the construction of mediarxality on judicial …

14
THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL MAFIANEWS (Critical Discourse AnalysisStudy of Bibit ahd Chandru Case on Bang OneShow) Aden Hidat)at Purpose ofthe research is divideLl into fouta which dre, the curiosity on discourse thatis done 4) Bang One Showinjulicial nafapresentation, the editoial reasonJbr chaosing.jtttticial nafa, etlitorial concern or market condition, cansidere(l social cultureJilcbrs. This research is using the criticisn of paradigm with citical discoar:e analysis qudlitati'e approach. This critical discourse analysis adopts Fairclough notlel. This notlel enphasizes on Jbur levels, thoseare; text, produclion,consumptio , andsocial-cttlture. On tert level, the rc:ult of th^ rcsearch o.f Bang One Show's prcse tation in expressingjudicial nufa, shows advocacy to Bibit and Chandru and boxes Anggodo into a cornex mis becomese.litoial's political aftitude to take sides to Bibit and Chandra. Edtofidl selection anproduction level aboutjudicial malia discourse ofBibit and Cha dra case, can not be sepaldted.lrom economicdl intercst that is seen both fran narket and social intercsts. Howeyer, unJbftunately, on production level, the social interest is incansistent\, done fbrerrer, which is prored, there is not ewn a single program reldtes ta the stockholder nev,s that is assumel it has danagedpublic interest. On the discaurse lereI afconsunption thatwins Bibit and Churulra, the editoial stalf hds concerned vlth public dttentian. Social-crlture, qs the last lewl i Bang One Shov,, concerns the social corulition at that tine, asjudicidl nalid ofBibit and Chandra case was on aire(], Ihe public opinion tended to Bibit dnd Chandra d(lrocacy, u .l cross examinatian on ,lnggodo. Frcm thefour levels, it can he concluded that the reality or medningful Lliscourse,is certainly inllue Led b:r, internalfactors and medie extemal. Key h'ord : Constructiott of Media Reali|

Upload: others

Post on 17-Apr-2022

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL MAFIANEWS(Critical Discourse Analysis Study of Bibit ahd Chandru Case on Bang One Show)

Aden Hidat)at

Purpose ofthe research is divideLl into fouta which dre, the curiosity on discourse thatis done 4) Bang OneShow injulicial nafapresentation, the editoial reasonJbr chaosing.jtttticial nafa, etlitorial concern ormarket condition, ca nsidere(l social cultureJilcbrs.

This research is using the criticisn of paradigm with citical discoar:e analysis qudlitati'eapproach. This critical discourse analysis adopts Fairclough notlel. This notlel enphasizes on Jburlevels, thoseare; text, produclion, consumptio , and social-cttlture.

On tert level, the rc:ult of th^ rcsearch o.f Bang One Show's prcse tation in expressing judicialnufa, shows advocacy to Bibit and Chandru and boxes Anggodo into a cornex mis becomes e.litoial'spolitical aftitude to take sides to Bibit and Chandra. Edtofidl selection anproduction level aboutjudicialmalia discourse ofBibit and Cha dra case, can not be sepaldted.lrom economicdl intercst that is seenboth fran narket and social intercsts. Howeyer, unJbftunately, on production level, the social interest isincansistent\, done fbrerrer, which is prored, there is not ewn a single program reldtes ta the stockholdernev,s that is assumel it has danagedpublic interest. On the discaurse lereI afconsunption thatwins Bibitand Churulra, the editoial stalf hds concerned vlth public dttentian. Social-crlture, qs the last lewl iBang One Shov,, concerns the social corulition at that tine, asjudicidl nalid ofBibit and Chandra casewas on aire(], Ihe public opinion tended to Bibit dnd Chandra d(lrocacy, u .l cross examinatian on,lnggodo. Frcm thefour levels, it can he concluded that the reality or medningful Lliscourse, is certainlyinllue Led b:r, internalfactors and medie extemal.

Key h'ord : Constructiott of Media Reali|

Page 2: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

Hidarat, The coatttu.tion af Media Reali ry ...........

PENDAIII]LUAN

1. LatarBelakangMasalahMedia televisi saat ini memiliki peran

slraregi) dalamjaringan produksi yang beruj ungpada konsumsi komoditi dimana komoditiperiklanan merupakan penopang utama bagiindustri media. Industd media yang dibangmdengan semangat kapitalisme tentu akanmenghasilkan pesan atau produk media yangberori€ntasi pada bertambahnya modal. Buktiunh-rk produk media beroientasi modal adalahbanyaknya iklan komersial dan besamyapenganrh illan dalan penentrum suatu progftrmtelevisi.

Menurut Panjaitan (2006: 20), sebagaisebuah industri, televisi sangat terganhrng padakeberadaan khalayak ini. Sebab ketika seluruhpendapatan televisi dilopang sepenuhnya olehiklan, mai€ klaim-klaim te(entu berdasarkankhalayak menjadi signifikan. Perusahaanpengiklan, konon" hanya mau atau cendenmgakan beriklan di suatu stasiun (atau programacara) jika diketahui jumlah penontonnyabanyak.

Kehadiran media televisi dalam industdmedia menjadi sangat diperhih$gkan karenatelevisi menggunakan dua elemen kekuatansekaligus yaitu audio dan visual. Itulah yangmenyebabkan media televisi seolah-olah"hidup" ditengah-tengah masyamkat yanghelerogen. Karena dinilai mampu menjangkausegala lapisan masyarakat. Hegemoni tayangantelevisi melahirkan sebuah kebiasan, baik darisegi kultur, nilai, dan campandang.

Di Indonesia sendiri, media massa sudahmenjadi industri sejak masuknya modal ataukapital pada industri media di em 80-an. Logikakap i ta l be rdampak pa da rendahnyaprofesionalisme dan ketaalan pada kode etik.Dengan adaiya kapital, media massa memangbisa maju namun cenderung dapat diperalat olehkapitalis akibat masuknya pemodal ke industrinedia. Masa depan industri media yangmenjanjikan keunhrngan besar menadk minatpara inveslor swasta. Diawali dengan masuknyaperusahaan media penyiaran ke dalam bursasaham sebagaimana yang dilakukan olehlndosiar, SCTV ANry. Dilanjutkan dengankepemilikan sebagian besar saham media olehpemodalasing.

Belum lagi fenomena munculnyakonglomemsi industi media di bawah sebuahkorporasi besar seperti yang diungkapkan dalam

24

Anggraini,(2009: 2),sebagaibedkut:Saat ini di Indonesia, ierbentuk tiga

kelompok konglomerasi media televtslterrestrial. Konglomerasi media pertama adalahPT Media Nusantara Citra, Tbk (MNC) yangdimiliki Hary Tanoesoedibjo yang membawahiRCTI (PT Rajawali Citra Televisi Indonesia),TPI (PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia),dan Global TV (PT Global Inlomasi Bermutu).Kelompok kedua berada di bawah PT BakieBrcthers (Grup Bakie) yang dipimpin olehAnindya N. Bakrie, anak menteri dan pengusahaAburizal Bakrie. Grup Bakrie ini membawahiANTV (PT Cakrawala Andalas Televisi) yangberbagi saham dengan STAR TV (News Corps,menguasai 20o% saham) dan Lativi (PT LativiMedia Karya). Kelompok yang ketiga adalah PTTrans Corpora (Grup Para) milik pengnsahaChainl Tanjung. Grup ini membawahi Tmns TV(PT Televisi Transformasi Indonesia) dan Trans-7 (PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh). Ketigatelevisi tenestriai lainnya, yakni SCTV, MetroTV dan Indosiar, be.diri sebagai perusahaansendiri. Keliga kelompok konglomerasi tersebutmenguasai pasar (ardienc e s h are) hingga 7 0,3%opemirsa. Rinciannya, MNC di posisi pertamadengan audience share 35,1%. Berikutnya,Chanul Tarjung dan Anindya Bakrie derganmasing-masing21,1% dan 13,59lo.

