thomas aquinas tentang hasrat manusia _ rumah filsafat

Upload: ainsa-sulaiman

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    1/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas- tentang- hasrat-manusia/#mor e-2317 1/9

    RUMAH FILSAFAT

    BERANDA BIODATA PENULIS KARYA-KARYA KAMI MENGAPA PERLU BELAJAR FILSAFAT?

    MORALITAS ITU BERBAHAYA

    http://api.ning.com

    Mei 19, 2012 by Reza A.A Wattimena

    THOMAS AQUINAS TENTANG

    HASRAT MANUSIA

    Catatan Singkat tentang Hasrat

    dan Emosi Manusia

    Oleh Reza A.A Wattimena 

    Fakultas Filsafat UNIKA Widya

    Mandala, Surabaya

    Manusia adalah mahluk yang

    terdiri dari banyak aspek. Salah

    satu aspek yang paling

    menentukan adalah hasrat. Hasrat

    menampakkan dirinya dalamemosi manusia. Kedua hal ini, yakni hasrat dan emosi, menurut Thomas

    Aquinas, filsuf Eropa Abad Pertengahan, pada dasarnya adalah sesuatu yang

    baik. Keduanya ada dalam diri manusia secara alamiah, dan membantu

    manusia untuk mencapai kebaikan.

    Hasrat dan Emosi Manusia 

    Thomas Aquinas berpendapat, bahwa ada dua macam hasrat. Yang pertama

    adalah hasrat-hasrat fisik manusia, seperti hasrat untuk makan, seks, dan

    dorongan-dorongan fisik lainnya. Yang kedua adalah hasrat-hasrat yang

    bersifat intelektual, seperti hasrat untuk belajar, untuk ingin tahu, dan berbagai

    kegiatan intelektual lainnya. Semuanya ada secara alamiah di dalam diri

    manusia, dan secara mendasar, semuanya adalah baik.

    Di dalam hidup manusia, emosi dan akal adalah dua aspek yang berbeda,

    https://rezaantonius.files.wordpress.com/2012/05/04_kartini.jpghttps://rumahfilsafat.com/moralitas-itu-berbahaya/https://rumahfilsafat.com/https://rumahfilsafat.com/author/rezaantonius/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/http://api.ning.com/https://rezaantonius.files.wordpress.com/2012/05/04_kartini.jpghttps://rumahfilsafat.com/moralitas-itu-berbahaya/https://rumahfilsafat.com/mengapa-kita-perlu-belajar-filsafat1/https://rumahfilsafat.com/karya-fakultas-filsafat-unika-widya-mandala-surabaya/https://rumahfilsafat.com/biodata/https://rumahfilsafat.com/https://rumahfilsafat.com/

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    2/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas- tentang- hasrat-manusia/#mor e-2317 2/9

    namun selalu bekerja sama. Ketika manusia melihat sesuatu, dan

    menginginkan atau menolaknya, emosi dan akalnya secara otomatis bekerja

    sama untuk menghasilkan pengetahuan dan penilaian. Misalnya, ketika kita

    melihat makanan yang enak, dan menginginkannya, emosi dan akal sudah

    langsung bekerja di dalam diri kita untuk membuat keputusan, tentang apa

    yang akan dilakukan dengan makanan itu.

    Dalam konteks ini, yang perlu kita pelajari sebagai manusia adalah,

    bagaimana cara untuk menata hasrat serta dorongan-dorongan yang muncul

    di dalam diri kita? Aquinas menawarkan konsep “bekerja dengan emosi”,

    yang berarti belajar untuk menata hasrat dan emosi di dalam diri, serta

    mengarahkannya untuk membantu kita menjadi manusia yang baik. Saranpraktisnya adalah, supaya kita, sebagai manusia, belajar untuk berpikir

    secara tepat. Jadi, cara terbaik untuk menata hasrat dan emosi adalah

    dengan berpikir secara tepat.

    Melatih Pikiran

    Di dalam setiap peristiwa, pikiran kita menciptakan penilaian, apakah suatu

    peristiwa itu baik, atau buruk. Dalam konteks ini, pikiran haruslah dilatih untuk

    melakukan penilaian yang tepat dan seimbang atas suatu peristiwa. Melatih

    pikiran berarti juga melatih hasrat, karena pikiran dan hasrat, walaupun

    berbeda, tetaplah selalu bekerja sama dalam setiap aktivitas berpikir maupun

    merasa manusia.

