translate jr exo

7/23/2019 Translate JR EXO

http://slidepdf.com/reader/full/translate-jr-exo 1/9

Efek aspirin terhadap perdarahan pasca ekstraksi gigi

Abstrak

Asam asetilsalisilat (ASA) secara umum dikenal sebagai aspirin yang secara klinis digunakan

sebagai obat analgesik, antipiretik, anti-inflamasi dan sebagai obat untuk mencegah agregasi

trombosit. Banyak penelitian yang telah meneliti hubungan ASA terhadap perdarahan.

Tujuan tujuan dari penelitian ini untuk menentukan apakah ASA berhubungan dengan

pendarahan pasca ekstraksi gigi.

Sampel dan metode !"# subjek dibagi menjadi $ kelompok. %elompok !A subjek yang

menerima ASA dan menjalani ekstraksi sederhana. %elompok !B subjek yang menerima

ASA dan menjalani ekstraksi bedah. kelompok &A sebagai kelompok kontrol yang tidak

menerima ASA dan menjalani ekstraksi sederhana. %elompok &B sebagai kelompok kontrol

yang tidak menerima ASA dan menjalani ekstraksi bedah.

'asil hasil menunjukkan baha kelompok !B merupakan kelompok satu-satunya yang

menunjukkan adanya perdarahan setelah &$ jam. Semua kelompok menunjukkan hasil yang

sama setelah $" jam dan hari pasca bedah.

%esimpulan penelitian ini menyimpulkan baha subjek yang menerima "! mg* hari ASA

dapat menjalani ekstraksi gigi tanpa adanya risiko perdarahan.

1. Pendahuluan

Asam asetilsalisilat (ASA) yang umumnya dikenal sebagai aspirin yang secara klinis

digunakan sebagai obat analgesik, antipiretik, anti-inflamasi, dan sebagai obat untuk

mencegah agregasi trombosit. ASA diindikasikan untuk penggunaan jangka panjang pada

pasien yang rentan terhadap pembentukan emboli, seperti pasien yang menderita stroke,

angina, atau infark miokard (Anonymous, &++&)

ada tahun !"##, seorang ahli kimia prancis, harles rederic /erhardt adalah orang yang

pertama mengisolasi dan mempersiapkan aspirin. 0ama aspirin berasal dari A 1Acetyl2 dan

Spirin dari 13Spirs4ure2, bahasa 5erman lama untuk nama asam salisilat.



ASA menekan produksi prostaglandin (/) dan tromboksan (T6) dengan menginakti7asi

en8im siklooksigenase (9:). Selain itu, menghambat T6 A& yang menyebabkan kerusakan

agregasi trombosit. ungsi dalam trombosit mengarah pada pengurangan emboli ( Brennan et

al., &++;). Antiplatelets Trialists< (ATT) kolaborasi melakukan meta analisis !=.+++ pasien

pada =++ penelitian telah menunjukkan efek profilaksis ASA pada pasien dengan infark

miokard, angina, atau stroke, dan gangguan 7askular berkurang &+-&> dan kematian

berkurang !&> (Antiplatelets Trialists< ollaboration, !##$).

?fek aspirin terhadap platelet diukur melalui aktu pendarahan. Banyak penelitian yang telah

menunjukkan baha ASA dengan dosis rendah memiliki efek terhadap aktu perdarahan

(@okoyama et al., &++" arshall et al., !##;). 0amun, penelitian lain telah menunjukkan

baha tidak ada efek terhadap pendarahan pasca ekstraksi gigi (%rishnan et al., &++").

enelitian dilakukan dengan membagi menjadi = kelompok ekstraksi gigi, kelompok ! pasien

menghentikan penggunaan aspirin sebelum ekstraksi gigi, kelompok & diberi aspirin selama

ekstraksi gigi, dan kelompok = tidak menggunakan aspirin. Citemukan baha tidak ada

perbedaan yang signifikan dalam aktu perdarahan antara ketiga kelompok dan mereka

merekomendasikan pasien untuk tetap menggunakan ASA selama ekstraksi gigi (%rishnan et

al., &++"). enghentikan penggunaan ASA sebelum ekstraksi gigi juga diteliti oleh Aframian

et al. (&++;) dan merekomendasikan penggunaan ASA tidak perlu dihentikan sebelumekstraksi gigi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah ASA berhubungan dengan pendarahan

pasca ekstraksi gigi.

