tesis/pengaruh... · menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul pengaruh ... tesis....
TRANSCRIPT
PENGARUH MODEL PAKEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI
MOTIVASI BELAJAR SISWA SD NEGERI
DI KECAMATAN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2008/2009
(Studi Eksperimen pada kelas V SDN di Kecamatan Wonogiri)
Tesis
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
SETYA WIDODO
S 810108021
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
ii
Pengaruh model pakem terhadap prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan
ditinjau dari motivasi belajar siswa SD Negeri di Kecamatan Wonogiri tahun
ajaran 2008/2009 (studi eksperimen pada kelas V SDN di Kecamatan Wonogiri)
Disusun oleh:
Setya Widodo
S810108021
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Dewan Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I Prof. Dr. Sunarwan, M.Pd ..................... ................. Pembimbing II Drs. Sukamto, M.Sc ..................... ................. NIP.
Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd NIP. 130367766
iii
PENGARUH MODEL PAKEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI
MOTIVASI BELAJAR SISWA SD NEGERI
DI KECAMATAN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2008/2009
(Studi Eksperimen pada kelas V SDN di Kecamatan Wonogiri)
Disusun oleh:
SETYA WIDODO
S 810108021
Telah disetujui dan disahkan oleh tim Penguji
Pada Tanggal : .
Jabatan Nama Tanda tangan
Ketua : Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd ………….…
Sekretaris : Dr. Nunuk Suryani, M.Pd ………….… Anggota Penguji :
1. Prof. Dr. Sunarwan, M.Pd ………….… 2. Drs. Sukamto, M.Sc ..…………..
Surakarta, Mei 2009
Mengetahui
Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc Ph.D. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. NIP 131 472 192 NIP 130 367 766
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Setya Widodo
NIM : S 810108021
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis yang berjudul PENGARUH
MODEL PAKEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
SISWA SD NEGERI DI KECAMATAN WONOGIRI TAHUN AJARAN
2008/2009 (Studi Eksperimen pada kelas V SDN di Kecamatan Wonogiri),
adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis
tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Mei 2009
Yang membuat pernyataan
Setya Widodo
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”Sesungguhnnya setelah kesusahan itu ada kemudahan maka apabila kamu
selesai (dari urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu menggantungkan harapan”
(Al-Insyiroh : 6-8)
”Allah mengangkat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-
orang yang dikaruniai ilmu pengetahuan beberapa derajad”
(Al-Mujadalah ayat 11)
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada
1. Istriku tercinta Sri Poncosusilowati dan anak-
anakku tersayang Ikhsan, Taufik dan Arum yang
setia mendampingi dalam perjuangan meraih
cita-cita.
2. Sahabat yang selalu tulus ikhlas memotivasi dan
mengabdi kepada bangsa, negara dan agama.
3. Almamaterku yang telah berjasa.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan yang telah
memberikan rahmat kepada penulis, sehingga dapat, menyelesaikan penulisan
tesis ini dengan lancar. Tesis ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan
dalam mencapai derajat magister program studi teknologi pendidikan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan
tesis, terutama kepada: :
1. Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc Ph.D. selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah berkenan memberikan
kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
2. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd, sebagai Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
telah memberikan ijin penelitian.
3. Prof. Dr. Sunarwan, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah membimbing
dengan penuh kesabaran dan ketelitian sehingga dapat terselesaikannya
penyusunan tesis ini.
4. Drs. Sukamto, M.Sc, selaku pembimbing II atas kesediannya memberikan
arahan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
5. Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah memberikan bekal
ilmu kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya tesis ini.
6. Tim penguji tesis Program Pascasarjana UNS yang telah berkenan menguji,
memberi saran dan bimbingan untuk penyempurnaan tesis ini.
7. Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Wonogiri yang telah
memberian ijin melaksanakan penelitian di wilayah kerjanya.
vii
8. Kepala Sekolah SDN 4 Wonogiri dan SDN 8 Wonogiri yang telah bersedia
berpartisipasi dalam penelitian dan penulisan tesis ini.
9. rekan-rekan yang telah membantu dalam bentuk moril, materiil, waktu dan
tenaga sehingga terselesaikannya penelitian ini yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti mendapat balasan
dari Tuhan Yang Maha Esa dan akhirnya penulis mengharapkan hasil penelitian
ini dapat berguna bagi perkembangan pendidikan, khususnya di Kecamatan
Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Semoga karya sederhana ini ada gunanya
walaupun tak seberapa dalam khasanah pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Surakarta, Mei 2009
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ....................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN TESIS ............................................................................. iii
PERNYATAAN ........................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
ABSTRAK .............................................................................................. xv
ABSTRACT ............................................................................................
..................................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................... 8
D. Perumusan Masalah ...................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ......................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ....................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori .............................................................. 11
ix
1. Model Pembelajaran............................................... 11
2. Motivasi Belajar Siswa............................................ 24
3. Hakikat Belajar dan Prestasi Belajar ....................... 27
4. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ......... 31
B. Penelitian yang Relevan................................................. 33
C. Kerangka Berpikir ........................................................ 34
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ..................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 38
B. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan
Sampel........................................................................... 38
C. Rancangan Penelitian ................................................... 39
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 43
F. Uji Coba Instrumen ...................................................... 44
G. Teknik Analisis Data .................................................... 49
BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data............................................................... 52
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ............................ 67
C. Pengujian Hipotesis ...................................................... 68
D. Rangkuman Pengujian Hipotesis .................................. 71
E. Pembahasan Hasil Penelitian......................................... 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 76
B. Implikasi ....................................................................... 77
x
C. Saran-saran .................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 81
LAMPIRAN ................................................................................ 83
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Rancangan Penelitian Faktorial 2x2.................................... 40
Tabel 2. Rangkuman Data Prestasi Belajar PKn ........................................... 53
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn Secara Keseluruhan ...... 54
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan
Model PAKEM.................................................................. 55
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan
Model Pembelajaran Konvensional ..................................... 57
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan
Motivasi Belajar Rendah ............................................................... 58
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan
Motivasi Belajar Tinggi.................................................................. 60
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan Model
PAKEM dengan Motivasi Belajar Rendah ......................... 61
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan Model
PAKEM dengan Motivasi Belajar Tinggi .......................... 63
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional dengan Motivasi Belajar Rendah .... 64
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional dengan Motivasi Belajar Tinggi ...... 66
Tabel 12. Uji Normalitas .............................................................................. 67
Tabel 13. Uji Homogenitas Variansi ............................................................ 68
Tabel 14. Hasil Uji Analisis Variansi Two Way .......................................... 69
Tabel 15. Tabel Kesimpulan Hasil Penelitian .............................................. 71
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Berpikir ....................................................................... 36
Gambar 2. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn Secara Keseluruhan ....... 54
Gambar 3. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model PAKEM .. 56
Gambar 4. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional ........................................................ 57
Gambar 5. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan
Motivasi Belajar Rendah ............................................................. 59
Gambar 6. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan
Motivasi Belajar Tinggi .............................................................. 60
Gambar 7. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model
PAKEM dengan Motivasi Belajar Rendah ................................. 62
Gambar 8. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model
PAKEM dengan Motivasi Belajar Tinggi ................................... 63
Gambar 9. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional dengan Motivasi Belajar Rendah .. 65
Gambar 10. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
1.1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................. 83
1.2. Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar PKn........... 92
1.3. Instrumen Angket Motivasi Belajar PKn ......................... 93
1.4. Kisi-kisi Butir Soal Tes Prestasi (Tes Obyektif) ............. 103
1.5.Soal Try Out Tes Prestasi PKn ........................................ 105
1.6.Soal Tes Prestasi PKn ..................................................... 109
Lampiran 2. Uji Coba Instrumen Penelitian
2.1. Analisis Uji Validitas Dan Perhitungan Reliabilitas
Motivasi Belajar PKn ................................................ 115
2.2. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar............... 120
2.3. Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar ................... 122
2.4. Analisis Hasil Ui Coba Tes Kemampuan Dasar PKn . 123
2.5. Hasil Uji Validitas Tes Prestasi Belajar PKn .............. 126
2.6. Uji Reliabilitas Tes Prestasi Belajar PKn ................... 127
2.7. Daftar Rekapitulasi Skor Kemampuan Awal Siswa
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ........... 128
2.8. Hasil Uji Beda Mean atara kelompok dengan
pembelajaran PAKEM dan Konvensional .................. 129
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian
3.1. Data Hasil Instrumen Motivasi Belajar
(Kelompok Kontrol) ................................................... 130
3.2. Data Hasil Instrumen Motivasi Belajar
(Kelompok Eksperimen) ............................................ 132
xiv
3.3. Data Hasil Tes Prestasi Belajar PKn (Kelompok
Kontrol) .................................................................... 134
3.4. Data Hasil Tes Prestasi Belajar PKn
(Kelompok Eksperimen) .......................................... 136
3.5. Hasil Tes Prestasi Belajar PKn Dengan
Model Pembelajaran Konvensional ........................... 138
3.6. Hasil Tes Prestasi Belajar PKn Dengan Model PAKEM 139
3.7. Tabel Kerja Analisis Variansi Dua Jalan..................... 140
3.8. Tabel Persiapan Perhitungan Statistik F untuk
Anava Dua Jalan ...................................................... 142
Lampiran 4. Pengujian Persyaratan Analisis
4.1. Uji Persyaratan Analisis ............................................... 143
Lampiran 5. Hasil Analisis dan Pengujian Hipotesis
5.1. Deskripsi Data Khusus ................................................ 145
5.2. Perhitungan Statistik F dalam Analisis Variansi .......... 147
5.3. Kesimpulan Hasil Analisis Data dengan Anava ............ 150
5.4. Uji Beda Mean dengan Menggunakan Uji Scheffe ....... 151
Lampiran 6. Tabel Signifikasi
6.1. Tabel Signifikasi r ....................................................... 157
6.2. Tabel Signifikasi F ...................................................... 158
xv
ABSTRAK
Setya Widodo. S 810108021. Pengaruh Model Pakem Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa SD Negeri Di Kecamatan Wonogiri Tahun Ajaran 2008/2009 (Studi Eksperimen pada kelas V SDN di Kecamatan Wonogiri). Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). perbedaan pengaruh antara model PAKEM dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar PKn siswa SD Negeri di Kecamatan Wonogiri, 2). perbedaan pengaruh antara motivasi belajar pada kategori tinggi dan motivasi belajar kategori rendah terhadap prestasi belajar PKn siswa SD Negeri di Kecamatan Wonogiri, dan 3). interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar PKn siswa SD Negeri di Kecamatan Wonogiri.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan desain faktorial 2 x 2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Wonogiri. Teknik sampling menggunakan Multistage cluster random sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 orang siswa. Instrumen untuk mengambil data berupa tes prestasi belajar mata pelajaran PKn dan Motivasi Belajar. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas variansi, dengan taraf signifikansi penelitian sebesar 5%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Ada perbedaan
pengaruh yang signifikan antara model PAKEM dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri (F hitung > F tabel atau 16,81 > 4,02) sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya, (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar siswa pada kategori tinggi dan kategori rendah terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri (F hitung > F
tabel atau 18,04 > 4,02) sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya, (3). Ada interaksi pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri (F hitung > F tabel atau 4,80 > 4,02) sehingga hipotesis yang dikemukakan teruji kebenarannya.
xvi
ABSTRACT Setya Widodo, S. 810108021. “The Effect of PAKEM Model on Students’ Learning Achievement in Civic Education Viewed from Students’ Motivation (An Experimental Research at State Elementary Schools in Wonogiri Subdistrict)”. Thesis. Education Technology Study Program, Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta, 2009
The objective of this research is to find out (1) whether there is a
significant effect difference between Active, Creative, Effective, and Amusing Learning Model (known as the Contextual Model or PAKEM Model) and the conventional model on students’ learning achievement in Civic education, (2) whether there is a significant effect difference between low motivation and high motivation on students’ learning achievement in Civic education, and (3) whether there is a significant effect interaction between the two learning models and students’ learning motivation on their learning achievement in Civic education.
This experimental research follows 2 x 2 factorial design. The population of the study were fifth graders of state elementary schools in Wonogiri Subdistrict. The samples of the research were 60 students selected with Multistage-cluster random sampling technique. Two tests were administered to gather data for this study. These include an achievement test in Civic education and a motivation test. The research data were analyzed using two-path variance analysis with prerequisite analysis test, that is normality test and variance homogenity test with the significant level 5%.
Based on the findings of this research, it is concluded that 1) there is a significant effect difference between Active, Creative, Effective, and Amusing Learning Model (known as the Contextual Model or PAKEM Model) and the conventional model on students’ learning achievement in Civic education at state elementary schools in Wonogiri Subdistrict (F count > F table or 16.81 > 4.02), which means that the proposed hypothesis was confirmed, (2) there is a significant effect difference between low motivation and high motivation on students’ learning achievement in Civic education at state elementary schools in Wonogiri Subdistrict (F count > F table or 18.04 > 4.02), which means that the proposed hypothesis was accepted, and (3) there is a significant effect interaction between the two learning models and students’ learning motivation on their learning achievement in Civic education at state elementary schools in Wonogiri Subdistrict (F count > F table or 4.80 > 4.02), which means that the proposed hypothesis was confirmed.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan dasar serta
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang. Untuk merealisasi landasan konstitusional, secara operasional diatur
dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pasal 13 Undang-undang No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa jalur pendidikan
terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi (Sisdiknas, 2003:9).
Pendidikan Dasar merupakan pendidikan yang melandasi pendidikan menengah
yang berbentuk Sekolah Dasar atau bentuk lain dan Sekolah Menengah Pertama
atau bentuk lain yang sederajat.
Permasalahan di bidang pendidikan yang dihadapi adalah berlangsungnya
pendidikan yang kurang bermakna bagi pengembangan pribadi dan watak peserta
didik, yang berakibat hilangnya kepribadian dan kesadaran akan makna hakiki
kehidupan. Mata pelajaran yang berorientasi akhlak dan moralitas serta
pendidikan agama kurang diberikan dalam bentuk latihan-latihan pengalaman
untuk menjadi corak kehidupan sehari-hari (GBHN 1999-2004: 12).
xviii
Kualitas pendidikan khususnya pada jalur pendidikan formal di setiap
jenjang pendidikan sekolah yang dilaksanakan kurang merata. Kualitas
pendidikan yang dilaksanakan di sekolah sangat berkaitan dengan terwujudnya
peningkatan sumber daya manusia sebagai modal yang cukup penting dalam
proses pembangunan bangsa. Pembangunan kualitas manusia Indonesia yang
dipublikasikan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa /United
Nation Development Programme menempati peringkat ke 110 dari 173 negara
didunia ( UNDP, 2005).
Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya faktor dari dalam siswa sebagai pebelajar dan faktor lingkungan.
Faktor lingkungan terutama lingkungan sekolah yaitu proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang berkualitas dapat mempengaruhi, dalam arti
meningkatkan prestasi belajar siswa. Sesuai yang dikemukakan oleh Nana
Sudjana, (1988:40), bahwa kedua faktor tersebut (kemampuan siswa dan kualitas
pembelajaran) mempunyai hubungan yang lurus dengan hasil belajar siswa.
Artinya semakin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pembelajaran semakin
tinggi pula hasil belajar yang dicapai siswa. Untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan, guru menempati posisi yang
amat penting, karena guru merupakan pengelola dalam proses pembelajaran yang
telah dibekali berbagai disiplin ilmu. Dapat dikatakan keberhasilan dalam proses
belajar mengajar yang bertanggung jawab adalah guru. Oleh karena itu dalam
meningkatkan kualitas pendidikan sangat dibutuhkan guru yang professional.
Namun kenyataan di sekolah kadang dijumpai adanya guru memandang pekerjaan
mengajar adalah pekerjaan rutin yang telah menjadi kebiasaan dari hari ke hari
xix
dan tahun ke tahun, kurang disertai adanya suatu perubahan kearah yang lebih
inovatif. Guru menganggap telah terbiasa dengan cara dan gaya mengajar yang
telah lama dilakukan itu sudah terasa mencukupi. Dalam situasi yang demikian
tidak ada dinamika, tidak ada inovasi dan kekreatifan guru untuk mengembangkan
pembelajaran kearah yang lebih baik. Akibatnya hasil / prestasi belajar yang
dicapai siswa dari tahun ke tahun relatif sama bahkan mengalami penurunan,
sedangkan ilmu pengetahuan di lain pihak berkembang dengan cepat.
Guru sebaiknya bersedia meninggalkan cara mengajar dan kebiasaan lama
atau secara konvensional yang berpusat pada guru, untuk beralih pada pola-pola
mengajar yang berpusat pada diri siswa dengan cara melibatkan siswa secara
aktif. Dengan melibatkan siswa secara aktif, baik fisik, mental, intelektual,
maupun sosial maka melalui proses pembelajaran dapat dicapai tujuan
pembelajaran yang optimal. Guru memberi kesempatan yang lebih luas kepada
siswa untuk terlibat langsung dan berperan aktif dalam proses pembalajaran, baik
secara konvensional maupun secara bersama-sama dalam kelompok kecil ataupun
didalam kelas.
Upaya pencapaian prestasi belajar siswa secara optimal, pemanfaatan model
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan sangatlah diperlukan.
Selaras apa yang dikemukakan oleh Elly & Gerlach, (1980: 174), bahwa model
harus di dasarkan pada sejumlah tujuan yang telah dirumuskan dan disesuaikan
kondisi siswa. Prestasi belajar siswa yang optimal memerlukan motivasi guru
dalam memilih model yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.
Dengan demikian variasi model pembelajaran menjadi faktor dominan dalam
menopang upaya pencapaian prestasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan
xx
pendapat Winkel (1989: 262), “bahwa penerapan model yang tepat, ditunjang
pengolahan materi pelajaran dan kontrol terhadap prestasi belajar siswa akan
menampakkan hasil belajar yang optimal”.
Guna keperluan itulah penguasaan guru atas berbagai model pembelajaran
atau model pembelajaran menjadi penting, khususnya model pembelajaran yang
menekankan siswa aktif. Pola pembelajaran konvensional yang mengutamakan
siswa hanya mendengarkan dan menyaksikan guru mendemonstrasikan, harus
sudah jauh-jauh ditinggalkan. Pembelajaran harus menempatkan siswa sebagai
subyek yang mampu merencanakan belajarnya, menggali dan menginterpretasi
materi pembelajaran, berinteraksi, saling bekerja sama, sehingga meningkatkan
proses demokratis.
Model PAKEM merupakan singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru
harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari
si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan
proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru
tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu
menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang
lain.
xxi
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan
adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time
on task”) tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian
terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah
cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang
harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab
pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika
pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka
pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Aspek penting yang turut memberi pengaruh pada proses belajar adalah
motivasi (Toeti Soekamto & Udin Saripudin Winataputra, 1997: 38). Hal ini,
karena motivasi belajar berperan penting dalam memberikan gairah dan semangat
dalam belajar, sehingga siswa yang memiliki motivasi tinggi akan mempunyai
energi yang kuat untuk melakukan belajar. Di samping itu, motivasi akan
memberikan arah yang jelas dalam aktivitas belajar sehingga siswa yang memiliki
motivasi tinggi, akan memiliki dua sayap yang kokoh untuk mencapai ketinggian
prestasi, yaitu sayap energi dan sayap tujuan (Winkel, 1996: 150-151).
Menurut Sadiman A.M. (2001: 38), motivasi menduduki tiga fungsi
penting dalam belajar, yaitu (1) sebagai pendorong aktivitas belajar, (2)
menentukan arah belajar dan (3) penyeleksi tindakan belajar. Dengan demikian,
jika siswa memiliki motivasi yang kuat atau tinggi dalam belajar, ia akan
xxii
mencapai prestasi yang tinggi dan jika motivasi siswa rendah maka prestasi siswa
pun rendah pula.
Siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih berpengaruh terhadap
guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran yang lebih efektif. Bilamana
motivasi sudah tertanam pada setiap siswa akan membuahkan motivasi bagi siswa
untuk mengembangkan kemampuan setelah siswa mendapatkan berbagai
pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya.Motivasi yang ada pada siswa
akan semakin berkembang karena seringkali siswa akan dihadapkan pada berbagai
kebutuhan yang diperlukan di antaranya kebutuhan ingin tahu lebih banyak
tentang pembelajaran yang diterima, kebutuhan akan kepuasan dan sebagainya.
Mengingat betapa pentingnya pemilihan model pembelajaran yang tepat agar
dapat menumbuhkembangkan motivasi dan meningkatkan prestasi belajar
siswa secara optimal, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut
dalam penelitian tesis dengan judul “ Pengaruh Model PAKEM Terhadap
Prestasi Belajar PKn Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa SD Negeri Di
Wonogiri Tahun Ajaran 2008/2009 (Studi Eksperimen pada kelas V SDN di
Kecamatan Wonogiri)”.
B. Identifikasi Masalah.
Dari uraian latar belakang masalah diatas permasalahannya menjadi jelas,
bahwa guru SD harus mampu mengembangkan kemampuan profesionalnya
untuk merancang model pembelajaran dan mengelola proses kegiatan belajar
mengajar yang dapat menumbuhkembangkan situasi belajar yang berorientasi
xxiii
pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa yang optimal. Hal
ini menunjukkan banyaknya permasalahan yang harus dihadapi antara lain:
1. Bagaimana cara merancang dan menyusun model pembelajaran yang dapat
menumbuhkembangkan situasi belajar yang berorientasi pada peningkatan
kualitas dan hasil belajar yang optimal.
2. Model pembelajaran konvensional yang dilaksanakan secara klasikal di SD
belum membawa pada pengembangan pribadi, watak dan kesadaran peserta
didik akan makna hakiki kehidupan serta mencapai belajar secara
optimal.
3. Model pembelajaran manakah yang diperlukan dapat mengarah pada
peningkatan kualitas pembelajaran yang pada gilirannya dapat
menumbuhkembangkan kepribadian, kesadaran dan hasil belajar yang
optimal.
4. Apakah model PAKEM dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran dan
hasil belajar peserta didik?
5. Apakah motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi prestasi
belajar?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan peneliti,
maka dalam penelitian ini dibatasi pada masalah model pembelajaran dan
pengaruhnya terhadap prestasi siswa ditinjau dari motivasi belajar dengan batasan
sebagai berikut:
xxiv
1 Model pembelajaran dibatasi pada model PAKEM dan model pembelajaran
konvensional.
2. Prestasi belajar PKn dibatasi pada skor atau hasil belajar dalam bentuk
angka yang diperoleh melalui penilaian setelah mengikuti proses kegiatan
belajar mengajar PKn siswa SD Negeri di Kecamatan Wonogiri
3. Motivasi dibatasi pada motivasi belajar kategori tingkat tinggi dan
motivasi belajar kategori tingkat rendah pada siswa SD Negeri di
Kecamatan Wonogiri.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang di kemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah yang akan dicari pemecahannya sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan pengaruh antara model PAKEM dan model
pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar PKn siswa SD Negeri
di Kecamatan Wonogiri ?
2. Apakah ada perbedaan pengaruh antara motivasi belajar pada kategori
tinggi dan motivasi belajar kategori rendah terhadap prestasi belajar
PKn siswa SD Negeri di Kecamatan Wonogiri?
3. Apakah ada interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar PKn siswa SD Negeri di Kecamatan
Wonogiri?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
xxv
1. Adanya perbedaan pengaruh antara model PAKEM dan model
pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar PKn siswa SD Negeri
di Kecamatan Wonogiri.
2. Adanya perbedaan pengaruh antara motivasi belajar pada kategori tinggi
dan motivasi belajar kategori rendah terhadap prestasi belajar PKn siswa
SD Negeri di Kecamatan Wonogiri.
3. Adanya interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar PKn siswa SD Negeri di
Kecamatan Wonogiri.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif
bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, khususnya dalam
bidang pendidikan PKn serta sebagai bahan acuan pada penelitian yang sejenis
di masa mendatang.
b. Manfaat Praktis
1. Dengan diketahui model pembelajaran yang tepat diharapkan guru mampu
mengatasi kesulitan atau kasus yang dihadapi.
2. Sebagai bahan pemikiran bagi guru PKn untuk mengetahui peranan
model pembelajaran dan motivasi siswa agar prestasi belajar mata
pelajaran PKn meningkat.
xxvi
3. Sebagai tambahan informasi kepada lembaga pendidikan di SD
pada khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar.
4. Sebagai bahan pertimbangan dan pengembangan penelitian yang
relevan pada masa yang akan datang.
xxvii
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Model Pembelajaran
Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan. Menurut Toeti Soekamto dan Udin
Sarifudin (1996:78), model pembelajaran didifinisikan sebagi suatu kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagi
pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian aktivitas belajar
mengajar benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara
sistematis.
Model pembelajaran mengambarkan keseluruhan urutan alur langkah-
langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran.
Bentuk pembelajarannya menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang
perlu dilakukan oleh guru atau siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan
tugas-tugas khusus apa yang perlu dilakukan oleh siswa.
Model pembelajaran merupakan aktualisasi dari model belajar; yang
hakekat nya membantu para siswa memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai,
cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan juga mengajar cara-cara
bagaimana mereka belajar. Proses belajar mengajar tidak hanya memiliki makna
xxviii
deskriftif dan kekinian, akan tetapi juga bermakna prospektif dan berorentasi masa
depan. Penggunaan model pembelajaran tertentu memungkinkan guru dapat
mencapai tujuan tertentu dan berorentasi pada jangka panjang. Sebagaimana
dikemukakan Bruce Joyce and Marsya Weil (2000: 6)”:
“Model of teaching are really model of learning. As we help students acquire information, ideas, skill, values, ways of thinking, and means of expressing themselves, we are also teaching them how to learn. In fact most important long term outcome of instruction may be the students in creased capabilities to learn more easily and effectively in the future, both because of the knowledge and skill they have mastered learning procces. Ada empat ciri khusus model pembelajaran yang tidak dimiliki oleh model
atau prusedur yang lain, yaitu ( 1) rasional teoritik logis yang disusun oleh para
pengembangnya, (2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (3) tingkah laku mengajar
yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil dan (4)
lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat dicapai.
Ketepatan implementasi model pembelajaran berdasar ciri-ciri tersebut akan
mendukung salah satu fungsi model pembelajaran sebagai sarana komunikasi
yang penting dalam proses pembelajaran
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, model pembelajaran
memiliki banyak ragam, diantaranya sebagaimana dijelaskan Bruce Joyce (2000,
29- 109) meliputi:
a. Social Familly of Model (Kelompok Model Sosial). Yang termasuk model
kelompok sosial (cooperative learning) meliputi: Pathner in learning, Role
Playing, Jurisprudential, inquiry, personality and learning still, inquiry on
social models.
xxix
b. The Information Processing familly of Models (Kelompok Model Pengolahan
Informasi) terdiri dari The Basic Educative Models, Attaining Concept,
Scientific inquiry and inquiry trainning (Penelitian ilmiah dan Latihan
penelitian; pembelajarann berbasis masalah) memorizations, Synectics,
Learning from presentations, Developing Intelect, inquiry of information
processing models,
c. The Personal Familly of Models (Kelompok Model Personal) terdiri dari Non
Directive Teaching, Concept of Self, Inquiry on personal models,
d. The Behavioral System Familly of Models (Kelompok Model Sistem Perilaku)
terdiri dari Mastery Learning on Progammed Instructions, Direct Instructions,
Learning from Simulations, Inquiry on behaviorel models.
