tgs p. yetti 1
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

JAWABAN SOAL UJIAN
Mata Kuliah : Konsep Manajemen Strategik Dalam Sistem
Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Yetty Sarjono,M.Si.
1. Pelajaran apa yang dapat dipetik dari sistem manajemen Coca Cola di dunia
pendidikan ?
Jawab :
Coca cola merupakan perusahaan bisnis yang sangat besar di dunia ini. Perusahaan
ini menerapkan visi dan misi ingin merajai dunia dalam bidang minuman. Mereka
menciptakan proses pengolahan yang ketat sehingga menghasilkan mutu yang
merata di seluruh dunia yang dalam pelaksanaannya melakukan analisa kepuasan
pelanggan atau konsumennya.
Sebuah lembaga pendidikan yang ingin maju dan berkembang dimasyarakat, harus
memiliki visi, misi dan tujuan jelas yang ingin dicapai. Terinspirasi oleh model
manajemen Coca Cola dalam mengembangkan bisnis, diambil beberapa hal yang
dapat dipetik dan dipakai dalam dunia pendidikan, meliputi.
a. Dapat melihat peluang yang ada di masyarakat. Dengan mampu melihat
keinginan masyarakat tentunya kita dapat mengembangkan pendidikan sesuai
orintasi yang masyarakat harapkan sehingga lembaga pendidikan kita dapat
menjadi tujuan utama masyarakat.
b. Bertujuan jelas tentang kebutuhan yang diperlukan, keuntungan, kemitraan, dan
sistem nilai yang dibangun. Dengan mengetahui kebutuhan, keuntungan ,
kemitraan dan sistem nilai dalam lembaga pendidikan yang kita bangun,
tentunya arah pengembangan lembaga pendidikan yang kita miliki akan lebih
terarah dan mudah mencapai tujuan yang kita canangkan.
c. Memiliki tantangan dan sanggup menghadapinya. Dalam usaha
mengembangankan lembaga pendidikan tentunya akan mengalami pasang
surut. Jika kita tidak punya komitmen yang jelas untuk menghadapinya,
pastilah lembaga pendidikan kita akan hancur perlahan.

d. Memanfaatkan sumber daya seefektif mungkin. Dengan memanfaatkan sumber-
sumber yang ada disekitar kita untuk mencapai hasil maksimal.
e. Pendapatan yang diperoleh berdasarkan hak dan kewajiban lembaga. Lembaga
pendidikan yang eksis adalah lembaga yang selalu memenuhi segala hak dan
kewajiban karyawannya melalui perbedaan pendapatan.
2. Mengapa kita perlu mempelajari Konsep Manajemen Strategik dalam Sistem
Pendidikan ? Jelaskan secukupnya !
Jawab :
Kita perlu mempelajari Konsep Manajemen Strategik dalam Sistem Pendidikan
karena : Lembaga pendidikan adalah institusi yang dibangun untuk tujuan jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang, sehingga perlu ada rumusan visi,
misi,rencana pengembangan, penilaian lingkungan, menganalisis segala
kemungkinan yang terjadi, mengidentifikasi kemungkinan opsi yang terbaik,
merumuskan sasaran jangka pendek dan jangka panjang, mengimplementasikan
strategi yang terbaik, dan mengevaluasi keberhasilan dari proses yang sudah
dilakukan. Dengan mempelajari konsep manajenen strategik dalam sistem lembaga
pendidikan tentunya kita akan mudah mempraktekkannya pada institusi tempat kita
bekerja. Sehingga kita dapat mengembangkan lembaga pendidikan kita sesui
dengan target yang kita buat.
3. a. Terdiri dari apa saja lingkungan jauh itu ?
Jawab :
Lingkungan jauh terdiri dari beberapa faktor yaitu :
Faktor ekonomi
Faktor social
Faktor politik
Faktor teknologi
Faktor ekologi
b. Persoalan apa saja yang melingkupi institusi pendidikan yang berdimensi global
itu ?
Jawab :
Persoalan yang melingkupi pendidikan di era global meliputi :

