tpp fix

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan di dunia ini, terutama bagi manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan satu sama lain. Banyak media yang dapat digunakan di era globalisasi saat ini, misalnya melalui telepon, jejaring sosial, surat-menyurat, maupun komunikasi secara langsung antar komunikator. Salah satu bentuk komunikasi langsung antar komunikator adalah dengan teknik wawancara. Dalam suatu wawancara selalu terdapat penanya dan narasumber yang akan memberikan informasi kepada penanya. Komunikasi melalui wawancara digunakan hampir di seluruh kegiatan di dunia ini, seperti dalam kegiatan pendidikan, kegiatan jual-beli dan di dalam dunia kesehatan. Komunikasi dengan teknik wawancara merupakan hal penting di dalam dunia kesehatan, terutama untuk menjalin komunikasi antara pasien dengan seorang dokter yang mengobati. Dalam menjalin komunikasi yang harmonis antara pasien dibutuhkan kemampuan komunikasi yang profesional 1

Upload: miitra-aiidyna

Post on 05-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

TPP FIX

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan di dunia ini, terutama bagi manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan satu sama lain. Banyak media yang dapat digunakan di era globalisasi saat ini, misalnya melalui telepon, jejaring sosial, surat-menyurat, maupun komunikasi secara langsung antar komunikator.

Salah satu bentuk komunikasi langsung antar komunikator adalah dengan teknik wawancara. Dalam suatu wawancara selalu terdapat penanya dan narasumber yang akan memberikan informasi kepada penanya. Komunikasi melalui wawancara digunakan hampir di seluruh kegiatan di dunia ini, seperti dalam kegiatan pendidikan, kegiatan jual-beli dan di dalam dunia kesehatan.

Komunikasi dengan teknik wawancara merupakan hal penting di dalam dunia kesehatan, terutama untuk menjalin komunikasi antara pasien dengan seorang dokter yang mengobati. Dalam menjalin komunikasi yang harmonis antara pasien dibutuhkan kemampuan komunikasi yang profesional agar dapat memperoleh informasi mengenai keluhan dan informasi pendukung untuk mendiagnosa penyakit yang diderita pasien.

Demi mendapatkan kemampuan komunikasi yang baik tentunya dibutuhkan latihan dan pembelajaran yang baik pula. Salah satu progam belajar yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang adalah progam Tugas Pengenalan Profesi (TPP). Pada program ini mahasiswa diajak untuk mempelajari situasi dan kondisi yang terjadi di sebuah lembaga kesehatan masyarakat.

Pada Blok 1 yang berjudul Keterampilan Belajar dan Berkomunikasi, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang akan melakukan TPP perdana di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang untuk mempelajari teknik komunikasi yang baik dengan keluarga pasien dan para pegawai yang ada di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Oleh karena itu proposal ini akan diajukan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada pelaksanaan TPP Blok Keterampilan Belajar dan Berkomunikasi adalah :

Bagaimana teknik wawancara yang baik dan benar ?

1.3 Tujuan

Tujuan pelaksananaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui teknik wawancara yang baik dan benar.

1.4 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat yang akan diperoleh agar mahasiswa mendapatkan pengalaman bagaimana teknik komunikasi yang baik dan benar sehingga bisa diterapkan di kemudian hari.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan serta menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Dalam artikel Daftar Definisi Komunikasi terdapat beberapa definisi komunikasi menurut para ahli, menurut Harold Lasswell (2007) komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat atau hasil apa. Selain itu menurut Raymond Ross (2007) komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Seorang ahli yang bernama Gerald R. Miller (2007) juga mengatakan komunikasi merupakan suatu fenomena yang terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka dan menurut Forsdale (1981) komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan, rangsangan atau stimulus yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih, dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan atau rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik, dengan tujuan sang receiver (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh source (komunikator).

2.2 Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data atau pewawancara dengan sumber data atau responden (Ido Priyono, 2000).

Menurut Freund (1992) dalam artikel Wawancara yang dimuat oleh Ido Priyono (2000) dalam dunia jurnalistik, dikenal beberapa jenis wawancara, antara lain:

1 Wawancara berita (news peg interview) yaitu, wawancara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber tentang suatu masalah

2 Wawancara Pribadi (personal interview) yaitu wawancara untuk memperoleh data tentang pribadi dan pemikiran seseorang (narasumber). Data yang dihasilkan berupa profil narasumber, meliputi identitas pribadi, perjalanan hidupnya dan pandangan-pandangannya mengenai berbagai masalah yang terkait profesinya

3 Wawancara Ekslusif (exclusive inteview) yaitu wawancara yang dilakukan seseorang wartawan atau lebih (tetapi berasal dari satu media) secara khusus berkaitan masalah tertentu di tempat yang telah disepakati bersama

4 Wawancara Keliling atau Jalanan (man in the street interview) yaitu wawancara yang dilakukan seorang wartawan dengan menghubungi berbagai interview secara terpisah yang satu sama lain mempunyai kaitan dengan masalah atau berita yang akan ditulis. (Ido Priyono,2000).

Wawancara dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung menggunakan daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden (biasanya melalui jasa pos), dan responden menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti secara tertulis; kemudian mengirimkannya kembali daftar pertanyaan yang telah dijawabnya itu kepada peneliti. Secara langsung, wawancara dilakukan dengan cara tatap muka, artinya pewawancara berhadapan langsung dengan responden untuk menanyakan secara lisan hal-hal yang diinginkan, dan jawaban responden dicatat oleh pewawancara.