Atas dasar berbagai pandangan tersebut dapat kita rumuskan bahwa model
pembelajaran menggambarkan kerangka konseptual dengan langkah-langkah
prosedur tertentu dalam mengimplementasikan proses pembelajaran. Pemilihan
model pembelajaran yang tepat akan sangat membantu para siswa dalam
meningkatkan kemampuan belajarnya. Sebaliknya pemilihan model
pembelajaran yang tidak tepat akan membawa dampak ketidakefektifan
pembelajaran itu sendiri. Untuk itu berbagai pertimbangan harus diperhatikan
dalam perancangan dan penentuan model pembelajaran yaitu karakteristik
siswa, kemampuan, sarana prasarana pendidikan, daya dukung maupun
karakteristik pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai yang akan disampaikan.
a. Model PAKEM
1). Konsep PAKEM
xxx
Model PAKEM merupakan salah satu model belajar mengajar, dimana
dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
PAKEM merupakan pembelajaran dengan menerapkan Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Secara garis besar, didalam pembelajaran
PAKEM guru dapat menerapkan beberapa hal sebagai berikut:
1). Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2). Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan
cocok bagi siswa
3). Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
4). Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok
5). Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya
2). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM
Terdapat beberapa hal yang dapat diperhatikan agar jalannya
pembelajaran dapattercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu :
xxxi
a). Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak
desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau
anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat
itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya
sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu
lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat
anugerah Tuhan tersebut. Suasana pembelajaran yang ditunjukkan dengan
guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang
menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan,
misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud.
b). Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan) perbedaan konvensional perlu diperhatikan dan
harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak
selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan
kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan
mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan
sehingga anak tersebut belajar secara optimal
c). Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan
atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
xxxii
pengorga-nisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu,
anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan
pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk
berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan
bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas
secara perorangan agar bakat individunya berkembang.
d). Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal tersebut
memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis
masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua
jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan
imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas
guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sesering-seringnya
memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan
yang dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih baik daripada
yang dimulai dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup
(jawaban betul hanya satu)
e). Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disaran-kan dalam
PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi
ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan
diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan
inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja
xxxiii
perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar,
peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang
kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan
baik, dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan rujukan ketika
membahas suatu masalah
f). Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) me-rupakan sumber yang sangat kaya
untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat ber-peran sebagai media belajar,
tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Peng-gunaan lingkungan
sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar.
Belajar dengan menggunakan ling-kungan tidak selalu harus keluar kelas.
Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya
dan waktu. Pe-manfaatan lingkungan dapat mengembang-kan sejumlah
keterampilan seperti meng-amati (dengan seluruh indera), mencatat,
merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan,
dan membuat gambar/diagram
g). Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik
pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri
dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten
memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan.
xxxiv
Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi
pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka
h). Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan
sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok
serta siswa duduk saling ber-hadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang
sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik.
Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan
gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif
mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut
disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya
menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu
sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan
dengan ‘PAKEM’
3). Pengelolaan Kelas PAKEM
Seting kelas yang konstruktif didasarkan pada nilai-nilai konstruktif dalam
proses belajar, termasuk kolaborasi, otonomi individu, refleksi, relevansi pribadi
dan pluralisme. Seting kelas yang konstruktif akan memberikan kesempatan aktif
belajar. Mengacu pada pendekatan holistik dalam pendidikan, seting kelas
konstruktif merefleksikan asumsi bahwa proses pengetahuan dan pemahaman
akuisisi adalah benar-benar melekat pada konteks sosial dan emosional saat
xxxv
belajar. Karakteristik seting kelas konstruktif untuk belajar adalah
terkondisikannya belajar secara umum, instruksi, dan belajar bersama.
Lima metode kunci untuk merancang seting kelas yang konstruktif , yaitu;
1) melindungi pemelajar dari kerusakan praktik instruksional dengan
mengembangkan otonomi dan kontrol pemelajar, mendorong pengaturan diri dan
membuat instruksi secara pribadi yang relevan dengan pemelajar, 2) menciptakan
konteks belajar yang mendorong pengembangan otonomi pribadi; 3)
mengkondisikan pemelajar dengan alasan-alasan belajar dalam aktivitas belajar;
4) mendorong pengaturan diri dengan pengembangan keterampilan dan tingkah
laku yang memungkinkan pemelajar meningkatkan tanggung jawab dalam
belajarnya; dan 5) mendorong kesadaran belajar dan pengujian kesalahan (Hadi
Mustofa, 1998).
Penataan dan atau pengelolaan kelas dalam PAKEM perlu
mempertimbangkan enam elemen Constructivist Learning Design (CLD) yang
dikemukakan oleh Gagnon and Collay, yaitu situation, groupings, bridge,
questions, exhibit, and reflections.
Situation, terkait dengan hal-hal berikut; apa tujuan episode pembelajaran
yang akan dicapai, apa yang diharapkan setelah siswa keluar ruangan kelas,
bagaimana mengetahui bahwa siswa telah mencapai tujuan, tugas apa yang
diberikan kepada siswa untuk mencapai tujuan, bagaimana deskripsi tugas
tersebut (as a process of solving problems, answering question, creating
metaphors, making decisions, drawing conclusions, or setting goals).
Grouping, dapat dilakukan berdasarkan karakteristik siswa atau didasarkan
pada karakteristik materi.
xxxvi
Bridge, terkait dengan; aktivitas apa yang dipilih untuk menjembatani
atara pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya dengan pengetahuan baru
yang akan dibangun siswa.
Question, pertanyaan apa yang dapat membangkitkan tiap elemen desain
(panduan pertanyan apa yang dapat mengintrodusir situasi, menata
pengelompokan, dan membangun jembatan), pertanyaan klarifikasi apa yang
digunakan untuk menengetahui cara berpikir dan aktivitas belajar siswa.
Exhibit, bagaimana siswa merekan dan memamerkan kreasi mereka
melalui demonstrasi cara berpikir mereka dalam menyelesaikan dan atau
memenuhi tugas.
Reflections, bagaimana siswa melakukan refleksi dalam menyelesaikan
tugas mereka, apakah siswa ingat tentang (feeling, images, and language of their
thought), apa sikap, proses, dan konsep yang akan dibawa siswa setelah keluar
kelas.
b. Model Pembelajaran Konvensional
Pendekatan konvensional merupakan pendekatan pembelajaran yang
masih banyak dilaksanakan di sekolah saat ini, yang urutan kegiatan
pembelajarannya meliputi uraian, contoh, dan latihan. (Basuki Wibawa dan Farida
Mukti, 1991:5). Woolfolk & Nicolich (1984 : 240) menyatakan “The conventional
approach is appropriate for teaching the concepts, certain problem arise”
(Pendekatan konvensional sesuai untuk mengajarkan konsep, masalah yang
timbul). Pendekatan konvensional dilakukan dengan mengkombinasikan
bermacam- macam metode pembelajaran. Dalam prakteknya metode ini berpusat
xxxvii
pada guru (teacher centered). Metode pembelajaran yang dilakukan berupa
metode ceramah, pemberian tugas dan tanya jawab.
Metode ceramah dilakukan dengan menyampaikan informasi untuk
menumbuhkan motivasi yang lebih menarik. Dalam kegiatan ini, guru berusaha
menempatkan diri sebagai sosok yang memberikan pengalaman pada siswa,
sehingga siswa puas. Woolfolk & Nicolich (1984 : 24) mengemukakan bahwa
langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain; “Like introducing the new
topic for orienting, motivating.........students in the new york; or summarizing
daily and weekly work or lesson at the end of unit reviewing; suplementing
students information and recitation” (memberikan kata pengantar topik baru
sebagai orientasi, memotivasi, menumbuhkan daya tarik siswa pada tugas baru,
atau membuat ringkasan kegiatan sehari-hari, dan tugas mingguan atau akhir unit
pelajaran memberikan penjelasan ulang, memberikan informasi tambahan dan
memberikan tugas).
Metode pemberian tugas lebih dikenal dengan pekerjaan rumah.
Pemberian tugas dapat pula dikerjakan di luar rumah atau di laboratorium.
Engkoswara (1984: 103) berpendapat bahwa metode pemberian tugas adalah
suatu cara pembelajaran yang memberikan kesempatan guru dengan murid
merencanakan bersama-sama soal atau suatu kegiatan yang harus diselesaikan
murid dalam jangka waktu tertentu.
Penerapan metode ini bertujuan : 1). Untuk mengetahui apakah
pengetahuan yang harus dimiliki murid benar-benar sudah tertanam di dalam
ingatannya; 2). Untuk mengetahui murid sudah dapat menangkap pelajaran seperti
yang dimaksudkan guru; 3). Untuk mengetahui apakah jalan pikiran murid sudah
xxxviii
betul dan sudah menuju problem yang harus dipecahkan; 4). Untuk menekankan
bagian pelajaran yang di pandang penting; 5). Untuk memperkuat asosiasi antara
pertanyaan dan jawaban; 6). Untuk membiasakan murid menghadapi pertanyaan-
pertanyaan.
Percival dan Elington dalam Indrastoeti S.P ( 1999; 43) menamakan
pendekatan konvensional dengan strategi yang berpusat pada guru ( the teacher
sentered approach). Dalam pendekatan yang berpusat pada guru, hampir seluruh
kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh guru. Seluruh sistem diarahkan
kepada rangkaian kejadian yang rapi dalam lembaga pendidikan, tanpa ada usaha
untuk mencari dan menerapkan pendekatan belajar yang berbeda sesuai dengan
tema dan kesulitan belajar setiap individu.
Karakteristik pendekatan konvensional adalah sebagai berikut: 1) guru
menganggap kemampuan siswa sama, 2). Menggunakan kelas sebagai satu-
satunya tempat belajar, 3). Mengajar lebih banyak menggunakan metode ceramah,
4). Pemisahan antar bidang studi nampak jelas, 5). Memberikan kegiatan yang
tidak bervariasi, 6). Berkomuikasi dengan satu arah, 7). Iklim belajar menekankan
pada pencapaian efek instruksional berdasarkan orientasi kelompok, 8).mengajar
hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar dan informasi dari guru, 9).
Hanya menilai hasil belajar.
Menurut beberapa teori di atas dapat di rumuskan bahwa pendekatan
konvensional yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran
yang mengkombinasikan metode ceramah, tanya jawab dengan pemberian tugas.
Pendekatan ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
pendekatan konvensional antara lain: (1) menghemat waktu dan biaya dengan
xxxix
alat-alat pembelajaran yang sederhana dan anak dapat mempelajari materi
pelajaran yang lebih banyak; (2) siswa dapat mengorganisasi pertanyaan-
pertanyaan yang lebih baik dan bebas atas materi pelajaran yang di ajarkan; (3)
siswa yang mempunyai kemampuan lebih banyak membantu temannya untuk
dapat memahami materi pelajaran sehingga tidak perlu untuk menemukan konsep
secara mandiri; (4) guru lebih mudah memahami kemampuan dan karakteristik
siswa.
Kelemahan pendekatan konvensional antara lain: (1) pengalaman siswa
sangat bergantung pada pengetahuan dan pengalaman guru; (2) guru aktif
mentransfer pengetahuannya, sedang siswa hanya menerima pengetahuan dari
guru, (3) penyebaran kawasan tujuan instruksional tidak memungkinkan siswa
untuk belajar aktif, apabila mengalami proses pengkajian pada tingkat kebenaran
yang mendalam atau suatu generalisasi tidak terjadi.
2. Motivasi Belajar Siswa
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara
relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktik atau penguatan ( reinforced practice) yang dilandasi
tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik,
berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan
belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya
xl
adalah adanya penghargaaan, lingkungan belajar yang kondusif,
dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua
faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga
seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang
lebih giat dan semangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu
mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam
belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai
berikut : (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan
cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5)
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (6) adanya
lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.(Hamzah B. Uno,
2007 : 23).
b. Peranan Motivasi Dalam Belajar Dan Pembelajaran
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami
dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu
yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, anatar lain dalam : (1)
xli
menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (2)
memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (3) menentukan
ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (4) menentukan
ketekunan belajar.(Hamzah B. Uno, 2007 :27).
c. Teknik-Teknik Motivasi Dalam Pembelajaran
Menurut Hamzah B. Uno (2007 : 34 -37 )ada beberapa teknik
motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai
berikut :
1. Pernyataan penghargaan secara verbal.
2. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.
3. Menimbulkan rasa ingin tahu.
4. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa.
5. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.
6. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam
belajar.
7. Gunakan kaiatan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan
suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami.
8. Menuntut siswa untuk menggunakan hal –hal yang telah
dipelajari sebelumnya.
9. Menggunakan simulasi dan permainan.
10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
kemahirannya di depan umum.
xlii
11. Menguranagi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan
siswa dalam kegiatan belajar.
12. Memahami iklim sosial dalam sekolah.
13. Memanfatkan kewibawaan guru secara tepat.
14. Memperpadukan motif-motif yang kaut.
15. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
16. Merumuskan tujuan-tujuan sementara.
17. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai.
18. Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para siswa.
19. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.
20. Memberikan contoh yang positif.
Motivasi belajar merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap penguasaan kompetensi dasar mata pelajaran. Dengan
memiliki motivasi belajar tinggi diduga penguasaan kompetensi
dasar mata pelajaran siswa akan tinggi pula. Sebaliknya apabila
motivasi belajar rendah diduga penguasaan kompetensi dasar
mata pelajaran siswa rendah pula.
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dengan pendekatan PAKEM, motivasi belajar siswa penting untuk
diperhatikan. Motivasi belajar perlu dibangkitkan pada saat
memulai dan sepanjang pelajaran berlangsung. Penerapan
pendekatan PAKEM dan motivasi belajar siswa yang tinggi akan
berpengaruh positif terhadap penguasaan kompetensi dasar mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan demikian
xliii
penerapan pendekatan PAKEM dan motivasi belajar yang tinggi
diduga berpengaruh lebih baik daripada penerapan pendekatan
konvensional. Maka diduga ada pengaruh yang berarti dari
penerapan pendekatan PAKEM terhadap penguasaan kompetensi
dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas V
Sekolah dasar ditinjau dari motivasi belajar siswa.
3. Hakikat Belajar dan Prestasi Belajar
a. Hakikat Belajar
Berbagai definisi belajar dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut.
Menurut Sardiman AM.(1990:24), belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses
interaksi antara diri manusia dengan lingkungannnya, yang mungkin berwujud
pribadi, fakta, konsep, ataupun teori. Belajar pada hakekatnya merupakan
proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang terjadi secara sadar
melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku itu dapat
bersifat aktual ataupun potensial. Jadi dalam belajar harus ada kesadaran atau
kesengajaan pada diri individu untuk merubah tingkah lakunya menjadi lebih
baik, baik perubahan itu bersifat aktual maupun potensial. Dalam belajar harus
melalui interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan alamiah maupun
lingkungan sosial.
Sejalan dengan pendapat tersebut di atas Winkel (1989: 36), menyatakan
bahwa “belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap”. Perubahan itu
xliv
secara relatif bersifat konstan dan berbekas. Dari definisi tersebut, dalam belajar
individu harus melakukan aktivitas, baik mental maupun emosional. Belajar
harus melalui interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial. Hasil belajar berupa perubahan tingkah laku dalam aspek
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.
Menurut Gagne (1975: 3), belajar sebagai perubahan dalam disposisi atau
kapabilitas manusia selama periode waktu tertentu yang disebabkan oleh adanya
pengalaman bukan karena faktor pertumbuhan. Perubahan itu dapat diamati
dalam bentuk tingkah laku yang dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.
Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi seseorang/siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya
berubah dari waktu sebelum seseorang/siswa mengalami situasi itu ke waktu
sesudah seseorang/siswa mengalami situasi tadi. Menurut definisi ini pengaruh
faktor luar atau kondisi lingkungan sangat besar, sehingga terjadi perubahan
tingkah laku pada diri seseorang antara sebelum belajar dengan sesudah belajar.
Maka inti dari proses belajar adalah perlunya penguasaan prasyarat dari luar
yang digunakan sebagai landasan untuk menguasai bentuk perilaku yang
diharapkan.
Dari rumusan pengertian belajar tersebut pada hakekatnya belajar
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) Belajar merupakan suatu proses, yaitu
siswa atau individu yang belajar harus melakukan sesuatu dalam kurun waktu
tertentu. (2) Belajar merupakan aktivitas mental, yaitu siswa/individu yang
belajar harus melakukan aktivitas baik jasmaniah maupun rokhaniah, terutama
aktivitas rokhaniah seperti berpikir, merasakan, mengamati, berfantasi, dan lain
xlv
sebagainya. (3) Belajar menghasilkan perubahan pada diri ndividu, perubahan
sebagai hasil belajar tersebut bersifat menetap/permanen dalam jangka waktu
yang relatif lama, baik bersifat aktual ataupun potensial. (4) Perubahan itu
ditandai dengan diperolehnya kemampuan baru, penambahan dalam aspek
pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. (5) Perubahan itu diperoleh
secara sadar yaitu dengan melalui usaha, latihan dan adanya pengalaman.
b. Hakikat Prestasi Belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka
menerima pengalaman belajar dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar pada
dasarnya adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti kegiatan
belajar. Prestasi belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, simbol,
huruf, ataupun kalimat.
Beberapa pendapat mengenai pengertian prestasi belajar antara lain
menurut Singgih D.Gunarsa (1990: 75), bahwa “prestasi belajar adalah hasil
maksimum yang dapat dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha belajar”.
Menurut Syaifudin Azwar ( 2000: 13), prestasi belajar adalah hasil yang telah
dicapai oleh siswa dalam belajar. Jadi prestasi belajar adalah merupakan
penilaian hasil-hasil kegiatan belajar pada diri siswa setelah melakukan
proses kegiatan belajar.
Hakikat prestasi belajar menurut Mulyono Abdurrahman (2003: 37),
menyatakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar”. Sedangkan menurut John M. Keller dalam
Mulyono Abdurrahman (2003: 38), bahwa ”hasil belajar adalah sebagai
keluaran dari suatu sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa
xlvi
informasi”. Selanjutnya dikemukakan bahwa hasil belajar adalah prestasi
aktual yang ditampilkan oleh anak. Menurut Romiszowski dalam Mulyono
Abdurrahman (2003: 38), menyatakan bahwa “hasil belajar merupakan keluaran
(outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (inputs)”. Masukan dari sistem
tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah
perbuatan atau kinerja (performance). Menurutnya perbuatan merupakan
petunjuk proses belajar telah terjadi, dan hasil belajar dapat dikelompokkan ke
dalam dua macam, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri
dari empat kategori, yaitu (1) pengetahuan tentang fakta, (2) pengetahuan
tentang prosedur, (3) pengetahuan tentang konsep, dan (4) pengetahuan tentang
prinsip. Keterampilan juga terdiri empat kategori yaitu (1) keterampilan untuk
berpikir atau keterampilan kognitif, (2) keterampilan untuk bertindak atau
keterampilan motorik, (3) keterampilan bereaksi atau bersikap, dan (4)
keterampilan berinteraksi.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 238), prestasi belajar dipengaruhi
oleh faktor intern dan faktor ekstern yang di alami dan dihayati siswa yang
berpengaruh terhadap proses belajar adalah 1).Sikap siswa terhadap belajar, 2)
Motivasi belajar, 3). Konsentrasi belajar, 4). Kemampuan mengolah bahan
belajar, 5). Kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar, 6). Kemampuan
menggali hasil belajar yang telah tersimpan, 7). Kemampuan berprestasi atau
unjuk hasil belajar, 8). Rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan
belajar dan kebiasaan belajar. Faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi hasil
belajar antara lain : 1). Guru sebagai pembimbing siswa, 2). Sarana dan
xlvii
prasarana belajar, 3). Kondisi pembelajaran, 4). Kebijakan penilaian, 5).
Kurikulum yang diterapkan, dan lingkungan sosial siswa.
Dari uraian tersebut dapat di tarik simpulan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang telah di capai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar
yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dapat dinyatakan
dengan simbol-simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
kualitas kegiatan individu dalam periode tertentu.
4. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
1) Pengertian dan Tujuan
Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan
sebagai wahana untuk memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari
segi agama,sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh
Pancasila dan UUD 1945. ( Departemen Pendidikan Nasional 2005 : 33)
Adapun tujuan mata pelajaran Pendidikan kewarganegaran adalah
mengembangkan kompetensi sebagai berikut : (1)memiliki kemampuan berpikir
secara rasional, kritis, dan kreatif, sehingga mampu memahami berbagai wacana
kewarganegaraan.(2). Memiliki ketrampilan intelektual dan ketrampilan
berpartisipasi secara demokratis dan bertanggung jawab.(3) memiliki watak dan
kepribadian yang baik, sesuai dengan norma- norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara ( Kurikulum PKn SD, 2004:2-3)
Melihat dari penjelasan tersebut,menjadi jelas bahwa orientasi dasar
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan nilai. Beberapa nilai dasar yang
xlviii
menjunjung derajat kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan yang secara kodrat
dilahirkan sebagai makhluk sosial dan secara kehendak merupakan makhluk sosial
mendapat penekanan yang demikian tinggi. Nilai ketuhanan yang tercermin pada
menjunjung tinggi keluhuran, kekudusan dan penyemaian hati nurani bertuhan
dikembangkan melalui pendidikan ini. Demikian pula dengan nilai-nilai
kemanusiaan seperti menjunjung tinggi keadilan, kebersamaan dan penghormatan
atas eksistensi orang lain mendapat porsi yang demikian tinggi. Nilai yang tidak
kalah pentingnya adalah pembelajaran tentang nilai-nilai demokratis, dan patriotis
merupakan isi materi pelajaran yang diharapkan akan melahirkan jiwa bela negara
yang tulus dan berani.
2) Evaluasi dan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu, bahwa secara
material, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki karakteristik yang khas.
Kekhasan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan disetiap jenjang
pendidikan adalah penekanannya dalam hal afeksi. Dalam hal ini berarti tidak
mengabaikan ranah kognitif dan psikomotorik, sejauh itu relevan dengan tujuan
pembelajaran baik secara umum maupun khusus.
Sebagai alat ukur, untuk memperoleh akurasi yang tepat, penilaian memiliki
sejumlah prinsip. Terdapat delapan prinsip yang harus diperhatikan dalam
melakukan penilaian Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu (1) menyeluruh,(2)
berkesinambungan, (3) berorientasi pada tujuan, (4) obtektif, (5) terbuka,(6)
kebermaknaan, (7) kesesuaian, dan (8) mendidik. Adapun teknik penilaian yang
digunakan untuk mengukur prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan terdiri
atas dua bentuk umum , tes, dan non tes. Dalam bentuk tes, bentuk soal sangat
xlix
bervariasi dari pilihan ganda sampai esai. Bentuk nontes dapat berupa observasi,
skala sikap, sosio metri, dan wawancara ( Departemen Pendidikan Nasional, 2000:
35 – 39)
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya variasi pengaruh
model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar, yaitu:
1. Pengaruh Model Pembelajaran Yurisprudensial dan rasa percaya diri terhadap
prestasi belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Siswa Sekolah
Pertama ( Hartanto, 2004). Penelitian tersebut mengkontraskan salah satu
model pembelajaran yang senada dengan PAKEM yaitu pembelajaran
Yurisprudensial dan Sosiodrama. Dari penelitian tersebut terbukti terdapat
perbedaan pengaruh yang signifikan pembelajaran yurisprudensial dan sosio
drama terhadap prestasi belajar, terdapat perbedaan pengaruh rasa percaya
diri terhadap hasil belajar dan terdapat interaksi pengaruh antara model
pembelajaran dan rasa percaya diri terhadap hasil belajar. Penelitian terdahulu
menunjukkan adanya pengaruhmodel pembelajaran terhadap tingkat
partisipasi siswa yang pada gilirannya mampu meningkatkan prestasi belajar
siswa
2. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran tematik dan konvensional
terhadap penguasaan kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan pada siswa kelas iii sekolah dasar ditinjau dari motivasi
belajar (Dewi Pujianti, 2004). Dimana dalam penelitian tersebut dengan hasil
l
yang signifikan menyatakan bahwa motivasi belajar siswa sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar PKn.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Model Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan
Model pembelajaran adalah kegiatan guru dalam proses belajar mengajar
yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada siswa. Model
pembelajaran yang baik adalah yang dapat menjamin tercapainya tujuan
pembelajaran secara efektif, efisien dan ekonomis. Model pembelajaran yang
baik, harus dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara fisik, mental,
intelektual maupun sosial.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku menggunakan
salah satu model pembelajaran saja, melainkan dapat menggunakan berbagai
model pembelajaran sehingga jalannya proses pembelajaran tidak membosankan
bagi peserta didik. Ketika guru mengajar dalam satu kelas dengan menggunakan
model PAKEM tentu saja perhatian guru di dalam pengelolaan kelas ditujukan
pada adanya kerjasama antar masing-masing individu dalam kelompok kecil atau
kelompok yang lebih besar agar terjadi interaksi edukatif secara terus menerus.
Dalam kelompok ini para siswa belajar dengan cara kerjasama terhadap materi
pelajaran diolah secara kerjasama
Dengan demikian berdasarkan kerangka pemikiran
tersebut dapat diduga penggunaan model pembelajaran
yang tepat baik model PAKEM maupun model pembelajaran
li
konvensional yang kondusif dapat berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi belajar secara optimal.
2. Pengaruh Motivasi Belajar Tinggi dan Rendah terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Kewarganegaraan.
Seseorang tidak akan merasakan kepayahan sebagai
sebuah kesia-siaan jika dalam melakukan usaha tersebut ia
mengetahui urgensinya atau akan mendapatkan imbalan yang
menggembirakan. Kesadaran dan harapan tersebut yang
menggerakkan usahanya itu. Dengan kata lain, kesadaran dan
harapan adalah rangsangan untuk menumbuhkan motivasi.
Berarti, motivasi akan menjelmakan kekuatan yang besar untuk
mencapai tujuan tertentu termasuk dalam mencapai keberhasilan
belajar.
Sebagai daya dorong, pengarah dan kekuatan, peranan
motivasi sangat menentukan terhadap hasil belajar. Motivasi
belajar yang rendah akan menghasilkan kualitas hasil belajar
yang rendah pula. Sebaliknya, motivasi belajar yang tinggi akan
memberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar.
3. Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Suasana belajar yang
kondusif untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, dan suasana emosi
yang penuh kegembiraan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap prestasi
belajar. Demikian juga dengan motivasi, seseorang yang mempunyai motivasi
lii
yang kuat terhadap mata pelajaran tertentu akan berusaha untuk meraih nilai yang
tinggi terhadap mata pelajaran tersebut. Selanjutnya motivasi itu mendorongnya
untuk lebih bersemangat dalam belajar. Menjadi jelas, bahwa terdapat interaksi
pengaruh penerapan model PAKEM dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
Pendidikan Kewarganegaraan.
