tinjauan pustaka bblr.doc
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
1/22
TINJAUAN PUSTAKA
BBLR
3.1 Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Rerata
berat bayi normal (usia gestasi 37 s.d 41 minggu) adalah 3200 gram. Penenutuan umur
kehamilan bisa dilakukan mulai dari antenatal sampai setelah persalinan. Pada masa
antenatal ditentukan dengan ara sederhana yaitu dengan menghitung !P!" dan
ke#adian$ke#adian selama hamil yang penting. %ra&ik pertumbuhan terhadap usia
kehamilan digunakan untuk menentukan apakah berat badan lahir bayi sesuai untuk usia
kehamilan atau tidak.1
'enurut hubungan berat lahirumur kehamilan berat bayi baru lahir dapat
dikelompokkan men#adi* sesuai masa kehamilan (+',) keil masa kehamilan (,',)
dan besar masa kehamilan (B',) dengan ara yang sama berdasarkan umur kehamilan
sa#a bayi$bayi dapat digolongkan men#adi bayi kurang bulan ukup bulan atau lebih
bulan.1
Klasifikasi
,lasi&ikasi menurut berat lahir yaitu*1
1. Berat badan lahir rendah
Bayi yang lahir dengan berat lahir - 200 gram tanpa memandang masa gestasi.
2. Berat badan lahir ukup normal
Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir / 200 4000 gram
3. Berat badan lahir lebih
Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir / 4000 gram
,lasi&ikasi menurut masa gestasi atau kehamilan yaitu*1
1. Bayi ,urang Bulan
Bayi dilahirkan dengan masa gestasi - 37 minggu (-2 hari)2. Bayi ukup Bulan
Bayi dilahirkan dengan masa gestasi antara 37 42 minggu (2 23 hari)
3. Bayi ebih Bulan
Bayi dilahirkan dengan masa gestasi / 42 minggu (24 hari)
Bayi keil untuk masa kehamilan disebut #auga “small for gestational age/SGA”
'erupakan bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir (-10 persentil) menurut
gra&ik ubheno
Bayi besar untuk masa kehamilan disebut #uga “Large for gestational age/LGA”
1
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
2/22
'erupakan bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir / 10 persentil menurut
gra&ik ubheno.
KLASIIKASI BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 200
gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 (satu) #am setelah lahir. BBR dapat digolongkan sebagai berikut *
a. Prematuritas murni
5dalah masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan
berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai
untuk masa kehamilan.
,elompok BBR ini sering mendapatkan penyulit dan komplikasi akibat kurang
matangnya organ karena masa gestasi yang kurang.
b. 6ismaturitas
5dalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan
bayi yang keil untuk masa kehamilannya.
!al ini disebabkan oleh terganggunya sirkulasi dan e&isiensi plasenta kurang baiknya
keadaan umum ibu atau gii ibu atau hambatan pertumbuhan dari bayinya sendiri.
!PI"!#I$L$%I
Pre8alensi bayi berat lahir rendah (BBR) diperkirakan 19 dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 339$3:9 dan lebih sering ter#adi di negara$negara
berkembang atau sosio$ekonomi rendah. +eara statistik menun#ukkan 09 ke#adian
BBR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 3 kali lebih tinggi
dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 200 gram. BBR termasuk &aktor
utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak
serta memberikan dampak #angka pan#ang terhadap kehidupannya dimasa depan. 5ngka
ke#adian di ;ndonesia sangat ber8ariasi antara satu daerah dengan daerah lain yaitu
berkisar antara 9$309 hasil studi di 7 daerah multienter diperoleh angka BBR
dengan rentang 2.19$172 9. +eara nasional berdasarkan analisa lan#ut +6,; angka
BBR sekitar 7 9. 5ngka ini lebih besar dari target BBR yang ditetapkan pada
sasaran program perbaikan gii menu#u ;ndonesia +ehat 2010 yakni maksimal 79.
2
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
3/22
!TI$L$%I
Penyebab terbanyak ter#adinya BBR adalah kelahiran prematur.
