Shrinkage Stope

The shrinkage method can be employed in steeply dipping veins if the ore and walls are strong and self supporting. Broken ore is left in the stope to provide a working platform for the miners. Because breaking the ore increases its volume by 40 % or more, some ore must be pulled out of the stope as mining progresses, other wise the broken ore would choke the stope.

Access to stope

At each end of the planned stope, raises are driven through to the level above A, and small drifts are driven at about 20-foot intervals to provide access to the stope as mining progresses upward. This stope is being developed with chutes at the mouth of draw holes. Not all shrink stope are developed in this fashion. Timbered or cribbed raises at each end of the stope may be used instead of unsupported raises, and the short drifts are not driven. To gain access to the stope, the sides of the raise are removed. If raises are not driven through first, they must be carried up with the stope. The stope shown in B is fully developed except that the chute raises are not yet coned or funneled out.

After the chute raises are funneled out, mining is started C and progresses back and forth across the stope D. Air-leg drills are commonly used in these stopes, and a bench as much as 15 feet in length can be drilled and blasted in one shift. The series of benches across the stope makes one vertical cut in the stope. In pulling broken ore away from the solid ore face to provide working room, caution must be exercised not to pull too much, or the miners cannot reach the working face. When the stope is completely mined out E, it is full of broken ore, which is then removed F. Commonly a pillar is left near each level so that the drift will not be destroyed. The stope may be filled with waste at some later time. The pillars may or may not be recovered.

High production per man shift

The shrinkage method gives a large production per man shift because scaling, drilling, and balsting are the main operations. The ore in the stope must be carefully drawn to avoid losing time by under pulling or over pulling. A big disadvantage is that a large amount of mined ore must remain in the stope until mining is completed.

Shrinkage stope

Metode shrinkage dapat digunakan dalam lombong berurat terjal jika bijih dan dinding cukup kuat dan bisa menyanggah batuan itu sendiri. Bijih yang pecah akan tetap berada dalam lombong untuk menyediakan sebuah tempat bekerja untuk para penambang. Karena memecahkan bijih meningkatkan volume sebesar 40% atau lebih, beberapa bijih harus ditarik keluar dari lombong untuk keberlangsungan sebuah tambang, dalam hal lain bijih yang hancur akan menyumbat lombong.

Akses untuk lombong

Pada setiap ujung lombong yang direncanakan, kenaikan dilakukan sampai ke tingkat di atas (A), dan drift kecil didorong sekitar selang 20-kaki untuk menyediakan akses ke lombong sebagai

keberlangsungan atas pertambangan. Lombong ini sedang dikembangkan dengan peluncuran di bagian depan dari lubang pemindahan. Tidak semua lombong shrink dikembangkan dalam mode ini. Kenaikan timbered atau cribbed pada setiap akhir lombong dapat digunakan sebagai pengganti dari kenaikan yang tidak didukung, dan drift singkat yang tidak terdorong. Untuk mendapatkan akses ke lombong, kedua sisi yang naik akan dihilangkan. Jika raise tidak digerakkan melalui awal, raise harus dilaksanakan sama dengan lombong. Lombong yang terlihat pada B sepenuhnya dikembangkan kecuali bahwa kenaikan saluran masih belum coned atau belum disalurkan keluar.

Setelah kenaikan saluran yang belum disalurkan keluar, pertambangan dimulai seperti C dan berlangsung bolak-balik menyeberangi D. lombong seperti gambar Bor Air-leg yang umum dipakai dalam Stopes, dan bench sebanyak 15 kaki panjangnya dapat dibor dan dihancurkan dalam satu shift. Rangkaian benches melintasi lombong yang membuat satu potong vertikal di lombong. Dalam menarik bijih hancur yang jauh dari ore face yang keras untuk menyediakan ruang kerja, perlu diingat harus dilakukan untuk tidak menarik terlalu banyak, atau para penambang tidak dapat mencapai working face. Ketika lombong seperti gambar benar-benar ditambang keluar seperti gambar E, itu penuh dengan bijih pecah, yang kemudian dihapus seperti gambar F. Biasanya pilar ini diletakkan di dekat setiap tingkat sehingga drift tidak akan hancur. Lombong dapat diisi dengan sampah pada beberapa waktu kemudian. Pilar-pilar mungkin atau tidak mungkin bertahan.

