend

gaya hidup, hobi dan kecantikan seperti negara Korea, dikarenakan pertumbuhan

yang sangat cepat dari industri kosmetik Korea sendiri. Menurut data dari Korea

Health Industri Development Institute (KHIDI), produksi kosmetik dalam negeri

Korea jauh melampaui GDP Korea. Tercatat pertumbuhan kosmetik Korea pada

tahun 2009 merangkak naik dari tahun ketahun. (Park, 2015)

Gambaran seseorang tentang country image menurut banyak penelitian,

memiliki dampak yang baik pada penilaian secara keseluruhan masyarakat mulai

dari meyukai, mengemari dan menginginkan sesuatu hal dari negara yang telah

memiliki image yang baik pada produk yang diciptakan. Reputasi negara yang

baik juga mempengaruhi produk yang diciptakan dari negara tersebut, yang

membuat penjualan produk lebih efektif. ( Xiao, et al, 2016).

Page 24: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

6

Penelitian yang dilakukan Perkosmi (Persatuan Perusahaan Kosmetika

Indonesia). memperkirakan tahun ini penjualan kosmetik dapat tumbuh hingga Rp

11,22 trilliun, naik 15% dibanding proyeksi 2012 sebesar Rp 9,76 triliun. Dari sisi

ekspor, industri kosmetik ditaksir tumbuh 20% dari 406 juta USD. Saat ini,

industri kosmetik dalam negeri mendapat tantangan dengan peredaran produk

kosmetik impor di pasar domestik.Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan

pasar domestik premium (high branded). Menurut data Perkosmi, tahun lalu

penjualan kosmetik impor mencapai Rp 2,44 triliun, naik 30% dibanding 2011

sebesar Rp 1,87 triliun. Tahun ini, penjualan produk kosmetik impor

diproyeksikan naik lagi 30% menjadi Rp 3,17 triliun. Peningkatan tersebut

ditopang oleh kenaikan volume penjualan serta penurunan tarif bea masuk seiring

perjanjian perdagangan bebas. (Adina, 2013)

Gambar 1.2: Penjualan Kosmetik di Indonesia

Sumber: Indonesianconsume.blogspot.co.id, 2013

Page 25: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

7

Data di atas mengindikasikan kemajuan di sektor industri kosmetik yang

terjadi di Indonesia. Seiring dengan permintaan konsumen yang terus meningkat,

serta konsumen di Indonesia yang cenderung senang menggunakan merek luar

negeri membuat produsen kosmetik luar negri berlomba lomba memasuki pasar

Indonesia termasuk online shopping kosmetik asal Korea Selatan yang berpusat di

Gangnam-gu Seoul, yaitu Althea.kr untuk masuk ke pasar Indonesia. Althea.kr di

Indonesia menyediakan berbagai macam produk kosmetik asal Korea Selatan.

harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan situs lain, keunggulan Althea.kr

dari online shop serupa adalah, mereka menjamin keaslian produk yang di jual

karena produk tersebut dikirim direct dari Korea, serta Althea.kr menyediakan

free shipping dengan minimum pembelian produk dan berdasarkan term on order,

dan sudah menyediakan bahasa Indonesia pada websitenya untuk memudahkan

konsumen asal Indonesia. Kemudian keunikan yang dimilliki Althea.kr ialah

memiliki bundling box yang sama dengan yang dimiliki situs online kosmetik

yang sudah terkenal memebox namun dengan harga yang lebih terjangkau, produk

Althea.kr ternyata mendapatkan respon yang cukup baik dari konsumen Indonesia

khusunya konsumen kosmetik. Hal tersebut dapat dilihat dari rank yang dirilis

oleh situs web statistik alexa.com

:

Page 26: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

8

Gambar 1.3:

Data Statistik Pengunjung Situs Althea.kr

Sumber : Alexa.com, 2017

Kenaikan pengunjung pada situs Althea.kr dengan jumlah 10.950

pegunjung. Menurut Alexa traffic rank di Asia sendiri situs Althea.kr menempati

peringkat kedua setelah Malaysia dengan kenaikan pengunjung tiap bulannya.

Peringkat Althea.kr pada situs yang sering dikunjungi di Indonesia sendiri

menempati peringkat ke 4.540 dari perilisan awal Althea.kr bulan april 2016,

penurunan pengunjung pada situs Althea.kr di Indonesia tidak dapat dijelaskan

secara jelas karena bisa terjadi karena berbagai faktor misalnya persaingan di

sektor e-commerce yang menjual produk serupa dengan Althea.kr, server down

dan masalah lain (Alexa.com. 2017)

\

Page 27: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

9

Tabel 1.2: Peringkat Situs Online Shop Produk Kosmetik Korea di

Indonesia

No Situs Peringkat

1 StyleKorean.com 3.959

2 Althea.kr 4.540

3 Hermo.co.id 7.936

4 Koreabuys.com 20.330

5 Papuros-shop.com 22.947

Sumber : Alexa.com, 2016.

Di tahun pertamanya Althea sudah menduduki peringkat 4540 di Indonesia

sebagai start up baru Althea sudah cukup memiliki peringkat tinggi, perusahaan

kosmetik online serupa seperti StyleKorean.com sudah ada sejak 2012 menjual

produk secara worldwide dan dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya

pecinta makeup Korea, situs ini menyediakan berbagai Produk produk asal Korea

selatan dengan pengiriman langsung ke tempat tujuan dan bebas bea dengan harga

yang sama seperti harga dinegara asalnya Korea, produk pilihannya sangat

beragam dibanding situs lain. namun situs ini belum rilis di Indonesia dan belum

menyediakan bahasa Indonesia.

Melihat trend Korea yang terus berkembang, memungkinkan persaingan

dalam bidang kosmetik dalam kasus ini kosmetik asal Korea yang akan terus

berkembang menjadikan hal tersebut menarik strategi apa yang akan dilakukan

Page 28: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

10

Althea.kr untuk mengalahkan pesaingnya disini tak hanya StyleKorean.com

adanya situs baru yang masuk ke dunia online shopping Indonesia yang

menyediakan produk serupa dengan Althea.kr seperti Hermo.co.id, bahkan situs

e-commerce terkemuka di Indonesia seperti Tokopedia.com, Bukalapak.com dan

Elevenia.com yang juga sudah menyediakan produk kosmetik Korea, bagaimana

cara Althea,kr sendiri untuk menarik konsumen agar memilih situs Althea untuk

menjadi tempat berbelanja online produk kosmetik asli dari Korea Selatan.

Tjoe, dan Kim (2016) dalam penelitiannya yang berjudul The Effect of

Korean Wave on Consumer’s Purchase Intention of Korean Cosmetic Products in

Indonesia menjelaskan bahwa Purchase intention berpengaruh secara signifikan

dengan korean wave, ethnocentrism, dan country image sama seperti yang

dijelaskan Lee (2016) dalam penelitiannya menjelaskan country image memiliki

hubungan positif dengan purchase intention pada beberapa kategori produk; dan

interaksi antara country image dan country familiarity tidak memiliki efek

signifikan pada niat untuk membeli produk. Ini menunjukkan bahwa meskipun

mempertahankan country image yang baik dan meningkatkan country familiarity

akan mempromosikan niat untuk membeli produk, kepentingan dan pengaruhnya

bervariasi tergantung kategori produknya.

Fred (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Examining Endorsement and

Viewership Effects on the Source Credibility of YouTubers yang menjelaskan

bahwa kepercayaan dan ahlinya seorang vlogger dalam melakukan review suatu

Page 29: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

11

produk menumbuhkan keinginan untuk membeli produk. Saat ini media sosial

telah merevolusi keputusan pembelian konsumen yang memungkinkan konsumen

untuk melakukan review terhadap produk sebelum melakukan pembelian dengan

melakukan konsultasi dengan berbagai situs yang menawarkan ulasan dan

informasi buatan pengguna. Hal ini pada akhirnya membantu konsumen membuat

keputusan terbaik dengan resiko paling sedikit (Reigner, 2007, MacKinnon, 2012

, Fred, 2015).salah satunya adalah budaya vlog atau vlogging adalah budaya baru

dalam masyarakat Indonesia dengan mengunakan platform jejaring berbagi video

YouTube. YouTube adalah situs berbagi multimedia yang memungkinkan

pengguna untuk meng-upload, berbagi dan melihat video. Hal ini mendorOng

interaksi kepada viewers melalui komentar, rating yang dapat dilihat dari jumlah

thumbs up dan down, budaya seperti ini dapat disebut vlog (Burgess dan Green,

2009).

Seseorang yang melakukan kegiatan vlogging disebut vloggers banyak hal

yang dapat dilakukan seorang vlogger salah satunya melakukan review suatu

produk kemudian menjadi reverensi seseorang sebelum melakukan

pembelian.Secara global, sekitar 42% pengguna internet mengatakan bahwa

mereka telah menonton vlog dalam bulan lalu, dan 23% mengatakan bahwa

mereka telah melihat beberapa video sebelumnya, itu dua pertiga pengguna

internet yang telah terlibat dengan vlogging dalam beberapa jenis video baik

Page 30: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

12

formal ataupun sekedar untuk merekam kegiatan harian mereka.

(blog.globalwebindex.net. 2015).

Melihat trend di dunia vlogging situs Althea.kr menggunakan sarana

tersebut dan secara tidak langsung mempromosikan produk pada situs mereka

dengan menggunakan seorang beauty vlogger review tak sedikit produk dari

Althea.kr di review oleh seorang vlogger, salah satu vlogger yang sering

melakukan review produk dari Althea.kr ialah Veronica Ong, yang merupakan

seorang make up artist dan seorang vlogger, yang memiliki 24,287 subsciber dan

konten yang rata rata berisi makeup review serta terdapat banyak tutorial make up

yang terdapat pada channel YouTube nya. Dengan adanya beauty vlogger review

membuat penonton vlog nantinya memiliki niat untuk berbelanja pada situs

Althea.kr.

Berdasarkan penjelasan yang telah diurai di atas mengenai beberapa literatur

yang membahas tentang variabel country image, beauty vlogger review

mendorOng penulis untuk meneliti variabel-variabel tersebut. Sehingga diperoleh

judul penelitian yaitu “Pengaruh country image dan beauty vlogger review

terhadap Purchase Intention konsumen kosmetik Korea” dengan studi kasus

pada situs Althea.kr.

B. Permusan Masalah

Berdasarkan masuknya budaya Korea di Indonesia serta meningkatnya

permintaaanakan kosmetik dari Korea dibarengi dengan trend belanja online dan

Page 31: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

13

vlogging di kalangan masayarakat dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan

media internet dan sosial telah meningkat secara signifikan. Maka akan dilakukan

penelitian tentang terjadinya purchase intention pada situs online make up Korea

Althea.kr. Hal ini menyebabkan media sosial menjadi tempat bagi orang untuk

mengekspresikan diri, termasuk vlogger yang mengekspresikan kegiatan mereka

di situs berbagi video YouTube penelitian ini berfokus pada dampak dari country

image dan beauty vlogger review, adapun masalah dari penelitian ini adalah

“Mengapa konsumen mempunyai niat membeli (Purchase Intention) produk

kosmetik Korea pada situs Althea.kr “.

1. Apakah country image berpengaruh terhadap Purchase Intention

produk kosmetik asal Korea?

2. Apakah beauty vlogger review berpengaruh terhadap purchase

intention produk kosmetik asal Korea?

3. Apakah country image dan beauty vlogger review berpengaruh

secara signifikan terhadap purchase intention produk kosmetik asal

Korea?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan penulis, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk :

Page 32: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

14

1. Menganalisis pengaruh country image, dan beauty vlogger review

terhadap purchase intention kosmetik Korea

2. Menganalisis apakah beauty vlogger review berpengaruh pada

Purchase Intention

3. Menganalisis apakah country image dan beauty vlogger review

berpengaruh pada purchase intention

D. Manfaat Penelitian

1) .Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu Ekonomi khususnya dalam bidang

Manajemen Pemasaran yang telah diperoleh selama perkuliahan, dan

dapat menambah pengetahuan peneliti dalam menjalani bisnis online yang

dijalaninnya.

2) Bagi pihak Online Shop

Penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada pelaku bisnis

online untuk dapat mengembangkan bisnis tersebut dengan mengetahui

faktor apa saja yang dapat menarik niat beli online kosmetik Korea serta

dapat merencanakan dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat

untukmeningkatkan niat konsumen untuk melakukan pembelian secara

online. Serta mengetahui karakteristik dan minat masyarakat di Indonesia.

Page 33: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

15

3) Bagi akademisi

Sebagai referensi untuk mempermudah para akademisi yangingin

melakukan penelitian dengan objek yang sama, sehinggapenelitian

berikutnya dapat lebih baik lagi

Page 34: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Electronic Commerce (E-Commerce)

a. Pengertian E-Commerce

Saat ini kita berada di tengah transisi lain: yang baru dan maraknya

penggunaan media sosial, e-commerce, smartphone, dan perusahaan

startup berkembang. Seiring dengan semakin banyaknya model penjualan

ritel e-commerce seperti yang dikembangkan oleh Amazon. Situs jejaring

sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Pinterest, juga

memungkinkan pengguna mendistribusikan konten mereka sendiri

(Seperti video, musik, foto, informasi pribadi, blog, dan aplikasi perangkat

lunak), saat kini sangat populer dikalangan masyarakat,. didorong oleh

pertumbuhan eksplosif pada smartphone seperti IPhone dan Android,

komputer tablet, dan laptop ultra thin, e-commerce dengan Platform kini

disebut "social e-commerce" yang saling terkait erat dengan media dan

jaringan sosial, komputasi mobile, dan media sosial yang digunakan

secara pribadi. (Laudon, 2014).

Menurut Laudon (2014) e-commerce adalah transaksi digital yang

mencakup semua transaksi yang dimediasi oleh teknologi digital.

Sebagian besar, transaksi ini terjadi melalui Internet, web, dan melalui

Page 35: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

17

aplikasi seluler. transaksi komersial melibatkan pertukaran nilai (misalnya

uang) di seluruh organisasi atau batas individu sebagai imbalan atas

produk dan layanan. pertukaran nilai penting untuk memahami batasan e-

commerce. Tanpa pertukaran nilai, tidak terjadi perdagangan. electronic

commerce atau yang lebih dikenal dengan e-commerce adalah proses

pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui

jaringan komputer. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di

mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi

mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,

lowOngan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga

memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (database), e-surat

atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang

lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk

e-commerce ini (Siregar, 2010 dalam Dewi, 2011) sedangkan menurut

Laudon (2014) perbedaannya E-commerce dan e-business tidak hanya

"Sesuatu yang digital" yang dilakukan perusahaan, namun e-business

merujuk pada digital yang memungkinkan transaksi dan proses di

dalamnya dipegang sebuah perusahaan, yang melibatkan sistem informasi

di bawah kendali perusahaan. Sebagian besar e-business tidak termasuk

transaksi komersial yang melibatkan pertukaran nilai di seluruh lini

organisasi.

Page 36: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

18

b. Jenis-Jenis E-Commerce

E-commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki

karakteristik berbeda-beda. (Dewi, 2011)

1) Business to Business (B2B)

Business to Business e-commerce memiliki karakteristik: Trading

partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan

(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan

partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka

jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan

dan kepercayaan (trust).

Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan

secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah

disepakati bersama. Dengan kata lain, layanan yang digunakan sudah

tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang

menggunakan standar yang sama.Salah satu pelaku dapat melakukan

inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya. Model

yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing

intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

Page 37: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

19

2) Business to Consumer (B2C)

Business to consumer e-commerce memiliki karakteristik sebagai

berikut: Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke

umum.Pelayanan (service) yang diberikan bersifat umum, dengan

mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh,

karena sistem web sudah umum digunakan maka layanan diberikan

dengan menggunakan basis web. Layanan diberikan berdasarkan

permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser

harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. Pendekatan

client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer)

menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing

(business procedure) diletakkan di sisi server.

2. Country Image (CI)

a. Pengertian Country Image

Roth dan Romeo mendefinisikan country image sama dengan

country of origin. Dengan kata lain, country image adalah "persepsi

keseluruhan yang membentuk prilaku konsumen akan asal suatu produk

dari negara tertentu berdasarkan persepsi sebelumnya tentang kekuatan

dan kelemahan produksi pemasaran negara (Roth dan Romeo, 1992).

Country image didefinisikan sebagai seluruh deskriptif, inferensial,

dan informasi kepercayaan seseorang terhadap sebuah negara tertentu

Page 38: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

20

(Martin dan Eroglu, 1993, dalam Phillips, 2013), Sementara sebagian

besar penelitian terbaru mengenai country image atau country of origin

(COO) hanya berfokus pada pengaruhnya terhadap perilaku konsumen

terhadap produk luar negeri, namun beberapa literatur telah memberi

pengaruh pada pengaruh alat pemasaran lainnya terhadap perilaku

pelanggan terkait dengan konsep. country image adalah rePercent kognitif

yang diyakini seseorang tentang bangsa dan masyarakatnya, yang berasal

dari pandangan mereka akan adanya jarak politik, bencana, pendidikan,

pengalaman pribadi, dan media massa pada suatu negara (Sung, 2010

dalam Lee 2015). Country image (CI) didefinisikan sebagai tempat asal

produk berasal, bisa berupa kota, negara, atau wilayah. Efek dari pengaruh

CI menunjukkan bahwa orang memiliki penilaian yang telah ditentukan

sebelumnya tentang sebuah negara, sementara evaluasi terbentuk pada

situasi politik, ekonomi, dan sosial (Sung, 2010 dalam Lee, 2015).

Country image secara tidak langsung berhubungan dengan produk

namun hanya memberikan dasar untuk beberapa kesimpulan tidak

langsung tentang produk country image adalah persepsi, reputasi,

Stereotip bahwa pengusaha dan konsumen melampirkan produk dari

negara tertentu.diciptakan oleh variabel seperti produk representatif,

karakteristik nasional, Latar belakang ekonomi dan politik, sejarah dan

tradisi ( Nagashima, 1970 dalam Xiao et al, 2016).

Page 39: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

21

Pada dasarnya, Country umage dalam perspektif pemasaran dapat

didefinisikan pada tiga tingkat, yaitu : overall country image, aggregate

product country image, dan specific product country image.(Hsieh, el al,

2004 dalam Demirbag, et al, 2010 dalam Listiana 2012)

a. Overall country image (citra negara keseluruhan); merupakan

keseluruhan kepercayaan, ide dan kesan dari suatu negara tertentu

sebagai hasil evaluasi konsumen atas persepsinya tentang

kelebihan dan kelemahan negara tersebut.

b. Aggregate product country image (citra negara asal produk

keseluruhan); merupakan keseluruhan perasaan kognitif yang

diasosiasikan dengan produk dari negara tertentu atau kesan

terhadap keseluruhan kualitas produk yang berasal dari suatu

negara tertentu. Misalnya pandangan umum konsumen terhadap

produk buatan Jepang berteknologi tinggi, produk buatan Cina

harganya murah, dan produk buatan Jerman memiliki daya tahan

tinggi.

c. Specific product country image (citra negara asal dilihat pada

kategori produk tertentu); merupakan keseluruhan perasaan

kognitif yang diasosiasikan denganspesifikasi produk dari negara

tertentu. Misalnya pandangan umum konsumen yang

Page 40: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

22

mengapresiasi kosmetik buatan Perancis, susu olahan dari Belanda,

barang elektronik dari Jepang.

Country image merupakan elemen penting dalam mempengaruhi

Purchase Intention suatu produk. Konsumen akan teliti dalam

mengevaluasi darimana produk tersebut berasal. Country image

mempengaruhi persepsi dan image di benak konsumen, konsumen

cenderung memiliki kesan tertentu terhadap suatu produk yang di

dihasilkan oleh suatu negara

b. Konsep Country Image

Konsep utama tentang country image atau citra negara, dikemukakan

oleh Lee and Ganesh (1999) dalam Listiana .(2012), yaitu:

1) Pandangan pertama, country image pada level produk, dalam hal ini

country image didefinisikan sebagai persepsi umum kualitas produk

dari negara tertentu. Pendekatan ini menggambarkan country image

sebagai elemen yang terbentuk dari totalitas produk, merek dan

beragam organisasi khusus dari suatu negara.Definisi ini bersifat

unidimensional dan berfokus pada persepsi umum kualitas produk.

Dalam pandangan ini, faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan country image oleh konsumen lebih ditekankan dari

atribut produk secara umum.

Page 41: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

23

2) Pandangan kedua, country image pada level negara. Dalam hal ini

country image didefinisikan dari sudut country image secara umum,

yang berbeda dari definisi country image yang berfokus pada level

produk

Country image mengambarkan hasil dari geografi, sejarah,

proklamasi, musik, artis terkenal dan lainnya. Industri hiburan dan media

memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk cara pandang

seseorang tentang negara itu sendiri, terutama pada negara yang dipandang

negatif. (Kotler, 2014). Tidak ada kriteria mutlak untuk membedakan citra

suatu negara yang baik atau buruk; namun, perbedaan secara subjektif,

bisa dibagi menjadi citra tertentu dan citra negara secara keseluruhan.

Ketika konsumen mengevaluasi produk, ketika produk tersebut tidak dapat

dilihat secara langsung oleh mereka, mereka pertama kali akan

mengevaluasi harga, merek dan faktor eksternal lainnya. Jika produk yang

dicari itu adalah produk import, konsumen akan menggunakan

persepsinya dari negara pengekspor untuk menyimpulkan kualitas produk,

ini dikenal sebagai Halo effect (Han dan Terpstra, 1988 dalam Xiao, et al,

2016).

c. Dimensi Country Image

Menurut Roth dan Romeo (1992) dalam Lee (2016), terdapat

empat aspek country image seperti yang dipaparkan berikut ini yaitu: (1)

Page 42: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

24

Inovasi (2) Desain (3) Prestis (4) Workmanship empat aspek tersebut

dipakai karena mempunyai kriteria: konsisten dengan hasil temuan

penelitian sebelumnya, berhubungan dengan persepsi produk dari suatu

negara dan kekuatan dan kelemahan dalam pemasaran serta berdasarkan

pada penelitian sebelumnya yang dapat dipakai untuk dasar penelitian

kategori produk dari negara lain.

a) Inovasi (Innovativeness)

Semakin berkembang literatur tentang inovasi berfokus pada

adopsi inovasi konsumen (Chandy dan Tellis, 1998 dalam zhang 2012)

tapi tidak pada efek sebenarnya inovasi pada konsumen (Lee, 2005; dalam

Zhang 2012). Namun, efek inovasi berdasarkan respon konsumen

merupakan prasyarat untuk adopsi. Kedua, biarpun Beberapa literatur

berfokus pada efek inovasi pada konsumen,kebanyakan hanya

mempertimbangkan perspektif konsumen pada produk inovatif itu sendiri.

Tujuan dari promosi produk yang inovatif tidak hanya untuk menjual

produk, tapi juga untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa

perusahaan memiliki kemampuan inovatif untuk memuaskan mereka.

ketiga, perusahaan perlu memeriksa bagaimana mengelola aset pelanggan

lebih efektif saat membuat strategi inovasi. keempat, meski kebanyakan

dari hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi dapat meningkatkan

keunggulan kompetitif perusahaan dan meningkatkan perusahaan kinerja,

Page 43: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

25

sebagian besar penelitian ini tidak menyebutkan perbedaan dalam kategori

produk. Kelima, hanya sedikit studi lintas budaya tentang kinerja

inovasi.karena pelanggan di berbagai negara menunjukkan perbedaan

dalam kesadaran tentang inovasi, efek dari inovasi pada ekuitas pelanggan

mungkin berbeda untuk negara lain.indikator untuk mengukur

innovativeness (Roth dan Romeo, 1992 dalam Lee, 2016) :

1) Negara yang inovatif di bidang Industri kosmetik

2) Negara yang maju dalam bidang teknologi

b) .Desain (Design)

Desain produk telah menjadi pusat dalam praktek pemasaran dan

memberikan dampak kepada konsumen dan masyarakat, namun masalah

desain produk belum cukup penting pemasaran (Luchs et al. 2015). desain

produk sebagai salah satu faktor keunggulan produk, desain produk adalah

pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk menembus pasar sebagai

basic bargain marketing, mendesain sebuah produk berarti membaca

pasar, keinginan pasar, kemampuan pasar, pola pikir calon konsumen serta

banyak aspek lain yang akhirnya harus diterjemahkan dan diaplikasikan

dalam perancangan sebuah produk. Kemampuan sebuah produk bertahan

dalam siklus sebuah pasar ditentukan oleh bagaimana sebuah desain

mampu beradaptasi akan perubahan-perubahan dalam bentuk apapun yang

terjadi dalam pasar yang dimasuki produk tersebut. Sehingga kemampuan

Page 44: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

26

tersebut menjadi nilai keberhasilan bagi produk itu sendiri dikemudian

hari. Indikator pada design menurut Roth dan Romeo 1992 dalam Lee.

2016.

1) Desain produk menarik

2) Produk memiliki warna yang menarik

3) Produk variatif

c) Prestis (prestige)

Wong dan Zhou (2005) Hermawan (2013) menyatakan persepsi

prestise dalam hal pemasaran adalah konsumen mengembangkan makna

prestise untuk sikap berdasarkan interaksi dengan orang-orang (misalnya,

bercita-cita atau referensi kelompok sebaya), obyek properti (misalnya,

fitur terbaik), dan nilai-nilai hedonis (misalnya, keindahan sensorik)

Asumsi umum adalah bahwa produk yang bersifat prestise adalah produk

langka dan jarang dibeli, memerlukan pengetahuan yang lebih tinggi, dan

sangat berhubungan dengan konsep individu. Wong dan Zhou (2005)

Hermawan (2013) juga mengatakan bahwa konsumsi pada produk produk

asing oleh konsumen menunjukan kekayaan, kekuasaan, dan status.

Persepsi prestise memiliki pengaruh langsung terhadap niat pembelian.

Namun berdasarkan teori sikap (Fishbein dan Ajzen, 1975 dalam

Hermawan, 2013) persepsi dapat digunakan sebagai faktor kognitif yang

dapat mempengaruhi sikap konsumen.Prestise yang dirasakan

didefinisikan sebagai peranan terhadap kedudukan tertentu, tingkatan

Page 45: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

27

tertentu pada posisi-posisi yang dihormati yang dirasakan seseorang

setelah menggunakan barang atau poduk. Persepsi prestise

dioperasionalkan dengan menggunakan Indikator sebagai berikut: (Roth

dan Romeo 1992 dalam You. 2016)

1) Produk eksklusif

2) Status

3) Merek terkenal

d) Workmanship

Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari

produsen adalah workmanship Wong dan Zhou (2005) dalam Hermawan

(2013) mendefinisikan persepsi workmanship sebagai evaluasi konsumen

dari sebuah produk dan keseluruhan keunggulan berdasarkan isyarat

intrinsik (misalnya, kinerja, daya tahan) dan isyarat ekstrinsik (misalnya,

nama merek, garansi). Wong dan Zhou (2005) dalam Hermawan (2013)

menyatakan bahwa persepsi workmanship memiliki pengaruh langsung

terhadap niat pembelian. Berdasarkan teori sikap (Fishbein dan Ajzen,

1975 dalam Hermawan, 2015) persepsi dapat digunakan sebagai faktor

kognitif yang dapat mempengaruhi sikap konsumen. Tanpa diragukan lagi,

konsumen yang mengalami tingkat persepsi kualitas yang lebih tinggi

menunjukkan sikap positif yang tinggi terhadap produk asing. Persepsi

workmanship didefinisikan sebagai evaluasi konsumen dari sebuah merek

dan keseluruhan keunggulan yang dirasakan. Persepsi kualitas

Page 46: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

28

dioperasionalkan dengan menggunakan tiga item pertanyaan (Roth dan

Romeo 1992 dalam Lee, 2016)

1) Dapat dipercaya

2) Produk tahan lama

3) Keahlian

3. Beauty Vlogger Review

a. Pengertian Beauty Vlogger Review

Video blogging atau vlogging sebagai bentuk komunikasi yang

efektif selama beberapa tahun belakangan, sekarang ini vlog, salah satu

platform eWOM populer, dianggap oleh pengguna online sebagai

sangatsumber yang dapat dipercaya di antara semua sumber di media yang

berbeda (Biel dan Daniel, 2012).

Vlogger didefinisikan sebagai orang yang membuat blog atau video

blog (singkatan dari weblog) yang menggunakan video sebagai konten

utama. YouTube, ialah mesin pencari terbesar kedua di dunia,

menghasilkan 9,8 miliar penayangan pada konten video makeup

(Pixability, 2014). Semakin banyak perempuan yang menonton konten

yang membahas tentang beauty yang terkait di YouTube jumlah penonton

video tersebut memiliki lebih dari dua kali lipat dalam tiga tahun, mendaki

dari 300 juta views per bulan pada tahun 2010 kemudian naik menjadi 700

juta views per bulan pada tahun 2013. Video yang paling populer ialah

beauty vloggers memiliki jutaan subscriber untuk saluran mereka, seperti

Page 47: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

29

Michelle Phan seorang beauty vlogger kosmetik pertama di Amerika

Serikat yang memiliki lebih dari 7 juta subsciber dan 1 miliar penayangan

video. (Coursaris dan Van, 2016).

Beauty Vloggers' adalah influencer kecantikan yang berbagi review

melalui klip video yang kemudian di posting pada situs berbagi video.

