transkrip kab bone sulsel_mnh_unicef
DESCRIPTION
kuantitatifTRANSCRIPT
TranskripFOCUS GROUP DISCUSSION
MNH
Informan : Stakeholder, kabupaten Bone Sulsel
Nama Usia(th) Pendidikan Pekerjaan Lama Kerja1 Erham 40 S2 LSM Lantara 7 th2 Mardhan 45 SKM Subbag Perencanaan 19 th3 H.Sjamsidar 38 S1 Seksi Pendidikan 10 th4 Nur Alamsjah 44 S1 Depag 20 th5 Muhammad Amir 52 S1 Kasub Umum Bappeda 27 th6 Herniaty 49 SKM Subdin Kesga 21 th7 Hj. Suhaeni Dadik 51 Skm Ketua Pokja 4 Pkk Kab 24 th
KERJASAMA LINTAS SEKTOR
1. Bagaimana kerjasama lintas sektoral di daerah ini?Selama ini berjalan dengan baik dan dari semua kegiatan lintas sector yg mjd coordinator adalah dari Bappeda
2. Kerjasama lintas sektoral di bidang kesehatan apa saja yang telah dilakukan di daerah ini? Dulu ada GSI akan tapi sekarang ada program yang hampir sama dgn GSI dgn tujuan peningkatan kesehatan ibu dan anak
3. Bagaimana dengan kerjasama lintas sektoral dalam bidang kesehatan ibu dan anak?Program peningkatan kesehatan ibu dan anak,
4. Siapa leading sectornya ?Bappeda
5. Bagaimana peranan dari leading sector ? (wewenang, tanggung jawab)Wewenangnya adalah sosialisasi petunjuk pelaksanaan kepada Tim, masing-2 sektor berperan sesuai dengan bidangnyaTanggung jawab leading sector adalah berkaitan dengan sarana dan prasarana dan bagaimana menanggulangi keadaan yang ada. Karena di Kab Bone terdapat 372 desa sedang BDD yg tersedia sampai 31 Nop 2006 hanya berjumlah 105 org BDDOleh sebab itu ada usulan utk Unicef utk membiayai pendidikan anak org yg kurang mampu utk menjadi bidan dan mau bertugas di desa asalnya. Lebih diutamakan keluraga yg kurang mampu kn kalau anak dari keluarga mampu tdk mau bekerja di desanya.
6. Bagaimana persepsi bapak/ibu terhadap leading sector ? Apa sarannya ?Sebenarnya sudah bagus akan tetapi bisa ditingkatkan lagi dan bagaimana supaya antar sector bisaq bekerja sama untuk penurunan kematian ibu. Hal ini berkaitan dengan pencatatan penyebab kematian. Karena biasanya tenaga kesehatan hanya tahu angka kematian hanya kasus yg ditangani/dilaporkan di puskesmas, sedangkan modin (syara’) atau pastor pasti akan dilapori. Oleh
1
1st Draft
sebab itu diusulkan bagi modin atau pastur tsb ada catatan utk melacak penyebab kematian dan melaporkan ke puskesmas
Disamping itu Capil di Tk desa mendata kelahiran dan kematian bekerja sama dgn sekretaris desa
Diusulkan juga bahwa sebaiknya dalam menghitung angka kematian ibu jangan dgn % tapi angka saja, karena kalau % kadang angka yg digunakan berbeda-2 oleh sebab itu bisa bekerja sama dgn BPS
7. Sektor-sektor, LSM, swasta, apa saja yang terlibat dalam kerjasama lintas sektoral ini ?Bappeda, PKK, LSM, Depag, Diknas, Capil, BKKBN, BPS dan Pers
8. Bagaimana peranan dari masing-masing sektor/LSM/swasta dalam kerjasama tsb ? (wewenang, tanggung jawab)
Bappeda sbg koordinator, sedangkan tanggung jawab tergantung sektor yang punya kepentingan, misalnya berkaitan dengan kesehatan ya Dinkes akan tetapi koordinator tetap Bappeda
9. Sejak kapan sektor-sektor/LSM/swasta mulai diikutsertakan (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi)
Dari tahun 2001 yaitu sejak dibentuk KHPPIA. Semua sektor dilibatkan dari mulai perencaan, pelaksanaan sampai evaluasi
10. Kegiatan apa yang telah dilakukan sektor-sektor, LSM, swasta dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak.
