tinpus head injury
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mendasari berbagai tindakan
meliputi pemberian anestesi, penjagaan keselamatan penderita yang mengalami pembedahan,
pemberian bantuan hidup dasar, pengobatan intensif pasien gawat, terapi inhalasi dan
penanggulangan nyeri menahun. Bersama-sama cabang kedokteran lain serta anggota
masyarakat ikut aktif mengelola bidang kedokteran gawat darurat.
Pasien yang akan menjalani anestesi dan pembedahan (elektif atau darurat) harus
dipersiapkan dengan baik. Pada prinsipnya dalam penatalaksanaan anestesi pada suatu
operasi terdapat beberapa tahap yang harus dilaksanakan yaitu preanestesi yang terdiri dari
persiapan mental dan fisik pasien, perencanaan anestesi, menentukan prognosis dan persiapan
pada hari operasi. ahap penatalaksanaan anestesi yang terdiri dari premedikasi, masa
anestesi dan pemeliharaan. !erta tahap pemulihan dan perawatan pasca anestesi.
"edera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau
tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya
kontinuitas otak.
1
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
2/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Cedera Kepala
1. Pengertian Cedera Kepala
"edera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau
tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya
kontinuitas otak (#utta$in %&&'). #enurut Brain njury Assosiation of America, %&&.
"edera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala bukan bersifat congenital ataupun
degenerati*e, tetapi disebabkan serangan+benturan fisik dari luar yang dapat mengurangi atau
mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi
fisik. "edera kepala atau trauma kepala adalah gangguan fungsi normal otak karena trauma
baik trauma tumpul maupun trauma tajam. efisit neorologis terjadi karena robeknya
substansia alba, iskemia dan pengaruh massa karena hemoragig, serta edema cereblal
disekitar jaringan otak. (B.Batticaca, %&&')
"edera kepala sedang ( "! ) adalah trauma kepala yang diikuti oleh kehilangan
kesadaran atau kehilangan fungsi neorologis seperti misalnya daya ingat atau penglihatan
dengan sekor "! /-01, yang di buktikan dengan pemeriksaan penunjang " !can kepala.( A2! %&&3 ).
2. Penyebab edera !epala
"edera kepala disebabkan oleh
a. ecelakaan lalu lintas
b. 4atuh
c. rauma benda tumpul
d. ecelakaan kerja
e. ecelakaan rumah tangga
f. ecelakaan olahraga
g. rauma tembak dan pecahan bom (insberg, %&&5)
2
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
3/26
". Pat#$i%i#l#gi edera !epala
#enurut arwoto (%&&5 6 0%5) adanya cedera kepala dapat mengakibatkan kerusakan
struktur, misalnya kerusakan pada paremkim otak, kerusakan pembuluh darah,perdarahan,
edema dan gangguan biokimia otak seperti penurunan adenosis tripospat,perubahan
permeabilitas faskuler.
Patofisiologi cedera kepala dapat di golongkan menjadi % yaitu cedera kepala primer
dan cedera kepala sekunder. "edera kepala primer merupakan suatu proses biomekanik yang
dapat terjadi secara langsung saat kepala terbentur dan memberi dampak cedera jaringan
otak. "edera kepala primer adalah kerusakan yang terjadi pada masa akut, yaitu terjadi segera
saat benturan terjadi. erusakan primer ini dapat bersifat ( fokal ) local, maupun difus.
erusakan fokal yaitu kerusakan jaringan yang terjadi pada bagian tertentu saja dari kepala,
sedangkan bagian relati*e tidak terganggu. erusakan difus yaitu kerusakan yang sifatnya
berupa disfungsi menyeluruh dari otak dan umumnya bersifat makroskopis.
"edera kepala sekunder terjadi akibat cedera kepala primer, misalnya akibat
hipoksemia, iskemia dan perdarahan.Perdarahan cerebral menimbulkan hematoma, misalnya
7pidoral 8ematom yaitu adanya darah di ruang 7pidural diantara periosteum tengkorak
dengan durameter,subdural hematoma akibat berkumpulnya darah pada ruang antara
durameter dengan sub arakhnoit dan intra cerebal hematom adalah berkumpulnya darah
didalam jaringan cerebral.
