tinnitus lily

29
TINNITUS Pendahuluan Tinnitus merupakan keluhan yang cukup banyak kita dapati dalam praktek sehari-hari. Menghadapi kasus tinnitus merupakan tantangan bagi kemampuan pengetahuan di bidang audiologi, karena patofisiologinya yang beragam sehingga penangannya cukup rumit. (1) Tinnitus adalah istilah medis dari telinga mendenging atau berdengung yang berasal dari bahasa latin “tinnire” yang artinya “mendenging” (9,10) . Hampir 36 juta penduduk amerika menderita tinnitus atau telinga berdenging. (7,8) Tinnitus biasanya lebih banyak terjadi pada usia antara 40 dan 70 tahun, prevalensi tinnitus lebih kurang sama pada pria dan wanita dan kadang-kadang dapat terjadi pada anak-anak. (6) Tinnitus dapat berupa suara abnormal yang hilang timbul ataupun yang terjadi secara terus- menerus, baik pada satu sisi telinga maupun pada kedua telinga. (7,8) Tinnitus sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala awal/ symptom yang disebabkan oleh suatu penyakit yang dapat menyebabkan sejumlah kondisi medis, seperti berkurangnya atau hilangnya pendengaran karena factor usia yang menyebabkan menurunnya kualitas pendengaran, terjadinya kerusakan pada telinga, atau indikasi dari penyakit system sirkulasi pada tubuh. Meskipun tidak mengganggu penampilan, tetapi tinnitus menimbulkan ketidaknyamanan serta menghilangkan konsentrasi pada saat Page 1

Upload: rafki-hidayat

Post on 03-Dec-2015

270 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

wrwrw

TRANSCRIPT

Page 1: Tinnitus Lily

TINNITUS

Pendahuluan

Tinnitus merupakan keluhan yang cukup banyak kita dapati dalam praktek sehari-hari.

Menghadapi kasus tinnitus merupakan tantangan bagi kemampuan pengetahuan di bidang

audiologi, karena patofisiologinya yang beragam sehingga penangannya cukup rumit.(1)

Tinnitus adalah istilah medis dari telinga mendenging atau berdengung yang berasal dari

bahasa latin “tinnire” yang artinya “mendenging”(9,10). Hampir 36 juta penduduk amerika

menderita tinnitus atau telinga berdenging.(7,8) Tinnitus biasanya lebih banyak terjadi pada usia

antara 40 dan 70 tahun, prevalensi tinnitus lebih kurang sama pada pria dan wanita dan kadang-

kadang dapat terjadi pada anak-anak.(6)Tinnitus dapat berupa suara abnormal yang hilang timbul

ataupun yang terjadi secara terus-menerus, baik pada satu sisi telinga maupun pada kedua

telinga.(7,8)

Tinnitus sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala awal/ symptom yang

disebabkan oleh suatu penyakit yang dapat menyebabkan sejumlah kondisi medis, seperti

berkurangnya atau hilangnya pendengaran karena factor usia yang menyebabkan menurunnya

kualitas pendengaran, terjadinya kerusakan pada telinga, atau indikasi dari penyakit system

sirkulasi pada tubuh. Meskipun tidak mengganggu penampilan, tetapi tinnitus menimbulkan

ketidaknyamanan serta menghilangkan konsentrasi pada saat melakukan segala macam aktivitas

sehingga pada sebagian penderita tinnitus akan mengalami kemunduran kualitas hidup. Pada

kebanyakan orang kasus tinnitus dapat diatasi dengan pengobatan tertentu terutama apabila

penyebabnya dapat diketahui, sedangkan untuk pengobatan yang lain hanya dapat meringankan

gangguan tinnitus sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas hidup sehari-hari.(9,10)

Page 1

Page 2: Tinnitus Lily

ANATOMI TELINGA

Telinga ( Auris) dibedakan atas:(1,4,16)

1. Telinga luar (Auris Externa )

2. Telinga Tengah (Auris Media)

3. Telinga Dalam (Auris Interna)

Gambar 1. Anatomi telinga

Page 2

Page 3: Tinnitus Lily

1. Telinga Luar

Telinga luar tediri dari daun telinga (auricular) yang menghimpun bunyi dan liang

telinga (meatus acusticus externus) yang mengantarkan gelombang bunyi ke membrane

tymphani.(1,4,16)

