tetap teguh keyakinan anda

2
Tetap teguh keyakinan anda. Salut atas keteguhan anda. Beri alasan yg logika tp ttp jaga ksh syg, jgn takut pts. Yakinkan.. Cinta ta' hrus bgitu. Bl smpe bgitu it bkn cinta tulus, tp cnta krna hw nafsu yg diutamakan. Bukti org cnta bukanx ML, justru cinta slg brusaha jaga khormatan yg dicintainya. Bl smpe tjadi lalu tnyata dy bkn jodoh anda. Bgmana dngn suami yg btl2 jodh anda. Ingat kita msh punya iman jgn kalah sm hawa nafsu. Moga brhasil. Bagi seorang pria, ereksi adalah suatu proses alamiah yang menandakan bahwa sebagian besar fungsi kesehatannya – terutama seksual- masih sehat atau normal. Sebagian besar orang, mekanisme menegangnya penis dapat dijelaskan sederhana yakni, adanya aliran darah ke daerah organ vital pria tersebut. Namun bila diurai secara medis, mungkin belum banyak tahu bahwa terjadinya ereksi sebenarnya melibatkan sejumlah organ dan unsur penting dalam tubuh. Seperti diungkapkan pakar andrologi Dr Nugroho Setiawan, MS, Sp.And, dalam dialog yang diprakarsai Bayer Schering Pharma bertema Restore The Man with Testosterone di Jakarta, mekanisme terjadinya ereksi merupakan rangkaian fisiologis dan biokimiawi yang sangat kompleks melibatkan saraf dan hormon. Nugroho menjelaskan, ereksi biasanya diawali oleh adanya rangsangan atau stimulasi seksual yang berhubungan dengan gairah atau libido. Selanjutnya, rangsangan ini menyebabkan inisiasi syaraf atau pengiriman sinyal ke penis. Sinyal dari otak tersebut menimbulkan pelepasan zat kimia yang disebut nitrogen oksida di daerah dinding pembuluh darah penis. Zat ini akan mengaktifkan enzim guanilat siklase yang kemudian akan menghidrolisis guanisin trifosfat (GTP) menjadi siklik guanisin monofosfat (cGMP). “Dengan suatu rangkaian fisiologis tertentu, senyawa ini menyebabkan otot polos dalam pembuluh darah penis menjadi rileks, sehingga menyebabkan terjadinya ereksi. Jadi saat proses ereksi, aliran darah mulai mengisi rongga-rongga bagian penis yang disebut korpora kavernosa. Ereksi puncak terjadi ketika rongga-rongga ini sudah terisi penuh dengan darah,” ungkapnya. Mekanisme ereksi terdiri dari beberapa fase. Tahapan ini dimulai dari fase permulaan dalam keadaan masih lemas (flasid), fase pengisian darah, fase tumesensi (pembesaran), fase ereksi (tegak), hingga fase rigid (tegak dan keras). Setelah itu penis kemudian sampai pada fase detumensensi (pelemasan kembali). Untuk fase pelemasan penis ini, kata Nugroho, tubuh juga menghasilkan senyawa penghantar lain yang disebut PDE5. “Enzim inilah yang menyebabkan cGMP pecah sehingga mengurangi aliran darah ke daerah penis. ” ungkap dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Internasional Bintaro ini. Begitu rumitnya mekanisme yang menyebabkan proses ereksi ini, kelebihan atau kekurangan suatu zat ataupun fungsi suatu organ dapat menyebabkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi atau impotensi. Para ahli telah menciptakan PDE5-inhibitor yang menghalangi pemecahan cGMP oleh enzim PDE5. PDE5-inhibitor seperti sildenafil atau Viagra adalah jenis obat yang diklaim dapat mempertahankan ereksi yang terjadi. Sildenafil akan menghambat atau