Depag penyuluhan pd calon pengantin utk imunisasi TTBappeda melalui camat melakukan pendekatan dan penggalangan kepada masyarakatLSM sosialisasi pertolongan ibu hamil harus oleh bidan sosialisasi di posyandu, jg skr sedang advokasi supaya 30 % dari dana BAS (masyarakat) disisihkan utk kesehatan ibu dan anak, sdh diusulkan akan tetapi belum disetujui tinggal menunggu palu diketok/disetujui 11. Bagaimana mekanisme koordinasi dan kerjasama antar sektor?Pertemuan rutin yg diadakan satu bulan sekali, akan tetapi pertemuan ini bisa juga sebulan 2 atau 3 kali tergantung kebutuhan
12. Dalam kerjasama tsb, memerlukan dukungan dana, tenaga, darimana diperolehnya?Biasanya dana yang ada adalah adana dari APBD yg rutin diberikan dan dana dari masing-2 sektor yg berkepentingan
13. Bagaimana peranan dan dukungan DPRD dalam kerjasama tsb?Berkaitan dgn penyusunan perencanaan undang-undang, DPRD (komisi D) ikut memperjuangkan misalnya golnya Perda no 7 tahun 2003 ttg pelarangan dan peredaran garam tidak beryodium
14. Bagaimana persepsi ibu/bapak terhadap kerjasama bidan di desa dengan dukun bayi?Dalam persalinan dan pemeriksaan ibu hamil Bidan dan dukun bayi bekerjasama. Dalam kerjasama tsb seandainya ada ibu hamil/mau melahirkan dukun lapor ke bidan, tugas masing-2 adalah dukun yg membesarkan hati keluarga ibu melahirkan dan bidan yg menolong persalinannya.
Masalah yg timbul karena masih ada ibu melahirkan yg langsung ditangani oleh dukun atas permintaan keluarga.
Masalah lain masih ada dukun yg tdk mau bermitra krn pendapatannya berkurang
Sampai saat ini dukun bayi yg sdh terlatih baru sebanyak 113 org
15. Bagaimana persepsi ibu/bapak terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak bagi penduduk miskin? Apa saran ibu/bapak untuk memperbaikinya?
2
Bagi penduduk miskin tdk ada masalah utk mendapatkan pelayanan karena ada dana dari APBD dan APBN, mungkin yg bermasalah aplikasi di masyarakat akan tetapi sekarang ada yang namanya UPM (unit pengaduan masyarakat) yg berada di tingkat Puskesmas dan ada juga di tk Kab dan ada LSM yg mengawasi, jadi miskin bersalin gratis.Hanya saja indikator miskin juga harus yg jelas 16. Bagaimana persepsi ibu/bapak terhadap peranan wanita/ibu dalam mendapartkan pelayanan
kesehatan ibu dan anak? Apa saran ibu/bapak untuk memperbaikinyaFasilitas sdh tersedia di posyandu dimana yg melayani perempuan yang memanggil juga perempuan. Akan tetapi K1 dan K4 masih rendah dikarenakan ketidaktahuan, ketidak mauan dan juga mungkin adat
Saran : bagaimana caranya supaya petugas tdk bosan memberi penyuluhan, mendekati dan memperhatikan org yg memberi penyuluhan (belum pernah dilakukan) krn fasilitas penyuluhan juga msh terbatas dan utk ke desa-2 juga butuh transport, dsb
17. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami masyarakat dalam mencari pelayanan kesehatan ibu dan anak (sosial, budaya, ekonomi, geografi, akses terhadap informasi, dll)
Hambatan geografis dgn lokasi yang jauh dan pegunungan dan ada daerah yg terpencil, akses informasi juga masih susahj, kmdn sosek msh rendah adanya kesulitan bahasa
Yang efektif adalah face to face
18. Bagaimana pendapat ibu/bapak terhadap sistim rujukan kasus kegawatdaruratan maternal ,neonatal ?( prosedur rujukan, masalah-rujukan, saran perbaikan)
Dimulai dari kader dilaporkan ke BDD dan dilaporkan ke puskesmas dank e dinas
Masalah lokasi geografis yg susah, jumlah BDD yg masih sangat kurang
Saran sebaiknya ditambah tenaga BDD
Pendapat ttg sistim rujukan gawat darurat:Rujukan kasus th 2005 hanya 4,2 % dari total resiko tinggi padahal sebenarnya semua kasus resiko tinggi hrs dirujuk.