Berdasarkan realitas tersebut makaterdapat kecenderungan bahwa tekanankompetisi lokal maupun global, serta doronganun tu l , mak in men ingka rkan e f i s i ens i ,menurunkan cost, dan meningkatkan profit,memunculkan berbagai meryer atau ahanslantara berbagai institusi nedia. Semua itumengelucul pada kesimpulan balwa saat inisedang terjadi pemusatan modal al iasIap'talr 'asi dalam induslr i medid pmyiai an kira.lndustri media dengan berbagai macamprogmmnya yang salah satunya melalui liputaninvestigarif ini juga memperoleh keuntunganbesar yaihr nilai rating TV akan semakinmeningkat dan menjadikan program tenebutlaku dijual ke beberapa sponsor Kekebasanmmyampaikan informasi melalui bennacammed ia , d i sa tu s i s i member i dampakperlumbuhan industri jnlormasi yang cukupbesar Nanun di sisi lain, kekuatan modal dankepenlingan di balik perlnmbuban industrimedia dapat mengancam keberagamanpendapat, karcna media memiliki kekuatanuntuk membentuk opini publik n1elalui kemasan

Page 3: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

hrnol Koh ddk Redlitas Sositl. Oktober 2010. t/olune I, Nonol 1

informasi daa pesan yang ditayangkan.Beragam infbrmasi yang disajikan, tentu

men;adi dagangan media unluk menjaringjumlah penonton, mala dari itu, industri mediamemainlan straleginya dalam mengolal isuyang bisa dijual daII ditonton oleh masyamkatIuas. Salah satunya adalah cerit .r mengmaimafia peradilan, keberadaan mafia peradilanmemang bukan dongeng belaka. Potret karutmarutnya drmia hul:um di Indonesia terjadi dibanyak tempat dan berbagai lingkatan. Mulaidari pola yang sederhana hingga rumit,melibatkan recehan sampai uang yang tidakberujung nominalnya. Tujuannya hanya satqyaitu keuntungan bagi pemain di dalarnnya.Sebut saia kcsus pen)'ucpan Analya Suryanikepada Jaksa Urip Tri cunawan, dan yang lebilmenarik lagi adalah kasus dibukanya rekamanpenyadapan perbincangan Anggodo WidJoJodengan sejumlah penegak hukum dan lel:uakdugaan rekayasa kasus hukum yang akhimyamenyeret dua pinpinan KPK non aktif BibitSamad Riento dcn Chandra M Hdrnzah sebagairersangKa-

Kasus penahanan dua wakil ketua KomrsrPembemntasan Korupsi (KPK) nonaklil BibitSamad Rianto dan Chandm M Harnzah, olehPolri, Kamis (29/10/2009) lalu, menimbulkangelombang pro dan kontra di masyarakat(okezone.com, 3 November 2009).

Dad kasus ini aklimya, muncul istilah"babak baru cicakvcrsus buaya", hampirsemuaomng di negeri ini terus membicarakan tentangrckaman pembicaraan antara Anggodo widJojodi Makamah Konstitusi Rl. M€dia televrsrmisalnya, tak henti-hentinya menayangkanbr,aAing ncu5 dxn dialoe merespons pcrisriwatersebul. Baikan, dari peristiwa tersebut adastasiun televisi yang berhasil menghadirkantokoh sentral Anggodo Widjojo untukdiwawrncari secam langsung.

Galhrng dan Ruge dalam McQuail (2000:310) menjelaskan tiga faktor penting yangmempcngaruhi pemilihan kemasan inlormasi dimedia arau pemberi laan. yri lu l 'akor orynnisasi.laktor yang berkaitan dengan alimn, dan f'aktorsosial budaya. laktor organisasi nrerupakanlaklor yang paliDg univeNal dan mengandungkonsekucnsi kepenlingan lertentu. Biasanyasuatu media lebih men)'ukai perisiiwa besarataupenting yang terjadi dalan skala waktu yangsesuai dengan jadwai produksi nornal, sertamenyukai pula peristiwa yang paling nrudabdiliput dan dilaporkan, mudah dikenal, dandipandang relevan.

Selanjutnya Galtung dan Ruge dalamMcQuail (2000: 375) yane ada hubungannyadengan faktor budaya yaitu berita yang dianggapmenarik dengaa nilai yang berlaL-u, sejalandengan pdsyaratan pemilihan organisasi dand€ngan aliran atau kehendak publik.

lnfbrmasi ataupun pesan yang ingmdisrmpaikan oleh suaru media massa mengenaiberbagai peristiwa termasuk kasus mafiaperadilan di atas, tidak bisa disamakan denganfotokopi dari realitas, ia harus dipandangsebagai hasil konstruksi dari realitas. Karenaitu,sangat potensial terjadi peristiwa yang samadilonstruksi secara berbeda oleh bebempamedia massa. Wartawan atau jumalis bisa jadimempunyai pandangan dan konsepsi yangberbeda ketika melihat suatu peristiwa ataukejadian, yang terwujud dalam teks berita.

Berita dalam pandangan konstruksi sosialbukan nerupakan fakta yang riil. Realitas tidaksena merla dijadikan naskah berita begitu saja,namun realitas adalah produk intemksi antamwarhwan dan frkla. Drlam prnses inremalisasi.rcalitas diamati oleh wartawan dan diserapdalam kesadaran wa(awan. Dalam prosesekstemal isasi, wanawan menceburkan dirinyauntuk m€mahami realitas.

Konsepsi tentang fakla dieksprcsikanuntuk melihat realitas. Mengenai hal rnrdiungkapkan olch Ericsson dalam 'I'uchman

(1988: 87)sebagaiberiLut:''News is p,oduct oJ trunsdction ber,t)een

iournalists and their so rces. The prinarysowte ofreali0.f(rr ne\rs is notwhat isdisplayedorwhal hdppens in the realb,orhl. The rcaliry ofnevs is enbedcled in the nun ? and type ofsociel dnd their so rces, unl in te politics ofknowlclge thdt atnerges on each spesifc

Dari pemyataan tersebut dapat diartikanbahwa ketika seorang wanawan membuatberita, ia sebetulnya telah menjalin transaksi danhubungan dengan objek yang diliputnya.Dengan demikian, berita pada dasamya bukaniagi sebagai rcalilas yang utuh tetapi merupakanproduk konstruksi dari lransaksi antara\j!,artawan dan thkta yang ia liput, antarawartawan dan sumber berita. Prinsipnya, setiapupaya'menceritakan" (konseptualisasi) sebuahperistiwa, keadaan, atau benda tak terkecualimengcrui hal hal yang berkaitan dengan politikadalxh usaha nrengkonstruksikan reali tas.( l Iamad,2004: l l ) .

25

Page 4: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

Hidayot. The Co^Etction aI Media Realitr ...........

Sementara itu, Piliang (2004: 141),mengatakan televisi dianggap cermin bagirealitas sosial dalam masyarakat denganberbagai kepentingan. Iamempresentasikan danmencitrakan kenyataan sosial yang dihadapimdsyarakat. Ia bemdd dalam mekanisme kerjaintelektual yang rumit, serius, komprehensifdalam usahanya membedkan pemaknaan ataskenyataan sosial yang ditemui sehad-hari. Saatsekarang, budaya media telah mengaburkanbatasan antam kenyataan yang ada di lapangandengar fiksi. Alibatnya, hegemoni budayamedia terus menerus mempersubur rcalitas-realitas buatan, yang dibangu seakan-akanmirip dengan realitas sebenamya.

Dalam kaitaonya dengan hubungan dalaminstitusi media, konglomemsi media sedikitbanyak mempengaruhi kondisi, cara dan hasiikeda para pekeda media termasuk wartawan.Misalnya saja, satu pesan aiau produk media,yang seharusnya untuk ditayangkan oleh satusrariun TV saia. bisa di layanglanjuga di stdsiunTV lain yang masih dalam satu korpomsi- Untukitu, konstruksi realitas yang disampaikar olehseorang wartawan ataujumalis tu ut dipengaruhipula oleh kepentingan dan ideologi medialerlentu dan pada aldrimya menjadi konstrdksinedia s€carakeseluruhan,

Menurut Hamad (1999:55), karcna sifatdan fallanya balwa tugas redaksional mediamassa adalah mencerrtal,an pen,l i$ a-perist iwa.maka tidak berlebihan bahwa seluruh isi mediaadalah rcalitas yang lelah dikonstruksikan.Media massa terutama televisi, pada dasamyaberpemn menjadi perumus realitas (dffner o//earl.),). Aninya, ideologi arau kepentingan parasubyek pelaku nedia akan menelusup melaluitayangan yang diproduksi dan direproduksinya.Apalagi, tayangan yang diproduksi dandireproduksi stasiun televisi tersebut merupakansaiah satu teks utama televisi. Sebagai salah satulels, layangan televisi buken hasil rangkaidnrealitas, melainkan reprcsentasi yang terseleksidan terkonstruksi serta menjadi bagian yangtluxt membentuk reaiitas.

Terbongkamya mafia peradilan ini, tentumenjadi konsumsi media massa baik cetakmaupun elektronik. Khalayak hanya bisamembaca dan me[yaksikan dad layar kacaperihal jalannya praktek mafia peradilan diIndonesia. termasuk tvone sebdgdi srasiuntelevisi swasta nasional. Melalui program BangOne Show, di antara tema yang pemah diangkat,fenomena mafia peradilan mendapatkan tempatdi hati masyarakat, dengan /dllrg mencapai 2,4

26

dan sharc9 ,0 dan index 167Pengemasan Bang One Show dengar

menggabungkan kartun dan audio visualmemberikan wama tersendiri bagi wajalpertelevisian di Indonesia. Tampilan dalankemasan Bang One Show, tentlr tak lepas darkebij akan redaksional.

