tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang...

62
TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG MENOPAUSE DI DESA PUNGSARI, KECAMATAN PLUPUH, SRAGEN TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: NUR FITRIANA SARI NIM : B09 038 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: doanh

Post on 15-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN

TENTANG MENOPAUSE DI DESA PUNGSARI,

KECAMATAN PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

NUR FITRIANA SARI

NIM : B09 038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN

TENTANG MENOPAUSE DI DESA PUNGSARI,

KECAMATAN PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

NUR FITRIANA SARI

NIM : B09 038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN

TENTANG MENOPAUSE DI DESA PUNGSARI,

KECAMATAN PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

Diajukan Oleh :

NUR FITRIANA SARI

NIM. B09 038

Telah diperiksa dan disetujui

Pada Tanggal: Juni 2012

Pembimbing

( DHENY ROHMATIKA, S.SiT )

NIK. 200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN

TENTANG MENOPAUSE DI DESA PUNGSARI,

KECAMATAN PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh :

NUR FITRIANA SARI

NIM. B09 038

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal : Juli 2012

PENGUJI I PENGUJI II

(ENI RUMIYATI, S. ST) (DHENY ROHMATIKA, S. SiT )

NIK. 200682019 NIK. 200582015

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK.200582015

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul: “Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Usia 45-50 Tahun tentang Menopause

di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini

disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada

Surakarta sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

3. Dr. Wahyu, selaku Kepala Puskesmas Plupuh II yang telah bersedia memberikan

ijin pada penulis dalam pengambilan data.

4. Bapak Sektiono, S. Sos, selaku Camat yang telah memberikan ijin kepada

penulis dalam pengambilan data.

5. Bapak Sukidi, selaku Kepala Desa Pungsari yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

v

6. Segenap responden di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen yang telah

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

7. Dosen dan staf karyawan STIKES Kusuma Husada yang telah mendukung

terselesainya Karya Tulis Ilmiah.

8. Bapak dan Ibu yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual

guna kesuksesan penulis.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

vi

MOTTO

v Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna,

melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaik-baiknya dari bagian

otaknya yang kurang sempurna (Aristoteles).

v Apa yang dihafal akan hilang, sementara apa yang ditulis akan tetap terjaga

(Penulis).

v Kejujuran merupakan kunci utama keberhasilan (Penulis).

v “Awalnya, cita-cita besar itu dipandang tidak mungkin (imposible), lalu

mungkin (probable), dan kemudian seringkali terjadi” (Christopher Reeve).

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada:

1. Allah S.W.T, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga

Karya Tulis ini dapat terselesaikan.

2. Bapak, Ibu, dan adikku yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya

yang selalu mengalir kepada penulis.

3. Keluarga cherrybelg (Mbog’e, Ijah, Yune, Bune, Ayuk, Galuh, Semi) dan

sahabatku (Mb. Novi, Ambir) yang selalu menemani dalam suka dukaku.

4. Seseorang yang memberikan inspirasi dan selalu mendoakan penulis.

5. Teman-teman seperjuangan STIKES Kusuma Husada Surakarta terutama

kelas IIIA.

6. Adek-adek kelas STIKES Kusuma Husada Surakarta.

7. Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Nur Fitriana Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 28 Desember 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Sogo RT 09, Bandung, Ngrampal, Sragen

PENDIDIKAN

1. SD Negeri XV Sragen LULUS TAHUN 2003

2. SMP Negeri 2 Sragen LULUS TAHUN 2006

3. SMA Negeri 1 Sragen LULUS TAHUN 2009

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2009/2010

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

viii

Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Nur Fitriana Sari

B09 038

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN

TENTANG MENOPAUSE DI DESA PUNGSARI,

KECAMATAN PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

xiv + 47 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi perubahan

pada fungsi tubuh baik fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut banyak

dialami wanita karena mengalami menopause. Selain perubahan fisik maupun

psikologis otomatis terjadi perubahan pada organ reproduksi wanita dan muncul

berbagai keluhan. Oleh karena itu, ada baiknya jika seorang wanita sudah

mempersiapkan diri menghadapi menopause dengan pengetahuan yang memadai.

Dari hasil studi pendahuluan melalui wawancara pada 10 orang ibu yang berusia

45-50 tahun didapatkan 6 orang berpengetahuan kurang dan 4 orang

berpengetahuan cukup tentang menopause.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang

menopause dalam tingkat baik, cukup, dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif Kuantitatif, lokasi

penelitian di Desa Pungsari Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen pada tanggal 16-19 Mei 2012. Jumlah populasi sebanyak 63 orang dan jumlah sampel sebanyak

42 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan analisa data dilakukan

dengan komputerisasi menggunakan program SPSS 16 for windows. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang

menopause pada kategori cukup sebanyak 33 responden (78,57%), kategori

kurang sebanyak 6 responden (14,29%), dan kategori baik sebanyak 3 responden

(7,14%).

Kesimpulan : Dari penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang

menopause adalah cukup yaitu sebanyak 33 responden (78,57%) kemungkinan

dikarenakan pendidikan dan pengalaman terutama dalam memperoleh informasi.

Selain itu juga dikarenakan letak tempat tinggal, dimana seseorang yang tinggal di

kota akan lebih mudah mendapatkan informasi daripada di daerah pedesaan.

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu, Menopause.

