tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida · ujian akhir program d iii kebidanan ... smp n 03...
TRANSCRIPT
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER II TENTANG CARA MENYUSUI YANG
BENAR DI RB AN-NUUR
SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
SOIMAH
NIM B12 155
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER II TENTANG CARA MENYUSUI YANG
BENAR DI RB AN-NUUR
SURAKARTA
Diajukan Oleh :
SOIMAH
NIM B12 155
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal..............
Pembimbing
Ika Budi Wijayanti, SST, M.Sc
NIK 200680024
iii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER II TENTANG CARA MENYUSUI YANG
BENAR DI RB AN-NUUR
SURAKARTA
Diajukan Oleh:
SOIMAH
NIM B12 155
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal......................
PENGUJI I PENGUJI II
Anis Nurhidayati, SST, M.Kes Ika Budi Wijayanti, SST, M.Sc
NIK 200685025 NIK 200680024
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, SS.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester II tentang
Cara Menyusui yang Benar di RB AN-Nuur Surakarta Tahun 2015”. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Sri Surti Mulyani Amd. Keb yang telah bersedia memberi ijin pada penulis
dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Seluruh ibu hamil primigravida trimester II di RB An-Nuur Surakarta
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 2015
Penulis
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. “Manfaatkanlah oleh kalian 5 kesepatan sebelum datangnya 5 perkara
lainnya, yaitu masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum
masa sakitmu, masa luangmu sebelum masa sempitmu, masa kayamu
sebelum masa miskinmu, masa hidupu sebelum kematianmu” .
(HR. Bukhari-Muslim)
2. Sesulit apapun kehidupanmu hadapilah dan janganlah pernah menghindar dan
mengatakan sulit,yakinlah setiap kesulitan ada kemudahan.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis
persembahkan :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini
2. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan doa,
semangat, dukungan, kasih sayang dan perhatiannya
kepadaku
3. Kakak dan adek ku tercinta yang selalu memberikan
semangat
4. Sahabat-sahabat terbaiku (Tika Umi Maryam, Nur Sri
Lestari, Kiki Fitriana, Eliv Yudhowati) perjalanan yang kita
tempuh selama ini mampu menjadikan kita lebih baik, bijak
dan dewasa
5. Teman-teman Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta
6. Almamater tercinta
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2015
Soimah
B12 155
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER II TENTANG CARA MENYUSUI
YANG BENAR DI RB AN-NUUR SURAKARTA
TAHUN 2015
( xiii + 48 halaman + 20 Lampiran + 4 tabel + 9 gambar )
ABSTRAK
Latar belakang: Berdasarkan Survey Dinas Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2012 adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup,dan target MDGs (2015) akan di
turunkan menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi salah
satunya karena faktor gizi dan buruknya pemberian ASI
(Prasetyawati,2012).Gencarnya promosi susu formula menjadi penyebab
menurunnya jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif. Hasil Hasil survey
pendahuluan tahun 2014 pada 15 ibu hamil primigravida trimester II didapatkan
6 ibu hamil primigravida trimester II mengetahui teknik menyusui yang benar
dan 9 ibu hamil primigravida trimester II tidak mengetahui teknik menyusui yang
benar.
Tujuan Penelitian: mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida
Trimester II tentang Cara Menyusui Yang Benar di RB AN–Nuur Surakarta.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini diskriptif kuantitatif, teknik pengambilan
sampel dengan Sampling Jenuh dengan jumlah responden 32 orang. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya, teknik analisis data dengan analisis univariat.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pengetahuan ibu hamil
primigravida trimester II tentang cara menyusui yang benar pada kategori baik
sejumlah 4 responden (12,5%), cukup sejumlah 22 responden (68,8%), kurang
sejumlah 6 responden (18,8%).
Kesimpulah : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
ibu hamil primigravida trimester II tentang cara menyusui yang benar
berpengetahuan cukup yaitu 23 responden (68,8 %) dipengaruhi faktor pengalaman
serta informasi.
Kata Kunci : Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II tentang cara
menyusui yang benar.
Kepustakaan : 20 literatur ( 2007 s/d 2013 )
vii
CURRICULUM VITAE
Nama : SOIMAH
Tempat/Tanggal Lahir : Cilacap, 29 Agustus 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Kedungsari, Rejamulya, Kedungreja,
Cilacap.