    Pikiran harus dilatih. Pikiran yang terlatih akan menghasilkan penilaian yang

    tepat. Penilaian yang tepat akan membuat hasrat dan emosi kita juga

    bereaksi dengan tepat. Ini semua perlu untuk menjadi kebiasaan yang terus

    menerus dilakukan, dan menjadi bagian utuh dari diri kita sebagai manusia.

    Bagaimana cara melatih pikiran, sekaligus melatih hasrat dan emosi dalamdiri kita? Langkah pertama, menurut Thomas Aquinas, adalah dengan

    mendengar emosi di dalam diri kita. Ketika kita marah atau sedih, kita perlu

    diam sejenak, mengambil jarak, dan mendengar apa yang hendak dikatakan

    oleh emosi ataupun hasrat yang menggelegak di dalam diri kita.

    Setelah mendengarkan, Aquinas menyarankan, supaya kita

    mempertimbangkan semua emosi yang kita rasakan dengan akal budi yang

    kita miliki. Yang perlu diingat adalah, bahwa emosi dan hasrat manusia tidak

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    3/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas- tentang- hasrat-manusia/#mor e-2317 3/9

    selalu bisa dipercaya. Maka kita perlu berpikir, apakah emosi dan hasrat yang

    kita rasakan itu sungguh bisa dibenarkan, atau justru harus segera

    dihilangkan? Sebelum manusia sampai pada keutamaan diri, maka emosi dan

    hasrat yang ia punya harus terus dimurnikan dengan akal budi.

    Hasrat dan Keutamaan

    Jika manusia sudah memiliki keutamaan diri, yakni kebaikan-kebaikan diri

    yang menjadi ciri khas manusia, seperti kejujuran, keberanian, kerendahan

    hati, dan keadilan, maka hasrat dan emosi yang ia rasakan justru akan

    membawa dirinya pada kebaikan yang lebih tinggi. Ada saatnya kesedihan,

    sebagai sebuah emosi, adalah sesuatu yang baik, terutama saat kematiansaudara atau sahabat. Begitu pula kemarahan adalah suatu emosi yang

    tepat, terutama ketika terjadi ketidakadilan.

    Kata orang, semakin orang baik, semakin hatinya tenang. Ia tidak merasakan

    gejolak hasrat dan emosi lagi di dalam dirinya. Pandangan ini, menurut

    Aquinas, tidaklah tepat. Justru sebaliknya, semakin orang tumbuh dalamkebaikan, maka semakin ia merasakan hasrat dan emosi untuk berbuat baik,

    marah ketika melihat ketidakadilan, dan sedih, karena kematian saudara atau

    sahabat.

    Emosi, hasrat, dan dan pikiran adalah tiga komponen yang bisa mengarahkan

    manusia pada kebaikan. Namun, ia harus menggunakan pikirannya untuk

    mempertimbangkan emosi dan hasratnya. Ia harus belajar untuk melatih

    pikiran, dan, dengan demikian, juga melatih emosi dan hasratnya, sehingga

    perlahan tapi pasti bisa menjadi manusia yang baik, yang berkeutamaan.

    Inilah inti pemikiran Thomas Aquinas tentang hasrat dan emosi manusia. ***

    Diinspirasikan dari diskusi bersama Nicholas Lombardo di UNIKA Widya

    Mandala Surabaya, 16 Mei 2012. Ia adalah penulis buku The Logic of Desire:quinas Approach.

    Bagikan ini:

    Twitter Surat elektronik Cetak Facebook Google LinkedIn    

     Suka

     

    http://en.gravatar.com/gembiralokahttp://en.gravatar.com/hilalalifihttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=linkedin&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=google-plus-1&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=facebook&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=email&nb=1https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?share=twitter&nb=1

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    4/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas- tentang- hasrat-manusia/#mor e-2317 4/9

    JURNAL FILSAFAT WIWEKA: KARYA

    MAHASISWA FAKULTAS FILSAFAT

    SOSOK GIORGIO AGAMBEN, FILSUF

    ITALIA (1942-…)

    7 THOUGHTS ON “THOMAS AQUINAS TENTANG HASRAT MANUSIA”

    Lenny  berkata:

    Mei 26, 2012 pukul 10.16

    berarti kalau orang sudah terbiasa melakukan kejahatan, apakah tidak bisa berubah menjadi baik?

    karena hasratnya dia sudah terbentuk untuk membawa dia kesana, karena pikiran dia sudah terprogram

    untuk melakukan kejahatan.

    karena terkadang orang melakukan kejahatan tanpa ada pertimbangan atau pikiran panjang, tapi yg ada

    karena kebutuhan. gimana menurut bapak?

