tugas 2. kegagalan bangunan (1).docx
TRANSCRIPT
1
Aspek Hukum dan Integritas Anti Korupsi dalam
PembangunanKegagalan Bangunan Sampoong Department Store
Dikerjakan Oleh
Henny Setianty F 111 12 036
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu bangunan gedung, kadang kita melihat beberapa kegagalan
bangunan. Kegagalan suatu bangunan terjadi disebabkan oleh beberapa unsur
yaitu, perencanaan, pelakasanaan, pemeliharaan, dan pemanfaatan. Hal ini
menjadi perhatian kita sebagai seorang calon insinyur dimana suatu
bangunan yang mengalami kegagalan pada strukturnya perlu mendapat
perhatian lebih untuk dianalisis penyebab kegagalannya dan dicarikan
solusinya agar tidak terjadi lagi kegagalan yang sama.
Secara umum kita ketahui bahwa kriteria keberhasilan sebuah proyek
konstruksi adalah ketika dapat menghasilkan sebuah bangunan yang
murah namun dengan kualitas yang bagus. Tapi bagaimana jika suatu
proyek konstruksi menghasilkan bangunan yang mahal namun dengan
kualitas yang tidak bagus. Apalagi jika proyek tersebut mengalami
kegagalan konstruksi atau kegagalan bangunan. Tentu ini menjadi
perhatian bagi kita, dimana hal tersebut perlu diteliti kebenarannya. Hal ini
juga bisa menimbulkan indikasi bahwa ada praktek korupsi di dalam
proyek tersebut.
Maka dari itu, kita sebagai seorang calon insinyur perlu melakukan
beberapa penelitian atau studi kasus tentang kegagalan konstruksi atau
kegagalan bangunan yang terjadi pada proyek konstruksi sebagai acuan di
masa yang akan datang.
2
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah mampu mengidentifikasi dan
menemukan indikator- indikator yang menyebabkan terjadinya kegagalan
konstruksi atau kegagalan banguna serta mampu mengemukakan solusi
kejadian tersebut.
C. Gambaran Umum Proyek
Dalam tulisan ini, bangunan yang akan diidentifikasi yaitu Sampoong
Department Store. Awal pembanguna Sampoong Department Store
dilakukan pada tahun 1987 dan dirampungkan pada akhir tahun 1989.
Berlokasi di Seoul, Korea Selatan. Lokasi bangunan adalah Tempat
Pembuangan Sampah (TPA) yang dibeli oleh Sampoong Grup dan
kemudian dijadikan sebagai lahan tempat pembangunan gedung perkantoran.
Sampoong Department Store awalnya direncanakan sebagai pusat
perkantoran dengan desain empat lantai. Namun seiring dengan
pembangunannya, pemilik gedung merubahnya menjadi pusat perbelanjaan,
dan karena kebutuhannya meluas, maka lantai lima ditambahkan. Lantai
kelima pertama kali direncanakan menjadi arena skating untuk mematuhi
peraturan zonasi yang mencegah seluruh bangunan digunakan sebagai sebuah
departemen store. Fungsi sebagai tempat bermain sepatu roda diganti oleh
pemilik gedung menjadi food court, dengan 8 restoran masakan
tradisional korea berada di dalamnya. Arsitek dan para kontraktor tidak
setuju dengan penambahan lantai tersebut, karena dikhawatirkan bagian
bawah bangunan tidak dapat menahan beban. Pemilik gedung yang
tidak mau mendengar
3
kritikan ini, memecat arsitek dan semua kontraktornya, dan
mencari kontraktor penggantinya sendiri.
Departement store terbesar di distrik Seoul ini terdiri atas lima lantai
dan satu lantai basement. Lima tahun pertama sejak dibukanya mall
tersebut, jumlah pengunjung setiap harinya mencapai 40.000 orang.
4
BAB
II ISI
A. Kronologis Kasus Kegagalan Konstruksi/Bangunan
Berikut adalah kronologis runtuhnya Sempoong Department Store:
1. Manager fasilitas mall mendapat laporan dari security yang jaga malam
bahwa telah mendengar suara aneh dari atap mall. Kemudian manager
fasilitas mall memeriksa ke lantai deck dan tidak menemukan hal yang
aneh. Hanya lantai pelat yang retak akibat perpindahan AC 2 tahun lalu.
2. Salah satu pemilik restoran di lantai 5 mengeluhkan lantai retak di area
restorannya. Keretakan tersebut terjadi di sekelilling kolom hingga terlihat
jelas tulangannya.