1. Rumusan dan IdentifikasiMasalahDai latar belakang penelitian di atas

peneliti merumuskan masalah dan sesuai dengarmetode penelitian yang digunakan (CDA modeNorman Fairclough, maka pertanyaanpertanyaan penelitian dalam tesis ini:

1. Bagaimana prcgram Bang One Shoumengkonstruksi tayangan lentang ma{liperadilan?

2. Bagaimana kebijakan redaksional tvon(pada program Bang One Show dalarmemproduksi program Bang One Show?

3. Bagaimana progmm Bang One Shovmerespon atau mempe(imbangkan faktorkonsumsi publik manakala mengangkamafiapemdilan?

4. Bagaimana prcgmm Bang One Sho\mempertimbangkan faktor sosial buday:dalam produksi Bang One Show?

KAJIAN PUSTAKAl. KoNtruksi R€alitas Media

Istilah kolrstmksi realitas menurut Sobur(2009:91) menjadi terkenal sejak diperkenalkaroleh Peter Berger dan Thomas Luckmatu(1966) metalui bul':unya The Social Canstructiotof Reuli|t A Trealise in lhe Sociological o,Knovtedge, dan kemudian diterbitkan dalarredisi bahasa Indonesia dibawah judul TaksnSosial atas Kenyataan: Risalah tentang sosiologpengetahuan (1990). Dalam buku tersebutmereka menggambarkan proses sosial melalu:tindakan dan intemksinya, dimana individLsecaE intens menciptatan suatu rcalitas yanEdimiliki dan dialami bersama secara subyektifMereka telah berhasil menunjukkan bagaimanrposisi-posisi teoretis weber dan Durkheim dapardigabungkan menjadi satu teori yan€komprehensif tentang tindakan sosial tanp:kehilangan logika intinya.

Sobur (2009:88) menyebutkan isi medi:pada hakikatnya adalah hasil konstruksi realrta!dengan bahasa sebagai pemngkat dasamyaSedangkan bahasa bukan saja sebagai alatmereprcsentasikan realilas, namun juga bistmenentukan reiief seperti apa yang akardiciptakan oleh bahasa tentang rcalitas tersebut

Page 5: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

.htntulKon daa Realitas Sosial, Oktober 2010. voh&'e L Nonor I

I,Lhlnn

,ll -

Akibatnya media massa mempunyai peluangyang sangat besar unluk mempenganrhi maknadan gambaran yang dihasilkan darirealitas yangdikonstnrksikannya.

Tentang proses konstruksi realitas,prinsipnya setiap upaya "menceritakan"(konseptualisasi) sebuah peristiwa, keadaan,atau benda tat terkecuali mengenai hal-hal yangberkaitan dengan poli t ik adalah usahamengkonshuksilan realitas. Karena sifat danfaktalya bahwa pekerjaan media massa adalahmenceritakan perist iwa-p€rist iwa, makakesibukan utama media massa adalahmengkonstruksikan berbagai realitas yang akandisiarkan. Media menyusun realitas dariberbagai realitas yang akan disiarkan. Mediamen),lsun realitas dari berbagai penstiwa yangterjadi hingga menjadi cerita atau wacana yangb€makna. Pembuatan berita di media padadasamya adalah penyusunan realitas-realitashingga membentuk sebuah cerita atau wacanayang bermclna. Dengan demikran seluruh isimedia tiada lain adalah realitas yang telahdikonstruksikan (co structed rcality) dalambcntuk wacana yang bermakna. (Hamad,2004r11 ) .

Masih menurut Hamad (2004:12), dalamproses konstruksi realitas, bahasa adalah unsurutama- Ia merupakan instrumen pokok untukmenceritakan realitas. Bahasa adalah alatkonseptualisasi dan alat narasi. Bagitupentingnya bahasa, maka tak ada berita, ceritaataupun ilmu pengetahuan tanpa bahasa.Selanjutrya penggunaan bahasa (simbol)tertenlu menentukan format narasi (dan makna)tenentu. Sedanglanjika dicermali s€cara teliti,seluruh isi media entah media cetak maupunmedia elekronik menggunakan bahasa, baikbahasa verbal (kata-kala tertulis atau lisan)maupun bahasa non-verbal (gambar loto, gerak-g€rik, grafi k, angkadantab€l).

Sementam menurut Piliang (2004:141),televisi dianggap c€rmin bagi realitas sosialda lam mas la raka t dengan be rbaga ikepentingan- la mempresentasikan danmencitrakan kenyataan sosial yang dihadapimasyrmkar. Ia bemda dalam nekanisme kerjaintelektual yang rumit, serius, komprehensifdalam usahanya membeikan pemaknaan atask€nyataan sosial yang ditemui sehari-hari. Saatsekarang, budaya media lelah mengaburkanbatasan anlam kenyataan yang ada di lapangandengan fiki. Akibalrrya, hegemoni budayamedia lerus menerus mempersubur realilas-realilas buatan, yang dibargun seakan-akan

midp dengan realitas s€benamya.

2. Perspektif EkoDomiPolitikMedi.Selanjutnya secara teoritis, Vincent

Mosco (1996: 63 - 68) memberikan pengertianekonomi politik sebagai studi mengenai relasi-relasi sosial tenrtama relasi kekuasaan, yangsecara bersama-sama mendasari prosesproduksi, distribusi, dankonsumsi sumber daya.

Peler Colding dan Gmham Murdockdalam Mosco (1996: 27), mengungkapkanpemahaman tenlang kritis dalam ekonomrpo l i t i k t e rmasuk fokus u tama padakeseimbangan antam kaum kapitalis dan campurtangan publ ik.

Selanjutnya penjelasan dari Mosco (1996:70), ada tiga konsep penting penerapan teon€konomi politik, yaknl: Conmolifrcation(komodifikasi), yaitu pemanfaatan barang danjasa dilihat dari kegunaannya kemudianditramformasikan ke dalam komoditas yangd iD i l a i da r i apa maknanya d i pasa r .Spatialization (spesialisasi), yaitu proses unnrkmengatasi hambatan ruang dan waktu dalamkehidupan sosial. Dan yang terakhir adalahstructuralions (strukturasi), yaitu prosespenggabungan huhan age .y (agen manusia)dengan proses dan praktek pe.ubahan sosial kedalam analisis struktur

3. WacanaPenggunaan istilah wacana baoyak digunakankalangan dcrr srudi. bahasi. p.ilologi. polrr .komunikasi, sastra, dan sebagainya. Wacanasebagai disiplin ilmu baru, mulai diperkenalkanpada tahun l9?0-an. Menurut Firth dalamSyamsuddin (1992:2) menjelaskan bahwalanguage was only meaningful in ,s context ofsituation. Jadi, \Nacan lebih menekankan padapembahasan bahasa dan tuturan harus dalamsatu mngkaian kesatuan situasi, atau maknasuatu bahasa berada dalam rangkaian konteksdan situasi.

rl. Analisis Wacena KritisCritical Discourse,,lralyrir bersifat

"kritis" ditilik dari dua makna: makna pertamadidasarkan pada gagasan Mazhab Frankfurl(terutama karya Jurgen Habermas) dan maknayang lain didasarkan pada tmdisi bersama yangdisebut dengan l inguist ik kri t is (c/t icd1/irpnticr). MeDurut Habennas, suatu ilmu

LA

I

tl

'a

lrnll

nirti

ri

;Iarl

a

A

s

(an

Page 6: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

Hilalat, The Consturtia" of Media Realir! ...........

kitis harus be$ifat refleksl ditr1, (self-reflectiw)yaitu harus mencerminkan minat yangdigunakan sebagai dasar keilmuannya dan harusmempertimbangkan konteks historis hteraksi.Konsep Habennas tentang situasi tuh]ran idealmerupakan visi uiopian interaksi atau relasikekuasaan- Melalui wacana msional, wacanayang secara ideologis cacat bisa dipecahkan danbisa dicapai pendekatan pada situasi tuturanyang idealtersebut. (Ibrahim, 2009: 236)

Fairclough dalam Darma (200q:8o).membagi dnalisis wacana dalam l iga dimensi.ya i t u teks , d i scou rse p rac t i ce , danSoscioculturul practice Teks djanalisjs secanlinguistik, dengan melihat kosakata, semantik,dan tata kalimat.

KERANGI'4.PEMIKIRAN

Kasus Bibid Samad Rianto dan ChandmM. Hanrah atau yang teikenal dengan sebutancicak ,e/s6 buaya meqiadi peristiwa hukum.Peristiwa tersebut tentu menjadi sebuah realitasatas persoalan hukum yang sedang tedadi. Darirealitas ini kemudian menjadi konsumsi mediarmtuk di publikasikan, tennmya terlebih dahulumelalui prcses konshuksi oleh media, termasukprogram Bang One Show di tvone.