Kini sebagian besar klip Vloggers yang melakukan review suatu produk

sudah banyak yang bisa kita temukan dari mana saja bahkan di halaman

blog mereka yang terhubung ke saluran Youtube. (Nguyen 2015 dalam

Tran. 2016)

b. Dimensi Beauty Vlogger Review

1) Kepercayaan (Trustworthiness)

Menurut Ohanian, 1990 kepercayaan adalah tingkat

kepercayaan individu dan tingkat penerimaan, kepada sesuatu yang

influencer berikan dan pesan yang disampaikan oleh infuencer

tersebut. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa

kepercayaan berhubungan langsung dengan dorOngan dari

kepercayaan dan efektivitas pesan. Miller dan Baseheart (1969)

menemukan bahwa seorang komunikator lebih dapat dipercaya

dalam menyampaikan opini, opini mereka lebih efektif dan mudah

diterima ke penerima pesan . kepercayaan lebih banyak terletak

pada sesuatu yang disukai dari influencer (Loggerenberg, Waldt

Wehmeyer, 2009). Budaya vlogging pada YouTube memungkinkan

Page 48: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

30

pengguna untuk menjadi terbuka dengan kegiatan vlogging,

berhadapan dengan pembuatan video sendiri, dan percakapan yang

interaktif indikator untuk mengukur dimensi trustworthiness

menurut Ohanian (1990) dalam Ananda dan Wandebouri (2016)

terdapat lima indikator :

a) Jujur (Honest)

Kategori ini sulit di ketahui oleh seorang viewer

channel dari seorang Vlogger karena viewer tidak pernah

bisa memastikan bahwa orang-orang yang berada di depan

kamera dan berbicara tentang produk 100% jujur kepada

pengikut mereka atau tidak. Tapi, kebanyakan dari mereka,

berusaha meyakinkan pengikut mereka tentang kejujuran

dan kepercayaan mereka dalam merewiew suatu produk, di

bawah kolom setiap video, (description box) yang terdapat

bagian kecil di mana mereka telah menulis sebuah

penjelasan mengenai kejujuran mereka.

b) Dapat diandalkan (dependable)

Seorang beauty vlogger harus memiliki

pengetahuan tentang produk atau kosmetik yang akan

mereka review, saat melakukan review pemirsa akan

Page 49: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

31

menilai apakah seorang beauty Vlogger dapat diandalkan

dalam melakukan sebuah review produk.

c) Sumber terpercaya (realible source )

Penilaian terhadap seorang vlogger dikenal sebagai

seseorang yang peka dengan tren kecantikan dan selalu up

to date, seperti produk mana yang akan dirilis, trend apa

yang akan marak di gunakan atau bahkan para vlogger lah

yang dapat membuat suatu produk terkenal pasar,

kemudian berbagi dengan pembaca tentang mereka.

(Nguyen 2015, dalam Tran 2016). Seorang vlogger akan

memberi tahu pembaca pengalaman mereka tentang produk

yang mereka gunakan, memberikan sebuah review kepada

penonton videonya yang memungkinkan penonton

videonya akan memiliki pengetahuan umum tentang

produk tersebut, dan memutuskan apakah produk tersebut

cocok mereka dan mereka akan memutuskan untuk

membeli atau tidak.

Page 50: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

32

d) Tulus (sincere)

Penonton di YouTube berasal dari berbagai

kalangan masyarakat dunia karena setiap konten yang

dimasukan seseorang dalam situs tersebuat secara

otomatis. Setiap viewers nantinya akan menilai tentang

video yang baru saja ia tonton, jika seseorang beauty

vlogger melakukan review selain dilihat dari aspek

kejujuran. vlogger juga dilihat dari seberapa tulus mereka

melakukan review suatu produk ini juga menjadi penilaian

seorang viewer apakan Vlogger tersebut melakukan review

secara terpaksa atau tidak. Sehingga hasil dari tulusnya

seorang vlogger melakukan review dapat menjadi acuan

penonton untuk mempercayai konten seorang beauty

vlogger tersebut.

e) Dapat dipercaya (Trustworthy)

Kepercayaan berbasis pengetahuan.yang dibangun

oleh pengalaman interaksi ulang antara vlogger dan

penonton vlog (Gefen, et al., 2003, dalam Ananda, dan

Wandebouri, 2016), Secara khusus, target kepercayaan

adalah viewers vlogger. Melalui penonton yang sering

interaksi pada YouTube Channel seorang vlogger itu

Page 51: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

33

sendiri, viewers vlog menjadi akrab dengan seorang vlogger

dan konten yang mereka berikan, dan pada akhirnya

kepercayaan terbentuk. Seorang viewers vlog percaya

bahwa rekomendasi dari seorang vlogger bernilai postifdan

kemudian berbelanja di situs web yang direkomendasian

vlogger atau di review dalam konten video yang mereka

buat.

2) Keahlian (Expertise)

Keahlian merupakan aspek penting lain dari vlogger.

YouTube dipandang sebagai tempat untuk belajar, bukan hanya

hiburan meskipun bagaimana video yang dibuat dapat memberikan

informasi baik secara formal maupun informal. (Tolson, 2010).

Menurut McCracken (1989) dalam Chaovalit (2014) keahlian telah

didefinisikan sebagai kemampuan yang dirasakan dari sumber

untuk membuat pernyataan yang benar. Dengan kata lain,

komunikator dianggap cukup memenuhi syarat untuk memberikan

informasi yang benar dan akurat atau mendiskusikan topik tertentu

(Hovland, et al., 1953 dalam Chaovalit, 2014). keahlian mengacu

pada sejauh mana influencer dianggap cukup memenuhi syarat

untuk memberikan informasi yang valid dan akurat atau

Page 52: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

34

mendiskusikan topik tertentu (berpengalaman, ahli, berkualitas,

berpengetahuan, dan terampil). (Ohanian, 1990).

Banyak penelitian telah membuktikan makin kredibel

seseorang, semakin mudah penerima pesan akan memahaminya

(Ross, 1973). Teori ini menunjukkan bahwa endorser pada

YouTuber atau disini sebagai vlogger yang dianggap sebagai ahli

yangmemiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang tertentu yang

menarik, dalam hal ini dalam bidang kecantikan.menunjukan

bahwa konsumen di yakinkan berdasarkan kredibilitas yang

dirasakan, terlepas dari semuanya. Selama penonton menganggap

bahwa seorang beauty vlogger memiliki pengetahuan tentang

produk, beauty vlogger tersebut sudah dianggap ahli

(Loggerenberg, et al, 2009). Namun, Ohanian (1990) menekankan

bahwa "sumber yang sangat kredibel tidak selalu lebih efektif dari

pada yang kurang-kredibel" indikator untuk mengukur expertise

menurut Ohanian (1990) dalam Ananda dan Wandebouri (2016):

1) Berpengetahuan luas

2) Mahir

3) Berpengalaman

4) Berkualitas

5) Ahli.

Page 53: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

35

4. Purchase Intention

Saat ini, pasar perdagangan internasional sangat kompetitif dan

masih banyak ide baru yang beredar di pasaran untuk menarik pelanggan

dalam hal ini, pelanggan memiliki banyak alternatif untuk membeli

produk, namun banyaknya jumlah elemen yang berpengaruh pada

kesuksesan produk dan niat beli konsumen. Ahli menentukan niat

pembelian sebagai tendensi tindakan pribadi menurut merek. Mereka juga

menyimpulkan bahwa niat itu berbeda dari sikap, Sedangkan sikap berarti

evaluasi produk, niat adalah motivasi seseorang dalam artian niatnya

untuk melakukan pembelian. Definisi lain menyatakan bahwa niat

pembelian adalah kesadaran individu untuk mencoba serta membeli

merek (Shabbir, et al, 2009 dalam Rezvani, et al, 2012). Purchase

intention dianggap sebagai pengukuran kemungkinan konsumen membeli

produk tertentu, dimana tingginya purchase intention akan berdampak

pada kemungkinan yang cukup besar dalam terjadinya keputusan

pembelian.

Pernyataan lain yang menunjukkan bahwa ciri khas produk,

persepsi konsumen, negara asal dan persepsi tentang negara asal, semua

memiliki pengaruh terhadap niat membeli pelanggan (Wang, Barnes, dan

Ahn, 2012, dalam Rezvani, et al. 2012). Niat pembelian juga dapat

didefinisikan sebagai keputusan untuk bertindak atau tindakan fisiologis

Page 54: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

36

yang menunjukkan Perilaku individu sesuai dengan produk (Wang dan

Yang, 2008 dalam Rezvani, et al., 2012). Niat pembelian berarti

kecenderungan konsumen untuk membeli produk.

Beberapa faktor yang membentuk niat beli konsumen (Kotler, 2014) :

1) Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi

alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal

yaitu, intensitas sifat negatif orang lain ter- hadap alternatif yang

disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti

keinginan orang lain.

2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan

dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian.

Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah

dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang

atau tidak.

Purchase intention dapat didefinisikan melalui indikator-indikator

sebagai berikut:(Xiao, et al. 2016)

1) Membeli produk kosmetik Korea dari pada produk kosmetik

lainnya

2) Keinginan untuk merekomendasikan pada orang lain untuk

membeli produk tersebut

3) Niat untuk membeli produk dimasa yang akan datang

Page 55: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

37

B. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan antara Country image terhadap Purchase intention

Ahmed dan d'Astous (1996) dalam Xiao et al, (2016)

menunjukkan bahwa produk yang diproduksi di negara maju menerima

evaluasi yang lebih baik daripada orang-orang dari negara-negara

berkembang. Konsumen percaya bahwa pembangunan ekonomi nasional

mempengaruhi review terhadap produk. Sebaliknya, ketika konsumen

tidak kenal dengan produk, itu akan memiliki efek negatif pada niat

pembelian mereka. Wall et al. (1991) dalam Xiao, et al, (2016) menurut

Lee (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Moderating Effect of

Country Familiarity and country image on Product Purchase Intention in

South Africa” menjelaskan country image memiliki hubungan positif

dengan niat untuk membeli beberapa kategori produk; dan interaksi antara

country image dan country familiarity memiliki efek signifikan pada niat

untuk membeli produk. Studi tentang Country of origin telah

menunjukkan bagaimana country image dapat mempengaruhi pendapat

pelanggan dan kualitas produk (Bilkey & Nes, 1982; Papadopoulos &

Heslop, 1993 dalam rRezvani 2012). Para ilmuwan telah menyimpulkan

bahwa country image (CI) memiliki pengaruh langsung terhadap persepsi

tentang kualitas produk (Laroche, et al., 2005 dalam Rezvan. 2012). Selain

itu, peneliti menunjukkan karakteristik produk dan informasi pelanggan

tentang sumber-sumber negara barang manufaktur berpengaruh terhadap

Page 56: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

38

niat beli. Pengaruh CI terhadap niat beli adalah sebuat aturan dasar,

sebagai hasilnya, ada hubungan antara CI dan niat beli. CI sendiri

memiliki pengaruh tidak langsung terhadap niat beli. ketika seseorang

sudah mengenal produknya, mereka cendrung melihat asal negara produk

terlebih dahulu kemudian memiliki niat untuk membeli (Chen, et al., 2011

dalam Rizvani. 2012 )

b. Hubungan antara Beauty vlogger review dengan Purchase intention

Hsu et al. (2013) dalam Ananda, dan Wandebori (2016)

menunjukkan bahwa vlog adalah salah satu platform eWOM populer, yang

dianggap oleh pengguna online sebagai sumber yang sangat kredibel di

antara semua sumber-sumber di media yang berbeda. Melalui menonton

dan seringnya berinteraksi dengan seorang vlogger melalui YouTube,

konsumen menjadi akrab dengan beauty vloggers dan konten yang mereka

berikan, sehingga kondisi dimana kepercayaan akan terbentuk antara

beauty vlogger dan konsumen. Penelitian menurut Peerapatra Chaovalit

2014 dalam penelitian yang berjudul “Factors Influencing Cosmetics

Purchase Intention In Thailand: A Study On The Relationship Of

Credibility Reputation With The Persuasive Capabilities Of Beauty

Bloggers” yang menerangkan Sumber kredibilitas beauty blogger sangat

penting dalam memberikan kepercayaan pada penegasan seseorang secara

online. Selain daya tariknya yang lebih penting lagi, kepercayaan dan

Page 57: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

39

keahlian para blogger kecantikan sangat mempengaruhi niat beli kosmetik

seperti halnya reputasi dan kemampuan persuasif, dua faktor lain yang

mempengaruhi niat membeli kosmetik.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 3.1: Penelitian Terdahulu

No Penelitian/

Judul/Sumber

Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

1 Ananda,

Wandebori

(2016). The

impact of

drugstore

makeup product

reviews by

Beauty vlogger

on youtube

towards

purchase

Intention by

undergraduate

students in

Indonesia.

ISSN: 2528-

617X

a. Menggunakan

variabel Beauty

vlogger review

dan purchase

intention

b.Menggunakan

metode

penelitian

regressi linier

berganda.

a. Penelitian

ini tidak

menggunakan

variabel

country image

Penelitian ini

membuktikan

bahwa kepercayaan

terhadap beauty

vlogger adalah

bagian yang

membangun sikap

konsumen yang

memengaruhi niat

beli (purchase

intention). keahlian

beauty vlogger

adalah bagian yang

membangun sikap

konsumen yang

mempengaruhi niat

beli.

Page 58: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

40

No Penelitian/

Judul/Sumber

Persamaan Perbedaan Hasil penelitian

2 Xiao, et al

(2016)

The effect of e-

WOM on

country image

and purchase

intention: an

empirical study

on Korean

cosmetic

a. Penelitian ini

menggunakan

variabel country

image dan

purchase

intention

b.Menggunakan

regresi linier

berganda

a. Tidak

menggunakan

variabel

beauty vlogger

review

Penelitian ini

mengungkapkan

bahwa general

country image dan

produk country

image dari Korea

memiliki pengaruh

positif pada e-

WOM dan

Purchase intention

kosmetik hanya

sebagai perantara

antara country

image dari negara

Korea dan niat

pembelian kosmetik

Korea. Konsumen

kosmetik tertarik

membeli produk

asal Korea karena

dampak film dan

drama dari negara

Korea itu sendiri,

konsumen sudah

mengumpulkan

informasi melalui

internet dan

mencari informasi

kepada orang

terdekat, sebelum

melakukan

pembelian

konsumen harus

mendapatkan

informasi yang

cukup.

Page 59: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

41

No Penelitian/

Judul/Sumber

Persamaan Perbedaan Hasil penelitian

3 Lee,dan Watkins

(2016) YouTube

vloggers'

influence on

consumer luxury

brand

perceptions and

intentions,

Journal of

Business

Research

(2016),

a. Menggunakan

variabel beauty

vlogger review

a. Penelitian

ini tidak

menggunakan

regresi linier

berganda

namun

menggunakan

general linear

model (GLM).

b. Tidak

menggunakan

variabel

country image

Dalam penelitian

ini menjelaskan

media sosial bisa

menjadi alat yang

penting Sebagai

Pemasaran produk

eksklusif Secara

khusus, bisa

bermanfaat

membangun

hubungan dengan

konsumen.

Konsumen yang

melihat vloggers

serupa dengan

mereka mungkin

akan

mengembangkan

komunikasi para-

sosial dengan

vlogger dan

memiliki hal yang

sama dan evaluasi

positif terhadap

merek sebagai

vlogger. Tidak

seperti barang

konsumsi sehari-

hari, produk mewah

dan branded.

Page 60: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

42

No Penelitian/

Judul/Sumber

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

4 Widodo,

Mawardi (2016).

Pengaruh

Beauty Vlogger

Terhadap

Source

Characteristics

Serta

Dampaknya

Terhadap

Purchase

Intention

a. Penelitian ini

menggunakan

variabel beauty

vlogger dan

purchase

intention

a. Penelitian

tidak

menggunakan

regresi linier

berganda

tetapi

menggunakan

analisis path.

b. Tidak

menggunakan

variabel

country image

Penelitian

menunjukkan

bahwa variabel

beauty vlogger

sebagai electronic

word of mouth,

memiliki pengaruh

terhadap source

characteristics, dan

purchase intention

serta source

characteristics

memiliki pengaruh

terhadap purchase

intention.

5 Lee, dan Robb

Moderating

Effect of

Country

Familiarity and

Country Image

on Product

Purchase

Intention in

South

Africa.Journal

of International

Trade &

Commerce (J.

