terri final 2 terbaru

92
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI A. HASIL KEGIATAN Selama aktualisasi pada hakekatnya adalah bekerja, yakni melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dalam rancangan aktualisasi dimana dalam kegiatan-kegiatan tersebut terkandung nilai-nilai dasar ANEKA yang teraktualisasikan. Untuk itu diperlukan dokumentasi sebagai bukti bahwa telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut dilampirkan dan dijabarkan sebagai berikut : 1. MELAKUKAN PELAYANAN MEDIK GIGI DAN MULUT UMUM RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA Kegiatan : Anamnesa, pemeriksaan klinis dan fisik, apabila meragukan diperlukan pemeriksaan penunjang seperti rotgen, menegakkan diagnosa, memberikan terapi sesuai standar pelayanan puskesmas, dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Upload: jan-terri

Post on 13-Jul-2016

246 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjjjhteertghjj

TRANSCRIPT

Page 1: Terri Final 2 Terbaru

BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

A. HASIL KEGIATAN

Selama aktualisasi pada hakekatnya adalah bekerja, yakni melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang telah direncanakan dalam rancangan aktualisasi dimana dalam kegiatan-

kegiatan tersebut terkandung nilai-nilai dasar ANEKA yang teraktualisasikan. Untuk itu

diperlukan dokumentasi sebagai bukti bahwa telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

ANEKA tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut dilampirkan dan dijabarkan sebagai

berikut :

1. MELAKUKAN PELAYANAN MEDIK GIGI DAN MULUT UMUM RAWAT

JALAN TINGKAT PERTAMA

Kegiatan :

Anamnesa, pemeriksaan klinis dan fisik, apabila meragukan diperlukan pemeriksaan

penunjang seperti rotgen, menegakkan diagnosa, memberikan terapi sesuai standar

pelayanan puskesmas, dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 1

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Pelayanan medik gigi dan mulut umum merupakan kewajiban seorang dokter gigi,

dimana dalam hal ini saya sebagai seorang dokter gigi memberikan pelayanan medik gigi

dan mulut umum setiap hari selama jam kerja. Dalam pelayanan medik ini, saya sebagai

Page 2: Terri Final 2 Terbaru

dokter gigi harus memiliki kompetensi dalam melayani pasien, apakah pasien itu dapat

saya tangani sendiri atau dirujuk pada fasilitas kesehatan yang lebih baik

ANEKA :

a. Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam anamnesa dan pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang apabila diperlukan, menegakkan diagnosa sesuai dengan

kondisi pasien yang sebenarnya dan memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas

b. Nasionalisme : melakukan anamnesa (tanya jawab) dengan menggunakan Bahasa

Indonesia, tidak membeda-bedakan pelayanan (tidak diskriminatif) untuk status

sosial, agama, ras, suku

c. Etika Publik : Memberikan senyum kepada pasien, Memberikan pertanyaan dengan

sopan, ramah dan santun serta memperlakukan pasien dengan ramah dan

memberikan informasi dengan benar, menggunakan pakaian yang rapi dan pantas

d. Komitmen Mutu : Melakukan anamnesa, pemeriksaan klinis dan fisik, menegakkan

diagnosa yang sesuai prosedur, tidak melenceng dari ketentuan dan menjaga privasi,

bekerja sesuai dengan kompetensi. Untuk pasien yang diluar kemampuan atau

kompetensi selalu saya rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih baik

e. Anti Korupsi : tidak menarik biaya untuk pasien yang menggunakan ASKES atau

JAMKESMAS atau BPJS, menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin serta

hasil pemeriksaan dan diagnosa pasien tidak ada yang dimanipulasi

Page 3: Terri Final 2 Terbaru

Foto Pelaksanaan Kegiatan:

(Gambar 1. Dokter melakukan anamnesa dengan Pasien)

Page 4: Terri Final 2 Terbaru

2. MELAKUKAN TINDAKAN KHUSUS MEDIK GIGI DAN MULUT TINGKAT

SEDERHANA

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, meminta persetujuan dari pasien atau keluarga

pasien atas tindakan yang akan dikerjakan, memberikan terapi untuk kondisi pasien dan

penulisan rekam medis pasien dikartu status. Untuk Pasien anak-anak biasanya merasa

ketakutan yang luar biasa, sebelum tindakan dilakukan pendekatan dan penjelasan

sehingga pasien anak-anak menjadi berani dan mau menjadi koperatif.

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 2.a, 2.b, dan 2.c

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter gigi sudah hal yang sehari-hari

dilakukan dan harus sesuai dengan kompetensi. Apabila ada pasien yang diluar

kemampuan atau kompetensi saya maka akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih

baik Misalnya pencabutan gigi susu, pencabutan gigi tanpa pemberat atau kompilkasi

ANEKA :

Akuntabilitas : memiliki akuntabilitas untuk selalu hadir memberikan pelayanan

medik khusus tingkat sederhana

Nasionalisme : Pelayanan tanpa membedakan suku, agama, ras dan status sosial

pasien.

Etika Publik : Pelayanan yang ramah, sopan, tidak terburu-buru meskipun menyita

waktu dan tenaga dalam mengerjakannya.

Page 5: Terri Final 2 Terbaru

Komitmen Mutu : Sesuai dengan kompetensi. Untuk pasien yang diluar kemampuan

atau kompetensi saya selalu saya rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih baik.

Anti Korupsi : Untuk pasien bpjs, dapat berobat secara gratis (tidak ada biaya

tambahan), sedangkan yang tidak memiliki kartu bpjs dapat membayar biaya

pengobatan sesuai perda yang berlaku.

Foto Pelaksanaan Kegiatan:

(Gambar 2.a. Dokter berusaha menghadapi anak yang memiliki ketakutan melihat ruangan Poli

Gigi. Gambar 2.b. Melakukan pencabutan gigi susu pada anak-anak)

(Gambar 2.c. Dokter melakukan Pencabutan gigi tanpa ada pemberat atau komplikasi)

Page 6: Terri Final 2 Terbaru

3. MELAKUKAN TINDAKAN DARURAT MEDIK GIGI DAN MULUT

TINGKAT SEDERHANA

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, meminta persetujuan dari pasien/keluarga

pasien atas tindakan yang akan dikerjakan, penanda tanganan inform consent, melakukan

tindakan darurat medik atau pertolongan pertama pada pasien sesuai kompetensi dan

standar puskesmas dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 3

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Sebagai dokter gigi harus cepat dan tanggap menolong dan mengatasi pasien yang

sedang mengalami kasus gawat darurat seperti pertolongan pertama mengurangi sakit

dengan cara pemberian eugenol, pemberian obat, insisi abses dan gingiva polip. Untuk

pasien yang diluar kompetensi atau cakupan pelayanan puskemas serta pasien-pasien

yang harus dilakukan rawat inap oleh karena kondisi tertentu atau memiliki penyakit-

penyakit sistemik tertentu maka akan dirujuk ke fasilitas yang lebik baik. Tentunya

setelah mendapatkan pertolongan obat minimal pemberian obat.

ANEKA :

Akuntabilitas : Saya memiliki akuntabilitas untuk selalu hadir, dan cepat dan tanggap

memberikan pertolongan pertama pada pasien yang gawat darurat sesuai dengan

kompetensi saya.

Page 7: Terri Final 2 Terbaru

Nasionalisme : Pelayanan tanpa membedakan suku, status sosial pasien.

Etika Publik : Pelayanan yang cepat dan tanggap, namun tetap sopan dan ramah.

Komitmen Mutu : Sesuai dengan kompetensi. Untuk pasien yang diluar kemampuan

atau kompetensi saya selalu saya rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih baik.

Tentunya, setelah mendapatkan pertolongan pertama.

Anti Korupsi : Untuk pasien bpjs, dapat berobat secara gratis, sedangkan yang tidak

memiliki kartu bpjs dapat membayar biaya pengobatan sesuai perda yang berlaku.