Konstruksi media ini, menjadi menarikditeliti dengan melalui pendekatan Cdic.l/Discaarse Analysis atau analisis wacana kitisVodel Norman Frrrclough. UntuI menunjangdata bagi penelitian, maka ada beberapa metodetingkatan ragam yang akan dilakukan, mulai darianalisis teks dengan menggunakan linguistikkritis, studi literatut sampai kepada wawancaramendalam dengan pengamat media, timproduksi Bang One Show. Keempat metodetingkatan .agam ini, digunakan untukmendapatkan hasil realitas dibalik teks,produksi, konsumsi, dal sosiokultural padaprogram Bang One Show.

Beikut ini adalah penjelasan tentangkerangla pemikiran peneliti berkaitan dengankonstroksi realitas m€dia terhadap tayanganmafia peradilan pada program Bang One Show

METODOLOGI PENELITIAN

1. ParadigmaPenelitianMengacu kepada pengertian tentang

paradigma, yang dimaksudparadigmapenelitianadalah dasar kepercayaan seseomng daLrmmelakukan penelitian baik yang mencakupobyek penelitian, metode penelilian, dan hasilpenelitiamya. Seperti yang dijelaskan AgusSalim (2006: 96) adalah basis kepercayaanutama atau metafisika dari sistem berpikir: babisdari ontologi, epistemologi, danmetodologi.

Dalam penelitian ini digunakan paradigmakritis, yaitu paradigma dengan ciri ideolog)oiented inq iry,yait.]pamdigma yang berusahamencari kepentingan ideologi dibalik suaturealitas, termasuk ke dalam ideologi ini adalahkepentingan ekonomi dan politik. Senadadengan Agus Salim (2006: 70-71) ideolog)oriented inquiry, yaihr wacana atas reahtasdengan muatan orientasi ideologi tertentu, yaknime l r p u l i neo -Marx i sme . ma le r l r asme ,femrnisme. frerreisme. pdrticipatory inquiry.dan paham-paham yang setara.

Kriteria kuali tas peneli t ian denganpamdigma kritikal adalah teori lsitis, didasarkanpada anggapan pandangan bahwa realitas sangattergantung kepada situasi kesejarahannyaartinya realitas yang ada sangat dipengaruhikonteks sejarah dimana rcalitas itu berlangsung.Teori k tis berpandangan bahwa unsurkebenaran adalah melekat pad^ 'historical

situated ess of the inqr,ry', keterpautan antaratindakan penelitian dengan situasi historis yangmelingkupi. Penelitian tidak dapat terlepas darikonteks tertentu, semisal situasi sosial, politik,kebudayaan, ekonomi, etnis, dan gender (AgrsSalim,2006: 103-104).

S€mentara itu, penggunaan pamdigmakritikal di dalam penelitian ini adalah balwa dibalik wacaaa megenai mafia peradilan dalamtayangan Bang Ore Show terdapat kepentinganideo log i s dan kepen t ingan ekonomls .Bahwasanya tayangan tersebut sarat dengankepentingan-kepentingan ekonomi politik danideologi yang dipengaruhi oleh kontekskesej amhan saat tayangan itu dibual.

1. MetodePenelitianMe ode pene l i l j an da lam res i s i n i

menggunakan pendekatan kualitatif analisiswacana kritis (CDA). Kualitatif menurutSugiyono (2007:1) adalah metode penelitian

28

Page 7: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

.hntulKoh dun Reatuas:to\i.rl, Okbber20tt). uoluue I, Nohot I

yang digunakan untuk meneliti pada kondisiobyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalaheksperimen) dimana peniliti adalah sebagaiinstrumen kunci, teknik pengumpulan datadilakukan secara trianggulasi (gabungan),analisis data bersifat induktif, dan hasilpenelitian kualitatif lebih menekankan maknadari padageneftlisasi.

Sementara itu analisis wacana kritis atauCDA (Cnucat Divours( Ana\iis) didasanpada paradigma kritis dari Norman Fairclough.Fairclough (1995 : 93), melihat analisis wacanadapal dilakxkan dengan dua perspektil. yrituperspel<tlf communicatiw ewnls dan lhe orderof d^cource. Communicali'e everts memilikisifat partikular, suatu peris!iwa komunikasi yangspesifik seperii editorial, surat kabar atau acamtelevisi.

Dari perspektif comnun[cative e|ents,Lrit ical di:coarsc ,rzalysrs adalah analisishubungan antam tiga dimensi: Teks (,e!0,praktik wacana (d,scolrirc pr?cllce yaitu prosesproduksi - melihat level masyamkat alaubudaya). Berikut ini adalah gambaran ketrgadimensidiatas:

Text production

TEXl'

Text ConsumptionDiscourse Practice

SocioculLuri l l Pract ice

3. UnitAnalisisDalam penelitian ini yang menjadi unit

analisisnyaadalai:L Narasi (transkip) Bang One Show

episode "Mafia Peradilan" tanggaltayang 8 November2009.

2. Pemimpin Redaksi, Produser EksekutiflProduser, Reporler

3 . Konsums i k ha l ayak , pe rha t l anmasyamkat atas tayangan.

.1. Sosio kultural tentang faktor sosialbudaya yang nlcnlpengaruhi produksi

4. TeknikPengumpulnn DataSesuai dengan nlclode CDA yang

digunakan dalam risot ini, maka leknikpcngumpulan datanya adalah sebagai berikul:

Data Primer

l. Pada level teks, naskah narasi mafiaperadilan didapatkan dan dianalisis denganlinguistikkitis.

2. Pada level produksi teks digunakan teknikwawancara mendalam dengan narasumber:Pemimpin Redaksi, Produse. EksckutiiProduser, dan Reporter.

3. Pada level sosial kultural digunakan teknikwawancara m€ndalam dengan produseruntuk mengkonfi rmasi adanya faktor-f'aktorsosial budaya yang dipertimbangkan tatkalamemproduksi tayangan Bang One Showdan wawancara mendalam dengan pakari r l a u p e n g a m a l m e d i a p e r l e l e v i s i a nkirususnya dalam bidang prcduksi acara,pengamat politik, dan sosiolog-

DataSekunder

L Pada lerel koosurnsidrdaparkan dala mtints.share, dan index dariACNieisen.

2. Studi kepustakaan, yaitu berbagai literaturatau referensi buku-buku.

3. Conpany prdile tvOne1. Progmtnningwone

5. TeknikAmlisis DrtaUntuk proses anal is is data dalanl

penelitian ini menggunakan pendekatan analisiswacana kitis Norman Fairclough. Faircloughmembagi anal is is wacana menjadi r iga dimensi.yattn teks,discourse practice, dan sociocuhura I

Teks dianalisis sccara lingnistik, denganmelihat kosakala, semantik, dan tala kalimat. Iajug. memasukkrn koherensi dan kohcsivi las.bagaimana antara kala atau kalimat tersebutdigabung sehingga me bentuk pengertian,semua elemen yang dianalisis tenebut dipakaiuntuk melihat tiga masalah berikut: Pertama,ideasional yang merujuk pada referensi tertentu,yang ingin ditampilkan dalam teks, yangumumnya membawa muatan ideologi t€rt€nlu.Kedua, relasi, nrerujuk pada analisis bagaimanakonstruksi hubungan diantam wartawan denganpembicara, seporli apakah lekad disampaikansecara infbmral alau fbnnal, tcrbukA atauterlutup. Ketiga, idcntitas, merujuk padakonstruksi tertentu dari identitas penuljs danpembaca serla bagaimana pcrsonal dan identitasini hendakditampilkan.

29

Page 8: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

Hidq,at, The CaBtru.tion ofMe.lid Redliry ...........

Discourse practice merupakan dimenslyang berhubungan dengan proses produksi dankonsumsi teks. Produksi teks cerira semacam inrberbeda dengan ketika seorang penyairmenghasilkan teks puisi, yang umumnyadihasilkan dalam suatu proses yang personal.Konsumsi juga dihasilkan secam personal ketikaseseomng mengonsumsi teks (sepel1i ketikamenikmati teks).

Dimensi. Sociocultural practice adaldimerNi yang b€rhubungan dengan konteks diluar teks da]1 konteks disini memasukkan banyakhal, seperti konteks situasi, lebih luas adalahkonteks dari prakik institusi dari media sendiridalam hubungannya dengan masyarakat ataubudaya danpolitik tertentu (Darma,2009: 89).