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
4/22
$ 'otalitas usus yang menurun
$ Pengosongan lambung tertunda
$ Penernaan dan absorbsi 8itamin yang larut dalam lemak kurang
$ 6e&isiensi enim laktase pada brush burder usus
$ 'enurunnya adangan kalsium &os&or protein dan at besi dalam tubuh
$ 'eningkatnya risiko ,C (nterokolitis nekritikans)4. ;maturitas hati
$ ,on#ugasi dan ekskresi bilirubin terganggu
$ 6e&isiensi &aktor pembekuan yang bergantung pada 8itamin ,
. ;maturitas gin#al
$ ,etidakmampuan untuk mengekskresi solute load besar
$ 5kumulasi asam anorganik dengan asidosis metabolik
$ ,etidakstabilan elektrolit misalnya hiponatremia atau hipernatremia
hiperkalemia atau glikosuria gin#al
D. ;maturitas imunologis
Risiko in&eksi tinggi akibat*$ "idak banyak trans&er ;g% maternal melalui plasenta selama trimester ke$3
$
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
5/22
$ ,enaikan berat badan selama hamil
$ 5kti8itas
$ Penyakit yang diderita selama hamil
$ =bat$obatan yang diminum selama hamil
*). Peeriksaan isik
@ang dapat di#umpai saat pemeriksaan &isik pada bayi BBR antara lain *
$ Berat badan -200 gr
$ "anda$tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
"ulang raEan telinga belum terbentuk.
'asih terdapat lanugo.
Re&leks masih lemah.
5lat kelamin luarA perempuan* labium mayus belum menutup labium
minusA laki$laki* belum ter#adi penurunan testis F kulit testis rata.
$ "anda bayi ukup bulan atau lebih bulan (bila bayi keil untuk masa kehamilan).
"idak di#umpai tanda prematuritas.
,ulit keriput.
,uku lebih pan#ang
3). Peeriksaan +en,n-an'
$ Pemeriksaan penun#ang yang dapat dilakukan antara lain
$ Pemeriksaan skor ballard
$ "es kook (shake test) dian#ur untuk bayi kurang bulan
$ 6arah rutin glukosa darah kalau perlu dan tersedia &asilitas diperiksa kadar
elektrolit dan analisa gas darah.
$ +% kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan kurang lebih
Penatalaksanaan tera+i
1 #edikaentsa
Pemberian 8itamin , 1 *
5
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
6/22
$ ;n#eksi 1 mg ;' sekali pemberian atau
$ Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir umur 3$10
hari dan umur 4$D minggu)
* "iatetik
Bagi bayi kurang bulan 5+; adalah makanan terbaik. ,ompisisi 5+; yang
dihasilkan oleh ibu yang melahirkan bayi prematur (5+; prematur) berbeda dengan
kompisisi 5+; ibu yang melahirkan ukup bulan(5+; matur). +ayangnya komposisi
5+; prematur ini hanya berlangsung beberapa minggu dan akan berubah men#adi
seperti 5+; matur. >ntuk bayi dengan masa gestasi /34 minggu dapat disusukan
langsung kepada ibunya karena re&leks menghisap dan menelannya sudah ukup baik.
,omposisi 5+; yang prematur akan berubah men#adi 5+; matur dalam Eaktu 3$4
minggu namun saat itu masa gestasi bayi #uga sudah ukup bulan sehingga komposisi
5+; sesuai dengan kebutuhannya.1
Bayi prematur atau BBR mempunyai masalah menyusui karena re&leks
menghisapnya masih lemah. >ntuk bayi demikian sebaiknya 5+; dikeluarkan dengan
pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet. 6engan
memegang kepala dan menahan baEah dagu bayi dapat dilatih untuk menghisap
sementara 5+; yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan pipet atau selang keil
yang menempel pada puting. 5+; merupakan pilihan utama *
$ 5pabila bayi mendapat 5+; pastikan bayi menerima #umlah yang ukup dengan
ara apapun perhatikan ara pemberian 5+; dan nilai kemampuan bayi
menghisap paling kurang sehari sekali.
$ 5pabila bayi sudah tidak mendapatkan airan ;G dan beratnya naik 20 ghari
selama 3 hari berturut$turut timbang bayi 2 kali seminggu.
Pemberian minum bayi berat lahir rendah (BBR) menurut berat badan lahir dan
keadaan bayi adalah sebagai berikut *
a. Berat lahir 1/0 2 *44 'ra
Bayi dengan berat lahir / 220 gram umumnya ukup kuat untuk mulai
minum sesudah dilahirkan. ?aga bayi tetap hangat dan kontrol in&eksi tidak ada
perEatan khusus.2
+ebagian bayi dengan berat badan lahir 170$220 gram mungkin perlu
peraEatan ekstra tetapi dapat seara normal bersama ibunya untuk diberi minumdan kehangatan terutama #ika kontakkulit ke kulit dapat di#aga.2
6
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
7/22
'ulailah pemberian 5+; dalam 1 #am sesudah kelahiran. ,ebanyakan bayi
mampu menghisap. Bayi yang dapat menghisap harus diberi 5+;. Bayi yang tidak
bisa menyusu harus diberi 5+; perah dengan angkir atau sendok. ,etika bayi
menghisap dari puting dengan baik dan berat badan bertambah kurangi
pemberian 5+; melalui sendok.2
Periksa bayi serkurangnya dua kali sehari untuk menilai kemampuan minum
asupan airan adanya suatu tanda bahaya atau tanda$tanda adanya in&eksi bakteri
berat. ?ika terdapat salah satu tanda ini lakukan pemantauan ketat di tempat
peraEatan bayi baru lahir seperti dilakukan pada berat bayi sangat rendah
(BB+R).2
Risiko meraEat anak di rumah sakit (misalnya mendapat in&eksi
nosokomial) harus seimbang dengan man&aat yang diperoleh dari peraEatan
yang lebih baik.