    Balas

    Reza A.A Wattimena  berkata:

    Mei 27, 2012 pukul 10.16

    Menurut Thomas, pikiran tetap bisa digunakan untuk mengontrol hasrat, terutama hasrat untuk

    melakukan kejahatan. Pilihannya adalah, orang mau berpikir, atau tidak. Menurut saya, yang bisa

    kita lakukan adalah membangun masyarakat dengan kultur berpikir yang dalam dan panjang,

    sehingga kejahatan bisa dikurangi melalui intervensi pendidikan yang tepat. Filsafat politik bisa

    dipakai untuk merumuskan model sekaligus cara-cara yang bisa dipakai untuk menciptakan

    masyarakat semacam itu. Menurut anda bagaimana?

    Balas

    This entry was tagged emosi, hasrat, keutamaan, manusia, thomas aquinas. Bookmark the permalink.

      .

    Terkait

    Filsafat Cinta Hasrat Gelap Para Pemimpin

    Bangsa

    Bebas

    https://rumahfilsafat.com/2011/03/12/bebas/https://rumahfilsafat.com/2009/04/30/hasrat-gelap-para-pemimpin-bangsa/https://rumahfilsafat.com/2012/01/08/filsafat-cinta/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/https://rumahfilsafat.com/tag/thomas-aquinas/https://rumahfilsafat.com/tag/manusia/https://rumahfilsafat.com/tag/keutamaan/https://rumahfilsafat.com/tag/hasrat/https://rumahfilsafat.com/tag/emosi/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?replytocom=1431#respondhttps://rezaantonius.wordpress.com/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?replytocom=1424#respondhttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1431&_wpnonce=26cc6dac42https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1424&_wpnonce=e557b4090fhttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/sosok-giorgio-agamben-filsuf-italia-1942/https://rumahfilsafat.com/2012/05/18/jurnal-filsafat-wiweka-karya-mahasiswa-fakultas-filsafat/

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    5/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas- tentang- hasrat-manusia/#mor e-2317 5/9

    Lenny  berkata:

    Mei 29, 2012 pukul 10.16

    menurut saya kok susah dan mustahil untuk diterapkan ya pak. tapi masih ada kemungkinan bisa saja

    tapi butuh proses yg lama. karena kebanyakan orang tdk mau berpikir dalam dan panjang sebelum dia

    melakukan sesuatu. sekarang saja semua orang mau yg instan. mereka rela diperbudak kejahatan dan

    otaknya sudah tumpul untuk diajak kompromi berpikir. hasratnya sudah membawa dia untuk melakukankejahatan. karena mereka menikmati yg namanya kejahatan itu. di dunia pendidikan pun buat saya

    sekarang ini ada kejahatan yg terselubung,yaitu mematikan hasrat. hasrat untuk berpikir, berpendapat,

    berbuat sesuatu, membela sesuatu yg benar dan melakukan hal2 yg positif sesuai dengan hati nurani

    kita.

    Balas

    Reza A.A Wattimena  berkata:

    Mei 30, 2012 pukul 10.16

    Sulit, tetapi mungkin. Kita perlu melatih akal budi kita, supaya kita bisa mengontrol hasrat2 liar

    yang ada di dalam diri kita. Di Indonesia, proses melatih akal budi ini nyaris tak pernah terjadi. Kita

    tersilaukan oleh sisi irasionalitas dalam agama, dan konsumtivisme gila2an.

    Balas

    Lenny  berkata:

    Juni 4, 2012 pukul 10.16

    ya benar juga, sulit tetapi mungkin. seandainya di Indonesia ini mereka menjadi orang yang agamis tapi

    rasionalistis mungkin akan lebih baik. sekalipun agama juga tidak menjamin hal tersebut.

