trio detektif misteri tambang jebakan …f09.wapka-files.com/download/9/e/9/167528...trio detektif...
TRANSCRIPT
TRIO DETEKTIF
MISTERI TAMBANG JEBAKAN MAUT
Ebook by Syauqy_arr
OCR by Raynold
PESAN MR. HITCHCOCK
SALAM jumpa, Temanku penggemar misteri,
Sekali lagi kuajak kalian terjun ke dalam petualangan Trio Detektif,
yaitu ketiga penyelidik remaja yang gemar menangani misteri-misteri
yang luar biasa, dan terkadang bahkan seakan-akan mustahil. Semoga
kalian yang berwatak tabah akan menikmati perjalanan bersama mereka
ke sebuah kota pertambangan yang terpencil letaknya di negara bagian
New Mexico. Di sana seseorang yang sudah mati menunggu di sebuah
tambang yang sudah ditinggalkan, untuk membongkar rahasia seorang
penjahat yang masih hidup, dan di sana seorang wanita misterius - ah,
kurasa jangan terlalu banyak kukatakan di sini, karena nanti berkurang
nikmatnya bagi kalian!
Bagi yang baru sekali .ini akan berjumpa dengan Trio Detektif - bagiku
hal itu aneh, tapi mungkin bisa saja - baiklah mereka kuperkenalkan satu
per satu: Jupiter Jones, pemimpin mereka, bertubuh gempal, daya
ingatnya luar biasa, dan sangat berbakat dalam menarik kesimpulan.
Pete Crenshaw bertubuh atletis dan tangkas gerak-geriknya, tapi pada
saat-saat tertentu cenderung menyesali kegemaran Jupiter mencari-
cari urusan yang merepotkan. Sedang Bob Andrews berwatak tekun.
Dialah yang menangani urusan penelitian dan menyusun catatan tentang
kasus-kasus mereka, Ketiga remaja ini bertempat tinggal di Rocky
Beach, tidak jauh dari kota besar Los Angeles, U,S.A. Tapi mereka
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
tidak pernah segan mengadakan perjalanan jauh, untuk mencari-cari
kasus yang misterius, yang terselubung teka-teki.
Sekarang silakan mulai dengan Bab Satu, untuk turut serta dalam
petualangan Trio Detektif yang terbaru.
ALFRED HITCHCOCK.
Bab 1
UNDANGAN
"HE, Jupe! Coba terka, kau dicari-cari siapa!" kata Pete Crenshaw
sambil mendorong pintu tingkap yang terpasang di lantai, lalu memanjat
masuk ke dalam karavan tua yang dijadikan kantor Trio Detektif.
"Aku tidak usah menerka, karena sudah tahu siapa yang kaumaksudkan,"
kata Jupiter Jones. Ia bersandar di kursinya, yang berdecit tertindih
bobot tubuhnya yang gempal. "Bibi Mathilda tadi pagi bangun pukul
enam," kata remaja itu dengan gayanya yang lugas. "Ia menghidangkan
sarapan yang sedap dan mantap, lalu setelah itu menyuruh Paman Titus
mendatangi salah satu alamat di Oxnard, yang hari ini mengadakan
penjualan barang-barang bekas." Jupiter melirik arlojinya. "Sekarang ini
tepat pukul satu lewat lima belas menit. Dari pertanyaanmu itu aku
menarik kesimpulan bahwa Paman berhasil memborong barang-barang di
Oxnard, dan kini Bibi Mathilda ingin aku ikut membantu menurunkan
barang-barang itu dari truk."
"Ini dia Jupiter Jones, jenius muda belia!," kata Bob Andrews sambil
tertawa kecil. Remaja langsing dan berkaca mata itu bersandar pada
sebuah lemari arsip. Ia sedang meneliti beberapa lembar catatan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Mereka bertiga berada di sebuah karavan usang yang sudah tidak
terpakai lagi. Paman dan bibi Jupiter yang menghadiahkan bekas
kendaraan itu pada mereka, untuk dijadikan semacam 'sanggar
serbaguna’. Tempatnya di salah satu sudut yang agak terpencil dalam
pekarangan tempat penimbunan barang bekas yang diperjualbelikan
perusahaan The Jones Salvage Yard, tersembunyi di balik tumpukan
papan bekas, balok-balok, dan besi tua. Pekarangan itu ramai
keadaannya. Selain barang-barang bekas yang biasa, di situ juga
terdapat bermacam-macam benda langka yang diselamatkan dari rumah-
rumah yang akan dibongkar: jam-jam antik yang menunjukkan waktu
dengan bantuan sinar matahari, bak-bak mandi kuno dari marmer,
kusen-kusen pintu berukir, serta jendela-jendela kaca berwarna.
Karena selalu sibuk membersihkan, menyortir, menyimpan segala benda
itu - ditambah kesibukan melayani orang-orang yang datang dari
berbagai penjuru daerah pesisir barat Amerika dengan maksud mencari
berbagai benda langka - paman dan bibi Jupiter akhirnya lupa bahwa di
salah satu sudut kompleks perusahaan mereka ada karavan itu.
Oleh anak-anak, tempat tinggal beroda itu kemudian diubah menjadi
kantor perusahaan detektif mereka, yang dinamakan Trio Detektif. Di
dalamnya ada laboratorium kecil lengkap dengan kamar gelap untuk
mencuci dan mencetak foto, selanjutnya ruang kantor dengan
perlengkapan meja yang sudah usang, sejumlah kursi, serta sebuah
pesawat telepon. Sebuah lemari arsip yang besar berisi map-map
laporan tentang segala kasus yang pernah ditangani Trio Detektif.
Catatan itu disusun dengan cermat dan rapi oleh Bob Andrews. Jupiter,
pemimpin kelompok kecil itu, pada saat-saat luangnya sering berada di
ruang kantor mereka, untuk memikirkan kasus-kasus yang ditangani
serta melatih kemampuan otaknya yang luar biasa.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jupiter bangga akan kemampuannya yang hebat dalam menarik
kesimpulan. Dan siang itu ia merengut, sementara Pete dan Bob
memandangnya sambil meringis.
"Bibi Mathilda tidak mencari aku?" tanyanya,.
"Kau mestinya malah mengucap syukur," kata Pete. "Apa bila bibimu itu
mencarimu, kau sendiri juga tahu bahwa itu berarti-bekerja! Tidak. Tadi
pagi, sewaktu aku sedang di pasar Rocky Beach, aku berjumpa dengan
Allie Jamison."
Jupe langsung meluruskan sikap duduknya. Bob juga ikut terkejut. Ia
berhenti menyusun kertas-kertas catatan. Allie Jamison, anak salah
satu keluarga yang paling kaya di Rocky Beach, pernah meminta bantuan
mereka musim panas sebelumnya. Dalam kasus yang kemudian dikenal
sebagai Misteri Nyanyian Kobra, mereka menolong gadis itu
menyingkirkan seorang tamu yang menyeramkan dari rumahnya, serta
menggagalkan rencana pemerasan yang jahat. Tapi bagi Trio Detektif,
bergaul dengan gadis itu tidak bisa dibilang seratus persen
menyenangkan. Soalnya, Allie berwatak impulsif, selalu menuruti kata
hatinya sendiri. Ia pun tidak segan-segan berbohong sedikit, jika itu
dianggapnya perlu.
"Mati aku!" kata Jupe setelah pulih dari kagetnya. "Kusangka musim
panas sekarang ini ia berlibur bersama salah seorang pamannya, di New
Mexico. Orang tuanya kan sedang pergi ke Jepang, sehingga di rumah
tidak ada siapa-siapa!"
"Aku tahu," kata Pete sambil mengangguk. "Tapi saat ini Allie ada di sini,
di Rocky Beach. Menurut ceritanya padaku tadi, ia pulang sebentar
bersama pamannya. Ia kembali karena ada sesuatu yang harus
diambilnya di rumah, sedang pamannya punya urusan di kota.
Kelihatannya ada sesuatu yang sedang dihadapi gadis itu. Ada kabar
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
hebat yang ingin diceritakannya pada kita, sebelum ia kembali bersama
pamannya ke New Mexico. "
Bob mendesah.
"Padahal musim panas sekali ini kelihatannya kita akan bisa bersantai-
santai," katanya,
"Sudahlah," ujar Jupiter. "Dia akan pergi lagi - mudah-mudahan dalam
waktu dekat! He, Pete, akan berapa lama Allie ada di sini?"
"Hanya sampai besok!" kata seseorang dari balik tirai yang memisahkan
bagian yang merupakan laboratorium kecil dari ruang kantor. Pete
mengeluh ketika tirai ditarik ke samping dan Allie Jamison melangkah
ke luar sambil nyengir. Dengan celana jeans yang sudah lusuh dan
kemeja koboi, gadis remaja itu kelihatan seperti penunggang kuda yang
biasa tampil dalam pertandingan-pertandingan ketangkasan berkuda.
Kulit mukanya serta rambutnya yang panjang dan pirang kecokelatan
jelas menampakkan bahwa ia sering berada di alam terbuka. "Kalian
tidak senang melihat aku datang?" tanyanya dengan manis. Tapi bola
matanya yang berwarna coklat muda berkilat-kilat nakal.
"Bagaimana caramu sampai bisa masuk kemari?" tanya Pete.
Allie tertawa. Ia menghampiri meja, lalu duduk di atasnya dengan kaki
disilangkan.
"Aku sudah lebih dulu ada di sini daripada kalian," katanya. "Di pagar
sebelah belakang kompleks ini ada lukisan kebakaran besar di San
Fransisco, dan di latar depannya ada seekor anjing kecil yang sedang
memperhatikan nyala api yang berkobar-kobar."
Sikap duduk Jupiter langsung lemas.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Dan pada mata anjing itu ada lubang bekas mata kayu. Jika jari
dimasukkan ke dalam lubang itu lalu menarik kaitan yang ada di sebelah
dalam, sebagian dari papan pagar akan terangkat ke atas." Kata-kata
Jupiter ini menggambarkan Kelana Gerbang Merah, salah satu jalan
masuk ke pekarangan yang dibuat oleh Jupiter beserta kedua temannya,
dan yang menurut sangkaan mereka tidak diketahui oleh orang lain.
"Sekali ini kesimpulanmu tepat," kata Allie.
"Aku paling sedikit sepuluh kali melihat kalian masuk lewat situ, musim
panas yang lalu. Tidak perlu aku berotak cemerlang seperti Einstein
untuk menarik kesimpulan bahwa kalian pasti punya semacam tempat
berkumpul yang tersembunyi di sini."
''Ya, ya, teruskan sajalah menertawakan kami, Allie," kata Pete, ''Yang
kutanyakan tadi, bagaimana caramu masuk kemari?"
"Kalian tidak sepintar sangkaan kalian!" kata Allie melanjutkan dengan
sikap puas. "Di atas salah satu tumpukan barang bekas di balik pintu
rahasia kalian itu terpasang papan dengan tulisan ‘Kantor'. Tapi panah
yang digambar pada papan itu tidak menunjuk ke arah kantor
perusahaan barang rombengan ini. Aku lantas menduga, tanda itu pasti
menunjuk ke kantor kalian. Dan dugaanku itu ternyata tepat! Kuikuti
saja arah yang ditunjukkan panah itu, melewati barang-barang bekas
yang bertumpuk-tumpuk... dan akhirnya sampai di depan lembaran papan
yang bisa digeser itu." Allie menuding papan lebar yang terdapat di sisi
belakang karavan. "Apa yang kulakukan tadi itu benar-benar prestasi
penyelidikan yang hebat. Boleh kan, sekali-sekali memuji diri sendiri!"
"Kita perlu memasang kunci pada papan itu," kata Jupe.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ya, dan papan dengan tulisan 'Kantor' juga harus disingkirkan," kata
Pete.
"Kalian tidak usah repot-repot," tukas Allie, "aku besok kan sudah pergi
lagi. Kecuali itu, aku juga tidak berminat pada rahasia-rahasia kalian
yang konyol." Gadis itu mengibaskan rambutnya dengan sikap
meremehkan. "Lagi pula, aku punya urusan lain, yang lebih penting."
"Urusan apa, misalnya?" tanya Pete dengan nada menantang
Allie menggerakkan kepalanya ke depan.
"Aku punya kasus menarik," katanya dengan bersungguh-sungguh. "Aku
akan melakukan penelitian seperti kalian, dan aku akan melindungi Paman
Harry, agar ia jangan sampai tertipu."
"Ah, Paman Harry-mu itu tidak mampu mengurus dirinya sendiri?" kata
Jupe.
Wajah Allie nampak tetap serius.
"Paman Harry-ku itu Harrison Osborne, dan ia bukan orang yang bodoh,"
katanya. "Ia sempat menjadi kaya karena bisnisnya di bursa saham,
sebelum kemudian pensiun lalu membeli perkebunan pinus di New
Mexico."
"Pinus? Pohon pinus, maksudmu?" tanya Pete.
"Betul, pohon pinus. Itu, untuk dijadikan pohon Natal. Masakan itu saja
tidak tahu?! Nah-pokoknya, pamanku itu bisa memakai otaknya. Tapi
kalau menghadapi manusia, kadang-kadang bodohnya bukan main!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Dan kau lebih pintar'?" tanya Pete dengan tertawa. Maksudnya hendak
membalas ejekan Allie tadi. Tapi gadis itu tidak menanggapi.
"Kalau menghadapi orang yang berniat menipu, aku bisa langsung
mengenalinya," katanya. "Lahan yang dibeli pamanku dan dijadikan kebun
pinus itu, dulunya milik sebuah perusahaan tambang. Di tanah itu ada
sebuah tambang, namanya Death Trap Mine."
"Hebat sekali nama itu - Tambang Jebakan Maut," kata Pete mengejek.
"Lalu apa isinya? Tulang-tulang binatang purba, ya?"
"Dulu perak yang ditambang di situ," kata Allie. "Tapi sekarang sudah
tidak ada lagi, karena sudah habis ditambang. Namanya Tambang
Jebakan Maut, karena pernah ada seorang wanita masuk ke situ dan
tewas karena jatuh ke dalam sebuah lubang. Orang-orang yang sudah
lama tinggal di Twin Lakes-itu nama kota tempat perkebunan Paman
Harry- mengatakan, arwah wanita itu sampai sekarang masih
menghantui tambang itu. Aku tentu saja tidak mau percaya pada cerita-
cerita macam begitu. Tapi kalau setan, memang ada di sana. Dalam
wujud manusia! Dialah yang membeli tambang serta tanah di sekitarnya
dari pamanku."
Kemarahan menyebabkan wajah Allie nampak merah.
"Orang itu hendak berbuat sesuatu," katanya. "Ada sesuatu yang
disembunyikannya. Soalnya, ia dilahirkan di kota itu."
"Itu merupakan kejahatan?" tanya Bob dengan heran.
"Bukan begitu. Tapi seseorang yang dilahirkan di sebuah kota lalu pergi
dari situ sewaktu masih sangat kecil, dan sekian tahun kemudian kembali
lagi sebagai jutawan yang gembar-gembor tentang betapa bahagia
perasaannya karena pulang ke kota asal-orang seperti itu menimbulkan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
rasa aneh dalam hatiku. Padahal ramahnya-wah, ular berbisa pun masih
lebih ramah daripada dia! Lalu, tambang yang semula sudah ditutup,
dibukanya kembali. Jalan masuk yang ditutup dengan terali besi dibuka
kembali, tapi kemudian dijaga seekor anjing galak yang sengaja dibelinya
untuk keperluan itu. Ada apa dalam tambang yang sudah tidak
menghasilkan lagi, sehingga perlu dijaga anjing galak? Orang itu
berkeliaran di sana, dengan celana jeans yang masih baru. Ia bahkan
memakai helm pengaman, seperti yang biasa dipakai pekerja di tempat
pembangunan. Tapi dandanannya tidak cocok dengan penampilannya.
Bayangkan, kukunya saja selalu dipotong rapi!"
Allie berhenti sebentar. Karena Jupe dan kedua temannya tidak
mengatakan apa-apa, ia kemudian meneruskan ceritanya.
"Tidak seorang pun diizinkannya mendekati tambang itu. Aku merasa
curiga bahwa Paman Harry hendak ditipunya mentah-mentah. Dan itulah
yang akan kuselidiki sekarang!"
"Selamat menyelidiki, kalau begitu," kata Pete menanggapi.
Saat itu terdengar suara samar seorang laki-laki memanggil-manggil
Allie. Bob mengintip ke teropong -seperti di kapal selam -yang
dipasangkan anak-anak ke atap karavan untuk bisa melihat ke luar tanpa
ketahuan. Melalui periskop itu ia mengintip ke luar, ke balik tumpukan
barang bekas yang menutupi karavan.
"Dekat gerbang utama ada seorang laki-laki berambut putih, dengan
kumis besar melintang. Ia sedang berbicara dengan Bibi Mathilda," kata
Bob melaporkan,
"Itu Paman Harry." Allie cepat-cepat turun dari meja tempatnya duduk
selama itu. "Tadi kukatakan padanya bahwa aku akan kemari. Mau kalian
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
berkenalan dengan dia? Orangnya baik-dia itu kerabatku yang paling
kusukai."
Dengan cepat Allie menuju ke lembar papan yang bisa digeser, lalu
melangkah ke luar lewat situ. Sambil mengikutinya, anak-anak yang lain
menahan cengiran yang menyebabkan tepi bibir mereka bergerak-gerak.
Mereka merasa menang, karena lembar papan itu bukan satu-satunya
jalan rahasia untuk masuk ke kantor mereka. Setidak-tidaknya Allie,
gadis badung itu, belum mengetahui jalan yang paling penting, yaitu
tingkap yang terdapat di lantai kantor.
Keempat remaja itu berjalan 'menembus' tumpukan barang bekas yang
membukit, menuju ke gerbang depan.
"Nah, itu mereka!" kata Bibi Mathilda mengomentari, ketika melihat
Trio Detektif muncul. Ditatapnya ketiga remaja itu. "Dari semula aku
sudah menyangka, kalian pasti ada di sekitar sini. Halo, Allie! Apa
kabar?" •
"Baik-baik saja, Mrs. Jones," kata Allie dengan sopan sekali.
"Perkenalkan, Paman Harry-ini Jupiter Jones, Bob Andrews, dan Pete
Crenshaw."
"Hai," ujar Harrison Osborne sambil menyalami Jupe dan
menganggukkan kepala ke arah Bob dan Pete. "Jadi kalian bertiga inilah
rupanya Trio Detektif. Allie sudah bercerita tentang kalian."
"Tapi jangan dikira aku memuji-muji," kata Allie sambil mencibir.
Ketiga remaja itu tidak memperdulikannya. Jupe merogoh kantungnya,
lalu menyodorkan selembar kartu nama berukuran besar pada Harrison
Osborne.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Jika Anda kapan-kapan memerlukan kami, Sir..."
Mr. Osborne membaca kartu itu:
TRIO DETEKTIF
"Kami Menyelidiki Apa Saja"
? ? ?
Penyelidik Satu.......... Jupiter Jones
Penyelidik Dua .......... Pete Crenshaw
Catatan dan Riset ....... Bob Andrews
"Apa arti ketiga tanda tanya itu?" tanya Paman Harry sambil
mengembalikan kartu itu pada Jupiter.
"Tanda tanya, di mana-mana merupakan lambang hal-hal yang tidak
diketahui," jawab Jupe. "Ketiga tanda tanya pada kartu nama kami ini
merupakan lambang Trio Detektif, karena kami mengkhususkan diri
menyelidiki segala teka-teki, misteri, atau kasus-kasus membingungkan
yang disodorkan pada kami"
"Kurasa di Twin Lakes kecil sekali kemungkinannya aku akan memerlukan
tenaga detektif," kata Mr. Osborne sambit tertawa kecil. "Tapi..." tiba-
tiba ia merenung, lalu meneruskan, "tapi tenaga tiga orang remaja yang
kuat-kuat seperti kalian ini, bisa kupakai di perkebunanku. Dan Allie
memerlukan kawan yang kurang lebih sebaya dengan dia.... Ngomong-
ngomong, kalian ini sudah pernah memangkas tanaman, kan?"
"Memangkas?" ulang Bob. "Tentu saja pernah."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Bagus," kata Paman Harry, "Pohon-pohon pinus perlu dipangkas secara
teratur,..Kalau tidak, bentuknya nanti tidak cocok jika diambil untuk
dijual sebagai pohon Natal. Aku mengalami kesulitan dalam memperoleh
tenaga pembantu di Twin Lakes. Kenapa kalian bertiga tidak ikut saja
dengan aku dan Allie besok pagi, lalu tinggal selama beberapa minggu di
perkebunanku?"
Ia menoleh pada Bibi Mathilda.
"Saya ingin mengundang mereka selama beberapa waktu, jika Anda
kebetulan tidak memerlukan mereka. Di rumah banyak tempat, dan saya
akan membayar mereka dengan sistem jam kerja, sama dengan tenaga
setempat."
Bibi Mathilda agak ragu-ragu.
"Bagaimana, ya?" katanya. "Sebenarnya minggu ini saya bermaksud
menyingkirkan tumpukan yang di pojok sana itu, karena cuma makan
tempat saja."
Melihat tumpukan yang dituding Bibi Mathilda, Jupe dan kedua rekannya
kaget. Ternyata Bibi Mathilda berniat menyingkirkan tumpukan barang
bekas yang menutupi karavan mereka! Jupiter cepat-cepat mencari akal.
Tanpa bantuan anak-anak, niat itu takkan mungkin terlaksana.
"Wah, sebenarnya aku kepingin sekali ikut Allie dan pamannya, Bibi
Mathilda," katanya. "Itu akan merupakan pengalaman baru bagiku."
"Dan pengalaman baru, pasti ada gunanya bagimu!" kata Allie sambil
tertawa. "Di samping itu, mungkin saja di Twin Lakes nanti kau akan
menjumpai misteri. Asyik, kan, jika itu terjadi?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Saat itu barulah Jupiter sadar bahwa Allie dengan halus telah berhasil
mendorong pamannya agar mengundang mereka bertiga. Gadis badung
itu berhasil dengan siasatnya, sehingga Trio Detektif mau tidak mau
harus membantunya menangani kasus yang hendak ditelitinya.
"Ya, memang asyik," kata Pete. "Kurasa orang tuaku akan mau memberi
izin."
"Sedang aku, aku tahu pasti bisa minta cuti dari pekerjaan sambilanku
di perpustakaan," kata Bob menimpali dengan bersemangat. "Saat-saat
ini di sana sedang sepi."
"Baiklah, kalau begitu," kata Bibi Mathilda mengalah.
Harrison Osborne menyalaminya.
"Saya berjanji, anak-anak ini takkan saya suruh bekerja terlalu keras,"
katanya.
"Tentang itu, saya tidak khawatir," balas Bibi Mathilda. "Itu takkan
mungkin terjadi! Selalu ada-ada saja alasan mereka, agar dibebaskan
dari tugas bekerja!"
Bab 2 SAMBUTAN 'MERIAH'
"NAH, itulah kotanya," kata Harrison Osborne. "Twin Lakes!"
Ia memperlambat jalan mobil besar ber-AC yang telah membawa
mereka melintasi daerah gurun Arizona yang gersang, lalu mendaki
bukit-bukit di sudut barat daya New Mexico. Jupiter dan kedua
temannya yang duduk di bagian belakang mobil model station wagon itu
memandang ke depan, mengikuti alur jalan tanah yang licin karena
disirami minyak. Mereka melihat sebuah lembah yang hijau, diapit
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
lereng dua jajaran pegunungan yang ditumbuhi pepohonan. Sejumlah
jalan berdebu dengan rumah-rumah kecil dari kayu berujung pada jalan
besar yang saat itu sedang dituju. Beberapa bangunan menghadap ke
jalan besar itu: sebuah pasar, sebuah drugstore - semacam toko obat
.yang juga menjual es krim dan berbagai barang kecil keperluan sehari-
hari - lalu sebuah kantor surat kabar, dan sebuah toko kecil yang
menjual peralatan dari logam. Toko itu kelihatan tidak dirawat.
Selanjutnya, di tengah-tengah kota ada gedung pengadilan yang terbuat
dari batu bata yang nampak pudar karena termakan cuaca. Dibandingkan
dengan bangunan lain-lainnya gedung itu nampak mengesankan, karena
bertingkat dua. Setelah pompa bensin, terdapat bangunan tempat
jawatan pemadam kebakaran kota Twin Lakes.
Tiba-tiba Pete berteriak
"Kebakaran!" serunya, sambil menuding ke suatu tempat di belakang
kota. Di sana nampak asap mengepul ke langit yang cerah siang itu.
"Jangan panik," kata Allie, yang duduk di depan, di samping pamannya.
"Itu cuma asap yang keluar dari tungku di tempat penggergajian kayu."
"Dulu, pertambangan merupakan bisnis penting di sini," kata Paman
Harry. "Sekarang, setelah tambang-tambang tidak beroperasi lagi,
usaha penggergajian kayulah yang membuat kota ini bisa bertahan
terus. Hanya bisnis kayu sajalah satu-satunya usaha yang masih ada.
Empat puluh lima tahun yang silam, Twin Lakes merupakan kota yang
sangat ramai. Tapi sekarang, tidak lagi."
"Jika hendak mencari untung dengan jalan menipu, pasti bukan kota ini
yang akan kupilih untuk tempat beraksi," kata Pete.
Harrison Osborne kaget. Perhatiannya teralih sekejap dari jalan yang
sedang dilalui.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Menipu, katamu?" ujarnya. "He, Allie, apa saja yang kauocehkan pada
ketiga anak ini?"
Allie menatap lurus-lurus ke depan.
"Allie?" ulang pamannya, sambil mengerem mobil untuk memberi
kesempatan pada seorang wanita bercelana jeans dan berkemeja kotak-
kotak untuk menyeberang jalan.
"Aku cuma mengatakan bahwa Wesley Thurgood berwatak culas - dan
kenyataannya memang begitu, Paman Harryl"
Paman Harry terdengus geli. Sementara kakinya masih menginjak rem,
ia berpaling memandang Trio Detektif yang duduk di belakang.
"Aku tahu, kalian bertiga ini detektif amatir," katanya, "karenanya
kuperingatkan saja, jangan kalian campuri urusan Wesley Thurgood.
Orang itu tetanggaku, dan aku tidak ingin ribut dengan para tetangga.
Thurgood itu orang baik-baik. Ia menjadi kaya karena bisnis tanah dan
rumah, kemudian kembali ke Twin Lakes karena di kota inilah ia mulai
mengembangkan bisnisnya. Ia lahir di sini - tidak lama sebelum
perusahaan tambang yang dulu ada ditutup. Keluarganya pindah
beberapa waktu setelah itu. Tapi menurut ceritanya padaku, sejak masa
kanak-kanak ia banyak mendengar cerita yang mengasyikkan tentang
kota Twin Lakes semasa jayanya. Tambang Jebakan Maut dibelinya
karena ayahnya dulu pernah bekerja di situ. Menurut perasaanku, itu
tidak bisa dibilang perbuatan yang sangat aneh."
"Kalau begitu, untuk apa tambang itu kemudian dibukanya lagi?" tanya
Allie dengan gaya sok tahu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Itu bukan urusan kita, n kata paman gadis remaja itu. "Yang kuketahui,
tujuannya ialah agar anak-anak jangan berkeliaran di sana sehingga
mungkin akan mengalami kecelakaan. Thurgood itu seratus persen orang
yang bisa dipercaya. Aku sudah melakukan pengecekan mengenai dirinya,
begitu pula bank-ku. Ia benar-benar jutawan."
Paman Harry berpaling lagi pada ketiga remaja yang duduk di belakang,
sambil tersenyum.
"Allie ini, sering belum apa-apa sudah ribut," katanya. "Ia benci pada
Thurgood, karena pernah diseret pulang oleh orang itu ketika ketahuan
hendak memasuki tambang. Thurgood sudah sepantasnya berbuat
begitu. Tambang itu dinamakan Jebakan Maut, karena pernah ada
seorang wanita tewas di dalamnya - tiga tahun yang lalu, ketika sedang
berkeliaran di situ. Persis seperti yang hendak dilakukan Allie."
Pete terbahak mendengar keterangan itu.
"Allie, Allie - tidak kauceritakan bahwa kau diusir oleh Thurgood dari
tanah miliknya!"
"Jangan banyak omong!" Suara Allie bergetar karena marah.
Jupe tertawa geli, membayangkan gadis yang cepat tersinggung itu
digiring ke luar tambang.
"Tidak mau percaya, ya? Orang itu culas wataknya!" seru Allie dengan
sengit.
"Jangan-jangan orang itu cuma ‘nyentrik' saja," kata Jupe. "Orang-
orang kaya, kadang-kadang memang begitu sifatnya." .
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Itu bukan kejahatan," kata Paman Harry. Diangkatnya kakinya yang
menginjak rem, dan kendaraan mereka mulai meluncur lagi. "Jangan
kauganggu lagi orang itu, Allie. Larangan ini juga berlaku bagi kalian
bertiga."
Mobil dibelokkannya dari jalan besar yang berminyak. Kendaraan itu
terguncang-guncang ketika menyeberangi sebuah jembatan kayu yang
terbentang di atas jeram yang membatasi dua buah danau, yang lebih
tepat disebut telaga. Jupe dan kedua temannya menduga bahwa nama
kota Twin Lakes didasarkan pada kedua danau itu.
Jalan di seberang jembatan terbuat dari tanah yang tidak dikeraskan.
Debu mengepul di belakang mobil. Tidak sampai dua kilometer dari
jembatan, di sisi kiri jalan, nampak tanah luas yang ditanami pohon-
pohon pinus yang masih muda. Kemudian ada pintu pagar yang terbuka.
Di seberang jalan terdapat beberapa rumah berukuran kecil. Satu di
antaranya nampak baru dicat lagi. Sedang yang selebihnya kelihatan tak
terurus, seakan-akan tidak dihuni. Paman Harry memperlambat jalan
mobilnya lalu membunyikan tuter, memberi isyarat pada seorang wanita
bertubuh tinggi langsing yang sedang menyirami kebun di sebelah satu-
satunya rumah yang terawat rapi tadi.
"Itu Mrs. Macomber," kata Allie.
Wanita itu melambai sambil tersenyum. Ia memakai celana panjang
berwarna gelap serta kemeja putih. Dadanya dihiasi kalung Indian yang
besar, terbuat dari perak dan batu pirus. Ketika ia memutar tubuh
untuk menutup keran air, anak-anak melihat bahwa gerak-geriknya
masih selincah gadis remaja. Padahal rambutnya yang hitam sudah mulai
memutih di sana-sini. Mereka menaksir bahwa umur wanita itu paling
sedikit sudah enam puluh tahun.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ia kelahiran sini, semasa daerah ini sedang jaya-jayanya," kata Allie.
"Ia menikah dengan pengawas tambang. Ketika tambang itu kemudian
ditutup, mereka pindah dari sini. Setelah suaminya meninggal dunia, ia
bekerja di Phoenix. Ketika tabungannya sudah cukup banyak, ia kembali
lagi kemari, dan di sini dibelinya rumah yang ditinggalinya dulu sewaktu
baru menikah. Rumah-rumah lain-yang tidak terawat itu-juga
kepunyaannya. Tapi tidak dipergunakan untuk apa pun juga."
"Jadi kisahnya tidak begitu berbeda dengan Wesley Thurgood, ya?"
kata Bob.
"Bukan itu persoalannya," bentak Allie. "Mrs. Macomber orang baik."
"Justru itulah persoalannya," kata Paman Harry menyela. "Twin Lakes
menyenangkan untuk dijadikan tempat tinggal, dan cocok sekali untuk
orang pensiunan." Ia menghentikan mobil di depan pintu pagar yang
terbuka, lalu menuding ke depan, ke arah ujung jalan serta lereng
pegunungan terjal yang membatasi sisi barat lembah. Di lereng itu,
sedikit ke sebelah kiri dan hampir setengah kilometer dari tempat
mereka berada, anak-anak melihat sebuah lubang gelap berbentuk
persegi empat, ditopang balok-balok kayu.
"Itu dia, Tambang Jebakan Maut," kata Paman Harry. "Lalu pondok
yang nampak di atas sana, itu tempat tinggal Mr. Thurgood. Bangunan
besar di belakangnya, juga kepunyaannya. Dulu di situ diolah bijih yang
digali dari dalam tambang. Jadi bisa dibilang semacam pabrik
pengolahan hasil tambang."
Sementara anak-anak mengangguk, Paman Harry membelokkan mobil ke
kiri lewat pintu pagar, masuk ke sebuah jalan sempit yang penuh dengan
jalur bekas roda kendaraan. Di sisi kiri-kanan jalan itu berjejer-jejer
pohon pinus. Mobil terangguk-angguk melewati sisi kiri sebuah padang
rumput yang dipagari. Di tengah padang itu kuda kesayangan Allie,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
seekor kuda jenis Appaloosa yang diberi nama Indian Queen, sedang
merumput bersama tiga ekor kuda lain.
Lebih ke belakang lagi, di sebelah kiri jalan itu, nampak sebuah rumah
yang masih baru. Rumah perkebunan itu dibangun di tempat yang agak
lapang, di tengah pepohonan rendah. Dindingnya berwarna merah bata,
sedang pintu-pintu dan kusennya berwarna putih mulus. Di ujung jalan
terdapat sebuah gudang tua yang sudah reyot. Kelihatan jelas bahwa
bangunan itu sudah bertahun-tahun tidak pernah dicat.
Paman Harry menghentikan mobil di depan rumahnya. Ia menguap,
sambil merentangkan tubuh.
"Sampai juga akhirnya," katanya.
Anak-anak buru-buru turun dari mobil. Jupe, Pete dan Bob berdiri
sejenak sambil memandang berkeliling. Sebuah mobil pick-up yang
ringkas dan penuh debu diparkir di depan gudang. Di balik rumah nampak
ujung pekarangan yang dipagari. Di dalamnya ada ayam-ayam yang sibuk
mengais-ngais tanah sambil berkotek-kotek.
Paman Harry meninggalkan tempat duduknya di belakang kemudi.
Gerakannya agak kaku, karena terlalu lama duduk.
"Kalau makan telur, aku maunya yang benar-benar masih baru," katanya,
sambil menunjuk ayam-ayam itu. "Kecuali itu, tenteram rasanya jika saat
bangun pagi terdengar suara ayam berkotek-kotek. Dan aku memang
selalu bangun pagi, karena ayam jantanku rupanya beranggapan bahwa ia
wajib mengawali hari baru dengan kokoknya."
Baru saja Paman Harry mengucapkan kata-kata itu, tiba-tiba terdengar
suara ayam jantan di balik rumah. Tapi unggas itu bukan berkokok-
melainkan berkotek-kotek panik.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Suaranya disusul keributan yang luar biasa di pekarangan tempat ayam-
ayam dikurung: suara berkotek-kotek ribut, berbaur dengan bunyi
gelepar dan kelepak sayap. Keributan bertambah lagi sesaat kemudian,
dengan bunyi letusan senapan yang menggelegar.
Sambil berteriak, Pete menjatuhkan diri ke tanah, sementara kedua
lengannya secara otomatis melindungi kepalanya. Jupe dan Bob cepat-
cepat bersembunyi di belakang mobil.
Suatu sosok besar kehitam-hitaman melesat lari dari belakang tempat
ayam, menuju ke arah Jupe. Dalam keadaan gugup, remaja itu hanya
sempat sekilas melihat deretan gigi putih mengkilat serta mata. yang
berwarna kelam. Detik berikutnya Jupe sudah diterjang sehingga
terjerembab. Makhluk aneh itu tidak berhenti, melainkan terus lari ke
arah bara, masuk ke kebun pinus.
Bab 3 JUTAWAN MISTERIUS
"SELAMAT datang di tempat yang aman tenteram!" kata Allie sambit
tertawa. Sementara itu keadaan siang itu sudah sunyi kembali.
Pete bangkit, tapi tetap duduk di tanah. Matanya terkejap-kejap.
"Apa itu tadi?"
"Ah, cuma anjing penjaga milik Thurgood saja, yang kembali mencoba
memangsa ayam," kata Allie menjelaskan, sementara Jupe berusaha
berdiri. "Anjing sialan itu selalu berusaha masuk ke tempat ayam,
dengan jalan menggali lubang di bawah pagar. Tapi sial baginya, ayam-
ayam selalu ribut begitu ia datang. Dan Magdalena pasti dengan segera
keluar lalu menembak dengan senapan burunya. Jika anjing itu masih
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
juga nekat, kapan-kapan Magdalena mungkin akan bosan menembak ke
atas. Kalau itu terjadi, bisa putus ekornya, disambar peluru."
"Magdalena?" kata Bob. "Siapa dia?"
"Pengurus rumah tanggaku," jawab Paman Harry menjelaskan.
Seorang wanita Mexico bertubuh gemuk dan berambut hitam datang
dari balik rumah. Gaunnya terbuat dari kain katun kasar dengan sulaman
bunga-bunga meriah pada bagian lengan dan leher. Ia menenteng
senapan buru.
"Senor Osborne!" serunya dengan gembira. "Dan Allie! Senang hatiku
melihat kalian sudah kembali. Di sini sepi sekali, selama kalian tidak ada.
"
Harrison Osborne tertawa geli.
"Dan karenanya kau lantas membuat keramaian dengan caramu sendiri,"
katanya.
"Anjing itu pencuri!" tukas wanita itu sambil merengut.
"Sudahlah, jangan marah-marah," kata Paman Harry. "Lama-lama ia pasti
akan jera, jika setiap kali kautembakkan senapanmu itu. Magdalena,
ketiga anak laki-laki ini teman Allie. Nama mereka Jupiter Jones, Bob
Andrews, dan Pete Crenshaw. Mereka akan tinggal di sini, selama
beberapa minggu."
