tor plebitis rev 2

Upload: eva-sidhu-batafor

Post on 05-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Tor Plebitis Rev 2

    1/8

    KERANGKA ACUAN PROGRAM

    SURVEILANCE PREVALENSI PHLEBITIS PADA PASIEN YANG DI PASANG INFUS

    DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA “Dr. CIPTO” SEMARANG

    I. PENDAHULUAN

    Kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktupasien dirawat di rumah sakit. Beberapa kejadian infeksi nosokomial mungkin tidak

    menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih

    lama di rumah sakit ini berarti pasien membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak

    produktif, disamping pihak rumah sakit juga akan mengeluarkan biaya lebih besar.

    Terapi intravena (IV merupakan bagian integral dari perawatan pasien dan dilakukan

    pada !" # $ %" # dari pasien yang dirawat dirumah sakit, terutama pasien penyakitberat.

    &istem IV merupakan 'ara langsung guna men'apai pembuluh darah pasien untuk

    memonitor hemodinamik dan untuk memberikan obat$obatan yang tidak dapat

    diberikanse'ara efektif dengan 'ara pemberian lain. &ayangnya sistem IV memungkinkan

    masuknya kuman ke dalam pembuluh darah tanpa harus melalui mekanisme pertahanan

    kulit normal. Kuman yang masuk tersebut dapat menyebabkan infeksi serius jika dapat

    masuk dan berkembang biak dikanula ('atether IV maupun 'airan IV. leh karena

    itu, terapi IV dapat merupakan penyebab penyakit yang serius maupun kematian pada

    pasien yang dirawat dirumah sakit.

    II. LATAR BELAKANG

    Komplikasi yang paling populer pada waktu pemberian terapi 'airan adalah terjadinya

    phlebitis, terjadinya phlebitis bisa disebabkan oleh karena bakterial ( infeksius , mekanis

    dan kimiawi phlebitis non infeksius. Infeksi akibat terapi IV merupakan infeksi akibat

    pen'emaran oleh kuman pada kanula dan luka tusuk untuk memasukkan kanula, serta

    kontaminasi kuman pada 'airan infus, sebagian besar dari infeksi berkaitan dengan kanula,

    infeksi ini biasanya endemis, jadi bukan epidemi, sedang yang berkaitan dengan 'airan infus

  • 8/16/2019 Tor Plebitis Rev 2

    2/8

    apa umumnya endemi. Infeksi yang berkaitan dengan kanula dapat terjadi dengan atau

    tanpa demam maupun bakteremia, dan dapat berupa thromboplebitis purulent, selulitis dan

    infeksi setempat. Infeksi biasanya didahului atau disertai phlebitis (gejalanya biasanya kulit

    hangat dan kemerahan diatas vena yang lunak atau keras )eskipun dapat disebabkan oleh

    infeksi, phlebitis biasanya disebabkan oleh iritasi mekanis atau kimia dari kanula maupun

    'airan infus. *aktor + faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi yang berkaitan dengankanula antara lain

    -. Kepekaan pasien terhadap Infeksi misal luka bakar derajat tertentu dan pasien

    mengalami gangguan immunologi lebih peka terhadap infeksi

    . /enis kanula yang digunakan misal kanula dari plastik lebih sering menyebabkan

    infeksi dibanding kanula yang dibuat dari baja.

    !. 0ara pemasangan misal, kanula yang dipasang dengan 'ara menyayat kulit lebih

    sering menimbulkan infeksi dibanding dengan 'ara menusuk kulit.

    1. 2ama pemasangan kanula yang dipasang terus menerus terpasang selama lebih dari

    13 + 4 jam sering menyebabkan infeksi.

    leh karena itu faktor + faktor diatas berbeda untuk setiap rumah sakit, bahkan untuk

    setiap bangsal keperawatan akan berbeda.

    Infeksi karena jarum infus adalah keadaan yang terjadi disekitar tusukan atau bekas

    tusukan jarum infus di rumah sakit, dan timbul setelah ! 5 1 jam di rawat dirumah sakit.

    Infeksi ini ditandai dsengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan (kalor, robor dan

    tumor dengan atau tanpa nanah (pus pada daerah bekas tusukan jarum infus dalam ! 5 1

     jam atau kurang dari waktu tersebut bila infus terpasang. 2okasi infeksi khas yaitu sekitar

    bekas tusukan jarum infus, termasuk vena seksi dan infus pada kepala bayi dengan

    menggunakan 6ing 7eedle atau Vena 'atether.

  • 8/16/2019 Tor Plebitis Rev 2

    3/8

    III. TUJUAN

    Tujua U!u! "

    )enentukan angka prevalensi phlebitis di 8& 9anti 6ilasa :;r. 0ipto: &emarang.