Gambar 2. Telinga luar

a) Auricula (Daun Telinga)

Auricula yang terdiri dari beberapa bagian dengan dengan nama sendiri-sendiri terdiri

dari tulang rawan yang ditutupi kulit.(1,4,16)

b) Meatus/ Canalis Acusticus Externus (Liang Telinga)

Liang Telinga meluas dari concha auricularis ke membrane tymphani. Liang telinga

merupakan terowongan atau pipa yang berbentuk seperti huruf S, dengan rangka tulang

rawan pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri

dari tulang. Panjangnya kira-kira 2 ½- 3 cm. Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga

terdapat glandulae ceruminosae dan glandulae sebaceae yang membentuk serumen.(1,4,16)

2. Telinga Tengah

Telinga tengah terletak di dalam pars petrosa ossis temporalis yang terdiri dari membrane

tymphani, Cavum Tmphani, Tuba Eustachius, prosesus mastoideus dn selulaec

mastoideus.(1,4,16)

Page 3

Page 4: Tinnitus Lily

a) Membran Tymphani (Gendang Telinga)

Gambar 3. Membran Tymphani normal

Membran Tymphani adalah selaput tipis yang atletis berwarna putih keabuan

(grayish-white) atau disebut putuh mutiara dengan ukuran panjang sekitar 9-10 mm,

lebar 8-9 mm, dan tebal 0,1 mm. Membrane tymphani berbentuk kerucut yaitu

convex terhadap telinga tengah dengan bagian tengah yang lebih rendah dikenal

dengan umbo membrane tymphanicae. Dari umbo membrane tymphanicae memancar

daerah yang cerah ke antero-inferior, yakni cone of light (kerucut cahaya atau disebut

juga reflex cahaya). Pada membrane tymphani kiri, cone of light mengarah pada

pukul 7. Sementara, pasa membrane tymphani kanan, cone of light mengarah pada

pukul 5. Secara klinis cone of light ini dinilai, misalnya bila letak cone of light

mendatar, berarti terdapat gangguan pada tuba eustachius.(1,4,16)

Secara anatomis terdiri dari 2 bagian(4,16)

1. Pars Tensa di bawah plika maleolaris anterior dan posterior.

Pars Tensa terdiri dari 3 lapisan:

Lapisan luar stratum cutaneum

Lapisan tengah stratum fibrosum

Lapisan dalam stratum mukosum

Page 4

Page 5: Tinnitus Lily

2. Pars flaccida ( Shrapnell’s membran)

Pars flaccid memiliki 2 lapisan:

Lapisan luar stratum cutaneum

Lapisan dalam stratum mukosum

b) Kavum Tymphani

Berbentuk kubus dengan batas-batas:(1,4,16)

Lateral: membrane tymphani

Medial: berturut-turut dari atas ke bawah kanalis semisirkularis horizontal,

kanalis fasialis, tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round

window) dan promontorium.

Anterior: tuba eustachius

Posterior: aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis

Superior: tegmen timpani (meningen/ otak)

Inferior: vena jugularis ( bulbus jugularis)

Gambar 4. Cavum Tymphani

Selain itu, juga terdapat tulang-tulang pendengaran yaitu:(1,4,16)

Malleus

Incus

Stapes

c) Tuba Eusthacius

Page 5

Page 6: Tinnitus Lily

Gambar 5. Tuba eustachius

Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan

nasofaring. Fungsi tuba ini adalah untuk ventilasi, drenase secret dan menghalangi

masuknya secret dari nasofaring ke telinga tengah. Ventilasi berguna untuk menjaga

agar tekanan udara dalam telinga tengah selalu sama dengan tekanan udara luar.

Adanya fungsi ventilasi tuba ini dapat dibuktikan dengan melakukan perasat valsava

dan perasat Toynbee.

Tuba Eustachius terdiri atas tulang rawan pada dua pertiga kea rah nasofaring dan

sepertiganya terdiri atas tulang. Pada anak, tuba lebih pendek, lebih lebar dan

kedudukannya lebih horizontal dari tuba orang dewasa.