Wawancara dilakukan karena ada anggapan hanya respondenlah yang paling tahu tentang diri mereka sendiri, sehingga informasi tersebut tidak dapat diamati atau tidak dapat diperoleh dengan alat lain, misalnya informasi tentang tanggapan, keyakinan, perasaan, cita-cita (Nawawi, 1983:117) dalam artikel Wawancara yang Efektif, Baik dan Benar. Tetapi di dalam praktek penelitian, kadang peneliti tidak dapat menemui subjek yang ditelitinya, sehingga untuk mengetahui atau untuk mendapatkan data dari subjek itu, peneliti mewawancarai orang lain yang dianggapnya paling mengetahui mengenai subjek tadi. Misalnya mewawancarai istri untuk menanyakan tentang suami yang sedang tidak ada di tempat (tentang usia suami, pendidikan, gaji dan sebagainya). Pertanyaan yang diajukan kepada istri misalnya, mengenai suaminya, biasanya terbatas pada pertanyaan tentang fakta (umur, pendidikan, agama dan lain-lain). Pertanyaan tentang pendapat, sikap, informasi yang diketahui subjek penelitian, dan persepsi diri, hampir tidak mungkin diwakilkan atau ditanyakan kepada orang lain.

2.3 Jenis -Jenis Wawancara

Dalam sebuah jurnal wawancara yang berjudul Wawancara Sukses dari segi pelaksanaannya wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

Wawancara bebas

Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.

Wawancara terpimpin

Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.

Wawancara bebas terpimpin

Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.

2.4 Sikap Pewawancara

Dalam sebuah jurnal wawancara yang berjudul Wawancara yang efektif, baik, dan benar saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:

1 Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.

2 Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.

3 Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.

4 Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.

2.5 Langkah-langkah Wawancara

Menurut Fandi (2009) dalam sebuah artikel yang berjudul Wawancara Sukses sebelum melakukan kegiatan wawancara, ada beberapa poin yang harus diperhatikan, hal tersebut dimaksudkan untuk membantu proses wawancara. Langkah-langkah melakukan kegiatan wawancara dijelaskan sebagai berikut:

1 Menetapkan tujuan wawancara

Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan yang kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan berhasil.

2 Menyiapkan daftar pertanyaan

Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam dialog terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan jawaban dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan daftar pertanyaan dalam wawancara:

a) Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.

b) Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.

c) Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.

d) Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih mengerti.

3 Melakukan wawancara

Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.

a Pendahuluan

Pewawancara membuat janji terlebih dahulu dengan narasumber, kapan dan dimana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada narasumber.

b Pembukaan

Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang ramah dan bersahabat.

c Tahap inti

Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang memojokkan atau menginterogasi.

d Penutup

Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.

4 Melaporkan hasil wawancara

Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara.

a) Perhatikan kaidah penulisan laporan.

b) Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.

c) Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.

d) Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan identitas narasumber. (Dikutip dari artikel Wawancara Sukses)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Pelaksanaan

Tugas Pengenalan profesi telah dilaksanakan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

3.2 Waktu Pelaksanaan

Tugas Pengenalan Profesi telah dilaksanakan pada:

Tanggal: 2 Oktober 2012

Pukul: 08.00 WIB s/d selesai

3.3 Subjek Tugas Mandiri

Subjek tugas mandiri pada pelaksanaan TPP Blok Keterampilan Belajar dan Berkomunikasi adalah sebagai berikut:

1. Wawancara dengan keluarga pasien anak

2. Wawancara dengan perawat

3. Wawancara dengan keluarga pasien dewasa

4. Wawancara dengan pekarya Rumah Sakit

5. Wawancara dengan satpam Rumah Sakit

6. Wawancara dengan pegawai administrasi Rumah Sakit

7. Wawancara dengan petugas kantin Rumah Sakit

8. Wawancara dengan petugas parkir Rumah sakit

9. Wawancara dengan keluarga pasien yang sedang dioperasi

10. Wawancara dengan keluarga pasien yang selesai bersalin

Subjek tersebut akan dibagi menjadi:

No

Materi

Pewawancara

1.

Wawancara dengan keluarga pasien anak

Fauziah Nabila

2.

Wawancara dengan perawat

Nanda Dian Ningsih

3.

Wawancara dengan keluarga pasien dewasa

Almira Dina Mariski

4.

Wawancara dengan pekarya RS

Monda Darma

5.

Wawancara dengan satpam RS

Muhammad Alif Pakubuana

6.

Wawancara dengan pegawai administrasi RS

Nidiah Syarifatul Hidayah

7.

Wawancara dengan petugas kantin RS

Izzaty A.H.

8.

Wawancara dengan petugas parkir RS

M.Rizky Rachmadi

9.

Wawancara dengan keluarga pasien yang sedang dioperasi

M.Bagus Hadi Kesuma

10.

Wawancara dengan keluarga pasien yang selesai bersalin

Elin Mutia Sari dan Selviana Dwi Rizky

3.5 Langkah-Langkah Kerja

Langkah kerja yang dilakukan adalah:

1. Membuat proposal Tugas Pengenalan Profesi

2. Menyiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber

3. Konsultasi kepada pembimbing tutorial

4. Menyiapkan surat permohonan izin tugas ke Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

5. Membuat janji dengan pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

6. Melakukan wawancara dengan narasumber

7. Mencatat kembali hasil wawancara

8. Membuat kesimpulan hasil wawancara

9. Membuat laporan hasil format Tugas Pengenalan Profesi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini hasil laporan mengenai pengalaman pribadi serta refleksi diri masing-masing mahasiswa.

4.1 Wawancara Dengan Keluarga Pasien Anak Oleh Fauziah Nabila

Pada tanggal 2 oktober 2012 saya mendapat tugas pengenalan profesi dari kampus di Rumah Sakit untuk mewawancarai keluarga pasien anak. Disini saya berhadapan langsung dengan narasumber atau Ibu dari pasien anak yang bernama Bayu Satri. Saya mewawancarai responden saya yang bernama Ibu Santri kurang lebih selama 10 menit. Disana saya belajar langsung bagaimana tatacara mewawancarai langsung narasumber yang sebelumnya sama sekali belum saya kenal. Saya tidak merasakan gugup, saya membawa alur wawancara dengan santai tapi sopan, seperti layaknya yang ada di bab 2 yaitu sikap wawancara ramah, adil, netral, hindari dari ketegangan.

