tinjauan pustaka kolangitis
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
1/18
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr.Wb.
Salam Sejahtera untuk kita semua
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan kesempatan
kepada Saya untuk menyelesaikan laporan Referat berjudul “KOA!"#$#S% ini. Se&ara
keseluruhan makalah ini bertujuan untuk menambah keilmuan penyusun selaku dokter muda di
'agian #lmu 'edah di RS() Kelas ' Kabupaten *ianjur dan memenuhi penilaian tugas referat..
$erima kasih penyusun sampaikan kepada dokter pembimbing kami dr. +. ili K )joewaeny,
Sp.' yang telah memberikan tugas ini. Semoga makalah ini tidak hanya dapat membawa
manfaat kepada penyusun, tetapi juga kepada dokter muda lain yang memba&anya agar lebih
mapan dalam pengetahuan mengenai hal terkait
)emikian yang dapat penyusun sampaikan, kurang dan lebihnya penyusun memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
*ianjur, / 0aret /12
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
2/18
BAB I
PENDAHULUAN
*holangitis akut merupakan infeksi bakteri dari sistem duktus bilier, yang ber3ariasi
tingkat keparahannya dari ringan dan dapat sembuh sendiri sampai berat dan dapat mengan&am
nyawa.
Pertama kali dikemukakan pada tahun 1455 oleh *har&ot, ia mempostulatkan bahwa
penyakit ini berhubungan dengan proses patologi berupa obstruksi bilier dan infeksi bakteri.
*holangitis merupakan salah satu komplikasi dari batu pada du&tus &holedo&hus.
Penyakit ini perlu diwaspadai karena insidensi batu empedu di Asia $enggara &ukup
tinggi, serta ke&enderungan penyakit ini untuk terjadi pada pasien berusia lanjut, yang biasanya
memiliki penyakit penyerta yang lain yang dapat memperburuk kondisi dan mempersulit terapi.
Penting bagi dokter umum untuk mengetahui penyakit ini, agar dapat menegakkan
diagnosis se&ara tepat, melakukan penanganan pertama, memberikan penjelasan yang baik
kepada pasien, dan merujuk se&ara tepat.
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
3/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI VESIKA BILIARIS
1. Lokasi dan Deskrisi
6esi&a billiaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada
permukaan bawah 7fas&ies 3is&eralis8 hepar. 6esi&a biliaris mempunyai kemampuan
menanpung empedu sebanyak 9/-2/ ml dan menyimpannya serta memekatkan empedu
dengan &ara mengabsorbsi air. 6esi&al biliaris dibagi menjadi fundus, &orpus, dan &ollum.
!"nd"s #esi$ae %i&iaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferior
hepar, penonjolonan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior
abdomen setinggi ujung &artilage &ostalis #: de;tra.1
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
4/18
'or"s #esi$ae %i&iaris terletak dan berhubungan dengan fa&ies 3is&eralis hepar
dan arahnya ke atas, belakang, dan kiri. 'o&&"( #esi$ae %i&iaris melanjutkan diri sebagai
du&tus &ysti&us, yang berbelok ke dalam omentum minus dan bergambung dengan sisi
kanan du&tus hepati&us &ommunis untuk membentuk du&tus &holedo&hus.1
Peritoneum meliputi seluruh bagian fundus 3esi&ae biliaris dan menghubungkan
&orpus dan &ollum 3esi&ae biliaris dengan fa&ies 3is&eralis hepar.1
Ga(%aran Kand"n) E(ed" Na(ak Ven*a&+
+. H"%"n)an
Ke anterior < dinding anterior abdomen dan fa&ies 3is&eralis hepar.1
Ke Posterior < *olon tran3ersum serta pars superior dan des&endens duodenum.1
,. !"n)si Kan*"n) E(ed"
6esi&a biliaris berfungsi sebagai tempat penyimpanan empedu. 6esi&al biliaris
mempunyai kemampuan untuk memekatkan empedu, dan untuk membantu proses ini,
mukosa 3esi&al biliaris mempunyai lipatan-lipatan permanen yang saling berhubungan
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
5/18
sehingga permukaannya tampak seperti sarang tawon. Sel-sel toraks yang terletak pada