Foto Pelaksanaan Kegiatan:

(Gambar 3. Melakukan pencabutan pada pasien yang sudah mengalami abses kronis, dan

harus cepat dilakukan pencabutan sebagai tindakan menghilang etiologi penyebab

utamanya)

Page 8: Terri Final 2 Terbaru

4. PEMULIHAN FUNGSI GIGI DAN MULUT TINGKAT SEDERHANA

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 4

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Pelayanan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana merupakan kewajiban

seorang dokter gigi, dimana dalam hal ini dokter gigi membantu pasien untuk

mengembalikan fungsi kunyah yang telah hilang dengan cara dilakukan penambalan pada

gigi yang berlubang

ANEKA :

a. Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam anamnesa dan pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang apabila diperlukan, menegakkan diagnosa sesuai dengan

kondisi pasien yang sebenarnya dan memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas

b. Nasionalisme : melakukan anamnesa (tanya jawab) dengan menggunakan Bahasa

Indonesia, tidak membeda-bedakan pelayanan (tidak diskriminatif) untuk status

sosial, agama, ras, suku

c. Etika Publik : Memberikan senyum kepada pasien, Memberikan pertanyaan dengan

sopan, ramah dan santun serta memperlakukan pasien dengan ramah dan memberikan

informasi dengan benar, menggunakan pakaian yang rapi dan pantas

Page 9: Terri Final 2 Terbaru

d. Komitmen Mutu : Melakukan anamnesa, pemeriksaan klinis dan fisik, menegakkan

diagnosa yang sesuai prosedur, tidak melenceng dari ketentuan dan menjaga privasi,

bekerja sesuai dengan kompetensi. Untuk pasien yang diluar cakupan pelayanan

puskesmas seperti pembuatan crown atau penambalan composite maka akan dirujuk

ke fasilitas kesehatan yang lebih baik

e. Anti Korupsi : tidak menarik biaya untuk pasien yang menggunakan ASKES atau

JAMKESMAS atau BPJS, menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin serta

hasil pemeriksaan dan diagnosa pasien tidak ada yang dimanipulasi

Foto Pelaksanaan Kegiatan:

(Gambar 4. Dokter melakukan tambalan Fuji pada gigi pasien yang berlubang dan

perawat membantu mengadukan bahan tambalan dan memberikan ke dokter apabila

sudah siap dilakukan penambalan)

Page 10: Terri Final 2 Terbaru

5. MELAKUKAN PEMULIHAN FUNGSI GIGI DAN MULUT KOMPLEKS

TINGKAT PERTAMA

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 5

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Pelayanan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana merupakan kewajiban

seorang dokter gigi, dimana dalam hal ini membantu pasien untuk tetap mempertahankan

giginya tanpa harus dilakukan pencabutan namun hal ini kasus ini hanya untuk yang

indikasi kasus giginya yang mana mahkota gigi masih banyak yang utuh bukan Gangren

Radiks atau sisa akar. Apabila sudah sampai Gangren Radiks atau sisa akar maka indikasi

untuk pencabutan.

ANEKA :

a. Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam anamnesa dan pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang apabila diperlukan, menegakkan diagnosa sesuai dengan

kondisi pasien yang sebenarnya dan memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas

b. Nasionalisme : melakukan anamnesa (tanya jawab) dengan menggunakan Bahasa

Indonesia, tidak membeda-bedakan pelayanan (tidak diskriminatif) untuk status

sosial, agama, ras, suku

Page 11: Terri Final 2 Terbaru

c. Etika Publik : Memberikan senyum kepada pasien, Memberikan pertanyaan dengan

sopan, ramah dan santun serta memperlakukan pasien dengan ramah dan memberikan

informasi dengan benar, menggunakan pakaian yang rapi dan pantas

d. Komitmen Mutu : Melakukan anamnesa, pemeriksaan klinis dan fisik, menegakkan

diagnosa yang sesuai prosedur, tidak melenceng dari ketentuan dan menjaga privasi,

bekerja sesuai dengan kompetensi.

e. Anti Korupsi : tidak menarik biaya untuk pasien yang menggunakan ASKES atau

JAMKESMAS atau BPJS, menggunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin serta

hasil pemeriksaan dan diagnosa pasien tidak ada yang dimanipulasi

Foto Pelaksanaan Kegiatan:

(Gambar 5. Dokter melakukan perawatan saluran akar dengan memberikan bahan

sterilsasi CHKM pada saluran akar gigi. CHKM adalah bahan desifektan pada perawatan

salauran akar)

Page 12: Terri Final 2 Terbaru

6. MELAKUKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 6

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Dokter melakukan anamnesa, pemeriksaan klinis dan fisik, menegakkan diagnosa,

dan memberi terapi, misalnya scalling manual dan kuretase manual oleh karena alat

scaller kami tidak ada sehingga menggunakan alat yang ada saja.

ANEKA :

a. Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam anamnesa dan pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang apabila diperlukan, menegakkan diagnosa sesuai dengan

kondisi pasien yang sebenarnya dan memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas

b. Nasionalisme : melakukan anamnesa (tanya jawab) dengan menggunakan Bahasa

Indonesia, tidak membeda-bedakan pelayanan (tidak diskriminatif) untuk status

sosial, agama, ras, suku

c. Etika Publik : Memberikan senyum kepada pasien, Memberikan pertanyaan dengan

sopan, ramah dan santun serta memperlakukan pasien dengan ramah dan memberikan

informasi dengan benar, menggunakan pakaian yang rapi dan pantas

Page 13: Terri Final 2 Terbaru

d. Komitmen Mutu : Melakukan anamnesa, pemeriksaan klinis dan fisik, menegakkan

diagnosa yang sesuai prosedur, tidak melenceng dari ketentuan dan menjaga privasi,

bekerja sesuai dengan kompetensi.

e. Anti Korupsi : untuk pasien scalling baik BPJS, jamkesda dan umum maka akan

dikenakan tarif sesuai dengan perda yang berlaku, menggunakan waktu seefektif dan

seefisien mungkin serta hasil pemeriksaan dan diagnosa pasien tidak ada yang

dimanipulasi

Foto Pelaksanaan Kegiatan:

(Gambar 6. Dokter sedang melakukan pembersihan karang gigi secara manual kepada

pasien)

Page 14: Terri Final 2 Terbaru

7. MELAKUKAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

( INISIATIF SENDIRI)

Kegiatan :

Memberikan informasi disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan individu, keluarga,

kelompok, masyarakat dengan lengkap, kreatif, mudah dimengerti dan dilakukan sesuai

dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan

Tanggal : Sabtu, 24 Oktober 2015

Daftar Lampiran : Foto kegiatan 7, Surat Tugas, Surat Permohonan Sendiri, Daftar

hadir peserta penyuluhan

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Penyuluhan medik diberikan sesuai dengan harapan masyarakat semakin mau

menjaga dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulutnya

ANEKA :

a. Akuntabilitas : Saya memiliki akuntabilitas untuk selalu memberikan penyuluhan

medik mengenai kesehatan Gigi dan Mulut kepada masyarakat

b. Nasionalisme : Materi yang diberikan dengan menggunakan bahasa indonesia yang

baik dan benar

c. Etika Publik : Materi diberikan dengan teknik diskusi dan tanya jawab kepada

masyarakat

d. Komitmen Mutu: Materi yang disampaikan secara benar serta mudah dipahami

e. Anti Korupsi : Disiplin dalam penggunaan waktu selama pemberian materi sesuai

dengan alokasi tempat, waktu dan perencanaan

Page 15: Terri Final 2 Terbaru

Foto Pelaksanaan Kegiatan:

(Gambar 7. Dokter melakukan penyuluhan bersama ibu-ibu yang anaknya sudah

dilakukan imunisasi)

Page 16: Terri Final 2 Terbaru

8. MEMBUAT CATATAN MEDIK GIGI DAN MULUT RAWAT JALAN

Kegiatan :

Penulisan identitas dengan lengkap, penulisan anamnesis, pemeriksaan fisik,

diagnosa dan terapi secara sistematis dalam buku rekam medis

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 8

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Dokter melakukan anamnesa dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan

benar. Mencatat semua data pada catatan medik pasien dan tanpa manipulasi data dan

tidak megambil keuntungan bagi pihak yang tidak berkepentingan. Hal tersebut sudah

diatur sesuai dengan kode etik kedokteran

ANEKA :

Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam mengisi catatan medik yang sistematis

sehingga memudahkan dalam pencarian data bila diperlukan

Nasionalisme : Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

Etika Publik : Memberikan pelayanan dengan ramah dan sopan sehingga pasien

dapat dengan nyaman memberi informasi yang diperlukan untuk mengetahui gejala

penyakit dan riwayat penyakit. Sebelum melakukan pemeriksaan, dokter meminta

ijin dengan sopan sehingga pasien merasa dihargai. Setelah itu menegakkan diagnosa

dan memberikan terapi yang rasional. Selain itu menjaga kerahasiaan pasien

Komitmen Mutu: Dokter melakukan pencatatan rekam medik dan menjaga

kerahasiaan data yang ada.

