tinjauan pustaka (trial and error) (sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/bab ii.pdf12...

29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori sangat diperlukan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error) (Sugiono, 2013: 79). Adanya landasan teori merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. Landasan teori yang ditinjau merupakan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. 2.1.1 Teori Belajar Menurut Kurnia dalam Latif (2007: 3), belajar pada hakekatnya salah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar tersebut terjadi secara sadar, bersifat kontinyu, relatif menetap dan mempunyai tujuan terarah pada kemajuan yang progresif. Pengertian belajar menurut Slameto (2003: 2) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil latihan dan pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Upload: doanlien

Post on 07-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Landasan teori sangat diperlukan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh,

dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error) (Sugiono, 2013: 79).

Adanya landasan teori merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data. Landasan teori yang ditinjau merupakan teori-teori yang

berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.

2.1.1 Teori Belajar

Menurut Kurnia dalam Latif (2007: 3), belajar pada hakekatnya salah satu proses

usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh melalui interaksi

individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar tersebut

terjadi secara sadar, bersifat kontinyu, relatif menetap dan mempunyai tujuan

terarah pada kemajuan yang progresif. Pengertian belajar menurut Slameto (2003:

2) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil latihan dan

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

11

Jadi, belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh

perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dari latihan dan pengalaman

dengan lingkungannya yang dilakukan secara kontinyu dan berulang-ulang.

2.1.2 Aktivitas Belajar

Menurut Djamarah (2008: 2) aktivitas belajar merupakan aktivitas rangkaian jiwa

raga, psiko fisik, menuju perkembangan pribadi individu seutuhnya yang

menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa (afektif) dan karsa (psikomotor). Aktivitas

terbagi menjadi: (1) aktivitas fisik adalah siswa giat-aktif dengan anggota badan,

membuat sesuatu, bermain, atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan,

melihat atau hanya pasif, dan (2) aktivitas psikis adalah jika daya jiwanya bekerja

sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Rohani,

2004: 6). Hal tersebut diperkuat oleh pandangan yang dikemukakan Piaget

(Rohani, 2004: 7) bahwa seorang anak berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa

berbuat anak tidak berpikir, agar berfikir sendiri (aktif) ia harus diberi kesempatan

untuk berbuat sendiri. Sudirman (2008: 98) menyatakan aktivitas belajar adalah

aktivitas yang bersifat fisik/ jasmani maupun mental/ rohani dan dalam kegiatan

belajar, kedua aktivitas itu harus selalu terkait agar dapat membuahkan aktivitas

belajar yang optimal.

Berasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar

merupakan kegiatan siswa dalam belajar baik fisik atau psikis untuk mencapai

hasil belajar.

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

12

Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses

pembelajaran terjadi karena adanya aktivitas guru dan aktivitas siswa. Menurut

Paul B. Dierdrich sebagaimana dikutip Sudirman (2008: 101) aktivitas siswa

dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Visual activities, yang di dalamnya; membaca, memperhatikan, demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain.

b. Oral activities, seperti menyatakan, bertanya, memberi sesuatu, mengeluarkan,

pendapat, mengadakan wawancara.

c. Listening activities, seperti mendengarkan, uraian, percakapan, musik dan

pidato.

d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket dan

menyalin.

e. Drawing activities, misalnya, menggambar, membuat grafik, peta dan diagram.

f. Motor activities, misalnya, melakukan percobaan, membuat konstruksi, model

persepsi, bermain, berkebun, dan beternak.

g. Mental activities, seperti menganggap, mengingat, memecahkan soal,

menganalisa, melihat dukungan, mengambil keputusan.

h. Emotional activities, misalnya, menaruh minat, bersemangat, merasa bosan,

berani, tenang, gugup.

Berdasarkan beberapa macam kegiatan siswa yang dikutip dari Sudirman

(2008:101) maka dalam pembelajaran tari halibambang menggunkan metode drill

pada kegiatan ekstrakurikuler anak tunarungu di PK-PLK Dharma Bhakti Dharma

Pertiwi Kemiling Bandar Lampung akan dilakukan pengamatan 3 kegiatan

aktivitas siswa, yaitu motor activities, visual activities, emotional activities.