Cakupan tugas manajemen global yang makin luas sehingga perlu
rencana tindakan yang terkoordinasi dan responsive demi terjadinya
pertumbuhan dan kompleksitas pendidikan.
Globalisasi pendidikan yang meningkat tanpa sekat ruang dan waktu
Ledakan informasi seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang pesat.
Meningkatnya persaingan global sehingga memerlukan antisipasi
perubahan dan mencari cara baru dalam peningkatan efisiensi.
Perencanaan manajemen strategik yang dapat menumbuhkan rasa
percaya diri sehingga dapat menentukan arah untuk mencapai sasaran.
4. Pola pemahaman pergantian/mutasi Kepala Sekolah dengan pendekatan kualitatif
dalam perspektif fenomenologi
Pergantian/mutasi Kepala Sekolah dalam perspektif fenomenologi
dalam analisis kualitatif
Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada sudut
pandang dan perspektif dari para ahli/peneliti. Misalnya dalam perspektif individual
dan aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian mereka. Berikut ini
beberapa definisi tentang kepemimpinan dari dari beberapa ahli, meliputi:
Diana Lam ( 1990 ) dalam Sergiovani mendefinisikan kepemimpinan
sebagai sebuah sikap yang merupakan bawaan sejak lahir maupun diperoleh
kemudian . Baginya, yang lebih penting dalam kepemimpinan di sekolah adalah
adanya hubungan antara anak-anak dan orang dewasa belajar dan tetap belajar,
serta membangun komunitas belajar. Menurut Stoner dalam T. Hani Handoko,
kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan
pemberi pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berhubungan tugasnya.
Menurut Salusu ( 1996 ; 160 ) dikemukakan bahwa kepala eksekutif ialah
seorang yang memiliki kewenangan untuk mengelola suatu organisasi atau bagian
terbesar dari organisasi itu. Seperti halnya Kepala Sekolah dalam manajemen
stratejik i sekolah merupakan pucuk pimpinan yang mengendalikan jalannya

lembaga/ organisasi secara komprehensif. Sehingga peranan kepala sekolah
menjadi sangat penting karena mengemban dua fungsi penting yaitu sebagai
manajer pendidikan dan sebagai pemimpin ( Depdiknas , 2005 ). Namun tidak
semua pemimpin adalah manajer.
Dalam manajemen kualitas, pemimpin adalah orang yang melakukan hal-
hal yang benar ( people who do right thing ), sedangkan manajer adalah orang yang
melakukan sesuatu secara benar ( people who do things right ) ( Nasution, 2005 :
204 ). Tugas pemimpin adalah mengembangkan visi ( vision ), menyesuaikan (
align ), memberdayakan ( empower ), melatih ( coach ), mempedulikan ( care )
untuk memperbaiki sistem, sedangkan tugas manajer adalah merencanakan ( plan ),
mengorganisasikan ( organizing ), mengatur ( direct ), mengkoordinasikan (
coordinating ), mengendalikan ( control ) untuk memperoleh hasil ( Nasution ;
205 ).
Peran Kepala Sekolah
Dalam satu kebijakan pemerintah di bidang pendidikan adalah penerapan
manajemen berbasis sekolah, di mana sekolah memiliki kewenangan dan tanggung
jawab yang lebih luas. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, kepala sekolah
memegang peranan penting dan harus mampu bekerja dengan mengoptimalkan
sumber daya yang ada di sekolah ( Depdiknas, 2005 ). Kepala Sekolah merupakan
kedudukan resmi sebagai pemimpin, maka perlu disadari bahwa setiap langkah
yang dibuat akan menimbulkan berbagai pengaruh kepada orang lain yang berada
di sekitarnya terutama guru dan murid. Seorang pemimpin, bagaimanapun tipe dan
gaya memimpinnya, semua sangat tergantung dengan prinsip yang dianut. Prinsip
yang benarlah yang akan membuat kepala sekolah menjadi pemimpin sejati, yang
diharapkan mampu menggerakkan/memotivasi guru sehingga memiliki kinerja
yang baik.
Dalam pelaksanaannya, keberhasilan kepemimpinan dalam pendidikan
sangat dipengaruhi : a) kepribadian yang kuat, b) berpengetahuan yang luas, dan c)
ketrampilan profesional yang terkait dengan tugasnya sebagai pemimpin, yaitu 1)
memiliki ketrampilan teknis, 2) memiliki ketrampilan hubungan kemanusiaan, 3)
memiliki ketrampilan konseptual. Kepala Sekolah adalah orang utama dan terutama
dalam menentukan keberhasilan sekolah. Bagaimana semua warga sekolah dapat
bergerak bersama-sama dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya akan sangat