3. Beberapa kali lantai bergetar
4. Manager fasilitas menginvestigasi kenapa lantai bergetar dan
memutuskan mematikan AC pada pukul 12.30 hingga waktu yang tidak
ditentukan.
5. Pada pukul 16.00 manager fasilitas mall melakukan meeting dengan
owner dan seorang konsultan. Manager fasilitas melaporkan retak 10 cm
yang ada di lantai 5 di sekeliling kolom. Konsultan mengusulkan
untuk menutup mall karena harus melakukan perbaikan yang
signifikan. Namun, owner menolak dan berkata mall harus tetap melayani
pembeli.
6. Pukul 17.40, lantai kembali bergetar. Terdengar suara yang sangat
keras diikuti dengan jatuhnya pecahan-pecahan kaca. Pengunjung mulai
5
berhamburan mencari pintu keluar.
7. Pukul 17.52, mall runtuh dan meninggalkan puing
6
Akibat kejadian ini, total korban meninggal disebutkan sebanyak 501
orang sedangkan 937 lainnya mengalami luka berat dan ringan.
B. Analisis Kasus dan Tanggung Jawab Pihak yang Terlibat
Banyak sekali spekulasi penyebab runtuhnya Sampoong Department
Store. Prof. Chung ahli struktur terkemuka Korea dipanggil untuk
melakukan investigasi tuntas. Berikut ini merupakan dugaan awal Prof.
Chung:
1. Ledakan gas. Dugaan ini masuk akal karena beberapa minggu
sebelumnya, Korea telah dihebohkan oleh ledakan gas dari subway
yang menghancurkan gedung juga. Namun, dugaan ini tidak bisa
dibuktikan karena di reruntuhan mall Sampoong sama sekali tidak
ditemukan api.
2. Bom Teroris, dugaan ini juga tidak mendapatkan dukungan fakta di
lapangan. Sebuah bom memiliki bekas ledakan yang tidak biasa
dibandingkan dengan yang lain. Selain itu, masuknya teroris ke
dalam pusat kota mengharuskan teroris tersebut sangat pintar dan
memiliki strategi yang hebat.
3. Kegagalan struktur. Dugaan berhenti pada kegagalan struktur.
Sampoong didesain dengan sistem struktur yang biasa kita sebut sebagai
sistem flat slab/ flat plate.
7
Gambar konstruksi gedung Sampoong Department Store
8
Flat plate (pelat datar) adalah pelat beton pejal dengan tebal merata
yang mentransfer beban secara langsung ke kolom pendukung tanpa
bantuan balok atau kepala kolom atau drop panel. Namun tidak ada
masalah dengan flat slab, karena sistem ini telah banyak digunakan dan
tidak ada gedung yang bermasalah karenanya.
Selanjutnya dilakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini,
kemudian didapatkan beberapa penyebab terjadinya keruntuhan
bangunan. Perubahan fungsi lantai lima dianggap menjadi awal mula
kesalahan pembangunan. Karena ketika makan, masyarakat Korea duduk
dengan tidak menggunakan kursi, maka pemanas ruangan ditaruh
dibagian bawah lantai. Panas yang dikeluarkan oleh pemanas ini terus
menjalar ke pilar-pilar penyangga gedung. Kemudian, getaran yang
ditimbulkan oleh pendingin bangunan juga semakin memperburuk
retakan diantara pilar-pilar gedung. Inilah beberapa penyebab runtuhnya
bangunan hasil investigasi, kondisi desain dan perkembangannya adalah:
1. Pondasi dibangun di tanah yang tidak stabil.
2. Kualitas beton di bawah standar.
3. Diameter kolom 60 cm dari seharunya 80 cm, besi tulangan
terpasang lebih kecil dari yang seharusnya.
4. Besi tulangan lantai dipasang 10 cm dari selimut beton atas dari
yang seharusnya 5 cm sehingga mengurangi kekuatan beton pelat lantai.
5. Perubahan yang dibuat kemudian, seperti pemotongan kolom hingga 25
% dan penambahan 1 lantai di atasnya.
9
6. Beban yang berlebihan pada beton pelat lantai lima karena memiliki
ketebalan yang cukup besar.
7. Pemindahan unit chiller AC yang melewati daerah yang tidak mampu
untuk mendukung beban chiller yang begitu besar sehingga
menimbulkan kegagalan struktur atap.