Page 17: Terri Final 2 Terbaru

Anti Korupsi : Proses mencatat rekam medik tidak ada manipulasi data serta tidak

mengambil keuntungan bagi pihak yang tidak berkepentingan

Foto Pelaksanaan Kegiatan :

(Gambar 8. Dokter melakukan pencatatan baik dari keluhan, hasil pemeriksaan, riwayat

pasien, diagnosa, tindakan terapi dan pemberian obat semua ditulis di kartu status sebagai

rekam medis pasien)

Page 18: Terri Final 2 Terbaru

9. MELAYANI ATAU MENERIMA KONSULTASI DARI LUAR ATAU

KELUAR

Kegiatan :

Menerima dengan baik dan memberikan pelayanan konsultasi kesehatan gigi dan

mulut pasien yang berasal bukan dari instansi tempat bekerja, atau bekrja sama dengan

dokter yang lebih berkompeten apabila ada hubungannya dengan penyakit sistemik

pasien

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 9

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Saat melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan, terkadang saya

menerima permintaan konsultasi dari instansi yang bukan berasal dari tempat saya

bekerja. Saya selaku dokter gigi yang menerima dan melayani konsultasi dari luar harus

memperlakukan pasien dengan sebaik-baiknya, dan apabila ada keadaan patologis yang

membahayakan, saya akan berusaha memberikan pengobatan sebaik-baiknya dan

semaksimal mungkin, setidaknya mengurangi kesakitan pasien. Melakukan kerja sama

dengan dokter yang lebih berkompeten apabila dicurigai ada diperparah dengan kondisi

penyakit sistemik pasien.

ANEKA :

a. Akuntabilitas: Masyarakat mendapatkan konsultasi yang diinginkan

b. Nasionalisme: Pasien yang datang dari mana pun untuk berkonsultasi mendapatkan

perlakuan semua sama tanpa memandang RAS, agama, suku,dll.

Page 19: Terri Final 2 Terbaru

c. Etika Publik: Pasien yang datang mendapatkan perlakuan yang baik dan penangganan

yang baik juga

d. Komitmen Mutu: Pasien mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar dan prosedur

yang berlaku

e. Anti Korupsi: Pasien yang datang untuk berkonsultasi tidak dipunggut biaya

Foto Pelaksanaan Kegiatan :

Page 20: Terri Final 2 Terbaru

(Gambar 9.a dan Gambar 9.b. Dokter sedang memeriksakan kondisi gigi pasien yang

ingin dilakukan pencabutan gigi anteriornya namun pasien memiliki riwayat penyakit

Diabetes mielitus, namun pasien tidak bisa dilakukan tindakan oleh karena sudah 3x

melakukan pengencekan gula darah selalu tinggi padahal pasien sudah melakukan diet

secara benar. Gambar 9. C. Dokter memberikan surat konsultasi ke Dokter Spesialis

Penyakit Dalam di Rumah sakit untuk penangganan yang lebih berkompeten untuk

mengatasi penyakit Gula darah nya yang selalu tinggi, demi penangganan yang lebih

lanjut.)

Page 21: Terri Final 2 Terbaru

10. MELAYANI ATAU MENERIMA KONSUL DARI DALAM

Kegiatan :

Memberikan pelayanan konsultasi kesehatan gigi dan mulut dari poli umum atau

KIA dan memberikan terapi apabila terdapat keadaan patologis di Rongga mulutnya.

Tanggal : 19-31 Oktober 2015, kecuali hari minggu dan hari libur nasional

Daftar Lampiran : Foto Kegiatan 10

Penjelasan Keterkaitan dengan Nilai Dasar :

Saat melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan, terkadang saya

menerima permintaan konsultasi dari poli lain seperti poli umum, KIA dan poli-poli yang

lain yang juga membutuhkan penanganan tambahan dari dokter gigi. Setelah diberikan

pengobatan, tindakan dan informasi dari saya, saya akan bekerjasama dengan tenaga

medis yang meminta konsultasi mengenai kelanjutan perkembangan kondisi pasien

selanjutnya

ANEKA :

a. Akuntabilitas: Saya memiliki akuntabilitas mampu memberikan pelayanan konsultasi

baik dengan poli-poli yang ada di Puskesmas saya bekerja, dan memberikan terapi

apabila ada kondisi patologis di rongga mulut pasien

b. Nasionalisme: Pelayanan diberikan tanpa membedakan suku,agama, ras dan status

sosialnya

c. Etika Publik: Pelayanan konsultasi yang ramah, sopan, cepat, dan tanggap serta

terjaga kerahasiaannya serta bekerjasama baik dengan tenaga medis yang meminta

konsultasi.

d. Komitmen Mutu: Memberikan pelayanan konsultasi yang berkualitas.

Page 22: Terri Final 2 Terbaru

e. Anti Korupsi: Memberikan pelayanan konsultasi baik dalam pengobatan ataupun

informasi yang akurat dan tidak mengada-ngada

Foto Pelaksanaan Kegiatan :

(Gambar 10. Dokter melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada Ibu hamil)

Page 23: Terri Final 2 Terbaru

B. ANALISIS DAMPAK ANEKA

1. MELAKUKAN PELAYANAN MEDIK GIGI DAN MULUT UMUM RAWAT

JALAN TINGKAT PERTAMA

Kegiatan :

Melakukan Anamnesa, pemeriksaan klinis dan fisik, pemeriksaan penunjang

apabila diperlukan, menegakkan diagnosa dan memberikan terapi sesuai standar

pelayanan puskesmas

Grafik 1. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan Melakukan Pelayanan Medik

Gigi Dan Mulut Umum Rawat Jalan Tingkat Pertama

A. AKUNTABILITAS

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter sudah melakukan pelayanan medik gigi

dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama dengan baik hal ini terlihat dari nilai

Page 24: Terri Final 2 Terbaru

mean Akuntabilitas yang diberikan responden sebesar 4,20. Sudah menjadi tanggung

jawab seorang dokter gigi umum sebelum melakukan tindakan harus melakukan

pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama terlebih dahulu.

Hal ini berdasarkan, bahwa Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan

profesinya sesuai dengan standar profesi (Kode Etik Kedokteran Indonesia dan

Pedoman Penatalaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia, MKEK, 2004 Pasal

2).Apabila sebagai dokter tidak bertanggung jawab dalam melakukan pelayanan

medik, baik dalam hal anamnesis, pemeriksaan klinis dan fisik, dan pemberian obat

terhadap pasien, maka dapat terjadi kesalahan baik itu yang sederhana sampai kepada

hal yang fatal yang dapat menyebabkan kerugian pada pasien, bahkan dapat

menyebabkan kematian pasien

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan medik gigi

dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama sudah mewujudkan nilai-nilai

nasionalisme, hal ini terlihat dari nilai mean Nasionalisme yang diberikan responden

sebesar 4,45. Salah satu nilai Nasionalisme adalah kepedulian. Dalam menjalankan

tugasnya sebagai dokter gigi, dokter gigi juga diharapkan bisa mengerti dan peduli

akan setiap keluhan pasien. Apabila pasien merasa diperdulikan maka pasien dengan

mudahnya menceritakan keluhannya, kebiasaannya dan riwayat penyakitnya secara

jujur terus terang dan tidak ada rasa ketakutan. Hal ini sangat membantu pelayanan

dalam menentukan diagnosa dan tindakan atau terapi yang akan diberikan kepada

pasien. Hal ini berdasarkan pada wujud pelayanan yang didambakan masyarakat

yaitu adanya kemudahan mendapatkan pelayanan, pelayanan yang wajar, perlakuan

Page 25: Terri Final 2 Terbaru

yang sama, jujur, terus terang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi, 1995) Apabila

seorang dokter gigi tidak memiliki rasa kepedulian kepada pasien serta sifat yang

angkuh dapat menyebabkan pasien merasa tidak nyaman untuk menceritakan apa

yang dirasakannya kepada dokter, dan pasien pun tidak akan mau lagi berkunjung ke

Poli Gigi Puskesmas Melati untuk berobat kembali.