Int. Trade

Commer.)

Vol.12, No.4,

August 2016

(pp.237-256)

a. Menggunakan

variabel country

image dan

purchase

intention

b.

Menggunakan

metode

penelitian

regresi linier

berganda.

a. Penelitian

ini tidak

menggunakan

variabel

beauty vlogger

review

Hasil peneliian

menunjukan

country image

memiliki hubungan

positif dengan niat

untuk membeli

beberapa kategori

produk; dan

interaksi antara

country image dan

country familiarity

tidak memiliki efek

signifikan pada niat

untuk membeli

produk ini,

meskipun

mempertahankan

citra negara yang

baik dan

meningkatkan

keakraban dengan

Page 61: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

43

negara akan

mempromosikan

purchase intention

suatu produk ,

kepentingan dan

pengaruhnya

bervariasi

tergantung kategori

produknya.

Page 62: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

44

Uji Asumsi Klasik

:

Uji Normalitas

Uji Multikolinieritas

Uji Heterokedasitas

Uji Hipotesis:

Uji t (Parsial)

Uji F (Simultan)

D. Kerangka Pemikiran

Country image (X1) Beauty vlogger review

(X2)

Purchase intention (Y)

Uji Analisis Data:

Uji Validitas

Uji Reliabilitas

Analisis Regresi Berganda

Kesimpulan dan saran

Koefisien Determinasi

Page 63: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

45

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010). Berdasarkan rumusan permasalahan, tujuan

penelitian, landasan teori dan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

1. Pengaruh variabel country image terhadap purchase Intention

Ho1 : β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh country image terhadap purchase

intention kosmetik Korea

Ha1 : β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh country image terhadap purchase

intention kosmetik Korea

2. Pengaruh variabel beauty vlogger review terhadap purchase intention

Ho2 : β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh beauty vlogger review

terhadap Purchase Intention kosmetik Korea

Ha2 : β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh beauty vlogger review terhadap

Purchase Intention kosmetik Korea

3. Pengaruh variabel country image dan beauty vlogger review terhadap

purchase intention

Page 64: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

46

Ho3: β12 = 0 Tidak terdapat pengaruh country image dan beauty vlogger

review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea

Ho3: β12 ≠ 0 Terdapat pengaruh country image dan beauty vlogger

review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea.

Page 65: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A .Ruang lingkup Penelitian

1. Wilayah Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan untuk menganalisis pengaruh country

image dan Beauty vlogger review terhadap Purchase Intention konsumen

kosmetik Korea pada situs Althea.kr survey akan dibagikan melalui kolom

komentar pada Channel video Veronica Ong.menggunakan web survey

melalui Google form. Dalam beberapa tahun terakhir, web survey telah

digunakan untuk mengumpulkan data responden untuk penelitian

akademik.serta penulis membagikan survei secara online pada forum yang

membahas tentang situs Althea.kr, peneliti memposting pesan survei di

kolom komentar dengan memberikan link video beauty vlogger Veronica

Ong, dan penilitian di lakukan seleksi kepada konsumen yang pernah

memakai kosmetik, terutama kosmetik asal Korea Selatan.

2. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dua variabel yang digunakan yaitu

variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen dalam penelitian

ini adalah Country image yang diberikan simbol (X1) dan Beauty vlogger

review (X2). Variabel endogen dalam penelitian ini Purchase intention

dengan simbol (Y1)

Page 66: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

48

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sujarweni, 2015). Populasi bukan hanya orang saja,

tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain dan yang meliputi

seluruh sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut (Sugiyono,

2015).

2. Sample

Adapun teknik sampel yang digunakan penulis dalam melakukan

penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu, teknik pengambilan

sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2015).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan

metode insidental sampling atau convenience sampling, yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2015)

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah konsumen

yang pernah menggunakan produk kosmetik asal Korea dan yang telah

Page 67: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

49

menonton video review dari seorang beauty vloggers Veronica Ong.

Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka untuk

mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan teknik co. Berdasarkan

hal tersebut, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada,

apabila orang- orang tersebut diketahui. Misalnya digunakan sampel untuk

estimasi nilai rata rata. Jika digunakan untuk mengestimasi µ, kita

dapat (1-α)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai е tertentu

apabila ukuran sampelnya tidak diketahui , (Riduwan dan Akdon, 2013)

dimana:

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = Ukuran tingkat kepercayaan dengan α = 0,05 (tingkat

kepercayaan 95% berarti dalam tabel ditemukan 1,96)

α = Standart deviasi

е = Standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05)

Dengan perhitungan:

n =

Page 68: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

50

Dari hasil perhitungan, sampel yang didapat yaitu sebesar 96,04

untuk lebih memudahkan maka dibulatkan menjadi 100 responden. Jadi

penelitian ini menggunakan 100 responden untuk dijadikan sampel

penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung diambil pada lokasi atau

lapangan data yang didapat dari sumber, dari individu atau perseorangan,

seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang diisi oleh

responden, meliputi indentitas dan tanggapan responden. Pengertian

kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri

dari serangkaian pertanyaa, tertulis atau verbal, yang dijawab responden

(Malhotra, 2011).

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2015). Tipe kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan pertanyaan-

pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup akan membantu responden

menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan

analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Data yang

dikumpulkan akan diproses menggunakan SPSS 24 .

Page 69: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

51

Penelitian ini menggunakan likert scale yang terdiri dari lima

tingkat. likert scale secara luas menggunakan skala penilaian yang

mengharuskan responden untuk menunjukkan setuju dan tidak setuju

dengan masing-masing pernyataan tentang objek stimulus. Biasanya,

setiap item skala memiliki lima kategori respon, mulai dari "sangat tidak

setuju" hingga "sangat setuju" (Maholtra, 2011)

Likert scale paling sering digunakan dengan pernyataan sikap atau

pernyataan tipe faktual. (Malhotra, 2011). Likert scale terdiri dari lima

tingkat untuk mengekspresikan sikap atau jawaban responden sebagai

berikut

Table 3.2: Likert Scales

Kategori Bobot

Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak

Setuju 1

Sumber: Malhotra, 2011

2. Data Sekunder

Menurut Malhotra (2011) data sekunder adalah data yang telah

dikumpulkan untuk tujuan lain. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berupa studi kepustakaan, majalah-majalah perekonomian,

Page 70: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

52

dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem online

yang layak dijadikan sumber.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu data Menurut Ghozali (2016) uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)

= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar

dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016).

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti

(Sugiyono, 2016).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan

valid. Menurut Ghozali (2016) uji reliabilitas digunakan untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

Page 71: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

53

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas

kuesioner adalah dengan mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki

Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali 2016).

1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70%

atau 0,70 maka kuesioner tersebut reliable.

2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70%

atau 0,70 maka kuesioner tersebut tidak reliable.

3. Uji Asumsi Klasik

a.Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang

digunakan dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak

(Ghozali, 2016). Untuk menguji suatu data memiliki distribusi normal atau

tidak dapat menggunakan analisis grafik histogram dan grafik normal

probability plot (P-Plot). Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah

residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik.

Page 72: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

54

1) Uji Normalitas Secara Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendeteksi distribusi normal. Namun demikian hanya dengan

melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk

jumlah sampel yang kecil.Penelitian yang menggunakan metode

yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi

normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot.

Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Ada

beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

2). Uji Normalitas Secara Statistik

Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan apabila tidak

berhati-hati dalam melihatnya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk

melengkapi uji normalitas secara grafik dengan uji normalitas secara

statistik (Ghozali, 2016).Selain dengan melihat kurva normal P-plot,

uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-

smirnov. Dalam uji kolmogorovsmirnov hipotesa yang berlaku

adalah:

Page 73: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

55

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,

2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Dalam pengertian sederhana, setiap variabel

independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel

independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi

nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena

VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan

nilai VIF ≥ 10, jadi jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka

model regresi bebas dari multikolonieritas. (Ghozali, 2016).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam

model regresi adalah sebagai berikut:

Page 74: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

56

1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel

dependen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di

atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti

bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena

adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari: (1) Nilai tolerance dan

lawannya; (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskanoleh

variabel independen lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel

independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresikan terhadap

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh varibel independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang

tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 10 atau

sama dengan nilai VIF > 10 (Ghazali, 2016).

Page 75: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

57

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

a). Uji heteroskedastisitas secara grafik (Scatterplot)

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis grafik

scatterplot. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID (studentized residual) dan ZPRED

(standardized predicted value), dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)

yang telah di studentized (Ghozali, 2016). Dasar dalam analisisnya yaitu :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak

Page 76: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

58

terjadi heteroskedastisitas.Secara statistik juga dapat dilakukan

dengan uji Glesjer, yang bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik

maka tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi

heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan

signifikan lebih besar dari 0,05. Terjadi Heteroskedastisitas, jika

nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikan lebih besar

dari 0,05 (Ghozali, 2016).

b) Uji heteroskedastisitas secara statistik

Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji

glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yan glain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing

variabel bebas ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan dibawah 5%,

mengindikasikan adanya gejala heteroskedastisitas dan jika nilai

signifikan pada tingkat kekeliruan di atas 5%, mengindentifikasikan tidak

adanya gejala heteroskedastisitas.

Page 77: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

59

4.Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Parsial)

Menurut Ghozali, (2016) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan

untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen berpengaruh

secara parsial terhadap variabel dependen bersifat menentukan

(significant) atau tidak.

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing

variabel. Hasil uji t dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom sig

(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat secara parsial.namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi >

0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Priyatno (2016)

mengatakan bahwa salah satu kriteria pengujian adalah dengan

membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Ho diterima jika nilai thitung

berada diantara nilai ttabel (-) dan (+). Dengan demikian, bila nilai thitung -

lebih kecil atau sama dengan (≤) ttabel maka Ho diterima dan Ha di tolak.

Dan Ho akan ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel.

Page 78: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

60

b. Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel

independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi

variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan

bahwa salah satu cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan

nilai F hasil perhitungan (Fhitung) dengan nilai F menurut tabel (Ftabel).

Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel.

5. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah alat untuk meramalkan nilai

pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat

(Ghozali, 2016). Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya

hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel

bebas. Pada penelitian ini, analisis regresi liner berganda digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel country image dan beauty vlogger

review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea pada situs

Althea.kr. Fungsi untuk model ini disusun sebagai berikut :

Y = a + + β₂X₂+ e

Dimana :

Y = Purchase Intention

a = Konstanta

Page 79: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

61

β1, β2 = Koefisien variabel independen

X1 =County image

X2 = Beauty Vlogger Review

e = error / variabel pengganggu

6. Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Ghozali, (2016) koefisien determinasi (Adjusted R²) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan

1. Nilai R Square yang kecil berarti kemampuan variabel variabel

independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas.

Pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah

disesuaikan Adjusted (Adjusted R²) karena disesuaikan dengan jumlah

variabel yang digunakan dalam penelitian.Nilai Adjusted R² dapat naik

atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 3 variabel bebas

(independen) yaitu variabel country image (X1), variabel beauty vlogger review

(X2), dan 1 variabel terikat (dependen) yaitu variabel purchase intention (Y),

adalah sebagai berikut:

Page 80: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

62

No Variabel Dimensi Indikator Skala

1

1

Country image

Roth, Romeo

(1992), Lee,

dan Robb

(2016)

Inovasi

(Inovativeness)

1) Negara yang inovatif

di bidang Industri kosmetik

2) Negara yang maju

dalam bidang teknologi

LIKERT

Desain

(Design)

3) Penampilan produk

menarik

4) Produk memiliki

warna yang menarik

5) Produk variatif

LIKERT

Prestis

(prestige)

6) Produk eksklusif

7) Status

8) Merek terkenal

LIKERT

Workmanship 9) Dapat dipercaya

10) Produk tahan lama

11) Keahlian.

LIKERT

2

2

Beauty vlogger

review Ohanian

(1990) Ananda

dan

Wandebouri

(2016)

Trustworthiness 1) Jujur

2) Dapat diandalkan

3) Sumber terpercaya

4) Tulus

5) Dapat dipercaya

LIKERT

Page 81: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

63

No Variabel Dimensi Indikator Skala

Expertise 6) Berpengetahuan luas

7) Mahir

8) Berpengalaman

9) Berkualitas

10) Ahli

3

3

Purchase

Intention (Y)

Xiao, et al

(2016)

1) Membeli produk

kosmetik korea dari pada

produk kosmetik lainnya

2) Keinginan untuk

merekomendasikan pada

orang lain untuk membeli

produk tersebut

3) Niat untuk membeli

produk dimasa yang akan

datang

LIKERT

Page 82: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

64

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah singkat Althea

Althea adalah perusahaan e-commerce kosmetik dan skin care asal

Korea Selatan, diluncurkan perdana pada bulan Juli tahun 2015 dan hadir

di Indonesia pada tanggal 17 April 2016, untuk pertama kalinya sebuah

situs toko online kecantikan Korea resmi hadir di Indonesia. Althea

menawarkan produk-produk kecantikan Korea dengan pengiriman

langsung dari Korea. Didirikan oleh Frank Kang warga asal Korea yang

bertempat tinggal di Malaysia, sebelumnya adalah CEO Living Social

Malaysia, serta Christopher Cynn, salah satu pendiri Ticket Monster dan

Jae Kim dari Korea Selatan, seorang spesialis investasi, tujuan Althea.kr

adalah meniru Zappos dalam memberikan layanan pelanggan yang hebat.

Althea berbeda dengan situs di pasaran karena tidak hanya tentang jual

beli, tapi juga menyediakan produk terbaik dan terbaru kepada

pelanggannya melalui pengalaman online kelas dunia. Althea

memanfaatkan popularitas budaya Korea seperti musik Korean pop (K-

pop) dan serial drama Korea di wilayah Asia Tenggara.

(entrepreneurcampfire.com).

Page 83: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

65

Visi Frank adalah untuk membuat Althea sebagai trendsetter untuk

Korean beauty (K-Beauty) di seluruh dunia. Hanya dalam waktu empat

bulan, Althea Korea sudah menjadi pemenang Malaysian Rider Award

dari Malaysian Multimedia Development Corporation (MDeC). Selain itu

perusahaan ini menjual produk K-beauty ke seluruh dunia,menyediakan

produk yang asli dengan harga termurah bahkan memberikan harga yang

sama seperti harga di negara asalnya Korea Selatan. Althea juga bertujuan

sebagai jembatan penghubung antara supplier kosmetik dengan

konsumennya di seluruh dunia. Althea tidak memiliki store offline karena

memang menggunakan mekanisme online. Althea Korea telah tersebar di

berbagai negara seperti Malaysia, Philipina, Singapura, Indonesia, dan

Thailand website resminya adalah Althea.kr.