Model Pembelajaran Motivasi
PAKEM (A)
Konvensional (B)
Tinggi (T) AT BT Rendah (R) AR BR
Keterangan :
A : Model Pakem T : Motivasi Belajar Tinggi
B : Model Konvensional R : Motivasi Belajar Rendah
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D.Pengajuan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara model PAKEM dan model
pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKN
siswa SD di Kecamatan Wonogiri.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar siswa pada
kategori tinggi dan kategori rendah terhadap prestasi belajar mata
pelajaran PKN siswa SD di Kecamatan Wonogiri.
liii
3. Ada interaksi pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKN siswa SD di
Kecamatan Wonogiri.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kecamatan Wonogiri Kabupaten
Wonogiri dan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2008/2009
B. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, Suharsimi Arikunto,
(1993:102). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar
(SD) Negeri di Kecamatan Wonogiri.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sudjana (1996: 6), sampel adalah sebagian yang diambil
dari populasi. Suharsimi Arikunto, (1993 :104) menjelaskan “sampel
adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Sampel-sampel
yang diambil harus representatif dan mewakili sifat populasi. Dalam
penelitian ini sebagai sampel adalah siswa kelas V SD Negeri 4
Wonogiri dan kelas V SD Negeri 8 Wonogiri.
liv
38
3. Teknik Pengambilan Sampel (Teknik Sampling)
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel digunakan multi stage
cluster random sampling atau pengambilan sampel acak dalam kluster berstrata
(Nana Syandih Sukmadinata, 2006 : 253), dengan tahapan sebagai berikut:
Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam pengambilan
sampel adalah :
a. Dari populasi 55 SD Negeri di Kecamatan Wonogiri yang ada dalam
wilayah 8 gugus diambil satu gugus secara acak dan terpilih gugus melati,
kemudian dari gugus melati diambil secara acak dua sekolah yang
memiliki kualitas sama yaitu terpilih SD Negeri 4 dan SD Negeri 8
Wonogiri.
b. Masing-masing sekolah terpilih diambil satu kelas V sebagai sampel
penelitian. Pengambilan satu kelas terpilih ini tetap berdasarkan kesetaraan
kualitas.
c. Dua kelas terpilih dari dua sekolah terpilih pada tahap kedua tersebut
selanjutnya diklasifikasi menjadi dua yaitu satu kelas eksperimen dengan
model PAKEM dan satu kelas kontrol dengan perlakuan pendekatan
konvensional.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang melibatkan dua
variabel bebas dan satu variabel terikat, dengan menggunakan rancangan faktorial
2x2. Faktor pertama yang merupakan variabel bebas adalah model PAKEM dan
lv
model pembelajaran konvensional, merupakan variabel aktif, “yaitu yang
dimanipulasi”. Faktor kedua adalah motivasi belajar dengan kategori tingkat
tinggi yaitu jika skor motivasi belajar siswa diatas rata-rata maka siswa yang
bersangkutan dikelompokkan kedalam kategori tinggi, dan jika skor motivasi
belajar siswa dibawah rata-rata maka siswa yang bersangkutan dikelompokkan ke
dalam kategori tingkat rendah. Motivasi merupakan variabel yang diukur tetapi
tidak dimanipulasi. Variabel terikat adalah prestasi belajar PKn siswa
kelas V SD.
Adanya beberapa faktor dari masing-masing variabel bebas yang
dilibatkan, maka pada penelitian ini menggunakan rancangan faktorial
2x2, yang matriknya disajikan sebagai berikut:
Tabel.1. Rancangan Penelitian Faktorial 2x2.
Model Pembelajaran Faktor A
Faktor B PAKEM (a1) Konvensional
(a2)
Tinggi (b1) A1 b1 A2 b1 Motivasi
Belajar Rendah (b2) A1 b2 A2 b2
Keterangan:
albl : Kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan model PAKEM yang
memiliki motivasi tinggi.
a1b2 : Kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan model PAKEM yang
memiliki motivasi rendah
a2b1 : Kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran
konvensional yang memiliki motivasi tinggi
a2 b2 : Kelompok siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran
konvensional yang memiliki motivasi rendah.
a1 : Model PAKEM.
lvi
a2 : Model pembelajaran konvensional.
b1 : Motivasi belajar kategori tinggi.
b2 : Motivasi belajar kategori rendah
lvii
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian.
Untuk dapat melaksanakan pengukuran variabel penelitian secara kuantitatif
maka variabel yang akan diukur dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
berikut:
1. Model PAKEM merupakan salah satu model belajar mengajar, dimana
dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian
rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan
gagasan. PAKEM merupakan pembelajaran dengan menerapkan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
2. Model pembelajaran konvensional adalah merupakan siasat kegiatan
belajar yang menitik beratkan pada aktivitas belajar konvensional, siswa
secara perseorangan melakukan aktivitas belajar menurut cara dan
kemampuannya sendiri menuju tercapainya tujuan. Dalam pembelajaran
konvensional setiap peserta didik dapat belajar sendiri sesuaai dengan cara
dan kemampuan masing-masing, serta tidak bergantung pada orang lain.
Pembelajaran secara konvensional tidak hanya ditujuan kepada seseorang
saja, melainkan pada sekelompok siswa dengan memperhatikan, mengakui
dan melayani perbedan-perbedaan individu, sehingga memungkinkan
berkembangnya potensi-potensi yang dimiliki masing-masing individu.
3. Prestasi belajar PKn adalah skor atau angka yang diperoleh seorang siswa
setelah mengikuti proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran mata
pelajaran PKn. Skor yang diperoleh siswa dengan mengikuti tes akhir
setelah perlakuan .
lviii
4. Motivasi pada dasarnya adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
5. Adapun dalam penyusunan instrumen angket motivasi belajar diperlukan
beberapa indikator adalah sebagai berikut :
1) Keseriusan dalam mengikuti pelajaran :
• Mampu mengerjakan tugas pelajaran.
• Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
• Memusatkan perhatian dalam belajar.
2) Kondisi belajar :
• Memiliki minat yang kuat.
• Memiliki dorongan / semangat.
• Kemantapan dan keteguhan hati.
• Memiliki tujuan yang jelas.
• Mampu mengatasi masalah.
3) Percaya diri :
• Memiliki identitas diri.
• Mampu menghargai pendapat orang lain.
• Selalu berusaha dalam mencapai hasil atau prestasi yang baik.
• Mampu bekerja sama dengan temannya.
lix
4) Mengambil keputusan secara tepat :
• Disiplin dalam belajar.
• Berusaha menepati rencana yang dibuat.
• Dapat memilih mana yang lebih penting.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memilih teknik pengumpulan data, perlu dipertimbangkan dari
berbagai segi. Karena kualitas data ditentukan oleh alat pengukurnya, apabila alat
pengukurnya cukup valid dan reliabel maka datanya juga akan memiliki validitas
dan reliabilitas. Data merupakan faktor penting yang harus dikumpulkan dan siap
diolah. Pengumpulan data tersebut untuk memperoleh data atau keterangan yang
benar dan dapat dipercaya. Dalam penelitian ini digunakan teknik angket dan
teknik tes.
1. Teknik Angket
Angket dalam penelitian ini merupakan instrumen untuk memperoleh data
tentang motivasi belajar siswa. Konsep motivasi dijajabarkan dalam komponen-
komponen/indikator menjadi deskriptor kemudian dalam bentuk
pernyataan/pertanyaan. Instrumen angket berbentuk skala, karena skala
merupakan seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada tingkah laku untuk
mengukur motivasi belajar terhadap prestasi belajar PKn. Motivasi dapat diukur
dengan menggunakan alat ukur tes motivasi verbal dan skala sikap kreatif. (Utami
Munandar, 1999: 70). Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat,
perhatian, motivasi yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai dan
hasilnya dalam bentuk rentangan nilai angka sesuai dengan kreteria yang dibuat
peneliti. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua kategori, yakni
lx
pernyataan positif dan pernyataan negatif. Skala sikap yang digunakan dalam
penelitian pendidikan ini adalah skala model Likert dengan 5 rentangan pilihan,
yaitu: Sangat Sering = SS. Sering = S. Kadang-kadang = K. Jarang = J Tidak
Pernah = TP.
2. Teknik Tes
Tes sebagai alat pengumpulan data, berupa suatu daftar pertanyaan atau butir-
butir soal yang harus dijawab oleh responden. Tes yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah tes obyektif yang disusun oleh peneliti berdasarkan
rancangan pembelajaran dan kisi-kisi tes ( kisi-kisi tes prestasi belajar lampiran
1). Tes prestasi belajar mengukur penguasaan atau abilitas yang di ukur serta
proporsinya sebagai hasil dari proses belajar. (Nana Sudjana, 2004: 10). Tes yang
berisi perolehan hasil belajar tersebut digunakan untuk mengumpulkan data
tentang prestasi belajar PKn. Tes prestasi belajar PKn terdiri atas 30 butir
pertanyaan yang berupa pilihan ganda biasa dengan 4 pilihan. Sebelum tes
digunakan untuk menguji subyek penelitian, tes tersebut diujicobakan terlebih
dahulu pada siswa kelas V SD Negeri 1 Girtirto sebanyak 30 siswa yang tidak
termasuk sebagai subyek penelitian.
F. Uji Coba Instrumen
Sebelum pelaksanaan pengumpulan data yang sebenarnya perlu dilakukan
uji coba terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian. Uji coba dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan data yang
benar-benar sahih dan dapat dihandalkan. Pengujian ini sering juga dimaksudkan
untuk mengetahui validitas maupun reliabilitas dan pemeriksaan setiap item butir
lxi
pertanyaan/pernyataan melalui cara tertentu. Uji coba dilaksanakan terhadap
siswa yang memiliki tingkat pendidikan yang sama, dalam mata pelajaran yang
sama berdasarkan pada sampel penerima tes itu (Oemar Hamalik,1986:35).
Adapun instrumen yang diuji cobakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu
instrumen motivasi belajar dan instrumen prestasi belajar PKn.
1. Instrumen Angket Motivasi Belajar
Kualitas instrumen ditentukan oleh dua macam indikator, yakni kesahihan
atau validitas dan keterandalan atau reliabilitas instrumen. Validitas sangat
berkaitan dengan seberapa jauh butir-butir instrument mengukur apa yang ingin
diukur, sedangkan reliabilitas berkaitan dengan seberapa jauh instrumen memiliki
keajegan dalam pengukuran, dalam arti hasil pengukurannya relatif tidak berbeda
jika digunakan dalam waktu yang berbeda. Uji coba instrumen dilakukan pada
instumen angket motivasi belajar untuk menentukan butir-butir pernyataan yang
memenuhi syarat sebagai alat pengambil data dengan mmenentukan validitas
dan reliabilitas.
a. Validitas
Untuk mengetahui tingkat validitas digunakan rumus korelasi Product
Moment yang di kemukakan oleh Pearson yang di kutip kembali oleh
Suharsimi Ariunto, (1993:138), adalah sebagai berikut:
N Σ XY-( ΣX)( Σ Y)
rxy = ---------------------------------------------------------------------------
√ {NΣ X²- ( ΣX)² }{N ΣY ² - ( ΣY)² }
Keterangan:
rxy = koefisien validitas
N = jumlah responden
lxii
Σ XY = jumlah butir dikalikan skor
Σ X = jumlah skor setiap butir pernyataan
Σ Y = jumlah skor total
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product moment
dari Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program statistik SPSS dapat
diketahui bahwa dari 50 pernyataan, 10 item dinyatakan tidak valid,
karena r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 dengan nilai
kritis 0,361. 10 item pernyataan tersebut adalah nomor
5,6,15,17,19,20,29,37,42,47, dan untuk penelitian selanjutnya ke 10 item
pertanyaan tersebut tidak diikut sertakan dalam penelitian. Hasil selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 2.
b. Reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang memilki skor dengan
rentangan 1 sampai dengan 5 digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
k Σ σb2
r 11 = [ ---------- ] [ 1 - -------------- ]
( k - 1 ) σ t2
(Suharsimi Arikunto, 1993: 165)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pernyataan
Σ σb² = jumlah varians butir
σt² = varians total
lxiii
Dari Hasil Perhitungan diperoleh Koefisien Reliabilitas sebesar 0,902.
Karena koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70 maka dapat dikatakan
bahwa instrumen motivasi belajar adalah Reliabel, atau juga dapat
dikatakan bahwa instrumen ini memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 2
2. Instrumen Tes Hasil Belajar PKn
Untuk mengetahui validitas instrumen tes hasil belajar PKn digunakan
rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Reliabilitas tes diuji dengan teknik koefisien KR – 20 sebagai berikut:
k V t - Σ pq r 11 = ( ----------) (-------------------) k – 1 V t
(Suharsimi Arikunto, 1993: 154)
r 11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
Vt = varians total
p = proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi
subyek yang mendapat skor 1)
q = proporsi subyek yang mendapat skor 0.
(q = 1 - p)
Dari hasil analisis uji coba tes prestasi PKn diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product moment
dari Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program statistik SPSS dapat
lxiv
diketahui bahwa dari 30 pernyataan, 5 item dinyatakan tidak valid, karena
r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 dengan nilai kritis
0,361. 5 item pernyataan tersebut adalah nomor 18,22,25,26,28, dan untuk
penelitian selanjutnya ke 5 item pertanyaan tersebut tidak diikut sertakan
dalam penelitian. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.
2. Dari Hasil Perhitungan diperoleh Koefisien Reliabilitas sebesar 0,879. Karena
koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70 maka dapat dikatakan bahwa
instrumen prestasi belajar PKn adalah Reliabel, atau juga dapat dikatakan
bahwa instrumen ini memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil perhitungan dapat
dilihat pada lampiran 2.
3. Uji Kemampuan Awal
Uji kemampuan awal disini adalah bertujuan untuk mengetahui bahwa
kemampuan dari kedua kelompok responden mempunyai kemampuan yang relatif
sama. Dalam penelitian ini dilakukanuji kemampuan awal dari nilai prestasi yang
diperoleh siswa. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji beda mean
dalam hal ini menggunakan uji T dapat diperoleh hasil p value > 0,05 atau 0,604 >
0,05, sehingga dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa nilai prestasi PKn
antara kelas eksperimen dengan kelas control relative sama. Hasil analisis dapat
dilihat pada lampiran 2.8.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Persyaratan
Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan mengenai uji normalitas dan uji homogenitas.
lxv
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi
normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Lilliefors yang
dirumuskan sebagai berikut:
Lo = Max [ F (zi) –S (zi) ] ( Budiono, 2004: 170)
Ho = skor prestasi belajar berdistribusi normal
H1 = skor prestasi belajar tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi = 0,05
Daerah penerimaan Ho jika Lo < Lt
b. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui apakah populasi memiliki varians yang sama dilakukan uji
homogenitas dengan menggunakan uji F yang dirumuskan sebagai berikut:
F = Si²terbesar / Si²terkecil (Sudjana, 1996: 250)
Ho : σt² = σt² populasi mempunyai varians yang sama
H1 : σt² ≠ σt² populasi mempunyai varians tidak sama
Taraf signifikansi 0,05
Penerimaan Ho jika Fo < Ft
Setelah uji peryaratan dilakukan, langkah selanjutnya adalah melaksanakan uji
hipotesis.
2. Uji Hipotesis
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar PKn dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis varians
(ANAVA ) dua jalan dengan menggunakan uji F yang rumusnya sebagai berikut:
lxvi
MSt F = ------------ MSe (Sudjana,1996: 303)
Keterangan:
F = nilai statistik uji F
MSt = rerata kuadrat treatmen
MSe = rerata kuadrat error
Nilai F yang dihasilkan kemudian dikonsultasikan dengan tabel distribusi F.
Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel
Kemudian dilakukan uji beda mean untuk menentukan perbedaan mean antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan uji t.
H. Hipotesis Statistik
Dalam penelitian ini hipotesis statistik yang di ajukan adalah :
1. Ho : µ SPP = µSPI
Hi : µSPP > µSPI
2. Ho : MT = µMR
Hi : µMT > µMR
3. Interaksi
Ho : SP x MB = 0
Hi : SP x MB = 0
Keterangan:
SPP = Model PAKEM
SPI = Model Pembelajaran Konvensional
MT = Motivasi Tinggi
MR = Motivasi Rendah
lxvii
SP = Model Pembelajaran
MB = Motivasi Belajar
BAB IV
HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab 4 ini akan dibahas mengenai deskripsi data penelitian,
pengujian hipotesis penelitian dan pembahasan hasil analisis data.
Deskripsi Data
Data hasil penelitian yang diperoleh dari populasi siswa, dengan jumlah
sample sebesar 60 siswa, dijadikan responden penelitian disajikan dalam bentuk
deskripsi data semua sel yang terlihat pada table di bawah ini, meliputi data: (1)
Prestasi Belajar PKn Secara Keseluruhan, 2). Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran PAKEM, 3). Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran
Konvensional, 4). Prestasi Belajar PKn bagi Siswa dengan Motivasi Belajar
Rendah, 5). Prestasi Belajar PKn bagi Siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi, 6).
Prestasi Belajar PKn dengan dengan model PAKEM dan Siswa Memiliki
Motivasi Belajar Rendah, 7). Prestasi Belajar PKn dengan dengan model
PAKEM dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Tinggi, 8). Prestasi Belajar PKn
dengan dengan model Pembelajaran Konvensional dan Siswa Memiliki Motivasi
Belajar Rendah, 9). Prestasi Belajar PKn dengan dengan model Pembelajaran
Konvensional dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Tinggi..
lxviii
Tabel 2. Rangkuman Data Prestasi Belajar PKn
Model Pembelajaran (A)
Motivasi Belajar Sumber
Statistik PAKEM
(A1)
Konvensional
(A2)
Jumlah
N 15 17 32
∑Χ 1.012 1.088 2.100
∑Χ² 68.848 70.560 139.408
Χ 67,467 64,000 66,625
Tinggi
(B1)
SD 6,930 7,616 7,174
N
∑Χ
∑Χ²
Χ
Motivasi
Belajar
(B)
Rendah
(B2)
SD
15
956
61.456
63,733
6,135
13
680
36.288
52,308
7,739
28
1.636
97.744
58,429
8,934
N
∑Χ
∑Χ²
30
1.968
130.304
30
1.768
106.848
60
3.736
237.152
Χ 65,600 58,933 62,267
JUMLAH
SD 6,441 9,566 8,756
Berdasar tabel tersebut di atas dapat dijabarkan hasil sebagai berikut:
1. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn Secara Keseluruhan
Data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah
responden (N) = 60 siswa dengan skor tertinggi = 76 dan skor
terendah = 44, mean ( Χ ) = 62,27, median (Me) = 64,0,
lxix
Trimmed-mean = 62,44 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi (σ) = 8,76, Standar error of mean
(SE) = 1,13, kwartil I (Q1) = 56,00, yang artinya 75% dari
responden memiliki skor > 56,00, kwartil 3 (Q3) = 68,0 yang
artinya 25% dari responden memiliki skor > 68,0. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi dan
Grafik histogramnya:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn Secara Keseluruhan
Kumulatif Kelas Interval f f(%)
f f(%)
44 - 48 6 10% 6 10%
49 - 53 4 7% 10 17%
54 - 58 12 20% 22 37%
59 - 63 7 12% 29 48%
64 - 68 18 30% 47 78%
69 - 73 8 13% 55 92%
74 - 78 5 8% 60 100%
JUMLAH 60 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
44 - 48 49 - 53 54 - 58 59 - 63 64 - 68 69 - 73 74 - 78
f
lxx
Gambar 2. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKnSecara Keseluruhan
2. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model PAKEM
Data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah
responden (N) = 30 siswa dengan skor tertinggi = 76 dan skor
terendah = 56, mean ( Χ ) = 65,60, median (Me) = 68,0,
Trimmed-mean = 65,54 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi (σ) = 6,44, Standar error of mean
(SE) = 1,18, kwartil I (Q1) = 72, yang artinya 75% dari
responden memiliki 59,50. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada lampiran 5.1.
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi sel A1
dan Grafik histogramnya:
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan Model PAKEM
Kumulatif Kelas Interval f f(%)
f f(%)
56 - 59 7 23% 7 23%
lxxi
60 - 63 1 3% 8 27%
64 - 67 5 17% 13 43%
68 - 71 9 30% 22 73%
72 - 75 6 20% 28 93%
76 - 79 2 7% 30 100%
JUMLAH 30 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Gambar 3. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model PAKEM
3. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran
Konvensional
Data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah
responden (N) = .30 siswa dengan skor tertinggi = 76 dan
skor terendah = 44, mean ( Χ ) = 58,93, median (Me) = 58,
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
56 - 59 60 - 63 64 - 67 68 - 71 72 - 75 76 - 79
Skor Parestasi PKn dg Model PAKEM
f
lxxii
Trimmed-mean = 58,77 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi (σ) = 9,57, Standar error of mean
(SE) = 1,75, kwartil I (Q1) = 52, yang artinya 75% dari
responden memiliki skor > 52, kwartil 3 (Q3) = 68 yang
artinya 25% dari responden memiliki skor > 68. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi sel A2
dan Grafik histogramnya:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional
Kumulatif Kelas Interval f f(%)
f f(%)
44 - 49 6 20% 6 20%
50 - 55 4 13% 10 33%
56 - 61 5 17% 15 50%
62 - 67 7 23% 22 73%
68 - 73 5 17% 27 90%
74 - 79 3 10% 30 100%
JUMLAH 30 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
3
4
5
6
7
8
f
lxxiii
Gambar 4. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional
4. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan Motivasi
Belajar Rendah
Data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah
responden (N) = 28 siswa dengan skor tertinggi = 72 dan skor
terendah = 44, mean ( Χ ) = 58,43, median (Me) = 56, Trimmed-
mean = 58,46 yang artinya relatif tidak terdapat outlier,
Standar Deviasi (σ) = 8,93, Standar error of mean (SE) = 1,69,
kwartil I (Q1) = 52, yang artinya 75% dari responden
memiliki skor > 52, kwartil 3 (Q3) = 68 yang artinya 25%
dari responden memiliki skor > 68. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 5.1.
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi sel B1
dan Grafik histogramnya:
lxxiv
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan
Motivasi Belajar Rendah
Kumulatif Kelas Interval f f(%)
f f(%)
44 - 48 6 21% 6 21%
49 - 53 4 14% 10 36%
54 - 58 5 18% 15 54%
59 - 63 2 7% 17 61%
64 - 68 8 29% 25 89%
69 - 73 3 11% 28 100%
JUMLAH 28 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Gambar 5. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan
Motivasi Belajar Rendah
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
44 - 48 49 - 53 54 - 58 59 - 63 64 - 68 69 - 73
Skor Parestasi PKn dg Motivasi Rendah
f
lxxv
5. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan Motivasi
Belajar Tinggi
Data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah
responden (N) = 32 siswa dengan skor tertinggi = 76 dan skor
terendah = 56, mean ( Χ ) = 65,63, median (Me) = 68, Trimmed-
mean = 65,57 yang artinya relatif tidak terdapat outlier,
Standar Deviasi (σ) = 7,17, Standar error of mean (SE) = 1,27,
kwartil I (Q1) = 60 yang artinya 75% dari responden
memiliki skor > 60 kwartil 3 (Q3) = 72 yang artinya 25% dari
responden memiliki skor > 72. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada lampiran 5.1.
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi sel B2
dan Grafik histogramnya:
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan
Motivasi Belajar Tinggi
Kumulatif Kelas Interval f f(%)
f f(%)
56 - 59 7 22% 7 22%
60 - 63 5 16% 12 38%
64 - 67 3 9% 15 47%
68 - 71 7 22% 22 69%
72 - 75 5 16% 27 84%
76 - 79 5 16% 32 100%
JUMLAH 32 100%
lxxvi
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Gambar 6. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn Bagi Siswa dengan
Motivasi Belajar Tinggi
6. Deskripsi Prestasi Belajar PKn dengan Model PAKEM dengan
Motivasi Belajar Rendah
Data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah
responden (N) = 15 siswa dengan skor tertinggi = 72 dan skor
terendah = 56, mean ( Χ ) = 63,73, median (Me) = 64, Trimmed-
mean = 63,69 yang artinya relatif tidak terdapat outlier,
Standar Deviasi (σ) = 6,13, Standar error of mean (SE) = 1,58,
kwartil I (Q1) = 56,0, yang artinya 75% dari responden
memiliki skor > 56,0, kwartil 3 (Q3) = 68,0 yang artinya 25%
dari responden memiliki skor > 68,0. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 5.1.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
56 - 59 60 - 63 64 - 67 68 - 71 72 - 75 76 - 79
Skor Parestasi PKn dg Motivasi Tinggi
f
lxxvii
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi sel
A1B1 dan Grafik histogramnya:
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan
Model PAKEM dengan Motivasi Belajar Rendah
Kumulatif
Kelas Interval f f(%) f f(%)
56 - 59 5 33% 5 33%
60 - 63 0 0% 5 33%
64 - 67 3 20% 8 53%
68 - 71 5 33% 13 87%
72 - 75 2 13% 15 100%
JUMLAH 15 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Gambar 7. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model PAKEM
dengan Motivasi Belajar Rendah
0
1
2
3
4
5
6
56 - 59 60 - 63 64 - 67 68 - 71 72 - 75 Skor Parestasi PKn dg Model PAKEM dan Motivasi Belajar Siswa
Rendah
f
lxxviii
7. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model PAKEM dengan
Motivasi Belajar Tinggi
Data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah
responden (N) = 15 siswa dengan skor tertinggi = 76,0 dan
skor terendah = 56,0, mean ( Χ ) = 67,47, median (Me) = 68,0,
Trimmed-mean = 67,69 yang artinya relatif tidak terdapat
outlier, Standar Deviasi (σ) = 6,39, Standar error of mean
(SE) = 1,65, kwartil I (Q1) = 64, yang artinya 75% dari
responden memiliki skor > 64, kwartil 3 (Q3) = 72 yang
artinya 25% dari responden memiliki skor > 72. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi sel
A1B2 dan Grafik histogramnya:
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan
Model PAKEM dengan Motivasi Belajar Tinggi
Kumulatif
Kelas Interval f f(%) f f(%)
56 - 60 3 20% 3 20%
61 - 65 2 13% 5 33%
66 - 70 4 27% 9 60%
71 - 75 4 27% 13 87%
76 - 80 2 13% 15 100%
JUMLAH 15 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
f
lxxix
Gambar 8. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model PAKEM
dengan Motivasi Belajar Tinggi
8. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran
Konvensional dengan Motivasi Belajar Rendah
Data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah
responden (N) = 13 siswa dengan skor tertinggi = 72 dan skor
terendah = 44, mean ( Χ ) = 52,31, median (Me) = 52, Trimmed-
mean = 51,27 yang artinya relatif tidak terdapat outlier,
Standar Deviasi (σ) = 7,74, Standar error of mean (SE) = 2,15,
kwartil I (Q1) = 48, yang artinya 75% dari responden
memiliki skor > 48, kwartil 3 (Q3) = 56, yang artinya 25%
dari responden memiliki skor > 56. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 5.1.