Untuk merujuk selain tenaga BDD yg masih sgt kurang fasilitasnya juga sangat kurang karena dari 36 puskel baru ada 32 puskel. Dari 32 puskel hanya ada 15 puskel yg layak pakai
19. Coba bapak/ibu jelaskan tentang keberhasilan dari kerjasama lintas sektor dalam bidang kesehatan ibu dan anak di kabupaten ini?
Berhasilnya program GSI menjadi terbaik dari 8 kab.
20. Kendala apa dalam kerjasama lintas sektoral kesehatan ibu dan anak ?Seandainya ada program yg harus jalan kadang ada sektor yg tdk datang atau penggantian org yg diikutkan dlm kegiatan krn org yg sebelumnya diikutkan ada kegiatan shg tdk nyambung
21. Dengan kerjasama tsb, bagaimana sistim pencatatan dan prosedur pelaporan masalah kesehatan ibu dan anak tsb?
Hal ini berkaitan dengan pencatatan penyebab kematian. Karena biasanya tenaga kesehatan hanya tahu angka kematian hanya kasus yg ditangani/dilaporkan di puskesmas, sedangkan modin (syara’) atau pastor pasti akan dilapori. Oleh sebab itu diusulkan bagi modin atau pastur tsb ada catatan utk melacak penyebab kematian dan melaporkan ke puskesmas
22. Apa yang sebaiknya ditingkatkan , agar supaya kerjasama lintas sektoral tsb dapat berjalan lebih baik?
3
Utk meningkatkan partisipasi misalnya adanya insentif dr Bappeda supaya yg terlibat juga bersemangat
Angka kematian maternal neonatal naikKarena tenaga BDD kurang padahal kunci ada di desa
Saran ditambah tenaga BDD yg merupakan kewenangan pusat
23.Jika tidak ada kerjasama lintas sektor, probing pertannyaan sbb:a.apakah perlu kerjasama libtas sektor ,alasannya?b.Siapa leading sektornya? Alasannya?c.Bagaimana mekanisme koordinasinya?d. Bagaimana wewenang, tanggung jawab dari masing-masing sektor?
Terimakasih atas kedatangan dan informasi dari ibu/bapak semua. Kami sudah banyak mendapat informasi dari ibu/bapak. Mudah-mudahan penjelasan ibu/bapak akan sangat membantu dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
TRANSKRIP FOCUS GROUP DISCUSSION MNH
Informan : Bidan Desa Puskesmas Ajangale (Poned)Kabupaten Bone Sulsel
Pengetahuan dan Praktek perawatan bayi baru lahir
Karakteristik BDDNama Umur
(th)Pendidikan Tgs di desa Lama
Kerja(th)
Pernah menolong persalinan
1 Sunarti 32 D3 Kebidanan
Paciro & Tellek 13 Pernah
2 Sulvia 33 D3 Kebidanan
Bidan Puskesmas Pompanoah &
13 Pernah
4
1st Draft
Pompanuryatan3 Nirwana 39 D3
KebidananOpo dan Labissa
17 Pernah
4 Rabaiyah 32 D3 Kebidanan
Lebaa dan Mancirri
12 Pernah
5 Ernasanti 26 D3 Kebidanan
Welado dan Pincengpute
2 Pernah
1. Perawatan antenatal masa kehamilan
1. Sudah berapa lama, ibu bekerja sebagai bidan desa? Ada 5 orang BDD Yitu Sunarti 13 th, Sulvia 13 th, Nirwana 17 tahun, Rabaiyah 12 th dan Ernasanti 2 th.
2. Dimana ibu tinggal ?, dimana ibu ditugaskan ?Pada umumnya mereka tinggal di desa Pompanoah (mrpk ibukota kecamatan) atau salah satu desa tempat bertugas.
Sunarti mrpk BDD di desa Paciro dan Tellek, Sulvia mrpk Bidan puskesmas dan BDD di desa Pompanoah dan Pompanuryatan, Nirwana BDD di desa Opo dan desa Labissa, Rayaiyah BDD di desa Lebaa dan desa Mancirri dan Ernasanti BDD di desa Waledo dan Pincangpute.