permukaan mukosa mempunyai banyak 3ili.1
=mpedu dialirkan ke duodenum sebagai akibat kontraksi dan pengosongan parsial
3esi&al biliaris. 0ekanisme ini diawali dengan masuknya makanan berlemak ke dalam
duodenum. emak ini menyebabkan pengeluaran horman ko&esis*okinin dari tuni&a
mukosa duodenum. alu hormon masuk ke dalam darah dan menimbulkan kontraksi
3esi&al biliaris.1
Pada saat yang bersamaan, otot polos yang terletak pada ujung distal du&tus
&holedo&hus dan ampula relaksasi, sehingga memungkinkan masuknya empedu yang
pekat kea lam duodenum. "aram-garam empedu di dalam &airan empedu penting untuk
mengemulsikan lemak di dalam usus serta membantu pen&ernaan dan absorbs lemak.1
-. Pendaraan
Arteri < Arteri &ysti&a, &abang arteri hepati&a de&tra.1
6ena < 6ena &ysti&a mengalirkan darah langsung ke 3ena porta.1
Peredaran Dara Kan*"n) E(ed",
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
6/18
/. A&iran Li(0
*airan limf mengalir ke nod"s $s*i$"s yang terletak dekat &ollum 3esi&ae biliaris. )ari
sini, pembuluh limf berjalan ke nodi hepati&i dengan berjalan sepanjang perjalanan
arteria hepati&a &ommunis dan kemudian ke nodi &oeli&i.1
2. Persara0an
Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk ple;us &oelia&us. 6esi&al biliaris
berkontraksi sebagai respons terhaap hormone kolesistokinin yang dihasilkan oleh tuni&a
mukosa duodenum karena masuknya mkanan berlemak dari gaster.1
B. !ISIOLOGI
Kantung empedu, saluran empedu, dan sfingter oddi berkerja bersama-sama untuk
menyimpan dan mengatur aliran empedu fungsi dari kantung empedu sendiri adalah untuk
konsentrasi dan menyimpan empedu hati dan mengirimkan empedu menuju duodenum
sebagai respons terhadap makanan.9
13 A%sorsi dan Sekresi
)alam keadaan puasa, kira-kira 4/> empedu di sekresi oleh hati dan disimpan di
kantung empedu. Penyimpanna tersebut memungkinkan karena kapasitas absorpsi yang
luar biasa dari kantung empedu, mukosa kantung empedu memiliki kekuatan absopsi
terbaik per unit area dari setiap struktur tubuh. kantung empedu dapat dengan &epat
mengabsorbsi sodium, &hloride, dan melawan konsentrsi gradient yang signifikan.
Absorbsi yang &epat merupakan salah satu mekanisme untuk men&egah naiknya tekanan
keadaan didalam sistem biliar dibawah normal.9
Relaksasi bertahap serta pengosongan kantung empedu selama periode puasa juga
bermain peran dalam mempertahankan tekanan intraluminal pada pohon biliar. Sel-sel
kantung empedu setidaknya mengeluarkan dua produk penting ke dalam kantung
empedu< "likoprotein dan #on +idrogen. Kelenjar mukosa di infundibulum dan leher
kantung empedu mengeluarkan lendir glikoprotein yang diyakini untuk melindungi
mukosa dari tindakan litik empedu dan untuk memfasilitasi bagian empedu melalui
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
7/18
du&tus sistikus. 0u&us ini membentuk warna “Putih =mpedu% terlihat pada hydrops
kantung empedu, akibat obstruksi du&tus sistikus. $ranpostasi ion hydrogen oleh epitel
kantung empedu menyebabkan penurunan p+ Kantung empedu. Pengasaman naikkan
oleh kelarutan kalsium, sehingga men&egah presipitasi sebagai garam kalsium.9
+3 Ak*i0i*as Mo*or
Pengisian kantung empedu difasilitasi oleh kontraksi tonik dari Sfingter Oddi
yang membuat tekanan gradient antara saluran empedu dan kantung empedu. Selama
puasa, kantung empedu tidak hanya melakukan pengisian pasif, dalam kaiannya dengan
fase ## dari interdigesti3e bermigrasi kompleks mysentri& motori& di usus, kantung
empedu berulang kali mengosongkan 3olume ke&il dari empedu ke duodenum. Proses ini
dimediasi setidaknya dengan sebagian homon motilin. Sebagai respons dari makanan,
pengosongan kantung empedu oleh respons motori& yang terkoordinasi, kontraksi
kantung empedu dan relaksasi sfingter oddi. Salah satu rangsangan utama pengosongan