5. Berat lahir k,ran' dari 1/0 'ra
Bayi$bayi ini berisiko untuk hipotermia apnu hipoksemia sepsis intoleransi
minum dan enterokolitis nekrotikan. +emakin keil bayi semakin tinggi risiko.
+emua Bayi Berat ahir +angat Rendah (BB+R) harus dikirim ke PeraEatan
,husus atau >nit Ceonatal. 2
Tatalaksana
Beri oksigen melalui pipa nasal atau nasal prongs #ika terdapat salah satu
tanda hipoksemia.2
S,h,
akukanlah peraEatan kulit$ke$kulit di antara kedua payudara ibu atau beri
pakaian di ruangan yang hangat atau dalam humidicrib #ika sta& telah
berpengalaman dalam menggunakannya. ?ika tidak ada penghangat bertenaga
listrik botol air panas yang dibungkus dengan handuk berman&aat untuk men#aga
bayi tetap hangat. Pertahankan suhu inti tubuh sekitar 3D. 37.0 dengan kaki
tetap hangat dan berEarna kemerahan.2
6airan dan +e5erian in,$ ?ika mungkin berikan airan ;G D0 mkghari selama hari pertama
kehidupan. +ebaiknya gunakan paediatric (100 m) intravenous burette*
dengan D0 tetes H 1 m sehingga 1 tetes per menit H 1 m per #am. ?ika bayi
sehat dan akti& beri 2$4 m 5+; perah setiap 2 #am melalui pipa lambung
tergantung berat badan bayi.2
$
Bayi sangat keil yang ditempatkan di baEah pemanar panas atau terapi
sinar memerlukan lebih banyak airan dibandingkan dengan 8olume biasa
7
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
8/22
(lihat halaman D2). akukan peraEatan hati$hati agar pemberian airan ;G
dapat akurat karena kelebihan airan dapat berakibat &atal.2
$ ?ika mungkin periksa glukosa darah setiap D #am hingga pemberian minum
enteral dimulai terutama #ika bayi mengalami apnu letargi atau ke#ang. Bayi
mungkin memerlukan larutan glukosa 109.2
$ 'ulai berikan minum #ika kondisi bayi stabil (biasanya pada hari ke$2 pada
bayi yang lebih matur mungkin pada hari ke$1). Pemberian minum dimulai
#ika perut tidak distensi dan lembut terdapat bising usus telah keluar
mekonium dan tidak terdapat apnu.2
$ %unakan tabel minum.2
$ !itung #umlah minum dan Eaktu pemberiannya.2
$ ?ika toleransi minum baik tingkatkan kebutuhan perhari.2
$ Pemberian susu dimulai dengan 2$4 m setiap 1$2 #am melalui pipa lambung.
Beberapa BB+R yang akti& dapat minum dengan angkir dan sendok atau
pipet steril. %unakan hanya 5+; #ika mungkin. ?ika 8olume 2$4 m dapat
diterima tanpa muntah distensi perut atau retensi lambung lebih dari
setengah yang diminum 8olume dapat ditingkatkan sebanyak 1$2 m per
minum setiap hari. ,urangi atau hentikan minum #ika terdapat tanda$tanda
toleransi yang buruk. ?ika target pemberian minum dapat diapai dalam $7
hari pertama tetesan ;G dapat ilepas untuk menghindari in&eksi.2
$ 'inum dapat ditingkatkan selama 2 minggu pertama kehidupan hingga 10$
1:0 mkghari (minum 1$23 m setiap 3 #am untuk bayi 1 kg dan 2:$34
m untuk bayi 1. kg). +etelah bayi tumbuh hitung kembali 8olume minum
berdasarkan berat badan terakhir.2
Anti5itika dan Se+sis $
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
9/22
$ ,a&ein lebih dipilih #ika tersedia. 6osis aEal sitrat ka&ein adalah 20 mg kg
oral atau ;G (berikan seara lambat selama 30 menit). 6osis rumatan sesuai
an#uran (lihat halaman 7).