3. Jika tidak tinggal di tempat tugas, apa sebabnya?Karena wilayah kerjanya 2 desa dan apabila tidak tinggal di desa tempat bertugas karena mereka pada umumnya sdh tinggal disini sebelum ditugaskan.Menurut pengakuan mereka desa satunya tempat bertugas masih bisa dijangkau 4. Berapa kali rata-rata ibu hamil di desa tempat tugas ibu memeriksakan kehamilannya ?Rata-2 4 kali tapi ada juga yang bisa sampai 10 kali akan tetapi mulai periksa pada trimester 2 atau sekitar kehamilan 4 bulan. Jarang yang memeriksakan kehamilan dimulai pada bulan pertama, kecuali untuk ibu yg hamil anak pertama.Menurut BDD alasan ibu tdk periksa pada bulan 1 kehamilannya kemungkinan dikarenakanMalu karena anak sdh banyak atau umur sdh tua, bisa juga krn jarak yg jauh. Alasan lain krn mrpk pengantin baru sehingga merasa malu langsung hamil tapi bisa juga krn merasa kehamilannya msh kecil 5. Coba ibu jelaskan apa yang ibu lakukan pada waktu memeriksa kehamilan ?Anamnesa yaitu tanya jawab identitas bumil juga menanyakan keluhannyaPemeriksaan fisik yaitu timbang, tensi, tinggi fundus, pemberian tablet FE dan imunisasi TTPenyuluhan ttg gizi saat hamil, imunisasi, pentingnya istirahat saat hamil dan persiapan melahirkan
6. Menurut ibu, tanda-tanda apa yang menunjukkan bahaya dalam kehamilan? Apa yang ibu lakukan jika menghadapi kasus tsb?
Tekanan darah tinggi, bengkak di muka, tangan dan kaki, jika pemeriksaan Lab protein dan reduksi juga albumin positif maka mengarah ke praeklampsia/eklamsia
Ada BDD yang pernah menemui kasus di atas dan langsung dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit
7. Komplikasi (kelainan) apa saja yang banyak terjadi pada kehamilan di daerah ini? Apa yang ibu lakukan untuk mengatasi komplikasi tsb?
Kasus yg banyak abortus , abortus yg disengaja dan tdk disengaja. Yg disengaja dgn minum obat peluntur atau pelancar haid yang tdk disengaja karena kelelahan
5
Bila ada kasus abortus kalau bisa ditanganai akan ditangani pertama-2 dgn melakukan pemeriksaan fisik (tekanan darah, nadi, keadaan umum pasien. Pasien akan ditangani sesuai wewenang. Kalau tdk bisa menangani langsung dirujuk 8. Jika dirujuk, kemana merujuk, kenapa dirujuk? Hambatan dalam merujuk?Dirujuk ke puskesmas atau ke RS Wajo atau RS Bone
Karena pasien perlu darah maka akan dirujuk ke RS
Hambatan pd keputusan keluarga krn ada musyawarah dulu dgn kelg, jg dgn org yg dituakan. Biasanya yg ikut dalam pengambilan keputusan lebih pd org tua ibu hamil.Org tua suami kurang berperan dlm pengambilan keputusan.Dalam pengambilan prosesnya menjadi lama untuk tunggu pengambilan keputusan ditambah lagi bahwa masyarakat berpersepsi bahwa dana untuk ke rumah sakit juga banyak.
9. Upacara apa yang yang biasa dilakukan ibu-ibu pada masa kehamilan ?(istilah lokal, waktu, alasannya)?
Upacara 7 bulanan (mappaenre ota) dengan makanan 7 macam. Upacara diadakan saat kehamilan berumur 7 bulan, saat itu sekalian memilih dukun yang dipilih untuk menolong persalinan nantinya
10. Coba ibu jelaskan tentang program tabulin di daerah ini ?Tahun 2001 pernah ada Tabulin. Bumil akan menabung ke kader Rp 10.000,-/bulanSekarang tdk dilakukan lagi karena sdh ada JPS
11. Bantuan apa yang ada di desa ini untuk ibu/bayi yang mengalami gawat darurat? (dana, transport, darah)
Bantuan uang tidak ada, kalau membutuhkan darah akan disediakan oleh keluarganya sendiri, kalau butuh kendaraan akan dibantu tetangga yg punya mobil atas instruksi kepala desa
2. Persalinan
12. Apakah-apakah ibu-ibu bidan pernah menolong persalinan ?Semua BDD pernah menolong persalinan
13. Menurut ibu, apa yang dimaksud dengan bersih dikaitkan dengan penolong persalinan (tangan bersih, peralatan persalinan, tempat melahirkan yang bersih?