2. Gambaran umum Althea

Banyak perusahaan juga mengekspor produk kecantikan

Korea.yang paling menonjol adalah Memebox, yang lulus Y Combinator

dan telah mengumpulkan hampir $ 30 juta dari investor, namun Memebox

berfokus pada pasar barat sementara Althea hanya mencari di Asia

Tenggara untuk saat ini. Althea merubah pradigma konsumen akan

kekhawatiran yang membuat konsumen enggan memesan langsung dari

Seoul, seperti kendala bahasa, biaya pengiriman, serta produk dan bahan

yang tidak biasa. Pada tahun 2016, K-beauty telah menjadi global, situs ini

Page 84: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

66

membawa merek yang populer dan juga merek yang belum berhasil keluar

dari Korea. Pelanggannya di Asia Tenggara mendapatkan produk mereka

dikirim langsung dalam jangka waktu 10 sampai 14 hari, serta

mendapatkan pengiriman gratis saat pelanggan membeli barang sampai

jumlah tertentu. Tapi daya tarik utamanya bagi pecandu kecantikan adalah

harga. Perusahaan ini menjual merek populer dengan tarif yang jauh lebih

rendah daripada membelinya dari distributor lokal (forbes.com).

Perusahaan ini percaya diri untuk membawa produk baru ke pasar

di Asia Tenggara, berkat tim sumber di Korea, menurut CEO Frank Kang

memiliki tim dari negara produk itu berasal adalah hal penting untuk

merek kecantikan di Korea, karena mereka membutuhkan rute khusus

untuk penjualan luar negeri. Kesuksesan Althea pada tahun pertamanya

dapat dilihat pada hasil penjualan situs ini dapat mengekspor dan menjual

produk kosmetik dan kecantikan ke Asia Tenggara, telah menutup putaran

Seri A senilai $ 3,5 juta untuk ekspansi. Pada situsnya Althea

menyediakan brand dan produk sendiri, selain menjual produknya, Althea

juga menjual puluhan produk skincare lain asal Korea seperti Etude

House, The Face Shop, Tony Moly, Nature Republic dan lain-lain.

Selain menjual produknya melalui website Althea juga memiliki

aplikasi berbasis smartphone yang dapat di download pada app store atau

play store, Althea menyediakan kemudahan cara berbelanja pada

Page 85: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

67

pelanggannya dengan pembayaran yang mudah dapat melalui credit card

maupun doku wallet.

Gambar 4.1 : Aplikasi Althea

Sumber : http://www.esterherliana.com

Althea juga menyediakan aplikasinya dengan bahasa Indonesia

sama seperti situs yang disediakan dengan bahasa Indonesia agar

memudahkan konsumen asal Indonesia untuk mengakses dan berbelaja

pada situs Althea.kr.

B. Pembahasan Hasil Kuesioner

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan

(kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti

Page 86: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

68

(Suharso, 2009). Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan

penyebaran kuesioner kepada responden yang sudah menggunakan produk

kosmetik Korea dan telah menonton review dari seorang beauty vlogger.

Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap butir pernyataan

atau r hitung tersebut positif dan lebih besar dari r tabel. Pada uji try out

30 responden, peneliti menggunakan rumus df = n – 2, jadi 30 – 2 = 28

dan didapati nilai 0,361 sebagai r tabel.

Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi

data dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana

pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-

variabel tersebut dikatakan Cronbach Alpha-nya memiliki nilai > 0,70

yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai

pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika

dilakukan pengukuran ulang. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat

konsistensi (Ghozali, 2016).

Sebelum kuesioner dibagikan ke 100 responden, peneliti

melakukan try outatau pra survey terhadap 30 responden dengan

memberikan 23 pernyataan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari

seluruh pernyataan tersebut.Berikut ini adalah hasil uji validitas

danreliabilitas pada variabel penelitian country image dan beauty vlogger

review terhadap purchase intention.

Page 87: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

69

Tabel 4.1:

Hasil Try Out Uji Validitas

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Country Image (X1)

Country image 1 0,528 0,361 Valid

Country image 2 0,533 0,361 Valid

Country image 3 0,626 0,361 Valid

Country image 4 0,618 0,361 Valid

Country image 5 0,654 0,361 Valid

Country image 6 0,538 0,361 Valid Country image 7 0,539 0,361 Valid

Country image 8 0.695 0,361 Valid

Country image 9 0,644 0,361 Valid

Country image 10 0.676 0,361 Valid

Country image 11 0.683 0,361 Valid

Beauty Vlogger Review (X2)

Beauty vlogger review 1

0,735 0,361 Valid

Beauty vlogger review 2

0,780 0,361 Valid

Beauty vlogger review

3

0,751 0,361 Valid

Beauty vlogger review

4

0,703 0,361 Valid

Beauty vlogger review

5

0,730 0,361 Valid

Beauty vlogger review

6

0,688 0,361 Valid

Beauty vlogger review

7

0,824 0,361 Valid

Beauty vlogger review

8

0,604 0,361 Valid

Beauty vlogger review

9

0,634 0,361 Valid

Beauty vlogger review

10

0,587 0,361 Valid

Purchase Intention(Y)

Purchase intention 1 0,770 0,361 Valid

Purchase intention 2 0,879 0,361 Valid

Purchase intention 3 0,808 0,361 Valid

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Hasil try ou ttabel 4.1menunjukkan bahwa dari 24 item pernyataan yang

diberikan kepada 30 responden memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r

tabel 0,361 yang berarti semua item pernyataan dinyatakan valid. Untuk uji

reliabilitas didapati hasil sebagai berikut:

Page 88: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

70

Tabel 4.2:

Hasil Try Out Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach

Alpha

N of

item

Keterangan

Country Image (X1) 0,826 11 Reliabel

Beauty Vlogger Review (X2)

0,866 10 Reliabel

Purchase Intention (Y) 0,753 3 Reliabel

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.2 di atas semua variabel yaitu country image,

Beauty Vlogger Review dan Purchase Intention memiliki nilai Cronbach’s

Alpha di atas 0,70 maka semua variabel dinyatakan reliabel.

2. Deskriptif Responden

Responden pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah

memakai produk Korea.dan sudah pernah menonton video dari beauty

vlogger Veronica OngBerdasarkan data yang diperoleh dari hasil

penyebaran kuesioner kepada 164 responden yang berusia antara 18

hingga 40 tahun. Di bawah ini akan dijelaskan karakteristik responden

berdasarkan usia,pendapatan, pekerjaan, dan tempat tinggal.

Page 89: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

71

Tabel 4.3:

Karakteristik Responden Berdasarkan usia

Usia Frequency Percent

<18 tahun 7 7%

18-<25 tahun 81 81%

25-40 tahun 12 12%

<40 tahun - -

TOTAL 100 100%

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden berusia <18 tahun

sebanyak 7 orang dan mayoritas responden 18-<25 tahun sebanyak 81

orang dan usia 25-40 tahun sebanyak 12 orang

Tabel 4.4:

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatam

Pendapatan per

bulan

Frequency Percent

<Rp1.000.000 55 55%

Rp1.000.000-

3.000.000

27 27%

Rp3.000.000-

6.000.000

11 11%

Rp6.000.000-

12.000.000

7 7%

>Rp12.000.000 - -

Total 100 100%

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Page 90: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

72

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki

pendapatan dibawah Rp 1.000.000,00 yaitu 55 orang (55%), responden

dengan pendapatan Rp 1.000.000,00 hingga Rp 3.000.000,00 terdapat 27

orang (27%), responden dengan pendapatan Rp 3.000.000,00 hingga Rp

6.000.000,00 ada 11 orang (11%), sedamgkan responden dengan

pendapatan Rp 6.000.000,00-Rp12.000.000 ada 7 orang (7%).

Tabel 4.5:

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frequency Percent

Pelajar Mahasiswa 71 71%

Pegawai Swasta 19 19%

Pegawai Negeri 4 4%

Wiraswasta 1 1%

Lainnya 5 5%

TOTAL 100 100%

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah pelajar

dan mahasiswa, yaitu sebanyak 71 orang (71%), responden yang bekerja

sebagai karyawan swasta sebanyak 19 orang (19%), responden yang

bekerja sebagai pegawai negri sebanyak 4 orang (4%), responden yang

bekerja sebagai wiraswasta hanya 1 (1%) dan yang menjawab lainnya 5

orang (5%) dan seluruh jawabannya adalah belum bekerja.

Page 91: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

73

Tabel 4.6:

Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat tinggal

Tempat tinggal Frequency Percent

Jakarta 31 31%

Bogor 13 13%

Depok 7 7%

Tanggerang 31 31%

Bekasi 3 3%

Lainnya 15 15%

TOTAL 100 100%

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Tabel 4.6 menunjukan sebanyak 31 (31%)responden berasal dari

jakarta 13 responden berasal dari Bogor, 7 (7%) responden dari Depok 31

dari Tanggerang 3 (3%) responden dari Bekasi responden yang menjawab

lainnya sebanyak 15 orang dimana 7 (7%) berasal dari semarang 8 (8%)

orang berasal dari Bandung.

C. Pembahasan Analisis Deskriptif

Agar dapat mengetahui pendapat yang diberikan oleh 100

responden pada masing-masing variabel country image, beauty vlogger

review serta Purchase Intention maka dianalisis deskripsi persentase

terhadap hasil tanggapan responden terhadap 24 pernyataan berikut:

1. Country image (X1).

Dalam penelitian country image (X1) ini digunakan 11 butir

pertanyaan, yaitu:

Page 92: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

74

Tabel 4.7:

Althea.kr Mencerminkan Korea Sebagai Negara yang

Inovatif dalam Bidang Industri Kosmetik

Frequency Percent

Sangat Setuju 28 28%

Setuju 64 64%

Netral 7 7%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.7 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28%

menyatakan sangat setuju, 64 responden atau 64% menyatakan setuju, 7

responden atau 7% menyatakan netral,1 responden atau 1% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Althea.kr mencerminkan Korea sebagai negara

yang inovatif dalam bidang Industri kosmetik.

Tabel 4.8:

Althea.kr Mencerminkan Korea Sebagai Negara

yang Maju dalam Bidang Teknologi

Frequency Percent

Sangat Setuju 24 24%

Setuju 57 57%

Netral 16 16%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

`Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Page 93: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

75

Dari tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa 23 responden atau 23%

menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 16.

responden atau 16% menyatakan netral, 3 responden atau 3% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Althea.kr mencerminkan Korea sebagai negara

yang maju dalam bidang teknologi.

Tabel 4.9:

Produk pada Situs Althea.kr Memiliki Desain yang Menarik

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.9 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28%

menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, 7

responden atau 7% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa produk pada situs Althea.kr memiliki desain

yang menarik

Frequency Percent

Sangat Setuju 28 28%

Setuju 64 64%

Netral 7 7%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 94: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

76

Tabel 4.10:

Produk pada Situs Althea.kr Memiliki Warna yang Menarik.

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa 26 responden atau 26%

menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 16

responden atau 16% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr memiliki warna

yang menarik.

Tabel 4.11:

Produk pada Situs Althea.kr Variatif

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.11 di atas menjelaskan bahwa 34 responden atau 34%

menyatakan sangat setuju, 48 responden atau 48% menyatakan setuju, 15

Frequency Percent

Sangat Setuju 26 26%

Setuju 57 57%

Netral 16 16%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 34 34%

Setuju 48 48%

Netral 15 15%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 95: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

77

responden atau 15% menyatakan netral, 3 responden atau 3% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr variatif.

Tabel 4.12:

Produk pada Situs Althea.kr Eksklusif

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa 13 responden atau 13%

menyatakan sangat setuju, 46 responden atau 46% menyatakan setuju, 40

responden atau 40% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa produk pada situs Althea.kr eksklusif.

Tabel 4.13:

Produk pada Situs Althea.kr Mencerminkan Status Pemakainnya

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Frequency

Percent

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 46 46%

Netral 40 40%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 36 36%

Netral 47 47%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 96: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

78

Dari tabel 4.13 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 12%

menyatakan sangat setuju, 36 responden atau 36% menyatakan setuju, 47

responden atau 47% menyatakan netral, 5 responden atau 5% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr mencerminkan

status pemakainnya.

Tabel 4.14:

Produk pada Situs Althea.kr adalah Merek yang Terkenal

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 12%

menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 27

responden atau 37% menyatakan netral, 5 responden atau 5% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr adalah merek

yang terkenal.

Frequency Percent

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 56 56%

Netral 27 27%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 97: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

79

Tabel 4.15:

Althea.kr dapat Dipercaya dalam Menjual Produk

Kosmetik Asal Korea

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.15 di atas menjelaskan bahwa 25 responden atau 25%

menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju,18

responden atau 18% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Althea.kr dapat dipercaya dalam menjual

produk kosmetik asal Korea

Tabel 4.16:

Produk pada Situs Althea.kr Tahan Lama

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Frequency Percent

Sangat Setuju 25 25%

Setuju 57 57%

Netral 18 18%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 7 7%

Setuju 50 50%

Netral 42 42%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 98: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

80

Dari tabel 4.16 di atas menjelaskan bahwa 7 responden atau 7%

menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 42

responden atau 42% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr tahan lama.

Tabel 4.17:

Althea.kr Mencerminkan Keahlian Negara Korea

dalam Memproduksi Kosmetik.

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.17 di atas menjelaskan bahwa 16 responden atau 16%

menyatakan sangat setuju, 48 responden atau 48% menyatakan setuju,36

responden atau 36% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Althea.kr mencerminkan keahlian negara

Korea dalam memproduksi kosmetik.

Frequency Percent

Sangat Setuju 16 16%

Setuju 48 48%

Netral 36 36%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 99: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

81

2. Beauty Vlogger Review (X2)

Tabel 4.18: Veronica Ong Melakukan Review Produk Althea.kr dengan

Jujur .

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.18 dimenjelaskan bahwa 18 responden atau 18%

menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 22

responden atau 22% menyatakan netral, 7 responden atau 7% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong melakukan review produk

Althea.kr dengan jujur.

Tabel 4.19:

Veronica Ong dapat diandalkan dalam melakukan review produk

Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Frequency Percent

Sangat Setuju 18 18%

Setuju 53 53%

Netral 22 22%

Tidak Setuju 7 7%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 14 14%

Setuju 53 53%

Netral 25 25%

Tidak Setuju 7 7%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Page 100: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

82

Dari tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa 14 responden atau 14%

menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 25

responden atau 25% menyatakan netral, 7 responden atau 7% menyatakan

tidak setuju dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong dapat diandalkan dalam

melakukan review produk Althea.kr.

Tabel 4.20:

Veronica Ong Sumber Terpercaya dalam Melakukan Review Produk

dari Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.20 di atas menjelaskan bahwa 13 responden atau 13%

menyatakan sangat setuju, 45 responden atau 45% menyatakan setuju, 34

responden atau 34% menyatakan netral, 8 responden atau 8% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Veronica Ong sumber terpercaya dalam

melakukan review produk dari Althea.kr.

Frequency Percent

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 45 45%

Netral 34 34%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 101: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

83

Tabel 4.21:

Veronica Ong Tulus dalam Melakukan Review Produk dari Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.21di atas menjelaskan bahwa 6 responden atau 6%

menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 30

responden atau 30% menyatakan netral, 8 responden atau 8% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Veronica Ong tulus dalam melakukan review

produk dari Althea.kr.

Tabel 4.22:

Veronica Ong dapat Dipercaya dalam Melakukan Review Produk dari

Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Frequency Percent

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 56 56%

Netral 30 30%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 55 55%

Netral 30 30%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak

Setuju

0 0%

Total 100 100%

Page 102: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

84

Dari tabel 4.22 di atas menjelaskan bahwa 13 responden atau 13%

menyatakan sangat setuju, 55 responden atau 55% menyatakan setuju,

30responden atau 30% menyatakan netral, 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat

tidak setuju terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong dapat dipercaya

dalam melakukan review produk dari Althea.kr.