$ ?ika ka&ein tidak tersedia berikan dosis aEal amino&ilin 10 mgkg seara oral
atau ;G selama 1$30 menit (halaman 7D). 6osis rumatan sesuai an#uran.
$ ?ika monitor apnu tersedia maka alat ini harus digunakan.
Pe,lan'an dan +eanta,an BBLR
BBR dapat dipulangkan apabila * 2
$ "idak terdapat "5C65 B5!5@5 atau tanda in&eksi berat.
$ Berat badan bertambah hanya dengan 5+;.
$ +uhu tubuh bertahan pada kisaran normal (3D$370) dengan pakaian terbuka.
$ ;bu yakin dan mampu meraEatnya. BBR harus diberi semua 8aksin yang
di#adEalkan pada saat lahir dan #ika ada dosis kedua pada saat akan
dipulangkan.
Knselin' +ada saat BBLR +,lan'
akukan konseling pada orang tua sebelum bayi pulang mengenai * 2
$ pemberian 5+; eksklusi&
$ men#aga bayi tetap hangat
$ tanda bahaya untuk menari pertolongan "imbang berat badan nilai minum
dan kesehatan seara umum setiap minggu hingga berat badan bayi menapai
2. kg.
S,+rtif
!al utama yang perlu dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh normal (3)*
%unakan salah satu ara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi
seperti kontak kulit ke kulit kangaroo mother are pemanar panas inkubator atau
ruangan hangat yang tersedia di tempat &asilitas kesehatan setempat sesuai petun#uk.
?angan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
>kur suhu tubuh dengan berkala
@ang #uga harus diperhatikan untuk penatalaksanaan suporti& ini adalah *
?aga dan pantau patensi #alan na&as
Pantau keukupan nutrisi airan dan elektrolit
Bila ter#adi penyulit harus dikoreksi dengan segera (ontohA hipotermia ke#anggangguan na&as hiperbilirubinemia)
9
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
10/22
Berikan dukungan emosional pada ibu dan anggota keluarga lainnya
5n#urkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila tidak memungkinkan biarkan ibu
berkun#ung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui.
Peanta,an (#nitrin')
1). Peanta,an saat dira7at
a. "erapi
Bila diperlukan terapi untuk penyulit tetap diberikan
Preparat besi sebagai suplemen mulai diberikan pada usia 2 minggu
b. "umbuh kembang
Pantau berat badan bayi seara periodik
Bayi akan kehilangan berat badan selama 7$10 hari pertama (sampai 109
untuk bayi dengan berat lahir I100 gram dan 19 untuk bayi dengan berat
lahir -100
Bila bayi sudah mendapatkan 5+; seara penuh (pada semua kategori berat
lahir) dan telah berusia lebih dari 7 hari *
"ingkatkan #umlah 5+; dengan 20 mlkghari sampai terapai #umlah 1:0
mlkghari "ingkatkan #umlah 5+; sesuai dengan peningkatan berat badan bayi agar
#umlah pemberian 5+; tetap 1:0 mlkghari
5pabila kenaikan berat badan tidak adekuat tingkatkan #umlah pemberian
5+; hingga 200 mlkghari
>kur berat badan setiap hari pan#ang badan dan lingkar kepala setiap
minggu.
*). Peanta,an setelah +,lan'6iperlukan pemantauan setelah pulang untuk mengetahui perkembangan bayi dan
menegah mengurangi kemungkinan untuk ter#adinya komplikasi setelah pulang
sebagai berikut *
+esudah pulang hari ke$2 ke$10 ke$20 ke$30 dilan#utkan setiap bulan.
!itung umur koreksi.
PertumbuhanA berat badan pan#ang badan dan lingkar kepala.
"es perkembangan 6en8er de8elopment sreening test (66+").
5Easi adanya kelainan baEaan.
10
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
11/22
Pr'nsis BBLR
,ematian perinatal pada bayi BBR : kali lebih besar dari bayi normal. Prognosis
akan lebih buruk bila BB makin rendah angka kematian sering disebabkan karena
komplikasi neonatal seperti as&iksia aspirasi pneumonia perdarahan intrakranial
hipoglikemia. Bila hidup akan di#umpai kerusakan sara& gangguan biara ;J rendah.
Pen8e'ahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBR) penegahan pre8enti& adalah langkah
yang penting. !al$hal yang dapat dilakukan *
$ 'eningkatkan pemeriksaan kehamilan seara berkala minimal 4 kali selama kurun
kehamilan dan dimulai se#ak umur kehamilan muda. ;bu hamil yang diduga berisiko
terutama &aktor risiko yang mengarah melahirkan bayi BBR harus epat dilaporkan
dipantau dan diru#uk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu
$ Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan #anin dalam rahim
tanda tanda bahaya selama kehamilan dan peraEatan diri selama kehamilan agar
mereka dapat men#aga kesehatannya dan #anin yang dikandung dengan baik
$ !endaknya ibu dapat merenanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat
(20$34 tahun)
$ Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan
pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses
terhadap peman&aatan pelayanan antenatal dan status gii ibu selama hamil.