IIASIL PENELITIAN DANPEMBAIIASAN

1. Hasil Analisis IntertekstualAnalisis teks yang ada pada segmen l, 2

dan 3 menggambarkan penangguhan penahanante.hadap kedua pimpinan KPK Bibit SamadRianto dan ChandraHamzah dikabulkan. Dalamtayangan pada segmen 1, 2, dan 3 tersebutterlihat, mengenai banyaknya pertimbanganyang akhimya putusan penangguhan penahananini keluar Selain dukungan masyarakat melaluijejaring sosial yang mendukung penangguhanpenahanan, fakta laiinya adalah dibukanyarekamar Anggodo Widjojo di sidang terbutaMahkamah Konstitusi.

Rekaman ini, membuat situasi m€njaditerbalik, semua orang kaget dengan rekamantersebut. Isi rckaman sangatlah jelas bagaimanapemn Anggodo mengatur aparat penegak hukumdengan cara men).Lrap agar kasusnya dihentikan.Inilah babak baru bagi terbongkamya mafiaperadilan yang melibatkan aparat penegakhukum.

Keterlibatan Anggodo Widjojo danpenyebutan beberapa nama pejabat penting yangada di kejaksaan dan kepolisian, membuat kasusrekayasa hukum terhadap dua pimpinan KPKtersebut semakin jelas. Anggodo yang banyakmengenal beberapa orang yang diduga menjadimakelar kasus, membuat publik semakin yakinbahwa Anggodo memang sengaja men,,uapapa.at penegak hukum dengan uang. Itu terlihatjelas saat Anggodo memberikan ketemngankepada media televisi tvone, bahwa dia memangnemberikan uang kepada Ari Muladi.

Banyakrya kasus korupsi yang tidakpemah kunjung selesai, tidak lepas dari faktor

30

ketidal tegasal pemerintah dalam mengambiltindakan pada bidang penegakkan hukum. Initerbukti, ketika kekuatan politik lebih dominanmefipat ke pemerintahan, maka tidak adasatupun kekuatan politik yang mampu menjadipenyeimbang dalam mengawasi segaiakebijakan pemerinlah. Sekarang yang tersisahanyalah masyarakat sipil dan pers saja, yangselalu mernberikan kitik tajam terhadap semuakebijakanyang ada.

Sekarang terbukti, kekuatan pers danmasyarakat sipi l membuat pemerintahmenghadapi tekanan luar biasa, karenapemberitaan yang terus menerus terkait kasuspenahanan Bibit dan Chandra. Menurutpandangan dari Pemimpin Redaksi tvone. KamiIlyas mengatakan keberadaan mafia peradilanmemang sudah temsa diakhir tahun 1970-an,bahlGn pada awal tahun 1980-an praktik mafiape rad i l an sempa t t e rbongka r denganditangkapnya empat hakim di wilayah JakartaPusat.

Tumbuh subumya prakik mafia peradilanmemang tidak bisa dilepaskan da.i tidak adanyapengawasan lenbaga-Iembaga di departemen-departemen masing-masing. Prakik mafiaperadilan ini juga sepertinya sudah memmbaltidak hanya pada lembaga peradilan danpenegalJran hukum saja, pengacara juga ikutterlibat di dalamnya.

Kehadrmn lomrsi- l 'omrsi sepeni komisi

Frdisial, komisi kej aksaan dan komisi kepolislansekarang ini, tidak juga bisa membantumenghapus p rak t i k ma f ia pe rad i l an ,penyebabnya adalah keterbatasan wewenangyang diberikan undang-undang. Kekuasaanyang terlalu mutlak di tubuh penegakl:an hukum,kadang membuat instilusi ini menyalah guukankewenangan yang ada, bahkan tidak menutupkemungkinan akan terjadi praktik mafiapendilan di dalamnya. Untuk mengawasi itusemua. diperlukrn penguarin bagi komisi-komisi profesi agar tedadi check and balancesmenuju pada penegakkan hukum yang seadii-adilnya.

Bila dilihatdari analisis teks di atas, makapraktik wacana memainkan peranan yangpenting dalam menghasilkan prcduksi tayanganpada prcgmm Bang One Show. Sebelummelakukan proses produksi, tim produksiprogram Bang One Shoq jeli melihat bahwarekaman Anggodo Widjojo yang dibuka

Page 9: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

.hanalKoh.lah Realitas Sosial. Oktobet 201A, yolrhe I, Nonot I

di sidang Mahkamah Konstitusi ini, menjadisebuah tema atau topik yang menadk untukdikemas.

. Penentuan tema tersebut memang sangatcocok, karena bersentuhan langsung dengankeadilan bagi masyarakat. Untut menghasilkantayangan menarik, t im produksi tetapmempertimbangkan pemilihan narasumber dangambar sebagaijualan di layar

Pemil ihan narasumber tentu t idaksembarangan, narasumber yang dipilih, adalahnamsumber yang memang terlibat langsungdalam kasus matia pemdilan termasuk AnggodoWidjojo, dan namsumber yang memiliki latarbelakang bidang hu-krm dan sangar menglasaipermasalahannya. Karena, integritas dankapabilitas dari seorang narasumber .jugamenj adi pertimbangan utama.

Yang lainnya adalah gambar atau v,r' d/yang menjadi bagian dari tayangan Bang OneShow. Pemil ihan gambar juga menjadiperhitungan bagi tim produksi, karcna mediatelevisi adalahmediadrr/lo yi.rra1, naka gambaryang dimunculkan di layar adalah gambar-gambar aktual dan faktual sesuai dengan temayang sedang diangkat.

Sebagai sebuah program editorial ataunerupakan sikap rcdaksi terhadap persoalanyang ada di tengah masyarakat, dalam halpenyajian memang Bang One Show tampilberbeda dengan konsep sejenis di media massalai rya. Dengan menambahlan unsur karhrn didalamnya, Bang One Show diharapkan menjadiprogram yang menarik dan ringan untukditonton. Selain itu dengan munculnya kartundalam layangan, tedapat unsur hiburan, tetapitetap serius terhadap persoalan yang sedmgberkembang atau crrrerr rlsae yang ada.

Temyata kebijakan redaksi untuk selalumemilih tema yang cr,"r"ert ,i.tre, menimbulkandampak luar biasa terhadap perolehan jumlahpenonton. Menurut data dari AC Nielsen,tayangan Bang One Show yang tayang pada 8November 2009 pul\.ul 1 9.00 Wib, mampumenembus mting 2,4 dengan share 9,0 daninder 16'7. Angka ini bisa diasumsikan BangOne Show pada s/o, atau jam tayang tersebutsudah melebihi larget yang sudah ditmtukanoleh perusahaan tvone itu sendii.

Fakor teryenting lainnya sampai BangOne Show ini menjadi sebuah tayangan yangbanyak mendapat perhatian penonton adalahpenyajian program Bang One Show yang selalumengedepankan kebutuhan pasa.

ladi benang me|ah dari hasil inter1€kstual

dalam penelitian ini menunjukkan bahwatayangan Bang One Show episode mafiaperadilan pihak rcdaksi lebih membela Bibit danC h a n d r a d a n m e m o j o k k a n a t a umempersalal an Anggodo Widjojo. sebagaiorang yang melakukan penyuapan kepada aparatpenegak hukum.

Pemb€laan terhadap kedua pimpinanKPK ini, tenh-r bukan tanpa alasan. Bang OneShow ingin mendobrak realitas tentangkenyataan bahwa peadilan di Indonesia memangsamt dengan kepentingan terselublurg antarapihak yang berperkara yang memiliki kel(uatanekonomi dengan pilak pen€gak hukrm yangmemiliki keL:uasaan yang mutlak.

K€inginan ini juga diungkapkan olehp€ngamat sosiolog Widjajanti Bang One Showingin mendobrak real i ras yang ada di lndonesia.Yang ada adalah gosip poiitik yang ber€dardimana-mana tidak pemah ditayangkan, tidakpemah dibuka, di buka di publi( Bang Onemenvisualisasikan"gosip politik", ada beberapayang angkat oleh Bang One Show' dari ceritanyaAnggodo kita bisa melilat kebiasaan bertemandengan pedagang dengan pejabat atausebaliknya alau dengan pelaku bisnis. Yangdipaparkan oleh Bang One Show bagaimanapersinggungan antam kebiasan tadi dengan etikapenegak hukum. Kedua hal ini tidak pemahmenjadi masalah, sekarang menjadi masalah,ka.ena kepentingan politik dan bisnis melaluija ngan-jaringan seperti itu. Yang tidakdiketahui adalah dari masing-masing pihak,kiususnya di penegak hul:umnya, apakahnereka memahami etika pergaulaan yangberhubungan dalam profesi. Dalam hal lnlseharusnya p€negak hukum tidak boleh makan-makan, tidak boleh ditrakti. dengan pihak yangmemilild kepentingan.

