tinea versicolor is a common

4
Tinea versicolor is a common, benign, superficial cutaneous fungal infection usually characterized by hypopigmented or hyperpigmented macules and patches on the chest and the back. In patients with a predisposition, tinea versicolor may chronically recur. The fungal infection is localized to the stratum corneum. Note the image below. TINEA CORPORIS Tinea korporis adalah penyakit karena infeksi jamur dermatofita pada kulit halus (glabrous skin) seperti di daerah muka, leher, badan, lengan, dan gluteal.1 Faktor yang berpengaruh disini adalah keadaan lembab oleh karena keringat dan obesititas 1 Sinonim Sinonim dari Tinea Korporis adalah Tinea sirsinata, Tinea glabrosa, Scherende Flechte, kurap, herpes sircine trichophytique. 2 Etiologi Penyebab tersering Tinea Korporis adalah Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes. 3 Gejala Pasien mengeluh gatal yang kadang-kadang meningkat waktu berkeringat.1 4 Gambaran Klinis Kelainan yang dilihat dari Tinea korporis dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong , berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang, sementara yang

Upload: singgih-arto

Post on 29-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tinea Versicolor is a Common

Tinea versicolor is a common, benign, superficial cutaneous fungal infection usually characterized by hypopigmented or hyperpigmented macules and patches on the chest and the back. In patients with a predisposition, tinea versicolor may chronically recur. The fungal infection is localized to the stratum corneum. Note the image below.

TINEA CORPORIS

Tinea korporis adalah penyakit karena infeksi jamur dermatofita pada kulit halus (glabrous skin)

seperti di daerah muka, leher, badan, lengan, dan gluteal.1 Faktor yang berpengaruh disini

adalah keadaan lembab oleh karena keringat dan obesititas

1 Sinonim

Sinonim dari Tinea Korporis adalah Tinea sirsinata, Tinea glabrosa, Scherende Flechte, kurap,

herpes sircine trichophytique.

2 Etiologi

Penyebab tersering Tinea Korporis adalah Trichophyton rubrum dan Trichophyton

mentagrophytes.

3 Gejala

Pasien mengeluh gatal yang kadang-kadang meningkat waktu berkeringat.1

4 Gambaran Klinis

Kelainan yang dilihat dari Tinea korporis dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong ,

berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi.

Daerah tengahnya biasanya lebih tenang, sementara yang di tepi lebih aktif ( tanda peradangan

lebih jelas ) yang sering disebut dengan sentral healing. Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta

akibat garukan. Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak – bercak terpisah satu dengan yang

Page 2: Tinea Versicolor is a Common

lain. Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena

beberapa lesi kulit yang menjadi satu. Bentuk dengan tanda radang yang lebih nyata, lebih

sering dilihat pada anak-anak daripada orang dewasa karena umumnya mereka mendapat

infeksi baru pertama kali.5

Pada tinea korporis yang menahun, tanda radang mendadak biasanya tidak terlihat lagi. Kelainan

ini dapat terjadi pada tiap bagian tubuh dan bersama-sama dengan kelainan pada sela paha.

Dalam hal ini disebut tinea corporis et cruris atau sebaliknya tinea cruris et corporis.5

5 Diagnosis

Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran klinis, hasil pemeriksaan sediaan langsung yang positif

dan biakan. Kadang – kadang diperlukan pemeriksaan dengan lampu Wood, yang mengeluarkan

sinar ultraviolet dengan gelombang 3650 Ao. Pemeriksaan sediaan langsung dengan KOH 10-

20% bila positif memperlihatkan elemen jamur berupa hifa panjang dan artrospora.2

Pemeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan langsung sediaan

basah dan untuk menentukan spesies jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan

bahan klinis pada media buatan. Yang dianggap paling baik pada waktu ini adalah medium agar

dekstrosa Sabouraud.5 Biakan memberikan hasil lebih cukup lengkap, akan tetapi lebih sulit

dikerjakan, lebih mahal biayanya, hasil diperoleh dalam waktu lebih lama dan sensitivitasnya

kurang (± 60%) bila dibandingkan dengan cara pemeriksaan sediaan langsung.2

6 Diagnosis Banding

Tidaklah begitu sukar untuk menentukan diagnosis tinea korporis pada umumnya, namun ada

beberapa penyakit kulit yang dapat mericuhkan diagnosis itu, misalnya dermatitis seboroika,

psoriasis, dan pitiriasis rosea.5

Kelainan kulit pada dermatitis seboroika selain dapat menyerupai tinea korporis, biasanya dapat

terlihat pada tempat-tempat predileksi, misalnya di kulit kepala (scalp), lipatan-lipatan kulit,

misalnya belakang telinga, daerah nasolabial, dan sebagainya.. Kulit kepala berambut juga

sering terkena penyakit ini. Gambaran klinis yang khas dari dermatitis seboroika adalah

skuamanya yang berminyak dan kekuningan.

Pitiriasis rosea, yang distribusi kelainan kulitnya simetris dan terbatas pada tubuh dan bagian

proksimal anggota badan, sukar dibedakan dengan tinea korporis tanpa herald patch yang dapat

membedakan penyakit ini dengan tinea korporis. Perbedaannya pada pitiriasis rosea gatalnya

tidak begitu berat seperti pada tinea korporis, skuamanya halus sedangkan pada tinea korporis

kasar. Pemeriksaan laboratoriumlah yang dapat memastikan diagnosisnya.5

Psoriasis pada stadium penyembuhan menunjukkan gambaran eritema pada bagian pinggir

sehingga menyerupai tinea. Perbedaannya ialah pada psoriasis terdapat tanda-tanda khas yakni

skuama kasar, transparan serta berlapis-lapis, fenomena tetes lilin, dan fenomena auspitz.

Page 3: Tinea Versicolor is a Common

Psoriasis dapat dikenal dari kelainan kulit pada tempat predileksi, yaitu daerah ekstensor,

misalnya lutut, siku, dan punggung

7 Pengobatan

a. Pengobatan topikal3

- Kombinasi asam salisilat (3-6%) dan asam benzoat (6-12%) dalam bentuk salep ( Salep

Whitfield).

- Kombinasi asam salisilat dan sulfur presipitatum dalam bentuk salep (salep 2-4, salep 3-10)

- Derivat azol : mikonazol 2%, klotrimasol 1%, ketokonazol 1% dll.

b. Pengobatan sistemik3

Griseofulvin 500 mg sehari untuk dewasa, sedangkan anak-anak 10-25 mg/kgBB sehari.

Lama pemberian griseofulvin pada tinea korporis adalah 3-4 minggu, diberikan bila lesi luas atau

bila dengan pengobatan topikal tidak ada perbaikan.

Ketokonazol 200 mg per hari selama 10 hari – 2 minggu pada pagi hari setelah makan

Antibiotika diberikan bila terdapat infeksi sekunder.

Pada kasus yang resisten terhadap griseofulvin dapat diberikan deriivat azol seperti itrakonazol,

flukonazol dll.

8 Pencegahan

Faktor-faktor yang perlu dihindari atau dihilangkan untuk mencegah terjadi tinea korporis antara

lain :6

a. Mengurangi kelembaban dari tubuh pasien dengan menghindari pakaian yang panas (karet,

nylon), memperbaiki ventilasi rumah dan menghindari berkeringat yang berlebihan.

b. Menghindari sumber penularan yaitu binatang, kuda, sapi, kucing, anjing, atau kontak pasien

lain.

c. Menghilangkan fokal infeksi ditempat lain misalnya di kuku atau di kaki.

d. Meningkatkan hygiene dan memperbaiki makanan.

e. Faktor-faktor predisposisi lain seperti diabetes mellitus, kelaian endokrin yang lain, leukemia,

harus dikontrol.

Beberapa faktor yang memudahkan timbulnya residif pada tinea kruris harus dihindari atau

dihilangkan antara lain :6

a. Temperatur lingkungan yang tinggi, keringat berlebihan, pakaian dari karet atau nilon.

b. Pekerjaan yang banyak berhubungan dengan air misalnya berenang

c. Kegemukan , selain faktor kelembaban, gesekan kronis dan keringat berlebihan disertai

higiene yang kurang, memudahkan timbulnya infeksi jamur.

9 Prognosis

Prognosis pada umumnya baik.1,2,4

Page 4: Tinea Versicolor is a Common

Loading...