Mata Magdalena yang hitam bersinar-sinar. "Ah, good, good, " serunya
dengan logat Mexico yang kental. "Makin banyak anak muda di sini,
makin senang rasanya. Akan kukeluarkan daging yang paling enak dari
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
lemari pendingin. Kalian pasti lapar, setelah begitu lama dalam
perjalanan."
Wanita itu bergegas masuk ke rumah.
"Moga-moga kalian sungguh-sungguh merasa lapar sekarang," kata
Paman Harry. "Magdalena paling tidak suka melihat orang yang makan
tanpa selera."
"Soal itu, jangan khawatir!" kata Jupe mantap.
Paman Harry mulai menurunkan koper-koper dari mobil, untuk ditaruh di
beranda depan. Jupe dan kedua temannya bergegas membantu. Dalam
beberapa menit, barang-barang sudah dibawa masuk ke rumah, langsung
ke sebuah ruang tidur luas di tingkat dua. Letak ruang tidur itu tepat di
atas ruang keluarga yang juga lapang. Kamar Allie di tingkat bawah,
bersebelahan dengan kamar pamannya. Magdalena mempunyai tempat
tinggal tersendiri yang berukuran kecil, di belakang dapur.
"Kalian pasti ingin mandi-mandi dulu," seru Paman Harry dari bawah
pada ketiga anak laki-laki yang sedang mengeluarkan pakaian mereka
dari dalam koper. "Tapi jangan lama-lama, karena aku ingin mengajak
kalian melihat-lihat tempatku ini sebelum kita makan."
Pete langsung tidak berminat untuk membereskan pakaian ke dalam
lemari.
"Ini bisa kita lakukan nanti-nanti saja," katanya, sambil berjalan menuju
kamar mandi yang terletak di seberang serambi tangga.
Tidak lama kemudian mereka bertiga sudah berada di luar lagi bersama
Allie dan Paman Harry.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Allie berlari-lari mendului, dengan dua bongkah gula batu di tangan.
"Queenie! Sini, Queenie!" serunya memanggil-manggil. Kuda Appaloosa-
nya mendengus, lalu lari menderap menghampiri pagar yang membatasi
padang rumput di tepi jalan masuk. Gadis remaja itu merangkul leher
kudanya. Kuda itu menggerakkan kepalanya ke atas, sambil meringkik
gembira.
"Sulit sekali memisahkan Allie dari kudanya walau hanya untuk beberapa
hari saja," kata Harrison Osborne. "Yuk, ingin kutunjukkan pada kalian
alat yang akan kalian pakai nanti untuk memangkas dahan-dahan pohon
pinus."
"Alat apa itu?" tanya Pete.
"Parang," 'kata Paman Harry, "Itu, yang dipakai para jagoan dalam
kisah-kisah petualangan, guna merambah jalan di dalam rimba." Ia pergi
ke bangunan gudang yang bobrok, lalu membuka pintunya. Dengan segera
tercium bau jerami, yang nampak terkemas rapi dan ditumpukkan di satu
sudut bangunan itu. Selang karet untuk menyiram tanaman digantungkan
dalam keadaan tergulung pada sejumlah pasak yang terpasang di dinding.
Bermacam-macam peralatan, seperti tembilang, gunting besar, sekop,
serta tajak disusun rapi di samping sebuah meja kerja yang
diperlengkapi dengan gerinda. Di dinding sebelah atas meja itu terdapat
sebuah rak. Dan di rak itu ada lima bilah parang besar yang nampaknya
sangat tajam.
"Di rumah, kami selalu memakai gunting besar untuk memangkas
tanaman," kata Pete.
"Memangkas dengan gunting terlalu lambat, karena pohon pinusku ribuan
jumlahnya," kata Paman Harry. "Di samping itu, bekerja dengan parang
bisa rapi."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Diambilnya sebilah parang, lalu menjauh sedikit dari ketiga remaja itu
untuk menunjukkan cara memangkas dengan senjata tajam itu.
"Pohon-pohon pinus tidak dengan sendirinya tumbuh menjadi pohon
Natal yang sempurna bentuknya," ujarnya menjelaskan. "Ketika aku
membeli tempat ini tiga tahun yang lalu, kusangka aku tinggal
menanamkan saja pohon-pohon yang masih kecil, lalu menunggu sampai
semuanya sudah besar. Ternyata urusannya tidak cuma sampai di situ
saja. Pohon-pohon itu perlu diairi, tumbuhan liar harus dibasmi, dan
dahan-dahan perlu dipangkas agar tumbuh rapi. Kita perhatikan
sebatang pohon pinus, dan kita bayangkan bentuk pohon Natal yang
seharusnya - indah, berbentuk kerucut, lebar di bagian bawah lalu makin
ke atas makin langsing. Setelah mengira-ngira arah sebentar, parang
kita tebaskan begini -"
Mata parang berkelebat teriring bunyi berdesau, ketika lengan Paman
Harry melakukan gerakan menebas miring ke bawah. "Semua yang tidak
sesuai dengan gambaran kita tentang bentuk yang indah, kita tebas!
Tapi hati-hati, karena jika salah tebas bisa-bisa kaki kalian sendiri yang
tersambar mata parang. Aku selalu memangkas pada waktu musim panas.
Lalu sewaktu pohon-pohon ku sudah siap untuk dipanen bulan November
sementara itu sudah tumbuh ranting-ranting baru yang menutupi bekas-
bekas tebasan, dan pohon sudah rimbun kembali. Bagaimana - sudah
mengerti?"
"Beres," kata Pete.
Dengan hati-hati Paman Harry mengembalikan parang ke tempatnya.
Setelah itu ia menunjuk ke arah sebuah mobil tua yang berdebu, di
bagian belakang bangunan itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kapan-kapan aku akan membangun gudang baru, " katanya, "dan selain
itu, aku juga perlu berbuat sesuatu dengan mobil itu."
Jupe menghampiri mobil yang memakai ban mati itu, lalu memandang ke
dalam lewat jendela yang kacanya terbuka separuh. Dilihatnya tempat
duduk di dalam kendaraan itu dilapisi dengan kulit berwarna hitam yang
sudah retak-retak. Sedang lantainya terbuat dari kayu tanpa pelapis.
"Ford model T, ya?" katanya.
"Betul," jawab Paman Harry. "Aku mendapatnya sebagai semacam
hadiah, ketika membeli tempat ini. Waktu itu tempatnya sudah di situ,
setengah tertimbun jerami. Aku masih sempat menyingkirkan jeraminya,
tapi sesudah itu terpaksa membiarkannya begitu saja, karena terlalu
sibuk dengan berbagai urusan. Tapi jika nanti sudah sempat, aku akan
memugarnya. Mobil model T sekarang ini dicari-cari para penggemar
mobil kuno."
Allie muncul di ambang pintu.
"Wesley Thurgood datang," katanya memberi tahu.
"Oke, Allie. Kau jangan macam-macam nanti ya," kata pamannya
mengingatkan. '
Allie diam saja. Anak-anak yang lain mendengar langkah orang datang di
luar, disusul suara seseorang.
"Mr. Osborne?" seru orang itu.
"Aku di sini," balas Paman Harry.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Seorang pria berumur empat puluhan, berbadan kurus, dan berambut
pirang bergelombang masuk ke dalam gudang. Ia mengenakan celana
jeans yang kaku karena masih sangat baru. Sepatu larsnya kemilau,
sedikit pun belum nampak bagian yang lecet. Kemeja koboinya kelihatan
seperti baru siang itu dikeluarkan dari dos pengemas. Jupiter
memperhatikan orang itu bersalaman dengan Paman Harry, lalu
mendengarkan kata-katanya yang meminta maaf atas perbuatan lancang
anjing penjaganya. Kesan yang didapat Jupiter ialah, bahwa paling tidak
satu tuduhan Allie terhadap Wesley Thurgood memang beralasan.
Orang itu memang menimbulkan kesan seperti seseorang yang sedang
bersandiwara. Seperti aktor yang berdandan khusus untuk suatu
peranan tertentu. Tapi apabila dipikir lebih lanjut, apa lagi yang cocok
dipakai di lingkungan seperti Twin Lakes, kalau bukan celana jeans,
sepatu Lars dan kemeja koboi? Dan jika Wesley Thurgood tidak
memiliki jeans yang sudah usang, kan sudah sewajarnya jika ia membeli
yang baru?
"Anjing itu sudah kurantai," kata Thurgood. "Ia takkan datang
mengganggu Anda lagi."
"Sebetulnya tidak apa-apa," kata Paman Harry, "selama ia tidak
menyambar ayam! Dan kurasa itu takkan bisa dilakukannya, selama
Magdalena masih ada."
Setelah itu Paman Harry memperkenalkannya pada Jupe dan kedua
rekannya, Allie bersikap, seolah-olah Wesley Thurgood tidak ada di
situ.
Pria itu melirik ke arah gadis remaja itu. Untuk sesaat sinar matanya
yang biru cerah berubah, nampak tajam menusuk. Tapi hanya sesaat
saja, setelah itu ia berbuat seolah-olah tidak melihat Allie.
Perhatiannya terarah pada mobil antik.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Wah, mobil itu barang yang cukup langka," katanya
"Aku baru saja mengatakan pada anak-anak ini, kapan-kapan aku akan
memugarnya," kata Paman Harry.
Wesley Thurgood menghampiri kendaraan kuno itu, lalu menyentuhnya.
Tiba-tiba Pete tersentak seperti teringat pada sesuatu.
"Wesley Thurgood!" katanya. "Dari tadi aku merasa sudah pernah
mendengar nama itu!"
"Bagaimana?" kata Thurgood.
"Ayah saya bekerja sebagai spesialis efek khusus, untuk film," kata
Pete menjelaskan. "Beberapa waktu yang lalu, sewaktu kami di rumah
sedang makan malam, ia menyebut nama Anda, Mr. Thurgood. Kata Ayah,
bagian properti di studionya memerlukan sebuah Reo kuno untuk salah
satu film yang sedang mereka buat, dan mobil itu kemudian mereka
peroleh dari Anda. Anda penggemar mobil-mobil kuno."
"O ya? Ya, ya, itu memang benar," kata Thurgood.
"Ayah juga bercerita tentang koleksi mobil kuno Anda," sambung Pete.
"Katanya, Anda mempunyai bengkel khusus di mana mobil-mobil itu
disimpan, lengkap dengan seorang montir yang kerjanya tidak lain
daripada mengurus mobil-mobil itu, supaya selalu berada dalam keadaan
mulus."
"Ya, memang," kata Thurgood. "Kenapa tidak? Mobil-mobil seperti itu,
sekarang mana yang masih dibuat?"
"Kalau tidak salah, mobil Silver Cloud milik Anda kan yang dipakai dalam
film The Fortune Hunters?" tanya Pete.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Silver Cloud? Ya, memang. Aku memang pernah meminjamkannya pada
salah satu studio film... beberapa waktu yang lalu."
"Silver Cloud?" ujar Paman Harry dengan nada kagum. "Wah,
dibandingkan dengan itu, model T-ku ini sama sekali tak berarti."
"Aku mulainya juga kecil-kecilan," kata Thurgood. "Tapi nanti jika sudah
ketagihan, ada kemungkinan Anda tahu-tahu sudah mulai mencari-cari
mobil kuno yang lain. Gudang ini perlu diperbesar. "
"Maksud Anda, aku perlu membangun gudang yang baru," kata Paman
Harry. Kedua pria itu kemudian keluar, sementara Paman Harry asyik
menceritakan berbagai hal yang hendak dilakukannya dengan
perkebunannya.
"Bagaimana," kata Allie, ketika kedua pria itu sudah tidak kelihatan
lagi, "pernahkah kalian melihat orang seculas dia?"
"Pakaiannya memang masih baru," kata Pete. "Tapi apakah itu dilarang?
Nama Wesley Thurgood tidak berarti apa-apa bagiku, sampai ia
menunjukkan minatnya pada model T ini. Ayahku banyak bercerita
tentang dia serta koleksi mobil kunonya. Uangnya banyak sekali.
Hidupnya mirip pertapa - tinggalnya di sebuah gedung besar di
Mandelville Canyon, yang dikelilingi tembok kokoh setinggi tiga meter,"
Jupiter mendeham.
"Tapi bukan dia yang meminjamkan mobil Silver Cloud yang dipakai
dalam film The Fortune Hunters," kata Jupiter dengan gayanya yang
agak sok, seperti biasanya jika menyampaikan informasi. "Dalam majalah
Film Fun ada artikel tentang mobil itu. Pemiliknya bukan Thurgood,
melainkan Jonathan Carrington, seorang pemilik modal. Lalu, film The
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Fortune Hunters juga bukan baru dibuat belakangan ini, melainkan
sudah beberapa tahun beredar."
Tidak ada yang membantah keterangan Jupiter, yang selalu
membanggakan pengetahuannya tentang film dan teater. Tapi Allie
berseru puas.
"Nah, apa kataku? Dia bohong! Orangnya memang culas!"
Jupiter tersenyum.
"Belum tentu harus begitu, Allie. Kau lagi-lagi terlalu cepat menarik
kesimpulan. Wesley Thurgood itu orang yang kaya-raya, dan jika mobil
antiknya segudang dan dirawat khusus oleh seorang montir yang
dipekerjakan untuk melakukan tugas itu, maka masuk akal jika ia tidak
begitu tahu tentang soal-soal sepele. Bisa saja ia memang tidak ingat
pernah-tidaknya meminjamkan sebuah mobil tertentu pada suatu
perusahaan film, pada suatu waktu tertentu. Kurasa urusan seperti itu
pasti ditangani salah seorang pegawainya, lalu montirnya yang
mengantarkan mobil itu ke studio."
"Hah!" tukas Allie, karena rupanya ia tidak tahu lagi apa yang masih bisa
dikatakannya.
Suasana di dalam gudang menjadi agak kaku. Untung tak lama kemudian
terdengar suara Magdalena memanggil-manggil mereka, menyuruh
makan.
Bab 4 TEMBAKAN DALAM GELAP
"TAMBAH lagi kue arbeinya, ya?" kata Magdalena menawarkan dari
tempatnya di ujung meja panjang dalam dapur yang luas itu. Saat itu
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jupe baru saja menyuapkan remah-remah terakhir dari hidangan
penutup itu.
"Wah, terima kasih," kata Jupe sambil menggeleng. "Kuenya enak sekali,
tapi aku sedang berusaha menurunkan berat badan."
Kening Magdalena berkerut.
"Anak muda zaman sekarang ini payah - selalu saja takut menjadi gemuk.
Lihat saja Allie! Makannya seperti burung, sehingga kurus seperti
ranting. Musim panas sekarang ini aku hendak membuatnya montok,
seperti burung dara."
"Anda sudah ketinggalan zaman, Magdalena," kata Allie. "Menurut
Ikatan Dokter Amerika, kurus itu justru yang bagus. Itu perlu dicamkan
Baby Fatso ini," katanya sambil menganggukkan kepala ke arah Jupiter.
Wajah remaja bertubuh gempal itu langsung merah. Ia paling tidak suka
diingatkan pada masa kecilnya, sewaktu ia masih main film. Waktu itu ia
memang benar-benar gemuk. Julukannya Baby Fatso.
"Aku tidak pernah lupa diet," kata Jupe.
"Jika kau tidak sedang makan, maksudmu," kata Allie sambil berdiri, lalu
pergi membawa perabot makannya ke tempat cuci piring.
"Kau benar-benar brengsek sebagai nyonya rumah, Allie," ujar paman
gadis remaja itu. "Coba kau masih lebih kecil, pasti sudah kupukul
pantatmu."
Allie tidak menjawab. Ia menyabun piring-piringnya, yang kemudian
dimasukkannya ke dalam air pembilas.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Magdalena berdiri, hendak meninggalkan meja makan."
"Sana, mengobrol dengan kawan-kawamu," katanya pada Allie. "Biar aku
yang mencucinya."
"Kami juga bisa membantu, Magdalena," kata Bob menawarkan diri. .
"Jangan, jangan! Aku tidak suka jika di dapurku banyak orang. Kecuali
itu kan ada air pembilas. Air itu yang membersihkan."
Paman Harry, Allie, dan ketiga anak lainnya pergi ke ruang duduk. Di situ
Paman H.arry langsung tertidur di depan pesawat TV. Tidak lama
kemudian Jupe, Bob, dan Pete mulai menguap.
"Dasar pengantuk!" ejek Allie. "Padahal pukul sembilan saja belum!"'
"Kami tadi pagi pukul lima sudah bangun," kata Bob.
"Aku juga," tukas Allie. "He-bagaimana jika kuambil papan catur, lalu..."
"Terima kasih, tapi tidak sajalah," kata Jupe memotong. "Menurut
pengukur waktuku yang resmi, yang ada di dalam kepalaku, sekarang ini
pukul setengah sebelas. Aku mau tidur."
"Aku juga." Pete melangkah ke tangga.
"Perusak suasana!" ejek Allie.
"Anak itu kadang-kadang menyebalkan," keluh Pete, ketika ia bersama
kedua temannya sudah hendak masuk ke tempat tidur di tingkat atas.
"Seakan-akan tidak kenal yang namanya capek."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jupe merebahkan diri di tempat tidur, lalu mengalasi kepala dengan
kedua tangannya. "Tentang itu, aku tidak begitu yakin," katanya.
"Coba dengar!"
Bob dan Pete memasang telinga. Suara samar dari pesawat TV yang
selama itu terdengar, tiba-tiba lenyap. Rupanya ada yang mematikan.
Sesaat kemudian terdengar suara Paman Harry, bernada mengantuk.
Selanjutnya ada bunyi pintu ditutup serta air mengucur. Lalu ada pintu
lain yang ditutup pula,
"Allie juga pergi tidur," kata Jupe.
Ia memiringkan tubuh, lalu memadamkan lampu yang terdapat di atas
meja kecil di sebelah tempat tidur. Ruangan gelap, karena hanya
diterangi sinar bulan yang masuk lewat jendela-jendela yang terbuka.
Cahayanya di lantai berbentuk persegi empat yang pudar.
Jupiter memejamkan mata. Detik berikutnya ia sudah terlelap. Tidurnya
nyenyak, sedikit pun tak bergerak. Tiba-tiba ia tergugah oleh bunyi
sesuatu yang datang dari luar. Bunyi derum samar yang menggema,
bergulung-gulung, dan akhirnya lenyap lagi.
Jupe langsung siaga. Ia duduk dengan cepat sambil memusatkan
perhatian, menunggu kalau-kalau bunyi itu terulang.
Pete mengerang di tempat tidurnya.
"Magdalena," katanya dengan suara tidak jelas. "Menembak anjing itu
lagi."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Bukan." Jupe meninggalkan tempat tidurnya, pergi ke jendela.
"Bunyinya memang seperti tembakan, tapi tadi itu bukan Magdalena.
Terlalu jauh."
Jupiter memandang ke luar, ke arah kebun Pinus yang terbentang luas
diterangi sinar bulan. Di sisi kanan nampak rumah Mrs. Macomber, serta
rumah-rumah kosong tak berpenghuni milik wanita itu. Pada arah lurus
ke depan nampak jelas tanah milik Wesley Thurgood di lereng yang
menanjak. Sebuah truk kecil berbentuk kotak diparkir dekat tempat
masuk ke dalam tambang:
Bayangan sesuatu kelihatan bergerak-gerak di samping pondok yang
dihuni Thurgood. Anjing penjaganya mondar-mandir dengan gelisah di
ujung rantai pengikatnya. Binatang itu mendongak, lalu melolong.
Ada lampu dinyalakan di rumah kecil di seberang jalan, di depan pintu
pagar tanah milik Paman Harry. Pintu depan rumah itu terbuka, dan
Jupe melihat Mrs. Macomber keluar, dengan mengenakan kimono.
Wanita itu berdiri di beranda rumahnya, sambil memandang ke arah
rumah Thurgood yang letaknya di tempat yang lebih tinggi.
Terdengar suara orang berbicara, di ruang duduk di tingkat bawah.
Paman Harry rupanya juga bangun, begitu pula Magdalena.
"Bukan saya," Anak-anak yang masih tetap berada di tingkat atas
mendengar suara Magdalena mengucapkan kata-kata itu. "Bukan saya
yang menembakkan senapan."
Langkah kaki tak beralas terdengar bergegas menaiki tangga, disusul
bunyi pintu kamar tidur digedor-gedor.
"He, kalian juga mendengar itu tadi?" Ternyata Allie yang datang,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jupe dan kedua temannya keluar dari kamar tidur mereka, menuju
serambi tangga sebelah atas. Allie berlutut di belakang jendela yang
ada di situ, sambil menopangkan siku ke ambangnya. "Tadi itu
Thurgood!" bisik gadis remaja itu. "Aku yakin, bunyi tembakan itu
datang dari tempat tinggal Thurgood. Lalu itu -lihatlah!"
Pete menghampiri jendela tempat Allie masih berlutut.
"Ada apa?" katanya dengan nada bertanya.
Allie menuding ke seberang jalan, ke arah rumah Mrs. Macomber.
Wanita yang selama itu berdiri di beranda kini membalikkan tubuh,
masuk lagi ke rumah lalu menutup pintu.
"Bunyi tadi membangunkan Mrs. Macomber," kata Allie menjelaskan
maksudnya. "Anjing penjaga yang di sana juga terbangun karenanya. Ia
menggonggong. Dan kita pun ikut terbangun.
Tapi Thurgood tidak! Atau setidak-tidaknya, ia tidak lantas menyalakan
lampu lalu pergi ke luar untuk menyuruh anjingnya diam. Aku berani
bertaruh, pasti dia tadi yang menembak!"
"Allie!" Harrison Osborne berseru dari bawah. "Apa yang kaulakukan di
situ?"
"Cuma memandang apa yang bisa kulihat," balas Allie berseru pula. Ia
berdiri, lalu pergi ke ujung atas tangga. "Paman Harry, aku yakin bahwa
yang menembak tadi pasti Wesley Thurgood. "
"Aduh, Allie," keluh paman gadis itu dengan suara lesu, "lama-lama kau
bisa sinting sendiri karena ketidaksenanganmu pada Thurgood. Mungkin
saja yang menembak itu orang lain, yang sedang berburu kelinci, atau
coyote."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Orang lain itu siapa?" tanya Allie menukas. "Dari sini aku bisa melihat
dengan leluasa sampai ke bukit-bukit. Aku tidak melihat siapa-siapa di
luar. Kecuali itu, jika memang ada coyote berkeliaran, masakan tidak
mencoba menyambar ayam kita?"
"Tidak, jika sebelumnya sudah ada yang menembaknya," kata Paman
Harry. "Kau turun saja lagi sekarang lalu masuk ke tempat tidur. Biarkan
anak-anak itu tidur."
Sambil mengumpat pelan Allie berdiri. Ia sudah mulai menuruni tangga,
ketika tiba-tiba Jupe memanggilnya kembali ke jendela.
Ternyata sementara itu Thurgood muncul di tempat terbuka yang
terdapat dekat pondoknya. Ia mengepit senapan buru. Anak-anak
melihat orang itu memandang ke arah perbukitan di seberang jalan yang
melintas di depan tempat tinggalnya.
Kemudian Thurgood mengangkat senapannya, membidik sebentar, lalu
menembak.
Bunyi tembakan sekali lagi memecah kesunyian malam. Sekali lagi anjing
penjaga melolong. Thurgood menghampiri binatang itu, lalu menepuk-
nepuk kepalanya. Anjing itu diam, dan Thurgood masuk ke dalam
pondoknya.
"Tentang satu hal kau benar, Allie," kata Pete. "Ternyata tadi itu
memang Thurgood."
"Dan kelihatannya pamanmu juga benar tentang hal yang lain," kata Bob
menambahkan. "Rupanya yang ditembak memang coyote."
Allie mendengus dengan kesal, lalu bergegas menuruni tangga
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Allie rupanya benar-benar tidak suka pada Thurgood," kata Bob sambil
berjalan dengan gontai kembali ke kamar tidur. "Tidak peduli apa yang
dilakukan orang itu, Allie pasti akan langsung curiga."
Jupiter naik kembali ke tempat tidur.
"Jika aku punya tambang, rasanya mendingan Allie Jamison kuajak saja
melihat-lihat di dalamnya, supaya ia bisa melampiaskan rasa ingin
tahunya," katanya. "Itu lebih gampang, daripada dimusuhi olehnya."
Bob dan Pete merebahkan diri ke tempat tidur masing-masing. Dan
beberapa menit kemudian, Jupe menarik kesimpulan bahwa keduanya
pasti sudah tidur nyenyak, kalau ditilik dari bunyi napas mereka yang
teratur. Jupiter berbaring dengan mata nyalang dalam ruangan yang
gelap. Didengarkannya desau angin malam menggoyangkan pohon-pohon
pinus.
Tiba-tiba Jupe duduk dengan cepat.
'"Di manakah Thurgood ketika pertama kali menembak?" katanya
dengan lantang.
Pete menggumam dalam tidurnya sambit membalikkan badan.
"A... apa?" kata Bob tergagap.
"Di manakah Thurgood sewaktu ia pertama kali menembak?"
"Tembakan yang pertama?" kata Pete, yang sementara itu juga
terbangun. "Di dalam rumah mestinya."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Lalu kau melihat dia keluar?" tanya Jupe. "Kau melihatnya pergi ke
pekarangan, sebelum melepaskan tembakan yang kedua kalinya?"
"Rasanya tidak, karena saat itu aku sedang memandang ke arah Allie."
"Aku juga," kata Jupe. "Bob, kau melihat dari mana Thurgood muncul
sebelum ia sekali lagi menembak?"
"Tidak, aku tidak melihatnya," kata Bob.
"Kalau begitu, ia bisa saja muncul dari tempat yang mana saja," kata
Jupiter menarik kesimpulan. "Kurasa sebelum itu ia tidak berada di
dalam rumahnya. Bunyi tembakan pertama kedengarannya sangat samar,
sehingga aku bahkan tidak yakin apakah itu memang bunyi tembakan.
Sedang yang kedua lebih jelas, dan kedengarannya lebih dekat. Kurasa
Thurgood berada di dalam tambang ketika melepaskan tembakan yang
pertama."
"Kalau memang begitu, lantas kenapa?" tanya Pete.
"Mungkin tidak apa-apa," kata Jupe, "cuma kurasa tadi sama sekali tidak
ada coyote. Kalau ada, anjing penjaganya pasti sudah ribut
menggonggong, dan suaranya itu kita dengar. Sedang binatang itu baru
bersuara setelah ada tembakan. Bagaimana jika Thurgood tadi
menembak sesuatu di dalam tambang, lalu kemudian baru mengetahui
ketika keluar dari situ bahwa bunyi tembakannya menyebabkan para
tetangga terbangun? Jika ia tidak ingin orang lain tahu bahwa ia
menembak di dalam tambang -apakah yang akan dilakukannya?"
Pete dan Bob tidak menjawab.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tidakkah ia lantas menembak sekali lagi, sambil berdiri di tempat
terbuka?" tanya Jupe. "Tidakkah ia lantas berbuat seolah-olah sedang
menembak coyote yang berkeliaran di dekat rumahnya?"
"Kau rupanya sudah ketularan Allie," kata Bob.
"Mungkin," kata Jupe mengaku, "tapi mungkin juga memang ada sesuatu
yang aneh pada diri Mr. Thurgood. Mungkin saja Allie benar-benar
menemukan suatu kasus!"
Bab 5 TAMBANG TERLARANG
KETIKA Jupe bangun keesokan paginya dan melihat sinar matahari yang
cerah di luar, kecurigaan malam sebelumnya terasa konyol. Setelah
berpakaian ia pergi ke dapur di tingkat bawah, di mana Pete dan Bob
sudah mendahului sarapan pagi.
Paman Harry duduk di kepala meja, sementara Magdalena sibuk di depan
kompor, menuangkan adonan kue dadar ke wajan ceper.
Pete melambai sekilas, memberi salam.
"Allie sudah pergi berkuda, dan kami baru saja hendak ke atas untuk
membangunkan kamu," katanya pada Jupe. "Hari ini kita akan mulai
beraksi dengan parang."
"Ada juga selingan, sekali-sekali," kata Jupe mengomentari.
"Selingan apa?" tanya Paman Harry.
"Dari mengusung-usung barang bekas, di The Jones Salvage Yard," kata
Jupiter.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Moga-moga kalian menyukainya." Paman Harry tersenyum. "Aku sendiri
senang mengerjakannya. Kreatif rasanya, jika membayangkan sedang
membentuk pohon yang akan menjadi pohon Natal. Tapi pada hari
pertama ini, kalian jangan terlalu memaksakan diri bekerja. Sekitar satu
jam saja sudah cukup, lalu beristirahat."
Selesai sarapan, Paman Harry mengambilkan tiga bilah parang dari
persediaannya yang digantungkan di atas meja kerja di gudang. Setelah
itu diajaknya ketiga remaja itu ke bagian kebun yang terletak antara
rumah dan jalan di depan, lalu ditunjukkannya cara memangkas pohon
pinus untuk dijadikan pohon Natal. Dengan gesit diayunkannya parang
dengan gerakan miring, memotong dahan-dahan yang tidak rapi
tumbuhnya.
"Tapi jangan terlalu dekat ke batangnya,"katanya mengingatkan. "Dan
jangan ayunkan parang terlalu dekat ke tubuh. Gerakan kalian harus
selalu miring ke samping. Aku tidak ingin terjadi kecelakaan."
Kemudian Jupe, Bob, dan Pete mencoba memangkas, dengan diawasi
Paman Harry. Setelah merasa yakin bahwa ketiga remaja itu benar-
benar mampu, Paman Harry membiarkan mereka bekerja sendiri. Ia
masuk lagi ke rumah, dan beberapa menit kemudian pergi dengan
mobilnya, bersama Magdalena.
Anak-anak bekerja tanpa bicara, sampai terdengar derap kaki kuda
Appaloosa milik Allie di kebun pinus yang terbentang antara jalan masuk
dan tanah milik Wesley Thurgood. Mereka menoleh ke arah bunyi itu,
memperhatikan Allie yang mengarahkan kudanya masuk ke tempat
merumput. Ia menurunkan pelana dari kuda itu, kemudian mengeringkan
keringatnya dengan segenggam jerami. Setelah itu Allie masuk ke
rumah.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Tidak lama kemudian anak-anak mendengar bunyi mesin mobil
dihidupkan. Mereka menoleh ke arah gudang.
"Astaga!" seru Pete. "Apa lagi yang akan terjadi sekarang?"
Ternyata Allie naik ke kabin mobil pick-up pamannya, dan duduk di
belakang kemudi. Terdengar bunyi persneling dimasukkan dengan kasar.
Sesaat kemudian kendaraan pengangkut itu sudah bergerak terhuyung-
huyung ke arah luar.
"Kau sinting, Allie!" seru Pete. "Mau apa kau?"
Allie menginjak rem, ketika kendaraan yang dikemudikannya sampai di
dekat anak-anak. Mesin mobil terbatuk-batuk, lalu mati.
"Jangan khawatir," ujar gadis itu dengan riang. "Aku boleh
membawanya, asal jangan keluar dari pekarangan."
"Tapi kau masih terlalu muda!" ujar Bob.
"Kalau untuk mendapat SIM, memang," kata Allie. "Tapi karena kakiku
bisa menginjak pedal gas dan rem, aku tidak terlalu muda untuk
mengemudi."
Ia mencoba menghidupkan mesin pick-up itu lagi, tapi tidak berhasil.
"Kurasa aku masih perlu lebih banyak berlatih," katanya.
"Pamanmu tahu perbuatanmu ini?" tanya Pete.
"Tentu saja," kata Allie. "Menurut dia, anak-anak perempuan perlu tahu
segala-galanya yang bisa dilakukan anak laki-laki."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ya, ya," kata Pete, "dan karena itulah kau menunggu sampai ia sudah
pergi, bersama Magdalena. "
Allie menjulurkan badannya ke luar. Matanya berkilat-kilat bandel.
"Mereka pergi berbelanja, dan baru nanti kembali. Sedang Wesley
Thurgood juga sedang tidak ada di rumah. Anjing penjaganya dirantai."
"Aku tahu apa yang ada dalam pikiranmu," kata Pete. "Kau berniat
menjelajahi tambang itu. Lakukan saja sendiri!"
Jupe merenung, sambil menimang-nimang parang. Ia teringat pada bunyi
tembakan malam sebelumnya - bunyinya samar, seakan-akan datang dari
sebuah terowongan di lereng bukit.
"Kalian ini benar-benar payah," ejek Allie. "Baiklah! Tetap sajalah di
situ, dan lupakan urusan misteri." Sekali lagi dicobanya menyalakan
mesin mobil, dan sekali ini berhasil.
"Tunggu! Aku ikut!" seru Jupe.
"Bagus!" Allie tertawa. "Dan bawa parangmu. Jika Thurgood nanti tahu-
tahu pulang, kita cepat-cepat lari ke mobil, lalu pura-pura sibuk
memangkas di bagian kebun yang berdekatan dengan tanahnya. Nah -
bagaimana dengan kau, Pete? Dan kau, Bob?"
Pete memandang Jupe dengan sangsi. Anggota Trio Detektif yang paling
jangkung dan berpotongan sigap itu gemar menghadapi petualangan yang
memerlukan tenaga jasmani. Tapi ia paling tidak suka mencari-cari
perkara. Sedang Jupe sebaliknya: ia paling tidak bisa menahan diri kalau
tahu ada misteri yang bisa diselidiki, tidak peduli betapa sepele atau
besar bahaya yang mungkin timbul. Dan begitu ia sudah memutuskan
untuk bertindak, tidak ada lagi yang bisa menghalang-halangi. Akhirnya
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Pete mengangkat bahu, lalu masuk ke mobil dan duduk di sebelah Allie.
Bob yang juga menyadari bahwa Jupiter pasti hendak melacak sesuatu,
menyusul Pete dan naik ke bak belakang.
Sekali lagi Allie menghidupkan mesin mobil, yang setelah itu
dikemudikannya melalui jalan tanah yang benjol-benjol permukaannya,
karena hanya diratakan dengan buldoser-melintasi perkebunan milik
Harrison Osborne.
"Mobil ini asyik," kata Allie dengan gembira. Ia sibuk sekali berusaha
menguasai kendaraan itu, sehingga seluruh bagian tubuhnya seakan-akan
ikut bergerak-gerak. Ia harus menjulurkan badannya ke bawah setiap
kali kakinya menginjak pedal kopling, dan ia harus mendorong dengan
sekuat tenaga untuk menggerakkan tongkat persneling.
Tangannya berkelebat menyentuh sebuah tuas yang terdapat di sebelah
tongkat persneling. "Ini gunanya supaya mesin memutar keempat roda
sekaligus, apabila kita hendak mendaki lereng yang curam," katanya
menjelaskan. "Kecuali itu, di depan ada lir (semacam derek), apabila kita
terperosok dalam lumpur atau masuk ke selokan. Untuk maju, kita punya
empat persneling. Pada tombol tongkatnya ini ada gambar untuk
menunjukkan posisi-posisinya. Untuk persneling satu tongkat didorong
ke sini, lalu ditarik ke arah kita kalau mau dimasukkan ke gigi dua, dan..."
"...Dan mudah-mudahan kita nanti bisa mengembalikannya ke gudang
dalam keadaan utuh!" kata Pete cepat-cepat, sementara mobil itu maju
dengan gerakan terantuk-antuk
"Kau terlalu penakut," tukas Allie. Ia menghentikan pick-up itu di pinggir
bagian kebun yang berbatasan dengan tanah milik Wesley Thurgood.
Jupe dan kedua temannya turun, lalu memandang berkeliling.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Lereng bukit nampak langsung mencuat ke atas, di tepi sebidang tanah
gersang. Jalan masuk ke tambang kelihatan berupa lubang gelap dan
menyeramkan di kaki lereng itu. Anak-anak masih bisa melihat beberapa
meter ke dalam liang tambang di balik balok-balok penunjang yang
membentuk kerangka jalan masuk. Pada dasar liang nampak pasir putih
yang kering, bercampur dengan sedikit kerikil. Uang itu sendiri
kelihatannya melandai ke arah bawah. Di sisi kanan tambang terdapat
sebuah gubuk yang sudah reyot. Itulah tempat tinggal Wesley
Thurgood.
"Reyot, ya?" kata Allie sambil menuding ke arah gubuk,
"Mungkin akan dibetulkannya juga, kapan-kapan," kata Bob
mengomentari. "Sudah berapa lama ia tinggal di sini?"
"Hampir sebulan," jawab Allie. "Ia datang hanya dengan membawa
kasur gulung serta beberapa panci. Kurasa memang cuma itu saja
barang-barangnya. Hidupnya di sini benar-benar seadanya saja.
Bangunan besar yang di belakang pondoknya itu dulunya pabrik tambang
ini. Ke situlah hasil galian dari dalam tambang dibawa, untuk dipisahkan
kandungan peraknya."
Saat itu terdengar bunyi gemerincing rantai, disusul munculnya anjing
penjaga dari balik pondok. Binatang itu ternyata tidak sebesar sangkaan
Jupe dan kedua temannya, tapi walau begitu masih saja tetap sangat
besar. Menurut taksiran Jupe, anjing itu mungkin blasteran anjing
pemburu jenis Labrador dan anjing gembala Jerman. Binatang bertubuh
besar itu menggeram ketika melihat Allie dan ketiga remaja temannya.
"Kau tahu pasti rantainya diikatkan pada sesuatu yang tidak gampang
terlepas?" kata Pete.
Allie tertawa.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kau tak perlu takut," katanya. "Tadi ketika aku lewat di sini dengan
Queenie, aku melemparkan sepotong ranting ke arahnya. Ia tidak bisa
menyerang kita."
"Aku suka pada caramu mendekati anjing, Allie," kata Bob menyindir.