Riwayat Pendidikan
1. SD N 04 REJAMULYA LULUS TAHUN 2006
2. SMP N 03 BOJONGSARI LULUS TAHUN 2009
3. SMA KRISTEN SIDAREJA LULUS TAHUN 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
CURRICULUM VITAE ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ....................................................................... 7
1. Pengetahuan .................................................................... 7
a. Pengertian Pengetahuan .......................................... 7
b. Tingkat Pengetahuan ............................................... 7
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan .... 9
d. Cara Memperoleh Pengetahuan .............................. 11
e. Kriteria Tingkat Pengetahuan .................................. 13
2. Kehamilan ...................................................................... 14
3. Pengertian Ibu menyusui ............................................... 18
4. Cara Menyusui yang Benar ............................................ 18
a. Posisi Menyusui yang Benar ................................... 18
ix
b. Tahap Tata Laksana Menyusui ............................... 22
c. Tanda Bayi Menyusui yang Baik ............................ 24
d. Menciptakan Praktek Menyusui yang Baik ............ 25
e. Penatalaksanaan Menyusui yang Optimal ............... 25
B. Karangka Teori ...................................................................... 27
C. Kerangka Konsep .................................................................. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 29
D. Variabel Penelitian ............................................................... 30
E. Definisi Operasional .............................................................. 30
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 31
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 34
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 35
I. Etika Penelitian ...................................................................... 38
J. Jadwal Penelitian ................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum .................................................................. 41
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 41
C. Pembahasan ........................................................................... 43
D. Keterbatasan .......................................................................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 46
B. Saran ...................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 24
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 25
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviation ........................ 42
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi ................................................................... 42
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur ................................... 43
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan ........................... 44
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Informasi .............................. 44
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cradle Hold ........................................................................... 19
Gambar 2.2 Cross Cradle Hold ................................................................. 19
Gambar 2.3 Football Hold ......................................................................... 20
Gambar 2.4 Lying Down ........................................................................... 20
Gambar 2.5 Perinasia ................................................................................ 22
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuisioner Penelitian
Lampiran 11. Jawaban Penelitian
Lampiran 12. Tabulasi Uji Coba Instrumen
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Tabulasi Penelitian
Lampiran 16. Perhitungan Manual Penelitian Mean dan SD
Lampiran 17. Tabel Penelitian Mean dan SD
Lampiran 18. Tabel r Product Moment
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian (Foto )
Lampiran 20. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Survey Dinas Kesehatan Indonesia (SDKI ) Tahun 2012
32 per 1.000 kelahiran hidup, turun sedikit dibandingkan 2007, yaitu 34 per
1.000 kelahiran hidup. Target MDGs (2015 ) AKB 23 per 1.000 kelahiran
hidup. Penyebab kematian bayi salah satunya karena faktor gizi dan buruknya
pemberian ASI (Prasetyawati, 2012).
Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2012-2015
cakupan pemberian ASI eksklusif pada seluruh bayi dibawah 6 bulan
meningkat dari 58,9% pada tahun 2004 menjadi 61,3% pada tahun 2009.
Begitu juga dengan cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif terus menerus
dari usia 0 sampai 6 bulan juga meningkat dari 19,5% tahun 2005 menjadi
34,3% pada tahun 2009 (Depkes RI, 2009).
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010
menunjukkan pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase
bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Hal ini
disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian
ASI masih relatif rendah (Depkes RI, 2012).
Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak
berhasil atau menghentikan menyusui lebih dini. Banyak alasan yang
dikemukakan ibu-ibu antara lain, ibu tidak memproduksi cukup ASI atau
2
bayinya tidak mau menghisap, hal ini disebabkan karena ibu kurang percaya
diri bahwa ASI-nya cukup untuk bayinya dan kurangnya informasi tentang cara
menyusui yang baik dan benar (Marmi, 2012).
Gencarnya promosi susu formula menjadi penyebab menurunnya
jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif. Banyak ibu-ibu yang tidak percaya
diri akan manfaat dari kandungan ASI (Wiji, 2013). Salah satu kandungan dari
ASI yaitu memberikan nutrisi optimal pada bayi baru lahir, memberikan
perlindungan terhadap infeksi dan alergi, serta memperbaiki hubungan ibu dan
bayi (Sarwono, 2009).
Agar proses menyusui dapat berjalan lancar, maka seorang ibu harus
mempunyai keterampilan menyusui agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu
ke bayi secara efektif. Keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi
menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat (Wiji, 2013).
Posisi menyusui harus senyaman mungkin, dapat dengan posisi
berbaring atau duduk. Posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan
yang tidak baik. Jika bayi tidak melekat dengan baik maka akan menimbulkan
luka dan nyeri pada puting susu dan payudara akan membengkak karena ASI
tidak dapat dikeluarkan secara efektif (Prasetyono, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan di RB An-Nuur Surakarta di dapatkan
jumlah ibu hamil primigravida trimester II sebanyak 117 ibu primigravida
trimester II pada bulan januari –September 2014. Setelah penulis melakukan
wawancara terhadap 15 ibu hamil primigravida di dapatkan hasil bahwa 6 ibu
hamil trimester II primigravida mengetahui cara menyusui yang benar dan 9
3
ibu hamil primigravida trimester II belum mengetahui tentang teknik menyusui
yang benar.
Berdasarkan kondisi di atas maka penulis dalam penelitian ingin
mengetahui lebih lanjut mengenai pengetahuan tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida trimester II tentang cara menyusui yang benar di RB An-Nuur
Surakarta.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Primigravida Trimester II Tentang Cara Menyusui Yang Benar
di RB An-Nuur Surakarta ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Cara Menyusui
Yang Benar di RB An-Nuur Surakarta Tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester
II tentang Cara Menyusui Yang Benar pada tingkat baik.
b. Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester
II tentang Cara Menyusui Yang Benar pada tingkat cukup
4
c. Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester
II tentang Cara Menyusui Yang Benar pada tingkat kurang
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat dijadikan bahan masukan untuk menambah teori dalam memberikan
informasi tentang cara menyusui yang benar.
2. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis tentang cara menyusui yang benar serta dapat
mengaplikasian teori yang diperoleh dalam bangku kuliah dan pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Instansi
RB An-Nuur Surakarta
Sebagai bahan masukan dan meningkatkan pengetahuan mengenai tingkat
pengetahuan ibu hamil trimester II tentang cara menyusui yang benar
4. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam
memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara
keseluruhan dan penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian tentang cara menyusui yang benar antara lain adalah
sebagai berikut :
5
1. Rina Sulistyaningsih (2012), dari STIKes Kusuma Husada Surakarta
dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara Menyusui
Yang Benar Di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang Kabupaten
Sragen”. Penelitian ini merupakan penelitian diskritif kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah responden 32
orang, instrument penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya teknik analisis data dengan analisist univariat
menggunakan distribusi frekuensi. Dengan hasil tingkat pengetahuan ibu
menyusui tentang cara menyusui yang benar sebagian besar mempunyai
pengetahuan baik, yang termasuk dalam kriteria baik sebanyak 46,8%
pengetahuan cukup baik 43,8% dan berpengetahuan kurang baik 9,4%.
2. Alip Taparihatul Janah (2010), STIKes Ngudi Waluyo Unggaran dengan
judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Cara
Menyusui Yang Benar di BPS Ny. Nur Khuroeriyah Kendal”. Penelitian ini
merupakan penelitian diskritif dengan desain cross secsional. Teknik
pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah responden 34 ibu
primigravida. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi
untuk menggambarkan tingkat pengetahuan tentang cara menyusui yang
benar. Dengan hasil yakni tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang cara menyusui yang benar sebagian besar mempunyai pengetahuan
rendah sebanyak 52,9%, sedang 35,2%, tinggi 11,8%.
Persamaan keaslian penelitian di atas dengan yang di lakukam pada
penelitian ini terletak pada jenis rancangan dan teknik pengambilan sampel.
6
Perbedaan keaslian penelitian ini terletak pada tempat, waktu penelitian dan
sampel penelitian.
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pada dasarnya pengetahuan
merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan dari manusia untuk memahami suatu obyek tertentu.
Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indra
maupun lewat akal, dapat pula obyek yang dipahami oleh manusia
berbentuk ideal atau bersangkutan dengan masalah kejiwaan
(Notoatmodjo, 2010)
b. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), menyatakan ada 6 tingkatan
pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu sebagai
berikut:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam tingkatan ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau yang telah diterima. Oleh
8
sebab itu, “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
mengintrepetasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, dan sebagainya dalam
konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata-kata kerja: dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
9
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Ariani (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah sebagai berikut :
1) Faktor Internal
a) Umur
Umur merupakan rentang waktu seseorang yang dimulai
sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu
memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola piker
dan pengalaman yang matang pula. Umur akan sangat
berpengaruh terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan
diporolehnya akan semakin baik.
b) Jenis Kelamin
10
Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi
pengetahuan salah satunya adalah adanya perbedaan tingkat
kesadaran antara laki-laki dan perempuan.Pada umumnya
perempuan memiliki kesadaran yang baik dalam mencari
tahu informasi daripada laiki-laki baik itu secara formal
maupun informal.
c) Pendidikan
Pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang
dimiliki oelh setiap individu berupa interaksi individu
dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal
yang melibatkan perilaku individu maupun kelompok.
d) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi
kebutuhan setiap hari.Pekerjaan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pengetahuan.
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun social.
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam
lingkungan tersebut.
11
b) Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang
dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan
bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
c) Status Ekonomi
Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga
status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
d) Sumber Informasi
Seseorang yang memiliki sumber informasi yang lebih
banyakbakan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula.
Salah satu sumber informasi yang berperan peting bagi
pengetahuan yaitu media massa
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), cara memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah
a) Cara Coba Salah (Trial and Error)
12
Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah dan
apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba
kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
sengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaa,
baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama,
maupun ahli ilmu pengetahuan.
d) Pengalaman Pribadi
Apabila dengan cara yang digunakan dimasa lalu dapat
memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk
memecahkan masalah-masalah lain yang sama, orang dapat
pula menggunakan cara tersebut.
e) Cara Akal Sehat
Common sense atau akal sehat kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran.
f) Kebenaran Secara Intuitif
Diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar
kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir.
13
g) Melalui Jalan Fikiran
Pengetahuan diperoleh dengan menggunakan jalan
fikirannya baik induksi maupun deduksi dengan penalaran-
penalaran.
h) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang
bersifat umum. Pemikiran induksi beranjak dari hal konkret
kepada hal-hal yang abstrak.
i) Deduksi
Pembuatan kesimpulan dari penyataan-pernyataan umum ke
khusus. Proses berfikir berdasarkan pada pengetahuan yang
umum mencapai pengetahuan yang khusus.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi
penelitian (research methodology).
e. Kriteria Tingkat Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), pengetahuan seseorang dapat
diketahui dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu :
1) Baik : Bila nilai (x) > mean + 1 SD
2) Cukup : Bila nilai mean – 1SD < x < mean + 1 SD
14
3) Kurang : Bila nilai (x) < mean – 1 SD
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba, 2010).
Primigravida merupakan seseorang wanita yang hamil untuk
pertama kalinya.
b. Tanda - tanda Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi
menjadi 3 yaitu :
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore
Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya
konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de graff dan ovulasi.
b) Mual dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness.
15
c) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.
d) Sinkope (pingsan)
Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan
menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang
setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang
Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotrifin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan
menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f) Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini
sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus
sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h) Pigmentasi kulit
Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (striae
livide, stiae nigra, linia alba makin hitam) dan sekitar
16
payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu
semakin menonjol).
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi istmus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda Chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam)
e) Tanda piscaseck ( uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau Braxton hicks.
g) Teraba ballottement
h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif)
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat
diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian
janin dapat diraba pada kehamilan yang lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar melalui Doppler
pada umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec
umur kehamilan 17 – 22 minggu.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinya
pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida
umur 16 minggu.