    Balas

    Nugroho Matair  berkata:

    Agustus 21, 2012 pukul 10.16

    Setuju banget jika manusia memiliki hasrat, emosi n pikiran — Pak Thomas yang terpengaruh Pak Teles

    (Aristoteles) –itulah makluk hidup yg disebut MANUSIA dalam proses menjadi MANUSIA seUTUHnya

    oleh PENGGERAK YANG ‘TAK BER GERAK — dalam kenyataannya ada yang tetap tidak menjadi

    manusia alias MONYET alias KERA jika terjadi DISHARMONIK diantara hasrat, emosi n pikiran.

    Balas

    Ikuti

    Ikuti “Rumah

    Filsafat”

    Kirimkan setiap pos baru ke Kotak

    Masuk Anda.

    Bergabunglah dengan 1.673

    pengikut lainnya

    Masukkan alamat email Anda

    Daftarkan saya

    Buat situs dengan WordPress.com

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1679&_wpnonce=f59b5a641fhttp://gravatar.com/nmatairhttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1460&_wpnonce=a4a56173cahttps://id.wordpress.com/?ref=lofhttp://void%280%29/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?replytocom=1679#respondhttp://gravatar.com/nmatairhttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?replytocom=1460#respondhttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?replytocom=1448#respondhttp://rumahfilsafat.com/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?replytocom=1444#respondhttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1679&_wpnonce=f59b5a641fhttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1460&_wpnonce=a4a56173cahttps://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1448&_wpnonce=2f5d2f6b78https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1444&_wpnonce=36c660c16f

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    6/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas- tentang- hasrat-manusia/#mor e-2317 6/9

    Reza A.A Wattimena  berkata:

    Agustus 25, 2012 pukul 10.16

    Penggerak yang tak digerakkan, atau penggerak pertama. Om Teles juga bilang, bahwa manusia

    tetap binatang (dengan segala kekacauannya), walaupun memiliki akal budi (rational animal)…

    Balas

    BERIKAN BALASAN

    IKUTI RUMAH FILSAFAT

    Enter your email address

    to follow this blog and

    receive notifications of

    new posts by email.

    Bergabunglah dengan1.673 pengikut lainnya

    Masukkan alamat email

    Follow

    Cari …

    TULISAN LAMA

    Pilih Bulan

    TULISAN-TULISAN

    TERAKHIR

    Jantung Hati Zen

    Ketikkan komentar di sini...

    https://rumahfilsafat.com/2016/04/27/jantung-hati-zen/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?replytocom=1688#respondhttp://rumahfilsafat.com/https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas-tentang-hasrat-manusia/?like_comment=1688&_wpnonce=e87917b059

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    7/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas- tentang- hasrat-manusia/#mor e-2317 7/9

    Jurnal Filsafat Terbaru:

    Fenomenologi Husserl

    Mengurai Ingatan

    Kolektif

    Supir Taksi, Globalisasi

    dan Pencarian Identitas

    yang SejatiPikiran dan Pencerahan

    Mencipta Masyarakat

    Terbuka

    Dunia Macam Apa?

    Mengurai Epistemologi

    Koruptor

    Supir Taksi, Globalisasi

    dan Rekonsiliasi?Tentang Prioritas

    Jalan Hidup Zen

    Ketika Tersesat

    Kota dan Ilusinya

    Aku Berpikir, Maka

    Aku… Menderita

    Buku Filsafat Terbaru:

    Tentang ManusiaParadoks Kejernihan

    Menggoyang Akal,

    Menggapai Intuisi

    Mengapa Kita “Tidak

    Perlu” Belajar Filsafat?