2. Sampel dan metode

Total !"# subjek ($ pria dan != anita) dilibatkan dalam penelitian ini. Subjek dibagi

menjadi & kelompok kelompok ! terdiri dari !+& subjek (&# pria dan ;= anita) yang

menggunakan ASA "! mg sekali dalam sehari selama D bulan sebelumnya. %elompok &

merupakan kelompok kontrol dengan "; subjek (& pria dan D& anita) yang tidak

menggunakan ASA. Esia subjek berkisar antara $-D tahun (rata-rata " tahun).

%riteria ekslusi meliputi subjek dengan anemia, penyakit li7er, atau kondisi medis yang dapat

mempengaruhi proses koogulasi dan subjek dengan riayat perdarahan atau epistaksis.Selain itu, subjek yang mengalami gangguan jia tidak dilibatkan dalam penelitian ini.



Subjek dengan tekanan darah sistolik diatas !+ mm'g atau tekanan diastolik diatas #"

mm'g tidak dilibatkan dalam penelitian ini.

?kstraksi gigi dibagi menjadi & kategori. %ategori A, subjek yang menjalani ekstraksi

sederhana dan kategori B, subjek yang menjalani ekstraksi bedah. ada penelitian ini,

ekstraksi gigi dilakukan pada gigi molar maksila atau mandibula.

%elompok !A subjek yang menerima ASA dan menjalani ekstraksi sederhana (!; pria dan

=D anita).

%elompok !B subjek yang menerima ASA dan menjalani ekstraksi bedah (!& pria dan =;

anita).

%elompok &A subjek kontrol yang menjalani ekstraksi sederhana (!! pria dan =+ anita).

%elompok &B subjek kontrol yang menjalani ekstraksi bedah (!$ pria dan =& anita).

3. Prosedur bedah

Tekanan darah dari masing-masing subjek dicatat sebelum operasi. %asus ekstraksi sederhana

dilakukan dengan anastesi lokal menggunakan &> lidokain dengan epinefrin !!++.+++. /igi

diluksasi dan diekstraksi dengan instrument yang tepat. %asus ekstraksi bedah juga dilakukan

dengan anastesi lokal menggunakan &> lidokain dengan epinefrin !!++.+++, pembedahan

dengan membuka flap yang diluaskan pada gigi yang diekstraksi. 5ahitan yang digunakan

adalah figure of eight . Subjek diinstruksikan untuk mengigit kasa steril selama =+ menit dan

kemudian di e7aluasi ulang perdarahannya. 5ika subjek tidak memiliki tanda perdarahan pada

saat itu, kemudian subjek diperbolehkan pulang dan akan dihubungi melalui telepon pada !&

jam, &$ jam, $" jam dan hari pasca bedah. 5ika ada perdarahan, dilakukan pemeriksaan

ulang, kemudian kasa baru ditempatkan dan kembali die7aluasi setelah =+ menit.

erdarahan yang mengalir dari soket setelah =+ menit dianggap langsung mengalami

perdarahan. 5ika subjek melaporkan melalui telepon adanya perdarahan, maka diinstruksikan

datang kembali untuk dilakukan e7aluasi lebih lanjut. Semua subjek tidak diresepkan

antibiotik dan obat anti nyeri hanya menggunakan parasetamol ++ mg ! tablet setiap D jam.

0amun, kelompok ASA diinstruksikan untuk melanjutkan pengobatannya. Subjek yang

menggunakan obat anti nyeri lain diekslusikan dari penelitian ini.



4. Hasil

%elompok !A dari = subjek, hanya & (=,">) subjek mengalami perdarahan setelah =+ menit

pasca ekstraksi. ! anita menunjukkan baha masih mengalami perdarahan setelah !& jam

pasca ekstraksi. asien die7aluasi ulang dan diinstruksikan mengigit kasa untuk mengkontrol

perdarahannya. Cihubungi melalui telepon &$ jam dan $" jam pasca ekstraksi dan

menunjukkan baha tidak ada perdarahan lebih lanjut. Tidak satu pun dari kelompok ini

membutuhkan perhatian medis dan hanya ! subjek datang untuk die7aluasi kembali setelah

!& jam. Setelah &$ jam atau $" jam pasca ekstraksi tidak ada satu pun keluhan dari pasien.

%elompok !B dari $# subjek yang menerima prosedur bedah untuk ekstraksi gigi, hanya =

(D,!>) subjek yang mengalami perdarahan setelah =+ menit pada lokasi bedah. 0amun,

hanya ! subjek yang mengeluhkan adanya perdarahan !& jam pasca bedah. asien dilihat dan

membaik setelah diaplikasikan tekanan kasa. ! pria mengeluhkan adanya perdarahan setelah

&$ jam. asien kemudian dilihat dan setelah diaplikasikan tekanan kasa, perdarahan berhenti.

