tugas 3_klp 1_dataran tinggi

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bumi ki ta ini ti da k rat a, melai nkan terdiri dari berbagai macam rel ief  permukaan bumi, baik di daratan maupun di lautan. Menurut para ahli, keragaman  bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dala m bumi, sedangkan Te nag a eks oge n ada lah tenaga pen gub ah muka bumi yan g  berasal dari luar bumi. T enaga endogen bersumber dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang bersifat merusak kulit bumi. Factor-faktor yang  berpengaruh terhadap tenaga eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan gletser. edua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam bentuknya baik di daratan maupun dasar laut !arat an merupakan bent uk muka bumi ya ng pali ng banyak dihuni ol eh manusia. ita ketahui bah"a manusia tinggal di lingkungan yang beragam. #ebagian dari mereka tinggal di pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi dan sebagian lainnya tinggal di pantai yang datar atau di "ilayah perbukitan. $ada pembahasan kali, akan mengulas tentang dataran, yang merupakan slah satu contoh bentuk muka bumi di daratan. %da dua dataran yaitu dataran tinggi dan dataran rendah. eduany a memili ki bany ak perbe daan, tetapi pada pemba hasan kali ini lebih difokuskan pada dataran ting gi. !i sini akan dibahas pengertian, cirri-ciri, keadaan udara atau iklim, kandu ngan mineral, dan poten si alam yang dapat dikemba ngkan pada dataran tinggi. B. Rumusan Masalah !a ri lata r be la ka ng yang te lah di ur ai ka n da pa t di rumu skan be be ra pa  permasalahan berikut ini. 1. %pa itu dataran tinggi& 2. Bagaimana ciri-ciri dari dataran tinggi& 3. Bagaimana amplitudo, iklim serta kandungan mineral dataran tinggi&

Upload: christina-ria-ernawati

Post on 14-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fisika

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANLatar BelakangBumi kita ini tidak rata, melainkan terdiri dari berbagai macam relief permukaan bumi, baik di daratan maupun di lautan. Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi, sedangkan Tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang bersifat merusak kulit bumi. Factor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan gletser. Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam bentuknya baik di daratan maupun dasar laut

Daratan merupakan bentuk muka bumi yang paling banyak dihuni oleh manusia. Kita ketahui bahwa manusia tinggal di lingkungan yang beragam. Sebagian dari mereka tinggal di pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi dan sebagian lainnya tinggal di pantai yang datar atau di wilayah perbukitan.Pada pembahasan kali, akan mengulas tentang dataran, yang merupakan slah satu contoh bentuk muka bumi di daratan. Ada dua dataran yaitu dataran tinggi dan dataran rendah. Keduanya memiliki banyak perbedaan, tetapi pada pembahasan kali ini lebih difokuskan pada dataran tinggi. Di sini akan dibahas pengertian, cirri-ciri, keadaan udara atau iklim, kandungan mineral, dan potensi alam yang dapat dikembangkan pada dataran tinggi. Rumusan MasalahDari latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan beberapa permasalahan berikut ini.

Apa itu dataran tinggi?Bagaimana ciri-ciri dari dataran tinggi?Bagaimana amplitudo, iklim serta kandungan mineral dataran tinggi?Apa saja potensi alam yang bisa dimanfaatkan di dataran tinggi?Apa itu plateau? Apa saja jeisnya?

TujuanAdapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk:

Menjelaskan pengertian dari dataran tinggiMenjelaskan ciri-ciri dataran tinggiMenjelaskan amplitudo, iklim serta kandungan mineral dataran tinggiMenyebutkan potensi-potensi alam yang bisa dimanfaatkan di dataran tinggiMenjelaskan perbedaan plateau dengan dataran tinggiMenjelaskan jenis-jenis plateau

BAB IIPEMBAHASAN KENAMPAKAN DATARAN TINGGI:

PengertianDataran tinggi adalah dataran yang terletak pada ketinggian 700 m dpl. Dataran tinggi juga kadang disebut Plateau atau Plato. Dataran tinggi itu terbentuk sebagai hasil erosi yaitu peristiwa pengikisan bahan padatan contohnya sedimen tanah, batuan, dan partikel lainnya, akibat transportasi angin,air, atau es, karakteristik hujsn,creep pada tanahdan material lain di bawah pengaruh gravitasi atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bie-erosi dan juga sebagai hasil sedimentasi yaitu proses pengendapan material transport oleh media air, angin, cekungan. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas Kaldera luas yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya.