Bersih penolong BDD cuci tangan sebelum dan sesudah menolong persalinanBersih alat alat-2 yang digunakan harus steril dgn cara dimasak terlebih dahuluBersih tempat tempat tidur hrs bersih dan pakai alas plastik dan alas bokong berupa sarung
14. Apa kaitan/hubungan antara kebersihan dengan persalinan ?Utk mencegah infeksi, agar kuman-2 tidak masuk, mencegah tetanus, infeksi jalan lahir juga agar aman dan terlindung dr hepatitis
15. Coba ibu jelaskan apa yang dilakukan sebelum menolong persalinan ( mencuci tangan, tempat,alat, alasan)?
Dimulai dengan mempersiapkan alat, mempersiapkan diri dengan mencuci tangan, perhiasan dilepas agar tidak mencederai bayi, selain itu perhiasan (cincin) bisa menyebabkan hanskun robek. Melepas perhiasan selain hanskun tdk robek shg bisa untuk pencegahan infeksi
16. Menurut ibu, tanda-tanda apa yang menunjukkan bahaya pada waktu melahirkan? Apa yang ibu lakukan jika menemui kasus ibu bersalin yang menunjukkan tanda bahaya?
Dilihat dr partograf bila sampai garis waspada maka perlu tindakan misalnya bila cairan ketuban bercampur retonium (keracunan) maka harus segera dirujuk.
6
17. Komplikasi persalinan apa yang banyak terjadi pada persalinan di daerah ini ? Apa yang ibu lakukan jika menemui kasus tsb?
Partus lama atau terlalu cepat mengedan. Bila ada kasus tersebut tdk perlu dirujuk yang penting diperhatikan asupan makanan dan minumannya, kalau perlu diberi infuse makanan
18. Jika dirujuk, apa sebabnya dirujuk?, Kasus yg perlu dirujuk adalah kalau air ketuban campur retonium karena takut terjadi asfiksia atau gawat janin.
19. Kesulitan apa yang ditemukan saat merujuk ? (transport, dana, persediaan darah, pengambilan keputusan, dll)
Kesulitan selain dlm pengambilan keputusan juga karena di rumah sakit pasti akan menutuhkan dana yg lebih besar apalagi kalau sampai persalinan dgn operasi.
20. Upacara apa yang dilakukan ibu-ibu di daerah ini sesudah bersalin?kapan? apa sebabnya?. Apa dampaknya terhadap kesehatan ibu dan bayi?
Aqiqah (mappasitanre ulaweng) yaitu pada 7, 9 atau 11 hari setelah persalinan (pilih salah satu) biasanya 7 hr stl persalinan lebih utk bayi perempuan dan 9 atau 11 hari lebih utk bayi laki-2. Aqiqah ini mrpk sunnah nabi.Dalam aqiqah tsb tdk mengganggu kesehatan baik ibu bayi maupun bayinya, krn mrk berdua tetap berada di kamar
3. Perawatan bayi baru lahir
21. Apakah ibu pernah menemukan kasus bayi afiksia? Apa yang ibu lakukan untuk mengatasinya?Semua BDD pernah menangani kasus bayi asfiksiaBersihkan jln napas, isap lendir dgn de leeSelama ini kasus bayi asfiksis yg ditangani biasanya berhasil
22. Kendala apa yang ibu alami untuk mengatasi bayi afiksia?Belum semua BDD mempunyai alat yg terbaru utk menangani kasus bayi asfiksia. Dari 5 BDD yg punya baru 2 org BDD lainnya dgn de lee. Bila tdk ada alat tersebut pertolongan dilakukan dengan menyedot lendir.
23. Apa yang biasa dilakukan masyarakat di desa ini, jika bayinya afiksia? (siapa yang melakukan, berapa lama, alasannya)
Biasanya diperciki air bisa juga ditepuk punggungnya atau bisa juga dibuat kaget dgn cara ditumbuk ( bwh rumah dipukul). Biasanya yang melakukan keluarga atau dukun.Sampai saat ini belum ada kasus bayi asfiksia yg tdk bisa ditangani
24. Berapa kali ibu bidan mengunjungi ibu setelah persalinan ? Kapan? Apa yang ibu lakukan (imunisasi Hep B,perawatan tali pusar,perawatan payudara,penyuluhan,dll)?
