tesis karakter tokoh naskah film the terminal karya …

244
TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA SACHA GERVASI DAN JEFF NALHAM (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) THE FIGURE’S CHARACTER IN THE TERMINAL FILM SCRIPT BY SACHA GERVASI AND JEFF NALHAM (A LITERATURE PSYCHOLOGY SASTRA) Oleh : SITTI ZULLIANI Z NIM : 04. 08. 891. 2013 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

TESIS

KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA SACHA GERVASI DAN JEFF NALHAM

(TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)

THE FIGURE’S CHARACTER IN THE TERMINAL FILM SCRIPT BY SACHA GERVASI AND JEFF NALHAM

(A LITERATURE PSYCHOLOGY SASTRA)

Oleh :

SITTI ZULLIANI Z NIM : 04. 08. 891. 2013

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …
Page 3: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …
Page 4: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …
Page 5: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

i

KARAKTER TOKOH DALAM NASKAH FILM TERMINAL KARYA SACHA GERVASI DAN JEFF NALHAM (TINJAUAN

PSIKOLOGI SASTRA)

THE FIGURE’S CHARACTERS IN THE TERMINAL FILM SCRIPT BY SASCHA GERVASI AND JEFF NALHAM

(A LITERATURE PSYCOLOGI SASTRA)

Sebagai Salah satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister

Program Studi

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun dan Diajukan oleh

SITTI ZULLIANI Z

NIM 04. 08. 891. 2013

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

2015

Page 6: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

ii

TESIS

KARAKTER TOKOH DALAM NASKAH FILM TERMINAL KARYA SACHA GERVASI DAN JEFF NALHAM (TINJAUAN

PSIKOLOGI SASTRA)

Yang disusun dan diajukan oleh

SITTI ZULLIANI Z NIM: 04.08.891.2013

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis Pada tanggal.16 Oktober 2015

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Andi Syukri Syamsuri, M.Hum) Dr. Siti Aida Azis, M.Pd) NBM. 858 625 NBM. 853 936

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana

(Prof. Dr. H.M. Ide Said D.M.,M.Pd) NBM. 988 463

Ketua Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(Dr. AbdRahmanRahim,M.Hum) NBM. 922 699

Page 7: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tesis : Karakter Tokoh dalam Naskah Film TheTerminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham (Tinjauan Psikologi Sastra)

Nama Mahasiswa : SITTI ZULLIANI Z NIM : 04.08. 891. 2013 Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Studi : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Telah diuji dan dipertahankan di depan panitia tesis pada tanggal 16 Oktober 2015 dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (M.Pd) pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum ....................................................... (Pembimbing I) Dr. Siti Aida Azis, M.Pd ......................................................... (Pembimbing II) Prof. Dr. H. M. Ide Said D.M.,M.Pd.......................................................... (Penguji Utama) Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. ........................................................... (Penguji) Ketua Prodi Studi Pendidikan Direktur Program Pascasarjana Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar Dr. Abd Rahman Rahim, M.Hum Prof. Dr. H. M. Ide Said D.M., M.Pd NBM. 922 699 NBM. 988 463

Page 8: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Dengan penuh kesadaran, saya yang bertanda tangan di bawah ini:,

Nama : Sitti Zulliani Z

NIM : 04. 08. 891. 2013

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Tesis :“KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL

KARYA SACHA GERVASI dan JEFF NALHAM (TINJAUAN

PSIKOLOGI SASTRA).

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang penulis buat adalah

benar karya sendiri.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa tesis ini merupakan duplikat, atau

plagiat, maka saya bersedia dituntut secara hukum.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Makassar, November 2015

Yang berjanji,

SITTI ZULLIANI Z

Page 9: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

v

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt atas

limpahan dan taufik-Nya kepada penulis sehingga tesis ini dapat

diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Tesis ini

berjudul Karakter Tokoh Naskah Film The Terminal Karya Sacha Gervasi

dan Jeff Nalham (Tinjauan Psikologi Sastra). Dalam penulisan Tesis ini,

penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, dan saran berbagai

pihak. Oleh karena itu, Penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu serta

memotivasi penulis terutama Dr. Andi Syukri Samsuri, M.Hum. sebagai

pembimbing I dan Dr. Sitti Aida Azis, M.Pd. sebagai pembimbing II.

Dengan penuh kesabaran dan ketulusan telah meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, saran, dorongan, sehingga dapat menyelesaikan

tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan segala

kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar dan Direktur Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Makassar beserta staf atas kemudahan

kepada penulis, baik pada waktu mengikuti perkuliahan, penelitian

maupun pada saat penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih kepada

seluruh dosen dan Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

membekali penulis pengetahuan selama perkuliahan sampai pada hasil

penelitian ini.

Page 10: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

vi

Secara khusus, penulis mengucapkan banyak terima kasih dan

penghargaan kepada suami tercinta, anak tersayang, serta seluruh

keluarga yang senantiasa mendo’akan penulis agar dapat meraih

kesuksesan.

Harapan penulis, semoga segala bantuan, petunjuk, dorongan, dan

pengorbanan yang telah diberikan oleh berbagai pihak yang

memungkinkan selesainya tesis ini, bernilai ibadah dan memperoleh

imbalan yang berlipat ganda di sisi Allah Swt. Amin.

Makassar, November 2015

Penulis

Page 11: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

vii

ABSTRAK

Sitti Zulliani Z. 2013 Karakter Tokoh dalam Naskah Film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham (Tinjauan Psikologi Sastra) (Dibimbing oleh Andi Syukri Syamsuri dan Siti Aida Azis)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter tokoh dalam naskah film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham dan mendeskripsikan karakter tokoh naskah film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham.

Penelitian ini menggunakan pendekatan objek (struktural) dengan metodenya adalah struktural generatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa perilaku tokoh, motif dan niat yang mendukung tindakan, serta hubungan karakter antartokoh disertai kutipan dari naskah film The Terminal, baik dialog maupun deskripsi. Data yang diperoleh dianalisis, mengklasifikasi dan mendeskripsikan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pertama, beberapa tokoh dalam naskah film The Terminal, yaitu Viktor Navorski, Amelia Warren, Frank Dixon, Gupta Rajan, dan Ray Turman, dengan karakternya adalah baik hati dan suka menolong, sabar, patuh pada peraturan, berbakti pada orang tua, terbuka kepada orang lain, tidak ingin sendiri, mudah terharu, bertanggungjawab, paranoid, mudah curiga, setia kawan, dan setia pada atasan.

Kedua, hubungan karakter antartokoh dalam naskah film The Terminal karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham dapat dilihat dari dua segi.

Menurut fungsi penampilan tokoh, tokoh Viktor Navorski adalah tokoh protagonis, Frank Dixon adalah tokoh antagonis, sedangkan tokoh Amelia warren, Gupta Rajan, Ray Turman, adalah tokoh tirtagonis. menurut perwatakannya tokoh Viktor Navorski, Amelia Warren, Gupta Rajan, Ray Turman adalah tokoh sederhana sedangkan tokoh Frank Dixon adalah tokoh bulat. Adapaun hal yang disarankan adalah pendidikan psikologi sastra sebaiknya digunakan dalam meneliti karakter tokoh-tokoh dalam karya sastra, seperti tokoh dalam naskah film, karena dapat mengungkapkan aspek-aspek kejiwaan setiap tokoh. Pendekatan psikologi sastra sebaiknya diperkenankan kepada mahasiswa, khususnya strata satu maupun mahasiswa program pascasarjana, sehingga pendekatan psikologi sastra dalam penelitian karya sastra bisa lebih didalami dan dirasakan manfaatnya. Agar peneliti selanjutnya, bisa melakukan penelitian sastra dengan menggunakan pendekatan penelitian psikologi sastra pada objek yang berbeda.

Page 12: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

viii

ABSTRACT

Sitti Zulliani Z. 2013. The Figure’s Characters In the Terminal Film Script By Sacha Gervasi and Jeff Nalham (Aliterature Psikologi Sastra)

(Supervised by Andi Syukri Syamsuri dan Siti Aida Azis)

This research aimed to describe the figure’s characters in The Terminal film script by Sacha Gervasi and Jeff Nalham and describe the correlation between the figure’s character in The Terminal film script by Sacha Gervasi and Jeff Nalham.

This research made used of objektive approach (structural). The data that to collect were the figure’s behavior, motivation and intention to carry on the measure, and the relation between the figure’s character, with expert of The Terminal film, dialog or description. The data were analyzed by using literature psychologi approach, that is identification, analysis, classification, and describe.

The result of data analysis showed that the first, the figures’s in The Terminal film script are Viktor Navorski, Amelia Warren, frank Dixon, Gupta Rajan, Ray Turman, anda thei characters, kind and glad to help, patient, obedient to the rule, royal ti his parent, open the other person, easy to affected, don’t want to alone, responsible, paranoid, suspicious, solidarity, and royal to his leader. The second, the correlation between the figure’s character in The Terminal film by Sacha Gervasi and Jeff Nalham. Refer of two sector. According to function of the figure’s appearance, Viktor Navorski is protagonist, Frank Dixon is antagonist, anda Amelia Warren, Gupta Rajan, Ray Turman, are tirtagonist. According to characterization, Viktor Navorski, Amelia Warren, Gupta Rajan, anda Ray Turman are simple of flat character and Frank Dixon is complex or round character. The suggestion in this matter are better if literature psychologi approach use to research the character of the literature, such us figere’s character of the film’s script because it can to expers the psychological aspect of every figure. Better if literature psychology approach are more to introduce to university student, especially university student at undergradute program and postgraduate work, until literature psychology approach can be depen and the profit can be taste, and the order researchercan do a literature research by literature psychology approach at different object.

Page 13: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ....................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka ............................................................... 9

1. Industri Perfilman...................................................... 9

2. Karya Sastra ............................................................. 11

3. Pendekatan Psikologi Sastra .................................... 42

B. Penelitian yang Relevan ................................................ 48

Page 14: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

x

C. Kerangka Pikir ............................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................... 54

B. Definisi Istilah ................................................................. 54

C. Data dan Sumber Data .................................................. 56

D. Pengecekan Keabsahan Data ....................................... 57

E. Instrumen Penelitian ...................................................... 57

F. Teknik Analisis Data ...................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 59

A. Hasil Penelitian ............................................................... 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................ 196

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 215

A. Simpulan ........................................................................ 215

B. Saran ............................................................................. 215

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 218

LAMPIRAN SINOPSIS ......................................................................... 221

RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 228

Page 15: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Hal

Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir 55

Page 16: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR HAL

1. Sinopsis naskah terjemahan Film The Terminal karya Sacha

Gervasi dan Jeff .................................................................... 221

2. Surat izin penelitian dari Pps Unismuh .................................... 229

3. Surat keterangan penelitian dari Direktur Program Pascasarjana

Unismuh ................................................................................ 230

Page 17: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengalaman menonton film telah dinikmati orang sejak masa

awal munculnya medium. Penonton duduk di auditorium gelap di depan

layar lebar, dan tak ada yang mengganggu jalannya pemutaran film.

Dunia luar disisihkan sementara.

Motion picture yang disebut juga movie, film atau sinema adalah

salah satu bentuk yang populer, yang menjadikan manusia melarutkan

diri dalam sebuah dunia imajinasi dalam waktu tertentu. Selain itu,

movie juga mengajarkan manusia dan berbagai macam hal lainnya.

Semua hal tersebut tentu saja berasal dari pengalaman pengarang,

baik pengalaman pribadi maupun pengalaman yang diperoleh dari

orang lain dan dituangkan dalam sebuah cerita.

Perlu diketahui bahwa untuk membuat skenario film, para penulis

naskah membuat ide-ide dengan mengadaptasi sebuah karya seni

menjadi sebuah film layar lebar. Adaptasi bisa didapat dari novel,

drama, opera atau sumber lainnya sehingga antara karya sastra

1

Page 18: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

2

dengan naskah film erat hubungannya termasuk unsur instrinsik dan

ekstrinsik. Dari unsur instrinsik film memunyai alur dan tokoh,

perwatakan. Kemudian unsur ekstrinsik film memunyai nilai politik dan

nilai agama. Begitu pula dengan karya sastra prosa fiksi dan drama.

Oleh karena itu, tidak salah bila dinyatakan bahwa film mengajarkan

manusia beberapa hal termasuk tingkah laku manusia. Misalnya film

The Terminal yang diangkat dari novel The Terminal Karya Jeff Nalham

dan Sacha Gervasi. Novel tersebut diadaptasi menjadi

naskah/skenario.

Naskah film ini memunyai tema yang bagus, yaitu kesabaran dan

kerja keras kunci menuju kesuksesan. Biasanya, film Barat mengangkat

tema ilmiah, seperti Star Wars dan Jurrasic Park; tema remaja dan

percintaan, seperti Princes Diary, Princes Ice, Good Luck, Chuk;

memunculkan tokoh-tokoh heroik, seperti Spiderman, Batman, X-man,

Superman, Dark devill, Zorro; atau cerita-cerita khayalan/rekaan,

seperti Harry Potter, The Mummy, Lord of the Rings. Semuanya

menggugah imajinasi penonton. Akan tetapi, film ini mengangkat cerita

berbeda, yaitu mengangkat tema yang langsung menyentuh realitas

kehidupan sosial, bagaimana manusia bersabar dalam menghadapi

Page 19: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

3

segala rintangan dan berusaha untuk meraih tujuan. Kemudian, banyak

hal positif yang dapat dipetik dari karakter tokoh dalam film The

Terminal, misalnya kerajinan dan ketekunan, bagaimana bertahan

hidup, bagaimana bergaul dan bersosialisasi, kesabaran, persahabatan

yang erat. Semua nilai positif tersebut dapat diteladani dan akan

menjadi pelajaran tentang tingkah laku manusia yang tentu

bersentuhan langsung dengan aspek kerajinan.

Dalam naskah film The Terminal, terdapat beberapa karakter

tokoh yang unik dari segi kejiwaan. Misalnya, tokoh Frank Dixon yang

menganggap kehadiran tokoh Viktor Navorski di bandara sebagai

ancaman, padahal Viktor tidak melakukan sesuatu yang berbahaya.

Frank Dixon terus berusaha agar Viktor keluar dari bandara. Tokoh

Gupta Rajan yang awalnya curiga, akhirnya membantu Viktor.

sehingga, karakter tokoh tersebut menyisakan pertanyaan dibenak.

Misalnya,”mengapa tokoh Frank Dixon tidak menyukai kehadiran tokoh

Viktor Navorski”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu perlu dikaji

lebih mendalam lagi, khususnya tentang ciri-ciri kejiwaan pada karakter

tokoh Frank Dixon.

Page 20: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

4

Berkaitan dengan uraian tersebut, pendekatan psikologi sastra

merupakan metode penelitian yang mengkaji sastra dari segi kejiwaan

karena asumsi dasar penelitian psikologi sastra adalah bahwa karya

sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran

pengarang. Jadi, fokus penelitian psikologi sastra adalah aspek

kejiwaan yang ada dalam karya sastra. Karya sastra yang dipandang

sebagai fonomena psikologi, akan menampilkan aspek-espek kejiwaan

melalui karakter tokoh sebagai hasil imajinasi pengarang.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis berinisiatif melakukan

penelitian dengan pendekatan psikologi sastra pada objek yang

berbeda yaitu karakter tokoh dan hubungan karakter antartokoh pada

naskah terjemahan film The Terminal. Penelitian ini dilakukan untuk

lebih mendalami karakter tokoh dalam naskah terjemahan film The

Terminal, dengan judul penelitian “Karakter Tokoh dalam Terjemahan

Film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham” (Suatu

Analisis Psikologi Sastra).

Page 21: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

5

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimanakah eksistensi tokoh dalam naskah film The Terminal Karya

Sacha Gervasi dan Jeff Nalham?

Masalah eksistensi tokoh, dianalisis dari segi:

1. Klasifikasi karakter tokoh

a. Baik yaitu: (1) Budi pekerti, (2) Penolong, (3) Sabar, dan (4)

Patuh pada peraturan.

b. Buruk yaitu: (1) Paranoid dan (2) Mudah curiga

2. Hubungan karakter antartokoh dengan yang lain dalam naskah

terjemahan Film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff

Nalham yang terdiri atas dua segi yaitu:

a. Menurut fungsi penampilan tokoh yang terdiri atas : (1) Tokoh

Protagonis, (2) Tokoh Antagonis, (3) Tokoh Tirtagonis.

b. Menurut perwatakannya yang terdiri atas : (1) Tokoh

Sederhana dan (2) Tokoh Bulat.

Page 22: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

6

C. Tujuan Penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi tokoh

dalam naskah film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Nalham,

yang terdiri atas:

1. Klasifikasi dan karakter setiap tokoh dalam naskah terjemahan

film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham yang

terdiri dari yaitu : a. Karakter baik yaitu : (1) Budi pekerti, (2)

Penolong, (3) Sabar, (4) Patuh pada peraturan. b. Karakter

buruk yaitu : (1) Paranoid, dan (2) Mudah curiga.

2. Hubungan karakter antartokoh dengan yang lain dalam naskah

film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham yang

terdiri dari dua segi yaitu : a. Menurut fungsi penampilan tokoh

yaitu : (1) Tokoh Protagonis, (2) Tokoh Antagonis, (3) Tokoh

Tirtagonis. b. Menurut perwatakannya yaitu : (1) Tokoh

sederhana, dan (2) Tokoh Bulat.

Page 23: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuan secara

optimal, menghasilkan laporan yang sistematis dan dapat

bermanfaat secara umum.

Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat untuk:

a. Memperkaya kajian yang menerapkan eksistensi karakter

tokoh dalam naskah terjemahan film The Terminal Karya

Sacha Gervasi dan Jeff Nalham

b. Sebagai masukan dan pengembangan wawasan kajian

psikologi sastra khususnya kajian eksistensi tokoh dalam

naskah terjemahan film The Terminal Karya Sacha Gervasi

dan Jeff Nalham.

Page 24: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

8

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat untuk:

a. Memberikan informasi kepada masyarakat pembaca tentang

kajian psikologi sastra dalam naskah terjemahan film The

Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham.

b. Sebagai perbandingan dan acuan dari penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan kajian psikologi sastra dalam naskah

terjemahan film The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff

Nalham.

c. Sebagai masukan bagi guru untuk mengajarkan karakter

tokoh kepada anak didik, melalui pengkajian psikologi sastra

naskah terjemahan film The Terminal Karya Sacha Gervasi

dan Jeff Nalham.

Page 25: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang di uraikan dalam penelitian ini pada dasarnya

dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini.

Sehubungan dengan masalah yang diteliti, kerangka teori yang di

anggap relevan dengan penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Industri Perfilman

Industri perfilman terdiri dari tiga komponen utama: produksi,

distribusi, dan eksibisi (Vivian, 2008:164)

a. Produksi

Merupakan komponen pembuatan isi dari industri film, seperti

para pembuat film dan proses pembuatan film.

1) Para Pembuat Film

Secara umum beberapa profesi yang ada dibelakang layar

antara lain: Produser, Penulis naskah, Sutradara, Manajer unit

produksi, bagian Casting, bagian Fotografi, Perancang Kostum, Asisten

Sutradara, Editor film dan suara, dan Penata musik (Tanis, 2004:1)

9

Page 26: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

10

2) Proses pembuatan Film

Pembuatan stage mengawali proses produksi sebuah film. Dalam

stage ini, sang penulis naskah menulis skenario dan Produser

mengontrak Sutradara serta pemain utama, menyiapkan pendanaan

dan jadwal syuting, serta mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk

membayar ongkos produksi.

Tahap selanjutnya adalah praproduksi, termasuk persiapan kerja

yang tersisa sebelum produksi dimulai. Selama masa pra-produksi,

Produser akan merekomendasikan versi final skenario, para pemain

dan kru dikontrak, dan lokasi syuting diselesaikan. Sutradara, asisten

Sutradara, Manajer produksi, dan Produser merancang urutan syuting

tiap-tiap adegan. Jika memungkinkan para aktor melakukan gladi resik.

Ketika Praproduksi selesai, proses produksi bisa dimulai. Sebuah

Film diambil gambar secara adegan peradegan, dan adegan di ambil

gambar secara shot demi shot.

Setelah itu, proses porsproduksi dilaksanakan. Selama proses

kerja postproduksi, Sutradara dan editor biasanya akan membicarakan

beberapa problem dan mencarai solusinya (Tanis, 2004:3).

Page 27: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

11

b. Distribusi

Bagi penggemar film, bagian paling kelihatan dari industri film

adalah distribusi. Studio-studio besar umumnya bertanggung jawab

atas tugas ini. Mereka menjadwalkan pemesanan untuk rilis film baru di

bioskop, melakukan marketing untuk mempromosikan film baru, dan

kemudian menyediakan film kepada gedung bioskop untuk ditonton

(Vivian, 2008:166)

c. Eksibisi

Merupakan pertunjukkan/penayangan film di gedung bioskop

(Vivian, 2008:169). Setelah movie dishot, diproses, diedit, dipercantik

dengan spesial efek, dilakukan mixing dan di print, maka film telah siap

untuk dipertontonkan. Film pada umumnya diputar di bioskop, pada

sebuah proyektor di bagian belakang bioskop yang menyorotkan sinar

melalui kepala para penonton ke arah layar di bagian depan bioskop

(Tanis, 2004:6).

2. Karya Sastra

a. Prosa Fiksi

1) Unsur instrinsik prosa fiksi

Page 28: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

12

(a). Plot/alur

Merupakan salah satu aspek penting atau unsur fungsional dalam

sebuah cerita. Sebuah cerita merupakan rangkaian peristiwa dan

peristiwa yang dirangkaikan itu merupakan susunan dari kejadian

yang lebih kecil. Peristiwa-peristiwa itu dirangkaikan dalam suatu

urutan yang logis. Inilah yang dinamakan plot. Dalam teori-teori

literatur, istilah plot biasa juga disebut alur. Rene Wellek

menamakannya narrative structure.

Tentang istilah-istilah ini, Umar Yatim dan Saleh Saad (dalam

Dola’, 2007: 57) masing-masing memberikan pengertian sebagai

berikut:

Umar menamakan plot ini sebagai rentetan atau susunan

kejadian yang tersusun sedangkan rupa yang antara bagian satu

dengan yang lain serasa mempunyai hubungan kausalitet. Saleh Saad

menamakan alur ini sebagai sambung-sinambung peristiwa

berdasarkan sebab akibat.

Hal ini sejalan dengan pendapat Wahid (2004:78) yang

menyatakan bahwa rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita haruslah

mempunyai kausal (sebab akibat). Demikian juga dengan pendapat

Page 29: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

13

kaum Formalis (dalam Tang, 2008:71) bahwa plot merupakan

penyajian motif-motif yang telah di susun secara artistik. Hal ini juga

dinyatakan oleh Nensilianti (2003:81) dan Juanda (2003:17) bahwa plot

atau alur adalah cara pengarang menjalin kejadian-kejadian secara

beruntun dengan memperhatikan hukum sebab akibat sehingga

merupakan kesatuan yang padu, bulat, dan utuh. Artinya peristiwa

pertama menyebabkan terjadinya peristiwa kedua, peristiwa kedua

menyebabkan terjadinya peristiwa ketiga, dan seterusnya hingga terjadi

peristiwa terakhir.

Sehubungan dengan hal tersebut Mochtar (1981:113) juga

berpendapat bahwa alur ialah urutan peristiwa yang sambung

menyambung dalam sebuah cerita berdasarkan sebab akibat. Dengan

peristiwa yang sambung menyambung tersebut terjadilah sebuah

cerita. Di antara awal dan akhir cerita itulah terdapat alur. Jadi, alur

memperlihatkan bagaimana cerita berjalan dan menjalankan tugas

memberikan kesatuan yang bulat kepada seluruh cerita, sedangkan

Wahid (2004:78) mengungkapkan bahwa rangkaian peristiwa atau

tahapan peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerita, yang dialami tokoh-

tokohnya dinamakan plot atau alur.

Page 30: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

14

Demikian pula dengan Ajib Hamzah (dalam Maryani dkk,

2004:273) yang berpendapat bahwa plot adalah keseluruhan peristiwa

dalam skenario atau serangkaian hubungan sebab akibat yang

bergerak dari awal cerita hingga akhir cerita.

Hal ini sejalan dengan pendapat Hendy (1991:45) bahwa alur

adalah jalinan atau rangkaian suatu peristiwa dalam sebuah karya

sastra (cerita) sehingga jalan cerita dari awal sampai akhir tersusun

sebagai suatu kesatuan yang terpadu. Rangkaian peristiwa tersebut

dapat terjalin berdasarkan hubungan waktu (temporal) dan berdasarkan

hubungan sebab akibat. Jadi, alur adalah pertalian sebab akibat dalam

sebuah cerita.

Sementara itu, Nurgiyantoro (2002:112) sendiri berpendapat

bahwa untuk dapat disebut sebagai sebuah plot, hubungan

antarperistiwa yang dikisahkan itu haruslah bersebab akibat, tidak

hanya sekedar berurutan secara kronologis saja. Begitu juga dengan

pendapat Forster yang dikutip oleh Asrul Sani dalam makalahnya untuk

simposium sastra tahun 1957, yang mengungkapkan bahwa plot adalah

sebuah pengisahan dari kejadian-kejadian dengan tekanan pada sebab

musabab. (Hoerip, 1982:73).

Page 31: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

15

Plot juga dapat diartikan sebagai atau kerangka kejadian tempat

para tokoh memainkan perannya.

Pada dasarnya, plot harus memenuhi 4 syarat berikut:

1. Order atau urutan dan aturan, yaitu keteraturan urutan aksi dalam

suatu cerita serta adanya konsekuensi dan konsisten yang masuk

akal.

2. Amplitude atau keluasan ruang lingkup karya. Tujuannya agar

memungkinkan terjadinya perkembangan yang masuk akal atau

menghasilkan perubahan dari nasib baik ke nasib buruk atau

sebaliknya.

3. Unity atau cakupan semua unsur dalam plot yang tidak

memungkinkan adanya pertukaran tempat tanpa mengacaukan

atau pun membinasakan keseluruhannya.

4. Conection atau coherence adalah menyebutkan hal yang mungkin

atau harus terjadi dalam rangka keseluruhan plot itu. (Teew,

1984:121)

Sesungguhnya dalam pengembangan sebuah plot cerita,

peristiwa, konflik, dan klimaks merupakan tiga unsur yang amat

esensial karna eksistensi plot itu sendiri sangat ditentukan oleh ketiga

Page 32: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

16

unsur tersebut. (Nurgiyantoro, 2002:116). Adapun bagian-bagian dari

plot sebagai berikut:

1. Pemaparan atau pendahuluan, yakni bagian cerita tempat

pengarang mulai melukiskan suatu keadaan yang merupakan

awal cerita.

2. Penggawatan, yakni bagian yang melukiskan tokoh-tokoh

yang terlibat dalam cerita bergerak. Mulai bagian ini secara

bertahap terasa adanya konflik dalam karya tersebut.

3. Penanjakan, yakni bagian cerita yang melukiskan konflik-

konflik mulai memuncak.

4. Puncak atau klimaks, yakni bagian yang melukiskan peristiwa

mencapai puncaknya.

5. Peleraian, yakni bagian cerita tempat pengarang memberikan

pemecahan dari semua peristiwa yang terjadi dalam cerita

atau bagian-bagian sebelumnya. (Nensilianti, 2003:82).

(b). Karakter (Penokohan/Pelaku, Perwatakan).

Penokohan dan perwatakan memiliki hubungan yang sangat erat

karna penokohan dan perwatakan biasa juga disebut dengan karakter.

Page 33: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

17

Penokohan sangat penting keberadaannya dalam suatu cerita,

karena penokohan merupakan dalam suatu pelukisan gambaran yang

jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Jones

dalam Wahid, 2007:76). Hal ini sejalan pendapat Aminuddin dalam

Siswanto (2008:143) bahwa cara Sastrawan menampilkan tokoh di

sebut penokohan.

Ada beberapa jenis penokohan dalam sebuah cerita, dengan

tujuan dapat memotret para pelakunya dengan tepat dan jelas untuk

menghidupkan impresi. Jenis penokohan di antaranya (1) tokoh yang

kontras dengan tokoh lainnya, (2) tokoh yang dapat berperan dengan

tepat dan tangkas, (3) tokoh yang statis, yaitu tetap saja keadaannya,

baik pada awal maupun pada akhir lakon, dan (4) tokoh yang

mengalami perkembangan selama pertunjukan.

Berdasarkan perkembangan kepribadian tokoh, Aminuddin

(1995:82), membaginya menjadi dua, yaitu: (1) tokoh dinamis, dan (2)

tokoh statis.

Tokoh dinamis adalah tokoh yang kepribadiannya selalu

berkembang sebagai contoh, tokoh yang semula jujur karena

terpengaruh oleh temanya yang serakah, akhirnya menjadi tokoh yang

Page 34: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

18

tidak jujur. Tokoh ini menjadi jujur kembali setelah sadar bahwa dengan

tidak jujur, penyakit jantungnya semakin parah. Tokoh statis adalah

tokoh yang mempunyai kepribadian tetap. Dari contoh cerpen Suamiku,

dapat diamati bahwa tokoh suami mempunyai watak statis: mudah

meniru orang lain, terutama untuk kepentingan diri sendiri.

Bila di lihat dari masalah yang dihadapi tokoh, maka dapat di

bedakan atas tokoh yang mempunyai karakter sederhana dan

kompleks. Tokoh yang mempunyai karakter sederhana adalah tokoh

yang mempunyai karakter seragam atau tunggal. Tokoh suami pada

cerpen Suamiku, yang wataknya meniru orang lain, merupakan contoh

yang karakternya sederhana. Tokoh yang mempunyai karakter

kompleks adalah tokoh yang mempunyai kepribadian yang kompleks,

misalnya tokoh yang di mata masyarakat dikenal sebagai orang yang

dermawan. Pembela kaum miskin, berusaha mengentaskan

kemiskinan, ternyata ia juga bandar judi.

Dilihat dari watak yang dimiliki oleh tokoh, dapat dibedakan atas

tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh

yang wataknya disukai pembaca. Biasanya watak tokoh semacam ini

adalah watak baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati,

Page 35: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

19

pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan. Seperti watak tokoh

Fahri dalam novel/ film ayat-ayat cinta, yang baik hati.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang dibenci karna wataknya tidak

sesuai dengan apa yang diidamkan pembaca. Tokoh ini biasanya di

gambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negatif, seperti

pendenden dan, culas, pembohong, menghalalkan segala cara,

sombong, iri, suka pamer, dan ambisius. Misalnya tokoh bawang merah

yang menghalalkan segala cara untuk menghancurkan bawang putih.

Tokoh-tokoh dapat digolongkan menjadi beberapa golongan,

antara lain berdasarkan peranannya terdapat jalan cerita dan

berdasarkan peranannya dalam lakon serta fungsinya. Berdasarkan

peranannya terhadap jalan cerita, dikenal adanya tokoh protagonis

(tokoh pendukung cerita), tokoh antagonis (tokoh penentang cerita),

dan tokoh tirtagonis (tokoh pembantu). Berdasarkan peranannya dalam

lakon serta fungsinya, dikenal tiga tokoh. Pertama, tokoh sentral, yaitu

tokoh merupakan biang keladi pertikaian. Kedua, tokoh utama, yaitu

tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Ketiga, tokoh

pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran tambahan.

Page 36: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

20

Selanjutnya Dola’ (2007:56) menjelaskan bahwa dalam sebuah

cerita, karakter adalah pelaku-pelaku yang diangkat oleh pengarang

sebagai tokoh cerita imajinasi. Dalam penyusunan cerita, pengarang

tidaklah seenaknya menampilkan karakter (watak) bagi pelaku-pelaku

cerita, tetapi melalui pertimbangan yang cukup cermat, logis dan

manusiawi. Faktor-faktor seperti psikologis, etika, pedagogis, serta

faktor lain yang terpelihara dalam masyarakat, merupakan bahan-

bahan pertimbangan yang pening pula diperhatikan.

Selain itu, Aminuddin (1995:80) juga membagi dua tokoh

menurut perannya, karena setiap tokoh memiliki peranan yang

berbeda-beda. Seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam

suatu cerita di sebut dengan tokoh inti atau tokoh utama. Sedangkan

tokoh yang memiliki peranan tidak penting karena pemunculannya

hanya melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh

tambahan atau tokoh pembantu.

Telah di sebutkan di atas mengenai penokohan, perlu juga

di perhatikan bahwa dalam suatu penokohan tidak terlepas dari

perwatakan yang dimiliki tokoh-tokoh yang disebut di atas sebab antara

seorang tokoh dengan perwatakannya, memang merupakan suatu

Page 37: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

21

kepaduan yang utuh. Hal ini sejalan dengan pendapat Siswanto

(2008:143) bahwa tokoh dalam karya rekaan selalu mempunyai sifat,

tingkah laku atau watak-watak tertentu.

Hal tersebut juga di jelaskan oleh Asmara (1983:61) bahwa

perwatakan merupakan penampilan keseluruhan daripada ciri-ciri atau

tipe-tipe jiwa seorang tokoh dalam cerita lakon drama tersebut.

Pendapat senada dikemukakan oleh Sumardjo dan Saimi K.M.

(1997:145) yang menjelaskan bahwa tokoh-tokoh cerita terutama

tokoh-tokoh pentingnya, memiliki watak masing-masing digambarkan

dengan seksama oleh pengarang yang terampil. Tokoh-tokoh itu dapat

memiliki berbagai watak sesuai dengan kemungkinan watak yang ada

pada manusia, seperti jahat, sabar, peragu, periang, pemurung, berani,

pengecut, licik, jujur dan atau campuran beberapa di antara

watak-watak itu.

Demikian pula dengan pendapat Siswanto (2008:143) yang

menyatakan bahwa pemberian watak pada tokoh suatu karya oleh

sastrawan disebut perwatakan. Hal ini sejalan dengan pendapat

Nensilianti (2003:84) dan Juanda (2003:20) bahwa perwatakan ialah

pelukisan mengenai tokoh cerita : baik keadaan lahirnya maupun

Page 38: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

22

batinnya yang dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya,

keyakinannya, adat istiadatnya dan sebagainya. Begitu juga dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Maryani (2004:271) bahwa

perwatakan adalah penggambaran watak atau sifat tokoh. Kemudian

Hendy (1991:45) berpendapat bahwa perwatakan adalah sifat dan ciri

khas pelaku yang diceritakan. Bagaimana kualitas nalarnya, sikapnya

dan tingkah lakunya, kemauanya, pendiriannya, temperamennya,

jiwanya, dan sebagainya. Perwatakan berfungsi menyiapkan atau

menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dan cara menggambarkan

atau sifat tokoh.

Selanjutnya, mengenai cara sastrawan menggambarkan tokoh

atau wataknya diungkapkan Boulton (dalam Siswanto, 2008:144)

bahwa cara sastrawan menggambarkan atau memunculkan tokohnya

dapat menempuh berbagai cara. Mungkin sastrawan menampilkan

tokoh sebagai pelaku yang hanya hidup di alam mimpi, pelaku yang

memiliki semangat perjuangan dalam mempertahankan hidupnya,

pelaku pelaku yang memiliki cara yang sesuai dengan kehidupan

manusia yang sebenarnya atau pelaku yang egois, kacau dan

mementingkan dirinya sendiri.

Page 39: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

23

Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi, yaitu

penggambaran berdasarkan keadaan fisik, psikis dan sosial. Berikut

penjelasan ketiga dimensi tersebut secara terperinci:

1. Keadaan fisik. Keadaan fisik tokoh meliputi: umur, jenis kelamin,

ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, suku bangsa,

raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, kurus gemuk, suka senyum/

cemberut, dan sebagainya.

2. Keadaan psikis. Keadaan psikis tokoh meliputi: watak, kegemaran,

mentalitas, standar moral, temperamen, ambisi, kompleks

psikologis yang dialami, keadaan emosinya, dan sebagainya.

3. Keadaan sosiologis. Keadaan sosiologis tokoh meliputi: jabatan,

pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, ideologi dan seterusnya.

Uraian di atas menunjukkan bahwa dialog antar tokoh

menggambarkan watak para tokoh tersebut.

Selain itu, Wahid (2004:77) dan Aminuddin (1995:80)

mengungkapkan beberapa cara yang digunakan untuk memahami

perilaku atau pribadi tokoh, yaitu:

Page 40: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

24

1. Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya. Contohnya

dapat dilihat pada kutipan cerita Senggring karya Budi Darma di

bawah ini.

Dengan rasa bangga karena Bromfiest barunya. Senggring memarkir bromfiest di antara sepeda-sepeda. Salah satu lagu Erni Johan keluar dari siul mulutnya. Suaranya sangat tidak menyenangkan telinga penjaga sepeda, tapi bagi Senggring siulnya ini sangat berkenan dalam hatinya. Langkah kakinya menunjukkan rasa gembira dan bangga. Pengumuman-pengumuman yang banyak tertempel di halaman kantor ini dibaca dengan perasaan kurang acuh. Tetapi ketika matanya menatap pada pengumuman yang ditandatanganinya, matanya lama memandang pengumuman ini. Siulnya semakin keras. (Siswanto, 2008:145)

Dari kutipan di atas, dapat dipahami watak tokoh Senggring

yang bangga terhadap diri sendiri dan kurang sadar kemampuan

dirinya sendiri.

2. Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan

kehidupannya. Contohnya dapat dilihat pada kutipan cerpen Hati

karya nenden Lilis A di bawah ini.

Aku mencarimu akhirnya, untuk menagih hatiku, namun sial, pada saat aku sengaja mencarimu, kau seperti menghilang. Akhirnya, aku mencari tempat tinggalmu. Aku yakin, kamu yang sebenarnya pasti hidup di gang-gang kumuh. Maka pencarianku berpusar ditempat-tempat itu. Benar saja kutemukan di sini, di gang. Dengan parit comberan yang kental dengan bau, dengan bocah-bocah penuh kudis dan ingus berlari-larian di sekitarnya. Kata orang-orang digang itu, kau mengontrak gubuk di ujung gang. Maka kucari kau ke sana. Seorang perempuan muda berwajah kuyu-kuyu berdaster lusuh membukakan pintu. Ada

Page 41: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

25

nak bermata cekung dalam gendongannya. (Siswanto, 2008:145).

Dari kutipan di atas, dapat dipahami tokoh perempuan yang

sedang menggendong anak adalah tokoh yang mempunyai watak

seperti kebanyakan orang yang berasal dari kelas rendah dan

miskin yang penuh kesulitan.

3. Menunjukkan bagaimana perilakunya. Contohnya dapat dilihat

pada kutipan cerpen Senggring di bawah ini.

Darmadi tidak berani menjawab lagi. Matanya menundukkan ke atas meja. Dalam hatinya dia mengumpat senggring, tapi apa daya dia cuma pegawai biasa. (Siswanto, 2008:146).

Dari kutipan di atas, dapat dipahami watak tokoh Darmaji yang

takut di muka atasan walau sesungguhnya ia tidak suka dan

membencinya.

4. Melihat bagaimana tokoh yang berbicara tentang dirinya sendiri.

Contohnya dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

Aku tidak tahu bagaimana pandangan ayah terhadap aku nanti. Selama ini ayah sudah berusaha keras untuk mencarikan yang terbaik untuk kasihan dia, setiap hari harus bekerja keras, untuk membiayai sekolahku. Aku sebenarnya ingin belajar. Tetapi kadang godaan bermain video game tidak bisa aku tahan. Setiap aku akan mengambil buku, yang ada di benakku hanya soal balapan mobil. Setelah ini aku bernyanyi, bukan kepada ayah, tetapi untuk diriku sendiri, untuk belajar lebih giat lagi. (Siswanto, 2008:146).

Page 42: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

26

Dari kutipan di atas, dapat dipahami watak tokoh aku yang

jujur terhadap diri sendiri. Ia mau mengakui kelemahannya selama

ini dan ingin berubah dari anak yang suka bermain-main untuk mau

belajar.

5. Memahami bagaimana jalan pikirannya. Contohnya dapat dilihat

pada kutipan cerpen Meja Gambar karya Titis Basio di bawah ini.

Tukang sayur itu agaknya bisa menebak isi otakku. Sambil melirik pada dagangannya ia berkata,”mari Nyonya Muda, masak apa hari ini? Cap cay? Sup Ayam? Atau Pak Lay? Tak terasa mukaku memerah. Pertama aku tersirap dengan panggilan baruku “Nyonya Muda” dan kedua aku merasa diejek. Walau mungkin si Pendek tukang sayur itu hanya berguarau. Tapi benar-benar menyentuh harga diri kantong suamiku. Berlagak tenang aku berkata “Hari ini aku mau masak... masak sayur...” “Kemarin sayur, sekarang gulai, dong Nyah!” Enggak, kami tak suka gulai, Bang. Bikin tekanan darah tinggi.”(Siswanto, 2008:147)

Dari kutipan di atas, dipahami watak tokoh aku yang

menyembuyikan diri dari kekurangannya.

6. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya. Contohnya

dapat dilihat pada kutipan dibawah ini.

“Hati-hati dengan Iriwati. Dia itu virus. Kepada siapa saja ia selalu mencari kelemahan orang lain. Selalu membuka aib orang lain. Seakan-seakan dirinya tidak mempunyai kelemahan. “(Siswanto, 2008:147).

Page 43: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

27

Dari kutipan di atas, kita dapat memahami watak tokoh Iriwati

yang selalu mencari kelemahan dan suka membuka aib orang lain.

7. Melihat bagaimana tokoh lain berbincang dengannya;

8. Melihat bagaimana tokoh-tokoh yang lain itu memberikan reaksi

terhadapnya;

9. Dan melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain.

Contohnya melihat bagaimana tokoh lain berbincang dengannya,

melihat bagaimana tokoh lain memberikan reaksi terhadapanya,

dan bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh lain, dapat dilihat

pada kutipan cerpen Senggring dibawah ini.

Seperempat jam kemudian, Senggring melihat Nuryanti turun dari becak. Tanpa pikir lagi bromfiet ditujukan ke arah Nuryanti, dan tanpa ditawari Nuryanti, dia masuk pekarangan rumah Nuryanti. Seorang laki-laki bertubuh besar tangannya kotor memapak mereka di muka pintu rumah.setelah Senggring diperkenalkan kepada laki-laki ini yang ternyata suaminya Nuryanti. Senggring membuka pembicaraan. “Saya sekarang memiliki bromfiet. Saya ke sini maksud semula adalah mengantarkan Nuryanti pulang karna saya kasihan dia hanya naik becak saja, sedangkan saya mempunyai bromfiet.” Nuryanti mengedip-ngedipkan matanya kepada suaminya, dan suaminya menjawab, “maaf, Pak. Saya menemani dengan kotor, karna saya sedang membersihkan mobil saya. Mobil saya bukannya rusak, hanya sekedar saya bersihkan. Dia tadi akan saya antarkan dengan bromfiet, kebetulan saya juga mempunyai bromfiet dua biji, tapi dia tidak mau katanya tidak enak.”(Siswanto, 2008:147).