C. ETIKA PUBLIK

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan medik gigi

dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama selalu bersikap ramah dan sopan

kepada pasien, hal ini terlihat dari nilai mean Etika Publik yang diberikan responden

sebesar 4,57. Dalam melakukan pelayanan hendaknya senantiasa menjalankan 5S

yaitu senyum, salam, sapa, sopan dan santun (Santoso, Kristianto 1993). Tanpa etika,

pasien akan merasa diperlakukan tidak pantas. Tentu saja ini dapat menyinggung

perasaan pasien

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa sebagian besar responden menyatakan puas

dengan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama yang

telah diberikan dokter kepada pasien, hal ini terlihat dari hasil mean Komitmen Mutu

yang diberikan responden sebesar 4,30. Layanan yang diberikan kepada pasien

seharusnya berorientasi pada mutu dan akan terwujud tatkala apa yang diberikan

dapat diterima oleh semua pihak lain dengan baik, sehingga mereka merasa puas

(Azim jamal, 2014). Tanpa Komitmen mutu, maka pelayanan rawat jalan yang

memuaskan tidak akan tercapai.

Page 26: Terri Final 2 Terbaru

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan medik gigi

dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama selalu jujur, transparan dan

menceritakan sesuai dengan kenyataan tanpa mengharapkan apa-apa dari setiap

pelayanan yang diberikan, hal ini terlihat dari nilai mean Anti Korupsi yang diberikan

responden sebesar 4,00. Kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya

sesuai dengan kenyataan (Stephen R.Covey, 2006). Tanpa Anti Korupsi, kecurangan

bisa saja terjadi di pelayanan rawat jalan. Misalnya, seorang dokter yang

memberikan obat paten tambahan yang sebenarnya tidak diperlukan pasien, menarif

pasien umum bukan sesuai perda.

Page 27: Terri Final 2 Terbaru

2. MELAKUKAN TINDAKAN KHUSUS MEDIK GIGI DAN MULUT TINGKAT

SEDERHANA

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, meminta persetujuan dari pasien atau keluarga

pasien atas tindakan yang akan dikerjakan, memberikan terapi untuk kondisi pasien dan

penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Grafik 2. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan melakukan tindakan khusus

medik gigi dan mulut tingkat sederhana

A. AKUNTABILITAS

Page 28: Terri Final 2 Terbaru

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan medik tindakan

khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana sudah mewujudkan nilai-nilai

akuntabilitas dengan baik hal ini te0rlihat dari nilai mean akuntabilitas yang diberikan

responden sebesar 4,17. Akuntabilitas ini merupakan tanggung jawab 2 arah baik yang

menuntut tanggung jawab (pasien) dan yang bertanggung jawab (dokter atau petugas

medis lainnya) (mulgan, 2003). Tanpa akuntabilitas, tindakan khusus medik gigi dan

mulut tingkat sederhana oleh dokter gigi mungkin tidak dilaksanakan dengan baik.

Karena tindakan ini cukup menyita waktu, tenaga dalam pelaksanaannya dan dalam

pelaksanaannya apabila tidak hati-hati akan menyebabkan hal yang fatal.

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan tindakan khusus

medik gigi dan mulut tingkat sederhana sudah mewujudkan nilai-nilai nasionalisme

dengan baik hal ini terlihat dari nilai mean nasionalisme yang diberikan responden

sebesar 4,25. Nilai nasionalisme ini merupakan perwujudan pelayanan yang didambakan

masyarakat yaitu kemudahan mendapatkan pelayanan, pelayanan yang wajar, perlakuan

yang sama, jujur, terus terang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi, 1995) Tanpa

Nasionalisme, tindakan khusus gigi dan mulut tingkat sederhana oleh dokter gigi hanya

bisa dilakukan untuk kalangan tertentu saja. Yang sesuku, atau seagama saja, dan

seterusnya.

C. ETIKA PUBLIK

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan tindakan khusus

medik gigi dan mulut tingkat sederhana selalu bersikap ramah dan sopan kepada pasien,

Page 29: Terri Final 2 Terbaru

hal ini terlihat dari nilai mean etika publik yang diberikan responden sebesar 4,42. Ramah

dan sopan merupakan nilai-nilai didalam etika publik. Etika sebagai sistem penilaian

perilaku untuk menentukan perbuatan yang pantas serta mengarahkan apa yang

seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991) Tanpa Etika publik,

tindakan mungkin akan dilakukan dengan seenaknya sendiri, tanpa ijin dari pasien, serta

tergesa-gesa dalam mengerjakannya.

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan

pelayanan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana yang telah diberikan

dokter kepada pasien, hal ini terlihat dari hasil mean nilai komitmen mutu yang diberikan

responden sebesar 4,08. Layanan yang diberikan kepada pasien seharusnya berorientasi

pada mutu dan akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat diterima oleh semua pihak

lain dengan baik, sehingga mereka merasa puas (Azim jamal, 2014) Tindakan yang

dikerjakan tanpa dilandasi dengan komitmen mutu, maka pengerjaannya akan asal-asalan,

hal ini tentu saja akan mengurangi kepuasan pasien.

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan tindakan khusus

medik gigi dan mulut tingkat sederhana selalu jujur, transparan dan menceritakan sesuai

dengan kenyataan tanpa mengharapkan apa-apa dari setiap pelayanan yang diberikan, hal

ini terlihat dari nilai mean anti korupsi yang diberikan responden sebesar 4,00. Kejujuran

berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan kenyataan (Stephen

Page 30: Terri Final 2 Terbaru

R.Covey, 2006) Tanpa Anti Korupsi, kecurangan bisa saja terjadi di pelayanan rawat

jalan. Bisa saja ASN meminta biaya tambahan atas tindakan yang sudah dilakukan

3. MELAKUKAN TINDAKAN DARURAT MEDIK GIGI DAN MULUT

TINGKAT PERTAMA

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, meminta persetujuan dari pasien atau keluarga

pasien atas tindakan yang akan dikerjakan, penanda tanganan INFORM CONSENT,

melakukan tindakan darurat medik atau pertolongan pertama pada pasien sesuai

kompetensi dan standar puskesmas dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Page 31: Terri Final 2 Terbaru

Grafik 3. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan melakukan tindakan darurat medik

gigi dan mulut tingkat pertama

A. AKUNTABILITAS

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam sudah melakukan pelayanan tindakan

darurat medik gigi dan mulut tingkat pertama dengan mewujudkan nilai-nilai

akuntabilitas dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean akuntabilitas yang diberikan

responden sebesar 4,33. Akuntabilitas ini merupakan tanggung jawab 2 arah baik yang

menuntut tanggung jawab (pasien) dan yang bertanggung jawab (dokter atau petugas

medis lainnya) (mulgan, 2003). Tanpa akuntabilitas, tindakan darurat medik gigi dan

mulut komplek tingkat pertama oleh dokter gigi mungkin tidak dilaksanakan. Karena

tindakan ini butuh kecermatan dan jangan tergesa-gesa. Apabila dikerjakan dengan tidak

hati-hati maka akan menyebabkan hal yang fatal dan dapat menyebabkan kematian pada

pasien.

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan melakukan pelayanan

tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat pertama sudah mewujudkan nilai-nilai

nasionalisme dengan baik hal ini terlihat dari nilai mean nasionalime yang diberikan

responden sebesar 4,50. Nilai Nasionalisme ini merupakan perwujudan pelayanan yang

Page 32: Terri Final 2 Terbaru

didambakan masyarakat yaitu kemudahan mendapatkan pelayanan, pelayanan yang

wajar, perlakuan yang sama, jujur, terus terang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi, 1995)

Tanpa nasionalisme, tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat pertama oleh dokter

gigi hanya bisa dilakukan untuk kalangan tertentu saja. Yang sesuku, atau seagama saja,

dan seterusnya.

C. ETIKA PUBLIK

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan tindakan darurat

medik gigi dan mulut tingkat pertama selalu bersikap ramah dan sopan kepada pasien, hal

ini terlihat dari nilai mean etika publik yang diberikan responden sebesar 4,67. Ramah

dan sopan merupakan nilai-nilai didalam etika publik. Etika sebagai sistem penilaian

perilaku untuk menentukan perbuatan yang pantas serta mengarahkan apa yang

seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991) Tanpa Etika publik,

tindakan mungkin akan dilakukan dengan seenaknya sendiri, tanpa ijin dari pasien, serta

tergesa-gesa dalam mengerjakannya.