Sampai puput tali pusat biasanya 5 – 7 hari.Berkunjung pd pagi hari sekitar jam 8, yg dilakukan adalah memeriksa ibu, memandikan bayi dan merawat tali pusat juga memberikan imunisasi hep B sebelum 7 hari, penyuluhan KB, perawatan payudara dgn praktek langsung.
25. Coba jelaskan hambatan apa yang ibu alami dalam mengimunisasi bayi?Selama ini tidak ada keluhan/hambatan dari keluarga ibu bayi berkaitan dgn pemberian imunisasi hep B
26. Apa yang ibu bidan dilakukan segera setelah bayi lahir? (dikeringkan, dibungkus)? bagaimana caranya? Dimana diletakan setelah lahir?
Pertama dibersihkan lendirnya kmdn potong tali pusat, dibedong dan langsung dikasih ke ibunya
7
27. Segera setelah dilahirkan , apakah ibu bidan meletakan bayi ke pelukan ibui? Apa sebabnya?Segera stl lahir Bidan meletakkan bayi ke pelukan ibu supaya mencegah hipotermi dan untuk hubungan kasih sayang
28. Apakah ibu bidan menganjurkan bayi tidur bersama ibu segera setelah lahir?apa sebabnya?Ya untuk kasih sayang dan pemberian ASI dan juga untuk memudahkan perawatan bayinya
29. Coba ibu jelaskan tentang memandikan bayi (kapan dimandikan, air mandi,tempat mandi, perawatan sesudah mandi, apa akibat memandikan segera setelah lahir)?
Bayi tdk langsung dimandikan setelah lahir, biasanya dimandikan setelah sehari dan dimandikan dgn air hangat menggunakan baskom plastic, setelah dimandikan dirawat tali pusatnya dgn betadin dan dibungkus kasa.Bayi tdk langsung dimandikan setelah lahir spy tdk hipotermi
30. Coba ibu jelaskan tentang pemotongan tali pusat ( alat, cara membersihkannya, perawatan)?Sekitar 5 cm diatas pusat, saat pemotongan menggunakan gunting dan diberi betadin setelah itu dibungkus kain kasa
31. Tanda-tanda apa yang menunjukkan bahaya pada bayi baru lahir?Lahir tdk menangis dilihat dr apgar skor bila rendah dan dari warna kulitnya biru berarti asfiksia. Ti,dak keluar mekonium (BAB bayi baru lahir warna hijau) selama 48 jam, Bayi sering muntah krn gangguan pencernaan
32. Apa yang ibu bidan lakukan untuk mengatasinya? Kalau tidak keluar mekonium (atresia ani) maka dirujuk juga kasus yg lain seperti di atas
33. Makanan /minuman apa yang biasanya diberikan ibu-ibu kepada bayinya sebelum ASI keluar? Apa sebabnya?
Bibir ditores madu
34. Berapa jam setelah melahirkan , pada umumnya ibu –ibu mulai menyusui bayinya? Apa sebabnya ?
Langsung setelah melahirkan dalam 30 menit biasanya ASI sdh keluar
35. Apa yang ibu-ibu lakukan terhadap ASI yang pertama kali keluar, yang berwarna kuning? Apa sebabnya?
Kolustrum lsg diberikan kpd bayinya karena sdh mengerti untuk antibodi
36. Kapan ibu-ibu mulai memberikan makanan tambahan kepada bayi? Setelah 6 bulan karena ibu-2 sdh mendapat penyuluhan bahwa makanan tambahan diberikan setelah 6 bulan , selain itu ibu-2 juga tdk perlu membelikan susu formula atau membuat makanan tambahan supaya lebih irit
37. Saya mendengar didaerah lain, bayi tidak boleh dibawa keluar sebelum berusia 40 hari, bagaimana kebiasaan di daerah ini, apa sebabnya?
Msh ada kepercayaan tsb krn selain spy tdk diganggu makluk halus juga spy tdk gampang kena penyakit
4. Kepercayaan tentang kematian
38. Bagaimana kepercayaan ibu tentang bayi (neonatus) yang meninggal ? (dikaitkan dengan konsep pencarian pertolongan pada keadaan darurat pada bayi neonatus).