Tabel 4.23:

Veronica Ong Berpengetahuan Luas dalam Melakukan Review produk

Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.23 di atas menjelaskan bahwa 11 responden atau 11%

menyatakan sangat setuju, 49 responden atau 49% menyatakan setuju,

33responden atau 33% menyatakan netral, 6 responden atau 6%

menyatakan tidak setuju dan 1responden atau 1% menyatakan sangat tidak

setuju terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong berpengetahuan luas

dalam melakukan review produk Althea.kr.

Frequency Percent

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 49 49%

Netral 33 33%

Tidak Setuju 6 6%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Page 103: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

85

Tabel 4.24:

Veronica Ong Mahir dalam Melakukan Review Produk Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.24 di atas menjelaskan bahwa 11 responden atau 11%

menyatakan sangat setuju, 55 responden atau 55% menyatakan setuju,

24responden atau 24% menyatakan netral, 9 responden atau 9%

menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 2% menyatakan sangat

tidak setuju terhadap pernyataan bahwa Veronica Ong mahir dalam

melakukan review produk Althea.kr.

Tabel 4.25:

Veronica Ong Berpengetahuan Luas dalam Melakukan Review Produk

Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.25di atas menjelaskan bahwa 9 responden atau 9%

menyatakan sangat setuju, 64 responden atau 64% menyatakan setuju, 27

Frequency Percent

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 55 55%

Netral 24 24%

Tidak Setuju 9 9%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 64 64%

Netral 27 27%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 104: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

86

responden atau 27% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Veronica Ongberpengalaman dalam

melakukan review produk dari Althea.kr.

Tabel 4.26:

Veronica Ong Berkualitas dalam Melakukan Review Produk dari

Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.26 di atas menjelaskan bahwa 9 responden atau 9%

menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju,

33responden atau 33% menyatakan netral, 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat

tidak setuju terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong berkualitas dalam

melakukan review produk dari Althea.kr.

Frequency Percent

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 58 58%

Netral 33 33%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 105: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

87

Tabel 4.27:

Veronica Ong Ahli dalam Melakukan Review Produk Althea.kr

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.27 di atas menjelaskan bahwa 9 responden atau 9%

menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju,

32responden atau 32% menyatakan netral, 3 responden atau 3%

menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat

tidak setuju terhadap pernyataan bahwa Veronica Ong ahli dalam

melakukan review produk Althea.kr.

3. Purchase Intention (Y)

Tabel 4.28:

Saya akan Membeli Produk Kosmetik Korea pada Situs Althea.kr

daripada Produk Kosmetik pada Situs Lainnya

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Frequency Percent

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 56 56%

Netral 32 32%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 32 32%

Netral 48 48%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju

0 0%

Total 100 100%

Page 106: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

88

Dari tabel 4.28 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 12%

menyatakan sangat setuju, 32 responden atau 32% menyatakan setuju, 48

responden atau 48% menyatakan netral, 8 responden atau 8% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwa Saya akan membeli produk kosmetik korea

pada situs Althea.kr dari pada produk kosmetik pada situs lainnya

Tabel 4.29:

Saya Berkeinginan untuk Merekomendasikan Althea.kr pada Orang

lain untuk Membeli Produk pada Situs Tersebut

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.29 di atas menjelaskan bahwa 16 responden atau 16%

menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, 27

responden atau 27% menyatakan netral, 4 responden atau 4% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwaSaya berkeinginan untuk merekomendasikan

Althea.kr pada orang lain untuk membeli produk pada situs tersebut.

Frekuens Percent

Sangat Setuju 16 16%

Setuju 54 54%

Netral 27 27%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 107: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

89

Tabel 4.30:

Saya Berniat untuk Membeli Produk Kosmetik Korea pada Situs

Althea.kr dimasa yang akan Datang

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari tabel 4.30 di atas menjelaskan bahwa 23 responden atau 23%

menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 18

responden atau 18% menyatakan netral, 2 responden atau 2% menyatakan

tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju

terhadap pernyataan bahwaSaya berniat untuk membeli produk kosmetik

korea pada situs Althea.kr dimasa yang akan datang.

D. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau redidual memiliki distribusi normal. Model

regresi yang baik dan layak Sigunakan adalah distribusi data normal atau

mendekati normal (Ghozali, 2016). Dalam uji normalitas terdapat dua cara

untuk mendetekdi apakah redidualberdistribusi normal atau tidak yaitu

Frequency Percent

Sangat Setuju 23 23%

Setuju 57 57%

Netral 18 18%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 108: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

90

dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data dengan

menggunakan pengolahan SPSS 24 menghasilkan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.2: Hasil Uji Normalitas Secara Grafik

Berdasarkan hasil analisis data pada 4.1 di atas kurva p-plot, dapat

disimpulkan bahwa dalam kurva normal p-plot terlihat titik menyebar di

sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.

Berarti menunjukan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas dan

layak untuk menganalis pengaruh variabel-variabel bebas. Selain uji grafik

peneliti juga melengkapi pengujian normalitas dengan uji statistik. Salah

satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual

Page 109: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

91

adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) (Ghozali,

2016)

Tabel 4.31:

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardi

zed

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean .0000

000

Std.

Deviation

1.431

92855

Most Extreme

Differences

Absolute .064

Positive .064

Negative -.039

Test Statistic .064

Asymp. Sig. .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true

significance.

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.31 besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov 0,200

dapat diketahui bahwa nilai unstandardized redidual memilki nilai Asymp.

Sig > 0,05 dan ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal.

Page 110: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

92

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen

dan tidak orthogonal atau nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol. Dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF), nilai tolerandi yang besarnya di atas

0.1 dan nilai VIF di bawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada

multikolinieritas pada variabel independennya (Ghozali, 2016). Hasil

pengujian VIF dari model regresi dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.32: Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 .818 1.222

X2 .818 1.222

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Berdasarkan hasil tabel 4.32 uji hasil Variance Inflation

Factor(VIF) masing masing variabel independen memiliki VIF < dari 10

danTolerance> 0,1 yaitu untuk variabel country image (X1) 1,222 dan 0,818,

untuk variabel Beauty Vlogger Review (X2) 1,222 dan 0,818. Maka dapat

dinyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat multikolineritas

Page 111: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

93

antara variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga

dapat digunakan dalam penelitian ini.

3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitasmenunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk

semua pengamatan. Pada Heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak

secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematissesuai dengan

besarnya satu atau lebih variabel. Uji Heteroskedastisitasdapat dilakukan

dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik, adapun uji

heteroskedasitas adalah sebagai berikut :

a. Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SREID

dan ZPREID dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized

(Ghozali,2016). Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil

scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut

Page 112: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

94

Gambar4.3:

Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa distribusi data tidak

teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas maupun

di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali,

2016).Selain itu berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji glesjerdapat

dilihat sebagai berikut.

Page 113: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

95

Tabel 4.33:

Hasil Uji glesjer

Coefficientsa

Model T Sig. Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant) .461 .

646

X1 1.594 .

114

.818 1.222

X2 -.755 .

452

.818 1.222

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Dari hasil output pada tabel 4.33 dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi untuk variabel country image (X1) sebesar 0,114 lalu variabel

Beauty vlogger review (X2) sebesar 0,452, maka dapat disimpulkan bahwa

pada model regresi tidak ada masalah heteroskedastisitas atau dengan kata

lain bebas heteroskedastisitas.

E. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun hasil pengujian

adalah sebagai berikut:

1. Hasil Uji Parsial (Uji t)

Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial

(individual) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Page 114: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

96

dependen.Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabelindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing

variabel. Hasil uji t dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom sig

(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

secara parsial. (Ghozali, 2016). Pengujian hipotesis secara parsial

dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas

secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.34:

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Toleranc

e

VIF

1

1

(Const

ant)

-3.045 1.447 -2.105 3.800

X1 2.300 0.330 5.410 6.887 0.000 8.180 1.222

X2 1.230 0.330 2.910 3.710 0.000 8.180 1.222

a. Dependent Variable: Y

Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Page 115: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

97

Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas, diperoleh thitung untuk X1

sebesar 6,887, X2 sebesar 3,710 Untuk menentukan ttabel digunakan

lampiran statistika tabel t, dengan menggunakan α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2

sisi) dengan (df) n-k-1 atau 100-2-1 = 97. Maka diperoleh ttabel sebesar

1.984, untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah

sebagai berikut:

a. Pengaruh variabel country image terhadap purchase intention.

Pada tabel 4.33 hasil uji t variabel country image (X1)

terhadap purchase intention (Y) menunjukkan bahwa . Hal ini

mengartikan bahwa nilai thitung 6,887 > ttabel 1,984. Maka dapat

disimpulkan bahwa country image berpengaruh secara signifikan

terhadap purchase intention sehingga dengan hal ini Ho ditolak

dan Ha diterima. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang

signifikan antara country image terhadap purchase intention.

Pengaruh country image terhadap purchase intention dalam

penelitian ini lebih besar dari hasil penelitian variabel beauty

vlogger review,

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel country

image berpengaruh terhadap purchase intention konsumen

kosmetik Korea pada situs Althea.kr. Hal ini sesuai dengan

Page 116: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

98

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lee, dan Robb (2016)

yang berjudul “Moderating Effect of Country Familiarity and

Country image on Product Purchase Intention in South Africa”

yang menyatakan bahwa dimensi country image memiliki

signifikan positif dan dengan purchase intention. Dengan

membangun country image yang baik pada konsumen akan

membuat konsumen tersebut akrab dengan produk dari suatu

negara dan menumbuhkan niat untuk membeli produk dari negara

yang memiliki reputasi baik dimata mereka.

b. Pengaruh variabel beauty vlogger review terhadap purchase

intention.

Terlihat bahwa thitung untuk variabel beauty vlogger review

adalah 3,710. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung 3,710 > ttabel

1,984. Maka dapat disimpulkan bahwa beauty vlogger review

berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention

sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara

parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara beauty vlogger

review terhadap purchase intention.

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Ananda, dan Wandebori (2016) ysng berjudul “The Impact Of

Drugstore Makeup Product Reviews By Beauty Vlogger On

Page 117: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

99

Youtube Towards Purchase Intention By Undergraduate Students

In Indonesia” hasil menunjukkan bahwa sumber yang kredibel

dalam penelitian ini adalah seorang beauty vlogger berpengaruh

secara signifikan terhadap purchase intention. Dalam pemasaran

era digital konsumen cendrung lebih sering melihat review dari

internet terutama dalam menentukan pilihan sebelum melakukan

pembelian kosmetik

2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F

digunakan untuk mengetahui semua pengaruh variabel independen yang

diuji pada tingkat Signifikan 5%. Hasil uji koefisien Signifikan dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.35:

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regressio

n

208.749 2 104.375 50.720 .000b

Residual 199.611 97 2.058

Total 408.360 99

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Page 118: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

100

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.35 di atas, diperoleh Fhitung sebesar 50,720.

Untuk menentukan Ftabel digunakan lampiran statistika tabel F, dengan

menggunakan tingkat signifikansi 0,05, dengan df 1 (jumlah variabel – 1)

atau 2-1 = 1 dan df 2 (n-k-1) atau 100-2-1 = 97. Maka diperoleh Ftabel

sebesar 3,939. Hal ini mengartikan bahwasannya nilai Fhitung > Ftabel yaitu

50,720 > 2,939 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain hasil

diatas menjelaskan variabel country image dan beauty vlogger review

sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel purchase

intention. Kesimpulanya, terdapat hubungan yang linier antara variabel

independen dengan variabel dependen.

F. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai alat

analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel

yang berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dimana

variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Penelitian ini

dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi model dan interprestasi

model regresi.

Page 119: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

101

Tabel 4.36:

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coefficie

nts

T Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Toleranc

e

VIF

1 (Const

ant)

-3.045 1.447 -2.105 .038

X1 .230 .033 .541 6.887 .000 .818 1.222

X2 .123 .033 .291 3.710 .000 .818 1.222

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut

Y = - 3,045 + 0,230.X1 + 0,123.X2 + e

Keterangan :

Y= Purchase intention

X1= Country image

X2= Beauty vlogger review

Berdasarkan tabel 4.36 ditemukan bahwa variabel yang paling

mempengaruhi perilaku purchase intention adalah country image karena memiliki

Page 120: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

102

nilai B Unstandardized Coefficient lebih besar dari variabel lainnya yaitu sebesar

2.300.

G. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2.)

Koefisien determinasi (R2.) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan

variabel independen (country image, beauty vlogger review) dalam menjelaskan

variasi variabel dependen (purchase intention). Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti adalah variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen (Ghozali, 2016).

Tabel 4.37:

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 7.150a 5.110 5.010 1.435

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017

Berdasarkan data hasil pada tabel 4.37 di atas, dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwasannya penelitian ini memiliki nilai R2 sebesar 0,501. Nilai

tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel country

image dan vlogger review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea.

Koefisien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh variabel

Page 121: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

103

independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 50,1%. Sisanya sebesar

49,9% dipengaruhi faktor lain selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Page 122: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh country image dan

beauty vlogger review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea

pada situs Althea.kr. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang

pengguna kosmetik korea dan mereka sudah pernah menonton review dari beauty

vlogger Veronica Ong. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan

pengujian yang telah dilakukan terhadap pemasalahan dengan menggunakan

model regresi linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh variabel country image terhadap purchase intention

Country image berpengaruh secara signifikan terhadap purchase

intention konsumen kosmetik korea pada situs Althea.kr.

2. Pengaruh variabel terhadap purchase intention

Beauty vlogger review berpengaruh secara signifikan terhadap purchase

intention konsumen korea pada situs Althea.kr.

3. Pengaruh variabel country image dan beauty vlogger review terhadap

purchase intention

Country image dan beauty vlogger review berpengaruh secara

signifikan terhadap purchase intention konsumen korea pada situs

Althea.kr.

Page 123: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

105

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian, maka terdapat

berbagai saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian sebagai

berikut:

1) Dari segi country image, pada penelitian ini country image menunjukan

hasil yang signifikan terhadap purchase intention produk kosmetik asal

Korea Selatam. Disini Althea.kr sudah menggambarkan produk asal Korea

selatan dan mencerminkan karakteristik Korea selatan sebagai negara yang

maju dalam bidang kosmetik. Dengan masuknya budaya Korea ke

Indonesia mulai dari budaya, drama, kpop meningkatkan keinginan

konsumen Indonesia akan produk asal Korea, seperti yang dijelaskan

tentang halluyu wave atau korean wave konsemen cendrung menginginkan

sesuatu yang dilihatnya dari para selebriti Korea, yang biasa dilihat

melalui drama, namun semakin besarnya peluang kosmetik Korea

membuat banyaknya persaingan di bidang industri kosmetik juga semakin

banyak, pesaing di dunia e-commerce tentunya semakin banyak maka

Althea harus memiliki perbedaan dengan e-commerce lainya yang

menyediakan produk yang sama, dengan menambah variasi brand ternama

asal Korea Selatan yang mengambarkan origin dari produk tersebut.