Saya mengawali wawancara dengan membukanya dengan salam, serta di mulai dari pengenalan diri saya dan maksud tujuan saya, serta selanjutnya saya menanyakan informasi singkat tentang narasumber, seperti nama dan asalnya dari mana. Selanjutnya saya bertanya dengan sopan serta ramah dengan narasumber alhamdulillah respon yang saya dapat dari responden sangat baik. Terakhir saya tutup wawancara saya dengan berterimakasih serta mendoakan kesembuhan anak beliau yang sesak nafas dikarena terkena bronchitis. Banyak pengalaman yang saya dapatkan dari proses wawancarai Ibu Santri. Saya dapat menerapkan tatacara wawancara yang selama ini telah dipelajari. Semua telah dilakukan dengan baik sesuai dengan tehapan melakukan wawacara yaitu pendahuluan, pembukaan, tahap inti, dan penutup sesuai dengan prosedur yang ada.

4.2 Wawancara dengan Perawat oleh Nanda Dian Ningsih

Saat LKK 3 mengenai wawancara, saya menyadari bahwa saya masih banyak kekurangan dan gerogi saat menjadi pewawancara. Yakni ada beberapa tahap dalam wawancara yang tidak saya lakukan, seperti tidak meminta izin untuk menggunakan alat perekam, itu dikarenakan saya merasa gerogi sehingga saya lupa untuk meminta izin.

Selasa, 2 Oktober 2012 merupakan pelaksanaan Tugas Pengenalan Profesi perdana bagi saya sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Saya berinisiatif untuk membuat catatan kecil di buku catatan dan menuliskan ha-hal yang perlu dilakukan saat wawancara untuk menanggulangi kejadian saat LKK 3 itu tidak terjadi lagi pada TPP perdana saya kali ini. Sesampainya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang kami diarahkan untuk masuk ke gedung tengah RSMP untuk mendapatkan intruksi selanjutnya. Kami berkumpul di sebuah ruangan, lalu ada petugas RSMP yang menghantarkan kami ke narasumber. Narasumber saya yakni ibu fitriani sagit. Beliau merupakan perawat yang telah bekerja selama 5 tahun di bidang bedah di RSMP ini. Wawancara saya ini termasuk kedalam wawancara terpimpin. Karena saya sudah dibekali daftar pertanyaan. Saat memulai wawancara saya merasa lebih tenang dan percaya diri karena telah mendapatkan bekal mengenai wawancara yang baik dan benar saat LKK 3 dan mendapat pengalaman saat LKK 3. Dan kemarin saat melakukan wawancara Tugas Pengenalan Profesi alhamdulillah tahap-tahap dalam wawancara sudah saya terapkan. Wawancara perdana di RSMP ini sangat memberikan saya pembelajaran dan pengalaman untuk diri saya pribadi. Semoga jika ada tugas mengenai wawancara saya menjadi lebih baik lagi.

4.3 Wawancara Dengan Keluarga pasien Dewasa oleh Almira Dina Mariski

Selasa, 2 Oktober 2012 merupakan pelaksanaan TPP perdana bagi saya sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Banyak sekali pengalaman serta pelajaran yang berharga yang saya dapatkan. Sudah sering sekali saya berkunjung ke rumah sakit tetapi kali ini perasaan saya begitu berbeda karena tujuan saya ke rumah sakit hari ini bukanlah untuk berobat maupun untuk menjenguk kerabat yang sedang di rawat di rumah sakit, melainkan untuk melaksanakan kegiatan Tugas Pengenalan Profesi sebagai salah satu aspek pembelajaran di Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang.

Tidak terbesit sedikit pun apa yang akan terjadi serta bagaimana situasi yang akan saya hadapi ketika mewawancarai keluarga pasien dewasa. Sesuai dengan pengarahan yang diberikan oleh Ibu Dewi (pihak Rumah sakit Muhammadiyah Palembang) saya harus menuju ruang rawat inap pasien dewasa dan menemui ibu Siti Renu (Kepala Ruangan) di ruangan beliau yang berada di lantai dua gedung tersebut. Kemudian saya diantarkan ke sebuah ruangan untuk mewawancarai salah satu keluarga pasien dewasa yang sedang dirawat.

Saya berkesempatan untuk mewawancarai Ibu Asnawati yang menjaga anaknya yang sedang dirawat. Dalam wawancara kali ini saya menggunakan wawancara langsung dan wawancara bebas terpimpin. Pada saat akan melakukan wawancara saya mengikuti teknik yang telah diajarkan ketika mengikuti skill lab mengenai wawancara dan teori-teori yang terdapat pada Tinjauan Pustaka proposal pelaksanaan TPP. Saya sempat merasa gugup dan sedikit terbata-bata dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang efektif, baik dan benar. Namun, ketika wawancara telah dimulai saya merasa enjoy untuk menggali informasi dari Ibu Asnawati. Suasana wawancara pun terasa serius, santai, dan menyenangkan. Ibu Asnawati pun sosok Ibu yang menyenangkan, terbuka dan mau berbagi cerita sehingga disela-sela wawancara terkadang ada senda gurau dan gelak tawa dan bukanlah sesuatu yang menakutkan bagi saya untuk mewawancarai beliau. Alhamdulillah tidak ada suatu hal yang membuat Ibu Asnawati merasa tersinggung maupun marah.

Walaupun saya sudah berusaha untuk mengikuti teknik wawancara yang baik dan benar sesuai dengan teori yang telah diajarkan masih banyak yang harus saya perbaiki untuk pelaksanaan TPP yang akan datang. Beberapa hal yang harus saya perbaiki seperti mengatasi rasa gugup, berbicara dengan teratur dan tidak terbata-bata, serta berusaha untuk megajukan pertanyaan secara runtun, sistematis, dan lebih mendetail jika diperlukan. Semoga untuk pelaksanaan TPP selanjutnya saya bisa lebih baik lagi.