Tuba biasanya dalam keadaan tertutup dan baru terbuka apabila oksigen diperlukan

masuk ke telinga tengah atau pada saat mengunyah, menelan dan menguap.(1,4,16)

d) Prosesus mastoideus dan selulae mastoideus

Merupakan tulang dibelakang telinga yang melindungi koklea dan system vestibule.(16)

3.Telinga Dalam

Terdiri dari:(1,4,16)

a. Cochlear (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran

Kokhlea merupakan organ perdengaran seperti rumah siput dengan 2 dan satu setengah

putaran.

Page 6

Page 7: Tinnitus Lily

b. Vestibular yang terdiri dari 3 kanalis semisirkularis

Vestibular yang terdiri dari saculus, utriculus, canalis semisircularis.

Gambar 6. Telinga dalam

Pada irisan melintang koklea tampak (1,4,16)

a. Skala vestibuli sebelah atas

b. Skala tympani sebelah bawah

c. Skala media (duktus koklearis) diantaranya

Skala vestibuli dan skala tympani berisi perilimf, sedangkan skala media berisi endolimf.

Dasar skala vestibuli disebut sebagai membran vestibuli (Reissner’s Membrane) sedangkan dasar

skala media adalah membran basalis. Pada membran ini terletak organ corti. Yang mengandung

organel –organel penting untuk mekanisme saraf perifer pendengaran.(1,4,160

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membrana tektoria. Pada

membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut luar, sel rambut dalam dan

kanalis corti yang membentuk organ corti.(1,4,16)

Page 7

Page 8: Tinnitus Lily

PERSARAFAN PADA TELINGA

Nervus akustikus bersama dengan N. fasialis kedalam porus dari meatus akustikus

internus dan bercabang dua sebagai N. Vestibularis dan N. cochlearis. Pada dasar Nervus

akustikus internus letak ganglion vestibularis dan pada medianus (coclea) letak ganglion spiral

kokhlea. Dan ganglion vestibulare ada cabang Nervus utricoampularis ke macula utrikuli dan

Krista ampularis dari kanalis semisirkularis superior dan lateral. Nervus sakkularis ke makula

sakkuli dan Nervus ampularis inferior ke kanalis semisircularis bagian posterior. Dari ganglion

spiralis koklea urat saraf pergi ke lamina spiralis ossea dan membran basilaris sampai ke sel-sel

persepsi pada alat korti.(1,4,16)

FISIOLOGI PENDENGARAN

Gambar 7. Mekanisme pendengaran

Page 8

Page 9: Tinnitus Lily

Bunyi ditangkap Daun Telinga

¯

Dialirkan oleh udara ke Liang telinga

¯

Menggetarkan Membran typmphani

¯

Diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran

¯

Menggerakkan oval window

¯

Perilymph pada skala vestibuli bergerak

¯

Menggetarkan membran Reissner

¯

Mendorong endolymph

¯

Menggetarkan membran basilaris & tektoria

¯

Depolarisasi sel rambut

¯

Melepas neurotransmiter

¯

Potensial aksi pada saraf auditorius

¯

Korteks pendengaran (area 39–40) lobus temporalis(1,5,16)

DEFINISI

Page 9

Page 10: Tinnitus Lily

Tinnitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa

adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik maupun listrik. Keluhan ini

dapat berupa bunyi mendenging, menderu, mendesis atau berbagai macam bunyi yang lain usia

dengan intensitas yang bervariasi, dapat terus-menerus atau hilanng timbul.(1,2,3,9)

EPIDEMIOLOGI

10 % dari populasi dewasa menderita tinnitus dan pada banyak kasus sebagai akibat

perubahan gaya hidup dan perubahan yang berkenaan dengan tingkah laku, termasuk ansietas,

irritabilitas, depresi dan juga dilaporkan adanya gangguan tidur.(6)

Penderita dengan tinnitus rata-rata berusia 40-70 tahun, dari hasil penelitian yang

menderita tinnitus hanya 1% dijumpai pada dewasa muda dibandingkan dengan usia 45 tahun,

kira-kira 12 % dari usia dewasa yang berusia 60-69 tahun terjadi tinnitus, dan penderita yang

berusia diatas 70 tahun beresiko menderita tinnitus sekitar 25 %- 30%.(6)