Page 44: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

28

Dari kutipan di atas, dapat dipahami watak tokoh Senggring,

Nuryanti dan suami Nuryanti.

Hal ini sejalan dengan pendapat Zaidan dkk (1996:206) yang

memaparkan bahwa watak dan sifat tokoh terlihat dalam lakuan

fisik (tindakan dan ujaran) dan lakuan rohani (renungan dan

pikiran-pikirannya).

(c). Setting/Latar.

Pada dasarnya, setiap karya sastra membentuk cerita selaku

memiliki latar sebab berbagai peristiwa yang berlangsung dalam

sebuah cerita, selalu terjadi dalam suatu rentang waktu terjadinya cerita

(Wahid, 2004:79). Hal ini sejalan dengan pendapat beberapa ahli,

seperti Juanda (2003:23) yang berpendapat bahwa latar atau setting

adalah tempat atau waktu terjadinya peristiwa, dan Nensilianti

(2003:85) berpendapat bahwa setting adalah penempatan mengenai

waktu dan tempat, termasuk lingkungannya, Mochtar (1980:116)

mengemukakan bahwa latar merupakan tempat terjadinya peristiwa

atau tempat berlakunya peristiwa dan erat hubungannya dengan waktu.

Hal tersebut berbeda dengan pendapat Tang (2008:44) yang

mengemukakan bahwa berbagai keterangan baik berupa petunjuk yang

Page 45: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

29

berhubungan dengan tempat atau ruang, atau berkaitan waktu dan

suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra, semua turut

membangun latar cerita. Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh

Maryani dkk (2004:271) bahwa latar adalah tempat lingkungan

terjadinya suatu peristiwa dalam cerita.

Kedua pendapat tersebut tidak berseberangan dengan beberapa

pendapat yang dipaparkan sebelumnya. Hanya saja Tang (2008:44)

menambahkan dengan pengertian latar dengan suasana sedangkan

Maryani (2008:271) lebih menekankan pada tempat atau ruang.

Kedua tersebut sejalan pendapat yang dikemukakan Hendy

(1991:45) bahwa latar adalah segala keterangan mengenai waktu,

ruang (tempat), dan suasana yang dilukiskan dalam suatu karya sastra.

Sebuah karya sastra yang berlatar lengkap akan memiliki aspek-aspek

tersebut sehingga jelas kepada pembaca tentang kapan, dimana, dan

bagaimana peristiwa yang diceritakan itu terjadi.

Selanjutnya, latar cerita berguna bagi sastrawan dan pembaca.

Bagi sastrawan, latar cerita dapat digunakan untuk mengembangkan

cerita. Latar cerita dapat digunakan sebagai penjelas tentang tempat,

waktu dan suasana yang dialami tokoh. Sastrawan juga bisa

Page 46: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

30

menggunakan latar cerita sebagai simbol atau lambang bagi peristiwa

yang telah, sedang, atau akan terjadi. Sastrawan juga bisa

menggunakan latar cerita untuk menggambarkan watak tokoh, suasana

cerita atau atmosfer atau tema ceritanya. Bagi pembaca, latar cerita

dapat membantu untuk membayangkan tentang tempat, waktu, dan

suasana yang di alami tokoh. Latar juga bisa membantu pembaca

dalam memahami watak tokoh, suasana cerita, alur, maupun dalam

rangka mewujudkan tema suatu cerita.

(d). Sudut Pandang, biasa di sebut Point of View.

Pada hakikatnya, sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat,

yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan

dan ceritanya (Nurgiyantoro, 2002:248). Hal ini sejalan pendapat

dengan Nensilianti (2003:87) dan Juanda (2003:27) yang

mengungkapkan bahwa untuk menampilkan cerita mengenai

perikehidupan tokoh tersebut, pengarang akan menentukan

kedudukannya sebagai apa dalam cerita. Begitu juga dengan pendapat

yang dikemukakan oleh Wahid (2004:83) bahwa sudut pandang dilihat

dari aspek posisi pengarang.

Page 47: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

31

Sudut pandang ada tiga macam, yaitu:

1. Pengarang terlibat (Other Panticipant), pengarang ikut ambil

bagian dalam cerita sebagai tokoh utama atau yang lain,

mengisahkan tentang dirinya. Dalam cerita ini. Pengarang

menggunakan kata ganti orang pertama (aku atau saya)

2. Pengarang sebagai pengamat (Other Observant), posisi

pengarang sebagai pengamat yang mengisahkan pengamatan

sebagai tokoh samping. Pengarang berada diluar cerita, dan

menggunakan kata ganti orang ketiga (ia atau dia) di dalam

ceritanya.

3. Pengarang serba tahu (Other Omniscient), pengarang berada di

luar cerita (impersonal), tapi serba tahu tentang apa yang dirasa

dan diperkirakan oleh tokoh cerita. Dalam kisahan pengarang

memakai nama-nama orang dan dia (orang ketiga) (Wahid,

2004:83).

(e). Tema.

Setiap fiksi haruslah mempunyai dasar atau tema yang merupakan

sasaran tujuan. Penulis melukiskan watak para tokoh dalam karyanya

dengan dasar tersebut (Tarigan, 1984:125). Dengan demikian, tidaklah

Page 48: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

32

berlebihan kalau dinyatakan bahwa tema ini merupakan hal penting

dalam cerita.

Tema sering juga disebut dasar cerita; yakni pokok

permasalahan yang mendominasi suatu karya sastra. Ia terasa dan

mewarna karya sastra tersebut dari halaman pertama hingga halaman

terakhir (Nensilianti, 2003:80) dan Juanda, 2003:16). Pendapat ini

sejalan dengan pendapat Siswanto (2008:161) yang menyatakan

bahwa tema adalah yang mendasari suatu cerita, Dola (2007:16)

mengemukakan bahwa tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran atau

persoalan pengarang, Maryani (2004:269) yang menyatakan bahwa

tema adalah ide atau gagasan yang menjadi pokok persoalan dalam

sebuah cerita, Hendy (1991:46) yang berpendapat bahwa tema adalah

ide pokok, gagasan, atau pikiran utama yang merupakan dasar cerita

sebuah karya sastra, Tang (2008:45) mengemukakan bahwa pencerita

biasanya memiliki suatu konsep, ide atau pemikiran yang mereka

kemas dalam ceritanya. Cerita yang tergolong karya fiksi biasanya

mengandung tema yang disampaikan oleh pengarang atau pencerita

kepada pembaca. Hakikatnya, tema adalah permasalahan yang

merupakan titik tolak pengarang dalam menyusun cerita atau karya

Page 49: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

33

sastra tersebut, sekaligus merupakan permasalahan yang ingin

dipecahkan pengarang dengan karya sastra itu.

2). Unsur ekstrinsik prosa fiksi

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya

sastra, namun secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau

sistem organisme karya sastra (Wahid:2004:74). Hal ini sejalan dengan

pendapat Maryani (2004:275) bahwa unsur ekstrinsik adalah unsur

pembentuk karya sastra yang berasal dari luar sastra.

Selain pendapat di atas, penjelasan mengenai unsur ekstrinsik juga

dikemukakan oleh Dola (yang lebih menitik beratkan pada pengarang

dengan mengungkapkan bahwa unsur ekstrinsik adalah faktor luar

yang mempengaruhi pengarang pada saat penciptaan cerita, seperti :

kondisi sosial, ekonomi, ideologi, politik, budaya, agama, dana lain-lain

(Dola,2007:43).

b. Drama

1). Pengertian Drama

Istilah drama berasal dari bahasa Yunani ”dramas” yang

berarti suatu perbuatan atau kumpulan pertunjukkan kehidupan

seseorang (Tang, 2008:40). Dalam bahasa Inggris drama dipadankan

Page 50: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

34

dengan kata action atau a thing done , sehingga drama ini tidak lain

daripada life presentation yaitu suatu segi kehidupan yang dihidangkan

dalam gerak (Tarigan, 1984:70).

Dari beberapa definisi tentang drama di atas, dapat disimpulkan

bahwa drama merupakan cerita dalam bentuk dialog yang

menggambarkan kehidupan dan watak manusia dan dipentaskan.

2) Unsur drama

(a) Cerita (naskah, lakon).

Naskah drama merupakan suatu cerita, tetapi cerita ini belum lengkap

jika bahwa dipentaskan. Karena itu lakon atau cerita merupakan unsur

esensial dalam sebuah drama. Berangkat dari lakon atau cerita inilah

para pelaku menampilkan diri di depan penonton; baik dengan gerak-

geraiknya (akting), maupun wawankata (dialog). Selanjutnya dari

perpaduan antara lakon, gerak dan wawankata itulah penonton dapat

menyaksikan sebuah drama.

Kalau naskah atau lakon merupakan salah satu unsur yang

membangun keutuhan drama, maka cerita drama pun dibangun oleh

beberapa unsur, yakni:

Page 51: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

35

1. Karakter (watak, pelaku) dalam pengertian umum karakter, antara

prosa dan drama sama dalam arti drama sebagai teks sastra.

Sebagai tambahan, biasanya karakter atau pelaku dibedakan atas

pelaku utama pria atau pelaku wanita (leading man atau leading

lady) dan pelaku tambahan. Karakter atau pelaku-pelaku ini diwakili

oleh pemain-pemain (actor) dalam pementasan (Dola, 2007:56).

2. Plot (alur). Alur dari sebuah drama hampir sama dengan alur cerita

rekaan, tahapannya biasa meliputi: tahap pertama, yaitu

perkenalan, semacam pengantar dalam memahami jalinan cerita

selanjutnya; tahap kedua, mulai muncul benih konflik; konflik mulai

berlangsung secara terbuka; suasana sampai pada klimaks yang

menegangkan; ketegangan akhirnya dicoba diatasi sebagai

antiklimaks guna mencarai jalan penyelesaian; dan penyelesaian

pun kemudian dicapai. (Tang, 2008:71)

3. Dialog (Wawankata), adalah pembicaraan tokoh-tokoh dalam cerita

(Maryani dkk, 2004:275). Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Hendy (1991:50) yang menyatakan bahwa dialog tidak lain

merupakan percakapan antara pelaku yang mengungkapkan

hal-hal atau peristiwa yang dipentaskan itu. Demikian juga dengan

Page 52: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

36

pendapat Tang (2008:145) yang menyatakan bahwa dialog ( dalam

bahasa Belanda dialog) adalah percakapan antara dua orang tokoh

atau lebih dalam lakon dan harus memenuhi dua hal, yaitu

pertama, dialog harus mempertinggi nilai gerak. Dialog itu

hendaknya dipergunakan untuk mencerminkan apa-apa yang telah

terjadi selama pementasan dan juga harus mencerminkan pikiran

dan perasaan para tokoh yang turut berperan dalam lakon itu; dan

kedua, dialog haruslah baik-baik dan bernilai. Maksudnya adalah

dialog itu haruslah lebih terarah dan teratur daripada percakapan

sehari-sehari. Jangan hendaknya ada kata-kata tidak perlu; para

tokoh harus berbicara denga jelas, terang, dan menuju sasaran (to

the point).

Hal tersebut juga dijelaskan oleh Mochtar (1981:35) yang

menyatakan bahwa dalam setiap hubungan percakapan, kata-kata

yang diucapkan dengan nyata, agar dapat didengar dan dimengerti

dengan baik oleh penonton atau pun lawan main. Karena percakapan

merupakan alat yang paling penting dalam bermain drama dan suatu

percakapan haruslah dengan emosi yang terkontrol agar mempunyai

irama dan tidak ngambang/monoton. Fungsi penjiwaan sebagai suatu

Page 53: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

37

keharusan dalam menumbuhkan emosi. Dengan demikian ungkapan

emosi senantiasa terkendali.

Perlu diingat bahwa suatu dialog terikat pada pelaku. Unit-unit

dialog yang disebut giliran bicara diungkapkan oleh seorang pelaku

yang mempunyai fungsi dalam alur. Oleh karena itu, sebuah dialog

secara minimal terdiri atas dua giliran bicara yang didukung oleh

sekurang-kurangnya dua pelaku, bahan pembicaraan tidak boleh

berubah. Giliran-giliran bicara itu sendiri merupakan tindak-tindak

bahasa yang ada hubungannya dengan perbuatan-perbuatan yang

dapat mengakibatkan perbuatan-perbuatan dan yang dapat

mengakibatkan perbuatan-perbuatan (Luxemburg dkk,1984:160).

Dengan demikian, dialog ini merupakan unsur yang sangat penting dan

memiliki fungsi:

1. Mengemukakan persoalan langsung

2. Menjelaskan perihal tokoh dan peran

3. Menggerakkan plot

4. Membukakan fakta (Maryani,2004:135)

Page 54: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

38

(b). Pemain (aktor).

Peranan pemain dalam sebuah drama sangat penting dalam sebuah

drama sebab pemain dalam pementasan drama adalah wakil pelaku

(karakter) dari sebuah cerita drama. Dapat dikatakan bahwa

pemain-pemain itu itulah yang menerjemahkan dan sekaligus

menghidupkan “deretan kata-kata yang berupa naskah atau cerita.

Melalui gerak-gerik dan wawankata para pemain inilah penikmat atau

penonton dapat mengikuti jalan cerita yang dihidangkan pengarang

(Juanda, 2003:77 dan Nensilianti, 2003:104).

Di samping berfungsi sebagai penunjang jalannya cerita atau

timbulnya plot, pemain berfungsi pula sebagai alat pernyataan watak.

Lewat perilaku atau wawankata para pemain itulah penonton dapat

mengetahui watak-watak mereka dalam menghadapi situasi atau

keadaan. Dengan demikian, pengenalan watak tokoh atau pemain

dalam drama lebih banyak bersifat tidak langsung.

(c). Tempat.

Unsur ketiga yang harus ada dalam pementasan drama ialah tempat.

Bagaimanapun wujudnya unsur ini harus ada, sebab tanpa adanya

Page 55: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

39

tempat tidak mungkin naskah atau cerita itu dipertontonkan. Atau dapat

dikatakan bahwa tak satu pun pementasan drama yang tidak

memerlukan tempat.

Dilihat dari keguanaanya, tempat yang tersedia tersebut haruslah

memenuhi syarat. Pertama, tempat untuk bermainnya para pendukung

cerita, yang biasa disebut panggung atau pentas. Kedua, tempat para

penonton menyaksikan pertunjukkan, yang biasa disebut auditorium

(Nensilianti, 2003:105 dan Juanda, 2003:79). Bangunan khusus yang

memiliki kedua hal tadi disebut teater. Istilah teater berasal dari bahasa

Inggris Theatre yang berarti gedung pertunjukkan (Dola, 2007:65).

(d). Penonton.

Pada setiap pementasan drama, penonton selalu ada. Jikalau tidak ada

penonton maka drama yang sesungguhnya pun tidak ada.

Hakikatnya, drama merupakan alat berdialog pengarangnya.

Dengan penonton inilah sebenarnya pengarang drama ingin berdialog,

ingin menyampaikan gagasan-gagasan atau ide-idenya. Dan kepada

penonton ini pula pengarang drama ingin bercerita mengenai hidup dan

kehidupan yang ditangkap mata batinnya.

Page 56: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

40

c. Naskah/skenario film

1). Pengertian naskah/skenario film

Skenario film diadaptasi dari sebuah karya seni menjadi sebuah

film layar lebar. Adaptasi bisa didapat dari novel, drama, opera.

Penulisan naskah mengatur munculnya saat tempat adegan,

menjelaskan penampilan fisik tokoh, menyediakan seluruh dialog dan

adegan. Hal ini sejalan dengan pendapat Adnan (2008:1) bahwa

skenario merupakan naskah cerita yang menguraikan urutan-urutan

adegan, tempat, keadaan, dan dialog.

Sedangkan pengertian skenario secara khusus diungkapkan oleh

Lengkong (2008:1) bahwa skenario adalah naskah cerita yang ditulis

dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk

pembuatan sebuah tayangan (film, sinema elektronik/sinetron, drama).

2). Bentuk skenario film

Skenario film mewakili dua bentuk, yaitu naratif dan nonnaratif.

Naratif yaitu susunan cerita yang dibuat berdasarkan konversi (unsur-

unsur dramatik tertentu, seperti ada tokoh protagonis dan antagonis,

tokoh pembantu, konflik yang terus berkembang, dll. nonnaratif yaitu

Page 57: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

41

susunan atau deskripsi gambar dari awal hingga akhir dengan tidak

terpaku pada konvensi dramatik tertentu (Sari, 2007:2).

3). Unsur naskah/skenario

1. unsur ekstrinsik naskah/skenario film pada dasarnya hampir

sama dengan unsur ekstrinsik karya sastra, khususnya prosa

dan drama, seperti kondisi sosial, ekonomi, budaya, agama dan

lain-lain dari pengarang.

2. unsur instrinsik naskah/skenario film pada dasarnya juga hampir

sama dengan instrinsik karya sastra, khususnya prosa dan drama.

Ada alur/plot, karakter (penokohan/pelaku, perwatakan ),

setting/latar, tema, dialog. Sewa hal tersebut menunjang jalannya

cerita dalam sebuah naskah/skenario film.

Page 58: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

42

3. Pendekatan Psikologi Sastra

a. Pengertian Psikologi Sastra

Istilah “Psikologi Sastra” mempunyai empat kemungkinan

pengertian. Pertama adalah studi psikologi pengarang sebagai pribadi;

kedua adalah studi kreatif; ketiga adalah studi tipe dan hukumhukum

psikologi yang diterapkan dalam karya sastra; keempat mempelajari

dampak sastra pada pembaca (psikologi pembaca) (Wellek dan

Warren, 1989:90).

Hal tersebut sedikit berbeda dari scott dalam Endraswara

(2008:64) yang berpendapat bahwa psikologi sastra mencakup tiga hal,

yaitu:

1. Penelitian hubungan ketidaksengajaan antara pengarang dan

pembaca

2. Penelitian kehidupan pengarang untuk memahami karyanya, dan

3. Penelitian karakter tokoh yang ada dalam karya yang diteliti.

Ketiga cabang yang tawarkan ini tidak berseberangan dengan

gagasan Wellek dan Warren. Hanya saja, Scott tidak begitu terfokus

pada psikologi kehidupan pengarang. Namun, yang paling berkaitan

dengan bidang sastra adalah pengertian ketiga.

Page 59: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

43

Pendekatan psikologi sastra dapat diartikan sebagai suatu cara

analisis berdasarkan sudut pandang psikologi dan bertolak dari asumsi

bahwa karya sastra selalu saja membahas peristiwa kehidupan

manusia yang merupakan pancaran dalam menghayati dan menyikapi

kehidupan. Di sini fungsi psikologis itu sendiri adalah melakukan

penjelajahan ke dalam batin jiwa yang dilakukan terhadap tokoh-tokoh

yang terdapat dalam karya sastra dan untuk mengungkap lebih jauh

tentang seluk-beluk tindakan manusia dan responnya terhadap

tindakan lainnya (Harjana, 1991:60).

Begitu juga pendapat yang dikemukakan oleh Wahid (2004:122) bahwa

psikologi sastra adalah pendekatan sastra yang menekankan pada

segi-segi kejiwaan dan tingkah laku yang terdapat dalam karya sastra.

b.Teori dasar psikologi sastra

Sastra itu merupakan ungkapan jiwa seorang pengarang. Sastra

itu wakil lewat bahasa (Endraswara, 2008:86).

Pengarang menangkap gejala kejiwaan dari manusia lainnya,

kemudian diolah dalam batinnya dipadukan dengan kejiawaannnya

sendiri lalu disusunlah menjadi suatu pengetahuan baru dan

diendapkan dalam batin. Jika endapan pengalaman ini telah cukup kuat

Page 60: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

44

memberikan dorongan pada batin sang pengarang untuk melakukan

proses kreatif, maka dilahirkannya endapan pengalaman tersebut

dalam wahana bahasa yang dipilihkannya dan diekspresikan, menjadi

karya sastra. Dengan demikian, pengalaman kejiwaan pengarang yang

semula terendap dalam jiwa, telah beralih ke dalam karya sastra yang

diciptakannya, yang terproyeks lewat ciri-ciri kejiwaan para tokoh

imajinernya. (Endarswara 2008:87).

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan

hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang yang berarti di dalamnya

ternuansanakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik suasana pikir

maupun suasana rasa (emosi). Atau dapat dinyatakan bahwa sastra

lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah lama ada

dalam jiwa dan telah mengalami proses pengolahan jiwa secara

mendalam melalui proses berimajinasi.

c. Psikologi pengarang

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan psikologi pengarang,

seperti memori, aspek budaya dan kepribadian.

Memori atau ingatan merupakan faktor psikis yang amat penting

bagi pengarang. Pengarang dengan sendirinya akan menggunakan

Page 61: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

45

memori untuk berkarya. Hanya melalui ingatan karya dapat dibangun

secara intensif.

Memori yang menyelimuti pengarang, sekurang-kurangnya ada

empat faktor psikologis, yaitu (1) pikiran, (2) perasaan, (3) intuisi, dan

(4) sensasi. (Endarswara, 2008:143).

Selanjutnya, kondisi pengarang juga tidak lepas dari aspek

budaya. Kejiwaan pengarang dituntut oleh kondisi budaya. Pengarang

yang bebas sama sekali dari faktor budaya akan menyublim secara

halus dalam jiwa pengarang (Endarswara, 2008:147).

Pengarang yang hidup di kota, misalnya, tentu gaya hidupnya

berbeda dengan pengarang yang hidup di desa. Hasil karyanya pun

demikian. Pengarang yang hidup di kota, akan lebih banyak

mengangkat tentang budaya kota. Begitu pula dengan pengarang yang

hidup di desa, tentu akan lebih banyak mengangkat budaya di desa,

dan lain-lain.

Selain kedua hal yang telah disebutkan di atas, kepribadian

pengarang juga berpengaruh. Kepribadian adalah persoalan jiwa

pengarang yang asasi. Pribadi pengarang akan mempengaruhi ruh

karyanya.(Endarswara, 2008:151). Pribadi pengarang yang karya

Page 62: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

46

dengan pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun pengalaman

orang lain akan memunculkan pribadi yang kreatif.

d. Psikologi pembaca

Resepsi/penerimaan pembaca secara psikologi pasti akan terjadi,

dibandingkan resepsi yang lain. Penerimaan nilai sastra biasanya justru

berasal dari aspek psikologi. Dengan modal kejiwaan, karya sastra

akan meresap secara halus dalam diri pembaca. Oleh sebab itu,

pembaca yang bagus tentu mampu meneladani aspek-aspek penting

dalam sastra.

Untuk memahami bangunan resepsi psikis dapat terjadi dalam

proses komunikasi, dapat dicermati salah satu gagasan yang

dikemukakan oleh Holland (1968), yang secara tegas mengemukakan

masalah resepsi sastra secara psikologi. Holland menempatkan sastra

sebagai sebuah pengalaman ( bukan sebagai bentuk komunikasi;

sebagai bentuk ekspresi; atau karya seni). Pokok perhatiannya adalah

pengalaman pembaca yang dipengaruhi oleh sastra. Setelah membaca

sastra, pembaca akan terlibat di dalamnya. Akibatnya, dapat terjadi jiwa

pembaca juga terpengaruh jiwa sastra. (Endarswara, 2008:156).

Page 63: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

47

e. Psikologi penokohan

Tokoh tidak kalah menarik dalam studi psikologi sastra. Tokoh

adalah figur yang dikenai dan sekaligus mengenai tindakan psikologi.

Dia adalah “eksekutor” dalam sastra. Jutaan rasa akan hadir lewat

tokoh. (Endarswara, 2008:179).

Sastra dalam pandangan psikologi sastra adalah cermin sikap dan

perilaku manusia. Sikap dan perilaku hakikatnya adalah pantulan jiwa.

Jiwa yang khayal, akan dapat dimonitor lewat sikap dan perilaku.

Oleh karena itu, membaca sikap dan perilaku dalam sastra, peneliti

akan mampu memahami gejolak jiwa manusia. Peristiwa kejiwaan kita

menggerutu, meratap, melamun, menangis, dan lain-lain, merupakan

data empiris yang hidup dalam jiwa menjadi data imajiner.

(Endarswara, 2008:179).

Data imajiner inilah yang diketengahkan pengarang dalam

karyanya, sehingga tampak bahwa sastra telah mampu merekam

gejala kejiwaan yang terungkap lewat perilaku tokoh, misalnya

kecemasan, kemarahan, kebencian, frustasi, dan lain-lain.

Page 64: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

48

B. Penelitian yang Relevan

Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya. Hal itu dapat dijadikan sebagai titik tolak

dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, tinjauan terhadap

penelitian terhadap terhadap penelitian terdahulu sangat penting untuk

mengetahui relevansinya.

Peneliti yang pernah meneliti seirama dengan peneliti ini adalah

sebagai berikut:

1. Naskah Film dalam peneliti yang relevan.

Peneliti yang pernah menganalisis naskah film antara lain:

a. Khafidhoh. (2012). Penelitiannya berjudul “Analisis Dalam Mihrab

Cinta Menurut Perspektif Dakwah Islam”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa film ini memiliki pesan dakwah dan keunikan

tersendiri, keunikannya dari film “Dalam Mihrab Cinta”

mengandung pesan dakwah, memberikan pengajaran tentang arti

taubat dan banyak pesan-pesan atau pengajaran yang

bermanfaat.

b. Ratna Yani Miarsari. (2008). Penelitiannya berjudul “ Analisis

Medan Makna Pada Gaya Bahasa Kiasan Dalam Naskah Trilogi

Page 65: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

49

Film Pirates Of Carribean”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

film ini memiliki peribahasa yang memunyai medan makna pada

gaya bahasa kiasan dalam trilogi.

c. Lia Lestari Muliana. (2008). Penelitiannya berjudul “Analisis

Percakapan Pada Naskah Film The Kingdom (Suatu Kajian

Pragmatik)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film ini

memiliki percakapan yang unik.

Berangkat dari peneliti naskah, ada persamaan dan perbandingan

penelitian ini yaitu sama-sama meneliti naskah film sedangkan

perbedaannya adalah ada yang berdasarkan makna semiotik, makna

kiasan dan kajian pragmatik.

2. Karakter Tokoh dan Peneliti yang Relevan

Peneliti yang pernah mengkaji karakter tokoh dalam sastra

antara lain:

a. Ahmad Darmawan. (2013). Penelitiannya berjudul “Analisis

Karakter Tokoh dan Alur Dalam Novel Pengembaran Hang Jebat

Pencarian Merentas Zaman karya Ashadi Zain dan Moh Dat

Molok”. Hasil penelitiannya menggunakan metode deskriptif.

Page 66: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

50

Kajian dalam penelitian ini adalah diperoleh dengan

mendeskripsikan karakteristik atau perwatakan sebuah novel.

b. Emy Muliati Arsyad. (1998). Penelitiannya berjudul l “Analisis

Karakter Tokoh Wanita dalam Novel Masyitah karya K. Ajib

Rosidi. Hasil penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif dengan prosedur pembacaan heuristik dan hermeneutik.

c. Okta Viana Nurrohma. (2012). Penelitian ini berjudul “Analisis

Karakter dan Sifat Tokoh Sentral Dalam Film Charlie The

Chocolate Factory” Sebuah Pendekatan Psikologi Sastra. Hasil

penelitian ini menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui karakter

tokoh sebagai hasil imajinasi pengarang.

Berangkat dari peneliti karakter tokoh, ada persamaan dan

perbandingan peneltian ini yaitu sama-sama meneliti karakter tokoh

dalam suatu pendekatan psikologi sastra sedangkan perbedaannnya

adalah dilihat dari analisis karakter dan sifat serta alur dalam novel

tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peneliti yang

menganalisis naskah film dan karakter tokoh dalam penelitian yang

relevan, ada persamaan dan perbedaannya di tinjau dari segi

Page 67: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

51

psikologi sastra dengan penelitian yang berjudul “Karakter Tokoh

dalam Naskah Film The Terminal karya Sacha Gervasi dan Jeff

Nalham”.

C. Kerangka Pikir

Para penulis naskah membuat ide-ide untuk film atau

mengadaptasi sebuah karya seni/karya sastra menjadi sebuah film

layar lebar. Adaptasi bisa didapat dari novel, drama, atau sumber

lainnya. Salah satunya adalah film The Terminal. Naskah film The

Terminal diadaptasi dari novel The Terminal Karya Sascha Gervasi dan

Jeff Nalham.

Unsur instrinsik dan ekstrinsik antara karya sastra, khususnya

novel dan drama, dengan naskah film sama sebab seperti yang telah

diuraikan sebelumnya bahwa naskah film di adaptasi dari karya sastra

termasuk karakter tokoh. Salah satunya adalah naskah terjemahan film

The Terminal Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham.

Dalam naskah terjemahan film The Terminal (karya Sacha

Gervasi dan Jeff Nalham, ada beberapa karakter tokoh yang unik,

sehingga menimbulkan pertanyaan dibenak untuk menjawab

Page 68: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

52

pertanyaan tersebut perlu dianalisis lebih mendalam lagi dengan

pendekatan psikologi sastra.

Page 69: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

53

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

a. Baik Budi pekerti Baik hati Penolong Sabar Patuh pada peraturan/disiplin Berbakti pada orang tua

b. Buruk Paranoid Mudah curiga

Penulis Naskah

Prosa

Karya Sastra

Drama

Novel Cerpen

Naskah Film

Naskah Terjemahan Film The Terminal

Karakter Tokoh Hubungan Tokoh

a. Fungsi penampilan tokoh : - Tokoh Protagonis -Tokoh Antagonis - Tokoh Tirtagonis

b. Perwatakannya yang

terdiri atas: Tokoh Sederhana dan Tokoh Bulat

Analisis

Temuan

Page 70: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian pada hakikatnya mempunyai strategi yang

mengatur ruang atau teknik penelitian agar memperoleh data

maupun kesimpulan penelitian dengan kemungkinan munculnya

kontaminasi yang paling kecil sekalipun dan variabel lain.

Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif (struktural)

karna memberikan perhatian penuh pada karya sastra sebagai

struktur yang otonom dalam koherensi instrinsik, khususnya

karakter tokoh, dengan metode struktural genetik.

B. Definisi Istilah

Penelitian ini akan didefinisikan secara deskriptif, untuk lebih

jelasnya diperhatikan berikut ini:

54

Page 71: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

55

1. Karakter tokoh dalam penelitian ini adalah semua watak adalah budi

pekerti, tabiat, kepribadian, penolong, sabar dan patuh pada

peraturan dari tokoh dalam naskah terjemahan film The Terminal

Karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham, yang definisinya berikut ini:

a. Budi pekerti merupakan tingkah laku, perangai, akhlak. Budi

pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana dan

manusiawi.

b. Kepribadian merupakan suatu totalitas psikologis yang kompleks

dari individu, sehingga tampak dalam tingkah lakunya yang unik.

c. Penolong merupakan seseotang yang rela untuk membantu

meringankan beban atau penderitaan orang yang kesusahan.

d. Sabar merupakan sebuah keutamaan yang menghiasi diri

seorang mukmin mana orang itu mampu mengatasi berbagai

kesusahan dan tetap berada dalam ketaatan kepada Allah

meskipun kesusahan dan cobaan itu begitu dahsyat.

e. Patuh pada peraturan merupakan perbuatan mematuhi

peraturan dan UU lalu lintas harus kita tegakkan.

f. Paranoid merupakan gangguan mental yang diderita seseorang

yang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya.

Page 72: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

56

2. Hubungan karakter antartokoh dalam penelitian ini adalah hubungan

penokohan dan watak antartokoh, misalnya tokoh antagonis dan

protagonis.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterangan

atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis) atau

kesimpulan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa:

1) Perilaku tokoh

2) Motif dan niat yang mendukung tindakan

3) Hubungan dengan tokoh lain

Kemudian data tersebut disertai kutipan dari naskah, baik dialog

maupun deskripsi.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah terjemahan

film The Terminal karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham

(diterjemahkan oleh Sitti Zulliani Z).

Page 73: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

57

D. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang sahih, peneliti

melakukan pelacakan ulang (triangulasi). Ada tiga bentuk triangulasi

yang dilakukan, yaitu (1) triangulasi terhadap proses pengumpulan

data, (2) triangulasi terhadap analisis data, dan (3) triangulasi terhadap

hasil temuan dengan melakukan konfirmasi dan diskusi dengan ahli

sastra (Masyarakat Sastra Tamalanrea (MST) yaitu Aslan Abidin dan

ahli psikologi yaitu Ir. Henrikus, S.Psi, M.Pd.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri yang bertindak sebagai

instrumen utama/kunci. Peneliti membaca naskah terjemahan film The

Terminal karya Sacha Gervasi (diterjemahkan oleh Sitti Zulliani Z).

Membuat sinopsis, mengidentifikasi tokoh, mencatat sikap dan perilaku,

mencatat motif tindakan, dan menyimpulkan.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan psikologi

sastra. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai:

Page 74: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

58

1. Mengidentifikasi, yaitu mengidentifikasi tokoh, mencatat perilaku

tokoh dan motivasi yang mendukung tindakan tokoh.

2. Menganalisis, yaitu menghubungkan perilaku dan motif/niat yang

mendukung tindakan setiap tokoh.

3. Mengklasifikasi, yaitu menggolongkan perilaku tokoh berdasarkan

keadaan psikisnya, khususnya yang termasuk watak atau budi

pekerti, tabiat, dan kepribadiannya dari tokoh.

4. Mendeskripsikan, yaitu memaparkan dengan kata-kata secara jelas

dan terperinci mengenai karakter tokoh, serta hubungan antartokoh

dalam naskah terjemahan film The Terminal karya Sacha Gervasi

dan Jeff Nalham.

Page 75: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam mendeskripsikan hasil penelitian ini peneliti

menguraikan secara sistematis dan konkret sesuai dengan urutan

fokus yang telah dipaparkan sebelumnya. Langkah pertama adalah

mengutip semua naskah film The Terminal dari segi klasifikasi

karakter tokoh. Langkah kedua adalah mengutip semua naskah film

The Terminal yang mendeskripsikan hubungan karakter antartokoh

dengan yang lain. Pada bagian ini dipaparkan hasil analisis dan

pengolahan data.

1. Klasifikasi dan Deskripsi Karakter Tokoh

Berdasarkan hasil pembacaan naskah film The Terminal

karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham secara eksistensi tokoh

dalam naskah film yang mendeskripsikan klasifikasi karakter tokoh

yang baik yang terdiri atas: budi pekerti, penolong, sabar, patuh

pada peraturan/displin, berakti pada orang tua, baik hati,

59

Page 76: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

60

bertanggung jawab. Mendeskripsikan klasifikasi karakter tokoh yang

buruk yang terdiri atas; mudah curiga, paranoid.

a. Karakter Tokoh Baik

(Suhaeb, 1979:85) mengatakan bahwa:

“Karakter adalah sifat kemauan yang mengikuti seseorang pada beberapa prinsip tertentu yang oleh rasionya dipastikan sebagai yang tidak dapat diubah, baik fisik maupun moral yang membedakannya dengan orang lain secara khas”. Karakter sering dinamakan dengan watak. Sehubungan dengan

hal itu penggambaran tokoh atau watak sang tokoh harus wajar dan

masuk akal. Tokoh protagonis merupakan tokoh yang mewakili yang

baik dan terpuji sehingga biasanya menarik simpati pembaca.

Karakter yang baik dalam hasil penelitian ini hendaknya dijadikan

contoh bagi pembaca. Karakter yang baik cocok dijadaikan petunjuk

atau pedoman dalam hidup dan kehidupan pembaca.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara sederhana

bahwa karakter adalah kondisi jiwa manusia yang diakibatkan oleh

faktor dari dalam diri manusia maupun dari luar, yang membedakan

seseorang dari orang lain secara khas. Baik yang dapat berubah

maupun tetap demi perkembangan kehidupannya yang ditampakkan

dalam tingkah laku. Contoh karakter yang baik adalah budi pekerti.

Page 77: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

61

Budi pekerti merupakan tingkah laku, perangai, akhlak. Budi

pekerti mengandung makna perilkaku yang baik, bijaksana dan

manusiawi.

Berdasarkan uraian tersebut, budi pekerti dari segi klasifikasi

karakter tokoh dalam naskah film The Terminal karya Sacha Gervasi

dan Jeff Nalham dapat dirinci sebagai berikut:

1) Viktor Navorski

a) Penolong

Penolong merupakan seseorang yang rela untuk membantu

meringankan beban atau penderitaan orang yang kesusahan.

Dengan demikian sifat yang baik hati dan suka menolong,

manusia menunjukkan kemurahan hati dan budi pekerti yang elok.

Selain itu, orang yang memiliki sifat yang baik hati dan suka

menolong secara tidak langsung akan meringankan beban orang

lain.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut:

Page 78: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

62

(1) Adegan 13

1. Perilaku : Viktor Navorski membantu gadis remaja yang

kesusahan menutup kopornya.

2. Motivasi : Viktor Navorski menolong gadis tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski duduk dipinggir taman. Ia sedang memperhatikan lembaran kupon makanan yang diberikan oleh Turman. Tiba-tiba ia melihat seorang gadis remaja sibuk dengan kopornya. Gadis itu tidak bisa menutup kopornya karena isinya terlalu banyak sehingga kopornya penuh. Navorski hendaknya menolongnya. Ia berdiri dan menaruh kupon makanannya ditempatnya duduk. Navorski : (berbahasa Bulgaria) (hlm:18)

(2) Adegan 34

1. Perilaku : Viktor Navorski membantu Amelia yang jatuh untuk

berdiri

2. Motivasi : Viktor Navorski menolong Amelia

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Seorang pramugari, bernama Amelia Warren, yang baru tiba terpeleset dan menjerit. Amelia :”Astaga. Sial.” Ternyata dia melewati lantai yang licin karena lantai itu baru saja dipel. Ia tidak memperhatikan tanda yang ada disekelilingnya. Hak sepatunya patah. Navorski memungut hak sepatu wanita tersebut. Navorski : (berbahasa Bulgaria) Lewatlah Rajan sambil tersenyum. Wanita tersebut memungut barangnya yang berserakan. Navorski menyapanya. Navorski :”Ini milikmu?” Amelia :”Terima kasih.” Navorski membantunya berdiri. Amelia :”Oh, sial.” (Berjalan ke kursi dibantu Navorski) Navorski :”Lihat? Lantai basah.”Anda disana.” (dialek Bulgaria)

Page 79: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

63

Amelia :”Saya terlambat.” (Melepaskan sepatu dan melihat ke lantai atas)” Buenos Aires. Aku tak ingat gerbangnya.”

(melepaskan hak sepatu yang sebelahnya) Navorski mengambilkan koper dan membawa kepadanya Navorski :”Gerbang 24.” Amelia :”Anda yakin?”

Navorski :”Ya.”(hlm:33) Wanita tersebut melihat ke lantai atas dan memasang sepatunya Amelia :”Terima kasih.” (berdiri dan melangkah ke

eskalator) Navorski :”Tunggu-tunggu.” (mengejar wanita itu). “Untuk

Anda. Payless Shoes.” Amelia sudah si eskalator. Jadi, ia memberikan disitu. Navorski :”Lantai dua. Pakai hak rendah saja.” (hlm:33)

(3) Adegan 40

1. Perilaku : Viktor Navorski memberikan uang kembalian

kepada pelayan toko

2. Motivasi : Viktor Navorski sekadar memberikan

Hal ini dapat dilihat pada adegan berikut:

Navorski meletakkan tiga uang receh di meja. Ia diberi satu burger. Sebenarnya ia masih mempunyai uang kembalian, tapi ia memberikannya kepada pelayan itu. Ia mendorng uang kembaliannya ke pelayan. Navorski :”Ambil kembaliannya.” (hlm:37)

(4) Adegan 67

1. Perilaku : Viktor Navorski mengejar dan mengajak Amelia

berbicara

2. Motivasi : bentuk perhatian pada Amelia

Viktor Navorski kasihan melihat melihat Amelia

yang sedih.

Page 80: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

64

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Melihat Amelia pergi, Navorski menyimpan gagang telepon ditempatnya.

Navorski :”Tunggu. Tunggu. Tunggu. Tunggu.” (mengejar Amelia)

Adegan tersebut dilihat Rajan. Ia tersenyum Navorski menegur Amelia yang hampir berjalan di lantai yang licin. Navorski :”Lantai basah.” Mendengar teguran Navorski dan melihat lantai yang licin, Amelia menghindar. Navorski :”Jangan sampai terluka.” (mengejar Amelia) Amelia :”Bagaimana tidak? Dia sudah menikah.”(terus

melangkah ) Navorski terus mengikuti Amelia. Navorski :”Satu pria. Dua wanita. Kacau.” Amelia :”Anda ingin tahu bagian apa yang terburuk? Saya tidak pernah meminta dia untuk meninggalkan istrinya. Saya menyuruhnya untuk konseling. Maksud Saya, betapa sakitnya saya.”(berhenti melangkah)”.

Saya mendukung pernikahannya.” (tersedu-sedu dan berbalik memegang pagar pengaman) (hlm:61)

(5) Adegan 80

1. Perilaku : Viktor Navorski mengambilkan kacamata Amelia

yang jatuh

2. Motivasi : Viktor Navorski membantu Amelia

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Amelia :”Viktor?”(membuka kacamata) Navorski :”Oh...oh.”(kaget) Amelia :”well, hai.”(senang) Navorski :”Oh, hai.”(senang) Amelia tidak sengaja menjatuhkan kacamata. Viktor membantu mengambilkan kacamata tersebut. Amelia juga jongkok hendak mengambil kacamata itu. Navorski :”Please. Please.” (hlm:77)

1. Perilaku : Viktor Navorski menerima ajakan makan siang

Amelia

Page 81: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

65

2. Motivasi : Viktor Navorski tidak ingin mengecewakan Amelia

untuk kedua kalinya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Keluar dari toko buku. Amelia :”Kurasa kita menulis ulang sejarah.”(tersenyum

gembira) “Mengapa tidak kita bicarakan sambil makan

siang?” Amelia berhenti melangkah. Seakan-akan ia menyadari ada kesalahan yang ia perbuat. Amelia :”Astaga.”(air mukanya menjadi tegang dan

serius)” Aku tidak percaya. Aku mengajakmu keluar

lagi. “Aku melakukannya lagi.” Amelia tertawa. Ia tidak percaya apa yang dilakukannya. Ia melangkah menjauh Viktor. Viktor mengikutinya. Amelia :”Saya sangat...Jauhi aku, Viktor! Ok?” Berbalik ke Viktor. Amelia :”Aku sakit. Aku tidak kemampuan sendirian

selama 5 detik.” Navorski :”Ok.” Amelia :”Ok, apa?” (heran) Navorski :”Ok. Makan siang....denganmu.” amelia tersenyum. Ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. (hlm:81)

(6) Adegan 88

1. Perilaku : Viktor Navorski memberi tahu bahwa ia salah

mengartikan kata

2. Motivasi : Viktor Navoski menolong Milodragovich.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Miladgrovich dibawa pergi. Semua bubar. Opsir Torres mengambil meja yang jatuh, Viktor berpikir dan melihat keempat botol obat di tangannya.

Navorski :”Tunggu...Tunggu.”(memanggil rombongan yang membawa Miladragovich dan belum jauh)”kambing.”