4.4 Wawancara Dengan Pekarya RSMP Oleh Monda Darma

Pada hari selasa tanggal 2 oktober 2012 merupakan pertama kalinya saya melakukan kegiatan TPP, sebelum melakukan kegiatan tersebut, kelompok saya dan kelompok lainnya telah membagi-bagi narasumber yang akan di wawancarai. Kebetulan saya kebagian mewawancarai Pekarya Rumah Sakit Muhammadiyah. Nah pada hari itu saya merasa agak gugup karena belum terbiasa mewawancarai orang lain, sebelumnya kami memasuki gedung tengah RSMP untuk mendapatkan instruksi dan informasi lebih lanjut. Ternyata ada petugas yang disuruh untuk mengantarkan kami ke para narasumber sehingga memudahkan kami untuk melaksanakan tugas wawancara tersebut. Kami pun diantar ke para narasumber, saya tidak sendirian. Saya ditemani juga oleh Afif anggota kelompok lain. Belum lama berjalan keluar dari gedung diklat, kami langsung bertemu dengan narasumbernya, tetapi hanya satu sedangkan kami butuh dua orang narasumber. Jadi afif terlebih dahulu mewawancarai narasumber pertama.

Pada saat ingin menemui narasumber yang kedua kebetulan lagi sibuk-sibuknya mereka bekerja. Jadi saya harus menunggu terlebih dahulu sampai pekerjaan mereka selesai. Setelah menunggu sebentar dan pekerjaan mereka sudah selesai barulah saya pun mewawancarai salah satu Pekarya yang ada di Rumah Sakit beliau bernama pak Ali Solihin. Saya diberitahu kalau merupakan pekarya ( bagian lingkungan ) di rumah sakit tersebut. Pada saat akan memulai mewawancarai beliau, saya telah menggunakan teknik pertama walaupun agak gugup, pertama saya mengucapkan salam terlebih dahulu kemudian memperkenalkan diri, mengemukakan maksud dan tujuan saya setelah itu saya meminta izin untuk merekam pembicaraan selama proses wawancara berlangsung. Untung beliau baik, dan diperbolehkan merekam pembicaraannya.

Lama kelamaan saya merasa terbiasa dengan kegiatan wawancara, sehingga tidak terasa kegiatan tersebut berlangsung dengan cepat. Sebelum mengakhiri kegiatan wawancara tersebut tidak lupa saya menggunakan teknik penutup yang telah diajarkan kepada saya, kemudian saya juga meminta izin untuk mendokumentasikannya dengan berfoto bersama, saya mengucapkan terima kasih dan untuk kegiatan TPP tadi memang masih ada kekurangan dalam melakukan wawancara tersebut. Saya mendapatkan pengalaman yang berarti dari kegiatan wawancara hari ini, untuk kedepannya saya akan melakukannya dengan lebih sungguh-sungguh lagi agar kedepannya tidak ada kesalahan dalam kegiatan tersebut.

4.5 Wawancara Dengan Satpam RSMP oleh Muhammad Alif Pakubuana

Pada hari selasa tanggal 2 oktober 2012 merupakan pertama kalinya saya melakukan kegiatan TPP, sebelum melakukan kegiatan tersebut, kelompok saya dan kelompok lainnya telah membagi-bagi narasumber yang akan di wawancarai. Kebetulan saya kebagian mewawancarai satpam. Nah pada hari itu saya merasa agak gugup karena belum terbiasa mewawancarai orang lain, sebelumnya kami memasuki gedung tengah RSMP untuk mendapatkan instruksi dan informasi lebih lanjut. Ternyata ada petugas yang disuruh untuk mengantarkan kami ke para narasumber sehingga memudahkan kami untuk melaksanakan tugas wawancara tersebut. Kami pun diantar ke para narasumber, saya tidak sendirian. Saya ditemani juga oleh Rogayah anggota kelompok lain. Dan kami berdua diantar ke pos satpam RSMP. Saya pun mewawancarai pak zam zami yang diberitahu kalau beliau merupakan kepala satpam di rumah sakit tersebut.

Pada saat akan memulai mewawancarai beliau saya telah menggunakan teknik pertama walaupun agak gugup, sehingga saya lupa merekam pembicaraan pertama, jadi saya bilang ke beliau untuk mengulang dan meminta izin untuk merekam pembicaraan tersebut. Untung beliau baik, dan memperbolehkan saya mengulang wawancara tersebut. Dan lama kelamaan saya merasa terbiasa dengan kegiatan wawancara, sehingga tidak terasa kegiatan tersebut berlangsung dengan cepat. Sebelum mengakhiri kegiatan wawancara tersebut saya lupa menggunakan teknik penutup yang telah diajarkan kepada saya, kemudian saya juga meminta izin untuk mengdokumentasikannya dengan berfoto bersama, saya mengucapkan terima kasih dan untuk kegiatan TPP tadi memang masih ada kekurangan dalam melakukan wawancara tersebut. Untuk kedepannya saya akan melakukannya dengan lebih sungguh-sungguh lagi agar kedepannya tidak ada kesalahan dalam kegiatan tersebut.

4.6 Wawancara Dengan Pegawai Administrasi RSMP Oleh Nidiah Syarifatul Hidayah

Pada tanggal 2 Oktober 2012, saya dan teman-teman kelompok saya diberi surat tugas melakukan wawancara di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, setelah menempuh banyak proses untuk persetujuan proposal hingga diberi surat tugas. Saya mendapatkan tugas untuk mewawancarai bagian Administrasi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Saat melakukan wawancara, saya merasa gugup dan canggung mengahadapi responden karena ini pertama kalinya saya mewawancarai orang di bagian administrasi, juga belum mengenal karakteristik responden sehingga saya merasa takut pertanyaan saya membuat responden marah atau terpancing emosinya. Setelah beberapa pertanyaan sudah dilontarkan akhirnya ada kenyamanan dalam mewawancarai responden karena umpan balik yang diberikan positif. Saya pun merasa senang karena bisa menggali informasi yang lebih mendalam lagi untuk tujuan wawancara ini, jika saja saya merasa percaya diri maka saya tidak akan merasa gugup dan canggung pada awal melakukan wawancara, dan ini suatu pelajaran untuk saya agar tidak perlu takut untuk banyak bertanya selagi pertanyaan tersebut tidak menyinggung perasaan orang lain.

4.7 Wawancara Dengan Pegawai Instalasi Gizi oleh Izzaty A.H.

Wawancara dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2012 , saat itu kelompok 3 dan kelompok 4 mendapat giliran melakukan wawancara di RS Muhammadiyah Palembang pukul 08.00 WIB . Sebelum kami memulai ke bagian masing-masing terlebih dahulu kami dikumpulkan di ruang humas untuk diberi pengarahan sedikit . Saya dan Nova dari kelompok 3 ternyata memiliki tugas yang sama yaitu wawancara kepada bagian kantin. Tetapi ketika diberitahukan ternyata bagian kantin harus dibagi 2 , satu orang di kantin dan satu lagi di bagian instalasi gizi.

Saya mendapat tugas mewawancarai instalasi gizi. Saya agak terkejut dan bingung apa saja yang ingin saya tanyakan kepada pihak instalasi gizi sedangkan daftar pertanyaan saya semuanya berisi topik mengenai wawancara dengan pihak kantin . Setelah ditunjuk lokasi instalasi gizi saya berjalan lambat agar dapat menuliskan pertanyaan yang muncul di dalam pikiran saya dengan cepat. Lokasi instalasi gizi berada di belakang kantin.

Setelah sampai saya bertemu dengan kepala bagian instalasi gizi , disana saya berwawancara dengan 3 orang karyawan . Kami ber 4 diberikan tempat duduk di sudut ruangan, saat itu karayawan yang lain menyiapkan pastry dan mengatur nampan yang akan diletakkan makanan untuk pasien . Responden tidak memperbolehkan saya untuk merekam pembicaraan kami sehingga saya menulis hasil yang saya dapat dari responden walaupun agak lambat.

Komponen yang ada saat membuka wawancara adalah membangun hubungan harmonis , saat wawancara saya berhasil membangun hubungan harmonis dengan ketiga responden. Kemudian saya perkenalkan nama serta tujuan saya wawancara , saya tidak mengatakan lama dari wawancara hanya saja saya mengatakan bahwa wawancara berlangsung sebentar. Pertanyaan yang saya ajukan kebanyakan adalah pertanyaan terbuka dan netral. Garis besar dari wawancara yang saya buat belum sempurna sehingga pertanyaan yang saya lontarkan berbelit-belit dan keluar spontan tetapi responden dapat mengerti apa jawaban yang saya inginkan sehingga informasi yang saya dapatkan cukup detail . Hal inilah yang membuat wawancara agak tersendat dan berlangsung lama ketika saya menuliskan jawaban dari karyawan instalasi gizi tersebut.

Saat wawancara pun saya berusaha untuk tetap ramah dan memperhatikan jawaban yang dijawab para karyawan di instalasi gizi ini dengan mengangguk-nganggukan kepala ataupun menanyakan yang belum jelas dari jawaban yang diberikan. Ketika pertanyaan yang saya rasa sudah cukup memberikan banyak informasi , saya mulai menutup wawancara dengan membacakan kesimpulan wawancara dan memastikan jawaban yang mereka jawab sesuai dengan pertanyaan yang saya tanyakan. Setelah itu saya ucapkan terima kasih dan jika saya membutuhkan informasi kembali saya akan menghubungi tiga karyawan yang saya wawancarai tadi. Tindakan tersebut menyiratkan pemutusan wawancara bukan pemutusan hubungan seperti yang ada pada aturan menutup wawancara yang baik.

Secara keseluruhan saya sudah melakukan wawancara sesuai dengan tekniknya walaupun masih ada komponen yang tidak saya utarakan pada responden yaitu durasi waktu serta garis besar yang wawancara saya belum lengkap karena dibuat cepat. Adapun berpikir cepat dalam membuat pertanyaan dengan pertanyaan yang berkualitas membuat saya teringat pada ujian OSOCA yang memerlukan penalaran dan pemahaman dalam sebuah skenario, apalagi dalam analisis masalah kita harus membuat pertanyaan dan jawaban yang relevan dengan identifikasi masalah yang kita dapatkan . Hal inilah yang dapat saya refleksikan sebagai pembelajaran dalam berpikir cepat dan dapat dipraktekkan pada ujian OSOCA .

4.8 Wawancara Dengan Keluarga Pasien bersalin oleh Selviana Dwi Rizky

Pada hari selasa tepatnya pada tanggal 2 oktober 2012, kami kelompok TPP 3,4,5,6 dan 7 mendapat giliran untuk pergi ke Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, dalam rangka TPP (tugas pengenalan profesi) dengan materi wawancara. Kami kelompok TPP 4 mendapatkan giliran jam 8 pagi.

Setibanya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang kami diabsen terlebih dahulu, selanjutnya kami dikumpulkan untuk dibagi berdasarkan siapa yang akan diwawancarai. Saya dan Elin wakil dari TPP 4 yang bertugas mewawancarai keluarga pasien yang selesai bersalin. Kami pun diantarkan keruang kebidanan. Setibanya disana kami harus bisa menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sikap-sikap itu bisa berupa sikap netral, ramah, adil, dan harus bisa menghindari ketegangan.

Pada saat kami mewawancarai ibu Yanti pertama-tama yang kami lakukan adalah memberi salam, memperkenalkan diri, dan memberi maksud serta tujuan, kami pun mewawancarai ibu Yanti. Ternyata dia sedang menjaga adiknya yang selesai bersalin. Awalnya kami meminta izin terlebih dahulu apakah ibu tersebut siap untuk kami wawancarai. Ibu tersebut bersedia. Disini saya merasa sangat gugup karena ini merupakan yang pertama kalinya, jadi pemilihan kata-katanya tidak beraturan sehingga membuat responden agak bingung. Lama-kelamaan kami sudah menjalin keakraban dan saya mulai merasa nyaman, selama wawancara berlangsung ibu tersebut juga ramah dan terbuka. ibu yanti bersedia untuk difoto walaupun awalnya tidak mau, tapi disini kami menjelaskan bahwa ini akan dijadikan dokumentasi dalam Tugas pengenalan profesi. Setelah selesai kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu yanti karena beliau telah bersedia untuk kami wawancarai.

4.9 Wawancara Dengan Keluarga Pasien Bersalin Oleh Elin Mutia Sari

Ini merupakan pengalaman TPP pertama saya. Sebelum menuju ke lokasi Rumah Sakit Muhammadiyah saya sangat tegang dan takut membayangkan apa yang akan saya hadapi di wawancara nanti. Saya mendapatkan tugas untuk mewawancarai keluarga pasien yang selesai bersalin bersama Evi. Saya mewawancarai seorang Ibu yang berumur sekitar 40 tahun. Ia menunggu adiknya yang baru selesai melahirkan. Diawal wawancara kami memperkenalkan diri. Ibu itu terlihat takut dan ragu saat kami menyatakan ingin mewawancarainya. Namun setelah kami menjelaskan maksud dan tujuan wawancara dan menyatakan bahwa wawancara ini bersifat nonformal ia akhirnya mengizinkan kami mewawancarainya.

Awalnya saya dan Evi menggunakan bahasa Indonesia, tapi Ibu tersebut telihat tidak mengerti apa yang kami katakan. Sehingga kami mengganti bahasa yang kami gunakan menjadi bahasa Palembang. Saya masih gugup saat mewawancarai, pola kata saat bicara saya terlihat masih kurang beraturan. Awalnya ibu tersebut terlihat bingung. Tapi lama-kelamaan kami sudah menjalin keakraban dan kami mulai merasa nyaman, selama wawancara berlangsung ibu Yanti terlihat ramah dan terbuka. Diakhir wawancara kami meminta izin untuk mengambil foto bersama Ibu Yanti. Awalnya Ibu Yanti menolak, namun setelah kami menjelaskan bahwa pengambilan foto tersebut hanya untuk dokumentasi dan bukti wawancara, Ibu Yanti setuju. Diakhir wawancara saya menyimpulkan hasil wawancara kami, mengucapkan terima kasih atas kesediaan Ibu Yanti untuk diwawancarai dan meminta maaf apabila wawancara kami ini mengganggu aktivitas yang sedang dilakukan oleh Ibu Yanti dan adiknya. Semoga pada kesempatan wawancara selanjutnya saya lebih baik lagi dan pengalaman waancara pertama ini sangat memberikan pembelajaran dan pengalaman yang berharga kepada saya.

4.10 Wawancara Dengan Petugas Parkir RSMP oleh M.Rizky Rachmadi

Dalam pelaksanaan TPP kemarin saya sudah melakukan wawancara dengan mengikuti langkah-langkahnya, yaitu dengan diawali pendahuluan, kemudian pembukaan, tahap inti wawancara kemudian penutup. Pada TPP kali ini pelaksanaan proses wawancaranya menggunakan wawancara bebas terpimpin, dimana wawancara bebas terpimpin adalah pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar. Saya secara pribadi sudah merasa cukup berhasil dalam melaksanakan tugas pengenalan profesi ini ,saya sudah mengikuti setiap step atau langkah yang harus dilakukan dalam membangun wawancara yang baik. Saya merasa puas dengan hasil yang telah didapatkan pada tugas pengenalan profesi kali ini.

4.11 Wawancara Dengan Keluarga Pasien Operasi Oleh M.Bagus Hadi Kesuma

Saya sudah melakukan kegiatan TPP pada hari Selasa 2 Oktober 2012,saya berada dikelompok empat. Sebelum memulai wawancara untuk tugas TPP saya memperkenalkan diri dan meminta izin dulu kepada responden apakah dia mengizinkan atau tidak untuk diwawancara. Setelah responden mengizinkan saya pun melakukan wawancara. Dengan mengucap salam saya memulai wawancara. Pada awalnya saya merasa gugup namun lama-kelamaan saya pun merasa sudah agak terbiasa dan terus bertanya kepada responden, dan responden pun merespon semua pertanyaan saya dengan baik. Dari tugas TPP ini saya belajar banyak cara bertanya yang baik dan menghadapi orang dengan ramah. Dari keramahan kita tentunya orang pun akan balik ramah kepada kita. Dari pengalaman TPP pertama inilah nantinya kita akan memiliki modal awal untuk mendapatkan ilmu serta pengalaman sebelum kita melangkah ke tahap berikutnya yang tentunya akan terasa lebih berat.

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Adapun kesimpulan pada pelaksanaan Tugas Pengenalan Profesi kali ini adalah sebagai berikut :

1. Penerapan teknik wawancara yang baik dan benar merupakan aspek penting untuk mencapai kesuksesan sebuah wawancara.

2. Pelaksanaan Tugas Pengenalan Profesi sangat bermanfaat bagi seorang Mahasiswa Kedokteran untuk melatih kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

3. Mahasiswa pada kelompok empat TPP mampu melaksanakan wawancara sesuai dengan teknik wawancara yang baik dan benar.

5.2 Saran

Adapun saran yang kami berikan adalah sebagai berikut:

1. Kepada pihak Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang agar melaksanakan kegiatan TPP sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sehingga pelaksanaanya tidak mengganggu konsentrasi mahasiswa dalam menghadapi ujian blok.

2. Kepada Mahasiswa agar lebih berperan aktif sehingga semua kegiatan berjalan selaras untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Mari kita jalin kerjasama yang solid antarsesama untuk lebih mensukseskan kegiatan TPP yang akan datang.

BAB VI

LAMPIRAN

6.1 Lembar Persetujuan Pembimbing Telah Melaksanakan TPP

6.2 Hasil Foto Wawancara

Gambar 1. Fauziah Nabila dan Keluarga Pasien Anak

Gambar 2. Monda Darma dan Pekarya RSMP

Gambar 3. Satpam RSMP dan M.Alif Pakubuana

Gambar 4. Pegawai instalasi gizi RSMP.

Gambar 5. Petugas Parkir RSMP dan M.Rizky Rachmadi

Gambar 6. Keluarga Pasien Bersalin dan Selviana Dwi Rizky

Gambar 7. Keluarga Pasien bersalin dan Elin Mutiasari

Gambar 8. Pegawai administrasi RSMP dengan Nidiah Syarifatul Hidayah

Gambar 9. Perawat RSMP dan Nanda Dian Ningsih

6.3 Daftar Pertanyaan

No

Materi Wawancara

Daftar pertanyaan

1.

Wawancara dengan keluarga pasien anak

Pewawancara: Fauziah Nabila

1. Siapa nama Bapak/Ibu ?

2. Bapak/Ibu berasal darimana?

3. Siapa nama anak Bapak/Ibu?

4. Apa penyakit yang sedang dialami anak Bapak/Ibu?

5. Kenapa Bapak/Ibu memilih untuk merawat anaknya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

6. Sudah berapa lama anak Bapak/Ibu dirawat di Rumah Sakit Muhammdiyah Palembang?

7. Bagaimana pelayanan administrasi yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

8. Bagaimana pelayanan para dokter dan perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

9. Bagaimana fasilitas kesehatan yang dimiliki Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

10. Bagaimana keadaan anak bapak/Ibu saat ini?

11. Apa kritik dan saran yang ingin Bapak/Ibu berikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

12. Apa harapan Bapak/Ibu untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

2.

Wawancara dengan perawat

Pewawancara: Nanda Dian Ningsih

1. Siapa nama Bapak/Ibu ?

2. Sejak kapan Bapak/Ibu bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

3. Apa alasan Bapak/Ibu memilih untuk bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

4. Bagaimana mekanisme jam kerjanya, apakah menggunakan sistem shift?

5. Apa pengalaman menarik selama Bapak/Ibu bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

6. Pasien yang bagaimanakah yang sering Bapak/Ibu jumpai selama bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

7. Bagaimana Bapak/Ibu menyikapi pasien atau keluarga pasien yang panik ketika akan menjalani pengobatan ?

8. Apa Bapak/Ibu pernah mengobati pasien bersama dokter muda dari Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang?

9. Jika pernah bagaimana kesan Bapak/Ibu terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah tersebut?

10. Apa kritik dan saran dari Bapak/Ibu untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

11. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

3.

Wawancara dengan keluarga pasien dewasa

Pewawancara: Almira Dina Mariski

1. Siapa nama Bapak/Ibu

2. Bapak/Ibu berasal dari mana?

3. Apa hubungan keluarga antara Bapak/Ibu dengan saudaranya yang sedang dirawat?

4. Siapa nama saudara Bapak/Ibu yang sedang dirawat?

5. Berapa usia saudara Bapak/Ibu yang sedang dirawat?

6. Apa diagnosa penyakit yang diderita oleh saudara Bapak/Ibu?

7. Sudah berapa lama Saudara Bapak/Ibu dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

8. Apakah saudara Bapak/Ibu adalah pasien rujukan dari tempat lain?

9. Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

10. Apa kritik dan saran yang ingin Bapak/Ibu berikan untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

4.

Wawancara dengan pekarya Rumah Sakit

Pewawancara: Monda Darma

1. Siapa nama Bapak/Ibu?

2. Bapak berasal dari daerah mana?

3. Apakah Bapak/Ibu sudah berkeluarga?

4. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja disini?

5. Bagaimana proses perekrutan Pekarya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

6. Apakah seluruh warga masyarakat Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan disini?

7. Adakah pekerjaan tambahan lain selain bekerja disini?

8. Apakah penghasilan Bapak /Ibu bekerja disini mencukupi untuk kegiatan sehari-hari?

9. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan penghargaan yang berarti dari pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

10. Apakah ada jaminan pensiun dari pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

11. Apa alasan Bapak/Ibu memilih untuk bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

12. Bagaiman perasaan Bapak/Ibu selama bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

13. Apa kritik dan saran yang Bapak/Ibu berikan untuk kemajuan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

14. Apa harapan Bapak/Ibu untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang kedepannya?

5.

Wawancara dengan Satpam Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Pewawancara: M.Alif Pakubuana

1. Siapakah nama Bapak?

2. Bapak berasal dari daerah mana?

3. Sejak kapan Bapak bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

4. Bagaimana proses perekrutan petugas keamanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

5. Sebelum bekerja disini apakah Bapak pernah bekerja di tempat lain?

6. Apakah Bapak merasa enjoy menjalani tugasnya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

7. Biasanya Bapak memulai dan berakhir bekerja pada pukul berapa?

8. Ada berapa orang rekan kerja Bapak sebagai petugas keamanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

9. Apakah Bapak pernah menangani masalah mengenai orang yang hendak berbuat kriminal di area Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

10. Apa tantangan terbesar selama Bapak bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

11. Apa pengalaman tak terlupakan selama Bapak bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

12. Apa kritik dan saran yang ingin Bapak berikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

13. Apa harapan Bapak kedepannya untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

6.