"Bagaimana jika tadi tahu-tahu ia bisa lepas dari rantainya?"
"Ia takkan mampu mengejar, karena kan ada Queenie! Tidak ada anjing
yang lebih cepat larinya daripada kuda kesayanganku," kata Allie dengan
gaya mantap. Ia mengambil senter dari laci kabin pick-up. ''Yuk!''
Keempat remaja itu melintasi tanah yang gersang, menuju jalan masuk
ke tambang. Anjing penjaga langsung ribut. melonjak-lonjak hendak
membebaskan diri dari rantai yang mengikat, untuk menyergap mereka.
Tapi Allie bersikap tak peduli. Ia terus berjalan, masuk ke dalam
tambang, diikuti ketiga anggota Trio Detektif.
Setelah masuk sejauh beberapa meter, Allie menyalakan senter.
Sinarnya menyusur dasar lorong yang agak condong ke bawah. Pada
jarak-jarak tertentu terdapat lorong-lorong yang menjorok ke samping.
Dinding lorong-lorong itu ditopang balok-balok berukuran sebesar
bantalan rel kereta. Balok-balok melintang ikut menahan langit-langit
yang berbatu.
Kecuali suara gonggongan anjing di luar yang masih terdengar, keadaan
dalam tambang sunyi senyap. Tapi kesenyapan itu tidak damai. Samar-
samar terasa ada ancaman yang melingkungi.
Allie beserta ketiga temannya melangkah lambat-lambat dan berhati-
hati dalam terowongan utama yang dasarnya terdiri dari batu yang tidak
rata.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jupiter terus menatap jalur sinar senter yang bergerak-gerak
menembus kegelapan yang menghadang di depan.
Sekitar lima puluh meter di dalam bukit, terowongan utama bercabang
dua. Cabang yang satu mengarah ke kanan, sedang yang lainnya miring
sedikit ke kiri. Anak-anak ragu sejenak.
Kemudian Allie masuk ke lorong yang menuju ke kiri. Anak-anak yang
lain mengikutinya. Sinar remang yang berasal dari jalan masuk, kini
sudah tidak kelihatan lagi. Kalau tidak ada sinar senter, sekeliling
mereka pasti gelap-gulita. Bunyi langkah anak-anak menggema dalam
lorong itu.
"Di mana ya, tempat wanita itu jatuh?" kata Allie. "Maksudku, yang
tewas dalam tambang ini."
la bergidik. Rupanya ia bisa juga merasa seram. (
"Sebentar, Allie," kata Jupe. Ia melihat sesuatu
di dasar lorong. ttCoba sorotkan sentermu seben-
tar kemari," katanya.
Allie mengarahkan sinar senternya ke suatu tumpukan batu dan kerikil,
yang kelihatannya merupakan bagian dari dinding lorong yang runtuh.
Ketika Jupe membungkuk untuk memungut sebutir batu, tahu-tahu Allie
pergi menjauh, sehingga tempat itu gelap lagi.
"He!" seru Pete. "Kemarikan senter itu!"
Tapi Allie terus berjalan. Sinar senternya bergerak-gerak makin
menjauh di dalam suatu lorong samping yang dimasuki gadis remaja itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Allie!" seru Bob memanggil.
Tiba-tiba ada cahaya di dalam lorong, di belakang mereka. Cahaya itu
sangat terang, seolah-olah memaku ketiga anggota Trio Detektif di
tempat mereka berada.
"Sedang apa kalian di sini?" kata seseorang dengan nada marah. Anak-
anak mengenali suaranya. Orang yang tahu-tahu muncul itu adalah
Wesley Thurgood.
"Wah, gawat!" keluh Pete.
Anak-anak mendengar bunyi senter terlepas dari tangan Allie,
membentur batu. Terdengar bunyi kaca pecah.
Di ujung lorong samping yang dimasukinya, Allie menjerit. Ia menjerit,
menjerit, dan terus menjerit.
Bab 6 JEBAKAN MAUT
"ALLIE! Kenapa kau?" seru Jupe dengan cemas.
Gadis remaja itu masih saja menjerit. Suaranya melengking, histeris.
"Sialan anak itu!" Thurgood bergegas melewati ketiga anggota Trio
Detektif, masuk ke lorong samping. Ketiga remaja itu tersaruk-saruk
menyusul, dengan berpedoman pada sinar senter orang itu.
Allie berdiri terpaku di pinggir sebuah lubang yang menganga di dasar
lorong. Ia menatap ke bawah, ke dalam kegelapan yang menganga dekat
kakinya. Lagi-lagi ia menjerit
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Jangan menjerit lagi!" Thurgood menyambar lengan gadis itu, lalu
menariknya dari tepi lubang. Dengan tangan gemetar, Allie menunjuk ke
arah lubang,
"D-d-di-s-situ!" ujarnya tergagap-gagap.
Anak-anak menghampiri pinggiran lubang dengan berhati-hati. Thurgood
menyorotkan senternya ke bawah. Lubang itu tidak begitu dalam - hanya
sekitar tiga sampai empat meter dalamnya - tetapi dindingnya tegak
lurus.
Di dasar lubang itu ada sesuatu, yang kelihatannya merupakan tumpukan
pakaian. Tapi dengan diterangi sinar senter, anak-anak mengenali
sesuatu yang dulunya merupakan tangan. Tangan manusia. Sedang
pakaian yang teronggok, ternyata bukan hanya pakaian saja, Ada badan
manusia di dalamnya. Badan yang tergeletak dengan sikap aneh di atas
batu dasar lubang. Anak-anak melihat mata yang tinggal rongganya saja,
serta segumpal rambut kusut dan berdebu.
"Mati!" jerit Allie. "Orang itu... orang itu mati! Sudah mati!"
"Diam!" bentak Thurgood.
Allie terteguk, lalu diam.
"Sekarang keluar!" bentak Thurgood lagi. "Semua!"
Jupiter dan Bob menyambar lengan Allie, lalu menariknya kembali ke
terowongan utama dan dari situ langsung keluar, diikuti oleh Pete yang
tersandung-sandung di belakang mereka, serta Thurgood yang
menggiring dengan senternya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Anjing penjaga menggonggong, Tapi suaranya seperti tidak benar-benar
ada, menurut perasaan Jupe saat itu. Seolah-olah merupakan bagian
dari mimpi buruk. Dalam pikirannya, Jupe masih tetap melihat onggokan
pakaian dalam lubang di ujung lorong tadi. Masih tetap terbayang kepala
dengan rongga mata yang tidak melihat lagi, serta tangan kurus terbalut
kulit yang sudah kering.
"Ayo pulang sekarang!" kata Thurgood. "Semuanya pulang, dan tetap
tinggal di sana. Jika kupergoki lagi kalian di dalam tambangku,
kupatahkan batang leher kalian nanti!'
Wesley Thurgood masuk ke pondoknya Pintu ditutupnya dengan kasar.
Allie beserta ketiga temannya pergi lambat-lambat, melewati mobil
Chevrolet Suburban berwarna merah mengkilat, milik Thurgood yang
kini diparkir dekat tambang, melewati mobil pick-up Paman Harry yang
tadi mereka tinggalkan di kebun.
Ketika keempat remaja itu sampai di rumah, air muka Allie sudah tidak
pucat lagi.
"Kita beri tahu Sheriff," katanya. "Thurgood itu - sudah kusangka ada
sesuatu yang tidak beres dengan dia!"
"Kurasa pasti sementara ini ia sudah menelepon polisi," kata Jupe. "Dan
kurasa sebaiknya kau jangan menuduh-nuduh dia."
"Kenapa jangan?" kata Allie. "Kan ada orang mati di dalam tambangnya!"
"Dan saat ini kita sama sekali tidak tahu, bagaimana orang mati itu
sampai bisa ada di situ, " kata Jupe menegaskan.
Tidak lama kemudian nampak debu mengepul di jalan yang menuju ke
kota. Sedetik kemudian sebuah mobil sedan berwarna coklat lewat
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
dengan laju. Di pintunya terpampang tulisan 'Sheriff’. Anak-anak
sempat melihat pengemudinya sekilas, seorang pria bertubuh besar
memakai topi bertepi lebar, seperti yang biasa dipakai koboi!
Mobil itu membelok ke arah pondok tempat kediaman Thurgood, lalu
berhenti.
Jupe tersenyum.
"Nah, apa kataku tadi?" katanya pada Allie.
Allie membalas senyumnya, tapi dengan tepi mulut ditarik ke bawah.
"Aku ingin tahu, apa yang akan dikatakan Thurgood pada Sheriff,"
katanya.
"Dan kau, apa yang akan kaukatakan pada pamanmu?" ujar Jupe sambil
menggerakkan kepala ke arah jalan, di mana nampak mobil besar milik
Paman Harry datang mendekat. Paman Harry dan Magdalena duduk di
depan. Paman Harry membelokkan kendaraannya memasuki pekarangan,
Jupe melihat bahwa wajah paman Allie itu serius.
"Allie!" seru Paman Harry. Mobilnya dihentikan di jalan masuk. Paman
Harry menjulurkan kepalanya ke luar. "Sheriff Tait tadi melewati kami
di jalan. Apa yang terjadi?"
"Ada mayat di tambang Thurgood," kata Allie dengan wajah puas.
"Mayat? Dalam tambang?"
Allie mengangguk.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Madre de Dios!" Magdalena turun dari mobil. "Bunda Maria-Allie, dari
mana kau tahu?"
Pertanyaan itu menimbulkan kesunyian yang tidak enak. Harrison
Osborne memandang keponakannya.
"Kau tadi masuk lagi ke tambang itu, Allie?"
Jupiter maju selangkah.
"Ya kami semua tadi ke sana, Mr. Osborne. Saya ingin tahu tentang
tembakan-tembakan yang tadi malam, dan..."
"Aku sama sekali tidak ingin mendengar penjelasan!" kata Paman Harry
memotong "Sekarang kalian semua masuk ke rumah dan jangan keluar
lagi, mengerti?"
Sambil marah-marah Paman Harry pergi melintasi kebun, menuju ke
tanah milik Wesley Thurgood. Di tengah jalan ia disusul Mrs. Macomber
yang keluar dari rumahnya ketika mobil Sheriff tadi lewat.
Anak-anak berpindah-pindah dari jendela yang satu ke jendela lainnya di
tingkat dua rumah Paman Harry, berusaha melihat kalau-kalau terjadi
sesuatu yang menarik. Beberapa waktu kemudian sebuah mobil ambulans
masuk ke tanah milik Thurgood, lalu bergerak mundur sampai di depan
jalan masuk ke tambang. Setelah lewat waktu satu jam, barulah
kendaraan itu pergi lagi, menuju ke kota. Sementara itu beberapa mobil
lain berdatangan. Satu di antaranya mobil Patroli Jalan Raya. Pukul tiga
Harrison Osborne pulang, membawa mobil pick-up-nya.
"Nah?" kata Allie menyambut kedatangan pamannya. "Bagaimana,
Thurgood ditangkap?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tentu saja tidak," kata Paman Harry. "Kenapa ia harus ditangkap?
Orang yang tergeletak di dalam tambang itu, sudah lama mati. Oleh
pihak yang berwajib akan dilakukan pemeriksaan terhadap mayatnya,
tapi kelihatannya orang itu masuk ke sana sekian tahun yang lewat. Ia
mati karena batang lehernya patah, sewaktu jatuh ke dalam lubang itu.
Thurgood sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan kejadian itu,
yang mestinya terjadi sebelum jalan masuk ke dalam tambang ditutup."
"Itu lima tahun yang lalu," kata Magdalena, yang muncul dari dapur.
"Kasihan-terkapar di situ selama lima tahun, tanpa ada yang mengetahui
nasibnya."
"Saat itukah tambang ditutup?" tanya Pete. "Kukira sudah empat puluh
tahun yang lalu."
"Kau benar, Pete," kata Magdalena, "tambangnya memang sudah sejak
lama ditutup, tapi orang masih bisa masuk ke sana. Si - betul. lima tahun
yang lalu - waktu itu sedang musim semi - jalan masuk ke tambang
ditutup dengan terali besi. Aku masih ingat kejadiannya."
Jupe duduk di lantai, iseng melambung-lambungkan sebutir batu.
"Apa itu?" tanya Allie ingin tahu.
Jupe menangkap batu itu. "Aku memungutnya tadi pagi di dalam
tambang, sebelum kau pergi lagi membawa senter."
Jupe membasahi salah satu jarinya dengan lidah, lalu digosoknya batu
yang dipegangnya. Ia memandang Paman Harry. "Kata Anda, Jebakan
Maut itu tambang perak yang sementara ini sudah habis kandungan
peraknya," katanya. "Ada jugakah emas di situ?"
"Sepanjang pengetahuanku, tidak," jawab Paman Harry.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jupe mengacungkan batu yang dipegangnya ke arah yang lebih terang.
"Ada jalur kecil mengkilat pada batu ini," katanya. "Mungkin cuma
sulfida besi saja, atau pirit - yang biasa disebut emas gadungan."
"Masa bodoh, apakah itu pirit atau bukan," kata Allie. "Yang ingin
kuketahui adalah, kenapa Wesley Thurgood selama ini tidak melaporkan
bahwa di dalam tambangnya ada mayat orang. Ketika kita masuk ke sana
dan menemukannya, barulah ia terpaksa memanggil Sheriff. Maksudku,
ketika kita sudah melihat mayat itu apa lagi yang bisa dilakukan olehnya
kecuali melaporkan?"
Paman Harry sudah tidak sabar lagi.
"Wesley Thurgood tidak tahu-menahu bahwa di dalam tambangnya ada
mayat," katanya. "Baru minggu lalu ia menyingkirkan terali besi yang
selama ini menutup jalan masuk ke sana, dan sejak itu ia belum punya
waktu untuk menjelajahi seluruh lorong dan liang yang ada di dalam.
Sama sekali tidak ada alasan baginya untuk menyembunyikan mayat itu,
Allie. Jika kau masih juga menuduh-nuduh orang seenakmu sendiri, aku
terpaksa akan mengurungmu dalam gudang bawah tanah, dan
menyungkup kepalamu dengan karung!"
Saat itu terdengar bunyi mobil datang diri berhenti di luar. Nampak
Sheriff turun dari kendaraannya lalu naik ke beranda, menuju pintu
depan. Magdalena sudah membukakannya, sebelum polisi itu sempat
mengetuk. Paman Harry berdiri dengan segera. Tapi Sheriff memandang
ke arah Allie. T atapannya galak.
"Allie," katanya, "kau tahu apa sebabnya tambang itu dijuluki 'jebakan
maut'?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Allie mengangguk.
"Orang bisa mati jika terjebak di dalamnya, kan?"
Sekali lagi Allie mengangguk.
"Saya tahu, Sheriff Tait."
"Kalau kau berani masuk lagi ke sana, kau akan kutahan lalu kuseret ke
gedung pengadilan. Kau akan ditahan terus di sana, sampai pamanmu
datang untuk membebaskan dirimu. Peringatan ini juga berlaku untuk
kalian bertiga," sambung Sheriff Tait sambil memandang Jupe, Bob, dan
Pete.
Setelah itu ia duduk di kursi yang berhadapan dengan tempat duduk
Paman Harry.
"Anda berhasil mengetahui, siapa orang yang mati itu?" tanya Paman
Harry.
Sheriff Tait mengangguk.
"Ya, kurasa itu sudah berhasil diketahui. Di kantung belakangnya ada
dompet, berisi selembar kartu penduduk dengan alamat San Francisco.
Kami lantas menelepon ke San Francisco, untuk menanyakan apakah
polisi di sana pernah menerima laporan tentang lenyapnya seorang pria
bernama Gilbert Morgan, yang mungkin hilang lima tahun silam, atau
mungkin sudah lebih lama lagi. Ternyata memang ada laporan yang masuk
mengenai orang itu. Pada bulan Januari, sedikit lebih dari lima tahun
yang lalu, Gilbert Morgan-yang juga memakai nama George Milling, Glenn
Mercer, dan George Martins, dibebaskan dari penjara San Quentin
setelah menjalani enam tahun dari hukuman lima belas tahun karena
melakukan perampokan bersenjata. Setelah itu ia pernah dua kali
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menghadap petugas kehakiman di San Francisco yang berwenang
menangani kasusnya, sesuai dengan ketentuan pembebasan bersyarat.
Tapi cuma dua kali saja ia melapor, karena. setelah itu menghilang tanpa
meninggalkan jejak. Sejak itu namanya tertera dalam daftar orang-
orang yang dicari polisi. Kami masih akan menegaskan identitasnya
dengan mencocokkan pola, giginya dengan catatan yang ada di arsip
kepolisian, tapi secara garis besar data-data mengenai dirinya cocok.
Mayat itu belum terlalu rusak. Hawa di dalam tambang begitu kering,
sehingga badannya seolah-olah diawetkan. Seperti mumi orang Mesir."
"Kasihan Mr. Thurgood," kata Allie dengan suara dimanis-maniskan,
"kurasa ia pasti tidak tahu bahwa mayat itu ada di situ."
"Tentu saja ia tidak tahu! Kalau tahu, tentu ia sudah langsung memberi
tahu aku," Sheriff Tait berdiri. "Ingat apa kataku tadi tentang tambang
itu, Anak bandel!"
Paman Harry mengantarkannya ke luar Mereka masih berdiri sambil
bercakap-cakap sebentar di dekat mobil polisi itu,
"Memang aneh-apa sebabnya Thurgood tidak langsung menjelajahi
tambangnya, begitu terali yang menghalang di jalan masuk disingkirkan,"
kata Jupe. "Kalau aku membeli tambang, itu pasti akan kulakukan."
"Kan sudah ku, katakan orang itu mencurigakan!" kata Allie.
"Lima tahun yang lalu," kata Jupiter. "Lima tahun yang lalu, pada bulan
Januari, seorang pencuri bernama Gilbert Morgan dibebaskan dari
penjara. Ia pernah melapor pada petugas kehakiman yang berwenang di
San Francisco, tapi setelah itu ia menghilang. Antara bulan Januari dan
saat tambang ditutup pada musim semi berikutnya, ia tiba di Twin
Lakes, masuk ke dalam tambang, lalu tewas di dalamnya. Aku ingin tahu,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
ke mana dia sejak menghilang sampai saat itu. Magdalena, mungkinkah
sebelumnya ia sudah ada di kota ini?"
Magdalena menggeleng. "Twin Lakes tidak besar, jadi kalau ada orang
asing, pasti ketahuan."
Jupe mengangguk.
"Betul," katanya. "Dan jika orang asing itu buronan polisi, tentunya ia
tidak ingin menarik perhatian. Ia akan pergi ke tempat yang ramai, agar
kehadirannya di situ tidak mencolok di tengah orang banyak. Tapi
kenyataannya, ia datang kemari."
"Aku ingin tahu, apa lagi yang terjadi di Twin Lakes, lima tahun yang
lewat," kata Allie. "Tambang ditutup, sementara penjahat itu ada di
dalam. Masih ada orang lain di kota yang mungkin juga menarik? Seperti
Wesley Thurgood, misalnya? "
"Aku akan sangat heran, jika ternyata ia memang ada di kota ini waktu
itu," kata Bob, sambil melihat-lihat setumpuk surat kabar yang terletak
di meja tempat menaruh asbak. "Tapi jika kau benar-benar ingin tahu,
kita bisa mengeceknya. "
"Bagaimana caranya?" tanya Allie.
"Lewat koran lokal." kata Bob. Diacungkannya lembaran surat kabar
berukuran kecil. "Ini, mingguan Twin Lakes Gazette. Isinya cerita-
cerita tentang segala-galanya yang terjadi di kota ini, termasuk daftar
orang-orang yang kedatangan tamu, dan dari mana tamu itu berasal.
Jika kita bisa meneliti arsip mereka, ada kemungkinan nanti kita
menemukan petunjuk dalam salah satu edisi lama mengenai apa yang
menyebabkan penjahat bernama Gilbert Morgan itu datang ke Twin
Lakes."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"He, itu ide yang bagus sekali!" kata Allie dengan gembira. "Yuk, kita ke
sana! Aku kenal wartawannya - aku pernah diwawancarainya ketika aku
datang kemari pertama kali, Nanti akan kuajak dia mengobrol,
sementara kalian meneliti arsip edisi-edisi yang sudah lewat."
"Menurutmu, pamanmu akan mengizinkan kita pergi?" tanya Pete.
"Kurasa, bagi dia kita boleh pergi ke mana saja," kata Allie dengan gaya
yakin, "asal jangan ke tambang itu!"
Bab 7 MELACAK JEJAK S1 MATI
TERNYATA Paman Harry menolak mentah-mentah. Allie dan ketiga
temannya dilarang meninggalkan perkebunan sore itu. Mereka malah
disuruhnya memangkas pohon-pohon pinus, sampai saat makan malam.
Allie langsung ngambek, sampai berjam-Jam.
Tapi keesokan paginya sikap Paman Harry sudah lunak kembali. Ketika
Allie mengatakan padanya bahwa ia ingin mengajak ketiga tamunya ke
kota, Paman Harry hanya mengomentari, "Tapi jangan sampai malam, ya!"
"Mana mungkin, sampai malam," kata Allie. "Apa sih yang mau dilihat, di
kota sekecil Twin Lakes?"
Setelah itu Allie mengajak teman-temannya berangkat. Mereka berjalan
kaki menempuh jarak sekitar satu mil ke kota, lewat jalan yang berdebu.
Dalam perjalanan mereka berpapasan dengan beberapa mobil yang
dijalankan dengan lambat. Semuanya menuju ke tanah milik Thurgood.
Satu di antaranya berhenti di dekat mereka. Pengemudinya, seorang
pria, menjulurkan kepala ke luar.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Inikah jalan yang menuju ke Tambang Jebakan Maut?" serunya
bertanya pada anak-anak.
"Betul," jawab Allie.
"Terima kasih," Mobil mulai berjalan lagi. Tapi tiba-tiba direm.
"Kaliankah anak-anak yang menemukan mayat itu?" seru pria tadi.
"Yuk, kita terus, Allie," Bob memegang lengan gadis remaja itu, untuk
mengajaknya meneruskan langkah.
"He, tunggu sebentar!" Pria yang bertanya itu turun dari mobilnya. Ia
memegang kamera foto.
"He, aku cuma ingin memotret kalian! Oke?"
"Tidak, kami tidak mau," kata Pete.
Keempat remaja itu cepat-cepat pergi meninggalkan orang itu. Mereka
berpapasan dengan sebuah mobil lagi. Pengemudinya memandang mereka
dengan perasaan ingin tahu.
"Rasanya ini sudah bisa diperkirakan akan terjadi," kata Jupe
mengomentari. "Tambang Jebakan Maut memang masuk dalam berita TV
tadi malam, dan kini tentu saja orang-orang lantas ingin tahu."
"Tapi sebaiknya kau jangan mau, jika ada yang hendak memotret," kata
Pete pada Allie. "Aku punya perasaan, pamanmu tak akan menyukainya."
"Aku tahu, ia tidak akan suka," kata Allie.
Jalan besar di kota ramai. Mobil-mobil lalu-lalang, dan banyak orang
berjalan-jalan sambil melihat-lihat di sepanjang trotoar. Sekelompok
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
kecil pria dan wanita berkerumun di luar gedung pengadilan. Di tengah-
tengah mereka nampak Sheriff Tait yang sedang berbicara dengan
sibuk, sambil menggerak-gerakkan tangan. Polisi itu nampak repot.
Mukanya merah.
"Biasa - para reporter yang sedang mengumpulkan berita," kata Bob
mengomentari.
Kantor surat kabar mingguan Twin Lakes Gazette menempati ruangan
yang dulunya merupakan toko. Dinding depannya yang menghadap ke
jalan berupa jendela besar berkaca tebal. Di dalam terdapat dua buah
meja tulis yang sudah dimakan umur Di atas salah satu meja itu
bertumpuk-tumpuk kertas rekening dan catatan, serta koran dari
daerah-daerah lainnya di Barat. Sedang di belakang meja yang satu lagi
duduk seorang pria bertubuh ceking, dengan raut muka tajam serta
rambut kemerah-merahan yang sudah menipis. Ketika anak-anak masuk,
orang itu sedang sibuk mengetik dengan penuh semangat.
"Allie!" serunya, ketika melihat gadis remaja itu masuk. "Kebetulan
sekali kau kemari. Aku memang ingin ketemu kau! Tadi aku berbicara
dengan Ben Tait, dan katanya kau yang menemukan mayat di tambang
itu!"
Allie tertawa nyengir.
"Sejauh ini cuma Anda saja yang senang karenanya, Mr. Kingsley," kata
gadis itu. "Mr. Thurgood mengancam hendak menempeleng, Sheriff Tait
mengatakan aku akan dijebloskannya ke penjara jika datang lagi ke
tambang, sedang Paman Harry begitu marah padaku...."
"Aku tahu. Jangan khawatir, ia takkan terus-menerus marah. Tapi
sebaiknya mulai sekarang, kaujauhi saja segala macam tambang. Aku
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
tidak kepingin menulis berita kematianmu," Pria itu menatap Trio
Detektif dengan mata terpicing.
"Mereka ini kawan-kawanmu yang dari Los Angeles?"
"Ini Jupiter Jones, Mr. Kingsley," kata Allie memperkenalkan. "Yang di
dekat pintu itu Peter Crenshaw, dan Bob Andrews yang berkaca mata -
ayahnya bekerja di Los Angeles Times."
"Begitu, ya?" kata Kingsley. "Itu bukan koran sembarangan. "
"Ya, Sir," kata Bob menanggapi. Saat itu ia sedang beringsut-ingsut
menuju sekat yang memisahkan kantor dari sebuah ruangan besar dan
agak gelap, yang terletak di bagian belakang bangunan itu. Ia melihat
sebuah mesin cetak dan sebuah mesin set model tua di dalamnya.
Tercium bau tinta cetak, berbaur dengan bau debu dan bau apak.
"Ingin melihat-lihat?" tanya Kingsley.
"Ingin sekali," kata Bob. "Saya tertarik pada persuratkabaran. Anda
sendiri yang melayani mesin set itu?"
"Segala-galanya kukerjakan sendiri," kata Kingsley. "Biasanya, koran ini
sepi-sepi saja, aku tidak bisa dibilang repot karenanya. Tapi minggu ini
lain. Minggu ini ada berita menarik! Duduklah, Allie, dan ceritakan
bagaimana kau melongok ke dalam lubang itu, dan melihat mayat
tergeletak di dalamnya. Kalian bertiga, anggap saja ini rumah kalian
sendiri. Nyalakan lampu di belakang. Kalau mau, kalian boleh melihat-
lihat mesin cetak itu."
Jupe dan kedua temannya masuk ke ruangan belakang yang dibatasi
sekat. Jupe menekan sebuah sakelar, dan seketika itu juga lampu-lampu
neon yang terpasang di langit-langit menerangi ruangan itu. Bob
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menunjuk rak-rak yang terdapat di sepanjang salah satu dinding. Di atas
rak-rak itu berjejer-jejer kotak arsip, masing-masing ditulisi tanggal.
"Mestinya di situlah disimpan koran-koran edisi lama," kata Bob.
"Yang kata perlukan adalah terbitan lima tahun yang lalu," kata Jupe
dengan suara lirih.
Bob mengangguk. Ketiga anggota Trio Detektif itu mulai menurunkan
kotak-kotak arsip dari atas rak. Koran-koran terbitan tahun ditutupnya
Tambang Jebakan Maut, ditempatkan, dalam enam buah kotak. "Teliti
baik-baik setiap berita," kata Jupe. "Perhatikan berita utama. Jangan
sampai ada yang terlewat yang mungkin penting."
Ketiga remaja itu duduk di lantai. Masing-masing membuka sebuah
kotak. Lalu mengeluarkan tumpukan surat kabar yang disimpan di
dalamnya, lalu mulai membalik-balik satu demi satu. Mereka mendengar
suara Allie di kantor.
Gadis itu berbicara dengan penuh semangat. Kisahnya pada Kingsley
pasti juga sudah diketahui wartawan itu-yaitu menemukan mayat
merupakan pengalaman yang asyik, tapi juga mengejutkan.
Koran-koran lama yang paling dulu diteliti, isinya mengecewakan.
Misalnya saja berita tentang dua peristiwa kebakaran kecil di kota. Lalu
laporan tentang kantor Sheriff membeli mobil baru. Lalu berita-berita
tentang tamu-tamu yang mengunjungi kerabat mereka di Twin Lakes
selama beberapa hari. Sama sekali tidak ada yang mungkin bertalian
dengan Gilbert Morgan. Tapi ketika sedang menelusuri berita hari
Minggu tanggal 29 April, tiba-tiba Jupe berkata,
"Nah - ini mungkin penting."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Berita tentang apa?" tanya Bob.
Jupe tidak langsung menjawab, karena menyimak isi berita itu.
Kemudian barulah ia menoleh.
"Seorang anak perempuan berumur lima tahun hilang selama tiga jam,
setelah pergi dari rumahnya di dekat kota tanpa diketahui orang tuanya.
Ia ditemukan regu pencari di dalam Tambang Jebakan Maut. Rupanya
jalan masuk ke situ dulunya ditutup dengan papan, tapi dalam tahun-
tahun setelah itu beberapa lembar papan penutup dicopot oleh orang-
orang iseng. Gadis kecil itu masuk ke situ, lalu tertidur di dalam. Orang
tuanya kemudian mengusulkan pembukaan dana untuk mengumpulkan
uang guna membiayai penutupan tambang itu untuk selama-lamanya.
Mereka mengatakan, anak mereka bisa mati jika lebih jauh masuk ke
dalamnya. Kita tahu, kemungkinan itu memang ada. Mana terbitan
tanggal 6 Mei?" tanyanya sambil memandang berkeliling.
"Ini dia." Bob menyodorkan surat kabar yang sedang dibacanya. "Di sini
ada berita di halaman depan, tentang tambang itu. Pemilik Toserba Twin
Lakes Market menaruh sebuah tempat air yang besar dan kosong di
samping tempat pembayaran, disertai permintaan pada warga kota agar
memberi sumbangan untuk biaya menutup Tambang Jebakan Maut.
Dalam waktu dua hari saja sudah terkumpul uang untuk membeli sebuah
terali besi penutup jalan masuk ke tambang. Terali itu dipesan dari
Lordsburg, dan pihak penyelenggara dana merencanakan penutupan
tambang pada tanggal 14 Mei."
Selain itu dalam koran terbitan 13 Mei masih ada lagi kelanjutan berita
mengenai penutupan yang direncanakan. Sedang terbitan 20 Mei
memuat kisah tindakan pengamanan sederhana itu, yang disambut
dengan ramai di kota kecil itu. Sebelum tambang ditutup, dilangsungkan
parade, disusul dengan upacara sewaktu terali dipasang dan diperkokoh
posisinya dengan semen."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ramai sekali tanggapan mereka di sini," kata Pete.
"Kau tadi kan mendengar apa kata Mr. Kingsley," kata Bob mengingat.
"Tidak banyak kejadian di sini. Penutupan tambang, merupakan peristiwa
penting bagi mereka."
Ia membalik-balik halaman surat kabar yang sedang dibaca,
memperhatikan foto-foto warga Twin Lakes yang sedang berbaris dalam
parade.
Tiba-tiba ia berkata, "He, ini ada berita menarik. Di halaman empat.
Ketika orang-orang berangkat untuk memasang terali di jalan masuk ke
tambang, mereka menjumpai sebuah mobil kosong, di dekat situ. Sebuah
Chevrolet. Kemudian ternyata bahwa itu mobil yang dicuri tiga hari
sebelumnya di tempat parkir sebuah toserba di Lordsburg. Artikel ini
bahkan mengutip komentar Sheriff Tait, yang mengatakan bahwa
mungkin mobil itu dicuri anak-anak tanggung penduduk Twin Lakes yang
ingin pulang naik mobil dari Lordsburg. Ia menambahkan, jika sampai
ketahuan olehnya ada remaja yang iseng memakai mobil orang lain tanpa
minta izin, mereka akan dijebloskan ke penjara."
Bob memandang ke arah Jupe, yang menarik-narik bibir bawahnya. Bob
langsung tahu, temannya itu sedang sibuk berpikir.
"Sebuah mobil yang dicuri di Lordsburg, kemudian ditemukan dekat
tambang pada hari tambang itu akan ditutup jalan masuknya," kata
Jupe, setengah pada dirinya sendiri. "Dan di dalam tambang, ada
buronan polisi. Kurasa kita takkan mengada-ada, jika memperkirakan
bahwa orang. yang kemudian ditemukan sudah mati itulah yang mencuri
mobil itu. Ia pergi naik mobil itu ke Twin Lakes, lalu meninggalkannya di
dekat tambang. Kemudian, karena salah satu alasan tertentu ia masuk
ke dalam, lalu... lalu tidak pernah keluar lagi. "
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Baiklah," kata Pete. "Tapi dengan begitu kita masih saja belum
mencapai kemajuan, kecuali adanya dugaan bahwa orang itu datang dari
San Francisco ke Lordsburg, dan dari situ terus ke Twin Lakes. Tapi
untuk apa? Apa tujuannya kemari?"
Jupe hanya bisa mengangkat bahu.
Bob masih terus membalik-balik halaman koran-koran edisi tua itu. Tapi
ia tidak menemukan sesuatu yang rasanya sedikit ada sangkut-pautnya
dengan misteri yang sedang dihadapi.
Nama Wesley Thurgood sedikit pun tidak disebut-sebut. Dalam salah
satu edisi bulan Oktober tahun itu ada pengumuman tentang Mrs.
Macomber yang pulang ke Twin Lakes. Dua laporan yang menyusul
memberitakan bahwa wanita itu membeli tanah yang dulu merupakan
bagian dari harta perusahaan Tambang Jebakan Maut.
"Aku ingin tahu," kata .Jupiter, "berapa lama Gilbert Morgan berada di
Lordsburg, setelah pergi dari San Francisco."
Pete menyandarkan punggungnya ke mesin set.
"Siapa yang bisa mengetahuinya?" katanya. "Orang itu kan buronan
polisi. Pasti ia menyembunyikan diri. Dan kejadiannya sudah lima tahun
yang lewat. Jejaknya sekarang sudah dingin, tidak mungkin bisa dilacak
lagi."
"Betul," kata Jupe. "Dan datangnya kemari, seakan-akan tanpa alasan
tertentu. Tapi kenyataannya ia ada di sini, di dalam sebuah tambang
yang kemudian dibeli oleh Wesley Thurgood. Bagaimana sampai bisa
terjadi bahwa Thurgood tidak tahu tentang mayat yang ada di dalam?
Mungkinkah ada hubungan antara Thurgood, seorang pengusaha real
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
estate yang kaya, dengan Morgan yang jalan hidupnya penuh kegagalan,
seorang narapidana yang kemudian menjadi buronan? Cuma ada satu
yang bisa kita lakukan saat ini."
"Apa maksudmu?" tanya Pete.
"Kita coba melangkah mundur, meneliti masa silam Morgan Jika ia
memang pernah berada di Lordsburg, mestinya waktu itu ia tinggal di
salah satu tempat. Aku tahu, melacak hal itu bisa dibilang mustahil
karena sudah begitu lama kejadiannya - tapi kita bisa saja berusaha.
Kita bisa mengecek lewat arsip surat kabar, atau buku petunjuk alamat
penduduk kota itu. Cuma itu saja yang bisa kita lakukan."
Bab 8 TAMU TAK DIUNDANG
HARI masih siang, ketika Allie beserta ketiga temannya tiba lagi di
perkebunan pohon Natal. Mereka menjumpai Paman Harry sedang
marah-marah. Ia berdiri di beranda rumah, menghadapi beberapa orang
yang berkerumun di dekatnya. Mereka berusaha membujuk-bujuk Paman
Harry. Di jalan masuk diparkir tiga buah mobil.
"Aku tidak mengizinkan keponakanku berbicara dengan siapa pun juga,"
kata Paman Harry pada orang-orang itu. "Ia masih remaja dan
berperasaan halus. Jiwanya sangat terguncang setelah..."
Harrison Osborne berhenti berbicara, begitu melihat Allie datang
bersama ketiga temannya.
"Allie-cepat masuk ke rumah!" Paman Harry turun dengan cepat dari
beranda. Dipegangnya siku keponakannya lalu digiringnya masuk lewat
pintu depan. Jupe, Pete, dan Bob bergegas menyusul Allie. Begitu semua
sudah ada di dalam, Paman Harry buru-buru menutup pintu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Orang-orang yang di luar itu wartawan, dan aku tidak mau kau bicara
dengan mereka," kata Paman Harry.
"Kenapa begitu?" tanya Allie. "Saat ini aku kan lagi jadi berita!"
"Jika ibumu sampai mengetahui perbuatanmu, bisa habis aku
didampratnya! Itu sebabnya aku tidak mau," kata Paman Harry.
"Yah, Paman sudah terlambat kalau begitu" kata Allie. "Aku tadi sempat
bercakap-cakap dengan Mr, Kingsley."
"Kalau Mr. Kingsley, lain persoalannya," kata Paman Harry. "Orang tuamu
takkan mungkin membaca Twin Lakes Gazette di Asia. Sekarang aku
ingin kalian tetap tinggal di dalam rumah selama sisa hari ini. Kalian
bertiga juga! Dan besok jangan pergi jauh-jauh, jika orang-orang yang di
luar itu masih ada di sekitar sini."
"Mr. Osborne," kata Jupe, "kami sebenarnya ingin ke Lordsburg besok."
"Untuk apa?" tanya Paman Harry.
Jupe merogoh kantungnya, dan mengeluarkan batu kecil yang
ditemukannya di dalam tambang kemarin.
"Saya ingin menunjukkan ini pada ahli permata di sana, Saya
menemukannya kemarin, di dalam Tambang Jebakan Maut."