Page 124: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

106

2) Dari segi beauty vlogger review, terbukti signifikan berpengaruh terhadap

purchase intention pada kosnsumen kosmetik Korea. Bersamaan dengan

meningkatnya pengguna internet di Indonesia serta perubahan sikap dalam

masyarakat sebelum melakukan pembelian, secara tidak langsung

mengubah media promosi suatu perusahaan, dalam kasus ini adalah

vlogger semakin banyaknya influencer yang diharapkan dapat membuat

konsumen tertarik untuk membeli suatu produk, salah satunya seorang

vlogger yang membuat video yang berisikan pengalaman ataupun respon

mereka tentang suatu produk vlog yang di publikasikan dapat berupa

respon jujurnya terhadap suatu produk, dari hasil penelitian ini

menjelaskan vlogger yang terpercaya dan dianggap ahli adalah modal

penting yang dilihat dari calon konsumen terutama dalam hal

memromosikan atau mereview suatu produk. Althea sendiri melakukan

promosi produk yang ditawarkannya menggunakan vlog dan blog, dari

penelitian yang telah dilakukan seorang beauty vlogger mampu membuat

calon konsumen tertarik untuk memilih Althea menjadi tempat berbelanja

produk, Althea dapat mempertahankan cara nya melakukan pemasaran

melalui beauty vlogger yang lebih banyak dan tepat membawakan review

tentang produk yang mereka tawarkan.

Penelitian ini diharapkan menjadi dasar penelitian yang akan

dilakukan selanjutnya. Bagi pihak yang ingin meneliti lebih lanjut, dapat

menggunakan ataupun menambahkan variabel-variabel lain yang dapat

Page 125: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

107

mempengaruhi Purchase intention, seperti country image dan beauty

vlogger review terlebih beauty vlogger review adalah variabel yang masih

jarang dibahas karena itu penulis menyadari, bahwa masih banyaknya

kekurangan dalam penelitian ini karena keterbatasan sumber yang

membahas tentang beauty vlogger review Selain itu dapat juga

memperluas jangkauan wilayah penelitian seperti mengambil objek-objek

lainnya yang terdapat di situs sehingga penelitian dapat digeneralisir dan

juga mampu mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mampu

mempengaruhi purchase intention. Karena dalam penelitian ini diketahui

terdapat 49,9% faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku purchase

intention.

Page 126: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

108

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Azka dan Wandebori, Harimukti. “The impact of drugstore makeup

product reviews by Beauty vlogger on youtube towards Purchase Intention

undergraduate students in Indonesia”, pp 266-268, 2016.

Chaovalit, Peerapatra. “Actors Influencing Cosmetics Purchase Intention In

Thailand: A Study On The Relationship Of Credibilityand Reputation With

The Persuasive Capabilities Of Beauty Bloggers”, 2014.

Coursaris, Contantinos K. dan Van Osch, Wietske. "Beauty Brands Versus

Vloggers: Exploring The Effects Of Source Credibility On Information

Adoption On Youtube”, Research-in-Progress Papers. 36, 2016.

Dongjin, Li, et al. "The asymmetric influence of cognitive and affective Country

Image on rational and experiential purchases", European Journal of

Marketing, Vol. 48 Iss 11/12 pp.2153 – 2175, 2014.

Fred, Stephanie. “Examining Endorsement and Viewership Effects on the Source

Credibility of YouTubers” Graduate Theses and Dissertations, 2015.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23”.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2016.

Hermawan, Helly. “Analisis Pengaruh Persepsi Prestise, Persepsi Kualitas,

Persepsi Nilai, Citra Merek, Citra Negara Asal Terhadap Niat Pembelian

Produk Asing Yang Dimediasi Sikap Dan Variabel Customer’s

Ethnocentrism Sebagai Peran Moderasi” Vol. 12, No. 1, 2013: 23 – 40,

2015.

Haliun, Sarmuud, dan Seong, Cho. “The Effects of Korean Country-of-Origin on

Mongolian Consumer Product Evaluation and Purchase Intention” Journal

of Marketing and Consumer Behaviour in Emerging Markets, 2016.

Page 127: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

109

Hsu, et al, “Understanding online shopping intention:the roles of four types of

trust and their antecedents”, Internet Research, 24, 3,pp, 2016.

Irmawati, Dewi “Pemanfaatan e-commerce dalam dunia bisnis” Jurnal Ilmiah

Orasi Bisnis Edisi Ke-VI, November 2011.

Isaac, Joan dan Gatica, Daniel,“The Good, the Bad, and the Angry: Analyzing

crowdsourced Impressions of Vloggers” Proceedings of AAAI International

Conference on Weblogs and Social Media, 2012.

Jason, Mander, artikel diakses pada 18 April 2017 “16-34s lead the vlogging

trend”http://blog.globalwebindex.net/chart-of-the-day/16-34s-lead-the

vlogging-trend/

Kotler, Philip dan Keller, K.L. “Marketing Management”. 14th

edition, Global

Edition, Pearson Prentice Hall, 2012.

Laroche, M., Papadopoulos, N., Heslop, L. and Mourali, M. “The influence of

country image structure on consumer evaluations of foreign products”,

International Marketing Review,Vol. 22 No. 1, pp. 96-115. 2011.

Laudon, C Kenneth. Traver, G Carol. ”Ecommerce : Business, technology,

society” Edisi 10. Pearson, 2014.

Lee, Bumjun. Hamb, Sunny.dan Kim, DOnghoon. The Effects of Likability of

Korean Celebrities, Dramas, and Music on Preferences for Korean

Restaurants: A Mediating Effect of A country image Of Korea.

International Journal of Hospitality Management. 2015.

Lee, Kyung You, dan Charles, Arthur Robb. “Moderating Effect of Country

Familiarity and country image on Product Purchase Intention in South

Africa” Journal of International Trade & Commerce Vol.12, No.4, (pp.237-

256), 2016.

Page 128: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

110

Listiana, Erna “Pengaruh Country of Origin Terhadap Perceived Quality

Moderasi Etnosentris Konsumen. Jurnal Administrasi Bisnis”. Vol.8,No.1:

Hal 2147, 2012.

Mahatma, Rehin. “Data Statistik Mengenai Pertumbuhan Pangsa Pasar E-

Commerce di Indonesia Saat Ini” diakses pada 18 April 2017

https://buattokoonline.id/data-statistik-mengenai-pertumbuhan-pangsa-

pasar-e commerce-di-Indonesia-saat-ini/

Malasig, Carolyn R. “This Year-Old Startup Is Now Southeast Asia's Largest

Online Korean Beauty Market” artikel diakses pada 6 April 2017

https://www.forbes.com/sites/cmalasig/2016/08/01/this-year-old-startup-is-

now-southeast-asias-largest-online-Korean-beauty-market/#6762eb8a3876.

Malhotra, Naresh K. “Riset Pemasaran”. PT Indeks, Jakarta, 2011.

Nhu ,Tran 2016 “Beauty bloggers influence on Vietnamese consumers," Degree

Programme in International Business Thesis 2016

Nistanto, K Reska. “Indonesia, Penonton YouTube Terbesar se-Asia

Pasifik”20/10/2015 diakses pada 4/18/2017

http://tekno.kompas.com/read/2015/10/20/17315317/Indonesia.Penonton.Y

oTube Terbesar.se-Asia.Pasifik

Ohanian, R. ”Donstruction and validation of a scale to measure celebrity

endorsers’perceived expertise- trustworthiness- and attractiveness”

Journal of Advertising, 19(3), pp. 39-52 Research in Marketing,Vol. 16 No.

7, pp. 283-94, 1990.

Parameswaran, R. dan Pisharodi. “Facets of country of origin image: an

empirical assessment”, Journal of Advertising, Vol. 23, No. 1, pp.43–56,

1994.

Page 129: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

111

Phillips, W.J., Asperin, A, Wolfe, K.” Investigating the effect of country image

and subjective knowledge on attitudes and behaviors: U.S. Upper Midwest-

erners’ intentions to consume Korean Food and visit Korea”.IJHM 32

(2013),49–58, 2013.

Pixability. “How YouTube is Radically Transforming the Beauty Industry and

What That Means for Brands”. Diakses pada 15 Februari 2016 Retrieved

http://www.pixability.com.

Rezvani, Samin, et al. “A Conceptual Study on the Country of Origin Effect on

Consumer Purchase Intention Asian Social Science” Vol. 8, No. 12, 2012.

Riduwan , Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Alfabeta, Bandung,2012.

Roth, Martin S., Jean B. Romeo. “Matching Product Category and country image

Perceptions : A Framework for Managing Country of Origineffects. Journal

of International Busines Studies”. Third Quarter :pp477-495. 1990

Seol Kang dan Keon Hyeong Lee. “A Comparative Study on the Effects of

Korean Wave and Corporate Social Responsibility on Chinese

Purchase Intention: Western Inland &Eastern Coast of China”Volume

17,Number 5,October, 30, 2016 39~52ISSN 1229-9936 (Print), ISSN 2466-

1716 (Online), 2015.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Alfabeta,

Bandung, 2015.

Sujarweni, V.W. “Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi”. Pustaka Baru Press,

Jogyakarta, 2015

Tolson, A. “A new authenticity? Communicative practices on YouTube.Critical”,

2010.

Page 130: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

112

Widiartanto, Yoga. “2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta” artikel

diakses pada 12 April 2017

http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.interne

t.di.in onesia.capai.132.juta.

Young, Seaon Park (2015) “Does the Rise of the Korean Wave Lead to Cosmetics

Export?”Journal of Asian Finance, Economics and Business Vol. 2 No. 4

13-20, 2015.

Yusuf Oik “Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia” artikel diakses

pada 12 Maret 2017

http://tekno.kompas.com/read/2014/11/24/07430087/Pengguna.Internet.Ido

nesia.Nomor.Enam.Dunia

Z. Xiao. Dekuy, Li. “The effect of e-WOM on country image and Purchase

Intention:an empirical study on Korean cosmetic products in

China”International Journal. Services Technology and Management, Vol.

22, 2016.

http://indonesianconsume.blogspot.co.id/2013/03/indonesia-pasar-potensial-

bagi-industri.html

Page 131: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

113

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/I Responden Penelitian

Di tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Irma Kurniasari

NIM : 11140810000103

Mahasiswi S1 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan

penelitian untuk penulisan tugas akhir (Skripsi) yang berjudul “Pengaruh

Country Image, dan Beauty Vlogger Review terhadap Purchase Intention

Konsumen Kosmetik Korea (Studi kasus pada Althea.kr)”. Oleh karena itu,

saya mohon kesedian Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi

lembar kuesioner ini. Semua informasi dari kuesioner ini terjamin

kerahasiaannya. .Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan

bantuan para responden penelitian untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat saya

Irma Kurniasari

Page 132: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

114

A. Profil Responden

Petunjuk pengisian: Berilah tanda check list (√)atau tanda silang (X)

pada pilihan jawaban anda

1. Nama :

2. Usia anda <18 Tahun 18-25 tahun

18-25 Tahun >40 tahun

3. Pendapatan per bulan :

<Rp1.000.000 Rp1.000.000-Rp3.000.000

Rp3.000.001-Rp6.000.000 Rp6.000.001-Rp12.000.000

>Rp12.000.000

4. Pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa

Pegawai Swasta

PNS

Wiraswasta

Lain lain (sebutkan)

5. Tempat tinggal saat ini

JAKARTA BOGOR

DEPOK TANGGERANG

BEKASI LAIN LAIN(Sebutkan)

Page 133: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

115

SCREANNING

Apakah anda pernah menggunakan produk Kosmetik asal Korea? :

Ya

Tidak

Apakah anda sudah pernah memonton video Veronica Ong?

Sudah pernah sebelumnya

Sudah menonton pada link

Tidak pernah

Harap menonton review Veronica Ong tentang produk Althea.kr

sebelum melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya

https://www.youtube.com/watch?v=ZlRddtbemss&t=91s

https://youtu.be/ZlRddtbemss?list=PLotf0Ew88N7Op1UsbIFK0WkB3S-

hDEOXl

Page 134: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

116

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Jawablah masing-masing pertanyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian

anda mengenai pengaruh country image dan beauty vlogger review terhadap

purchase intention konsumen kosmetik Korea (studi kasus pada Althea.kr)”

Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai

dengan memberikan check list (√) atau tanda silang (X) pada salah satu kolom

jawaban yang tersedia.

JENIS JAWABAN BOBOT

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju

(STS)

1

Page 135: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

117

X1 Country Image (pertanyaan berdasarkan gambaran anda tentang produk dari

suatu negara)

NO PERTANYAAN/PERNYATA

AN

PENILAIAN

SS S R TS STS

1 Althea.kr mencerminkan Korea

sebagai negara yang inovatif

dalam bidang Industri kosmetik

2 Althea.kr mencerminkan Korea

sebagai negara yang maju dalam

bidang teknologi

3 Produk pada situs Althea.kr

memiliki desain yang menarik

4 Produk pada situs Althea.kr

memiliki warna yang menarik.

5 Produk pada situs Althea.kr

variatif

6 Produk pada situs Althea.kr

eksklusif

7 Produk pada situs Althea.kr

mencerminkan status

pemakainnya

8 Produk pada situs Althea.kr

adalah merek yang terkenal

9 Althea.kr dapat dipercaya dalam;

menjual produk kosmetik asal

Korea

10 Produk pada situs Althea.kr tahan

lama

11 Althea.kr mencerminkan

keahlian negara Korea dalam

memproduksi kosmetik.