"anda keukupan pemberian 5+;*
$ B5, minimal D kali 24 #am.
$ Bayi tidur lelap setelah pemberian 5+;.
$ BB naik pd 7 hari pertama sbyk 20 gram hari.
$ ek saat menyusui apabila satu payudara dihisap à 5+; akan menetes dari
payudara yg lain.
Tanda Baha9a +ada 5a9i 5ar, lahir dan 5a9i ,da
"anda dan ge#ala sakit berat pada bayi baru lahir dan bayi muda sering tidak spesi&ik.
"anda ini dapat terlihat pada saat atau sesudah bayi lahir saat bayi baru lahir datang atau
11
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
12/22
saat peraEatan di rumah sakit. Pengelolaan aEal bayi baru lahir dengan tanda ini adalah
stabilisasi dan menegah keadaan yang lebih buruk. "anda ini menakup*
$ "idak bisa menyusu
$ ,e#ang
$ 'engantuk atau tidak sadar $
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
13/22
ara menghangatkan bayi
6ara Pet,n-,k +en'',naan
,ontak kulit • >ntuk semua bayi
• >ntuk menghangatkan bayi dalam Eaktu singkat atau
menghangatkan bayi hipotermi (32$3D4 o) apabila ara lain
tidak mungkin dilakukan.
,' • >ntuk menstabilkan bayi dgn berat badan -2.00 g terutama
direkomendasikan untuk peraEatan berkelan#utan bayi dengan
berat badan -1.:00 g.
• "idak untuk bayi sakit berat (sepsis gangguan napas berat)
• "idak untuk ibu yang menderita penyakit berat yang tidak dapat
meraEat bayinya.
Pemanar
panas
• >ntuk bayi sakit atau bayi dengan berat 1.00 g atau lebih.
• >ntuk pemeriksaan aEal bayi selama dilakukan tindakan atau
menghangatkan kembali bayi hipotermi.
;nkubator Penghangatan berkelan#utan bayi dengan berat -1.00 g yang
tidak dapat dilakukan ,'.
Ruangan
hangat
• >ntuk meraEat bayi dengan berat -2.00 g yang tidak
memerlukan tindakan diagnostik atau prosedur pengobatan.
• "idak untuk bayi sakit berat.
?umlah airan yang dibutuhkan bayi (ml,g)
Berat
(g)
>mur (hari)
1 2 3 4 K
/100 D0 :0 100 120 10
-100 :0 100 120 140 10
?umlah 5+; untuk bayi sehat berat 120$14
Pemberian>mur (hari)
1 2 3 4 D 7
?umlah 5+; tiap 3
#am (mlkali)
10 1 1: 22 2D 2: 30
,ebutuhan airan elektrolit bayi (mlkg)
Berat
5adan (')
;1 1 < ;10 10 2 *0 =*0
!ari ; 120 69 100 679 :0 6109 :0 6109
13
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
14/22
!ari ;; 140 69 120 679 100 6109 0 6109
!ari ;;; 170 69 130 679 110 6109 100 6109
!ari /;G 200 140$10 130$10 120$10
Pembuatan airan 679 H 3 (69) K 7 (6409) H 100 679.
3.* Asfiksia Nenatr,
5s&iksia neonatorum ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal berna&as
seara spontan dan teratur segera setelah lahir. ,eadaan ini disertai dengan hipoksia
hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis. 'anurut 55P dan 5=% (2004) as&iksia
perinatal pada seorang bayi menun#ukan karakteristik berikut*3
1. 5sidemia metaboli atau ampuran (metaboli dan respiratorik) yang #elas yaitu
p!-7 pada sampel darah yang diambil dari arteri umbilial
2. Cilai 5pgar 0$3 pada menit ke$
3. 'ani&estasi neurologi pada periode BB segera termasuk ke#ang hipotonia
koma atau ense&alopai hipoksik iskemik
4. "er#adi dis&ungsi sistem multiorgan segera pada periode BB
AKT$R R!SIK$ ASIKSIA N!$NAT$RU#
Pengembangan paru bayi baru lahir ter#adi pada menit$menit pertama
kelahiran dan kemudian disusul dengan perna&asan teratur. Bila terdapat gangguan
pertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari ibu ke #anin akan ter#adi as&iksia #anin
atau neonatus. %angguan ini dapat timbul pada masa kehamilan persalinan atau
segera setelah lahir. !ampir sebagian besar as&iksia bayi baru lahir ini merupakan
kelan#utan as&iksia #anin karena itu penilaian #anin selama masa kehamilan dan
persalinan memegang peranan yang sangat penting untuk keselamatan bayi.