Harrison Osborne tersenyum.
"Kau tentunya mengira, batu yang kaupegang itu emas. Tapi bukan,
karena di tambang itu sama sekali tidak ada emas. Walau begitu aku
juga perlu ke Lordsburg, masih dalam minggu ini juga. Nanti kau boleh
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
ikut, bersama Allie. Kalian semua saja ikut, karena tidak enak hatiku
meninggalkan kalian di rumah. Nanti ada-ada lagi yang kalian lakukan. "
Paman Harry keluar untuk menyuruh para wartawan pergi. Sampai
petang anak-anak menyibukkan diri dengan membaca dan bermain
Monopoli. Sebentar-sebentar Allie lari ke atas, untuk melihat ke arah
tanah milik Wesley Thurgood dari balik jendela yang terdapat di
serambi di depan ruang tidur Jupe serta kedua temannya.
Gadis bandel itu melaporkan dengan perasaan senang bahwa ia melihat
Thurgood berdiri dengan senapan menjaga tanahnya, sedang anjing
penjaganya terkapar tidur. Rupanya anjing itu capek, menggonggongi
orang-orang yang berdatangan mencari sensasi.
Malam itu Jupe, Bob, dan Pete cepat masuk ke ruang tidur mereka. Dari
balik jendela mereka dapat melihat nyala lampu di pondok tempat
tinggal Thurgood. Tapi sebelum mereka masuk ke tempat tidur masing-
masing, Thurgood sudah memadamkan lampunya. Tidak lama setelah itu
lampu-lampu di rumah Mrs. Macomber di seberang jalan juga
dipadamkan.
"Rupanya semuanya capek malam ini," kata Pete sambil masuk ke tempat
tidurnya. "Kalau aku sudah jelas capek, tapi tanpa tahu apa sebabnya."
"Itu reaksi yang baru timbul kemudian," kata Bob. "Kan menyeramkan,
melihat orang mati di dalam tambang, kemarin Aku tahu orang itu
penjahat, tapi mati dengan cara begitu tetap saja tidak enak."
"Apa ya, yang dilakukannya di situ?" kata Jupe. Sepanjang hari
berulang kali pertanyaan itu diajukannya pada diri sendiri. "Mungkin kita
bisa menemukan jejaknya di Lordsburg nanti."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kau benar-benar hendak menunjukkan batu yang kautemukan itu pada
ahli permata?" tanya Bob.
"Tidak ada salahnya, kan?" balas Jupiter. "Di samping itu kita akan
punya alasan berpisah dari Paman Harry dan pergi sendiri, begitu sudah
sampai di sana. Ia pasti tidak mau kita melibatkan diri dengan urusan
buronan yang mati itu. Tapi kita tertarik!"
"Kecuali Allie," kata Bob, sambit memadamkan lampu. "Anak itu hanya
mau tahu tentang Wesley Thurgood saja, dan menurut perasaanku kita
takkan menemukan pertalian apa pun juga antara Thurgood dan buronan
itu."
"Mungkin kau benar, tapi aku heran apa sebabnya Thurgood sendiri
tidak menemukan mayat itu," jawab Jupiter. "Ia bahkan tidak ingin
menjelajahi tambang miliknya sendiri. itu kan aneh!"
Setelah itu ketiga-tiganya terdiam, Masing-masing sibuk dengan
pikirannya sendiri-sendiri, memikirkan orang yang mati di dalam
tambang, bagaimana ia sampai bisa masuk ke situ, dan bagaimana
tepatnya cara orang itu tewas.
Akhirnya mereka terlelap.
Malam sudah sangat larut, ketika Pete tiba-tiba terbangun. Lampu
dibiarkannya mati. Ia mendengarkan baik-baik. Ada sesuatu yang
bergerak di luar, di balik jendela yang terbuka. Pete mengangkat
badannya sedikit ketika bunyi itu terdengar lagi. Bunyi berdecit yang
putus-putus, seperti benda macet yang digerakkan dengan hati-hati.
"Jupe!" bisik Pete dengan suara lirih. "Bob! Coba dengar itu!"
"Ha?" Bob membalikkan badannya. "Ada apa?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ada orang membuka pintu gudang." Pete cepat -cepat bangun, dan
langsung menuju ke jendela. Ia memandang ke luar. Dengan segera Bob
dan Jupe menyusul, lalu ikut -ikut bersandar ke ambang jendela sambil
memandang ke luar.
"Pintunya tertutup sekarang," kata Bob.
Kemudian anak-anak melihat cahaya di dalam gudang. Sinarnya
bergerak-gerak di balik kaca jendela samping yang berdebu. Berkelip-
kelip, padam, lalu menyala lagi.
"Ada orang menyalakan korek api di situ," kata Jupe. "Ayo!"
Ketiga remaja itu hanya memerlukan beberapa detik saja untuk
memakai kemeja dan celana jeans mereka, serta memasukkan kaki ke
dalam sepatu, tanpa mengenakan kaus terlebih dulu.
Mereka menyelinap-nyelinap menuruni tangga, lalu membuka pintu depan
tanpa sedikit pun menimbulkan bunyi.
Bulan sudah terbenam ketika mereka sampai di luar. Ketiga remaja itu
menuju ke gudang sambil meraba-raba dalam gelap. Jupe berjalan paling
depan. Ketika sudah hampir sampai di gudang, Bob menginjak sebongkah
batu yang tergeletak di jalan. Sambil berteriak dengan suara tertahan,
ia roboh ke tanah. Pergelangan kakinya terkilir.
Cahaya di dalam gudang berkelip-kelip lagi, lalu padam. Gudang menjadi
gelap gulita.
"Sialan!" desis Pete.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Bob duduk di tanah sambil menggosok-gosok pergelangan kakinya,
sementara matanya terus ditatapkan ke arah gudang. Sesaat kemudian
ia berdiri lagi. Ketiga remaja itu kembali berjalan merunduk-runduk,
menuju bangunan yang sudah tua itu. Jupe mengulurkan tangannya ke
depan untuk menjamah gerendel pintu. Alat pengunci itu berbunyi
sedikit ketika tersentuh.
Tiba-tiba pintu gudang terbuka dengan cepat membentur dada Jupe
sehingga ia terpelanting ke tanah. Pete meloncat ke samping sementara
seseorang bertubuh gempal lari ke luar, melewati mereka, lalu
menghilang di antara pohon-pohon pinus di samping jalan masuk.
"Apa itu?" Bentakan itu datang dari dalam rumah. "Siapa di luar?"
Dengan susah payah Jupe berdiri lagi.
"T adi ada orang masuk ke- gudang," serunya memberi tahu.
"Akan kupanggil Sheriff," kata Paman Harry sambit mengumpat.
Anak-anak memasang telinga. Tapi mereka tidak mendengar apa-apa.
Kesunyian menyelubungi pohon-pohon pinus di dalam kebun yang gelap.
"Ia pasti masih ada di dekat-dekat sini," kata Jupe.
Pete meneguk untuk melonggarkan tenggorokkan yang serasa
tersumbat, lalu dengan lambat-lambat masuk ke sela-sela pepohonan. Ia
menajamkan pendengarannya, berusaha menangkap bunyi yang mungkin
ada. Sikapnya waspada, kalau-kalau ada sesuatu yang bergerak di dalam
kebun. Selama beberapa menit ia merasa bahwa Bob dan Jupe
mengikutinya dari belakang. Tapi kemudian Jupe menyelinap ke kiri,
sementara Bob menyusup ke arah kanan. Pete maju seorang diri,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
selangkah demi selangkah, dengan hati-hati, menghindari ranting-
ranting yang bisa mengait kakinya.
Pete berhenti. Terdengar bunyi darahnya sendiri mengalir dalam
pembuluh dekat telinga. Tapi ada lagi yang juga terdengar suara napas
yang memburu. Ada orang yang dekat sekali dengannya, orang yang
napasnya tersengal-sengal- seperti habis lari menempuh jarak yang
jauh.
Pete terpaku di tempatnya sambit memasang telinga, sementara bunyi
napas yang memburu masih terus terdengar. Orang tak dikenal itu
rasanya dekat sekali dengan Pete, di balik sebatang pohon pinus yang
hanya sejangkauan saja jaraknya. Mulut Pete bergerak. Maksudnya
hendak memanggil Jupe dan Bob. Tapi ia ragu, karena Jangan-jangan
teriakannya akan menyebabkan orang itu lari lagi.
Ketika mendengar bunyi mobil datang dari arah kota, Pete meringis.
Itu pasti Sheriff yang dipanggil Paman Harry, katanya dalam hati.
Sedang ia sudah mengetahui tempat orang tak dikenal itu bersembunyi.
Tapi ketika mobil yang datang itu membelok di pintu pagar dan lampu-
lampu besarnya menyapu perkebunan, tahu-tahu orang tak dikenal itu
lari dari balik sebatang pohon yang berdaun lebat. Dengan segera Pete
meloncat untuk mengejar. Tapi kemudian dilihatnya lengan yang
terangkat, dilatarbelakangi langit malam. Sesuatu yang juga nampak
saat itu menyebabkan Pete langsung menjatuhkan diri ke tanah
Sementara tubuhnya masih bergerak, benda yang dilihatnya tadi
berkelebat - menyebabkan sebatang pohon yang masih kecil kehilangan
pucuknya! Kemudian orang tak dikenal itu lari lagi. Dengan napas
tersengal-sengal orang itu lari tersaruk-saruk, menerobos kebun.
Pete menegakkan tubuhnya sampai ke posisi berlutut. Ia gemetar.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Tahu-tahu Jupe sudah ada di sisinya.
"Parang!" kata Pete. "Orang itu membawa parang! Nyaris saja kepalaku
copot ditebasnya!"
Bab 9 BUMI BERGEMURUH
SHERIFF Tait disertai seorang asistennya, seorang Deputy Sheriff.
Orangnya masih muda, dan bernama Blythe. Setelah mendengar laporan
tentang orang tak dikenal yang masuk ke gudang, lalu serangan yang
dilakukannya dengan parang, kedua polisi itu masuk ke kebun dengan
berbekal senter yang sangat terang sinarnya. Mereka menemukan jejak
orang tak dikenal itu di samping pohon yang dekat dengan tempat Pete
berdiri tadi. Nampak jejak kaki menjauhi pohon itu. Sheriff mengikuti
jejak itu, yang akhirnya berbaur dengan sekian banyak jejak di jalan
dekat tanah milik Thurgood.
Allie beserta ketiga temannya menonton dari jendela tingkat atas
rumah Paman Harry, sementara Sheriff beserta Deputy Blythe
melanjutkan pencarian. Kedua polisi itu membangunkan Thurgood lalu
masuk ke pondoknya, sementara anjing penjaga yang di luar
menggonggong-gonggong dengan sengit. Kemudian mereka masuk ke
dalam tambang. Mrs. Macomber rupanya juga terbangun, sebab lampu-
lampu di rumahnya kini menyala. Sheriff Tait beserta asistennya masuk
ke rumah wanita itu, kemudian ke rumah-rumah kosong di sebelah-
menyebelah, yang juga merupakan milik Mrs. Macomber. Lebih dari
sejam kemudian, kedua polisi itu kembali ke rumah Paman Harry.
"Siapa pun orang itu," kata Sheriff pada Paman Harry, "rupanya ia lari
ke atas bukit. Kami takkan mungkin bisa mengejarnya ke sana, dalam
keadaan segelap ini. Lagi pula, itu takkan banyak manfaatnya. Mungkin
dia salah satu manusia sinting yang berdatangan dari Lordsburg atau
Silver City, begitu tersiar kabar tentang mayat di dalam tambang.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Setiap kali terjadi sesuatu yang tidak lumrah, selalu saja muncul orang-
orang sinting seperti itu. Tapi sayangnya, ia panik lalu mengambil
parang."
Setelah Sheriff Tait kembali ke kota bersama asistennya, Paman Harry
mengunci pintu depan dan menutup semua jendela yang terdapat di
tingkat bawah.
Keesokan paginya Jupe dan kedua temannya terbangun oleh suara
tertawa riang yang datang dari tingkat bawah. Mereka turun, dan
menjumpai Allie sedang duduk di sebuah kursi tinggi di dapur. Gadis
remaja itu asyik mengikuti percakapan antara Mrs. Macomber dan
Magdalena. Sambil duduk menghadapi secangkir kopi yang ada di meja,
Mrs. Macomber bercerita dengan penuh semangat. .
"Maaf, jika Anda terganggu oleh kami kemarin malam," kata Jupe,
setelah ia dan kedua temannya diperkenalkan pada wanita itu "Aku tidak
merasa terganggu." Wanita yang sudah berumur itu tertawa. "Aku jadi
teringat kembali pada zaman dulu. Empat puluh lima tahun yang lewat,
Twin Lakes ini merupakan kota yang mengasyikkan! Setiap malam
Minggu, Sheriff selalu terpaksa turun tangan, melerai perkelahian."
"Ngomong-ngomong tentang masa silam," kata Allie, "ingatkah Anda
pada Wesley Thurgood?"
"Mana mungkin aku lupa? Kan setiap hari bertemu." Mrs. Macomber
tertawa.
"Bukan begitu maksudku," kata Allie. "Ingatkah Anda ketika ia masih
anak-anak? Katanya, ia kelahiran sini."
"Memang begitu kenyataannya," kata Mrs. Macomber. "Orang tuanya
dulu tinggal di rumah kecil bercat hijau yang di dekat gedung
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
pengadilan. Ayahnya mandor regu kerja malam. Orang itu pekerja
tambang sejati. Wesley itu anak terakhir yang kualami dilahirkan di sini,
sebelum aku kemudian pindah. Itu menjelang akhir masa gemilang, dan
saat itu orang mulai pindah satu demi satu dari sini. Wesley baru mulai
belajar berjalan ketika orang tuanya pindah, setelah perusahaan
tambang mengakhiri kegiatan. Selama ini aku sebenarnya ingin bertanya
padanya tentang ayah dan ibunya - apa yang mereka lakukan setelah
pindah dari sini - tapi sampai sekarang belum ada kesempatan untuk itu.
Wesley begitu sibuk mondar-mandir dengan mobil truk merahnya yang
mentereng itu, mengangkut entah apa saja ke tempatnya, dan selalu
sibuk di dalam tambang. Pagi ini saat matahari terbit ia sudah keluar
lagi. Aku melihatnya lewat dengan topi helmnya yang konyol itu. Topi itu
sama sekali tidak perlu dipakainya, sama saja seperti aku, yang tidak
memerlukan kepala yang baru."
Saat itu terdengar bunyi mobil lewat di jalan. Allie bergegas ke tingkat
atas, untuk melihat dari jendela serambi tangga di atas. Dengan segera
ia sudah kembali lagi ke dapur dengan laporan bahwa Thurgood sudah
kembali, bersama dua orang laki-laki.
"Mereka kelihatannya orang Meksiko," katanya. "Mau apa lagi dia
sekarang?"
"Kenapa tidak kautanyakan saja padanya?" kata Mrs. Macomber
mengusulkan.
"Tidak bisa, karena ia tidak mau lagi bicara padaku, " kata Allie. "Dan
Paman Harry sudah mengancam, aku akan dikurungnya, jika mengganggu
orang itu lagi."
"Ah, kurasa ia takkan sampai hati melakukannya," kata Mrs. Macomber
sambil berdiri, lalu pulang ke rumahnya di seberang jalan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Beberapa hari selanjutnya, Jupe, Bob, dan Pete menyelesaikan
pekerjaan memangkas pohon-pohon pinus di petak kebun yang paling
luas, lalu meneruskan - ke petak berikut. Allie juga ikut bekerja. Tapi ia
juga sering berkeliaran menunggang Queenie di bagian kebun yang
berdekatan letaknya dengan tanah milik Wesley Thurgood. Ia melihat
bahwa kedua pekerja yang berambut dan bermata hitam - yang
dilihatnya datang naik mobil bersama Thurgood - nampaknya tinggal di
bangunan besar yang dulunya merupakan tempat pengolahan hasil galian
tambang. Pintu sebuah gudang kecil dari kayu yang terletak dekat jalan
masuk ke tambang, diamankan dengan gembok yang nampak masih baru.
Thurgood masih terus saja mondar-mandir pergi, entah untuk urusan
apa. Dua hari setelah kedua pekerja yang kelihatannya orang Meksiko
itu tiba, sebuah truk datang ke sana untuk mengantarkan semen
berkarung-karung, berlusin-lusin tonggak pagar dari besi, serta
beberapa gulungan besar pagar kawat.
Dengan dimandori Thurgood, kedua pekerjanya kemudian mulai
memasang pagar kawat yang tingginya lebih dari tiga meter di sekeliling
tanah miliknya.
"Aneh - kenapa ia sampai begitu repot, mengamankan tambang yang
sudah tidak ada apa-apanya lagi?" kata Allie sewaktu makan siang, pada
hari ketika kedua pekerja di tanah milik Thurgood mulai memasang
pagar, "Siapa sih, yang mau peduli terhadap tambang itu?"
"Kamu," kata pamannya. "Kau sanggup berbuat apa saja asal bisa masuk
ke sana, dan itu diketahui olehnya. Belum lagi orang-orang sinting yang
berdatangan, setelah mayat ditemukan waktu itu. Aku bisa mengerti,
kenapa Thurgood sekarang memasang pagar di sekeliling tanah miliknya.
Jika minat orang-orang terhadap pohon Natal sama seperti terhadap
tambang, tanahku ini pun akan kupagari."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Sehabis makan siang Paman Harry pergi menyemprot hama di kebun
yang dekat jalan. Jupe duduk bersandar di kursinya Keningnya berkerut.
"Tidak ada yang merasa tertarik pada pohon-pohon Natal," katanya.
"Kalau begitu, kenapa ada orang yang secara sembunyi-sembunyi masuk
ke gudang malam itu? Ada apa di situ yang mungkin menarik perhatian
orang iseng?"
Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaannya itu. Ketika meja makan
sudah dibereskan, anak-anak kemudian pergi ke gudang untuk sekali lagi
mencari kalau-kalau ada sesuatu di situ yang mungkin menarik perhatian.
"Tidak ada apa-apa di sini," kata Pete. "Yang ada cuma tumpukan jerami
makanan kuda sejumlah perkakas dan selang air, serta sebuah mobil
kuno yang rusak."
"Mungkin orang itu cuma ingin mengambil parang," kata Allie.
"Menyeramkan, jika dugaanmu itu benar," kata Bob. "Parang kan senjata
yang sangar. Jika membutuhkan senjata, kenapa harus parang? Senjata
api kan lebih mantap. Di sekitar sini mestinya banyak yang memiliki
senjata api."
Ketika kemudian keluar dari gudang, keempat remaja itu masih sempat
melihat mobil Chevrolet merah milik Thurgood lewat. Mobil itu menuju
ke tambang. Seorang pria duduk di depan, di samping Thurgood. Pria itu
kelihatannya dari golongan terhormat. Ia memakai setelan musim panas
berwarna cerah serta topi putih. Anak-anak bergegas lari pulang dan
langsung naik ke serambi ruang tidur di tingkat atas, agar bisa lebih
jelas melihat tanah milik Thurgood serta tamunya. Kedua pekerja
Meksiko tidak nampak bekerja memasang pagar kawat. Anak-anak
melihat salah seorang dari mereka keluar dari dalam tambang.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Sambil menatap kaku ke depan, orang itu mendorong gerobak yang
berisi tanah dan bebatuan. Ketika sampai di dekat Thurgood serta
tamunya, Thurgood menyuruh pekerja itu berhenti, lalu meraup
segenggam tanah dari dalam gerobak. Tanah itu ditunjukkannya pada
tamunya.
Thurgood mengatakan sesuatu pada pekerjanya, yang setelah itu
mendorong gerobaknya lagi, naik ke semacam jembatan yang terbuat
dari dua lembar papan kokoh, dan lewat jembatan itu memasuki sebuah
pintu yang terdapat di sisi samping bangunan besar yang dulu merupakan
pabrik tambang. Sedang Thurgood mengajak tamunya masuk ke dalam
tambang.
Semenit kemudian Allie serta anak-anak yang lain mendengar bunyi
letusan yang samar-samar. Gemanya menggemuruh selama beberapa
detik, dan akhirnya hilang.
"Ia menembak lagi" seru Allie.
"Bunyinya tidak seperti tembakan," kata Jupiter. "Kedengarannya itu
sesuatu yang jauh lebih hebat daripada letusan senapan. Semacam
ledakan!"
Anak-anak melihat Mrs. Macomber keluar dari dalam rumahnya di
seberang jalan. Sambil berdiri di beranda depan, wanita itu memandang
ke arah tambang.
Thurgood muncul di ambang jalan masuk ke ambang,. bersama tamunya.
Bersama mereka, ikut keluar pula pekerja yang satu lagi. Ia pun
mendorong gerobak, yang dibawanya masuk ke bangunan yang dulu
merupakan tempat mengolah tanah galian. Selama beberapa menit,
Thurgood. dan tamunya berdiri di tempat terbuka sambil bercakap-
cakap. Setelah itu mereka masuk ke mobil merah milik Thurgood. Begitu
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
keduanya sudah duduk di tempat masing-masing mobil itu langsung
berangkat. Ketika lewat di depan .rumah Mrs. Macomber, Thurgood
sama sekali tidak mengacuhkan wanita yang masih ada di beranda
rumahnya itu. Ketika mobil Chevrolet merah sudah tidak kelihatan lagi,
Mrs. Macomber menyeberangi jalan lalu masuk ke jalan kecil yang
menuju ke rumah Paman Harry, sambil sibuk memasang kembali sebuah
gelang Indian berukuran besar yang rupanya tadi lepas.
Anak-anak turun ke bawah, lalu menyongsong Mrs. Macomber di pintu.
"Tahu tidak kalian," serunya, "Wesley Thurgood melakukan penggalian di
dalam tambang!"
Magdalena muncul dari dalam dapur.
Itu tidak mungkin, Senora Macomber" katanya membantah. "Dalam
tambang tidak ada apa-apa lagi. Anda sendiri yang mengatakan begitu.
Seluruh perak yang dulu ada di situ, sudah habis."
"Tapi kenyataannya, ia melakukan penggalian," kata Mrs. Macomber
berkeras. "Ia melakukan peledakan. Kalian tidak mendengarnya? Aku
tidak mungkin keliru, karena begitu sering mendengar bunyi semacam
itu."
"Ia cuma iseng saja," kata Pete. "Atau mungkin juga tambang itu hendak
dijadikannya atraksi pariwisata. Itu, seperti yang dilakukan orang-orang
yang membeli kota-kota lama yang sudah tidak sudah tidak berpenghuni
lagi. Kota-kota itu dipugar persis aslinya untuk menarik para pelancong."
Mrs. Macomber terkejut. .
"Aduh bisa rusak daerah ini, kalau begitu! Turis, itu berarti jalan-jalan
macet, sampah berserakan di mana-mana, dan... dan..."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Yah, tambang itu kan miliknya pribadi," kata Allie, dengan gaya
menirukan suara, pamannya. Mrs. Macomber mendengus, lalu keluar lagi.
Jupe menggerak-gerakkan tubuhnya berungkat-ungkit, sambit
merenung.
"Aku tidak percaya, Wesley Thurgood bermaksud membuka tambangnya
sebagai atraksi wisata," katanya kemudian. "Letak Twin Lakes terlalu
jauh dari jalur arus wisatawan."
"Kalau begitu apa yang sedang diperbuatnya di sana?" tanya Pete.
Jupiter tersenyum.
"Kita bisa mencoba menanyakannya pada pekerja-pekerjanya, kedua
orang Meksiko itu," katanya. "Thurgood sudah pergi, bersama tamu-
tamunya. Kita ke sana saja sekarang, lalu kita lihat apa kata kedua
pekerja itu nanti."
Beberapa menit kemudian keempat remaja itu sudah berdiri di luar
pagar kawat yang membatasi tanah milik Thurgood. Mereka memanggil-
manggil kedua pekerja itu. Mula-mula dalam bahasa Inggris, tapi tidak
dijawab. Mereka mencoba dengan beberapa patah kata bahasa Spanyol.
Tapi hasilnya sama saja. Kedua orang Meksiko itu hanya menatap
mereka dengan sikap curiga.
Akhirnya keempat remaja itu putus asa. Mereka kembali ke rumah,
untuk meminta bantuan Magdalena.
"Anda bisa bahasa mereka, Magdalena," kata Pete. "Mestinya mereka
tidak merasa curiga pada Anda."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Magdalena mau pergi ke tempat Thurgood. Tapi dengan segera ia sudah
kembali lagi, untuk melaporkan bahwa ia pun tidak berhasil. Kedua pria
Meksiko itu tidak mengacuhkannya. Tapi Magdalena sempat datang
menghampiri sebelum anjing penjaga melihatnya lalu menggonggong, dan
ia masih bisa menangkap kedua orang itu bercakap-cakap dengan suara
pelan. Tapi hanya satu patah kata saja yang didengarnya dengan jelas:
oro .
"Oro?" kata Jupe mengulangi. "Itu artinya kan emas! Mungkinkah
Thurgood melakukan penggalian untuk mencari emas.
"Tapi itu tambang perak!" bantah, Magdalena:
"Emas dan perak sering kali ditemukan di tempat yang berdekatan,"
kata Jupe. Dikeluarkanya batu kecil yang beralur kecil mengkilat.
"Kapan kata pamanmu ia hendak ke Lordsburg, Allie?"
"Besok," jawab Allie.
"Kita ikut" kata Jupe lagi. Akan kita pastikan, apa sebetulnya yang ada
dalam batu ini."
Bab 10 EMASKAH YANG MENGKILAT ITU?
PAMAN Harry memarkir mobilnya di samping kantor perusahaan
titipan kilat di Lordsburg.
"Aku- memesan tiga kotak bibit pohon dari San Jose," katanya.
"Setelah itu kuambil, aku masih harus ke perusahaan bahan bangunan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
untuk membeli beberapa barang yang kuperlukan. Pukul satu nanti kita
berkumpul di sini, lalu makan siang sebelum pulang."
"Aku ikut dengan mereka," kata Allie.
"Baiklah, asal jangan macam-macam nanti," kata pamannya
memperingatkan. "Tapi sebetulnya tidak ada alasan bagiku untuk merasa
waswas. Di sini kan tidak ada tambang, yang bisa kaumasuki."
Setelah itu Paman Harry meninggalkan mereka, masuk ke kantor
perusahaan titipan kilat.
"Sekarang apa dulu yang kita kerjakan?" tanya Allie bersemangat.
"Kita memeriksakan batu itu, yuk," ajak Pete. "Pasti takkan makan waktu
lama. Apakah nanti sewaktu menunjukkan batumu itu pada ahli permata,
kita katakan di mana kita menemukannya, Jupe?"
"Rasanya lebih baik jangan," kata Jupe. "Kita tidak ingin lebih banyak
lagi orang-orang iseng berkeliaran di sana, dan jika alur mengkilat di
batu itu ternyata memang emas, ada kemungkinan itu akan menyebabkan
mereka membanjir datang ke Twin Lakes. Tapi serahkan saja urusan itu
padaku, nanti pasti akan kutemukan apa yang harus kukatakan."
Dua blok dari kantor perusahaan titipan kilat, keempat remaja itu
menemukan sebuah toko kecil yang memajang sejumlah jam dan anting-
anting di etalasenya. Pada sebuah papan tertulis bahwa pemilik toko itu,
J.B. Atkinson, membeli barang-barang antik dari emas dan perak.
"Ini dia, yang kita cari." Jupiter membuka pintu toko, lalu anak-anak
masuk ke dalam.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Seorang pria bertubuh montok duduk di sebuah kursi tinggi, di balik
sekat dari kaca. Air mukanya segar kemerah-merahan, seperti bayi.
Orang itu sedang memperbaiki sebuah arloji. Matanya yang sebelah
tersembunyi di balik lensa tukang jam. Di meja pajangan, anak-anak
melihat beberapa benda perak yang sudah usang tapi indah, serta
sejumlah peniti dan cincin emas yang antik dan bagus-bagus.
"Mr. Atkinson?" sap a Jupiter.
Pria yang duduk di balik sekat kaca itu menaruh sebuah obeng yang
sangat kecil ke meja kerjanya, melepaskan lensa yang terselip ke rongga
mata yang sebelah, lalu tersenyum.
Jupe mengulurkan batu temuannya.
"Saat ini kami sedang berlibur di rumah teman, dekat Silver City,"
katanya pada pria itu. "Kemarin kami pergi berjalan-jalan ke perbukitan,
dan di sana kami berjumpa dengan seorang pria tua. Katanya, ia pencari
logam mulia,"
Pria yang bernama Atkinson itu mengangguk. "Memang, sekarang pun
masih ada beberapa orang di daerah sini," katdnya
"Orang itu mengatakan, ia perlu uang," sambung Jupiter. "Katanya, ini
udah lama sekali disimpannya, tapi pada kami ia menjual menjualnya."
Sambil berkata begitu, Jupe menyodorkan batunya pada Atkinson.
Atkinson memandang batu itu dengan mata terpicing, lalu menggosok-
gosoknya dengan jari. Sementara itu ia tetap tersenyum.
"Berapa kalian bayar untuk ini?" katanya dengan nada bertanya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Lima dolar," jawab Jupe.
"Aslikah itu?" tanya Allie.
"Kalau batunya memang asli," kata Atkinson. "Apakah yang mengkilat ini
emas atau bukan, kita lihat sajalah dulu." Pria itu membuka sebuah laci,
lalu mengeluarkan kikir kecil serta sebuah botol yang juga kecil, berisi
semacam cairan. Dengan kikir dibuatnya takikan pada alur yang
mengkilat di batu, lalu diteteskannya sedikit cairan dari dalam botol ke
dalam takikan itu. "Cairan ini asam nitrat," katanya menjelaskan.
"Hampir semua logam bereaksi dengannya, kecuali emas."
Sesaat kemudian ia mengangguk. "Ya, nampaknya ini memang emas."
"Seringkah ada emas murni di tanah?" tanya Jupe.
"Biasanya ditemukan bercampur dengan logam-logam lain," kata ahli
permata itu. "Ini kelihatannya tinggi mutunya. Di mana orang itu
menemukannya?"
"Itu tidak diceritakannya," jawab Jupe.
"Rasanya itu juga tidak penting," Atkinson mengembalikan batu yang
sudah diteliti pada Jupe. "Mungkin di salah satu tambang yang sudah
tidak menghasilkan lagi, di daerah California. Masih cukup banyak yang
bisa ditemukan para pencari emas untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka, dengan jalan mendulang di sungai-sungai dekat tambang-
tambang tua."
Jupe mengantungi batu itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kata Anda tadi, kandungan emas di tanah biasanya bercampur dengan
logam-logam lain. Bagaimana, adakah perak dalam emas di batu ini?"
tanyanya.
"Tidak. Warnanya kemerah-merahan, dan itu berarti mungkin ada
sedikit tembaga di dalamnya. Perak menyebabkan emas berwarna
kehijauan."
Ia mengambil sebuah peniti yang kelihatannya sudah sangat tua dari
lemari pajangan. Peniti itu berbentuk daun, dan terbuat dari emas yang
berwarna agak kehijau-hijauan. "Inilah yang disebut emas hijau.
Kandungan perak di dalamnya dua puluh lima persen. Itu berarti, ini
emas delapan belas karat. Cincin-cincin kecil di dalam lemari itu lebih
murni lagi. Itu cincin-cincin bayi, yang dulu biasa dihadiahkan pada anak-
anak sewaktu dibaptis. Emasnya lebih dari dua puluh karat. Itulah
sebabnya kenapa beberapa di antaranya nampak sudah sangat aus.
Karena emasnya lunak! Kadang-kadang ada juga orang yang masih
membeli, karena iseng ingin memiliki barang langka. Dan batumu itu
serupa dengan cincin-cincin ini. Cendera mata, kenang-kenangan masa
silam, sewaktu orang membanjir datang ke daerah Barat karena ingin
menjadi kaya-raya karena emas."
"Lalu berapa nilainya? Lima dolar?" tanya Pete.
"Begitulah, kurang lebih," jawab Atkinson. "Dewasa ini, sesuatu yang
dibuat dari plastik mungkin lebih mahal harganya. Tapi simpan saja batu
itu baik-baik. Jika kapan-kapan ingin dijadikan peniti untuk dasi atau
perhiasan lainnya, datanglah kemari lagi."
Anak-anak mengucapkan terima kasih, lalu meninggalkan tempat itu.
"Emas asli" kata Pete bergairah, setelah berada di luar. "Ternyata ada
emas dalam tambang itu."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Emas, dan juga tembaga," kata Jupe dengan sikap merenung. "Tapi
emas di batu ini tidak, mengandung perak. Aneh, jika diingat bahwa
Tambang Jebakan Maut dulu merupakan tambang perak. Aku tahu
bahwa emas dan perak sering ditemukan dalam tambang yang sama -
tapi emas, perak, dan tembaga!"
"Menarik, kan?" kata Allie. "Thurgood yang menyebalkan itu menemukan
jalur kandungan logam yang selama ini tidak diketahui adanya oleh orang
lain. Ayahnya dulu bekerja di tambang itu. Mungkin dia yang menemukan
jalur itu, lalu menceritakannya pada Thurgood. Kemudian Thurgood
mengarang-ngarang cerita tentang kerinduannya pada kota asalnya, dan
kemudian membeli Tambang Jebakan Maut. Sekarang ia melakukan
penggalian di situ."
Jupiter mengerutkan keningnya. "Jika itu benar - jika ayahnya memang
pernah bercerita tentang adanya jalur emas yang tidak diketahui orang
lain - kenapa Thurgpod tidak datang dari dulu-dulu? Umurnya sekarang
paling sedikit empat puluh tahun. Mestinya kan selama dua puluh tahun
belakangan ini ia bisa melakukan penelitian secara diam-diam untuk
mengecek kebenaran cerita itu, dan kemudian membeli tambang dengan
harga murah. Bisa., saja ketika masih muda ia belum berminat. Tapi
mestinya minat itu timbul beberapa tahun yang lalu, sewaktu harga emas
menanjak. Kenapa bukan waktu itu Thurgood muncul di sini?"
"Dari mana kita bisa tahu bahwa ia tidak muncul?" kata Allie berkeras.
"Dari mana kita bisa tahu bahwa ia tidak ada di sini lima tahun yang lalu,
ketika Gilbert Morgan jatuh ke dalam lubang itu? Mungkin saja mereka
berdua mulanya patner yang kemudian bertengkar, lalu Thurgood
mendorong Morgan sehingga terjerumus ke dalam lubang. "
"Wah, terlalu jauh dugaanmu itu, Allie!" kata Bob. "Untuk apa seorang
pengusaha real estate yang kaya-raya sampai mau berbuat begitu?
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Sama sekah tidak ada alasan bagi dia, Katakanlah di dalam tambang tua
itu memang ada emas dan itu diketahui oleh Thurgood ia kan sama sekali
tidak memerlukan patner. Tidak seorang pun bertanya-tanya ketika ia
tahu-tahu membeli tambang itu. Ya, kan? Tapi ngomong-ngomong
tentang Morgan... apakah tidak sebaiknya kita mulai saja dengan
pelacakan jejaknya? Kubacakan saja apa yang kita ketahui tentang
dirinya."
Bob mengambil buku catatannya, lalu mulai membaca.
"Gilbert Morgan, buronan karena tidak menaati. peraturan pembebasan
bersyarat. Nama-nama lain yang juga dipakai olehnya: George Milling,
Glenn Mercer, dan George Martins. Setelah dibebaskan dari penjara
San Quentin, diam-diam dia pergi dari San Francisco lima tahun yang
lalu, mungkin akhir bulan Januari, atau awal Februari. Tiba di Twin Lakes
mungkin pada bulan Mei tahun itu juga, dengan sebuah mobil yang dicuri
di Lordsburg."
"Ringkasanmu itu bagus, Bob," kata Jupiter.
"Nama apa pun yang dipakainya, huruf-huruf awalnya selalu G.M," kata
Bob melanjutkan. "Yah, .cuma itulah yang bisa kita jadikan pegangan.
Jika dulu ia pernah selama beberapa waktu berada di Lordsburg, ada
kemungkinan ia meninggalkan suatu jejak tentang dirinya. Bagaimana
jika kita mencoba di perpustakaan umum? Di situ pasti ada buku
telepon, penunjuk alamat, serta koran-koran setempat edisi lama."
Allie menunjukkan jalan ke perpustakaan. Pada seorang petugas di situ
Jupe mengatakan bahwa ia sedang berlibur di daerah situ, dan ingin
menemukan seorang paman yang sudah lama tidak ada kabar beritanya.
"Lima tahun yang lewat ia mengirim kartupos pada ibu saya, dari
Lordsburg," kata Jupe. "Beberapa kali kami berkirim surat padanya
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
setelah itu, tapi semuanya dikembalikan karena kami tidak memiliki
alamatnya yang pasti. Saya berjanji pada Ibu, untuk mencarinya."
Petugas perpustakaan yang terkesan melihat sikap Jupe yang begitu
bersungguh-sungguh, kemudian mengambilkan buku-buku telepon dan
petunjuk alamat yang diterbitkan selama lima tahun belakangan. Setelah
itu anak-anak mengambil tempat duduk di sebuah meja panjang, lalu
mulai mencari dalam buku-buku petunjuk itu.
"Cari nama yang huruf-huruf depannya G.M," kata Jupe. "Nama yang
hanya muncul dalam satu buku telepon atau petunjuk alamat saja -
keluaran lima tahun yang lalu."
Mereka tidak perlu lama-lama mencari. Dalam sepuluh menit mereka
sudah mengecek nama enam belas orang dengan huruf-huruf depan
G.M., dibandingkan dengan buku-buku petunjuk terbitan tahun
berikutnya. Ternyata semuanya saat itu masih tinggal di Lordsburg,
kecuali seorang. Orang itu bernama Gilbert Maynard.