Kepustakaan : 20 literatur ( Tahun 2004 s/d 2010)

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi

CURICULUM VITAE .............................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ............................................................. 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 7

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dari Masalah yang Diteliti ........................................... 9

1. Pengetahuan ................................................................. 9

a. Pengertian Pengetahuan ............................................ 9

b. Tingkat Pengetahuan ................................................. 10

c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................. 11

d. Cara Pengukuran Tingkat Pengetahuan ..................... 12

e. Sumber-Sumber Pengetahuan ................................... 13

2. Menopause ................................................................... 14

a. Pengertian Menopause .............................................. 14

b. Fisiologi Menopause ................................................. 15

c. Klasifikasi Menopause .............................................. 16

d. Perubahan Organ Reproduksi saat Menopause .......... 16

e. Perubahan Fisik pada Wanita Menopause ................. 17

f. Perubahan Psikologi pada Wanita Menopause .......... 19

g. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Menopause ........ 20

h. Gangguan pada Masa Menopause ............................. 22

i. Penatalaksanaan Menopause ..................................... 24

B. Kerangka Teori ................................................................... 27

C. Kerangka Konsep ................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 29

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

xi

C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel ............ 29

D. Instrumen Penelitian ........................................................... 31

E. Tehnik Pengumpulan Data .................................................. 35

F. Variabel Penelitian .............................................................. 36

G. Definisi Operasional ........................................................... 36

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................. 37

I. Etika Penelitian ................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ................................................................. 40

B. Hasil Penelitian .................................................................... 41

C. Pembahasan ......................................................................... 43

D. Keterbatasan ........................................................................ 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 46

B. Saran .................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner ................................................................ 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 36

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ........................................................ 41

Tabel 4.2 Pengetahuan Ibu-Ibu Usia 45-50 Tahun tentang Menopause ..... 42

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................... 27

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................. 28

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal dari Bappeda

Lampiran 4. Balasan Pengambilan Data Awal dari Kecamatan

Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan

Lampiran 8. Surat Balasan Ijin Penelitian dari Kelurahan

Lampiran 9. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 10. Lembar Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 11. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Lampiran 12. Kuesioner Penelitian dan Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 13. Hasil Penelitian

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan peningkatan usia, banyak terjadi proses perkembangan

dan pertumbuhan pada manusia. Namun pada suatu saat perkembangan

dan pertumbuhan itu akan terhenti pada suatu tahapan, sehingga

berikutnya akan terjadi banyak perubahan yang terjadi pada fungsi tubuh

manusia. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena

pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis.

Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses

menua terjadi fase menopause yaitu haid terakhir pada wanita

(Proverawati, 2010).

Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya

suatu reaksi. Pada masa menopause reaksi nyata adalah berkurangnya

hormon estrogen. Meskipun perubahan terjadi pada hormon progesteron,

tetapi yang berpengaruh langsung adalah hormon estrogen

(Sibagariang, 2010).

Gejala psikologis yang dialami wanita menjelang menopause meliputi

mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood) tidak menentu,

sering lupa, dan susah berkonsentrasi (Spencer & Brown, 2007). Gejala

fisik yang timbul pada masa menopause adalah semburan rasa panas (hot

flushes), keringat pada malam hari, kelelahan, insomnia, keriput, sakit

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

2

kepala, palpitasi (denyut jantung cepat dan tidak teratur),

ketidaknyamanan dalam buang air kecil dan ketidakmampuan untuk

mengendalikan buang air kecil (Spencer & Brown, 2007).

Akibat tidak haid lagi, otomatis terjadi perubahan pada organ

reproduksi wanita dan muncul berbagai keluhan fisik maupun psikologis.

Oleh karena itu, ada baiknya jika seorang wanita sudah mempersiapkan

diri menghadapi menopause dengan pengetahuan yang memadai.

Menopause tidak bisa dihindari, namun resiko timbulnya keluhan bisa

menurun jika mempersiapkan diri secara fisik maupun psikis, sejak jauh-

jauh hari. Kalau kemudian keluhan masih tetap ada, dengan persiapan diri

yang lebih baik lagi. Artinya, segala perubahan yang akan terjadi atau

dialami dapat lebih diterima dengan bijaksana. Dengan demikian masa

menopause dapat dijalani dengan lebih baik, secara fisik maupun psikis

sehingga setiap wanita dapat menjalani hari-harinya dengan kualitas hidup

yang lebih baik (Kasdu, 2004).

Pada tahun 2003, jumlah wanita di dunia yang memasuki masa

menopause mencapai 1,2 milyar orang. Data dari Badan Pusat Statistik

(BPS) dengan proyeksi penduduk pada tahun 2008 bahwa 5.320.000

wanita Indonesia memasuki masa menopause setiap tahunnya, 68 %

menderita gejala klimakterik dan hanya 62 % dari penderita yang

menghiraukan gejala tersebut. Sementara setiap tahunnya, sekitar 25 juta

wanita di seluruh dunia diperkirakan mengalami menopause. Jumlah

wanita usia 50 tahun ke atas diperkirakan meningkat dari 500 juta pada

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

3

saat ini menjadi lebih dari 1 miliar pada tahun 2030. Menurut data World

Health Organization (WHO), pada tahun 2025 jumlah wanita yang berusia

tua diperkirakan akan melonjak dari 107 juta ke 373 juta (Supari, 2005).

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 jumlah perempuan berusia

diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total

penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat

menjadi 30,3 juta atau 11,5% dari total penduduk. Jawa Tengah yang

jumlah penduduknya mencapai 35 juta, sekitar 60% nya adalah perempuan

artinya jumlah wanita menopause di Jawa Tengah sekitar 1,5 juta orang

(Supari, 2005).

Berdasarkan data laporan Desa Pungsari pada bulan Januari 2012,

jumlah penduduk wanita di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Kabupaten

Sragen sebanyak 1.201 orang. Dari jumlah tersebut diperoleh data

penduduk wanita yang berusia 1-5 tahun sebanyak 68 orang, usia 6-11

tahun sebanyak 125 orang, usia 12-21 tahun sebanyak 218 orang, usia 22-

45 tahun sebanyak 493 orang, usia 45-50 tahun sebanyak 63 orang, dan

usia >50 tahun sebanyak 297 orang.

Dari hasil studi pendahuluan melalui wawancara pada 10 orang ibu

yang berusia 45-50 tahun di Desa Pungsari didapatkan hasil 6 orang

berpengetahuan kurang tentang menopause dan 4 orang berpengetahuan

cukup tentang menopause.