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi sel
A2B1 dan Grafik histogramnya:
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan
Model Pembelajaran Konvensional dengan Motivasi
Belajar Rendah
lxxx
Kumulatif
Kelas Interval f f(%) f f(%)
44 - 49 6 46% 6 46%
50 - 55 4 31% 10 77%
56 - 61 2 15% 12 92%
62 - 67 0 0% 12 92%
68 - 73 1 8% 13 100%
JUMLAH 13 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
Gambar 9. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional dengan Motivasi Belajar Rendah
9. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran
Konvensional dengan Motivasi Belajar Tinggi
0
1
2
3
4
5
6
7
44 - 49 50 - 55 56 - 61 62 - 67 68 - 73 Skor Parestasi PKn dg Model Pembelajaran Konvensional dan Motivasi
Belajar Siswa Rendah
f
lxxxi
Data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah
responden (N) = 17 siswa dengan skor tertinggi = 76 dan skor
terendah = 58, mean ( Χ ) = 64, median (Me) = 60, Trimmed-
mean = 63,73 yang artinya relatif tidak terdapat outlier,
Standar Deviasi (σ) = 7,62, Standar error of mean (SE) = 1,85,
kwartil I (Q1) = 56, yang artinya 75% dari responden
memiliki skor > 56, kwartil 3 (Q3) = 70, yang artinya 25%
dari responden memiliki skor > 70. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 5.1.
Berikut ini akan disajikan Distribusi Frekuensi sel
A2B2 dan Grafik histogramnya:
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar PKn dengan
Model Pembelajaran Konvensional dengan Motivasi
Belajar Tinggi
Kumulatif Kelas Interval f f(%)
f f(%)
56 - 59 5 29% 5 29%
60 - 63 4 24% 9 53%
64 - 67 1 6% 10 59%
68 - 71 3 18% 13 76%
72 - 75 1 6% 14 82%
76 - 79 3 18% 17 100%
JUMLAH 17 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
disajikan dalam bentuk diagram histogram sebagai berikut:
1
2
3
4
5
6
f
lxxxii
Gambar 10. Grafik Histogram Prestasi Belajar PKn dengan Model
Pembelajaran Konvensional dengan Motivasi Belajar Tinggi
Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam penelitian yang menggunakan analisis statistik diperlukan beberapa
asumsi yang harus dipenuhi. Seperti yang telah dikemukakan di muka bahwa
penelitian ini adalah penelitian dengan Model eksperimen dan analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan. Uji prasyarat
yang digunakan yakni syarat uji normalitas dengan menggunakan Lilliefors
Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas variansi
dengan uji F. Hasil Uji Peryaratan dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lilliefors Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov. Uji dilakukan
terhadap data prestasi belajar PKn dengan penerapan Model PAKEM dan
Konvensional. Analisis dibantu dengan program software untuk statistik yaitu
SPSS R.15 . Hasil analisis dapat dilihat pada table berikut :
lxxxiii
Tabel 12. Uji Normalitas
No Pembelajaran P-value P ( α ) Keterangan
1. PAKEM 0, 135
2. Konvensional 0,462 0,05 NORMAL
Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dapat dilihat bahwa
p-value > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data prestasi belajar
PKn terdistribusi normal.
Pengujian Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi yang digunakan adalah dengan menggunakan
uji F dengan membandingkan variansi terbesar dengan variansi terkecil dari 4
kelompok data. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh Fhitung = 1,591
selanjutnya dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan dk pembilang ( 13 – 1)
= 12 dan dk penyebut (15 – 1 ) = 14 dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh
Ftabel = 2,53 (Fhitung = 1,591 < Ftabel = 2,53). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa varians keempat kelompok sampel tersebut homogen. Perhitungan dapat
dilihat pada lampiran 4.
Tabel 13. Uji Homogenitas Variansi
Analisis Fhitung F(0,95;19, 19) Keterangan
Varians
(F) 1,591 2,53 Homogen
C. Pengujian Hpotesis
lxxxiv
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
dirumuskan dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti. Maka untuk pengujian
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik ANAVA dua jalan.
Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil perhitungan
dengan menggunakan uji Analisis Variansi twoway, maka hipotesis yang telah
dirumuskan dapat terjawab dalam table sebagai berikut :
Tabel 14. Hasil Uji Analisis Variansi Two Way
Sumber Variasi JK db MK Fo Ft
X1 (Model)
X2 (Motivasi)
X1*X2 (Interaksi)
Dalam (e)
824,22
884,31
235,41
2.745,44
1
1
1
56
824,22
884,31
235,41
49,03
16,81
18,04
4,8
4,02
4,02
4,02
Total 4.523,73 7569
Sumber : Lampiran 5.3.
Berdasarkan table di atas dapat di interpretasikan hasil sebagai berikut :
a. Pengaruh model PAKEM dan model pembelajaran konvensional
terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn
Untuk menguji Hipotesis yang menyatakan Ada perbedaan pengaruh
antara model PAKEM dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi
belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri digunakan analisis
variansi Two Way. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan,
lxxxv
diperoleh Fobservasi = 16,81 (Lampiran 5.3.). Hasil perhitungan ini kemudian
dikonsultasikan dengan tabel F dengan Dk pembilang = 1 dan Dkpenyebut = 56, dan
taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 4,02, karena F observasi > F tabel atau 16,81 >
4,02, sehingga dapat dikatakan Ada perbedaan pengaruh antara model PAKEM
dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran
PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri.
b. pengaruh motivasi belajar siswa pada kategori tinggi dan kategori
rendah terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn
Untuk menguji Hipotesis yang menyatakan Ada perbedaan pengaruh
antara motivasi belajar siswa pada kategori tinggi dan kategori rendah terhadap
prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri, digunakan
analisis variansi Two Way. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua
jalan, diperoleh Fobservasi = 18,04 (Lampiran 5.3.). Hasil perhitungan ini kemudian
dikonsultasikan dengan tabel F dengan Dk pembilang = 1 dan Dkpenyebut = 56, dan
taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 4,02, karena F observasi > F tabel atau 18,04 >
4,02, sehingga dapat dikatakan Ada perbedaan pengaruh antara motivasi belajar
siswa pada kategori tinggi dan kategori rendah terhadap prestasi belajar mata
pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri.
c. Interaksi Pengaruh model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar mata pelajaran PKn
Untuk menguji Hipotesis yang menyatakan Ada pengaruh interaksi
antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata
lxxxvi
pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri, digunakan analisis variansi two
Way Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi
= 4,80 (Lampiran 5.3.). Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan dengan
tabel F dengan Dk pembilang = 1 dan Dkpenyebut = 56 dan taraf signifikansi 0,05
diperoleh F tabel = 4,02, karena F observasi > F tabel atau 4,80 > 4.02, sehingga dapat
dikatakan Ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan
Wonogiri
.
D. Rangkuman Pengujian Hipotesis
Dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel maka dapat diketahui
keputusan ditolak atau diterimanya hipotesis nihil. Untuk itu secara keseluruhan
dapat dilihat rangkuman dari hasil uji statistik secara uji F seperti yang tampak
dalam tabel berikut ini.
Tabel 15. Tabel Kesimpulan Hasil Penelitian
No. Hipotesis Nihil Fhitung Ftabel Kesimpulan pada α=0,05
1. 2. 3.
Tidak Ada perbedaan pengaruh antara model PAKEM dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri. Tidak Ada perbedaan pengaruh antara motivasi belajar siswa pada kategori tinggi dan kategori rendah terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri Tidak Ada interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi
16,81
18,04
4,80
4,02
4,02
4,02
Ditolak
Ditolak
Ditolak
lxxxvii
belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri
Sumber: Lampiran 5.3.6.3
Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dapat diketahui adanya
pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa SD di Kecamatan Wonogiri,
selanjutnya dilakukan analisis lanjut dengan menggunakan uji Scheffe untuk
mengetahui sejauhmana perbedaan interaksi masing-masing perlakuan.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 5.4, dapat
diinterpretasikan hasil sebagai berikut:
1. Tidak terdapat perbedaan mean Prestasi Belajar PKn dengan model
pembelajaran PAKEM antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
dengan tinggi. (2,132 < 4,02)
2. Tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn dengan motivasi belajar
rendah antara model PAKEM dengan model pembelajaran konvesional.
(18,544 > 4,02)
3. Tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM
dan siswa memiliki motivasi belajar rendah dengan (0,012 < 4,02)
4. Terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan
siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan model pembelajaran
konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar rendah. (32,643 > 4,02)
5. Tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM
dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan model pembelajaran
konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar rendah. (1,953 < 4,02).
lxxxviii
6. Terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn dengan model pembelajaran
konvensional antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan
tinggi. (20,542 > 4,02).
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar PKn siswa, hal ini
ditunjukkan dengan perolehan hasil F observasi yang lebih besar dari F hitung.
Dari analisa deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa dengan
penerapan model PAKEM sebesar65,60 yang lebih baik dibandingkan dengan
kemampuan rata-rata siswa dengan pembelajaran konvensional yaitu 58,93
Model pembelajaran PAKEM merupakan pembelajaran dengan
menerapkan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam
proses pembelajaran PAKEM guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Dalam pembelajaran PAKEM guru hanya sebagai fasilitator, yang berperan aktif
dalam proses pembelajaran adalah siswa. Dalam pembelajaran PAKEM guru
harus membuat lingkungan belajar yang menyenangkan dan manarik dengan
mengatur kelas sedemikan rupa dengan menyediakan buku-buku dan bahan
belajar yang menarik, menggunakan berbagia alat bantu, menerapkan belajar
kelompok agar lebih kooperatif dan interaktif, dan mendorong siswa untuk
menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk
mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan
lingkungan belajarnya yang menyenangkan sesuai dan cocok dengan karakteristik
lxxxix
yang berbeda-beda. Disini siswa yang harus selalu aktif baik mental maupun fisik
dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan guru, dengan sering
bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan-
gagasanya dengan perasaan tidak takut ditertawakan, tidak takut disepelekan, atau
tidak takut dimarahi jika salah. Dengan adanya siswa yang selalu aktif dan kreatif
dalam memanfaat fasilitas belajar yang tersedia, mampu memanfaatkan
lingkungan belajar dengan baik, dan belajar dengan persaan senang maka apapun
yang dipelajari oleh siswa pasti akan terasa lebih menyenangkan dan mudah
dipelajari.
Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang
berpusat pada guru. Dalam pembelajaran konvensional guru menganggap
kemampuan siswa sama, menggunakan kelas sebagai satu-satunya tempat belajar,
dalam mengajar lebih banyak menggunakan model ceramah dan hanya
menggunakan buku dan informasi dari guru sebagi sumber belajar, kegiatan yang
diberikan tidak bervariasi, komuikasi dalam kelas hanya satu arah, dimana guru
menjelaskan materi pembelajarn dengan ceramah dan siswa hanya mendengarkan
infromasi dari guru saja. Selain dengan ceramah biasanya dilanjutkan dengan
tanya jawab dan pemberian tugas untuk mengukur apakah siswa sudah mampu
menyerap materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam pembelajaran PKn
dengan model PAKEM ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pencapaian prestasi belajar siswa dari pada dengan model pembelajaran
konvensional. Hal ini dapat kita pahami karena dengan pembelajaran PAKEM
siswa selalu aktif dan keatif melaksanakan pembelajaran dan kegiatn belajar
xc
dibuat slalu menarik dna menyenanagkan sehingga apabila siswa belajar dengan
rasa senang maka apa yang dipelajari akan mudah dipahami dan selalu diingat
siswa dan pemahaman siswa akan lebih tertanam dengan baik, berbeda dengan
konvensional yang lebih cenderung menjadi pemahaman siswa sesaat saja..
Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa juga berpengaruh dalam meningkatkan prestasi siswa.
Siswa yang memiliki motivasi belajar memiliki hasrat dan keinginan
berhasil, mempunyai dorongan dan kebutuhan dalam belajar, mempunyai
harapan dan cita-cita masa depan. Siswa yang memilki motivasi belajar
yang tinggi selalu berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang
lebih giat dan semangat, materi pembelajaran sesulit apapun ia akan
selalu berusaha sampai bisa dan berhasil dengan baik. Siswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi tidak akan puas jika prestasinya
jelek, sehingga siswa tersebut dalam mempelajari suatu materi pelajaran
akan selalu bersungguh-sungguh sampai prestasi belajarnya maksimal.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan
tentang nilai, sehingga apabila model yang digunakan dalam mengajar kurang
tepat akan membuat siswa bosan. Dengan adanya penggunaan model
pembelajaran PAKEM dan didukung adanya motivasi belajar dari siswa maka
akan mampu meningkatkan prestasi belajar PKn siswa. Dalam pembelajaran
PAKEM guru selalu memberi penghargaan dalam belajar, kegiatan belajar dibuat
menarik dan lingkungan belajar selalu kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik dan akan memberikan semangat dan
xci
menambah motivasi belajar siswa. Dengan demikian tentunya akan meningkatkan
prestasi belajar siswa secara optimal.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan
terhadap siswa SD Negeri Kecamatan Wonogiri Kabupaten wonogiri dengan
menggunakan taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model PAKEM dan
model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran
PKn siswa Dengan model pembelajaran PAKEM siswa selalu aktif dan
kreatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, suasana belajar dibuat
menarik dan menyenangkan sehingga apa yang dipelajari siswa akan mudah
dimengerti dan tertanam dalam diri siswa secara mendalam.
2. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi yang
rendah rendah terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa. Dengan
adanya motivasi belajar yang tinggi dari siswa, maka siswa tersebut akan
xcii
76
selalu belajar dengan bersungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapatkan
prestasi yang terbaik.
3. Terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKn siswa. Dengan
penerapan model pembelajaran PAKEM dimana pembelajaran berorientasi
pada siswa yang dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya dan
didukung dengan motivasi belajar yang tinggi maka akan mampu
meningkatkan prestasi belajar secara optimal..
Implikasi
Dalam penelitian ini dapat dibuktikan bahwa penggunaan
medote pembelajaran yang tepat dan didukung adanya motivasi belajar
siswa maka akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dan cocok dengan
karakteristik dan kemampuan siswa akan mempermudah dan memperlancara
proses belajar dan mengajar. Dalam pembelajaran konvensional dimana
pembelajaran berpusat pada guru, dimana sumber belajar siswa adalah buku dan
informasi dari guru. Dalam pembelajaran ini siswa sangat tergantung dari guru,
dan dalam penyampaian materi guru kurang memperhatikan karakteristik siswa,
semua siswa dianggap memiliki kemampuan yang sama, sehingga penyerapan
materi antar siswa tidak akan sama dan materi yang diterima hanya akan menjadi
hafalan semata, kurang mengesankan berbeda dengan pembelajaran PAKEM guru
dituntut untuk (1) memahami sifat yang dimiliki anak. Pada dasarnya anak
memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi, sehingga guru harus mampu
xciii
menyiapkan pengelolaan kelas sedemikian rupa sehingga kedua sifat dasar anak
tersebut dapat berkembang secara postif; (2) mengenal anak secara perseorangan.
Dengan mengenal karakteristik masing-masing anak maka guru akan bisa
mengukur tingkat keberhasilan anak dan anak yang lebih mampu bisa menjadi
tutor temannya yang kurang mampu, sehingga semua anak akan mendapatkan
pengalaman belajar yang sama; (3) memnfaatkan perilaku anak dan
pengorganisasian belajar. Pada dasarnya anak akan lebih suka apabila
melaksanakan sesuatu dalam kelompok, sehingga dalam pembelajaran ini guru
dapat membuat kelompok-kelompok belajar untuk mendorong kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah secara bersama, mendorong siswa untuk selalu
berkomunikasi akif dalam belajar; (4) mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah, sehingga siswa akan dapat
memecahkan masalah dengan baik; (5) mengembangkan ruang kelas sebagai
lingkungan belajar yang menarik sehingga susana belajar akan menyenangkan; (6)
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, sehingga dapat
mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh
indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan,
membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram; (7) memberikan umpan balik
yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar, sehingga pembelajaran akan lebih
efektif dengan adanya keaktifan dari guru dan siswa; (8) mengembangkan
keaktifan siswa secara mental, sehingga siswa tidak hanya aktif bergerak kemana-
mana tetapi siswa berani mengutarakan pendapat, bertanya dan berdiskusi secara
aktif. Dengan adanya hal tersebut maka tentunya siswa akan selalu aktif belajar
dengan rasa senang dan akan lebih kreatif lagi dalam memecahkan berbagai
xciv
maslah, sehingga kemampuan siswa akan dapat meningkat dengan baik dan segala
sesuatu yang dipelajari akan lebih berkesan.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan didukung adanya
motivasi belajar yang tinggi, maka akan membuat siswa selalu antusias
dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan
menyukai hal-hal yang menantang dan tidak pantang menyerah, apabila
siswa tersebut belum menguasai apa yang dipelajari maka akan terus
berusaha sampai berhasil.
Dengan penggunaan model PAKEM dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dan didukung dengan adanya motivasi
belajar yang tinggi dari siswa, maka proses belajar mengajar akan dapat
berjalan secara efektif, karena dalam pembelajaran PAKEM motivasi
belajar siswa yang tinggi, penting untuk diperhatikan dan dibangkitkan
pada saat memulai dan sepanjang pelajaran berlangsung, sehingga siswa
tersebut akan mampu belajar secara maksimal yang pada giliranya akan
mampu meningkatkan prestasi belajarnya secara optimal.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka
diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru:
a. Dalam memilih model pembelajaran yang akan
digunakan hendaklah guru memngenal siswa secara
perseorangan dan memahami sifat yang dimiliki anak,
xcv
sehingga guru dapat memberikan pembelajaran secara
tepat..
b. Guru harus mampu membangkitkan semangat dan
motivasi siswa dalam belajar, karena sebaik apapun
model pembelajaran yang digunakan tetapi kalau siswa
tidak memiliki ketertarikan dan semangat dalam
belajar tidak mungkin hasil belajar akan maksimal.
2. Bagi Siswa:
a. Siswa hendaknya selalu aktif dan kreatif dalam
kegiatan pembelajaran sehingga akan mampu
memecahkan semua permasalahan dengan baik yang
tentunya akan meningkatkan prestasi belajarnya..
b. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa hendaknya
tidak memiliki rasa takut atau malu untuk bertanya
dan mengutarakan pendapat sehingga apa yang belum
jelas dalam pembelajaran dapat diperjelas dan ide-
idenya dapat tersalurkan.
3. Pihak sekolah hendaknya bisa menyediakan sumber dan
media belajar yang cukup dan bisa menciptakan
xcvi
lingkungan sekolah yang kondusif yang mendukung
pelaksanaan pembelajaran, sehingga siswa akan dapat
belajar secara menyenangkan dan maksimal.
.
DAFTAR PUSTAKA Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 1991. Media Pengajaran. Jakarta :
Dekdikbud.
Bruce Joyce and Marsya Weil. 2000. Models of Teaching. Boston. Allyn & Bacon
Pearson Education Company Budiono, 2004. Statistika untuk Penelitian, Surakarta: Sebelas Maret University
Press Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Rineka
Cipta. Elly, Donald P & Gerlach. 1980. Teaching and Media A Systematic Approach.
New Jersey : Prentice Hall Englewood. GagneR.M., 1975. Essentials of Learning For Instruction. Illinois : Dryden Press. Gagne, Briggs. 1979. Principles of Instruction Design. New Jersey : Holt
Rinehart. Gunarsa, Singgih. 1990. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : BPK
Gunung Mulia. __________. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Garis-Garis Besar
Program Pengajaran (GBPP). Jakarta : Depdikbud Ditjen Dikti. Proyek Pengembangan PGSD.
__________. 2002. Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999 - 2004.
Jakarta : Sinar Grafika. __________. 2005. Kompas. Ujian Pasti Memicu Peningkatan Mutu Pendidikan
Jakarta.
xcvii
Hamzah B. Uno. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. Mulyani Sumantri, Johar Permana. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Ditjen Dikti
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Mulyasa E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung PT. Remaja
Rosdakarya. Mulyono Abdurrohman. 2003. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta :
Rineka Cipta. Nana Sudjana. 1988. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV.
Sinar Baru Offset. ____________. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1992. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Bumi Aksara. Oemar Hamalik. 1986. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Martiono. Saifudin Azwar. 2000. Tes Prestasi Belajar. Yogyakarta : pustaka Pelajar. ___________. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : pustaka Pelajar. ___________. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : pustaka Pelajar. ___________. 2005. Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional).
2003. Jakarta : Sinar Grafika. Sardiman, AM. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman bagi
Guru dan calon Guru. Jakarta : CV. Rajawali. Singgih D. Gunarso. 1981. Psikologi Perkembangan. Jakarta : BPK Gunung
Mulia. Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta :
Rineka Cipta. ________________. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
xcviii
Toeti Sukamto, Udin Saripudin Winataputra. 1996. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.
Vembriarto ST. 1985. Pengajaran Model. Yogyakarta : Yayasan Pendidikan
Paramita. Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Gramedia. Wolfolk, AE & Nicholich LM. 1984. Eductional Psychology for Teaching. New
Jersey: Prentie Hall.
xcix
Contoh Model PAKEM
RENCANA PELAKSANANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : Sekolah Dasar Kelas /
Semester : V/II
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Waktu : 3 Pertemuan 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi
(SK)
: Memahami kebebasan berorganisasi.
Kompetensi Dasar (KD) : Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan
sekolah dan masyarakat.
Materi Pembelajaran : Organisasi Sekolah.
Organisasi Masyarakat
Indikator : 1. Menjelaskan tujuan diadakan organisasi di
sekolah.
2. Menyebutkan contoh-contoh organisasi di
sekolah.
3. Manfaat didirikan UKS
4. Menyebutkan keuntungan diadakan Komite
sekolah
5. Menyebutkan contoh-contoh organisasi di
lingkungan masyarakat.
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan tujuan organisasi di
sekolah.
2. Siswa dapat menyebutkan organisasi di sekolah.
3. Siswa dapat menyebutkan contoh organisasi di
masyarakat.
4. Siswa dapat menjelaskan organisasi di
masyarakat.
5. Siswa dapat menyebutkan manfaat mengikuti
kegiatan organisasi.
Sumber Belajar : 1. Buku Paket BSE (PKn) kelas V
2. Buku PKn kelas V, Aneka Ilmu hal 46 – 52
3. Buku PKn kelas V, Erlangga hal 63 – 71
4. Gambar suasana kegiatan organisasi
c
Pertemuan I
Pengoganisasian Langkah Pembelajaran
Siswa Waktu Kegiatan Awal
• Memperhatikan informasi terkait dengan organisasi sekolah, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan
K 3
• Tanya jawab tentang syarat-syarat organisasi K 3
Kegiatan Inti
• Mempelajari dan mengamati gambar kegiatan organisasi di sekolah
G/D 5
• Mendiskusikan latar belakang serta tujuan organisasi di sekolah
G 20
• Melaporkan hasil kegiatan diskusi dan kelompok lain memberi tanggapan
G 10
• Menyusun daftar macam-macam organisasi yang ada di sekolah
I 7
• Menyimpulkan materi penguatan K 7
Kegiatan Akhir • Pesan-pesan moral K 5
Penilaian Tindak lanjut
v Membuat kliping kegiatan organisasi di sekolah (mengamati dan mencatat jalannya organisasi di sekolah)
I 10
Pertemuan II
Pengoganisasian Langkah Pembelajaran
Siswa Waktu Kegiatan Awal
• Memperhatikan informasi guru tentang kegiatan, dan penilaian yang akan dilaksanakan.
K 3
• Tanya jawab tentang kegiatan usaha yang terkait dengan materi pelajaran
K 3
Kegiatan Inti
• Mendiskusikan tentang manfaat Koperasi dan Pramuka di sekolah
G/D 25
• Melaporkan hasil diskusi dan tanggapan dari kelompok lain G 10
• Inventarisasi organisasi yang diketahui siswa, baik di sekolah maupun di masyarakat.
I 9
Kegiatan Akhir • Pesan-pesan moral K 10
Penilaian Tindak lanjut
v Menyusun laporan kegiatan secara kelompok I 10
ci
Pertemuan III Pengoganisasian
Langkah Pembelajaran Siswa Waktu
Kegiatan Awal
• Melanjutkan materi pertemuan yang lalu. K 5
• Tanya jawab tentang kegiatan organisasi di lingkungan masyarakat
K 6
Kegiatan Inti
• Secara kelompok berdiskusi tentang organisasi yang ada dimasyarakat
G/D 10
• Melaporkan hasil diskusu dan tanggapan dari kelompok lain I 7
• Pembahasan dan kesimpulan mengenai organisasi di masyarakat
K 4
• Penguatan dan kesimpulan materi K 3
• Kegiatan Akhir
• • Pesan-pesan moral K 3
• Penilaian
Tindak lanjut v Uji kompetensi secara individual
I 25
Guru Kelas ............................................ NIP
Keterangan Penilaian : Proses / Kinerja : Disiplin, Kerjasama, Gagasan, Ide
cii
LEMBAR KERJA Jelaskan macam-macam organisasi, kemudian diskusikan secara kelompok.
No Nama Organisasi Tujuan Tempat / Lokasi Ket
LEMBAR PENILAIAN KINERJA
Aspek No Nama Siswa
Kerjasama Disiplin Gagasan/Ide Nilai
Kriteria penilaian
Kerjasama Disiplin Gagasan / Ide 0 – 10 kurang 1 – 10 kurang 1 – 10 kurang 11 – 20 cukup 11 – 20 cukup 11 – 20 cukup 21 – 30 baik 21 – 30 baik 21 – 30 baik
ciii
Instrumen Penilaian Skala Kuantitatif Jumlah
Aspek Penggunaan Konsep 4 3 2 1 Nilai
1 Jelaskan tujuan diadakan organisasi di
sekolah
2 Menyebutkan organisasi yang ada di
sekolah
3 Manfaat diadakan Koperasi Sekolah
4 Jelaskan manfaat diadakan UKS
5 Jelaskan manfaat diadakan organisasi
Komite Sekolah
6 Menyebutkan contoh-contoh organisasi
di lingkungan masyarakat
Jumlah
Skala Kuantitatif Jumlah
Aspek Keterampilan Sosial 4 3 2 1 Nilai
1 Jelaskan kesulitan-kesulitan apa yang
terjadi bila sekolah tidak ada UKS
Jumlah
Skala Kuantitatif Jumlah
Aspek Sikap Sosial 4 3 2 1 Nilai
Bagaimana sikapmu bila kamu ditunjuk
sebagao ketua Karang Taruna di
kampungmu ?
Jumlah
Keterangan Penilaian Aspek Jumlah Nilai = Skor yang diperoleh x 10 Jumlah skala x Jumlah Instrumen Wonogiri, .................... Guru Kelas
................................................ NIP.
civ
Contoh Model Konvensional
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH : SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan KELAS / SEMESTER : V / II ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran (3 pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI : Memahami kebebasan berorganisasi
KOMPETENSI DASAR 3.2 : Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan
sekolah dan masyarakat.
INDIKATOR : - Menjelaskan tujuan diadakan organisasi di
sekolah.
- Menyebutkan contoh-contoh organisasi di
sekolah.
- Manfaat didirikan UKS.
- Menyebutkan keuntungan diadakan Komite
Sekolah.
- Menyebutkan contoh-contoh organisasi di
lingkungan masyarakat.
I. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat menjelaskan tujuan organisasi di sekolah.
• Siswa dapat menyebutkan kegiatan organisasi di sekolah.
• Siswa dapat menyebutkan contoh organisasi di masyarakat.
• Siswa dapat menjelaskan organisasi di masyarakat.
• Siswa dapat menyebutkan manffat mengikuti kegiatan organisasi.
II. Materi Pokok
• Organisasi di sekolah.
• Organisasi di masyarakat.
III. Metode
• Ceramah bervariasi, diskusi, pemberian tugas, observasi, demonstrasi.
cv
IV. Sumber Bahan
• Buku Paket BSE (PKn) kelas V.