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

13

2.1.3 Pembelajaran

Gegne mendefisikan pembelajaran sebagai seperangkat acara peristiwa eksternal

yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang

sifatnya internal (Gredler, 1994: 207). Dalam hal ini pembelajaran yang dimaksud

merupakan pembelajaran pada anak tunarungu, yaitu serangkaian tindakan proses

belajar yang dirancang dan disusun alur proses belajaranya (peristiwa eksternal)

serta dilakukan oleh pengajar, pendidik atau guru dan diberikan kepada siswa agar

siswa dapat memperoleh perubahan dalam diri secara kognitif, afektif, dan

psikomotorik (peristiwa internal).

Bicara tentang kegiatan pembelajaran terkandung tiga peranan besar, yaitu

planning for learning and instruction, fasilitatory of learning and evaluation of

learning (Jarolemek dalam Suryosubroto, 2009: 15). Hal-hal berkaitan dengan

tiga peranan besar dalam pembelajaran tersebut, akan diuraikan dalam

pembahasan di bawah ini.

a. Merencanakan Pengajaran (Planning for Learning and Instruction)

Pada hakikatnya bila suatu kegiatan direncanakan lebih dahulu maka tujuan

dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan berhasil. Itulah sebabnya seorang

guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan pengajaran.

Pengajaran merupakan rangkaian peristiwa yang direncanakan untuk

disampaikan, untuk menggiatkan dan mendorong belajar peserta didik yang

merupakan proses merangkai situasi belajar agar belajar menjadi lebih mudah

(Suryosubroto, 2009: 23). Kemampuan dalam merencanakan pembelajaran

adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan merencanakan proses belajar mengajar.

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

14

2. Kemampuan mempersiapkan bahan pengajaran.

3. Kemempuan merencanakan media dan sumber.

4. Kemampuan merencanakan penilaian terhadap prestasi siswa.

Perencanaan dalam pembelajaran dapat bermanfaat bagi guru sebagai kontrol

terhadap dirinya sendiri agar dapat memperbaiki cara pengajarannya

b. Melaksanakan Proses Belajar-Mengajar ( Fasilitatory of learning)

Yang dimaksud dengan proses belajar-mengajar adalah proses

berlangsungnya belajar-mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan

pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pengajaran adalah pelaksanaan strategi-

strategi yang telah diracang untuk mencapai tujuan pengajaran (Lefrancois

dalam Suryosubroto, 2009: 30). Kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran

adalah sebagai berikut.

1. Menguasai bahan yang direncanakan dan disesuaikan.

2. Mengelola proses belajar-mengajar.

3. Mengelola kelas.

4. Menggunakan metode dan sumber.

5. Melaksanakan interaksi belajar-mengajar.

6. Melaksanakan penilaian terhadap hasil pembelajaran.

7. Mengadministrasikan kegiatan belajar-mengajar.

c. Mengevaluasi (Evaluasi of Learning)

Evaluasi merupakan penentuan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan

pengajaran perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai

hasil belajar. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar

peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajari

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

15

dengan tujuan yang telah ditetapkan (Suryosubroto, 2009: 44). Penilaian

dalam proses belajar-mengajar meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah penilaian yang dilakukan guru setelah satu

pokok bahasan selesai dipelajari oleh peserta didik (Arikunto, 2008: 50).

b. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah penilaian yang diselenggarakan oleh guru setelah

satu jangka waktu tertentu (Arikunto, 2008: 53).

c. Pelaporan hasil penilaian

Setelah memberi evaluasi formatif maupun sumatif, setiap akhir

caturwulan atau akhir semester setiap guru harus mengelola nilai akhir

dan memasukannya dalam buku rapor.

d. Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan

Program perbaikan nilai dan pengayaan sangat diperlukan dalam rangka

pelaksanaan pola belajar tuntas. Ketuntasan belajar adalah pencapaian

taraf penguasaan minimal yang telah ditetapkan bagi setiap unit bahan

pelajaran, baik secara perseorangan atau kelompok (Suryosubroto 2009:

47), sedangkan bentuk pelaksanaan pengayakan dapat berupa membaca/

mempelajari bahan pelajaran baru atau penyelesaian tugas pekerjaan

rumah (PR).