17
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka
janin dapat dilihat.
c. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester I : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu
2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu
3) Kehamilan trimester III :umur kehamilan 29 sampai 40 minggu
d. Asuhan pada ibu hamil
Menurut Saryono (2010), pelayanan antenatal adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis kebidanan, dokter
umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama
masa kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan
antenatal harus sesuai standar yaitu “14 T “, meliputi :
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan Hb
7) Pemeriksaan VRDL
8) Perawatan payudara
9) Senam payudara dan pijat tekan payudara
10) Pemeliharaan tingkat kebugaran /senam ibu hamil
18
11) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
12) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
13) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
14) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
dan pemberian terapi anti malaria.
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14 T sesuai
kebijakan dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC
yaitu 7 T, yang meliputi :
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
5) Pemberian imunisasi TT
6) Pemeriksaan Hb
7) Perawatan payudara
3. Pengertian Ibu Menyusui
Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau
anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi
menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu
(Rachmawati dan Kuntari, 2007).
19
4. Cara Menyusui yang Benar
a. Posisi Menyusui Yang Benar
Selain harus mengetahui apakah bayi menyusui secara efektif
atau tidak, ibu juga harus mengetahui bagaimana cara menyusui yang
benar. Pada saat menyusui bayi, ada beberapa cara yang harus
diketahui seorang ibu tentang cara menyusui yang benar. Tujuan
menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu
memperkuat refleks menghisap bayi (Marmi, 2012). Berikut ini
penjelasan tentang cara menyusui yang benar.
Menurut Proverawati dan Rahmawati (2010), posisi menyusui
yang benar adalah :
1) Posisi Cradle hold.
Posisi yang paling umum adalah menggunakan cradle
hold. Bagaimana caranya? Pastikan punggung ibu benar-benar
mendukung posisi ini. Jaga bayi diperut ibu, sampai kulit ibu dan
kulit bayi bersentuhan. Biarkan tubuh bayi menghadap tubuh ibu,
dan letakkan kepalanya di siku ibu
Gambar 2.1 Cradle hold
20
2) Posisi Cross-cradle hold.
Kepala bayi terletak antara ibu jari dan jari telunjuk dan
kembali berada di tangan ibu, hal ini merupakan posisi yang baik
ketika bayi pertama kali belajar untuk menyusui karena
memberikan kontrol kepala bayi sewaktu membantu bayi
mengambil payudara dalam mulutnya
Gambar 2.2 Cross-cradle hold
3) Posisi Football hold
Caranya, memegang kepala bayi seperti memegang bola
di tangan dengan tubuh bayi pada lengan, kaki kembali ke arah
ibu dan wajah ke arah payudara. Football hold merupakan posisi
yang terbaik jika memiliki luka cesarean ceksioan tidak dapat
meletakkan bayi diperut. Hal ini juga posisi yang baik untuk
perawatan bayi kembar.
Gambar 2.3 Football hold
21
4) Posisi Lying down
Posisi ini sangat tepat untuk menyusui pada malam hari,
karena pada posisi ini ibu berbaring di samping bayi, ibu langsung
menghadap bayi dengan kepala bayi di dekat payudara dan
mulutbayi berkerut dengan puting ibu
Gambar 2.4 Lying down
Menurut Marmi (2012) posisi menyusui yang benar adalah
sebagai berikut :
1) Posisi madona atau menggendong : bayi berbaring menghadap
ibu, leher dan punggung atas bayi diletakkan pada lengan
bawah lateral payudara. Ibu menggunakan tangan lainnya
untuk memegang payudara jika diperlukan.
2) Posisi football atau mengepit : Bayi berbaring atau punggung
melingkar antara lengan dan samping dada ibu. Lengan bawah
dan tangan ibu menyangga bayi, dan ia menggunakan tangan
sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan.
3) Posisi berbaring miring : Ibu dan bayi berbaring miring saling
menghadap. Posisi ini merupakan posisi yang paling aman
bagi ibu yang mengalami penyembuhan dari proses persalinan
22
melalui pembedahan. Menyusui bayi kembar menurut Marmi
(2012) dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala
bayi, seperti memegang bola
b) Letakkan tepat dibawah payudara ibu
c) Bayi di tengkurapkan di atas dada ibu
d) Tangan ibu sedikit menahan kepala bayi.
e) Cara lain dapat meletakkan bantal di atas pangkuan ibu.