8. Keterlambatan penanganan atas tanda-tanda awal keruntuhan gedung.
Gedung itu sudah berdiri selama nyaris 6 tahun. Sekitar dua tahun
sebelum tragedi mengenaskan tersebut, pada lantai teratas terdapat
relokasi mesin- mesin pengatur suhu. Terdapat satu kesalahan fatal yaitu
mesin- mesin tersebut dipindahkan bukan dengan cara professional
(diangkat tanpa crane), melainkan dengan diseret. Bayangkan jika sebuah
mesin dengan massa setengah ton menekan penopang bangunan yang
juga tidak terkonstruksi dengan benar. Maka penopang tersebut akan
menjadi tidak kokoh, dan tepat pada 29 Juli 1995 dalam waktu 20 detik
bangunan tersebut rubuh begitu saja hingga rata dengan tanah. Dibalik
semua alasan saintis para engineers, terdapat sebuah permasalahan politik
dengan terungkapnya korupsi besar- besaran di dalam tubuh perusahaan
Sampoong.
Dari kejadian runtuhnya Sampoong Department Store, pemerintah
khususnya Departement Kepolisian berhasil menangkap pihak-pihak yang
dianggap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Pemilik gedung, Lee
Jon, dijatuhi hukuman penjara 10,5 tahun. Puteranya yang merupakan CEO
dari bangunan tersebut, Lee Han-Sang, dituntut sebagai pelaku
pembunuhan berencana dan dipenjara selama 7 tahun. Manajer gedung
10
dipenjara selama 5-
11
6 tahun. Beberapa petugas kebersihan dan staff dinyatakan bersalah karena
terbukti menerima suap dari perusahaan. Pejabat kota dan mantan kepala
administrasi kota juga ditahan, karena kelalaian mereka dalam memeriksa
kelayakan bangunan dan mengizinkan penggunaan material bangunan
yang kurang terjamin keamanannya.
Gambar Sampoong Department StoreSebelum mengalami keruntuhan
Gambar Sampoong Department StoreSesudah mengalami keruntuhan
12
Gambar Sampoong Department StoreSesudah mengalami keruntuhan
C. Solusi Kasus Kegagalan Bangunan Sampong Department Store
Sebagai seorang professional engineers, ada beberapa etiket kerja yang
harus dipegang kukuh untuk menjamin beberapa aspek dalam pra, proses,
dan pasca pembangunan sekalipun tidak terlibat langsung pada
pembangunan. Jika saya menjadi pimpinan dari perusahaan tersebut,
keputusan yang akan diambil atas rentetan masalah tersebut adalah:
1. Mementingkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dengan
mengikuti prosedur pembangunan yang ada.
2. Bekerja pada bidang keahlian. Jika hal ini dilanggar, maka harus berani
memecat dan melaporkan oknum yang bersangkutan ke pihak yang
berwajib.
3. Menghindari tindakan menipu baik diri sendiri maupun orang lain, karena
dapat merugikan orang banyak.
10
BAB II
P
ENUTUP
A. Kesimpulan
Adanya korupsi akan menyebabkan mutu material akan dikurangi
dalam rangka menjaga target keuntungan. Sehingga hal ini akan
menjadikan kehandalan (reliability) bangunan akan berkurang. Korupsi
adalah tindakan yang sangat berbahaya dan harus dihindari, karena
merugikan banyak pihak. Dalam kasus Sampoong, korupsi mengakibatkan
1.438 orang tertimbun dalam runtuhan bangunan.
Sumber masalah dalam bencana kali ini adalah pelanggaran integritas.
Maksud integritas disini adalah kejujuran yang merupakan salah satu
prinsip dasar menjadi seorang rekayasawan. Seorang rekayasawan yang
baik tentunya tidak akan melupakan kode etik rekayasa. Dalam kasus ini,
pelanggaran integritas terjadi pada beberapa orang yang terlibat dalam
kejadian ini. Diantaranya yaitu pemilik gedung, CEO perusahaan,
manager perusahaan, beberapa staf, dan pejabat kota yang terlibat.
Idealisme Insinyur harus dipertahankan apabila itu menyangkut
keselamatan banyak orang yang akan menggunakan hasil karyanya dan
aspek teknis harus diperhatikan dan diprioritaskan dalam pengambilan
keputusan penting di proyek baik pada masa desain maupun pada masa
konstruksi.
11
B. Rekomendasi
Dalam membuat sebuah proyek konstruksi, sebagai perencana maupun
pemilik bangunan proyek seharusnya lebih mementingkan kepentingan
umum daripada kepentingan sendiri.