tergantung kepada kepekaan kepala sekolah dalam melakukan pemberdayaan
semua potensi. Penciptaan iklim kerja yang menyenangkan sehingga staf sekolah
merasa nyaman bekerja dan mampu melihat pentingnya kontribusi dirinya bagi
pengembangan sekolah.
Menurut Roe ( 1980 ) dan Norton ( 1985 ), pengelolaan program sekolah
adalah pengkoordinasian dan penyerasian program sekolah secara holistik dan
integratif yang meliputi : a) perencanaan, pengembangan, dan evaluasi program, b)
pengembangan kurikulum , c) pengembangan proses belajar mengajar, d)
pengelolaan sumber daya manusia ( guru, karyawan, konselor,dsb), e) pelayanan
siswa, f) pengelolaan fasilitas, g) pengelolaan keuangan, h) pengelolaan hubungan
sekolah-masyarakat, dan i) perbaikan program. Ini semua harus menjadi
tanggungjawab kepala sekolah sebagai pucuk pimpinan di sekolah.
Peran kepala sekolah adalah mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan,
mengembangkan orang-orang/ anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi, termasuk orang di luar ( stakeholder ) untuk memberi dukungan. Untuk
menjalankan peran tersebut, diperlukan manajemen stratejik agar dalam pencapaian
tujuan organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Efektif dalam
pengelolaan kegiatan manajemen ( perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, dan pengendalian ), sedangkan efisien meliputi hemat, dalam
penggunaan sumber daya organisasi ( orang, uang, alat, dan waktu )
Kebijakan dan Tuntutan Kepala Sekolah
Dalam stratejik pengelolaan sekolah khususnya SD Negeri Gabus 01,
manajemen dan kepemimpinan sangat menentukan tercapai tidaknya visi dan misi
sekolah tersebut. Maka kepala sekolah seyogyanya mengenal dan menghayati betul
komponen-komponen mikro sekolah yang dipimpinnya. Hal utama yang perlu
dihayati adalah sistem pendidikan di SD adalah suatu sistem yang terbuka, dengan
demikian kepala sekolah dasar harus mengenal lingkungan dalam ( internal
environment) dan lingkungan luar ( eksternal environment ) sekolahnya.
Lingkungan dalam sekolah menuntut perhatian utama terhadap komponen proses
yang terjadi di sekolah, sedangkan lingkungan luar menuntut perhatian terhadap
kerjasama dan kemitraan dengan para stakeholder.