Dalam beberapa buku petunjuk alamat selanjutnya tidak tertera
namanya. Tapi dalam edisi terbaru, ada lagi.
"Rupanya ia pindah selama beberapa waktu" kemudian datang lagi," kata
Jupe. "Ia kembali ke alamatnya yang lama."
"Kalau begitu tidak mungkin dia buronan yang kita cari," kata Pete.
"Baiklah. Jadi kemungkinannya, Morgan memang pernah mampir di sini
tanpa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang lain, seperti
memasang telepon atau bekerja, atau melapor pada dinas
kependudukan."
"Ia cuma beberapa bulan saja di sini, dan itu pun kalau ia memang
tinggal di sini," kata Bob.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Bagaimana, berhasil?" tanya petugas perpustakaan.
"Tidak," jawab Jupe. "Kelihatannya paman saya itu dulu tidak menetap
di sini. " Ia memasang tampang, seolah-olah merasa malu. "Paman
Geoffrey itu punya kebiasaan yang... yah, hm... yah, menarik perhatian,
begitulah! Mungkin koran-koran terbitan tahun itu...."
"O, orang seperti itu rupanya pamanmu itu, ya?" Petugas perpustakaan
itu menggeleng-geleng. Tapi ia mau juga menunjukkan ruangan tempat
penyimpanan surat kabar. Setelah itu ditinggalkannya mereka sendiri,
untuk mencari-cari di antara sekian banyak surat kabar terbitan
Lordsburg yang dijilid rapi. Tapi anak-anak tidak menemukan apa-apa.
Tidak ada satu berita pun yang mungkin ada pertaliannya dengan
buronan yang sudah mati itu - sampai mereka menemukan surat kabar
terbitan 10 Mei, lima tahun yang lalu.
"Tambang Jebakan Maut Akan Ditutup," demikianlah bunyi kepala berita
yang dibacakan Bob. "Jadi hal itu ternyata diberitakan koran kota ini,
Mungkinkah ini ada sangkut-pautnya dengan kematian orang kita itu?"
"Mungkin saja," kata Jupe sambil mengangkat bahu. "Bisa saja ia
membaca berita surat kabar yang kaupegang itu, lalu karena salah satu
alasan tertentu kemudian memutuskan untuk datang ke Twin Lakes dan
memeriksa tambang itu. Kapan kejadiannya, mobil yang dicuri dari
tempat parkir di pasar waktu itu?"
Bob meneliti catatannya. ,
"Bulan Mei, tanggal sebelas," katanya. "Itu satu hari setelah berita
penutupan tambang dimuat dalam harian Lordsburg ini, dan tiga hari
sebelum tambang ditutup. Mungkin saja memang ada hubungannya. "
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tapi hubungan yang mana?" kata Allie. "Penjahat itu membaca berita
tentang tambang yang akan ditutup, lalu ia begitu ingin cepat-cepat ke
sana sehingga mencuri mobil dan pergi dengannya ke Twin Lakes, di sana
ia lari masuk ke tambang, jatuh ke dalam lubang sehingga lehernya
patah dan sejak itu tidak ada kabar beritanya lagi selama lima tahun!
Apa arti semuanya itu? Sekarang begini: bagaimana jika ia dan Thurgood
sudah merencanakan akan bertemu..."
"Allie!" hardik Pete. "Tidak bisakah kau semenit saja melupakan
Thurgood?"
"Kita sekarang masih belum jauh dari posisi semula," kata Bob. "Kita
tahu bahwa Gilbert Morgan mungkin pernah berada di Lordsburg, dan
mungkin mencuri mobil yang kemudian dipakainya untuk pergi ke Twin
Lakes, tapi semuanya itu tidak bisa kita buktikan. Ini perlu kita periksa,
walau kemungkinan untuk berhasil sangat kecil."
"Waktu kita pagi ini tidak terbuang dengan percuma saja," kata Jupe.
"Kini ada satu hal yang sudah kita ketahui dengan pasti." Ia
mengeluarkan batunya dari dalam kantung, "Kita sekarang ini tahu
bahwa dalam Tambang Jebakan Maut tempat mayat Morgan ditemukan
ada emas, setidak-tidaknya sebanyak yang terkandung dalam batu kecil
ini. Aku yakin, ini pasti ada artinya - walau apa tepatnya, aku belum
tahu!"
Bab 11 PENCURI YANG LAPAR
HARI sudah menjelang sore, ketika mereka tiba kembali di perkebunan
pohon pinus. Anak-anak membantu Paman Harry menurunkan barang-
barang dari mobil, menaruh kotak-kotak bibit pohon di luar dekat
gudang lalu menyiraminya dengan mempergunakan selang. Ketika Paman
Harry kemudian masuk ke rumah, Jupe memandang ke arah tempat
tinggal Mrs. Macomber di seberang jalan.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kelihatannya tetangga kalian di depan itu paling banyak tahu tentang
Tambang Jebakan Maut jika dibandingkan dengan kebanyakan penduduk
di sini, ya?" kata Jupe. '
"Mrs. Macomber, maksudmu? Ya, memang," kata Allie.
"Yuk, kita ke sana sebentar," ajak Jupe.
Teman-temannya langsung mau. Mereka pergi ke seberang jalan, lalu
mengetuk pintu rumah Mrs. Macomber. Wanita yang hidup menjanda itu
berseru dari dalam, menyuruh mereka masuk. Allie membuka pintu, dan
anak-anak langsung masuk ke dapur yang kecil dan ditata rapi.
"Sibuk?" tanya Allie pada Ms. Macomber.
Wanita itu tersenyum, menyebabkan kerutan di sudut matanya semakin
nampak jelas.
"Sekarang ini tidak banyak lagi yang bisa membuat aku sibuk," katanya.
"Tapi aku akan senang sekali jika satu dari kalian bertiga yang laki-laki
mau pergi ke trukku sebentar, mengambilkan kotak kardus yang add di
bak belakang. Aku harus segera menyimpan belanjaanku, karena kalau
tidak, bahan makanan yang beku akan jadi lumer nanti."
"Aku sajalah," kata Pete. Mobil pick-up kecil milik Mrs. Macomber
diparkir di jalan masuk beralas tanah yang terdapat di samping rumah.
Di bak belakang kendaraan itu ada sebuah kotak kardus besar, penuh
berisi kantung-kantung kertas berwarna coklat. Pete membawa kotak
besar itu ke dapur, lalu menaruhnya di salah satu meja,
"Terima kasih," kata Mrs. Macomber. "Sekarang aku sudah tidak mampu
lagi melakukan segala hal yang dulu biasa kukerjakan." Ia mengeluarkan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
sayur-mayur, roti, serta bungkusan-bungkusan berisi makanan yang
dibekukan, dan menumpukkan semuanya di atas meja.
Tiba-tiba terdengar dentuman samar. Mrs. Macomber menghampiri
sebuah jendela.
"Wesley Thurgood mulai iseng lagi di tambangnya," katanya. "Bunyi itu
sedikit-banyak sudah kutunggu-tunggu. Aku melihatnya datang dengan
mobilnya setengah jam yang lalu, bersama salah seorang tamunya yang
berpotongan orang kota."
"Kelihatannya ia benar-benar mengolah tambangnya," kata Jupiter.
"Kedengarannya memang begitu," kata Mrs. Macomber sependapat.
"Bahwa ia menyulut bahan peledak di dalam tambang, itu sudah pasti.
Aku dilahirkan di sini, dan bunyi tadi itu kukenal baik. Aku dulu tinggal
di rumah ini, ketika mendiang suamiku menjadi pengawas tambang di
sini. Dinamit yang diledakkan dalam liang tambang khas sekali bunyinya,
tidak mungkin kita bisa salah dengar. Tapi Thurgood tidak terus-
menerus mengoperasikan tambangnya itu. Ia hanya melakukan peledakan
apabila ada yang datang bersama dia. Kurasa ia mau pamer pada kawan-
kawannya yang kaya dari Los Angeles."
:Hobi aneh," kata Bob.
"Masih ada hobi yang lebih aneh-aneh lagi," Mrs. Macomber tersenyum.
"Aku pernah mendengar tentang seseorang yang membeli sebuah
lokomotif tua yang sudah tidak dipakai lagi. Orang itu memasang jalur
rel sepanjang tiga ratus meter di kebun belakang rumahnya, lalu
dijalankannya lokomotifnya di situ, bolak-balik, bolak-balik. Setiap kali
bermain kereta-keretaan, ia memakai seragam kondektur. Asyik sekali.
bermainnya! Begitulah kalau orang kelebihan uang. Mungkin Wesley
Thurgood punya gambaran samar tentang masa sewaktu ayahnya masih
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
bekerja di tambang dan ia rindu pada masa itu. Hobi yang tidak
berbahaya."
"Kalau mendengar cerita Anda ini, Thurgood itu seakan-akan orang
baik," kata Allie.
"Jangan suka memperumit keadaan," kata Mrs. Macomber menasihati.
"Alasan sebenarnya kenapa kau mencari-cari kesalahan Thurgood, ialah
karena kau pernah didampratnya. Aku bisa mengerti perasaanmu.
Orangnya memang tidak bisa dibilang ramah, dan aku lega melihat ia
sudah memasang, pagar di sekeliling tempatnya. Aku tidak suka
anjingnya itu berkeliaran ke mana-mana . Tapi aku tidak berhak
memaksanya bersikap ramah, dan anjing seperti apa yang boleh
dipelihara olehnya."
Dari arah tambang terdengar lagi bunyi dentuman.
"Mrs. Macomber," kata Jupiter, "adakah kemungkinan Thurgood
mengoperasikan tambangnya dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan?"
Wanita yang sudah berumur itu menggeleng.
"Tambang Jebakan Maut sudah kering. Benar-benar kering. Kandungan
perak di dalamnya sudah habis, empat puluh tahun yang lalu. Tentang
itu, aku tahu pasti, Kami - maksudku aku dan mendiang suamiku -
mengalami masa-masa yang sulit, setelah tambang ditutup, sehingga
akhirnya kami terpaksa pergi dari sini. Kausangka kami mau pindah, jika
masih ada kemungkinan untuk tetap tinggal di sini? Kemudian, setelah
Henry meninggal dunia - karena serangan jantung, dua puluh dua tahun
yang lalu - dari uang asuransi pertanggungan jiwa yang kuterima, aku
membuka toko di Phoenix. Aku berjualan perhiasan dan sepatu mokasin
buatan orang Indian dengan harapan bisa menarik minat wisatawan. Tapi
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
akhirnya aku bangkrut. Aku memang tidak berbakat jadi pedagang. Aku
terpaksa menjual segala-galanya, kemudian bekerja di toko yang semula
milikku itu. Sepanjang hari sibuk terus, sambil hidup sehemat-hematnya
agar bisa menabung sedikit-sedikit."
Wajahnya yang murung ketika menuturkan kata-kata itu, tiba-tiba
menjadi lembut. "Aku ingin menjalani hari tuaku di sini," katanya
melanjutkan. "Aku ingin kembali ke tempat di mana aku pernah hidup
berbahagia, dan aku mengucap syukur sekarang bahwa niatku itu
kulaksanakan. Mungkin Thurgood juga punya keinginan seperti aku. Aku
ingat bagaimana dia semasa kecilnya, dengan muka yang selalu kotor,
berkeliaran sambil menjilati permen loli. Waktu itu pun ada sesuatu
yang aneh pada anak itu... tapi aku tidak bisa ingat apanya...."
"Tapi tambang..." kata Allie, yang masih belum puas.
"Yah, tambang itu yang membuat Twin Lakes waktu itu berkembang,"
kata Mrs. Macomber. "Tapi aku tidak merasa perlu memilikinya, untuk
membangkitkan kembali kenangan indah. Mungkin saja Wesley Thurgood
merasa perlu. Barangkali ia merasa bahwa untuk membangkitkan
kenangan pada masa silam, ia harus benar-benar menjadi pekerja
tambang, seperti ayahnya dulu."
"Dan menurut Anda, tidak mungkinkah ada sesuatu yang masih bisa
diambilnya dari tambang itu?" desak Jupe.
"Tidak, itu tidak mungkin. Di situ tidak ada apa-apa lagi yang bisa
diambil."
"Kalaupun kandungan peraknya sudah habis sama sekali," kata Jupe lagi,
"mungkinkah di situ ada emas? Perak dan emas, sering ditemukan di
tempat yang sama."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Di Tambang Jebakan Maut, tidak."
"Bagaimana dengan tembaga?" kata Jupe.
"Juga tidak. Yang ada di situ cuma perak, dan perak itu sudah habis."
Mrs. Macomber menggeleng-gelengkan kepala dengan keras seakan
hendak mengenyahkan pikiran yang tidak menyenangkan. "Sudah, kita
hentikan saja pembicaraan tentang itu. Ketika tambang masih bekerja,
Twin Lakes ini kota yang ramai dan kehidupan kami di sini
menyenangkan. Sekarang aku memiliki sebagian dari kota yang dulunya
begitu ramai. Jika kota ini pada suatu waktu nanti akan kembali
mengalami masa makmur, kelima rumah milikku bisa kuperbaiki lalu
kusewakan, dan pada hari tuaku aku bisa menjadi kaya. Yuk, kita
melihat-lihat sebentar rumah-rumah milikku itu."
Mrs. Macomber mengajak anak-anak keluar.
"Ketika baru pindah kemari, aku mulanya berniat mengamankan pintu-
pintu dengan gembok," katanya. "Tapi sampai ada kemungkinan orang
datang kemari - biar cuma gelandangan saja - aku harus meletakkan
uang perak berjejer-jejer dari jalan besar, sebagai petunjuk jalan,"
katanya. "Maksudku, siapa sih yang mau datang ke tempat yang tidak
ada apa-apanya ini? Setidak-tidaknya begitulah perasaanku, sampai Allie
menemukan mayat buronan di dalam tambang. Sejak itu banyak orang
luar berkeliaran di sini. Tentang parang pamanmu yang hilang diambil
orang itu, Allie, apakah sudah ditemukan kembali?"
"Belum," jawab Allie.
"Mungkin akan ditemukan juga di salah satu tempat di atas bukit, dan
sudah berkarat," kata Mrs. Macomber. Ia menuju sebuah rumah tua
dari papan, yang letaknya di sebelah utara tempat tinggalnya. "Ini dulu
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
milik keluarga McKestry," katanya pada anak-anak yang mengiringi. "Dia
itu dulu kasir di tambang."
Mrs. Macomber mendorong pintu depan rumah itu. Pintu itu terbuka
dengan bunyi berdecit-decit karena agak macet. Allie dan ketiga
temannya mengikuti wanita tua itu masuk ke dalam. Mereka melihat
perabotan yang nampak sudah lama tidak dipakai, plesteran dinding yang
retak-retak, serta lemari-lemari dengan pintu yang menganga karena
rusak engselnya, menampakkan beberapa barang pecah-belah yang
sudah tidak utuh lagi.
"Banyak orang yang pergi dengan meninggalkan berbagai barang" kata
Mrs. Macomber. "Rupanya barang-barang yang menurut anggapan
mereka tidak ada gunanya dibawa pindah."
"Banyak .yang perlu Anda kerjakan untuk membereskan tempat ini,
sebelum bisa disewakan," kata Allie padanya.
"Ya, memang! Di rumahku sendiri pun banyak yang harus kukerjakan
dulu, sebelum bisa kutempati lagi. Tapi itu malah mengasyikkan!"
Di rumah-rumah tua milik Mrs. Macomber yang mereka datangi, tercium
bau debu berbaur bau barang-barang lapuk. Atap bocor di beberapa
rumah menyebabkan air hujan bisa masuk, dan itu nampak berupa
bercak-bercak basah di langit-langit.
Di sebuah rumah, setumpuk koran yang sudah menguning kertasnya
dionggokkan dekat sebuah tungku yang mempergunakan bahan bakar
kayu. Tungku itu sudah karatan.
Bob berjongkok, dan secara sambil lalu membalik-balik tumpukan koran
tua itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Sewaktu Anda membeli rumah ini sudah adakah koran-koran ini di sini,
Mrs. Macomber?" tanyanya. "Maksud saya, ketika Anda kembali kemari
lima tahun yang lalu?"
"Kurasa sudah," kata Mr. Macomber.. "Ah, tentu saja seharusnya sudah
ada. Kalau belum waktu itu, lalu dari mana datangnya?"
"Hm, menarik," kata Bob. "Boleh saya minta?"
"Mau kauapakan tumpukan koran tua begitu?" tanya Mrs. Macomber.
"Dia memang gila koran!" kata Allie sambil tertawa. "Tapi di lain pihak
dia juga besar peranannya dalam usaha kami mencari keterangan
tentang kejadian-kejadian di sini lima tahun yang lewat. Setelah kami
menemukan mayat di dalam tambang, kami mendatangi kantor Twin
Lakes Gazette untuk melihat kalau-kalau kami bisa mengetahui apa yang
mungkin dilakukan Gilbert Morgan di situ. Banyak juga yang berhasil
kami ketahui, tapi - "
Sementara Jupe memandang Allie dengan tatapan marah, Bob cepat-
cepat memotong,
"Ayah saya orang koran," katanya. "Karena dia, saya lantas tertarik
pada koran-koran lama. Bolehkah saya minta ini semua?"
Mrs. Macomber nampak bingung sejenak.
"Yah, kenapa tidak," katanya kemudian.
Dengan hati-hati Bob mengangkat tumpukan koran tua itu lalu
mengepitnya, Setelah itu semuanya keluar. Sementara itu hari sudah
petang.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"He, kalian mau minum air soda?" tanya Mrs. Macomber menawarkan.
"Atau itu akan merusak selera makan kalian nanti?"
"Tidak ada yang bisa mengganggu selera makan Jupiter!" kata Allie
sambil tertawa.
"Baiklah. Aku masih punya beberapa botol air soda dengan rasa jeruk."
Mereka kembali ke rumah Mrs. Macomber yang mungil. Tapi di dalam
lemari pendingin ternyata tidak ada air soda. Mrs. Macomber
memeriksa lemari persediaan, lalu sepen yang letaknya di sebelah dapur.
Hasilnya sama saja.
"Apa-apaan ini?" kata Mrs. Macomber dengan nada bingung. "Padahal
aku yakin sekali aku masih punya beberapa botol. Aku tahu pasti, bukan
aku yang meminumnya."
Jupiter yang selalu cermat, memandang barang-barang belanjaan yang
masih tergeletak di atas meja.
"Di sini tadi juga ada roti sebatang, dan ikan sardin beberapa kaleng,"
katanya. "Tapi sekarang, tidak ada lagi"
Mrs. Macomber menatap Jupe dengan bingung, seakan tidak mengerti
maksudnya.
Kemudian ia terkesiap, lalu bergegas ke beranda, memandang ke kiri dan
ke kanan, seolah-olah akan melihat ada orang lari membawa persediaan
makanannya.
Bob menaruh tumpukan koran yang ditentengnya, lalu memungut puntung
rokok yang basah dari bak tempat cuci piring yang bersih mengkilat.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Mrs. Macomber," katanya sambil menunjukkan puntung yang dijepit
dengan dua jarinya, "Anda kan tidak merokok?"
Wanita itu menatap benda yang ditemukan Bob.
"Tentu saja tidak," jawabnya. Sementara itu ia sudah pulih dari
kekagetannya. "Aku tidak mengerti, kenapa ada orang yang mau-maunya
mencuri di sini," katanya. "Padahal kalau ingin makanan, tinggal minta
saja padaku!"
"Tapi nyatanya, itu tidak dilakukannya," kata Pete. "Mungkin bukan cuma
makanan saja yang diinginkannya. Lebih baik kita periksa saja seluruh
rumah. "
Mrs. Macomber mengangkat bahu, lalu mendului keluar dari dapur.
Mereka memeriksa setiap kamar dan lemari yang ada dalam rumah kecil
tapi rapi itu. Mereka tidak menjumpai orang bersembunyi di bawah
perabot, dan tidak satu pun dari sekian banyak benda hiasan yang kecil-
kecil serta benda kenang-kenangan yang ada di rumah itu kelihatan
tergeser atau beralih tempat.
"Aku tidak memiliki barang mahal," kata Mrs. Macomber. "Kecuali yang
tadi, tidak ada lagi lainnya yang hilang."
"Kurasa ada baiknya Anda beli saja gembok-gembol itu, Mrs.
Macomber," kata Jupiter. "Dan kunci baik-baik rumah ini, setiap kali
Anda meninggalkannya. "
"Tapi di sini tidak ada yang mengunci rumah," kata Mrs. Macomber
dengan nada kurang setuju.
"Belakangan ini bermunculan orang-orang dari luar di sekitar sini," kata
Jupiter menjelaskan alasannya. "Orang-orang aneh, yang tertarik
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
karena ditemukannya mayat buronan di dalam tambang. Jika salah
seorang dari mereka itu yang mengambil makanan Anda - ada
kemungkinan ia akan kembali lagi!"
Bab 12 KECURIGAAN BARU
BBERAPA menit kemudian, Allie dan ketiga anggota Trio Detektif
menyeberang jalan lagi, kembali ke rumah Harrison Osborne. Bob
berjalan sambil menenteng tumpukan korannya.
"Mau kau apakan kertas-kertas bulukan itu?" kata Pete sambil menuding
koran-koran. "Mereka mengandung arti sejarah yang besar, ya?"
"Dan kenapa kalian di sana tadi menyuruh aku diam?" tukas Allie.
Bob menggeser tangannya, sehingga anak-anak yang lain bisa melihat
surat kabar yang paling atas.
"Koran-koran ini, sebagian besar adalah Twin Lakes Gazette," katanya.
"Edisi-edisi yang sudah lama sekali, lebih dari empat puluh tahun yang
alu. Rupanya dulu ditinggal oleh penghuni rumah itu sebelum tambang
ditutup. Tapi koran yang paling atas ini terbitan Phoenix. Tanggalnya
dari lima tahun yang lalu - tanggal sembilan Mei. Coba kalian baca kepala
berita di halaman pertama ini!"
"Kurasa sebaiknya kita cari dulu tempat yang tenang, di mana tidak ada
yang akan mengganggu kita," kata Jupe. "Lalu kita baca artikelnya
dengan cermat."
Keempat remaja itu bergegas menuju ke gudang di belakang rumah lalu
masuk ke situ. Bob meletakkan tumpukan korannya dekat mobil Ford
model T yang antik. Anak-anak berlutut di lantai, lalu Bob
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
membentangkan surat kabar terbitan Phoenix dengan kepala berita
yang tertulis dengan huruf-huruf tebal.
MOBIL BAJA DIRAMPOK
KAWANAN BERTOPENG MELARIKAN $250.000!
Pukul 3 siang hari ini, sebuah mobil berlapis baja milik perusahaan
pengangkut uang dan kertas berharga, Securities Transport
Corporation, dirampok di depan gedung bank Phoenician Savings and
Loan Company l North Indian Head Road. Tiga orang laki-laki memakai
topi pemain ski yang dibenamkan sebagal topeng penutup muka serta
bersenjata senapan baru yang digergaji larasnya memaksa pengemudi
Thomas Serrano dan pengawal Jose Ardmore masuk ke bagian belakang
mobil pengangkut mereka. Setelah mengikat dan menyumbat mulut
Serrano dan Ardmore, kawanan perampok melarikan diri dengan
membawa surat-surat berharga yang tidak disebutkan nilainya,
ditambah uang tunai sebanyak kurang lebih $250.000.
Menurut seorang saksi mata yang tidak mau disebut namanya, para
perampok masuk ke dalam sebuah mobil sedan merek Chrysler yang
diparkir dekat mobil pengangkut yang dirampok, lalu meringkuk di lantai
kendaraan itu. Kemudian seorang wanita muncul dari sebuah toko alat-
alat tulis yang ada di dekat situ. Ia langsung duduk di belakang setir
mobil Chrysler yang kemudian dilarikannya ke arah utara. Polisi tidak
memperoleh keterangan jelas mengenai ciri-ciri para perampok. Tapi
wanita yang membawa mobil dikatakan berumur antara 55 dan 60 tahun,
berpotongan langsing, rambut agak beruban, dengan warna kulit segar
kecokelatan. Tingginya ditaksir sekitar 1.70 m, dengan berat badan
kira-kira 60 kg. Ia memakai celana panjang berwarna gelap, dan baju
kaus putih berkerah bulat. Menurut saksi mata tadi, wanita. itu memakai
kalung Indian yang sangat besar, terbuat dari perak dan batu pirus.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Wow!" seru Pete. "Seperempat juta dolar, amblas!"
"Tanggal sembilan Mei," ujar Jupe sambil berpikir. "Koran itu terbitan
lima tahun yang lalu. tanggal sembilan Mei. He, Bob, bukankah itu sehari
sebelum penutupan Tambang Jebakan Maut diberitakan dalam koran
Lordsburg itu?"
"Betul," kata Bob. "Dan tanggal sebelas Mei lima tahun yang lalu, sebuah
mobil dicuri di kota itu. "
"Waktu itu," sambung Jupiter, "rumah-rumah yang kini menjadi milik
Mrs. Macomber masih kosong semua, karena baru bulan Oktober ia
kembali ke Twin Lakes dan membeli rumah-rumah itu. Tapi seseorang
yang berada di Phoenix pada tanggal sembilan Mei pernah datang
kemari, dan meninggalkan koran itu di salah satu rumah yang kini
merupakan milik Mrs. Macomber."
"Gilbert Morgan, buronan yang mati itu!" seru Pete.
"Itu mungkin saja, karena Phoenix tidak begitu jauh dari Lordsburg,"
kata Jupe. "Seperempat juta dolar dirampok, hanya beberapa hari
sebelum Tambang Jebakan Maut ditutup.... Lalu sebuah mobil yang
dicuri di Lordsburg dibawa ke Twin Lakes, dan lima tahun kemudian
mayat seorang buronan ditemukan dalam tambang yang sudah ditutup
itu.... Ya, mungkin saja Morgan pada tanggal sembilan Mei itu ada di
Phoenix - di mana la merampok sebuah mobil yang mengangkut uang -
lalu setelah itu dengan segera pergi ke Lordsburg, dan dari sana terus
ke Twin Lakes. Kurasa kita bisa mereka-reka, apa sebetulnya yang
dilakukan olehnya di sini."
"Untuk bersembunyi!" kata Pete mantap.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Bukan, bukan untuk bersembunyi," kata Jupe. "Takkan ada orang mau
bersembunyi di tempat seperti Twin Lakes ini. Di sini, kehadiran orang
asing pasti mencolok. Tapi katakanlah, Morgan memang ikut dalam
perampokan itu, lalu mencari-cari tempat yang aman untuk
menyembunyikan uang hasil perampokan yang merupakan bagiannya.
Tempat apa yang bisa lebih aman dari pada tambang yang akan ditutup?"
"Tapi jika disembunyikan dalam tambang yang ditutup, lalu bagaimana
cara mengeluarkannya lagi?" kata Allie dengan sikap bingung.
"Kurasa terali besi yang biasa-biasa saja tidak merupakan masalah bagi
penjahat kawakan," kata Bob.
"Kalau begitu, uang itu ada di tangan Thurgood sekarang!" seru Allie
bersemangat. "Jika disembunyikan di dalam tambang, sekarang pasti
sudah diambil Thurgood! Pantas ia berlagak tidak tahu bahwa di
dalamnya ada mayat. Mungkin ia berniat menyingkirkannya secara diam-
diam, supaya tidak ada yang menduga bahwa uang itu ada padanya. Tapi
sebelum niatnya kesampaian, kita sudah lebih dulu tahu!"
"Kemungkinan itu memang ada," kata Jupiter. "Tapi janganlah kita
pikirkan dulu tentang ke mana larinya uang itu, untuk sementara ini.
Masih ada satu kemungkinan lain. kenapa Gilbert Morgan memutuskan
untuk datang ke Twin Lakes. "
"Bagaimana maksudmu?"
"Kita andaikan saja, Gilbert Morgan tahu lebih banyak tentang Tambang
Jebakan Maut, daripada sekadar apa yang bisa dibacanya dalam koran
terbitan Lordsburg itu. Misalnya saja, ia mengenal seseorang yang
pernah bercerita padanya tentang tambang yang sudah tidak
menghasilkan lagi - serta segala harta benda milik perusahaan tambang
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
yang dibiarkan terbengkalai. Dan katakanlah, orang yang bercerita itu
termasuk kawanannya dalam perampokan!"
"Kau ini mau bilang apa sebenarnya?" desak Allie.
"Setelah sekian tahun bekerja di sebuah toko kecil di Phoenix, Mrs.
Macomber kemudian kembali ke Twin Lakes - beberapa bulan setelah
peristiwa perampokan. Ia pulang membawa uang yang cukup banyak
untuk membeli tanah dan rumah-rumah yang pasti masih lumayan
harganya. Jangan-jangan dia itu salah seorang dari kawanan Morgan!"
"Kau sinting!" seru Allie.
"Ah, kurasa tidak," jawab Jupe enteng. "Bob, coba kaubacakan lagi,
tentang pengemudi mobil yang dipakai kawanan perampok untuk
melarikan diri ini."
Bob menyimak berita di koran itu sebentar.
"Astaga!" seru Bob. "Seorang wanita berumur antara 55 dan 60 tahun,
rambut agak beruban, warna kulit segar kecokelatan. Tingginya ditaksir
sekitar 1.70 m, dan berat badan kira-kira 60 kilo. Dan ia mengenakan
perhiasan Indian!"
"Bagaimana, ada di antara kenalan kita yang penampilannya cocok dengan
ciri-ciri itu?" tanya Jupiter.
"Tapi... tapi mestinya kan ada jutaan orang yang ciri-cirinya seperti
itu,'. kata Allie berkeras. "Lagi pula, Mrs. Macomber orang baik hati."
"Baik hati atau tidak, bukan itu persoalannya," balas Jupe. "Sewaktu
perampokan terjadi, ia masih bertempat tinggal di Phoenix. Hartanya
sudah habis, dan waktu itu ia bekerja dengan gaji yang tidak mungkin
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
besar. Walau begitu, tidak lama setelah peristiwa perampokan, ia punya
uang cukup banyak untuk membeli tanah dan rumah-rumah di sini, dan
sekarang ia hidup nyaman - tanpa perlu - bekerja. Mrs. Macomber itu
gesit, tenang, dan kepercayaan pada kemampuannya sendiri cukup tebal.
Semuanya itu perlu dimiliki oleh orang yang hendak ikut berperan dalam
perampokan yang nekat. Dan keterangan mengenai ciri-ciri pengemudi
mobil yang dipakai kawanan perampok untuk minggat, cocok sekali
dengan dirinya!"
"Memangnya kenapa, kalau cocok?" bentak Allie. "Jupe, kau sedikit pun
tidak punya bukti nyata bahwa orang itu Mrs. Macomber!"
"Memang," kata Jupe mengaku. "Tapi aku melihat banyak sekali
persesuaian yang menimbulkan pertanyaan. Sedang tentang bukti, itu
bisa kita cari," Ia melirik Allie. "Masih ada lagi kemungkinan lain, yang
juga perlu kita pertimbangkan. Jika memang betul Mrs. Macomber ikut
berperan dalam perampokan terhadap mobil pengangkut uang itu..." Ia
tidak meneruskan kalimatnya.
"Ayo, teruskan," desak Allie.
"Maka ada kemungkinan, Gilbert Morgan tidak sendirian datang ke Twin
Lakes. Mungkin... mungkin ia sama sekali tidak sempat menyembunyikan
uangnya.... "
"Maksudmu, sebelumnya ia didorong Mrs. Macomber ke dalam lubang itu
sehingga mati?" jerit Allie. "Kau ini benar-benar sudah sinting, Jupiter
Jones! Aku tidak sudi lagi mendengar ocehanmu!" Gadis remaja itu
berdiri dengan cepat, lalu lari meninggalkan gudang.
Bob memandang Jupiter.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kau kan tidak sungguh-sungguh menduga bahwa Mrs. Macomber
membunuh Morgan, dan merampas uang hasil perampokan yang
merupakan bagian buronan itu?"
"Tidak," kata Jupiter, "aku cuma tidak bisa menahan diri mengatakan
kemungkinan itu pada Allie. Tapi aku takkan heran, apabila nanti
ternyata bahwa Mrs. Macomber ada sangkut-pautnya dengan
perampokan itu!"
Bab 13 JANDA ITU MENGHILANG
KEESOKAN paginya ketika sudah selesai sarapan, tinggal Allie beserta
ketiga temannya yang ada di dapur. Jupiter makan tanpa sedikit pun
berbicara, seperti ada yang sedang dipikirkan. Ketika selesai, sesaat ia
masih menatap piringnya yang sudah kosong, lalu menyapa Allie,
"Apa nama toko di Phoenix, yang menurut Mrs. Macomber tempat ia
bekerja? Kau tahu tidak?"
"Meskipun itu bukan urusanmu," jawab Allie dengan ketus, "tapi nama
toko itu Teepee. Mrs. Macomber sering bercerita mengenai toko itu.
Seorang wanita bernama Mrs. Harvard membeli toko itu darinya, dan ia
tetap dipertahankan sebagai tenaga pramuniaga di situ. Mrs. Harvard
itu benar-benar pelit orangnya! Mrs. Macomber pernah mengatakan,
wanita itu takkan segan-segan membayar para pembantunya dengan
uang yang tidak laku lagi, jika itu dimilikinya."
"O, ya?" kata Jupe menanggapi. "Kalau begitu semakin menarik saja
kenyataan bahwa Mrs. Macomber mampu mengumpulkan uang begitu
banyak untuk membeli rumah-rumah yang sekarang dimilikinya di sini.
Nah, bagian yang ini dari riwayat hidupnya bisa kita teliti."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Jupiter Jones! Awas kalau kau berani mengutik-utik urusan pribadi
Mrs. Macomber!" seru Allie dengan marah. "Dia itu baik hati! Aku suka
padanya!"
"Dan kau tidak suka pada Wesley Thurgood," kata Jupe. "Tapi itu tidak
lantas berarti Wesley Thurgood itu penjahat, dan Mrs. Macomber
bukan. Kalau kau mau tahu, aku sendiri juga suka pada Mrs. Macomber.
Tapi selaku detektif, aku tidak bisa membiarkan perasaan pribadiku
mempengaruhi penalaranku."
"Ahh, sudahlah!" tukas Allie. "Penalaranmu ngawur, titik! Mencurigai
Mrs. Macomber sebagai perampok. Huhh! Ngawur!"
Jupe mendesah.
"Begini, Allie," katanya. "Aku tidak tahu, apakah Mrs. Macomber benar-
benar berbuat sesuatu atau tidak. Tapi aku tahu ia tinggal di Phoenix
ketika seorang wanita yang sangat mirip dengan dia ikut berperan dalam
suatu perampokan. Dan seorang buronan yang pernah dipenjara karena
merampok ditemukan dalam sebuah tambang yang dikenal baik oleh Mrs.
Macomber. Hal-hal seperti itu perlu diselidiki - karena ada kemungkinan
bukan cuma kebetulan saja. Sebagai awalnya, kita setidak-tidaknya bisa
memastikan apakah Mrs. Macomber- benar-benar- selama sekian tahun
itu bekerja di toko yang kausebutkan tadi."
"Kenapa udak kautelepon saja ke Phoenix?" kata Allie dengan nada
menantang. "Nanti akan kaudengar sendiri bahwa Mrs. Macomber tidak
bohong, dan dengan begitu penyelidikanmu sedikit pun tidak mengalami
kemajuan."
"Kemungkinan, itu memang ada," kata Jupe mengakui Diikuti teman-
temannya, ia pergi ke pesawat telepon yang terdapat di ruang duduk.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Nomor telepon Toko Teepee diperolehnya dari baglan penerangan di
Phoenix. Setelah memutar nomor yang disebutkan, ia berbicara dengan
suara diberat-beratkan.
"Teepee?... Saya ingin bicara dengan Mrs. Harvard. "
Setelah menunggu sebentar, Jupe berbicara lagi.
"Mrs. Harvard?" katanya dengan gaya serius.
"Di sini Emerson Foster, dari Toserba Bon Ton, di Lordsburg, New
Mexico. Ada seorang wanita melamar pekerjaan di tempat kami,
namanya Mrs. Henry Macomber. Sebagai referensi, dalam surat
lamarannya ia menuliskan nama Anda. Menurut data di sini, ia berhenti
bekerja di Teepee sekitar lima tahun yang lalu. Mrs. Macomber
mengatakan pada kami bahwa ia minta berhenti dan-"
Jupe berhenti berbicara, sementara dari pesawat telepon terdengar
suara orang berbicara. Tapi apa yang dikatakan tidak tertangkap oleh
anak-anak yang lain.
"Setelah lima belas tahun?" kata Jupe kemudian.
"Apa kataku?" bisik Allie menanggapi. "Dia jujur, kan?"
Tapi Jupe sedang sibuk mendengarkan teman bicaranya di telepon.
Wajahnya sangat serius.
"Wah... itu benar-benar luar biasa!" katanya.
"Ya. Y a, baiklah! Terima kasih atas keterbukaan Anda. Sungguh, kami
sangat menghargainya. Terima kasih."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia mengembalikan gagang telepon ke tempatnya.
"Apa katanya?" tanya Pete.
"Mrs. Macomber bekerja selama lima belas tahun di Teepee," kata
Jupe. "Ia pergi dari sana pada musim semi, lima tahun yang lalu. Bulan
April atau Mei, kata Mrs. Harvard. Waktunya yang tepat, ia tidak ingat
lagi. Tapi Mrs. Macomber tidak minta berhenti."
"Jadi dipecat," kata Allie. "Lantas kenapa, kalau begitu?"