Page 82: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

66

Rombongan berhenti. Dixon :”Apa?” Navorski :”kambing?”(bingung) Terdengar suara Miladragrovich yang masih tersedu.

Navorski :”Ya. Obatnya untuk kambing.”(menirukan suara kambing) Kambing.”

Miladragrovich merengek. Dixon : “Dia bilang begitu?”menengok ke Miladragrovich)

Navorski :”Ya. Katanya...kami tidak mengerti. Aku tidak mengerti kambing.”

Dixon :”Kenapa? Apa yang kamu katakan?” Berjalan beberapa langkah. Ia berada di tengah-tengah antara Navorski dan rombongan.

Dixon :”Kamu salah mengerti? Obat itu bukan untuk ayahnya yang sekarat?”(wajah dan suara menunjukkan ketidak percayaan. Ia membuka kacamatanya)

Navorski :”Bukan. Bukan. Di...Krakhozia, nama untuk ayah... terdengar seperti kambing. Aku keliru.”(tertawa kecil).

Opsir Torres berdiri tidak terlalu jauh dibelakangnya. Dixon melihat Miladragrovich yang ditahan dan tersedu. Ia tidak percaya. Ia tersenyum kecil. Dixon :”Mengapa kamu melakukan ini, Viktor?” Melangkah dan memasang kacamatanya. Navorski :”Obatnya...untuk kambingnya.”(melihat obat

ditangannya) (hlm:90).

(7) Adegan 92

1. Perilaku : Viktor Navorski hendak memberikan hiasan dinding

berbentuk ikan kepada Dixon.

2. Motivasi : Viktor Navorski hendak berbuat baik dan menjalin

komunikasi yang baik dengan Dixon.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon sedang duduk di ruangannya. Dia duduk bersandar dan menaikkan kedua kakinya di meja. Ia sedang ke arahnya. Wanita tersebut menarik Navorski yang terlihat oleh Dixon. Navorski mengatakan mengetuk dan tersenyum. Ia lalu mengambil hiasan dinding

Page 83: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

67

berbentuk ikan, yang dimenangkan pada saat bermain kartu dengan temannya. Ia memperlihatkan pada Dixon melalui pintu yang terbuat dari kaca bening. Dixon berdiri membuka pintu unt uk Navorski dan melepaskan kacamatanya. Ia melihat Navorski tidak bisa membuka pintu karena memegang hiasan dinding berbentuk ikan dengan ukuran besar. Dixon :”Ini untukmu?” Navorski :”Ya. Ya. Inikan layar pulau Virgin. Untukmu.

Untukmu.” Dixon melangkah ke tempat duduknya. Navorski :”Untuk dinding. Ikan untuk dinding.” (hlm:101)

(8) Adegan 116

1. Perilaku : Viktor Navorski memutuskan untuk tidak ke New

York.

2. Motivasi : Viktor Navorski tidak ingin terjadi sesuatu pada

teman-temannya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski :”Aku akan pulang.” Dixon :”Maafkan aku. Apa katamu?” (tidak percaya

dengan apa yang didengarnya? Navorski :”Aku akan pulang. Jangan ganggu mereka. Aku

akan pulang.” Dixon :”Hari ini.” Navorski :”Ya.” Ia pasrah. Ia marah, sedih, dan kecewa, tapi ia mau terjadi apa-apa pada teman-temannya yang telah membantunya selama ini.

Dixon :”Jika kamu tidak naik pesawat itu, mereka semua pergi. (mengancam)

Navorski :”Ya.” Ia maju beberapa langkah sehingga dekat dengan Navorski. Dixon :”Ok, bagus.” (hlm:140).

Pada adegan-adegan tersebut dalam naskah film The Terminal

tokoh Viktor Navorski sifat yang baik hati dan suka menolong. Ia hendak

Page 84: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

68

membantu seorang gadis remaja yang kesusahan menutup kopernya,

memberikan uang kembalian kepada pelayan toko, membantu Amelia

berdiri ketika terjatuh di lantai yang licin, memberi tahu Amelia letak

gerbang Bournes Aires, memberikan kupon payless shoes kepada

Amelia, mengambilkan kacamata Amelia yang jatuh, dan menolong

Milodragovich membawa pulang obat yang ditahan Dixon, padahal ia

tidak mengenal mereka. Dengan perbuatan tersebut bahwa Viktor

Navorski mempunyai budi pekerti yang elok dan secara tidak langsung

meringankan beban orang yang ditolongnya, misalnya, Amelia tidak

bersusah payah berdiri, Amelia tidak bingung lagi mencari gerbang

Bournes Aires, dan Milodragovich dapat membawa pulang obat untuk

ayahnya yang sedang sakit.

b) Sabar

Sabar diartikan bahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah,

tidak lekas putus asa); sikap tenang. (KBBI: 1996:157).

Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta

bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. [sabar merupakan

kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap

yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang

yang memilikinya.

Page 85: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

69

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi tindakan

tokoh berikut:

(1) Adegan 15

1. Perilaku : Viktor Navorski tinggal di gerbang 67

2. Motivasi :Viktor Navorski menjadikannya tempat tinggal

sementara

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

(Instrumen lagu Stranger In The Nighta 2x). Pesawat mendarat. Malam pun tiba. Navorski mencarai tempat istirahat. Ia berkeliling di ruang Transit Internasional. Akhirnya ia menemukan tempat yang kosong karena direnovasi, yaitu gedung 67. Ia duduk di kursi sambil melihat kaleng kacang lalu menyimpannya di tas. (hlm:20)

(1) Adegan 22

1. Perilaku : Viktor Navorski tidak membalas saat Rajan marah

padanya

2. Motivasi : Viktor Navorski menerima dengan lapang dada

kejadian tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski :”Halo.” Rajan :”Halo. Anda punya janji?” Navorski :”Ya. Pukul 09.30. Sampah, dokumen

makanan. Selasa.” Rajan :”Selasa! Saya benci Selasa! (membentak dan mereka pergi meningglkan Navorski)” Permisi.” Navorski hanya melihat dan membiarkannya pergi. (hlm:27)

(2) Adegan 24

1. Perilaku : Viktor Navorski makan Saltine dan Ketchup

Page 86: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

70

2. Motivasi : Viktor Navorski mengisi perutnya yang

kosong/lapar

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Karena Navorski tidak mempunyai banyak uang, ia hanya makan Saltine dan Ketchup untuk mengisi perutnya yang kosong/lapar. (hlm:28)

(3) Adegan 51

1. Perilaku : Viktor Navorski menjerit saat tangannya terjepit

pegangan troli dan hanya membiarkan petugas yang diangkat

Dixon mengambil troli yang dikumpulkannya.

2. Motivasi : Viktor Navorski masih bisa mentolerir kejadian

tersebut

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Ketika Navorski hendak mengembalikan troli yang telah dikumpulkannya tiba-tiba ada orang yang datang menahan troli tersebut, membuat tangan Navorski terjepit. Ia pun menjerit dan mengibas-ibaskan tangannya yang sakit. (hlm:42)

(4) Adegan 53

1. Perilaku : Viktor Navorski tidak membalas saat Rajan

marah dan merebut pel darinya

2. Motivasi : Viktor Navorski menerima dengan lapang dada

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Rajan :”Lepaskan, lepaskan, lepaskan.” (merebut pel dari Navorski) “Anda mencoba mengambil pelku. Anda mencoba mengambil lantaiku. Itu tugasku” (menunjuk dirinya sendiri).”Jauhi lantaiku. Jauhi pelku.”

Page 87: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

71

Navorski ingin menjelaskan kepada Rajan. Ia tidak dapat berbicara. Ia hanya bisa menunjuk ke lantai karena Rajan terus berbicara. Navorski :”Makanan.”(menunjuk lantai) Rajan :”Bila Anda menyentuhnya lagi,

saya akan membunuh Anda.” (pergi meningglakan Navorski)

Navorski hanya melihat dan membiarkannya pergi. (hlm:43)

(5) Adegan 68-71, 73

1. Perilaku : Viktor Navorski tidak marah saat dia ditolak dan

ditertawai manager toko.

2. Motivasi : Viktor Navorski masih bisa mentolerir kejadian

tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Adegan 68

Di toko makanan Navorski :”Aku...Aku bisa bantu?” (memperlihatkan

papan pengumuman yang bertuliskan “dicari bantuan” dan menunjukkan dirinya dan pemilik toko) Pem. Toko :”Maaf, Tuan. Posisinya telah terisi. (tersenyum dan mengambil papan pengumuman dari tangan navorski). (hlm:66)

Adegan 69

Pem. Toko :”Anda tinggal didekat sini?” (melihat kertas formulir)

Navorski :”Ya. Gerbang 67.” Pem. Toko :”Karena kami sangat mementingkan

ketepatan waktu..., katamu gerbang 67.” (heran dan tidak percaya)

Navorski :”Gerbang 67.” Mendengar kepastian Navorski, pemilik toko tertawa. (hlm:66)

Page 88: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

72

Adegan 70

Pemilik dan pelayan toko tertawa mengetahui bahwa Navorski tinggal di gerbang 67. Pem. Toko :”Anda pasti bercanda.”

Adegan 71

Pem. Toko :”Anda harus mengizinkan saya membantu Anda. Saya tidak melihat nomor jaminan sosial...” (hlm:67)

Adegan 73

Navorski :”Hallo.” Manajer :”Bagaimana kabarnya?” Navorski : ”Baik.” Manajer :”Baiklah. Saya menyampaikan bahwa posisinya sudah terisi.” Navorski menggumam tanda mengerti. (hlm:68)

(6) Adegan 88

1. Perilaku : Viktor Navorski tidak membalas saat Dixon kearah dan

menariknya dengan kasar sampai ke mesin fotokopi

2. Motivasi : Viktor Navorski masih bisa mentolerir kejadian

tersebut

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski :”Dia menyayangi kambing itu.” Dixon ternyata marah pada Navorski. Tiba-tiba ia menyerang Navorski. Ia memegang leher dan tangan Navorski dengan kasar dan menariknya ke mesin fotokopi. Dixon :”Kau pikir aku perlu alasan untuk mengembalikanmu

ke sel itu, menyimpanmu di sana selama 5 tahun?” Tangan kiri Navorski di atas mesin fotokopi yang berfungsi. Akhirnya, tangan kiri Navorski terkopi. Hasil kopiannya banyak. Dixon :”Kau menetangku berarti kau menentang AS. Lalu

kamu tahu mengapa orang di Karkhozia antri untuk kertas toilet murah, sementara Paman Sam membersihkan pantat dengan yang mahal. (marah)

Page 89: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

73

Kejadian tersebut disaksikan oleh beberapa petugas pabean dan tim pemeriksa bandara. Dixon ditenangkan oleh Turman. Navorski bebas dan pergi dengan diantar Turman. (hlm:98).

Pada adegan-adegan tersebut menggambarkan tokoh Viktor

Navorski pada naskah film The Terminal karya Sacha Gervasi dan

Jeff nalham.

Ia tidak mempunyai tempat tinggal dan hanya di bebaskan di

ruang Transit Internasional. Ia akhirnya memutuskan tinggal di salah

satu gedung yang akan di renovasi, yanitu gerbang 67, dan tidur di

tempat tidur yang disusun dari kursi, makan saltine dan kethcup

untuk mengganjal perutnya, ia tidak marah saat troli yang telah

dikumpulkannya diambil oleh petugas yang baru saja diangkat oleh

Frank Dixon, saat Gupta Rajan dan frank Dixon marah padanya. Ia

marah. Ia ditertawai oleh manajer toko saat menyebutkan tempat

tinggalnya. Ia membiarkan saja karena ia tahu ia mengatakan yang

sebenarnya. Dari segala peristiwa dialaminya. Ia menghadapinya

dengan toleransi dan bijaksana, sikapnya tenang dan tanpa

mengeluh.

c) Patuh pada peraturan

Patuh pada peraturan adalah Orang yang mempunyai

kesadaran terhadap berbagai aturan hukum akan mematuhi apa

yang menjadi tuntutan peraturan tersebut. Dengan kata lain dia akan

Page 90: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

74

menjadi patuh terhadap berbagai peraturan yang ada. Penegakkan

hukum yang sesuai dengan ukuran ukuran tentang hukum baik atau

hukum yang buruk. Kepatuhan dari warga-warga masyarakat

terhadap kaidah-kaidah hukum yang dibuat serta diterapkan oleh

badan-badan legislatif, eksekutif dan judikatif.

Hal ini dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi tindakan

tokoh berikut:

(1) Adegan 9

1. Perilku : Viktor Navorski mulai tinggal di ruang transit

internasional

2. Motivasi : Viktor Navorski mengikuti perintah Dixon/peraturan

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Turman membawa Navorski ke ruang Transit Internasional. Untuk membuka pintu, Turman harus menggesekkan kartu sebagai tanda mengenal dan berfungsi sebagai kunci. Tannoy :”Pengumuman kedatangan penerbangan....dari

Singapore Airlines”. Turman :”Sekarang, Tuan Navorski. Tuan Navorski, Tuan

Navorski”. (memegang tangan Navorski)”ini adalah Ruang Transit Internasional. Anda bebas menunggu di sini. (hlm:13)

(2) Adegan 33

1. Perilaku : Viktor Navorski memperlihatkan wajahnya di

kamera

Page 91: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

75

2. Motivasi : Viktor Navorski memberitahu bahwa ia sudah tahu

dibohongi dan ia akan menunggu.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Tiba-tiba wajah Navorski muncul di monitor. Ia sengaja memperlihatkan wajahnya. Navorski :”Saya menunggu. Saya akan menunggu.

Saya akan menunggu”. (petugas Pabean tersenyum)”Saya akan menunggu.” (hlm:33)

(3) Adegan 67

1. Perilaku : Viktor Navorski menolak ajakan makan Amelia

2. Motivasi : Viktor Navorski tidak ingin melanggar

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski hendak pergi. Ia mengambil tas yang disimpan di lantai. Amelia :”Kamu suka makanan Itali? Aku tahu sudah

larut.” Navorski menunjuk ke suatu arah. Amelia :”Dan mungkin punya rencana lain, tetapi bila

kamu mau makan malam, kita bisa cari taksi.”(menunjuk arah luar dengan ibu jari)”Aku tahu tempat punya Cannelloni paling lezat.”

Navorski :”Emm...Tidak. Aku ...Aku tidak bisa.” Amelia :”Kamu sudah menikah?” Navorski :”Belum.” Amelia :”Pacar?” Navorski :”Tidak. Aku... Aku tidak dapat

keluar...denganmu.”

(4) Adegan 116

1. Perilaku : Viktor Navorski bicara baik-baik dengan Dixon

Page 92: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

76

2. Motivasi : Viktor Navorski minta tanda tangan Dixon agar

visa daruratnya berlaku.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski ke ruangan Dixon. Dixon mengeluarkan obat dari laci. Tampak banyak botol obat dilacinya. Navorski :”Perang di negaraku sudah berakhir.” Navorski berdiri di depan Dixon sambil memegang visa daruratnya yang belum ditandatangani oleh Dixon. Ia tidak lagi mengenakan jas, hanya kemeja dan dasi. (hlm:136)

Pada adegan-adegan tersebut menunjukkan Ia diminta untuk

tinggal di Ruang Transit Internasional bandara dan ia hanya bebas di

ruang tersebut. Ia pun mengikuti hal tersebut.

Kemudian, saat Amelia mengajaknya makan di luar, ia menolak.

Ia tahu bahwa ia tidak bisa keluar dari bandara karena ia tidak

mempunyai surat yang sah, yaitu visa. Itu berarti ia tidak berhak

masuk ke New York. Jadi, jika ia ikut berarti ia melanggar. Untuk itu,

ia harus menunggu.

Peraturan dibuat untuk dilaksanakan dan ditaati agar kehidupan

lebih teratur. Orang yang disiplin akan mematuhi peraturan. Dari

perilaku yang ditunjukkan Viktor Navorski, dapat dikatakan bahwa ia

patuh pada peraturan/disiplin.

Page 93: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

77

d) Berbakti pada orang tua

Adalah mengasihi, menyayangi, mendoakan, taat dan patuh,

melakukan hal-hal yang membahagiakan hati serta menjauhi hal-

hal yang tidak disukai oleh mereka.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut :

(1) Adegan 6, 7, 19, 20, 21, 48, 115, 116, 132, 134, 136, 138

1. Perilaku : Viktor Navorski datang dan berusaha ke New York

2. Motivasi : Viktor Navorski menepati janji pada almarhum

ayahnya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Adegan 6

Turman :”Apa sebenarnya yang Anda lakukan di Amerika Serikat, Tuan Navorski?”

Navorski :”(mengambil kertas. Ia membaca dan berujar dengan aksen Bulgaria yang kental)”Taksi kuning. Bawa saya ke Ramada Inn. 161 Lexington.”

Turman mencatat yang diucapkan Navorski. Lalu ia bertanya dengan serius, Turman :”Anda tinggal di Ramada Inn?” Navorski :”Simpan kembaliannya.” Turman :”Anda kenal seseorang di New York?” (hlm:5)

Adegan 7

Turman :”Walau kami usahakan surat-surat baru, (Navorski berbalik dengan wajah bingung) kami tidak dapat

Page 94: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

78

memrosesnya sampai AS mengakui reklasifikasi diplomatik baru negara Anda.”

Dixon :”Anda tidak memperoleh suaka, status pengungsi, status perlindungan sementara, kebebasan kemanusiaan (Navorski membersihkan bajunya yang terkena keripik kentang), perjalanan kerja nonmigas, atau visa diplomatik. Sederhana Anda tidak dapat diterima.”

Navorski :”Tidak dapat diterima.” Dixon :”Tidak dapat diterima.” (makan Apel) Navorski :”Tidak dapat diterima. Tur Apel besar termasuk

Brooklyn, Bridge, Empire State, pertunjukan Broadway”Cats”.

Dixon :”Aku punya kabar buruk lagi untuk Anda.”Cats”ditutup.”

Navorski :”Ok.Ok. Sekarang, saya pergi ke kota New York. Terima kasih.”(berdiri dan hendak menjabat tangan Dixon)

Dixon : (berdiri menerima uluran tangan Navorski)”Tidak, Tuan Navorski. Saya tidak dapat mengizinkan Anda masuk AS saat ini. “ (hlm:*)

Adegan 19

Torres :”Selamat datang di Amerika Serikat. (katanya kepada pengunjung sepasang suami istri setelah memeriksa paspor dan formulir hijau muda yang telah diisi dan memberikan stempel pada formulir tersebut. Ia menyerahkan dokumen tersebut). “Berikut.”

Ternyata Navorskilah dibelakang pengunjung tersebut. Navorski :”Saya perlu Visa.” (sambil menyerahkan tanda

pengenalnya kepada Torres). Torres mengambil dan melihat tanda pengenal Navorski. Torres :”Mana formulir hujai Anda? Aku tidak bisa

melakukan apapun tanpa itu.” (menyerahkan tanda pengenal Navorski).

“Pergi ke tembok.” (menunjuk ke tembok). Berikutnya!”

Tidak berapa lama kemudian Viktor kembali dan menyerahkan formulir berwarna hijau bersama tanda pengenalnya.

Torres :”Tuan. Formulir hijau muda. (memperlihatkan contoh formulir yang benar dan membandingkan formulir yang dibawa oleh Navorski.” (hlm:24)

Page 95: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

79

Adegan 20

Sementara itu, Navorski sedang mengisi formulir. Setelah itu kembali ke petugas pabean. Torres sedang sibuk. Ia sedang mengetik sesuatu di komputer. Navorski :”Hijau muda.” Torres mengambil formulir tersebut dan membacanya sekilas. Setelah itu, ia menyimpan di meja yang berada di sampingnya. (hlm:25)

Adegan 21

Navorski duduk di ruang tunggu. Orang duduk dan sedang tidur di sampingnya mendengkur. Hal tersebut diperhatikan oleh Dixon dan Turman. Dixon :”Mengapa dia masih disini?” Turman :”Anda melepasnya, Pak. Anda yang menempatkannya disana.” (hlm:26)

Adegan 48

Navorski pergi kepabean Torres :”Berikutnya.” (mengangkat stempel) Navorski melangkah ke meja Torres. Navorski :”Saya ingin bertanya, Tuan Navorski. Seorang pegawai bandara, yang bernama Enrique Cruz, memperhatikan hal tersebut. Enrique Cruz adalah pengantar makanan di bandara. Torres :”Mengapa Anda menunggu disini setiap hari

ketika tidak ada yangg bisa saya lakukan untuk Anda? Visa baru Anda tidak akan datang sampai negara Anda diakui oleh Amerika Serikat.” (memegang stempel dan kertas).

Navorski :”Anda mempunyai dua cap. Satu merah, satu hijau.”

Torres :”Jadi?” Navorski :”Saya punya peluang ke New York, 50-50.”

(hlm:40).

Adegan 115

Navorski ke Opsir Torres untuk mengurus visa dengan membawa visa sementara yang diberikan Amelia. Ia hendak ke New York hari itu. Nampak beberapa penumpang duduk di ruang tunggu. Torres :” Berikutnya!”

Page 96: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

80

Karena tidak ada orang, Navorski langsung ke meja Opsir Torres. Torres :”Viktor. “ (mengangkat stempel merah) Navorski :”Halo Dolores.” (menyimpan visa di atas meja)”

Bagaimana aku hari ini?” Torres mengambil visa di depannya. (hlm:135)

Adegan 116

Navorski ke ruangan Dixon. Dixon mengeluarkan obat dari laci. Tampak banyak botol obat dari lacinya. Navorski :”Perang di negaraku sudah berakhir.” Navorski berdiri di depan Dixon sambil memegang visa. (hlm:136)

Adegan 132

Navorski menetapkan hati untuk ke New York hari itu. Ia membawa jaket dan tasnya. Ia melangkah diikuti Cruz, Mulroy dan Opsir Waylin. Mulroy memasang topi, waylin dan cruz tersenyum. Mulroy :”Kami dibelakangmu.” (hlm:146)

Adegan 134

Navorski, Cruz, Mulroy, dan Opsir Waylin berjalan dalam satu barisan. (hlm:147)

Adegan 136

Mereka yang ingin melihat Navorski keluar dari bandara bertemu dengan Navorski di ujung eskalator. Navorski hendak turun. Banyak orang yang mengantar Navorski. Beberapa di antaranya memberikan kado di eskalator. Ada juga di lantai bawah. Pel. Toko :”Viktor, ingatlah kami!” (memberikan

kado). Pel. Toko : ”Dari Discovery Store, aku ingin

memberikan ini. Itu untuk keberuntungan.”

Pem. Toko :”Kamera digital untuk sepupu Katia? (hlm:147).

Adegan 138

Rombongan hampir sampai di pintu. Semua orang mengelilingi Navorski berbicara pada suatu waktu. Mereka berhenti di depan pintu saat melihat Turman dan beberapa

Page 97: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

81

petugas berdiri di pintu. Semua terdiam. Suasana kembali tegang. (hlm :1480

(1) Adegan 4, 15, 78, 79, 110, 147, 151

1. Perilaku : Membawa kaleng kacang

2. Motivasi : Menjaga kaleng tersebut agar tidak hilang

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :

Adegan 4

Setelah menerima laporan dari petugas pabean di kotak enam, Turman dan beberapa petugas pabean segera ke kotak enam. Petugas pabean :”Tuan Navorski, mohon ikut saya.” Navorski ikut bersama mereka. Ia membawa sebuah kaleng dan barang bawaan lainnya. Bersamaan dengan itu, terdengar pengumuman. (hlm:3)

Adegan 15

(instrumen lagu Stranger In The Night 2x). Pesawat mendarat. Malam pun tiba. Navorski mencari tempat istirahat. Ia berkeliling di ruang Transit Internasional. Akhirnya ia menemukan tempat yang kosong akan direnovasi, yaitu gedung 67. Ia duduk di kursi sambil melihat kaleng kacang lalu menyimpannya di tas. (hlm:20)

Adegan 78

Navorski lalu diperikasa dengan sinar-x menggunakan alat pemeriksa barang di bandara disaksikan Mulroy dan Rajan. Cruz :”Tutup matamu!” Tampaklah badan kaleng yang dibawa Navorski di layar. Navorski keluar dari alat pemeriksa barang. (hlm:73)

Adegan 79

Cruz :”Tunggu. Tunggu. Kami punya pertanyaan untukmu, Viktor. (melihat kepada Navorski).

Mulroy :”Yah, kami hanya ingin tahu.” Viktor duduk kembali di kursinya dan mengumpulkan kartu. Rajan :”Apa isi kaleng itu?”

Page 98: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

82

Navorski :”Apa?” (mengambil kaleng dari tas)” Ini? “(menyimpan kaleng di atas meja)

Mulroy :”Ya, kami lihat di sinar-x.” (mengisap rokok) Rajan :”Kami tahu tak ada kacang disitu.” Navorski :”Apa isinya?” (memungut kartu yang jatuh di

bawah meja) “ini (mencium kaleng dan menyimpannya di atas meja) Jazz.” (memungut karu yang jatuh).” (hlm:75).

Adegan 110

Melihat reaksi Amelia yang demikian marah, takut, dan penasaran, Navorski hendak memperjelas semua. Ia melangkah ke tempat tidurnya. Navorski :”Sini. Akan kutunjukkan.” Ia mengambil tas dibawah tempat tidurnya. Ia membuka dan mengeluarkan kaleng yang selalu dibawanya dan ditanyakan Amelia. Ia membawanya ke hadapan Amelia. (hlm:126)

Adegan 147

Resepsionis :”Anda pesan kamar, Pak?” Navorski :”Tidak.” (menyimpan kaleng di meja dan

mengambil sesuatu dari sakunya)” saya tidak mau pesan kamar.”

(memperlihatkan foto bangunan)”saya ingin pergi ketempat ini.” (menunjuk gambar).

Resepsionis memperhatikan gambar. (hlm:152)

Adegan 151

Sebuah taxi datang menghampirinya. Ia masuk ke dalam taxi. Supir taxi berbalik. Ia melihat Navorski memasukkan kertas ke dalam kaleng kacang. Supir taxi :”Anda mau pulang.” (tersenyum dan melihat ke

kaleng kacang di tangannya lalu menutupnya) Ia mencium kaleng tersebut. Ia sangat senang dan terharu

karena telah menepati janjinya pada ayahnya. Ia tersenyum. Taxi pun berangkat. (hlm:155)

Pada adegan-adegan tersebut menggambarkan Ia bertahan di

bandara dan berkeras ke New York. Ia ingin menepati janji pada

ayahnya. Ia berjanji akan mendapatkan tanda tangan Benny Golson.

Page 99: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

83

Ia sangat menjaga kaleng kacang tempat penyimpanan semua tanda

tangan pemain jazz yang telah dikumpulkannya. Ia selalu membawa

kaleng tersebut, kemana pun ia pergi.

Anak yang baik dan berbakti kepada orang tua, akan selalu

melakukan segala hal yang menyenangkan hati orang tuanya

selama itu baik dan tidak bertentangan dengan agama. Begitu juga

dengan yang dilakukan Viktor Navorski. Ia telah berjanji pada

ayahnya bahwa ia akan mendapatkan tanda tangan Benny Golson.

Walaupun ayahnya telah meninggal ia tetap berusaha menepati

janjinya. Jadi, karakter tokoh Viktor Navorski adalah berbakti pada

orang tua.

2) Amelia Warren

a) Terbuka kepada orang lain (mencurahkan isi hati)

Merupakan menceritakan hal-hal pribadi atau persoalan yang

sedang kita hadapi dan membuat perasaan jadi lega.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut:

(1) Adegan 67

1. Perilaku : Amelia Warren mencurahkan isi hatinya pada viktor

2. Motivasi : Amelia Warren meluapkan perasaannya yang sedang

sedih.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Page 100: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

84

Navorski :”Lantai basah.”

Mendengar teguran Navorski dan melihat lantai yang licin, Amelia menghindar.

Navorski :”Jangan sampai terluka.” (mengejar Amelia)

Amelia :”Bagaimana tidak? Dia sudah menikah.” (terus melangkah)

Navorski :”Satu pria. Dua wanita. Kacau.”

Amelia :”Anda ingin tahu bagian apa yang terburuk? Saya tidak pernah meminta dia untuk meninggalkan istrinya. Saya menyuruhnya untuk konseling. Maksud saya, betapa sakitnya saya.” (berhenti melangkah) “Saya mendukung pernikahannya.” (tersedu-sedu berbalik memegang pager pengaman) (berbalik ke Navorski)

Sementara itu Navorski hendak pergi.

Navorski :”Sampai jumpa.”

Tapi Amelia tetap mengajak Navorski berbicara. Ia tidak memperhatikan kalau Navorski hendak pergi. Ia duduk di tempat yang di sediakan bandara.

Amelia :”Anda tahu, kadangkala di pagi hari, saya hanya menatapnya saat sarapan. Mengamatinya mengisi teka teki silang. Saya mulai berpikir bahwa mungkin...mungkin ini bisa terjadi.” (wajah sendu dengan mata berkaca-kaca) bahwa kami saling memiliki.” (hlm:61).

(2) Adegan 98

1. Perilaku : Amelia Warren menceritakan tentang pribadinya

kepada Navorski

2. Motivasi : Amelia Warren melepaskan kegundahan hatinya dan

lebih terbuka kepada Navorski.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :

Page 101: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

85

Amelia : (tersenyum) “Umurku 39 tahun” Navorski :”Tidak.” (kaget) Amelia :”Ya.” Navorski :”Tidak.” (kaget) Amelia :” (tersenyum) “itu yang sebenarnya.” Navorski :”Tidak.”

Amelia :”ah...ah..ah..Aku memberi tahu setiap orang umurku 33, dan kebanyakan kencanku berpikir aku 27, tetapi tidak. Umurku 39.”

Navorski memandang tidak percaya. Setelah itu ia bersikap wajar lagi. Navorski :”Jadi?”Aku juga pernah berumur 39.” (tertawa) Amelia :”Umurku 18 tahun saat mulai kerja

dipenerbangan. Aku melakukan ini lebih dari 20 tahun. Dan sekarang tidak ada lagi pura-pura.” (tersenyum) “Inilah hidupku. Itulah mengapa buku alamatku berdasarkan kota dan...”

Pager Amelia berbunyi. Amelia :”Pagerku berbunyi selama makan malam.”

(tersenyum) Pager Amelia masih berbunyi di tas hitam yang dibawanya . Navorski :”Kamu bisa matikan pager.” Amelia :”Aku berharap aku bisa. Aku menunggu

telepon selama 2 tahun. Aku tahu akhirnya akan datang. Viktor. Itulah mengapa aku tidak bisa putuskan.” (tersenyum) “Itulah mengapa hidup di hotel dan koperku terkemas, siap berangkat, barangkali dia ingin menemuiku akhir pekan.” (tersenyum lebar) “Ya. Aku menunggu seumur hidupku. Aku hanya tahu untuk apa.” (hlm:113)

Pada adegan-adegan tersebut menunjukkan bahwa manusia

menghadapi masalah yang terasa mengganjal dihati. Tentu

dibutuhkan orang lain sebagai tempat mencurahkan isi hati. Dengan

demikian, perasaan akan terasa lebih ringan dan lega.

Page 102: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

86

Hal ini dilakukan oleh tokoh Amelia. Ia banyak bercerita dan

mencurahkan isi hati kepada Viktor Navorski, misalnya, tentang

dirinya dan tentang hubungannya dengan Max. Semua ia ceritakan

dengan lepas kepada Viktor Navorski.

b) Tidak ingin sendiri

Adalah orang yang selalu ditemani berbicara setiap saat.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tokoh berikut:

1) Adegan 67

1. Perilaku : Amelia Warren mengajak Viktor Navorski

makan malam.

2. Motivasi : Amelia Warren mempunyai teman berbincang

dan makan

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :

Navorski hendak pergi. Ia mengambil tas yang disimpan di lantai. Amelia :”Kamu suka makanan Itali? Aku tahu sudah

larut.” Navorski menunjuk ke suatu arah. Amelia :’Dan mungkin punya rencana lain, tetapi bila

kamu mau makan malam, kita bisa cari taksi.” (menunjuk arah luar dengan ibu jari) “Aku tahu tempat yang punya cannelloni paling lezat.”

Navorski :”Ermm... tidak. Aku...Aku tidak bisa.” Amelia :”Kamu sudah menikah?” Navorski :” Belum.” Amelia :” Pacar.”

Page 103: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

87

Navorski :”Tidak. Aku... Aku tidak dapat keluar... denganmu.”

Amelia tertawa dan memukul-mukul tasnya. Amelia :”Astaga. Aku minta... Aku minta maaf. Aku

minta...Aku minta maaf.” (berdiri) “Aku pasti tampak seperti orang gila atau semacammya.” (pergi dari tempat itu)

Navorski :”Tidak.” (mengikuti Amelia) Amelia :”Aku tidak mau makan sendiri.” (hlm:64)

2) Adegan 80

1. Perilaku : Amelia Warren mengajak Viktor Navorski makan

siang

2. Motivasi : Amelia Warren mempunyai teman berbincang dan

makan

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Keluar dari toko buku. Amelia :”Kurasa kita menulis ulang sejarah.” (tersenyum

gembira) “Mengapa tidak kiata bicarakan sambil makan siang?”

Amelia berhenti melangkah. Seakan-akan ia menyadari ada kesalahan yang ia perbuat. Amelia :”Astaga.” (air mukanya menjadi tegang dan

serius) “Aku tidak percaya. Aku mengajakmu keluar lagi. Aku melakukannya lagi.”

Amelia tertawa. Ia tidak percaya apa yang dilakukannya. Ia melangkah menjauhi Viktor. Viktor mengikutinya. Amelia :”Saya sangat... Jauhi aku, Viktor! Ok?.”

Berbalik ke Viktor Amelia :”Aku sakit. Aku tidak punya kemampuan

sendirian selama 5 detik.” (hlm:80)

3) Adegan 98

1. Perilaku : Amelia Warren makan malam bersama Navorski

2. Motivasi : Amelia Warren menerima ajakan Navorski sehingga

ia mempunyai teman berbincang dan makan.

Page 104: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

88

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :

Malam harinya, Navorski dan amelia datang ke suatu tempat di bandara. Melihat Rajan, mereka berhenti melangkah. Rajan :”Anda punya janji?” (tersenyum) Navorski :”Navorski.” Rajan :”Silahkan lewat sini!” Rajan membuka pintu. Tampaklah kursi dan meja makan perlengkapan makan dan lilin suadah ada di atas meja. Pemandangan di tempat tersebut sangat indah. Tempat tersebut adalah sebuah balkon. Rajan menhantar mereka ke meja. Rajan menarik keluar kursi untuk Amelia agar ia dapat duduk. Sebagai penghargaan buat Amelia. Amelia :”Terima kasih.” Navorski pun duduk di kursi seberang. Amelia :”Terima kasih. Aku tidak tahu mereka punya

balkon di atas sini.” (melihat pemandangan) “sangat menyenangkan.”

Setelah Rajan pergi, Mulroy masuk membawa pemantik api. Ia menyalakan lilin dengan gaya ala kerajaan. Sedikit membungkuk lalu menyalakan lilin. Ia bahkan sempat memberi kode kepada Navorski saat dia di belakang Amelia. Navorski juga memberi kode Mulroy agar segera menyalakan satu lilin. Suasana jadi sanat romantis. Setelah Mulroy keluar, Cruz masuk.. Cruz :”Selamat malam.” Menuangkan minuman ke gelas Amelia. Ia terus tersenyum kepada Amelia. Melihat hal tersebut, Navorski mengambil gelas dan botol minuman dari tangan Cruz. Navorski :”Please. Please. Please. Please.” Navorski menaruh minuman di samping lilin. Cruz pun sadar. Cruz :”Maaf.” Ia mengambil serbet dari meja. Ia membuka serbet tersebut. Cruz :”Jadi, malam ini kari mempunyai cannelloni

atau ayam?” Amelia :”Cannelloni saja.” Cruz :”cannelloni. Maaf.” (menaruh serbet di

pangkuan Amelia) Amelia :”Terima kasih.”

Page 105: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

89

Cruz :”untuk anda, Tuan?” (mengambil serbet di hadapan Navorski)

Navorski menuangkan minuman di gelasnya sendiri. Navorski :” Sama.” Cruz :”Itu hebat, pilihan hebat.” (menyimpan serbet

yang telah dibuka di lengan navorski yang sedang menuang minuman)

Cruz :”Aku akan segera kembali.” (pergi) Rajan masuk bermain akrobatik. Ia bermain lempar dan tangkap lingkaran. Amelia dan Navorski tersenyum. Navorski bertepuk tangan. Setelah itu cruz masuk membawa makanan pesanan Amelia dan Navorski. Cruz :”Biar kulihat.” (menaruh cruissant di mangkuk

Amelia dan Navorski) “Nikmatilah!.” (pergi) Amelia mengambil Kruisan di mangkoknya. Amelia :”Tahukah kamu kalau ditemukan di Romania?”

Menaruh kruissant di piringnya. Navorski :”Ceritakanlah !”

Amelia :”Baiklah.” (mengelap tangan) “Tahun 1742, Turki menyerang Bucharest secara mendadak di malam hari, tetapi pembuat roti...” Pager Amelia berbunyi. Amelia :”Maaf.” (mengambil pagernya) Rajan masuk dan bermain akrobatik. Kali ini bermain lempar dan tangkap piring. Bunyinya berisik. Ditambah lagi satu piringnya jatuh. Semakin berisik suasananya. Rajan keluar. Navorski :”jadi, para tukang roti?” Amelia :”Tidak. Tidak apa-apa. Itu kisah konyol.”

(senyum tipis) Navorski :”Tidak, teruskan.” Amelia :”maaf, Viktor. Tidak seorang pun yang perduli

di mana kroisan ditemukan. Aku bertaruh Romania sendiri tidak memberikan perhatian.” (tersenyum tipis)

Navorski :”Aku perduli.” (tersenyum) “itu sejarah. Itu kebenaran.”

Amelia : (tersenyum) “Umurku 39 tahun.” Navorski :”Tidak.” (kaget) Amelia :”Ya.” Navorski :”Tidak.” (kaget) Amelia : (tersenyum) “Itu yang sebenarnya.” Navorski :”Tidak.” Amelia :”Ah...ah...ah. Aku memberi tahu setiap orang

umurku 33, dan kebanyakan kencanku berpikir aku 27, tetapi tidak. Umurku 39.”

Page 106: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

90

Navorski memandang tidak percaya. Setelah itu ia bersikap wajar lagi. Navorski :”Jadi? Aku juga pernah berumur 39.”

(tertawa) Amelia :”Umurku 18 tahun saat mulai kerja di

penerbangan. Aku melakukan ini lebih dari 20 tahun. Dan sekarang tidak ada lagi berpura-pura.” (tersenyum) “inilah hidupku. Itulah mengapa buku alamatku berdasarkan kota dan...”

Pager Amelia berbunyi. Amelia :”Pagerku berbunyi selama makan malam.”

(tersenyum) Pager Amelia masih berbunyi di tas hitam yang dibawanya. Navorski :”Kamu bisa matikan pager.” Amelia :”Aku berharap aku bisa. Aku menunggu

telpon selama 7 tahun. Aku tahu akhirnya akan datang, Viktor. Itulah mengapa aku tidak bisa putuskan.” (tersenyum) “Itulah mengapa aku hidup di hotel dan koperku terkemas, siap berangkat, barangkali dia ingin menemuiku akhir pekan.(tersenyum lebar) “Ya. Aku menunggu seumur hidupku. Aku hanya tak tahu untuk apa.” (hlm:110).

Pada adegan-adegan tersebut menggambarkan karakter

Amelia warren adalah tidak mau sendiri. Ia selalu mengajak Viktor

Navorski makan bersamanya bila bertemu. Ia berkata ia tidak ingin

sendiri. Ia ingin ada yang menerimanya makan dan berbincang-

bincang.

c) Baik hati

Kebaikan merupakan sifat manusia yang dianggap baik

menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku

(KBBI:1996:79). Bisa dikatakan bahwa kebaikan merupakan sifat

Page 107: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

91

positif manusia. Salah satu kebaikan yang biasa yang dilakukan

sesorang kepada orang lain adalah baik dan suka menolong.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut:

(1) Adegan 80

1. Perilaku : Amelia Warren meminta Viktor Navorski menjauh

darinya

2. Motivasi : Amelia Warren memberi peringatan supaya

Navorski tidak terluka nantinya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Amelia tertawa. Ia tidak percaya apa yang dilakukannya. Ia melangkah menjauhi Viktor. Viktor mengikutinya. Amelia :”Aku sakit. Aku tidak punya kemampuan sendirian selama 5 detik.” Navorski :”Ok, apa?” (heran) Navorski :”Ok. Makan siang...denganmu.” Amelia tersenyum. Ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Amelia :”Kamu mau makan siang denganku?” Navorski :”Ya.” Amelia :”Kamu tidak tertinggal penerbangan atau...?” Navorski :”Aku menunggu.” Pager berbunyi. Mereka kaget. Mereka berlomba memeriksa pager masing-masing. Amelia menjatuhkan bukunya. Ternyata pager Amelia yang berbunyi. Amelia :”Pagerku.” (membaca pesan di pager) Navorski :”Kamu. Ya.” (mengambilkan buku Amelia yang

jatuh) Amelia :”Maaf, aku dipanggil.” (nada menyesal dan

menyimpan pager di saku). Navorski :”Kamu bekerja?” (mengembalikan buku Amelia) Amelia :”Tidak.” (mengambil buku Navorski) Navorski :”Ah.” (paham dengan Amelia) “Kalian bertiga.

Penuh sesak.

Page 108: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

92

Amelia :”Jauhi aku, Viktor!” (melangkah ke pagar pembatas). “Aku ... aku punya masalah serius. Aku seburuk Napoleon. Aku terus melahap pria beracun sampai aku membuat diriku sakit.” (hlm:81)

(2) Adegan 107

1. Perilaku : Amelia Warren mengatakan bahwa ada sesuatu

dalam diri Navorski yang tidak dimengerti orang lain

2. Motivasi : Amelia Warren membela Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Dia kontraktor?” (keningnya berkerut tidak percaya)

Amelia :”Ya.” Dixon :”Itu yang dikatakannya? Aku ingin tahu kamu jenis wanita yang bisa mendapatkan siapa pun yang dia inginkan. Mengapa Viktor Navorski?” Amelia :”Ada sesuatu yang tidak pernah bisa dimengerti

orang sepertimu.” (hlm:122)

(3) Adegan 113

1. Perilaku ; Amelia Warren memberikan Navorski visa

sementara/perjalanan darurat

2. Motivasi : Amelia Warren menolong Navorski ke New York

untuk mewujudkan impiannya memenuhi janji kepada ayahnya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Tertawa dan memeluk Amelia. Amelia turut senang. Ia ikut tertawa. Amelia :”kamu tahu temanku di Washington?” Navorski :”Ya, ya.” Amelia :”Dia punya banyak koneksi. Ini.” Ia memberikan kembali kertas yang dibawanya dari tadi kepada Viktor. Viktor membacanya.