kantung empedu hormon *hole&ystokinin 7**K8.9
**K dilepaskan se&ara endogen dari mukosa duodenum sebagai respons makan.
Saat distimulasi oleh makanan pengosongan kantung empedu terjadi 2/-5/> dari isinya
dalam waktu 9/ ? @/ menit. 'erikutnya / ? B/ menit kantung empedu se&ara bertahap
diisi ulang kembali. +a ini berkolerasi dengan menurunnya le3el **K. Calur hormonal
dan saraf lainnya juga terlibat dalam tindakan terkordinasi dari kantung empedu dan
sfingter oddi. )efek dari aktifitas motorik dari kantung emepdu mungkin dimainkan
peran nukleasi kolesterol dan pembentuk batu empedu.9
,3 Re)"&asi Ne"roor(ona&
!er3us 3agus menstimulasi kontraksi dari kantung empedu dan stimulasi splan&hini&
simpati& yang menghambat aktifitas motorik. Obat parasimpatomimeti& membuat
kontraksi kantung empedu sedangkan atropine membuat relaksasi. Refle; neural
dimediasi menghubungkan sfingter oddi dengan kantung empedu, lambung, dan
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
8/18
duodenum, untuk mengkordinasikan aliran empedu ke duodenum, distensi antral
lambung menyebabkan kedua kontraksi kantung empedu dan relaksasi sfingter Oddi.
Reseptor hormonal yang berlokasi di otot polos, pembuluh darah, ner3us dan epitel
Kantung empedu. **K adalah peptide yang beraal dari sel epithelial $raktus
"antrointestinal 'agian Atas dan ditemukan dengan konsentrasi yang tinggi di
duodenum.9
**K dilepaskan ke dalam aliran darah oleh asam, lemak, dan asam. **K memiliki
paru hidup plasma -9 menit dan di metabolism oleh hati dan ginjal. **K bekerja
langsung pada reseptor otot Kantung empedu dan merangsang kontraksi Kantung
empedu.hal ini juga merelaksasi saluran terminal empedu, sfingter oddi dan duodenum.
**K distimulasi dari kantung empedu dan pohon biliar juga dimediasi oleh ner3us 3agal
&holinergi&. Pada pasien yang mengalami 3agotomy, mengurangi respons terhadap
stimulasi **K. 6asoaktif polipeptida usus menghambat kontraksi dan menyebabkan
kantong empedu relaksasi. Somatostatin dan analog yang berpotensi menghambat
kontraksi kantung empedu. Pasien yang diobati dengan analog somatostatin dan mereka
dengan somatostatinoma memiliki insiden tinggi batu empedu, mungkin karena
penghambatan kontraksi kantung empedu dan pengosongan. hormon lain seperti
substansi P dan efek enkephalin kantung empedu motilitas, tetapi peran fisiologis tidak
jelas.9
'. DE!INISI
Kolangitis adalah suatu infeksi bakterial yang akut dari saluran empedu yang tersumbat
baik se&ara parsial maupun total. =mpedu hati steril, empedu di dalam saluran empedu
disimpan steril mengikuti aliran empedu dan dengan adanya substansi Dat antibakteri di
empedu seperti immunoglobulin. "angguan mekanik pada aliran empedu memfasilitasi
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
9/18
kontaminasi bakteri. Kultur empedu positif umumnya disebabkan oleh batu saluran empedu
dan penyebab lain obstruksinya. Kontaminasi bakteri biliar saja tidak menyebabkan
kolangitis klinis, kombinasi dari kedua bakteri yang signifikan dan obstruksi empedu
diperlukan perkembangannya.9,@
D. ETIOLOGI
'atu empedu merupakan menyebab paling sering dari obstruksi di kolangitis. Penyebab
lainnya adalah striktur yang malignan dan benigna, parasit, instrumentasi, parsial obstruksi
disebabkan oleh empedu enteri& anastomosis. Kultur organisme paling umum dari kantung
empedu pada pasien dengan kolangitis adalah =s&heri&hia &oli, Klebsiella pneumoniae,
Strepto&o&&us fae&alis, =nteroba&ter, dan 'a&teroides fragilis.