Pria kemungkinan memiliki resiko lebih tinggi menderita tinnitus. Hingga saat ini laki-

laki lebih banyak menderita tinnitus pada usia yang lebih tua; dilaporkan sebanyak 12% pria

menderita tinnitus diatas usia 65 tahun, dibandingkan dengan wanita hanya 7% menderita

tinnitus.(6)

Pada penelitian tinnitus lebih sering terjadi pada ras kulit putih dibandingkan dengan kulit

hitam (9% pada kulit putih, 5,5% pada kulit hitam)(6)

ETIOLOGI

Faktor penyebab tinnitus terdiri atas(6)

1. Tinnitus pulsatil (pulsatile tinnitus)

2. Tinnitus non pulsatil (nonpulsatile tinnitus/subjective)

1. Tinnitus Pulsatil

Tinnitus pulsatil atau tinnitus non kontinu paling sering berasal darai struktur pembuluh

darah kepala dan leher. Tinitus ini terjadi ketika suara berhubungan dengan pulsasi arteri

penderita. Jika tinnitus non kontinu tidak seirama dengan denyut jantung maka penyebab

Page 10

Page 11: Tinnitus Lily

non vaskuler seperti mioklonus palatal dapat terjadi. Tinnitus yang disebabkan oleh

struktur vaskuler menghantarkan suara dari turbulensi aliran darah, atau suara turbulensi

yang meningkat, karena melewati lumen yang mengalami stenosis. Tinnitus vaskuler

disebabkan oleh struktur pembuluh darah arteri atau vena yang kebanyakan jarang terjadi.(1,6)

Etiologi dari tinnitus pulsatif:

Penyebab dari arteri:(1,2,6,7,8,9,13)

Arteriovenous fistula (AVF) atau malformasi

Paraganglioma

Stenosis arteri karotis

Penyakit aterosklerosis lainnya (subclavian, karotis eksternal)

Diseksi arteri (karotis, vertebral)

Arteri stapedius persisten

Arteri karotis intratimpani

Kompresi vaskuler dari nervus cranial VIII

Cardiac output yang meningkat (kehamilan, tirotoksikosis)

Intraosseous (paget’s disease, otosklerosis)

Aneurisma

Tumor glomus jugular

Penyebab dari vena:(6)

Pseudotumor cerebri

Venous hum

Kelainan bulbus jugularis

Penyebab non vaskuler(1,2,6)

Palatal myoclonus

Tensor tymphani atau stapedius muscle myoclonus

Neoplasma vaskuler pada dasar tengkorak dan atau tulang temporal

Tuba eustachius patent

2. Tinnitus non pulsatif

Page 11

Page 12: Tinnitus Lily

Tinnitus subjektif adalah sebuah gejala utama dari berbagai macam proses penyebab

penyakit. Penyebab tinnitus subjektif termasuk telinga, neurologis, infeksi, dan akibat

obat-obatan. Penyebab telinga adalah yang paling umum dari tinnitus subjektif.(6)

Penyebab dari telinga:(1,2,6,7,8,9,13)

Noise induced hearing loss

Presbycusis

Otosklerosis

Otitis

Serumen yang keras

Meniere’s disease

Sudden sensorineural hearing loss

Bergesernya tulang pada telinga bagian tengah

Tuba katar

Penyebab neurologis(1,2,6)

Trauma kepala

Whiplash

Sklerosis multiple

Vestibular schwannoma

Tumor cerebellopontine angle

Penyebab infeksi(1,6,7,8,9,13)

Otitis media

Lyme disease

Meningitis

Sifilis

labyrinithis

Penggunaan obat-obatan(1,2,6,7,13)

Aspirin dan Asam Salisilat lainnya

Anti inflamasi non steroid

Antibiotic golongan aminoglikosida dan makrolid

Loop diuretics

Digitalis

Page 12

Page 13: Tinnitus Lily

Obat-obatan kemoterapi

FAKTOR PREDISPOSISI(1,2,6,7,8,9,10,11,13)