%angguan yang timbul pada akhir kehamilan atau persalinan hampir selalu disertai
anoksia hipoksia #anin dan berakhir dengan as&iksia neonatus. 3
aktr resik ante+art,$ 6iabetes pada ibu
$ !ipertensi dalam kehamilan
$ !ipertensi kronik
$ 5nemia #anin atau isoimunisasi
$ RiEayat kematian #anin atau neonates
$ Perdarahan pada trimester dua atau tiga
$ ;n&eksi ibu
$ ;bu dengan penyakit #antung gin#al paru tiroid atau kelainan neurologi
$ Polihidramnion
$ ,etuban peah dini
$ !idrops &etalis
14
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
15/22
$ ,ehamilan leEat Eaktu
$ ,ehamilan ganda
$ Berat #anin tidak sesuai masa kehamilan
$ "erapi obat seperti magnesium karbonat dan beta bloker
$ ;bu pengguna obat bius
$ 'al&ormasi atau anomaly #anin$ Berkurangnya gerakan #anin
$ "anpa pemeriksaan antenatal
$ >sia -1D tahun atau /3 tahun
aktr resik intra+art,
$ +eksio sesaria darurat
$ ,elahiran dengan ekstraksi &orsep atau 8akum
$ etak sungsang atau presentasi abnormal
$ ,elahiran kurang bulan$ Partus presipitatus
$ ,orioamnionitis
$ ,etuban peah lama (/1: #am sebelum persalinan)
$ Partus lama (/24 #am)
$ ,ala dua lama (/2 #am)
$ 'akrosomia
$ Bradikardia #anin persisten
$
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
16/22
akhir ekspirasi yang lebih tinggi. kspansi paru dan peningkatan tekanan oksegen
al8eoli keduanya menyebabkan penurunan resistensi 8asular paru dan peningkatan
aliran darah paru setelah lahir. 5liran intrakardial dan ekstrakardial mulai beralih arah
yang kemudian diikuti penutupan duktus arteriosus. ,egagalan penurunan resistensi
8asular paru menyebabkan hioertensi pulmonal persisten pada bayi baru lahir
( Persisten Pulmonary Hypertension of the Neonate) dengan aliran darah paru yang
inadekuat dan hipoksemia relati8e. kspansi paru yang inadekuat menyebabkan gagal
napas. 3
PRINSIP "ASAR
Bayi dapat mengalami apnea dan menun#ukan upaya perna&asan yang tidak
ukup untuk kebutuhan 8entilasi paru$paru. ,ondisi ini menyebabkan kurangnya
pengambilan oksigen dan pengeluaran =2. Penyebab depresi bayi pada saat lahir ini
menakup*4
1. 5s&iksia intra uterin.
2. Bayi kurang bulan.
3. =bat$obat yang diberikan diminum oleh ibu.
4. Penyakit neuromuskular baEaan.
. aat baEaan.
D. !ipoksia intra partum.
5s&iksia berarti hopoksia yang progresi& penimbunan =2 dan asidosis. Bila
proses ini berlangsung terlalu #auh dapat mengakibatkan kerusakan otak kematian.
5s&iksia #uga mempengaruhi organ 8ital lainnya. Pada bayi yang mengalami
kekurangan oksigen akan ter#adi perna&asan yang epat dalam periode yang singkat.
5pabila as&iksia berlan#ut gerakan perna&asan akan berhenti denyut #antung #uga
mulai menurun sedangkan tonus neuromuskular berkurang seara berangsur$angsur
dan bayi memasuki periode apnea yang dikenal dengan nama apnea primer. Perlu
diketahui bahEa perna&asan yang megap$megap dan tonus otot yang #uga turun ter#adiakibat obat$obat yang diberikan pada ibunya. Biasanya pemberian rangsangan dan
oksigen selama periode apnea primer dapat merangsang ter#adinya perna&asan
spontan.