"Bukan dipecat," kata Jupe. "Tahu-tahu ia tidak muncul lagi. Bahkan
menelepon untuk memberi tahu saja pun tidak! Dan ketika salah seorang
wanita teman kerjanya di toko datang ke apartemennya untuk melihat
apa sebenarnya yang terjadi, Mrs. Macomber ternyata sudah tidak ada
lagi di situ. Sudah pindah, tanpa meninggalkan alamat yang baru."
Allie terperangah.
Bob yang selama itu duduk bermalas-malasan di sofa, kini meluruskan
duduknya.
"Lima tahun yang lalu, pada musim semi," katanya. "Itu berarti sekitar
saat mobil pengangkut uang dirampok. Jupe, mungkin kau benar.
Mungkin saja dia yang mengemudikan mobil perampok itu, lalu setelah
itu melarikan diri. Aku ingin tahu, di mana ia berada selama sekian bulan
antara saat tidak muncul lagi di Teepee, dan kedatangannya kembali di
Twin Lakes."
"Mungkin bersembunyi?" ujar Pete.
"Kita tidak boleh terlalu cepat menarik kesimpulan," kata Jupe.
"Mungkin ada penjelasan lain mengenai hal itu. Kenapa kita tidak
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
mendatanginya saja sekarang? Barangkali nanti kita bisa memancingnya
untuk bercerita tentang Phoenix dan apa yang terjadi pada waktu itu."
"Pemeriksaan secara tidak langsung," kata Pete. "Jupe, untuk urusan
begitu kaulah yang paling ahli. Yuk, kita ke sana!"
"Kalian ini semuanya brengsek!" tukas Allie.
"Baiklah, kalau begitu jangan ikut," kata Pete.
"Tidak, aku ikut. Aku ingin melihat tampang kalian nanti, setelah
ternyata bahwa kecurigaan kalian sama sekali tak beralasan."
Tapi ketika anak-anak sudah ke seberang jalan, ternyata pemeriksaan
secara tidak langsung tidak bisa dilakukan. Mobil pick-up milik Mrs.
Macomber tidak ada di samping rumahnya, dan tidak terdengar jawaban
ketika mereka mengetuk pintu depan.
"Mungkin sedang ke kota," kata Allie "Tapi sebaiknya kita bereskan saja
urusan ini. Akan kutinggalkan surat di meja dapurnya, mengundang dia
makan siang di rumah. Magdalena takkan keberatan."
Ia membuka pintu lalu langsung menuju ke dapur, diikuti oleh anak-anak
yang lain.
"Mrs. Macomber?" seru Allie. Setelah ternyata tidak ada yang
menjawab, gadis remaja itu masuk ke ruang duduk, mencari secarik
kertas. Jupe, Bob dan Pete menunggu di dapur, yang saat itu sama sekali
tidak serapi satu hari sebelumnya. Panci-panci yang belum dicuci masih
ada di atas kompor, dan bak tempat cuci piring penuh dengan perabot
makan yang kotor, yang nampaknya sudah ada di situ sejak kemarin.
"He, kurasa Mrs. Macomber akan pergi ke luar kota," seru Allie.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kenapa kau sampai berpikir begitu?" tanya Jupe, sambil masuk ke
ruang duduk.
Allie menuding ke kamar tidur Mrs. Macomber yang pintunya terbuka.
Di tempat tidur ada sebuah koper kecil, dengan berapa potong pakaian
terserak di sampingnya.
Jupe menghampiri pintu kamar tidur.
"Kurasa ia sudah pergi," ujarnya, setelah mengamat-amati kamar itu
sejenak.
"Haa?" kata Pete, yang datang menyusulnya.
Jupe menunjuk ke lemari yang terbuka.
"Semua pakaiannya sudah dikeluarkan," katanya. "Dan coba lihat laci-laci
yang ditarik keluar dari bufet itu! Semuanya kosong. Ia sudah pergi,
kawan-kawan - dan kurasa perginya tergesa-gesa!"
"Apa maksudmu?" tanya Allie.
"Kesemuanya ini menandakan keberangkatan yang terburu-buru," jawab
Jupe. "Kau kemarin kan melihat keadaan di sini. Segala-galanya, teratur
rapi. Apakah Mrs. Macomber itu jenis orang yang pergi dengan
membiarkan laci-laci terbuka, pakaian yang kelebihan serta sebuah
koper tergeletak begitu saja, serta piring-piring kotor bertumpuk di
bak cuci? Tidak - kecuali jika ia benar-benar terdesak waktu. Atau
karena tidak bisa berbuat lain."
"Ia diculik!' seru Allie. "Orang yang mengambil persediaan makanannya
kemarin... mungkin Mrs, Macomber melihat orangnya, dan karena itu..."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Orang itu menculiknya, tapi sebelumnya masih sempat mengemaskan
pakaiannya dulu?" kata Jupe menyambung. "Itu tidak masuk akal."
"Barangkali Mrs. Macomber pergi berlibur," kata Pete.
"Kemungkinan itu juga kecil," kata Jupe. "Ia takkan tega meninggalkan
rumahnya dalam keadaan begini. Lagi pula, kemarin ia sama sekali tidak
menyinggung-nyinggung rencana akan berlibur. "
"Mungkin ada urusan keluarga yang sangat penting," kata Bob. "Bisa saja
ia menerima telepon, setelah kita pergi dari sini."
Jupe berpikir, sambil menarik-narik bibir bawahnya.
"Itu dugaan yang paling baik sejauh ini, Bob! Tapi masih ada satu
kemungkinan lain. Mungkin saja ia memutuskan untuk lekas-lekas pergi,
karena kau menemukan koran Phoenix itu."
"Tapi ia kan tidak tahu, berita apa yang ada dalam koran itu," kata Allie.
"Ia kan mengatakan, tumpukan koran itu sudah ada ketika ia membeli
tempat ini."
"Itu mungkin saja," kata Jupe mengakui. "Tapi jika ia terlibat dalam
perampokan itu, dan kemarin sempat sekilas melihat kepala berita di
koran Phoenix itu, maka ia pasti tahu apa isi beritanya. Dan ia pun
langsung tahu bahwa posisinya berbahaya, karena kau, Allie, karena kau
tidak bisa menahan diri! Kau bercerita padanya bahwa kita sedang
mengusut masa silam buronan yang mati di tambang itu! Ia takkan
memerlukan waktu lama untuk menyadari bahwa ada kemungkinan kita
berhasil menarik kesimpulan yang benar, lalu mengajukan berbagai
pertanyaan yang memojokkan dirinya. Dan kalau begitu, kau tahu apa
yang kemudian dilakukannya?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Minggat!" kata Pete dengan nada yakin.
"Kalau memang begitu sangkaan kalian, kalian juga harus berani
bertindak!" tantang Allie. "Beri tahu Sheriff!"
"Untuk melaporkan apa?" balas Jupiter dengan nada bertanya. "Bahwa
Mrs. Macomber meninggalkan rumahnya? Itu kan haknya. Kita tidak
punya bukti bahwa ada hubungan antara dirinya dengan Morgan, atau
dengan kasus perampokan itu, Semuanya cuma dugaan belaka."
Jupiter pergi ke luar, lalu menuju ke jalan besar lewat jalan mobil yang
pendek dan beralas tanah. Kemudian ia berhenti, membungkuk, lalu
meneliti jejak ban mobil yang nampak di tanah. Pada teman-temannya
yang datang mendekat, ia menuding ke jejak terbaru yang menindih
jejak-jejak ban yang selebihnya. Dari jejak yang baru itu dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebuah mobil pengangkut bergerak mundur untuk
keluar dari pekarangan rumah Mrs. Macomber, lalu menuju ke tanah
milik Wesley Thurgood.
"Aneh, tidak menuju ke kota," kata Jupiter Jones. "Ia pergi ke arah
yang berlawanan."
"Itu jika jejak yang nampak itu berasal dari ban mobil pick-up-nya,"
kata Allie.
"Yang jelas, sama dengan semua jejak ban yang ada di jalan mobil di
rumahnya," kata Jupe.
Keempat remaja itu menelusuri jejak ban yang nampak di atas jalan yang
berdebu. Kelihatannya mobil Mrs. Macomber terus berjalan, lewat di
depan pintu pagar tanah milik Wesley Thurgood. Ketika anak-anak
melewati tempat itu, anjing penjaga yang besar menyerbu ke pagar lalu
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menerjangnya sambil menggonggong-gonggong dengan galak. Anjing itu
sudah tidak dirantai lagi, setelah pagar kawat selesai dipasang.
Thurgood sendiri yang tidak kelihatan, begitu pula kedua pekerjanya
yang orang Meksiko.
Beberapa ratus meter setelah tanah Wesley rhurgood dilewati, anak-
anak melihat ke mana jejak ban mobil yang mereka ikuti membelok,
masuk ke suatu lintasan yang rusak berat, sehingga tidak cocok
dinamakan jalan. Lintasan itu berkelok-kelok tajam, mendaki bukit.
"Wah... ia masuk ke jalan lama yang menuju ke Hambone," kata Allie
kaget.
"Hambone?" tanya Jupe.
Allie menunjuk ke atas bukit. "Di sana, di sebelah atas punggung bukit
itu ada sebuah desa tua yang sudah lama ditinggalkan penghuninya.
Nama desa itu Hambone. Dulu di sana juga ada tambang, tapi sudah
tidak ada apa-apanya lagi - seperti Tambang Jebakan Maut juga. Desa
itu kemudian mati, karena di sana tidak ada perusahaan penggergajian
yang bisa menyelamatkannya. Aku sendiri belum pernah ke sana.
Keadaan jalannya sangat parah. Untuk bisa ke sana, kita perlu memakai
jip atau kendaraan lain dengan gardan rangkap."
"Mobil pick-up Mrs. Macomber dilengkapi dengan gardan rangkap," kata,
Jupiter, "dan ia jelas-jelas menuju ke sana."
"Kenapa kita tidak ikut naik saja?" kata Pete bersemangat. "Kita ikuti
jejak bannya, untuk melihat mengapa ia ke sana. Allie, pamanmu kan
punya pick-up dengan gardan rangkap, jadi...."
"Tapi aku hanya boleh mengendarainya di dalam pekarangan," kata Allie
mengingatkan. Tiba-tiba ia tersenyum lebar. "Kita bisa menggunakan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
kuda," serunya. "Kuda sanggup naik ke atas. Dan kurasa kita perlu ke
atas. Jika Mrs. Macomber mengalami kecelakaan di tengah jalan, atau
jika mobilnya rusak, ia pasti memerlukan pertolongan. Kita katakan saja
pada Paman Harry, kita hendak melihat-lihat sebuah kota yang benar-
benar sudah mati. Kota hantu sejati! Kita bawa bekal, untuk makan
siang!"
"Kau yang mengatakan padanya. Allie," kata Pete. "Dibandingkan dengan
kami bertiga, kau jauh lebih jago kalau disuruh mengarang-ngarang
cerita!"
Bab 14 DI UJUNG JEJAK
MAGDALENA menyiapkan bekal makanan yang banyak untuk Allie serta
teman-temannya. Mereka menaruhnya dalam kantung pelana kuda-kuda
yang akan mereka tunggangi.
"Hati-hati dengan api nanti, jika kalian memanggang sosis," kata
Magdalena dari beranda. "Jangan sampai terjadi kebakaran." Ia
melambai ketika anak-anak berangkat.
Allie menunggang Indian Queen, kuda Appaloosa-nya yang bagus. Jupe
mengendarai seekor kuda betina yang bertubuh tegap. Sikap duduknya
agak canggung, dan tubuhnya agak berkeringat.
Lain halnya dengan Pete. Ia duduk dengan santai di atas seekor kuda
kebiri yang kekar. Sedang Bob menunggang kuda Paman Harry yang
ketiga, seekor kuda tunggang dengan bulu bertotol-totol. Anak-anak
menderapkan kuda-kuda mereka melewati pintu pagar Thurgood, dan
menyebabkan anjing penjaga menggonggong-gonggong. Kedua pekerja
Meksiko yang saat itu sedang mengecat pondok majikan mereka,
berhenti bekerja sebentar untuk memandang anak-anak yang lewat.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Allie berada pada posisi paling depan, ketika mereka mulai mendaki
bukit. Jupe dekat sekali di belakangnya dengan kuda betina
tunggangannya. Kuda itu lebih tertarik menggigiti rumput yang tumbuh
di tepi lintasan, daripada mendaki ke atas lereng. Sekali Allie
membalikkan kudanya, lalu menyentakkan tali kendali kuda Jupe,
"Kepalanya jangan kau bolehkan menunduk!" kata gadis itu mengomel.
"Ayo, jangan buang-buang waktu!"
Wajah Jupe memerah. Disentakkannya tali kendali, dan itu
menyebabkan kuda betina tunggangannya mempercepat langkah. Tapi
kemudian kembali lagi melangkah dengan santai, setapak. demi setapak.
"Kalau begini terus, bisa nanti malam kita baru sampai!" seru Allie
jengkel.
"Ayo, maju!" Jupe membentur-benturkan pahanya yang gempal ke rusuk
kudanya. Tapi tunggangannya itu tetap saja melangkah terkantuk-
kantuk.
"Takkan ada orang yang akan mengira kau ini Lone Ranger, pembela
keadilan daerah Barat yang gagah perkasa," kata Bob menertawakan
Jupiter. Tapi ia sendiri menunggang kudanya dengan sikap kaku, sambil
sebentar-sebentar ia memandang ke bawah lereng yang terjal dan
berbatu-batu. "Aku tidak kepingin jatuh di sini," gumamnya.
Keempat remaja itu terus menanjak dengan kuda-kuda mereka. Sekali-
sekali nampak bekas ban mobil Mrs. Macomber, di bagian-bagian
lintasan yang ada pasirnya. Pohon-pohon pinus yang tumbuh di kiri-kanan
menghalangi pandangan ke samping. Pukul satu lewat, akhirnya mereka
sampai di puncak bukit yang gundul. Dan tidak lama kemudian mereka
sudah berkuda dengan santai di jalan utama yang berdebu di desa
Hambone. Di sekeliling nampak rumah-rumah kayu yang kering-
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
kerontang dengan jendela-jendela yang sudah rusak, serta papan-papan
dinding yang tidak dicat dan sudah melengkung, terlepas dari tiang-
tiang penopang. Kerangka per tempat tidur yang sudah berkarat
tercampak di jalan, di antara kaleng-kaleng bekas, perabot rusak, serta
serpihan kaca pecah.
Allie turun dari kudanya. Ia menambatkannya ke sandaran pagar
serambi depan sebuah bangunan kayu, yang dulunya merupakan kedai
serba ada di desa itu Anak-anak yang lain ikut turun. Dengan gerak-
gerik kaku karena tidak biasa menunggang kuda, mereka menambatkan
tunggangan masing-masing ke sandaran yang sama.
"Suram," Pete celingukan, seakan-akan memperhitungkan bahwa sebuah
kota hantu mestinya betul-betul ada hantunya.
"Menurut Paman Harry, beginilah jadinya kota yang sama sekali
ditinggalkan penghuninya," kata Allie. "Orang-orang iseng berdatangan,
lalu merusak dan mencampakkan barang-barang lewat jendela, sehingga
kaca berantakan." Ia menuding sebuah bangunan besar di jalan utama
itu juga. Bangunan itu mirip dengan yang terdapat di tanah .Wesley
Thurgood. Dinding dan atapnya dari seng bergelombang yang sudah
berkarat, dan lubang-lubang besar yang menganga menampakkan ruang
sebelah dalamnya yang gelap. "Mestinya, itulah tempat mereka dulu
mengolah hasil penggalian tambang," katanya.
Anak-anak menuju ke bangunan besar itu.
"Hati-hati berjalan," kata Allie memperingatkan. "Dan jangan pungut
lembaran-lembaran seng itu. Ular giring-giring yang sangat berbisa suka
menyusup-nyusup ke bawah apa saja untuk menghindari sengatan
matahari, dan jika ular itu dikagetkan... "
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kami tahu apa yang akan terjadi, jika ular giring-giring dikagetkan!"
kata Pete memotong. "Kau tidak perlu khawatir, kami memang tidak
berniat mencongkel-congkel apa pun juga di sini. "
Sesampainya di ambang pintu pabrik pengolahan hasil tambang, keempat
remaja itu berhenti. Daun pintu di situ sudah lama terlepas dari
engselnya. Anak-anak memandang ke dalam bangunan gelap itu.
"Tahankah lantai itu jika kita berjalan di atasnya?" kata Bob dengan
nada ingin tahu.
"Jangan-jangan sudah lapuk!"
"Itu juga tidak penting, karena kita kemari ini bukan cuma untuk
melihat -lihat kota yang sudah tidak ada penghuninya," kata Jupe.
"Mobil itu tidak ada di sini." Ia pergi ke tengah-tengah jalan, untuk
memeriksa sepasang jalur bekas ban mobil yang nampak di situ. "Yang
jelas, Mrs. Macomber tadi sampai di atas sini," katanya. "Kalau tidak,
tentu sudah kita jumpai di tengah jalan tadi."
Ditelusurinya bekas ban mobil yang kelihatan, sampai di sudut bangunan.
"Aha!" serunya.
"Ada apa?" Allie bergegas menyusul, diikuti oleh Bob dan Pete.
Di belakang bangunan yang sudah rusak itu nampak mobil pick-up Mrs.
Macomber.
"Mrs. Macomber!" seru Allie memanggil, sambil lari ke mobil. "Mrs.
Macomber! Ini aku, Allie!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Gadis itu sudah hampir sampai di mobil, ketika tiba-tiba terdengar
bunyi desiran menyeramkan.
"Berhenti, Allie! Jangan bergerak!" teriak Jupe.
Allie berusaha menahan gerak larinya dan melompat ke belakang. Tapi
sial, ia terpeleset lalu jatuh. Suatu sosok menyeramkan nampak seakan-
akan melayang keluar dari bawah mobil.
Allie cepat-cepat membanting tubuhnya ke samping; kepala makhluk
menyeramkan itu, dengan rahang menganga lebar menampakkan
sepasang taring maut, menyambar tempat kosong, di mana Allie berada
sekejap sebelum itu.
Allie berbaring tanpa bergerak.
Tubuh ular berbisa itu terjulur sesaat. Kemudian, teriring desiran
seram, binatang melata itu kembali mengerutkan tubuhnya membentuk
gulungan.
"Jangan bergerak!" bisik Pete. Ia memungut sebuah batu yang agak
besar, membidik, lalu melemparkannya ke arah ular giring-giring itu
"Tepat!" seru Bob. "Persis kena kepalanya!" Ia mendesah. "Wah, tadi itu
benar-benar nyaris!"
Allie cepat -cepat berdiri lagi, lalu memandang ular yang menggeliat-
geliat sekarat itu dengan tatapan mata ngeri.
"Trims." Hanya itu saja yang dapat dikatakannya pada Pete. Wajahnya
lesi, sedang sekujur tubuhnya gemetar.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Setiap pandu yang terlatih baik, pasti juga bisa," kata Pete merendah.
Ia berjongkok untuk mengintip ke kolong mobil, tapi tanpa maju terlalu
dekat. "Rupanya cuma ular ini saja yang tadi ada di situ," katanya.
Anak-anak yang lain mengitari bangkai ular tadi, lalu menghampiri mobil
Mrs. Macomber untuk memeriksanya. Kendaraan itu kosong. Tidak ada
apa-apa di dalamnya. Kunci starter juga tidak terselip di lubangnya.
"Jika ia pergi karena ada urusan keluarga yang penting, mobil takkan
ditinggalkannya di sini," kata Bob.
"Aneh," kata Allie. "Ke mana perginya Mrs, Macomber, dan mana
barang-barangnya?" .
"Mungkin ia bersembunyi di dekat-dekat sini," kata Pete.
Keempat remaja itu mencari-cari ke segala penjuru desa yang lengang
itu, mengintip ke balik jendela, dan membukai pintu-pintu yang sudah
berkarat engselnya, tapi tidak ada yang mereka jumpai, selain
perabotan yang sudah rusak serta sampah bertumpuk-tumpuk. Di sana-
sini nampak jejak kaki. Tapi Mrs. Macomber tidak mereka temukan.
"Tapi ada orang kemari, dan bukan cuma seorang saja," kata Jupe.
Anak-anak kembali ke mobil, lalu memperhatikan keadaan tanah di situ.
Mereka melihat sejumlah jejak sepatu. Beberapa di antaranya berasal
dari mereka sendiri. Tapi selebihnya, jejak kaki orang-orang lain.
Sekitar dua puluh meter dari pick-up yang ditinggal pemiliknya itu,
nampak lagi jejak ban mobil. Mobil lain.
"Ada orang lain kemari, dengan jip atau pick-up," kata Pete. Mereka
mengikuti jejak kendaraan itu. Jejak itu menuju ke pinggir desa. Di situ
ada jalan. Jalan sempit, tapi keadaannya masih lumayan. Arahnya menuju
ke balik bukit.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Jupiter merenung sejenak.
"Bisa saja ia berjanji dengan seseorang untuk berjumpa di sini,"
katanya. "Ya... itu dia jawabannya! Ia kemari dengan mobilnya,
memindahkan barang-barang bawaannya ke mobil yang satu lagi, lalu
pergi. Mobilnya sendiri ditinggal di sini. Allie-jalan ini menuju ke mana?"
"Aku tidak tahu," kata Allie terus terang, "aku belum pernah ke tempat
ini. Tapi aku tahu, di seberang bukit ini ada gurun pasir yang luas."
Dari arah lereng di bawah mereka nampak debu mengepul ke atas
pepohonan. Anak-anak mendengar bunyi mesin mobil yang merangkak
naik.
"Ia kembali!" seru Pete.
Tapi ternyata yang datang bukan Mrs. Macomber. Sebuah jip muncul,
terlambung-lambung sedikit dan terpeleset-peleset mendaki jalan yang
berkerikil. Pengemudinya seorang pria setengah baya, memakai topi
jerami bertudung lebar. Seorang wanita bergaun dari bahan katun
duduk di sampingnya.
"Halo!" Sambil tertawa lebar, pria itu menghentikan kendaraannya.
"Halo," balas Pete.
"Kalian sendirian saja di sini?" tanya orang itu.
Pete mengangguk.
"Mencari botol, ya?" kata orang itu lagi.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Botol?" tanya Bob dengan heran.
"Untuk itulah kami kemari," kata wanita yang menemani pria tadi. "Kami
terus naik mobil dari Casa Verde kemari, mendatangi kota-kota tua di
perbukitan sini. Jika sedang mujur, di tempat-tempat seperti ini bisa
ditemukan botol-botol tua yang bagus-bagus. Tapi kita perlu hati-hati.
Jangan sentuh apa pun juga, kalau tidak memakai alat, seperti ranting,
misalnya. Di tempat-tempat seperti ini banyak ular."
"Ya, kami tahu," kata Jupiter. "Apakah Anda... banyakkah orang yang
datang kemari?"
"Mungkin saja," kata pria itu. "Jalan mendaki bukit ke Hambone sini
boleh dibilang lumayan. Meskipun tidak menemukan botol, desa-desa tua
seperti ini cukup menarik untuk didatangi. Minggu lalu aku menemukan
lentera minyak di sebuah kota hantu. Masih seperti baru!"
Jip dijalankannya lagi, lalu diparkir dekat bangunan yang dulunya toko,
"Sekarang kita sudah tahu, dari mana asalnya jejak ban mobil yang
satunya tadi," kata Bob.
"Mungkin kendaraan seseorang yang datang untuk berjumpa dengan
Mrs. Macomber, tapi bisa juga kendaraan orang yang gemar mencari-
cari barang antik."
"Tapi itu sebenarnya juga tidak penting," kata Jupe sambil mendesah.
"Mrs. Macomber tadi memang kemari, tapi sekarang tidak ada lagi di
sini. Jejaknya berakhir di sini."
Bab 15 ANJING PENJAGA DIBUNGKAM.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
SEHABIS makan sosis yang mereka panggang sendiri, anak-anak naik
lagi ke punggung kuda masing-masing. Perjalanan kembali ke Twin Lakes
berlangsung lambat. Kuda-kuda berjalan saling berdekatan, melangkah
dengan hati-hati menuruni lereng yang terjal.
"Aku takkan percaya kalau tidak mengalaminya sendiri," kata Jupe.
"Mrs. Macomber itu tenang sekali penampilannya, tapi kini kelihatannya
ia panik, lalu lari."
"Itu cuma dugaanmu saja," kata Allie. "Kita tidak tahu segala-galanya
yang terjadi dengan dirinya. Mungkin saja ada penjelasan lain."
"Kelihatannya cuma ada satu penjelasan," kata Jupiter. "Ketika ia tahu
bahwa kita melakukan penyelidikan tentang apa yang terjadi di sini lima
tahun yang lewat, ia ketakutan lalu melarikan diri. Mungkin di Hambone,
ia mengadakan pertemuan dengan salah seorang anggota komplotannya.
Bahkan mungkin pula seorang anggota lain dari kawanan perampok itu
berkeliaran secara sembunyi-sembunyi di Twin lakes, selama beberapa
hari belakangan ini. Kita masih belum menemukan penjelasan, siapa
sebenarnya orang tak dikenal yang mengambil parang dari gudang Paman
Harry."
Pete langsung menanggapi.
"He, mungkin saja orang itu anggota kawanan perampok," katanya.
"Mungkin ia disembunyikan oleh Mrs. Macomber, ketika Sheriff
mencari-cari malam itu."
"Dan bagaimana dengan makanan dan minuman itu... serta puntung
rokok?" kata Bob menimpali.
"Memangnya kenapa barang-barang itu?" kata Allie.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Dengarlah dulu sebentar, " kata Bob. "Kita andaikan saja memang benar
Mrs. Macomber menyembunyikan orang itu - kita katakan saja, orang itu
anggota kawanan perampok. Mungkin saja ketika kita mengunjungi Mrs,
Macomber kemarin, orang itu ada di dekat-dekat situ. Mungkin
kemudian ia lapar lalu cepat-cepat mengambil makanan, sementara kita
sedang melihat -lihat rumah-rumah Mrs, Macomber. Ingat, yang paling
dulu mengatakan bahwa makanan itu tidak ada lagi bukan dia, tapi Jupe."
"Itu penalaran yang bagus, Bob," kata Jupe memuji.
"Kalian ini semuanya sinting!" tukas Allie.
"Jangan buru-buru marah, Allie," kata Jupe. "Jangan lupa, kita ini cuma
menduga-duga saja. Sekarang ini ada beberapa hal yang menarik
perhatian. Kita menemukan mayat seseorang yang mungkin - tapi
mungkin juga tidak - terlibat dalam perampokan yang terjadi lima tahun
yang lalu. Selanjutnya ada seorang janda yang mungkin ikut terlibat di
dalamnya - dan kini menghilang secara misterius, Lalu ada orang tak
dikenal yang mencuri parang, dan dia ini mungkin – tapi mungkin juga
tidak - merupakan teman sekomplotan janda kita tadi, atau teman
sekomplotan orang yang mati di dalam tambang. Kemudian ada tambang,
tambang perak yang sudah tidak menghasilkan lagi, tapi kini
kelihatannya dioperasikan oleh seorang pengusaha real estate yang kaya
dari Los Angeles. Lalu ada pula batu mengandung emas yang kutemukan
di dalam tambang itu. Menurut Mrs. Macomber, tidak pernah ada emas
biar sedikit pun juga di situ."
"Bisa saja Mrs. Macomber bohong," kata Pete.
"Apa pun pertalian yang ada antara dia dan si mati, tidak ada alasan
baginya untuk berbohong tentang emas itu!" kata Jupiter. "Kelihatannya
ia sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan Wesley Thurgood,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
kecuali bahwa ia masih ingat kalau Thurgood itu lahir di Twin Lakes
sini.."
"Jangan lupa uang hasil perampokan," kata Pete mengingatkan. "Jika
betul pernah ada di sini, apakah kemudian diambil oleh Thurgood? Atau
Mrs. Macomber, lima tahun yang lalu?"
Selama perjalanan selanjutnya, keempat remaja itu membisu. Ketika
mereka sampai di kaki bukit, hari sudah menjelang petang. Ketika lewat
di depan tanah Wesley Thurgood mereka melihat bahwa mobil merahnya
yang besar sudah tidak ada lagi di situ. Di dekat pondok Thurgood
nampak beberapa kaleng cat. Kedua orang Meksiko yang tadi bekerja di
situ tidak kelihatan lagi. Namun pekerjaan mereka belum selesai. Anjing
penjaga yang besar berbaring di tanah, tidur di tempat yang disinari
matahari.
Keempat ekor kuda yang ditunggangi anak-anak lewat di depan pintu
pagar yang tertutup dan digembok. Tapi anjing itu tidak bangun
mendengar bunyi langkah keempat hewan tunggangan itu.
"Aneh," kata Jupiter. "Biasanya ia langsung datang menerjang ke pagar,
ingin menyerang kita "
Sesampainya di padang rumput berpagar di kebun Harrison Osborne,
anak-anak melepaskan pelana dari kuda-kuda tunggangan mereka. Pintu
depan rumah dijumpai dalam keadaan tak terkunci. Di meja dapur ada
surat yang ditujukan pada mereka:
"Aku mengantar Magdalena ke Silver City, karena saudara
perempuannya memerlukan bantuannya. Baru larut malam nanti kami
pulang. Ambil saja daging untuk makan malam kalian, dan jangan nakal!
Salam, Paman Harry."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Wah, untung!" Wajah Jupe yang semula serius, kini berseri-seri.
"Untung, katamu? Bagaimana jika saudara perempuan Magdalena jatuh
sakit? Kau ini bagaimana sih, Jupiter Jones?" tanya Allie dengan ketus.
"Kita doakan saja semoga saudara perempuan Magdalena tidak sakit,"
kata Jupe. "Yang kumaksudkan dengan kata 'untung' tadi, kita
beruntung karena di sini tidak ada siapa-siapa. Mrs. Macomber tidak
ada. Mobil Thurgood tidak ada di tempatnya, begitu pula kedua
pekerjanya. Pamanmu juga pergi,. bersama Magdalena. Kita sekarang
bisa dengan leluasa menyelidiki satu-satunya kejadian misterius yang
belum kita teliti, yaitu adanya emas dalam tambang perak yang sudah
tidak menghasilkan lagi."
Jupe mengeluarkan batu yang selama itu dikantunginya,
melambungkannya, lalu memandang teman-temannya.
"Ayo, kita berangkat - mumpung ada kesempatan," katanya
bersemangat. "Kita harus menyelidiki, apa sebetulnya yang sedang
berlangsung di tambang."
"Kau rupanya lupa pada anjing penjaga," kata Pete. "Anjing itu ada di
sana, dan tidak dalam keadaan terikat."
"Tentang itu, jangan khawatir!" Allie lari ke lemari pendingin, lalu cepat-
cepat mengeluarkan sisa paha anak domba yang kemarin dihidangkan
untuk makan malam. "Ini masih banyak dagingnya, ditambah tulang yang
lezat untuk dikunyah-kunyah. Anjing itu pasti akan asyik sendiri selama
beberapa waktu!"
Beberapa menit kemudian mereka sudah bergegas-gegas melintasi
kebun pohon pinus menuju ke tambang, Sesampainya di pinggir tanah
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Paman Harry mereka memandang ke balik pagar. Anjing penjaga itu
masih tetap tidur.
"He!" seru Pete memanggil. "He, Rex! Rover! Yuhu, Rover!"
Anjing itu tidak bereaksi.
"Nih, ada makanan enak untukmu, ‘Njing!" seru Allie sambil melambai-
lambaikan paha domba yang dipegangnya.
Anjing itu tetap tidak berkutik.
Sekali lagi Pete mencoba, memanggil-manggil. Ketika anjing itu tetap
saja tidak bereaksi, anggota Trio Detektif yang jangkung itu memanjat
pagar kawat, lalu melompat masuk ke pekarangan seberang.
"Hati-hati," kata Bob.
"Lemparkan tulang itu kemari," kata Pete. "Jika anjing itu terbangun.
nanti kulemparkan padanya. "
Allie melemparkan tulang itu ke arah Pete, yang sedang memperhatikan
anjing yang tidur itu.
"Seperti mati saja kelihatannya," katanya.
"Yuk, kita manfaatkan peluang baik ini," kata Allie. Gadis bandel itu
memanjat pagar yang tingginya lebih dari tiga meter, lalu meloncat dari
atas ke tanah. Bob mengikutinya, untunglah Jupe juga berhasil
memindahkan tubuhnya ke seberang, meski dengan susah payah.
Kemudian mereka menghampiri anjing penjaga itu, dengan sikap
waspada. Allie tidak hentinya berbicara pada binatang itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tenang, tenang sajalah," katanya dengan suara lembut.
"Hati-hati!" desis Jupiter.
Allie membungkuk. Disentuhnya si anjing. Binatang itu terkejat-kejat
sambil mendengking pelan, seperti sedang bermimpi
"Dia cuma tidur," kata Allie, "Tapi kenapa tidak bangun-bangun sejak
tadi?"
Jupiter melihat sebuah piring kaleng di dekat pagar. Diambilnya benda
itu, lalu diendusnya sisa-sisa daging mentah yang menempel di situ.
"Aku tidak mencium bau apa-apa, tapi mungkin saja anjing ini dibius
orang," katanya. "Mungkin oleh orang yang ingin bisa beraksi dengan
tenang!"
Anak-anak yang lain celingukan. Tapi selain mereka berempat, tidak ada
orang di situ.
"Ke mana ya, orang-orang Meksiko itu?" Tanpa menyadarinya, Bob
berbicara dengan suara berbisik.
"Hei!" seru Pete. "Ada orang di sini?"
Gema suaranya memantul dari lereng bukit, berulang-ulang.
"Diam!" bentak Allie. "Sudah jelas ada yang membius anjing itu, dan
tidak ada siapa-siapa di ini." Ia mengeluarkan senter yang diselipkan
dalam kantung belakang. "Kita harus buru-buru, sebelum ada orang
datang."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Ia melangkah ke jalan masuk ke tambang yang gelap, karena matahari
sudah menghilang di balik bukit. Sebentar lagi hari sudah senja.
Di belakang jalan masuk ada beberapa buah sekop dan sebuah gerobak
sorong. Allie menyorotkan senternya ke dinding terowongan, dan ke
balok-balok yang menopang langit-langit di atas.
"Apakah yang mereka lakukan selama ini di sini?" katanya. "Aku sama
sekali tidak melihat bekas-bekas ledakan."
"Kita belum cukup jauh masuk ke dalam," kata Jupe. "Bunyi ledakan
waktu itu kan sangat samar. Yuk, kita ke tempat aku menemukan batu
itu."
Diambilnya senter dari tangan Allie, lalu berjalan mendului menuju ke
tempat terowongan bercabang ke kanan dan ke kiri. Tanpa ragu, ia
masuk ke cabang sebelah kiri.
"Tempatnya sekitar lima belas meter dari sini," katanya sambil terus
berjalan dengan cepat.
Di dasar terowongan kini terdapat onggokan batu besar-kecil yang lebih
tinggi. Di sebelah atasnya menganga lubang bekas. dinding yang
diledakkan, Nampak sesuatu yang kemilau di pinggir lubang itu.
"Lihat, itu kan emas!" seru Pete.
Jupe melangkah maju, lalu mendekatkan senter yang menyala ke dinding
terowongan. Sinarnya menerangi bintik-bintik yang mengkilat.
"Luar biasa!" kata Jupe. Dengan kaku dicongkelnya secuil logam kuning
mengkilat dari tanah yang keras, lalu disorotinya dengan senter.
Pandangannya terpaku pada logam itu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ternyata Mrs, Macomber keliru!" kata Allie. "Di tambang ini ada emas!"
Tiba-tiba mereka terkejut.
Mereka mendengar bunyi yang mungkin tembakan, tapi mungkin juga
berasal dari knalpot mobil. Kedengarannya sangat samar, dan datang
dari salah satu tempat di luar.
"Ada orang datang!" bisik Pete.
"Cepat, lari!" kata Allie. "Aku tidak ingin tertangkap basah lagi di sini!"
Jupiter mengantungi emas secuil yang dicongkelnya tadi, lalu anak-anak
bergegas menuju ke terowongan utama. Jalan masuk yang dibatasi
kerangka balok kini hanya dapat dikenali berupa bentuk persegi empat
yang remang-remang.
Begitu jalan masuk itu sudah nampak, dengan segera Jupiter
memadamkan senter. Anak-anak berjalan dengan meraba-raba menuju
udara segar di luar, sambil tersaruk-saruk menyusur lantai terowongan
yang agak mendaki. Sesampainya di ujung depan, Jupiter menyuruh
mereka berhenti.
Anjing penjaga masih tetap berbaring di tempat yang terbuka, nyaris
tidak kelihatan lagi di tengah keremangan senja. Sebuah mobil datang,
lalu direm dengan tiba-tiba di luar pagar. Anak-anak melihat dua orang
laki-laki turun dari kendaraan itu.
"Oke, Gasper," kata seorang di antaranya. "Ambil batu atau apa saja,
lalu kita singkirkan gembok pengunci pintu pagar."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kenapa repot-repot, Manny," kata temannya, dengan suara parau.
"Kutembak saja, beres!"
"Kau ini gila, ya?!" tukas pria yang pertama. "Kalau ada yang mendengar,
dengan segera sheriff jagoan itu pasti akan muncul di sini. Ambil batu,
kataku!"
Dari tempat mereka mengintai, anak-anak mendengar napas Gasper yang
terengah-engah.
"Jupe!" bisik Pete. "Kaudengar bunyi napas itu? Dia itulah orang yang
masuk ke gudang waktu itu! Orang yang menyerang aku dengan parang!
Bunyi napasnya persis seperti itu!"
Anak-anak mundur, masuk lebih jauh ke dalam terowongan.