Page 109: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

93

Amelia :”Itu izin lewat, Viktor. Visa perjalanan darurat satu hari dengan namamu di atasnya.” (bersemangat)

Navorski :”Visa?” (tidak percaya) Navorski membaca lebih teliti kertas itu. Amelia :”Ya. Pergilah ke New York, temukan nama

terakhir itu, dan masukkan dalam kaleng.” Navorski :”Aku pergi ke New York? Amelia :”Ya.” Navorski :”Aku pergi ke New York (berteriak gembira) (hlm:131)

1. Perilaku : Amelia Warren menolak ke New York bersama

Navorski dan pergi meninggalkan Navorski.

2. Motivasi : Amelia Warren tidak ingin menyakiti Navorski dan

menghargai Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski :”Amelia, kamu ikut.” Kamu ikut aku ke New York.”

Amelia berhenti tertawa. Begitu juga Navorski. Navorski :”Temanmu melakukan ini untukmu? Mengapa

dia melakukan ini untukku.” Amelia bersedih. Matanya berkaca-kaca. Amelia :”Dia melakukannya untukku. Sudah kembali

tahu untuk menjauh dariku, Viktor. Tetapi kamu tidak mengerti. Kupikir kamu bingung.”

Navorski :”Tidak. Aku bingung dengan segalanya. Aku tidak bingung... tidak ini. Tidak ini.”

Wajahnya sedih. Ia menunjuk dadanya. Ia menunjukkan bahwa ia tidak bingung dengan perasaan di hatinya. Amelia semakin sedih. Matanya berkaca-kaca. Amelia :”Maafkan aku. Aku terlambat.” Amelia pergi meninggalkan Navorski. Meninggalkan kerumunan yang riuh. Navorski hendak menyusul Amelia. Navorski :”Amelia, kenapa kamu pergi? Kenapa kamu pergi?” Amelia mendengar ucapan Navorski. Amelia berhenti melangkah dan berbalik. Navorski yang hendak menyusul tertahan seorang wanita yang berada di sampingnya. Amelia jalan mundur dengan pelan-pelan (hlm:133).

Page 110: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

94

Pada adegan-adegan tersebut menunjukkan bahwa Amelia

Warren Orang yang baik hati akan melakukan tindakan yang lebih

baik pula, atau tidak merugikan orang lain. Inilah yang dilakukan

tokoh Amelia Warren.

Ia meminta Viktor Navorski agar menjauh darinya, ia menolak

ke New York bersama Viktor Navorski karena tidak ingin melukai

hatinya. Kemudian, ia membantu Viktor Navorski mendapatkan visa

sementara/darurat. Dari beberapa perilaku yang ditunjukkan Amelia.

Jelas bahwa ia sebenarnya baik.

d) Mudah terharu

Merupakan penjiwaan yang halus dan peka perasaannya akan

merasa iba ketika mendengar atau melihat sesuatu yang

menggugah perasaannya.

(1) Adegan 99

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut:

1. Perilaku ; Amelia warren mencium pipi Viktor Navorski

2. Motivasi : Amelia warren ucapan terima kasih atas makan

malam

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski mengangkat tangan hendak menjabat tangan Amelia sambil tersenyum. Mungkin menandakan perjanjian. Amelia malah maju dan mencium pipi Navorski lalu pergi. Navorski tersenyum dan mengangkat tangan

Page 111: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

95

sebagi salam perpisahan hari itu. Ia lalu pergi dari tempat itu. (hlm:117)

(2) Adegan 111

1. Perilaku : Amelia Warren menatap Navorski dengan mata

berkaca-kaca

2. Motivasi : Amelia Warren lampiaskan keterharuannya

terhadap sikap Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski :”Saxophone.” (melipat foto) “Ayahku meninggal sebelum Benny Golson menulis nama dan mengirimkannya pada ayahku. Jadi, aku berjanji padanya. Aku selalu menepati janjinya.”

Navorski berdiri. Amelia memandangnya dengan mata berkaca-kaca. Navorski :”Aku berjanji aku akan pergi New York,

menemukan Benny Golson, minta menuliskan nama untuk di simpan dalam kaleng.”

Amelia :”Dan kamu tinggal di sini. Jadi, kamu melakukan ini untuk ayahmu?”

Navorski :”Mungkin kupikir dia melakukannya untukku.” Amelia memandang Navorski dengan mata berkaca-kaca, terharu dengan apa yang dilakukan Navorski. (hlm:129)

1. Perlaku : Amelia Warren memeluk Navorski

2. Motivasi : Amelia Warren lampiasan keterharuannya terhadap

sikap Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski berdiri. Amelia memandangnya dengan mata berkaca-kaca. Navorski :”Aku berjanji aku akan pergi New York.

Menemukan Benny Golson, minta

Page 112: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

96

menuliskan nama untuk disimpan dalam kaleng.”

Amelia :”Dan kamu tinggal di sini. Jadi, kamu melakukan ini untuk ayahmu?”

Navorski :”Mungkin kupikir dia melakukannya untukku.” Amelia memandang Navorski dengan mata berkaca-kaca, terharu dengan apa yang dilakukan Navorski. Navorski :”Katamu kamu menunggu sesuatu. Dan aku

bilang padamu.” “Ya, ya. Kita semua menunggu.” Amelia :”Apa yang kamu tungg?” Navorski :”Kamu. Aku menunggumu.” Amelia berdiri dan melangkah ke arah Navorski. Ia mengelus wajah Navorski lalu memeluk Navorski. (hlm:129).

Pada adegan-adegan tersebut menunjukkan bahwa Amelia

warren Orang yang halus dan peka perasaannya akan mudah

merasa iba ketika mendengar atau melihat sesuatu yang menggugah

perasaan. Begitulah yang terjadi pada Amelia Warren.

Ketika Viktor Navorski menceritakan tujuannya datang ke New

York, yaitu ingin menepati janji pada ayahnya, mendapatkan tanda

tangan Benny Golson. Amelia sangat terharu. Matanya berkaca-kaca

memandang Viktor Navorski. Ia tahu lalu memeluk Viktor Navorski.

3) Frank Dixon

a) Bertanggung jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah,

keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung

Page 113: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

97

jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban

menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan

menanggungakibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung

jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan

kewajiban.

Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup

manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung

jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus

di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.

Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa

bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk

perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan

pengadilan atau pengorbanan

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut:

(1) Adegan 2 dan 17

Page 114: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

98

1. Perilaku : Frank Dixon mengontrol kegiatan di bandara

2. Motivasi : Frank Dixonmenjaga keamanan dan ketertiban

bandara

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Adegan 2

Di ruang kontrol, Frank Dixon (Direktur Pabean) bersama petugas pabean memantau kegiatan tersebut dari monitor. Ia curiga melihat rombongan wisatawan. Turman :”Siaga. Dia memancing.” P. pabean :”Diterima/siap.” (hlm:2).

Adegan 17

Dixon melanjutkan pekerjaannya. Ia mengontrol semua kegiatan di bandara, di ruang kontrol. Dixon :”kirim orang-orang kolumbia itu ke ruang dengan

pendapat hubungan orang tua anak-anak dari long island, dan katakan mengizinkan mereka pergi Jamaika itu gagasan buruk.” (berkata kepada salah seorang petugas. Dia melemparkan keripik ke salah seorang petugas) (ia memerintahkan bawahannya untuk bekerja dengan baik) “Ayolah, semua. Cepat! Ada Amerika Selatan dan Madrid di landasan.” (bertepuk) “Mereka harus pergi setengah jam lagi.” (hlm:22).

(2) Adegan 83

1. Perilaku : Frank Dixon mengumpulkan semua petugas pabean

2. Motivasi : Frank Dixon memberikan penekanan kepada petugas

pabean agar bekerja dengan baik.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

3 hari kemudian. Di ruang penerimaan pengunjung, petugas pabean berbaris rapi dan menerima penjelasan dari Dixon sebelum tim pemeriksa datang.

Page 115: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

99

Dixon :”Orang yang datang kesini hari ini akan mengamatiku, memeriksaku.”

Dixon berjalan ke ujung barisan. Dixon :”Tetapi kebanyakan, mereka akan melihat cara mengelola bandara ini, jadi, mari tunjukkan kepada mereka mengapa bandara ini no 1 di AS.” (hlm:85)

(3) Adegan 84

1. Perilaku : Frank Dixon menemani dan menjelaskan proses

pengelolaan bandara pada tim pemeriksa

2. Motivasi : Frank Dixon melaksanakan tanggung jawab

sebagai komisaris lapangan di bandara.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Tim pemeriksa datang, dixon menjelaskan proses pengelolaan bandara. Bandara sangat ramai saat itu. Mereka berjalan di antara para penumpang yang antri untuk di proses. Dixon :”kami memroses sekitar 600 pesawat perhari,

dengan waktu proses 37 menit per pesawat, sekitar 60 detik per penumpang... yang akan masuk ke negeri ini. Kami lakukan secepat dan seefisien mungkin.” (hlm:86)

(4) Adegan 86

1. Perilaku : Frank Dixon berlari bersama Turman ke lantai atas

2. Motivasi : Frank Dixon melihat secara langsung kejadian yang

diceritakan Turman

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :

Mereka berlari ke atas. Mereka melewati pintu. Petugas pabean mengikuti mereka. Turman menjelaskan masalah yang terjadi sambil berlari. Turman :”Saat 912 dari Toronto mendarat, mereka

menemukan 4 resep tanpa MPL. Mereka mencoba mengambil pil darinya dan dia

Page 116: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

100

jadi gila/marah. Itu dia “(menunjuk ke tempat kejadia) “kami pikir untuk ayahnya.”

Para petugas pabean dan Dixon berusaha menenangkan seorang penumpang yang sedang kalap. Penumpang tersebut masuk ke sebuah dan menodongkan pisau ke lehernya sambil berteriak-teriak dengan bahasa Rusia. (hlm:88)

(5) Adegan 146

1. Perilaku : Frank Dixon meminta agar petugas pabean kembali

bekerja

2. Motivasi : Frank Dixon mengingatkan

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Ia melihat jam tangannya. Ia memandang lurus dan tersenyum tipis. Dixon :”penerbangan jam 5.30 dari Tokyo baru mendarat. Ada dua pesawat di landasan. Barcelona mendekat. Malam masih muda dan 1500 orang menuju kita. Semua masuk. Semua masuk. Ayo, kita bekerja. Ayo.” (hlm:152).

Pada adegan-adegan tersebut menggambarkan Frank Dixon

sebagai salah satu ciri pemimpin yang baik adalah ia bertanggung

jawab dengan pekerjaannya. Ia tidak hanya bisa memerintah

bawahannya tapi terkadang dia harus turun tangan langsung di

lapangan menangani pekerjaan atau permasalahannya yang terjadi

dan terkait dengan pekerjaannya. Tokoh Frank Dixon melakukan

itu. Ia mengontrol langsung kegiatan di bandara, ia mengarahkan

petugas pabean, dan segera mengecek masalah yang diceritakan

Turman.

Page 117: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

101

b) Menaati peraturan

Mentaati berasal dari kata dasar taat yang artinya patuh atau

tunduk. Orang yang patuh atau tunduk pada peraturan adalah

orang yang sadar

Hal ini dat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut:

(1) Adegan 8

1. Perilaku : Frank Dixon mengizinkan Viktor Navorski masuk ruang

Transit Internasional

2. Motivasi : Frank Dixon memberi tempat tinggal sementara

kepada Navorski. Ia tidak bisa mengizinkan Navorski ke New

York karena paspornya tidak berlaku.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Ok, Tuan Navorski. Ke sini. Ini dilemaku, Tuan Navorski. Anda tak punya hal legal masuk AS dan saya tidak punya hak menahan Anda. Tampaknya Anda jatuh ke celah kecil dari sistem. (Dixon, Navorski dan Turman keluar ruangan)

Navorski :”Aku celah.” Dixon :”Ya. Sampai kita selesaikan, saya akan

mengizinkan Anda masuk ruang Transit Internasional. Jadi, kuberi pengantar pelepasan yang membuat Anda menjadi orang yang bebas.” (hlm:12)

Page 118: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

102

(2) Adegan 88

1. Perilaku : Frank Dixon berkeras menahan obat yang di bawa

Milodragocvich

2. Motivasi : Frank Dixon menaati peraturan

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski :”Untuk itu dia pergi ke Kanada.” (memperlihatkan obat)

“obat untuk ayahnya.” Dixon :”Tidak masalah/tidak apa-apa. Pesawatnya mendarat di AS. Fia perlu formulir yang tepat.” Navorski :”Ok.Ok.” Navorski lalu balik ke Milodragovich. Navorski : (berbahasa Bulgaria) Milodragovich : (berbahasa Rusia) Navorski :”Dia tidak tahu kalau perlu dokumen itu. Tidak

seorang pun yang mengatakan padanya kalau dia perlu dokumen perizinan.”

Dixon :”Aku yang mengatakan padanya. Dia perlu punya formulir yang di tandatangani oleh rumah sakit yang merawat ayahnya. Obat-obatan ini harus tinggal di AS. Harus tetap di sini.”

Navorski menjelaskan kepada Milodragovich. Navorski : (berbahasa Bulgaria) Milodaragovich terdiam. Ia lalu berlutut di hadapan Dixon.

Milodragovich : (berbahasa Rusia dan memohon dengan wajah sedih)

Ia memohon kepada Dixon agar diizinkan untuk membawa obat tersebut demi ayahnya yang sakit. Navorski :”Dia...dia memohon kepadamu.” Dixon :”Aku tahu. Aku bisa melihat dia memohon

kepadaku. Maaf, pak. Anda harus memakai penerbangan pagi hari. Obatnya tetap di sini. Maafkan, aku.” (hlm:93)

Pada adegan-adegan tersebut menunjukkan bahwa Ia (Frank

Dixon) mengizinkan Viktor Navorski masuk Ruang Transit

Internasional. Ia melakukan hal itu karena ia tidak bisa mengizinkan

Page 119: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

103

Viktor Navorski ke New York karena paspornya tidak berlaku. Jika

paspor tidak berlaku berarti Viktor Navorski tidak bisa mendapatkan

visa. Itulah peraturan yang berlaku.

Kemudian ia berkeras menahan obat yang dibawa Milodragovich,

walaupun Milodragovich berlutut. Ia menerapkan aturan bahwa obat

yang dibawa keluar dari Amerika, khusus untu manusia, harus

mempunyai formulir yang ditandatangani oleh rumah sakit yang

merawat pasien tersebut.

4) Gupta Rajan

a) Setia kawan

Rasa setia kawan adalah solidaritas, tenggang rasa yang

sanggup merasakan dan ditunjukkan dl bentuk toleransi kepada

orang lain, serta bersedia mengulurkan tangan apabila diperlukan.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut:

(1) Adegan 94

1. Perilaku : menjaga pintu ketika Mulroy, Cruz, dan Navorski masuk

ke ruangan penyimpanan data

2. Motivasi : membantu Navorski untuk mencari informasi tentang

Amelia.

Page 120: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

104

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Tiba-tiba terdengar bunyi barang jatuh. Semua kaget. Rajan :”Aku pergi.” Mulroy, Cruz, dan Navorski berbalik dan mengarahkan lampu senter ke arah Rajan. Rajan :”Mereka akan datang pada kita.” (khawatir dan

ketakutan) Mulroy :”Bisakah kamu santai?” perhatikan saja pintunya!” (hlm:104)

(2) Adegan 97

1. Perilaku : mengahalangi langkah Amelia dengan alasan

lantai basah

2. Motivasi : membantu Navorski bertemu Amelia

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Amelia kembali berjalan. Tidak jauh, ia dihalangi oleh Rajan. Rajan :”Tidak...Tidak...Tidak. lantai basah.” (mengangkat

pel) (hlm:108).

(3) Adegan 98

1. Perilaku : menjadi penjaga pintu dan bermain akrobatik

2. Motivasi : membantu Navorski agar makan malamnya lancar dan

romantis.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Malam harinya, Navorski dan Amelia datang ke suat tempat di bandara. Melihat Rajan, mereka berhenti melangkah. Rajan :”Anda punya janji?” (tersenyum) Navorski :”Navorski.” Rajan :”Silahkan lewat sini!” Rajan membuka pintu. Tampaklah kursi dan meja makan. Perlengkapan makan dan lilin sudah ada di atas meja. Pemandangan di tempat tersebut sangat indah. Tempat tersebut adalah sebuah balkon. (hlm:110)

Page 121: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

105

Rajan mengantar mereka ke meja. Raja menarik keluar kursi untuk Amelia agar ia dapat duduk. Sebagai penghargaan buat Amelia. (hal:110). Rajan masuk bermain akrobatik. Kali ini bermain lempar dan tangkap piring. Bunyinya berisik. Ditambah lagi satu piring jatuh. Semakin berisik suasananya. Rajan keluar. (hlm:112) Amelia berdiri meninggalkan Navorski dan Rajan yang sedang melakukan akrobatik piring yang berputar di atas sebuah tongkat dan piring berputar di meja. (hlm:114)

(4) Adegan 122, 123, 125, 126, 129

1. Perilaku : berlari-lari di landasan dan bersedia di

deportase

2. Motivasi : membantu Navorski ke New York

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Adegan 122

Orang-orang berkumpul di pinggiran ruangan transit. Mereka melihat sesuatu berkerumun melalaui dinding yang terbuat dari kaca. Petugas mengatur orang-orang yang berkerumun dan berebut paling depan. P. Pabean :”Mohon mundur!: Navorski datang dan langsung menyerobot ke depan. Ia melihat Rajan berlari-lari kecil di landasan membawa pel ia kaget. Navorski :”Gupta.” (hlm:144)

Adegan 123

Di landasan, Rajan berlari menuju pesawat yang masih berjalan. Ia hendak menghalangi pesawat. (hlm:144)

Adegan 125

Page 122: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

106

Navorski kaget dan khawatir melihat Rajan yang nekad terus berlari menuju pesawat. Ia memegang mulutnya denganwajah khawatir. Navorski :”Gupta!” (berteriak) (hlm:144)

Adegan 126

Rajan tetap berlari di landasan menuju pesawat yang sedang berjalan. Semua orang terdiam dan kaget melihat ulah Rajan, termasuk Navorski, Mulroy, Cruz, dan Opsir Waylin. Mereka menahan napas. Rajan hampir sampai di pesawat. Ia terus berlari. Ia memukul roda depan pesawat ketika sampai di bawah pesawat, bermaksud menahan. Pesawat berhenti. (hlm:145)

Adegan 129

Rajan berbalik dan berteriak. Ia mengangkat tangan. Bunyi sirene terdengar tanda polisi telah datang. Rajan :”Aku pulang.” Navorski tidak mengerti. Ia hanya melambaikan tangan. Ia bingung. Rajan memberi hormat. Ia memberi tanda dengan tangan kepada Navorski. Rajan :”Pergi!” (hlm:145)

5) Ray Turman

a). Setia pada atasan

Adalah mengikuti dengan patuh dan setia terhadap seseorang atau

sistem/peraturan.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan tindakan tokoh

berikut:

(1) Adegan 2

Page 123: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

107

1. Perilaku : mengatakan kepada petugas pabean yang lain kalau

ada kemungkinan dokumen palsu di kotak 10 dan 11.

2. Motivasi : meminta agar rombongan dari China diperiksa yang ada

dikotak 10 dan 11 sesuai isyarat Frank Dixon.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon : (Dengan nada datar sekaligus bertanya) “Kapan terakhir kali kamu melihat rombongan wisatawan Cina menuju Disney World dan tak seorang pun dari mereka yang membawa kamera?” (menoleh ke arah Turman)

Dengan segera Turman menghubungi rekannya yang berada di lapangan. Turman :”Ada kemungkinan dokumen palsu di kotak 10 dan 11.” (hlm:13)

(2) Adegan 7

1. Perilaku : mengatakan kepada Navorski bahwa telah di ambil

alih oleh penguasa baru

2. Motivasi : membantu Dixon menjelaskan situasi yang terjadi di

Krakhozia.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Tetapi setahuku Anda bisa berbahasa Inggris sedikit (mengambil kotak makanan di bawah meja) Navorski :”Ya.” Dixon :”Sungguh?” (bertanya untuk meyakinkan

diri/menegaskan). (menaruh kotak makanan di meja). “Saya harap Anda tidak keberatan aku bicara sambil makan. Aku punya kabar buruk. (membuka kotak makanan). Tampaknya negara Anda menangguhkan semua hak kepergian pada paspor dikeluarkan oleh pemerintah negara kami membatalkan visa yang memungkinkan Anda memasuki Amerika Serikat. Itu katanya, bukan?” (masih sibuk dengan kotak makanannya).

Page 124: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

108

“Tampaknya saat Anda di udara, ada kudeta militer di negara Anda.” (menaruh kotak makanannya di bawah meja). “Kebanyakan yang tewas adalah anggota Paspamres. Mereka diserang di tengah malam. Kurasa semua ada di Global Headline News. Hanya sedikit korban sipil, jadi aku keluarga Anda selamat.”

Turman :”Tuan Navorski, (Navorski berbalik ke arah Turman) negara Anda diambil alih dari dalam. Republik Krakozhia di bawah kekuasaan baru.” (hlm:9)

1. Perilaku : mengatakan kepada Navorski bahwa mereka tidak bisa

mengurus surat baru buatnya sampai diplomatik krakozhia di akui

AS

2. Membantu Dixon menjelaskan situasi yang di hadapi Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Apel besar mewakili pemberontak kebebasan. Mengerti?”

(memukulkan apel ke keripik kentang hingga keripik kentang berhamburan)” tidak ada lagi Krakozhia! Ok!?” (dengan suara keras). “Pemerintah baru Revolusi! Anda mengerti?”Semua penerbangan masuk dan keluar negara Anda ditunda tanpa batas. Pemerintah baru menutup semua perbatasan. Jadi, paspor dan visa tidak berlaku lagi. Jadi saat ini, Anda adalah warga yang tidak punya negara.”

Turman :”Walau kami usahakan surat-surat baru.” (Navorski berbalik dengan wajah bingung) “Kami tidak dapat memroses sampai AS mengakui reklasifikasi diplomatik baru negara Anda.” (hlm:10)

(3) Adegan 9

1. Perilaku : membawa Navorski ke ruang Transit Internasional

2. Motivasi : mengikuti perintah Dixon

Page 125: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

109

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Turman membawa Navorski ke Ruang Transit Internasional sesuai perintah Dixon. Untuk membuka pintu, Turman harus menggesekkan kartu sebagai tanda pengenal dan berfungsi sebagai kunci. Tannoy :”pengumuman kedatangan penerbangan...dari

Singapore Air lines.” Turman :”Sekarang Tuan Navorski. Tuan Navorski, Tuan

Navorski.” (memegang tangan Navorski) “Ini adalah Ruang

Transit Internasional. Anda bebas menunggu di sini. (hlm:13)

(4) Adegan 21

1. Perilaku : memperhatikan Navorski bersama Dixon

2. Motivasi : mengetahui tingkah laku Navorski.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski duduk di ruang tunggu. Orang yang duduk dan sedang tidur di sampingnya mendengkur. Hal tersebut diperhatikan oleh Dixon dan Turman. Dixon :”mengapa dia msih di sini?” Turman :”Anda melepasnya, Pak. Anda yang

menempatkannya di sana.” Dixon :”Mengapa dia tidak keluar pintu?

Mengapa dia tidak mencoba untuk kabur?” (Dia melihat ke ruang tunggu dari luar lewat cermin)

Turman :”Pak, Anda menyuruhnya menunggu.” Dixon :”Aku tak mengira dia akan memarahinya.” Sementara itu, Navorski sedang sibuk untuk menjauhkan kepada orang yang tidur di samping dari pundaknya. Kepada orang tersebut bersandar di pundaknya. Itu membuatnya tidak nyaman. Dixon :”Maksudku, dia dalam celah. Siapa yang mau

menunggu dalam celah?” (membuka kacamatanya dan membersihkannya)

Turman :”Tak ada kabar dari Departemen Luar Negeri tapi kita bisa memulangkannya beberapa hari lagi.”

Page 126: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

110

Dixon :”Yeah. Bisa beberapa hari (memasang kacamata), bisa seminggu, 2 minggu, sebulan. Siapa yang tahu pemikiran orang ini, dari mana dia melarikan diri?”

Mereka masih memperhatikan Navorski yang sedang tidak nyaman karena orang yang berbeda di sampingnya masih tidur kepalanya bersandar di bahu Navorski. Terdengar suara petugas pabean perempuan. P. Pabean :”Berikutnya!” Ternyata Dixon dan Turman masih memperhatikan tingkah laku Navorski di ruang tunggu. (hlm:26)

(5) Adegan 26

1. Perilaku : memerintahkan penjaga pintu untuk menjauhi pintu

2. Motivasi : mematuhi perintah Dixon

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon membicarakan rencananya kepada Turman dengan bahasa perumpamaan sambil berjalan ke ruang kontrol. Dixon :”Tangkap dan lepaskan. Sederhana. Kadang-

kadang kamu mendapatkan ikan kecil. Buka kaitan dengan hati-hati dan masukkan dia kembali ke air.” (menuju ke monitor) “Bebaskan dia orang lain bisa dapat kepuasan menangkapkanya.” Baik “ (menunggu sambil memperhatikan monitor. Dia mengontrol kamera di bandara menggunakan alat kontrol dari kamera tersebut). “Baik. Ini dia.” (setelah melihat Navorski dari monitor). “Ok. Panggil para penjaga.” (penjaga pintu terlihat di monitor)

Turman :”Johson, bersihkan pintu (jauhi pintu).” (memberitahu penjaga pintu yang bernama Johnson melalui talkie) (hlm:30)

(6) Adegan 26, 28, 31, 33, 48, 50

1. Perilaku : memperhatikan Navorski melalui kamera

2. Motivasi : membantu Dixon

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Page 127: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

111

Adegan 26

Johnson menjawab perintah tersebut dan mengajak temannya menjauhi pintu. Hal tersebut dilihat oleh Navorski. Dixon dan Turman tetap memperhatikan tingkah laku Navorski melalui monitor. Dixon :”Baik pergi. Keluar dari sana. Baik itu pintunya.

Baik. Nah, jalan.” (menarik napas). “Sekarang, dimana di mana dia.” (tidak melihat Navorski di monitor)

Turman :”Itu dia.” (menunjuk ke monitor) Dixon :”Itu bukan dia.” (mencari Navorski di monitor. Ia

menggerakkan alat kontrol kamera). Turman :”Anda yakin.” Dixon :”Ya. Itu dia.” (melihat Navorski di monitor) Turman :”Oh...ok.” (hlm:30)

Adegan 28

Tingkah laku Navorski tetap diperhatikan oleh Dixon dan Turman . Dixon :”mengapa rumit sekali. Keluar, Viktor. Ayolah.

Dalam beberapa menit kamu akan menjadi masalah orang lain.”

Turman :”Dia ingin yakin tidak ada yang memeperhatikan.” (hlm:31)

Adegan 31

Itu adalah perbuatan Dixon dan Turman yang terus memantau Navorski. Navorski berdiri. Ia tetap merasa bahwa ia diperhatikan. Dixon :”Ayolah, pergi.” Tiba-tiba Navorski melihat ke arah kamera. Dixon :”Ambil kamera.” (dia mengarahkan kamera ke

arah lain) (hlm:32) Adegan 33

Dixon dan Turman tetap mencari. Turman :”Ke kiri dari sini.” Dixon :”Tidak. Dia hanya di pintu.” Turman :”Sedikit ke kiri.” (hlm: 32)

Page 128: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

112

Adegan 48

Navorski :”Saya punya peluang ke New York, 50-50.” Torres tertawa kecil mendengar perkataan Navorski. Torres :”Ya. Itu cara indah memandangnya, tetapi Amerika bekerja tidak seperti itu.” Tidak sengaja, Navorski melihat Dixon dan Turman yang memperhatikan dari balik dinding kaca. Torres pun melihat mereka. (hlm:41)

Adegan 50

Navorski yang sedang mengumpulkan troli, diperhatikan oleh Dixon dan beberapa petugas pabean lainnya. Dixon :”Sebagai komisaris lapangan, saya menciptakan

posisi baru di JFK. Petugas Trans portasi untuk Bantuan Penumpang.”

Turman :”Pak, apa yang dikerjakan orang itu?” (hlm:41)

(7) Adegan 65

1. Perilaku ; menjelaskan kepada Navorski tentang suaka

2. Motivasi : membantu Dixon.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Mm...hm. suaka. Paling cepat diproses kemungkinan 6 bulan dari sekarang.”

Turman :”Ya, dan kami tidak punya pilihan.” (duduk di samping Navorski). “Kecuali melepas Anda selama 6 bulan. Itu hukumnya. Anda akan di lepaskan.” (hlm:55).

1. Perilaku : mengajak dan menuntun Navorski keluar.

2. Motivasi : mematuhi perintah Dixon

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Ok. Terima kasih.” (memberi tanda dengan tangan kepada Turman)

Navorski :”Saya takut pada drakula.”

Page 129: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

113

Dixon :”Terima kasih banyak.” (mengahadap ke meja di sebelahnya)

Turman mengajak navorski keluar dair ruangan. Navorski tetap berusaha agar diizinkan ke New York. Navorski :”Saya takut pada manusia serigala, takut pada

hiu.” Sambil dituntun oleh Turman untuk keluar dari ruangan. (hlm:58).

(8) Adegan 81

1. Perilaku : memberitahu Dixon tentang kedatangan tim pemeriksa

bandara

2. Motivasi : mengingatkan Dixon

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Di ruang kontrol, Dixon sedang mengamati Viktor yang sedang bekerja melalui monitor. Turman duduk di meja hampir di depannya. Turman :”Inpeksi CBP mu 3 hari lagi. FBI dan keamanan

Nasional akan memeriksa bandara.” Dixon asyik menggoyang-goyangkan alat pengontrol kamera. Turm :”Sekitar 2 jam mengamati kantor-kantor ini sebelum

proses wawancaramu.” Dixon tidak memperhatikan Turman. Ia masih sibuk memperhatikan Navorski yang sedang bekerja melalui kamera. (hlm:83)

(9) Adegan 82

1. Perilaku : bertanya kepada Dixon tentang pihak berwenang

yang sudah di hubungi. Dixon dan menanyakan keinginan Dixon

2. Motivasi : ingin memenangkan dan membantu Dixon

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon mengomel dan membuka kotak makanannya dengan kasar. Turman :”Anda sudah mencoba FBI?”

Page 130: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

114

Dixon :”Ya... (mengeluarkan makanan dari kotak dengan kasar) “Aku mencoba semua. Tidak ada yang mau terima dia.” (menutup kotak makanan dengan kasar)

Turman :”Anda ingin aku membawanya kembali ke terminal?” (hlm:85)

(10) Adegan 85

1. Perilaku : berlari memberi tahu Dixon bahwa ada masalah

2. Motivasi : agar Dixon tahu ada masalah dan segera

menyelesaikannya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Penumpang itu lalu dibawa pergi oleh petugas Pabean. Tiba-tiba Turman datang berlari-lari dan berpapasan dengan pabean yang membawa penumpang yang ditangkap. Ia terburu-buru menghampiri Dixon yang masih tertawa bersama tim pemeriksa. Turman :”Pak.” Dixon :”Ya.” Turman mengajak Dixon untuk menjauh dari rombongan Turman :”Pak, ada masalah di atas.” (berbisik dan serius) Dixon :”Harus menunggu.” (berbisik dan tersenyum kecil)

Turma :”Tidak. Ini tidak bisa menunggu.” (berbisik dan serius) (hlm:88)

(11) Adegan 86

1. Perilaku :menjelaskan masalah yang terjadi pada Dixon

2. Motivasi : agar Dixon mengetahui masalah yang terjadi dengan

jelas.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Mereka berlari ke atas. Mereka melewati pintu P. Pabean mengikuti mereka. Turman menjelaskan masalah yang terjadi sambil berlari. Turman :”Saat 912 dari Toronto mendarat, mereka

menemukan 4 resep tamparupl. Mereka

Page 131: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

115

mencoba mengambil pil darinya dan dia jadi gila/marah. Itu dia.” (menunjuk ke tempat kejadian)” kaci pikir untuk ayahnya.” (hlm:88)

(12) Adegan 105

1. Perilaku : menjemput Amelia di pabean

2. Motivasi : mematuhi perintah Dixon

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Amelia hendak masuk ke bandara. Langkah terhenti ketika ia melihat Turman menghalangi jalannya. Amelia :”Ada yang salah.” Turman :”kamu harus ikut kami!” Dua orang petugas mendekati Amelia. Mereka mengelilingi Amelia.

Amelia :”kami pasti bergurau. Aku lewat sini 2 kali sebulan.” (nada suara jengkel) Turman :”Mohon ikut aku.” Kejadian tersebut dilihat Dixon dari lantai atas, di ruang kontrol. (hlm:105)

(13) Adegan 137,138

1. Perilaku : berjaga di depan pintu

2. Motivasi : mematuhi perintah Dixon

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Adegan 137

Dixon melihat hal tersebut di monitor. Ia lalu menghubungi Turman yang telah dimintanya untuk berjaga. Dixon :”Semua siap?” Turman :”kami siap!” Dixon :”Amankan pintu.”

Adegan 138

Page 132: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

116

Rombongan hampir sampai di pintu. Semua orang yang mengelilingi Navorski berbicara pada suatu waktu. Mereka berhenti di depan pintu saat melihat Turman dan beberapa petugas berdiri di pintu. Semua terdiam. Suasana kembali tegang. Turman memperlihatkan wajah garang. Waylin yang berada di samping Navorski terpaksa kebarisan petugas. Waylin :”Maaf, Viktor.” Dixon melihat kejadian itu melalui monitor Dixon :”Bawa dia, judge!” Di depan pintu, petugas berjaga. Navorski melangkah. Turman :”Berhenti, Viktor! Tenanglah.” (hlm:148)

b). Mematuhi peraturan

Menaati berasal dari kata dasar taat yang artinya patuh atau

tunduk. Orang yang patuh atau tunduk pada peraturan adalah orang

yang sadar.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi tindakan

tokoh berikut:

(1) Adegan 5

1. Perilaku : meminta Navorski menunggu di garis batas pabean

2. Motivasi : memisahkan Navorski dari penumpang yang lain

sebelum di tindak lanjuti permasalahannya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Sementara itu, Navorski diminta untuk menunggu oleh Turman di bagian bandara yang telah di beri garis batas pabean.

Turman :”Baiklah, Tuan Navorski. Kami ingin Anda menunggu di sini.” (hlm:5)

Page 133: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

117

(2) Adegan 6

1. Perilaku : mengintrogasi Viktor Navorski

2. Motivasi : mencari informasi lebih banyak tentang Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski dibawa ke ruangan Turman. Turman :”Apa sebenarnya yang Anda lakukan di Amerika

Serikat, Tuan Navorski?” Navorski :(mengambil kertas. Ia membaca dan berujar

dengan aksen Bulgaria yang kental) “Taksi kuning. Bawa say ke Ramada Inn. 161 Lexington.”

Turman mencatat yang diucapkan Navorski. Lalu ia bertanya dengan serius. Turman :”Anda tinggal di Ramada Inn?” Navorski :”Simpan kembaliannya.” Turman :”Anda kenal seseorang di New York?” Navorski :”Ya.” (hlm:5)

1. Perilaku : menyimpan paspor dan tiket pulang Navorski

2. Motivasi : melakukan prosedur standar sebelum Navorski di periksa

lebih jauh.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Turman menjadi bingung. Akhirnya berkata, Turman :”Ok, Tuan Navorski. Saya butuh untuk melihat

tiket pulang Anda.” Navorski :”Bukan. Tiket pulang Anda. Kepunyaanmu...

(bingung menjelaskan. Ia mencari contoh) Navorski :”Oh, ya.” Akhirnya Turman melihat tiket di atas meja. Turman :”Ya.” (ia memeriksa tiket tersebut) Seorang wanita tiba-tiba berteriak. Perhatian Navorski tertuju ke suara tersebut. Turman :”Ini hanya prosedur standar.” (memasukkan

tiket ke kantong plastik). Perhatian Navorski kembali ke arah Turman. Navorski mengambil paspor di depan Turman. Tapi ia dicegah oleh Turman. Turman :”Saya jaga paspor Anda.” (merujuk paspor)

Page 134: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

118

Navorski :”Oh. Ok.” (Navorski salah paham. Ia malah menjabat tangan Turman)

Turman :”Bukan, bukan.” Navorski :”Terima kasih.” (Navorski hendak berdiri) Turman :”Tuan Navorski. (menunjuk ke saku) “Itu.

Paspor.” Navorski mengerti dan memberikan paspornya. Turman :”Itu.” Navorski memegang erat paspornya. Tapi akhirnya Turman berhasil mengambilnya dan memasukkan ke kantong plastik bersama tiket tadi. (hlm:6)

c). Baik hati

Kebaikan merupakan sifat manusia yang dianggap baik menurut

sistem norma dan pandangan umum yang berlaku (KBBI:1996:79).

Bisa dikatakan bahwa kebaikan merupakan sifat positif manusia.

Salah satu kebaikan yang biasa yang dilakukan sesorang kepada

orang lain adalah baik dan suka menolong.

Hal ini dapat dilihat pada perilaku dan motivasi tindakan tokoh

berikut:

(1) Adegan 138

1. Perilaku : meminta Navorski berbalik dan memasangkan jaket di

bahu Navorski.

2. Motivasi : mendukung Navorski ke New York

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Turman maju. Turman :”Kamu lihat pintu-pintu itu? (menunjuk pintu dan

memasukkan talkie ke tempatnya) “Itu adalah

Page 135: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

119

pintu masuk ke kota New York. Ke Amerika Serikat. Berbalik!”

Navorski berbalik. Turman membuka jaket polisinya. Ia memasangkannya di bahu Navorski. Turman :”Di kota turun salju. Kamu akan memerlukannya.” (hlm:149).

b. Karakter Tokoh Buruk

Karakter dapat diperoleh dengan memberi gambaran

mengenai tindak tanduk, tingkah laku, ucapan atau sejalan tidaknya

antara yang dikatakan dengan yang dilkakukan. Tokoh antagonis

adalah tokoh yang buruk dimana tokoh tersebut yang mengimbangi

atau membayang-bayangi bahkan menjadi musuh pelaku dan

merupakan tokoh yang memiliki sifat yang jahat sehingga dibenci

oleh pembaca. Karakter yang buruk dihindari seperti karakter

paranoid terdiri atas: mudah curiga, sangat berhati-hati,pemarah,

pendendam, serta licik. Karakter buruk yang lain yaitu: munafik,

suka menutupi kekurangannya, putus asa, tidak sabar, suka

mengeluh, dan selalu ingkar janji, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut, karakter tokoh buruk dari segi

klasifikasi karakter tokoh dalam naskah film The Terminal karya

Sacha Gervasi dan Jeff Nalham dapat dirinci sebagai berikut:

Page 136: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

120

1) Frank Dixon

a) Paranoid

Merupakan sifat mudah curiga dan sangat hati-hati, licik, marah

dan pendendam, seperti yang memiliki tokoh Frank Dixon, adalah ciri-

ciri penderita gangguan kepribadian paranoid. (Nevid, 2006:274)

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi tindakan

tokoh berikut:

Curiga dan sangat berhati-hati

.

(1) Adegan 2

1. Perilaku : Frank Dixon bertanya kepada Turman tentang

rombongan China yang tidak seorang pun membawa kamera ke

Disney Land

2. Motivasi : Frank Dixon memberi isyarat agar rombongan

wisatawan tersebut diperiksa.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :

Turman :”Siaga. Dia memancing.” P.pabean :”Diterima/siap.” Dixon :”Lihat rombongan yang memakai kaus Mickey

Mouse ini! (menunjuk ke monitor)

Turman :”Itu rombongan wisatawan Cina, yang menghubungkan ke Orlando.”

Dixon :”(dengan nada datar sekaligus bertanya) kapan terakhir kamu melihat rombongan wisatawan China menuju Disney Worl dan tak seorang pun dari mereka yang membawa kamera?” (menoleh ke arah Turman)

Page 137: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

121

Dengan segera Turman menghubungi rekannya yang berada di lapangan. Turman :”Ada kemungkinan dokumen palsu di kotak co

dan 11.” (hlm:2)

(2) Adegan 21

1. Perilaku : Frank Dixon bertanya kepada Turman tentang

Navorski yang masih menunggu di bandara.

2. Motivasi : Frank Dixon menyatakan keheranan atas sikap

Navorski yang masih berada di bandara.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski duduk di ruang tunggu. Orang yang duduk dan sedang tidur di sampingnya mendengkur. Hal tersebut diperhatikan oleh Dixon dan Turman. Dixon :”Mengapa dia masih di sini?” Turm :”Anda melepasnya, Pak. Anda yang

menempatkan di sana.” Dixon :”Mengapa dia tak keluar pintu? Mengapa

dia tidak mencoba untuk kabur?” (Dia melihat ke ruang tunggu dari luar lewat cermin)

Turman :”Pak, Anda menyuruhnya menunggu.” Dixon :”Aku tak mengira dia akan mematuhinya.” Sementara itu, Navorski sedang sibuk untuk menjauhkan kepada orang yang tidur di sampingnya dai pundaknya. Kepala orang tersebut berrsandar di pundaknya. Itu membuatnya tidak nyaman. Dixon :”Maksudku, dia dalam celah. Siapa yang mau menunggu dalam celah ?” (membuka kacamatanya dan membersihkannya) (hlm:26).

(3) Adegan 26, 28, 31, 33

1. Perilaku : Frank Dixon mengamati tingkah laku Navorski melalui

kamera

2. Motivasi : Frank Dixon memastikan rencananya berhasil

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Page 138: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

122

Adegan 26

Dixon membicarakan rencananya kepada Turman dengan bahasa perumpamaan sambil berjalan ke ruang kontrol. Dixon :”Tangkap dan lepaskan. Sederhana. Kadang-

kadang kamu mendapatkan ikan kecil. Buka kaitan dengan hati-hati dan masukkan dia kembali ke air.” (menuju ke monitor).

“Bebaskan dia agar orang lain bisa dapat kepuasan menangkapnya. “Baik (menunggu sambil memperhatikan monitor. Dia mengontrol kamera di bandara menggunakan alat kontrol dari kamera tersebut) “Baik. Ini dia.” (setelah melihat Navorski dari monitor)

Turman :”Johson, bersihkan pintu (jauhi pintu) “memberi tahu penjaga pintu yang bernama Johson melalui talkie)

Johson menjawab perintah tersebut dan mengajak temannya menjauhi pintu. Hal tersebut dilihat oleh Navorski. Dixon Turman tetap memperhatikan tingkah laku Navorski melalui monitor. Dixon :”Baik. Pergi. Keluar dari sana. Baik itu pintunya.

Baik. Nah, jalan.” (menarik napas). “Sekarang, dimana dia.” (tidak melihat Navorski di monitor)

Turman :”Itu dia.” (menunjuk ke monitor) Dixon :”Itu bukan dia.” (mencari Navorski di monitor. Ia

menggerakkan alat kontrol kamera) Turman :”Anda yakin.” Dixon :”Ya. Itu dia.” (melihat Navorski di monitor) Turman :”Oh. Ok.” Dixon :”Ya. Baiklah, Viktor. Nah, jalan.” (hlm:29)

Adegan 28

Tingkah laku Navorski tetap diperhatikan oleh Dixon dan Turman. Dixon :”Mengapa rumit sekali. Kealuar, Viktor.