Gambar 2.5 Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan
(Perinasia,2004)
b. Tahap Tata Laksana Menyusui
Tahap tata laksana menyusui yang benar menurut Marmi (2012), yaitu
adalah sebagai berikut ;
1) Posisi badan ibu dan badan bayi
a) Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai
b) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak ada dasar kepala
c) Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu
23
d) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah
payudara Ibu
e) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
f) Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu
garis dengan leher dan lengan bayi
g) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan
pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam
2) Posisi mulut bayi dan puting susu ibu
Gambar Perlekatan Benar
Gambar Perlekatan Salah
(Perinasia, 2004)
a) Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting susu dan areola
b) Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf
C yaitu payudara dipegang dengan ibu jari dibagian atas dan
jari yang lain menopang dibawah atau dengan pegangan
seperti gunting puting susu dan areola dijepit oleh jari
telunjuk dan jari tengah seperti gunting) dibelakang areola
24
c) Sentuh pipi atau bibir bayi untuk merangsang rooting reflex
(refleks menghisap)
d) Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur
kebawah
e) Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan
menekan bahu belakang bayi bukan belakang kepala
f) Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-
hadapan dengan hidung bayi
g) Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-
langit mulut bayi
h) Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi,
sehingga puting susu berada diantara pertemuan langit-langit
yang keras (palatum durum) dan langit-langit yang lunak
(palatum molle)
i) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan
gerakan memerah sehingga ASI akan keluar
j) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik,
payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
k) Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara
dengan hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi
bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah
dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi
dengan lengan ibu
25
l) Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus bayi
c. Tanda-Tanda Posisi Bayi Menyusu Dengan Baik
Menurut Marmi (2012), tanda-tanda posisi bayi menyusu dengan baik
yaitu adalah sebagai berikut :
1) Bayi tampak tenang
2) Badan bayi menempel pada perut ibu
3) Mulut bayi terbuka lebar
4) Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5) Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih
banyak yang masuk
6) Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7) Puting susu tidak terasa nyeri
8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9) Kepala bayi agak menengadah
d. Menciptakan Praktek Menyusui Yang Benar
Menurut Marmi (2012), menciptakan praktek menyusui yang benar
adalah sebagai berikut :
1) Posisi yang benar
2) Perlekatan harus benar
3) Tidak diberi botol atau empeng
4) Menghisap sesering mungkin meningkatkan produksi ASI
5) Perlihatkan cara menyusui yang efektif
e. Penatalaksanaan Menyusui Yang Optimal
26
Tanda-tanda ASI cukup atau penatalaksanaan menyusui yang optimal
menurut Marmi (2012), yaitu adalah sebagai berikut :
1) Bayi BAK setidaknya 6x dalam 24 jam dan warnanya jernih
sampai kuning muda
2) BAB bayi berwarna kekuningan “berbiji” 2x atau lebih dalam
sehari
3) Bayi relaks dan puas setelah minum, terbaik bila bayi
melepaskan puting susu sendiri. Bayi yang selalu tidur bukanlah
pertanda baik
4) Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam
5) Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai
menyusui
6) Berat badan bayi bertambah.
27
B. KERANGKA TEORI
Gambar 2.8 Kerangka Teori
Sumber : Ariani (2012), Marmi (2012) dimodifikasi
Pengetahuan Kehamilan
Teori kehamilan
1. Pengertian
2. Tanda-tanda
kehamilan
3. Klasifikasi
kehamilan
4. Asuhan pada ibu
hamil
Ibu Menyusui
Cara Menyusui yang benar:
1. Posisi Menyusui Yang
Benar
2. Tahap Tata Laksana
Menyusui
3. Tanda-tanda posisi bayi
menyusu dengan baik
4. Praktek Menyusui Yang
Benar
5. Penatalaksanaan Menyusui
Yang Optimal
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
28
C. KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Keterangan :
Gambar 2.9 Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Notoatmodjo (2010)
Cukup
Kurang
Faktor –faktor yang
mempengaruhi pengetahuan
1. Faktor Internal
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
c. Status ekonomi
d. Sumber informsi
Pengetahuan ibu
hamil primigravida
trimester II cara
menyusui yang benar
Baik
: Diteliti
: Tidak diteliti
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis diskriptif kuantitatif.
Diskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya
di paparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010). Kuantitatif
adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2013).
Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II
Primigravida cara menyusui yang benar di RB An.Nuur Surakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan
(Notoatmodjo, 2012). Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di RB. An -
Nuur Surakarta. Waktu penelitian adalah menjelaskan waktu penelitian
tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 7 April – 27 April 2015.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
30
trimester II Primigravida di RB. An-Nuur Surakarta pada bulan april
sebanyak 32 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi
kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari
100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto,
2006). Sampel dalam penelitian ini sebesar 32 ibu hamil primigravida
trimester II. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Hidayat (2011), sampling
jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil semua
anggota populasi menjadi anggota sampel.
D. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam penelitian ini
menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui
tentang cara menyusui yang benar.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau
variable - variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Skala ukur ordinal
dapat dikategorikan sebagai berikut :
31
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variable Definisi
Operasional Indikator Alat Ukur Skala
Pengetahuan
Ibu Hamil
Primigravida
Tentang
Cara
Menyusui
yang Benar
Kemampuan ibu
Hamil
primigravida
trimester II
untuk
tentang
bagaimana cara
menyusui dalam
mengisi jawaban
dari pernyataan
yang diberikan
dalam bentuk
kuesioner
tentang
cara menyusui
yang benar
1. Baik : Bila nilai
responden yang
diperoleh (x) > maen
+ 1 SD
2. Cukup : Bila nilai
responden yang
diperoleh -1 SD < x <
mean + 1 SD
3. Kurang : Bila nilai
responden yang
diperoleh (x) < mean
- 1 SD
Kuesioner Ordinal
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen penelitian untuk
pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar,
pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana
responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberi tanda-tanda
tertentu (Notoatmodjo, 2012).
Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui
yang benar, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana
sudah terdapat jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban
benar” atau “salah”. Sistem penilaian pertanyaan dengan kriteria
32
positif(favorable) adalah bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab
salah nilainya 0 dan kriteria negatif (unfavorable) adalah bila menjawab
salah nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0. Jumlah soal dalam
kuesioner adalah 30 soal. Pengisian kuesioner dengan memberi tanda (√) pada
jawaban yang dianggap benar.