Manajemen sekolah melibatkan sejumlah komponen penting yang perlu
dikelola secara serasi dan optimal sehingga mampu bersinergi untuk mewujudkan
visi, misi, dan tujuan pendidikan menengah kejuruan. Komponen-komponen
tersebut adalah masukan ( input ), proses ( throughput ) dan keluaran ( output ).
Input dapat dibagi tiga katagori, yaitu main input ( masukan utama yaitu siswa),
resource input ( masukan sumber daya yakni kurikulum, pembelajaran, ketenagaan,
sarana prasarana, keuangan, organisasi dan kelembagaan, budaya sekolah ) dan
environment input ( masukan lingkungan ekonomi, sosial, politik, budaya,
teknologi ).
Analisis dalam pola pergantian Kepala Sekolah
Pergantian Kepala Sekolah adalah kejadian umum dan normal dalam dunia
pendidikan, sehingga apabila dianalisis yang terkait dengan motif supaya ( in
other to motive ) berdasar pemahaman Schulz dalam Yetty Sarjono ( 2006: 39 )
bahwa motif yang mendasari terjadinya pergantian kepala sekolah adalah adanya
tuntutan jabatan seiring dengan perkembangan pendidikan di era global. Kepala
sekolah diharapkan menjalankan peran sebagai pemimpin sekaligus manajer
mempunyai kewajiban mengelola lembaga pendidikan yang dipimpinnya
menggunakan konsep dasar manajemen stratejik dengan memanfaatkan main input,
proses belajar mengajar, serta adanya faktor internal/eksternal yang menghasilkan
output berupa lulusan berkualitas.
Pergantian kepala sekolah menjadi kebutuhan berdasar tuntutan manajemen
untuk terjadinya perubahan seiring dengan perkembangan informasiyang sangat
pesat. Skala global institusi pendidikan hendaknya responsif terhadap perencanaan
stratejik karena alasan: makin luasnya cakupan tugas manajemen, meningkatnya
globalisasi pendidikan, pesatnya perkembangan informasi, meningkatnya
persaingan global, perencanaan stratejik sebagai arah untuk mencapai tujuan.
Tanpa bekal manajemen stratejik dalam pengelolaan sekolah mustahil tujuan yang
ingin diraih dapat tercapai, sehingga pergantian kepala sekolah menjadi kebutuhan
mutlak apabila kepala sekolah tidak mengadopsi sistem manajemen stratejik yang
harus dilaksanakan.
Sedangkan pemahaman Schutz dalam Yetty Sarjono ( 2006; 39 ) dalam
konteks because motive mendasarkan pada kajian makna subyektif dengan konsep
hubungan sebab akibat. Pergantian kepala sekolah menjadi lebih jelas karena

kebijakan Depdiknas ( 2005 ) dikatakan bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan
pengembangan sekolah maka sekolah harus dipimpin oleh kepala sekolah yang :
- Berkualitas unggul.
- Memiliki wawasan luas.
- Berkemampuan tinggi untuk melaksanakan dan mengembangkan
berbagai program/kegiatan kependidikan.
Kepala Sekolah yang berkualitas unggul dan profesional diharapkan mampu
memanfaatkan semua sumber daya yang ada di sekolah sebagai upaya dalam
mencapai tujuan sekolah guna menghasilkan lulusan yang bermutu.
Berdasarkan tuntutan tersebut, maka pergantian kepala sekolah wajib dilakukan
agar tujuan lembaga lembaga pendidikan sesuai yang diharapkan dapat tercapai
sebagai hubungan sebab akibat adanya tuntutan kebutuhan dengan prasarat yang
minimal dimiliki kepala sekolah. Setiap ada perubahan informasi yang berkembang
maka akan terjadi isu perubahan yang harus disikapi kepala sekolah, apabila
perubahan tidak lagi menjadi main set di benak kepala sekolah, saatnyalah
pergantian kepala sekolah segera dilakukan.
5. Setting Penelitian
Judul : Debut SMK Tunas Harapan Pati Menuju Sekolah Rintisan Bertaraf
Internasional (RSBI)
Setting :
I. Kondisi Nyata SMK Tunas Harapan Pati
Untuk menuju pada program pengembangan sekolah bertaraf internasional
agar sesuai dengan arah rancangan dari pengembangan yang disusun, maka
perlu menganalisis kondisi dan potensi yang terdapat di sekolah tersebut.
Adapun kondisi yang dimiliki oleh SMK Tunas Harapan Pati adalah sebagai
berikut :
a. Sejarah perkembangan sekolah.
SMK Tunas Harapan Pati didirikan oleh Yayasan Pendidikan Tunas
Harapan di daerah Pati Jawa Tengah dengan alamat Jl. Raya Pati-Trangkil
Km.4, yang menyelenggarakan Program Pendidikan Kejuruan 3 Tahun, yang
pembangunan phisiknya dimulai sejak tahun 1990, di atas tanah seluas 2,5 Ha,