"Bagaimana sekarang?" bisik Allie. "Jika mencoba lari, kedua orang itu
pasti akan melihat kita - dan kurasa mereka kemari pasti bukan untuk
bermain-main! Tidak ada siapa-siapa malam ini di sini - begitu pula di
rumah!"
Anak-anak mendengar kesibukan orang yang bernama Gasper
menghantam gembok yang terpasang di pintu pagar. Gembok itu jatuh
ke tanah, lalu pintu didorong sehingga terbuka.
"Jika masih ada di sini, kemungkinannya di dalam rumah," kata Gasper
dengan suaranya yang parau.
Kedua laki-laki itu melintasi tempat yang terbuka, menuju ke pondok
Thurgood.
"Mungkin juga bukan di sini," kata laki-laki yang satu lagi. "Banyak
waktunya ketika itu untuk menyembunyikannya di tempat lain."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Jika tidak ditemukan di sini, masih bisa kita cari di dalam tambang,"
kata Gasper.
"Dan jika di sana juga tidak kita temukan," balas Manny, "kita tunggu
sampai si Konyol datang lagi, lalu kita paksa dia untuk mengatakan apa
yang ia lakukan dengannya!"
Sambil tertawa jelek, kedua laki-laki itu masuk ke pondok tempat
tinggal Thurgood,
Allie nyaris saja menjerit.
"Kita pasti akan ketahuan nanti," serunya dengan suara tertahan. "Kita
harus berusaha lari pulang. Dari sana kita bisa menelepon Sheriff"
"Jangan nekat, Allie!" desis Pete. "Kedua orang itu bersenjata!"
"Tapi Allie benar," kata Bob. "Kita harus berbuat sesuatu!"
Jupiter merangkak ke. ujung depan terowongan, lalu memandang ke luar.
Ia melihat sebuah ember di samping gubuk reyot yang beberapa hari
sebelumnya digembok oleh Thurgood. Ember itu berisi cairan. Jupiter
mendatangi ember itu dengan merangkak-rangkak, lalu mengendus
isinya. Setelah itu dipandangnya gubuk yang dindingnya terbuat dari
papan yang sudah kering-kerontang.
Ia menyelinap kembali ke terowongan "Pekerja-pekerja Meksiko itu
meninggalkan seember minyak pengencer cat di samping gubuk itu,"
katanya pada teman-teman . "Jika gubuk itu kita siram dengan cairan itu
lalu kita bakar seseorang di kota pasti akan meliat kobaran api, lalu
memberi 'tahu dinas pemadam kebakaran. Dengan segera mereka, dan
mungkin juga Sheriff, akan datang kemari - dan kedua penjahat itu
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
terjebak. Pete, tadi waktu kita ke Hambone, ku kan mengantungi korek
api. Sekarang masih kaubawa?"
Pete mengeluarkan sebuah kotak korek api dari kantungnya, lalu
diikutinya Jupe ke luar. Mereka merangkak ke gubuk. Jupe mengangkat
ember yang berisi minyak pengencer cat, lalu menyiramkannya ke
dinding gubuk itu. Pete menyalakan sebatang korek api, lalu
mencampakkannya ke arah bangunan reyot itu. Dalam sekejap mata
kobaran api sudah menjalar, melahap kayu dinding yang sangat kering.
Gubuk reyot Itu terbakar.
"Hebat!" kata Pete. "Nyalanya pasti kelihatan."
Tiba-tiba Jupiter terkejut, lalu berseru. "Itu sudah pasti! Cepat,
kembali ke dalam tambang. Kurasa aku tahu apa yang disimpan Thurgood
di dalam gubuk itu!"
Pete dan Jupe cepat-cepat lari ke tambang. Anak-anak bergegas masuk
lebih ke dalam lagi.
"Rebah!" teriak Jupe.
Keempat remaja itu menjatuhkan diri ke lantai terowongan. Detik itu
juga terdengar dentuman menggelegar. Gubuk reyot itu hancur
berantakan.
Bab 16 MELARIKAN DIRII
LEDAKAN demi ledakan terjadi, susul-menyusul. Dentuman membahana
bertubi-tubi, memekakkan telinga. Dan-akhirnya berhenti, tinggal
gemanya saja yang masih bergulung-gulung, terpantul di lereng-lereng
bukit. Allie dan teman-temannya terhuyung- huyung keluar dari dalam
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
tambang. Sisa-sisa gubuk terbakar dan serpih-serpihan kayu yang
menyala berserakan di samping lubang tambang.
Pete melongo.
"Padahal kita cuma ingin ada nyala api sedikit saja!" katanya.
"Seharusnya aku sudah bisa menduga bahwa Thurgood menyimpan
dinamit di dalam gubuk itu!" kata Jupiter.
Kejadian-kejadian yang menyusul, berlangsung dengan cepat sekali.
Pintu bangunan tempat pengolahan hasil penggalian terpentang lebar,
dan kedua orang Meksiko pekerja di tempat itu menghambur ke luar.
Mereka tergopoh-gopoh memanjat pagar kawat, lalu lari menghilang di
sela batu-batu besar yang berserakan di lereng sebelah atas tambang.
Manny dan Gasper muncul dengan limbung dari dalam pondok, sementara
mobil merah milik Thurgood datang dengan laju, lalu membelok masuk
ke pekarangan lewat pintu pagar yang menganga.
"Mr. Thurgood!" seru Pete sambil lari menyongsong. "Awas! Kedua orang
itu membawa senjata! Mereka membongkar rumah Anda!"
Sementara Gasper berbalik lalu mendekati Pete dengan sikap
mengancam, Thurgood melompat keluar dari mobilnya, sambil menarik
senapan burunya.
"Jangan bergerak!" teriaknya. "Jika kalian berdua berani maju
selangkah lagi, habis riwayat kalian!"
Tapi Gasper ternyata lebih cepat reaksinya. Sementara Thurgood
bergerak mengacungkan senapannya, penjahat itu melompat ke arah
Pete lalu mencengkeram bahu anak itu. Pete terhuyung. Ia merasa ada
sesuatu disodokkan ke pinggangnya.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Buang senapanmu," kata Gaper pada Thurgood. "Kalau tidak, kutembak
anak ini!"
Thurgood menurunkan arah laras senapannya dengan pelan, lalu
dicampakkannya senjata itu ke tanah. Manny cepat-cepat lari
menghampiri, lalu dipungutnya senapan itu. Cengiran jahat nampak pada
mukanya yang lebar. Pandangannya beralih dengan cepat, ke arah ketiga
anak lainnya yang berada di dekat jalan masuk ke tambang.
"Kau, yang perempuan!" hardiknya. "Cepat, ke sini!"
"Jangan, tunggu!" Bob berusaha melindungi Allie.
"Minggir!" bentak Manny. Sambil mengancam dengan senapan, orang itu
lari mendatangi lalu menyentakkan lengan Allie dan memilinnya ke
belakang punggung gadis itu. "Sekarang jalan!"
Tiba-tiba terdengar bunyi sirene meraung-raung. Itu mobil barisan
pemadam kebakaran yang datang dari Twin Lakes.
Manny dan Gasper berpandang-pandangan, lalu Pete dan Allie yang
dijadikan sandera mereka cengkeram lebih erat.
"Jalan itu..." Manny menggerakkan kepalanya, menunjuk lintasan jalan
yang hancur yang menuju ke Hambone, "bisa ke mana kita lewat situ?"
"Cuma... cuma ke sebuah desa tua yang tidak ada penghuninya lagi," kata
Allie, karena dia yang ditanya.
"Ada apa di balik bukit-bukit ini."
"Cuma gurun." Allie kelihatan ketakutan. Tapi sikapnya tetap tegar.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Gasper memberi isyarat ke arah mobil Thurgood dengan gerakan
kepalanya.
"Dengan itu pasti bisa, karena tenaganya lebih besar dari mobil biasa,"
"Kalian takkan berhasil!" teriak Allie.
"Tutup mulut!" hardik Gasper,
Kini sudah terdengar deru mobil pemadam kebakaran. Sekali lagi sirene
dibunyikan.
"Cepat, naik ke mobil!" Manny mendorong-dorong Allie, lalu
menolakkannya sehingga anak itu terjerembab ke jok belakang mobil
Thurgood. Lalu laki-laki kasar itu menyusul masuk. Pete didorong masuk
ke sebelah depan, di samping Gasper yang duduk di belakang setir.
Jupe, Bob, dan juga Thurgood hanya memandang saja tanpa bisa
berbuat apa-apa. Mobil merah itu meninggalkan pekarangan dengan
tersendat-sendat, lalu mulai mendaki lintasan yang menuju ke Hambone,
teriring bunyi persneling yang dipindahkan giginya dengan kasar.
Jupe dan Bob lari ke pintu pagar, mengejar mobil itu. Gasper
mengemudikannya tanpa menyalakan lampu. Dengan segera kendaraan
itu sudah tidak kelihatan lagi, lenyap di tengah pohon-pohon pinus yang
tumbuh di lereng bukit.
Di arah yang berlawanan, lampu-lampu merah mobil pemadam kebakaran
muncul di kejauhan. Sementara sirene masih terus meraung-raung,
kendaraan besar itu masuk ke pekarangan Thurgood beberapa menit
kemudian; disusul oleh mobil Sheriff Tait yang kemudian direm dengan
mendadak.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Sheriff Tait turun dari mobilnya. Dipandangnya sekilas bekas gubuk,
yang kini tinggal seonggok puing-puing yang masih terbakar di sana-sini.
"Kelihatannya kita terlambat untuk urusan ini, Sam," kata polisi itu pada
orang yang mengemudikan mobil pemadam kebakaran. Setelah itu
dihampirinya Wesley Thurgood.
"Apakah yang terjadi di sini?n katanya. "Dari kota, kedengarannya
seakan-akan bukit di sini ' runtuh. "
Dengan cepat Jupiter melangkah maju.
"Saya yang membakar gubuk itu," katanya. "Tadi ada dua orang
menerobos masuk ke pondok Mr. Thurgood, dan karenanya saya ingin
memberi tanda supaya ada yang datang - tapi saat ini, itu tidak penting!
Kedua orang itu menyandera Allie Jamison dan Pete Crenshaw! Mereka
lari lewat lintasan yang menuju ke Hambone, dengan mobil milik Mr.
Thurgood. Mereka bersenjata... dan nampaknya tidak segan-segan untuk
melakukan kekerasan!"
Sheriff Tait memandang ke arah bukit yang saat itu sudah diselubungi
kegelapan.
"Allie diculik?" katanya.
"Ya, dan juga teman kami, Pete Crenshaw," kata Jupiter. "Mereka
ditodong!"
Sheriff mengusap-usap dagu dengan tangannya yang kekar. Wajahnya
masam.
"Sudah berapa lama mereka pergi?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Baru saja beberapa menit yang lalu. Anda masih bisa mengejar, jika
buru-buru. Mereka tidak menyalakan lampu, jadi tidak mungkin bisa
ngebut."
"Itu pasti akan mereka lakukan, apabila nampak lampu mobilku di
belakang mereka. Jadi ada risiko kecelakaan. Itu berbahaya, karena ada
kedua anak itu bersama mereka."
"Kalau begitu Anda hadang saja mereka di balik bukit," kata Jupe
mendesak "Mereka takkan berhenti sampai di Hambone saja. Jika jalan
di balik bukit diblokir..."
"Jalan yang mana?" kata Sheriff Tait.
Jupiter melongo.
"Ada lebih dari satu?"
"Jika mereka berhasil sampai di Hambone, Nak dari situ mereka bisa
memilih salah satu dari sekitar selusin lintasan. Semuanya bercabang
dari jalan utama di desa itu, dan menuju ke berbagai pondok serta
beberapa tambang tua, dan dari situ turun sampai ke gurun. Kalau mau,
orang-orang itu bisa selama berminggu-minggu bersembunyi di atas
bukit."
"Tapi itu tidak boleh sampai terjadi!" seru Bob. "Allie dan Pete kan ada
di tangan mereka!"
Sheriff Tait pergi ke mobilnya, lalu mengambil corong mikrofon
radionya.
"Aku bisa memanggil helikopter dinas patroli jalan raya," katanya.
"Dalam waktu tidak sampai sejam, mereka sudah akan ada di sini. Aku
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
juga akan minta pada mereka untuk mengirim mobil patroli, mengawasi
sisi seberang bukit-bukit ini. Kita doakan saja, semoga tidak timbul
pikiran pada bandit-bandit itu bahwa mereka akan bisa lebih cepat jika
para sandera disingkirkan!"
Bab 17 MOGOK
JIM HOOVER, pilot helikopter dinas patroli jalan raya tertawa lebar
menanggapi permintaan Jupe dan Bob, agar diperbolehkan ikut mencari
kedua penjahat yang melarikan diri. Ia mengangguk.
"Aku tidak setuju," kata Sheriff Tait, "karena mungkin bisa berbahaya."
Tapi ia menepi juga sedikit, agar Jupe dan Bob bisa masuk ke dalam
helikopter yang sempit itu. Mereka berlutut di belakang kedua tempat
duduk yang tersedia untuk pilot serta seorang penumpang. Sheriff Tait
duduk di kursi penumpang. Senapan yang dilengkapi dengan teleskop
dilintangkannya di atas lutut.
"Semuanya siap?" tanya Hoover, lalu menggerakkan tongkat kemudi.
Helikopter itu bergerak naik, membubung meninggalkan tempatnya
mendarat di jalan dekat tambang Thurgood.
Hoover menekan sebuah sakelar. Seketika itu juga nampak jalur sinar
lampu sorot yang menyilaukan, menembus kegelapan malam. "Arahnya
bisa dikendalikan dengan tuas ini," kata Hoover pada Sheriff Tait,
sambil menunjuk sebuah tuas yang terdapat di depan tempat duduk
polisi itu.
Sheriff Tait menggerakkan tubuhnya ke depan.
"Rupanya mereka masih tetap tidak menyalakan lampu," katanya. Ia
menggerakkan tuas kendali, dan sorotan lampu pencari mulai menyapu
lereng bukit di bawah mereka. Nampak batu-batu besar, yang ketika
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
diterangi sinar lampu pencari menimbulkan bayang-bayang aneh,
bergerak-gerak. Nampak di bawah, lintasan jalan berkelok-kelok yang
menuju Hambone kelihatan nyaris putih di tengah kegelapan pohon-
pohon pinus yang tumbuh merapat pada .kedua sisinya.
"Mereka harus terus menyusur lintasan yang di bawah itu, setidak-
tidaknya sampai di Hambone," kata Hoover. "Lain halnya jika mereka
memutuskan untuk meneruskan lari tanpa mobil."
Helikopter bergerak miring, mendekati bukit. Jupiter merasa seakan-
akan perutnya terangkat ke atas. Napasnya tersentak.
"Tenang-tenang sajalah," kata pilot pesawat itu. "Anggap saja kau
sedang berada dalam lift yang bergerak ke samping, dan bukan naik-
turun seperti biasa."
"Aku tidak apa-apa," kata Jupe. "Sungguh, tidak apa-apa!"
Helikopter itu melayang, menelusuri setiap jengkal lintasan mulai dari
bawah bukit sampai ke Hambone. Tapi mobil merah yang dicari, tidak
kelihatan.
"Wah, rupanya mereka ngebut, sehingga sekarang sudah melewati
lintasan tadi," kata Sheriff Tait, sementara helikopter melayang di atas
puncak bukit. "Dan itu tanpa menyalakan lampu!"
Betulkah Manny dan Gasper berhasil melewati lintasan tadi, pikir Bob.
Atau mungkinkah mobil selip dalam kegelapan? Bagaimana keadaan Allie
dan Pete sekarang? Jangan-jangan mereka terkapar di bawah, tertindih
mobil yang terbalik! Jangan-jangan mereka cedera!
Sheriff Tait rupanya merasa bahwa Bob merasa cemas melihat sikapnya
yang tegang,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Jangan cemas, Nak," katanya ramah. "Asistenku serta satu orang lagi
akan naik ke lintasan Itu dengan jip. Jika terjadi sesuatu dengan mobil
itu, mereka pasti akan menemukannya."
Jim Hoover merendahkan helikopternya, melayang di atas atap
bangunan-bangunan di Hambone. Jalur sinar lampu pencari yang terang
menelusuri tempat -tempat terbuka di antara bangunan-bangunan tua
yang sudah lapuk itu.
"Apa itu?" seru Sheriff. "Ada pick-up di bawah sana... di belakang bekas
pabrik tambang itu!"
Jupiter mengulurkan kepala ke depan, memandang ke bawah.
"Itu mobil Mrs. Macomber," katanya. "Kami menemukannya tadi siang di
situ. Tapi tanpa Mrs. Macomber. Kami tidak tahu, di mana ia sekarang
berada. "
"Apa sebetulnya yang sedang terjadi di sini?" tanya Sheriff Tait.
"Saya rasa, lebih baik nanti saja hal itu diterangkan," kata Jupe.
"Sekarang Allie dan Pete lebih penting!"
"Yah, jika mereka berhasil sampai di Hambone, kini mestinya mereka
sudah ada di sisi barat, melewati salah satu jalan kecil yang ada di situ,"
kata Sheriff. "Aku sendiri tidak tahu jalan mana yang akan kuambil, jika
aku melarikan diri dengan membawa dua orang anak sebagai sandera."
"Hanya ada satu jalan untuk mengetahuinya," kata Jim Hoover, lalu
menerbangkan helikopternya ke arah barat, meninggalkan Hambone
yang kembali ditelan kegelapan malam.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Allie dan Pete duduk dalam mobil, di samping Manny dan Gasper. Mereka
mendengar bunyi helikopter yang melayang-layang di atas kepala.
Sinar lampu pencari bergerak-gerak, menyapu pucuk pepohonan dan
lintasan lengang yang menuju ke desa mati di atas bukit. Sesaat sinar
terangnya menyentuh pohon-pohon pinus di sisi lintasan yang saat itu
sedang dilewati mobil yang dikemudikan oleh Gasper.
Allie menahan napas. Dipusatkannya seluruh pikiran, berusaha memaksa
pilot ltlelikopter untuk melihat mereka.
"Lihatlah kami!" doanya dalam hati. "Ayo, lihat! Kami ada di sini, tepat di
bawah kalian! Masak tidak kelihatan?"
Deru mesin helikopter menjauh, lalu lenyap. Gasper terkekeh.
"Kita jalan lagi sekarang!" katanya sambil memindahkan persneling.
Mobil bergetar dan menderum-derum, keluar dari parit di sisi jalan.
Mereka merayap lagi naik, menuju ke Hambone. Lampu tetap tidak
dinyalakan.
"Jika kita berhasil lolos, aku tidak mau lagi kembali ke sini," ujar
Gasper dengan sebal. "Toh takkan ada manfaatnya bagi kita. Jika
Thurgood sialan itu belum menemukannya, sekarang ia, pasti akan
mencarinya. Orang tidak perlu jenius untuk bisa menebak bahwa kita
mencari sesuatu yang besar."
"Seberapa besar bagian Gilbert Morgan dari seperempat Juta dolar
itu?" kata Allie dengan tiba-tiba.
Seketika itu juga Gasper menginjak rem, sehingga mobil langsung
berhenti.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Siapa yang bicara tentang seperempat juta dolar?" hardik orang itu.
Allie diam saja. Gasper merogoh kantung, mengambil sebatang rokok,
lalu menyalakannya. "Kedua anak ini perlu kita singkirkan," katanya pada
Manny. "Di suatu tempat yang tidak mungkin ditemukan orang lain. "
Allie terbatuk-batuk. Tangannya dikibas-kibaskan, menyingkirkan asap
rokok yang terhembus ke mukanya.
"Merokok itu kebiasaan buruk," katanya. "Bisa mengganggu pernapasan -
mungkin Anda belum menyadarinya - dan merusak suara. Dan takkan ada
gunanya bagi Anda menyingkirkan kami. Kami tahu tentang perampokan
di Phoenix -lima tahun yang lalu itu. Pelakunya empat orang, tiga pria
dan seorang wanita. Salah seorang dari mereka Gilbert Morgan, kan?
Dan Anda kedua laki-laki lainnya. Itu kami tahu, Bob dan Jupe juga
tahu."
Manny mengerang.
"Aduh, kedua anak tadi! Dan kita biarkan mereka tinggal di bawah!"
"Tolol, ya?" kata Allie. Tapi ia langsung bungkam, begitu Manny
menodongkan senjatanya. Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di
Hambone, lalu menuruni jalan menuju ke balik bukit. Gasper membiarkan
mobil meluncur sendiri, dengan persneling pada gigi satu. Setelah
beberapa saat, mereka sampai di suatu tempat di mana jalan utama
membelok ke kanan, dan sebuah lintasan yang lebih sempit dan rusak
mengarah ke kiri. Gasper memadamkan rokoknya yang tinggal puntung di
asbak yang sudah penuh sekali, lalu menunjuk ke arah jalan utama.
"Ke mana kita kalau lewat situ?" tanyanya pada Allie.
"Entah," kata Allie, sambil menyingkirkan asap rokok dengan tangannya.
"Ke gurun, barangkali."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ambil jalan yang ke kiri," kata Manny. "Kurasa saat ini pasti sudah ada
sekitar seratus polisi menunggu kita di ujung jalan utama."
Gasper hanya mendengus, lalu membelokkan mobil memasuki jalan yang
lebih sempit. Sebetulnya tidak pantas disebut jalan, karena wujudnya
tidak lebih dari dua jalur bekas ban mobil yang berkelok-kelok di sela
pepohonan. Mobil terguncang dan terbanting-banting ketika
melewatinya. Tapi dengan mengerahkan segenap tenaga, Gasper mampu
menguasai gerak kendaraan itu. Rokok yang baru dinyalakan
dicampakkannya ke luar Jendela, lalu digenggamnya setir dengan kedua
belah tangan.
"Jika hutan terbakar karena api rokok yang Anda buang itu, dengan
sekejap mata kita akan ditemukan patroli jalan raya!" tukas Allie.
Gasper tidak menjawab, karena terlalu sibuk mengendalikan mobil.
Pete da Allie merasa perjalanan itu seperti tidak habis-habisnya.
Kadang-kadang mereka melihat pondok di bawah pepohonan, gelap dan
misterius. Mereka melewati sebuah desa yang lebih kecil dari pada
Hambone, dan lebih parah keadaannya. Seekor coyote menyelinap pergi,
sambil tetap sembunyi di kegelapan bayang-bayang.
Beberapa kali nampak kembali sinar lampu pencari dari helikopter yang
terbang mendekat: dan itu menyebabkan Gasper langsung meminggirkan
mobil, menunggu sampai sinar terang yang mencari-cari sudah pergi lagi.
Pete dan Allie - berusaha tidur, tapi setiap kali mereka tersentak
bangun karena gerak mobil yang liar.
Selama beberapa waktu, rasanya mereka semakin tinggi saja mendaki.
Tapi akhirnya lintasan yang dilewati mulai menurun, berkelok-kelok
menyusur lereng.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kurasa kita sudah berhasil." Gasper menggenggam kemudi erat-erat
dengan kedua tangannya. Sementara itu bulan sudah terbenam. Hanya
sinar redup ribuan bintang di langit saja yang masih ada untuk
menunjukkan jalan. Lintasan yang benjol-benjol mulai melebar dan
menjadi semakin datar. Mereka sudah sampai di kaki bukit. Di depan
mata terhampar jalan raya beraspal licin. Di seberangnya, gurun yang
luas.
Mobil dihentikan oleh Gasper. Dengan sikap waspada, ia memandangi ke
kanan dan ke kiri.
Manny tertawa kecil.
"Tidak ada polisi," katanya. "Seperti sudah kusangka, mereka semua
menunggu kita di ujung jalan utama."
"Bukan cuma di situ saja, di setiap tempat juga mungkin." Gasper
menarik napas dalam-dalam. Ia terbatuk "Kita tidak akan mengambil
jalan itu," katanya memutuskan, sambil mengangguk ke arah jalan raya
yang beraspal. Persneling dimasukkannya ke gigi satu, lalu
dikemudikannya mobil keluar dari bawah pepohonan, memotong jalan
raya, lalu memasuki gurun. Mobil itu berjalan terlambung-lambung di
situ.
"Aduh!" teriak Allie, ketika ban mobil membentur legokan sehingga ia
terlempar ke depan. "Takkan mampu mobil ini."
"Tutup mulutmu!" bentak Gasper. Dengan gerakan gugup dimatikannya
rokok yang baru saja dinyalakannya. "Jika kita terus saja di sini, nanti
pasti akan sampai juga di salah satu jalan lain! Dan kita mencari yang
tidak diawasi polisi."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Bintang-bintang terakhir yang masih nampak di langit, akhirnya
memudar. Pete menoleh ke belakang. Dilihatnya sinar samar di balik
perbukitan. Ketika akhirnya matahari muncul di atas bukit, mereka
sudah jauh sekali meninggalkan jalan raya yang tadi.
"Tidak lama lagi mestinya ada jalan lagi," gumam Gasper, "yang tidak
menghubungkan -"
Kalimatnya terputus, karena saat itu ban mobil membentur sebuah
lubang yang dalam, dan keempat penumpangnya terbanting ke samping.
Terdengar suara mendesis. Uap dan asap yang berasal dan cairan
pendingin mesin membuat napas mereka sesak.
"Sialan!" umpat Gasper. Ia mematikan mesin meloncat ke luar, lalu
bergegas ke bagian depan mobil. Dengan mata melotot ditatapnya ban-
ban kendaraan itu, sementara genangan air kecokelatan menyebabkan
pasir putih di bawah mobil berubah warna, menjadi gelap.
"Ada, apa?" tanya Manny dengan tegang
"Radiator pecah," kata Gasper. "Dan as patah!"
Manny mengerang.
"Dasar goblok!"
Gasper pegi ke samping mobil, lalu mengacungkan senjatanya ke arah
Allie dan Pete
"Ayo keluar! Kita terus, berjalan kaki!"
"Mana mungkin?!" seru Allie.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Diam! Ayo, jalan!" bentak Gasper, Allie dan Pete turun dari mobil,
diikuti Manny. Ia memandang ke seberang daerah tandus itu.
"Ke sana," katanya sambil menuding ke depan "Kita berjalan menuju ke
arah sana, membelakangi daerah perbukitan. Kapan-kapan, kita pasti
akan sampai di suatu tempat."
"Tidak!" kata Allie. "Biar berjalan sampai kapan pun, bisa saja kita tidak
sampai ke mana-mana. Dan apabila matahari nanti sudah tinggi, suhu di
daerah sini akan menjadi panas sekali. Seperti dipanggang rasanya. Kita
harus tetap tinggal di mobil."
"Kalau itu kita lakukan, kita pasti mati," kata Manny.
"Kita juga akan mati kalau pergi dari sini," kata Allie berkeras.
"Jangan banyak bicara! Ayo jalan!" teriak Gasper.
"Tidak!" Allie duduk di tanah. "Tembak saja kalau mau, tapi aku tetap
tinggal di sini. Lebih baik ditembak daripada mati kepanasan, atau
menjadi gila karena tidak kuat menahan haus!" Ditatapnya Manny dan
Gasper dengan mata melotot.
Pete ragu-ragu sebentar, lalu ikut duduk di samping mobil.
Gasper menatap mereka dengan sikap mengancam, sementara jari-
jarinya semakin kencang menggenggam senjatanya. Tapi tahu-tahu
Manny berbalik, lalu mulai berjalan, menjauhi mobil.
Gasper memandang Pete dan Allie, lalu beralih menatap sosok temannya
yang pergi dengan langkah pasti. Akhirnya ia menyusul Manny.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Allie dan Pete memperhatikan terus, sampai kedua penjahat itu sudah
jauh sekali. Matahari menanjak terus merambati langit. Permukaan
gurun mulai kelihatan bergelombang, karena hawa panas yang
mengambang di atasnya.
"Bagaimana jika orang-orang yang mencari kita menganggap usaha
mereka takkan bisa berhasil, lalu pencarian dihentikan?" kata Pete.
Suaranya parau karena cemas. "Kita bisa mati kehausan di sini."
Bab 18 TERDAMPAR DJ TENGAH GURUN
JAUH tinggi di atas, Bob dan Jupitr memperhatikan daerah perbukitan
menjadi kemerah-merahan kena sinar matahari saat fajar. Sherrif Tait
menguap. Dipadamkannya lampu sorot helikopter. Pencarian semalam
suntuk menyebabkan mata mereka merah dan terasa pedih. Jim Hoover,
pilot pesawat itu mengubah sikap duduknya. Dibelokkannya arah
helikopter, untuk sekali lagi melayang di atas bukit-bukit.
"Aku tidak mengerti, bagaimana mereka bisa melewati punggung bukit
tanpa terlihat oleh kita," kata Sheriff Tait. "Tapi aku berani bertaruh,
mereka pasti sudah tidak ada lagi di bawah sana. Setiap jengkal sudah
kita teliti."
"Tapi kalau tidak di situ, di mana lagi mereka mungkin berada?" tanya
Bob. "Jika turun lewat jalan utama, pasti sudah disergap mobil-mobil
patroli yang menghadang di sana. Dan pilot helikopter yang satu lagi,
tadi kan mengatakan bahwa jalan raya sudah diperiksa olehnya.
"Mungkin mereka memang berniat tetap tinggal bukit" kata Jupe. "Di
bawah sana banyak juga desa-desa yang sudah tidak berpenghuni lagi,
serta pepohonan untuk tempat menyembunyikan mobil di bawahnya."
"Mungkin kau benar, Jupiter," kata Sheriff.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tapi menurutku, mereka turun ke bawah lewat salah satu jalan yang
tidak biasa dilewati orang, lalu memotong jalan lewat gurun. Jangan lupa,
mereka tidak membawa bekal. Mereka tidak bisa lama-lama
bersembunyi tanpa bekal makanan."
"Kalau mereka mencoba melintasi gurun, bisakah kita menemukan
mereka?" tanya Bob.
"Bisa saja, asal kita cukup lama mencari," jawab Sheriff Tait "Gurun ini
luas, tapi setidak-tidaknya datar. Kita coba saja mencari ke arah sana. "
Jim Hoover mengangguk, lalu membelokkan helikopter ke arah barat,
menuju ke tengah gurun.
Allie menarik sapu tangan dari kantung jeansnya, lalu mengusap kening
yang berkeringat dengannya. Matahari memancarkan sinarnya yang
terik. Allie sudah capek sekali. Tapi rasa gelisah menyebabkan ia tidak
bisa tidur. Ia berdiri, lalu berjalan mengelilingi mobil, untuk kesekian
kalinya pagi itu, lalu menjatuhkan diri di samping Pete yang duduk di
balik bayangan mobil yang semakin memendek.
"Hari semakin siang," kata Allie "Mestinya sudah menjelang tengah hari.
Kenapa kita belum juga ditemukan oleh mereka?"
Pete mengangguk. Wajahnya suram. "Dan kita belum makan lagi sejak
kemarin siang, sewaktu piknik di Hambone. Perutku lapar sekali!"
"Bisa-bisanya kau memikirkan makan!" bentak Allie. "Tenggorokanku
kering sekali - seperti kaktus mati rasanya!"
"Jika radiator tadi tidak pecah, kita bisa minum air yang ada di
dalamnya," kata Pete.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Ih," kata Allie, lalu meringkukkan punggung. Tiba-tiba ia berseru,
"Astaga! Bagaimana sih, aku ini?"
Pete kaget melihat perubahan sikap Allie.
"Apa maksudmu?" katanya.
Allie buru-buru berdiri, lalu mengambil kunci mobil dari tombol starter.
Dibukanya tempat barang yang besar di hadapan jok penumpang sebelah
depan, merogoh-rogoh, lalu mengeluarkan kotak pertolongan pertama.
Diambilnya gunting dari dalam kotak itu.
"Apa yang hendak kaulakukan dengan gunting itu?" tanya Pete,
sementara Allie mengacungkan alat itu dengan bangga.
Allie menunjuk ke arah sebatang kaktus yang ada di dekat mereka.
"Kita bisa memotong sebagian dari batang kaktus yang di sana itu,"
katanya. "Batangnya selalu mengandung air, yang diserap pada saat
hujan, sebagai persediaan untuk musim kering. Aneh - kenapa baru
sekarang hal itu terpikir olehku!"
"Lebih baik baru sekarang, daripada sama sekali tidak ingat!" kata Pete.
"Wah, sudah kepingin sekali rasanya mencicip sesuatu yang basah."
Diambilnya gunting dari tangan Allie, lalu ia lari mendatangi kaktus itu.
Ditusuk-tusukkannya gunting itu ke batang tanaman itu, sampai
diperolehnya dua bongkah daging batang yang berair. Sebongkah
diberikannya pada Allie, lalu dibenamkannya giginya ke bongkah yang
satu lagi, diikuti oleh Allie. Kedua remaja itu langsung mengernyitkan
muka.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Aku tidak tahu mana yang lebih tidak enak," kata Pete, "mati
kehausan... atau ini!"
Allie mengunyah lambat-lambat, untuk mengisap seluruh cairan yang
terkandung dalam daging batang kaktus. Setelah habis, diludahkannya
ampas yang tersisa.
Sementara itu matahari sudah tepat di atas kepala.
"Kita berlindung saja di bawah mobil," kata Allie. "Jika helikopter itu
masih meneruskan pencarian, mereka pasti bisa melihat kendaraan ini."
Keduanya merangkak ke kolong mobil yang teduh.
"Di sini memang tidak begitu panas," kata Pete. Ia merebahkan diri, siap
untuk menunggu.
Karena tubuh sudah terasa lebih segar, Allie dan Pete kini bertambah
waspada. Mereka mendengar suara samar seekor burung gurun, dan
melihat kepala seekor tikus gurun tersembul sekejap dari liangnya, lalu
cepat-cepat menghilang kembali. Beberapa ekor kadal berkeliaran dekat
mobil, mencari makanan. Dataran gurun di sekeliling mereka nampak
seperti bergelombang ditimpa sinar matahari terik. Beberapa waktu
kemudian, yang bagi kedua remaja itu rasanya seperti sudah berjam-
jam, Pete mengangkat kepalanya. Ia memasang telinga. Kemudian Allie
pun ikut memperhatikan.
"Aku juga mendengarnya!" katanya. Samar-samar terdengar bunyi
helikopter yang sedang terbang. Tidak salah lagi, itu memang suara
helikopter.
"Mereka datang!" seru Allie. Bersama Pete, ia bergegas keluar dari
kolong mobil, lalu lari ke tempat yang terbuka. Tapi bunyi bergeletar
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
samar yang terdengar tadi sudah lenyap lagi. Kedua anak itu mencari-
cari sambil mendongak. Tapi hanya langit biru saja yang nampak. .
"Aku tahu pasti, tadi itu suara helikopter," kata Allie.
Keduanya memasang telinga, Tapi tidak ada apa-apa lagi yang
terdengar.
"Aduh kenapa mereka tidak datang-datang juga?" seru Allie. "Kita bisa
mati di sini, jika mereka tidak lekas muncul."
"Jangan begitu, Allie," kata Pete. "Mereka pasti akan menemukan kita -
tentang itu aku yakin seyakin-yakinnya." Tapi suaranya tidak mendukung
kata-katanya.
Kemudian mereka mendengarnya lagi. Bunyi helikopter yang terbang di
kejauhan. Pete dan Allie melonjak-lonjak, melambai-lambai sambil
menjerit-jerit.
"Kami ada di sini!" jerit Allie. "Di sini, di bawah sini."
Rupanya pilot helikopter sekarang melihat mereka, karena pesawat itu
berbelok, lalu melayang ke arah mereka. Pete dan Allie lari menyongsong
sementara helikopter merendah lalu mencecah tanah. Kedua anak itu
lari membungkuk, untuk menghindari baling-baling yang berputar.
Sheriff Tait bergegas turun.
"Kalian tidak apa-apa?" tanyanya.
"Kami baik-baik saja," jawab Allie. "Sungguh!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Pete menuding ke arah barat, ke tengah gurun. "Penjahat-penjahat itu
lari ke sana - berjalan kaki." katanya
"Mereka memutuskan untuk meneruskan usaha melarikan diri dengan
jalan kaki, setelah mobil mogok di sini," kata Allie menambahkan.
Sheriff Tait tertawa.
"Pasti mereka menyesal sekarang."
Bob dan Jupiter sebenarnya ingin menghambur ke luar dari helikopter,
untuk menyambut kedua teman mereka. Tapi tidak sempat, karena
Sheriff buru-buru kembali ke tempat duduknya di depan, sambil
mengatakan sesuatu pada pilot helikopter, yang masih tetap Jim
Hoover. Pilot itu mengangguk, lalu berbicara lewat radio. Setelah itu ia
menjulurkan kepala ke luar, lalu berseru pada Pete dan Allie. Jim
Hoover berteriak keras-keras untuk mengalahkan deru pesawat.
"Kalian tidak bisa kubawa, karena di sini tidak cukup tempat, " serunya.
"Tapi aku sudah menghubungi .satu di antara helikopter-helikopter
pencari yang lain. Dalam lima menit, kalian sudah akan dijemput. Kami
sekarang hendak mengejar kedua penculik kalian!" Ia menyodorkan
sekaleng minuman pada Pete, lalu helikopter dibubungkannya lagi ke atas
dan diarahkan ke barat, mencari Manny dan Gasper yang lari ke arah
sana.
Pete dan Allie berpandang-pandangan sambil nyengir.
"Kedua penjahat itu pasti belum terlalu jauh," kata Allie dengan nada
puas.
Bab 19 RAHASIA JUTAWAN
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
ALLIE ternyata memang benar. Sejam kemudian Manny dan Gasper
sudah berhasil ditemukan oleh salah satu helikopter yang mengejar.