• Buku PKn kelas V, Aneka Ilmu hal 46 – 52.
• Buku PKn kelas V, Erlangga hal 63 – 71.
V. Strategi Pembelajaran
1. Pertemuan I
Kegiatan Awal
• Tanya jawab tentang syarat-syarat berorganisasi.
Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tujuan diadakan organisasi di sekolah.
• Menyebutkan contoh-contoh organisasi di sekolah.
Penutup
• Siswa diberi tugas mengamati dan mencatat jalannya koperasi di
sekolah.
2. Pertemuan II
Kegiatan Awal
• Tanya jawab tentang organisasi yang ada di sekolah.
Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang manfaat koperasi sekolah.
• Guru menjelaskan manfaat mengikuti organisasi Pramuka di sekolah.
Penutup
• Anak disuruh mengidentifikasi organisasi yang ada di masyarakat.
3. Pertemuan III
Kegiatan Awal
• Tanya jawab materi yang telah diajarkan.
Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang manfaat UKS.
• Guru menjelaskan keuntungan di dalam komite sekolah.
• Secara berkelompok siswa berdiskusi contoh organisasi di lingkungan
masyarakat.
• Melaporkan hasil diskusi.
Penutup
• Siswa diberi tugas mencatat rangkuman materi yang telah diajarkan
dan tanya jawab.
cvi
VI. Penilaian
1. Tehnik
v Tertulis, Lisan
2. Prosedur
v Ulangan harian
3. Bentuk
v Jawaban singkat, uraian
4. Instrumen Penilaian
1) Jelaskan tujuan diadakan organisasi di sekolah.
2) Menyebutkan organisasi yang ada di sekolah.
3) Manfaat diadakan koperasi sekolah.
4) Jelaskan manfaat diadakan UKS.
5) Jelaskan manfaat diadakan organisasi komite di sekolah.
6) Menyebutkan contoh-contoh organisasi di masyarakat.
• Aspek Keterampilan Sosial
Jelaskan akibat-akibat yang timbul bila tidak ada organisasi UKS
• Aspek Sikap Sosial
Bagaimana sikap kamu bila kamu ditunjuk sebagai ketua organisasi
Karang Taruna di kampungmu.
Instrumen Penilaian
Skala Kuantitatif Jumlah Aspek Penggunaan Konsep
4 3 2 1 Nilai
1 Jelaskan tujuan diadakan organisasi di
sekolah
2 Menyebutkan organisasi yang ada di
sekolah
3 Manfaat diadakan Koperasi Sekolah
4 Jelaskan manfaat diadakan UKS
5 Jelaskan manfaat diadakan organisasi
Komite Sekolah
6 Menyebutkan contoh-contoh organisasi
di lingkungan masyarakat
Jumlah
cvii
Skala Kuantitatif Jumlah Aspek Keterampilan Sosial
4 3 2 1 Nilai
1 Jelaskan kesulitan-kesulitan apa yang
terjadi bila sekolah tidak ada UKS
Jumlah
Skala Kuantitatif Jumlah Aspek Sikap Sosial
4 3 2 1 Nilai
Bagaimana sikapmu bila kamu ditunjuk
sebagai ketua Karang Taruna di
kampungmu ?
Jumlah
Keterangan Penilaian Aspek Jumlah Nilai = Skor yang diperoleh x 10 Jumlah skala x Jumlah Instrumen Wonogiri, .................... Guru Kelas
................................................ NIP.
cix
INSTRUMEN PENELITIAN
ANGKET MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Waktu : 90 menit
PENGANTAR
Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui motivasi belajar siswa atau
responden. Angket ini tidak berhubungan dengan masalah pembelajaran di kelas /
sekolah, sehingga tidak akan berpengaruh terhadap perolehan nilai atau prestasi
belajar anda. Oleh karena itu, mohon kesediaan anda untuk menjawab dengan
sejujur-jujurnya, atau menjawab sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Kerjakanlah dengan teliti, bacalah pertanyaan dan alternatif jawaban dengan baik,
sehingga tidak ada pertanyaan yang terlewatkan serta pastikan jawaban anda tepat.
Jawaban anda merupakan informasi yang sangat berharga bagi kami.
Atas perhatian dan jawaban anda kami sampaikan terimakasih.
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini pada lembar jawaban yang tersedia !
2. Bacalah baik-baik setiap butir pertanyaan dan seluruh alternatif
jawabannya !
3. Pilihlah salah satu dari alternatif jawaban yang tersedia dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, d, atau e !
cx
Butir-butir pertanyaan :
1. Apakah anda selama ini mengerjakan tugas-tugas pelajaran PKn yang
diberikan oleh guru dengan baik ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b.Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
2. Apakah selama ini anda tertarik terhadap mata pelajaran PKn ?
a. Tidak tertarik d. Tertarik
b. Kurang tertarik e. Sangat tertarik
c. Cukup tertarik
3. Untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi pada mata pelajaran PKn
tidak perlu belajar giat. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
4. Pada waktu pelajaran PKn berlangsung, apakah anda dapat memusatkan
perhatian dengan baik ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
5. Selain mengikuti pelajaran di kelas, seberapa sering anda mempelajari
Pendidikan Kewarganegaraan ?
a. Tidak pernah d. Sering kali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
6. Bagaimanakah perasaan anda terhadap cara mengajar guru pada waktu
pelajaran PKn ?
a. Tidak senang d. Senang
b. Kurang senang e. Sangat senang
c. Cukup senang
cxi
7. Pada saat pelajaran PKn berlangsung siswa tidak perlu mengajukan
pertanyaan tentang hal-hal yang belum jelas kepada guru. Bagaimana
pendapat anda ?
a. Tidaksetuju d.Setuju
b. Kurang setuju e.Sangat setuju
c. Ragu-ragu
8. Apakah anda di rumah menyediakan waktu tersendiri untuk belajar PKn ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
9. Apakah anda meluangkan waktu untuk membaca buku-buku bacaaan yang
berhubungan dengan pelajaran PKn ?
a. Tidak pernah d.Seringkali
b. Jarang sekali e.Selalu
c. Kadang-kadang
10. Pelajaran PKn merupakan pelajaran yang membosankan. Bagaimana
pendapat anda ?
a. Tidak setuju d.Setuju
b. Kurang setuju e.Sangat setuju
c. Ragu-ragu
11. Pada waktu pelajaran PKn berlangsung anda mendapat pertanyaan dari
guru. Apakah anda menjawab pertanyaaan tersebut ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
12. Siswa tidak perlu mempunyai program / jadwal belajar di rumah untuk
pelajaran Pkn. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
cxii
13. Pada jam pelajaran PKn, anda diajak membolos oleh teman anda.
Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
14. Apabila dalam pembelajaran PKn ada yang kurang jelas, apakah anda
menanyakan kepada guru ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
15. Apabila teman-teman anda mendapat nilai pelajaran PKn tinggi, apakah
anda menjadi terdorong untuk giat belajar PKn ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
16. Belajar PKn merupakan sesuatu yang berat bagi para siswa. Bagaimana
pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
17. Dalam pelajaran PKn apabila siswa mengalami kesulitan, maka harus
dicari pemecahannya hingga teratasi. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
18. Agar memperoleh nilai PKn yang baik, siswa perlu bertanya kepada
teman-teman mengenai penyelesaian soal-soal PKn. Bagaimana pendapat
anda ?
a. Tidak setuju d.Setuju
cxiii
b.Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
19. Jika dalam pelajaran PKn ada tugas kelompok, apakah anda menyerahkan
sepenuhnya tuygas-tugas itu kepada teman-teman dalam kelompok ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
20. Dalam pelajaran PKn, dibicarakan tentang tokoh-tokoh atau para
pahlawan. Bagaimana pendapat anda?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
21. Pelajaran PKn sangat menarik, karena membahas hal –hal yang benar-
benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
22. Apakah selama ini anda melaksanakan kerjasama dengan siswa lain untuk
mengerjakan tugas-tugas dalam pelajaran PKn ?
a. Tidakpernah d.Seringkali
b.Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
23. Tugas-tugas dalam pelajaran Pkn itu tidak menarik, maka tidak perlu
dikerjakan. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
24. Apakah anda berusaha mendapatkan nilai tertinggi diantara teman-teman
anda pada pelajaran PKn ?
cxiv
a. Tidak pernah d.Seringkali
b.Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
25. Jika nilai raport pelajaran PKn anda mendapat 6, bagaimana perasaan
anda ?
a. Tidak puas d. Puas
b. Kurang puas e. Sangat puas
c. Cukup puas
26. Pada waktu pelajaran PKn berlangsung, siswa harus mencurahkan
segenap perhatiannya pada pelajaran. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Selalu
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
27. Setiap selesai pelajaran PKn, siswa perlu merenungkan apa yang telah
dipelajari. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d.Setuju
b. Kurang setuju e.Sangat setuju
c. Ragu-ragu
28. Jika hari libur siswa tidak perlu belajar dan membaca buku pelajaran PKn.
Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidaksetuju d.Setuju
b. Kurang setuju e.Sangat setuju
c. Ragu-ragu
29 Jika anda terpaksa tidak masuk sekolah sehingga anda tidak mengikuti
pelajaran PKn, anda tidak perlu berusaha mengejar ketinggalan pelajaran
itu. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
cxv
30. Seorang siswa mengatakan “Pelajaran PKn itu tidak penting “. Bagaimana
pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
31. Berkonsultasi dengan guru apabila anda mengalami kesulitan pada
pelajaran PKn sangat bermanfaat. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
32. Saya telah memiliki buku pelajaran PKn, oleh karena itu dalam mengikuti
pelajaran PKn saya tidak perlu mencatat pelajaran. Bagaimana pendapat
anda?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
33. Sebagian siswa tidak pernah membaca buku-buku PKn di luar materi
pelajaran yang diajarkan guru. Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang e. Selalu
c. Kadang-kadang
34. Apakah dalam belajar PKn anda membuat rangkuman / catatan pelajaran?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang e. Selalu
c. Kadang-kadang
35. Menjadi seorang ahli atau ilmuwan dalam bidang Pkn sangat
mengagumkan. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
cxvi
c. Ragu-ragu
36. Siswa yang berprestasi perlu diberi penghargaan dan disampaikan pada
saat upacara bendera. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
37. Pujian kepada siswa perlu diberikan apabila prestasi belajarnya baik.
Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
38. Semangat belajar yang tinggi menjadikan nilai pelajaran PKn baik.
Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
39. Keberuntungan merupakan penentu keberhasilan siswa dalam pelajaran
PKn. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Ragu-ragu
40. Kalau nilai pelajaran PKn saya turun, saya berusaha belajar dengan lebih
giat. Bagaimana pendapat anda?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
41. Apakah anda merasa mudah dalam bekerjasama dengan teman sekelas
pada mata pelajaran PKn ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
cxvii
b. Jarang sekali e. Selalu
c.. Kadang-kadang
42. Sebagian siswa merasa sulit dalam memahami pelajaran PKn. Bagaimana
dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
43. Sebagian siswa tampak mengawali pelajaran PKn di kelas dengan
perasaan senang dan bergairah. Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
44. Sebagian siswa tampak mudah mendapat teman akrab untuk belajar / kerja
kelompok dalam pelajaran PKn. Apakah anda juga demikian ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
45. Apakah selama ini anda senang dengan tugas-tugas yang anda kerjakan
dalam pelajaran PKn ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
46. Dalam pelajaran PKn sebagian siswa tampak lebih pandai dan lebih giat
belajar daripada teman-teman lainnya. Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
cxviii
47. Sebagian siswa tampak dengan mudah dan senang bermain di sekolah.
Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
48. Sebaiknya siswa hanya memiliki sedikit teman akrab. Bagaimana pendapat
anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
49. Dalam pelajaran PKn sebagian siswa tampak amat baik dan dijadikan
teladan bagi siswa-siswa lainnya oleh guru. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
50. Sebagian siswa tampak memilih melihat-lihat daripada mengerjakan tugas-
tugas kelompok dalam pelajaran Pkn. Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
cxxi
SOAL TES TRY OUT
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : V (lima) Semester : II Hari / Tanggal : Waktu : 45 menit Jumlah soal : 30 butir Bentuk soal : Pilihan ganda
PETUNJUK UMUM
1. Tulislah nama dan nomor pada sudut kanan atas lembar jawab !
2. bacalah setiap soal dengan baik !
3. Kerjakan dahulu soal yang kamu anggap paling mudah !
4. Periksa kembali pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada Bapak atau Ibu
Guru !
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan
jawaban paling benar pada lembar jawab yang tersedia !
1. Tujuan didirikan Koperasi Sekolah adalah ….
a. mengumpulkan dana c. membantu bencana alam
b. kesejahteraan warga sekolah d. memenuhi kebutuhan warga sekolah
2. Dalam berorganisasi yang harus diperhatikan adalah ….
a. bertambah teman c. mengetahui tujuan organisasi
b. melatih hidup bermasyarakat d. melatih kemanusiaan
3. Salah satu tujuan didirikannya OSIS adalah ….
a. membantu bencana alam c. wadah kegiatan siswa di sekolah
b. donor darah d. belajar berpendapat
4. Contoh organisasi yang berada di lingkungan sekolah adalah ….
a. Koperasi sekolah c. Paguyuban
b. Koperasi Unit Desa d. Koperasi Pegawai
5. Pengolongan usia dalam Pramuka penggalang adalah ….
a. 7 – 10 tahun c. 15 – 17 tahun
b. 11 – 15 tahun d. 17 tahun ke atas
cxxii
6. Salah satu contoh peran serta siswa dalam berorganisasi di sekolah adalah ….
a. mengajak teman bermain c. mengajak belajar hemat
b. menolak untuk kerja sama d. menjadi anggota Pramuka
7. Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan di bawah ini adalah ….
a. OSIS c. UKS
b. Kantin Sekolah d. Pramuka
8. UKS merupakan upaya untuk menumbuhkan kesadaran ….
a. hidup sehat c. hidup disiplin
b. hidup hemat d. hidup sederhana
9. UKS adalah singkatan dari ….
a. usaha kesehatan siswa c. usaha kesehatan sistem
b. usaha kesehatan sekolah d. usaha kesehatan sarana
10. Organisasi para remaja yang ada di tingkat desa / kelurahan disebut ….
a. Karang Pamitran c. Karang Taruna
b. Pramuka d. Group Band
11. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan para pemuda di lingkungan masyarakat
mengutamakan ….
a. hidup egois dan menang sendiri
b. hidup bebas dalam bergaul
c. kerjasama dan ingin dipuji
d. kerjasama dan tanggung jawab
12. Salah satu contoh peran pemuda di lingkungan masyarakat adalah ….
a. membantu pemuda yang putus sekolah
b. melatih hidup bermasyarakat
c. menjadi angota paguyuban
d. membantu orang yang punya hajat sebagai sinoman
13. Organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan di bawah ini adalah ….
a. OSIS c. Karang Taruna
b. PMI d. LSM
cxxiii
14. Contoh kegiatan kemanusiaan yang paling tepat untuk membantu korban
bencana alam adalah mengumpulkan ….
a. pakaian pantas pakai
b. dana
c. tenaga ahli
d. donor darah
15. Manfaat mengikuti kegiatan berorganisasi yang bergerak di bidang
kemanusiaan adalah ….
a. bergaya hidup sederhana
b. perilaku disiplin dan tanggung jawab
c. peka terhadap perasaan dan berjiwa menolong
d. kerjasama dan inisiatif
16. Dalam berorganisasi hal penting yang harus diperhatikan adalah ….
a. bertambah teman c. mengemukakan pendapat
b. hidup bermanfaat d. mengetahui tujuan organisasi
17. Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik, apabila semua pengurus
menjalankan tugas dengan penuh rasa ….
a. tanggung jawab c. toleransi
b. kemanusiaan d. sukarela
18. Simpanan yang dibayarkan anggota koperasi pada saat masuk menjadi angota
disebut simpanan ….
a. wajib c. sukarela
b. pokok d. deposito
19. Di bawah ini salah satu cara pemilihan pengurus berdasarkan kartu suara
adalah ….
a. aklamasi c. penunjukkan langsung
b. pemungutan suara d. ditunjuk ketua
20. Tiga komponen penting dalam sebuah organisasi adalah ….
a. pengurus, penasehat dan anggota
b. ketua, sekretaris dan panitia
c. anggota, Pengurus dan tujuan organisasi
d. bendahara, sekretaris, penasehat
cxxiv
21. Salah satu ciri dari sebuah organisasi adalah ….
a. saling bersaing c. kerjasama
b. tanpa aturan d. berbeda tujuan
22. Di dalam koperasi, kekuasaan tertinggi terletak pada ….
a. pengurus c. pengawas
b. anggota d. ketua
23. Mengarsipkan surat masuk dan keluar adalah tugas ….
a. bendahara c. penasehat
b. sekretaris d. penanggung jawab
24. Membuat rencana kerja bersama ketua adalah tugas ….
a. bendahara c. penasehat
b. sekretaris d. penanggung jawab
25. Membuat laporan kegiatan adalah tugas ….
a. ketua c. anggota
b. sekretaris d. anggota
26. Penggolongan usia dalam Pramuka Penggalang ….
a. 7 – 10 tahun c. 15 – 16 tahun
b. 11 – 15 tahun d. 16 tahun ke atas
27. Berfungsinya sebuah organisasi dipengaruhi oleh faktor ….
a. kegiatan dan usaha c. sarana dan prasarana
b. penyusun dan peserta d. kegiatan dan sarana
28. Berfungsinya organisasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu ….
a. anggota dan pengurus c. kegiatan dan sarana
b. anggota dan pengawas d. keuangan dan modal
29. Agar suatu organisasi berdaya guna, maka pemimpin organisasi perlu
melakukan ….
a. tindakan sewenang-wenang
b. koordinasi yang baik
c. pemutusan anggota
d. pengunduran diri
30. Komite sekolah dibentuk untuk membantu ….
a. pengadaan buku pelajaran c. pelaksanaan kegiatan sekolah
b. koordinasi program sekolah d. pendukung dana
cxxv
SOAL TES PRESTASI
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : V (lima) Semester : II Hari / Tanggal : Waktu : 45 menit Jumlah soal : 25 butir Bentuk soal : Pilihan ganda
PETUNJUK UMUM 1. Tulislah nama dan nomor pada sudut kanan atas lembar jawab !
2. bacalah setiap soal dengan baik !
3. Kerjakan dahulu soal yang kamu anggap paling mudah !
4. Periksa kembali pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada Bapak atau Ibu
Guru !
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan
jawaban paling benar pada lembar jawab yang tersedia !
1. Tujuan didirikan Koperasi Sekolah adalah ….
a. mengumpulkan dana c. membantu bencana alam
b. kesejahteraan warga sekolah d. memenuhi kebutuhan warga sekolah
2. Dalam berorganisasi yang harus diperhatikan adalah ….
a. bertambah teman c. mengetahui tujuan organisasi
b. melatih hidup bermasyarakat d. melatih kemanusiaan
3. Salah satu tujuan didirikannya OSIS adalah ….
a. membantu bencana alam c. wadah kegiatan siswa di sekolah
b. donor darah d. belajar berpendapat
4. Contoh organisasi yang berada di lingkungan sekolah adalah ….
a. Koperasi sekolah c. Paguyuban
b. Koperasi Unit Desa d. Koperasi Pegawai
5. Pengolongan usia dalam Pramuka penggalang adalah ….
a. 7 – 10 tahun c. 15 – 17 tahun
b. 11 – 15 tahun d. 17 tahun ke atas
cxxvi
6. Salah satu contoh peran serta siswa dalam berorganisasi di sekolah adalah ….
a. mengajak teman bermain c. mengajak belajar hemat
b. menolak untuk kerja sama d. menjadi anggota Pramuka
7. Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan di bawah ini adalah ….
a. OSIS c. UKS
b. Kantin Sekolah d. Pramuka
8. UKS merupakan upaya untuk menumbuhkan kesadaran ….
a. hidup sehat c. hidup disiplin
b. hidup hemat d. hidup sederhana
9. UKS adalah singkatan dari ….
a. usaha kesehatan siswa c. usaha kesehatan sistem
b. usaha kesehatan sekolah d. usaha kesehatan sarana
10. Organisasi para remaja yang ada di tingkat desa / kelurahan disebut ….
a. Karang Pamitran c. Karang Taruna
b. Pramuka d. Group Band
11. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan para pemuda di lingkungan masyarakat
mengutamakan ….
a. hidup egois dan menang sendiri
b. hidup bebas dalam bergaul
c. kerjasama dan ingin dipuji
d. kerjasama dan tanggung jawab
12. Salah satu contoh peran pemuda di lingkungan masyarakat adalah ….
a. membantu pemuda yang putus sekolah
b. melatih hidup bermasyarakat
c. menjadi angota paguyuban
d. membantu orang yang punya hajat sebagai sinoman
13. Organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan di bawah ini adalah ….
a. OSIS c. Karang Taruna
b. PMI d. LSM
cxxvii
14. Contoh kegiatan kemanusiaan yang paling tepat untuk membantu korban
bencana alam adalah mengumpulkan ….
a. pakaian pantas pakai
b. dana
c. tenaga ahli
d. donor darah
15. Manfaat mengikuti kegiatan berorganisasi yang bergerak di bidang
kemanusiaan adalah ….
a. bergaya hidup sederhana
b. perilaku disiplin dan tanggung jawab
c. peka terhadap perasaan dan berjiwa menolong
d. kerjasama dan inisiatif
16. Dalam berorganisasi hal penting yang harus diperhatikan adalah ….
a. bertambah teman c. mengemukakan pendapat
b. hidup bermanfaat d. mengetahui tujuan organisasi
17. Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik, apabila semua pengurus
menjalankan tugas dengan penuh rasa ….
a. tanggung jawab c. toleransi
b. kemanusiaan d. sukarela
18. Di bawah ini salah satu cara pemilihan pengurus berdasarkan kartu suara
adalah ….
a. aklamasi c. penunjukkan langsung
b. pemungutan suara d. ditunjuk ketua
19. Tiga komponen penting dalam sebuah organisasi adalah ….
a. pengurus, penasehat dan anggota
b. ketua, sekretaris dan panitia
c. anggota, Pengurus dan tujuan organisasi
d. bendahara, sekretaris, penasehat
20. Salah satu ciri dari sebuah organisasi adalah ….
a. saling bersaing c. kerjasama
b. tanpa aturan d. berbeda tujuan
cxxviii
21. Mengarsipkan surat masuk dan keluar adalah tugas ….
a. bendahara c. penasehat
b. sekretaris d. penanggung jawab
22. Membuat rencana kerja bersama ketua adalah tugas ….
a. bendahara c. penasehat
b. sekretaris d. penanggung jawab
23. Berfungsinya sebuah organisasi dipengaruhi oleh faktor ….
a. kegiatan dan usaha c. sarana dan prasarana
b. penyusun dan peserta d. kegiatan dan sarana
24. Agar suatu organisasi berdaya guna, maka pemimpin organisasi perlu
melakukan ….
a. tindakan sewenang-wenang
b. koordinasi yang baik
c. pemutusan anggota
d. pengunduran diri
25. Komite sekolah dibentuk untuk membantu ….
a. pengadaan buku pelajaran c. pelaksanaan kegiatan sekolah
b. koordinasi program sekolah d. pendukung dana
cxxix
KUNCI JAWABAN
1. D 11. D 21. B
2. C 12. D 22. B
3. C 13. B 23. D
4. A 14. A 24. B
5. B 15. C 25. C
6. D 16. D
7. C 17. A
8. A 18. B
9. B 19. C
10. C 20. C
PEDOMAN PENILAIAN
Bila jawaban betul diberi nilai skor 1
Bila jawaban salah diberi nilai skor 0
Bila betul semua Jumlah Nilai Total
N = Jumlah betul x 100
Jumlah Nilai Maksimal
Contoh
= 25 x 100 25
= 100 (N)
cxxx
LEMBAR JAWABAN
Mata Pelajaran : PKn
Kelas : V
Semester : II
Tahun Pelajaran : 2008 / 2009
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, dibawah ini !
1. a b c d 16. a b c d
2. a b c d 17. a b c d
3. a b c d 18. a b c d
4. a b c d 19. a b c d
5. a b c d 20. a b c d
6. a b c d 21. a b c d
7. a b c d 22. a b c d
8. a b c d 23. a b c d
9. a b c d 24. a b c d
10. a b c d 25. a b c d
11. a b c d
12. a b c d
13. a b c d
14. a b c d
15. a b c d
Nama : No. Absen :
cxxxvi
Lampiran 2.2 A.
B.
C. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar
No. Item Analisis Rhitung R tabel Keterangan 1 Pearson Correlation .444 0.361 Valid 2 Pearson Correlation .436 0.361 Valid 3 Pearson Correlation .417 0.361 Valid 4 Pearson Correlation .481 0.361 Valid 5 Pearson Correlation .331 0.361 Tidak Valid 6 Pearson Correlation .346 0.361 Tidak Valid 7 Pearson Correlation .442 0.361 Valid 8 Pearson Correlation .413 0.361 Valid 9 Pearson Correlation .445 0.361 Valid 10 Pearson Correlation .433 0.361 Valid 11 Pearson Correlation .442 0.361 Valid 12 Pearson Correlation .648 0.361 Valid 13 Pearson Correlation .402 0.361 Valid 14 Pearson Correlation .400 0.361 Valid 15 Pearson Correlation .299 0.361 Tidak Valid 16 Pearson Correlation .437 0.361 Valid 17 Pearson Correlation .342 0.361 Tidak Valid 18 Pearson Correlation .415 0.361 Valid 19 Pearson Correlation .297 0.361 Tidak Valid 20 Pearson Correlation .271 0.361 Tidak Valid 21 Pearson Correlation .429 0.361 Valid 22 Pearson Correlation .485 0.361 Valid 23 Pearson Correlation .467 0.361 Valid 24 Pearson Correlation .558 0.361 Valid 25 Pearson Correlation .419 0.361 Valid 26 Pearson Correlation .470 0.361 Valid 27 Pearson Correlation .616 0.361 Valid 28 Pearson Correlation .469 0.361 Valid 29 Pearson Correlation .351 0.361 Tidak Valid 30 Pearson Correlation .416 0.361 Valid 31 Pearson Correlation .390 0.361 Valid 32 Pearson Correlation .523 0.361 Valid 33 Pearson Correlation .394 0.361 Valid 34 Pearson Correlation .479 0.361 Valid 35 Pearson Correlation .460 0.361 Valid 36 Pearson Correlation .370 0.361 Valid 37 Pearson Correlation .175 0.361 Tidak Valid 38 Pearson Correlation .442 0.361 Valid 39 Pearson Correlation .416 0.361 Valid 40 Pearson Correlation .537 0.361 Valid 41 Pearson Correlation .390 0.361 Valid 42 Pearson Correlation .321 0.361 Tidak Valid 43 Pearson Correlation .559 0.361 Valid 44 Pearson Correlation .458 0.361 Valid 45 Pearson Correlation .473 0.361 Valid
cxxxvii
No. Item Analisis Rhitung R tabel Keterangan 46 Pearson Correlation .423 0.361 Valid 47 Pearson Correlation .292 0.361 Tidak Valid 48 Pearson Correlation .435 0.361 Valid 49 Pearson Correlation .385 0.361 Valid 50 Pearson Correlation .609 0.361 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product moment dari
Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program statistik SPSS dapat
diketahui bahwa dari 50 pernyataan, 10 soal dinyatakan tidak valid, karena
r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 dengan nilai kritis 0,361.