Dari uraian tersebut, masih banyak ibu-ibu yang belum memahami

tentang menopause dan sekarang ini kebanyakan hanya remaja yang

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

4

menjadi pusat perhatian tenaga kesehatan. Dalam hal ini, peneliti ingin

wanita menopause juga diperhatikan dan diberikan pelayanan kesehatan

yang optimal. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

mempelajari “Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Usia 45-50 Tahun tentang

Menopause di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen”.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu-

ibu usia 45-50 tahun tentang menopause di Desa Pungsari, Kecamatan

Plupuh, Sragen?”

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia 45-50 tahun tentang

menopause di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang

menopause dalam tingkat baik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang

menopause dalam tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang

menopause dalam tingkat kurang.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

5

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang

bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam

bidang maternitas.

2. Bagi diri sendiri

Mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat selama pendidikan.

3. Bagi Institusi

a. Bagi Puskesmas

Menambah wawasan bagi tenaga kesehatan mengenai pengetahuan

ibu tentang menopause.

b. Bagi STIKES Kusuma Husada Surakarta

Memberikan masukan secara konseptual sesuai hasil penelitian dan

pengembangan ilmu pada mata kuliah kebidanan tentang

menopause.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yaitu:

1. Marthaningrum (2007), dalam penelitiannya yang berjudul “Tingkat

Pengetahuan Tentang Menopause pada Wanita Usia Menopause di

Kalidoro, Pati”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif

dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah

wanita usia menopause, teknik pengambilan sampel yaitu

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

6

menggunakan teknik purposive sampling, dan instrumen yang

digunakan adalah kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu tingkat

pengetahuan responden tentang menopause yaitu sebanyak 29

responden (80,85%) dikategorikan baik, 9 reponden (19,15%)

dikategorikan cukup baik, dan 0% dikategorikan kurang.

2. Roro Sulindah Pujiati (2008), dalam penelitiannya yang berjudul

“Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause pada Ibu Usia 40-45 Tahun

di Desa Blungun, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora”. Metode

penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan cross

sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu usia 40-45 tahun,

teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah simple

random sampling, dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Hasil yang diperoleh 50% belum paham tentang

menopause beserta tanda dan gejalanya.

3. Widya Nita Suprabawati (2009), dalam penelitiannya yang berjudul

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Seksual pada Wanita Menopause

dengan Penurunan Keinginan Berhubungan Seksual pada Wanita

Menopause di Kelurahan Kayumas, Jatinom, Klaten”. Metode

penelitian dilakukan dengan observasional analitik dengan pendekatan

cross sectional. Hasil yang diperoleh yaitu ada hubungan positif antara

pengetahuan seksual dengan penurunan keinginan berhubungan

seksual pada wanita menopause di Kelurahan Kayumas, Jatinom,

Klaten.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

7

Persamaan penelitian yang dilakukan sekarang dengan penelitian yang

dahulu adalah menggunakan instrumen penelitian yang sama yaitu

menggunakan kuesioner. Sedangkan perbedaannya adalah jenis penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, jumlah sampel dan teknik pengambilan

sampel yang digunakan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang karya tulis secara

singkat yang meliputi latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tentang teori dari masalah yang diteliti

antara lain pengetahuan dan menopause, kerangka teori

penelitian, dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel serta

teknik pengambilan sampel penelitian, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data penelitian, variabel penelitian,

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

8

definisi operasional penelitian, metode pengolahan dan

analisa data penelitian, dan etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pembahasan atas hasil penelitian

yang dilakukan dalam rangka menjawab pokok

permasalahan dengan menganalisa data yang telah

diperoleh.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang terdiri dari dua sub

bab yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan dirumuskan

untuk menjawab tujuan penelitian dan inti dari pembahasan

sedangkan saran merupakan cara pemecahan masalah yang

realistis operasional artinya saran tersebut dapat diterima

dan dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar

menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa

alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang

ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.

Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya

untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah

dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang

mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan

pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut

(Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan

kepercayaan (beliefs), takhyul (superstitions), dan penerangan-

penerangan yang keliru (misinformations) (Soekanto, 2007).

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

10

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda-beda.

Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan antara

lain:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek

yang diketahui tersebut.

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan apabila seseorang yang telah memahami

objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan

prinsip yang telah diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

memisahkan, dan mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai

pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

11

membedakan atau mengelompokkan, membuat diagram

terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang logis

dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan

kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek

tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya atau norma-norma

yang berlaku di masyarakat.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan menurut

Notoatmojo (2010), antara lain:

1) Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-

hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru

tersebut.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

12

2) Pengalaman

Di sini dikaitkan dengan umur dan pendidikan individu,

maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalaman

akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka

pengalaman akan semakin banyak.

3) Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikana,

ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggi, sehingga tingkat

pengetahuan akan tinggi juga.

4) Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira

sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut.

d. Cara Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2007), menentukan tingkat pengetahuan

berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dan nilainya

berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut:

1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD < x < mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

13

e. Sumber-Sumber Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), beberapa sumber pengetahuan

antara lain sebagai berikut:

1) Kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan tersebut berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal, pemuka agama,

pemegang pemerintahan dan sebagainya. Pengetahuan tersebut

diperoleh berdasarkan pemegang otoritas, yakni orang yang

mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas

pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu

pengetahuan atau ilmuwan.

Para pemegang otoritas pada prinsipnya mempunyai

mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan

sehingga orang lain menerima pendapat yang dikemukakan

tanpa terlebih dulu membuktikan kebenarannya, baik

berdasarkan fakta empiris ataupun penalaran sendiri. Hal ini

disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut

menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah benar.

2) Pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman dapat

digunakan sebagai sumber pengetahuan yaitu dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

14

3) Akal sehat

Sebelum ilmu pendidikan berkembang, para orang tua

zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya,

maka menggunakan cara hukuman fisik seperti menjewer

telinga. Cara ini sekarang berkembang menjadi kebenaran,

bahwa hukuman adalah metode (meskipun bukan yang paling

baik) bagi pendidikan anak.