2.1.4 Metode Pembelajaran

Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada anak didik.

Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di samping

mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

16

siswa yang merupakan proses pembelajaran (proses belajar-mengajar) itu

dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara atau metode-metode

tertentu.

Metode pembelajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran,

atau soal bagaimana teknis sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid

di sekolah (Surakhmad dalam Suryosubroto, 2009: 141). Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan metode, di antaranya, anak didik, tujuan, situasi,

fasilitas, dan guru (Winarno Surakhmad dalam Djamarah dan Zain, 2010: 77).

2.1.5 Metode Drill atau Latihan

Seorang peserta didik perlu memiliki ketangkasan atau keterampilan dalam

sesuatu, misalnya dalam lari cepat, atletik, berenang atau berkebun. Sebab itu di

dalam proses belajar-mengajar, perlu diadakan latihan untuk menguasai

keterampilan tersebut. Salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi

tuntutan tersebut ialah teknik latihan atau drill. Menurut Roestiyah (2008: 125)

teknik latihan atau drill merupakan suatu teknik yang dapat diartikan sebagai

suatu cara mengajar di mana peserta didik melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan

agar peserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari

apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur

melaksanakannya dapat membina anak dalam meningkatkan penguasaan

keterampilan itu, bahkan mungkin peserta didik dapat memiliki ketangkasan itu

dengan sempurna. Hal ini menunjang peserta didik berprestasi dalam bidang

tertentu.

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

17

Tujuan penggunaan metode drill adalah sebagai berikut.

a. Memiliki keterampilan motorik atau gerak; seperti menghafalkan kata-kata,

menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda; melaksanakan gerak

dalam olahraga atau tari.

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,

menjumlah dan mengurangi. Mengenal benda atau bentuk dalam pelajaran

matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal

lain, seperti hubungan sebab – akibat banyak hujan – banjir; antara tanda huruf

dan bunyi – ng –ny dan sebagainya; penggunaan lambang atau simbol di

dalam peta dan lain-lain (Roestiyah, 2008: 125).

Kelebihan metode drill adalah sebagai berikut.

1. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf,

kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, mengunakan alat-alat (mesin

permainan dan atletik), dan terampil menggunakan peralatan olahraga.

2. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,

menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol), dan

sebagainya.

3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti

hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan

sebagainya.

4. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan kompleks,

rumit, menjadi lebih otomatis.

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

18

5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam

pelaksanaannya (Djamarah dan Zain, 2010: 96).

Kelemahan metode drill adalah sebagai berikut.

1. Dapat menghambat bakat dan inisiatif murid.

2. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara beruang-ulang merupakan

hal yang monoton.

3. Membentuk kebiasaan yang kaku.

4. Dapat menimbulkan verbalisme (Segala, 2013:218).

Untuk kesuksesan pelaksanaan metode drill dalam pembelajaran, instruktur/ guru

perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Siswa harus diberi pengertian sebelum diadakan latihan tertentu.

2. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula

kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih

sempurna.

3. Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan.

4. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.

5. Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna.

(Roestiyah, 2008: 127-128).

2.1.6 Metode Komunikasi

Berikut metode komunikasi pada anak tunarungu menurut Sastrawinata dalam

bukunya yang berjudul pendidikan anak tunarungu.

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

19

1. Motode isyarat adalah metode komunikasi dengan menggunakan ejaan jari

(finger spending) dan bahasa tubuh. Ejaan jari merupakan jenis isyarat yang

dibentuk dengan jari tangan untuk menggambarkan abjad atau untuk mengeja

huruf atau angka. Bahasa tubuh meliputi keseluruhan ekspresi tubuh, seperti

sikap tubuh, ekspresi muka, pantomikik atau gerakan secara wajar dan alami.

2. Metode oral adalah metode komunikasi dengan cara yang lazim digunakan

oleh orang mendengar. Metode oral ini sama halnya dengan membaca ujaran,

metode ini dilakukan melalui indera penglihatan untuk menyimak

pembicaraan orang lain melalui gerak bibir dan mimik si pembicara. Oleh

sebab itu, ada persyaratan untuk pelaksanaan metode ini, yaitu harus selalu

berhadapan muka langsung dengan jarak yang dekat, penerangan yang cukup

serta ucapan yang jelas (Sastrawinata, 1975: 36-99).

Berdasarkan beberapa paparan metode komunikasi di atas dalam pembelajaran

tari halibambang pada ekstrakurikuler anak tunarungu di PK-PLK Dharma Bakti

Dharma Pertiwi Kemiling, Bandar Lampung guru juga menerapkan kedua metode

tersebut untuk memperlancar proses pembelajaran tari dan membantu siswa agar

dapat menarikan tarian.

2.2 Tari

Tari adalah gerak tubuh manusia yang terangkai yang berirama sebagai ungkapan

jiwa atau ekspresi manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan gerak

(wiraga), ketetapan irama (wirama), dan ekspresi (wirasa) (Mustika, 2012: 21).

Pada dasarnya seni tari bukan merupakan kegiatan yang dilakukan semata-mata

untuk mengekspresikan diri, tetapi seni memiliki tujuan untuk mengungkapkan

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

20

gerak dengan menggunakan rasa agar mencapai suatu keindahan. Seni tari yang

diajarkan di dalam dunia pendidikan berdasarkan bertujuan untuk melestarikan

budaya dan memberikan pengalaman estetik kepada siswa melalui kegiatan

belajar bergerak dan menyelaraskan gerak dengan musik.

2.2.1 Sejarah Tari Halibambang

Tari halibambang memiliki dua pengertian, yaitu hali diartikan seperti dan

bagaikan, sedangkan halibambang adalah kupu-kupu. Tari halibambang dapat

diartikan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang

berterbangan dan mengibas-ngibaskan sayapnya di alam yang bebas dan berayun-

ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam tari halibambang adalah sifat

keagungan dan keindahan serta kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para

tamu. Tarian ini terdapat di Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat dan

tumbuh dan berkembang di daerah tersebut (Mustika, 2013: 62).

2.2.2 Unsur dan Bentuk Tari Halibambang

a. Penari

Jumlah penari dalam tari halibambang ini ditarikan oleh 6 (enam) orang penari

wanita. Tari halibambang hanya ditarikan oleh penari wanita tidak ada penari

laki-laki.

b. Busana dan Aksesoris Tari Halibambang

1. Kumbang Gijekh (Kumbang Goyang) sebagai lambang keagungan dan

keindahan.

2. Sanggul (keindahan)

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

21

3. Tali Galah (tali leher) yang diberi kumbang tabokh (keindahan)

4. Kipas (properti) lambang sayap kupu-kupu

5. Gelang Kana (kemakmuran)

6. Gajah Minung (kemakmuran)

7. Busung/ ikat pinggang (kemakmuran)

8. Kawai/ baju beludru (kesucian)

9. Injang bumpe

c. Musik Iringan Tari Halibambang

1. Musik penggiring tari halibambang menggunakan talo balak, nada yang

dihasilkan dari bunyi tabuhan talo balak ini dapat disimpulkan pada kunci

nada= G (sedikit sumbang).

2. Gong besar berbunyi nada= 1 (do)

3. Gong kecil berbunyi nada = 2/3 (ri)

4. Talo Balak

5. Gendang

d. Ragam Gerak Tari Halibambang

Tari halibambang mempunyai 13 ragam gerak. Berikut ini bentuk 13 ragam gerak

tari halibambang dan keterangan yang telah diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

22

Tabel 2.1 Ragam Gerak Tari Halibambang

No RagamGerak Gambar Gerak

1 LapahTebeng

Inti gerakanini adalahberjalan/melangkahdengan posisibadan tegap,arah hadap kedepan, tangandirentangkanke samping

2 LapahInjing

1 2

Inti gerakanini adalahberjalan/melangkahdengan caraberjinjit,posisi badantegap, arahhadap kedepan, tangandirentangkanke samping

1.jalan berjinjitdimulai kakikananbergantiandengan kakikiri sampaiitungan 8

3 GubuGaghang

1 2 3

kaki kanandisilang saatmelangkah kedepan,dengan posisibadanmerendah,arah hadap kedepan, tanganyangdirentangkanke sampingdanbersamaandenganlangkah kakitangan

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

23

4 5

diayunkan kearah depandalamhitungan 1x4,kemudianberganti kakikirimelangkahdan tangankembali keposisi awaldalamhitungan 1x4.

1.kaki kananmelangkahke depan

2.diikutidenganmengayun-kan tanganke depan.

3.badanmerendahtanganproses di-ayun kebawah

4.tangandiayun kebawah posisitangan sudahdi samping

5.posisi tangansudah disampingkanan kiri.

4 Giser

1

kaki bergeserke kanan 1x4hitungan dankembali kekiri 1x4hitungan, saatbergeser kakimembentuksegitiga(tumitbertemutumit, jarikaki bertemujari kaki),posisi tanganberada di

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

24

sampingkanan lurussejajar denganbahu,bersamaandengan kakiyang bergeserpergelangantangan kanandigerakkan keatas dan kebawah, danarah hadapbadan kedepan,dilakukanjugasebaliknyasaat kakibergeser kearah kiri.

5 Sesayak

1 2 3

4 5 6

Inti darigerakan iniadalah kakikananmelangkah kearah sampingkanan, tangandiayunkanbersamaandenganlangkah kakidalamhitungan 1x4dengan posisibadanmerendah,kemudiankaki bergerakkembalimenghadapke arah depandiikutibersamaandenganpergelangantangan yangdigerakkan keatas dan kebawah dalamhit 1x4

1.kaki kanan

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

25

7

melangkahke kanan.

2.badanmenghadapke sudut

3.badanmenghadapke samping

4.badanmerendahmenghadapke sampingkaki kiriberjinjit

5.badan prosesmenghadapsudut

6.badanmenghadapsudut

7. badanmengahadapdepan

6 Melayang

1 2 3

4 5 6

Inti darigerakan iniadalah posisibadan tegap,kakimelangkahberputar,dengan posisitangan kanandirentangkanselebar 75derajat dantangan kiridirentangkandan saaatbeputarpergeralangantangan di-gerakkan keatas dan kebawah, arahhadapmengikutiarah putaran.

1.kaki kanandiarahkan kekanan, keduatangandiagonal

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

26

7 8

2.prosesmenghdapsudut

3.menghadapsudut

4.prosesmenghadapbelakang

5.kaki bergeserke arahdepandengantangan disampingbadan

6.menghadapsudut

7.prosesmenghadapdepan

8.menghadapdepan

7 JongSimpuh

1 2 3

Inti darigerakan iniadalah posisitangandirentangkanke samping,kemudianposisi kakidan badanditekuk turunperlahanmenyentuhlantai denganarah hadap kedepan.

1.proses turun2.badan

merendahsambilproses turun

3.lututmenyentuhlantai

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

27

8 JongSembah

1 2 3

5 6 7

Inti darigerakan iniadalah tanganyangdirentangkandi satukanbersamaandengan kakiyangmembentukduduk sila,kemudianbadanmerunduk kearah depan.

1.badan mulaimerunduk kedepan keduatanganprosessembah kakidisilangkan

2.proses duduksila

3.duduk di ataskaki sila

4.duduk sila5.kipas sembah

denganbadan prosesmerunduk

6.prosesmerunduk

7.duduk siladenganbadan dankepalamerunduk

9 Timbang-an

1 2 3

Inti darigerakan iniadalahberputardengan posisitangandirentangkanke samping,posisi badanmerendah,saat berputarpergelangantanganbergerak ke

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

28

4 5 6

7 8

atas dan kebawah padasetiaphitunganganjil, danarah hadapmengikutiarah putaran

1.kaki kananmelangkahke kiri badanmenghadapsudut

2.prosesmenghadapsamping

3.prosesmenghadapbelakang

4.menghadapbelakang

5.prosesmenghadapsamping

6.menghadapsamping

7.menghadapsudut

8.menghadapdepan

10 Ngelap

1 2

3 4

inti darigerakan iniadalah posisikaki jongkok,badan tetaptegap, arahhadap kedepan, danposisi tangankanandiayunkanlurus kedepan dantangan kiritetap beradadi samping,pergelangantanganbergerak kekanan kiri,diikuti kepaladilakukan

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

29

5 6

7

pada 3 arahyaitu depan,kanan, depan,kiri kembalilagi depan

1.dudukjongkok,tangan kananproses kedepan

2.prosestangan

3.prosestangan

4.tangan kanandi depantangan kirisamping

5.kipasdikibaskanke kanan di-ikuti kepala

6.kipas ke kiri7.kipas ke

kanan11 Injak

Lado

1 2

3 4

Inti darigerakan iniadalah kakikanan dan kiriyang bergerakmembentukhuruf Lsecarabergantian,dengan posisibadanmerendah,dan tangandirentangkanke sampingkemudianpergelangantanganbegerak keatas dan kebawahbersamaandengangerakan kakiyangmembentukhuruf L

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

30

5 6

7 8

1.badanmerendah,tumit kakikanan prosesbergerak kedepan

2.tumitbergerak kedepan

3.tumit prosesbergerak kebelakang

4.tumitbergerak kebelakang

5.tumit kakikiri prosesbergerak kedepan

6.tumitbergerak kebelakang

7.tumit proseske belakang

8.tumit kebelakang

12 Salimpat

1 2 3

4 5

Inti darigerakan iniadalah posisiawal kaki di-silangkandan berputardi tempat,dengantangandirentangkan ,arah hadapmengikutiputaran dantangan kananperlahan naiksaat putaranselesai awaltangan kanankembali keposisi awal.

1.kaki kananmelangkahke sudut

2.prosesmemutar

3.menghadap

Page 22: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

31

belakang4.menghadap

samping5.menghadap

depan13 Tolak

Tebing

1 2

inti darigerakan iniadalahmenyilangkankaki kanandankiri kedepan diikutitangan kanankiri dan kananyangmembentukseperti hurufL.

1.tangan kirike depan,tangan kirilurussampingbadan, kakikanan kedepan

2.tangan kirike depan,tangan kirilurussampingbadan, kakikanan

Tabel 2.2 Urutan Ragam Gerak Tari Halibambang dengan Hitungan

No Nama Ragam Gerak Hitungan

1 a. Lapah Tebengb. Lapah Injing

1 x 41 x 4

2 a. Gubu Gaghangb. Kaki Giser, Seluang Mudikc. Gubu Gaghangd. Kaki Giser, Seluang Mudike. Gubu Gaghangf. Kaki Giser, Seluang Mudikg. Gubu Gaghang

2 x 81 x 82 x 81 x 82 x 81 x 82 x 8

3 a. Kaki Sesayak, Tangan Seluang Mudik Kananb. Kaki Sesayak, Tangan Seluang Mudik Kiric. Kaki Sesayak, Tangan Seluang Mudik Kanan

1 x 81 x 81 x 8

Page 23: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

32

Ragam gerak tari halibambang yang digunakan dalam penelitian ini,

menggunakan ragam gerak tari halibambang yang sudah dikreasikan, tetapi tidak

keluar dari ragam gerak tari halibambang yang asli.

d. Melayang 1 x 84 a. Jong Simpuh + Timbangan

b. Jong Sembahc. Kibas Depand. Kibas Proses ke Timbangane. Kibas Depanf. Jong Sembahg. Kibas Proses ke Timbangan

1 x 41 x 81 x 41 x 41 x 41 x 81 x 4

5 a. Ngelapb. Kibas Depanc. Kibas Kirid. Kibas Depane. Kibas kananf. Kibas Depang. Kibas Sampai Proses Naik

1 x 41 x 41 x 81 x 81 x 81 x 81 x 8

6 a. Timbanganb. Melayang Kananc. Melayang Kirid. Kaki Injak Lado, Tangan Timbangan

1 x 41 x 81 x 82 x 8

7 a. Tangan Melayang Kanan, Kaki Salimpatb. Tangan Melayang Kiri, Kaki Salimpatc. Tangan Timbangan, Kaki Salimpat

1 x 81 x 81 x 8

8 a. Jong Simpuhb. Jong Sembahc. Kibas Depand. Kibas sampai Proses Timbangane. Kibas Depanf. Sembahg. Kibas sampai Proses Timbanganh. Timbangan Proses Naik

1 x 41 x 81 x 41 x 41 x 41 x 41 x 41 x 8

9 a. Tangan Timbangan, Kaki Salimpatb. Melayang kananc. Melayang Kirid. Melayang Depan