&. Kla%i$i!a%i Cedera Kepala
"edera kepala dapat diklasifikasikan dalam berbagai aspek yang secara deskripsi
dapat dikelompokkan berdasar mekanisme, morfologi, dan beratnya cedera kepala. (AB,
%&&3).
a. Berdasarkan mekanismenya cedera kepala dikelompokkan menjadi dua yaitu
0). cedera kepala tumpul.
"edera kepala tumpul biasanya berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas, jatuh+pukulan
benda tumpul. Pada cedera tumpul terjadi akselerasi dan decelerasi yang menyebabkan otak
bergerak didalam rongga kranial dan melakukan kontak pada protuberas tulang tengkorak.
%). "edera tembus.
"edera tembus disebabkan oleh luka tembak atau tusukan. (AB, %&&3)
3
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
4/26
b. Berdasarkan morfologi cedera kepala.
"edera kepala menurut (andian, %&00). apat terjadi diarea tulang tengkorak yang
meliputi
0). 2aserasi kulit kepala
2aserasi kulit kepala sering didapatkan pada pasien cedera kepala. ulit kepala+scalp
terdiri dari lima lapisan (dengan akronim !"A2P) yaitu skin, connecti*e tissue dan
perikranii. iantara galea aponeurosis dan periosteum terdapat jaringan ikat longgar yang
memungkinkan kulit bergerak terhadap tulang. Pada fraktur tulang kepala, sering terjadi
robekan pada lapisan ini. 2apisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat
longgar, maka perlukaan yang terjadi dapat mengakibatkan perdarahan yang cukup banyak.
%). 9raktur tulang kepala
9raktur tulang tengkorak berdasarkan pada garis fraktur dibagi menjadi
a). 9raktur linier
9raktur linier merupakan fraktur dengan bentuk garis tunggal atau stellata pada tulang
tengkorak yang mengenai seluruh ketebalan tulang kepala. 9raktur lenier dapat terjadi jika
gaya langsung yang bekerja pada tulang kepala cukup besar tetapi tidak menyebabkan tulang
kepala bending dan tidak terdapat fragmen fraktur yang masuk kedalam rongga intrakranial.
b). 9raktur diastasis
9raktur diastasis adalah jenis fraktur yang terjadi pada sutura tulamg tengkorak yang
mengababkan pelebaran sutura-sutura tulang kepala. 4enis fraktur ini sering terjadi pada bayi
dan balita karena sutura-sutura belum menyatu dengan erat. 9raktur diastasis pada usia
dewasa sering terjadi pada sutura lambdoid dan dapat mengakibatkan terjadinya hematum
epidural.
c). 9raktur kominutif
9raktur kominutif adalah jenis fraktur tulang kepala yang meiliki lebih dari satu
fragmen dalam satu area fraktur.
d). 9raktur impresi
9raktur impresi tulang kepala terjadi akibat benturan dengan tenaga besar yang
langsung mengenai tulang kepala dan pada area yang kecal. 9raktur impresi pada tulang
kepala dapat menyebabkan penekanan atau laserasi pada duremater dan jaringan otak, fraktur
impresi dianggap bermakna terjadi, jika tabula eksterna segmen yang impresi masuk dibawah
tabula interna segmen tulang yang sehat.
4
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
5/26
e). 9raktur basis kranii
9raktur basis kranii adalah suatu fraktur linier yang terjadi pada dasar tulang
tengkorak, fraktur ini seringkali diertai dengan robekan pada durameter yang merekat erat
pada dasar tengkorak. 9raktur basis kranii berdasarkan letak anatomi di bagi menjadi fraktur
fossa anterior, fraktur fossa media dan fraktur fossa posterior. !ecara anatomi ada perbedaan
struktur di daerah basis kranii dan tulang kalfaria. urameter daerah basis krani lebih tipis
dibandingkan daerah kalfaria dan durameter daerah basis melekat lebih erat pada tulang
dibandingkan daerah kalfaria. !ehingga bila terjadi fraktur daerah basis dapat menyebabkan
robekan durameter. 8al ini dapat menyebabkan kebocoran cairan cerebrospinal yang
menimbulkan resiko terjadinya infeksi selaput otak (meningitis). Pada pemeriksaan klinis
dapat ditemukan rhinorrhea dan raccon eyes sign (fraktur basis kranii fossa anterior), atau
ottorhea dan batles sign (fraktur basis kranii fossa media).
ondisi ini juga dapat menyebabkan lesi saraf kranial yang paling sering terjadi
adalah gangguan saraf penciuman (:,olfactorius). !araf wajah (:.facialis) dan saraf
pendengaran (:.*estibulokokhlearis). Penanganan dari fraktur basis kranii meliputi
pencegahan peningkatan tekanan intrakranial yang mendadak misalnya dengan mencegah
batuk, mengejan, dan makanan yang tidak menyebabkan sembelit. 4aga kebersihan sekitar
lubang hidung dan telinga, jika perlu dilakukan tampon steril (konsultasi ahli 8) pada
tanda bloody+ otorrhea+otoli$uorrhea. Pada penderita dengan tanda-tanda
bloody/otorrhea+otoli$uorrhea penderita tidur dengan posisi terlentang dan kepala miring ke
posisi yang sehat.
1). "edera kepala di area intrakranial.
#enurut (obing, %&00) yang diklasifikasikan menjadi cedera otak fokal dan cedera
otak difus.
0). "edera otak fokal yang meliputi
a). Perdarahan epidural atau epidural hematoma (78)
7pidural hematom (78) adalah adanya darah di ruang epidural yitu ruang potensial
antara tabula interna tulang tengkorak dan durameter. 7pidural hematom dapat menimbulkan
penurunan kesadaran adanya inter*al lusid selama beberapa jam dan kemudian terjadi defisit
neorologis berupa hemiparesis kontralateral dan gelatasi pupil itsilateral. ejala lain yang
ditimbulkan antara lain sakit kepala, muntah, kejang dan hemiparesis.
5
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
6/26
b). Perdarahan subdural akut atau subdural hematom (!8) akut.
Perdarahan subdural akut adalah terkumpulnya darah di ruang subdural yang terjadi
akut (-1 hari). Perdarahan ini terjadi akibat robeknya *ena-*ena kecil dipermukaan korteks
cerebri. Perdarahan subdural biasanya menutupi seluruh hemisfir otak. Biasanya kerusakan
otak dibawahnya lebih berat dan prognosisnya jauh lebih buruk dibanding pada perdarahan
epidural.
c). Perdarahan subdural kronik atau !8 kronik
!ubdural hematom kronik adalah terkumpulnya darah diruang subdural lebih dari 1
minggu setelah trauma. !ubdural hematom kronik diawali dari !8 akut dengan jumlah
darah yang sedikit. arah di ruang subdural akan memicu terjadinya inflamasi sehingga akan
terbentuk bekuan darah atau clot yang bersifat tamponade. alam beberapa hari akan terjadi
infasi fibroblast ke dalam clot dan membentuk noumembran pada lapisan dalam (korteks) dan
lapisan luar (durameter). Pembentukan neomembran tersebut akan di ikuti dengan
pembentukan kapiler baru dan terjadi fibrinolitik sehingga terjadi proses degradasi atau
likoefaksi bekuan darah sehingga terakumulasinya cairan hipertonis yang dilapisi membran
semi permeabel. 4ika keadaan ini terjadi maka akan menarik likuor diluar membran masuk
kedalam membran sehingga cairan subdural bertambah banyak. ejala klinis yang dapat
ditimbulkan oleh !8 kronis antara lain sakit kepala, bingung, kesulitan berbahasa dan
gejala yang menyerupai A (transient ischemic attack).disamping itu dapat terjadi defisit
neorologi yang berfariasi seperti kelemahan otorik dan kejang
d). Perdarahan intra cerebral atau intracerebral hematom ("8)
ntra cerebral hematom adalah area perdarahan yang homogen dan konfluen yang
terdapat didalam parenkim otak. ntra cerebral hematom bukan disebabkan oleh benturan
antara parenkim otak dengan tulang tengkorak, tetapi disebabkan oleh gaya akselerasi dan
deselerasi akibat trauma yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang terletak lebih
dalam, yaitu di parenkim otak atau pembuluh darah kortikal dan subkortikal. ejala klinis
yang ditimbulkan oleh "8 antara lain adanya penurunan kesadaran. erajat penurunan
kesadarannya dipengaruhi oleh mekanisme dan energi dari trauma yang dialami.
e). Perdarahan subarahnoit traumatika (!A8)
Perdarahan subarahnoit diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah kortikal baik
arteri maupun *ena dalam jumlah tertentu akibat trauma dapat memasuki ruang subarahnoit
dan disebut sebagai perdarahan subarahnoit (P!A). 2uasnya P!A menggambarkan luasnya
kerusakan pembuluh darah, juga menggambarkan burukna prognosa. P!A yang luas akan
6
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
7/26
memicu terjadinya *asospasme pembuluh darah dan menyebabkan iskemia akut luas dengan
manifestasi edema cerebri.
%). "edera otak difus menurut (!adewa, %&00)
"edera kepala difus adalah terminologi yang menunjukkan kondisi parenkim otak
setelah terjadinya trauma. erjadinya cedera kepala difus disebabkan karena gaya akselerasi
dan deselarasi gaya rotasi dan translasi yang menyebabkan bergesernya parenkim otak dari
permukaan terhadap parenkim yang sebelah dalam. 9asospasme luas pembuluh darah
dikarenakan adanya perdarahan subarahnoit traumatika yang menyebabkan terhentinya
sirkulasi diparenkim otak dengan manifestasi iskemia yang luas edema otak luas disebabkan
karena hipoksia akibat renjatan sistemik, bermanifestasi sebagai cedera kepala difus. ari
gambaran morfologi pencitraan atau radiologi menurut (!adewa, %&00) maka cedera kepala
difus dikelompokkan menjadi .
a). "edera akson difus (difuse aksonal injury) DAI
ifus a;onal injury adalah keadaan dimana serabut subkortikal yang menghubungkan
inti permukaan otak dengan inti profunda otak (serabut proyeksi), maupun serabut yang
menghubungkan inti-inti dalam satu hemisfer (asosiasi) dan serabut yang menghbungkan inti-
inti permukaan kedua hemisfer (komisura) mengalami kerusakan. erusakan sejenis ini lebih
disebabkan karena gaya rotasi antara initi profunda dengan inti permukaan .
b). ontsuio cerebri
ontusio cerebri adalah kerusakan parenkimal otak yang disebabkan karena efek gaya
akselerasi dan deselerasi. #ekanisme lain yang menjadi penyebab kontosio cerebri adalah
adanya gaya coup dan countercoup, dimana hal tersebut menunjukkan besarnya gaya yang
sanggup merusak struktur parenkim otak yang terlindung begitu kuat oleh tulang dan cairan
otak yang begitu kompak. 2okasi kontusio yang begitu khas adalah kerusakan jaringan
parenkim otak yang berlawanan dengan arah datangnya gaya yang mengenai kepala.
c). 7dema cerebri
7dema cerebri terjadi karena gangguan *askuler akibat trauma kepala. Pada edema
cerebri tidak tampak adanya kerusakan parenkim otak namun terlihat pendorongan hebat
pada daerah yang mengalami edema. 7dema otak bilateral lebih disebabkan karena episode
hipoksia yang umumnya dikarenakan adanya renjatan hipo*olemik.
d). skemia cerebri
skemia cerebri terjadi karena suplai aliran darah ke bagian otak berkurang atau
terhenti. ejadian iskemia cerebri berlangsung lama (kronik progresif) dan disebabkan
karena penyakit degeneratif pembuluh darah otak.
7
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
8/26
"edera kepala yang sudah di uraikan di atas menurut (4udikh #iddleton, %&&5) akan
menimbulkan gangguan neurologis + tanda-tanda sesuai dengan area atau tempat lesinya yang
meliputi
a. 2obus frontal atau bagian depan kepala dengan tanda-tanda
0). Adanya gangguan pergerakan bagian tubuh (kelumpuhan)
a). etidakmampuan untuk melkukan gerakan rumit yang di perlukan untuk menyelesaikan
tugas yang memiliki langkah-langkah, seperti membuat kopi
b). ehilangan spontanitas dalam berinteraksi dengan orang lain
c). ehilangan fleksibilitas dalam berpikir
d). etidakmampuan fokus pada tugas
e). Perubahan kondisi kejiwaan (mudah emosional)
f). Perubahan dalam perilaku sosial
g). Perubahan dalam personalitas
h). etidakmampuan dalam berpikir (kehilangan memory)
b. 2obus parietal, dekat bagian belakang dan atas dari kepala
0). etidakmampuan untuk menghadirkan lebih dari satu obyek pada waktu yang bersamaan
%). etidakmapuan untuk memberi nama sebuah obyek (anomia)
1). etidakmampuan untuk melokalisasi kata-kata dalam tulisan (agraphia)
3). angguan dalam membaca (ale;ia)
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
9/26
0&). esulitan koordinasi mata dan tangan
c. 2obus oksipital, area paling belakang, di belakang kepala
0). angguan pada penglihatan (gangguan lapang pandang)
%). esulitan melokalisasi obyek di lingkungan
1). esulitan mengenali warna (aknosia warna)
3). eriptanya halusinasi
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
10/26
f. "erebellum 6 dasar otak
0) ehilangan kemampuan untuk mengkoordinasi gerakan halus
%) ehilangan kemampuan berjalan
1) etidakmampuan meraih obyek3) Bergetar (tremors)
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
11/26
'. K#(pli!a%i Cedera Kepala
omplikasi yang sering dijumpai dan berbahaya menurut (#arkam, 0///) pada
cedera kepala meliputi
a. oma
Penderita tidak sadar dan tidak memberikan respon disebut koma. Pada situasi ini secara khas
berlangsung hanya beberapa hari atau minggu, setelah masa ini penderita akan terbangun,
sedangkan beberapa kasus lainnya memasuki *egetatife state. >alaupun demikian penderita
masih tidak sadar dan tidak menyadari lingkungan sekitarnya. Penderita pada *egetatife state
lebih dari satu tahun jarang sembuh.
b. ejang+!ei?ure
Penderita yang mengalami cedera kepala akan mengalami sekurang- kurangnya sekali kejang
pada masa minggu pertama setelah cedera. #eskipun demikian, keadaan ini berkembang
menjadi epilepsy
c. nfeksi
9raktur tulang tengkorak atau luka terbuka dapat merobekkan membran (meningen) sehingga
kuman dapat masuk infeksi meningen ini biasanya berbahaya karena keadaan ini memiliki
potensial untuk menyebar ke system saraf yang lain.
d. 8ilangnya kemampuan kognitif.
Berfikir, akal sehat, penyelesaian masalah, proses informasi dan memori merupakan
kemampuan kognitif. Banyak penderita dengan cedera kepala mengalami masalah kesadaran.
e. Penyakit Al?heimer dan Parkinson.
Pada khasus cedera kepala resiko perkembangan terjadinya penyakit Al?heimer tinggi dan
sedikit terjadi Parkinson. @esiko akan semakin tinggi tergantung frekuensi dan keparahan
cedera.
). Penatala!%anaan
Penatalaksanaan awal penderita cedera kepala pada dasarnya memiliki tujuan untuk
sedini mungkin dan mencegah cedera kepala sekunder serta memperbaiki keadaan umum
seoptimal mungkin sehingga dapat membantu penyembuhan sel-sel otak yang sakit
(9au?i,%&&%). ntuk penatalaksanaan cedera kepala menurut (AB, %&&3) telah
11
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
12/26
menempatkan standar yang disesuaikan dengan tingkat keparahan cedera yaitu cedera kepala
ringan,cedera kepala sedang dan cedera kepala berat. Penatalaksanaan penderita cedera
kepala sedang dengan "! /-01 meliputi 6
a. Anamnesa penderita yang. terdiri dari nama,umur,jenis kelamin, ras, pekerjaan.
b. #ekanisme cedera kepala.
c. >aktu terjadinya cedera.
d. Adanya gangguan tingkat kesadaran setelah cedera.
e. Amnesia 6 retrogade, antegrade.
f. !akit kepala 6 ringan, sedang, berat
g. Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik
h. Pemeriksaan neurulogis secara periodik.
i. Pemeriksaan " scan kepala.
j. Penderita dilakukan rawat inap untuk obser*asi.
k. Bila kondisi penderita membaik (/&C). penderita dapat dipulangkan dan kontrol di
poliklinik.
l. Bila kondisi penderita memburuk (0&C) segera lakukan pemeriksaan " scan ulang dan
penatalaksanaan sesuai dengan protokol cedera kepala berat.
"edera kepala sedang walaupun masih bisa menuruti perintah sederhana masih ada
kemungkinan untuk jatuh ke kondisi cedera kepala berat. #aka harus diperhatikan dan
ditangani secara serius. Penatalaksanaan cedera kepala sedang adalah untuk mencegahterjadinya cedera kepala sekunder oleh karena adanya massa intrakranial atau infeksi
intrakranial. Penderita yang setelah lewat %3 jam terjadinya trauma kepala, meskipun keadaan
stabil harus dilakukan perawatan untuk keperluan obserfasi.(#arkam !, Atmadja, Budijanto
A, 0///).
Dbser*asi bertujuan untuk menemukan sedini mungkin penyulit asau kelainan lain
yang tidak segera memberi tanda atau gejala. (8idajat, %&&3). ntuk melakukan obser*asi
pada panderita cedera kepala digunakan metode glasgow coma scale ("!).
12
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
13/26
B. *la%g#+ C#(a Sale ,*CS-
lasgow "oma !cale dikembangkan pada tahun 0/53 oleh Teasdale dan annet
sebagai cara praktis untuk menilai Edalam dan durasinya gangguan kesadaranF pada kondisi
berbeda termasuk trauma kepala. esederhanaannya adalah mengesampingkan tentang
desain dengan tujuan perhitumngan yang tepat walaupun dilakukan oleh staf yang tanpa
pelatihan khusus. !kor "! dicatat pada skor subskor bebas (motor, *erbal, dan eye).
esedarhanaan yang lebih jauh adalah hanya dengan menjumlahkan tiga komponen sebagai
skor tunggalnya yang diambil oleh easdale dan 4annet pada tahun 0/55. (8ealey, %&&%)
0. Pengertian lasgow "oma !cale
!kala oma lasgow ("!) adalah kriteria yang secara kuantitatif dan terpisah
menilai respon membuka mata (7), respon motorik terbaik (#), dan respon *erbal terbaik (G)
yang dapat diperlihatkan penderita, yang disusun berdarsarkan sebuah studi internasional
yang dikoordinasikan dari kota lasgow, dan diterima secara luas untuk menilai
derajat+tingkat kesadaran penderita. (easdale dan 4annet 0/53)
%. "ara Penilaian !kala oma lasgow
alam kasus gangguan kesadaran maka auto anamnesis masih dapat dilakukan, hal ini
terjadi pada kasus dimana ganggua kesadaran masih bersifat ringan, pasien masih dapat
menjawab pertanyaan hasil auto anamnesis ini dapat dimanfaatkan untuk menetapkan adanya
gangguan kesadaran yang bersifat psikiatrik, termasuk sendrom otak organik atau gangguan