4) Intuisi

Kebenaran secara intuitif diperoleh secara cepat melalui

proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar

dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang

rasional dan sistematis karena hanya berdasarkan intuisi atau

suara hati atau bisikan hati saja.

2. Menopause

a. Pengertian

Menopause berasal dari sebuah kata “Men” dan “Pauseis” adalah

kata Yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan

berhentinya haid ( HK. Joseph, 2010).

Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary mendefinisikan

menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang

biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun (Kasdu, 2004).

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

15

Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir

(Prawirohardjo, 2007).

Menopause adalah periode menstruasi terakhir yang akan dialami

oleh wanita ketika hormon-hormon yang mengontrol siklus

menstruasi berada dalam kadar yang sangat rendah sehingga

menstruasi tidak mungkin terjadi lagi (Spencer, Brown, 2007).

b. Fisiologi Menopause

Menopause terjadi ketika ovarium tidak mampu lagi merespon

sinyal-sinyal hormonal yang dikirimkan dari otak (FSH dan LH).

Sinyal-sinyal ini berusaha memicu ovarium untuk memproduksi

estrogen dan progesteron serta tetap menjaga kelangsungan siklus

menstruasi, tetapi ovarium tidak mampu lagi memberikan respon

yang diharapkan dikarenakan sebagai akibat bertambahnya usia

(kegagalan ovarium primer) dan sebagai akibat masalah kesehatan

lain atau akibat pengobatan masalah kesehatan tersebut (kegagalan

ovarium sekunder) (Spencer, Brown, 2007).

Menurunnya hormon estrogen akan mempengaruhi langsung

kondisi fisik tubuh, organ reproduksi, dan psikis (Kasdu, 2004).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

16

c. Klasifikasi Menopause

Menurut Sibagariang (2010), menopause diklasifikasikan

menjadi 2 yaitu:

1) Menopause Dini

Menopause yang terjadi sebelum umur 40 tahun. Menopause

dini terjadi jika seorang wanita mengalami tindakan

histerektomi.

2) Menopause Terlambat

Menopause yang terjadi apabila seorang wanita masih mendapat

haid umur 55 tahun. Menopause terlambat membawa

konsekuensi meningkatkan resiko kanker rahim dan payudara.

d. Perubahan Organ Reproduksi Pada Wanita Menopause

Perubahan organ reproduksi menjelang menopause menurut

(Kasdu, 2004) antara lain:

1) Uterus (rahim)

Rahim mengalami atropi (keadaan kemunduran jaringan),

menyusut, dan menipis. otot rahim menjadi sedikit dan lebih

banyak mengandung jaringan fibrotik (sifat berserabut secara

berlebihan).

2) Tuba Falopii (saluran telur)

Lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis dan mengerut,

Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur menghilang.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

17

3) Ovarium

Indung telur mengecil dan permukaannya menjadi keriput

karena produksi ovarium menurun sampai akhirnya tidak

berproduksi lagi.

4) Serviks

Serviks juga mengalami pengerutan dan memendek.

5) Vagina

Dinding vagina menipis menyebabkan hilangnya lipatan

vagina, berkurangnya pembuluh darah, penurunan elastisitas, dan

sekret vagina menjadi encer.

6) Vulva

Jaringan dan kulitnya menipis, pembuluh darah berkurang,

sehingga menyebabkan pengerutan lipatan vulva. Terjadi rasa

gatal dan juga hilangnya sekret kulit serta mengerutnya lubang

kemaluan. Semua keadaan ini mempengaruhi munculnya nyeri

saat senggama.

e. Perubahan Fisik pada Wanita Menopause

Menurut Kasdu (2004), akibat perubahan organ reproduksi

maupun hormon tubuh pada saat menopause, ada keluhan yang

timbul dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut:

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

18

1) Hot flushes (perasaan panas)

Rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas

(leher dan dada) disertai keringat yang berlebihan. Biasanya

terjadi pada malam hari yang mengakibatkan sulit tidur. Hot

flushes dialami oleh sekitar 75% wanita menopause.

2) Keringat berlebihan

Pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon yang

mengatur termostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Suhu

udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi panas

dan tubuh mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.

3) Vagina kering

Terjadi karena penipisan jaringan pada dinding vagina

sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa timbul nyeri.

4) Tidak dapat menahan air kencing

Estrogen yang menurun mengakibatkan inkontinensia urin

(tidak dapat mengendalikan fungsi kandung kemih) dan

menyebabkan gangguan penutupan uretra dan perubahan pola

aliran urin menjadi abnormal sehingga mudah terjadi infeksi

pada saluran kencing bagian bawah.

5) Hilangnya jaringan penunjang

Estrogen mempengaruhi adanya jaringan kolagen. Hilangnya

kolagen menyebabkan kulit kering dan keriput, rambut

bercabang dan rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah,

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

19

sariawan, kuku rusak, dan timbul rasa sakit dan ngilu pada

persendian.

6) Penambahan berat badan

Saat wanita menginjak 40 tahun, biasanya tubuh mudah

gemuk, tetapi sulit menurunkan berat badan. Hal ini karena

penurunan estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar

metabolisme lemak. Selain itu, kulit menjadi kendor sehingga

mudah menjadi tempat simpanan lemak.

7) Gangguan mata

Kurang dan hilangnya estrogen mempengaruhi produksi

kelenjar air mata sehingga mata terasa kering dan gatal.

8) Nyeri tulang dan sendi

Pada wanita menopause, tulang akan mudah keropos.

f. Perubahan Psikologi pada Wanita Menopause

Selain fisik, perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas

hidup seorang wanita dalam menjalani masa menopause. Hal

tersebut tergantung masing-masing individu (HK. Joseph, 2010).

Ada yang beranggapan bahwa kondisi ini sebagai bagian dari

siklus kehidupannya dan mereka tidak akan direpotkan dengan haid

yang datang rutin setiap bulan sehingga tidak mengganggu aktivitas.