    Rumah

    Filsafat dan

    Kemandirian BerpikirPenderitaan dan

    Peradaban

    Karya Filsafat: Zwischen

    kollektivem Gedächtnis,

    Anerkennung

    und Versöhnung

    Pencerahan

    Paradoks PerdamaianBerpikir itu Bermimpi

    Filsafat Manajemen

    Bisnis

    Antara Hidup, Kejernihan

    dan Keputusan

    Kematian dan

    Kesalahpahaman

    Rainer Forst dan Hakatas Justifikasi

    Kamu adalah

    Pengungsi…

    https://rumahfilsafat.com/2015/11/30/kamu-adalah-pengungsi/https://rumahfilsafat.com/2015/12/05/rainer-forst-dan-hak-atas-justifikasi/https://rumahfilsafat.com/2015/12/12/kematian-dan-kesalahpahaman/https://rumahfilsafat.com/2015/12/19/antara-hidup-kejernihan-dan-keputusan/https://rumahfilsafat.com/2015/12/26/filsafat-manajemen-bisnis/https://rumahfilsafat.com/2015/12/27/berpikir-itu-bermimpi/https://rumahfilsafat.com/2016/01/03/paradoks-perdamaian/https://rumahfilsafat.com/2016/01/10/pencerahan/https://rumahfilsafat.com/2016/01/14/karya-filsafat-zwischen-kollektivem-gedachtnis-anerkennung-und-versohnung/https://rumahfilsafat.com/2016/01/16/penderitaan-dan-peradaban/https://rumahfilsafat.com/2016/01/23/filsafat-dan-kemandirian-berpikir/https://rumahfilsafat.com/2016/01/29/rumah/https://rumahfilsafat.com/2016/02/06/mengapa-kita-tidak-perlu-belajar-filsafat-2/https://rumahfilsafat.com/2016/02/13/menggoyang-akal-menggapai-intuisi/https://rumahfilsafat.com/2016/02/13/paradoks-kejernihan/https://rumahfilsafat.com/2016/02/15/buku-filsafat-terbaru-tentang-manusia/https://rumahfilsafat.com/2016/02/20/3895/https://rumahfilsafat.com/2016/02/27/kota-dan-ilusinya/https://rumahfilsafat.com/2016/03/06/ketika-tersesat/https://rumahfilsafat.com/2016/03/11/jalan-hidup-zen/https://rumahfilsafat.com/2016/03/20/tentang-prioritas/https://rumahfilsafat.com/2016/03/24/supir-taksi-globalisasi-dan-rekonsiliasi/https://rumahfilsafat.com/2016/03/31/mengurai-epistemologi-koruptor/https://rumahfilsafat.com/2016/04/07/dunia-macam-apa/https://rumahfilsafat.com/2016/04/14/mencipta-masyarakat-terbuka/https://rumahfilsafat.com/2016/04/19/pikiran-dan-pencerahan/https://rumahfilsafat.com/2016/04/21/supir-taksi-globalisasi-dan-pencarian-identitas-yang-sejati/https://rumahfilsafat.com/2016/04/25/mengurai-ingatan-kolektif/https://rumahfilsafat.com/2016/04/27/jurnal-filsafat-terbaru/

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    8/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    https://rumahfilsafat.com/2012/05/19/thomas-aquinas- tentang- hasrat-manusia/#mor e-2317 8/9

    Adu Domba

    Mendidik Dendam

    Paris…

    Otak, Neuroplastisitas

    dan Hidup Kita

    Demokrasi, Sebuah

    Refleksi

    Buku Filsafat Terbaru:

    Bahagia, Kenapa Tidak?

    Dua Sayap Pendidikan

    Kita Sudah Lelah

    Apa Yang Terpenting?

    Kebohongan, Media

    dan Propaganda

    Pendidikan dan

    Kemajuan Ekonomi

    Hubungan yang

    Memisahkan

    Kejahatan dari Kebaikan

    Melampaui Dogmatisme

    Tiga Buku

    Filsafat Terbaru

    Taoisme dan Zen: Dasar

    Filsafat Timur

    Teknologi, Ekonomi

    dan Ekologi

    Penjajahan “Mainstream”

    Zen: Substansi Manusia

    dan Alam Semesta

    Filsafat Politik sebagai

    Filsafat Kesadaran

    Mengapa Indonesia

    “Miskin”?

    Akar dari

    Segala Kecanduan

    Zen dalam Lukisan, Puisi

    dan Bela Diri

    Sekali Lagi: Tentang

    Pikiran Manusia

    Omong Kosong

    Ciri dan Gerak

    Pikiran Manusia

    Rasa Takut

    Satu Paket?