5pabila as&iksia berlan#ut bayi akan menun#ukan megap$megap yang dalam
denyut #antung terus menurun dan bayi akan terlihat lemas ( flaccid ). Perna&asan
makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apnea yang disebut apnea
sekunder selama apnea sekunder ini denyut #antung tekanan darah dan kadar
oksigen dalam darah (Pa=2) terus menurun. Bayi sekarang tidak bereaksi terhadap
16
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
17/22
rangsangan dan tidak akan menun#ukan upaya pernapasan seara spontan. ,ematian
akan ter#adi keuali apabila resusitasi dengan perna&asan buatan dan pemberian
oksigen dimulai dengan segera. 4
8aluasi gaEat napas dengan skor 6oEnes
Pemeriksaanskor
0 1 2
dara masuk Penurunan ringan
udara masuk
"idak ada udara
masuk
'erintih "idak merintih 6apat didengar
dengan stetoskop
6apat didengar tanpa
alat bantu
"otal
1$3 * sesak napas ringan
4$ * sesak napas sedang
ID * sesak napas berat
TAN"A "AN %!JALA KLINIS
Pada as&iksia tingkat lan#ut akan ter#adi perubahan yang disebabkan oleh
beberapa keadaan diantaranya*
1. !ilangnya sumber glikogen dalam #antung akan mempengaruhi &ungsi #antung.
2. "er#adinya asidosis metabolik akan mengakibatkan menurunnya sel #aringan
termasuk otot #antung sehingga menimbulkan kelemahan #antung.
3. Pengisian udara al8eolus yang kurang adekuat akan menyebabkan tetap tingginya
resistensi pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah mengalami gangguan.
Bayi yang mengalami kekurangan =2 akan ter#adi perna&asan yang epat
dalam periode yang singkat apabila as&iksia berlan#ut gerakan perna&asan akan
berhenti denyut #antung #uga menurun sedangkan tonus neuromuskular berkurang
seara barangsur$angsur dan memasuki periode apnea primer. 4
%e#ala dan tanda as&iksia neonatorum yang khas antara lain meliputi
perna&asan epat perna&asan uping hidung sianosis nadi epat.
17
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
18/22
%e#ala lan#ut pada as&iksia*
1. Perna&asan megap$magap dalam.
2. 6enyut #antung terus menurun.
3. "ekanan darah mulai menurun.
4. Bayi terlihat lemas ( flaccid ).. 'enurunnya tekanan =2 darah (Pa=2).
D. 'eningginya tekanan =2 darah (Pa=2).
7. 'enurunnya P! (akibat asidosis respiratorik dan metabolik).
:. 6ipakainya sumber glikogen tubuh anak untuk metabolisme anaerob.
. "er#adinya perubahan sistem kardio8askular.
KLASIIKASI ASIKSIA N!$NAT$RU#
Tanda 1 *
La-, -ant,n' "idak ada - 100 I 100
Usaha 5erna+as "idak ada ambat 'enangis kuat
Tn,s tt umpuh kstremitas &leksi
sedikit
%erakan akti&
Refleks "idak bereaksi %erakan sedikit Re&leks melaEan
>arna k,lit +eluruh tubuh
birupuat
"ubuh kemerahan
ekstremitas biru
+eluruh tubuh
kemerahan
,ondisi bayi baru lahir dapat dibagi men#adi*
1. !igorus baby. +kor 5pgar 7$10. 6alam hal ini bayi dianggap sehat tidak
memerlukan tindakan istimeEa.
2. "ild#moderate asphy$ia (as&iksia sedang). +kor 5P%5R 4$D pada pemeriksaan
&isik akan terlihat &rekuensi #antung / 100L menit tonus otot kurang baik
sianosis re&leks iritabilitas tidak ada.
3. %evere asphy$ia (as&iksia berat) berat skor 5P%5R 0$3. Pada pemeriksaan &isik
ditemukan &rekuensi #antung kurang dari 100 L menit tonus otot buruk sianosis
berat dan kadang$kadang puat re&leks iritabilitas tidak ada.
5s&iksia berat dengan henti #antung dimaksudkan dengan henti #antung adalah
keadaan *
• Bunyi #antung &etus menghilang tidak lebih dari 10 menit sebelum lahir
lengkap.
• Bunyi #antung bayi menghilang post partum.