10 soal tersebut adalah nomor 5,6,15,17,19,20,29,37,42,47.
cxxxviii
Lampiran 2.3
Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.902 40
Cronbach'sAlpha N of Items
Dari Hasil Perhitungan diperoleh Koefisien Reliabilitas sebesar 0,902. Karena
koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70 maka dapat dikatakan bahwa instrumen
motivasi belajar adalah Reliabel, atau juga dapat dikatakan bahwa instrumen ini
memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
cxlii
Lampiran 2.5 D.
E.
F. Hasil Uji Validitas Tes Prestasi Belajar PKn
No. Item Analisis Rhitung R tabel Keterangan 1 Pearson Correlation .488 0.361 Valid 2 Pearson Correlation .427 0.361 Valid 3 Pearson Correlation .401 0.361 Valid 4 Pearson Correlation .429 0.361 Valid 5 Pearson Correlation .381 0.361 Valid 6 Pearson Correlation .379 0.361 Valid 7 Pearson Correlation .687 0.361 Valid 8 Pearson Correlation .407 0.361 Valid 9 Pearson Correlation .399 0.361 Valid 10 Pearson Correlation .407 0.361 Valid 11 Pearson Correlation .424 0.361 Valid 12 Pearson Correlation .489 0.361 Valid 13 Pearson Correlation .381 0.361 Valid 14 Pearson Correlation .367 0.361 Valid 15 Pearson Correlation .465 0.361 Valid 16 Pearson Correlation .400 0.361 Valid 17 Pearson Correlation .447 0.361 Valid 18 Pearson Correlation .279 0.361 Tidak Valid 19 Pearson Correlation .571 0.361 Valid 20 Pearson Correlation .540 0.361 Valid 21 Pearson Correlation .436 0.361 Valid 22 Pearson Correlation .352 0.361 Tidak Valid 23 Pearson Correlation .650 0.361 Valid 24 Pearson Correlation .519 0.361 Valid 25 Pearson Correlation .315 0.361 Tidak Valid 26 Pearson Correlation .359 0.361 Tidak Valid 27 Pearson Correlation .448 0.361 Valid 28 Pearson Correlation -.073 0.361 Tidak Valid 29 Pearson Correlation .435 0.361 Valid 30 Pearson Correlation .391 0.361 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product moment dari
Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program statistik SPSS dapat
diketahui bahwa dari 30 pertanyaan, 5 soal dinyatakan tidak valid, karena
r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 dengan nilai kritis 0,361.
5 soal tersebut adalah nomor 18,22,25,26,28.
cxliii
Lampiran 2.6
Uji Reliabilitas Tes Prestasi Belajar PKn
Diketahui : ∑ pq = 5,336 Variance total = 27,138
( )
1
2
2
12
−
−=∑ ∑
nn
XX
σ
( )
116,3429
30
557331.11
2
2
1 =−
=σ
Perhitungan Uji Reliabilities dengan KR-20 :
( )
−
−=
∑2
2
11 11 t
pq
k
kr
σ
( )
−
−=
116,34
336,51
125
2511r
r11 = 0,879 Dari Hasil Perhitungan diperoleh Koefisien Reliabilitas sebesar 0,879. Karena
koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70 maka dapat dikatakan bahwa instrumen
prestasi belajar PKn adalah Reliabel, atau juga dapat dikatakan bahwa
instrumen ini memiliki reliabilitas yang tinggi.
cxlv
Lampiran 2.8. Hasil Uji Beda Mean atara kelompok dengan pembelajaran PAKEM dan Konvensional Two-Sample T-Test and CI: PAKEM, KONVENS. Two-sample T for PAKEM vs KONVENS. N Mean StDev SE Mean PAKEM 30 7.210 0.651 0.12 KONVENS. 30 7.130 0.531 0.097 Difference = mu PAKEM - mu KONVENS. Estimate for difference: 0.080 95% CI for difference: (-0.227, 0.387) T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.52 P-Value = 0.604 DF = 58 Both use Pooled StDev = 0.594
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji beda mean dalam hal ini
menggunakan uji T dapat diperoleh hasil p value > 0,05 atau 0,604 > 0,05,
sehingga dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa nilai prestasi PKn antara
kelas eksperimen dengan kelas control tidak terdapat perbedaan prestasi
Pendidikan kewarganegaraan atau dapat juga dikatakan bahwa kemampuan mata
pelajaran Pendidikan relative sama.
clix
G. Lampiran 4.
H. UJI PRASYARAT ANALISIS
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data prestasi belajar Pkn dengan penerapan model
pembelajaran PAKEM dan Konvensional dilakukan dengan menggunakan
Lilliefors Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov pada taraf
signifikansi (α ) : 0,05. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nol yang
menyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Penerimaan atau penolakan itu didasarkan pada: (1) Jika nilai sig. atau
signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05. distribusi data tidak normal,
dan (2) Jika nilai sig. atau signifikansi atau probabilitas lebih dari 0,05.
distribusi data normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PAKEM KONVENSIONAL
N 30 30
Mean 65.600 58.933 Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 6.441 9.566
Absolute .212 .156
Positive .165 .156
Most Extreme Differences
Negative -.212 -.095
Kolmogorov-Smirnov Z 1.161 .852
Asymp. Sig. (2-tailed) .135 .462
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil uji Lilliefors Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov
diperoleh bahwa angka signifikansi pada siswa yang belajar dengan
penerapan model pembelajaran Konvensional diperoleh 0,462 > 0,05 dan
dengan penerapan model PAKEM diperoleh 0,135 > 0,05, dari hasil ini dapat
kita lihat bahwa data terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Variansi
Untuk mengetahui homogenitas varians populasi dalam
penelitian ini dilakukan pengujian dengan menggunakan teknik
clx
uji Varians (F). Dari data yang berupa skor tes prestasi belajar
PKn dilakukan pengujian terhadap data: 1) prestasi belajar PKn
dengan model PAKEM dan siswa mememiliki motivasi belajar
rendah, 2) prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa
mememiliki motivasi belajar tinggi, 3) prestasi belajar PKn
dengan model pembelajaran konvensional dan siswa mememiliki
motivasi belajar rendah, 4) prestasi belajar PKn dengan model
pembelajaran konvensional dan siswa mememiliki motivasi
belajar tinggi. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi
α =0,05.
Berdasarkan uji homogenitas varians populasi dengan uji varians
diperoleh hasil uji sebagai berikut :
No Kelompok Variansi
1. A1B1 40.838 2. A1B2
58.000 3. A2B1
37.638 4. A2B2
59.897
Sugiyono (1999:160) uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
varians sampel yang dikomparasikan itu homogen atau tidak. Varians adalah
standar deviasi yang dikuadratkan. Uji Homogenitas varians dalam penelitian ini
digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :
Varians Terbesar F = Varians Terkecil 59,897 F = = 1,591 37,638
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh Fhitung = 1,591 selanjutnya
dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan dk pembilang ( 13 – 1) = 12
dan dk penyebut (15 – 1 ) = 14 dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh
clxi
Ftabel = 2,53 (Fhitung = 1,591 < Ftabel = 2,53). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa varians keempat kelompok sampel tersebut homogen.
clxii
Lampiran 5.1.
DESKRIPSI DATA PENELITIAN
1. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn Secara Keseluruhan
Descriptive Statistics: Prestasi PKn Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean Prestasi Pkn 60 62.27 64.00 62.44 8.76 1.13 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 Prestasi Pkn 44.00 76.00 56.00 68.00
2. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran PAKEM
Descriptive Statistics: PAKEM Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean PAKEM 30 65.60 68.00 65.54 6.44 1.18 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 PAKEM 56.00 76.00 59.00 72.00
3. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran Konvensional
Descriptive Statistics: KONVENS. Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean KONVENS. 30 58.93 58.00 58.77 9.57 1.75 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 KONVENS. 44.00 76.00 52.00 68.00
4. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn bagi Siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi
Descriptive Statistics: MOT_TG Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean MOT_TG 32 65.63 68.00 65.57 7.17 1.27 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 MOT_TG 56.00 76.00 60.00 72.00
clxiii
5. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn bagi Siswa dengan Motivasi Belajar Rendah
Descriptive Statistics: MOT_RD Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean MOT_RD 28 58.43 56.00 58.46 8.93 1.69 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 MOT_RD 44.00 72.00 52.00 68.00
6. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran PAKEM dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Rendah
Descriptive Statistics: PAKEM_MRD Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean PAKEM_MR 15 63.73 64.00 63.69 6.13 1.58 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 PAKEM_MR 56.00 72.00 56.00 68.00
7. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran PAKEM dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
Descriptive Statistics: PAKEM_MTG Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean PAKEM_MT 15 67.47 68.00 67.69 6.39 1.65 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 PAKEM_MT 56.00 76.00 64.00 72.00
8. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran Konvensional dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Rendah
Descriptive Statistics: KONV._MRD Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean KONV._MR 13 52.31 52.00 51.27 7.74 2.15 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 KONV._MR 44.00 72.00 48.00 56.00
9. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran Konvensional dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Tinggi Descriptive Statistics: KONV._MTG Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean KONV._MT 17 64.00 60.00 63.73 7.62 1.85 Variable Minimum Maximum Q1 Q3
clxiv
KONV._MT 56.00 76.00 56.00 70.00
Lampiran 5.2.
Perhitungan Statistik F dalam Analisis Variansi (Untuk n per sel tidak sama)
Ringkasan Nilai untuk Setiap Sel
Faktor A A 1 A 2
B 1
n
15
1.012
67,467
68.848
68.276,267
571.733
17
1.088
64,000
70,560
69.632
928
Faktor B
B 2
n
15
956
63,733
61.456
60.929,067
526,933
13
680
52,308
36.288
35.569,231
718,769
Menghitung Nilai A1, A2, B1, B2 dan T
1. A1 = 67,467 + 63,733 = 131,200
2. A2 = 64,000 + 52,308 = 116,308
3. B1 = 67,467 + 64,000 = 131,467
4. B2 = 63,733 + 52,308 = 116,041
5. T = A1 + A2 = B1 + B2 = 247,508
∑ − mx 2
( )( ) mxx =∑
∑ 2x
x
∑ x
∑ − mx 2
( )( ) mxx =∑∑ 2x
x
∑ x
clxv
A. Jika Level Faktor A adalah p=2 dan Faktor B adalah q=2
maka dihitung L1, L2, L3, L4 dan L5.
1. L1 = T²/ pq = (247,508)²/ 2 x 2 = 15.315,014
2. L2 = ∑Ai²/ q = ((131,200)² + (116,308) ²)/ 2 = 15.370,460
3. L3 = ∑Bj²/ p = ((131,467)² + (116,041) ²)/ 2 = 15.374,502
4. L4 = ∑ABi² = (67,467)² + (63,733)²+ (64,0)² + (52,308)² = 15.455,784
5. L5 = (pq)/ ∑1/nij = 4/ (1/15 + 1/15 + 1/17 + 1/139) = 14,865
B. Menghitung Jumlah Kuadrat (SS)
1. JKa = L5 (L2 - L1) = 14,865 (15.370,460 – 15.315,014) = 824,219 2. JKb = L5 (L3 - L1) = 14,865 (15.374,502 – 15.315,014) = 884,311 3. JKab = L5 (L4 - L3 - L2 + L1)
= 14,865 (15.455,784 – 15.374,502 – 15.370,460 + 15.315,014) = 235,414
4. JKe = 571,733 + 526,933 + 928 + 718,769
= 2.745,436
5. JKT =
= = 4.523,733 C. Derajat Kebebasan (dk / df)
1. Dk a = p-1 = 2 – 1 = 1
2. Dk b = q-1 = 2 – 1 = 1
3. Dk ab = (p-1)(q-1) = 1 * 1 = 1
( )tot
tot
tot N
2
2 ∑∑Χ
−Χ
( )60
736.3152.237
2
−
clxvi
4. DKerror = Ntot – pq = 60 – 4 = 56
5. DKtotal = N – 1 = 60 – 1 = 59
D. Menghitung Rata-rata Kuadrat (MS)
1. Rk a = 824,219 / 1 = 824,219
2. Rk b = 884,311 / 1 = 884,311
3. Rk ab = 234,141 / 1 = 234,141
4. Rk error = 2.745,436/ 56 = 49,026 E. Menghitung Statistik Uji - F
1. F a =Rk a / RK error = 824,219 / 49,026 = 16,812
2. F b =Rk b / RK error = 884,311 / 49,026 = 18,038
3. F ab =Rk ab / RK error = 234,141 / 49,026 = 4,802
clxvii
Lampiran 5.3. Kesimpulan Hasil Analis Data Dengan Anava dua Jalur
General Linear Model: Prestasi PKn versus Model, Motivasi Factor Type Levels Values Model fixed 2 1 2 Motivasi fixed 2 1 2 Analysis of Variance for Prestasi, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Model 1 666.67 824.22 824.22 16.81 0.000 Motivasi 1 876.22 884.31 884.31 18.04 0.000 Model*Motivasi 1 235.41 235.41 235.41 4.80 0.033 Error 56 2745.44 2745.44 49.03 Total 59 4523.73
Interpretasi Hasil Analisis Data
Dari hasil Perhitungan Analisis Variansi Dua Jalur di dapat kesimpulan dengan hasil sebagai berikut : 1. Ada perbedaan pengaruh antara model PAKEM dan model pembelajaran
konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKN siswa SD di Kecamatan Wonogiri, hal ini dapat diketahui dengan perolehan F1 = 16,81 lebih besar dari F(0,95: 1;56) = 4,02 dengan taraf signifikansi 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Ada perbedaan pengaruh antara motivasi belajar siswa pada kategori tinggi
dan kategori rendah terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKN siswa SD di Kecamatan Wonogiri, hal ini dapat diketahui dengan perolehan F1 = 18,04 lebih besar dari F(0,95: 1;56) = 4,02 dengan taraf signifikansi 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
3. Ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKN siswa SD di Kecamatan Wonogiri, hal ini dapat diketahui dengan perolehan F1 = 4,80 lebih besar dari F(0,95: 1;56) = 4,02 dengan taraf signifikansi 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
clxviii
Lampiran 5.4.
UJI BEDA MEAN DENGAN MENGGUNAKAN UJI
SCHEFFE
1. Uji beda mean Prestasi Belajar PKn dengan model pembelajaran
PAKEM antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan tinggi.
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A1B2 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|63,733 – 67,467|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 15
= 2,132 Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 2,132 hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 2,132 < 4,02 maka dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan mean Prestasi Belajar PKn dengan model pembelajaran PAKEM antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan tinggi.
clxix
2. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan motivasi belajar rendah
antara model PAKEM dengan model pembelajaran konvesional.
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A2B1 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|63,733 – 52,308|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 13
= 18,544
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 18,544 hasil ini
kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 18,544 >
4,02 maka dapat dikatakan terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn
dengan motivasi belajar rendah antara model PAKEM dengan model
pembelajaran konvesional.
clxx
3. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa
memiliki motivasi belajar rendah dengan model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi.
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A2B2 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|64,000 – 63,733|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 17
= 0,012
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 0,012 hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 0,012 < 4,02 maka dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa memiliki motivasi belajar rendah dengan model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi.
clxxi
4. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa
memiliki motivasi belajar tinggi dengan model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar rendah.
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A3B1 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|67,467 – 52,308|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 13
= 32,643
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 32,643 hasil ini
kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 32,643 >
4,02 maka dapat dikatakan terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn
dengan model PAKEM dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan
model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar rendah.
clxxii
5. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa
memiliki motivasi belajar tinggi dengan model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A3B2 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|64,000 – 67,467|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 17
= 1,953
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 1,953 hasil ini
kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 1,953 <
4,02 maka dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn
dengan model PAKEM dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan
model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar rendah.
clxxiii
6. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan model pembelajaran
konvensional antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan tinggi
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B2 x A2B1 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|64,000 – 52,308|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 17 13
= 20,542
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 20,542 hasil ini
kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 20,542 >
4,02 maka dapat dikatakan terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn
dengan model pembelajaran konvensional antara siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah dengan tinggi.
clxxiv
Lampiran 6.1. Nilai Kritis r Pearson
Taraf Signifikansi Taraf Signifikansi N
5% 1% N
5% 1%
3 4 5
6 7 8 9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22 23 24 25
26 27 28 29 30
31 32 33 34 35
36 37
0.997 0.950 0.878
0.811 0.754 0.707 0.666 0.632
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.497 0.482 0.468 0.456 0.444
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396
0.388 0.381 0.374 0.367 0.361
0.355 0.349 0.344 0.339 0.334
0.329 0.325
0.999 0.990 0.959
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
0.735 0.708 0.684 0.661 0.641
0.623 0.606 0.590 0.575 0.561
0.549 0.537 0.526 0.515 0.505
0.496 0.487 0.478 0.470 0.463
0.456 0.449 0.442 0.436 0.430
0.424 0.418
38 39 40
41 42 43 44 45
46 47 48 49 50
55 60 65 70 75
80 85 90 95
100
125 150 175 200 300
400 500 600 700 800
900 1000
0.320 0.316 0.312
0.308 0.304 0.301 0.297 0.294
0.291 0.288 0.284 0.281 0.279
0.266 0.254 0.244 0.235 0.227
0.220 0.213 0.207 0.202 0.195
0.176 0.159 0.148 0.138 0.113
0.098 0.088 0.080 0.074 0.070
0.065 0.062
0.413 0.408 0.403
0.398 0.393 0.389 0.384 0.380
0.376 0.372 0.368 0.364 0.361
0.345 0.330 0.317 0.306 0.296
0.286 0.278 0.270 0.263 0.256
0.230 0.210 0.194 0.181 0.148
0.128 0.115 0.105 0.097 0.091
0.086 0.081
Sumber : Sutrisno Hadi, 1992
clxxv
Lampiran 6.2.
Nilai Kritis F untuk α = 0,05
ν1
ν2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 20 40 60 120 ∞
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
15 16 17 18 19
20 21 22 23 24
25 26 27 28 29
30 40 60 120 ∞
161.4 18.51 10.13 7.71
6.61 5.99 5.59 5.32 5.12
4.96 4.84 4.75 4.67 4.60
4.54 4.49 4.45 4.41 4.38
4.35 4.32 4.30 4.28 4.26
4.24 4.23 4.21 4.20 4.18
4.17 4.08 4.00 3.92 3.84
199.5 19.00 9.55 6.94
5.79 5.14 4.74 4.46 4.26
4.10 3.98 3.89 3.81 3.74
3.68 3.63 3.59 3.55 3.52
3.49 3.47 3.44 3.42 3.40
3.39 3.37 3.35 3.34 3.33
3.32 3.23 3.15 3.07 3.00
215.7 19.16 9.28 7.71
4.41 4.76 4.35 4.07 3.86
3.71 3.59 3.49 3.41 3.34
3.29 3.24 3.20 3.16 3.13
3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
2.99 2.98 2.96 2.95 2.93
2.92 2.84 2.76 2.65 2.60
224.6 19.25 9.12 6.39
5.19 4.53 4.12 3.84 3.63
3.48 3.36 3.26 3.18 3.11
3.06 3.01 2.96 2.93 2.90
2.87 2.84 2.82 2.80 2.78
2.76 2.74 2.73 2.71 2.70
2.69 2.61 2.53 2.45 2.37
230.2 19.30 9.01 6.26
5.05 4.39 3.97 3.69 3.48
3.33 3.20 3.11 3.03 2.96
2.90 2.85 2.81 2.77 2.74
2.71 2.68 2.66 2.64 2.62
2.60 2.59 2.57 2.56 2.55
2.53 2.45 2.37 2.29 2.21
234.0 19.33 8.94 6.16
4.95 4.28 3.87 3.58 3.37
3.22 3.09 3.00 2.92 2.85
2.79 2.74 2.70 2.66 2.63
2.60 2.57 2.55 2.53 2.51
2.49 2.47 2.46 2.45 2.43
2.42 2.34 2.25 2.17 2.10
236.8 19.35 8.89 6.09
4.88 4.21 3.79 3.50 3.29
3.14 3.01 2.91 2.83 2.76
2.71 2.66 2.61 2.58 2.54
2.51 2.49 2.46 2.44 2.42
2.40 2.39 2.37 2.36 2.35
2.42 2.34 2.25 2.17 2.10
238.9 19.37 8.85 6.04
4.82 4.15 3.73 3.44 3.23
3.07 2.95 2.85 2.77 2.70
2.64 2.59 2.55 2.51 2.48
2.45 2.42 2.40 2.37 2.36
2.34 2.32 2.31 2.29 2.28
2.27 2.18 2.10 2.02 1.94
240.5 19.38 8.81 6.00
4.77 4.10 3.68 3.39 3.18
3.02 2.90 2.80 2.71 2.65
2.59 2.54 2.49 2.46 2.42
2.39 2.37 2.34 2.32 2.30
2.28 2.27 2.25 2.24 2.22
2.21 2.12 2.04 1.96 1.88
241.9 19.40 8.79 5.96
4.74 4.06 3.64 3.35 3.14
2.98 2.85 2.75 2.67 2.60
2.54 2.49 2.45 2.41 2.38
2.35 2.32
2.30 2.27 2.25
2.24 2.22 2.20 2.19 2.18
2.16 2.08 1.99 1.91 1.83
245.9 19.43 8.70
5.86
4.62 3.94 3.51 3.22 3.01
2.85 2.72 2.62 2.53 2.46
2.40 2.35 2.31 2.27 2.23
2.20 2.18 2.15 2.13 2.11
2.09 2.07 2.06 2.04 2.03
2.01 1.92 1.84 1.75 1.67
248.0 19.45 8.66 5.80
4.56 3.87 3.44 3.15 2.94
2.77 2.65 2.54 2.46 2.39
2.33 2.28 2.23 2.19 2.16
2.12 2.10 2.07 2.05 2.03
2.01 1.99 1.97 1.96 1.94
1.93 1.84 1.75 1.66 1.57
251.1 19.47 8.59 5.72
4.46 3.77 3.34 3.04 2.83
2.66 2.53 2.43 2.34 2.27
2.20 2.15 2.10 2.06 2.03
1.99 1.96 1.94 1.91 1.89
1.87 1.85 1.84 1.82 1.81
1.79 1.69 1.59 1.50 1.39
252.2 19.48 8.57 5.69
4.43 3.74 3.30 3.01 2.79
2.62 2.49 2.38 2.30 2.22
2.16 2.11 2.06 2.02 1.98
1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
1.82 1.80 1.79 1.77 1.75
1.74 1.64 1.53 1.43 1.32
253.3 19.49 8.55 5.66
4.40 3.70 3.27 2.97 2.75
2.58 2.45 2.34 2.25 2.18
2.11 2.06 2.01 1.97 1.93
1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
1.77 1.75 1.73 1.71 1.70
1.68 1.58 1.47 1.35 1.22
254.3 19.50 8.53 5.63
4.36 3.67 3.23 2.93 2.71
2.54 2.40 2.30 2.21 2.13
2.07 2.01 1.96 1.92 1.88
1.84 1.81 1.78 1.76 1.73
1.71 1.69 1.67 1.65 1.64
1.62 1.51 1.39 1.25 1.00
clxxvi
Contoh Model PAKEM
RENCANA PELAKSANANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : Sekolah Dasar Kelas /
Semester : V/II
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Waktu : 3 Pertemuan 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi
(SK)
: Memahami kebebasan berorganisasi.
Kompetensi Dasar (KD) : Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan
sekolah dan masyarakat.
Materi Pembelajaran : Organisasi Sekolah.
Organisasi Masyarakat
Indikator : 6. Menjelaskan tujuan diadakan organisasi di
sekolah.
7. Menyebutkan contoh-contoh organisasi di
sekolah.
8. Manfaat didirikan UKS
9. Menyebutkan keuntungan diadakan Komite
sekolah
10. Menyebutkan contoh-contoh organisasi di
lingkungan masyarakat.
Tujuan Pembelajaran : 6. Siswa dapat menjelaskan tujuan organisasi di
sekolah.
7. Siswa dapat menyebutkan organisasi di sekolah.
8. Siswa dapat menyebutkan contoh organisasi di
masyarakat.
9. Siswa dapat menjelaskan organisasi di
masyarakat.
10. Siswa dapat menyebutkan manfaat mengikuti
kegiatan organisasi.
Sumber Belajar : 5. Buku Paket BSE (PKn) kelas V
6. Buku PKn kelas V, Aneka Ilmu hal 46 – 52
7. Buku PKn kelas V, Erlangga hal 63 – 71
8. Gambar suasana kegiatan organisasi
clxxvii
Pertemuan I
Pengoganisasian Langkah Pembelajaran
Siswa Waktu Kegiatan Awal
• Memperhatikan informasi terkait dengan organisasi sekolah, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan
K 3
• Tanya jawab tentang syarat-syarat organisasi K 3
Kegiatan Inti
• Mempelajari dan mengamati gambar kegiatan organisasi di sekolah
G/D 5
• Mendiskusikan latar belakang serta tujuan organisasi di sekolah
G 20
• Melaporkan hasil kegiatan diskusi dan kelompok lain memberi tanggapan
G 10
• Menyusun daftar macam-macam organisasi yang ada di sekolah
I 7
• Menyimpulkan materi penguatan K 7
Kegiatan Akhir • Pesan-pesan moral K 5
Penilaian Tindak lanjut
v Membuat kliping kegiatan organisasi di sekolah (mengamati dan mencatat jalannya organisasi di sekolah)
I 10
Pertemuan II
Pengoganisasian Langkah Pembelajaran
Siswa Waktu Kegiatan Awal
• Memperhatikan informasi guru tentang kegiatan, dan penilaian yang akan dilaksanakan.
K 3
• Tanya jawab tentang kegiatan usaha yang terkait dengan materi pelajaran
K 3
Kegiatan Inti
• Mendiskusikan tentang manfaat Koperasi dan Pramuka di sekolah
G/D 25
• Melaporkan hasil diskusi dan tanggapan dari kelompok lain G 10
• Inventarisasi organisasi yang diketahui siswa, baik di sekolah maupun di masyarakat.
I 9
Kegiatan Akhir • Pesan-pesan moral K 10
Penilaian Tindak lanjut
v Menyusun laporan kegiatan secara kelompok I 10
clxxviii
Pertemuan III Pengoganisasian
Langkah Pembelajaran Siswa Waktu
Kegiatan Awal
• Melanjutkan materi pertemuan yang lalu. K 5
• Tanya jawab tentang kegiatan organisasi di lingkungan masyarakat
K 6
Kegiatan Inti
• Secara kelompok berdiskusi tentang organisasi yang ada dimasyarakat
G/D 10
• Melaporkan hasil diskusu dan tanggapan dari kelompok lain I 7
• Pembahasan dan kesimpulan mengenai organisasi di masyarakat
K 4
• Penguatan dan kesimpulan materi K 3
• Kegiatan Akhir
• • Pesan-pesan moral K 3
• Penilaian
Tindak lanjut v Uji kompetensi secara individual
I 25
Guru Kelas ............................................ NIP
Keterangan Penilaian : Proses / Kinerja : Disiplin, Kerjasama, Gagasan, Ide
clxxix
LEMBAR KERJA Jelaskan macam-macam organisasi, kemudian diskusikan secara kelompok.