    Tujua K#u$u$ "

    -.

  • 8/16/2019 Tor Plebitis Rev 2

    4/8

    Tim 99I 8& 9anti 6ilasa ;r. 0ipto melakukan pengumpulan data dari formulir

    pengendalian infeksi nosokomial dan rekapitulasi terhadap kejadian plebitis. ;an

    melakukan analisa terhadap kejadian plebitis.

    F%r!u&a " =ngka kejadia infeksi karena jarum infus ( =IK/

    Banyaknya kejadian infeksi kulit karena jarum infus perbulan

     >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 5 -"" #Total kejadian pemasangan infus pada bulan tersebut

    =ngka ini menunjukkan se'ara khusus tinggi rendahnya mutu pelayanan

    keperawatan

    VI. SASARAN

    -. &emua pasien yang dilakukan prosedur pemasangan infus.

    . Terisinya *ormat &urvailens dengan lengkap

    !. =ngka Kejadian 9lebitis dibawah 3 #.

    VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

  • 8/16/2019 Tor Plebitis Rev 2

    5/8

    % ;esiminasihasilsurvailan'edan laporan.

     

    VIII.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

    -. Kriteria evaluasi menggunakan format 'he'klist yang sudah dibuat, metode eveluasi

    berupa pengamatan penerapan &9 pemasangan infus dan pengamatan tentang

    adanya tanda$tanda phlebitis ( gejalanya biasanya kulit hangat dan kemerahan

    diatas vena yang lunak atau keras serta bila perlu dilakukan kultur IV line tang

    digunakan.

    . bserver @ penilai mengisi formulir 'he'klist dan dikumpulkan untuk ditabulasi dan

    dibuat prosentase, pengelolaan data diadakan setiap awal bulan untuk menghitung

    data bulan yang lalu selama tiga bulan berturut$turut.

    !. Aasil survailan'e didesiminasikan untuk mendapatkan masukan dari 99I8& @ tim

    mutu keperawatan

    I+. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

    Aasil surveilan'e ini akan didesiminasikan dalam suatu rapat koordinasi tim

    pengendalian infeksi 8& 9anti 6ilasa ?;r. 0ipto: &emarang @tim mutu keperawatan rumah

    sakit =KK

  • 8/16/2019 Tor Plebitis Rev 2

    6/8

    -r. Y%$')# C#a-ra, M.'$

    ;irektu

    -r. Pur/a0%, A.P., S).PA

    Ka. Komite 99

    FORM PENGENDALIAN INOS PADA PEMASANGAN INFUS

    DI RUMAH SAKIT YAKKUM

    7ama 9asien 7omor 8)

    /enis Kelamin 7o.8egister

  • 8/16/2019 Tor Plebitis Rev 2

    7/8

    Kepala 8uang@9etugas 9engendali Infeksi 8umah &akit

    ( PETUNJUK TEKNIS

    PENGISIAN FORM PENGENDALIAN INOS PADA PEMASANGAN INFUS

    DI RUMAH SAKIT YAKKUM

    Pa$*' 1a2 0'r)a$a2 *3u$ -*&aua $ur4'*&a5' *%$

    7ama 9asien ;itulis sesuai dengan nama yang tertulis didalam rekam medik

    /enis kelamin ;itulis sesuai dengan jenis kelamin yang tertulis didalam rekam

    medik.

  • 8/16/2019 Tor Plebitis Rev 2

    8/8

    . 9erawat menggunakan sarung tangan berikan tanda v pada pernyataan ya @ tidak

    !. ;esinfeksi sekitar tempat tusukan jarum sesuai &9 berikan tanda v pada pernyataan

    ya @ tidak

    1. 2okasi pemasanagan Berikan tanda v sesuai dengan lokasi pemasangan infus tangan

    kiri, tangan kanan. Kaki kiri, kaki kanan, kepala.

    %. /enis jarum yang dipasang berikan tanda v jarum yang dipasang wing needle @ iv'atheter, tulis nomor jarum yang dipasang.

    E. /enis 'airan berikan tanda v pada jenis 'airan hipotonis @ isotonis@hipertonis.

    4. )endapatkan suntikan per 'ap berikan tanda v pada pernyataan ya @ tidak

    3. ;itemukan tanda$tanda radang berikan tanda v pada pernyataan ya @ tidak

    C. &pe'imen yang dikultur berikan tanda v pada darah@'atheter vena @ arteri@ potongan

     jarum.

    -". 9emeriksaan mikrobiologi yang diperlukan Berikan tanda v pada kultur spesifik, non

    spesifik, anaerob, jamur, sensitifitas test.

    --. Tulis kota tempat 8& =KK