Dataran Tinggi adalah Dataran luas yang letaknya di daerah tinggi atau pegunungan disebut dataran tinggi. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi dinamakan juga plato (plateau), misalnya Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, atau Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas Kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Misalnya Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah) yang diduga oleh proses seperti itu. *Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material. Yang ditransport oleh medi aair,angin,es, ataugletserdi suatu cekungan.Deltayang terdapat di mulut-mulutsungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkanbukit pasir(sand dunes) yang terdapat digurundan di tepipantaiadalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin.*Kaldera adalahfitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik.*Erosi adalahperistiwa pengikisan padatanDataran tinggi(disebut jugaplateauatauplato)diidentifikasikan sebagai relief daratan yang relative landai dengan ketinggian antara 200-1000 m di atas permukaan air laut.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasilerosidansedimentasi. Beberapa dataran tinggi antara lainDataran Tinggi Dekkan,Dataran Tinggi Gayo,Dataran Tinggi Dieng,Dataran Tinggi Malang, danDataran Tinggi Alas. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekaskalderaluas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi dari kategori terakhir ini antara lain adalahDataran Tinggi DiengdiJawa Tengah.Dataran tinggi digambarkan dengan menggunakan symbolarea kuning atau cokelat muda. Pada peta topografi, penggambaran dataran tinggi digambarkan dengan garis kontur yang agak jarang, namun memiliki angka penunjuk kontur yang besar ( antara 200-1000 meter )Ciri-Ciri Dataran Tinggi Iklim Dataran Tinggi Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:

Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;Udara kering,Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; danJarang turun hujan

Iklim Dataran Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, takanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air. Menurut Junghuhn dataran tinggi dalam pembagian daerah iklim termasuk Daerah sedang,tinggi tempat 600 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22 -17,1C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.

Amplitudo Dataran Tinggi Amplitudo suhu atau simpangan suhu adalah perbedaan suhu yang terjadai akibat adanya penurunan dan kenaikan suhu rata-rata suatu tempat dalam hal ini adalah dataran tinggi.

Pada dataran tinggi suhu rata-rataberkisar 1520C di siang haridandi malam harihanya10C, bahkan pada pagi hari suhu udara dapat sedikit ekstrim dengan suhu bisa mencapai 0C yang memunculkan embun beku.

Iklim Dataran Tinggi Udara Kering Dataran Tinggi

Untuk mengetahui daerah-daerah basah, kering, panas, atau dingin dapat digunakan data unsur cuaca. Daerah basah dan kering dipengaruhi oleh banyak sedikitnya curah hujan. Curah hujan daerah basah biasanya tinggi, di atas 3.00 mm/tahun. Contoh daerah basah adalah dataran tinggi Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Pulau Bali, Bogor, Pulau Lombok, dan dataran tinggi Irian Jaya. Curah hujan daerah kering rendah, yaitu kurang dari 1.00 mm/tahun. Misalnya daerah padang rumput di Nusa Tenggara dan sekitar palu dan luwuk di Sulawesi Tengah.Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut terkondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini terus bergerak ke atas akhirnya turun ke sisi lereng di belakangnya, tetapi tidak lagi mengandung uap air. Sisi lereng yang di lalui udara keringdisebut daerah bayangan hujan. Contoh angin Fohn di pegunungan Alpina, Angin Bohorok di Bukit Barisan (Sumatera), Angin musim barat Daya di pegunungan pantai barat India, dan Angin Pasat Tenggara di pegunungan pantai timur Brasil.Daerah-daerah yang jarang turun hujan adalah di daerah pedalaman benua. Misalnya, Sahara, Arabia, pedalaman Persia, Turkestan, Gobi, Tibet, Chili Utara, Australia bagian barat, Afrika Selatan, dan di sebagian daerah subtropisKelembaban Udara Dataran Tinggi

Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara atau kapasitas udara untuk menampung uap air. Pada dataran tinggi, udara dan suhu juga akan mempengaruhi kelembaban udara di daerah tersebut. Karena tingkat udara yang terbilang kering dan suhu yang dapat mencapai 00C maka tak mengherankan jika konsentrasi kelembapan udara pada dataran tinggi juga rendah.Curah Hujan Rendah Dataran Tinggi

Pada dataran tinggi curah hujan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan dataran rendah dengan alasan sebagai berikut:Faktor garis lintang, garis lintang adalah salah satu yang mempengaruhi banyak sedikitnya curah hujan. Semakin rendah garis lintang semakin tinggi curah hujan yang dihasilkan, karena pada garis lintang rendah suhu akan jauh lebih tinggi dibandingkan geris lintang lebih tinggi, hal itulah yang menyebabkan penguapan yang tinggi pada garis lintang rendah dan penguapan yang tinggi mengakibatkan curah hujan yang tinggi. Atau semakin tinggi garis lintang maka akan menyebabkan suhu yang rendah dan semakinrendah garis lintangnya akan menyebabkan suhu yang lebih tinggi. Suhu yang lebih tinggi banyak dari pada dataran tinggi. Suhu yang lebih tinggilah yang menjadi pembeda antara daerah tinggi terhadap potensi curah hujan yang diturunkan.Ketinggian tempat, semakin tinggi suatu tempat maka kuantitas hujan pun akan semakin rendah dengan alasan bahwa suhu yang rendah akan mengurangi penuapan di tempat tersebutJarak dari sumber penguapan, dekat dengan sumber penguapan maksunya lebih dekat dengan laut. Karena laut adalah sumber paling utama pada penguapan yang menjadi sumber hujan. Pada daerah tinggi sumber penguapan lebih jauh dari pada daerah dataran rendah sementara angin yang membawa uap air akan menjatuhkan volumenya sesegara mungkin, maka dari itu tempat rendah jauh akan lebih banyak terkena hujan.Perbedaan suhu daratan dan lautan, perbedaan suhu pada daratan dengan lautan termasuk yana mempengaruhi kuantitas atau banyaknya curah hujan yang diturunkan. Ini karena perbedaan suhu antar elemen itu akan memperkaya hasil penguapan yang akan dihasilkan.Luas daerah, semakin luas daerah akan semakin tinggi curah hujan yang diturunkan. Pada dataran tinggi daerah relatif kecil apabila dibandingkan dengan dataran rendah. Maka tidak mengherankan jika pada daerah dataran rendah curah hujan akan lebih tinggi.