9,@,2,
Organisms Per&entage
Aerobi&
- "ram Positi3e
Streptococcus faecalis
Beta-hemolytic streptococci
Staphylococcus aureus
Staphylococcus albus
- "ram !egati3e
Escherichia coli
Klebsiella aerogenes
Proteus spp.
Pseudomonas aeruginosa
Actinobacter spp.
45
1
12
9B
11
5
Anaerobi&
- "ram Positi3e
Clostridium welchii
Anaerobic streptococci
- "ram !egati3e
Baceroides spp.
19
1
4
@
1
1
Ba$*eria& Or)anis(s !o"nd in Te Bi&e o0 Pa*ien* 4i* S(*o(a*i$ Ga&&s*one Disease-
E. EPIDEMIOLOGI
Kolangitis merupakan infeksi pada duktus koledokus yang berpotensi menyebabkan
kesakitan dan kematian. )ilaporkan angka kematian sekitar 19-44>. Kolangitis ini dapat
ditemukan pada semua ras. 'erdasarkan jenis kelamin, dilaporkan perbandingan antara laki-
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
10/18
laki dan perempuan tidak ada yang dominan diantara keduanya. 'erdasarkan usia dilaporkan
terjadi pada usia pertengahan sekitar 2/-/ tahun.9
)i Amerika Serikat, *holangitis &ukup jarang terjadi. 'iasanya terjadi bersamaan dengan
penyakit lain yang menimbulkan obstruksi bilier dan ba&tibilia 7misal< setelah prosedur
=R*P, 1-9> pasien mengalami &holangitis8. Resiko tersebut meningkat apabila &airan
pewarna diinjeksikan se&ara retrograd.
#nsidensi #nternasional &holangitis adalah sebagai berikut. *holangitis pyogenik rekuren,
kadangkala disebut sebagai &holangiohepatitis Oriental, endemik di Asia $enggara. Kejadian
ini ditandai oleh infeksi saluran bilier berulang, pembentukan batu empedu intrahepatik dan
ekstrahepatik, abses hepar, dan dilatasi dan striktur dari saluran empedu intra dan
ekstrahepatik.
Mor*a&i*as5Mor%idi*as
0ortalitas dari &holangitis tinggi karena predisposisinya pada penderita dengan penyakit
penyerta yang lain. Pada Daman dahulu, tingkat mortalitasnya men&apai 1//>. )engan
ditemukannya =ndos&opi& retrograde &holangiography, sphin&terotomy terapeutik se&ara
endoskopik, ekstraksi batu dan stenting bilier, tingkat mortalitas telah menurun sampai kira-
kira 2-1/>.
Pasien-pasien dengan karakteristik berikut berhubungan dengan tingkat morbiditas dan
mortalitas yang lebih tinggi<
• +ipotensi
• "agal ginjal akut
• Abses hepar
• Sirosis
• #nflammatory bowel disease
• Striktur karena malignansi
• Radiologi& &holangitis ? post per&utaneus transhepati& &holangiography
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
11/18
• Cenis kelamin perempuan
• (sia lebih tua dari 2/ tahu
• Kegagalan merespon terhadap terapi antibiotik dan konser3atif.