    Agama, Alam dan Alat

    Zen dan Keadaan

    Alamiah Manusia

    Zen dan Filsafat

    Kenyataan dan Moralitas

    https://rumahfilsafat.com/2015/06/06/kenyataan-dan-moralitas/https://rumahfilsafat.com/2015/06/09/zen-dan-filsafat/https://rumahfilsafat.com/2015/06/22/zen-dan-keadaan-alamiah-manusia/https://rumahfilsafat.com/2015/06/25/agama-alam-dan-alat/https://rumahfilsafat.com/2015/06/27/satu-paket-sengsara-membawa-nikmat-dan-sebaliknya/https://rumahfilsafat.com/2015/06/28/rasa-takut/https://rumahfilsafat.com/2015/07/18/ciri-dan-gerak-pikiran-manusia/https://rumahfilsafat.com/2015/07/25/omong-kosong/https://rumahfilsafat.com/2015/08/01/sekali-lagi-tentang-pikiran-manusia/https://rumahfilsafat.com/2015/08/07/zen-dalam-lukisan-puisi-dan-bela-diri/https://rumahfilsafat.com/2015/08/08/akar-dari-segala-kecanduan/https://rumahfilsafat.com/2015/08/16/mengapa-indonesia-miskin/https://rumahfilsafat.com/2015/08/22/filsafat-politik-sebagai-filsafat-kesadaran/https://rumahfilsafat.com/2015/08/27/zen-substansi-manusia-dan-alam-semesta/https://rumahfilsafat.com/2015/08/30/penjajahan-mainstream/https://rumahfilsafat.com/2015/09/05/teknologi-ekonomi-dan-ekologi/https://rumahfilsafat.com/2015/09/06/taoisme-dan-zen-dasar-filsafat-timur/https://rumahfilsafat.com/2015/09/11/tiga-buku-filsafat-terbaru/https://rumahfilsafat.com/2015/09/12/melampaui-dogmatisme/https://rumahfilsafat.com/2015/09/20/kejahatan-dari-kebaikan/https://rumahfilsafat.com/2015/09/26/hubungan-yang-memisahkan/https://rumahfilsafat.com/2015/10/01/pendidikan-dan-kemajuan-ekonomi/https://rumahfilsafat.com/2015/10/08/kebohongan-media-dan-propaganda/https://rumahfilsafat.com/2015/10/17/apa-yang-terpenting/https://rumahfilsafat.com/2015/10/24/kita-sudah-lelah/https://rumahfilsafat.com/2015/10/30/3579/https://rumahfilsafat.com/2015/11/04/buku-filsafat-terbaru-bahagia-kenapa-tidak/https://rumahfilsafat.com/2015/11/08/demokrasi-sebuah-refleksi/https://rumahfilsafat.com/2015/11/12/otak-neuroplastisitas-dan-hidup-kita/https://rumahfilsafat.com/2015/11/14/paris/https://rumahfilsafat.com/2015/11/21/mendidik-dendam/https://rumahfilsafat.com/2015/11/28/logika-adu-domba-dan-sikap-kritis-kita/

  • 8/17/2019 Thomas Aquinas Tentang Hasrat Manusia _ Rumah Filsafat

    9/9

    4/30/2016 Thomas Aquinas tentang Hasrat Manusia | Rumah Filsafat

    Zen: Antara Kekosongan

    dan Kebebasan

    Dekonstruksi dan

    Kebenaran

    Filsafat sebagai

    Terapi Depresi

    Media, Citra dan RealitaTentang Keputusan

    Apa yang

    Sesungguhnya Ada

    Menyamaratakan

    Ilmu Pengetahuan dan

    Tantangan Global

    Blog di WordPress.com. Tema Untitled.

    https://wordpress.com/themes/untitled/https://id.wordpress.com/?ref=footer_bloghttps://rumahfilsafat.com/2015/04/19/ilmu-pengetahuan-dan-tantangan-global/https://rumahfilsafat.com/2015/04/27/menyamaratakan/https://rumahfilsafat.com/2015/05/02/apa-yang-sesungguhnya-ada/https://rumahfilsafat.com/2015/05/12/tentang-keputusan/https://rumahfilsafat.com/2015/05/14/media-citra-dan-realita/https://rumahfilsafat.com/2015/05/20/filsafat-sebagai-terapi-depresi/https://rumahfilsafat.com/2015/05/26/dekonstruksi-dan-kebenaran/https://rumahfilsafat.com/2015/05/28/zen-antara-kekosongan-dan-kebebasan/