No Nama Organisasi Tujuan Tempat / Lokasi Ket
LEMBAR PENILAIAN KINERJA
Aspek No Nama Siswa
Kerjasama Disiplin Gagasan/Ide Nilai
Kriteria penilaian
Kerjasama Disiplin Gagasan / Ide 0 – 10 kurang 1 – 10 kurang 1 – 10 kurang 11 – 20 cukup 11 – 20 cukup 11 – 20 cukup 21 – 30 baik 21 – 30 baik 21 – 30 baik
clxxx
Instrumen Penilaian Skala Kuantitatif Jumlah
Aspek Penggunaan Konsep 4 3 2 1 Nilai
1 Jelaskan tujuan diadakan organisasi di
sekolah
2 Menyebutkan organisasi yang ada di
sekolah
3 Manfaat diadakan Koperasi Sekolah
4 Jelaskan manfaat diadakan UKS
5 Jelaskan manfaat diadakan organisasi
Komite Sekolah
6 Menyebutkan contoh-contoh organisasi
di lingkungan masyarakat
Jumlah
Skala Kuantitatif Jumlah
Aspek Keterampilan Sosial 4 3 2 1 Nilai
1 Jelaskan kesulitan-kesulitan apa yang
terjadi bila sekolah tidak ada UKS
Jumlah
Skala Kuantitatif Jumlah
Aspek Sikap Sosial 4 3 2 1 Nilai
Bagaimana sikapmu bila kamu ditunjuk
sebagao ketua Karang Taruna di
kampungmu ?
Jumlah
Keterangan Penilaian Aspek Jumlah Nilai = Skor yang diperoleh x 10 Jumlah skala x Jumlah Instrumen Wonogiri, .................... Guru Kelas
................................................ NIP.
clxxxi
Contoh Model Konvensional
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SEKOLAH : SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN : Pendidikan Kewarganegaraan KELAS / SEMESTER : V / II ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran (3 pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI : Memahami kebebasan berorganisasi
KOMPETENSI DASAR 3.2 : Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan
sekolah dan masyarakat.
INDIKATOR : - Menjelaskan tujuan diadakan organisasi di
sekolah.
- Menyebutkan contoh-contoh organisasi di
sekolah.
- Manfaat didirikan UKS.
- Menyebutkan keuntungan diadakan Komite
Sekolah.
- Menyebutkan contoh-contoh organisasi di
lingkungan masyarakat.
I. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat menjelaskan tujuan organisasi di sekolah.
• Siswa dapat menyebutkan kegiatan organisasi di sekolah.
• Siswa dapat menyebutkan contoh organisasi di masyarakat.
• Siswa dapat menjelaskan organisasi di masyarakat.
• Siswa dapat menyebutkan manffat mengikuti kegiatan organisasi.
II. Materi Pokok
• Organisasi di sekolah.
• Organisasi di masyarakat.
III. Metode
• Ceramah bervariasi, diskusi, pemberian tugas, observasi, demonstrasi.
clxxxii
IV. Sumber Bahan
• Buku Paket BSE (PKn) kelas V.
• Buku PKn kelas V, Aneka Ilmu hal 46 – 52.
• Buku PKn kelas V, Erlangga hal 63 – 71.
V. Strategi Pembelajaran
1. Pertemuan I
Kegiatan Awal
• Tanya jawab tentang syarat-syarat berorganisasi.
Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tujuan diadakan organisasi di sekolah.
• Menyebutkan contoh-contoh organisasi di sekolah.
Penutup
• Siswa diberi tugas mengamati dan mencatat jalannya koperasi di
sekolah.
2. Pertemuan II
Kegiatan Awal
• Tanya jawab tentang organisasi yang ada di sekolah.
Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang manfaat koperasi sekolah.
• Guru menjelaskan manfaat mengikuti organisasi Pramuka di sekolah.
Penutup
• Anak disuruh mengidentifikasi organisasi yang ada di masyarakat.
3. Pertemuan III
Kegiatan Awal
• Tanya jawab materi yang telah diajarkan.
Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan tentang manfaat UKS.
• Guru menjelaskan keuntungan di dalam komite sekolah.
• Secara berkelompok siswa berdiskusi contoh organisasi di lingkungan
masyarakat.
• Melaporkan hasil diskusi.
Penutup
• Siswa diberi tugas mencatat rangkuman materi yang telah diajarkan
dan tanya jawab.
clxxxiii
VI. Penilaian
1. Tehnik
v Tertulis, Lisan
2. Prosedur
v Ulangan harian
3. Bentuk
v Jawaban singkat, uraian
4. Instrumen Penilaian
1) Jelaskan tujuan diadakan organisasi di sekolah.
2) Menyebutkan organisasi yang ada di sekolah.
3) Manfaat diadakan koperasi sekolah.
4) Jelaskan manfaat diadakan UKS.
5) Jelaskan manfaat diadakan organisasi komite di sekolah.
6) Menyebutkan contoh-contoh organisasi di masyarakat.
• Aspek Keterampilan Sosial
Jelaskan akibat-akibat yang timbul bila tidak ada organisasi UKS
• Aspek Sikap Sosial
Bagaimana sikap kamu bila kamu ditunjuk sebagai ketua organisasi
Karang Taruna di kampungmu.
Instrumen Penilaian
Skala Kuantitatif Jumlah Aspek Penggunaan Konsep
4 3 2 1 Nilai
1 Jelaskan tujuan diadakan organisasi di
sekolah
2 Menyebutkan organisasi yang ada di
sekolah
3 Manfaat diadakan Koperasi Sekolah
4 Jelaskan manfaat diadakan UKS
5 Jelaskan manfaat diadakan organisasi
Komite Sekolah
6 Menyebutkan contoh-contoh organisasi
di lingkungan masyarakat
Jumlah
clxxxiv
Skala Kuantitatif Jumlah Aspek Keterampilan Sosial
4 3 2 1 Nilai
1 Jelaskan kesulitan-kesulitan apa yang
terjadi bila sekolah tidak ada UKS
Jumlah
Skala Kuantitatif Jumlah Aspek Sikap Sosial
4 3 2 1 Nilai
Bagaimana sikapmu bila kamu ditunjuk
sebagai ketua Karang Taruna di
kampungmu ?
Jumlah
Keterangan Penilaian Aspek Jumlah Nilai = Skor yang diperoleh x 10 Jumlah skala x Jumlah Instrumen Wonogiri, .................... Guru Kelas
................................................ NIP.
clxxxvi
INSTRUMEN PENELITIAN
ANGKET MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Waktu : 90 menit
PENGANTAR
Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui motivasi belajar siswa atau
responden. Angket ini tidak berhubungan dengan masalah pembelajaran di kelas /
sekolah, sehingga tidak akan berpengaruh terhadap perolehan nilai atau prestasi
belajar anda. Oleh karena itu, mohon kesediaan anda untuk menjawab dengan
sejujur-jujurnya, atau menjawab sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Kerjakanlah dengan teliti, bacalah pertanyaan dan alternatif jawaban dengan baik,
sehingga tidak ada pertanyaan yang terlewatkan serta pastikan jawaban anda tepat.
Jawaban anda merupakan informasi yang sangat berharga bagi kami.
Atas perhatian dan jawaban anda kami sampaikan terimakasih.
Petunjuk Pengisian Angket :
4. Jawablah pertanyaan di bawah ini pada lembar jawaban yang tersedia !
5. Bacalah baik-baik setiap butir pertanyaan dan seluruh alternatif
jawabannya !
6. Pilihlah salah satu dari alternatif jawaban yang tersedia dengan memberi
tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c, d, atau e !
clxxxvii
Butir-butir pertanyaan :
2. Apakah anda selama ini mengerjakan tugas-tugas pelajaran PKn yang
diberikan oleh guru dengan baik ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b.Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
2. Apakah selama ini anda tertarik terhadap mata pelajaran PKn ?
a. Tidak tertarik d. Tertarik
b. Kurang tertarik e. Sangat tertarik
c. Cukup tertarik
3. Untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi pada mata pelajaran PKn
tidak perlu belajar giat. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
4. Pada waktu pelajaran PKn berlangsung, apakah anda dapat memusatkan
perhatian dengan baik ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
5. Selain mengikuti pelajaran di kelas, seberapa sering anda mempelajari
Pendidikan Kewarganegaraan ?
a. Tidak pernah d. Sering kali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
6. Bagaimanakah perasaan anda terhadap cara mengajar guru pada waktu
pelajaran PKn ?
a. Tidak senang d. Senang
b. Kurang senang e. Sangat senang
c. Cukup senang
clxxxviii
7. Pada saat pelajaran PKn berlangsung siswa tidak perlu mengajukan
pertanyaan tentang hal-hal yang belum jelas kepada guru. Bagaimana
pendapat anda ?
a. Tidaksetuju d.Setuju
b. Kurang setuju e.Sangat setuju
c. Ragu-ragu
8. Apakah anda di rumah menyediakan waktu tersendiri untuk belajar PKn ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
9. Apakah anda meluangkan waktu untuk membaca buku-buku bacaaan yang
berhubungan dengan pelajaran PKn ?
a. Tidak pernah d.Seringkali
b. Jarang sekali e.Selalu
c. Kadang-kadang
10. Pelajaran PKn merupakan pelajaran yang membosankan. Bagaimana
pendapat anda ?
a. Tidak setuju d.Setuju
b. Kurang setuju e.Sangat setuju
c. Ragu-ragu
11. Pada waktu pelajaran PKn berlangsung anda mendapat pertanyaan dari
guru. Apakah anda menjawab pertanyaaan tersebut ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
12. Siswa tidak perlu mempunyai program / jadwal belajar di rumah untuk
pelajaran Pkn. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
clxxxix
13. Pada jam pelajaran PKn, anda diajak membolos oleh teman anda.
Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
14. Apabila dalam pembelajaran PKn ada yang kurang jelas, apakah anda
menanyakan kepada guru ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
15. Apabila teman-teman anda mendapat nilai pelajaran PKn tinggi, apakah
anda menjadi terdorong untuk giat belajar PKn ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
16. Belajar PKn merupakan sesuatu yang berat bagi para siswa. Bagaimana
pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
17. Dalam pelajaran PKn apabila siswa mengalami kesulitan, maka harus
dicari pemecahannya hingga teratasi. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
18. Agar memperoleh nilai PKn yang baik, siswa perlu bertanya kepada
teman-teman mengenai penyelesaian soal-soal PKn. Bagaimana pendapat
anda ?
a. Tidak setuju d.Setuju
b.Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
cxc
19. Jika dalam pelajaran PKn ada tugas kelompok, apakah anda menyerahkan
sepenuhnya tuygas-tugas itu kepada teman-teman dalam kelompok ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
20. Dalam pelajaran PKn, dibicarakan tentang tokoh-tokoh atau para
pahlawan. Bagaimana pendapat anda?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
21. Pelajaran PKn sangat menarik, karena membahas hal –hal yang benar-
benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
22. Apakah selama ini anda melaksanakan kerjasama dengan siswa lain untuk
mengerjakan tugas-tugas dalam pelajaran PKn ?
a. Tidakpernah d.Seringkali
b.Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
23. Tugas-tugas dalam pelajaran Pkn itu tidak menarik, maka tidak perlu
dikerjakan. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
24. Apakah anda berusaha mendapatkan nilai tertinggi diantara teman-teman
anda pada pelajaran PKn ?
a. Tidak pernah d.Seringkali
b.Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
cxci
25. Jika nilai raport pelajaran PKn anda mendapat 6, bagaimana perasaan
anda ?
a. Tidak puas d. Puas
b. Kurang puas e. Sangat puas
c. Cukup puas
26. Pada waktu pelajaran PKn berlangsung, siswa harus mencurahkan
segenap perhatiannya pada pelajaran. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Selalu
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
27. Setiap selesai pelajaran PKn, siswa perlu merenungkan apa yang telah
dipelajari. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d.Setuju
b. Kurang setuju e.Sangat setuju
c. Ragu-ragu
28. Jika hari libur siswa tidak perlu belajar dan membaca buku pelajaran PKn.
Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidaksetuju d.Setuju
b. Kurang setuju e.Sangat setuju
c. Ragu-ragu
29 Jika anda terpaksa tidak masuk sekolah sehingga anda tidak mengikuti
pelajaran PKn, anda tidak perlu berusaha mengejar ketinggalan pelajaran
itu. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
30. Seorang siswa mengatakan “Pelajaran PKn itu tidak penting “. Bagaimana
pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
cxcii
31. Berkonsultasi dengan guru apabila anda mengalami kesulitan pada
pelajaran PKn sangat bermanfaat. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
32. Saya telah memiliki buku pelajaran PKn, oleh karena itu dalam mengikuti
pelajaran PKn saya tidak perlu mencatat pelajaran. Bagaimana pendapat
anda?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
33. Sebagian siswa tidak pernah membaca buku-buku PKn di luar materi
pelajaran yang diajarkan guru. Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang e. Selalu
c. Kadang-kadang
34. Apakah dalam belajar PKn anda membuat rangkuman / catatan pelajaran?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang e. Selalu
c. Kadang-kadang
35. Menjadi seorang ahli atau ilmuwan dalam bidang Pkn sangat
mengagumkan. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
36. Siswa yang berprestasi perlu diberi penghargaan dan disampaikan pada
saat upacara bendera. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
cxciii
37. Pujian kepada siswa perlu diberikan apabila prestasi belajarnya baik.
Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
38. Semangat belajar yang tinggi menjadikan nilai pelajaran PKn baik.
Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
39. Keberuntungan merupakan penentu keberhasilan siswa dalam pelajaran
PKn. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Ragu-ragu
40. Kalau nilai pelajaran PKn saya turun, saya berusaha belajar dengan lebih
giat. Bagaimana pendapat anda?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
41. Apakah anda merasa mudah dalam bekerjasama dengan teman sekelas
pada mata pelajaran PKn ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c.. Kadang-kadang
42. Sebagian siswa merasa sulit dalam memahami pelajaran PKn. Bagaimana
dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
cxciv
43. Sebagian siswa tampak mengawali pelajaran PKn di kelas dengan
perasaan senang dan bergairah. Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
44. Sebagian siswa tampak mudah mendapat teman akrab untuk belajar / kerja
kelompok dalam pelajaran PKn. Apakah anda juga demikian ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
45. Apakah selama ini anda senang dengan tugas-tugas yang anda kerjakan
dalam pelajaran PKn ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
46. Dalam pelajaran PKn sebagian siswa tampak lebih pandai dan lebih giat
belajar daripada teman-teman lainnya. Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
47. Sebagian siswa tampak dengan mudah dan senang bermain di sekolah.
Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
48. Sebaiknya siswa hanya memiliki sedikit teman akrab. Bagaimana pendapat
anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
cxcv
49. Dalam pelajaran PKn sebagian siswa tampak amat baik dan dijadikan
teladan bagi siswa-siswa lainnya oleh guru. Bagaimana pendapat anda ?
a. Tidak setuju d. Setuju
b. Kurang setuju e. Sangat setuju
c. Ragu-ragu
50. Sebagian siswa tampak memilih melihat-lihat daripada mengerjakan tugas-
tugas kelompok dalam pelajaran Pkn. Bagaimana dengan anda ?
a. Tidak pernah d. Seringkali
b. Jarang sekali e. Selalu
c. Kadang-kadang
cxcviii
SOAL TES TRY OUT
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : V (lima) Semester : II Hari / Tanggal : Waktu : 45 menit Jumlah soal : 30 butir Bentuk soal : Pilihan ganda
PETUNJUK UMUM
5. Tulislah nama dan nomor pada sudut kanan atas lembar jawab !
6. bacalah setiap soal dengan baik !
7. Kerjakan dahulu soal yang kamu anggap paling mudah !
8. Periksa kembali pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada Bapak atau Ibu
Guru !
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan
jawaban paling benar pada lembar jawab yang tersedia !
1. Tujuan didirikan Koperasi Sekolah adalah ….
a. mengumpulkan dana c. membantu bencana alam
b. kesejahteraan warga sekolah d. memenuhi kebutuhan warga sekolah
2. Dalam berorganisasi yang harus diperhatikan adalah ….
a. bertambah teman c. mengetahui tujuan organisasi
b. melatih hidup bermasyarakat d. melatih kemanusiaan
3. Salah satu tujuan didirikannya OSIS adalah ….
a. membantu bencana alam c. wadah kegiatan siswa di sekolah
b. donor darah d. belajar berpendapat
4. Contoh organisasi yang berada di lingkungan sekolah adalah ….
a. Koperasi sekolah c. Paguyuban
b. Koperasi Unit Desa d. Koperasi Pegawai
5. Pengolongan usia dalam Pramuka penggalang adalah ….
a. 7 – 10 tahun c. 15 – 17 tahun
b. 11 – 15 tahun d. 17 tahun ke atas
cxcix
6. Salah satu contoh peran serta siswa dalam berorganisasi di sekolah adalah ….
a. mengajak teman bermain c. mengajak belajar hemat
b. menolak untuk kerja sama d. menjadi anggota Pramuka
7. Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan di bawah ini adalah ….
a. OSIS c. UKS
b. Kantin Sekolah d. Pramuka
8. UKS merupakan upaya untuk menumbuhkan kesadaran ….
a. hidup sehat c. hidup disiplin
b. hidup hemat d. hidup sederhana
9. UKS adalah singkatan dari ….
a. usaha kesehatan siswa c. usaha kesehatan sistem
b. usaha kesehatan sekolah d. usaha kesehatan sarana
10. Organisasi para remaja yang ada di tingkat desa / kelurahan disebut ….
a. Karang Pamitran c. Karang Taruna
b. Pramuka d. Group Band
11. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan para pemuda di lingkungan masyarakat
mengutamakan ….
a. hidup egois dan menang sendiri
b. hidup bebas dalam bergaul
c. kerjasama dan ingin dipuji
d. kerjasama dan tanggung jawab
12. Salah satu contoh peran pemuda di lingkungan masyarakat adalah ….
a. membantu pemuda yang putus sekolah
b. melatih hidup bermasyarakat
c. menjadi angota paguyuban
d. membantu orang yang punya hajat sebagai sinoman
13. Organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan di bawah ini adalah ….
a. OSIS c. Karang Taruna
b. PMI d. LSM
cc
14. Contoh kegiatan kemanusiaan yang paling tepat untuk membantu korban
bencana alam adalah mengumpulkan ….
a. pakaian pantas pakai
b. dana
c. tenaga ahli
d. donor darah
15. Manfaat mengikuti kegiatan berorganisasi yang bergerak di bidang
kemanusiaan adalah ….
a. bergaya hidup sederhana
b. perilaku disiplin dan tanggung jawab
c. peka terhadap perasaan dan berjiwa menolong
d. kerjasama dan inisiatif
16. Dalam berorganisasi hal penting yang harus diperhatikan adalah ….
a. bertambah teman c. mengemukakan pendapat
b. hidup bermanfaat d. mengetahui tujuan organisasi
17. Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik, apabila semua pengurus
menjalankan tugas dengan penuh rasa ….
a. tanggung jawab c. toleransi
b. kemanusiaan d. sukarela
18. Simpanan yang dibayarkan anggota koperasi pada saat masuk menjadi angota
disebut simpanan ….
a. wajib c. sukarela
b. pokok d. deposito
19. Di bawah ini salah satu cara pemilihan pengurus berdasarkan kartu suara
adalah ….
a. aklamasi c. penunjukkan langsung
b. pemungutan suara d. ditunjuk ketua
20. Tiga komponen penting dalam sebuah organisasi adalah ….
a. pengurus, penasehat dan anggota
b. ketua, sekretaris dan panitia
c. anggota, Pengurus dan tujuan organisasi
d. bendahara, sekretaris, penasehat
cci
21. Salah satu ciri dari sebuah organisasi adalah ….
a. saling bersaing c. kerjasama
b. tanpa aturan d. berbeda tujuan
22. Di dalam koperasi, kekuasaan tertinggi terletak pada ….
a. pengurus c. pengawas
b. anggota d. ketua
23. Mengarsipkan surat masuk dan keluar adalah tugas ….
a. bendahara c. penasehat
b. sekretaris d. penanggung jawab
24. Membuat rencana kerja bersama ketua adalah tugas ….
a. bendahara c. penasehat
b. sekretaris d. penanggung jawab
25. Membuat laporan kegiatan adalah tugas ….
a. ketua c. anggota
b. sekretaris d. anggota
26. Penggolongan usia dalam Pramuka Penggalang ….
a. 7 – 10 tahun c. 15 – 16 tahun
b. 11 – 15 tahun d. 16 tahun ke atas
27. Berfungsinya sebuah organisasi dipengaruhi oleh faktor ….
a. kegiatan dan usaha c. sarana dan prasarana
b. penyusun dan peserta d. kegiatan dan sarana
28. Berfungsinya organisasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu ….
a. anggota dan pengurus c. kegiatan dan sarana
b. anggota dan pengawas d. keuangan dan modal
29. Agar suatu organisasi berdaya guna, maka pemimpin organisasi perlu
melakukan ….
a. tindakan sewenang-wenang
b. koordinasi yang baik
c. pemutusan anggota
d. pengunduran diri
30. Komite sekolah dibentuk untuk membantu ….
a. pengadaan buku pelajaran c. pelaksanaan kegiatan sekolah
b. koordinasi program sekolah d. pendukung dana
ccii
SOAL TES PRESTASI
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : V (lima) Semester : II Hari / Tanggal : Waktu : 45 menit Jumlah soal : 25 butir Bentuk soal : Pilihan ganda
PETUNJUK UMUM 5. Tulislah nama dan nomor pada sudut kanan atas lembar jawab !
6. bacalah setiap soal dengan baik !
7. Kerjakan dahulu soal yang kamu anggap paling mudah !
8. Periksa kembali pekerjaan kamu sebelum diserahkan kepada Bapak atau Ibu
Guru !
II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan
jawaban paling benar pada lembar jawab yang tersedia !
26. Tujuan didirikan Koperasi Sekolah adalah ….
c. mengumpulkan dana c. membantu bencana alam
d. kesejahteraan warga sekolah d. memenuhi kebutuhan warga sekolah
27. Dalam berorganisasi yang harus diperhatikan adalah ….
c. bertambah teman c. mengetahui tujuan organisasi
d. melatih hidup bermasyarakat d. melatih kemanusiaan
28. Salah satu tujuan didirikannya OSIS adalah ….
c. membantu bencana alam c. wadah kegiatan siswa di sekolah
d. donor darah d. belajar berpendapat
29. Contoh organisasi yang berada di lingkungan sekolah adalah ….
c. Koperasi sekolah c. Paguyuban
d. Koperasi Unit Desa d. Koperasi Pegawai
30. Pengolongan usia dalam Pramuka penggalang adalah ….
c. 7 – 10 tahun c. 15 – 17 tahun
d. 11 – 15 tahun d. 17 tahun ke atas
cciii
31. Salah satu contoh peran serta siswa dalam berorganisasi di sekolah adalah ….
a. mengajak teman bermain c. mengajak belajar hemat
b. menolak untuk kerja sama d. menjadi anggota Pramuka
32. Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan di bawah ini adalah ….
c. OSIS c. UKS
d. Kantin Sekolah d. Pramuka
33. UKS merupakan upaya untuk menumbuhkan kesadaran ….
c. hidup sehat c. hidup disiplin
d. hidup hemat d. hidup sederhana
34. UKS adalah singkatan dari ….
c. usaha kesehatan siswa c. usaha kesehatan sistem
d. usaha kesehatan sekolah d. usaha kesehatan sarana
35. Organisasi para remaja yang ada di tingkat desa / kelurahan disebut ….
c. Karang Pamitran c. Karang Taruna
d. Pramuka d. Group Band
36. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan para pemuda di lingkungan masyarakat
mengutamakan ….
e. hidup egois dan menang sendiri
f. hidup bebas dalam bergaul
g. kerjasama dan ingin dipuji
h. kerjasama dan tanggung jawab
37. Salah satu contoh peran pemuda di lingkungan masyarakat adalah ….
e. membantu pemuda yang putus sekolah
f. melatih hidup bermasyarakat
g. menjadi angota paguyuban
h. membantu orang yang punya hajat sebagai sinoman
38. Organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan di bawah ini adalah ….
c. OSIS c. Karang Taruna
d. PMI d. LSM
cciv
39. Contoh kegiatan kemanusiaan yang paling tepat untuk membantu korban
bencana alam adalah mengumpulkan ….
a. pakaian pantas pakai
b. dana
c. tenaga ahli
d. donor darah
40. Manfaat mengikuti kegiatan berorganisasi yang bergerak di bidang
kemanusiaan adalah ….
e. bergaya hidup sederhana
f. perilaku disiplin dan tanggung jawab
g. peka terhadap perasaan dan berjiwa menolong
h. kerjasama dan inisiatif
41. Dalam berorganisasi hal penting yang harus diperhatikan adalah ….
c. bertambah teman c. mengemukakan pendapat
d. hidup bermanfaat d. mengetahui tujuan organisasi
42. Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik, apabila semua pengurus
menjalankan tugas dengan penuh rasa ….
c. tanggung jawab c. toleransi
d. kemanusiaan d. sukarela
43. Di bawah ini salah satu cara pemilihan pengurus berdasarkan kartu suara
adalah ….
c. aklamasi c. penunjukkan langsung
d. pemungutan suara d. ditunjuk ketua
44. Tiga komponen penting dalam sebuah organisasi adalah ….
e. pengurus, penasehat dan anggota
f. ketua, sekretaris dan panitia
g. anggota, Pengurus dan tujuan organisasi
h. bendahara, sekretaris, penasehat
45. Salah satu ciri dari sebuah organisasi adalah ….
c. saling bersaing c. kerjasama
d. tanpa aturan d. berbeda tujuan
ccv
46. Mengarsipkan surat masuk dan keluar adalah tugas ….
a. bendahara c. penasehat
b. sekretaris d. penanggung jawab
47. Membuat rencana kerja bersama ketua adalah tugas ….
c. bendahara c. penasehat
d. sekretaris d. penanggung jawab
48. Berfungsinya sebuah organisasi dipengaruhi oleh faktor ….
c. kegiatan dan usaha c. sarana dan prasarana
d. penyusun dan peserta d. kegiatan dan sarana
49. Agar suatu organisasi berdaya guna, maka pemimpin organisasi perlu
melakukan ….
e. tindakan sewenang-wenang
f. koordinasi yang baik
g. pemutusan anggota
h. pengunduran diri
50. Komite sekolah dibentuk untuk membantu ….
c. pengadaan buku pelajaran c. pelaksanaan kegiatan sekolah
d. koordinasi program sekolah d. pendukung dana
ccvi
KUNCI JAWABAN
1. D 11. D 21. B
2. C 12. D 22. B
3. C 13. B 23. D
4. A 14. A 24. B
5. B 15. C 25. C
6. D 16. D
7. C 17. A
8. A 18. B
9. B 19. C
10. C 20. C
PEDOMAN PENILAIAN
Bila jawaban betul diberi nilai skor 1
Bila jawaban salah diberi nilai skor 0
Bila betul semua Jumlah Nilai Total
N = Jumlah betul x 100
Jumlah Nilai Maksimal
Contoh
= 25 x 100 25
= 100 (N)
ccvii
LEMBAR JAWABAN
Mata Pelajaran : PKn
Kelas : V
Semester : II
Tahun Pelajaran : 2008 / 2009
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, dibawah ini !