(sia lanjut, masalah medis penyerta, dan keterlambatan dekompresi bilier meningkatkan
tingkat kematian operatif yang timbul 715-@/>8. $ingkat mortalitas dari pembedahan elektif
setelah stabilisasi keadaan pasien lebih rendah se&ara signifikan 7kira-kira 9>8. Pada masa
lalu, &holangitis suppurati3a diduga meningkatkan morbiditasE namun, studi prospektif tidak
menunjukkan bahwa dugaan tersebut benar.
*holangitis seringkali terjadi se&ara sekunder karena batu empedu yang mengobstruksi
du&tus &holedo&hus, oleh karena itu memiliki faktor resiko yang sama dengan &holelithiasis.
Pre3alensi batu empedu tertinggi terdapat pada orang-orang berkulit terang keturunan =ropa
utara, juga pada populasi +ispanik, Suku-suku asli amerika, dan #ndian Pima.
Sebagai tambahan, populasi Asia tertentu dan penduduk negara dimana insidensi parasit
intestinal tinggi juga memiliki resiko yang lebih tinggi. Orang Asia lebih mungkin memiliki
batu primer karena infeksi bilier kronis, parasit, stasis bilier, dan striktur bilier. *holangitis
pyogenik Rekuren jarang terjadi di Amerika Serikat. Orang kulit hitam dengan penyakit
si&kle &ell anemia memiliki resiko yang lebih tinggi. Walaupun batu empedu lebih sering
terjadi pada wanita daripada pada pria, rasio pria-wanita sama pada &holangitis.
Pasien berusia lanjut dengan batu empedu asimtomatik lebih mungkin mengalami
komplikasi serius dan &holangitis. *holangitis pada pasien tua yang datang dengan sepsis dan
perubahan status mental harus selalu dipikirkan, pasien tua lebih rentan terhadap batu
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
12/18
kandung empedu dan batu saluran empedu, dan oleh karena itu, &holangitis. (sia median
presentasi &holangitis adalah antara usia 2/-/ tahun.
!. PATOGENESISFaktor utama dalam patogenesis dari &holangitis akut adalah obstruksi saluran bilier,
peningkatan tekanan intraluminal, dan infeksi saluran empedu. Saluran bilier yang
terkolonisasi oleh bakteri namun tidak mengalami pada umumnya tidak akan menimbulkan
&holangitis. Saat ini diper&aya bahwa obstruksi saluran bilier menurunkan pertahanan
antibakteri dari inang. Walaupun mekanisme sejatinya masih belum jelas, diper&aya bahwa
bakteria memperoleh akses menuju saluran bilier se&ara retrograd melalui duodenum atau
melalui darah dari 3ena porta. Sebagai hasilnya, infeksi akan naik menuju du&tus hepati&us,
menimbulkan infeksi yang serius. Peningkatan tekanan bilier akan mendorong infeksi
menuju kanalikuli bilier, 3ena hepati&a, dan saluran limfatik perihepatik, yang akan
menimbulkan ba&teriemia 72>-@/>8. #nfeksi dapat bersifat supuratif pada saluran bilier.2
Saluran bilier pada keadaan normal bersifat steril. Keberadaan batu pada kandung
empedu 7&hole&ystolithiasis8 atau pada du&tus &holedo&hus 7&holedo&holithiasis8
meningkatkan insidensi ba&tibilia. Organisme paling umum yang dapat diisolasi dalam
empedu adalah =s&heris&hia &oli 75>8, Spesies Klebsiella 71>8, Spesies =ntero&o&&us
712>8, Spesies Strepto&o&&us 74>8, Spesies =nteroba&ter 75>8, dan spesies Pseudomonas
aeruginosa 75>8. Organisme yang ditemukan pada kultur darah sama dengan yang ditemukan
dalam empedu. Patogen tersering yang dapat diisolasi dalam kultur darah adalah = &oli
72B>8, spesies Klebsiella 71>8, Pseudomonas aeruginosa 72>8 dan spesies =ntero&o&&us
7@>8. Sebagai tambahan, infeksi polimikrobial sering ditemukan pada kultur empedu 79/-
45>8 namun lebih jarang terdapat pada kultur darah 7-1>8.