Munculnya pemihakan tersebut, dimulaiketika irone sebagaj televisi berita melakukansiaranbabkan tvone mampu menghadirkan tokohhmci Anggodo Widjojo sampai-sampai timpenyelidjk "terpaksa" menunggu sampaituntasnya dialog t€rsebut. Tidak sampai disitu,bebempa program tvone yang lainnya jugamemanfaatkan realitas ini sebagai temakemasairya, ini menambahkan kejelasan sikaprcdaksi yang membela kedua pimpinan KPKBibit dan Chandra. Sikap membela tersebut,menjadi sikap politik keberpihakan Bang OneShow kepada pihakyang lemah.

Hal ini juga diungkapkan oleh pengamalpolitik Amir Santoso yang mengatakan pada

3 l

Page 10: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

Hidayot. The CoL'tnlction of Media Reatitr ......._.._

waktu ilu kan semua orang sedang terfokus padapersoalan buaya dan cicak itu, lalu media massajuga menggiring untuk menFdutkan buaya.Memang bagaimanapun media massa harusberpihak pada hati nurani tapi hubungan aDtarahubungan hati numni massa dengan mediamassa itu juga tinggal siapa memanfaatkansiapa, di dalam hal ini kebetulan saja perseturuanitu cicat buaya itu lalu kemudian masyamkatcenderung selalu berada dalam posisi membelayang lemah nah itu dimanfaatkan oleh mediamass.. Keberulan sejak waLlu i lu sampaisekarang ini kan memang pemerintah itu kanseperti tidak perduli sama yang kecil dan lernahini dan ini dijadikan argle oleh media rnassauntuk lebih membela yang lernah dan lalumendapatkan juga lahannya ketika kasusAnggodo itu dikemukakan di MahkamahKonstitusi kaitaDnva ya seperti itu.

Tayangan Bang One Show yangmelakukaan pembelaan terhadap Bibit dallChandra membuktikan adsnya kepentingansos ia l , ya i t u i dea l i sme med ia da lammenghadirkan pemberitaan yang menyangkulkeadilan dan keberpihakan kepada masyaratal.Melalui tayangan ini, kasus mafia pemdilanmenjadi terang benderang, tidak ada sesuatuyang bisa diturup{utupi lagi, bagaimanaAnggodo Widjojo bcrusaha melakukanpen),uapan kepada penegak hukum.

Pengamat Sosiolog Widjajanti jugamengungkapkan hal yang sama secara sosial diamemanfaatkan event revolusioner karena disituada rckaman dari percakapan anggodo, mengapadisebut revosioner karena itu menjadi tiansparanantam kepentingan anggodo sebagai kekuatanekonomi dengan mafia peradilanyang memilikikekuatan yudikati i Pada masa sebelumreformasi, masalah suap menyuap dankongkalikong pemilik modal dan pemilikkekuasaan itu masuk ranah gosip politik. Denganadanya rekaman itu, dia menjadi publik,sehingga masyarakat itu ingin mengetahuil(enyataan lentang gosip, ternyata betul apaadanya bukanhanya isapanjempol belaka.

Namun dibalik Idealism€ media ini, tenruada kepentingan yang lebih besar di dalamnya,yaitu kepentingan kapital isme. Merujukpendapat Robe( Mc Chesney dalam Sudibyo(2009: xix) yang harus drwaspadai sebagaiancaman bagi prinsip-prinsip ruang publikmedia bukan hanya intervensi kekuatan negaradan apamtusnya, tetapi juga doninasi kel-uarandan rasionalilrs modirl. Kemungkimn yang lain,ancaman jtu datang dari simbiosis anrara

32

kekuatan politik-birokratis [egam dan kekuaEtmodalsekaligus.

Kapitalisasi atau komodifikasi isu kasulBibit dan Chandra yang mewakili masyarakayang lemah dimanfaatkan oleh Bang One Shousebagal lema tayaogan yang mendatangkarjumlah penonton banyak memang terlihat. DataAC Nielsen melansirtema ini meraup rating 2,rshare 9,0 dan index 67. Pemeringkatan mting inmembawa keuntungan ekonomi bagi pemililmodal. Jika pemilik modal untung besat aniny.kekuatan modal akan terus memanfaatkan betuli su-isu yang berkaitan dengan isu kemkyatan.

Namun sanga t d i sayangkanpenunggangan isu kerakyatan, tidal pemah ala,menyentuh pada pembe.itaan yang menyangkulpemilik modal yang diduga telah memgikankepentingan publik. Ini terlihatjetas dan terbuktidari setiap tayangan yang ada di Bang One Show,selama penayangannya tidak pemah satupunkasus yang berkaitan dengan pemilik modaldiungkap, seperti halnya lumpur Sidoarjo dantunggakan pajak yang melibatkan pemilikmodal. Kedua kasus ini tentu sangat alergimenjadi tema tayangan, karena bisa menrsakcitra pemil ik modal, namun demikiansemestinya, jika program Bang One Showmenjadi p.ogmm media yang selalu mewakilimasyarakat dan kepentingan sosial, tidak tebangpilih dalam menyajikan setiap rema tayaltsanyang berkaitan dengan keadilan publik. Lagr-lagi bisa disimpulkan ada motif politik dibaliksetlap tema tayangan yang ada di dalam BangOneShow.

Amir Santoso sebagai pengamat politikm€njelaskan bahwa seseorang atau suatulembaga tidak obyektifseratus pe$en itu teiadidimana saja, mercka harus beftitung terbadapkekuatan pihak lain itujuga pasti begih! apalagidengan pemilik televisinya itu pasti ridal akanbemni. Sama juga dengan ketidakbemnianpemilik t€levisi atau koran pada masa orde barudulu terhadap pemerintah karena pemerintahmewakili kekuatan yang besar yang bisamenindas sama saja dengan konteks ini.

Pemyalaan Amir Santoso, juga diammloleh pengamat sosiolog Widjajanri sebenamyaBang One Show rnemitiki idealisme. bahwakalau tidak pakai idealisme semua tayangantidak akan ditonton dan selalu memperhatikancurrent issl/e, dan idealismenya akan terpaksaterbalas karena menyangkut kepentiiBanpemilikmodal.Selanjutnya menurut lrianto dalan artikelnya

Page 11: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

hhttl Kort.lan Reolilas Sosial. Ohbbet 2410. vohot L No"'or 1

berjudul Anggodo dan Provokasi Mediammyebutknn media lebrh khusus lagr teler isrpada dasamya berperan menjadi penrmusrcalitas (defner a/ /ealily). Aninya, ideologiatau kepentingan para subyek pelaku m€diaakan menelusup melalui tayangan yangdiproduksi dan direproduksinya. Apalagi.tayangan yang diproduksi dan direprcduksistasiun televisi tersebut merupakan salah satuteks utama televisi. Sebagai salah satu teks,tayangan tel€visi bukan hasil rangkaian rcalitas,melainkan representasi yang terseleksi danterkonstruksi serta menjadi bagian yang turutmembentukrealitas.

Pengkonstruksian real i las tentangrekaman Anggodo ini, tmtu membawa BangOne Show selalu memperhatikan kebutuhanpasar dan isu yang sedang hangat di tengahm a s y a r a k a t . S u d i b y o ( 2 0 0 9 : 1 8 1 - 1 8 2 )mengungkapkan industri penyiaran berusahabersimpati pada lingkup k€butuhan dan minatpemirsa, letapi kemudian hanya mengambilkebutuhan dan minat yang relevan dengankepenlingan akumulasi keuntungan bisnrspenyiaran.

PEMBAIIASAN

'tayanganBang One Show yang membela

BibiFchandra dan menghakimi Anggodo,m c r u p a k a n s i k a p r c d a k s i . D a l a mrrenyampaikal sikap redaksinya tcrsebut,program Bang On€ Show memperhatikan unsurbahasa. Menuru! Sobur (2009: 88) meny€butkanbahwa isi media pada prinsipnya adalah hasil\onsrruk j i rcnl i 'n ' dengJr bi l r r , : l .ebagripemngkat dasamya. Selain itu, bahasa sendiribuIan'ajr seb.rgai alr t m(r(pr(nt isrkan redl i rcs.bahasa juga bisa mcnentukan relicf s+crli apayang akan diciptakan oleh bahasa tentangrealitastersebul.

Berkaitan dengan hal itu, sebenamyaB a n g O n e S h o w b e r u p a y a u n t u kmengungkapkan layangan yang tidak biasa,misalnya dengan menggunakan bahasa yangberasal Jrri k}asanah Indonesia, bahasa lisanyang akrab dengan masyarakat, sepe(i ondemande dan lainnya semata-mala menunjukkanbahwa tiyangan ini bisa dikonsumsi olchmasyarakal pada umumnya. Pacla dasamyatetapbahasa yang digunakan adalah bahasa yangs€lalu ncrrgacu pada subyek. prcdikat, obyekdan kctorangan atau SPOK yang dibuat pendekdJn r i . lJk pani ing den:,an rujuir) bisa diprhanridan diccnu. Pemilihan dan pcngcnrasan bahasa

ini dihampkan pcnonton merasa dekat dengantokoh Bang One d€ngan permasalahan yangdilampilkan, dan tidak memberi jarak denganp€nonton.