Ayolah. Dalam beberapa menit kamu akan menjadi masalah orang lain.”

Turman :”Dia ingin yakin tidak ada yang memperhatikannya.

Dixon :”Saya tahu. Sudah kuberikan tidak ada yang akan memperhatikannya.

Page 139: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

123

Ayolah. Baik, ini dia. Hubungi polisi bandara.”

Turman :”Mereka dalam perjalanan.” (hlm:31)

Adegan 31

Itu adalah perbuatan Dixon yang terus memantau Navorski. Navorski berdiri. Ia tetap merasa bahwa ia diperhatikan. Dixon :”Ayolah, pergi.” Tiba-tiba Navorski ke arah kamera. Dixon :”Ambil kamera.” (dia mengarahkan kamera

ke arah lain) Dixon mengarahkan kamera ke segala arah. Navorski berdiri dibawah kamera ke segala arah. Navorski berdiri di bawah kamera. Dixon pun mencari keberadaan Navorski. Dixon :”Dimana dia? Dimana dia?” (hlm:32)

Adegan 33 Dixon dan Turman tetap mencari. Turman :”ke kiri dari sini.” Dixon :”Tidak. Dia hanya di pintu.” Turman :”Sedikit ke kiri.” Dixon :”Baik-baik.” (hlm:33)

(4) Adegan 81

1. Perilaku : Frank Dixon mengamati Navorski yang sedang

bekerja melalui kamera

2. Motivasi : Frank Dixon mengetahui kegiatan Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Di ruang kontrol, Dixon sedang mengamati Viktor yang sedang bekerja melalui monitor. Turman duduk di meja hampir di depannya. Turman :”Inspeksi CBPmu 3 hari lagi. FBI dan

keamanan nasional akan memeriksa bandara.”

Dixon asyik mengoyang-goyangkan alat pengontrol kamera. Turman :”Sekitar 2 jam mengamati kantor-kantor

ini sebelum proses wawancaramu.”

Page 140: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

124

Dixon tidak memperhatikan Turman. Ia masih sibuk memperhatikannya Navorski yang sedang bekerja melalui kamera.

Dixon :”Berapa gaji Navorski?”

Turman :”Pak?”

Dixon :”Berapa gajinya? Berapa mereka membayarnya?”

Turman :”Kurasa mereka membayar tunai di bawah meja pak.”

Dixon :”Saya tahu itu. Berapa?”

Turman :”$19 perjam.”

Dixon :”sulit dipercaya. Kamu tahu itu lebih dari gajiku?”

Turman :”Itu kontruksi kota New York.”

Dixon :”Salah satu orangku bicara padaku. Mengajakku untuk bergabung dengan kelompok besar. Lihat dirinya!”

Dixon memperbesar sorotan kamera di monitor. Tampak Viktor sedang memberikan petunjuk kepada pekerja lain. Ia menjelaskan konstruksi bangunan yang tergambar. (hlm:83)

(5) Adegan 84

1. Perilaku : Frank Dixon meminta izin kepada seorang

penumpang untuk mencoba sebutir kacang yang dibawanya.

2. Motivasi : Frank Dixon membuktikan kecurigaannya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Tiba-tiba Dixon berhenti. Ia melihat seorang petugas pabean sedang mengintrogasi seorang pengunjung. P. pabean :”Apa yang kamu impor?”

Page 141: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

125

Penumpang :”Software Computer.” Dixon mendekat. Ia melihat banyak kacang di meja dan ia curiga dengan kacang itu. Dixon :”Kacangnya banyak sekali.” Ia mengambil sekantong kacang dari atas meja. Penumpang :”Ya. Ibu mertuaku sangat menyukainya.” Dixon berjalan ke samping petugas pabean di seberang meja. Penumpang :”Setiap aku pergi ke Brazil, aku membawakannya pulang sekantong besar.” Dixon :”Ibu mertuamu?” Penumpang :”Ya.” Dixon mencoba membuka kantong kacang. Dixon :”Boleh aku coba satu.” (hlm:86)

(6) Adegan 88

1. Perilaku : ia akan memberikan obat yang ditahannya bila

milodragovich sendiri yang mengatakan untuk siapa obat yang

dibawanya.

2. Motivasi : Frank Dixon membuktikan ucapan Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski hendak berbicara. Tapi Dixon berteriak Dixon :”Bukan. Bukan kamu. (menunjuk Navorski dan

melangkah ke rombongan) Dixon :”(menunjuk ke Milodragovich) “aku ingin kau

tanya dia. Aku ingin dia mengatakannya. Aku ingin

dengan dengan dia mengatakan untuk siapa obat itu.” (Suara tinggi)

Beberapa langkah dari hadapan milodragovich karena ia melangkah ke depan. Dixon :”Ayolah. Untuk siapa obat itu.” Navorski berbicara kepada Milodragovich. Navorski : (Berbahasa Bulgaria dan memberikan isyarat

dengan menggoyangkan obat dan mata) Dixon :”Jawab dia, Pak Milodragovich. Untuk siapa pil-pil

ini?”(hlm:96).

Page 142: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

126

b) Licik

Adalah sifat yang mempunyai banyak akal buruk, suka menipu dan

curang.

(1) Adegan 25

1. Perilaku : Frank Dixon memberi tahu Navorski bahwa pintu

masuk dijaga selama 5 menit pada jam 12

2. Motivasi : Frank Dixon menginginkan Navorski segera keluar

dari bandara dan ditangkap oleh yang berwenang.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Saya memberitahu Anda sesuatu.” (berjalan ke arah tangga berjalan dan memegang minuman) “Sesuatu yang tidak boleh dilaporkan kepada siapa pun. Anda paham?” (mereka menaiki tangga berjalan untuk turun ke lantai bawah). “Ini rahasia.”

Navorski :”Rahasia?”

Dixon :”Ya. Rahasia. Pada puku 12.00 hari ini, penjaga pintu-pintu itu akan meninggalkan pos (menunjuk ke pintu) dan penggantinya akan terlambat 5 menit.”

Navorski :”Terlambat 5 menit.” (bingung)

Dixon :”Terlambat 5 menit. Pada pukul 12.00. hanya hari ini. Hanya sekali ini.” (Navorski hanya mengangguk). “Tidak.

Ada seorang pun yang akan memperhatikan pintu itu.dan tidak ada seorang pun yang memperhatikanmu.”

Navorski :”Jadi, Amerika tidak tertutup.”

Page 143: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

127

Dixon :”Tidak, (tersenyum). Amerika terbuka selama 5 menit.”

Semoga hidup Anda menyenangkan, Tuan Navorski. (menjabat tangan Navorski dan pergi meninggalkannya) (hlm:28)

(2) Adegan 50

1. Perilaku : Frank Dixon Menciptakan posisi baru di bandara

JFK, yaitu petugas Transportasi untuk Bantuan Penumpang

2. Motivasi : agar Navorski tidak dapat mengumpulkan troli

sehingga Navorski tidak punya uang dan tidak punya

makanan. Dengan demikian Navorski akan memutuskan

untuk keluar dari bandara.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Hal itu diperhatikan oleh Dixon dan beberapa Petugas Pabean lainnya.

Dixon :”Sebagai komisaris lapangan, saya menciptakan posisi baru dari JFK. Petugas Transportasi untuk Bantuan Penumpang.” (hlm:41).

(3) Adegan 65

1. Perilaku : Frank Dixon ingin menerapkan hukum yang

melindungi orang asing yang dipercaya mempunyai rasa takut

kembali ke negaranya pada Navorski.

2. Motivasi : Frank Dixon menginginkan Navorski segera keluar

dari Bandara.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Saya dapat cara untuk mengeluarkanmu dari bandara ini.”

Page 144: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

128

Navorski :”Bagaimana?” Dixon :”Baiklah. Kami mempunyai hukum di sini yang

melindungi orang asing yang dapat dipercaya mempunyai rasa takut kembali ke negaranya. Bila kami dapat menerapkan ini pada Anda, CBP akan terpaksa memulai prosedur netralisasi, membawamu ke halkim imigrasi dan mengizinkan kasusmu untu suaka.”

Navorski :”Suaka?” Dixon :”Mm-hm. Suaka. Sayangnya, jadwal pengadilan

penuh dengan kasus Suaka. Paling cepat di proses kemungkinan 6 bulan dari sekarang.”

Turman :”Ya, dan kami tidak ounya pilihan.” (duduk di samping Navorski). “Kecuali melepas Anda selama 6 bulan. Itu hukumnya. Anda akan dilepaskan.”

Dixon :”Benar. Anda akan bebas menunggu di New York sampai tanggal sidang. Tapi, percaya atau tidak, kebanyakan orang tidak pernah muncul sebelum diadili.”

Navorski :”Jadi, saya pergi ke kota New York?” Dixon :”Ah ha. Anda bisa pergi bila kami nyatakan

ketakutan.” (menukarkan dengan dan tangan) Navorski :”Ketakutan.” Dixon :”Mn-hm, ketakutan.” Navorski :”Ketakutan.” Dixon :”Ketakutan.” Navorski :”Ketakutan.” Dixon :”Ketakutan.” Navorski :”Pada apa? Dixon :”Ya. Itu bagian terbaiknya. Tidak jadi masalah

Anda takut pada apa. Itu semua saya bagi Paman Sam, ok. Jadi, saya menanyakan kepada Anda satu pertanyaan. Pertanyaan sederhana. Bila Anda memberikan jawaban yang benar kepada saya, saya bisa mengeluarkan Anda dari Bandara malam ini.” (hal:54)

1. Perilaku : Frank Dixon menceritakan hal-hal yang mengerikan

tentang keadaan negaranya saat ini dengan suara keras

2. Motivasi : Navorski menyatakan dirinya takut kembali ke

negaranya sehingga Navorski bisa ke New Yok.

Page 145: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

129

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”Ok. Biar kucoba lagi. Negara Anda sedang perang.” Navorski :”Ya. Sedang perang.” Dixon :”Banyak orang di jalan dengan senjata. Penganiayan

politik.” (dan meninggikan suara. Ia hendak mengikuti Navorski).

Navorski :”Ya. Buruk sekali.” Dixon :”Yeah, itu mengerika, Dan hanya Tuhan tahu apa yang

akan terjadi. Benar? Rakyat tidak bersalah ditangkap dan dilempar ke penjara.” (berjalan ke arah Navorski. Tetap dengan suara tinggi untuk menakuti Navorski)

Navorski :”Pada hari selasa.” Dixon :”Benar.” Navorski :”Saya benci hari selasa.” Dixon :”Benar. Jadi, Anda takut.” Navorski :” Pada apa?” Dixon :”Krakhozia. Anda takut pada Krakhozia.” Navorski :”Krakozhia?” (bingung) Dixon :”Eh...he.” Navorski :”Tidak. Saya tidak takut pada Krakozia. Saya sedikit takut

pada ruangan ini.” (tertawa kecil atau bercanda) Dixon :”Saya berbicara tentang bom.” (duduk di hadapan

Navorski). “Saya bicara tentang derajat manusia. Tentang Hak Asasi

Manusia. (suara lembut dan membujuk). “Viktor, jangan takut mengatakan kepada saya Anda takut pada Krakozia.” (hlm:57)

(4) Adegan 82

1. Perilaku : Frank Dixon menghubungi semua pihak yang

berwenang

2. Motivasi : Frank Dixon meminta penahanan atas Navorski.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon menghubungi pihak berwenang via telepon. Ia membelakangi Turman. Dixon :”Jake, dia tidak punya kebangsaan. Ok? Tak

punya negara. Jadi, secara otomatis dia adalah risiko keamanan nasional, menurut

Page 146: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

130

penafsiranku pasal 212. Aku memintamu menempatkannya di pusat penahanannya dan memeriksanya. Itu saja yang kuinginkan.”

Dixon diam dan mendengar jawaban jake. Dixon :”Bagaimana dengan pencarian federal?” Mendengar jawaban jake Di :”Yah. Bagaimana dengan bandara lain?”

(menghadap ke komputer). “Halo? Halo?” (hlm:84)

(5) Adegan 116

1. Perilaku : Frank Dixon membuka data mengenai Mulroy, Cruz,

dan Rajan

2. Motivasi : Frank Dixon mengancam Navorski

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski maju beberapa langkah. Navorski :”Aku pergi ke New York.” Dixon :”Kamu yakin kamu ingin melakukan itu?” Navorski melemparkan visa, tiket, dan paspornya ke meja lalu maju. Navorsk :”Aku pergi ke kota Ney York sekarang.” (tegas) Opsir Waylin dan Turman hanya berdiri

menyaksikan dan mendengar percakapan Dixon dan Navorski. Dixon berbalik dan menghadap ke mejanya. Ia mencari berkas.

Dixon :”Bagian dari tugasku adalah menyingkirkan yang tidak menyenangkan dan ada beberapa.”

Setelah ia menemukan berkas, ia memperlihatkan kepada Navorski. Dixon :”Seperti orang ini, Joe Mulroy. Kupikir kau

mengenalnya.” Duduk dimejanya sambil membuka lembaran berkas. Dixon :”Joe sudah disini selama 20 tahun, ternyata dia

menjalankan judi poker setelah jam kerja.” Membaca berkas dan Navorski ikut membacanya. Dixon :”Membawa masuk minuman dan ganja.” Navorski heran melihat Dixon. Dixon :”Si malang yang akan kehilangan pensuinannya.

Kupikir dia juga punya anak. Yap.”

Page 147: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

131

Menyimpan berkas tersebut. Ia lalu mengambil sebuah kaset video. Dixon :”Dan ada orang ini, Enrique Cruz. Kupikir kamu

juga mengenal Enrique. Enrique yang mengizinkan orang masuk ke area persiapan makanan.”

Ia membawa kaset tersebut ke VCD. Ia memutar kaset tersebut. Terlihat Enrique dan Navorski di ruang persiapan makanan. Dixon :”Itu pelanggaran berat keamanan. Si malang ini,

kupikir baru menikah.” Navorski memperhatikan tayangan tersebut dengan membungkuk di sepan layar itu. Dixon :”Tetapi aku akan melepaskannya.” Opsir Waylin berdiri menyaksikan dan mendengar percakapan Dixon dan Navorski. Dixon :”Dan lalu ada Gupta Rajan. Dia petugas

kebersihan.” Ia berdiri di belakang Navorski dengan melipat kedua tangan di dada. Navorski berdiri mendengar kata-kata Dixon. Ia kaget mendengar hal tersebut. Dixon :”Tetapi dia dicari karena menyerang polisi di India tahun 1979. Aku harus mendeportasikannya.” (hlm:138)

1. Perilaku : Frank Dixon mengancam Navorski

2. Motivasi : Navorski segera pulang ke Krakhozia dan tidak

berkeras ke New York.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Navorski :”Aku akan pulang.” Dixon :”Maafkan aku. Apa katamu?” (tidak percaya

dengan apa yang didengarnya) Navorski :”Aku akan pulang. Jangan ganggu mereka. Aku

akan pulang.” Dixon :”Hari ini.” Navorski :”Ya.” Ia pasrah. Ia marah sedih, dan kecewa, tapi ia mau terjadi apa-apa pada teman-temannya yang telah membantunya selama ini. Dixon :”Jika kamu tidak naik pesawat itu, mereka semua

pergi.” (mengancam) Navorski :”Ya.” Ia maju beberapa langkah sehingga dekat dengan Navorski.

Page 148: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

132

Dixon :”Kamu mengerti?” Navorski :”Ya.” Dixon :”Ok, bagus.” (hlm:140)

(6) Adegan 137

1. Perilaku :Frank Dixon memerintahkan agar putih keluar di jaga

2. Motivasi : Frank Dixon menghalangi Navorski ke New York.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon melihat hal tersebut di monitor. Ia lalu menghubungi Turman yang telah dimintanya untuk berjaga. Dixon :”Semua siap?” Turman :”Kami siap.” Dixon :”Amankan pintu!” (hlm:148)

c) Pemarah dan pendendam

Merupakan orang yang hatinya digenangi oleh kemarahan

dikarenakan pengalaman masa lalu yang penuh kepahitan dan

ketidak adilan.

(1) Adegan 82

1. Perilaku : Frank Dixon mengomel dan membuka kotak

makanannya dengan kasar.

2. Motivasi : pelampiasan amarah karna telponnya di tutup begitu

saja dan tidak ada pihak yang berwenang yang ingin menahan

Navorski.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Karena telponnya diputus begitu saja, Dixon marah dan membanting gagang telpon.

Page 149: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

133

Dixon :”Kita terlalu banyak menahan orang. Tidak ada tempat dimana-mana.”

Dixon mengomel dan membuka kotak makanannya dengan kasar. Turman :”Anda sudah mencoba FBI?” Dixon :”Ya.” (mengeluarkan makanan dari kotak dengan

kasar) “Aku mencoba semua. Tidak ada yang mau terima dia.” (menutup kotak makanan dengan kasar) (hlm:85)

(2) Adegan 88

1. Perilaku : Frank Dixon menarik Navorski dengan kasar sampai

ke mesin fotokopi

2. Motivasi : Frank Dixon meluapkan amarah pada Navorski yang

menolong Milodragovich dan ia merasa ditentang karena hal

tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Ternyata Dixon berada di dekat Navorski dan Milodragovich saat berpelukan. Setelah itu, Milodragovich pun pergi. Navorski :”Dia menyayangi kambing itu.” Dixon ternyata marah pada Navorski tiba-tiba ia menyerang Navorski. Ia memegang leher dan tangan Navorski dengan kasar dan menariknya ke mesin fotokopi. Dixon :”Kau pikir aku perlu alasan untuk

mengembalikanmu ke sel itu, menyimpanmu di sana selama 5 tahun?”

Tangan kiri Navorski di atas mesin fotokopi yang berfungsi. Akhirnya, tangan kiri Navorski terkopi. Hasil kopiannya banyak. Dixon :”Kau menentangku berarti kau menentang

AS. Lalu kamu tahu mengapa orang di Krakozhia antri untuk kertas toilet murah, sementara Paman Sam membersihkan pantat dengan yang mahal.” (marah) (hlm:98)

Page 150: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

134

(3) Adegan 92

1. Perilaku : Frank Dixon mengatakan kepada Navorski bahwa

selama dia (Dixon) bandara, Navorski pun akan tetap di

bandara.

2. Motivasi : mengungkapkan rasa dendam pada Navorski setelah

Navorski menolong Milodragovich.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon :”mengapa kamu ingin ke New York? Dan apa isi kaleng kacang itu?”

Navorski :”Janji.” Dixon :”Janji dalam sebuah kaleng?” (menoleh

kepada Navorski) Navorski :”Ya. Sebuah janji.” Dixon :”Biar kubuatkan janji, Viktor. Dan janji ini

berasal dari seorang pria yang terjebak disini.”

Dixon menyimpan kacamatanya di atas meja. Dixon :”Pria yang mungkin terjebak disini. Untuk 10

tahun mendatang.” (menoleh ke Navorski) Dixon menurunkan kakinya dan memutar kursinya menghadap Navorski. Dixo :”Mulai sekarang, kamu dan aku bermitra.

Kalau aku tetap disini.” (menunjuk Navorski) “kamu tidak akan menginjakkan kaki di kota New York. Tak satu jari pun di AS.” (hlm:101)

(4) Adegan 131

1. Perilaku : menelpon dengan marah

2. Motivasi : kesal dengan apa yang terjadi/Rajan menghalangi

pesawat menuju Krakozhia.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Page 151: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

135

Cangkir Dixon jatuh dan pecah. Iia menelpon ke bawah. Dixon :”Seseorang beritahukan kepadaku apa yang

terjadi di bawah!” (marah) (hlm:146).

(5) Adegan 141

1. Perilaku : berteriak mengumpat sambil memukulkan talkie ke

meja.

2. Motivasi : meluapkan marah karena Turman membebaskan

Navorski ke New York.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Dixon marah melihat tersebut dari monitor. Dixon :”Tahan dia! Tahan dia!” (berteriak di talkie) “Sial.”

(menemukan talkie ke meja karena kesal) (ia lalu berlari) (hlm:150)

Pada adegan-adegan tersebut menggambarkan Frank Dixon

curiga dan sangat berhati-hati, pemarah dan pendendam, serta licik.

Ini adalah ciri-ciri orang mengalami gangguan kepribadian paranoid.

Frank Dixon heran melihat Viktor Navorski yang tetap bertahan

di bandara. Ia curiga dan meminta agar segala kegiatan Viktor

Navorski dilaporkan padanya. Ia pun selalu mengamati kegiatan

Viktor Navorski. Ia sangat berhati-hati pada Viktor Navorski seakan-

akan Navorski akan mengancam keaamanan bandara. Ia tidak

percaya pada Navorski dan lain-lain.

Orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid

wataknya licik. Frank Dixon melakukan apa saja agar Viktor Navorski

Page 152: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

136

keluar dari bandara dan melakukan apa saja agar Viktor Navorski

tidak ke New York.

Orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid

wataknya mudah marah. Frank Dixon marah saat Viktor Navorski

menolong Milodragoich. Ia merasa ditentang oleh Viktor Navorski. Ia

lalu menjadi pada Viktor Navorski. Ia juga marah saat tidak satu pun

pihak berwenang mau menahan Viktor Navorski.

Perlu diketahui bahwa sifat mudah curiga dan sangat hati-hati,

licik, marah dan pendendam, seperti yang memiliki tokoh Frank

Dixon, adalah ciri-ciri penderita gangguan kepribadian paranoid.

(Nevid, 2006:274).

2) Gupta Rajan

a) Mudah curiga

Curiga diartikan perasaan kurang percaya atau sangsi

terhadap kebenaran atau kejujuran seseorang atau juga bisa

diartikan berwas-was karena khawatir.

Hal ini dapat dilihat pada beberapa perilaku dan motivasi

tindakan tokoh berikut:

Page 153: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

137

(1) Adegan 36

1. Perilaku : Gupta Rajan menceritakan peristiwa yang dilihatnya

kepada Mulroy dan Cruz, yaitu Navorski memberikan kupon

Payless Shoes kepada Amelia

2. Motivasi : Gupta Rajan mengungkapkan kecurigaan dan

kekhawatirannya bahwa Navorski adalah mata-mata dan

sedang mengamati mereka.

Hal ini apat dilihat pada kutipan berikut:

Gupta Rajan menceritakan peristiwa yang dilihatnya dan kecurigaannya kepada Navorski teman-temannya. Rajan :”Saya pikir dia CIA. CIA menempatkan dia di

sini untuk mengawasi kita.” Mulroy :”Kau tidak tau apa yang kamu bicarakan. Dia

bahkan tidak bisa berbahasa Inggris.” (mengambil koper dan menyimpannya dimobil angkutan di dalam bandara).

Rajan :”Bila dia belajar berbicara, orang ini...Dia tidak bisa berbahasa Inggris, bagaimana bisa bertemu gadis cantik?”

Temannya tetap sibuk dengan pekerjaannya. Rajan :”Pramugari.” Cruz :”Jadi, dia yang CIA?” Rajan :”Tidak. Dia seperti orang Rusia. KGB. Dia

memberinya hak sepatu. (menunjuk sepatu temannya)” dan dia memberinya secarik kertas.”

Mulroy :”Apakah itu mikro film?” Rajan :”Kupon dari Payless Shoes. Pasti semacam

kode.” (mendekatkan tangan ke mulut seperti berbisik) (hlm:35)

(2) Adegan 77

1. Perilaku : Gupta Rajan menolak bermain kartu bersama

Navorski

Page 154: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

138

2. Motivasi : Gupta Rajan curiga bahwa Navorski adalah mata-

mata dan tidak ingin kehilangan pekerjaan

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Mereka melangkah ke tempat Rajan dan Mulroy duduk. Cruz :”Silahkan duduk.” (menunjukkan kursi kosong) Navorski :”Di sini.” (menunjuk kursi untuk memperjelas) Cruz :”Di sini.” (memukul sandaran kursi) Mulroy :”Ayolah, duduk.”

Rajan :”Siapa yang mengundangnya?” (bertanya kepada Cruz yang hendak melangkah)

Cruz : (berhenti melangkah dan menghadap kepada Rajan).”Aku. Kita butuh orang keempat, bukan?”

Rajan :”Aku tidak mau dengannya!” (sedikit ketus dan menyimpan kartu dengan kasar di meja)

Mulroy :”Gupta, santai, ya! Dia bisa merekam semua pembicaraan kita. Kabel di kemejanya.” (menunjuk kepada Navorski) “Mikrofon dicelananya. Aku tidak mau kehilangan pekerjaanku.” (mengangkat tangan) (hlm:73)

Pada adegan-adegan tersebut menunjukkan Ia (Gupta

Rajan) curiga pada Viktor Navorski. Ia menceritakan itu pada Cruz

dan Mulroy. Ia juga pada Navorski karena melihatnya memberikan

kupon payless shoes pada Amelia sehingga ia tidak mau bermain

kartu bersama Navorski. Ia berpikir bahwa Viktor Navorski adalah

mata-mata. Ia khawatir akan kehilangan pekerjaannya.

Page 155: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

139

2. Hubungan karakter antartokoh

a. Dilihat dari fungsi penampilan tokoh

1) Tokoh protagonis

Viktor Navorski

Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai

pembaca. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang

baik dan positif. Baik dikatakan bahwa tokoh protagonis

menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan,

harapan-harapan pembaca.

Dalam naskah film The Terminal, tokoh Viktor Navorski

menampilkan sifat positif. Ia bertahan di bandara, walaupun banyak

rintangan dan peristiwa yang dihadapinya. Ia tidak tahu berbahasa

Inggris dan akhirnya ia belajar berbahasa Inggris, tidak punya uang

dan ia berusaha keras untuk mendapatkan uang dengan berkeliling

mencari pekerjaan dan bekerja pada kontruksi bandara, berbagai

rintangan yang berasal dari Dixon dihadapinya dengan sabar. Ia

berkeras ke New York untuk menemui Benny Golson dan

mendapatkan tanda tangan demi menepati janjinya pada ayahnya.

Page 156: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

140

Akhirnya dengan kesabaran dan jerja keras, ia berhasil menemui

Benny Golson di New York. Jadi, bisa dikatakan bahwa ia adalah

tokoh protagonis dalam cerita dengan sifatnya yang baik dan positif.

a) Melalui penggambaran perilakunya.

Adegan 13

Navorski duduk di pinggir taman. Ia sedang memperhatikan lebaran kupon makanan yang diberikan oleh turman. Tiba-tiba ia melihat seorang gadis remaja sibuk dengan kuponnya. Gadis itu tidak bisa menutup kopernya karena isinya terlalu banyak sehingga kopornya penuh. Navorski hendak menolongna. Ia berdiri dan menaruh kupon makanannya di tempatnya duduk. Ia mendekati gadis remaja tersebut dan berusaha menutup kopornya. (hlm:18)

Adegan 22

Navorski :”Hallo.” Rajan :”Hallo. Anda punya janji?” Navorski :”Ya. Pukul 09.30. sampah, dokumen makanan. Selasa.” Rajan :”Selasa! Saya benci selasa! (membentuk dan pergi meninggalkan Navorski) “Permisi.” Navorski tidak membalas dan membiarkan Rajan pergi. (hlm:27)

Adegan 24

Karena Navorski tidak punya banyak uang, ia hanya makan saltine dan ketchup. (hln:28)

Adegan 33

Tiba-tiba wajah Navorski muncul di monitor. Ia sengaja memperlihatkan wajahnya. Navorski :”Saya menunggu. Saya akan menunggu. Saya akan

menunggu.” (petugas pabean tersenyum) “saya akan menunggu.” (hlm:33)

Adegan 34

Page 157: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

141

Seorang pramugari, bernama Amelia warren, yang baru tiba, terpeleset dan menjerit. Amelia :”Astaga. Sial.” Ternyata dia melewati lantai yang licin baru saja di pel. Ia tidak memperhatikan tanda yang ada di sekelilingnya. Hak sepatunya patah. Navorski memungut hak sepatu wanita tersebut. Navorski : (berbahasa Bulgaria) Lewatlah Rajan sambil tersenyum. Wanita tersebut memungut barangnya yang berserakan. Navorski menyapanya. Navorski :”Ini milikmu.” Amelia ;”terima kasih.” Navorski membantunya berdiri Amelia :”Oh, sial.” (berjalan ke kursi di bantu Navorski) Navorski :”Lihat? Lantai basah.” Anda di sana.” (dialek

Bulgaria) (hlm:33) Amelia :”Saya terlambat.” (melepaskan sepatu dan melihat

ke lantai atas) “Buenos Aires. Aku tak ingat gerbangnya.” (melepaskan hak sepatu)

Navorski mengambilkan kopor dan membawa kepadanya. Navorski :”Gerbang 24.” Amelia :”Anda yakin?” Navorski :”Ya.” (hlm:34) Navorski :”Tunggu. Tunggu. (mengejar Amelia) “Untuk Anda.

Payless Shoes.” Navorski :”lantai dua. Pakai hak rendah saja.” (hlm:34)

Adegan 40

Navorski meletakkan tiga uang receh di meja. Ia diberi satu Burger.sebenarnya ia masih mempunyai uang kembalian, tapi ia memberikannya kepada pelayan itu. Ia mendorong uang kembaliannya ke pelayan. Navorski :”Ambil kembaliannya.” (hlm:37)

Adegan 51

Ketika Navorski hendak mengembalikan troli yang telah dikumpulkannya, tiba-tiba ada orang yang datan menahan troli tersebut, yang membuat tangan Navorski terjepit. Ia pun menjerit dan mengibas-ibaskan tangannya yang sakit. Ia tidak membalas dan membiarkan orang tersebut membawa troli yang telah dikumpulkannya. (hlm:42)

Page 158: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

142

Adegan 53

Hal itu dilihat oleh rajan, petugas kebersihan. Ia berlari-lari kecil menuju ke arah Navorski yang sedang mengepel lantai. Rajan :”Lepaskan, lepaskan, lepaskan.” (merebut pel dari

Navorski) “Anda mencoba mengambil pelku. Anda mencoba mengambil lantaiku. Itu tugasku.” (menunjuk dirinya sendir) “Jauhi lantaiku. Jauhi pelku.”

Navorski ingin menjelaskan kepada Rajan. Ia tidak dapat berbicara. Ia hanya bisa menunjuk ke lantai karena Rajan terus berbicara. Navorski :”Makanan.” (menunjuk lantai) Rajan :”Bila Anda menyentuhnya lagi, saya akan

membunuh Anda.” (pergi meninggalkan Navorski) Navorski hanya melihat dan membiarkannya pergi (hlm:43)

Adegan 88

Tiga orang petugas pabean maju menangkap Milodragovich dgn menelungkupkan di lantai. Milodragovich tersedu-sedu dan memberontak, tidak mau ditahan. Viktor kasihan melihatnya dan berpikir. Dixon lega. Dixon :”Terima kasih, Viktor. Bagus. Ayo kita pergi.” Milodragovich dibawa pergi. Semua bubar. Opsir Torress mengambil meja yang jatuh. Viktor berpikir dan melihat keempat botol obat di tangannya Navorski :”Tunggu...Tunggu.” (memanggil rombongan yang membawa Milodragovich dan belum jauh) “Kambing.” Rombongan berhenti. Dixon :”Apa?” Navorski :”Kambing. Obat itu untuk kambingnya.” Dixon :”Kambing?” (bingung) Terdengar suara Milodragovich yang masih tersedu. Navorski :”Ya. Obatnya untuk kambing.” (menirukan suara

kambing) kambing” Milodragovich merengek. Dixon :”Dia bilang begitu?” (merengek ke Milodragovich) Navorski :”Ya. Katanya... kami tidak mengerti. Aku tidak

mengerti kambing.” Dixon :”Kenapa? Apa yang kau katakan?” Berjalan beberapa langkah. Ia berada di tengah-tengah antar Navorski dan rombongan.

Page 159: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

143

Dixon :”Kamu salah mengerti? Obat itu bukan untuk ayahnya yang sekarat?”

(wajah dan suara menunjukkan ketidakpercayaan. Ia membuka kacamatanya)

Navorski :”Bukan. Bukan. Di ...Krakozhia, nama untuk ayah...terdengar seperti kambing. Aku keliru.” (tertawa kecil) (hlm:94)

Navorski :”Dia menyayangi kambing itu.” Dixon ternyata marah pada Navorski. Tiba-tiba ia menyerang Navorski. Ia memegang leher dan tangan Navorski dengan kasar dan menariknya ke mesin fotokopi. Dixon :”Kau pikir aku perlu alasan untuk mengembalikanmu

ke sel itu, menyimpanmu di sana selama 5 tahun?” Tangan kiri Navorski di atas mesin fotokopi yang berfungsi. Akhirnya, tangan kiri Navorski terkopi. Hasil kopiannya banyak. Dixon :”Kau menetangku berarti kau menentang AS. Lalu

kamu tahu mengapa orang di Krakozhia antri untuk kertas toilet murah, sementara Paman Sam membersihkan pantat dengan yang mahal.” (marah)

Kejadian tersebut disaksikan oleh beberapa petugas pabean dan tim pemeriksa bandara. Dixon ditenangkan oleh Turman. Navorski bebas dan pergi dengan diantar Turman. Ia tidak membalas perbuatan Turman pelnya. (hlm:98)

Adegan 116

Navorski :”Aku akan pulang.” Dixon :”Maafkan aku. Apa katamu?” (tidak percaya dengan

apa yang didengarnya) Navorski :”Aku akan pulang. Jangan ganggu mereka. Aku akan

pulang.” Dixon :”Hari ini.” Navorski :”Ya.” Ia pasrah. Ia marah, sedih, dan kecewa, tapi ia mau terjadi apa-apa pada teman-temannya yang telah membantunya selama ini. Dixon :”Jika kamu tidak naik pesawat itu, mereka semua

pergi.” (mengancam) Navorski :”Ya.” Ia maju beberapa langkah sehingga dekat dengan Navorski. Dixon :”Kamu mengerti?” Navorski :”Ya.” Dixon :”Ok, bagus.” (hlm:140)

Page 160: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

144

b) Melalui cuplikan pembicaraan tokoh

Adegan 111

Navorski :”Ayahku di Mitar Asenov Navorski, melihat foto ini di koran Hungaria, tahun 1958. Katanya dia melihat foto itu selama 7 hari. Senin, Selasa, Rabu,...” (memberi tanda dengan tangan)

Amelia :”Siapa mereka?” Amelia mengembalikan foto itu kepada Navorski. Navorski mengambilnya. Navorski :”Count Base, Dizzy Gillespi, Thelonius Monk,

Sonny Rollins, Art Blakey, Max kaminsky.” Navorski membalik foto dan memperlihatkan kepada Amelia. Navorski :”Mereka 57 orang bersama-sama. Setelah

melihat foto selama 7 hari...” (menunjuk foto) “ ...Ayahku mempunyai gagasan. Dia menulis surat pada klub.” (menggerakkan tangan seperti orang menulis) “Lickety Split, Snookic’s Sugar Bowl.” (memberi tanda dengan tangan) “Dia meminta biarawati menulis dalam bahasa Inggris. Ratusan surat. Kemudian dia menunggu. Dia menunggu sebelum, seminggu, setahun. Ayahku menunggu 40 tahun.”

Amelia menyimak Navorski dengan seksama tanpa berkata apa-apa. Navorski :”Dan mereka semua menandatanganinya

dengan nama mereka.” Memperlihatkan kartu yang telah di tandatangani dan dikumpulkan ayahnya. Navorski :”Satu persatu.” Amelia hanya melihatnya tanpa komentar. Navorski mengeluarkan semua kartu yang telah ditandatangani dan dikumpulkan ayahnya. Amelia terharu mendengar cerita Navorski. Matanya berkaca-kaca. Navorski mengeluarkan kartu tersebut sampai habis. Navorski :”Mereka semua menuliskan nama dan

mengirimkannya pada ayahku semua tetapi tidak satu orang.”

Mengambil diatas meja dan melihatnya. Ia menunjuk foto satu orang dalam foto itu dan memperlihatkan pada Amelia. Navorski :”Benny Golson.”

Page 161: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

145

Tampaklah Benny Golson di foto berada di barisan paling atas dan memakai kacamata. Ia orang kulit hitam. Navorski :”Saxophone.” (melipat foto) “Ayahku

meninggal sebelum Benny Golson menulis nama dan mengirimkannyapada ayahku. Jadi, aku akan pergi New York, menemukan Benny Golson, minta menuliskan nama untuk disimpan dalam kaleng.”

Dari cupilkan di atas dapat diketahui bahwa Viktor Navorski

berperan sebagai tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan

perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

c). Melalui penggambaran oleh tokoh lain

Adegan 89

Peristiwa itu pun diceritakan Rajan kepada teman-temannya di tempat penyimpanan barang. Rajan :”Waktu itu ada 20 orang. Pistol para opsir teracung. Dixon siap menembak untuk menembak pria pemilik pil. Tapi kemudian seseorang berjalan masuk ke ruangan dan berdiri dan di depan pria ini.”Singkirkan pistol itu.” Kata pria itu.” Tidak seorang pun yang akan mati hari ini.” Pegawai :”Siapa?” Pegawai :”Siapa yang menyelamatkan orang itu?” Pegawai :”Ya. Beritahu kami. Siapa dia?” Pegawai :”Siapa pria ini?” Semua penasaran. Rajan berbalik dan mengambil hasil kopian tangan Navorski. Ia memperlihatkan kepada teman-temannya. Rajan :”Navorski Viktor” si kambing” Navorski” (bangga dan tersenyum)

2) Tokoh antagonis

Frank Dixon

Dalam naskah film The Terminal , yang menjadi tokoh

antagonis adalah Frank Dixon dengan wataknya yang buruk. Ia

Page 162: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

146

selalu mengamati gerak-gerik tokoh Viktor Navorski. Ia berusaha

dengan berbagai cara agar Viktor Navorski keluar dari bandara

karena ia merasa keamanan bandara terancam dengan keberadaan.

Tapi akhirnya ia berusaha keras agar Viktor Navorski tetap di

bandara karena ia merasa ditentang oleh Viktor Navorski saat

Navorski menolong Milodragovich. Ia menjadi semakin marah dan

dendam pada Viktor Navorski.

a) Melalui penggambaran perilakunya

Adegan 48

Navorski :”Saya punya peluang ke New York, 50-50.” Torres tertawa kecil mendengar perkataan Navorski

Torres :”Ya. Itu cara indah memandangnya, tetapi Amelia bekerja tidak seperti itu.”

Tidak sengaja, Navorski meliaht Dixon dan Turman yang memeperhatikan mereka dari balik dinding kaca. Torres pun melihat mereka. (hlm:41)

Adegan 81

Diruang kontrol, Dixon sedang mengamati Viktor yang sedang bekerja melalui monitor. Turman duduk di meja hampir di depannya. Turman :”Inspeksi CBPmu 3 hari lagi. FBI dan keamanan

nasional akan memeriksa bandara.” Dixon asyik menggoyang-goyangkan alat pengontrol kamera. Turman :”Sekitar 2 jam mengamati kantor-kantor ini sebelum

proses wawancara.” Dixon tidak memperhatikan Turman. Ia masih sibuk memperhatikan Navorski yang sedang bekerja melalui kamera. Dixon :”Berapa gaji Navorski?” Turman :”Pak?” Dixon :”Berapa gajinya? Berapa mereka membayarnya?”

Page 163: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

147

Turman :”Kurasa mereka membayar tunai di bawah meja, pak.” Dixon :”Saya tahu itu berapa?” Turman :”$ 19 per jam.” Dixon :”Sulit dipercaya. Kamu tahu itu lebih dari gajiku?” Turman :”Itu konstruksi kota New York.” Dixon :”Salah satu orangku bicara padaku. Mengajakku

untuk bergabung dengan kelompok besar. Lihat dirinya!”

Dixon memperbesar sorotan kamera di monitor. Tampak Viktor sedang memberikan petunjuk kepada pekerja lain. Ia menjelaskan konstruksi bangunan yang tergambar. (hlm:83)

Adegan 82

Karena teleponnya diputus begitu saja, Dixon marah dan membanting gagang telpon. (hlm:84)

Adegan 88

Dixon ternyata marah pada Navorski. Tiba-tiba ia menyerang Navorski. Ia memegang leher dan tangan Navorski dengan kasar dan menariknya ke mesin fotokopi. (hlm:98)

Adegan 92

Dixon :”Ini untukkku?” Navorski :”Ya. Ya. Ini ikan layar Pulau Virgin. Untumu.

Untukmu.” Dixon melangkah ke tempat duduknya. Navorski :”Untuk dinding. Ikan untuk dinding.” Navorski tetap berdiri dan memegang hiasan dinding berbentuk ikan. Dixon duduk dan menaikkan kakinya ke meja. Ia memainkan kacamatanya. (hlm:101)

Adegan 105

Amelia hendak masuk ke bandara. Langkah terhenti ketika ia melihat Turman menghalangi jalannya. Dixon melihat dari lantai atas, di ruang kontrol (hlm:120)

Adegan 116

Navorski ke ruangan Dixon. Dixon mengeluarkan obat dari laci. Tampak banyak botol obat dilacinya. Navorski :”Perang di negaraku sudah berakhir.”

Page 164: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

148

Navorski berdiri di depan Dixon sambil memegang Visa. Ia tidak lagi mengenakan jas, hanya kemeja dan dasi. Dixon sibuk mengeluarkan botol-botol obat dari lacinya. Ia acuh mendengar Navorski. (hlm:136) Ia mengambil tiket dan paspor Navorski yang terbungkus plastik dari meja itu. Ia berbalik dan melangkah untuk memberikan tiket dan paspor Navorski. (hlm:137).

Adegan 131

Cangkir Dixon jatuh dan pesan. Ia menelpon ke bawah. Dixon :”Seseorang beritahukan kepadaku apa yang terjadi di bawah! (marah) (hlm:146).

Adegan 144

Dixon terburu-buru hendak mengejar Navorski. Ia tidak mau sampai Navorski pergi. Ia menggesekkan kartu tanda pengenal untuk masuk ke terminal yang ramai. Ia berlari-lari. (hlm:151)

b) Melalui cuplikan pembicaraan tokoh

Adegan 21

Dixon :”Mengapa dia masih di sini?” Turman :”Anda melepasnya, Pak. Anda yang

menempatkannya di sana.” Dixon :”Mengapa dia tidak keluar pintu? Mengapa dia

tidak mencoba untuk kabur? (dia melihat ke ruang tunggu dari luar lewat cermin)

Turman :”Pak, Anda menyuruhnya menunggu.” Sementara itu, Navorski sedang sibuk untuk menjauhkan kepala orang yang tidur di sampingnya dari pundaknya. Kepala orang tersebut bersandar di pundaknya. Itu membuatnya tidak nyaman. Dixon :”Maksudku, di dalam celah. Siapa yang mau

menunggu dalam celah?” (membuka kacamatanya dan membersihkannya) (hlm:26).

