tinjauan hukum islam terhadap konsep sukuk negara …
TRANSCRIPT
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KONSEP
SUKUK NEGARA RITEL SERI SR-006 TAHUN 2014-2017
DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)
Oleh:
PUTRI NUR SEKARSARI
I.000.150.030
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
vi
MOTTO
( Qs. Al anfaal 8 : 53 )
Artinya :
“Sesungguhnya allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah
dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang
ada pada diri mereka sendiri”
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena
persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan
(General Collin Power)
vii
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:
1. Keluargaku tercinta, bapakku Susanto dan ibuku, Rukati, dan seluruh
keluarga besar
2. Seluruh dosen FAI khususnya HES
3. Teman-teman seperjuangan Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2015
4. Almamaterku Universitas Muhammadiyah Surakarta
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
BerdasarkanBerdasarkanSuratKeputusan BersamaMenteri Agama RI
danMenteriPendidikandanKebudayaan RI Nomor 158/U/1987, tanggal 22 Januari
1988.
1. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا
Alif Tidak
dilambangkan
Tidak dilambangkan
ba’ B Be ب
ta’ T Te ت
sa’ Ṡ Es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
ḥa’ ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح
kha’ Kh Ka dan Ha خ
Dal D De د
Ẑal Ẑ Zet (dengan titik di atas) ذ
Ra’ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy Es dan Ye ش
Ṣāḍ Ṣ Es (dengan titik di bawah) ص
ḍaḍ ḍ De (dengan titik di bawah) ض
ṭa’ ṭ Te (dengan titik di bawah) ط
ẓa ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ
ain ‘ Koma terbalik ke atas‘ ع
Gain G Ge غ
fa’ F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Ha’ H Ha ه
Hamzah . Apostrof ء
Ya’ Y Ye ي
2. Konsonan rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
Ditulis ‘iddah عدة
3. Ta’ marbūṭah
a. Bila dmatikan ditulis h
ditulis Hibah هبة
زيةج ditulis jizyah
ix
(ketentuan ini tidak diberlakukan terhadp kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). Bila diikuti dengan sandang “al”
serta bacaan kedua itu terpisah, maka dituli dengan “h”.
اءكرامة الآولي ditulis Kāramah al-auliyā’
b. Bila ta’ marbumah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah, dan dammah
ditulis “t”
ditulis Zakātul fiṭri زكاة الفطر
4. Vokal Pendek
Fatḥah Ditulis a
Kasrah Ditulis i
Ḍammah Ditulis U
5. Vokal Panjang
fatḥah + alif → contoh: جاهلية Ditulis ā → jāhiliyah
fatḥah + alif → contoh: يسعى Ditulis ā → yasʻā
kasrah + ya’ mati → كريم Ditulis ī → karīm
ḍammah + wāwu mati→ فروض Ditulis ū → furūḍ
6. Vokal Rangkap
fatḥah + ya’ mati → contoh: بينكم Ditulis ai → bainakum
fatḥah + wāwu mati → contoh: قول Ditulis au → qaulun
7. Huruf Sandang “ال”
Kata sandang “ال” ditransliterasikan dengan “al” diikuti dengan tanda
penghubung “-“, baik ketika bertemu dengan qamariyyah maupun syamsiyyah;
contoh:
Ditulis al-qalamu القلم
Ditulis al-syamsu الشمس
8. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasi
huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti
ketentuan EYD. Awal kata sandang pada nama diri tidak ditulis dengan huruf
kapital; contoh:
ditulis Wa mā Muḥammadun illā rasūl وما محمد الا رسول
x
ABSTRAK
Putri Nur Sekarsari. 2019. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Konsep Sukuk
Negara Ritel Seri SR-006 Tahun 2014 – 2017 di Indonesia
Kata kunci: sukuk, sukuk negara ritel, Fatwa DSN, sukuk seri SR-006
Sukuk ijarah adalah pembiayaan yang menggunakan sistem akad ijarah,
atau surat berharga yang berisi akad pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang
diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah, atau institusi lainnya yang mewajibkan
pihak penerbit sukuk untuk membayar pendapatan kepada pemegang sukuk
berupa fee dari hasil penyewaan aset serta membayar kembali dana pokok sukuk
pada saat jatuh tempo
Berdasarkan permasalahan diatas , telah dilakukan kajian lebih mendalam
mengenai pelaksanaan akad sukuk ijarah ditinjau dari Fatwa DSN-MUI yakni
tinjauan hukum Islam terhadap konsep Sukuk Negara Ritel Seri SR-006 Tahun
2014 – 2017 di Indonesia.
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri yakni menerapkan
analisa induktif, mengutamakan makna di balik adanya realitas,melakukan
konstruksi terhadap realitas makna sosial budaya, melakukan interaksi antara
peristiwa dengan proses, melibatkan variabel-variabel yang kompleks dan susah
diukur, berkaitan erat dengan konteks, melibatkan peneliti secara penuh, memiliki
latar belakang ilmiah, menggunakan sampel purposif, serta selalu diuji untuk
mempertanyakan fakta.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 41/DSN-
MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah bahwa penerbitan sukuk negara ritel
seri SR-006 telah bersesuaian dengan fatwa DSN MUI dan memenuhi ketentuan
bahwa obligasi syariah ijarah merupakan obligasi syariah berdasarkan akad ijarah
dengan memperhatikan substansi Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan syariah. Sukuk
Negara Ritel seri SR-006 telah mendapatkan Pernyataan Kesesuaian Syariah dari
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia dengan penerbitan opini
syariah dengan nomor : B-039/DSN-MUI/II/2014 tanggal 7 Februari 2014 atas
penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR-006. Dengan adanya fatwa dan opini
syariah DSN-MUI tersebut, terdapat jaminan khususnya bagi investor-syariah
bahwa investasi dalam bentuk Sukuk Negara Ritel seri SR-006, termasuk
melakukan pembelian dan memperdagangkannya di Pasar Sekunder, tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
xi
ABSTRACT
Putri Nur Sekarsari. 2019. Overview of Islamic Law on Retail State Sukuk SR-
006 Series 2014 – 2017 th
in Indonesia
Kata kunci: sukuk, retail state sukuk, Fatwa DSN, sukuk SR-006 series
Sukuk ijarah is a financing that uses an ijarah contract system, or securities
that contains a financing contract based on sharia principles issued by companies,
governments, or other institutions that require sukuk issuers to pay income to
sukuk holders in the form of rental assets and pay back sukuk principal funds at
maturity
Based on the above problems, a more in-depth study has been carried out
on the implementation of the sukuk ijarah contract in terms of the DSN-MUI
Fatwa, namely a review of Islamic law on the SR-006 2014 – 2017 th
Series State
Retail Sukuk in Indonesia.