Pilihan redaksi terhadap tema mafiap€radilaq sebenamya memberikan gambaranatau cerita lentang bagaimana kepentinganterselubung pihak yang berperkara yangmempunyai kekuatan ekonomi dengan aparatpenegak hukum yang memegang kekuasaan dibi t lang peradrlan. l r -kta rnr menjadr penst iwayang luar biasa tentang bobroknya dunnperadilan di Indonesia. Dalam tayangan rrnterliiat jelas bagaimana rebman Anggodo yangberisikan penyuapan t€rhadap aparat penegakhukum ditambah dengan ketemngan Anggodonenyeraitan uang satu milyar kepada AriMuladi, publik scmakin yakin bahwa Anggododengan sengaja nrembeli hukum dengan uang.Atas dasarrekaman tersebut, dan dukungan dariberbagai pihak, penanggxhan penahanan Bibitdan Chandra pun dikabulkan. Melalui tayanganini juga, Bang One Show ingin mendobrakrealitas yang sesunggulnya mengenai carulmarutnya dunia peradilan di Indonesia, mcnjadilebih tmnsparan. S€nada dengan Hamad (2004:11) tentang proses konstruksi realitas, padadasamya setiap upaya mencerilakan sebuahperisti-,rr'a, keadaan, atau benda tak lcrkecualimengenai hal-hal yang berkailan dengan politikadalah usaha mengkonstruksi realitas. Dengandemikian selumh isi media tidak lain adalahrealitas yang telah dikonstruksikan dalambentuk wacana yang bermakna.

Sebagai mcJir penydmpaisn informa5i.telerr , i melakrk.rn pcngkonsrruksian rcal i rrsdengan berbagai macam molif, di antaranyaideologi, ekonomi, politik, dan idealisme.sebagai realitas yang dikonstruksikan denganberbagai macam motifdi balik kepentingannya.S€laras dengan pcmikiran Piliang (2004: 141)bahwa televisi dianggap cermin realitas sosialmasyarakat dengan berbagai kepenlingan.P€nayangan Bang One Show meng€nai mafiapcradilan dalam kasus Bibit dan ChandraIncmang membawa lruatan ideologi diflnlaranya, yailu ideologi kerakyalan. I n i terl ihatdari hasil pengkonstruksian realilas bflgairnanaredaksi membela Bibit dan Chandra danmcnjatuhtan Anggodo. Sebagai pihak yanglcmrh. Brbrt darr Chant lra mendapat pcrh:r trandnn dukungan tidak hanya dari media. tapijugadari r11asyarakal. Masyarakal selalu rkrn

t3

Page 12: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

Hidarat, The Constructioh of Me.lia Realit! ...-.-....-

melaL:ukan pembelaan bagi orang-orang yanglemah dan tidak berdaya. Motif laimya adalahidealisme Bang One Show yang selalumengangkat isu-isu yang berkaitan dengankepentingan sosial. Namun sayangrya idealismeini tidak sepenuhnya dijalankan oleh Bang OneShow, ketika menyangkut pemb€ritaanmengenai pemil ik modal yang didugamerugikan kepentinganpublik

Melalui tayangan mafia peradilan dalamkasus Brbn dan Chandra Bang One Shou inginmenunjukkan kepada masyarakat, bahwakeberadaan mafia peradilan justru membawamalapetaka bagi kehidupan penegaklan hukumdi Indonesia. Tim produksi dari Bang One Showharus memikiikan secam baik dan menyeluruh,agar tayangan tentang i-snomena mafia pemdilanyang ada di Indonesia dapat memberikanpencemhan bagi penontoinya. Penggiringanopini sikap redaksi yang membela Bibit danChan&a dan menyalahkan atau mmr,udutkanAnggodo menunjul&an bagaimana kekuatanhegemoni media diantara realitas-realitas yangada,

Penangguhan penahanan Bibit danChandra merupatan buki nyata, bagaimanapada saatitu, memangkondisi sosialpolitiklebilmembela kedlra pimpinan KPK tersebut. Inilahyang menjadi keberpihakan Bang One Showsebagai sikap politik untuk mengkonstnrksikanmatia peradilan ke arah pembelaan Bibit danChandra. Tentu hal ini tidak terlepas dari konteksekonomipolitik.

Bila dikaitkan dengan teori VincentMosco (1996: 63 68) mengaiakan pengertnnekonomi politik sebagai studi relasi-relasi sosialterutama .elasi kel:uasaan, yang secara bersama-sama mendasari prcses produksi, distibusi dankonsumsi sunber daya. Proses produksi dalamBang One Show ihr serdid adalah penayanganryufia peradilan kasus Bibit dan Chandra. Keduaprmprnan K?K rer,ebur di ibaralkan sebagaipihak yang lenlah yang harus dibela, karenaopini publik sudah menganh kepada pembelaankepada keduanya, maka isu ini dimanfaatkanBang One Show sebagai tema penayangannya.Pemanfaatan isu tersebut, akhimya berdampakkepadafttingyangt€rbilang tinggi, artinya dapatrnember r l an keun lungan ekonon t bag tpenguasa yaitu pemilik modal.

Pemikimn Peter Golding dan GrahamMurdock da lam Mosco (1996 : 27 )mengungkapkan pemahaman tentang kritisdalam ekonomi politik tennasuk fokus utamapada keseimbangan antaia kaum kapitalis dan

34

campur tangan publik. Di sini menunjukkantedadi hubungan simbiosis mutualisme atautimbal balik yang saling menguntungkan, yaknibagaimana program Bang One Shorr alalam levelproduksi membawa keuniungan secara elonomiyang bisa dinikmati oleh pemilik modal,sedangkan kepentingan publik terwakili dengandikabulkannya penangguhan penahanan Bibitdan Chandra, melalui progran Bang One Showjuga secara terbuka terlihat bagaimana prilaLxbunrk aparat penegak hukum dan pemamanpihak berperkara di dunia pe.adilan.

Akhirnya pengkonstruksian mafiapemdilan yang memenangkan Bibit dan Chandratidak lerlepas dari kepenringan ekonomi politikdimensi komodifikasi. Mosco (1996: 70)mengungkapkan bahwasanya layangan tersebuttidak sekedar mengungkapkan kepentingan ataukeberpihakan kepada publik tetapi juga menjualsentimen publik yang mendukung Bibit danChandra kepada perni$a

KESIMPI]LAN DAN SARAN

1. KesimpuhnSebagai sebuah tayangan, Bang One

Show memiliki keunikan tersendiri dalampenyajiarnya. Sikap redaksi yang berisikanlentang komentar dan kritik ierhadap pe$oalatyang ierjadi di tengah masyarakat, mulai dariaspek politik, ekonomi, hul(um, sosial, danbudaya dapat memberikan pencerahan bagipmonlon. Tentu dengan kema.an larg berisiperpaduan antara audio visual dengan karhrn,menjadi rayangan ini berbeda dengankebanyakan tayangan yang ada di televrsilainnya. Inilah yang menjadi keterminatanpeneliti untukmenelitinya.

Temyata selama melaL:ukan penelitianpada layangan Bang One Show, terdapatkonstruksi realitas yang sengaja dilakukan danselain iru terdapdl iuga kepenringan ekonomipoli t ik didalamnya. Untuk i tu peneli t imengambil kesimpulan sebagai beik:ut:1. Dalam tayangan Bang One Show isu mafia

peradilan dikonstruksi sedemikian rupasehingga Bibit dan Chandra dibela ataud imenangkan s edangkan Anggododipersalahkan atau dipojokkan. Inilah sikappolitik pemihakan redaksi terhadap Bibit danChandla.