Setelah $" jam, tidak ada satu pun subjek dari kelompok ! B yang mengalami perdarahan.

%elompok &A, hanya ! subjek mengalami perdarahan kecil setelah =+ menit pasca ekstraksi.

0amun setelah !& jam, tidak ada satu pun keluhan dari subjek. ada kelompok &B, ! subjek

mengalami perdarahan setelah =+ menit dan subjek yang sama dilihat setelah !& jam dengan perdarahan ringan terkontrol setelah diaplikasikan tekanan kasa pada lokasi ekstraksi. Semua

subjek pada kelompok &A dan &B menunjukkan tidak ada perdarahan setelah &$ jam dan $"

jam pasca bedah. Tidak ada subjek yang menunjukkan delay bleeding setelah hari.

Fangkuman penemuan ini ditampilkan pada Tabel !.

Table ! perdarahan pasca ekstraksi pada studi dan kelompok kontrol

%elompok 5umlah

subjek

=+ menit pasca

ekstraksi

!& jam post-

operative

&$ jam post-

operative$" jam hari

!A = & ! + + +

!B $# = ! ! + +

&A $! ! + + + +

&B $D ! ! + + +

%elompok eksperimen !A dan !B, kelompok kontrol &A dan &B

5. Pembahasan



ASA direkomendasikan dalam banyak kasus sebagai pencegahan pembentukan emboli dan

sebagai analgesik. Seorang praktisi sering dihadapkan dengan pertanyaan apakah penggunaan

ASA harus dihentikan atau dapat dilanjutkan sebelum ekstraksi. adan et al. (&++)

melakukan pengamatan perdarahan pada ! pasien yang menggunakan aspirin yang

menjalani ekstraksi gigi. 'anya ! pasien yang mengalami perdarahan dan dapat dikendalikan

dengan tindakan lokal. enulis merekomendasi tetap melanjutkan penggunaan ASA selama

ekstraksi gigi (adan et al., &++). /arnier et al. (&++;) melakukan ekstraksi pada &!" gigi

dan hanya = lokasi ekstraksi mengalami perdarahan yang lama.

'emelik et al. (&++D) melakukan ekstraksi dan membagi menjadi & kelompok kelompok !,

pasien dengan !++ mg ASA setiap hari dan kelompok & tidak menerima pengobatan apapun

sebagai kelompok kontrol. 'asil menunjukkan baha !,$> perdarahan terjadi pada

kelompok ASA dan !,#> pada kelompok kontrol. ada studi ini, perdarahan terjadi sekitar

&> pada kedua kelompok yaitu kelompok studi dan kelompok kontrol diikuti dengan

ekstraksi bedah setelah !& jam. 0amun, setelah $" jam kedua kelompok menunjukkan tidak

ada perdarahan. orimoto et al. (&++") melakukan ekstraksi pada "; pasien yang

menggunakan antiplatelet dan &,&> ditemukan terjadi perdarahan. 'asil dari penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh orimoto.

Brennan et al. (&++") studi dilakukan pada =D pasien yang dibagi menjadi & kelompok

kelompok ! pasien menerima =& mg ASA setiap harinya dan kelompok & sebagai kelompok

kontrol. %emudian diamati aktu perdarahannya. Tidak ditemukan perbedaan yang

signifikan antara kedua kelompok terhadap aktu perdarahan. %emudian mereka

merekomendasi untuk tidak menghentikan ASA sebelum prosedur bedah.

Beberapa penulis menunjukkan baha pasien memiliki respon yang berbeda pengobatan

yang mereka gunakan. Beberapa pasien yang hiper responder dan mungkin memiliki

perdarahan yang lama. Sonksen et al. (!###) meneliti aktu perdarahan pada subjek yang

menggunakan ASA. %elompok ! meliputi !; pasien mengkonsumsi ; mg, kelompok &

meliputi !D pasien mengkonsumsi =++ mg, kelompok = sebagai kelompok kontrol. Terdapat

perbedaan yang signifikan diantara pengguna ASA dan kelompok kontrol terhadap aktu

perdarahan. Selain itu, beberapa kasus pada kelompok ! (= pasien) dan kelompok & ( pasien)

menunjukkan aktu perdarahan yang tinggi dan mereka dianggap sebagai hiper responder

(Sonksen et al., !###).