Upload: henripurnomo

Post on 16-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teguh

TRANSCRIPT

Page 1: Tetap Teguh Keyakinan Anda

Tetap teguh keyakinan anda. Salut atas keteguhan anda. Beri alasan yg logika tp ttp jaga ksh syg, jgn takut pts. Yakinkan.. Cinta ta' hrus bgitu. Bl smpe bgitu it bkn cinta tulus, tp cnta krna hw nafsu yg diutamakan. Bukti org cnta bukanx ML, justru cinta slg brusaha jaga khormatan yg dicintainya. Bl smpe tjadi lalu tnyata dy bkn jodoh anda. Bgmana dngn suami yg btl2 jodh anda. Ingat kita msh punya iman jgn kalah sm hawa nafsu. Moga brhasil.

Bagi seorang pria, ereksi adalah suatu proses alamiah yang menandakan bahwa sebagian besar fungsi

kesehatannya – terutama seksual-  masih sehat atau normal. Sebagian besar orang, mekanisme

menegangnya penis dapat dijelaskan sederhana yakni, adanya aliran darah ke daerah organ vital pria

tersebut.

Namun bila diurai secara medis, mungkin belum banyak tahu bahwa terjadinya ereksi sebenarnya

melibatkan sejumlah organ dan unsur penting dalam tubuh.  Seperti diungkapkan pakar andrologi Dr

Nugroho Setiawan, MS, Sp.And, dalam dialog yang diprakarsai Bayer Schering Pharma

bertema Restore The Man with Testosterone di Jakarta, mekanisme terjadinya ereksi merupakan

rangkaian fisiologis dan biokimiawi yang sangat kompleks melibatkan saraf dan hormon.

Nugroho menjelaskan, ereksi biasanya diawali oleh adanya rangsangan atau stimulasi seksual yang

berhubungan dengan gairah atau libido. Selanjutnya, rangsangan ini menyebabkan inisiasi syaraf atau

pengiriman sinyal ke penis.

Sinyal dari otak tersebut  menimbulkan pelepasan zat kimia yang disebut nitrogen oksida  di daerah

dinding pembuluh darah penis. Zat ini akan mengaktifkan enzim guanilat siklase yang kemudian akan

menghidrolisis guanisin trifosfat  (GTP) menjadi siklik guanisin monofosfat (cGMP).

“Dengan suatu rangkaian fisiologis tertentu, senyawa ini menyebabkan otot polos dalam pembuluh

darah penis menjadi rileks, sehingga menyebabkan terjadinya ereksi. Jadi saat proses ereksi, aliran

darah mulai mengisi rongga-rongga bagian penis yang disebut korpora kavernosa. Ereksi puncak

terjadi ketika rongga-rongga ini sudah terisi penuh dengan darah,” ungkapnya.

Mekanisme ereksi terdiri dari beberapa fase. Tahapan ini dimulai dari fase permulaan dalam keadaan

masih lemas (flasid), fase pengisian darah, fase tumesensi (pembesaran), fase ereksi (tegak), hingga

fase rigid (tegak dan keras).

Setelah itu penis kemudian sampai pada fase detumensensi (pelemasan kembali). Untuk fase

pelemasan penis ini, kata Nugroho, tubuh juga menghasilkan senyawa penghantar lain yang disebut

PDE5. “Enzim inilah yang menyebabkan cGMP pecah sehingga mengurangi aliran darah ke daerah

penis. ” ungkap dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Internasional Bintaro ini.

Begitu rumitnya mekanisme yang menyebabkan proses ereksi ini, kelebihan atau kekurangan suatu

zat ataupun fungsi suatu organ dapat menyebabkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi atau

impotensi.

Para ahli telah menciptakan PDE5-inhibitor yang menghalangi pemecahan cGMP oleh enzim PDE5. 

PDE5-inhibitor seperti sildenafil atau Viagra adalah jenis obat yang diklaim dapat mempertahankan

ereksi yang terjadi. Sildenafil akan menghambat atau menghancurkan enzim PDE5 yang merusak

cGMP. sehingga memungkinkan pria penderita DE untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.