Alasan lain adalah penghentian pemakaian kontrasepsi untuk

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

20

mencegah kehamilan yang sudah mereka jalankan selama bertahun-

tahun (Kasdu, 2004).

Sebaliknya, ada beberapa wanita yang memasuki masa

menopause dengan penuh kecemasan dikarenakan tidak mendapat

informasi yang benar sehingga yang dibayangkan adalah efek negatif

(Kasdu, 2004).

Selalu berfikir positif dan dukungan dari orang-orang sekitarnya,

khususnya suami sebagai pasangan hidup akan menumbuhkan

bahwa kehadirannya masih sangat diperlukan dalam menghadapi

hidup (Kasdu, 2004).

g. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Gejala-Gejala Menopause

Banyak faktor yang mempengaruhi menopause antara lain :

1) Usia pertama haid (Menarch)

Makin dini menarch terjadi, makin lambat menopause timbul

dan sebaliknya, makin lambat menarch terjadi, makin cepat

menopause timbul (Prawirohardjo, 2007).

2) Paritas

Semakin sering melahirkan maka semakin tua atau semakin

lama mereka memasuki menopause (Sibagariang, 2010).

3) Faktor psikis

Perubahan psikis juga mempengaruhi kualitas hidup seorang

wanita. Termasuk pengetahuannya tentang menopause.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

21

Pengetahuan yang cukup akan membantu mereka memahami dan

mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan baik

(Sibagariang, 2010).

4) Perokok berat dan minum alkohol

Ada dugaan bahwa wanita perokok dan peminum alkohol

akan lebih cepat memasuki masa menopause (Varney. H, 2007).

5) Nutrisi

Wanita yang kesehatan dan asupan nutrisinya baik cenderung

akan lebih lambat memasuki masa menopause

(Sibagariang, 2010)

6) Pemakaian alat kontrasepsi

Pemakaian alat kontrasepsi hormonal akan menekan fungsi

indung telur untuk tidak memproduksi sel telur sehingga akan

lebih lama memasuki masa menopause (Sibagariang, 2010).

7) Sosial ekonomi

Apabila faktor ekonomi cukup baik akan mengurangi beban

fisiologis dan psikologis (Kasdu, 2004).

8) Budaya dan lingkungan

Wanita di perkotaan lebih bisa mengenali dan memahami

gejala-gejala menopause dibandingkan wanita di pedesaan

karena masyarakat desa masih menganggap tabu masalah

menopause untuk dibicarakan (Kasdu, 2004).

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

22

h. Gangguan yang Terjadi Pada Masa Menopause

Menurut Kasdu (2004), beberapa penyakit yang timbul pada

masa menopause antara lain:

1) Osteoporosis

Pada masa menopause, produksi estrogen menurun

menyebabkan tulang mudah keropos. Selain estrogen,

osteoporosis juga karena kurang kalsium.

Tatalaksana dari osteoporosis adalah perubahan gaya hidup

termasuk berhenti merokok, berhenti minum alkohol, olahraga

teratur, dan mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang dengan

kalsium dan vitamin D yang adekuat.

2) Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Pada wanita muda, kadar HDL (Hight Density Lipoprotein)

lebih tinggi daripada wanita tua. Setelah menopause, LDL (Low

Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat meningkat sehingga

resiko terkena PJK meningkat.

Untuk mengurangi resiko PJK adalah dengan mengendalikan

peningkatan berat badan, tidak merokok, tidak minum alkohol,

olah raga, pola makan sehat, keseimbangan stress, memeriksakan

diri sedini mungkin agar segera terdeteksi gangguan yang timbul.

3) Kanker

Suatu keadaan pertumbuhan jaringan tubuh yang abnormal.

Salah satu pemeriksaan dalam hal ini adalah pap smear secara

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

23

rutin satu tahun sekali. Tes ini dapat mendeteksi adanya kanker

pada mulut rahim. Selain itu tes mammografi untuk mendeteksi

kanker payudara. Beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi

kanker payudara maupun kanker pada organ reproduksi juga bisa

dilakukan dengan USG (Ultrasonografi). Kini, dengan

pemeriksaan darah juga dapat melacak kemungkinan adanya sel

ganas dalam tubuh. Yang penting, segera memeriksakan ke

dokter setiap mencurigai adanya benjolan dalam tubuh atau

gejala seperti keputihan yang banyak, berbau, dan berwarna.

4) Darah Tinggi

Hipertensi kerapkali tidak terlihat gejalanya. Meskipun

demikian, biasanya penderita merasakan tanda-tanda seperti

pusing, napas pendek, kaki dan tangan kesemutan, pandangan

kabur, sakit kepala yang luar biasa.

Penyebabnya belum diketahui, tetapi ada hubungannya

dengan faktor keturunan, kegemukan, merokok, dan konsumsi

garam yang berlebih.

5) Demensia Tipe Alzheimer

Pada keadaan ini terjadi proses degeneratif sel neuron hampir

di seluruh bagian otak, terutama di daerah yang berkaitan dengan

fungsi ingatan. Demensia tipe alzheimer merupakan kelainan

yang berat dan berlangsung lama.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

24

6) Gairah Seksual Menurun

Akibat kekurangan estrogen, vagina menjadi kering sehingga

mudah cedera waktu senggama. Keadaan ini membuat rasa nyeri

pada wanita. Selain menyisakan beban fisik, juga mempengaruhi

psikis wanita ketika akan melakukan hubungan seksual.

7) Berat Badan Meningkat

Pada usia ini biasanya aktivitas tubuh berkurang, daya elastis

kulit juga menurun sehingga memudahkan lemak disimpan

dalam tubuh.