Ardekian et al. (&+++) meneliti aktu perdarahan dibagi menjadi & kelompok yaitu yang

menggunakan ASA dan sebagai kelompok kontrol. Gaktu perdarahan !,"*+,$; menit pada

kelompok kontrol sedangkan pada kelompok ASA =,!*+,D menit. Terdapat $ pasien dari

kelompok ASA dan & pasien dari kelompok kontrol yang mengalami perdarahan lama pasca

ekstraksi. aka, mereka harus menggunakan !+> asam traneksamat yang merupakan obat

antifibrinolitik untuk menstabilkan bekuan darah (Ardekian et al., &+++). %ejadian hiper

responder terhadap ASA mungkin dapat dijelaskan mengapa beberapa pasien mengalami

lebih banyak perdarahan dibandingkan dengan yang lain, alaupun dosis yang digunakan

sama.

Bartlett (!###) meneliti dan komplikasi signifikan setelah bedah minor kutaneus. enelitian

dirancang dengan membagi & kelompok. %elompok ! dengan & pasien yang melanjutkan

penggunaan ASA, sedangkan !!# pasien sebagai kelompok kontrol. 'asil menunjukkan !,#>

komplikasi minor pada pengguna ASA dan =,=> pada kelompok kontrol. 0amun, komplikasi

yang signifikan =."> pengguna ASA dan $,&> pada kelompok kontrol (Bartlett, !###). 'asil

menunjukkan penggunaan ASA tidak menimbulkan komplikasi pasca bedah, hal ini sesuai

dengan penelitian ini. Shalom dan Gang (&+++) menemukan tidak ada perbedaan pada pola

perdarahan antara pasien pengguna ASA dengan kelompok kontrol pada saat eksisi lesi

kutaneus.

atridge et al. (&++") meneliti masalah kehilangan darah yang banyak pada saat bedah minor

menyimpulkan baha pasien yang mengkonsumsi ASA menunjukkan kehilangan darah !,#;

gram per unit bedah, sedangkan pada kelompok kontrol !,#D gram per unit bedah. 9leh

karena itu, statisik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok

tersebut. Temuan ini memperkuat pendapat baha sebelum bedah minor, ASA seharusnya

tidak dihentikan.

asalah mengenai melanjutkan penggunaan ASA pada saat bedah minor juga telah diteliti.

Chiaker et al. (&++D) melakukan prosedur bedah mayor pada pasien yang mengkonsumsi

ASA dan merekomendasi untuk menghentikan ASA. 'al tersebut bertentangan dengan

Anekstein et al. (&++$) yang menyimpulkan aman untuk melakukan perbaikan fraktur tulang

femur pada pasien yang mengkonsumsi ASA. Tetapi, mereka membutuhkan darah lebih

sebanyak +, liter. %orinth et al. (&++;) melakukan sur7ei dengan menanyakan kepada dokter

bedah saraf mengenai pasien yang mengkonsumsi ASA pada kasus bedah tulang belakang

dan "+> dokter bedah saraf memiliki kebijakan untuk menghentikan penggunaan ASA



sebelum operasi. otoski dan Amenabar (&++;) dan lainnya, merekomendasi untuk tidak

menghentikan penggunaan ASA pada bedah minor sesuai dengan rekomendasi pada

penelitian ini.

. !esimpulan

ASA secara luas digunakan sebagai pengobatan dan berfungsi sebagai analgesik dan

antiplatelet. Studi ini menunjukkan pasien ekstraksi gigi yang mengkonsumsi "! mg ASA,

tidak menyebabkan perdarahan yang signifikan pasca bedah. Semua perdarahan pasca bedah

dapat terkontrol dengan tindakan lokal yang baik. Bedah mulut minor tidak

direkomendasikan untuk menghentikan penggunaan ASA.

"eferensi

Aframian, C.5., Halla, F.I., eterson, C.?., &++;. anagement of dental patients taking

common hemostasis altering medication. 9ral Surgery 9ral edicine 9ral athology 9ral

Fadiology and ?ndodontics !+=, s$.

Anekstein, @., Tamir, ?., 'alperin, 0., iro7sky, @., &++$. Aspirin therapy and bleeding

during pro6imal femoral fracture surgery. linical 9rthopaedics and Felated Fesearch $!",

&+J&+".

Anonymous, &++&. Crug Knformation for 'ealth are rofessional. Enited States

harmacopeia Crug Knformation, 7ol. !. &&nd ed., /reenood Iillage o., icromede6,

&++&, p. &#!.