The type of research used by the author in this study is qualitative
research. Qualitative research has the characteristics of applying inductive
analysis, prioritizing the meaning behind the existence of reality, constructing the
reality of socio-cultural meanings, interacting between events and processes,
involving complex and difficult to measure variables, closely related to context,
involving researchers in full, has a scientific background, uses purposive samples,
and is always tested to question facts.
Based on the results of the study, it can be concluded that based on the
Fatwa of the National Sharia Council of the Indonesian Ulama Council Number
41 / DSN-MUI / III / 2004 concerning Ijarah Sharia Bonds that retail state sukuk
issuance series SR-006 is in accordance with the MUI DSN fatwa and fulfills the
requirement that Islamic bonds ijarah is a sharia bond based on the ijarah
agreement with regard to the substance of the Fatwa of the National Sharia
Council of the Indonesian Ulema Council Number 09 / DSN-MUI / IV / 2000
concerning Islamic finance. The Retail State Sukuk series SR-006 has obtained a
Sharia Compliance Statement from the National Sharia Council-Indonesian
Ulama Council with the issuance of sharia opinion with number: B-039 / DSN-
MUI / II / 2014 dated 7 February 2014 on the issuance of Retail State Sukuk
series 006. With the existence of the fatwa and DSN-MUI sharia opinion, there is
a guarantee especially for sharia investors that investments in the Retail State
Sukuk SR-006 series, including making purchases and trading them on the
Secondary Market, do not conflict with sharia principles.
xii
KATA PENGANTAR
لاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين الحمد لله رب العالمين والصا بعد وعلى اله وصحبه أج معين أم
حمناللهابســــــــــــــــــم حيمالر اار
Puji syukur penulis panjatkan kehadira Allah SWT, yang telah
melimpahkan hidayah, taufiq dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Konsep
Sukuk Negara Ritel Seri SR-006 Tahun 2014-2017 di Indonesia. Penyusunan
skripsi ini untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum
pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang
tiada terhingga kepada:
1. Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag, selaku dekan Fakultas Agama Islam.
2. Dr. Imron Rosyadi, M.Ag, selaku Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah.
3. Yayuli, M.Ag, selaku pembimbing akademik.
4. Drs. Harun, M.H, selaku pemimbing yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, arahan, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap dosen dan staff Fakultas Agama Islam yang telah memberikan materi
perkuliahan kepada penulis.
Surakarta, 29 April 2019
Penulis
Putri Nur Sekarsari
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
MOTTO............................................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... vi
HALAMAN TRANSLITERASI ..................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian............................................................... 7
E. Kajian Pustaka ........................................................................ 8
F. Metode Penelitian................................................................... 13
1. Pendekatan Penelitian........................................................ 13
2. Jenis Penelitian .................................................................. 14
3. Sumber Data ...................................................................... 14
xiv
G. Metode Pengumpulan Data .................................................... 15
H. Metode Analisis Data ............................................................. 15
I. Sistematika Penulisan............................................................. 15
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG OBLIGASI SYARIAH
(SUKUK) ...................................................................................... 17
A. Tinjauan Umum tentang Sukuk Ijarah ................................... 17
1. Definisi Sukuk ................................................................... 17
2. Landasan Hukum Islam tentang Sukuk Ijarah .................. 18
3. Perkembangan Sukuk Ijarah .............................................. 22
B. Tinjauan Sukuk Ijarah Menurut Fatwa DSN ......................... 26
1. Fatwa DSN-MUI No. 41/ DSN-MUI/III/2004 tentang
Obligasi Syariah Ijarah ...................................................... 26
2. Mekanisme Penerbitan Sukuk Ijarah ................................. 27
3. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Sukuk
Ijarah .................................................................................. 28
BAB III GAMBARAN UMUM SUKUK NEGARA RITEL SERI SR-
006 ................................................................................................. 29
A. Sukuk Negara Ritel Seri SR-006............................................ 29
1. Bentuk dan Jenis SBSN ..................................................... 29
2. Struktur Akad Ijarah – Asset To Be Leased ....................... 29
3. Fatwa / Syariah Endorsement............................................ 32
4. Keuntungan dan Resiko Berinvestasi Sukuk Negara Ritel
seri SR-006 ....................................................................... 33
xv
B. Tata Cara Pembelian Sukuk Negara Ritel seri SR-006 .......... 36
1. Tata Cara Pemesanan Sukuk Negara Ritel seri SR-006 .... 36
2. Dokumen Hukum Penerbitan SBSN ................................. 39
3. Imbalan dan Pencatatan Kepemilikan ............................... 41
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KONSEP SUKUK
NEGARA RITEL SERI SR-006 ................................................... 44
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 56
A. Kesimpulan ............................................................................ 56
B. Saran ....................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN