tonsilitis ppt
DESCRIPTION
MedicalTRANSCRIPT
TONSILITIS
Oleh :Rizka Aganda Fajrum
Epidemiologi
Epidemiologi
Etiologi
Faktor Predisposisi
Klasifikasi
TONSILITIS AKUT
Tonsilitis Akut oleh Coxschakie
luka-luka kecil pada palatum dan tonsil, nyeri
TONSILITIS DIFTERI
PATOFISIOLOGI
Kripti mengerut dan melebar, terisi oleh detritus
Meluas dan menembus kapsul
Perlekatan dengan jaringan sekitar fossa tonsilaris
Radang berulang pada kripti
Epitel & jaringan limfoid terkikis
Penyembuhan , menjadi jaringan parut
Hipertrofi Tonsil
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
ANAMNESA
Garis paramedian
Garis median
T1 T4T3
T2
Pemeriksaan Fisik
Ukuran tonsil dibagi atas :• T0 : Post tonsilektomi• T1 : Tonsil masih terbatas
dalam fossa tonsilaris• T2 : Tonsil sudah
melewati pilar anterior, tetapi belum melewati garis
paramedian (pilar posterior)
• T3 : Tonsil sudah melewati garis paramedian, tetapi belum melewati garis median
• T4 : Tonsil sudah melewati garis median
Pemeriksaan Fisik• Tonsil dapat membesar (hipertrofi) bervariasi terutama
pada anak atau dapat juga mengecil (atrofi) terutama pada dewasa• Pilar anterior hiperemis• Dapat terlihat butiran pus kekuningan pada permukaan
medial tonsil • Bila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar
pus atau material menyerupai keju • Warna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan
mukosa faring, tanda ini merupakan tanda penting untuk menegakkan diagnosa infeksi kronis pada tonsil• Kripte melebar detritus (+) bila tonsil ditekan dan
pembesaran kelenjar limfe angulus mandibula.
Gambaran Tonsilitis Kronik
Pemeriksaan Penunjang uji resistensi (sensitifitas) kuman dari sediaan apus tonsil
DIAGNOSIS BANDING
1. Penyakit-penyakit dengan pseudomembran yang menutupi tonsil (tonsilitis pseudomembran)
2. Penyakit kronik faring granulomatosa
Tatalaksana
Tatalaksana
TONSILEKTOMI The American of Otolaryngology-head and Neck Surgery Clinical Indicators Compendium 1995
• Serangan tonsillitis > 3x /tahun • Tonsil hipertrofi dengan maloklusi gigi gangguan pertumbuhan
orofacial• Sumbatan jalan napas hipertrofi tonsil + sleepapneu, gangguan
menelan, gangguan berbicara dan cor pulmonale.• Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak
berhasil hilang dengam pengobatan• Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan• Tonsillitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A Streptokokus
beta hemolitikus• Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan• Otitis media efusa/otitis media supuratif
TONSILEKTOMI
KONTRAINDIKASI
• Gangguan perdarahan• leukemia, purpura, anemia aplastik, hemofilia, diskrasia
darah
• Penyakit sistemik yang belum terkontrol• penyakit jantung, diabetes mellitus
• Risiko anestesi yang besar atau penyakit berat• Infeksi akut yang berat
TEKNIK TONSILEKTOMI
1. DISEKSIBoyle-Davis mouth gagMetode pengangkatan tonsil dengan menggunakan skapel Tonsil digenggam dengan menggunakan klem tonsil dan ditarik kearah medial menyebabkan tonsil menjadi tegangDengan menggunakan sickle knife dilakukan pemotongan mukosa dari pilar tersebut
2. GUILOTIN
Untuk mengangkat tonsil secara cepat dan praktis.Tonsil dijepit kemudian pisau guillotine digunakan untuk melepas tonsil beserta kapsul tonsil dari fosa tonsil. Sering terdapat sisa dari tonsil karena tidak seluruhnya terangkat atau timbul perdarahan yang hebat. Tehnik ini sudah banyak ditinggalkan. Hanya dapat dilakukan bila tonsil dapat digerakkan dan bed tonsil tidak cedera oleh infeksi berulang.
3. ELEKTROKAUTER
Teknik ini memakai metode membakar seluruh jaringan tonsil disertai kauterisasi untuk mengontrol perdarahanProsedur ini mengurangi hilangnya perdarahan namun dapat menyebabkan terjadinya luka bakar
4. LASER TONSILEKTOMI
Pada penderita gangguan koagulasiTehnik yag dilakukan sama dengan yang dilakukan pada tehik diseksiLaser tonsil ablation (LTA) menggunakan CO2 atau KTP (Potassium Titanyl Phosphat) untuk menguapkan dan mengangkat jaringan tonsil. Teknik ini mengurangi volume tonsil dan menghilangkan reses pada tonsil yang menyebabkan infeksi kronik dan rekuren.Laser KTP-512 dan CO2 dapat digunakan namun laser CO2 lebih disukai
5. RADIOFREKUENSI
Pada teknik ini radiofrekuensi elektrode disisipkan langsung kejaringan. Densitas baru disekitar ujung elektroda cukup tinggi untuk membuka kerusakan bagian jaringan melalui pembentukan panas. Selama periode 4-6 minggu, daerah jaringan yang rusak mengecil dan total volume jaringan berkurang.
6. SKAPEL HARMONIK
Menggunakan teknologi ultrasonik untuk memotong dan mengkoagulasi jaringan dengan kerusakan jaringan minimal
7. TEKNIK COBLATION ATAU COLD ABLATION Menggunakan energi dari radiofrekuensi bipolar untuk mengubah sodium sebagai media perantara yang akan membentuk kelompok plasma dan terkumpul disekitar elektrodaKelompok plasma tersebut akan mengandung suatu partikel yang terionisasi dan kandungan plasma dengan partikel yang terionisasi yang akan memecah ikatan molekul jaringan tonsilSelain memecah ikatan molekuler pada jaringan juga menyebabkan disintegrasi molekul pada suhu rendah yaitu 40-70%, sehingga dapat meminimalkan kerusakan jaringan sekitar.
8. INTRACAPSULAR PARTIAL
TONSILLECTOMY Merupakan tonsilektomi parsial yang dilakukan dengan menggunakan microdebrider endoskopi. Microdebrider endoskopi bukan merupakan peralatan ideal untuk tindakan tonsilektomi, namun tidak ada alat lain yang dapat menyamai ketepatan dan ketelitian alat ini dalam membersihkan jaringan tonsil tanpa melukai kapsulnya.
Komplikasi Tonsilektomi
KOMPLIKASI TONSILITIS
Komplikasisekitar tonsilKomplikasi
sekitar tonsilKomplikasi organ jauhKomplikasi organ jauh
•peritonsilitis•absesperitonsilar (Quinsy)•abses parafaringeal•abses retrofaring•krista tonsil
•demam rematik dengan penyakit jantung rematik•glomerulonefritis•konjungtivitis berulang, dan koroiditis•psoriasis, eritema multiforme, kronik urtikaria, dan purpura•artritis dan fibrositis
ABSES PERITONSIL
ABSES PARAFARING
TONSILITH
PROGNOSA TONSILITIS
• Biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan beristrahat dan pengobatan suportif• Pada kasus-kasus yang jarang, Tonsilitis dapat
menjadi sumber dari infeksi serius seperti demam rematik atau pneumonia
TERIMAKASIH