1 x 81 x 81 x 81 x 8

Page 24: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

33

2.3 Tunarungu

Secara medis tunarungu berarti kekurangan atau kehilangan kemampuan

mendengar yang disebabkan oleh kerusakan dan mal-/ dis-/ non-fungsi dari

sebagian atau seluruh alat-alat pendengaran. Secara pedagosis tunarungu ialah

kekurangan atau kehilangan pendengaran yang mengakibatkan hambatan dalam

perkembangan sehingga memerlukan bimbingan dan pendidikan khusus

(Sastrawinata, 1997: 10).

2.3.1 Ciri Khas Anak Tunarungu

a. Ciri khas dalam segi fisik

1. Cara berjalannya kaku dan agak membungkuk.

2. Gerakan matanya cepat.

3. Gerakan kaki dan tangannya sangat cepat dan lincah.

4. Pernafasannya pendek dan agak terganggu (Sastrawinata, 1975: 15-16).

b. Ciri khas dalam segi intelegensi

Intelegensi pada anak tunarungu ditentukan dengan sifat ketunaanya karena

sesuai dengan sifat ketunaannya pada umunya anak tunarungu sukar dapat

menangkap pengertian yang abstrak, sabab untuk dapat menangkap

pengertian abstrak diperlukan pemahaman yang baik akan bahasa lisan

maupun bahasa tulisan (Sastrawinata, 1975: 16).

c. Ciri khas dalam segi emosi

Emosi anak tunarungu selalu bergolak karena kekurangan pemahaman akan

bahasa lisan atau tulisan sering kali menyebabkan anak tunarungu menafsirkan

sesuatu yang negatif atau salah dan hal ini sering mengakibatkan tekanan pada

emosinya, misalnya resah, gelisah, dan marah. Hal tersebut dapat menghambat

Page 25: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

34

perkembangan pribadinya dengan menampilakan sikap menutup diri,

bentindak secara agresif, atau sebaliknya menampakan kebimbangan dan

keragu-raguan (Sastrawinata, 1975: 16).

d. Ciri khas dalam segi sosial

Kehidupan sosial dapat dilihat dari lingkungan hidup di mana anak

berinteraksi, yaitu interaksi individu dengan individu, individu dengan

kelompok, dengan keluarga dan dengan lingkungan masyarakat yang lebih

luas. Berdasarkan kepentingan anak tunarungu, seluruh anggota keluarga,

guru dan anggota masyarakat di sekitarnya hendaknya mempelajari dan

memahami keadaannya dan mereka harus mencegah faktor-faktor negatif

yang dapat menghambat perkembangan kepribadian anak tunarungu

(Sastrawinata, 1975: 17).

e. Ciri khas dalam segi bahasa

1. Miskin kosakata.

2. Sulit mengartikan ungkapan-ungkapan bahasa yang mengandung kiasan.

3. Sulit mengartikan kata-kata yang abstrak.

4. Kurang menguasai irama dan gaya bahasa (Sastrawinata, 1975: 17).

2.3.2 Klasifikasi Anak Tunarungu

Ketajaman pendengaran seseorang diukur dan dinyatakan dalam satuan bunyi

deci-Bell (disingkat dB). Penggunaan satuan terebut untuk membantu dalam

interpretasi hasil tes pendengaran dan mengelompokan dalam jenjangnya. Ditinjau

dari kepentingan tujuan pendidikannya, secara terinci anak tunarungu dapat

dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

Page 26: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

35

1. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara 20-30 dB (slight

losses).

2. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara 30-40 dB (mild losses).

3. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara 40-40 dB (moderate

losses).

4. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara 60-75 dB (severe

losses).

5. Anak tunarungu yang kehilangan pendengaran antara 675 dB ke atas

(profoundly losses) (Efendi, 2006: 59-61).