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
13/18
Saluran empedu hepatik bersifat steril, dan empedu pada saluran empedu tetap steril
karena terdapat aliran empedu yang kontinu dan keberadaan substansi antibakteri seberti
immunoglobulin. +ambatan mekanik terhadap aliran empedu memfasilitasi kontaminasi
bakteri. Kontaminasi bakteri dari saluran bilier saja tidak menimbulkan &holangitis se&ara
klinisE kombinasi dari kontaminasi bakteri signifikan dan obstruksi bilier diperlukan bagi
terbentuknya &holangitis.
$ekanan bilier normal berkisar antara 5 sampai 1@ &m. Pada keadaan ba&tibilia dan
tekanan bilier yang normal, darah 3ena hepati&a dan nodus limfatikus perihepatik bersifat
steril, namun apabila terdapat obstruksi parsial atau total, tekanan intrabilier akan meningkat
sampai 14-B &m +O, dan organisme akan mun&ul se&ara &epat pada darah dan limfa.
)emam dan menggigil yang timbul pada &holangitis merupakan hasil dari ba&teremia
sistemik yang ditimbulkan oleh refluks &holangio3enososus dan &holangiolimfatik.Penyebab tersering dari obstruksi bilier adalah &holedo&holithiasis, striktur jinak, striktur
anastomosis bilier-enterik, dan &holangio&ar&inoma atau karsinoma periampuler. Sebelum
tahun 1B4/-an batu &holedo&holithiasis merupakan 4/> penyebab kasus &holangitis yang
ter&atat.
G. GEJALA KLINIS
Kolangitis adalah dapat mun&ul sebagai sebuah penyakit ringan, intermiten, dan self
limited disease pada fulminant, septi&emia berpotensi mengan&am nyawa. Pasien dengan
&holangitis batu empedu yang diindukasi biasanya oleh lebih tua dan perempuan. Presentasi
paling umum adalah demam, nyeri pada kuadran kanan atas, dan kuning. "ejala klasik
tersebut disebut Trias Charcot. Penyakit ini bisa berkembang dengan &epat dengan
septi&emia dan disorientasi, yang dikenal dengan Pentad eynolds 7demam, sakit kepala,
nyeri kuadran atas, syok septik dan perubahan status mental%.9
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
14/18
Walaupun gejala yang mun&ul tidak khas, ada sedikit demam, kuning, atau nyeri. +al ini
sering terjadi pada orang tua yang memiliki gejala yang biasa-biasa saja sampai mereka jatuh
pada septi&emia. Pasien dengan stend indwelling jarang menjadi kuning.9,
Kolangitis bakteri biasanya menyebabkan demam, menggigil, nyeri abdomen, dan
ikterus. 'entuk terparah kolangitis adalah kolangitis supurati3a, yang empedu purulennya
memenuhi dan meregangkan saluran empedu, disertai risiko terbentuknya abses hati. Karena
risiko utama pada pasien kolangitis adalah sepsis bukan kolestasis, maka harus segera
dilakukan diagnosis dini dan inter3ensi segera.