1. a b c d 16. a b c d
2. a b c d 17. a b c d
3. a b c d 18. a b c d
4. a b c d 19. a b c d
5. a b c d 20. a b c d
6. a b c d 21. a b c d
7. a b c d 22. a b c d
8. a b c d 23. a b c d
9. a b c d 24. a b c d
10. a b c d 25. a b c d
11. a b c d
12. a b c d
13. a b c d
14. a b c d
15. a b c d
Nama : No. Absen :
ccxiii
Lampiran 2.2 I.
J.
K. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar
No. Item Analisis Rhitung R tabel Keterangan 1 Pearson Correlation .444 0.361 Valid 2 Pearson Correlation .436 0.361 Valid 3 Pearson Correlation .417 0.361 Valid 4 Pearson Correlation .481 0.361 Valid 5 Pearson Correlation .331 0.361 Tidak Valid 6 Pearson Correlation .346 0.361 Tidak Valid 7 Pearson Correlation .442 0.361 Valid 8 Pearson Correlation .413 0.361 Valid 9 Pearson Correlation .445 0.361 Valid 10 Pearson Correlation .433 0.361 Valid 11 Pearson Correlation .442 0.361 Valid 12 Pearson Correlation .648 0.361 Valid 13 Pearson Correlation .402 0.361 Valid 14 Pearson Correlation .400 0.361 Valid 15 Pearson Correlation .299 0.361 Tidak Valid 16 Pearson Correlation .437 0.361 Valid 17 Pearson Correlation .342 0.361 Tidak Valid 18 Pearson Correlation .415 0.361 Valid 19 Pearson Correlation .297 0.361 Tidak Valid 20 Pearson Correlation .271 0.361 Tidak Valid 21 Pearson Correlation .429 0.361 Valid 22 Pearson Correlation .485 0.361 Valid 23 Pearson Correlation .467 0.361 Valid 24 Pearson Correlation .558 0.361 Valid 25 Pearson Correlation .419 0.361 Valid 26 Pearson Correlation .470 0.361 Valid 27 Pearson Correlation .616 0.361 Valid 28 Pearson Correlation .469 0.361 Valid 29 Pearson Correlation .351 0.361 Tidak Valid 30 Pearson Correlation .416 0.361 Valid 31 Pearson Correlation .390 0.361 Valid 32 Pearson Correlation .523 0.361 Valid 33 Pearson Correlation .394 0.361 Valid 34 Pearson Correlation .479 0.361 Valid 35 Pearson Correlation .460 0.361 Valid 36 Pearson Correlation .370 0.361 Valid 37 Pearson Correlation .175 0.361 Tidak Valid 38 Pearson Correlation .442 0.361 Valid 39 Pearson Correlation .416 0.361 Valid 40 Pearson Correlation .537 0.361 Valid 41 Pearson Correlation .390 0.361 Valid 42 Pearson Correlation .321 0.361 Tidak Valid 43 Pearson Correlation .559 0.361 Valid 44 Pearson Correlation .458 0.361 Valid 45 Pearson Correlation .473 0.361 Valid
ccxiv
No. Item Analisis Rhitung R tabel Keterangan 46 Pearson Correlation .423 0.361 Valid 47 Pearson Correlation .292 0.361 Tidak Valid 48 Pearson Correlation .435 0.361 Valid 49 Pearson Correlation .385 0.361 Valid 50 Pearson Correlation .609 0.361 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product moment dari
Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program statistik SPSS dapat
diketahui bahwa dari 50 pernyataan, 10 soal dinyatakan tidak valid, karena
r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 dengan nilai kritis 0,361.
10 soal tersebut adalah nomor 5,6,15,17,19,20,29,37,42,47.
ccxv
Lampiran 2.3
Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.902 40
Cronbach'sAlpha N of Items
Dari Hasil Perhitungan diperoleh Koefisien Reliabilitas sebesar 0,902. Karena
koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70 maka dapat dikatakan bahwa instrumen
motivasi belajar adalah Reliabel, atau juga dapat dikatakan bahwa instrumen ini
memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
ccxix
Lampiran 2.5 L.
M.
N. Hasil Uji Validitas Tes Prestasi Belajar PKn
No. Item Analisis Rhitung R tabel Keterangan 1 Pearson Correlation .488 0.361 Valid 2 Pearson Correlation .427 0.361 Valid 3 Pearson Correlation .401 0.361 Valid 4 Pearson Correlation .429 0.361 Valid 5 Pearson Correlation .381 0.361 Valid 6 Pearson Correlation .379 0.361 Valid 7 Pearson Correlation .687 0.361 Valid 8 Pearson Correlation .407 0.361 Valid 9 Pearson Correlation .399 0.361 Valid 10 Pearson Correlation .407 0.361 Valid 11 Pearson Correlation .424 0.361 Valid 12 Pearson Correlation .489 0.361 Valid 13 Pearson Correlation .381 0.361 Valid 14 Pearson Correlation .367 0.361 Valid 15 Pearson Correlation .465 0.361 Valid 16 Pearson Correlation .400 0.361 Valid 17 Pearson Correlation .447 0.361 Valid 18 Pearson Correlation .279 0.361 Tidak Valid 19 Pearson Correlation .571 0.361 Valid 20 Pearson Correlation .540 0.361 Valid 21 Pearson Correlation .436 0.361 Valid 22 Pearson Correlation .352 0.361 Tidak Valid 23 Pearson Correlation .650 0.361 Valid 24 Pearson Correlation .519 0.361 Valid 25 Pearson Correlation .315 0.361 Tidak Valid 26 Pearson Correlation .359 0.361 Tidak Valid 27 Pearson Correlation .448 0.361 Valid 28 Pearson Correlation -.073 0.361 Tidak Valid 29 Pearson Correlation .435 0.361 Valid 30 Pearson Correlation .391 0.361 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product moment dari
Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program statistik SPSS dapat
diketahui bahwa dari 30 pertanyaan, 5 soal dinyatakan tidak valid, karena
r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 dengan nilai kritis 0,361.
5 soal tersebut adalah nomor 18,22,25,26,28.
ccxx
Lampiran 2.6
Uji Reliabilitas Tes Prestasi Belajar PKn
Diketahui : ∑ pq = 5,336 Variance total = 27,138
( )
1
2
2
12
−
−=∑ ∑
nn
XX
σ
( )
116,3429
30
557331.11
2
2
1 =−
=σ
Perhitungan Uji Reliabilities dengan KR-20 :
( )
−
−=
∑2
2
11 11 t
pq
k
kr
σ
( )
−
−=
116,34
336,51
125
2511r
r11 = 0,879 Dari Hasil Perhitungan diperoleh Koefisien Reliabilitas sebesar 0,879. Karena
koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,70 maka dapat dikatakan bahwa instrumen
prestasi belajar PKn adalah Reliabel, atau juga dapat dikatakan bahwa
instrumen ini memiliki reliabilitas yang tinggi.
ccxxii
Lampiran 2.8. Hasil Uji Beda Mean atara kelompok dengan pembelajaran PAKEM dan Konvensional Two-Sample T-Test and CI: PAKEM, KONVENS. Two-sample T for PAKEM vs KONVENS. N Mean StDev SE Mean PAKEM 30 7.210 0.651 0.12 KONVENS. 30 7.130 0.531 0.097 Difference = mu PAKEM - mu KONVENS. Estimate for difference: 0.080 95% CI for difference: (-0.227, 0.387) T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 0.52 P-Value = 0.604 DF = 58 Both use Pooled StDev = 0.594
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji beda mean dalam hal ini
menggunakan uji T dapat diperoleh hasil p value > 0,05 atau 0,604 > 0,05,
sehingga dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa nilai prestasi PKn antara
kelas eksperimen dengan kelas control tidak terdapat perbedaan prestasi
Pendidikan kewarganegaraan atau dapat juga dikatakan bahwa kemampuan mata
pelajaran Pendidikan relative sama.
ccxxxvi
O. UJI PRASYARAT ANALISIS
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data prestasi belajar Pkn dengan penerapan model
pembelajaran PAKEM dan Konvensional dilakukan dengan menggunakan
Lilliefors Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov pada taraf
signifikansi (α ) : 0,05. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nol yang
menyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Penerimaan atau penolakan itu didasarkan pada: (1) Jika nilai sig. atau
signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05. distribusi data tidak normal,
dan (2) Jika nilai sig. atau signifikansi atau probabilitas lebih dari 0,05.
distribusi data normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PAKEM KONVENSIONAL
N 30 30
Mean 65.600 58.933 Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 6.441 9.566
Absolute .212 .156
Positive .165 .156
Most Extreme Differences
Negative -.212 -.095
Kolmogorov-Smirnov Z 1.161 .852
Asymp. Sig. (2-tailed) .135 .462
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari hasil uji Lilliefors Significance Correction dari Kolmogorov-Smirnov
diperoleh bahwa angka signifikansi pada siswa yang belajar dengan
penerapan model pembelajaran Konvensional diperoleh 0,462 > 0,05 dan
dengan penerapan model PAKEM diperoleh 0,135 > 0,05, dari hasil ini dapat
kita lihat bahwa data terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Variansi
Untuk mengetahui homogenitas varians populasi dalam
penelitian ini dilakukan pengujian dengan menggunakan teknik
ccxxxvii
uji Varians (F). Dari data yang berupa skor tes prestasi belajar
PKn dilakukan pengujian terhadap data: 1) prestasi belajar PKn
dengan model PAKEM dan siswa mememiliki motivasi belajar
rendah, 2) prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa
mememiliki motivasi belajar tinggi, 3) prestasi belajar PKn
dengan model pembelajaran konvensional dan siswa mememiliki
motivasi belajar rendah, 4) prestasi belajar PKn dengan model
pembelajaran konvensional dan siswa mememiliki motivasi
belajar tinggi. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi
α =0,05.
Berdasarkan uji homogenitas varians populasi dengan uji varians
diperoleh hasil uji sebagai berikut :
No Kelompok Variansi
1. A1B1 40.838 2. A1B2
58.000 3. A2B1
37.638 4. A2B2
59.897
Sugiyono (1999:160) uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
varians sampel yang dikomparasikan itu homogen atau tidak. Varians adalah
standar deviasi yang dikuadratkan. Uji Homogenitas varians dalam penelitian ini
digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :
Varians Terbesar F = Varians Terkecil 59,897 F = = 1,591 37,638
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh Fhitung = 1,591 selanjutnya
dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan dk pembilang ( 13 – 1) = 12
dan dk penyebut (15 – 1 ) = 14 dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh
ccxxxviii
Ftabel = 2,53 (Fhitung = 1,591 < Ftabel = 2,53). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa varians keempat kelompok sampel tersebut homogen.
ccxxxix
Lampiran 5.1.
DESKRIPSI DATA PENELITIAN
10. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn Secara Keseluruhan
Descriptive Statistics: Prestasi PKn Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean Prestasi Pkn 60 62.27 64.00 62.44 8.76 1.13 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 Prestasi Pkn 44.00 76.00 56.00 68.00
11. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran PAKEM
Descriptive Statistics: PAKEM Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean PAKEM 30 65.60 68.00 65.54 6.44 1.18 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 PAKEM 56.00 76.00 59.00 72.00
12. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran Konvensional
Descriptive Statistics: KONVENS. Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean KONVENS. 30 58.93 58.00 58.77 9.57 1.75 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 KONVENS. 44.00 76.00 52.00 68.00
13. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn bagi Siswa dengan Motivasi Belajar Tinggi
Descriptive Statistics: MOT_TG Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean MOT_TG 32 65.63 68.00 65.57 7.17 1.27 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 MOT_TG 56.00 76.00 60.00 72.00
ccxl
14. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn bagi Siswa dengan Motivasi Belajar Rendah
Descriptive Statistics: MOT_RD Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean MOT_RD 28 58.43 56.00 58.46 8.93 1.69 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 MOT_RD 44.00 72.00 52.00 68.00
15. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran PAKEM dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Rendah
Descriptive Statistics: PAKEM_MRD Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean PAKEM_MR 15 63.73 64.00 63.69 6.13 1.58 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 PAKEM_MR 56.00 72.00 56.00 68.00
16. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran PAKEM dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
Descriptive Statistics: PAKEM_MTG Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean PAKEM_MT 15 67.47 68.00 67.69 6.39 1.65 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 PAKEM_MT 56.00 76.00 64.00 72.00
17. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran Konvensional dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Rendah
Descriptive Statistics: KONV._MRD Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean KONV._MR 13 52.31 52.00 51.27 7.74 2.15 Variable Minimum Maximum Q1 Q3 KONV._MR 44.00 72.00 48.00 56.00
18. Deskripsi Data Prestasi Belajar PKn dengan Model Pembelajaran Konvensional dan Siswa Memiliki Motivasi Belajar Tinggi Descriptive Statistics: KONV._MTG Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean KONV._MT 17 64.00 60.00 63.73 7.62 1.85 Variable Minimum Maximum Q1 Q3
ccxli
KONV._MT 56.00 76.00 56.00 70.00
Lampiran 5.2.
Perhitungan Statistik F dalam Analisis Variansi (Untuk n per sel tidak sama)
Ringkasan Nilai untuk Setiap Sel
Faktor A A 1 A 2
B 1
n
15
1.012
67,467
68.848
68.276,267
571.733
17
1.088
64,000
70,560
69.632
928
Faktor B
B 2
n
15
956
63,733
61.456
60.929,067
526,933
13
680
52,308
36.288
35.569,231
718,769
Menghitung Nilai A1, A2, B1, B2 dan T
6. A1 = 67,467 + 63,733 = 131,200
7. A2 = 64,000 + 52,308 = 116,308
8. B1 = 67,467 + 64,000 = 131,467
9. B2 = 63,733 + 52,308 = 116,041
10. T = A1 + A2 = B1 + B2 = 247,508
∑ − mx 2
( )( ) mxx =∑
∑ 2x
x
∑ x
∑ − mx 2
( )( ) mxx =∑∑ 2x
x
∑ x
ccxlii
A. Jika Level Faktor A adalah p=2 dan Faktor B adalah q=2
maka dihitung L1, L2, L3, L4 dan L5.
6. L1 = T²/ pq = (247,508)²/ 2 x 2 = 15.315,014
7. L2 = ∑Ai²/ q = ((131,200)² + (116,308) ²)/ 2 = 15.370,460
8. L3 = ∑Bj²/ p = ((131,467)² + (116,041) ²)/ 2 = 15.374,502
9. L4 = ∑ABi² = (67,467)² + (63,733)²+ (64,0)² + (52,308)² = 15.455,784
10. L5 = (pq)/ ∑1/nij = 4/ (1/15 + 1/15 + 1/17 + 1/139) = 14,865
B. Menghitung Jumlah Kuadrat (SS)
6. JKa = L5 (L2 - L1) = 14,865 (15.370,460 – 15.315,014) = 824,219 7. JKb = L5 (L3 - L1) = 14,865 (15.374,502 – 15.315,014) = 884,311 8. JKab = L5 (L4 - L3 - L2 + L1)
= 14,865 (15.455,784 – 15.374,502 – 15.370,460 + 15.315,014) = 235,414
9. JKe = 571,733 + 526,933 + 928 + 718,769
= 2.745,436
10. JKT =
= = 4.523,733 E. Derajat Kebebasan (dk / df)
6. Dk a = p-1 = 2 – 1 = 1
7. Dk b = q-1 = 2 – 1 = 1
8. Dk ab = (p-1)(q-1) = 1 * 1 = 1
( )tot
tot
tot N
2
2 ∑∑Χ
−Χ
( )60
736.3152.237
2
−
ccxliii
9. DKerror = Ntot – pq = 60 – 4 = 56
10. DKtotal = N – 1 = 60 – 1 = 59
F. Menghitung Rata-rata Kuadrat (MS)
5. Rk a = 824,219 / 1 = 824,219
6. Rk b = 884,311 / 1 = 884,311
7. Rk ab = 234,141 / 1 = 234,141
8. Rk error = 2.745,436/ 56 = 49,026 E. Menghitung Statistik Uji - F
4. F a =Rk a / RK error = 824,219 / 49,026 = 16,812
5. F b =Rk b / RK error = 884,311 / 49,026 = 18,038
6. F ab =Rk ab / RK error = 234,141 / 49,026 = 4,802
ccxliv
Lampiran 5.3. Kesimpulan Hasil Analis Data Dengan Anava dua Jalur
General Linear Model: Prestasi PKn versus Model, Motivasi Factor Type Levels Values Model fixed 2 1 2 Motivasi fixed 2 1 2 Analysis of Variance for Prestasi, using Adjusted SS for Tests Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P Model 1 666.67 824.22 824.22 16.81 0.000 Motivasi 1 876.22 884.31 884.31 18.04 0.000 Model*Motivasi 1 235.41 235.41 235.41 4.80 0.033 Error 56 2745.44 2745.44 49.03 Total 59 4523.73
Interpretasi Hasil Analisis Data
Dari hasil Perhitungan Analisis Variansi Dua Jalur di dapat kesimpulan dengan hasil sebagai berikut : 4. Ada perbedaan pengaruh antara model PAKEM dan model pembelajaran
konvensional terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKN siswa SD di Kecamatan Wonogiri, hal ini dapat diketahui dengan perolehan F1 = 16,81 lebih besar dari F(0,95: 1;56) = 4,02 dengan taraf signifikansi 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
5. Ada perbedaan pengaruh antara motivasi belajar siswa pada kategori tinggi
dan kategori rendah terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKN siswa SD di Kecamatan Wonogiri, hal ini dapat diketahui dengan perolehan F1 = 18,04 lebih besar dari F(0,95: 1;56) = 4,02 dengan taraf signifikansi 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
6. Ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar mata pelajaran PKN siswa SD di Kecamatan Wonogiri, hal ini dapat diketahui dengan perolehan F1 = 4,80 lebih besar dari F(0,95: 1;56) = 4,02 dengan taraf signifikansi 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
ccxlv
Lampiran 5.4.
UJI BEDA MEAN DENGAN MENGGUNAKAN UJI
SCHEFFE
7. Uji beda mean Prestasi Belajar PKn dengan model pembelajaran
PAKEM antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan tinggi.
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A1B2 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|63,733 – 67,467|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 15
= 2,132 Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 2,132 hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 2,132 < 4,02 maka dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan mean Prestasi Belajar PKn dengan model pembelajaran PAKEM antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan tinggi.
ccxlvi
8. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan motivasi belajar rendah
antara model PAKEM dengan model pembelajaran konvesional.
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A2B1 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|63,733 – 52,308|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 13
= 18,544
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 18,544 hasil ini
kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 18,544 >
4,02 maka dapat dikatakan terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn
dengan motivasi belajar rendah antara model PAKEM dengan model
pembelajaran konvesional.
ccxlvii
9. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa
memiliki motivasi belajar rendah dengan model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi.
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A2B2 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|64,000 – 63,733|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 17
= 0,012
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 0,012 hasil ini kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 0,012 < 4,02 maka dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa memiliki motivasi belajar rendah dengan model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi.
ccxlviii
10. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa
memiliki motivasi belajar tinggi dengan model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar rendah.
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A3B1 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|67,467 – 52,308|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 13
= 32,643
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 32,643 hasil ini
kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 32,643 >
4,02 maka dapat dikatakan terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn
dengan model PAKEM dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan
model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar rendah.
ccxlix
11. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan model PAKEM dan siswa
memiliki motivasi belajar tinggi dengan model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B1 x A3B2 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|64,000 – 67,467|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 15 17
= 1,953
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 1,953 hasil ini
kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 1,953 <
4,02 maka dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn
dengan model PAKEM dan siswa memiliki motivasi belajar tinggi dengan
model pembelajaran konvesional dan siswa memiliki motivasi belajar rendah.
ccl
12. Uji Beda mean prestasi belajar PKn dengan model pembelajaran
konvensional antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dengan tinggi
Perhitungan Uji Schefee Fnk = (k – 1)(F0,95;1,56) = 1 x 4,02 = 4,02
A1B2 x A2B1 =
+
Χ−Χ
21
2
21
11
nnxMSe
|64,000 – 52,308|2 = ----------------------
1 1 49,03 x[---- + ----] 17 13
= 20,542
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui Scheffe value = 20,542 hasil ini
kemudian dikonsultasikan dengan nilai kritis (Fnk) yaitu 4,02. Karena 20,542 >
4,02 maka dapat dikatakan terdapat perbedaan mean prestasi belajar PKn
dengan model pembelajaran konvensional antara siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah dengan tinggi.
ccli
Lampiran 6.1. Nilai Kritis r Pearson
Taraf Signifikansi Taraf Signifikansi N
5% 1% N
5% 1%
3 4 5
6 7 8 9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22 23 24 25
26 27 28 29 30
31 32 33 34 35
36 37
0.997 0.950 0.878
0.811 0.754 0.707 0.666 0.632
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.497 0.482 0.468 0.456 0.444
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396
0.388 0.381 0.374 0.367 0.361
0.355 0.349 0.344 0.339 0.334
0.329 0.325
0.999 0.990 0.959
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
0.735 0.708 0.684 0.661 0.641
0.623 0.606 0.590 0.575 0.561
0.549 0.537 0.526 0.515 0.505
0.496 0.487 0.478 0.470 0.463
0.456 0.449 0.442 0.436 0.430
0.424 0.418
38 39 40
41 42 43 44 45
46 47 48 49 50
55 60 65 70 75
80 85 90 95
100
125 150 175 200 300
400 500 600 700 800
900 1000
0.320 0.316 0.312
0.308 0.304 0.301 0.297 0.294
0.291 0.288 0.284 0.281 0.279
0.266 0.254 0.244 0.235 0.227
0.220 0.213 0.207 0.202 0.195
0.176 0.159 0.148 0.138 0.113
0.098 0.088 0.080 0.074 0.070
0.065 0.062
0.413 0.408 0.403
0.398 0.393 0.389 0.384 0.380
0.376 0.372 0.368 0.364 0.361
0.345 0.330 0.317 0.306 0.296
0.286 0.278 0.270 0.263 0.256
0.230 0.210 0.194 0.181 0.148
0.128 0.115 0.105 0.097 0.091
0.086 0.081
Sumber : Sutrisno Hadi, 1992
ccliii
Lampiran 6.2.
Nilai Kritis F untuk α = 0,05
ν1
ν2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 15 20 40 60 120 ∞
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
15 16 17 18 19
20 21 22 23 24
25 26 27 28 29
30 40 60 120 ∞
161.4 18.51 10.13 7.71
6.61 5.99 5.59 5.32 5.12
4.96 4.84 4.75 4.67 4.60
4.54 4.49 4.45 4.41 4.38
4.35 4.32 4.30 4.28 4.26
4.24 4.23 4.21 4.20 4.18
4.17 4.08 4.00 3.92 3.84
199.5 19.00 9.55 6.94
5.79 5.14 4.74 4.46 4.26
4.10 3.98 3.89 3.81 3.74
3.68 3.63 3.59 3.55 3.52
3.49 3.47 3.44 3.42 3.40
3.39 3.37 3.35 3.34 3.33
3.32 3.23 3.15 3.07 3.00
215.7 19.16 9.28 7.71
4.41 4.76 4.35 4.07 3.86
3.71 3.59 3.49 3.41 3.34
3.29 3.24 3.20 3.16 3.13
3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
2.99 2.98 2.96 2.95 2.93
2.92 2.84 2.76 2.65 2.60
224.6 19.25 9.12 6.39
5.19 4.53 4.12 3.84 3.63
3.48 3.36 3.26 3.18 3.11
3.06 3.01 2.96 2.93 2.90
2.87 2.84 2.82 2.80 2.78
2.76 2.74 2.73 2.71 2.70
2.69 2.61 2.53 2.45 2.37
230.2 19.30 9.01 6.26
5.05 4.39 3.97 3.69 3.48
3.33 3.20 3.11 3.03 2.96
2.90 2.85 2.81 2.77 2.74
2.71 2.68 2.66 2.64 2.62
2.60 2.59 2.57 2.56 2.55
2.53 2.45 2.37 2.29 2.21
234.0 19.33 8.94 6.16
4.95 4.28 3.87 3.58 3.37
3.22 3.09 3.00 2.92 2.85
2.79 2.74 2.70 2.66 2.63
2.60 2.57 2.55 2.53 2.51
2.49 2.47 2.46 2.45 2.43
2.42 2.34 2.25 2.17 2.10
236.8 19.35 8.89 6.09
4.88 4.21 3.79 3.50 3.29
3.14 3.01 2.91 2.83 2.76
2.71 2.66 2.61 2.58 2.54
2.51 2.49 2.46 2.44 2.42
2.40 2.39 2.37 2.36 2.35
2.42 2.34 2.25 2.17 2.10
238.9 19.37 8.85 6.04
4.82 4.15 3.73 3.44 3.23
3.07 2.95 2.85 2.77 2.70
2.64 2.59 2.55 2.51 2.48
2.45 2.42 2.40 2.37 2.36
2.34 2.32 2.31 2.29 2.28
2.27 2.18 2.10 2.02 1.94
240.5 19.38 8.81 6.00
4.77 4.10 3.68 3.39 3.18
3.02 2.90 2.80 2.71 2.65
2.59 2.54 2.49 2.46 2.42
2.39 2.37 2.34 2.32 2.30
2.28 2.27 2.25 2.24 2.22
2.21 2.12 2.04 1.96 1.88
241.9 19.40 8.79 5.96
4.74 4.06 3.64 3.35 3.14
2.98 2.85 2.75 2.67 2.60
2.54 2.49 2.45 2.41 2.38
2.35 2.32
2.30 2.27 2.25
2.24 2.22 2.20 2.19 2.18
2.16 2.08 1.99 1.91 1.83
245.9 19.43 8.70
5.86
4.62 3.94 3.51 3.22 3.01
2.85 2.72 2.62 2.53 2.46
2.40 2.35 2.31 2.27 2.23
2.20 2.18 2.15 2.13 2.11
2.09 2.07 2.06 2.04 2.03
2.01 1.92 1.84 1.75 1.67
248.0 19.45 8.66 5.80
4.56 3.87 3.44 3.15 2.94
2.77 2.65 2.54 2.46 2.39
2.33 2.28 2.23 2.19 2.16
2.12 2.10 2.07 2.05 2.03
2.01 1.99 1.97 1.96 1.94
1.93 1.84 1.75 1.66 1.57
251.1 19.47 8.59 5.72
4.46 3.77 3.34 3.04 2.83
2.66 2.53 2.43 2.34 2.27
2.20 2.15 2.10 2.06 2.03
1.99 1.96 1.94 1.91 1.89
1.87 1.85 1.84 1.82 1.81
1.79 1.69 1.59 1.50 1.39
252.2 19.48 8.57 5.69
4.43 3.74 3.30 3.01 2.79
2.62 2.49 2.38 2.30 2.22
2.16 2.11 2.06 2.02 1.98
1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
1.82 1.80 1.79 1.77 1.75
1.74 1.64 1.53 1.43 1.32
253.3 19.49 8.55 5.66
4.40 3.70 3.27 2.97 2.75
2.58 2.45 2.34 2.25 2.18
2.11 2.06 2.01 1.97 1.93
1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
1.77 1.75 1.73 1.71 1.70
1.68 1.58 1.47 1.35 1.22
254.3 19.50 8.53 5.63
4.36 3.67 3.23 2.93 2.71
2.54 2.40 2.30 2.21 2.13
2.07 2.01 1.96 1.92 1.88
1.84 1.81 1.78 1.76 1.73
1.71 1.69 1.67 1.65 1.64
1.62 1.51 1.39 1.25 1.00