Adegan 25

Dixon :”Saya memberitahu Anda sesuatu.” (berjalan ke arah tangga berjalan dan memegang minuma) “Sesuatu yang tidak boleh dilaporkan kepada siapa pun. Anda paham?” (mereka menaiki

Page 165: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

149

tangga berjalan untuk turun ke lantai bawah). “ini rahasia.”

Navorski :”Rahasia?” Dixon :”Ya, rahasia. Pada pukul 12.00 hari ini, penjaga

pintu-pintu itu akan meninggalkan pos (menunjuk ke pintu-pintu) dan penggantinya akan terlambat 5 menit.”

Navorski :”Terlambat 5 menit. (bingung) Dixon :”Terlambat 5 menit. Pada pukul 12.00. hanya hari

ini. Hanya sekali ini.” (Navorski hanya mengangguk).”Tidak ada seorang pun yang akan memperhatikan pintu itu. Dan tidak ada seorang pun yang memperhatikanmu.”

Navorski :”Jadi, Amerika tidak tertutup.” Dixon :”Tidak.” (tersenyum). Amerika terbuka 5 menit. Semoga hidup Anda menyenangkan, Tuan

Navorski. (menjabat tangan Navorski dan pergi meninggalkannya)

Adegan 26

Dixon membicarakan rencananya kepada Turman dengan bahasa perumpamaan sambil berjalan ke ruang kontrol. Dixon :”Tangkap dan lepaskan. Sederhana. Kadang-kadang

kamu mendapatkan ikan kecil. Buka kaitan dengan hati-hati dan masukkan dia kembali ke air.” (menuju ke monitor) “Bebaskan dia orang lain bisa dapat kepuasan menangkapnya.”Baik”.

(menunggu sambil memperhatikan monitor. Dia mengontrol kamera di bandara menggunakan alat kontrol dari kamera tersebut). “Ok.” Panggil para penjaga.” (penjaga pintu terlihat dari monitor).

Turman :”Johnson, bersihkan pintu (jauhi pintu) (memberitahu penjaga pintu yang bernama Johnson melalui talkie).

Johnson menjawab perintah tersebut dan mengajak temannya menjauhi pintu. Hal tersebut dilihat oleh Navorski. Dixon dan turman tetap memperhatikan tingkah laku Navorski melaui monitor. Dixon :”Baik. Pergi. Keluar dari sana. Baik itu pintunya. Baik.

Nah, jalan.” (menarik napas).”Sekarang, di mana dia.” (tidak melihat Navorski di monitor).

Turman :”Itu dia.” (menunjuk ke monitor) Dixon :”Itu bukan dia.” (mencari Navorski di monitor. Ia

menggerakkan alat kontrol kamera) Turman :”Anda yakin.” Dixon :”Ya. Itu dia.” (melihat Navorski di monitor) Turman :”Oh. Ok.”

Page 166: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

150

Dixon :”Ya. Baiklah, Viktor. Nah, jalan.” (hlm:29)

Adegan 28

Tingkah laku Navorski tetap diperhatikan oleh Dixon dan Turman. Dixon :”Mengapa rumit sekali. Keluar, Viktor. Ayolah. Dalam

beberapa menit kamu akan menjadi masalah orang lain.”

Turman :”Dia ingin yakin tidak ada yang memperhatikan.” Dixon :”Saya tahu. Sudah kuberitahu tidak ada yang akan

memperhatikannya. Ayolah. Baik, ini dia. Hubungi polisi bandara.”

Turman :”Mereka dalam perjalanan.” (hlm:31)

Adegan 31

Itu adalah perbuatan Dixon yang terus memantau Navorski. Navorski berdiri. Ia tetap merasa bahwa ia di perhatikan. Dixon :”Ayolah, pergi.” Tiba-tiba Navorski melihat ke arah kamera. Dixon :”Ambil kamera.” (dia mengarahkan kamera ke arah

lain) Dixon mengarahkan kamera ke segala arah. Navorski berdiri di bawah kamera. Dixon pun mencari keberadaan Navorski. Dixon :”Di mana dia? Di mana dia?” (hlm:32)

Adegan 33

Dixon dan Turman tetap mencari. Turman :”Ke kiri dari sini.” Dixon :”Tidak. Dia hanya di pintu.” Turman :”Sedikit ke kiri.” Dixon :”Baik. Baik” (hlm:33)

Adegan 50

Dixon :”Sebagai Komisaris Lapangan, saya menciptakan posisi baru di JFK. Petugas Transportasi untuk Bantuan Penumpang.” (hlm:41)

Adegan 65

Dixon :”Saya daoat cara untuk mengeluarkanmu dari bandara ini.”

Navorski :”Bagaimana?”

Page 167: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

151

Dixon :”Baiklah. Kami mempunyai hukum di sini yang melindungi orang asing yang dapat dipercaya mempunyai rasa takut kembali ke negaranya. Bila kami dapat menerapkan ini pada Anda, CBP akan terpaksa memulai prosedur netralisasi, membawamu ke hakim imigrasi dan mengizinkan kasusmu untuk suaka.”

Navorski :”Suaka?” Dixon :”Mm-hm. Suaka. Sayangnya, jadwal pengadilan

penuh dengan kasus suaka. Paling cepat diproses kemungkinan 6 bulan dari sekarang.”

Turman :”Ya, dan kami tidak punya pilihan.” (duduk di samping hukumnya). “Kecuali melepas Anda selama 6 bulan. Itu hukumnya. Anda akan dilepaskan.”

Dixon :”Benar. Anda akan bebas menunggu di New York sampai tanggal sidang. Tapi, percaya atau tidak, kebanyakan orang tidak pernah muncul sebelum diadili.”

Navorski :”Jadi, saya pergi ke New York?” Dixon :”Ah ha. Anda bisa pergi ke kota New York malam

ini. Tapi Anda hanya bisa pergi bila kami nyatakan ketakutan.” (menekankan dengan suara dan tangan)

Navorski :”Ketakutan?” Dixon :”Mm-hm, ketakutan.” Navorski :”Ketakutan.” Dixon :”Ketakutan.” Navorski :”Ketakutan.” Dixon :”Ketakutan.” Navorski :”Pada apa?” Dixon :”Ya. Itu bagian terbaiknya. Tidak jadi masalah Anda

takut pada apa. Itu semua saja bagi Paman Sam, ok. Jadi, saya menanyakan kepada Anda satu pertanyaan. Pertanyaan sederhana. Bila Anda memberikan jawaban yang benar kepada saya, saya bisa mengeluarkan Anda dari bandara malam ini.” (hlm:54)

Dixon :”Ok. Biar kucoba lagi. Negara Anda sedang perang.” Navorski :”Ya. Sedang perang.” Dixon :”Banyak orang di jalan dengan senjata. Penganiayaan

politik.” (dan meninggikan suara. Ia hendak menakuti Navorski)

Navorski :”Ya. Buruk sekali.” Dixon :”yeah, itu mengerikan. Dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi. Benar? Rakyat tidak bersalah ditangkap

Page 168: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

152

dan dilempar ke penjara.” (berjalan ke arah Navorski tetap dengan suara tinggi menakuti Navorski) Navorski :”Pada hari selasa.” Dixon :”Benar.” Navorski :”Saya benci hari Selasa.” Dixon :”Benar. Jadi, Anda takut.” Navorski :”Pada apa?” Dixon :”Krakozhia?”. Anda takut pada Krakozhia.” Navorski :”krakozhia?” (bingung) Dixon :”Eh...he.” Navorski :”Tidak. Saya tidak takut pada Krakozhia. Saya sedikit

takut pada ruangan ini.” (tertawa kecil untuk bercanda)

Dixon :”Saya berbicara tentang bom. (duduk di hadapan Navorski)

“Saya bicara tentang derajat manusia. Tentang hak asasi manusia. (suara lembut dan membujuk). “Viktor, jangan takut mengatakan kepada saya Anda takut pada Krakozhia.” (hlm:57)

Adegan 82

Dixon menghubungi pihak berwenang via telepon. Ia membelakangi Yurman. Dixon :”Jake, dia tidak punya kebangsaan. Ok? Tak punya

negara. Jadi, secaraotomatis dia adalah resiko keamanan nasional, menurut 2.12. aku memintamu menempatkannya di pusat penahanan dan memeriksanya. Itu saja yang kuinginkan.”

Dixon diam dan mendengar jawaban Jake. Dixon :”Bagaimana dengan penjara federal?” Mendengar jawaban Jake

Dixon :”Yah, bagaiman dengan bandara ini?” (mengahadap ke komputer) “Halo? Hallo?” (hlm:84)

Adegan 88

Dixon :”Kau pikir aku alasan untuk mengembalikanmu ke sel itu, menyimpanmu di sana selama 5 tahun?”

Tangan Navorski di atas mesin fotokopi yang berfungsi. Akhirnya, tangan kiri Navorski terkopi. Hasil kopiannya banyak. Dixon :”kau menentangku berarti kau menentang AS. Lalu kamu tahu mengapa orang di Krakozhia antri untuk

Page 169: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

153

kertas toilet murah, sementara Paman Sam membersihkan pantat dengan yang mahal. (marah) (hlm:98)

Adegan 92

Dixon :”Mengapa kamu ingin ke New York? Dan apa isi kaleng kacang itu?”

Navorski :”Janji.” Dixon :”Janji dalam sebuah kaleng?” (menoleh kepada

Navorski) Navorski :”Ya. Sebuah janji.” Dixon :”Biar kubuatkan janji, Viktor. Dan janji ini berasal

dari seorang pria yang terjebak di sini.” Dixon menyimpan kacamatanya di atas meja. Dixon :”Pria yang mungkin terjebak di sini untuk 10 tahun

mendatang.” (menoleh ke Navorski) Dixon menurunkan kakinya dan memutar kursinya menghadap Navorski . Dixon :”Mulai sekarang, kamu dan aku bermitra. Kalau aku

tetap di sini, kamu tetap di sini.” (menunjuk Navorski) “Kamu tidak akan menginjakkan kaki di kota New York. Tak satu jari pun di AS.” (hlm:101)

Adegan 116

Navorski maju beberapa langkah. Navorski :”Aku pergi ke New York.” Dixon :”Kamu yakin kamu ingin melakukan itu?” Navorski melemparkan visa, tiket, dan paspornya ke meja lalu maju. Navorski :”Aku pergi ke kota New York sekarang.” (tegas) Opsir Waylin dan Turman hanya berdiri menyaksikan dan mendengar percakapan Dixon dan Navorski. Dixon berbalik dan menghadap ke mejanya. Ia mencarai berkas. Dixon :”Bagian dari tugasku adalah menyingkirkan yang

tidak menyenangkan, dan ada beberapa.” Setelah ia menemukan berkas, ia memperlihatkan Navorski. Dixon :”Seperti orang ini, Joe Mulroy. Kupikir kamu

mengenalnya.” Duduk di mejanya sambil membuka lembaran berkas. Dixon :”Joe sudah di sini selama 20 tahun, ternyata dia

menjalankan judi poker setelah jam kerja.” Membaca berkas dan Navorski ikut membacanya. Dixon :”Membawa masuk minuman dan ganja.” Navorski heran melihat Dixon. Dixon :”Si malang yang akan kehilangan pensiunnya. Kupikir dia juga punya anak. Yap.”

Page 170: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

154

Ia menyimpan berkas tersebut. Ia mengambil sebuah kaset video. Dixon :”Dan ada orang ini. Enrique Cruz. Kupikir kamu

juga mengenal Enrique. Enrique yang mengizinkan orang masuk ke area persiapan makanan.” Ia membawa kaset tersebut ke VCD. Ia memutar kaset tersebut. Terlihat Enrique dan Navorski di ruang persiapan makanan.”

Dixon :”Itu pelanggaran berat keamanan. Si malang ini, kupikir baru menikah.”

Navorski memperhatikan tayangan tersebut dengan membungkuk di depan layar televisi. Dixon :”Tetapi aku akan melepaskannya.” Opsir Waylin berdiri menyaksikan dan mendengar percakapan Dixon dan Navorski. Dixon :”Dan lalu ada Gupta Rajan. Dia petugas kebersihan.” Ia berdiri di belakang Navorski dengan melipat kedua tangan di dada. Navorski berdiri mendengar kata-kata Dixon. Ia kaget mendengar hal tersebut. Dixon :”Tetapi dia dicari karena menyerang polisi di India

tahun 1979. Aku harus mendeportasikannya.” (hlm:138)

Navorski :”Aku akan pulang.” Dixon :”Maafkan aku. Apa katamu?’ (tidak percaya denga

apa yang didengarnya) Navorski :”Aku akan pulang. Jangan ganggu mereka. Aku akan

pulang.” Dixon :”Hari ini.” Navorski :”Ya.” Ia pasrah. Ia marah, sedih, dan kecewa, tapi ia mau terjadi apa-apa pada teman-temannya yang telah membantunya selama ini. Dixon :”Jika kamu tidak naik pessawat itu, mereka semua pergi. (mengancam) Navorski :”Ya.” Ia maju beberapa langkah sehingga dekat dengan Navorski. Dixon :”Kamu mengerti?” Navorski :”Ya.” Dixon :”Ok, bagus.” (hlm:140)

Adegan 137

Dixon melihat hal tersebut di monitor. Ia lalu menghubungi Turman yang telah dimintanya untuk berjaga. Dixon :”Semua siap?” Turman :”Kami siap!”

Page 171: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

155

Dixon :”Amankan pintu!” (hlm:148)

Adegan 141

Dixon marah melihat tersebut dari monitor. Dixon :”Tahan dia! Tahan dia!” (berteriak di talkie) “Sial.” (menemukan talkie ke meja karena kesal) (ia lalu

berlari) (hlm:150)

Dari cuplikan di atas dapat diketahui bahwa Frank Dixon

berperan sebagai tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan

perwatakan negatif atau menamplilkan perbuatan-perbuatan yang

buruk.

3) Tokoh tirtagonis

a) Amelia Warren

Tokoh tirtagonis, biasa disebut sebagai tokoh pembantu. Tokoh

ini memegang peran tambahan. Pemunculannya hanya melengkapi

cerita dan mendukung tokoh protagonis.

. Tokoh Amelia warren dalam naskah film The Terminal

diceritakan sebagai wanita yang dicintai Viktor Navorski namun pada

akhirnya ia tetap bersama Max setelah Viktor Navorski berusaha

meraih hatinya. Ia juga mau membantu Viktor Navorski ke New York

dengan memberikan visa darurat satu hari. Kemudian tokoh Ray

Turman. Ia selalu menaati setiap perintah Frank Dixon. Namun pada

akhirnya ia mendukung Viktor Navorski ke New York. Tokoh-tokoh

Page 172: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

156

inilah yang menjadi tokoh tirtagonis dalam naskah film The Terminal

karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham.

(1) Melalui penggambaran perilaku tokoh

Adegan 99

Navorski mengangkat tangan hendak menjabat tangan Amelia sambil tersenyum. Mungkin menandakan perjanjian. Amelia malah maju dan mencium pipi Navorski lalu pergi. Navorski tersenyum dan mangangkat tangan sebagai salam perpisahan hari itu. Ia lalu pergi dari tempat itu. (hlm:117)

Adegan 111

Navorski :”Benny Golson.” Tampaklah Benny Golson di foto berada di barisan paling atas dan memakai kacamata. Ia orang kulit hitam. Navorski :”Saxophone.” (melipat foto) “Ayahku meninggal

sebelum Benny Golson menulis nama dan mengirimkannya pada ayahku. Jadi, aku berjanji padanya. Aku selalu menepati janji.”

Navorski berdiri. Amelia memandangnya dengan mata berkaca-kaca. Navorski :”Aku berjanji aku akan pergi New York, menemukan

Benny Golson, minta menuliskan nama untuk disimpan dalam kaleng.”

Amelia :”Dan kamu tinggal di sini. Jadi, kamu melakukan ini untuk ayahmu?”

Navorski :”Mungkin kupikir dia melakukannya untukku.” Amelia memandang Navorski dengan mata berkaca-kaca, terharu dengan apa yang dilakukan Navorski. Navorski :”Katamu kamu menunggu sesuatu dan aku bilang

padamu. “Ya. Ya kita semua menunggu.” Amelia :”Apa yang kamu tunggu?” Navorski :”Kamu, aku menunggumu.” Amelia berdiri dan melangkah ke arah Navorski. Ia mengelus wajah Navorski lalu memeluk Navorski. (hlm:129)

(2) Melalui pembicaraan tokoh

Page 173: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

157

Adegan 67

Navorski :”Lantai basah.” Mendengar teguran Navorski dan melihat lantai yang licin, Amelia menghindar. Navorski :”Jangan sampai terluka.” (mengejar Amelia) Amelia :”Bagaimana tidak? Dia sudah menikah.” (terus

melangkah) Navorski terus mengikuti Amelia. Navorski :”Satu pria. Dua wanita. Kacau.” Amelia :”Anda ingin tahu bagian apa yang terburuk? Saya

tidak pernah meminta dia untuk meninggalkan istrinya. Saya menyuruhnya untuk konseling. Maksud saya, betapa sakitnya saya.” (berhenti melangkah) “saya mendukung pernikahannya.” (tersedu-sedu dan berbalik memegang pagar pengaman) (berbalik ke Navorski)

Sementara itu Navorski hendak pergi. Navorski :”Sampai jumpa.” Tapi Amelia tetap mengajak Navorski berbicara. Ia tidak memperhatikan kalau Navorski hendak pergi. Ia duduk di tempat yang disediakan di bandara. Amelia :”Anda tahu, kadangkala di pagi hari, saya hanya

menatapnya saat sarapan. Mengamatinya mengisi teka teki silang. Saya mulai berpikir bahwa mungkin...mungkin ini bisa terjadi.” (wajah sendu dengan mata berkaca-kaca) “bahwa kami saling memiliki.” (hlm:61)

Navorski hendak pergi. Ia mengambil tas yang disimpan dilantai. Amelia :”Kamu suka makanan Itali? Aku tahu sudah larut.” Navorski menunjuk ke suatu arah. Amelia :”Dan mungkin punya rencana lain, tetapi bila kamu

mau makan malam, kita bisa cari taksi.” (menunjuk arah luar dengan ibu jari) “Aku tahu tempat yang punya cannelloni paling lezat.”

Navorski :”Erm...Tidak. Aku... tidak bisa.” Amelia :”Kamu sudah menikah?” Navorski :”Belum.” Amelia :”Pacar?” Navorski :”Tidak. Aku ...Aku tidak dapat keluar...denganmu.” Amelia tertawa dan memukul-mukul tasnya. Amelia :”Astaga. Aku minta...Aku minta maaf. Aku minta...

Aku minta maaf.” (berdiri) “Aku pasti tampak seperti orang gila atau semacamnya.” (pergi dari tempat itu)

Navorski :”Tidak.” (mengikuti Amelia)

Page 174: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

158

Amelia :”Aku tidak mau makan sendiri.” (hlm:64)

Adegan 80

Keluar dari toko buku. Amelia :”Kurasa kita menulis ulang sejarah.” (tersenyum

gembira) “mengapa tidak kita bicarakan sambil makan

siang?” Amelia berhenti melangkah. Seakan-akan ia menyadari ada kesalahan yang ia perbuat. Amelia :”Astaga.” (air mukanya menjadi tegang dan serius)

“Aku tidak percaya. Aku mengajakmu keluar lagi. Aku melakukannya lagi.”

Amelia tertawa. Ia tidak percaya apa yang dilakukannya. Ia melangkah menjauh Viktor mengikutinya. Amelia :”Saya sangat... jauhi aku, Viktor! Ok?” Berbalik ke Viktor Amelia :”Aku akit. Aku tidak punya kemampuan sendirian

selama 5 menit per detik.” (hlm:80)

Adegan 98

Malam harinya, Navorski dan Amelia datang ke suatu tempat di bandara. Melihat Rajan, mereka berhenti melangkah. Rajan :”Anda punya janji?” (tersenyum) Navorski :”Navorski.” Rajan :”Silahkan lewat sini!” Rajan membuka pintu. Tampaklah kursi dan meja makan. Perlengkapan makan dan lilin sudah ada di atas meja. Pemandangan di tempat tersebut sangat indah. Tempat tersebut adalah sebuah balkon. Rajan mengantar mereka ke meja. Rajan menarik keluar kursi untuk Amelia agar ia dapat duduk sebagai penghargaan buat Amelia. Amelia :”Terima kasih.” Navorski pun duduk di kursi seberang. Amelia :”Terima kasih. Aku tidak tahu mereka punya balkon

di atas sini.” (melihat pemandangan) “sangat menyenangkan.”

Setelah Rajan pergi, Mulroy masuk membawa pemantik api. Ia meyalakan lilin dengan gaya ala kerajaan. Sedikit membungkuk lalu menyalakan lilin. Ia bahkan sempat memberi kode kepada Navorski saat dia di belakang Amelia. Navorski juga memberi kode kepada Mulroy agar segera menyalakan satu selah Mulroy keluar, Cruz masuk. Cruz :”Selamat malam.”

Page 175: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

159

Menuangkan minuman ke gelas Amelia. Ia terus tersenyum kepada Amelia. Melihat hal tersebut, Navorski mengambil gelas dan botol minuman dari tangan Cruz. Navorski :”Please. Please. Please. Please.” Navorski menaruh minuman di samping lilin. Cruz pun sadar. Cruz :”Maaf.” Ia mengambil serbet dari meja. Ia membuka serbet tersebut. Cruz :”Jadi, malam ini kami mempunyai cannelloni atau

ayam?” Amelia :”Cannelloni saja.” Cruz :”Cannelloni. Maaf.” (menaruh serbet di pangkuan

Amelia) Amelia :”Terima kasih.” Cruz :”Untuk Anda, Tuan?” (mengambil serbet dihadapan

Navorski) Navorski menuangkan di gelasnya sendiri. Navorski :”Sama.” Cruz :”Itu hebat, pilihan hebat.” (menyimpan serbet yang

telah dibuka di lengan Navorski yang sedang menuang minuman)

Cruz :”Aku akan segera kembali.” (pergi) Rajan masuk bermain akrobatik. Ia bermain lempar dan tangkap lingkaran. Amelia dan Navorski tersenyum. Navorski bertepuk tangan. Setelah itu Cruz masuk membawa makanan pesanan Amelia dan Navorski. Cruz :”Biar kulihat.” (melihat croissant di mangkuk Amelia

dan Navorski)” “Nikmatilah!” (pergi) Amelia mengambil croissant ditemukan di Romania?” Menaruh croissan di piringnya. Navorski :”Ceritakanlah!” Amelia :”Baiklah,” (mengelap tangan) “Tahun 1742, Turki

menyerang Bucharest secara mendadak di malam hari, tetapi pembuat roti...”

Pager Amelia berbunyi. Amelia :”Maaf.” (mengambil pagernya) Rajan masuk dan bermain akrobatik. Kali ini bermain lempar dan tangkap piring. Bunyinya berisik. Ditambah lagi satu piringnya jatuh. Semakin berisik suasananya. Rajan keluar. Navorski :”Jadi, para tukang roti?” Amelia :”Tidak. Tidak apa-apa. Itu kisah konyol.” (tersenyum

tipis) Navorski :”Tidak, teruskan.” Amelia :”maaf, Viktor. Tidak seorang pun yang perduli di

mana kroisan ditemukan. Aku bertaruh Romania sendiri tidak memberikan perhatian.” (tersenyum tipis)

Page 176: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

160

Navorski :”Aku perduli.” (tersenyum) “Itu sejarah. Itu kebenaran.”

Amelia : (tersenyum) “Umurku 39 tahun .” Navorski :”Tidak.” (kaget) Amelia :”Ya.” Navorski :”Tidak.” (kaget) Amelia : (tersenyum) “itu yang sebenarnya.” Navorski :”Tidak.” Amelia :”Ah...ah...ah...ah...Aku memberi tahu setiap orang

umurku 33, dan kebanyakan kencanku berpikir aku 27, tetapi tidak. Umurku 39.”

Navorski memandang tidak percaya. Setelah itu ia bersikap wajar. Navorski :”jadi? Aku juga pernah berumur 39.” (tertawa) Amelia :”Umurku 18 tahun saat mulai kerja di penerbangan.

“Aku melakukan ini lebih dari 20 tahun. Dan sekarang tidak ada lagi pura-pura.” (tersenyum) “Inilah hidupku. Itulah mengapa buka alamatku berdasarkan kota dan...”

Pager Amelia berbunyi. Amelia :”Pagerku berbunyi selama makan malam.”

(tersenyum) Pager Amelia masih berbunyi di tas hitam di bawanya. Navorski :”Kamu bisa matikan pager.” Amelia :”Aku berharap bisa. Aku menunggu telpon selama

7 tahun. Aku tahu akhirnya akan datang, Viktor. Itulah mengapa aku tidak bisa putuskan.” (tersenyum) “Itulah mengapa aku hidup di hotel dan koperku terkemas, siap berangkat, barangkali dia ingin menemuiku akhir pekan. (tersenyum lebar). “ya. Aku menunggu seumur hidupku. Aku hanya tidak tahu untuk apa.” (hlm:110)

Adegan 107

Dixon :”Dia kontraktor?” (keningnya berkerut tidak percaya) Amelia :”Ya.” Dixon :”Itu yang dikatakannya? Aku hanya ingin tahu. Kamu

jenis wanita yang bisa mendapatkan siapa pun yang dia inginkan. Mengapa Viktor Navorski?”

Amelia :”Ada sesuatu yang tidak pernah bisa dimengerti orang sepertimu.” (hlm:122)

Adegan 113

Page 177: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

161

Tertawa dan memeluk Amelia. Amelia turut senang. Ia ikut tertawa. Amelia :”Kamu tahu temanku di Washington?” Navorski :”Ya. Ya.” Amelia :”Dia punya banyak koneksi. Ini.” Ia memberikan lembar kertas yang dibawanya dari tadi kepada Viktor. Viktor membacanya. Amelia :”Itu izin lewat, Viktor. Visa perjalanan darurat satu hari dengan namamu di atasnya.” (bersemangat) Navorski :”Visa?” (tidak percaya) Navorski membaca lebih teliti kertas itu. Amelia :”Ya.” Navorski :”Dari temanmu?” Amelia :”Ya. Pergilah ke New York, temukan nama terakhir itu, dan masukan dalam kaleng.” Navorski :”Aku pergi ke New York?” Amelia :”Ya.” Navorski :”Aku pergi ke New York! (berteriak gembira) (hlm:131)

Dari cuplikan di atas dapat diketahui bahwa Amelia Warren

berperan sebagai tokoh tirtagonis, karena tokoh ini melengkapi

cerita dan membantu tokoh protagonis.

b) Gupta Rajan

Tokoh Gupta Rajan dalam naskah film The Terminal karya

Sacha Gervasi dan Jeff Nalham sebagai tokoh tirtagonis. Ia selalu

mendukung Viktor Navorski, pada saat Viktor Navorski mendekati

Amelia dan saat Viktor hendak ke New York. Mereka juga turut

bergembira bersama Viktor Navorski saat perang di negara Viktor

Navorski berakhir.

Page 178: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

162

(1) Melalui penggambaran perilaku tokoh

Adegan 122

Orang-orang berkumpul d ipinggiran ruangan transit. Mereka melihat sesuatu di landasan melalui dinding yang terbuat dari kaca. Petugas mengatur orang –orang yang berkerumun dan berebut paling depan. P. Pabean :”Mohon mundur!” Navorski datang dan langsung menyerobot ke depan. Ia melihat Rajan berlari-lari kecil di landasan membawa pel. Ia kaget. Navorski :”Gupta.” (hlm:144).

Adegan 123

Di landasan, Rajan berlari menuju pesawat yang masih berjalan. Ia hendak menghalangi pesawat. (hlm:144)

Adegan 125

Navorski kaget dan khawatir melihat Rajan yang nekad terus berlari menuju pesawat. Ia memegang mulutnya dengan wajah khawatir. Navorski :”Gupta!” (hlm:144)

(2) Melalui cuplikan pembicaraan tokoh

Adegan 36

Gupta Rajan menceritakan peristiwa yang dilihatnya dan kecurigaannya kepada Navorski kepada teman-temannya. Rajan :”Saya pikir dia CIA, CIA menempatkan dia di sini

untuk mengawasi kita.” Mulroy :”Kau tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Dia

bahkan tidak bisa berbahasa Inggris.” (mengambil koper dan menyimpannya di mobil angkutan di dalam bandara)

Rajan :”Bila dia bisa balas berbicara, orang ini...Dia tidak bisa berbahasa Inggris, bagaimana bisa bertemu gadis cantik?” Temannya tetap sibuk dengan pekerjaannya. Rajan :”Pramugari.” Cruz :”Dia juga CIA?” Rajan :”Tidak. Dia seperti orang Rusia. KGB. Dia

memberinya hak sepatu. (menunjuk sepatu temannya)

“Dan dia memberinya secarik kertas.”

Page 179: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

163

Mulroy :”Apakah itu mikrofilm?” Rajan :”Kupon dari Payless Shoes. Pasti semacam kode.”

(mendekatkan tangan ke mulut seperti berbisik) (hlm:35)

Adegan 97

Amelia kembali berjalan. Tidak jauh, ia di halangi oleh Rajan. Rajan :”Tidak. Tidak. Tidak. Lantai basah.” (mengangkat pel) (hlm:108)

Dari cuplikan di atas dapat diketahui bahwa Gupta Rajan

berperan sebagai tokoh tirtagonis, karena tokoh ini melengkapi cerita

dan membantu tokoh protagonis.

c) Ray Turman

Tokoh Ray Turman dalam naskah film The Terminal. Ia

selalu menaati setiap perintah Frank Dixon. Namun pada

akhirnya ia mendukung Viktor Navorski ke New York. Tokoh-

tokoh inilah yang menjadi tokoh tirtagonis dalam naskah film The

Terminal karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham.

(1) Melalui penggambaran perilaku tokoh

Adegan 9

Turman membawa Navorski ke ruang Transit Internasional sesuai perintah Dixon untuk membuka pintu, Turman harus menggesekkan kartu sebagai tanda pengenal ddan beru berfungsi sebagai kunci.

Page 180: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

164

Adegan 21

Navorski duduk di ruang tunggu. Orang yang duduk dan sedang tidur di sampingnya mendengkur. Hal tersebut diperhatikan oleh Dixon dan Turman. (hlm:126)

Adegan 26

Johnson menjawab perintah tersebut dan mengajak temannya menjauhi pintu. Hal tersebut dilihat oleh Navorski, Dixon dan Turman tetap memperhatikan tingkah laku Navorski melalui monitor.

Adegan 86

Mereka berlari ke atas. Mereka meleawati pintu. Petugas pabean mengikuti mereka. Turman menjelaskan masalah yang terjadi sambil berlari.

(2) Melalui cuplikan pembicaraan tokoh

Adegan 2

Dixon : (dengan nada datar sekaligus bertanya) kapan terakhir kali kamu melihat rombongan wisatawan Cina menuju Disney Worl dan tidak seorang pun dari mereka membawa kamera?” (menoleh ke arah Turman)

Dengan segera Turman menghubungi rekannya yang berada di lapangan. Turman :”Ada kemungkinan dokumen palsu di kotak 10 dan

11.” (hlm:3) Adegan 5

Sementara itu, Navorski diminta untuk menunggu oleh Turman di bagian bandara yang telah diberi garis batas pabean. Turman :”Baiklah, Tuan Navorski kami ingin Anda menunggu

di sini.” (hlm:5) Adegan 26

Turman :”Johnson, bersihkan pintu (jauhi pintu)” (memberitahu penjaga pintu yang bernama Johson melalui talkie) (hlm:30)

Page 181: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

165

Adegan 65

Turman :”ya, dan kami tidak punya pilihan.” (duduk di samping Navorski). “Kecuali melepas Anda selama 6 bulan. Itu hukumnya. Anda akan di lepaskan.” (hlm:55)

Adegan 81

Turman :”Inspeksi CBPmu 3 hari lagi. FBI dan keamanan Nasional akan memeriksa bandara.”

Dixon asyik menggoyang-goyangkan alat pengontrol kamera. Turman :”Sekitar 2 jam mengamati kantor-kantor ini

sebelum proses wawancaramu.”

Adegan 85

Turman :”Pak, ada masalah di atas.” (berbisik dan serius) Dixon :”Harus menunggu.” (berbisik dan tersenyum kecsil) Turman :”Tidak. Ini tidak bisa menunggu.” (berbisik dan serius) (hlm:88)

Adegan 105

Amelia :”Ada yang salah?” Turman :”Kamu harus ikut kami!” Dua orang petugas mendekati Amelia. Mereka mengelilingi Amelia. Amelia :”kamu pasti bergurau. Aku leawat sini 2 kali sebelum.”

(nada suara jengkel) Turman :”Mohon ikut aku.” (hlm:105)

Dari cuplikan di atas dapat diketahui bahwa Ray Turman

berperan sebagai tokoh tirtagonis, karna tokoh ini melengkapi

cerita dan membantu tokoh protagonis.

Page 182: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

166

b. Berdasarkan perwatakan

1) Tokoh sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu

kualitas pribadi tertentu, satu sifat yang tertentu saja. Sifat dan

tingkah laku seorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton

hanya mencerminkan satu watak tertentu saja.

Dalam naskah film The Terminal yang menjadi tokoh

sederhana adalah Viktor Navorski, Amelia Warren, Gupta Rajan,

dan Ray Turman.

a) Viktor Navorski

Tokoh Viktor Navorski dari awal hingga akhir cerita hanya

menunjukkan watak yang sabar dan baik hati. Walaupun ia

melakukan berbagai tindakan, tindakan itu akan dapat dikembalikan

ke perwatakan yang sabar. Ketika tokoh Gupta Rajan dan Frank

Dixon marah padanya. Ia menghadapi dengan tenang. Ketika troli

yang telah dikumpulkannya diambil oleh petugas yang baru di

angkat Frank Dixon. Ia tenang ketika ia berkeliling mencari

pekerjaan, tapi ditolak dan ditertawakan. Ia pun tenang. Ketika

Page 183: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

167

Amelia Warren mengatakan bahwa ia tidak bisa bersamanya,

meskipun ia telah berusaha menarik perhatian Amelia. Ia pun

pasrah dan membiarkan Amelia pergi. Tindakan tersebut dapat

dikembalikan ke perwatakan yang sabar.

Begitu juga dengan perwatakannya yang baik hati. Ia hendak

menolong seorang gadis remaja yang kesusahan menutup

kopernya, Menolong Amelia yang jatuh di lantai yang licin,

menolong Milodragovich keluar bisa membawa obat untuk

ayahnya, berusaha ke New York dan menepati janjinya pada

ayahnya dan selalu menjaga kaleng tempat tanda tangan yang

telah dikumpulkan ayahnya. Semua itu menunjukkan kebaikan

hatinya.

Berikut uraian tersebut di atas, dapat dilihat pada perilaku

lebih terinci:

Adegan 13

Navorski duduk di pinggir taman. Ia sedang memperhatikan lembaran kupon makanan yang di berikan oleh Turman. Tiba-tiba ia melihat seorang gadis remaja sibuk dengan kopernya. Gadis itu tidak bisa menutup kopernya karena isinya terlalu banyak sehingga kopernya penuh. Navorski hendak menolongnya. Ia berdiri dan menaruh kupon makanannya di tempat duduk. Ia mendekati gadis remaja tersebut dan berusaha menutup kopernya. (hlm:18)

Page 184: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

168

Adegan 15

Malam pun tiba. Navorski mencari tempat istirahat. Ia berkeliling di ruang Transit Internasional. Akhirnya ia menemukan gedung yang kosong karena akan di renovasi, yaitu gedung 67. (hlm:20)

Adegan 24

Karena Navorski tidak punya banyak uang, ia hanya makan saltine dan ketchup. (hlm:28)

Adegan 33

Tiba-tiba wajah Navorski muncul di monitor. Ia sengaja memperlihatkan wajahnya. Navorski :”Saya menunggu. Saya akan menunggu. Saya akan menunggu.” (petugas pabean tersenyum) “saya akan menunggu.” (hlm:33)

Adegan 34

Seorang pramugari, bernama Amelia warren, yang baru tiba, terpeleset dan menjerit. Amelia :”Astaga. Sial.” Ternyata dia melewati lantai yang licin baru saja di pel. Ia tidak memperhatikan tanda yang ada di sekelilingnya. Hak sepatunya patah. Navorski memungut hak sepatu wanita tersebut. Navorski : (berbahasa Bulgaria) Lewatlah Rajan sambil tersenyum. Wanita tersebut memungut barangnya yang berserakan. Navorski menyapanya. Navorski :”Ini milikmu.” Amelia ;”terima kasih.” Navorski membantunya berdiri Amelia :”Oh, sial.” (berjalan ke kursi di bantu Navorski) Navorski :”Lihat? Lantai basah.” Anda di sana.” (dialek Bulgaria) (hlm:33)

Adegan 40

Navorski meletakkan tiga uang receh di meja. Ia diberi satu Burger. Sebenarnya ia masih mempunyai uang kembalian, tapi ia memberikannya kepada pelayan itu. Ia mendorong uang kembaliannya ke pelayan. Navorski :”Ambil kembaliannya.” (hlm:37)

Page 185: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

169

Adegan 51

Ketika Navorski hendak mengembalikan troli yang telah dikumpulkannya, tiba-tiba ada orang yang datan menahan troli tersebut, yang membuat tangan Navorski terjepit. Ia pun menjerit dan mengibas-ibaskan tangannya yang sakit. Ia tidak membalas dan membiarkan orang tersebut membawa troli yang telah dikumpulkannya. (hlm:42)

Adegan 67

Navorski hendak pergi. Ia mengambil tas yang disimpan di lantai. Amelia :”Kamu suka makanan Itali? Aku tahu sudah larut.” Navorski menunjuk ke suatu arah. Amelia :”Dan mungkin punya rencana lain, tetapi bila kamu

mau makan malam, kita bisa cari taksi.”(menunjuk arah luar dengan ibu jari)”Aku tahu tempat punya Cannelloni paling lezat.”

Navorski :”Emm...Tidak. Aku ...Aku tidak bisa.” Amelia :”Kamu sudah menikah?” Navorski :”Belum.” Amelia :”Pacar?” Navorski :”Tidak. Aku... Aku tidak dapat keluar...denganmu.” Amelia tertawa dan memukul-mukul tasnya.

Amelia :”Astaga. Aku minta... Aku minta maaf. Aku minta...Aku minta maaf.” (berdiri) “Aku pasti tampak seperti orang gila atau semacammya.” (pergi dari tempat itu)

Navorski :”Tidak.” (mengikuti Amelia) Amelia :”Aku tidak mau makan sendiri.” (hlm:64)

Adegan 68

Di toko makanan Navorski :”Aku...Aku bisa bantu?” (memperlihatkan papan

pengumuman yang bertuliskan “dicari bantuan” dan menunjukkan dirinya dan pemilik toko)

Pem. Toko :”Maaf, Tuan. Posisinya telah terisi. (tersenyum dan mengambil papan pengumuman dari tangan Navorski). (hlm:66)

Adegan 69

Pem. Toko :”Anda tinggal didekat sini?” (melihat kertas formulir)

Navorski :”Ya. Gerbang 67.”

Page 186: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

170

Pem. Toko :”Karena kami sangat mementingkan ketepatan waktu..., katamu gerbang 67.” (heran dan tidak percaya)

Navorski :”Gerbang 67.” Mendengar kepastian Navorski, pemilik toko tertawa. (hlm:66)

Adegan 70

Pemilik dan pelayan toko tertawa mengetahui bahwa Navorski tinggal di gerbang 67. Pem. Toko :”Anda pasti bercanda.” (hlm:66)

Adegan 71

Pem. Toko :”Anda harus mengizinkan saya membantu Anda. Saya tidak melihat nomor jaminan sosial...” (hlm:67)

Adegan 73

Navorski :”Hallo.” Manajer :”Bagaimana kabarnya?” Navorski :”Baik.” Manajer :”Baiklah. Saya menyampaikan bahwa posisinya

sudah terisi.” Navorski menggumam tanda mengerti. (hlm:68)

Adegan 80

Amelia tertawa. Ia tidak percaya apa yang dilakukannya. Ia melangkah menjauhi Viktor. Viktor mengikutinya. Amelia :”Aku sakit. Aku tidak punya kemampuan sendirian

selama 5 detik.” Navorski :”Ok, apa?” (heran) Navorski :”Ok. Makan siang...denganmu.” Amelia tersenyum. Ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Amelia :”Kamu mau makan siang denganku?” Navorski :”Ya.” Amelia :”Kamu tidak tertinggal penerbangan atau...?” Navorski :”Aku menunggu.” Pager berbunyi. Mereka kaget. Mereka berlomba memeriksa pager masing-masing. Amelia menjatuhkan bukunya. Ternyata pager Amelia yang berbunyi. Amelia :”Pagerku.” (membaca pesan di pager) Navorski :”Kamu. Ya.” (mengambilkan buku Amelia yang jatuh)

Page 187: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

171

Amelia :”Maaf, aku dipanggil.” (nada menyesal dan menyimpan pager di saku).

Navorski :”Kamu bekerja?” (mengembalikan buku Amelia) Amelia :”Tidak.” (mengambil buku Navorski) Navorski :”Ah.” (paham dengan Amelia) “Kalian bertiga.

Penuh sesak. Amelia :”Jauhi aku, Viktor!” (melangkah ke pagar

pembatas). “Aku ... aku punya masalah serius. Aku seburuk Napoleon. Aku terus melahap pria beracun sampai aku membuat diriku sakit.” (hlm:81)

Adegan 88

Navorski :”Dia menyayangi kambing itu.” Dixon ternyata marah pada Navorski. Tiba-tiba ia menyerang Navorski. Ia memegang leher dan tangan Navorski dengan kasar dan menariknya ke mesin fotokopi.

Dixon :”Kau pikir aku perlu alasan untuk mengembalikanmu ke sel itu, menyimpanmu di sana selama 5 tahun?”

Tangan kiri Navorski di atas mesin fotokopi yang berfungsi. Akhirnya, tangan kiri Navorski terkopi. Hasil kopiannya banyak.

Dixon :”Kau menetangku berarti kau menentang AS. Lalu kamu tahu mengapa orang di Karkhozia antri untuk kertas toilet murah, sementara Paman Sam membersihkan pantat dengan yang mahal. (marah)

Kejadian tersebut disaksikan oleh beberapa petugas pabean dan tim pemeriksa bandara. Dixon ditenangkan oleh Turman. Navorski bebas dan pergi dengan diantar Turman. (hlm:98).

Adegan 92

Dixon sedang duduk di ruangannya. Dia duduk bersandar dan menaikkan kedua kakinya di meja. Ia sedang ke arahnya. Wanita tersebut menarik Navorski yang terlihat oleh Dixon. Navorski mengatakan mengetuk dan tersenyum. Ia lalu mengambil hiasan dinding berbentuk ikan, yang dimenangkan pada saat bermain kartu dengan temannya. Ia memperlihatkan pada Dixon melalui pintu yang terbuat dari kaca bening. Dixon berdiri membuka pintu unt uk Navorski dan melepaskan kacamatanya. Ia melihat Navorski tidak bisa membuka pintu karena memegang hiasan dinding berbentuk ikan dengan ukuran besar. Dixon :”Ini untukmu?”