Pemeriksaan Fisik, pada pemeriksaan abdomen, temuan ini tidak bisa dibedakan dari
kolesistitis akut. Pemeriksaan Penunjang, pada pemeriksaan laboratorium umumnya dapat
ditemukan, leukositosis, hyperbilirubinemia, ele3asi dari alkali fosfat dan transaminase,
ketika hadir dapat mendukung diagnosis klinis dari kolangitis. (S" sangat membantu,
karena akan mendokumentasikan kehadiran batu empedu, menunjukan dilatasi saluran
empedu, dan memungkinkan untuk menentukan lokasi obstruksi. $es diagnosti& definiti3e
adalah =R*. Pada kasus yang tidak memiliki =R*, P$* dapat ditunjukkan. Kedua =R* dan
P$* akan menunjukan tingkatan dan alasan untuk obstruksi.9
H. PENATALAKSANAAN
1. Medika(en*osa
Akut kolangitis merupakan kondisi medis yang berat yang membutuhkan
menanganan &epat. $erapi awal pada pasien dengan kolangitis termasuk #6 antibioti&
dan resusitasi &airan. 'anyak pasien membutuhkan pengawasan #*( support
3asopressor. 'anyak pasien yang akan merespons tindakan tersebut. 'agaimanapun
obstruksi kantung empedu harus dialirkan sesegera pasien stabil. 12> asien tidak
akan merespons terhadap antibiotik dan resusitasi &airan, dan dekompresi empedu
mungkin dibutuhkan.9, sabiston
+. Pe(%edaan
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
15/18
)ekompresi empedu dapat dikerjakan dengan &ara endoskopi, melalui rute
per&unatenus transhepati& atau pembedahan. Pemilihan prosedur dilakukan
berdasarkan le3el obstruksi empedu. Pasien dengan koledokolitiasis atau
periampullary maglinan&y pendekatan paling baik dengan menggunakan endoskopi,
dengan sphin&terotomy dan pengangkatan batu, atau menempatkan stent endoskopi
empedu.9
Pasien dengan obstruksi yang lebih proksimal atau perihilar, atau saat stri&ture
pada biliary enteri& anastomosis karena kegagalan dari rute endoskopi, maka
digunakan drainase per&unatenous transhepati&.
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
16/18
Saat =R* and P$* tidak hanya digunakan untuk diagnosis namun juga terapi.
'iasa digunakan untuk identifikasi lokasi dan penyebab obstruksi, dapat pula drainase
pada pohon biliar, menyiapkan kultur, dan biopsy lesi jika dibutuhkan. 'ila =R* dan
P$* tidak tersedia atau tidak sukses dilaksanakan, operasi darurat drainase untuk
dekompresi dengan $ $ube umumnya dibutuhkan untuk tindakan penyelamatan.
$erapi operasi definiti3e dapat ditunda sampai kolangitis tertangani dan diagnosis
tepat ditegakkan.9,2
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
17/18
Akut kolangitis dihubungkan se&ara keseluruhan dengan angkat kematian kira-
kira 2>. Ketika dihubungkan dengan gagal ginjal, &ardia& impairment, abses hepar,
dan keganamas, mobiditas dan mortalitas makin meningkat.9
-
8/19/2019 TINJAUAN PUSTAKA KOLANGITIS
18/18
DA!TAR PUSTAKA
1. Snell RS. Abdomen 'agian ## *a3itas Abdominalis. #n < Anatomi Klinik untuk 0ahasiswa
KedokteranE alih bahasa iliana SugihartoE th =d. Penerbit 'uku Kedokteran
="*.//.p@@-@5
. PutD R, Pabst R. Organ )alam Perut. #n < Atlas Anatomi 0anusia Sobotta. 6olume . 1th ed.
Penerbit 'uku Kedokteran ="*. //9. p1@
9. Pham $+, +unter C". "allbladder and =;trahepati& 'iliary System. #n S&hwartDGs Prin&iples
of Surgery. 1/th =d. 0&"raw-+ill =du&ation. /12. P.19/B-1994
@. !orton CA, 'ollinger RR, *hang A=, owry SF, 0ul3ihill SC, +ar3ey #P, $homson RW.
'illiary System. #n < =ssential Pra&ti&e of Surgery 'asi& S&ien&e and *lini&al =3iden&e.
Springer-6erley !ew Hork, #n&. //1. p 1B-9@2. Ca&kson P", =3ans, SR$. 'iliary System. Sabiston $e;tbook of Surgery. 1Bth =d. =lse3ier
Saunders. /1. p.1@4@-1@B1. Kumar 6, *otran RS, Robbins S. +ati dan Saluran =mpedu. #n < 'uku Ajar Patologi.
6olume . 5th =d. Penerbit 'uku Kedokteran ="*. //5. P5/@-5/5.