Faktor predisposisi adalah

1. Usia

Pertambahan usia secra otomatis akan mengurangi kemampuan pendengaran seseorang

2. Jenis kelamin

3. Status kesehatan yang jelek, seperti obesitas

4. Tingkat ekonomi yang rendah

5. Pekerjaan

Paparan bising ditempat kerja lebih dari 15 jam per minggu

6. Perokok berat

7. Peminum alcohol

8. Stress

PATOFISIOLOGI

Tinnitus terjadi karena kerusakan sel-sel di telinga. Di dalam telinga, ribuan sel-sel

pendengaran yang menjaga ‘sinyal listrik’ dan rambut mikroskopik membentuk jumbai pada

permukaan dari masing-masing sel-sel pendengaran. Saat kondisi normal, rambut-rambut ini

bergerak seirama dengan tekanan dari gelombang suara. Pergerakan ini dipicu sel-sel untuk

memutus sinyal listrik melalui jaringan syaraf dari pendengaran. Otak akan menerjemahkan

sinyal ini sebagai suara.(8,10)

Jika rambut-rambut ini mengalami kerusakan, mereka akan bergerak secara random pada

keadaan yang konstan. Karena tidak mampu menahan ‘pengisian listrik’, pada sel-sel

pendengaran terjadi kebocoran. Sinyal-sinyal listrik ke otak sebagai bunyi yang amat berisik.(8,10)

KLASIFIKASI

Page 13

Page 14: Tinnitus Lily

1. Tinnitus objektif

Bila suara tersebut dapat didengar juga oleh pemeriksa atau dengan auskultasi di sekitar

telinga. Tinnitus objektif bersifat vibratorik, berasal dari transmisi vibrasi system

muskuler atau kardiovaskuler di sekitar telinga.(1)

Tinnitus objektif dibagi lagi menjadi 3 bagian:(6)

a. Tinnitus pulsatif

Tinnitus pulsatif biasanya disebabkan oleh bunyi dari aliran darah turbulen yang

seirama dengan denyut jantung.

b. Tinnitus muscular

Tinnitus muscular sering di deskripsikan sebagai bunyi “klik” dan biasanya

disebabkan oleh mioklonus palatum atau kontraksi dari muskulus tensor timpani

atau stapedius.

c. Tinnitus spontan

Tinnitus spontan sering dihubungkan dengan getaran dari sel rambut luar pada

koklea yang dikenal sebagai spontaneous otoacoustic emissions.

2. Tinnitus subjektif

Tinnitus subjektif, bila suara tersebut hanya didengar oleh pasien sendiri, jenis ini sering

terjadi tinnitus subjektif bersifat non-vibratorik, disebabkan oleh proses iritatif atau

perubahan degenerative traktus auditorius mulai dari sel-sel rambut getar koklea sampai

pusat saraf pendengar. Pada tuli sensorineural biasanya timbul tinnitus subjektif nada

tinggi (4000 Hz).(1)

Tinnitus subjektif bervariasi dalam intensitas dan frekuensi kejadiannya. Beberapa pasien

dapat mengeluh mengenai sensasi pendengaran dengan intensitas yang rendah, sementara

pada orang lain intensitas suaranya mungkin lebih tinggi. Tinnitus nada rendah biasanya

disebabkan oleh gangguan konduksi biasanya terjadi pada sumbatan liang telinga karena

serumen atau tumor, tuba katar, otitis media, otosklerosis dan lain-lain.(1)

GEJALA KLINIS

Page 14

Page 15: Tinnitus Lily

Gejala secara umum:(1,2,7,8,9,10)

1) Penderita mengalami gangguan seolah suara-suara tersebut ditimbulkan dari luar telinga

padahal justru sebaliknya. Suara-suara tersebut berasal dari dalam telinga sendiri.

2) Telinga terdengar berisik, seperti berdenging, menderum, atau mendesis.

3) Bunyi-bunyian yang terdengar biasa bervariasi mulai pelan sampai memekakkan telinga.

4) Dari hari ke hari pendengaran semakin bnerkurang hingga akhirnya menghilang sama

sekali.

Gejala secara khusus terjadi pada:(6)

I. Tinnitus objektif

Memperlihatkan adanya pulsasi atau bunyi klik pada penderita

Visualisasi membrane timpani dengan mikroskop telinga menggambarkan

kontraksi dari stapedius atau tensor tymphani

Tes penala atau dengan otoskopi menggambarkan tuli konduktif

II. Tinnitus subjektif

Adanya bunyi yang beragam pada penderita tinnitus

Terdapat kehilangan pendengaran subjektif, meskipun hanya terdapat kehilangan

pendengaran pada frekuensi tinggi

Pada penderita tinnitus juga dilaporkan bermacam keluhan termasuk insomnia,

ansietas dan depresi.