dan telah menerima siswa sejak tahun 1990 dengan nama STM Tunas Harapan,
dengan Surat Persetujuan Pendirian/ Penyelenggaraan Sekolah Swasta dengan
No. 845/I03/I/90 tanggal 20 Juni 1990, dengan 3 program studi :
1. Teknik Mesin
2. Teknik Listrik
3. Teknik Otomotif.
Kemudian sejak tanggal 12 Oktober 2000 perubahan dari 3 program studi
menjadi program keahlian dengan diterbitkannya Surat Keterangan
Nomor :486/203.08/MN/2000 dari Departemen Pendidikan Nasional Kantor
Wilayah Propinsi Jawa Tengah dengan status Disamakan.
Lima program keahlian tersebut antara lain :
1. Bidang Keahlian : Teknik Elektro
Program keahlian : Teknik Listrik Industri
2. Bidang Keahlian : Teknik Mesin
Program Keahlian : Teknik Las, Teknik Mesin Perkakas, Tek. Mekanik
Otomotif
3. Bidang Keahlian : Teknik Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan.
Kemudian sejak tahun 2007 perubahan dari 3 program studi menjadi
program keahlian dengan diterbitkannya Surat Keterangan
Nomor :486/203.08/MN/2000 dari Departemen Pendidikan Nasional Kantor
Wilayah Propinsi Jawa Tengah dengan status Disamakan.
Mulai Tahun 2006 SMK Tunas Harapan Pati menerapkan standar mutu
sistem Manajemen ISO 9001 : 2000 yang kemudian diikuti dengan
diterbitkannya SK Direktur PSMK no. 0351/C5.2/Kep/MN/2006 yang
menyatakan bahwa SMK Tunas Harapan Pati berstatus sebagai Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional ( RSBI ). Dari 5 Program Keahlian terhitung mulai Tahun
Pelajaran 2007/2008 dikembangkan lagi 2 Program Keahlian yaitu Teknik
Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian (PPPPTV / Broadcast) dan
Animasi. Satu tahun kemudian tepatnya Tahun Pelajaran 2008/2009
dikembangkan lagi satu program keahlian lagi yaitu Analisis Kimia dan sejak itu
dengan Spektrum Baru berubah menjadi Kompetensi Keahlian. Oleh karena itu

mulai Tahun Pelajaran 2008/2009 SMK Tunas Harapan Pati memiliki 8
Kompetensi Keahlian yaitu :
1. Teknik Pemesinan
2. Teknik Las
3. Teknik Kendaraan Ringan
4. Teknik Otomasi Industri
5. Teknik Komputer dan Jaringan
6. Tekni Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian
7. Animasi
8. Analisis Kimia
II. Visi dan Misi SMK Tunas Harapan Pati
Visi :
Sekolah mandiri berstandar internasional menghasilkan tamatan professional
Misi :
1. Management sekolah berstandar ISO 9001:2008
2. Mengutamakan kompetensi tenaga pendidik
3. Mengutamakan mutu pendidikan
4. Membentuk jiwa profesional
5. Membangun mitra kerja
III. Tujuan :
Berdasarkan prinsip sekolah berbasis manajemen bahwa yang
mengetahui segala kekuatan dan kelemahan di sekolah adalah kita sendiri,
untuk itu sekolah harus mampu melakukan meningkatkan kemapuan untuk
mengatasi bahkan menghilangkan kelemahan, guna mencapai Visi dan Misi
sekolah yang sudah ditetapkan.
Untuk mempermudah dalam pencapaian visi dan misi sekolah perlu
adanya penjabaran visi dan misi ke tujuan, kemudian penjabaran tujuan ke
strategi, taktik sampai pada action yang kita lakukan. Penjabaran Misi sebagai
upaya nyata dalam mencapai misi dapat kami jabarkan dalam beberapa tujuan
sebagai berikut:
1.1 Mutu management sekolah internasional