8) Perubahan Kulit

Estrogen yang menurun dan akhirnya berhenti

mempengaruhi produksi lemak di permukaan kulit. Padahal

lemak ini berfungsi agar kulit tetap segar, berminyak, dan tidak

kering. Keterlambatan distribusi pigmen melanin serta sel

pembuat pigmen menurun akan menimbulkan bercak-bercak

yang tidak merata pada kulit.

i. Penatalaksanaan Menopause

1) Terapi Sulih Homon (TSH)

Tujuan pemberian TSH adalah untuk mengganti hormon

yang ada pada keadaan normal untuk mempertahankan kesehatan

wanita yang bertambah tua. Dengan TSH, kualitas hidup wanita

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

25

dapat ditingkatkan sehingga wanita akan hidup nyaman secara

fisiologis maupun psikologis (Kasdu, 2004).

Cara pemberiannya dimulai setelah 1 tahun tidak haid. TSH

umumnya diberikan bertahun-tahun, bahkan hingga 10-20 tahun.

TSH dikonsumsi setiap hari dan tidak boleh berhenti sampai

beberapa bulan. Selama pemberian, biasanya jenisnya

dikombinasikan untuk mengurangi efek samping keluhan

maupun penyakit. Biasanya akan diberikan TSH estrogen pada

siklus pertama (Kasdu, 2004).

TSH yang paling sering digunakan adalah TSH estrogen dan

progesteron alamiah berupa tablet yang dikonsumsi setiap hari.

Ada juga berupa koyok yang ditempelkan di pantat 2 kali

seminggu (Kasdu, 2004).

2) Olahraga

Olahraga akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan

seseorang. Di masa menopause akan menguatkan tulang,

mencegah dari penyakit, menstabilkan berat badan, dan

mengurangi stress (Kasdu, 2004).

3) Nutrisi

Mengkonsumsi gizi seimbang dengan cara mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan dan

bermanfaat bagi tubuh antara lain: karbohidrat, kurangi konsumsi

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

26

protein dan lemak, memperbanyak vitamin dan mineral, serat

dan air (Manuaba, 2009).

4) Gaya Hidup

Gaya hidup menentukan kesehatan di masa akan datang.

Mungkin tidak akan memberikan dampak langsung sekarang,

tetapi beberapa tahun kemudian, bahkan mungkin puluhan tahun

kemudian (Kasdu, 2004).

5) Pemeriksaan Kesehatan

Sakit atau tidak sebaiknya wanita di masa menopause tetap

melaksanakan deteksi dini terhadap berbagai hal kemungkinan

menderita penyakit tertentu (Kasdu, 2004).

6) Meningkatkan Kehidupan Religi

Kembalikan lagi pada kita sebagai makhluk Allah Yang

Maha Besar. Dengan cara ini, apapun yang terjadi dapat diterima

dengan lapang hati, baik sesuatu yang menyenangkan atau tidak

karena hal itu adalah bagian dari kehidupan yang memang harus

dijalani. Oleh karena itu, harus diupayakan tubuh tetap sehat,

bugar, hati senang, dan pikiran tenang dengan kepercayaan

bahwa semua dilakukan untuk menunjang kesehatan. Dengan

demikian, menjalani masa-masa menopause akan lebih nikmat,

apabila secara fisik sehat, psikis puas, dan batin tenang

(Kasdu, 2004).

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

27

B. KERANGKA TEORI

Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmojo (2010)

Faktor - faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Sosial Ekonomi

4. Budaya

Pengetahuan

Menopause :

1. Pengertian Menopause

2. Fisiologi Menopause

3. Klasifikasi Menopause

4. Perubahan Organ Reproduksi

5. Perubahan Fisik

6. Perubahan Psikologi

7. Faktor yang Berpengaruh

terhadap Gejala Menopause

8. Gangguan yang terjadi pada

Masa Menopause

9. Penatalaksanaan Menopause

Sumber Pengetahuan

1. Kekuasaan atau otoritas

2. Pengalaman pribadi

3. Akal sehat

4. Intuisi

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

28

C. KERANGKA KONSEP

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Cukup

Kurang

Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu

Usia 45-50 Tahun tentang

Menopause

Faktor - faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Sosial Ekonomi

4. Budaya

Baik

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian yang

dilakukan ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif, artinya penelitian

diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di

dalam suatu komunitas atau masyarakat berdasarkan pengukuran

(Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan rencana tentang tempat dan

jadwal yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan

penelitiannya (Hidayat, 2010).

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh,

Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 - 19 Mei 2012.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006).

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

30

Populasi yang diteliti adalah semua ibu usia 45-50 tahun yang

bertempat tinggal di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen

sejumlah 63 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006).

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti mengambil sampel dari

ibu-ibu yang berusia 45-50 tahun di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh,

Sragen secara keseluruhan yaitu sebanyak 63 orang, akan tetapi yang

memenuhi kriteria sebanyak 42 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai

contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya

(Arikunto, 2006).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan

bila jumlah populasi relatif kecil (Sugiyono, 2010).

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya,

maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria

inklusi, maupun kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau

ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

31

diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri-ciri

anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2010).

a) Kriteria inklusi

(1) Ibu-ibu yang bertempat tinggal di Desa Pungsari, Kecamatan

Plupuh, Sragen

(2) Ibu-ibu yang berusia 45-50 tahun

(3) Sehat jasmani dan rohani

(4) Dapat membaca dan menulis

(5) Ibu-ibu usia 45-50 tahun yang bersedia menjadi responden

b) Kriteria eksklusi

(1) Tidak bersedia menjadi responden.