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang.(1,2,6,7,8)

1. Anamnesis(1)

Perlu ditanyakan:

Kualitas dan kuantitasnya

Lokasi

Sifatnya : mendenging, mendesis, menderu, berdetak, gemuruh atau seperti riak

Lama serangan

Page 15

Page 16: Tinnitus Lily

Jika berlangsung dalam 1 menit biasanya akan hilang sendiri, hal ini bukan

keadaan patologik.

Jika berlangsung dalam 5 menit merupakan keadaan patologik

Waktu serangan

Apakakah bertambah berat pada siang atau malam hari

Gejala-gejala yang menyertai

Misalnya : vertigo atau gangguan pendengaran serta gejala neurologic

Riwayat terjadinya tinnitus unilateral atau bilateral, apakah sampai mengganggu

aktifitas sehari-hari.

Riwayat minum obat sebelumnya

Kebiasaan- kebiasaan sehari-hari seperti meroko dan peminum kopi.

Riwayat cedera kepala, pajanan bising, trauma, infeksi dan lain sebagainya.

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik penderita tinnitus termasuk pemeriksaan lengkap THT secara inspeksi,

otoskopi dan fungsi dari nervus kranial. Pemeriksaan penala dan audiometric juga

dilakukan.(1,2,6)

3. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan audiologi

Audiometri nada murni

Uji standar untuk menilai ambang dengar

Audiometri tutur

Untuk pemasangan alat bantu dnegar

Brain auditory evoked potentials (BAEP)

Untuk meneliti keadaan patologi dari nervus akustikus dan menilai alur

pendengaran.

OAE (Otoacustic Emmulsion)

BERA (Brainstem Evokwed response Audiometri)

ENG (Electro Nystagmography)

b. Laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap, tiroid, kolesterol dan faal hati dilakukan pada penderita

yang dicurigai menunjukkan adanya kelainan medis.(6)

Page 16

Page 17: Tinnitus Lily

c. Radiologi(2,6)

CT scan

MRI

KOMPLIKASI

Tinnitus secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, dimana dampak

dari tinnitus untuk setiap orang berbeda-beda tetapi bekaitan erat dengan hal-hal di bawah ini:(9,10)

1. Fatique (Kelelahan kronis)

2. Stress

3. Sleep problems (insomnia/susah tidur)

4. Trouble concentrating ( susah berkonsentrasi)

5. Memory problems (menurunnya daya ingat)

6. Depression (depresi

7. Anxiety dan irritabillilty (kekuatiran yang berlebihan)

PENGOBATAN

1. Medikamentosa(1,6,7,9,10,12)

Obat penenang atau obat tidur seperti: Klonazepam 0,5 mg sebelum tidur dan

alprazolam 0,5 mg

Betahistin dimesilat, biasanya pemberian disertai diazepam dan vitamin B

kompleks

Injeksi lidokain

Antidepresan trisiklik seperti nortriptilin, amitriptilin dan trimipramin

Vitamin dan mineral

Zinc supplements

Hyperbolic oxygen therapy

2. Non Medikamentosa

Tinnitus retraining therapy (TRT)

Pengobatan TRT biasanya dikombinasikan dengan konseling dan terapi suara

yang sama dengan suara sekitarnya. TRT berfungsi memicu dan menjaga reaksi

habituasi dan persepsi tinnitus dan atau suara lingkungan yang mengganggu.(1,2,6,7)

Page 17

Page 18: Tinnitus Lily

Alat Bantu dengar (hearing aids)

Penggunaan alat bantu dengar dapat secara permanen untuk mengurani respon

aktifitas neural terhadap persepsi tinnitus dan biasanya dipakai untuk penderita

dengan kerusakan pendengaran.(6,7,8)

Stimulasi elektrik

Stimulasi elektrik pada koklea dengan rangkaian getaran pada 5000 getaran/detik

secara substansi dapat menekan persepsi tinnitus pada penderita atau hanya

menekan persepsi tinnitus sementara. Stimulasi elektrik dapat berupa: TENS-

Electrical Stimulation of ear and surrounding region dan Electrical Stimulation of

auditory cortex.(6,7)