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan

pelayanan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat pertama yang telah diberikan

dokter kepada pasien, hal ini terlihat dari hasil mean nilai komitmen mutu yang diberikan

responden sebesar 4,17. Layanan yang diberikan kepada pasien seharusnya berorientasi

pada mutu dan akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat diterima oleh semua pihak

lain dengan baik, sehingga mereka merasa puas (Azim jamal, 2014) Tindakan yang

Page 33: Terri Final 2 Terbaru

dikerjakan tanpa dilandasi dengan komitmen mutu, maka pengerjaannya akan asal-asalan,

hal ini tentu saja akan mengurangi kepuasan pasien.

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan tindakan darurat

medik gigi dan mulut tingkat pertama selalu jujur, transparan dan menceritakan sesuai

dengan kenyataan tanpa mengharapkan apa-apa dari setiap pelayanan yang diberikan, hal

ini terlihat dari nilai mean anti korupsi yang diberikan responden sebesar 4,00. Kejujuran

berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan kenyataan (Stephen

R.Covey, 2006) Tanpa Anti Korupsi, kecurangan bisa saja terjadi di pelayanan rawat

jalan. Bisa saja ASN meminta biaya tambahan atas tindakan yang sudah dilakukan

Page 34: Terri Final 2 Terbaru

4. PEMULIHAN FUNGSI GIGI DAN MULUT TINGKAT SEDERHANA

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Grafik 4. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan pemulihan fungsi gigi dan mulut

tingkat sederhana

A. AKUNTABILITAS

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam sudah melakukan pelayanan

pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana dengan mewujudkan nilai-nilai

Page 35: Terri Final 2 Terbaru

akuntabilitas dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean akuntabilitas yang diberikan

responden sebesar 4,00. Seorang dokter harus senantiasa berupaya mengatasi keluhan

pasiennya termasuk dalam mengatasi permasalahan oleh karena gigi berlubang, seorang

dokter gigi dalam melaksanakan profesinya harus sesuai dengan standar profesi (Kode

Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Penatalaksanaan Kode Etik Kedokteran

Indonesia, MKEK, 2004 Pasal 2). Apabila sebagai dokter tidak bertanggung jawab dalam

melakukan pelayanan medik dengan baik maka akan terjadi kesalahan dalam setiap

tindakan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana, gigi yang diharapkan dapat

kembali berfungsi bukan malah menjadi keadaan yang lebih patogenesis dikemudian hari.

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan melakukan pelayanan

tindakan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana sudah mewujudkan nilai-

nilai nasionalisme dengan baik hal ini terlihat dari nilai mean nasionalime yang diberikan

responden sebesar 4,60. Nilai nasionalisme ini merupakan perwujudan pelayanan yang

didambakan masyarakat yaitu kemudahan mendapatkan pelayanan, pelayanan yang

wajar, perlakuan yang sama, jujur, terus terang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi, 1995)

Tanpa Nasionalisme, tindakan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana oleh

dokter gigi hanya bisa dilakukan untuk kalangan tertentu saja. Yang sesuku, atau

seagama saja, dan seterusnya.

C. ETIKA PUBLIK

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan melakukan pelayanan

pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana sudah mewujudkan nilai-nilai etika

Page 36: Terri Final 2 Terbaru

publik dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean etika publik yang diberikan responden

sebesar 4,80. Salah satu nilai-nilai dasar etika publik ASN adalah memberikan layanan

kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan

santun (Undang-undang ASN, 2014). Tanpa etika publik, hal ini tentunya akan sulit

terlaksana

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan

pelayanan pelayanan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana yang telah

diberikan dokter kepada pasien, hal ini terlihat dari hasil mean nilai komitmen mutu yang

diberikan responden sebesar 4,40. Layanan yang diberikan kepada pasien seharusnya

berorientasi pada mutu dan akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat diterima oleh

semua pihak lain dengan baik, sehingga mereka merasa puas (Azim jamal, 2014) Tanpa

Komitmen mutu, maka pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana menjadi tidak

memuaskan.

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan pemulihan

fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana selalu jujur, transparan dan menceritakan sesuai

dengan kenyataan tanpa mengharapkan apa-apa dari setiap pelayanan yang diberikan, hal

ini terlihat dari nilai mean anti korupsi yang diberikan responden sebesar 4,20. Kejujuran

berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan kenyataan (Stephen

R.Covey, 2006). Tanpa Anti Korupsi, kecurangan bisa saja terjadi di pelayanan disetiap

pelayanan.

Page 37: Terri Final 2 Terbaru

5. MELAKUKAN PEMULIHAN FUNGSI GIGI DAN MULUT KOMPLEKS

TINGKAT PERTAMA

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Grafik 5. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan melakukan pemulihan fungsi gigi

dan mulut kompleks tingkat pertama

A. AKUNTABILITAS

dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam sudah melakukan pelayanan pemulihan

fungsi gigi dan mulut komplek tingkat pertama dengan mewujudkan nilai-nilai

akuntabilitas dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean akuntabilitas yang diberikan

Page 38: Terri Final 2 Terbaru

responden sebesar 4,14. Seorang dokter harus senantiasa berupaya mengatasi keluhan

pasiennya termasuk dalam mengatasi permasalahan oleh karena gigi berlubang yang

parah namun tidak mau dilakukan pencabutan gigi dan masih dapat dipertahankan.

Seorang dokter gigi dalam melaksanakan profesinya harus sesuai dengan standar profesi

(Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Penatalaksanaan Kode Etik Kedokteran

Indonesia, MKEK, 2004 Pasal 2). Apabila sebagai dokter tidak bertanggung jawab dalam

melakukan pelayanan medik yang baik maka akan terjadi kesalahan dalam setiap

pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat pertama, gigi yang diharapkan dapat

tetap dipertahankan tanpa adanya pencabutan malah menjadi keadaan yang lebih

patogenesis yang membahayakan pasien dikemudian hari.

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan melakukan pelayanan

tindakan pemulihan fungsi gigi dan mulut komplek tingkat pertama sudah mewujudkan

nilai-nilai nasionalisme dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean nasionalime yang

diberikan responden sebesar 4,71. Nilai nasionalisme ini merupakan perwujudan

pelayanan yang didambakan masyarakat yaitu kemudahan mendapatkan pelayanan,

pelayanan yang wajar, perlakuan yang sama, jujur, terus terang, dan bermutu (Arif faizal

& sujudi, 1995). Tanpa Nasionalisme, tindakan pemulihan fungsi gigi dan mulut komplek

tingkat pertama oleh dokter gigi hanya bisa dilakukan untuk kalangan tertentu saja. Yang

sesuku, atau seagama saja, dan seterusnya.

C. ETIKA PUBLIK

Page 39: Terri Final 2 Terbaru

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan melakukan pelayanan

pemulihan fungsi gigi dan mulut komplek tingkat pertama sudah mewujudkan nilai-nilai

etika publik dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean etika publik yang diberikan

responden sebesar 4,85. Salah satu nilai-nilai dasar etika publik ASN adalah memberikan

layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat akurat, berdaya guna, berhasil

guna, dan santun (Undang-undang ASN, 2014). Dalam melakukan pelayanan pemulihan

fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat pertama harus bertindak dengan cepat, tepat,

tanggap, jujur, berdaya guna, namun tetap santun. Tanpa etika publik, hal ini tentunya

akan sulit terlaksana

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan

pelayanan pelayanan pemulihan fungsi gigi dan mulut komplek tingkat pertama yang

telah diberikan dokter kepada pasien, hal ini terlihat dari hasil mean nilai komitmen mutu

yang diberikan responden sebesar 4,57. Layanan yang diberikan kepada pasien

seharusnya berorientasi pada mutu dan akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat

diterima oleh semua pihak lain dengan baik, sehingga mereka merasa puas (Azim jamal,

2014) Tanpa komitmen mutu, maka pemulihan fungsi gigi dan mulut komplek tingkat

pertama menjadi tidak memuaskan.

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan pemulihan

fungsi gigi dan mulut komplek tingkat pertama selalu jujur, transparan dan menceritakan

sesuai dengan kenyataan tanpa mengharapkan apa-apa dari setiap pelayanan yang

Page 40: Terri Final 2 Terbaru

diberikan, hal ini terlihat dari nilai mean anti korupsi yang diberikan responden sebesar

4,28. Kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan kenyataan

(Stephen R.Covey, 2006). Tanpa anti korupsi, kecurangan bisa saja terjadi di pelayanan

disetiap pelayanan

Page 41: Terri Final 2 Terbaru

6. MELAKUKAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Kegiatan :

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur pelayanan medik gigi dan

mulut umum rawat jalan tingkat pertama, memberikan terapi sesuai standar pelayanan

puskesmas dan penulisan rekam medis pasien dikartu status.

Grafik 6. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan melakukan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut

A. AKUNTABILITAS

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam sudah melakukan pelayanan

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan mewujudkan nilai-nilai akuntabilitas

dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean akuntabilitas yang diberikan responden

sebesar 4,20. Seorang dokter tidak hanya bisa mengatasi keluhan gigi dan mulut pasien

Page 42: Terri Final 2 Terbaru

tapi juga harus bisa melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga

diharapkan dapat mengurangi angka tingginya penyakit gigi dan mulut. Seorang dokter

gigi dalam melaksanakan profesinya harus sesuai dengan standar profesi (Kode Etik

Kedokteran Indonesia dan Pedoman Penatalaksanaan Kode Etik Kedokteran Indonesia,

MKEK, 2004 Pasal 2). Apabila sebagai dokter tidak bertanggung jawab dalam

melakukan pelayanan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan baik maka semakin

tinggi angka penyakit gigi dan mulut.

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan melakukan pelayanan

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sudah mewujudkan nilai-nilai nasionalisme

dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean nasionalime yang diberikan responden

sebesar 4,40. Nilai nasionalisme ini merupakan perwujudan pelayanan yang didambakan

masyarakat yaitu kemudahan mendapatkan pelayanan, pelayanan yang wajar, perlakuan

yang sama, jujur, terus terang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi, 1995) Tanpa

Nasionalisme, melakukan pelayanan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut oleh dokter

gigi hanya bisa dilakukan untuk kalangan tertentu saja. Yang sesuku, atau seagama saja,

dan seterusnya.

C. ETIKA PUBLIK

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut sudah mewujudkan nilai-nilai etika publik dengan baik, hal ini

terlihat dari nilai mean etika publik yang diberikan responden sebesar 4,80. Salah satu

nilai-nilai dasar etika publik ASN adalah memberikan layanan kepada publik secara jujur,

Page 43: Terri Final 2 Terbaru

tanggap, cepat, tepat akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun (Undang-undang

ASN, 2014). Dalam melakukan pelayanan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut harus

bertindak dengan cepat, tepat, tanggap, jujur, berdaya guna, namun tetap santun. Tanpa

etika publik, hal ini tentunya akan sulit terlaksana

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan

pelayanan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang telah diberikan dokter kepada

pasien, hal ini terlihat dari hasil mean nilai komitmen mutu yang diberikan responden

sebesar 4,60. Layanan yang diberikan kepada pasien seharusnya berorientasi pada mutu

dan akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat diterima oleh semua pihak lain

dengan baik, sehingga mereka merasa puas (Azim jamal, 2014) Tanpa komitmen mutu,

maka pelayanan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menjadi tidak memuaskan.

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melakukan pelayanan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut selalu jujur, transparan dan menceritakan sesuai dengan

kenyataan tanpa mengharapkan apa-apa dari setiap pelayanan yang diberikan, hal ini

terlihat dari nilai mean anti korupsi yang diberikan responden sebesar 4,00. Kejujuran

berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan kenyataan (Stephen

R.Covey, 2006). Tanpa Anti Korupsi, kecurangan bisa saja terjadi di pelayanan disetiap

pelayanan

Page 44: Terri Final 2 Terbaru

7. MELAKUKAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

(INISIATIF SENDIRI)

Kegiatan :

Memberikan informasi disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan individu, keluarga,

kelompok, masyarakat dengan lengkap, kreatif, mudah dimengerti dan dilakukan sesuai

dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan

Grafik 7. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan melakukan penyuluhan kesehatan

gigi dan mulut

A. AKUNTABILITAS

Page 45: Terri Final 2 Terbaru

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter sudah melakukan tanggung jawabnya untuk

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan baik, hal ini terlihat dari nilai mean

akuntabilitas yang diberikan responden sebesar 4,10. Penyuluhan kesehatan adalah

penambahan semangat dan pengetahuan seseorang dengan tujuan mengubah atau

mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok, maupun masyarakat untuk

dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan meningkatkan kesehatan gigi dan

mulut(Depkes, 2002). Bila penyuluhan yang diberikan tidak tepat waktu menyebabkan

peserta banyak yang tidak hadir

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melaksanakan Penyuluhan Kesehatan

Gigi Dan Mulut sudah mewujudkan nilai-nilai nasionalisme, hal ini terlihat dari nilai

mean nasionalisme yang diberikan responden sebesar 4,40. Wujud pelayanan yang

didambakan masyarakat adalah adanya kemudahan mendapatkan pelayanan yang wajar,

perlakuan yang sama, jujur, terus terang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi, 1995) Jika

dalam pelaksanaan penyuluhan tidak dilakukan secara adil dan merata pada semua

anggota masyarakat maka akan menciptakan kesenjangan pengetahuan antara masyarakat

sehingga tujuan dari penyuluhan tidak sampai pada semua lapisan masyarakat

C. ETIKA PUBLIK :

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan

gigi dan mulut sudah mewujudkan nilai-nilai etika publik, hal ini terlihat dari nilai mean

etika publik yang diberikan responden sebesar 4,65. Salah-satu kode etik dan kode

perilaku ASN adalah melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan (Undang-

Page 46: Terri Final 2 Terbaru

undang ASN, 2014) Bila dalam menyampaikan materi, dokter bersikap tidak ramah,

menggunakan bahasa yang menyinggung maka dapat menciptakan suasana yang tidak

nyaman, dan para peserta tidak dapat memahami materi dengan baik dan maksud dari

penyuluhan tidak tercapai.

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan

gigi dan mulut sudah mewujudkan nilai-nilai komitmen mutu, hal ini terlihat dari nilai

mean komitmen mutu yang diberikan responden sebesar 4,30. Layanan yang berorientasi

pada mutu akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat diterima oleh pihak lain

dengan baik, sehingga mereka merasa puas (Azim jamal, 2014) Bila informasi

pengetahuan, dan pelatihan dengan tidak tepat kepada peserta dan tidak berdasarkan

pedoman dan keilmuan yang terbaru maka akan muncul persepsi dan pengetahuan yang

keliru pada masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan

gigi dan mulut sudah mewujudkan nilai-nilai anti korupsi, hal ini terlihat dari nilai mean

anti korupsi yang diberikan responden sebesar 4,15. Salah satu nilai anti korupsi adalah

kejujuran. Kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan

kenyataan (Stephen R.Covey, 2006) Jika dalam melaksanakan penyuluhan memungut

kontribusi dari peserta ini akan membuat peserta yang mengikuti merasa keberatan dan

tidak mau hadir

Page 47: Terri Final 2 Terbaru

8. MEMBUAT CATATAN MEDIK GIGI DAN MULUT RAWAT JALAN

Kegiatan :

Penulisan identitas dengan lengkap, penulisan anamnesis, pemeriksaan fisik,

diagnosa dan terapi secara sistematis dalam buku rekam medis

Grafik 8. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan Membuat Catatan Medik Gigi Dan

Mulut Rawat Jalan

A. AKUNTABILITAS

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam membuat catatan medik gigi dan mulut

rawat jalan sudah cukup mewujudkan nilai-nilai akuntabilitas dengan baik hal ini terlihat

dari nilai mean akuntabilitas yang diberikan responden sebesar 3,35. Akuntabilitas

interaksi merupakan pertukaran sosial dua arah antara yang menuntut dan yang menjadi

Page 48: Terri Final 2 Terbaru

bertanggung jawabnya (mulgan, 2003). Salah satu tanggung jawab dokter gigi umum

adalah membuat catatan medik. Catatan medik memuat semua proses pengobatan yang

dijalani pasien. Tanpa catatan medik, maka pengobatan selalu di mulai dari awal, tanpa

mengetahui riwayat penyakit maupun pengobatan sebelumnya. Hal ini mengakibatkan

pelayanan kesehatan menjadi tidak efektif dan efisien

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam membuat catatan medik gigi dan mulut

rawat jalan sudah cukup mewujudkan nilai-nilai nasionalisme dengan baik dengan baik,

hal ini terlihat dari nilai mean nasionalime yang diberikan responden sebesar 3,97. Nilai

nasionalisme ini merupakan perwujudan pelayanan yang didambakan masyarakat yaitu

kemudahan mendapatkan pelayanan, pelayanan yang wajar, perlakuan yang sama, jujur,

terus terang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi, 1995). Tanpa Nasionalisme, catatan

medik setiap pasien tidak akan bisa terjaga kerahasiaannya dan tercatat dengan jelas serta

akurat sesuai data sebenarnya

C. ETIKA PUBLIK

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam membuat catatan medik gigi dan mulut

rawat jalan sudah mewujudkan nilai-nilai etika publik dengan baik, hal ini terlihat dari

nilai mean etika publik yang diberikan responden sebesar 4,32. Etika sebagai sistem

penilaian perilaku untuk menentukan perbuatan yang pantas serta mengarahkan apa yang

seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991) Sudah sepantasnya,

segala sesuatu yang tertulis di catatan medik terjaga kerahasiaannya. Tanpa etika publik,

Page 49: Terri Final 2 Terbaru

maka informasi yang ada di catatan medik dapat disebarluaskan dengan sesuka hati. Hal

ini tentu saja sangat merugikan pasien

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam membuat catatan medik gigi dan mulut

rawat jalan sudah cukup mewujudkan nilai-nilai komitmen mutu dengan baik, hal ini

terlihat dari nilai mean komitmen mutu yang diberikan responden sebesar 3,65. Isi rekam

medik untuk pasien rawat jalan sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai

berikut :

Identitas pasien

Tanggal dan waktu

Hasil anamnesis

Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik

Diagnosis

Rencana penatalaksanaan

Pengobatan dan/ atau tindakan

Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Untuk pasien gigi dilengkapi dengan odontogram klinik, dan

Persetujuan tindakan bila diperlukan

(PERMENKES RI No. 269/ MENKES/ PER/ III/ 2008)

Pembuatan rekam medik yang tidak sesuai SOP menyebabkan catatan medis status

kesehatan pasien menjadi tidak lengkap, menyulitkan dokter lain yang mungkin

Page 50: Terri Final 2 Terbaru

memeriksa pada waktu yang berbeda, serta dapat merugikan pasien, dokter dan perawat,

contohnya bila pasien memiliki riwayat alergi obat, atau riwayat penyakit menular

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter membuat catatan medik gigi dan mulut rawat

jalan sudah cukup mewujudkan nilai-nilai anti korupsi dengan baik, hal ini terlihat dari

nilai mean anti korupsi yang diberikan responden sebesar 3,50. Salah satu nilai anti

korupsi adalah kejujuran. Kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai

dengan kenyataan (Stephen R.Covey, 2006) Catatan medik harus di buat berdasarkan

kondisi yang sebenarnya, tidak mengada-ada. Tanpa adanya kejujuran, catatan medik bisa

saja di manipulasi untuk kepentingan tertentu

Page 51: Terri Final 2 Terbaru

9. MELAYANI ATAU MENERIMA KONSULTASI DARI LUAR ATAU

KELUAR

Kegiatan :

Menerima dengan baik dan memberikan pelayanan konsultasi kesehatan gigi dan

mulut pasien yang berasal bukan dari instansi tempat bekerja, atau bekerja sama dengan

dokter yang lebih berkompeten apabila ada hubungannya dengan penyakit sistemik

pasien

Page 52: Terri Final 2 Terbaru

Grafik 9. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan melayani atau menerima konsultasi

dari luar atau keluar

A. AKUNTABILITAS

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari dalam sudah mewujudkan nilai-nilai akuntabilitas dengan baik, hal ini terlihat dari

nilai mean akuntabilitas yang diberikan responden sebesar 4,20. Akuntabilitas interaksi

merupakan pertukaran sosial dua arah antara yang menuntut dan yang menjadi

bertanggung jawabnya (mulgan, 2003) Salah satu Akuntabiltas seorang dokter gigi adalah

bertanggung jawab untuk melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar dan

apabila dokter tidak bertanggung jawab maka pasien akan kebingungan dan kurang

paham akan informasi yang diberikan dan penangganan yang seharusnya diterima

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari luar atau keluar sudah mewujudkan nilai-nilai nasionalisme, hal ini terlihat dari nilai

mean nasionalisme yang diberikan responden sebesar 4,60. Wujud pelayanan yang

didambakan masyarakat adalah adanya kemudahan mendapatkan pelayanan, pelayanan

yang wajar, perlakuan yang sama, jujur, terusterang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi,

1995) Dokter yang bersikap diskriminatif pada pasien mengakibatkan pasien

mendapatkan pelayanan yang kurang maksimal

C. ETIKA PUBLIK

Page 53: Terri Final 2 Terbaru

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari luar sudah mewujudkan nilai-nilai etika publik, hal ini terlihat dari nilai mean etika

publik yang diberikan responden sebesar 4,80. Etika sebagai sistem penilaian perilaku

untuk menentukan perbuatan yang pantas serta mengarahkan apa yang seharusnya

dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991) ) Salah satu nilai dari etika

publik adalah sopan, ramah dan santun. Apabila dokter yang tidak ramah, bersikap tidak

sopan kepada pasien maka akan membuat pasien merasa tidak nyaman saat konsultasi

atau mengungkapkan keluhan yang dirasakan terlebih pasien tidak mau diajak bekerja

sama

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari luar atau keluar sudah mewujudkan nilai-nilai komitmen mutu, hal ini terlihat dari

nilai mean komitmen mutu yang diberikan responden sebesar 4,40. Layanan yang

berorientasi pada mutu akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat diterima oleh

pihak lain dengan baik, sehingga mereka merasa puas (Azim jamal, 2014) Jika dokter

tidak berkompeten dalam memberikan penjelasan dari konsultasi pasien terhadap dokter,

maka dokter akan kebingungan saat menjelaskan kepada pasien dan dapat mengakibatkan

kesalahan informasi yang disampaikan dan pasien juga mengalami kebingungan akan

penangganan selanjutnya yang sesuai dengan keluhannya.

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter melayani atau menerima konsultasi dari luar

atau keluar sudah mewujudkan nilai-nilai anti korupsi, hal ini terlihat dari nilai mean anti

Page 54: Terri Final 2 Terbaru

korupsi yang diberikan responden sebesar 4,00. Salah satu nilai anti korupsi adalah

kejujuran. Kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan

kenyataan (Stephen R.Covey, 2006) Menarik biaya tambahan saat melakukan konsultasi

pada pasien BPJS dan menarik tarif tidak sesuai Perda pada pasien umum akan merusak

mental dan disiplin seorang dokter, merugikan diri dan orang lain

10. MELAYANI ATAU MENERIMA KONSUL DARI DALAM

Kegiatan :

Memberikan pelayanan konsultasi kesehatan gigi dan mulut dari poli umum atau

KIA dan memberikan terapi apabila terdapat keadaan patologis di Rongga mulutnya.

Grafik 9. Kualitas capaian ANEKA terhadap kegiatan melayani atau menerima

konsul dari dalam

Page 55: Terri Final 2 Terbaru

A. AKUNTABILITAS

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari dalam sudah mewujudkan nilai-nilai akuntabilitas dengan baik, hal ini terlihat dari

nilai mean akuntabilitas yang diberikan responden sebesar 4,17. Akuntabilitas interaksi

merupakan pertukaran sosial dua arah antara yang menuntut dan yang menjadi

bertanggung jawabnya (mulgan, 2003) Jika dokter tidak bertanggung jawab untuk

melayani atau menerima konsultasi dari dalam maka pasien akan kebingungan dan

kurang paham akan informasi yang diberikan

B. NASIONALISME

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari dalam sudah mewujudkan nilai-nilai nasionalisme, hal ini terlihat dari nilai mean

nasionalisme yang diberikan responden sebesar 4,50. Wujud pelayanan yang didambakan

masyarakat adalah adanya kemudahan mendapatkan pelayanan yang wajar, perlakuan

yang sama, jujur, terus terang, dan bermutu (Arif faizal & sujudi, 1995) Dokter yang

bersikap diskriminatif pada pasien mengakibatkan pasien mendapatkan pelayanan yang

kurang maksimal

C. ETIKA PUBLIK

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari dalam sudah mewujudkan nilai-nilai etika publik, hal ini terlihat dari nilai mean etika

publik yang diberikan responden sebesar 4,67. Etika sebagai sistem penilaian perilaku

untuk menentukan perbuatan yang pantas serta mengarahkan apa yang seharusnya

dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991) Salah satu nilai dari etika publik