18
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
19/22
P!NATALAKSANAAN ASIKSIA N!$NAT$RU#
Pada kasus as&iksia ringan bayi dapat terke#ut atau sangat Easpada dengan
peningkatan tonus otot makan dengan buruk dan &rekuensi perna&asan normal atau
epat. "emuan ini biasanya berlangsung selama 24$4: #am sebelum sembuh seara
spontan. Pada kasus as&iksia sedang bayi dapat letargi dan mengalami kesulitan
pemberian makan. Bayi dapat mengalami episode apnia kadang$kadang dan atau
kon8ulsi selama beberapa hari. 'asalah ini biasanya sembuh dalam satu minggu
tetapi masalah perkembangan sara& mungkin ada. Pada kasus as&iksia berat bayi dapat
terkulai atau tidak sadar dan tidak makan. ,on8ulsi dapat ter#adi selama beberapa hari
dan episode apnia yang berat dan sering umumnya ter#adi. Bayi dapat membaik
selama beberapa minggu atau tidak dapat membaik sama sekali. ?ika bayi ini dapat
bertahan hidup mereka biasanya menderita kerusakan otak permanen.D
• ?ika as&iksia ringan
?ika bayi tidak mendapat oksigen maka bayi mulai menyusui. ?ika bayi
mendapat oksigen atau sebaliknya tidak dapat menyusui berikan perasan 5+;
dengan metode pemberian makan alternati&. D
• ?ika as&iksia sedang atau berat
Pasang selang ;G dan berikan hanya airan ;G selama 12 #am pertama. Batasi
8olume airan sampai D0 ml ,g BB selama hari pertama dan pantau urin. ?ika
bayi berkemih kurang dari D kali hari atau tidak menghasilkan urin #angan
meningkatkan 8olume airan pada hari berikutnya ketika #umlah urin mulai
meningkat tingkatkan 8olume airan ;G harian sesuai dengan kema#uan 8olume
airan. "anpa memperhatikan usia bayi yaitu untuk bayi yang berusia 4 hari
lan#utkan dari D0 ml ,g sampai :0 ml ,g sampai 100 ml ,g #angan langsung
120 ml ,g pada hari pertama. ,etika kon8ulsi terkendali dan bayi menun#ukan
tanda$tanda peningkatan respon. ;#inkan bayi mulai menyusui. ?ika bayi tidak
dapat menyusui berikan perasan 5+; dengan menggunakan metode pemberian
makan alternati&. Berikan peraEatan berkelan#utan. D
19
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
20/22
20
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
21/22
P!N6!%A&AN
Pen8e'ahan Se8ara U,
Penegahan terhadap as&iksia neonatorum adalah dengan menghilangkan atau
meminimalkan &aktor risiko penyebab as&iksia. 6era#at kesehatan Eanita khususnyaibu hamil harus baik. ,omplikasi saat kehamilan persalinan dan melahirkan harus
dihindari. >paya peningkatan dera#at kesehatan ini tidak mungkin dilakukan dengan
satu inter8ensi sa#a karena penyebab rendahnya dera#at kesehatan Eanita adalah
akibat banyak &aktor seperti kemiskinan pendidikan yang rendah keperayaan adat
istiadat dan lain sebagainya. >ntuk itu dibutuhkan ker#asama banyak pihak dan lintas
sektoral yang saling terkait adanya kebutuhan dan tantangan untuk meningkatkan
ker#asama antar tenaga obstetri di kamar bersalin. Perlu diadakan pelatihan untuk
penanganan situasi yang tak diduga dan tidak biasa yang dapat ter#adi pada
persalinan. +etiap anggota tim persalinan harus dapat mengidenti&ikasi situasi
persalinan yang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau menyebabkan
keterlambatan pada situasi gaEat. Pada bayi dengan prematuritas perlu diberikan
kortikosteroid untuk meningkatkan maturitas paru #anin.
Antisi+asi "ini Perl,n9a "ilak,kan Res,sitasi +ada Ba9i 9an' "i8,ri'ai
#en'alai "e+resi Perna+asan ,nt,k #en8e'ah #r5iditas dan #rtilitas
Le5ih Lan-,tPada setiap kelahiran tenaga medis harus siap untuk melakukan resusitasi
pada bayi baru lahir karena kebutuhan akan resusitasi dapat timbul seara tiba$tiba.
,arena alasan inilah setiap kelahiran harus dihadiri oleh paling tidak seorang tenaga
terlatih dalam resusitasi neonatus sebagai penanggung #aEab pada peraEatan bayi
baru lahir. "enaga tambahan akan diperlukan pada kasus$kasus yang memerlukan
resusitasi yang lebih kompleks.
6engan pertimbangan yang baik terhadap &aktor risiko lebih dari separuh bayi
baru lahir yang memerlukan resusitasi dapat diidenti&ikasi sebelum lahir tenaga medis
dapat mengantisipasi dengan memanggil tenaga terlatih tambahan dan menyiapkan
peralatan resusitasi yang diperlukan.
21
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA BBLR.doc
22/22
65nder +tress =Lygenation 5id$Base and %luose.
200:. 6iunduh dari* http*EEE.nihd.nih.go8publiationspubsauteaute.&m.
22
http://www.who.int/reproductive-health/publications/newborn_resus_citation/index.htmlhttp://www.nichd.nih.gov/publications/pubs/acute/acute.cfmhttp://www.who.int/reproductive-health/publications/newborn_resus_citation/index.htmlhttp://www.nichd.nih.gov/publications/pubs/acute/acute.cfm