1.2 Management yang berkualitas, profesional dan sistematis
2.1 Tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional
2.2 Tenaga pendidik yang kompeten dan berdaya saing tinggi
2.3 Kompetensi tenaga pendidik yang handal secara internasional
3.1 Membudayakan dan mengembangkan pembelajaran Standart Nasional
Pendidikan, meliputi : standart isi, standart proses, standart kompetensi
lulusan
3.2 Membudayakan dan mengembangkan pembelajaran sesuai standart
sarana prasarana, standart pengelolaan, standart pembiayaan dan
satandart penilaian.
3.3 Membudayakan pembelajaran sesuai standart sekolah internasional
4.1 Pembelajaran disiplin dan kinerja tinggi
4.2 Pembelajaran bermotif prestasi dan iklim kompetitif
4.3 Pembelajaran yang jujur dan inovatif.
5.1 Membuka pasar kerja baik dalam negeri maupun luar negeri
5.2 Menciptakan jiwa wiraswata
IV. Indikator Keberhasilan Sekolah
a. Prestasi Tingkat Nasional :
• Juara 1 LKS Teknik Listrik Industri Tahun 2004
• Juara 1 LKS Teknik Las Tahun 2005
• Juara 1 LKS Teknik Las Tahun 2006
• Juara 1 LKS Mekantronika Tahun 2006
• Juara 2 LKS Teknik Las Tahun 2007
• Juara 1 LKS Mobile Robotic Tahun 2008
• Juara 3 LKS Teknik Las Tahun 2008
• Juara 1 Olimpiade Sain Terapan Tahun 2009
• Juara 2 LKS Teknik Las Tahun 2009
• Juara 2 LKS Mobile Robotic Tahun 2009
• Juara harapan 1 LKS Sofware Application Tahun 2009
• Juara 2 LKS Mobile Robotic Tahun 2010
b. Wordskil di Kanada Tahun 2009 :
Bidang Lomba Welding : Medali For Excellent

Bidang Lomba Industrial Control : Medali For Excellent
V. Identitas Sekolah
Alamat : Jl. Raya Pati-Trangkil Km-4 Pati-Jateng
Desa : Ngepungrojo
Kecamatan : Pati
Kabupaten : Pati
Telpon : 0295-382470
Fax : 0295-382234
Website : http://www.smktunasharapanpati.sch.id
Email : [email protected]
VI. Kondisi Lingkungan Strategik
Secara geografis SMK Tunas Harapan Pati terletak di jalur utama Pati
- Jepara, yang dapat dijangkau dari berbagai sudut kota Pati, baik dari atau
ke Kota Pati dengan mudah, serta dapat dengan mudah dijangkau oleh
masyarakat. Sehingga kegiatan pemelajaran dapat dilakukan dengan lancar,
baik di sekolah maupun di luar sekolah (Dunia Usaha / Dunia Industri )
dapat dilakukan dengan baik.
VII. Keadaan Sumber Daya Manusia
No Program
Jenis
KelaminP
N
S
GB GTT
Pendidikan
Jumlah
L P D3 S1S
2
1 Normatif 12 8 2 - 18 - 20 - 20
2 Adaftif 7 15 1 - 21 - 22 - 22
3 Produktif
- Teknik Pemesinan 9 - 3 - 6 - 9 - 9
- Teknik Pengelasan 3 - - - 3 - 3 - 3
- Teknik Kendaraan 6 - 2 1 3 - 6 - 6