Page 56: Terri Final 2 Terbaru

adalah sopan, ramah dan santun. Apabila dokter yang tidak ramah, bersikap tidak sopan

kepada pasien maka akan membuat pasien merasa tidak nyaman saat konsultasi atau

mengungkapkan keluhan yang dirasakan dan hal ini akan membuat pasien tidak mau

berkonsultasi untuk kunjungan berikutnya

D. KOMITMEN MUTU

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari dalam sudah mewujudkan nilai-nilai komitmen mutu, hal ini terlihat dari nilai mean

komitmen mutu yang diberikan responden sebesar 4,50. Layanan yang berorientasi pada

mutu akan terwujud tatkala apa yang diberikan dapat diterima oleh pihak lain dengan

baik, sehingga mereka merasa puas (Azim jamal, 2014) Jika dokter tidak berkompeten

dalam memberikan penjelasan dari konsultasi pasien terhadap dokter, maka dokter akan

kebingungan saat menjelaskan kepada pasien dan dapat mengakibatkan kesalahan

informasi yang disampaikan

E. ANTI KORUPSI

Dilihat dari data tersebut bahwa dokter dalam melayani atau menerima konsultasi

dari dalam sudah mewujudkan nilai-nilai anti korupsi, hal ini terlihat dari nilai mean anti

korupsi yang diberikan responden sebesar 4,33. Salah satu nilai anti korupsi adalah

kejujuran. Kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan

kenyataan (Stephen R.Covey, 2006). Menarik biaya tambahan saat melakukan konsultasi

pada pasien BPJS dan menarik tarif tidak sesuai Perda pada pasien umum akan merusak

mental dan disiplin seorang dokter, merugikan diri dan orang lain

Page 57: Terri Final 2 Terbaru

C. CATATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi di dampingi oleh Mentor dan Coach Widyaiswara

selama masa pelaksanaan hingga seminar, sehingga perlu dilakukannya konsultasi dan

koordinasi terkait.

a. KONSULTASI DENGAN MENTOR

Nama Peserta : drg. Jan Terrie

Instansi : UPT Puskesmas Melati, Kabupaten Kapuas

Tempat aktualisasi : UPT Puskesmas Melati, Kabupaten Kapuas

No. Tanggal Kegiatan OutputParaf

Mentor

1. 19 Oktober

2015

Melaporkan ke tempat

tugas

Menyerahkan SK mentor

Siap menjalankan

Aktualisasi Aneka

Pasien yang berobat sudah

terlayani dengan baik dan

Page 58: Terri Final 2 Terbaru

Melakukan pelayanan

medik gigi dan mulut

umum rawat jalan tingkat

pertama

Melakukan tindakan

darurat medik gigi tingkat

pertama

Membuat catatan medik

gigi dan mulut rawat jalan

diberikan pengobatan

sesuai standar pelayanan

Pelayanan untuk tindakan

gawat darurat dapat

terlaksana dengan baik dan

pasien dapat menerima

pertolongan pertama untuk

mengatasi keluhannya

Data medis sudah tertulis

lengkap di rekam medis

dan sudah

didokumentasikan.

2. 20 Oktober

2015

Pemulihan fungsi gigi dan

mulut tingkat sederhana

Melayani atau menerima

konsul dari dalam

Pasien mendapatkan

pelayanan yang baik dan

sesuai yang diharapkan

yaitu dengan melakukan

penambalan gigi yang

berlubang sehingga fungsi

kunyah nya telah lama

hilang dapat dikembalikan

Pasien dapat mengetahui

penyakitnya secara lebih

Page 59: Terri Final 2 Terbaru

jelas dan detail

3. 21 Oktober

2015

Melakukan pemulihan

fungsi gigi dan mulut

kompleks tingkat pertama

Melayani atau menerima

konsultasi dari luar atau

keluar

Pasien dapat menerima

Pasien merasa senang dan

puas dikarenakan gigi nya

tidak dilakukan

pencabutan dan masih bisa

dipertahankan semaksimal

mungkin dengan cara

perawatan endodontik atau

mumifikasi

pelayanan sebagaimana

mestinya.Pasien mendapat

bantuan untuk

memperoleh penangganan

yang lebih lanjut dan lebih

berkompeten

4. 22 Oktober

2015

Melakukan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut

Konsultasi mengenai

kegiatan penyuluhan dan

Melakukan tindakan

seperti pembuangan

karang gigi (scaling) dan

kuretase secara manual.

Page 60: Terri Final 2 Terbaru

pengobatan ke Puskesmas

Pembantu Nyaru menteng

Setelah dilakukan

tindakan, memberikan

edukasi tentang

pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut

dan melakukan kontrol 6

bulan sekali ke dokter gigi

Mentor menyetujui

kegiatan yang akan

dilakukan

5. 23 Oktober

2015

Melakukan tindakan

khusus medik gigi dan

mulut tingkat sederhana

Pelayanan untuk tindakan

khusus gigi dan mulut

tingkat sederhana dapat

terlaksana dengan baik dan

pasien dapat menerima

pelayanan yang

diharapkan

6. 24 Oktober

2015

Melakukan Penyuluhan

Kesehatan Gigi dan Mulut di

Posyandu

Penyuluhan telah dilaksanakan,

masyarakat dapat memahami

dan mengerti materi yang

diberikan sehingga

meningkatkan pengetahuan

masyarakat mengenai

Page 61: Terri Final 2 Terbaru

pentingnya kesehatan gigi dan

mulut

7. 26 Oktober

2015

Melanjutkan kegiatan apabila

ada yang belum terlaksana

8. 28 Oktober

2015

Konsultasi dengan mentor Mentor memberi tanggapan

dan bimbingan

Mulai memberikan bukti dan

hasil aktualisasi kepada mentor

Mentor memberi tanggapan

dan bimbingan

Memberikan laporan

aktualisasi BAB I-IV kepada

mentor

Mentor memberi tanggapan

dan bimbingan

9. 1 November

2015

Konsultasi dengan mentor Mentor memberi tanggapan

dan bimbingan

Memberikan laporan

aktualisasi BAB I - BAB V

kepada mentor

Mentor memberi tanggapan

dan bimbingan

Bimbingan terakhir dengan

mentor serta pemberian nilai

oleh mentor

Mentor memberikan saran,

nasehat serta, mengisi lembar

penilaian mentor

Page 62: Terri Final 2 Terbaru

b. KONSULTASI DENGAN COACH

NAMA PESERTA : drg. Jan Terrie

INSTANSI : UPT Puskesmas Melati

TEMPAT AKTUALISASI : UPT Puskesmas Melati

No Tanggal Kegiatan Output Telepon/

SMS/

Email/

DLL

Paraf

Coach

1. 19-10-2015 Konsultasi BAB

IV dan kegiatan

aktualisasi

Coach memberi

masukan

Bbm

group

email

2. 24-09-2015 Diskusi BAB IV

Analisis Dampak

Mendapat

gambaran tentang

analisis dampak

BBM

Group

3. 25-10-2015 Diskusi BAB IV

point mengenai

lembar konsultasi

coach dan mentor

Coach memberi

masukan dan

arahan dan

memberitahu

untuk mengganti

BBM

Group

email

Page 63: Terri Final 2 Terbaru

kata komunikasi

dengan konsultasi

serta

mengingatkan

untuk paraf

mentor

4. 27-10-2015 Konsultasi BAB

IV tentang daftar

kegiatan dan

BAB V tentang

sub bab a, b dan c

Mentor

membrerikan

masukan dan

arahan

Bbm

group

email

5. 31-10-2015 Bimbingan tatap

muka tahap akhir

Coach

memperbaiki dan

memberi

pemahaman

terhadap peserta,

termasuk hal-hal

yang belum

dimengerti

Page 64: Terri Final 2 Terbaru

peserta

D. HAMBATAN DAN HALANGAN

Hambatan dan kendala dari pelayanan selama ini adalah mengenai kerusakan dental

unit sehingga terbatas dalam memberikan pelayanan padahal kunjungan pasien ke poli

gigi di puskesmas melati tinggi.

Hambatan kedua adalah mengenai SDM yang sudah tidak semangat lagi, karena

sudah mau pensiun.

Hambatan ketiga adalah seringnya hilang kartu status pasien sehingga mempersulit

petugas dalam melakukan terapi atau tindakan selanjutnya terlebih pada pasien yang

memiliki riwayat penyakit sistemik yang memerlukan perhatian khusus.