Wawancara dengan Pegawai Administrasi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Pewawancara: Nidiah Syarifatul Hidayah

1. Siapa nama Bapak/Ibu ?

2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

3. Apakah sejak pertama bekerja Bapak/Ibu langsung bekerja di bagian administrasi ?

4. Hal apakah yang membuat Bapak/Ibu memilih bekerja di Rumah Sakit ini ?

5. Bagaimana sistem pengangkatan tenaga kerja bagian administrasi di Rumah Sakit ini?

6. Bagaimana sistem kerja pada bagian administrasi, apakah ada sistem shift ?

7. Bagaimana mekanisme pelayanan administrasi jika ada pasien yang akan dirawat inap ?

8. Menurut Bapak/Ibu apakah ada kendala atau perjuangan keras dalam bekerja di bagian ini ?

9. Jika ada apakah kendalanya ?

10. Apa kritik dan saran dari Bapak/Ibu untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang ?

11. Apa harapan Bapak/Ibu kedepan untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

7.

Wawancara dengan petugas Instalasi Gizi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Pewawancara: Izzaty A.H.

1. Siapa nama ibu bertiga ?

2. Sejak kapan ibu bekerja disini ?

3. Pada pukul berapa instalasi gizi dibuka ?

4. Apa saja tugas-tugas bagian isntalasi gizi ?

5. Bagian- bagian apa saja yang ada di instalasi gizi?

6. Apakah ibu bekerja setiap hari ?

7. Berapakah biasanya kapasitas orang yang memasak pada instalasi gizi ?

8. Bagaimana cara pengelolaan makanan sebelum makanan sampai ke pasien ?

9. Pernahkah ada complain dari keluarga pasien?

10. Ketika ibu sakit apakah diberikan kemudahan dan keringanan biaya oleh pihak RS Muhammadiyah Palembang untuk berobat ?

11. Ketika ibu sakit apakah ada yang menggantikan ?

12. Apakah lokasi instalasi gizi sempat berpindah-pindah dan mengalami renovasi?

13. Menurut ibu bagaimana pelayanan di RS Muhammadiyah Palembang ini?

14. Apa harapan ibu tentang RS Muhammadiyah Palembang ?

8.

Wawancara dengan petugas parkir Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Pewawancara: Muhammad Rizky Rachmadi

1. Siapa nama Bapak?

2. Bapak berasal dari daerah mana?

3. Sudah berapa lama Bapak bekerja disini?

4. Biasanya Bapak memulai dan berakhir bekerja pada pukul berapa?

5. Ada berapa orang rekan kerja Bapak sebagai juru parkir di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang ini?

6. Apakah para pengendara Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tertib dalam memarkir kendaraan?

7. Selama bertugas apakah Bapak pernah mengalami kesulitan karena lahan parkirnya penuh?

8. Apa tantangan terbesar selama Bapak bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang ini?

9. Apa pengalaman tak terlupakan selama Bapak bekerja di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

10. Apa kritik dan saran yang ingin Bapak berikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

11. Apa harapan Bapak kedepannya untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.

9.

Wawancara dengan keluarga pasien yang sedang dioperasi

Pewawancara: Muhammad Bagus Hadi Kesuma

1. Siapa nama Bapak/Ibu?

2. Bapak/Ibu berasal dari daerah mana?

3. Siapa nama saudara Bapak/Ibu yang sedang dioperasi?

4. Apa diagnosa yang dialami oleh saudara Bapak/Ibu sehingga harus menjalani proses operasi?

5. Bagaimana proses operasi yang telah berlangsung lancer atau tidak?

6. Sudah berapa lama Saudara Bapak/Ibu dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu pelayanan yang diberikan oleh pihak Rumah sakit Muhammadiyah Palembang?

8. Apakah Bapak/Ibu merasa puas dengan pelayanan pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

9. Apa kritik dan saran yang ingin Bapak/Ibu berikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

10. Apa harapan Bapak/Ibu untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

10.

Wawancara dengan keluarga pasien yang selesai bersalin

Pewawancara: Elin Mutia Sari dan Selviana Dwi Rizky

1. Siapa nama Ibu ?

2. Ibu melahirkan anak ke berapa ?

3. Berapa umur ibu sekarang ?

4. Apa jenis kelamin anak ibu ?

5. Anak yang keberapa Bu?

6. Bagaimana perasaan ibu setelah melahirkan ?

7. Apakah proses persalinan ibu berjalan lancar ?

8. Berapa berat badan anaknya Bu?

9. Berapa tinggi badan anaknya Bu?

10. Apakah ibu telah menyiapkan sebuah nama untuk si buah hati ?

11. Kalau iya namanya siapa bu ?

12. Sejak kapan ibu dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah palembang ?

13. Mengapa ibu memilih Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang ?

14. Kira-kira berapa biaya persalinan di rumah sakit ini?

15. Bagaimana pelayananan yang telah diberikan oleh pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang ?

16. Apa kritik dan saran yang akan Ibu berikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang ?

17. Apa harapan Ibu kedepan untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang?

DAFTAR PUSTAKA

Fandi. 2009. Wawancara Sukses. http://www.jurnalkampus.org (diakses pada tanggal 21 September 2012).

Forsdale. 1981. Daftar Definisi Komunikasi. www.wikipedia.org (diakses pada tanggal 21 September 2012).

Freund. 1992. Wawancara. http://jihadi.staff.umm.ac.id (diakses pada tanggal 21 September 2012).

Lasswell, Harold. 2007. Daftar Definisi Komunikasi. www.wikipedia.org (diakses pada tanggal 21 September 2012).

Miller, Gerald R. 2007. Daftar Definisi Komunikasi. www.wikipedia.org (diakses pada tanggal 21 September 2012).

Nawawi. 1983. Wawancara yang Efektif, Baik, dan Benar. www.sentra-edukasi.com (diakses pada tanggal 21 September 2012).

Priyono, Ido. 2000. Wawancara. http://jihadi.staff.umm.ac.id (diakses pada tanggal 21 September 2012).

Raymond Ross. 2007. Daftar Definisi Komunikasi. www.wikipedia.org (diakses pada tanggal 21 September 2012).

37