(2) Tidak bisa membaca dan menulis

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen pada penelitian yang dilakukan ini berupa

kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah

matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan

memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Pertanyaan yang diberikan kepada responden adalah mengenai

pengetahuan tentang masa menopause. Peneliti membagikan kuesioner

kepada responden berjumlah 27 pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

32

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

jawaban sesuai dengan keyakinannya. Jawaban yang tersedia dalam

kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Jawaban benar

dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan

negatif (unfavorable) mendapatkan nilai 1. Jawaban yang salah dengan

pernyataan positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif

(unfavorable) mendapatkan nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan

memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan tentang Menopause

No Aspek No. Kuesioner Jumlah

1 Pengertian menopause 1, 2, 3 3

2 Fisiologi menopause 4 1 3 Klasifikasi menopause 5 1

4 Perubahan organ reproduksi 6, 7, 8, 9 4

5 Perubahan fisik wanita

menopause

10, 11, 12, 13, 14 5

6 Perubahan psikologi menopause 15, 16, 17, 18 4 7 Faktor yang berpengaruh

terhadap gejala menopause

19, 20 2

8 Gangguan yang terjadi pada

masa menopause

21, 22, 23, 24, 25 5

9 Penatalaksanaan menopause 26, 27, 28, 29, 30 5

Jumlah Total Soal 30

Agar instrumen “valid” dan “reliable” maka sebelum digunakan perlu

di uji coba terlebih dahulu. Uji coba minimal dilakukan terhadap 30 orang

(Riwidikdo, 2007).

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010).

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

33

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006).

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut

mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan

uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan

skors total kuesioner tersebut. Apabila kuesioner tersebut telah

memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada

di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur

(Notoatmodjo, 2010).

Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Rumus korelasi

yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh person yaitu

rumus korelasi product moment sebagai berikut dan menggunakan

olah data SPSS versi 16:

Keterangan:

N = jumlah responden

rxy = koefisien korelasi product moment

x = skor pertanyaan

y = skor total

xy = skor pertanyaan dikalikan skor total

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

34

Setelah dilakukan uji validitas di Desa Jembangan, Plupuh, Sragen

untuk 30 soal didapatkan 3 nilai yang lebih kecil dari r tabel yaitu nomor 9,

16 dan 26, dimana nilai ketiga nomor tersebut adalah (0,191), (0,173) dan

(0,287). Menurut Riwidikdo (2007), nilai r tabel pada a 5% dengan n= 30,

maka diketahui r tabel= 0, 361.

Uji coba validitas untuk nomor 9, 16 dan 26 didapatkan r hitung < r tabel

artinya bahwa 3 soal tersebut tidak valid sehingga soal tersebut

dihilangkan dari kuesioner.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

(Notoatmodjo, 2010).

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan cara mencoba

instrumen satu kali saja, analisa data yang digunakan adalah

Spearman-Brown dan menggunakan system olah data SPSS Versi 16

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

r1/2 1/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua

belahan instrumen

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai reliabilitas seluruh

instrumennya > 0,707 (Hidayat, 2010).

)1(

2

2121

2121

11

rr

rx

+=

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

35

Setelah dilakukan uji reliabilitas di Desa Jembangan Plupuh Sragen

didapatkan angka reliabel sebesar 0,935 sehingga instrumen dikatakan

reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah pencatatan peneliti baik yang berupa fakta ataupun angka

(Arikunto, 2006). Data berdasarkan cara memperolehnya dibagi menjadi 2

yaitu data primer dan sekunder (Riwidikdo, 2007).

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari

subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

(Riwidikdo, 2007).

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya dan

diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui

pengisian kuesioner oleh responden.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di dapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2007). Cara mendapat data sekunder ini

adalah studi dokumentasi. Studi dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,

dan surat kabar (Arikunto, 2006).

Data sekunder diperoleh dari kecamatan yang berupa data ibu-ibu

usia 45-50 tahun di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

36

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau di dapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu

pengetahuan tentang menopause.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Skala

Ukur

Hasil

Tingkat

pengetahuan

ibu-ibu usia

45-50 tahun

tentang

menopause

Kemampuan/peng

etahuan yang

dimiliki ibu-ibu

usia 45-50 tahun

tentang

menopause.

Ordinal a) Baik, bila nilai responden yang diperoleh

(x) > mean + 1 SD

b) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤

mean + 1 SD

c) Kurang, bila nilai responden yang

diperoleh (x) < mean – 1 SD

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

37

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut

Notoatmodjo (2010), terdiri dari:

a) Editing (penyuntingan data)

Angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner

perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada

data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin

dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan.

b) Coding sheet (membuat lembaran kode)

Lembaran kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual.

c) Entry Data (memasukkan data)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai

dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d) Tabulating (tabulasi)

Kegiatan membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

Pengolahan data dengan menggunakan program komputer SPSS.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam pengolahan hasil data ini

menggunakan analisis univariat, yaitu menganalisis variabel yang ada

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

38

secara diskriptif dengan menghitung distribusi dan presentasi dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2007), menentukan tingkat pengetahuan

berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dan nilainya

berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut :

a) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

b) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

I. Etika Penelitian

Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang dilakukan orang

atau pengetahuan tentang adat kebiasaan orang (Notoatmodjo, 2010).

Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut

ini (Hidayat, 2010):

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed

consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang

harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi

pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan,

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

39

komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi,

manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Lokasi penelitian ini adalah Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh,

Kabupaten Sragen dengan luas wilayah 251.4450 Ha. Batas wilayah Desa

Pungsari, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Manyarejo, sebelah

timur berbatasan dengan Desa Jabung, sebelah selatan berbatasan dengan

Desa Jembangan, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Bukuran,

Kecamatan Kalijambe.

Jarak Desa Pungsari dari pusat pemerintahan kecamatan yaitu 4 km

dan jarak dari pusat pemerintahan ibu kota kabupaten kota madya dati II

yaitu 23 km.

Desa Pungsari tidak jauh dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas.

Puskesmas terletak di tengah-tengah desa yang memberikan pelayanan

kepada masyarakat dengan baik. Selain puskesmas, terdapat pula 1 unit

PKD yang terletak bersebelahan dengan kantor kepala desa Pungsari.

Jumlah penduduk di Desa Pungsari sebanyak 2.424 orang, yang terdiri

dari 1.201 perempuan dan 1. 223 laki-laki. Perempuan yang mempunyai

umur 45-50 tahun sebanyak 63 orang. Akan tetapi yang memenuhi kriteria

sebanyak 42 orang.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

41

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisa data didapatkan nilai mean 18,81 dan nilai

standar deviasi 3,821.

