tugas 1 - perbedaan terowongan tambang dengan terowongan sipil
DESCRIPTION
Tugas 1 - Perbedaan Terowongan Tambang Dengan Terowongan SipilTRANSCRIPT
TUGAS TA-4221 TEKNIK TEROWONGAN
Oleh:
Hafidha Dwi Putri Aristien
NIM 12111003
Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
2015
Perbedaan Terowongan Tambang dan Terowongan Sipil
Terowongan adalah lubang bukaan mendatar atau sedikit miring yang dibuat di bawah
tanah, gunung, sungai, laut, daerah industri, bahkan pemukiman padat penduduk.
Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka pada
lingkungan luar. Ada dua tujuan utama manusia membuat terowongan. Terowongan yang
dibuat untuk mengambil bahan galian di bawah tanah, dikenal dengan terowongan tambang.
Terowongan yang dibuat untuk menembus rintangan alam atau rintangan yang dibuat oleh
manusia disebut terowongan sipil.
Banyak kriteria yang membedakan antara terowongan sipil dengan terowongan
tambang. Perbedaan-perbedaan yang mendasar adalah sebagai berikut:
Terowongan sipil Terowongan tambang
Sifat Karena biasanya digunakan
untuk infrastruktur, terowongan
sipil dibuat permanen.
Bersifat sementara tergantung
pada kandungan mineral yang
akan di tambang.
Beberapa terowongan tambang
ada yang dirancang untuk dapat
digunakan beberapa puluh
tahun
Penggunaan Diperuntukkan untuk
masyarakat umum.
Hanya untuk kegiatan
pertambangan.
Panjang terowongan Tidak terlalu panjang.
Terowongan sipil kebanyakan
dibuat sependek mungkin dan
dilaksanakan dengan standart
yang sangat ketat.
Terowongan tambang biasanya
sangat panjang, karena
mineral-mineral yang akan
diambil sangat jauh di dalam
tanah.
Keadaan batuan Ditempatkan pada batuan atau
daerah yang memerlukan
eksplorasi lebih terperinci. Hal
ini dikarenakan terowongan
sipil biasanya dibangun pada
daerah baru, sehingga
diperlukan penyelidikan
geoteknik yang baru dan
terperinci.
Keadaan batuan (ground
condition) dalam pertambangan
lebih teridentifikasi karena
aktivitas penambangan sudah
berlangsung selama bertahun-
tahun.
Kedalaman Terowongan sipil biasanya
dibangun pada kedalaman
±500m.
Umumnya sangat dalam.
Kondisi tegangan Kondisi tegangan bersifat
statis.
Kondisi tegangan bersifat
dinamis, karena pada tambang,
kegiatan penggalian
berlangsung secara terus-
menerus sehingga perubahan
tegangan pada batuan selalu
berubah-ubah.
Penentuan lokasi Lokasi diusahakan pada
kondisi tanah/batuan yang baik.
Lokasi ditentukan oleh daerah-
daerah yang mengandung
mineral tambang.
Biaya Biaya penyelidikan terowongan sipil jauh lebih besar karena
tuntutan masalah keamanan.
Pengaruh kedalaman terowongan terhadap gaya yang dialami
Menurut kedalamannya terowongan dibedakan menjadi dua jenis yakni terowongan
dalam dan terowongan dangkal. Suatu terowongan dianggap dalam jika kedalaman
terowongan lebih besar dari 20 kali jari-jari terowongan.
Pada terowongan dalam, kondisi tegangan dianggap sama disegala arah. Hal ini
disebabkan karena kedalaman terowongan sehingga perbedaaan antara tegangan vertikal dan
tegangan horizontal semakin kecil. Jika kita membuka lubang galian bulat di tempat yang
dalam, maka kenyataan yang terjadi adalah respon deformasi yang sama pada seluruh dinding
lubang galian.
Pada terowongan dangkal, perbedaan antara tegangan vertikal dengan tegangan
horizontal masih sangat berpengaruh pada perilaku tanah. Hal in menyebabkan adanya
perbedaaan perilaku bagian atas, tengah dan bawah terowongan. Pengaruh dari beban
permukaan juga menjadi pertimbangan tersendiri, sehingga dapat kita simpulkan bahwa
analisis pada terowongan dangkal lebih rumit daripada terowongan dalam.
Daftar Pustaka
Studi Analisis Pengaruh Pembangunan Terowongan MRT Terhadap Lingkungan Sekitar
dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga. Diambil dari
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/545/ jbptitbpp-gdl-andarhtamp-27221-3-2007ta-2.pdf
pada Kamis, 29 Januari 2015 pk 22.00.