Hypnotherapy

Untuk mengurangi atau meniadakan damapak dari tinnitus daripada mengobati

tinnitus itu sendiri. Dampak positif dari hypnosis ini adalah gterutama sukses

dimana stress merupakan factor dalam memproduksi atau memperburuk gejala

tinnitus.(15)

Terapi Suara/ Terapi musik

Menurunkan efek tinnitus yang berhubungan dengan aktifitas saraf di dalam

system auditorius.(1,6)

Pemijatan dan peregangan (massage and stretching)(6)

Tindakan bedah

Tindakan bedah dapat membantu pasien dengan kelainan somatik, tuli konduktif

dan penyakit Menierre’s dan kompresi mikrovaskular sindrom.(6,7)

Cochlear implant

Merupakan tindakna bedah dengan cara menanamkan alat elektronik pada

penderita yang mengalami kehilangan pendengaran berat.(6)

Terapi magnet

Disebut juga Transcranial Magnetic stimulation (TMS) yaitu dengan cara

mengirim gelombang magnet ke otak.(7,14)

Page 18

Page 19: Tinnitus Lily

KESIMPULAN

Tinitus didefinisikan sebagai bising atau berdengung di dalam telinga. Dengan kata lain,

keadaan ini digambarkan sebagai symptom penyakit yang berupa suara bising abnormal

Page 19

Page 20: Tinnitus Lily

yang dapat terjadi terus menerus atau hilang timbul. Keadaan ini biasa diakibatkan oleh

berbagai penyakit.

Faktor penyebab tinnitus terdiri atas tinnitus pulsatif dan tinnitus non pulsatif

Tinnitus dapat diklasifikasikan menjadi 2 katagori. Tinnitus dapat bersifat objektif (bunyi

tersebut dapat juga didengar oleh orang lain) atau subjektif ( hanya dapat didengar oleh

penderita).

Penatalaksanaan tinnitus adalah medikamentosa dan non medikamentosa

DAFTAR PUSTAKA

Page 20

Page 21: Tinnitus Lily

1. Soepardi, Efiaty dkk. Telinga: Tinnitus dalam: Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan

Leher. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2008: hal 111-113.

2. Balllenger, John. Penyakit labirin Non-inflamasi dalam: Penyakit Telinga, Hidung,

Tenggorok, Kepala dan leher Edisi 13 Jilid Dua. Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta,2008:

hal 520-526.

3. Adams, George. Penyakit Telinga Dalam dalam: BOIES Buku Ajar Penyakit THT Edisi

6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 1997: hal 119-121.

4. Moore, Keith. Auris dalam: Anatomi Klinis Dasar. Penerbit Hipokrates. Jakarta.2002: hal

401-408

5. Guyton, Arthur. Indera Pendengaran dan Indera Kimia pengecapan serta Penciuman

dalam: Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Jakarta. 1995: hal 557-563

6. Refarat Diagnosis dan Tatalaksana Tinitus Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung

Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran USU/ RSUP H. Adam Malik

Medan 2011

7. www.dizziness-and-balance.com/disorder/hearing/tinnitus.htm

8. http://www.entnet.org/healthinformation/tinnitus.cfm

9. http://obat dan penyakit.blogspot.com/2011/01/mengobati-menyembuhkan-

menanggulangi tinnitus-penyakit telinga

10. http://www . Indowebster.web.id/showthread.php?t=14945&page=1

11. www.infofisioterapy.com/ apakah-itu-tinnitus.html

12. www.infofisioterapi.com/cara-untuk-mengobati-tinnitus.html

13. www.tinnitus-causes.net/id/apa-yang-menyebabkan-tinnitus-kebisingan-telinga/

14. http://www.tinnitus-causes.net/id/didnt-magnet-terapi-membantu-dering

15. http://www.tinnitus-causes.net/id/tinnitus-hipnoterapi/

16. Kumpulan Bahan Kuliah FK Baiturrahmah Padang oleh dr. Yanti Fitri Yasa, Sp. THT-

KL

Page 21

Page 22: Tinnitus Lily

Page 22