2. Pemilihan redaksi Bang One Show terhadapmafia peradilan dalam kasus Bibit dan

Page 13: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

htntlK.tn rldn R.alita.t Sosidl, Akbbet 201a, Yallne I, Nonot I

Litd

LI

;

2. SaranBerikut ini adalah saran peneliti terhadap

penayangan episode rnafia pcradilanpada BangOne Show:1- Tayangan Bang One Show sebaiknya

. l i p e n J h r n l , a n . m e n v i r g r t t a l r r g a r n rc o n c e r n t e r h a d a p i s u s o s i a l , t i d a kbe.o.ientasi kepada kepentingan pasar

ChandJa. rdik rerepas dan Lepenrrngae L o n o m i p o l ' t i \ p a d a l e \ e l p r o d u k s j .Kepent ingdn ekonomr pol i r ik i ru rer l ihar da-r lkepenlingan pasar dan sosial sekaligus.\amun sa].rngnla dalam level proLluk5ikepmtingan sosial tersebut tidak selamanyadi la lanlan dergan konsi,Len. lerbukridengantidak ada satupun tayangan yang berkaitanLl(ndan pemberiraan -neneeni i pe-ni l ikmodal dengan banyaknya kasus yang secarajelas telah merugikan kcpentingan publik.D a l a m P e n g k o n s t r u k s i a n y a n g-nernerarg\an Bibir dJn ahrndr" dirnmengalahlin Arggodu \\ rd;o;o. redrksrmempel imbanglan t l . i r al pemir-a ddramlevelkonsurnsi.P e n g k o n s t r u k s i a n i n i j u g amqmpenimbanglan. iruas' so, i" l ke : la i lL, .dimana saat penayangan mafia peradilan.hlam kasus lJ ibi t . lon Clrrrdra .rat r ' : oprnrpublik mengarah ke pembelaan Bibit danChandra dan penyerangan terhadap/\nggooo.Dari kecmpat kesimpulan tersebut, aklimyadapal ditarik kesimpulan athir bahwa realitasyang ada di media massa, dalamhal id Bangore shou seldlu merupr(an he. i l lonsruksircxl i rJ. )0ng drpengarulrr o el- herhagaifukror nter.al dar eksemal nedia. I aktorintemalnya meliputi ideologi kerakyatan,, ikap pol. t ik kebeD.h-kdn. drn idcr l . 'm..Selain i tu faklor eksternalnya adalahkepenlingan pasar dan minat menonton.

Dalarn mengkonstruksi realitas, Bang OneShow diharapkan selalu memp€flahankanpenyajiar yang sesuai dengan realitas yangberkembang di masyarakat, sebagaimanayang le!adi dalam pcngkonstruksian kasusBibit danChandra.Dalam mengangkal lcma layengannya BangOne Show harus hcndaklya berpihak kepadakepentingan sosial te.masuk penbedtaanmengenai pemilik modal yang secam jclastelah merugikan kepenlinganpublik.

4. tserdasarkan hasil produksi tersebut,diharapkan s€lalu menjaga keseimbanganantara kepentingan sosial dan kepentinganekonomi agartetap diminati penonton.

DAFTAR PUS1'AI'A.

BukuBerget Anhur Asa. 1982. Media Analysis

kcrrlqrer. Sage Publication. BeverlyHills/London.

Btrngin. l lurhrn. 2008. sa.rolngr Kontntkd\ i .Kencana Prenada Media Group.Jakafla.

Curant, Jarnes, dan Gurevitch Michael. 1991.Mass Merlia and Society. Ed\!ard.Amold.London.

Damra, Yocc Aliah. 2009. Analisis Wacana-Kri / is. Penerbi t Yrama Widya.Bandlurg.

Eftendy, Onong Uchjana. 1989. Kdr? .rK o u a i A d ; t . P l . \ 4 d n d a r \ , 1 a j uBandung.

Eriyanto. 2002.,lrdlrj Fruming: Ka struksi,Idealogi, ddn Palitik Medla. Pl I-KjSPelangi Aksara. Yogyakana.

Fairclough, Nomran. ).996. Media Discourse.St. MariedsPress. USA.

Ilamad, lbnu. 2004.,(onstruks i Rea I ita: Pa I i tikddlan Media Massa: Sebudh St*liCitical Discourse Analysis terhatlapB eri ta b eri ta P o I i ti k. Granit. J akafia

lleryanlo, Ariel. 2000. Perlawanan dqlanKrpdtu,an. Mizan. Bandung.

Ibrahinr, Abdul S)ukur (2009). Metode AndlisisT . A , & t l / t , a n t . P u , r a l , r t e l a l a r .Yogyakarta.

Jorgensen, Marianie W, dan Phjljps Louise J.200'7. Analisis lucuna Teari Danrlfsro./e. Pustaka P€lajar. Yogyakarta

LittleJohn, StephenW. 1996. Theories ofHumanC o n m u n i c a t i o n . F i f l h E d i t i o n -Wadsworth Publ ishing Conpany.Belmont. Calilbmia.

3.

1 .

5 .

2 .

3 .

1999. Theories oJ'IIu an Contnunicatior. 8 EditronWadswonh Company. New Mcrico.

Manani. Ina Ratna, dan Kuncoro, June.2001.Teknik Mencli Dd Menuli! Beritu.Pusal Pdrcrbitnn Universitas TerbukaDepdiknas. Jakana.

\ , l .QL. l i l nen1., )000 .11 t* ( " ' , ' t t , t , t t t , , t r t t t ,

l'leorl. SagePublication. London.

t5

Page 14: THE CONSTRUCTION OF MEDIARXALITY ON JUDICIAL …

Hidarat, The coE ttuction of Media Realil, ...........

Molmng, J. Lexy. 2005. Metodologi Pe elitianKualitatif PT. Remaja Rosdakarya.Bandung.

Mosco, Vincent. 1 996. fl] e Political Economy ofCommunications. Rethinking andRereral. SagePublications- London.

Murdock, Golding.2006. Re(lrav)ing the map ofcommunication industries dalam MFerguson (ed). Public Communication.SagePublications. London.

Paqjaitan Edca L, dan Iqbal TM. Dhani. 2006.Matinya Ratingqla Televisi. yayasa\Oborlndonesia. Jaka.ta.

Piliang, Yasraf Anir. 2004. PosreattasKebudayaan tlalam Era Posmetafrslka.Jalasutm. Yogyakarta.

Salim, Agus.2006. Teori Ddn ParadignaPenelit ian Sosial. Penerbit TiaraWacana. Yogyakarta.

S. K. Ishadi. 2010. Potlet Manltemen Media diIndonesia. Per^erbit Total Media.Yogyakarta.

Sudibyo, A, Harnad l, dan Qodad, M. 2001.KabdrKdbar Kebencian PrasangkaAgama di Media Massa. Inslitut ShrdiArus Informasi (ISAI). Jatarta.

Sudibyo, Agus. 2Q09. Kebebasan Semu.Penjajahan Baru di Jagat Media.Pene.bit Buku Kompas. Jakata-

Sud j rman . Panu t i . l a9 ) . Bunga Ronpo iSliftrri,td. Pustaka Utama Grafiti.Jakarta.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelit ianKua l i ta t if . P enerbit Alf abeta. Bandung.

Sobur, Alex. 2009. A alisis feks Meditl. PT.Remaja Rosdakarya.. Bandung.

Syamsuddin, A.R. 1992. Strdt llracana TeoriAnalis[s Pengajaratl. IPBS Press.Bandung.

Tuchman, Gaye. 1978. Ma king News, A Study inthe Consttuction of Re.aliDt. 'fl\e FreePress. New York.

.1988. "Quali!,ttiw Me!hoLls inthe Stuq) of Ney":." D^lam Klaus BruhnJensen and Mcholas W Janskowski(ed.). A Hanbook af Qualitat eMe thodo log ies f o r MassCommunicatian Re.redrcr. Routledge.London and New York.

Jurn:rldanTesisAnggraini S, Dian- 2009. Analisis Penbentukan

Poti!ianing Bdru P,rr, r ,4lrrriri. TesisUniversitas Indonesia. Depok.

Comfield, Michel B. 1992. The Prcss and

Political Controversyt The Case fotNarratiye Analysis." Poli t icalCommunication- Vol. 9. No. 1 .

Hamad, Ibnu. 1999. Media Massa DanKonstruksi Realitas- Jumal Pantau,.ISAI 6oktober November 1999.

Kumia, Zakaria. 2001. Malia Perudilan: StudiKasus di Pengadilan Negeri Jakarta.teldrdr. Tesis Universilas lndonesia.Depok.

Octaviany, Irene Erlyska. 2004. PerempuanSebagai Calon LeglslatlJ Pemilu 5 April2004 di Media Televir i . TeslsUnive$ilas Indonesia. Depok.

Soemandoyo, Pdyo. (2007). Konstruksi RealitasSosial Tentung Seks dan RepresentasiPe rempuan , Tes i s Un ive rs i t aslndonesia. Depok.

Rujukan Elektronikwww. okezone.com [3/l 1 /09].htto://staf.undip.ac.id/sastm./aeusmaladi./20 I 0/

01/21laneeodo-dan-ployqk4sl !49djdl2s/07 n01.

http ://rindmdevita.wordpre$ta4280&Q&8?lfenom€na - k omun i k a s i - s e te l a h -munculnva-media-cetak-dan'media-sia/ f18/071101.

http://abunavis.wordpress.cont200Tl1 2/24ldari-teks-ke-ekonomi-ooli t ik-cri t ical-d i scou rse -ana lvs i s -da lam-ka i i an -lqedid u 0/08n 01.

DataAGB Nielsen Media Research.Conpany profrlelvonePrcgrammingt\One

36