Dengan menggunakan rumus mean dan standar deviasi dapat diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan Ibu-Ibu Usia 45-50

Tahun tentang Menopause

18,81 3,82

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, maka digunakan

perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

: (x) > 18,81 + (1 × 3,821)

: (x) > 22,631

n

Xi

x

n

i

∑== 1

42

790=x

81,18=x

( )

1

1

2

2

=∑

∑=

n

n

xXi

S

n

i

142

42

100.642458.15

−=S

458.152 =x

( ) ( )2

2790=∑ x

100.624=

82,3=S

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

42

Cukup : Bila nilai responden mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

: 18,81 – (1 × 3,821) ≤ x ≤18,81 + (1 × 3,821)

:14,989 ≤ x ≤ 22,631

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD

: (x) < 18,81 – (1 × 3,821)

: (x) < 14,989

Sehingga pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang menopause dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu-Ibu Usia 45-50 Tahun tentang

Menopause

No. Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Baik 3 7,14 2 Cukup 33 78,57

3 Kurang 6 14,29

Jumlah 42 100

Sumber : Data Primer (2012)

Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45-50

tahun tentang menopause pada kategori baik sebanyak 3 responden

(7,14%), kategori cukup sebanyak 33 responden (78,57%), dan kategori

kurang sebanyak 6 responden (14,29%). Jadi tingkat pengetahuan ibu-ibu

usia 45-50 tahun tentang menopause yang paling banyak pada kategori

cukup.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

43

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 42 responden menunjukkan

bahwa tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang menopause

pada kategori baik sebanyak 3 responden (7,14%), kategori cukup

sebanyak 33 responden (78,57%), dan kategori kurang sebanyak 6

responden (14,29%).

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah berbagai gejala

yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.

Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk

mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau

dirasakan sebelumnya.

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu sosial ekonomi, budaya, pendidikan, dan pengalaman.

Apabila status ekonomi baik, tingkat pendidikan akan tinggi, diiringi oleh

peningkatan pengetahuan. Budaya berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring dan disesuaikan

dengan budaya yang ada serta agama yang dianut, pendidikan yang tinggi

akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan

diri dengan hal baru tersebut. Pengalaman berkaitan dengan umur dan

pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas

dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah.

Masa menopause merupakan haid terakhir atau saat terjadinya haid

terakhir (Prawirohardjo, 2007). Menurut Kasdu (2004), gejala fisik yang

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

44

timbul pada masa menopause adalah semburan rasa panas (hot flushes),

keringat pada malam hari, vagina kering, penambahan berat badan, nyeri

tulang dan sendi, keriput, ketidaknyamanan dalam buang air kecil dan

ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kecil.

Sedangkan menurut Spencer & Brown (2007), gejala psikologis yang

dialami wanita menjelang menopause meliputi mudah tersinggung,

depresi, cemas, suasana hati (mood) tidak menentu, sering lupa, dan susah

berkonsentrasi.

Dari penelitian yang dilakukan, pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun

di Desa Pungsari Plupuh Sragen pada kriteria cukup yaitu sebanyak 33

orang (78,57%) kemungkinan dikarenakan sosial ekonomi dimana sosial

ekonomi akan mempengaruhi pendidikan dan pengalaman terutama dalam

memperoleh informasi. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber

akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang

banyak memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Selain itu juga dipengaruhi

karena letak tempat tinggal dimana seseorang yang tinggal di kota akan

lebih mudah mendapatkan informasi daripada di daerah pedesaan,

sehingga pengetahuannya juga lebih baik. Dengan mengetahui tentang

menopause, masa tersebut dapat dijalani dengan lebih baik, secara fisik

maupun psikis sehingga setiap wanita dapat menjalani hari-harinya dengan

kualitas hidup yang lebih baik.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

45

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala penelitian

a. Dalam penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena harus

mendatangi responden dari rumah ke rumah.

b. Dalam meyakinkan ibu-ibu usia 45-50 tahun untuk menjadi

responden dalam penelitian ini.

2. Kelemahan / keterbatasan penelitian

a. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga

responden hanya bisa menjawab benar atau salah yang

memungkinkan responden untuk asal mengisi jawaban dan

jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara

mendalam.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

46

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dengan judul tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45-

50 tahun tentang menopause di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh,

Kabupaten Sragen dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang menopause pada tingkat

baik sebanyak 3 responden (7,14%)

2. Pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang menopause pada tingkat

cukup sebanyak 33 responden (78,57%)

3. Pengetahuan ibu-ibu usia 45-50 tahun tentang menopause pada tingkat

kurang sebanyak 6 responden (14,29%)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu adanya upaya untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu, peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Wanita Usia 45-50 Tahun

Sebaiknya meningkatkan pengetahuannya tentang menopause bisa melalui

media informasi yang ada seperti lebih sering membaca majalah wanita

atau televisi maupun radio. Dengan begitu akan dapat meningkatkan

pengetahuan tentang menopause. Bisa juga dengan mendatangi pertemuan

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50 TAHUN TENTANG ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-nurfitrian-44-1-nurfitr-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU USIA 45-50

47

kesehatan agar masa menopause dapat dijalani dengan lebih baik, secara

fisik maupun psikis.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebaiknya meningkatkan intensitas penyuluhan pengetahuan tentang

menopause baik kepada ibu-ibu yang akan mengalami menopause maupun

yang telah masuk usia menopause agar pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu

tentang menopause dapat semakin meningkat.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hendaknya karya tulis ilmiah ini digunakan sebagai sumber bacaan atau

referensi untuk menaikkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada

wanita menopause.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

dua variabel atau lebih, dengan metode penelitian yang berbeda, dan

jumlah populasi yang lebih banyak sehingga akan diperoleh hasil yang

lebih baik.