Masih ada kepercayaan tersebut akan tetapi kalau ada bayi yang sakit tetap harus mencari pertolongan ke tenaga kesehatan supaya bayi sembuh dan selamat
8
39. Bagaimana kepercayaan ibu tentang ibu bersalin yang meninggal ? (dikaitkan dengan konsep pencarian pertolongan pada keadaan darurat pada ibu hamil, bersalin).
Walaupun ada kepercayaan seperti itu akan tetapi ibu yang butuh pertolongan pasti akan mencari pertolongan ke tenaga keasehatan.
5. Sumber informasi dan pola –pola komunikasi
40. Coba ibu bidan jelaskan tentang penyuluhan yang pernah di lakukan tentang kesehatan ibu dan anak? (materi, metode, sasaran, tempat)
Ttg gizi bumil, ttg makanan, imunisasi, penolong persalinan, hygiene dan perawatan dalamPenyuluhan diberikan secara langsung menggunakan buku KIASasaran bumil, pasien yg periksa, saat posyandu, dan bila ada kegiatan lintas sector, juga suami saat ikut antar periksaTempat bisa di posyandu, di rumah, di PKK atau di kelurahan
41. Kendala apa yang ibu bidan alami dalam memberikan penyuluhan? Apa saran ibu bidan untuk mengatasinya?
Tingkat pemahaman shg hrs diulang-ulang spy mengerti
6. Kemitraan bidan dan dukun bayi
42. Bagaimana kemitraan ibu bidan dengan dukun bayi dalam menolong persalinan?Sudah ada kemitrran antara BDD dan dukun. Bidan yang menolong persalinan dan dulun yang mengurusi plasenta (misalnya mecncuci dan menanamnya) juga membantu membersihkan ibu dan membantu memandikan ibu.
43. Kendala apa dalam kemitraan tsb?apa saran ibu untuk mengatasinya?Masih banyak persalinan yg ditolong oleh dukun. (dukun sebagai penolong utama) dan bidan dipanggil hanya untuk suntik ibu Saran seharusnya ada peraturan bahwa penolong persalinan harus dilakukan oleh bidan
7. Pelatihan, Supervisi
44. Pelatihan apa yang pernah ibu bidan dapat? Belum pernah mendapatkan pelatihan
45. Menurut ibu bidan, pelatihan apa lagi yang ibu perlukan ? apa sebabnya?Pelatihan Poned, Konseling KB, pelatihan citra diri, APN (krn kalau ikut pelatihan APN mendapatkan sertifikat)Supaya menambah ketrampilan karena puskesmas tempat bertugas merupakan puskesmas perawatan
46. Coba ibu bidan jelaskan tentang supervisi ( berapa kali dalam setahun, siapa supervisornya, umpan balik supervisi, apa manfaat supervisi, saran supervisi)
Supervisi 3 bulan sekali dr Dinkes seksi KIA, dr P2M sebulan sekali juga dari gizi.Biasanya yg disupervisi programnya, pencapaiannya atau bila ada kasus.Umpan balik ada dalam pelaporanManfaat dr supervise agar Bidan tdk malasSaran sebaiknya supervisi lebih utk membimbing tdk utk mencari kesalahan
8. Persediaan obat dan alat
47. Obat-obat apa yang tersedia di Polindes ? Biasanya obat-obatan utk perawatan dasar yaitu uterotonika (oxytosin), infus, antibiotik tablet dll hampir sama seperti puskesmas
9
48. Obat-obat apa yang diperlukan lagi ?Mg SO4 (untuk obat pre eklamsi), vitamin B6 injeksi untuk ibu yg mual2 saat hamil muda, metil ergometrin (utk pasien perdarahan krn kontraksi tdk bagus)
49. Alat-alat apa yang tersedia untuk menolong persalinan ?, alat –alat apa yang dibutuhkan?Partus set (hanya ada 1 set diberi dari 1993 dan sampai sekarang blm pernah diganti, gunting tumpul, tensi rusak), kateter
Inkubator, lampu sorot, partus yg baru, timbangan, meja ginekologi, doppler
Terimakasih atas kedatangan dan penjelasan dari ibu/bapak semua. Kami sudah banyak mendapat informasi dari ibu. Mudah-mudahan penjelasan ibu-akan sangat membantu dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
10