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan
kisi - kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen
No Aspek Pengetahuan Pernyataan Jumlah
Soal Favorable Unfavorable
1 Pengertian 1,2,4,5 3 5
2 Teknik Menyusui
yang Benar 6,7,9,10 8 5
3 Tata Laksana
Menyusui yang Benar 11,12,13,14,15,17 16, 18 8
4 Tanda Bayi Merasa
Nyaman 19,20,21,22,23 5
5 Penatalaksanaan
Menyusui yang Benar 24,25,26,27, 28,29,30 7
Jumlah 30
Agar instrumen “valid” dan “reliabele”maka sebelum digunakan perlu
diuji coba terlebih dahulu. Untuk mengetahui kevaliditas soal, di laksankan
di RB Harapan Bunda Surakarta dalam penelitian ini di lakukan pada 33 ibu
hamil primigravida trimester II akan di laksanakan pada bulan Febuari- Maret
2015, maka peneliti melakukan :
1) Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
33
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,
2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product
moment (Riwidikdo, 2013).
Rumus product moment adalah :
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi product moment
n : Jumlah responden
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka
korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto,
2006). Dikatakan valid jika besarnya rxy hitung lebih besar dari rxy tabel
(rxy hitung > rxy tabel ). Atau secara lebih mudah bila p-value lebih kecil
dari 0,05 (Riwindikdo, 2013 ). Maka di katakana butir soal itu valid dengan
α = 5% Validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 33 ibu hamil
primigravida trimester II cara menyusui yang benar di RB Harapan
Bunda Surakarta dengan alasan karakteristik ibu hamil primigravida
trimester II hampir sama dengan jumlah populasi yang di ambil dalam
( ) ( ) }y - y{n }x x {
y) .x ( - xy)n.(
222 2 SSS-S
SSS=
nrxy
34
penelitian ini dan hasil validitas di dapatkan dari 30 item 27 item valid
dengan rtabel (0,344). Tiga item tidak valid yaitu nomer 19,21,22 karena
hasil perhitungan di dapatkan rhitung < rtabel). Soal yang tidak valid di
keluarkan dari kuisioner.
2) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
(Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Kuesioner dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria
(0,7) (Riwidikdo, 2012).
Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir
σt2 = Varians total
Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan ibu
hamil primigravida trimester II tentang cara menyusui yang benar adalah
0,847 jadi instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel karena rhitung >
rkriteria yaitu 0,847 >0,7.
35
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu menyusui di
RB An-Nuur Surakarta kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.
Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil
pada saat itu juga oleh peneliti.
Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari
subjek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
(Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari
jawaban kuesioner tentang tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II
Primigravida cara menyusui yang benar oleh ibu hamil trimester II
Primigravida di RB An-Nuur Surakarta.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder pada penelitian ini
yaitu data ibu menyusui yang ada di RB An-Nuur Surakarta, berupa
jumlah dan data ibu hamil trimester II primigravida 117 ibu hamil.
36
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan
Menurut Notoatmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka langkah
yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan
data ada 4 yaitu :
a. Penyuntingan (Editing)
Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner
yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan
koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan
dilapangan sehingga apabila terjadi atau tidak sesuai dapat segera
dilengkapi.
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya
dilakukanpengkodean atau coding yaitu mengubah data huruf menjadi
data angka atau bilangan.
c. Memasukkan data atau processing
Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden
yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam
progam atau software.
d. Pembersihan data (cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-
37
kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan
dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data akan
dilakukan dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan
jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univariat. Analisa univariat adalah menganalisa
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup
dan kurang maka menggunakan parameter :
a. Baik : bila nilai responden (x)>mean + 1 SD
b. Cukup : bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Kurang : bila nilai responden (x)<mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata (mean)
diperoleh dengan rumus :
Keterangan :
n : jumlah responden
xi : nilai responden
38
Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap
rata - ratanya.
Keterangan :
SD : Standard deviation
xi : nilai responden
n : jumlah responden
Rumus prosentase untuk jumlah ibu menyusui menurut tingkat
pengetahuan
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah etika dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Informed Consent
∑ Ibu menurut tingkat pengetahuan
∑ Jumlah responden
Score Presentasi = X 100%
39
Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar
subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui
dampakanya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti
harus menghormati keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua
responden akan diberi lembar persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)
Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama responden pada
lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data tersebu atau hasil penelitian yang akan
disampaikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan dari
mulaimenyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan
penelitian,beserta waktu bejalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2010) Jadwal Terlampir.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di RB AN-Nuur Surakarta Ini terletak di
Surakarta yang merupakan daerah kota namun keadaan lingkungannya
lumayan bersih, keadaan jalan masih ada yang rusak. RB AN-Nuur
Surakarta adalah salah satu Rumah Bersalin yang memiliki tenaga kesehatan
yaitu 4 bidan. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan RB An-Nuur
meliputi ANC (Ante Natal Care),USG, persalinan, KB, Imunisasi Bayi ,
Pijat Bayi, KIA (Kesehatan Ibu Dan Anak) dalam memberikan pelayanan
kepada pasien RB AN-Nuur Surakarta buka 24 jam. Sarana dan prasarana
ruang di RB AN-Nuur Surakarta tardiri dari 1 ruang bersalin, ruang observasi
nifas terdiri dari tempat tidur, ruang Poli Kebidanan dan ruang tunggu.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di RB AN-Nuur Surakarta
pada 32 ibu hamil primigravida trimester II dapat diperoleh nilai mean dan
standart deviation.