Lalu dengan dijaga oleh seorang asisten Sheriff Tait, kedua penjahat
itu diangkut ke Twin Lakes dan diturunkan di tempat terbuka dekat
pondok Wesley Thurgood. Kedua penjahat itu sudah kehabisan tenaga.
Kulit mereka merah dan pecah-pecah tersengat sinar matahari di gurun.
Keduanya nampak sangat sebal. Mereka hanya mampu berjalan sejauh
beberapa kilometer saja melintasi gurun, tapi akhirnya ambruk karena
kepanasan.
Allie dan Pete, yang sudah lebih dulu diangkut kembali ke Twin Lakes
dengan helikopter, tertawa lebar ketika melihat kedua penjahat itu
digiring turun dari pesawat dengan tangan diborgol.
Sesaat kemudian, Sheriff Tait tiba bersama Jupe dan Bob. Kedua
remaja itu dengan riang menghampiri Pete dan Allie yang datang
menyongsong, serta menyapa Paman Harry yang nampak lega. Magdalena
juga ada di situ, sibuk membagi-bagikan sandwich serta mengurus kedua
pekerja yang berkebangsaan Meksiko.
Kedua orang itu malam sebelumnya kembali lagi ke tambang, dan kini
duduk mencangkung di undak-undakan pintu pondok Thurgood, Keduanya
nampak lesu dan ketakutan, dan tidak mau diajak bicara oleh siapa pun
juga. Anjing penjaga peliharaan Thurgood dirantai di samping pondok.
Lidah binatang itu terjulur ke luar. Ia terengah-engah, tapi tidak
berbuat apa-apa. Thurgood sendiri ada di dekat situ. Ia kelihatan
tegang, bercampur bingung.
"Setelah semua kembali," katanya, "kuharap ada yang sudi mengatakan,
siapakah sebenarnya orang-orang ini -" Ia menganggukkan kepala ke
arah kedua penjahat yang diborgol, "- dan apa sebetulnya yang terjadi
di sini?"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Tanpa mempedulikan pertanyaan Thurgood,
Allie berpaling pada Jupe sambil berkata, "Ternyata dugaan kita
tentang Gilbert Morgan benar! Ia memang terlibat dalam kasus
perampokan di Phoenix lima tahun yang lalu - dan kedua orang ini
merupakan komplotannya! Itu mereka akui kemarin malam, ketika kami
menyeberangi bukit. "
"Kami tidak mengatakan apa-apa waktu itu," bantah Manny.
"O ya, Anda mengakuinya," kata Allie. "Ketika kukatakan kami tahu
tentang peristiwa perampokan itu, Anda lantas mengatakan kami berdua
sebaiknya disingkirkan saja. Itu kan sama saja artinya dengan mengaku!"
Jupiter tersenyum puas. "Jadi ternyata rekonstruksi kita benar"
katanya. "Kini segala-galanya mulai nampak bentuknya,"
"Kau ini bicara tentang apa?" tanya Sheriff Tait.
"Ya, mungkin sebaiknya kauberikan penjelasan, Jupe," kata Paman
Harry. "Aku pun sama bingungnya seperti yang lain-lain."
"Bisa saja kucoba," kata Jupiter. Ia buru-buru menghabiskan
sandwichnya, lalu menarik napas dalam-dalam. Kelihatan sekali bahwa ia
menikmati saat itu.
"Ketika diketahui bahwa orang yang ditemukan mati di dalam tambang
itu ternyata bekas narapidana yang menjadi buronan karena melanggar
keharusan melapor setelah dibebaskan dengan syarat - ia dihukum
karena merampok - kami lantas bertanya-tanya pada diri sendiri, apa
sebetulnya yang dicari orang seperti dia di Twin Lakes yang letaknya
begini terpencil. Apa yang menyebabkan ia masuk ke Tambang Jebakan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Maut? Kami memeriksa edisi-edisi lama koran Twin. Lakes Gazette, dan
menemukan beberapa peristiwa menarik yang terjadi di sini lima tahun
yang lalu.
"Misalnya saja, Tambang Jebakan Maut ditutup jalan masuknya waktu
itu, sementara Gilbert Morgan ada di dalamnya, dalam keadaan sudah
mati. Pada hari itu juga, sebuah mobil yang dicuri di Lordsburg kemudian
ditemukan dekat tambang itu. Kami hanya bisa menduga bahwa Morgan
datang kemari dengan mobil itu. Kami lantas melacak jejaknya ke
Lordsburg, tapi yang kami temukan di sana cuma sebuah berita dalam
koran terbitan Lordsburg, tentang akan ditutupnya Tambang Jebakan
Maut.
"Lima tahun yang silam, Mrs. Macomber pulang ke Twin Lakes, dan di
sini dibelinya tanah dan rumah-rumah yang sekarang menjadi miliknya.
Dalam salah satu rumahnya yang masih kosong, kami menemukan koran
terbitan Phoenix lima tahun yang lalu. Dalam koran itu ada berita
tentang peristiwa perampokan di kota itu - perampokan yang
menghasilkan paling sedikit seperempat juta dolar bagi para pelakunya
yang terdiri dari empat orang - tiga pria dan seorang wanita. Koran itu
diterbitkan hanya beberapa hari sebelum tambang ditutup, dan
beberapa bulan sebelum Mrs. Macomber membeli rumah-rumah di sini.
Nampaknya ada kemungkinan Gilbert Morgan yang membawa koran itu
kemari -dan mungkin juga ia yang masuk ke rumah di mana surat kabar
itu kami temukan, sebelum kemudian masuk ke dalam tambang. Kami
lantas menduga, mungkin saja Gilbert Morgan itu salah seorang dari
kawanan yang melakukan perampokan di Phoenix. Sekarang kami tahu
bahwa itu memang benar - dan kalian berdua kawanannya." Sambil
tersenyum, dipandangnya Manny dan Gasper.
"Ketika mayat Morgan ditemukan di dalam tambang minggu lalu, orang-
orang yang suka pada sensasi kemudian berdatangan kemari," kata
Jupiter meneruskan penjelasannya. "Anda, Gasper, datang kemari pada
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
waktu itu juga - yaitu setelah mendengar kabar tentang ditemukannya
mayat Gilbert Morgan. Anda memasuki gudang Harrison Osborne, lalu
ketika kami memergoki Anda di sana, Anda menyerang Pete dengan
parang. Tapi karena Anda mencari-cari sesuatu Anda terpaksa tetap
berada di sekitar sini. Mungkin Anda waktu itu bersembunyi di - salah
satu rumah milik Mrs. Macomber, Aku yakin, Anda yang mencuri
makanan dari dapurnya, dan juga yang meninggalkan puntung rokok di
bak cuci piring di situ. Atau mungkin wanita itu sendiri yang memberi
makanan itu pada Anda?"
Gasper tidak menjawab.
"Tapi itu juga tidak begitu penting," sambung Jupe. "Mungkin Manny
juga ada di sekitar sini waktu itu, tapi kami tidak pernah menemukan
jejaknya. Kurasa Anda yang bertugas sebagai pengintai, Gasper.
Kemarin siang, keadaan di sekitar sini nampaknya aman bagi kalian
berdua, karena semua sedang tidak ada. Anda lantas membius anjing
penjaga Thurgood dengan daging yang sudah diberi obat bius, lalu pergi
menjemput Manny. Setelah itu kalian berdua kemari, untuk mencari
bagian Morgan dari hasil perampokan kalian."
Kini Jupiter memandang Wesley Thurgood.
"Dan Anda, Mr. Thurgood, Anda menemukan uang itu di dalam tambang,
kan?"
"Sayang," kata Thurgood sambil menggeleng, "sekali ini kau salah terka.
Kuakui, setelah rintangan yang menutup tambang dibuka, aku tidak
langsung memeriksa tambang itu dengan teliti. Tapi Sheriff
melakukannya kemudian, setelah mayat buronan itu ditemukan di dalam.
Tidak ada apa-apa di dalam tambangku."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Tidak ada apa-apa, Mr. Thurgood?" kata Jupiter. Dikeluarkannya batu
yang mengandung jalur emas dari kantungnya, lalu dilambungkannya ke
atas. "Emas juga tidak?"
Thurgood terkejut.
"Emas?" kata Sheriff Tait. "Belum pernah ditemukan emas di Tambang
Jebakan Maut."
"Tapi sekarang ada," kata Jupiter. "Batu ini kupungut di dalam tambang,
pada hari Allie menemukan mayat Morgan. Kemudian kutunjukkan pada
seorang ahli permata di Lordsburg. Orang itu mengatakan, logam
mengkilat berwarna kuning kemerahan yang ada di batu ini emas-emas
dengan kadar tembaga yang tinggi."
Sheriff Tait tercengang.
"Tapi... jika di Tambang Jebakan Maut ada emas, kenapa sebelumnya
tidak pernah diketahui?"
Jupe merogoh kantungnya lagi, lalu menyodorkan bongkah kecil logam
mengkilat yang satu lagi pada Sheriff Tait.
"Itu karena ketika Mr. Thurgood membeli tambangnya, emas itu
memang belum ada," kata Jupiter. "Ketika kemarin malam kami masuk ke
situ, aku menemukan logam ini di permukaan dinding terowongan. Kecuali
ini, masih ada beberapa butir lagi di situ. Jika Anda periksa baik-baik,
akan nampak bahwa emas ini kehijau-hijauan warnanya - jadi mungkin
emas yang banyak mengandung perak." Jupe menggoyang-goyangkan
tubuhnya.
"Ketika sedang mencari-cari Pete dan Allie kemarin malam, aku
berpikir-pikir tentang kedua jenis emas yang kutemukan. Aku tahu,
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
emas sering ditemukan bercampur dengan logam-logam lain - seperti
tembaga, atau perak. Tapi aku sangsi, apakah mungkin terdapat dua
jenis campuran yang begitu lain. Aku juga lantas berpikir-pikir tentang
bunyi ledakan di dalam tambang yang pernah kami dengar beberapa hari
yang lalu... serta ledakan yang terjadi berulang kali. Aku lantas
memperhatikan emas yang kehijau-hijauan dengan lebih cermat lagi.
Jika itu Anda lakukan, Sheriff Tait, Anda akan melihat bahwa emas itu
tidak.. selalu sudah ada di dinding terowongan Tambang, Jebakan Maut."
Sheriff Tait mendekatkan logam itu ke matanya.
"Eh... emas ini berbentuk tertentu!" katanya dengan heran.
Jupiter mengangguk dengan sikap yakin. "Ya, bentuk kembang jeruk
Emas itu berasal dari sebuah cincin kawin!"
Thurgood melangkah maju.
"Di mana kau menemukannya?" tukasnya dengan nada bertanya. "Di mana
kau sesungguhnya menemukan emas itu? Jangan kaukatakan, di dalam
tambangku. Aku tidak percaya!"
"Itu tak perlu kukatakan lagi," balas Jupe, "Aku yakin, jika Anda begitu
ceroboh sehingga menggunakan potongan-potongan emas yang berasal
dari perhiasan dalam usaha penipuan yang Anda lakukan, masih ada
potongan-potongan lain di dinding terowongan itu yang nanti bisa diteliti
dari mana asalnya. Sheriff tinggal ke sana saja, untuk memeriksa."
Jupiter berpaling, memandang Sheriff Tait.
"Mr. Thurgood ini melakukan siasat penipuan yang sudah sangat kuno,"
katanya. "Ia membumbui tambang yang sudah tidak ada apa-apanya lagi.
Ia mengisi senapan burunya dengan potongan emas yang kecil-kecil, lalu
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menembakkannya ke dinding terowongan sehingga butir-butir emas itu
menempel di situ. Kemudian diajaknya orang-orang yang berminat, untuk
menyaksikan sendiri emas yang katanya ditemukannya. Kedua
pekerjanya disuruhnya meledakkan dinamit setiap kali ia datang kemari
dengan membawa orang-orang yang hendak ditipu. Dengan begitu orang-
orang itu mendapat kesan, seolah-olah tambang di sini ini benar-benar
dioperasikan. Kurasa orang-orang yang mau saja ditipu itu datang ke
Lordsburg dengan pesawat terbang, dan di sana dijemput oleh Thurgood
lalu dibawa kemari, untuk dibujuk agar mau menanamkan modal dalam
usaha pertambangannya."
"Ada sesuatu yang tidak kumengerti di sini," kata Paman Harry menyela.
"Wesley Thurgood kan sudah kaya, berkat usaha tanah dan rumahnya.
Kenapa masih mau-maunya melakukan penipuan kuno seperti ini?"
"Jawabannya gampang saja - aku takkan mau!" kata Thurgood sambil
mencibir. "Untuk apa?" .
"Tapi jika kita masuk ke dalam tambang, nanti akan kita lihat..." kata
Jupe, Tapi Thurgood cepat-cepat memotong.
"Jangan masuk!" bentaknya. Mukanya merah padam karena marah,
sementara matanya melirik sekilas ke arah tambang. "Aku hendak
menghubungi pengacara hukumku dulu. Siapa pun juga yang masuk ke
tambangku, kuanjurkan untuk membawa surat perintah untuk itu. Kalau
tidak, dia akan kutuntut!"
"Anda boleh .saja menelepon pengacara Anda nanti, dari tempat
tahanan,' kata Sheriff Tait. Tatapan matanya dingin. "Saat ini bukti-
bukti yang ada sudah cukup banyak untuk menahan Anda - dan untuk
meminta surat perintah penggeledahan tambang Anda."
"Anda percaya pada ocehan anak sinting ini?" seru Thurgood.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Menurutku, dia sama sekali tidak kelihatan sinting," jawab Sheriff.
"Terima kasih, Sheriff Tait," kata Jupe. "Sekarang masih ada satu hal
lagi yang perlu dijelaskan." Ia berpaling pada kedua penjahat yang
diborgol.
"Mana Mrs. Macomber?" desaknya. "Apakah ia menunggu kalian di salah
satu tempat tertentu?"
"Mrs. Macomber?" kata Manny. Nada suaranya mengandung keheranan.
"Itu, wanita tua pemilik rumah-rumah yang di seberang jalan," kata
Gasper menjelaskan.
"Namanya Macomber."
Kini Jupiter yang tercengang.
"Kalau begitu... Anda tidak kenal padanya?" katanya. "Sungguh-sungguh
tidak kenal?"
Manny hanya mengangkat bahu.
Jupiter menarik-narik bibirnya yang sebelah bawah.
"Selama ini kami mencurigai Mrs. Macomber, bahwa ia sebenarnya
anggota keempat dari kawanan perampok di Phoenix itu. Tapi kami tidak
punya bukti-bukti nyata yang menghubungkan dirinya dengan kasus itu,
kecuali bahwa ciri-cirinya cocok dengan penampilan wanita yang
mengemudikan mobil yang dipakai para perampok untuk melarikan diri.
Segala-galanya cocok! Lagi pula, ia tahu-tahu pergi dengan begitu saja
dari Phoenix, pada saat yang kurang lebih sama dengan peristiwa
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
perampokan itu. Kemudian, setelah tahu bahwa kami sedang melacak
jejak Morgan, tahu-tahu ia menghilang lagi"
"Sudah kukatakan tadi, anak ini sinting!" teriak Thurgood. "Masak,
mencurigai Mrs. Macomber terlibat dengan bandit-bandit ini!" Tanpa
disadarinya, sekali lagi matanya melirik ke arah mulut tambang.
"Kalau aku sinting, kenapa Anda berkeringat, Thurgood?" tukas Jupiter.
Tiba-tiba ia menepuk keningnya sendiri
"Aku inii benar-benar tolol!" serunya "Kusangka Mrs. Macomber
menghilang, karena terlibat dalam kasus perampokan itu. Tapi bukan itu
alasan sebenarnya - bukankah begitu Thurgood. Ia lenyap, karena
mengenali Anda. Ia mengetahui sesuatu tentang Anda, yang ingin Anda
sembunyikan dari orang lain. Apakah yang terjadi dengan Mrs.
Macomber, Thurgood? Di mana dia sekarang?"
Thurgood meneguk ludah.
"Mana aku tahu?" Ia beringsut-ingsut ke arah tambang. Jupe berbalik
dengan cepat, lari ke mobil Shenff untuk mengambil sebuah senter yang
terang sinarnya. Setelah itu ia berlari, masuk ke dalam tambang.
"Awasi orang ini!" seru Sheriff Tait pada asistennya sambil menuding
Thurgood, lalu menyusul Jupe ke dalam tambang, diikuti oleh Allie,
Paman Harry, Pete, dan Bob.
Sementara itu Jupe sudah jauh masuk ke dalam. Yang lain-lain lari
tersandung-sandung dengan berpedoman pada cahaya senter yang
nampak di depan. Sampai di tempat terowongan utama bercabang,
Jupiter lari ke lorong yang mengarah ke kiri. Dilewatinya bagian dinding
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
di mana nampak butir-butir emas yang kemilau sekejap ketika kena sinar
senter.
Bob dan Pete sudah hampir menyusulnya, ketika Jupe kemudian
berbelok memasuki liang yang terdapat di sisi lorong. Di dalam liang
itulah Allie menemukan mayat buronan yang terkapar di dalam sebuah
lubang. Sesampai di ujung liang, anak-anak berhenti lalu memandang ke
dalam lubang itu. Di dalamnya nampak wanita tua yang selama itu lenyap
– meronta-ronta, dalam keadaan terikat dan mulut tersumbat.
Bab 20 DI MANAKAH UANG ITU?
MATA Mrs. Macomber bersinar-sinar ketika melihat banyak orang
muncul di pinggir atas lubang. Sheriff Tait cepat-cepat mengambil
tangga, lalu turun ke tempat wanita itu.
"Aku sudah nyaris putus asa," kata Mrs. Macomber, begitu penyumbat
mulutnya dilepaskan. "Kusangka takkan mungkin ada orang kemari."
Ketika ikatan sudah dibuka, wanita itu bangkit dengan tenang,
membersihkan debu yang melekat di pakaiannya, lalu memanjat tangga
ke atas, tanpa dibantu. Sheriff menyusulnya ke atas, membawa kopor
yang tadinya tergeletak di dasar lubang.
"Mana manusia jahat itu?" tanyanya dengan galak.
"Maksud Anda, Wesley Thurgood?" tanya Jupe.
"Orang itu bukan Wesley Thurgood!" tukas Mrs. Macomber. "Aku
akhirnya ingat lagi, apa sebetulnya yang aneh pada diri Wesley, ketika ia
masih bayi. Matanya coklat ketika ia dilahirkan. Kita, orang kulit putih,
jarang sekali punya mata coklat sejak dilahirkan. Kebanyakan bayi orang
kulit putih matanya berwarna biru, dan kemudian baru terjadi
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
perubahan - ada yang menjadi coklat, hijau, kelabu tapi ada pula yang
tetap biru. Tapi mata Wesley Thurgood sejak lahir sudah berwarna
coklat, dan warnanya tetap begitu. Sedang orang yang mengaku Wesley
Thurgood, matanya biru! Jadi jelas, orang itu penipu!"
"Dan itu kemudian Anda katakan padanya," kata Jupiter.
"Aku bertanya padanya, apa sebenarnya yang dimauinya. Tahu-tahu aku
ditodongnya dengan senapan, lalu dipaksanya masuk ke lubang itu. Tidak
lama kemudian ia datang lagi dengan membawa koperku, yang
dicampakkannya ke bawah. Mana orang itu sekarang?"
"Di luar," kata Sheriff, "dan sebentar lagi ia akan meringkuk di
penjara."
"Penjara masih terlalu enak bagi orang seperti dia!" tukas Mrs.
Macomber.
"Memang, tapi hanya itu saja yang bisa kita lakukan terhadapnya saat
ini."
Setelah itu Sheriff Tait pergi membawa Wesley Thurgood ke penjara,
bersama Manny dan Gasper.
Sorenya, Sheriff Tait datang ke perkebunan Harrison Osborne. Paman
Harry sedang pergi ke Hambone bersama Magdalena, untuk mengambil
mobil Mrs. Macomber. Sedang Mrs. Macomber sendiri duduk-duduk di
ruang duduk Paman Harry, menghadapi secangkir teh.
"Nah?" sapa Mrs. Macomber, begitu Sheriff Tait muncul di ambang
pintu.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
Sheriff membalas dengan cengiran, lalu memandang anak-anak sambil
tetap tersenyum.
"Ternyata kalian benar," katanya pada empat remaja itu, "Kedua
penjahat itu akhirnya mengaku, bahwa memang mereka yang merampok
mobil pengangkut uang lima tahun yang lalu Tapi mengaku atau tidak,
mereka tetap akan dihukum, karena ternyata juga dicari-cari di empat
negara bagian dengan tuduhan serupa, merampok! Kami di sini akan
memperkarakan mereka dengan tuduhan penculikan. Dan tepat seperti
kesimpulan kalian, Gilbert Morgan memang termasuk kawanan mereka."
"Tapi bagaimana dengan Thurgood gadungan itu?" desak Mrs.
Macomber.
"Saat ini ia sedang menunggu kedatangan pengacara hukumnya. Dan
nanti ia memang memerlukannya. Sementara ini kami sudah mengirimkan
sidik jarinya ke pusat pendataan di Washington. Menurut dugaanku, dia
itu penipu profesional, dan mungkin sudah pernah berurusan dengan
polisi. Mereka umumnya pernah ditahan, biar bagaimana licinnya mereka
beraksi. Dan tentu saja ia bukan Weley Thurgood. Aku sudah
menelepon ke Los Angeles. dan berbicara dengan Wesley Thurgood yang
asli."
"Dari semula aku sudah tahu, orang itu penipu!" kata Allie dengan sikap
menang. "Kalian mestinya mau percaya padaku - apalagi setelah ia
berbohong, mengatakan bahwa mobil antiknya dipakai dalam film The
Fortune Hunters."
"Sudahlah, jangan diributkan urusan yang sudah lewat," kata Sheriff
Tait. "Aku sekarang membawa surat perintah untuk menggeledah rumah
dan tambangnya."
"Anda mencari bukti-bukti tambahan?" tanya Bob.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Betul! Dan aku juga hendak mencari uang, sebanyak seperempat juta
dolar" kata Sheriff.
Ditunggunya sebentar reaksi anak-anak, lalu meneruskan, "Menurut
Manny Ellis dan Gasper - yang nama sebenarnya Charlie Lambert-
Gilbert Morgan dan seorang wanita bernama Hannah Troy juga terlibat
dalam perampokan di Phonix itu. Hannah Troy itulah yang
mengemudikan mobil sewaktu mereka lari setelah merampok. Sekarang
ia mendekam di penjara. Coba kalau tidak, mungkin ia juga akan ada di
sini, bersama Ellis dan Lambert. Sehabis merampok, mereka berempat
langsung pergi ke Lordsburg, lalu menyembunyikan diri di sebuah hotel
kecil di pinggir kota. Tapi keesokan harinya Morgan diam-diam pergi
dengan menggondol seluruh uang hasil rampokan. Seperempat juta dolar!
Sejak itu Ellis dan Lambert tidak pernah mendengar apa-apa lagi
tentang Morgan, sampai orang itu ditemukan di dalam tambang, dalam
keadaan sudah menjadi mayat. Mereka lantas, datang kemari dengan
perkiraan bahwa uang itu pasti masih ada di sini. Perkiraanku juga
begitu. Uang seperempat juta dolar itu pasti masih ada di sekitar sini."
"Tapi bagaimana Anda bisa tahu bahwa Thurgood tidak menemukannya,
lalu disembunyikan di tempat lain?" tanya Pete.
"Kemungkinan itu kecil sekali," kata Jupe. "Jika ia menemukan uang itu,
untuk apa ia masih tetap berada di sini? Untuk apa ia masih repot-repot
mengambil risiko dengan penipuannya? Coba pikirkan: setelah mayat
Morgan ditemukan, banyak sekali pencari sensasi berdatangan ke sana.
Sheriff Tait bolak-balik muncul. Tapi Thurgood. gadungan tetap saja
mengambil dua orang Meksiko untuk bekerja di tambangnya,
mendatangkan calon-calon penanam modal, serta melakukan ledakan-
ledakan di dalam tambangnya. Jika aku menemukan uang seperempat
juta dolar, aku takkan menunggu lama-lama lagi. Aku pasti akan segera
kabur dengan uang itu!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Aku juga," kata Sheriff Tait. "Itulah sebabnya kenapa aku menarik
kesimpulan, uang itu pasti masih ada di sekitar sini. Tapi masalahnya
sekarang, di mana? Bahwa bukan di dalam tambang, itu aku tahu pasti,
karena tempat itu sudah kuperiksa seteliti-telitinya. setelah mayat
Morgan ditemukan di dalamnya. Tapi mungkin saja Morgan
menyembunyikannya dalam salah satu bangunan yang dulunya termasuk
kompleks, tambang - yang waktu itu berada dalam keadaan kosong."
"He, kalau begitu mungkin disembunyikannya dalam salah satu rumah
yang kemudian dibeli Mrs. Macomber," kata Allie.
"Wow!" seru Pete, "Yuk, kita mulai saja mencari. Bayangkan, seperempat
juta dolar!"
Dengan segera mereka mulai mencari. Mula-mula segenap rumah milik
Mrs. Macomber diperiksa. Dalam satu di antaranya mereka menemukan
parang yang dicuri dari gudang Paman Harry, disembunyikan di bawah
sebuah sofa. Tapi tidak ada uang di situ. Setelah itu mereka menyuruk-
nyuruk ke setiap sudut bangunan besar bekas pabrik tambang,
dilanjutkan dengan pencarian di pondok yang selama itu didiami Wesley
Thurgood gadungan. Segala benda milik orang itu digeledah. Mereka
menemukan catatan-catatan tentang uang yang disimpan di bank, serta
daftar nama orang-orang beserta alamat mereka. Mungkin calon-calon
penanam modal yang hendak ditipunya. Tapi tidak ditemukan apa-apa
yang bisa dijadikan petunjuk adanya harta tersembunyi bernilai
seperempat juta dolar.
"Tinggal satu kemungkinan lagi." Jupiter menunjuk ke arah gudang
Paman Harry, yang nampak di seberang kebun pohon pinus. Itu satu-
satunya bangunan yang lima tahun yang lalu juga sudah ada, ketika
Gilbert Morgan datang kemari. Gasper pernah mencoba secara diam-
diam mencari di sana, tapi ketahuan oleh kita. Bisa saja Morgan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
menyembunyikan uang itu di tempat lain, atau menguburkannya di dalam
tanah. Tapi tidak ada salahnya jika kita mencari di gudang itu."
Dilihat sepintas lalu, tidak banyak tempat di situ yang layak dijadikan
tempat menyembunyikan uang. Dinding bangunan itu papan-papan biasa,
yang dipakukan ke tiang-tiang penopang tegak lurus, Lantainya tanah
yang dipadatkan, sedang di loteng hanya ada debu dan sarang labah-
labah.
Allie masuk ke mobil Ford model T yang antik, lalu mencari-cari di situ
dengan sikap asal saja.
"Jangan-jangan Morgan sama sekali tidak membawa . uang itu kemari."
katanya.
Air mukanya berubah ketika kemudian ia duduk di dalam mobil kuno itu.
Ia menggerak-gerakkan tubuhnya.
"Jok ini rasanya seperti lepas," katanya.
"Lepas?" seru Jupiter. "Coba turun sebentar Allie."
"Astaga!" Gadis remaja itu cepat-cepat melompat ke luar. Dengan cepat
Jupe dan Pete mengangkat jok yang tadi diduduki Allie, lalu
melemparkannya ke bangku belakang.
"Itu dia!" seru Jupe dengan gembira.
Sheriff Tait menghampiri kendaraan antik itu. Dalam rongga di bawah
jok yang sudah disingkirkan nampak berlusin-lusin bungkusan berlapis
plastik. Sheriff Tait mengambil satu di antaranya. Dan membuka
bungkusan itu -lalu menatap nanar, memandang setumpuk uang kertas
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
yang masing-masing bernilai dua puluh dolar. Semua kelihatan masih
baru, licin mengkilat.
"Berapa lama ya, waktu yang diperlukan untuk menghitung uang
seperempat juta dolar?" kata Pete.
"Pasti lumayan lamanya," kata Sheriff Tait. "Dan aku berniat
menghitungnya pelan-pelan!"
Bab 21
KENANG-KENANGAN UNTUK MR. HITCHCOCK
KETIKA Jupe, Bob, dan Pete masuk ke ruang kantor Alfred Hitchcock
beberapa hari kemudian, setelah mereka kembali ke California.
sutradara film yang terkenal itu menyambut mereka dengan senyuman
geli.
"Sewaktu menelepon kemari, kalian mengatakan baru kembali dari
memangkas pohon-pohon pinus di sebuah perkebunan di New Mexico,"
katanya. "Tapi karena kalian juga mengatakan ingin lekas-lekas bertemu
karena ada urusan penting, maka aku lantas menarik kesimpulan bahwa
kesibukan masa libur itu berhasil kalian jelmakan menjadi petualangan di
tengah-tengah pohon pinus."
Bob tersenyum, lalu menyodorkan sebuah map pada sutradara itu,
"Aha!" kata Mr. Hitchcock, lalu langsung meneliti catatan yang disusun
Bob mengenai kejadian-kejadian yang bertalian dengan Tambang
Jebakan Maut. Begitu selesai, ditatapnya Jupiter Jones dengan sikap
menyesali.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Kau tentu merasa malu sekarang," kata Mr. Hitchcock, "menduga yang
tidak-tidak tentang Mrs. Macomber! Tapi ngomong-ngomong, di
manakah dia sebenarnya antara saat pergi dari toko tempatnya bekerja
di Phoenix, sampai kemunculannya kemudian di Twin Lakes? Dan dari
mana asalnya uang yang dipakainya untuk membeli rumah-rumah itu?"
"Itu uang warisan," kata Jupiter. "Seorang bibinya yang sudah sangat
tua tiba-tiba jatuh sakit, lalu meminta dia datang. Panggilan itu begitu
mendesak, sehingga Mrs. Macomber tidak sempat lagi memberi tahu
majikannya. Kecuali itu ia memang juga tidak begitu berminat untuk
memberi penjelasan panjang-lebar, sebab ia tidak suka pada majikannya
itu. Dari bulan Mei sampai September ia berada di El Paso, merawat
bibinya. Akhirnya bibi itu meninggal dunia, karena memang sudah uzur.
Dan seluruh hartanya diwariskan pada Mrs. Macomber."
Mr. Hitchcock mengangguk.
"Senang rasanya mendengar kebajikan dihargai Mrs. Macomber itu
kedengarannya berwatak menarik, dan tidak gampang bingung.
Ketenangannya begitu cepat pulih, setelah terkurung dalam tambang
yang pasti gelap. Dan orang yang mengaku Wesley Thurgood itu,
mestinya kemudian diajukan ke pengadilan, ya?"
"Betul, dan dengan berbagai dakwaan," kata Jupiter. "Seperti sudah
diduga oleh Sheriff Tait, orang itu ternyata penipu yang
berpengalaman. Namanya yang sebenarnya John Manchester.
Keistimewaannya melakukan penipuan dalam perdagangan saham palsu.
Sejumlah korbannya yang termakan rayuannya untuk membeli saham
Tambang Jebakan Maut adalah orang-orang berharta dari kota Dallas.
Mereka berkenalan dengan Manchester di kota itu, di sebuah klub
tempat berkumpul orang-orang kaya. Manchester memperkenalkan diri
dengan nama Wesley Thurgood. Ia berhasil meyakinkan para hartawan
itu bahwa ia menemukan kandungan emas yang sangat memberikan
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
harapan di sebuah tambang tua, yaitu Tambang Jebakan Maut itulah.
Dengan dokumen-dokumen yang dipalsukan, ia berhasil memperoleh
kepercayaan Harrison Osborne serta sebuah bank di Lordsburg.
Setelah itu mulailah dia dengan aksi penipuannya. menjual surat-surat
saham yang dipalsukan pada orang-orang yang berhasil dirayunya untuk
datang melihat tambangnya.
"Manchester sendiri hanya sedikit saja menanam uang dalam Tambang
Jebakan Maut. Ia membayar uang muka sebanyak seribu dolar untuk
memperoleh tambang itu, ditambah dengan surat utang senilai dua puluh
lima ribu dolar yang akan dibayarnya secara cicilan. Padahal ia sedikit
pun tidak berniat melunasi utang itu. Begitu para korban sudah
menyetor modal padanya, akan diambilnya seluruh uang itu dari bank,
lalu cepat-cepat menghilang. Begitulah cara kerjanya, yang sudah
berulang kali dipraktekkannya."
Kini Bob yang menyambung cerita.
"Tapi pada titik itu rencananya terganggu oleh Mrs. Macomber"
katanya. "Setelah ia dituduh penipu oleh Mrs, Macomber. dipaksanya
wanita itu-dengan todongan senjata-masuk ke lubang di dalam tambang,
Sedang mobil Mrs. Macomber dibawanya naik ke atas bukit, lalu
ditinggal di Hambone. Ia sendiri kemudian kembali ke Twin Lakes,
berjalan kaki. Semuanya itu dilakukannya, agar orang lain menyangka
Mrs, Macomber pergi berlibur. Itulah sebabnya kenapa ia juga
mengemaskan koper wanita itu. Tapi menurut kami, Manchester tidak
berniat terlalu lama menawan Mrs. Macomber di dalam tambang. atau
mencederainya. Ia hanya memerlukan waktu sedikit lagi untuk
menggolkan aksi penipuannya. Tapi itu tidak sempat lagi dilakukannya.
karena kemudian terjadi berbagai peristiwa secara beruntun. Dan itu
disebabkan oleh Manny dan Gasper!"
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Bagaimana dengan kedua pekerja yang orang Meksiko itu?" tanya Mr.
Hitchcock. "Mereka pasti tidak ada sangkut-pautnya dengan aksi
penipuan yang direncanakan Manchester."
"Memang tidak," kata Jupiter. "Manchester memerlukan beberapa
pekerja, agar timbul kesan seolah-olah ia sudah mulai mengolah hasil
tambang. Kedua orang itu disuruhnya memasang pagar dan mengecat
pondoknya, supaya orang-orang mengira ia hendak menetap di Twin Lake
Kedua orang Meksiko itu masuk ke Amerika secara gelap. Jadi tentu
saja mereka tidak berani bicara dengan siapa pun juga. Dan memang
itulah yang dikehendaki oleh Manchester."
"Tapi kisah kedua orang itu berakhir dengan menyenangkan bagi
mereka," kata Bob. "Paman Harry – Harrison Osborne, maksud saya –
membereskan urusan mereka dengan pihak berwajib dan kini mereka
sudah mendapat izin resmi untuk tetap tinggal di Twin Lakes, sebagai
tenaga kerja pemangkas pohon-pohon pinus di perkebunan Paman Harry.
Anjing penjaga yang galak itu diambil alih urusan pemeliharaannya oleh
Magdalena. Anjing itu diberi makan begitu banyak sampai perutnya
bundar. Kini jinaknya bukan main. Tidurnya saja di samping tempat tidur
Magdalena."
"Syukurlah, kalau begitu," kata Mr. Hitchcock, lalu duduk menyandar.
"Kasus yang sangat menarik," katanya merenung. "Tapi sayang, takkan
mungkin bisa diselesaikan sampai tuntas."
"Apa maksud anda?" tanya Pete. "Kami kan sudah menyelesaikannya!"
"Urusannya yang penting-penting, ya," kata Mr. Hitchcock mengiakan.
"Tapi rasanya takkan ada yang mengetahui dengan pasti apa sebetulnya
yang terjadi ketika Gilbert Organ datang di Twin Lakes lima tahun yang
lalu, dan apa sebabnya uang hasil rampokan itu disembunyikannya dalam
mobil ford kuno itu."
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Memang, kedua hal itu takkan bisa dijelaskan lagi," kata Jupe
sependapat. "Mungkin saja Morgan menganggap mobil itu tempat
penyembunyian sementara, lalu ia masuk ke dalam tambang untuk
mencari tempat yang lebih aman. Masih hidupkah dia ketika tambang
kemudian ditutup dengan terali besi, atau sudah mati? Itu takkan
pernah bisa kita ketahui. Tapi kami yakin, Manchester sudah
menemukan mayat orang itu sewaktu tambang dibukanya lagi. Mungkin
kemudian ia berniat meledakkan lorong agar lubang itu tertimbun,
karena sudah jelas ia tidak ingin menarik perhatian orang-orang pada
dirinya sendiri. Dan itu pasti akan terjadi, jika ia melaporkan
menemukan mayat di dalam tambang miliknya. Pantas ia marah sekali,
ketika dia tahu Allie masuk ke dalam Tambang Jebakan Maut. Dan
karena tambang itu mengandung kisah yang begitu menarik, untuk Anda
kami bawakan kenang-kenangan dari sana." Sambil berkata begitu,
Jupiter menyodorkan sebutir batu pada Mr. Hitchcock. Sutradara itu
mengamat-amati pemberian itu dengan penuh minat.
"Emas mentah!" katanya dengan gembira. "Terima kasih. Akan kusimpan
cendera mata ini baik-baik, karena jarang ada orang. yang punya emas
mentah langsung dari tambang dan yang di permukaannya ada ukiran
kembang jeruk."
"Allie juga punya," kata Pete.
"Sudah selayaknya ia juga memilikinya," kata Mr. Hitchcock,.
"Ya, memang. Anak itu baik, dan firasatnya tajam. Maksud saya, ia punya
perasaan tajam tentang watak orang. Cuma, dia itu begitu... begitu..."
"Bersemangat?" kata Mr. Hitchcock.
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia
"Dibilang begitu juga bisa. Tetapi bisa juga dikatakan, bergaul dengan
dia sama menyenangkan seperti – yah, seperti terperosok ke dalam
sarang semut api!"
Selesai
http://inzomnia.wapka.mobi
Koleksi ebook inzomnia