Page 188: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

172

Navorski :”Ya. Ya. Inikan layar pulau Virgin. Untukmu. Untukmu.”

Dixon melangkah ke tempat duduknya. Navorski :”Untuk dinding. Ikan untuk dinding.” (hlm:101)

Adegan 116

Navorski :”Aku akan pulang.” Dixon :”Maafkan aku. Apa katamu?” (tidak percaya dengan

apa yang didengarnya? Navorski :”Aku akan pulang. Jangan ganggu mereka. Aku akan

pulang.” Dixon :”Hari ini.” Navorski :”Ya.” Ia pasrah. Ia marah, sedih, dan kecewa, tapi ia mau terjadi apa-apa pada teman-temannya yang telah membantunya selama ini. Dixon :”Jika kamu tidak naik pesawat itu, mereka semua

pergi.” (mengancam) Navorski :”Ya.” Ia maju beberapa langkah sehingga dekat dengan Navorski. Dixon :”Ok, bagus.” (hlm:140)

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa tokoh Viktor Navorski

adalah tokoh sederhana karena hanya memunculkan perilaku

sabar dan baik hati, walaupun banyak tindakan yang dilakukannya.

b) Amelia Warren

Tokoh Amelia Warren dalam naskah film The Terminal hanya

menunjukkan sikap yang baik hati pada Viktor Navorski dan

perasaan yang peka.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Adegan 67

Navorski :”Lantai basah.”

Page 189: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

173

Mendengar teguran Navorski dan melihat lantai yang licin, Amelia menghindar.

Navorski :”Jangan sampai terluka.” (mengejar Amelia)

Amelia :”Bagaimana tidak? Dia sudah menikah.” (terus melangkah)

Navorski :”Satu pria. Dua wanita. Kacau.”

Amelia :”Anda ingin tahu bagian apa yang terburuk? Saya tidak pernah meminta dia untuk meninggalkan istrinya. Saya menyuruhnya untuk konseling. Maksud saya, betapa sakitnya saya.” (berhenti melangkah) “Saya mendukung pernikahannya.” (tersedu-sedu berbalik memegang pager pengaman) (berbalik ke Navorski)

Sementara itu Navorski hendak pergi.

Navorski :”Sampai jumpa.”

Tapi Amelia tetap mengajak Navorski berbicara. Ia tidak memperhatikan kalau Navorski hendak pergi. Ia duduk di tempat yang di sediakan bandara.

Amelia :”Anda tahu, kadangkala di pagi hari, saya hanya menatapnya saat sarapan. Mengamatinya mengisi teka teki silang. Saya mulai berpikir bahwa mungkin...mungkin ini bisa terjadi.” (wajah sendu dengan mata berkaca-kaca) bahwa kami saling memiliki.” (hlm:61).

Adegan 80

Keluar dari toko buku. Amelia :”Kurasa kita menulis ulang sejarah.” (tersenyum

gembira) “Mengapa tidak kiata bicarakan sambil makan siang?”

Amelia berhenti melangkah. Seakan-akan ia menyadari ada kesalahan yang ia perbuat. Amelia :”Astaga.” (air mukanya menjadi tegang dan serius)

“Aku tidak percaya. Aku mengajakmu keluar lagi. Aku melakukannya lagi.”

Page 190: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

174

Amelia tertawa. Ia tidak percaya apa yang dilakukannya. Ia melangkah menjauhi Viktor. Viktor mengikutinya. Amelia :”Saya sangat... Jauhi aku, Viktor! Ok?.” Berbalik ke Viktor

Amelia :”Aku sakit. Aku tidak punya kemampuan sendirian selama 5 detik.” (hlm:80)

.Adegan 98

Amelia : (tersenyum) “Umurku 39 tahun” Navorski :”Tidak.” (kaget) Amelia :”Ya.” Navorski :”Tidak.” (kaget) Ameli :” (tersenyum) “itu yang sebenarnya.” Navorski :”Tidak.” Amelia :”ah...ah..ah..Aku memberi tahu setiap orang umurku 33, dan kebanyakan kencanku berpikir aku 27, tetapi tidak. Umurku 39.” Navorski memandang tidak percaya. Setelah itu ia bersikap wajar lagi. Navorski :”Jadi?”Aku juga pernah berumur 39.” (tertawa) Amelia :”Umurku 18 tahun saat mulai kerja dipenerbangan.

Aku melakukan ini lebih dari 20 tahun. Dan sekarang tidak ada lagi pura-pura.” (tersenyum) “Inilah hidupku. Itulah mengapa buku alamatku berdasarkan kota dan...”

Pager Amelia berbunyi. Amelia :”Pagerku berbunyi selama makan malam.”

(tersenyum) Pager Amelia masih berbunyi di tas hitam yang dibawanya . Navorski :”Kamu bisa matikan pager.” Amelia :”Aku berharap aku bisa. Aku menunggu telapon

selama 2 tahun. Aku tahu akhirnya akan datang. Viktor. Itulah mengapa aku tidak bisa putuskan.” (tersenyum) “Itulah mengapa hidup di hotel dan koperku terkemas, siap berangkat, barangkali dia ingin menemuiku akhir pekan.” (tersenyum lebar) “Ya. Aku menunggu seumur hidupku. Aku hanya tahu untuk apa.” (hlm:113)

Adegan 99

Navorski mengangkat tangan hendak menjabat tangan Amelia sambil tersenyum. Mungkin menandakan perjanjian. Amelia malah maju dan mencium pipi Navorski lalu pergi. Navorski

Page 191: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

175

tersenyum dan mengangkat tangan sebagi salam perpisahan hari itu. Ia lalu pergi dari tempat itu. (hlm:117)

Adegan 107

Dixon :”Dia kontraktor?” (keningnya berkerut tidak percaya) Amelia :”Ya.” Dixon :”Itu yang dikatakannya? Aku ingin tahu kamu jenis wanita yang bisa mendapatkan siapa pun yang dia inginkan. Mengapa Viktor Navorski?” Amelia :”Ada sesuatu yang tidak pernah bisa dimengerti orang

sepertimu.” (hlm:122)

Adegan 113

Tertawa dan memeluk Amelia. Amelia turut senang. Ia ikut tertawa. Amelia :”kamu tahu temanku di Washington?” Navorski :”Ya, ya.” Amelia :”Dia punya banyak koneksi. Ini.” Ia memberikan kembali kertas yang dibawanya dari tadi kepada Viktor. Viktor membacanya. Amelia :”Itu izin lewat, Viktor. Visa perjalanan darurat satu hari dengan namamu di atasnya.” (bersemangat) Navorski :”Visa?” (tidak percaya) Navorski membaca lebih teliti kertas itu. Amelia :”Ya. Pergilah ke New York, temukan nama terakhir itu, dan masukkan dalam kaleng.” Navorski :”Aku pergi ke New York? Amelia :”Ya.” Navorski :”Aku pergi ke New York (berteriak gembira) (hlm:131)

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa tokoh Amelia Warren

adalah tokoh sederhana karena hanya memunculkan perilaku terbuka

dan baik hati.

Page 192: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

176

c) Gupta Rajan

Tokoh Gupta Rajan dalam naskah film The Terminal hanya

menunjukkan sikapnya yang setia kawan walaupun awalnya ia curiga

pada Viktor Navorski. Ia selalu membantu Viktor Navorski, bahkan ia

rela dideportase.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Adegan 22

Navorski :”Halo.” Rajan :”Halo. Anda punya janji?” Navorski :”Ya. Pukul 09.30. Sampah, dokumen makanan.

Selasa.” Rajan :”Selasa! Saya benci Selasa! (membentak dan

mereka pergi meningglkan Navorski)” Permisi.” Navorski hanya melihat dan membiarkannya pergi. (hlm:27)

Adegan 36

Gupta Rajan menceritakan peristiwa yang dilihatnya dan kecurigaannya kepada Navorski teman-temannya. Rajan :”Saya pikir dia CIA. CIA menempatkan dia di sini

untuk mengawasi kita.” Mulroy :”Kau tidak tau apa yang kamu bicarakan. Dia

bahkan tidak bisa berbahasa Inggris.” (mengambil koper dan menyimpannya dimobil angkutan di dalam bandara).

Rajan :”Bila dia belajar berbicara, orang ini...Dia tidak bisa berbahasa Inggris, bagaimana bisa bertemu gadis cantik?”

Temannya tetap sibuk dengan pekerjaannya. Rajan :”Pramugari.” Cruz :”Jadi, dia yang CIA?” Rajan :”Tidak. Dia seperti orang Rusia. KGB. Dia

memberinya hak sepatu. (menunjuk sepatu temannya)” dan dia memberinya secarik kertas.”

Mulroy :”Apakah itu mikro film?”

Page 193: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

177

Rajan :”Kupon dari Payless Shoes. Pasti semacam kode.” (mendekatkan tangan ke mulut seperti berbisik) (hlm:35)

Adegan 77

Mereka melangkah ke tempat Rajan dan Mulroy duduk. Cruz :”Silahkan duduk.” (menunjukkan kursi kosong) Navorski :”Di sini.” (menunjuk kursi untuk memperjelas) Cruz :”Di sini.” (memukul sandaran kursi) Mulroy :”Ayolah, duduk.” Rajan :”Siapa yang mengundangnya?” (bertanya kepada

Cruz yang hendak melangkah) Cruz :(berhenti melangkah dan menghadap kepada

Rajan).”Aku. Kita butuh orang keempat, bukan?” Rajan :”Aku tidak mau dengannya!” (sedikit ketus dan

menyimpan kartu dengan kasar di meja) Mulroy :”Gupta, santai, ya! Dia bisa merekam semua

pembicaraan kita. Kabel di kemejanya.” (menunjuk kepada Navorski) “Mikrofon dicelananya. Aku tidak mau kehilangan pekerjaanku.” (mengangkat tangan) (hlm:73)

Adegan 94

Tiba-tiba terdengar bunyi barang jatuh. Semua kaget. Rajan :”Aku pergi.” Mulroy, Cruz, dan Navorski berbalik dan mengarahkan lampu senter ke arah Rajan. Rajan :”Mereka akan datang pada kita.” (khawatir dan

ketakutan) Mulroy :”Bisakah kamu santai?” perhatikan saja pintunya!” (hlm:104)

Adegan 97

Amelia kembali berjalan. Tidak jauh, ia dihalangi oleh Rajan. Rajan :”Tidak...Tidak...Tidak. lantai basah.” (mengangkat

pel) (hlm:108).

Adegan 98

Malam harinya, Navorski dan Amelia datang ke suat tempat di bandara. Melihat Rajan, mereka berhenti melangkah. Rajan :”Anda punya janji?” (tersenyum)

Page 194: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

178

Navorski :”Navorski.” Rajan :”Silahkan lewat sini!” Rajan membuka pintu. Tampaklah kursi dan meja makan. Perlengkapan makan dan lilin sudah ada di atas meja. Pemandangan di tempat tersebut sangat indah. Tempat tersebut adalah sebuah balkon. (hlm:110) Rajan mengantar mereka ke meja. Raja menarik keluar kursi untuk Amelia agar ia dapat duduk. Sebagai penghargaan buat Amelia. (hal:110).

Rajan masuk bermain akrobatik. Kali ini bermain lempar dan tangkap piring. Bunyinya berisik. Ditambah lagi satu piring jatuh. Semakin berisik suasananya. Rajan keluar. (hlm:112) Amelia berdiri meninggalkan Navorski dan Rajan yang sedang melakukan akrobatik piring yang berputar di atas sebuah tongkat dan piring berputar di meja. (hlm:114)

Adegan 122

Orang-orang berkumpul di pinggiran ruangan transit. Mereka melihat sesuatu berkerumun melalaui dinding yang terbuat dari kaca. Petugas mengatur orang-oarang yang berkerumun dan berebut paling depan. P. Pabean :”Mohon mundur!: Navorski datang dan langsung menyerobot ke depan. Ia melihat Rajan berlari-lari kecil di landasan membawa pel ia kaget. Navorski :”Gupta.” (hlm:144)

Adegan 123

Di landasan, Rajan berlari menuju pesawat yang masih berjalan. Ia hendak menghalangi pesawat. (hlm:144)

Adegan 125

Navorski kaget dan khawatir melihat Rajan yang nekad terus berlari menuju pesawat. Ia memegang mulutnya denganwajah khawatir. Navorski :”Gupta!” (berteriak) (hlm:144)

Adegan 126

Rajan tetap berlari di landasan menuju pesawat yang sedang berjalan. Semua orang terdiam dan kaget melihat ulah Rajan, termasuk Navorski, Mulroy, Cruz, dan Opsir Waylin. Mereka menahan napas.

Page 195: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

179

Rajan hampir sampai di pesawat. Ia terus berlari. Ia memukul roda depan pesawat ketika sampai di bawah pesawat, bermaksud menahan. Pesawat berhenti. (hlm:145)

Adegan 129

Rajan berbalik dan berteriak. Ia mengangkat tangan. Bunyi sirene terdengar tanda polisi telah datang. Rajan :”Aku pulang.” Navorski tidak mengerti. Ia hanya melambaikan tangan. Ia bingung. Rajan memberi hormat. Ia memberi tanda dengan tangan kepada Navorski. Rajan :”Pergi!” (hlm:145)

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa tokoh Gupta Rajan adalah

tokoh sederhana karna hanya memunculkan perilaku setia kawan tapi

tapi mudah curiga.

d) Ray Turman

Tokoh Ray Turman dalam naskah film The Terminal hanya

menunjukkan sikap setia pada Frank Dixon. Ia selalu mematuhi

perintah Frank Dixon dan selalu mendampinginya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut:

Adegan 2

Dixon : (Dengan nada datar sekaligus bertanya) “Kapan terakhir kali kamu melihat rombongan wisatawan Cina menuju Disney World dan tak seorang pun dari mereka yang membawa kamera?” (menoleh ke arah Turman)

Dengan segera Turman menghubungi rekannya yang berada di lapangan. Turman :”Ada kemungkinan dokumen palsu di kotak 10 dan

11.” (hlm:13)

Page 196: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

180

Adegan 7

Dixon :”Tetapi setahuku Anda bisa berbahasa Inggris sedikit (mengambil kotak makanan di bawah meja)

Navorski :”Ya.” Dixon :”Sungguh?” (bertanya untuk meyakinkan

diri/menegaskan). (menaruh kotak makanan di meja). “Saya harap Anda tidak keberatan aku bicara sambil makan. Aku punya kabar buruk. (membuka kotak makanan). Tampaknya negara Anda menangguhkan semua hak kepergian pada paspor dikeluarkan oleh pemerintah negara kami membatalkan visa yang memungkinkan Anda memasuki Amerika Serikat. Itu katanya, bukan?” (masih sibuk dengan kotak makanannya).

“Tampaknya saat Anda di udara, ada kudeta militer di negara Anda.” (menaruh kotak makanannya di bawah meja).

“Kebanyakan yang tewas adalah anggota Paspamres. Mereka diserang di tengah malam. Kurasa semua ada di Global Headline News. Hanya sedikit korban sipil, jadi aku keluarga Anda selamat.”

Turman :”Tuan Navorski, (Navorski berbalik ke arah Turman) negara Anda diambil alih dari dalam. Republik Krakozhia di bawah kekuasaan baru.” (hlm:9)

Dixon :”Apel besar mewakili pemberontak kebebasan.

Mengerti?” (memukulkan apel ke keripik kentang hingga keripik

kentang berhamburan)” tidak ada lagi Krakozhia! Ok!?” (dengan suara keras). “Pemerintah baru Revolusi! Anda mengerti?”Semua penerbangan masuk dan keluar negara Anda ditunda tanpa batas. Pemerintah baru menutup semua perbatasan. Jadi, paspor dan visa tidak berlaku lagi. Jadi saat ini, Anda adalah warga yang tidak punya negara.”

Turman :”Walau kami usahakan surat-surat baru.” (Navorski berbalik dengan wajah bingung) “Kami tidak dapat memroses sampai AS mengakui reklasifikasi diplomatik baru negara Anda.” (hlm:10)

Adegan 9

Turman membawa Navorski ke Ruang Transit Internasional sesuai perintah Dixon. Untuk membuka pintu, Turman harus menggesekkan kartu sebagai tanda pengenal dan berfungsi sebagai kunci.

Page 197: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

181

Tannoy :”pengumuman kedatangan penerbangan...dari Singapore Air lines.”

Turman :”Sekarang Tuan Navorski. Tuan Navorski, Tuan Navorski.” (memegang tangan Navorski) “Ini adalah Ruang Transit Internasional. Anda bebas menunggu di sini. (hlm:13)

Adegan 21

Navorski duduk di ruang tunggu. Orang yang duduk dan sedang tidur di sampingnya mendengkur. Hal tersebut diperhatikan oleh Dixon dan Turman. Dixon :”mengapa dia msih di sini?” Turman :”Anda melepasnya, Pak. Anda yang menempatkannya di sana.” Dixon :”Mengapa dia tidak keluar pintu? Mengapa dia

tidak mencoba untuk kabur?” (Dia melihat ke ruang tunggu dari luar lewat cermin)

Turman :”Pak, Anda menyuruhnya menunggu.” Dixon :”Aku tak mengira dia akan memarahinya.” Sementara itu, Navorski sedang sibuk untuk menjauhkan kepada orang yang tidur di samping dari pundaknya. Kepada orang tersebut bersandar di pundaknya. Itu membuatnya tidak nyaman. Dixon :”Maksudku, dia dalam celah. Siapa yang mau

menunggu dalam celah?” (membuka kacamatanya dan membersihkannya)

Turman :”Tak ada kabar dari Departemen Luar Negeri tapi kita bisa memulangkannya beberapa hari lagi.”

Dixon :”Yeah. Bisa beberapa hari (memasang kacamata), bisa seminggu, 2 minggu, sebulan. Siapa yang tahu pemikiran orang ini, dari mana dia melarikan diri?”

Mereka masih memperhatikan Navorski yang sedang tidak nyaman karena orang yang berbeda di sampingnya masih tidur kepalanya bersandar di bahu Navorski. Terdengar suara petugas pabean perempuan. P. Pabean :”Berikutnya!” Ternyata Dixon dan Turman masih memperhatikan tingkah laku Navorski di ruang tunggu. (hlm:26)

Page 198: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

182

Adegan 26

Dixon membicarakan rencananya kepada Turman dengan bahasa perumpamaan sambil berjalan ke ruang kontrol.

Dixon :”Tangkap dan lepaskan. Sederhana. Kadang-kadang kamu mendapatkan ikan kecil. Buka kaitan dengan hati-hati dan masukkan dia kembali ke air.” (menuju ke monitor) “Bebaskan dia orang lain bisa dapat kepuasan menangkapkanya.”Baik(menunggu sambil memperhatikan monitor. Dia mengontrol kamera di bandara menggunakan alat kontrol dari kamera tersebut). “Baik. Ini dia.” (setelah melihat Navorski dari monitor). “Ok. Panggil para penjaga.” (penjaga pintu terlihat di monitor)

Turman :”Johson, bersihkan pintu (jauhi pintu).” (memberitahu penjaga pintu yang bernama Johnson melalui talkie) (hlm:30)

Adegan 26

Johnson menjawab perintah tersebut dan mengajak temannya menjauhi pintu. Hal tersebut dilihat oleh Navorski. Dixon dan Turman tetap memperhatikan tingkah laku Navorski melalui monitor.

Dixon :”Baik pergi. Keluar dari sana. Baik itu pintunya. Baik. Nah, jalan.” (menarik napas). “Sekarang, dimana di mana dia.” (tidak melihat Navorski di monitor)

Turman :”Itu dia.” (menunjuk ke monitor) Dixon :”Itu bukan dia.” (mencari Navorski di monitor. Ia

menggerakkan alat kontrol kamera). Turman :”Anda yakin.” Dixon :”Ya. Itu dia.” (melihat Navorski di monitor) Turman :”Oh...ok.” (hlm:30)

Adegan 28

Tingkah laku Navorski tetap diperhatikan oleh Dixon dan Turman . Dixon :”mengapa rumit sekali. Keluar, Viktor. Ayolah. Dalam

beberapa menit kamu akan menjadi masalah orang lain.”

Turman :”Dia ingin yakin tidak ada yang memeperhatikan.” (hlm:31)

Page 199: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

183

Adegan 31

Itu adalah perbuatan Dixon dan Turman yang terus memantau Navorski. Navorski berdiri. Ia tetap merasa bahwa ia diperhatikan. Dixon :”Ayolah, pergi.” Tiba-tiba Navorski melihat ke arah kamera. Dixon :”Ambil kamera.” (dia mengarahkan kamera ke arah

lain) (hlm:32)

Adegan 33

Dixon dan Turman tetap mencari.

Turman :”Ke kiri dari sini.”

Dixon :”Tidak. Dia hanya di pintu.”

Turman :”Sedikit ke kiri.” (hlm: 32)

Adegan 48

Navorski :”Saya punya peluang ke New York, 50-50.” Torres tertawa kecil mendengar perkataan Navorski. Torres :”Ya. Itu cara indah memandangnya, tetapi Amerika bekerja tidak seperti itu.” Tidak sengaja, Navorski melihat Dixon dan Turman yang memperhatikan dari balik dinding kaca. Torres pun melihat mereka. (hlm:41)

Adegan 50

Navorski yang sedang mengumpulkan troli, diperhatikan oleh Dixon dan beberapa petugas pabean lainnya.

Dixon :”Sebagai komisaris lapangan, saya menciptakan posisi baru di JFK. Petugas Trans portasi untuk Bantuan Penumpang.”

Turman :”Pak, apa yang dikerjakan orang itu?” (hlm:41)

Adegan 65

Dixon :”Mm...hm. suaka. Paling cepat diproses kemungkinan 6 bulan dari sekarang.”

Turman :”Ya, dan kami tidak punya pilihan.” (duduk di samping Navorski). “Kecuali melepas Anda selama 6 bulan. Itu hukumnya. Anda akan di lepaskan.” (hlm:55).

Dixon :”Ok. Terima kasih.” (memberi tanda dengan tangan kepada Turman)

Page 200: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

184

Navorski :”Saya takut pada drakula.” Dixon :”Terima kasih banyak.” (menghadap ke meja di

sebelahnya) Turman mengajak navorski keluar dair ruangan. Navorski tetap berusaha agar diizinkan ke New York. Navorski :”Saya takut pada manusia serigala, takut pada hiu.” Sambil dituntun oleh Turman untuk keluar dari

ruangan. (hlm:58). Adegan 81

Di ruang kontrol, Dixon sedang mengamati Viktor yang sedang bekerja melalui monitor. Turman duduk di meja hampir di depannya. Turman :”Inpeksi CBP mu 3 hari lagi. FBI dan keamanan

Nasional akan memeriksa bandara.” Dixon asyik menggoyang-goyangkan alat pengontrol kamera. Turman :”Sekitar 2 jam mengamati kantor-kantor ini sebelum

proses wawancaramu.” Dixon tidak memperhatikan Turman. Ia masih sibuk memperhatikan Navorski yang sedang bekerja melalui kamera. (hlm:83)

Adegan 82

Dixon mengomel dan membuka kotak makanannya dengan kasar. Turman :”Anda sudah mencoba FBI?”

Dixon :”Ya... (mengeluarkan makanan dari kotak dengan kasar) “Aku mencoba semua. Tidak ada yang mau terima dia.” (menutup kotak makanan dengan kasar)

Turman :”Anda ingin aku membawanya kembali ke terminal?” (hlm:85)

Adegan 85

Penumpang itu lalu dibawa pergi oleh petugas Pabean. Tiba-tiba Turman datang berlari-lari dan berpapasan dengan pabean yang membawa penumpang yang ditangkap. Ia terburu-buru menghampiri Dixon yang masih tertawa bersama tim pemeriksa. Turman :”Pak.” Dixon :”Ya.” Turman mengajak Dixon untuk menjauh dari rombongan Turman :”Pak, ada masalah di atas.” (berbisik dan serius) Dixon :”Harus menunggu.” (berbisik dan tersenyum kecil)

Turman :”Tidak. Ini tidak bisa menunggu.” (berbisik dan serius) (hlm:88)

Page 201: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

185

Adegan 86

Mereka berlari ke atas. Mereka melewati pintu P. Pabean mengikuti mereka. Turman menjelaskan masalah yang terjadi sambil berlari.

Turman :”Saat 912 dari Toronto mendarat, mereka menemukan 4 resep tamparupl. Mereka mencoba mengambil pil darinya dan dia jadi gila/marah. Itu dia.” (menunjuk ke tempat kejadian)” kaci pikir untuk ayahnya.” (hlm:88)

Adegan 105

Amelia hendak masuk ke bandara. Langkah terhenti ketika ia melihat Turman menghalangi jalannya. Amelia :”Ada yang salah.” Turman :”kamu harus ikut kami!” Dua orang petugas mendekati Amelia. Mereka mengelilingi Amelia. Amelia :”kami pasti bergurau. Aku lewat sini 2 kali sebulan.”

(nada suara jengkel) Turman :”Mohon ikut aku.” Kejadian tersebut dilihat Dixon dari lantai atas, di ruang

kontrol. (hlm:105)

Adegan 137

Dixon melihat hal tersebut di monitor. Ia lalu menghubungi Turman yang telah dimintanya untuk berjaga. Dixon :”Semua siap?” Turman :”kami siap!” Dixon :”Amankan pintu.”

Adegan 138

Rombongan hampir sampai di pintu. Semua orang yang mengelilingi Navorski berbicara pada suatu waktu. Mereka berhenti di depan pintu saat melihat Turman dan beberapa petugas berdiri di pintu. Semua terdiam. Suasana kembali tegang. Turman memperlihatkan wajah garang. Waylin yang berada di samping Navorski terpaksa kebarisan petugas. Waylin :”Maaf, Viktor.” Dixon melihat kejadian itu melalui monitor Dixon :”Bawa dia, judge!” Di depan pintu, petugas berjaga. Navorski melangkah. Turman :”Berhenti, Viktor! Tenanglah.” (hlm:148)

Page 202: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

186

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa tokoh Ray Turman adalah

tokoh sederhana karena hanya memunculkan perilaku setia pada

atasan.

2) Tokoh bulat

a) Frank Dixon

Adegan 2

Di ruang kontrol, Frank Dixon (Direktur Pabean) bersama petugas pabean memantau kegiatan tersebut dari monitor. Ia curiga melihat rombongan wisatawan. Turman :”Siaga. Dia memancing.” P. pabean :”Diterima/siap.” (hlm:2)

Adegan 17

Dixon melanjutkan pekerjaannya. Ia mengontrol semua kegiatan di bandara, di ruang kontrol.

Dixon :”kirim orang-orang kolumbia itu ke ruang dengan pendapat hubungan orang tua anak-anak dari long island, dan katakan mengizinkan mereka pergi Jamaika itu gagasan buruk.” (berkata kepada salah seorang petugas. Dia melemparkan keripik ke salah seorang petugas) (ia memerintahkan bawahannya untuk bekerja dengan baik) “Ayolah, semua. Cepat! Ada Amerika Selatan dan Madrid di landasan.” (bertepuk) “Mereka harus pergi setengah jam lagi.” (hlm:22).

3 hari kemudian. Di ruang penerimaan pengunjung, petugas pabean berbaris rapi dan menerima penjelasan dari Dixon sebelum tim pemeriksa datang. Dixon :”Orang yang datang kesini hari ini akan mengamatiku,

memeriksaku.” Dixon berjalan ke ujung barisan. Dixon :”Tetapi kebanyakan, mereka akan melihat cara

mengelola bandara ini, jadi, mari tunjukkan kepada mereka mengapa bandara ini no 1 di AS.” (hlm:85)

Page 203: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

187

Tim pemeriksa datang, dixon menjelaskan proses pengelolaan bandara. Bandara sangat ramai saat itu. Mereka berjalan di antara para penumpang yang antri untuk di proses. Dixon :”kami memroses sekitar 600 pesawat perhari,

dengan waktu proses 37 menit per pesawat, sekitar 60 detik per penumpang... yang akan masuk ke negeri ini. Kami lakukan secepat dan seefisien mungkin.” (hlm:86)

Adegan 86

Mereka berlari ke atas. Mereka melewati pintu. Petugas pabean mengikuti mereka. Turman menjelaskan masalah yang terjadi sambil berlari.

Turman :”Saat 912 dari Toronto mendarat, mereka menemukan 4 resep tanpa MPL. Mereka mencoba mengambil pil darinya dan dia jadi gila/marah. Itu dia “(menunjuk ke tempat kejadia) “kami pikir untuk ayahnya.”

Para petugas pabean dan Dixon berusaha menenangkan seorang penumpang yang sedang kalap. Penumpang tersebut masuk ke sebuah dan menodongkan pisau ke lehernya sambil berteriak-teriak dengan bahasa Rusia. (hlm:88) Ia melihat jam tangannya. Ia memandang lurus dan tersenyum tipis.

Dixon :”penerbangan jam 5.30 dari Tokyo baru mendarat. Ada dua pesawat di landasan. Barcelona mendekat. Malam masih muda dan 1500 orang menuju kita. Semua masuk. Semua masuk. Ayo, kita bekerja. Ayo.” (hlm:152)

Adegan 21

Navorski duduk di ruang tunggu. Orang yang duduk dan sedang tidur di sampingnya mendengkur. Hal tersebut diperhatikan oleh Dixon dan Turman. Dixon :”Mengapa dia masih di sini?” Turman :”Anda melepasnya, Pak. Anda yang menempatkan

di sana.” Dixon :”Mengapa dia tak keluar pintu? Mengapa dia tidak

mencoba untuk kabur?” (Dia melihat ke ruang tunggu dari luar lewat cermin)

Turman :”Pak, Anda menyuruhnya menunggu.” Dixon :”Aku tak mengira dia akan mematuhinya.”

Page 204: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

188

Sementara itu, Navorski sedang sibuk untuk menjauhkan kepada orang yang tidur di sampingnya dai pundaknya. Kepala orang tersebut berrsandar di pundaknya. Itu membuatnya tidak nyaman.

Dixon :”Maksudku, dia dalam celah. Siapa yang mau menunggu dalam celah ?” (membuka kacamatanya dan membersihkannya) (hlm:26).

Adegan 26

Dixon membicarakan rencananya kepada Turman dengan bahasa perumpamaan sambil berjalan ke ruang kontrol. Dixon :”Tangkap dan lepaskan. Sederhana. Kadang-kadang

kamu mendapatkan ikan kecil. Buka kaitan dengan hati-hati dan masukkan dia kembali ke air.” (menuju ke monitor).

“Bebaskan dia agar orang lain bisa dapat kepuasan menangkapnya. “Baik (menunggu sambil memperhatikan monitor. Dia mengontrol kamera di bandara menggunakan alat kontrol dari kamera tersebut) “Baik. Ini dia.” (setelah melihat Navorski dari monitor)

Turman :”Johson, bersihkan pintu (jauhi pintu) “memberi tahu penjaga pintu yang bernama Johson melalui talkie)

Johson menjawab perintah tersebut dan mengajak temannya menjauhi pintu. Hal tersebut dilihat oleh Navorski. Dixon Turman tetap memperhatikan tingkah laku Navorski melalui monitor. Dixon :”Baik. Pergi. Keluar dari sana. Baik itu pintunya. Baik.

Nah, jalan.” (menarik napas). “Sekarang, dimana dia.” (tidak melihat Navorski di monitor)

Turman :”Itu dia.” (menunjuk ke monitor) Dixon :”Itu bukan dia.” (mencari Navorski di monitor. Ia menggerakkan alat kontrol kamera) Turman :”Anda yakin.” Dixon :”Ya. Itu dia.” (melihat navorski di monitor) Turman :”Oh. Ok.” Dixon :”Ya. Baiklah, Viktor. Nah, jalan.” (hlm:29)

Adegan 28

Tingkah laku Navorski tetap diperhatikan oleh Dixon dan Turman. Dixon :”Mengapa rumit sekali. Kealuar, Viktor. Ayolah. Dalam

beberapa menit kamu akan menjadi masalah orang lain.”

Turman :”Dia ingin yakin tidak ada yang memperhatikannya.

Page 205: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

189

Dixon :”Saya tahu. Sudah kuberikan tidak ada yang akan memperhatikannya. Ayolah. Baik, ini dia. Hubungi polisi bandara.”

Turman :”Mereka dalam perjalanan.” (hlm:31)

Adegan 31

Itu adalah perbuatan Dixon yang terus memantau Navorski. Navorski berdiri. Ia tetap merasa bahwa ia diperhatikan. Dixon :”Ayolah, pergi.” Tiba-tiba Navorski ke arah kamera. Dixon :”Ambil kamera.” (dia mengarahkan kamera ke arah

lain) Dixon mengarahkan kamera ke segala arah. Navorski berdiri dibawah kamera ke segala arah. Navorski berdiri di bawah kamera. Dixon pun mencari keberadaan Navorski. Dixon :”Dimana dia? Dimana dia?” (hlm:32)

Adegan 33

Dixon dan Turman tetap mencari. Turman :”ke kiri dari sini.” Dixon :”Tidak. Dia hanya di pintu.” Turman :”Sedikit ke kiri.” Dixon :”Baik-baik.” (hlm:33)

Adegan 81

Di ruang kontrol, Dixon sedang mengamati Viktor yang sedang bekerja melalui monitor. Turman duduk di meja hampir di depannya. Turman :”Inspeksi CBPmu 3 hari lagi. FBI dan keamanan

nasional akan memeriksa bandara.” Dixon asyik mengoyang-goyangkan alat pengontrol kamera. Turman :”Sekitar 2 jam mengamati kantor-kantor ini sebelum

proses wawancaramu.” Dixon tidak memperhatikan Turman. Ia masih sibuk memperhatikannya Navorski yang sedang bekerja melalui kamera.

Dixon :”Berapa gaji Navorski?”

Turman :”Pak?”

Dixon :”Berapa gajinya? Berapa mereka membayarnya?”

Page 206: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

190

Turman :”Kurasa mereka membayar tunai di bawah meja pak.”

Dixon :”Saya tahu itu. Berapa?”

Turman :”$19 perjam.”

Dixon :”sulit dipercaya. Kamu tahu itu lebih dari gajiku?”

Turman :”Itu kontruksi kota New York.”

Dixon :”Salah satu orangku bicara padaku. Mengajakku untuk bergabung dengan kelompok besar. Lihat dirinya!”

Dixon memperbesar sorotan kamera di monitor. Tampak Viktor sedang memberikan petunjuk kepada pekerja lain. Ia menjelaskan konstruksi bangunan yang tergambar. (hlm:83)

Adegan 50

Hal itu diperhatikan oleh Dixon dan beberapa Petugas Pabean lainnya. Dixon :”Sebagai komisaris lapangan, saya menciptakan posisi

baru dari JFK. Petugas Transportasi untuk Bantuan Penumpang.” (hlm:41)

Adegan 65

Dixon :”Saya dapat cara untuk mengeluarkanmu dari bandara ini.”

Navorski :”Bagaimana?” Dixon :”Baiklah. Kami mempunyai hukum di sini yang

melindungi orang asing yang dapat dipercaya mempunyai rasa takut kembali ke negaranya. Bila kami dapat menerapkan ini pada Anda, CBP akan terpaksa memulai prosedur netralisasi, membawamu ke halkim imigrasi dan mengizinkan kasusmu untu suaka.”

Navorski :”Suaka?” Dixon :”Mm-hm. Suaka. Sayangnya, jadwal pengadilan penuh

dengan kasus Suaka. Paling cepat di proses kemungkinan 6 bulan dari sekarang.”

Turman :”Ya, dan kami tidak ounya pilihan.” (duduk di samping Navorski). “Kecuali melepas Anda selama 6 bulan. Itu hukumnya. Anda akan dilepaskan.”

Page 207: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

191

Dixon :”Benar. Anda akan bebas menunggu di New York sampai tanggal sidang. Tapi, percaya atau tidak, kebanyakan orang tidak pernah muncul sebelum diadili.” Navorski :”Jadi, saya pergi ke kota New York?” Dixon :”Ah ha. Anda bisa pergi bila kami nyatakan ketakutan.”

(menukarkan dengan dan tangan) Navorski :”Ketakutan.” Dixon :”Mn-hm, ketakutan.” Navorski :”Ketakutan.” Dixon :”Ketakutan.” Navorski :”Ketakutan.” Dixon :”Ketakutan.” Navorski :”Pada apa? Dixon :”Ya. Itu bagian terbaiknya. Tidak jadi masalah Anda

takut pada apa. Itu semua saya bagi Paman Sam, ok. Jadi, saya menanyakan kepada Anda satu pertanyaan. Pertanyaan sederhana. Bila Anda memberikan jawaban yang benar kepada saya, saya bisa mengeluarkan Anda dari Bandara malam ini.” (hal:54)

Dixon :”Ok. Biar kucoba lagi. Negara Anda sedang perang.” Navorski :”Ya. Sedang perang.” Dixon :”Banyak orang di jalan dengan senjata. Penganiayan

politik.” (dan meninggikan suara. Ia hendak mengikuti Navorski).

Navorski :”Ya. Buruk sekali.” Dixon :”Yeah, itu mengerika, Dan hanya Tuhan tahu apa

yang akan terjadi. Benar? Rakyat tidak bersalah ditangkap dan dilempar ke penjara.” (berjalan ke arah Navorski. Tetap dengan suara tinggi untuk menakuti Navorski)

Navorski :”Pada hari selasa.” Dixon :”Benar.” Navorski :”Saya benci hari selasa.” Dixon :”Benar. Jadi, Anda takut.” Navorski :” Pada apa?” Dixon :”Krakhozia. Anda takut pada Krakhozia.” Navorski :”Krakozhia?” (bingung) Dixon :”Eh...he.” Navorski :”Tidak. Saya tidak takut pada Krakozia. Saya sedikit

takut pada ruangan ini.” (tertawa kecil atau bercanda)

Dixon :”Saya berbicara tentang bom.” (duduk di hadapan Navorski).

Page 208: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

192

“Saya bicara tentang derajat manusia. Tentang Hak Asasi Manusia. (suara lembut dan membujuk). “Viktor, jangan takut mengatakan kepada saya Anda takut pada Krakozia.” (hlm:57)

Adegan 82

Dixon menghubungi pihak berwenang via telepon. Ia membelakangi Turman. Dixon :”Jake, dia tidak punya kebangsaan. Ok? Tak punya

negara. Jadi, secara otomatis dia adalah risiko keamanan nasional, menurut penafsiranku pasal 212. Aku memintamu menempatkannya di pusat penahanannya dan memeriksanya. Itu saja yang kuinginkan.”

Dixon diam dan mendengar jawaban jake. Dixon :”Bagaimana dengan pencarian federal?” Mendengar jawaban jake Dixon :”Yah. Bagaimana dengan bandara lain?” (menghadap

ke komputer). “Halo? Halo?” (hlm:84)

Adegan 116

Navorski maju beberapa langkah. Navorski :”Aku pergi ke New York.” Dixon :”Kamu yakin kamu ingin melakukan itu?” Navorski melemparkan visa, tiket, dan paspornya ke meja lalu maju. Navorski :”Aku pergi ke kota Ney York sekarang.” (tegas) Opsir Waylin dan Turman hanya berdiri menyaksikan dan mendengar percakapan Dixon dan Navorski. Dixon berbalik dan menghadap ke mejanya. Ia mencari berkas. Dixon :”Bagian dari tugasku adalah menyingkirkan yang tidak

menyenangkan dan ada beberapa.” Setelah ia menemukan berkas, ia memperlihatkan kepada Navorski. Dixon :”Seperti orang ini, Joe Mulroy. Kupikir kau

mengenalnya.” Duduk dimejanya sambil membuka lembaran berkas. Dixon :”Joe sudah disini selama 20 tahun, ternyata dia

menjalankan judi poker setelah jam kerja.” Membaca berkas dan Navorski ikut membacanya. Dixon :”Membawa masuk minuman dan ganja.” Navorski heran melihat Dixon.

Page 209: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

193

Dixon :”Si malang yang akan kehilangan pensuinannya. Kupikir dia juga punya anak. Yap.”

Menyimpan berkas tersebut. Ia lalu mengambil sebuah kaset video. Dixon :”Dan ada orang ini, Enrique Cruz. Kupikir kamu

juga mengenal Enrique. Enrique yang mengizinkan orang masuk ke area persiapan makanan.”

Ia membawa kaset tersebut ke VCD. Ia memutar kaset tersebut. Terlihat Enrique dan Navorski di ruang persiapan makanan. Dixon :”Itu pelanggaran berat keamanan. Si malang ini,

kupikir baru menikah.” Navorski memperhatikan tayangan tersebut dengan membungkuk di sepan layar itu. Dixon :”Tetapi aku akan melepaskannya.” Opsir Waylin berdiri menyaksikan dan mendengar percakapan Dixon dan Navorski. Dixon :”Dan lalu ada Gupta Rajan. Dia petugas kebersihan.” Ia berdiri di belakang Navorski dengan melipat kedua tangan di dada. Navorski berdiri mendengar kata-kata Dixon. Ia kaget mendengar hal tersebut. Dixon :”Tetapi dia dicari karena menyerang polisi di India

tahun 1979. Aku harus mendeportasikannya.” (hlm:138)

Navorski :”Aku akan pulang.” Dixon :”Maafkan aku. Apa katamu?” (tidak percaya dengan

apa yang didengarnya) Navorski :”Aku akan pulang. Jangan ganggu mereka. Aku akan

pulang.” Dixon :”Hari ini.” Navorski :”Ya.” Ia pasrah. Ia marah sedih, dan kecewa, tapi ia mau terjadi apa-apa pada teman-temannya yang telah membantunya selama ini. Dixon :”Jika kamu tidak naik pesawat itu, mereka semua

pergi.” (mengancam) Navorski :”Ya.” Ia maju beberapa langkah sehingga dekat dengan Navorski. Dixon :”Kamu mengerti?” Navorski :”Ya.” Dixon :”Ok, bagus.” (hlm:140)

Adegan 137

Dixon melihat hal tersebut di monitor. Ia lalu menghubungi Turman yang telah dimintanya untuk berjaga.

Page 210: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

194

Dixon :”Semua siap?” Turman :”Kami siap.” Dixon :”Amankan pintu!” (hlm:148)

Adegan 82

Karena telponnya diputus begitu saja, Dixon marah dan membanting gagang telpon.

Dixon :”Kita terlalu banyak menahan orang. Tidak ada tempat dimana-mana.”

Dixon mengomel dan membuka kotak makanannya dengan kasar. Turman :”Anda sudah mencoba FBI?”

Dixon :”Ya.” (mengeluarkan makanan dari kotak dengan kasar) “Aku mencoba semua. Tidak ada yang mau terima dia.” (menutup kotak makanan dengan kasar) (hlm:85)

Adegan 88

Ternyata Dixon berada di dekat Navorski dan Milodragovich saat berpelukan. Setelah itu, Milodragovich pun pergi. Navorski :”Dia menyayangi kambing itu.” Dixon ternyata marah pada Navorski tiba-tiba ia menyerang Navorski. Ia memegang leher dan tangan Navorski dengan kasar dan menariknya ke mesin fotokopi.