Page 136: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

118

X2 Beauty Vlogger Review

NO PERTANYAAN/PERNYAT

AAN

PENILAIAN

SS S R TS STS

1 Veronica Ong melakukan

review Produk Althea.kr

dengan jujur

2 Veronica Ong dapat

diandalkan dalam melakukan

review produk Althea.kr

3 Veronica Ong sumber

terpercaya dalam melakukan

review produk dari Althea.kr

4 Veronica Ong tulus dalam

melakukan review produk dari

Althea.kr

5 Veronica Ong dapat dipercaya

dalam melakukan review

produk dari Althea.kr

6 Veronica Ong berpengetahuan

luas dalam melakukan review

produk Althea.kr

7 Veronica Ong mahir dalam

melakukan review produk

Althea.kr

8 Veronica Ong berpengalaman

dalam melakukan review

produk dari Althea.kr

9 Veronica Ong berkualitas

dalam melakukan review

produk dari Althea.kr

10 ]Veronica Ong ahli dalam

melakukan review produk

Althea.kr

Page 137: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

119

Y Purchase Intention

NO Purchase Intention SS S R TS STS

1

1

Saya akan membeli produk

kosmetik korea pada situs

Althea.kr dari pada produk

kosmetik pada situs lainnya

2

2

Saya berkeinginan untuk

merekomendasikan Althea.kr

pada orang lain untuk membeli

produk pada situs tersebut

3

3

Saya berniat untuk membeli

produk kosmetik korea pada

situs Althea.kr dimasa yang

akan datang

Page 138: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

120

LAMPIRAN 2

TABEL JAWABAN RESPONDEN

No

Country image (X1)

TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11

1 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 3 41

2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 48

3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 51

4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 40

5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 41

6 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 38

7 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 41

8 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 40

9 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 3 46

10 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 37

11 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 3 42

12 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 42

13 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46

14 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 49

15 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 42

16 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 46

17 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 40

18 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 5 48

19 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 44

20 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 50

21 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 44

22 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 43

23 4 3 5 5 5 4 3 4 5 4 5 47

24 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 47

25 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 31

26 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 42

27 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 38

28 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 46

29 4 4 4 5 5 4 3 5 5 4 3 46

30 4 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 47

31 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 40

32 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 44

33 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 39

34 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 43

35 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45

36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 45

37 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 44

Page 139: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

121

38 5 4 5 3 5 4 4 4 4 3 4 45

39 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 51

40 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 39

41 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45

42 4 4 4 5 4 2 2 2 4 4 4 39

43 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 40

44 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 49

45 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 41

46 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 36

47 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 39

48 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 48

49 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 51

50 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33

51 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 44

52 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 37

53 2 5 3 4 3 3 2 2 3 3 3 33

54 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 3 39

55 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 41

56 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 48

57 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 38

58 4 4 4 5 5 3 3 3 5 4 5 45

59 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 42

60 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 39

61 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 48

62 4 4 4 4 5 4 2 4 4 3 3 41

63 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 37

64 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35

65 5 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 42

66 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 38

67 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 40

68 4 3 4 4 4 3 3 5 3 3 4 40

69 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 47

70 5 4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 44

71 5 4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 44

72 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43

73 5 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 49

74 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 39

75 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 52

76 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 48

77 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 45

78 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5 48

Page 140: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

122

79 5 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 40

80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

81 4 4 5 5 5 5 3 4 4 3 3 45

82 4 3 5 5 5 4 3 4 5 4 5 47

83 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 37

84 3 4 2 2 2 3 4 4 5 4 3 36

85 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 50

86 5 5 4 4 5 3 3 4 4 4 3 44

87 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 48

88 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 39

89 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 39

90 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 40

91 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 39

92 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 38

93 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 34

94 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 51

95 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 51

96 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 38

97 4 4 5 5 5 4 3 4 3 3 3 43

98 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 49

99 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 47

100 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 52

Page 141: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

123

No

Beauty vlogger review (X2)

TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10

1 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 47

2 5 5 4 4 4 3 2 5 4 3 39

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 45

5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 38

6 5 3 3 3 3 2 3 3 3 4 32

7 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42

8 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31

9 5 4 4 3 5 5 3 4 5 4 42

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

11 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 36

12 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

14 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 36

15 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 36

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38

18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 33

19 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 43

20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 37

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

22 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 36

23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

24 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 34

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

26 3 3 2 3 2 1 2 3 2 3 24

27 2 2 4 2 4 3 2 3 3 3 28

28 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39

29 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41

30 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43

31 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 35

32 2 1 2 2 4 2 1 3 4 4 25

33 3 3 3 3 5 3 3 4 3 3 33

34 3 3 3 4 4 4 4 5 4 5 39

35 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39

36 5 4 5 4 3 4 4 3 4 3 39

37 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 34

38 2 2 3 3 3 5 1 4 4 4 31

39 2 2 4 2 4 2 4 4 4 4 32

Page 142: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

124

40 2 2 2 2 4 2 2 4 4 3 27

41 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 43

42 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 33

43 3 2 2 2 4 4 5 4 4 4 34

44 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 30

45 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 44

46 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 30

47 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

48 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

49 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 44

50 3 3 3 3 4 4 5 4 3 3 35

51 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 40

52 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

54 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 42

55 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 36

56 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42

57 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 30

58 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42

59 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 40

60 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 35

61 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39

62 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42

63 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27

64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

65 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 32

66 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3 32

67 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 36

68 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38

69 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 41

70 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 40

71 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 34

72 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

73 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 46

74 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32

75 5 4 3 3 3 3 4 4 3 4 36

76 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41

77 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 29

78 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43

79 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35

80 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39

Page 143: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

125

81 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 42

82 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 44

83 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 37

84 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 32

85 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 46

86 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 40

87 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38

88 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36

89 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

90 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42

91 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37

92 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 36

93 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 34

94 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 42

95 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

96 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 33

97 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37

98 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 44

99 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 35

100 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 41

Page 144: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

126

No

Purchase intention (Y)

TOTAL Q1 Q2 Q3

1 4 3 4 11

2 3 4 5 12

3 5 5 5 15

4 3 3 4 10

5 4 4 3 11

6 3 3 3 9

7 4 4 4 12

8 3 4 4 11

9 4 4 5 13

10 3 3 2 8

11 3 4 4 11

12 3 4 4 11

13 4 4 4 12

14 3 4 4 11

15 4 3 3 10

16 4 5 5 14

17 2 3 3 8

18 3 4 4 11

19 3 4 4 11

20 4 5 5 14

21 3 4 4 11

22 3 4 4 11

23 3 3 4 10

24 2 4 4 10

25 2 2 3 7

26 4 4 4 12

27 3 3 4 10

28 4 4 4 12

29 5 5 4 14

30 4 4 4 12

31 3 3 3 9

32 5 5 5 15

33 3 3 4 10

34 3 4 4 11

35 3 3 4 10

36 4 4 4 12

37 3 3 4 10

38 4 4 4 12

39 3 4 4 11

Page 145: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

127

40 3 3 4 10

41 4 5 5 14

42 2 4 4 10

43 3 4 4 11

44 5 5 5 15

45 4 4 3 11

46 2 2 2 6

47 4 3 3 10

48 3 4 3 10

49 5 5 5 15

50 2 4 3 9

51 4 4 5 13

52 3 3 4 10

53 5 5 3 13

54 3 4 4 11

55 3 3 4 10

56 3 4 4 11

57 2 3 3 8

58 5 5 5 15

59 5 5 4 14

60 4 4 4 12

61 3 4 4 11

62 3 4 4 11

63 3 3 3 9

64 3 3 3 9

65 4 4 3 11

66 3 3 3 9

67 3 4 4 11

68 3 4 4 11

69 4 4 4 12

70 4 5 5 14

71 3 3 5 11

72 4 4 4 12

73 5 5 5 15

74 2 3 4 9

75 4 3 5 12

76 4 4 4 12

77 4 4 4 12

78 5 5 5 15

79 3 4 4 11

80 3 4 4 11

Page 146: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

128

81 5 5 5 15

82 4 5 4 13

83 3 2 4 9

84 3 3 4 10

85 4 4 5 13

86 4 5 5 14

87 4 4 5 13

88 3 4 4 11

89 2 3 3 8

90 3 4 4 11

91 4 4 5 13

92 3 4 4 11

93 2 3 4 9

94 5 4 5 14

95 4 4 4 12

96 3 4 4 11

97 4 4 5 13

98 4 4 4 12

99 4 4 5 13

100 4 4 4 12

Page 147: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

129

LAMPIRAN 3

HASIL SPSS UJI KUALITAS DATA

A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas country image (X1)

Correlations

CI1 CI2 CI3 CI4 CI5 CI6 CI7 CI8 CI9

CL1

0 CI11

TOTA

L

CI1 Pearson

Correlati

on

1 .380

*

.217 .319 .357 .281 .138 .341 .248 .140 .413

*

.528**

Sig. (2-

tailed)

.039 .250 .085 .053 .133 .466 .066 .186 .461 .023 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

CI2 Pearson

Correlati

on

.380

*

1 .185 .182 .450

*

.349 .090 .129 .173 .398

*

.287 .533**

Sig. (2-

tailed)

.039

.328 .336 .012 .059 .636 .496 .361 .029 .124 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

CI3 Pearson

Correlati

on

.217 .185 1 .190 .464

**

.199 .361

*

.455

*

.337 .303 .437

*

.626**

Sig. (2-

tailed)

.250 .328

.314 .010 .292 .050 .012 .068 .104 .016 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

CI4 Pearson

Correlati

on

.319 .182 .190 1 .293 .293 .164 .595

**

.511

**

.500

**

.293 .618**

Sig. (2-

tailed)

.085 .336 .314

.116 .116 .386 .001 .004 .005 .116 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 148: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

130

CI5 Pearson

Correlati

on

.357 .450

*

.464

**

.293 1 .172 .145 .417

*

.321 .513

**

.323 .654**

Sig. (2-

tailed)

.053 .012 .010 .116

.364 .444 .022 .084 .004 .082 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

CI6 Pearson

Correlati

on

.281 .349 .199 .293 .172 1 .399

*

.070 .270 .171 .379

*

.538**

Sig. (2-

tailed)

.133 .059 .292 .116 .364

.029 .715 .149 .366 .039 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

CI7 Pearson

Correlati

on

.138 .090 .361

*

.164 .145 .399

*

1 .368

*

.211 .177 .279 .539**

Sig. (2-

tailed)

.466 .636 .050 .386 .444 .029

.046 .263 .350 .136 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

CI8 Pearson

Correlati

on

.341 .129 .455

*

.595

**

.417

*

.070 .368

*

1 .463

**

.482

**

.354 .695**

Sig. (2-

tailed)

.066 .496 .012 .001 .022 .715 .046

.010 .007 .055 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

CI9 Pearson

Correlati

on

.248 .173 .337 .511

**

.321 .270 .211 .463

**

1 .493

**

.399

*

.644**

Sig. (2-

tailed)

.186 .361 .068 .004 .084 .149 .263 .010

.006 .029 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

CL10 Pearson

Correlati

on

.140 .398

*

.303 .500

**

.513

**

.171 .177 .482

**

.493

**

1 .410

*

.676**

Sig. (2-

tailed)

.461 .029 .104 .005 .004 .366 .350 .007 .006

.024 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 149: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

131

CI11 Pearson

Correlati

on

.413

*

.287 .437

*

.293 .323 .379

*

.279 .354 .399

*

.410

*

1 .683**

Sig. (2-

tailed)

.023 .124 .016 .116 .082 .039 .136 .055 .029 .024

.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTA

L

Pearson

Correlati

on

.528

**

.533

**

.626

**

.618

**

.654

**

.538

**

.539

**

.695

**

.644

**

.676

**

.683

**

1

Sig. (2-

tailed)

.003 .002 .000 .000 .000 .002 .002 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.826 11

Page 150: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

132

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Beauty Vlogger Review(X2)

Correlations

BVR

1

BVR

2

BVR

3

BVR

4

BVR

5

BVR

6

BVR

7

BVR

8

BVR

9

BVR1

0

TOTA

L

BVR1 Pearson

Correlatio

n

1 .730*

*

.336 .625*

*

.598*

*

.480*

*

.605*

*

.239 .190 .129 .735**

Sig. (2-

tailed)

.000 .069 .000 .000 .007 .000 .203 .315 .495 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR2 Pearson

Correlatio

n

.730*

*

1 .497*

*

.720*

*

.508*

*

.359 .817*

*

.204 .166 .113 .780**

Sig. (2-

tailed)

.000

.005 .000 .004 .052 .000 .280 .381 .552 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR3 Pearson

Correlatio

n

.336 .497*

*

1 .515*

*

.717*

*

.497*

*

.533*

*

.382* .480

*

*

.451* .751

**

Sig. (2-

tailed)

.069 .005

.004 .000 .005 .002 .037 .007 .012 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR4 Pearson

Correlatio

n

.625*

*

.720*

*

.515*

*

1 .596*

*

.205 .559*

*

.219 .193 .082 .703**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .004

.001 .278 .001 .245 .307 .666 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR5 Pearson

Correlatio

n

.598*

*

.508*

*

.717*

*

.596*

*

1 .445* .501

*

*

.228 .338 .249 .730**

Sig. (2-

tailed)

.000 .004 .000 .001

.014 .005 .226 .067 .184 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR6 Pearson

Correlatio

n

.480*

*

.359 .497*

*

.205 .445* 1 .529

*

*

.476*

*

.511*

*

.479** .688

**

Sig. (2-

tailed)

.007 .052 .005 .278 .014

.003 .008 .004 .007 .000

Page 151: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

133

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR7 Pearson

Correlatio

n

.605*

*

.817*

*

.533*

*

.559*

*

.501*

*

.529*

*

1 .299 .363* .340 .824

**

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .002 .001 .005 .003

.109 .049 .066 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR8 Pearson

Correlatio

n

.239 .204 .382* .219 .228 .476

*

*

.299 1 .749*

*

.848** .604

**

Sig. (2-

tailed)

.203 .280 .037 .245 .226 .008 .109

.000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR9 Pearson

Correlatio

n

.190 .166 .480*

*

.193 .338 .511*

*

.363* .749

*

*

1 .874** .634

**

Sig. (2-

tailed)

.315 .381 .007 .307 .067 .004 .049 .000

.000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BVR1

0

Pearson

Correlatio

n

.129 .113 .451* .082 .249 .479

*

*

.340 .848*

*

.874*

*

1 .587**

Sig. (2-

tailed)

.495 .552 .012 .666 .184 .007 .066 .000 .000

.001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTA

L

Pearson

Correlatio

n

.735*

*

.780*

*

.751*

*

.703*

*

.730*

*

.688*

*

.824*

*

.604*

*

.634*

*

.587** 1

Sig. (2-

tailed)

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.866 10

Page 152: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

134

C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Purchase Intention(Y)

Correlations

PI1 PI2 PI3 TOTAL

PI1 Pearson Correlation 1 .499** .362

* .770

**

Sig. (2-tailed) .005 .050 .000

N 30 30 30 30

PI2 Pearson Correlation .499** 1 .661

** .879

**

Sig. (2-tailed) .005 .000 .000

N 30 30 30 30

PI3 Pearson Correlation .362* .661

** 1 .808

**

Sig. (2-tailed) .050 .000 .000

N 30 30 30 30

TOTAL Pearson Correlation .770** .879

** .808

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbac

h's Alpha

N of

Items

.753 3

Page 153: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

135

LAMPIRAN 4

HASIL SPSS UJI ASUMSI KLASIK

A. Hasil Uji Normalitas Secara Grafik

B. Hasil Uji Normalitas Secara Statistik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstanda

rdized

Residual

N 100

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

1.419954

43

Most Extreme

Differences

Absolute .071

Positive .071

Negative -.037

Test Statistic .071

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 154: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

136

C. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardi

zed Coefficients

Standa

rdized

Coefficients

t

S

ig.

Collinearit

y Statistics

B

Std

. Error Beta

Tol

erance

V

IF

1 (Co

nstant)

-

3.045

1.4

47

-

2.105

.

038

X1 .23

0

.03

3

.541 6

.887

.

000

.818 1

.222

X2 .12

3

.03

3

.291 3

.710

.

000

.818 1

.222

a. Dependent Variable: Y

D. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)

Page 155: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

137

E. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik

Coefficientsa

Model

Unstandardiz

ed Coefficients

Standardiz

ed Coefficients

t

S

ig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler

ance

V

IF

1 (Co

nstant)

.

381

.825

.

461

.

646

X1 .

030

.019 .177 1

.594

.

114

.818 1

.222

X2 -

.014

.019 -.084 -

.755

.

452

.818 1

.222

a. Dependent Variable: RES2

Page 156: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

138

LAMPIRAN 5

HASIL SPSS UJI HIPOTESIS

A. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.045 1.447 -2.105 .038

X1 .230 .033 .541 6.887 .000 .818 1.222

X2 .123 .033 .291 3.710 .000 .818 1.222

a. Dependent Variable: Y

B. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 208.749 2 104.375 50.720 .000b

Residual 199.611 97 2.058

Total 408.360 99

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Page 157: TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA

139

LAMPIRAN 6

HASIL SPSS UJI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.045 1.447 -2.105 .038

X1 .230 .033 .541 6.887 .000 .818 1.222

X2 .123 .033 .291 3.710 .000 .818 1.222

a. Dependent Variable: Y