trend issu disminore

8
KOMUNITAS II Konsep Neglect dan Abuse Disusun Oleh : A5 A Kelompok 4 Nama Anggota Kelompok : Dian Sri Pertiwi (11.321.1103) Dewi Lasyantia (11.321.1148) Diah Trisna Dewi (11.321.1150) I Putu Gede Subamia (11.321.1178) Yogi Aristana Putra (11.321.1188) Juni Aryawati (11.321.1301) Ayu Widyawati (11.321.1302) Desy Sulastini (11.321.1304) Dewi Lestari (11.321.1305) Dewa Ayu Puspita Dewi (11.321.1324) Eka Santi (11.321.1309) Galih Pratiwi Lembut (11.321.1313)

Upload: diahtrisna

Post on 06-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

maternitas

TRANSCRIPT

Page 1: Trend Issu Disminore

KOMUNITAS II

Konsep Neglect dan Abuse

Disusun Oleh :

A5 A

Kelompok 4

Nama Anggota Kelompok :

Dian Sri Pertiwi (11.321.1103)

Dewi Lasyantia (11.321.1148)

Diah Trisna Dewi (11.321.1150)

I Putu Gede Subamia (11.321.1178)

Yogi Aristana Putra (11.321.1188)

Juni Aryawati (11.321.1301)

Ayu Widyawati (11.321.1302)

Desy Sulastini (11.321.1304)

Dewi Lestari (11.321.1305)

Dewa Ayu Puspita Dewi (11.321.1324)

Eka Santi (11.321.1309)

Galih Pratiwi Lembut (11.321.1313)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

2013

Page 2: Trend Issu Disminore

KOMUNITAS II

Trend dan Isue: Efektivitas Terapi Komplementer Senam

Disminore dalam Mengurangi Disminore

Disusun Oleh :

A5 A

Kelompok 1

Nama Anggota Kelompok :

Dian Sri Pertiwi (11.321.1103)

Dewi Lasyantia (11.321.1148)

Diah Trisna Dewi (11.321.1150)

Yogi Aristana Putra (11.321.1188)

Eka Santi (11.321.1309)

Galih Pratiwi Lembut (11.321.1313)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI

2013

Page 3: Trend Issu Disminore

ANALISA JURNAL

Efektivitas Terapi Komplementer Senam Disminore dalam Mengurangi

Disminore pada Kalangan Remaja Putri

A. DismenoreWanita yang mengalami haid bisa jadi mengalami gangguan pada saat haid.

Salah satu gangguan yang terjadi pada saat haid adalah dismenore. Nyeri haid atau

dismenore merupakan nyeri kejang otot (spasmodik) di perut bagian bawah dan

menyebar ke sisi dalam paha atau bagian bawah pinggang yang menjelang haid atau

selama haid akibat kontraksi otot rahim. Keluhan nyeri haid bisa ringan sampai berat

dan berubah keluhan ke seluruh tubuh antara lain muntah, mual, lelah, sakit daerah

bawah pinggang, cemas, tegang, pusing dan bingung (Harmanto,2006).

Pada saat stress, tubuh akan melakukan suatu reaksi. Faktor stress ini dapat

menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Tanda pertama yang menunjukan keadaan

stress adalah adanya reaksi yang muncul yaitu menegangnya otot tubuh individu

dipenuhi oleh hormon stress yang menyebabkan tekanan darah, detak jantung, suhu

tubuh, dan pernafasan meningkat. Disisi lain saat stress, tubuh akan memproduksi

hormon adrenalin, estrogen, progesteron serta prostaglandin yang berlebihan. Estrogen

dapat menyebabkan peningkatan kontraksi uterus secara berlebihan, sedangkan

progesteron bersifat menghambat kontraksi. Peningkatan kontraksi secara berlebihan

ini menyebabkan rasa nyeri. Selain itu hormon adrenalin juga meningkat sehingga

menyebabkan otot tubuh tegang termasuk otot rahim dan dapat menjadikan nyeri

ketika haid (Handrawan,2008).

Dismenore atau perasaan nyeri pada waktu haid yang berupa kram ini bisa

sampai mengakibatkan terjadinya gangguan dalam tugas sehari-hari. Umumnya

ketidaknyamanan muncul 1-2 hari sebelum haid. Namun nyeri paling hebat muncul

pada hari pertama haid.

Menurut Baziad (2003) dismenore dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

1. Dismenore Ringan

Rasa nyeri yang berlangsung beberapa saat, hanya diperlukan istirahat

sejenak (duduk, berbaring) sehingga dapat dilakuan kerja atau aktivitas

sehari-hari.

2. Dismenore Sedang

Page 4: Trend Issu Disminore

Diperlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa perlu meninggalkan

aktivitas sehari-hari.

3. Dismenore Berat

Untuk menghilangkan keluhan istirahat beberapa hari, dengan akibat

meninggalkan aktivitas sehari-hari.

B. Trend dan Issue Senam Disminore untuk Mengurangi Disminore Pada umumnya 50-60% wanita diantaranya memerlukan obat-obatan analgesik

untuk mengatasi masalah dismenore. (Annathayakheisha,2009). Untuk menghindari

penggunaan obat-obatan, latihan atau olahraga yang ringan sangat dianjurkan untuk

mengurangi dismenore. Olahraga/senam merupakan salah satu teknik relaksasi yang

dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Hal ini disebabkan saat melakukan

olahraga/senam tubuh akan menghasilkan endorphin. Endorphin dihasilkan di otak

dan susunan syaraf tulang belakang. Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat

penenang alami yang diproduksi otak sehingga menimbulkan rasa nyaman

(Harry,2007). Sehingga olahraga atau senam akan efektif dalam mengurangi masalah

nyeri terutama nyeri dismenore.

Efektifitas senam dismenore telah diterapkan dalam jurnal yang berjudul

“Efektifitas Senam Dismenore Dalam Mengurangi Disminore Pada Remaja Putrid

Di SMU 5 Semarang”. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Maret 2009 sampai

dengan tanggal 16 April 2009 di SMUN 5 Semarang. Dalam waktu tersebut telah

didapatkan 15 responden remaja putri yang mengalami dismenore. Responden-

responden tersebut telah memenuhi criteria inklusi dan telah melakukan senam

dismenore untuk mengetahui keefektifan senam tersebut dalam mengatasi maupun

mengurangi nyeri haid / dismenore.

Tingkatan nyeri Sebelum senam Setelah senam

Ringan 1 orang (7%) 11 orang (73,33%)

Sedang 8 orang (53%) 4 orang (26,67%)

Berat 6 orang (40%) Tidak ada (0%)

Tabel perbandingan angka tingkatan nyeri sebelum dan setelah

melakukan senam dismenore

Page 5: Trend Issu Disminore

Teknik senam disminore

1. Gerakan Pemanasan

a. Tarik nafas dalam melalui hidung, sampai perut menggelembung dan

tangan kiri terangkat. Tahan sampai beberapa detik dan hembuskan nafas

lewat mulut.

b. Kedua tangan di perut samping, tunduk dan tegakkan kepala (2 x 8

hitungan)

c. Kedua tangan di perut samping, patahkan leher ke kiri – ke kanan (2 x 8

hitungan).

d. Kedua tangan di perut samping, tengokkan kepala ke kanan –kiri (2 x 8

hitungan).

e. Putar bahu bersamaan keduanya (2 x 8 hitungan)

2. Gerakan Inti

Page 6: Trend Issu Disminore

3. Gerakan Pendinginan

a. Lengan dan tangan, genggam tangan kerutkan lengan dengan kuat tahan,

lepaskan.

b. Tungkai dan kaki, luruskan kaki (dorsi fleksi), tahan beberapa detik,

lepaskan.

c. Seluruh tubuh, kontraksikan/kencangkan semua otot sambil nafas dada

pelan teratur lalu relaks (bayangkan hal menyenangkan).

C. Aplikasi dalam Keperawatan KomunitasSenam dismenore dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif terapi ke dalam

intervensi yang diterapkan perawat untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan

bagi masalah dismenore yang sering dialami remaja. Semakin rutin dan serius/rileks

dalam melaksanakannya maka keefektifan senam dismenore ini akan dapat

memberikan hasil yang baik. Senam ini juga mengajarkan kepada remaja bahwa

berolahraga sangat penting dalam kehidupan ini untuk menjaga kebugaran fisik tubuh.

Diharapkan para remaja dalam menghadapi masa menstruasi tidak melupakan asupan

energi, protein dan vitamin yang berupa makanan sehat agar tidak terjadi penurunan

kondisi tubuh.