Antiplatelets Trialists< ollaboration, !##$. ollaborati7e o7er7ie of randomised trials of

antiplatelet therapy. re7ention of death, myocardial infarction, and stroke by prolonged

antiplatelet therapy in 7arious categories of patients. British edical 5ournal =+", "!J!+D.

Ardekian, H., /aspar, F., eled, ., Brener, B., Haufer, C., &+++. Coes lo-dose aspirin

therapy complicate oral surgical proceduresL 5ournal of the American Cental Association

!=!, !=#", !$+!J!$+&.



Bartlett, /.F., !###. Coes aspirin affect the outcome of minor cutaneous surgery. British

5ournal of lastic Surgery &, &!$J&!D.

Brennan, .T., Gynn, F.H., iller, .S., &++;. Aspirin and bleeding in dentistry an update

and recommendations. 9ral Surgery 9ral edicine 9ral athology 9ral Fadiology and

?ndodontics !+$, =!DJ=&=.

Brennan, .T., Ialerian, .A., 0oll, 5.H., 0apenas, 5.5., %ent, .H., o6, .., Sasser, '..,

Hockhart, .B., &++". Aspirin use and post operati7e bleeding from dental e6traction. 5ournal

of Cental Fesearch ";, ;$+J;$$.

Chiakar, ., %han, 0.A., clymont, H./., &++D. Surgical resection of cutaneous head

and neck lesions does aspirin use increase hemorrhagic riskL Archi7es of 9tolaryngology-

'ead and 0eck Surgery !=&, !&=;J!&$!.

/arnier, 5., Truchot, ., Muero, 5., e8iere, :., lipet, ., Alno, 0., rachon, :., Celanoue,

9., Bader, /., Hejeune, S., Himbour, ., Ce ello, /., &++;. &!" tooth e6traction in patients

taking platelet aggregation inhibitors. Fe7ue de Stomatologie et de hirurgie a6illo-faciale

!+", $+;J$!+.

'emelik, ., Gahl, /., %essler, B., &++D. Tooth e6traction under medication ithacetylsalicylic acid. und %iefer /esichtschir !+, =JD.

%orinth, .., /ilsbach, 5.., Gein8ierl, .F., &++;. Ho does aspirin before spinal

surgery result of a sur7ey among neurosurgeons in /ermany. ?uropean Spine 5ournal !D,

=DJ=;&.

%rishnan, B., Shenoy, 0., Ale6ander, ., &++". ?6odontia and antiplatelet therapy. 5ournal of

9ral and a6illofacial Surgery DD, &+D=J&+DD.

adan, /.A., adan, S./., adan, /., adan, A.C., &++. inor oral surgery ithout

stopping daily lo does aspirin therapy a study of ! patients. 5ournal of 9ral and

a6illofacial Surgery D=, !&D&J!&D.

arshall, .G., Gilliams, A.5., Ci6on, F.., /rocott, 5.G., Garburton, S., Armstrong, 5.,

oores, 5., !##;. A comparison of the effects of aspirin on bleeding time measured using the

simple method and closure time measured using the A-!++ in healthy 7olunteers. British

5ournal of linical harmacology $$, !!J!.



orimoto, @., 0ia, '., inemastue, %., &++". 'emostatic management of tooth e6tractions

in patients on oral antithromotic therapy. 5ournal of 9ral and a6illofacial Surgery DD, !J

;.

atridge, ./., ambpell, 5.'., Al7arado, ., &++". The effect of platelet altering medication

on bleeding from minor oral surgery procedures. 5ournal of 9ral and a6illofacial Surgery

DD, #=J#;.

otoski, ., Amenabar, 5.., &++;. Cental management of patient recei7ing anticoagulant or

antiplatelet treatments. 5ournal of 9ral Science $#, &=J&".

Shalom, A., Gang, H., &+++. 9utcome of aspirin use during e6cision of cutaneous lesions.

Annals of lastic Surgery +, &#D.

Sonksen, 5.F., %ong, %.H., 'older, F., !###. agnitude and time course of impaired primary

haemostasis after stopping chronic lo and medium does aspirin in healthy 7olunteers.

British 5ournal of Anaesthesia "&, =D+J=D.

@okoyama, T., @amasaki, ., @amashita, %., anabe, ., Sua, %., &++". Bleeding time

prolonged by daily lo dose aspirin is shortened by one medium dose aspirin. Acta

Anaesthesiologica Scandina7ica &, !!&DJ!!=+.

translate jr exo

Documents