41
Tabel 4.1 Hasil perhitungan Mean dan Standar Deviation
Mean Standar Deviation
Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Primigravida
Trimester II Tentang Cara
Menyusui Yang Benar Di
RB AN-Nuur Surakarta
21,66
3,78
Sumber :Data Primer Terolah (2015)
Berikut tabel distribusi frekuensi dari hasil penelitian yang
telah dilakukan :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester II tentang Cara
Menyusui Yang Benar Di RB AN-Nuur Surakarta
No Pengetahuan Responden Prosentase
1. Baik 4 12,5%
2. Cukup 22 68,8%
3. Kurang 6 18,8%
Jumlah 32 100 %
Sumber :Data Primer
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida trimester II tentang cara menyusui yang benar di RB AN-Nuur
Surakarta yaitu dalam tingkat baik sebanyak 4 ibu hamil primigravida
trimester II (12,5%), cukup sebanyak 22 ibu hamil primigravida trimester II
(71,9%), kurang sebanyak 6 ibu hamil primigravida trimester II (18,7%). Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida trimester II tentang cara menyusui yang benar di RB AN-Nuur
42
Surakarta pada kategori cukup yaitu 22 ibu hamil primigravida trimester II
(68,8%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida trimester II tentang cara menyusui yang benar di RB An-
Nuur Surakarta mayoritas pada kategori cukup yaitu 22 ibu hamil primigravida
trimester II (68,8%)
Tabel 4.3.Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
No Umur Baik Cukup Kurang
Jumlah
Presentase % N % N % N %
1. 18-19
tahun
1 3,12 8 25 1 3,12 10 31,25
2. 20-24
tahun
2 6,25 12 37,5 1 3,12 15 46,87
3. 25-28
tahun
5 15,62 1 3,12 1 3,12 7 21,87
Total 32 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas. diketahui sebanyak 10 responden (31,25%)
pada kategori umur 18-19 tahun,dan berpengetahuan baik 0 responden,
cukup 8 (25%) kurang 1 (3,12%). Pada 15 responden (46,87%) berada pada
kategori umur 20-24 tahun dan berpengetahuan baik 2 responden (6,25%)
cukup 12 responden (37,5%) kurang 1 responden (3,12%). Pada 7
responden (21,87%). Pada umur 25-28 tahun baik 5 responden (15,62%),
cukup 1 responden (3,12%), kurang 2 responden (6,25 %).
43
Tabel 4.4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan
No Kategori Pendidikan Jumlah Presentasi ( %)
1. SD 4 12,5%
2. SMP 10 31,25%
3. SMA 15 46,87%
4. PERGURUAN TINGGI 3 9,37%
Jumlah 32 100%
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 responden
(12,5%) berpendidikan SD, 10 responden (31,25%) berpendidikan
SMP,15 responden (46,87%) berpendidikan SMA dan 3 responden
(9,37%) berpendidikan Perguruan Tinggi.
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan informasi
Informasi Baik Cukup Kurang Jumlah Presentase %
N % N % N %
KIE 5 15,6 20 62,5 3 9,3 28 87,5
Media 1 3,1 2 6,2 1 3,1 4 12,5
Total 32 100
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui responden mendapatkan
informasi yang di dapatkan dari KIE sebanyak 28 (87,5%) tingkat
pengetahuan baik 5 responden (15,6%), cukup 20 ( 62,5%), kurang 3
(9,3%).yang mendapatkan informasi melalui media masa 4 (12,5%)
tingkat pengetahuan baik 1 responden (3,1%), cukup 2 responden
44
(6,2%), kurang 1 responden (3,1%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 32 ibu hamil
primigravida trimester II menunjukkan hasil tingkat pengetahuan ibu hamil
trimester II tentang cara menyusui yang benar di RB An-Nuur Surakarta
tahun 2015 terdapat 4 responden dengan pengetahuan baik (12,5%), 22
responden dengan pengetahuan cukup (68,8%), 6 responden dengan
pengetahuan kurang (18,7%).
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Pada dasarnya
pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala
perbuatan dari manusia untuk memahami suatu obyek tertentu. Pengetahuan
dapat berwujud barang-barang baik lewat indra maupun lewat akal, dapat pula
obyek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau bersangkutan
dengan masalah kejiwaan.
Menurut Notoatmodjo (2010), faktor yang mempengaruhi
pengetahuan antara lain pendidikan karena tingkat pendidikan menunjukkan
upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku
positif yang meningkat. Pengalaman yang pernah dialami seseorang akan
menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat
informal. Usia mempengaruhi proses – proses perkembangan mental
seseorang. Makin tua umur seseorang maka prosesproses perkembangan
45
mentalnya bertambah baik. Akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya
proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan
tahun. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Budaya yang ada di masyarakat
dan kondisi politik juga mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan
seseorang. Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi
dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan.
Tingkat pengetahuan dari 32 ibu hamil primigravida trimester II di RB
AN-Nuur Surakarta didapatkan 4 responden (12,5 %) berpengetahuan baik
dikarenakan ibu sudah mengerti tentang cara menyusui yang benar meliputi
teknik menyusui yang benar, tata laksana menyusui yang benar serta tanda bayi
merasa nyaman, 6 responden dengan pengetahuan kurang (18,7%)
dikarenakan ibu kurang mengetahui cara menyusui yang benar meliputi
teknik menyusui yang benar, tata laksana menyusui yang benar , tanda
bayi merasa nyaman, serta penatalaksanaan menyusui yang benar.