Ringan
- Teknik Otomasi
Industri6 1 3 1 3 - 6 - 7
- Teknik Komputer dan
Jaringan3 - 1 - 2 - 2 - 2
- PPPPTV 2 - - - 2 - 2 - 2
- Animasi 2 - - - 2 2 - 2
- Analisis Kimia - 2 - - 2 - 2 - 2
4 BP / BK 1 3 - - 4 - 4 - 4
Total 45 29 12 2 63 - 78 - 78
No Program Jumlah Jenjang pendidikan
SD SMP SLTA D3 S 1 S 2
Tata Usaha 16 5 - 10 1 1 -
Jumlah Seluruhnya 16 5 - 10 1 - -
VIII. Sarana dan Prasarana
NO JENIS RUANG
YANG ADA
JML
RUANG
INFRAS
(RG)
LUAS
RUANG
(m2)
SATUANTAHUN DI
BANGUN
A. RUANG ADMINISTRASI
a. Ruang Kepala Sekolah 1 35 m 1990
b. Ruang Guru Umum 1 126 m 1990
c. Ruang Tata Usaha 1 77 m 1990
d. Ruang Gudang Tata
Usaha1 18 m 1995
e. Ruang BP / BK 1 35 m 1990
f. Ruang Sarana Prasarana 1 126 m 1990
g. Ruang Dapur / Pantry 1 18 m 1990

h. Kamar Mandi / WC 7 35 m 1990
B. RUANG PEMELAJARAN
a. Ruang Teori 29 63 m 1990b. Ruang Gambar 1 126 m 1995
c. Lab. Digital Labery 1 63 m 1990
d. Lab. KKPI 1 63 m 1990
e. Lab. Bahasa Inggris 1 63 m 2005
f. Lab. TV Education 1 27 m 2005
g. Lab PPPPTV 2 126 m 2007
h. Lab Animasi 2 126 m 2007
i. Lab Analisis Kimia 2 126 m 2008
C. RUANG PRAKTEK
a. Teknik Mesin Perkakas 5 1008 m 1990
b. Teknik Las 2 504 m 2001
c. Teknik Mekanik Otomotif 4 1008 m 1990
d. Teknik Kontrol Mekanik 3 504 m 2001
e. Teknik Komputer &
Jaringan1 252 m 2003
f. PPPPTV 2 126 m 2007
g. Animasi 2 126 m 2007
h. Analisis Kimia 2 126 m 2008
D. RUANG PENUNJANG
a. Ruang Perpustakaan 1 63 M 1990
b. Ruang OSIS 1 27 M 1990
c. Ruang UKS 1 27 M 1990
d. AULA 1 600 m 1995
e. Kantin 2 42 m 1990
f. Ruang Diesel 1 6 m 1990
g. Rumah Dinas Kepala
Sekolah1 350 m 1990
h. Musholla 1 130 m 1990
IX. Analisis Kondisi Pendidikan Saat ini

Dalam dunia pendidikan saat ini masih menghadapi masalah utama
yaitu rendahnya mutu pendidikan . Hal ini disebabkan berbagai macam sebab
antara lain rendahnya kualitas guru ,rendahnya daya dukung masyarakat dalam
berpartisipasi terhadap pendidikan ,belum tercukupinya sarana dan prasarana
sekolah ,masih banyaknya kebijakan pendidikan yang berubah-ubah,
manajemen sekolah yang belum baik ,termasuk pula cara mengajar guru yang
masih teacher centered, dan masih banyak permasalahan yang lain
X. Analisis Kondisi Pendidikan masa datang
Berdasarkan amanat Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyebutkan ”Pemerintah dan / atau Pemerintah
Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan Pendidikan pada
semua jenjang Pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan
bertaraf internasional .
Hal ini merupakan amanah Pemerintah yang harus dilaksanakan agar
pendidikan di Indonesia tidak ketinggalan dengan negara maju lainnya. Era
global telah memunculkan persaingan yang sangat ketat antar bangsa. Bangsa
yang memiliki kemampuan bersaing akan memperoleh keuntungan dan
sebaliknya bangsa yang tidak memiliki kemampuan bersaing akan mempeloleh
kerugian.
Untuk itu Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mewujudkan
sumberdaya manusia yang mampu bersaing di era global yang memiliki
kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intektual, dan memiliki kompetensi
yang bertaraf internasional/global serta lainnya ,sehingga menjadi manusia
yang seutuhnya dan memiliki atau memenuhi standar kompetensi lulusan
sesuai dengan jenjang pendidikanya dan bertaraf internasional.