kesdaran yang bersifat neorologik (dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif kedalam
"!). @espon perilaku dalam pemeriksaan "! meliputi respon membuka mata, respon
*erbal dan respon motorik. (7wens, %&0&). lasgow "oma !cale meliputi pengkajian reflek 6
a. @espon membuka mata
Penilaian membuka mata meliputi e*aluasi terhadap keadaan terjaga, aspek pertama
dari kesadaran. 4ika mata pasien tertutup, maka keadaan terjaga pasien dinilai berdasarkan
derajat stimulasi yang diperlukan agar pasien dapat membuka matanya. #embuka mata
(terjaga selalu menjadi pengukuran pertama yang dilakukan sebagai bagian dari "! karena
tanpahal tersebut kognisi tidak dapat terjadi. #embuak mata pasien tidak dapat dilakukan
jika mata penderita membengkak. !kor penilaiannya adalah
0). :ilai 3
13
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
14/26
#embuka mata secara spontan, mata membuka tanpa harus diperintah atau disentuh
(respon optimal)
%). :ilai 1
mata membuka sebagai respon terhadap stimulus *erbal (biasanya nama paien) tanpa
menyentuh pasien. Dbser*asi mulai dari *olume suara yang normal dan naikkan *olume
suara jika diperlukan dengan mengatakan perintah yang jelas.
1). :ilai %
mata membuka sebagai responterhadap nyeri sentral, misalnya penekanan trape?ium,
tekanan suborbital (direkomendasikan), sternal rub (menekan dan memutar diatas sternum.
!timulus nyeri hanya dilakukan jika pasien gagal merespon terhadap perintah yang jelas dan
keras
3). :ilai 0
mata tidak membuka walaupun dengan stimulus *erbal dan nyeri sentral.
"ara melakukan stimulus nyeri sentral meliputi
a). "ubitan trape?ium .
engan cara menggunakan cubitan ibu jari dan jari telunjuk pada sekitar
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
15/26
ketidak mampuan berbicara dapat disebabkan oleh kerusakan pada pusat bicara di
otak,misalnya setelah pembadahan intrakranial atau cedera kepala.
#emastikan ketajaman pendengaran pasien dan pemahaman bahasa sebelum menilai
respons ini merupakan hal yang penting.etidakmampuan berbicara mungkin tidak selalu
menunjukan pnurunan tingkat kesadaran.!elain itu,beberapa pasien mungkin membutuhkan
stimulasi yang banyak untuk mempertahankan konsentrasi mereka ketika menjawab
pertanyaan.Banyaknya stimulasi yang diperlukan harus dicatat sebagai bagian dari penilaian
dasar. !kor penilaiannya adalah sebagai berikut6
0) :ilai
-
7/26/2019 Tinpus Head Injury
16/26
mengangkat lenganya setinggi dagu,misalnya menarik masker oksigen.ntuk
membangkitkan respon ini direkomendasikan untuk melakukan cubitan trape?ium,tekanan
rijisupraorbital,atau tekanan pada tepi rahang.ntuk menghindari cidera jaringan lunak,maka
setimulus diberikan tidak lebih dari sepuluh detik kemudian dilepaskan.!elain itu ketika
memberikan setimulus,paling baik dimulai dengan tekanan yang ringan kemudian
ditingkatkan sampai respon terlihat,yang penilaianya sebagai berikut 6
0). :ilai
Pasien mematuhi perintah,minta pasien untuk menjulurkan lidah,jangan minta pasien
untuk hanya meremas tangan anda karena hal ini dapat menampilkan respon genggam
primitif,pastikan perawat meminta mereka untuk melepasnya. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa respon yang iapat bukan hanya suatu gerakan
re!ek"sangat penting untuk meminta pasien melakukan ua perintah yang
berbea.
%).:ilai irjoatmojo . %&&&. Anestesiologi dan @enimasi #odal asar ntuk Pendidikan !0edokteran. irektorat 4endral Penerbit inggi epartemen Pendidikan :asional.
5. obson #ichael B. 0//3. Penuntun Praktis Anestesi. "etakan , Penerbit Buku
edokteran 7". 4akarta.