Mayoritas ibu hamil primigravida trimester II di RB AN-Nuur
berpengetahuan cukup (68,8%) dikarenakan kemungkinan di pengaruhi oleh
pendidikan dan pengalaman responden.
Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II tentang cara menyusui
yang benar cukup baik karena mayoritas ibu hamil primigravida di RB An
Nuur Surakarta berpendidikan tinggi yaitu SMU. Menurut Notoatmodjo
(2010), makin tinggi tingkat pendidikan seseorang. maka makin mudah
menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang di miliki.
46
Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap nilai-nilai baru yang di perkenalkan.
RB An-Nuur Surakarta terletak di wilayah perkotaan dimana
masyarakatnya lebih mudah untuk melibatkan diri dalam kegiatan social maka
wawasan social semakin banyak.Responden rata-rata tinggal di perkotaan
sehingga kemungkinan mendapatkan informasi lebih cepat. Hal ini sesuai
dengan teori pengetahuan seseorang informasi lebih baik jika berada di
perkotaan daripada di pedesaan. Di perkotaan meluasnya kesempatan untuk
melibatkan diri dalam kegiatan social maka wawasan semakin banyak,
sehingga di perkotaan mudah untuk mendapatkan informasi. Dari hasil analisa
di atas, dapat di simpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil primigravida
trimester II tentang cara menyusui yang benar di Rb An-Nuur Surakarta masih
dalam kategori cukup sama dengan penelitian yang di lakukan oleh Rina
Sulistyaningsih (2012),dari Stikes Kusuma Husada Surakarta dengan judul
“Tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar di Dusun
Lemahbang Plosokerep Karangmalang Kabupaten Sragen. Oleh karena itu
tenaga kesehatan perlu memberikan penyuluhan tentang cara menyusui yang
benar.
D. Keterbatasan
1. Kendala Penelitian Pada saat pengumpulan data sering kuisioner tidak
terisi dengan lengkap, sehingga penulis harus mengulang dengan cara
memberikan kuisioner terhadap responden kembali.
47
2. Kelemahan Penelitian
a. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan
ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga
responden tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang
tersedia.
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida
trimester II tentang cara menyusui yang benar di RB An-Nuur Surakarta yang
berjumlah 32 responden.
1. Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II pada tingkat
pengetahuan baik tentang cara menyusui yang benar di RB An-Nuur
Surakarta sebanyak 4 responden (12,5%).
2. Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II pada tingkat
pengetahuan cukup tentang cara menyusui yang benar di RB AN-
Nuur Surakarta sebanyak 22 responden (68,8%)
3. Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester II pada tingkat pengetahuan
kurang tentang cara menyusui yang benar di RB AN-Nuur Surakarta
sebanyak 6 responden (18,7%)
B. Saran
1. Bagi RB
Meningkatkan kualitas pelayanan dalam hal pemberian pendidikan
kesehatan terutama mengenai cara menyusui yang benar.
49
2. Bagi Responden
Diharapkan untuk lebih aktif untuk mengikuti penyuluhan dan lebih
banyak mencar informasi tentang cara menyusui yang benar melalui
media massa maupun media elektronik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan
penelitian dengan lebih banyak sampel dan mengembangkan variable,
kuisioner penelitian, lebih luas pembahasan materinya, menggunakan
metode dan teknik yang berbeda serta memperluas ruang lingkup peneliti.
4. Bagi Pendidikan Diharapkan lebih mengembangkan penelitian tentang
cara menyusui yang benar dan dapat di jadikan referensi dan bahan bacaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S.2010 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:
Rineka Cipta.
Ariani,P2014 Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan
Reproduksi.Yogyakarta:Nuha Medika.
Depkes RI.2009.Konselor Menyusui Bantu Tingkatkan Keberhasilan Pemberian
Asi. Avaible online :www.depkes.go.id. Diaskes tanggal 20 Oktober
2014.
Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.Jakarta :
Rineka Cipta.
Hidayat, A.A.2007.Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta :Salemba Medika.
Jannah, N.Asuhan Kebedanan Ibu Nifas. Jogjakarta :Ar –Ruzz Media.
Jannah,T.A. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Cara
Menyusui Yang Benar di Benar di BPS Ny. Nur Khuroeriyah Kendal. Karya
Tulis Ilmiah
Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, S.2012. Metode Penelitian Kesehatan.Jakarta :Rineka Cipta.
,S.
2010.Nootoatmodjo, S.2010. Metodologi Penelitian kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.
,
S.2007. Kesehatan Masyarakat :Ilmu dan Seni, Jakarta :Rineka
Cipta.
Perinasia, 2004. Manajement Laktasi Menuju Persalinan Aman dan Bayi Lahir
Sehat. Jakarta.
Prasetyawati, A,E. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium
Development Goals (MDGs), Yogyakarta : Nuha Medika.
Rachmawati dan Kuntari. 2007. ASI Ekslusif Demi Sang Anak.
http://taman firdaus.multiply.com/reviews/item/7.html. Diakses tanggal 20
Oktober 2014.
Riwidikdo, H. 2012. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi
Program dan SPSS. Yogyakarta :Pustaka Rihama
Riwidikdo,H.2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Rohima Press.
Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarwono
Prawirohardjo.
Sulistyaningsih, R. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara
Menyusui yang Benar Di Dusun Lemahbang Plosokerep
Karangmalang Kabupaten Sragen.Karya Tulis Ilmiah
Wiji,R.N.2013.ASI Dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta :Nuha Medika.