Produksi yang tinggi per giliran kerja

Metode shrinkage memberikan produksi yang besar per giliran kerja karena skala, pengeboran, dan peledakan adalah operasi utama. Bijih di lombong harus hati-hati ditarik untuk menghindari kehilangan waktu oleh under pulling atau over pulling. Kelemahan besar adalah bahwa sejumlah besar bijih yang ditambang harus tetap di lombong sampai pertambangan selesai.

Horizontal cut and fill stope

In a cut and fill stope, a cut of ore is mined and waste is brought in to support the walls of the mined out portion of the stope. Plate 8-12 shows this method developed by a lateral driven in the footwall and crosscuts driven into the ore zone at intervals A. From the crosscuts, raises are driven in ore to the level above. A drift is driven in the ore to connect two crosscuts at the bottom haulage level. When the drift connecting the two crosscuts is completed B, mining is started, and the mined out portion is filled with waste or mill tailings. A series of benches is drilled and blasted across the stope C from one raise to the other, which completes a cut. The broken ore is removed from the stope after each blast. After the cut across the stope has been completed, the remaining broken ore is scraped out of the stope to the ore pass on the left side of the sketch D. After the ore has been scraped out, waste rock is dumped down the raise on the right from the level above. The waste is scraped into the mined out portion by the slushier E. The waste is not piled completely to the back, as room is needed for the expansion of blasted ore. Mining of the stipe progresses upward F.

The cut and fill method can be used only if the ore is fairly firm and the walls will stand unsupported until waste fill is brought in.

Sand fill by slurry

Sand or mill tailings are now commonly used instead of waste for support in cut and fill stopes. Sand can be brought into the stope as a water slurry in a pipeline. This reduce the scraping required in the stope. The sand fill all voids and forms a tight compact support after the water has drained away. Stopes of this type are shown in Plate 8-14 C and D.

As a general rule, a floor is not built on top of thw waste fill to keep the ore and waste separated. Repeated building and removing of a floor would cost more than the value of any ore lost in the waste fill.

Horizontal Cut Dan Pengisian Lombong

Dalam lombong cut dan pengisian, potongan dari bijih yang yang telah ditambang dan sisa yang dibawa untuk menunjang dinding dari pada bagian yang telah ditambang luar dari lombong. Lempeng 8-12 menunjukkan metode ini dikembangkan dengan sebuah sisi digerakkan di footwall dan crosscuts digerakkan ke zona bijih pada seperti gambar A. selang waktu Dari crosscuts, raise digerakkan di dalam bijih ke tingkat atas. Sebuah drift digerakkan di dalam bijih untuk menghubungkan dua crosscuts di tingkat pengangkutan bawah. Ketika drift yang menghubungkan dua crosscuts selesai seperti gambar B, penambangan dimulai, dan bagian luar yang telah ditambang diisi dengan limbah sisa atau gilingan. Sejumlah benches ini dibor dan meledakan seluruh seperti gambar C lombong dari satu raise ke raise yang lain, yang melengkapi cut. Bijih yang sudah hancur dikeluarkan dari lombong setelah masing-masing ledakan. Setelah potongan di seluruh lombong telah selesai, bijih pecah yang tersisa dikorek keluar dari lombong untuk melewati bijih di sisi kiri dari sketsa D. Setelah bijih tersebut telah dibawa keluar, batuan sisa dibuang ke raise di sebelah kanan dari tingkat atas. Limbah yang dibawa ke bagian yang ditambang oleh slusher seperti gambar E. limbah tersebut tidak menumpuk sepenuhnya ke belakang, sebagai ruang yang dibutuhkan untuk ekspansi dari bijih yang meledak. Pertambangan Stipe berlangsung naik seperti gambar F.

Metode cut and fill dapat digunakan hanya jika bijih cukup kuat dan dinding akan bertahan tanpa di bantu sampai diisi dengan limbah yang dibawa masuk.

Mengisi Pasir dengan Lumpur

Pasir atau mill tailing sekarang umum digunakan sebagai pengganti limbah untuk dukungan dalam cut dan Stopes Pengisian. pasir dapat dibawa ke dalam lombong sebagai lumpur air dalam pipa. Ini mengurangi gesekan yang diperlukan dalam lombong. pasir Pengisian dalam semua rongga dan membentuk sebuah penunjang yang kompak serta kuat setelah air ini dikuras habis. Stopes jenis ini ditunjukkan pada Lempeng 8-14 C dan D.

Sebagai aturan umum, lantai tidak dibangun di atas isian limbah untuk menjaga bijih dan limbah tetap terpisah. Pembangunan diulangi dan menghilangkan lantai akan menelan biaya lebih dari nilai setiap bijih yang hilang dalam pengisian limbah.