2.3.3 Penerapan Metode Pembelajaran Tari pada Siswa Tunarungu

Metode Penyampaian Materi Tari di SLB-B menurut Agustiningrum (2013: 10-11)

adalah: (a) penyampaian materi dengan mempergunakan bahasa simbol sehari-

hari bagi anak tuna rungu-wicara. Percakapan yang biasa dilakukan dalam

pembelajaran sehari-hari bagi siswa-siswi tuna rungu-wicara adalah percakapan

bahasa Indonesia dengan sistem isyarat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pendidikan Luar Biasa. Bahasa

tersebut dinamakan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI), berwujud tatanan

yang sistematis tentang seperangkat isyarat jari, tangan dan berbagai gerak yang

melambangkan kosakata Bahasa Indonesia. SIBI dilakukan dalam

pembelajaran seni tari khususnya sebagai pengantar materi dan instruksi-instruksi

yang diinginkan oleh guru pengajar, misalnya apabila guru mengucapkan salam,

menanyakan kondisi siswa-siswi, menyuruh mengulang materi dan beberapa

hal lain yang terkait materi pembelajaran, (b) penyampaian materi dengan

mempergunakan bahasa isyarat untuk menyimbolkan aba-aba tertentu dalam

Page 27: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

36

penyampaian tari. Dalam seni tari terdapat beberapa simbol kosakata yang

melambangkan gerak tertentu yang penggunaan istilah tersebut hanya digunakan

dalam bahasa tari. Contoh dari simbol kosakata tersebut adalah trisig, kengser,

panggel dan beberapa istilah lainnya. Untuk memudahkan penyampaian materi

guru pengajar membuat beberapa istilah agar mempermudah penyampaian materi.

Simbol yang dipergunakan mirip dengan SIBI yang intinya mempergunakan jari

dan tangan untuk mengganti bahasa verbal atau menyimbolkan pernyataan

tertentu, (c) penyampaian gerak dengan metode pengenalan gerak dasar tari.

Pembelajaran seni tari di SLB-B juga melakukan beberapa kegiatan yang

sama seperti pembelajaran tari bagi siswa-siswi yang tidak berkebutuhan

khusus. Kesamaan tersebut nampak pada metode yang dipakai, yaitu metode

pengenalan gerak dasar tari. Pengenalan gerak dasar adalah tahapan pembelajaran

yang dilakukan diawal pelajaran yang berfungsi untuk mengenalkan gerak-

gerak dasar yang dilakukan dalam pembelajaran seni tari bagi siswa-siswi tuna

rungu-wicara SLB-B. Pengenalan Gerak tersebut meliputi: (1) gerak-gerak

dasar/posisi tubuh, tangan, kaki, kepala, (2) gerak-gerak dasar dalam bentuk

sekaran, (d) penyampaian materi melalui metode imitasi adalah metode yang

dilakukan dalam pembelajaran tari dengan cara guru memberi contoh

gerakannya dan siswa menirukan gerakan yang dicontohkan guru. Biasanya

metode Imitasi terkait dengan metode pengenalan gerak dasar.

2.4 Program Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan salah satu bidang

pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olah raga, kesenian,

Page 28: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

37

berbagai macam keterampilan dan kepramukaan diselenggarakan di sekolah di

luar jam pelajaran biasa. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler antara satu sekolah

dan sekolah yang lain bisa saling berbeda. Variasinya sangat ditentukan oleh

kemampuan guru, siswa dan kemampuan sekolah (Suryosubroto, 2009:286).

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang

pada umumnya merupakan kegiatan pilihan (Suharsimi dalam Suryosubroto, 2009

:286). Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014,

pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang

dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin

setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

adalah kegiatan tambahan diluar struktur program yang dilaksanakan di luar jam

pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan

kemampuan siswa.

2.4.1 Tujuan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman belajar

memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Adapun tujuan

dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan Kegiatan Ekstrakurikuler harus dapat

meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju

manusia seutuhnya yang positif, dan dapat mengetahui, mengenal serta

Page 29: TINJAUAN PUSTAKA (trial and error) (Sugiono, 2013: 79 ...digilib.unila.ac.id/16186/19/BAB II.pdf12 Dalam kehidupan sehari-hari semua orang melakukan aktivitas. Proses pembelajaran

38

membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lain

(Suryosubroto, 2009:287).

2.4.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat

menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler, yaitu mengembangkan

pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa, keterampilan melalui hobi dan

minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program intrakurikuler

(Suryosubroto, 2009: 288).