Dixon :”Kau pikir aku perlu alasan untuk mengembalikanmu ke sel itu, menyimpanmu di sana selama 5 tahun?”

Tangan kiri Navorski di atas mesin fotokopi yang berfungsi. Akhirnya, tangan kiri Navorski terkopi. Hasil kopiannya banyak.

Dixon :”Kau menentangku berarti kau menentang AS. Lalu kamu tahu mengapa orang di Krakozhia antri untuk kertas toilet murah, sementara Paman Sam membersihkan pantat dengan yang mahal.” (marah) (hlm:98)

Adegan 92

Dixon :”mengapa kamu ingin ke New York? Dan apa isi

kaleng kacang itu?”

Navorski :”Janji.”

Dixon :”Janji dalam sebuah kaleng?” (menoleh kepada

Navorski)

Page 211: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

195

Navorski :”Ya. Sebuah janji.”

Dixon :”Biar kubuatkan janji, Viktor. Dan janji ini berasal

dari seorang pria yang terjebak disini.”

Dixon menyimpan kacamatanya di atas meja.

Dixon :”Pria yang mungkin terjebak disini. Untuk 10 tahun

mendatang.” (menoleh ke Navorski)

Dixon menurunkan kakinya dan memutar kursinya menghadap

Navorski.

Dixon :”Mulai sekarang, kamu dan aku bermitra. Kalau aku

tetap disini.” (menunjuk Navorski) “kamu tidak

akan menginjakkan kaki di kota New York. Tak satu

jari pun di AS.” (hlm:101)

Adegan 131

Cangkir Dixon jatuh dan pecah. Iia menelpon ke bawah. Dixon :”Seseorang beritahukan kepadaku apa yang terjadi di

bawah!” (marah) (hlm:146).

Adegan 141

Dixon marah melihat tersebut dari monitor. Dixon :”Tahan dia! Tahan dia!” (berteriak di talkie) “Sial.”

(menemukan talkie ke meja karena kesal) (ia lalu berlari) (hlm:150)

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa tokoh Frank Dixon adalah

tokoh bulat karena memunculkan perilaku yang bertentangan. Suatu

saat, ia baik pada Viktor Navorski, (Salchak) ia atasan yang

digantikannya, tim pemeriksa pengelola bandara. Dan suatu saat ia

berlaku buruk pada Viktor Navorski.

Page 212: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

196

B. Pembahasan hasil penelitian

Karakter ( tokoh/penokohan, perwatakan) merupakan salah satu

unsur yang sangat penting dalam membangun karya sastra prosa.

Tanpa karakter, cerita tidak akan hidup dan di nikmati oleh pembaca.

Hal tersebut sama pada naskah film.

Dola’ (2007:56) menjelaskan bahwa dalam sebuah cerita, karakter

adalah pelaku-pelaku yang diangkat oleh pengarang sebagai tokoh

cerita imajinasi. Dalam penyusunan cerita, pengarang tidaklah

seenaknya menampilkan karakter (watak) bagi pelaku-pelaku cerita,

tetapi melalui pertimbangan yang cukup cermat, logis dan manusiawi.

Faktor-faktor seperti psikologis, etika, pedagogis, serta faktor lain yang

terpelihara dalam masyarakat, merupakan bahan-bahan pertimbangan

yang pening pula diperhatikan.

Perlu diketahui bahwa untuk membuat skenario film, para penulis

naskah membuat ide-ide dengan mengadaptasi sebuah karya seni

menjadi sebuah film layar lebar. Adaptasi bisa didapat dari novel,

drama, opera atau sumber lainnya sehingga antara karya sastra

dengan film erat hubungannya termasuk unsur instrinsik, seperti

karakter, yang tentu saja berhubungan dengan kejiwaan.

Page 213: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

197

Hal ini sejalan dengan pendapat Adnan (2008:1) bahwa skenario

merupakan naskah cerita yang menguraikan urutan-urutan adegan,

tempat, keadaan, dan dialog.

Sedangkan pengertian skenario secara khusus diungkapkan oleh

Lengkong (2008:1) bahwa skenario adalah naskah cerita yang ditulis

dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan untuk

pembuatan sebuah tayangan (film, sinema elektronik/sinetron, drama).

Salah satunya adalah karakter naskah film The Terminal.

Dalam naskah film The Terminal, ada beberapa karakter tokoh

yang unik, khususnya yang berkaitan dengan kejiwaan sehingga

menimbulkan pertanyaan dibenak. Psikologi sastra cocok menjawab

pertanyaan tersebut karena fokus psikologi sastra adalah kejiwaan.

Wahid (2004:122) bahwa psikologi sastra adalah pendekatan sastra

yang menekankan pada segi-segi kejiwaan dan tingkah laku yang

terdapat dalam karya sastra.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1. Karakter tokoh dalam naskah film The Terminal karya Sacha

Gervasi dan Jeff Nalham.

Page 214: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

198

Aminuddin (1995:80) juga membagi dua tokoh menurut perannya,

karena setiap tokoh memiliki peranan yang berbeda-beda.

Seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita

di sebut dengan tokoh inti atau tokoh utama. Sedangkan tokoh

yang memiliki peranan tidak penting karena pemunculannya hanya

melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh

tambahan atau tokoh pembantu.

a. Viktor Navorski

Tokoh ini mempunyai karakter sebagai berikut:

1) Baik hati dan suka menolong

Kebaikan merupakan sifat manusia yang dianggap baik menurut

sistem norma dan pandangan umum yang berlaku (KBBI:1996:79).

Bisa dikatakan bahwa kebaikan merupakan sifat positif manusia.

Salah satu kebaikan yang biasa yang dilakukan sesorang kepada

orang lain adalah baik dan suka menolong.

Dengan demikian sifat yang baik hati dan suka menolong,

manusia menunjukkan kemurahan hati dan budi pekerti yang elok.

Selain itu, orang yang memiliki sifat yang baik hati dan suka menolong

secara tidak langsung akan meringankan beban orang lain.

Page 215: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

199

Dalam naskah film The Terminal tokoh Viktor Navorski sifat yang

baik hati dan suka menolong. Ia hendak membantu seorang gadis

remaja yang kesusahan menutup kopernya, memberikan uang

kembalian kepada pelayan toko, membantu Amelia berdiri ketika

terjatuh di lantai yang licin, memberi tahu Amelia letak gerbang

Bournes Aires, memberikan kupon payless shoes kepada Amelia,

mengambilkan kacamata Amelia yang jatuh, dan menolong

Milodragovich membawa pulang obat yang ditahan Dixon, padahal ia

tidak mengenal mereka. Dengan perbuatan tersebut bahwa Viktor

Navorski mempunyai budi pekerti yang elok dan secara tidak langsung

meringankan beban orang yang ditolongnya, misalnya, Amelia tidak

bersusah payah berdiri, Amelia tidak bingung lagi mencari gerbang

Bournes Aires, dan Milodragovich dapat membawa pulang obat untuk

ayahnya yang sedang sakit.

2) Sabar

Sabar diartikan bahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah,

tidak lekas putus asa); sikap tenang. (KBBI: 1996:157). Ini yang

ditunjukkan oleh tokoh Viktor Navorski pada beberapa adegan pada

naskah film The Terminal karya Sacha Gervasi dan Jeff nalham.

Page 216: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

200

Ia tidak mempunyai tempat tinggal dan hanya di bebaskan di

ruang Transit Internasional. Ia akhirnya memutuskan tinggal di salah

satu gedung yang akan di renovasi, yaitu gerbang 67, dan tidur di

tempat tidur yang disusun dari kursi, makan saltine dan kethcup

untuk mengganjal perutnya, ia tidak marah saat troli yang telah

dikumpulkannya diambil oleh petugas yang baru saja diangkat oleh

Frank Dixon, saat Gupta Rajan dan frank Dixon marah padanya. Ia

marah. Ia ditertawai oleh manajer toko saat menyebutkan tempat

tinggalnya. Ia membiarkan saja karena ia tahu ia mengatakan yang

sebenarnya. Dari segala peristiwa dialaminya. Ia menghadapinya

dengan toleransi dan bijaksana, sikapnya tenang dan tanpa

mengeluh.

3) Patuh pada peraturan/disiplin

Ia diminta untuk tinggal di Ruang Transit Internasional bandara

dan ia hanya bebas di ruang tersebut. Ia pun mengikuti hal tersebut.

Kemudian, saat Amelia mengajaknya makan di luar, ia menolak.

Ia tahu bahwa ia tidak bisa keluar dari bandara karena ia tidak

mempunyai surat yang sah, yaitu visa. Itu berarti ia tidak berhak

Page 217: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

201

masuk ke New York. Jadi, jika ia ikut berarti ia melanggar. Untuk itu,

ia harus menunggu.

Peraturan dibuat untuk dilaksanakan dan ditaati agar kehidupan

lebih teratur. Orang yang disiplin akan mematuhi peraturan. dari

perilaku yang ditunjukkan Viktor Navorski, dapat dikatakan bahwa ia

patuh pada peraturan/disiplin.

4) Berbakti pada orang tua

Ia bertahan di bandara dan berkeras ke New York. Ia ingin

menepati janji pada ayahnya. Ia berjanji akan mendapatkan tanda

tangan Benny Golson. Ia sangat menjaga kaleng kacang tempat

penyimpanan semua tanda tangan pemain jazz yang telah

dikumpulkannya. Ia selalu membawa kaleng tersebut, kemana pun ia

pergi.

Anak yang baik dan berbakti kepada orang tua, akan selalu

melakukan segala hal yang menyenangkan hati orang tuanya

selama itu baik dan tidak bertentangan dengan agama. Begitu juga

dengan yang dilakukan Viktor Navorski. Ia telah berjanji pada

ayahnya bahwa ia akan mendapatkan tanda tangan Benny Golson.

Walaupun ayahnya telah meninggal ia tetap berusaha menepati

Page 218: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

202

janjinya. Jadi, karakter tokoh Viktor Navorski adalah berbakti pada

orang tua.

b. Amelia Warren

1) Terbuka pada orang lain

Terkadang manusia menghadapi masalah yang terasa

mengganjal dihati. Tentu dibutuhkan orang lain sebagai tempat

mencurahkan isi hati. Dengan demikian, perasaan akan terasa lebih

ringan dan lega.

Hal ini dilakukan oleh tokoh Amel. Ia banyak bercerita dan

mencurahkan isi hati kepada Viktor Navorski, misalnya, tentang

dirinya dan tentang hubungannya dengan Max. Semua ia ceritakan

dengan lepas kepada Viktor Navorski.

2) Tidak mau sendiri

Ia selalu mengajak Viktor Navorski makan bersamanya bila

bertemu. Ia berkata ia tidak ingin sendiri. Ia ingin ada yang

menerimanya makan dan berbincang-bincang. Hal ini menunjukkan

bahwa karakter Amelia Warren adalah tidak mau sendiri.

Page 219: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

203

3) Baik hati

Orang yang baik hati akan melakukan tindakan yang lebih baik

pula, atau tidak merugikan orang lain. Inilah yang dilakukan tokoh

Amelia Warren.

Ia meminta Viktor Navorski agar menjauh darinya, ia menolak

ke New York bersama Viktor Navorski karena tidak ingin melukai

hatinya. Kemudian, ia membantu Viktor Navorski mendapatkan visa

sementara/darurat. Dari beberapa perilaku yang ditunjukkan Amelia.

Jelas bahwa ia sebenarnya baik.

4) Mudah terharu

Orang yang halus dan peka perasaannya akan mudah merasa

iba ketika mendengar atau melihat sesuatu yang menggugah

perasaan. Begitulah yang terjadi pada Amelia Warren.

Ketika Viktor Navorski menceritakan tujuannya datang ke New

York, yaitu ingin menepati janji pada ayahnya, mendapatkan tanda

tangan Benny Golson. Amelia sangat terharu. Matanya berkaca-kaca

memandang Viktor Navorski. Ia tahu lalu memeluk Viktor Navorski

Page 220: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

204

c. Frank Dixon

1) Bertanggung jawab

Salah satu ciri pemimpin yang baik adalah ia bertanggung

jawab dengan pekerjaannya. Ia tidak hanya bisa memerintah

bawahanya tapi terkadang dia harus turun tangan langsung di

lapangan menangani pekerjaan atau permasalahannya yang terjadi

dan terkait dengan pekerjaannya. Tokoh Frank Dixon melakukan

itu. Ia mengontrol langsung kegiatan di bandara, ia mengarahkan

petugas pabean, dan segera mengecek masalah yang diceritakan

Turman.

2) Paranoid

Frank Dixon curiga dan sangat berhati-hati, pemarah dan

pendendam, serta licik. Ini adalah ciri-ciri orang mengalami

gangguan kepribadian paranoid.

Orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid

perasaan curiga yang pervasi. Cenderung menginterprestasi perilaku

orang lain sebagai hal yang mengancam atau merendahkan dan

sangat berhati-hati. (Nevid :2006:274)

Page 221: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

205

Frank Dixon heran melihat Viktor Navorski yang tetap bertahan

di bandara. Ia curiga dan meminta agar segala kegiatan Viktor

Navorski dilaporkan padanya. Ia pun selalu mengamati kegiatan

Viktor Navorski. Ia sangat berhati-hati pada Viktor Navorski seakan-

akan Navorski akan mengancam keaamanan bandara. Ia tidak

percaya pada Navorski dan lain-lain.

Orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid

wataknya licik. Frank Dixon melakukan apa saja agar Viktor Navorski

keluar dari bandara tidak ke New York.

Orang yang mengalami gangguan kepribadian paranoid

wataknya mudah marah. Frank Dixon marah saat Viktor Navorski

menolong Milodragoich. Ia merasa ditentang oleh Viktor Navorski. Ia

lalu menjadi pada Viktor Navorski. Ia juga marah saat tidak satu pun

pihak berwenang mau menahan Viktor Navorski.

3) Menaati peraturan

Ia mengizinkan Viktor Navorski masuk Ruang Transit

Internasional. Ia melakukan hal itu karena ia tidak bisa mengizinkan

Viktor Navorski ke New York karena paspornya tidak berlaku. Jika

Page 222: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

206

paspor tidak berlaku berarti Viktor Navorski tidak bisa mendapatkan

visa. Itulah peraturan yang berlaku.

Kemudian ia berkeras menahan obat yang dibawa Milodragovich,

walaupun Milodragovich berlutut. Ia menerapkan aturan bahwa obat

yang dibawa keluar dari Amerika, khusus untuk manusia, harus

mempunyai formulir yang ditandatangani oleh rumah sakit yang

merawat pasien tersebut.

d. Gupta Rajan

1) Mudah curiga

Curiga diartikan perasaan kurang percaya atau sangsi terhadap

kebenaran atau kejujuran seseorang atau juga bisa diartikan

berwas-was karena khawatir.

Ia curiga pada Viktor Navorski. Ia menceritakan itu pada Cruz

dan Mulroy. Ia juga pada Navorski karena melihatnya memberikan

kupon payless shoes pada Amelia sehingga ia tidak mau bermain

kartu bersama Navorski. Ia berpikir bahwa Viktor Navorski adalah

mata-mata. Ia khawatir akan kehilangan pekerjaannya.

Page 223: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

207

2) Setia kawan

Ia menjaga pintu saat Mulroy, Cruz, dan Navorski masuk ke ruangan

penyimpanan data. Kemudian ia membantu menghalangi langkah

Navorski agar Navorski dapat bertemu dengan Amelia, menjadi

pelayan dan bermain akrobat saat Navorski dan Amelia makan

malam, dan rela di deportasi agar Navorski bisa ke New York. Ia

selalu ada ketika ia dibutuhkan. Itu adalah ciri teman yang dan setia.

2. Hubungan karakter antartokoh

Penokohan sangat penting keberadaannya dalam suatu cerita,

karena penokohan merupakan dalam suatu pelukisan gambaran

yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita

(Jones dalam Wahid, 2007:76). Hal ini sejalan pendapat Aminuddin

dalam Siswanto (2008:143) bahwa cara Sastrawan menampilkan

tokoh di sebut penokohan.

a. Dilihat dari fungsi penampilan tokoh

Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembaca.

Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan

Page 224: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

208

positif. Baik dikatakan bahwa tokoh protagonis menampilkan sesuatu

yang sesuai dengan pandangan, harapan-harapan pembaca.

Dalam naskah film The Terminal,tokoh Viktor Navorski

menampilkan sifat positif. Ia bertahan di bandara, walaupun banyak

rintangan dan peristiwa yang dihadapinya. Ia tidak tahu berbahasa

Inggris dan akhirnya ia belajar berbahasa Inggris, tidak punya uang

dan ia berusaha keras untuk mendapatkan uang dengan berkeliling

mencari pekerjaan dan bekerja pada kontruksi bandara, berbagai

rintangan yang berasal dari Dixon dihadapinya dengan sabar. Ia

berkeras ke New York untuk menemui Benny Golson dan

mendapatkan tanda tangan demi menepati janjinya pada ayahnya.

Akhirnya dengan kesabaran dan jerja keras, ia berhasil menemui

Benny Golson di New York. Jadi, bisa dikatakan bahwa ia adalah

tokoh protagonis dalam cerita dengan sifatnya yang baik dan positif.

Selain tokoh protagonis, adapula tokoh antagonis. Konflik dan

ketegangan yang dialami tokoh protagonis disebabkan hadirnya

tokoh antagonis. Tokoh antagonis hadir dengan watak yang dibenci

pembaca. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang

Page 225: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

209

berwatak buruk dan negatif. Tokoh antagonis, barangkali dapat

disebut, beraposis dengan tokoh protagonis.

Dalam naskah film The Terminal , yang menjadi tokoh antagonis

adalah Frank Dixon dengan wataknya yang buruk. Ia selalu

mengamati gerak-gerik tokoh Viktor Navorski. Ia berusaha dengan

berbagai cara agar Viktor Navorski keluar dari bandara karena ia

merasa keamanan bandara terancam dengan keberadaan. Tapi

akhirnya ia berusaha keras agar Viktor Navorski tetap di bandara

karena ia merasa ditentang oleh Viktor Navorski saat Navorski

menolong Milodragovich. Ia menjadi semakin marah dan dendam

pada Viktor Navorski.

Kemudian tokoh tirtagonis, biasa disebut sebagai tokoh

pembantu. Tokoh ini memegang peran tambahan. Pemunculannya

hanya melengkapi cerita dan mendukung tokoh protagonis.

Tokoh Gupta Rajan selalu mendukung Viktor Navorski, pada

saat Viktor Navorski mendekati Amelia dan saat Viktor hendak ke

New York. Mereka juga turut bergembira bersama Viktor Navorski

saat perang di negara Viktor Navorski berakhir. Sedangkan tokoh

Amelia warren diceritakan sebagai wanita yang dicintai Viktor

Page 226: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

210

Navorski namun pada akhirnya ia tetap bersama Max setelah Viktor

Navorski namun pada akhirnya ia tetap bersama Max setelah Viktor

Navorski berusaha meraih hatinya. Ia juga mau membantu Viktor

Navorski ke New York dengan memberikan visa darurat satu hari.

Kemudian tokoh Ray Turman. Ia selalu menaati setiap perintah

Frank Dixon. Namun pada akhirnya ia mendukung Viktor Navorski ke

New York. Tokoh-tokoh inilah yang menjadi tokoh tirtagonis dalam

naskah film The Terminal.

b. Berdasarkan perwatakan

Asmara (1983:61) menjelaskan bahwa perwatakan

merupakan penampilan keseluruhan daripada ciri-ciri atau tipe-

tipe jiwa seorang tokoh dalam cerita lakon drama tersebut.

Pendapat senada dikemukakan oleh Sumardjo dan Saimi

K.M. (1997:145) yang menjelaskan bahwa tokoh-tokoh cerita

terutama tokoh-tokoh pentingnya, memiliki watak masing-masing

digambarkan dengan seksama oleh pengarang yang terampil.

Tokoh-tokoh itu dapat memiliki berbagai watak sesuai dengan

kemungkinan watak yang ada pada manusia, seperti jahat,

Page 227: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

211

sabar, peragu, periang, pemurung, berani, pengecut, licik, jujur

dan atau campuran beberapa di antara watak-watak itu.

Demikian pula dengan pendapat Siswanto (2008:143)

yang menyatakan bahwa pemberian watak pada tokoh suatu

karya oleh sastrawan disebut perwatakan. Hal ini sejalan

dengan pendapat Nensilianti (2003:84) dan Juanda (2003:20)

bahwa perwatakan ialah pelukisan mengenai tokoh cerita : baik

keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa

pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya

dan sebagainya. Begitu juga dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Maryani (2004:271) bahwa perwatakan

adalah penggambaran watak atau sifat tokoh. Kemudian Hendy

(1991:45) berpendapat bahwa perwatakan adalah sifat dan ciri

khas pelaku yang diceritakan. Bagaimana kualitas nalarnya,

sikapnya dan tingkah lakunya, kemauanya, pendiriannya,

temperamennya, jiwanya, dan sebagainya. Perwatakan

berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan

tertentu dan cara menggambarkan atau sifat tokoh.

Page 228: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

212

Tokoh sederhana, dalam bentuknya yang asli, adalah tokoh

yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat yang

tertentu saja. Sifat dan tingkah laku seorang tokoh sederhana

bersifat datar, monoton hanya mencerminkan satu watak tertentu

saja.

Tokoh sederhana dapat saja melakukan berbagai tindakan,

namun. Semua tindakannya itu akan dapat dikembalikan pada

perwatakan yang sabar.

Dalam naskah film The Terminal yang menjadi tokoh

sederhana adalah Viktor Navorski, Amelia Warren, Gupta Rajan, dan

Ray Turman.

Tokoh Viktor Navorski dari awal hingga akhir cerita hanya

menunjukkan watak yang sabar dan baik hati. Walaupun ia melakukan

berbagai tindakan, tindakan itu akan dapat dikembalikan ke

perwatakan yang sabar. Ketika tokoh Gupta Rajan dan Frank Dixon

marah padanya. Ia menghadapi dengan tenang. Ketika troli yang telah

dikumpulkannya diambil oleh petugas yang baru di angkat Frank

Dixon. Ia tenang ketika ia berkeliling mencari pekerjaan, tapi ditolak

dan ditertawakan. Ia pun tenang. Ketika Amelia Warren mengatakan

Page 229: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

213

bahwa ia tidak bisa bersamanya, meskipun ia telah berusaha menarik

perhatian Amelia. Ia pun pasrah dan membiarkan Amelia pergi.

Tindakan tersebut dapat dikembalikan ke perwatakan yang sabar.

Begitu juga dengan perwatakannya yang baik hati. Ia hendak

menolong seorang gadis remaja yang kesusahan menutup kopernya,

Menolong Amelia yang jatuh di lantai yang licin, menolong

Milodragovich keluar bisa membawa obat untuk ayahnya, berusaha ke

New York dan menepati janjinya pada ayahnya dan selalu menjaga

kaleng tempat tanda tangan yang telah dikumpulkan ayahnya. Semua

itu menunjukkan kebaikan hatinya.

Tokoh Amelia Warren hanya menunjukkan sikap yang baik hati

pada Viktor Navorski dan perasaan yang peka.

Tokoh Gupta Rajan hanya menunjukkan sikapnya yang setia

kawan walaupun awalnya ia curiga pada Viktor Navorski. Ia selalu

membantu Viktor Navorski, bahkan ia rela dideportase.

Tokoh Ray Turman hanya menunjukkan sikap setia pada Frank

Dixon. Ia selalu mematuhi perintah Frank Dixon dan selalu

mendampinginya.

Page 230: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

214

Selanjutnya, tokoh bulat adalah tokoh yang kompleks dan dapat

menampilkan watak dan tingkah laku bermacam-macam, bahkan

mungkinseperti bertentangan.

Dalam naskah film The Terminal, yang menjadi tokoh bulat adalah

tokoh Frank Dixon. Awalnya ia baik pada Viktor Navorski, tapi

akhirnya ia menjadi paranoid padanya. Frank Dixon juga dapat

bersifat pada atasannya (salchak), yang kemudian digantikannya,

menjadi komisaris lapangan di bandara, dan dapat bercanda pada tim

inspeksi pengelola bandara, namun, ia bersikap keras pada Viktor

Navorski.

Page 231: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

215

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian secara deskriptif, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, beberapa tokoh dalam naskah film The Terminal,

yaitu Viktor Navorski, Amelia Warren, Gupta Rajan, dan Ray

Turman, yang berkarakter baik dengan karakternya adalah baik

hati dan suka menolong, sabar, patuh pada peraturan, berbakti

pada orang tua, terbuka kepada orang lain, tidak ingin sendiri,

mudah terharu, bertanggung jawab, setia kawan, dan setia pada

atasan sedangkan tokoh Frank Dixon yang berkarakter buruk

dengan karakternya adalah paranoid, mudah curiga, licik,

pemarah dan pendendam

Kedua, hubungan karakter antartokoh dalam naskah film The

Terminal karya Sacha Gervasi dan Jeff Nalham dapat dilihat dari

dua segi. Menurut fungsi penampilan tokoh, tokoh Viktor Navorski

adalah tokoh protagonis, Frank Dixon adalah tokoh antagonis,

Page 232: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

216

sedangkan tokoh Amelia Warren, Gupta Rajan, Ray Turman

adalah tokoh tirtagonis. Menurut perwatakannya, tokoh Viktor

Navoski, Amelia Warren, Gupta Rajan, Ray Turman adalah tokoh

sederhana yaitu tokoh yang hanya menunjukkan satu segi,

misalnya baik saja atau buruk saja sedangkan tokoh Frank Dixon

adalah tokoh bulat yaitu tokoh yang hanya menunjukkan berbagai

segi baik buruknya, kelemahan dan kelebihannya.

B. SARAN

1. Pendekatan psikologi sastra sebaiknya digunakan dalam

meneliti karakter tokoh-tokoh dalam naskah film, karena dapat

mengungkapkan aspek-aspek kejiwaan setiap tokoh.

2. Pendekatan psikologi sastra sebaiknya lebih diperkenalkan

kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa strata maupun

mahasiswa program pasca sarjana, sehingga pendekatan

Page 233: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

217

psikologi sastra dalam penelitian karya sastra bisa lebih

didalami, dan dirasakan manfaatnya.

3. Agar peneliti selanjutnya, bisa melakukan penelitian sastra

denganmenggunakan pendekatan psikologi sastra pada objek

yang berbeda.

Page 234: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

218

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2008. Menulis Skenario Dasar. FLP Wilayah Lampung. Com.

Ali, Lukman, dkk. (Depdikbud). 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar

Baru Algensindo. Arsyad, Emy M. 1998. Analisis Karakter Tokoh Wanita dalam Novel

Masyitah Karya K. Ajib Rosidi. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: Program PascaSarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Asmara, Adhy. 1983. Apresiasi Drama untuk SLA. Yogyakarta: Nur

Cahaya Darmawan, Ahmad. 2013. Analisis Karakter Tokoh dan Alur dalam

Novel Pengembaran Hang Jebat Pencarian Merentas Zaman Karya Ashadi Zain dan Moh Dat Molok. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: Program PascaSarjana Universitas Muhammadiyah Makassar

Dola, Abdullah. 2007. Bahan Ajar Prosa, Fiksi, dan Drama. Makassar:

Badan Penerbit UNM. Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra.

Yogyakarta: MedPress. Galih. 2002. Pengertian Film. http/Wikipedia. Ensiklopedi bebas.co.id. Harjana, Andre. 1991. Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa. Hendy, Zaidan. 1991. Pelajaran Sastra. Jakarta: Grasindo. Hoerip, Satyagraha. 1982. Sejumlah Masalah Sastra. Jakarta: Sinar

Harapan. Juanda. 2003. Teori Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM

Page 235: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

219

Khafidhoh. 2012. Analisis dalam Mihrab Cinta Menurut Perspektif Dakwah Islam. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Lengkong, Naijan. 2008. Menulis Skenario Dasar. FLP Wilayah

Lampung.com Luxemburg, Jan van, dkk,. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Diterjemahkan

oleh Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia Maryani, Yani, dkk. 2004. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia.

Bandung: Pustaka Setia. Miarsari, Ratna Yani. 2008. Analisis Medan Makna pada Gaya Bahasa

Kiasan Dalam Naskah Trilogi Film Pirates Of Carribean. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: Program PascaSarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Mochtar, A. M. 1981., Teater. Makassar: Yayasan Ajuwara Muliana, Lia Lestari. 2008. Analisis Percakapan Pada Naskah Film The

Kingdom (Suatu Kajian Pragmatik). Tesis tidak diterbitkan. Makassar: Program PascaSarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nensilianti. 2003. Teori Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM Nevid, Jeffrey S, dkk. 2006. Psikologi Abnormal, Edisi lima, jilid 1.

Jakarta: Erlangga. Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press. Nurrohma, Okta V. 2012. Analisis Karakter dan Sifat Tokoh Sentral

Dalam Film Charlie The Chocolate Factory (Sebuah Pendekatan Psikologi Sastra). Tesis tidak diterbitkan. Makassar: Program PascaSarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Suhaeb. 1979. Karakterologi. Ujung Pandang: IKIP. Sari. 2007. Menulis Skenario Film. Pemanas. Wordbress.com Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo Sumardjo, Jacob dan Saini K.M., 1997. Apresiasi Kesusteraan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Page 236: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

220

Tanis, Nicholas. 2004. Sinema/Film, Apa itu?, Diterjemahkan oleh

Masbadar. Masbadar.blog. Tang, Muhammad Rapi. 2008. Teori Sastra yang Relevan (Sebuah

Alternatif Pengkajian Ilmiah. Makassar: UNM Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:

Angkasa Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra; Pengantar Teori Sastra.

Jakarta: Pustaka Jaya-Girimukti Pasaka Vivian, Jhon.2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Wahid, Sugirah. 2004. Kapita Selekta Kritik Sastra. Makassar: Berkah

Utami. Wahid, Sugirah. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Makassar : Berkah

Utami. Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusteraan.

Terjemahan Melani Budianto. Jakarta: Gramedia. Zaidan, Abdul Rozak,dkk., 1996. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai

Pustaka

Page 237: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

221

Lampiran 1. Sinopsis naskah film The Terminal karya Sacha Gervasi

dan Jeff Nalham

SINOPSIS NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA SACHA

GERVASI DAN JEFF NALHAM

Kisah ini berawal ketika Viktor Navorski tiba di Bandara

Internasional John F. Kennedy, New York, AS dari negara khayalan

yang dibuat untuk film di Eropa (bagian) Timur yang disebut Krakozhia.

Dia ditarik dari batas hak bea cukai karena mempunyai pasport yang

tidak berlaku/tidak sah dan dibawa ke kantor Frank Dixon, setelah Ray

Turman mengintrogasi Viktor Navorski dan mengambil paspor dan

tiketnya. Frank Dixon adalah direktur pabean. Rupa-rupanya, saat

Viktor dalam perjalanan ke New York, negaranya mengalami revolusi

yang sangat serius dan perubahan resim, menyebabkan pasport dan

visanya tidak berlaku/tidak sah. Karena Dixon melihat bahwa Navorski

tidak memahami penjelasannya, ia pun menjelaskan kepada Navorski

dengan menggunakan sebungkus keripik kentang dan apel. Ia juga

dibantu oleh Ray Turman.

Demikian rupanya sehingga Navorski tidak bisa masuk ke Amerika

Serikat tetapi dia juga tidak bisa kembali ke negaranya. Hal ini

menimbulkan masalah bagi Frank Dixon, seperti Viktor adalah “orang

yang tidak terima” sebagai orang yang jatuh ke dalam

ketidakberdayaan melewati jalan keluar. Saat Frank menginginkan

Page 238: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

222

Viktor pergi, dia tidak dapat memberitahukan secara spesifik untuk

melanggar hukum dan meninggalkan bandara, jadi dia mengatur

beberapa hal untuk mencoba dan menggoda Viktor untuk pergi. Ketika

Viktor meninggalkan bandara tanpa hak, dia akan ditangkap dan tidak

lama menjadi masalah Frank. Viktor, yang dalam ini tidak tahu

berbahasa Inggris, menerima dengan bijaksana rencana tersebut tapi

rencana tersebut tidak berhasil karena Viktor akhirnya tahu rencana

tersebut dan akhirnya Viktor tinggal Di bandara.

Selama Viktor tinggal di bandara, banyak peristiwa yang

dialaminya. Untuk tidur di bandara, Viktor harus tidur di kursi yang

berada di daerah lepas landas. Viktor membuat seperti tempat

menginap tunawisma di salah satu bagian terminal yang direnovasi.

Viktor juga menolong seorang gadis remaja yang kesusahan menutup

kopernya.

Viktor tidak bisa berbahasa Inggris. Ia hanya bisa berbahasa

Bulgaria. Ketika dia melihat tayangan di televisi dan membaca

subtitelnya, ia hanya mengerti kata “Krakozhia”, yaitu nama negaranya

sendiri. Ia juga melihat tayangan televisi yang menayangkan perang

yang terjadi di negaranya. Ia berteriak minta tolong. Namun, tak

seorang pun yang memperdulikannya sebab bahasa yang

digunakannya tidak mengerti orang lain. Ia pun belajar bahasa Inggris

dengan membandingkan buku panduan karya Fyodor versi bahasa

Krakozhia dengan versi berbahasa Inggris dan menonton siaran CNN

Page 239: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

223

dan membaca subtitelnya. Akhirnya ia bisa berbahasa Inggris dengan

lancar. Viktor tidak mempunyai uang sama sekali. Jadi, sebagian besar

ia hanya makan saltine dan ketchup. Untuk memperoleh pendapatan,

dia menemukan akal dengan mengambil seperempat dari setiap kereta

barang yang dikembalikannya, sampai Frank mengupah seseorang

untuk mengembalikan kereta barang tersebut, sehingga Viktor

kehilangan uangnya. Ia berkeliling mencari pekerjaan. Pada akhirnya

Viktor mendapatkan pekerjaan sampingan dengan menolong

mengerjakan pembangunan di bandara. Hal itu terjadi setelah ia iseng

mengerjakan tembok bangunan yang direnovasi dengan memberikan

hiasan pinggiran tembok. Ia bekerja dengan berjoget karena ia

menikmati pekerjaannya. Hasil kerjanya disukai oleh pengawas

renovasi bandara yang melihat hal tersebut keesokan harinya. Ia pun

bekerja di tempat tersebut.

Lebih dari sembilan bulan, Viktor terpaksa tinggal di bangunan

bandara, tidak dapat menginjakkan kakinya di Amerika Serikat atau

kembali ke rumah. Dia berteman dengan pegawai bandara, seperti

Enrique Cruz, Jpe Mulroy, Gupta Rajan, Opsir Torres dan seorang

pramugaria Amelia Wareen.

Viktor dan Enrique sejak melihat Viktor akrab dan bisa membuat

Opsir Torres tertawa. Melihat hal tersebut, Enrique yang mencintai opsir

Torres, meminta tolong kepada Viktor untuk mencarikan informasi

tentang opsir Torres. Viktor menyanggupinya. Ia mendatangi opsir

Page 240: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

224

Torres setiap hari dan memberi tahu Enrique informasi yang

didapatkannya hari itu. Enrique sangat senang. Enrique juga mengajak

Viktor bermain kartu bersama. Ia tidak pernah curiga pada Viktor

walaupun Rajan pernah mengungkapkan kecurigaannya. Akhirnya

karena bantuan Viktor, Enrique menikah dengan Opsir Torres.

Sedangkan Viktor mulai berteman dengan Joe Mulroy ketika

Enrique megajak Viktor ikut bermain kartu. Ia sama sekali tidak curiga

pada Viktor walaupun Rajan pernah mengunkapkan kecurigaannya. Ia

sangat baik pada Viktor.

Lain halnya dengan Gupta Rajan. Awalnya ia curiga pada Viktor

dan mengungkapkan hal tersebut pada Enrique dan Joe. Ia marah

pada Viktor bila bertemu dengannya. Ia curiga melihat Viktor

memberikan kupon payless shoes kepada Amelia. Ia menyangka Viktor

adalah mata-mata. Ia bahkan tidak mau bermain kartu dengan Viktor

ketika Enrique mengajaknya ikut bermain kartu. Akhirnya ia berkawan

baik dengan Viktor ketika terbukti bahwa Viktor bukan nmata-mata.

Viktor menyukai Amelia telah mempunyai pacar yang mempunyai

istri. Amelia tidak bisa meninggalkan pacarnya karena seksnya yang

luar biasa. Inilah yang diceritakan Amelia kepada Viktor. Amelia sangat

terbuka pada Viktor. Ia juga menceritakan sejarah Napoleon dan

croissant pada Viktor karena ia menyukai sejarah. Ia pun melakukan

apa saja untuk menarik perhatian Amelia, menbuatkan 1000 air

Page 241: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

225

mancur, seperti hadiah yang diberikan Napoleon Josephine menang di

Bavaria, mengajaknya makan malam, dan lain-lain.

Cruz, Mulroy, Rajan mengetahui Viktor menyukai Amelia. Mereka

pun membantu Viktor, dengan masuk ke ruangan penyimpanan data

untuk mencari informasi tentang Amelia, menghalangi jalan Amelia agar

Viktor dapat bertemu dengannya, dan menjadi pelayan saat Viktor dan

Amelia makan malam bersama.

Sementara itu, Dixon selalu mengamati tingkah laku Viktor. Ia

heran melihat Viktor tetap di bandara tanpa berusaha untuk keluar dari

bandara. Ia melakukan apa pun agar Viktor keluar dari bandara, seperti

ingin menerapkan tentang hukum perlindungan orang asing yang takut

pulang ke negerinya. Ia bahkan menceritakan hal-hal buruk tentang

Krakozhia agar Viktor menyatakan ketakutan terhadap negerinya

walaupun pada akhirnya ia gagal karena Viktor tidak takut pada

negerinya, mengangkat petugas untuk bantuan penumpang sehingga

Viktor tidak mempunyai uang, menghubungi pihak berwajib agar Viktor

ditangkap tapi tak satupun yang mau menerimanya dan ia pun marah

karena. Ia semakin marah dan benci pada Viktor ketika Viktor

menolong Milodragovich. Ia merasa ditentang oleh Viktor. Ia pun

melakukan segala cara Viktor tidak ke New York.

Suatu hari, Viktor menjelaskan kepada Amelia bahwa alasan

kunjungannya ke kota New York adalah mengumpulkan sebuah tanda

tangan dari pemain saxophone jazz tenor, Benny Golson. Ayahnya

Page 242: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

226

yang telah meninggal adalah seorang pecinta jazz. Dia telah

menemukan foto “Great day in Harlem” pada surat kabar Hungaria

tahun 1958, dan berjanji akan mengumpulkan tanda tangan dari semua

57 musisi jazz terutama yang ada dalam foto. Lebih dari empat puluh

tahun kemudian, dia melaksanakan pengumpulan tanda tangan mereka

semua, kecuali satu orang: Benny Golson. Viktor ingin mengoleksi

tanda tangan terakhir ini untuk mewujudkan impian ayahnya.

Pada akhirnya, Amelia mampu memberikan Viktor satu hari bebas

masuk ke New York dan di hari sama perdamaian dideklarasikan di

Krakozhia beberapa bulan setelah awal revolusi. Cruz, Mulroy, dan

beberapa orang di bandara turut senang. Mereka minum dan

bergembira untuk merayakannya bersama Viktor. Viktor bermaksud

menngunakan hari tersebut untuk menyempurnakan alasannya ke New

York, tetapi Frank menginginkan di di pesawat, kembali ke Krakozhia

dan menganacam akan dideportase Rajan ke India dan Enrique Cruz

dengan tuduhan pencurian dan alasan pemerasan kotor lainnya. Viktor

tidak ingin teman-temannya mendapatkan masalah. Jadi, Viktor

memutuskan untuk pulang ke New York. Ia hanya diam saat Mulroy

dan Curz mencegahnya, serta hanya bertatap muka dengan Rajan

yang menyebutnya pengecut (karena dia tidak tahu pengorbanan Viktor

yang telah dibuat). Ketika Rajan mempelajari kebenaran, dia berlari di

atas tarmac untuk mengehentikan pesawat Viktor, dengan alat

pengepel di tangan dan pendiam yang teguh. Pesawat Viktor pun

Page 243: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

227

tertunda dan dia memutuskan pergi ke New York setelah itu. Cruz,

Mulroy dan Opsir Torres mendukungnya. Dixon mencoba

mencegahnya dengan memerintahkan Ray Turman berjaga di puntu

bersama beberapa petugas pabean. Namun, Ray Turman membiarkan

Viktor ke New York. Dixon marah melihat tersebut. Ia pun buru-buru

turun ke lantar dasar untuk mencegah Viktor tapi terlambat.

Ketika Viktor memnaggil taxi menuju Ramada In, 161 Lexington

Avenue, di New York, di mana Benny Golson tampil, dia melihat Amelia

keluar dari taxi dan Amelia memberikannya sebuah senyuman sayu.

Viktor akhirnya menghadiri pertunjukkan Benny Golson dan

mengumpulkan tanda tangan, yang akhirnya melengkapi koleksi. Lalu,

Viktor pergi dan memanggil taxi, memberitahukan kepada supir bahwa

dia ingin pulang ke rumah.

Page 244: TESIS KARAKTER TOKOH NASKAH FILM THE TERMINAL KARYA …

228

IDENTITAS PENULIS

-Sitti Zulliani Z, S.Pd. Lahir tiga puluh empat tahun yang lalu. Tepatnya di Ujung Pandang, 18 Juli 1981. Alamat Sekolah: SMK Negeri 1 Limbung Kabupaten Gowa. Alamat rumah Jalan Pramuka Poros Limbung Desa Maccini Baji Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. HP. 081242614089. Lahir sebagai anak ke-1 dari lima bersaudara, jalinan cinta suci kedua orang tua tercinta H. M. Zulkani Sanusi Dg. Gassing dan Hj. Ikmalia Malik. Penulis dibesarkan dan dididik tanpa kemanjaan benda mewah dalam lingkungan

desa yang tenang dan asri. Penulis mulai mengenyam pendidikan di SDN Limbung Putri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tahun 1988-1993. Penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa tahun 1993-1996. Selanjutnya, ke SMK Negeri 1 Limbung tahun 1996-1999. Pada tahun itu pula penulis diterima di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH), Fakultas FKIP, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Perjuangan di bangku Perguruan Tinggi selesai pada tahun 2003 dengan predikat “Coumlaude 2”. Tahun 2015 penulis adalah mahasiswa pada Program Pascasarjana (S-2) Unismuh Makassar, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 1999 penulis kembali ke tengah-tengah masyarakat yang beragam menerapkan ilmu yang telah didapat. Penulis mulai mengajar di SMP Negeri 1 pallangga (2004- sekarang), kemudian menjadi guru bantu Yayasan di SMK Farmasi Syekh Yusuf Al-Makassari di Sungguminasa (2008-sekarang). Penulis juga mengajar di Stikes Syekh Yusuf Al-Makassari Sungguminasa (2011-sekarang). Menikah dengan lelaki pujaannya Muh. Nur Qadar Fattah, S.T pada 28 Oktober 2002 dan dikaruniai 4 orang anak.