Udara Dingin Di Dataran Tinggi

Udara pada ketinggian menjadi lebih dingin, karena tekanan di tempat lebih tinggi adalah lebih rendah. Gas atau udara mengembang pada tekanan yang rendah. Karena gas mengembang, maka molekul bergerak lebih lambat. Karena temperatur adalah ukuran seberapa cepat gerak molekul, maka temperatur di daerah tinggi akan menjadi lebih rendah. Bisa juga diperbandingkan dari kondisi proses adibatik. Misalkan ada dua paket(parcel) udara pada tekanan dan temperatur yang sama. Satu di letakkan di dataran rendah dan satu di dataran tinggi. Sebagaimana kita ketahui udara bertekanan lebih tinggi di daerah bawah.Kandungan MineralSalah satu contoh dataran tinggi di Indonesia adalah Dataran Tinggi Dieng. Kandungan mineralnya berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut.

Penelitian dilakukan dengan mengambil contoh batuan, brine, limbah padatan brine berupa slurry, slurry gel, lumpur kawah dan air panas untuk mengetahui potensi dan peluang pemanfaatan mineral ikutan pada lapangan dan manisfestasi panas bumi. Hasil analisis umumnya menunjukan kandungan Cu, Pb, Zn, Ag, Cd, As, Sb, Au, Hg pada batuan tidak memperlihatkan nilai yang signifikan kecuali pada 1 conto kandungan Cu mencapai 564 part per million (ppm) dan Hg lebih dari 2350 part per billion (ppb) pada beberapa conto.Kandungan unsur tembaga (Cu), timbal(Pb), seng(Zn), dan emas(Au) pada batuan tidak menunjukan nilai yang signifikan. Hanya 1 conto lempung yang berasal dari Kawah Candradimuka menunjukan kandungan Cu 564 ppm, dan Hg dari ketiga kawah dapat mencapai ribuan ppb. Yang menarik adalah kandungan emas (Au) pada limbah padatan (slurry) dari Sumur 7C, menunjukan kandungan sebesar 1273 ppb. Sementara kandungan emas dari conto slurry dan slurry gel dari sumur lainnya bervariasi antara 99 ppb 678 ppb. Apabila produksi slurry pada kawasan tersebut diperkirakan mencapai 165 ton/bulan, dan kandungan rata-rata emas adalah 0,477 ppm, maka dapat dihasilkan logam emas sekitar 78,7 gram/bulan. Selain unsur yang disebut di atas, boron merupakan unsur yang juga dapat diperoleh dari air panas bumi. Boron merupakan bahan industri (pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi, dsb), namun boron juga merupakan salah satu unsur pencemar lingkungan. PP no. 82 tahun 2001 menyebutkan bahwa konsentrasi boron maksimal adalah 1 mg/l. Dari sisi kesehatan, boron berfungsi untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi tubuh dalam penggunaan mineral kalsium dan magnesium. Campuran neodymium dengan boron dan iron juga digunakan untuk membuat magnet permanen pada komputer, telephon, peralatan musik, dan lainnya.Dengan menggunakan diagram segitiga dapat diketahui bahwa air kawah Sileri, Sikidang dan Candradimuka tersusun oleh anion utama SO4, sehingga dapat dikatagorikan sebagai tipe air panas sulfat. Penelitian yang pernah dilakukan bahwa air kawah yang mengandung sulfat dengan menambahkan batu kapur (CaCO3) dapat menghasilkan gipsum sintetis.Brine, slurry, slurry gel, air panas dan batuan dari lapangan atau manifestasi panas bumi, merupakan sumber mineral yang berpotensi untuk diusahakan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengindentifikasi kuantitas dan kualitas mineral tersebut. Namun, harus diperhatikan bahwa mineral-mineral yang terkandung dalam brine, slurry, slurry gel, dan air panas selain dapat dimanfaatkan, juga berpotensi sebagai pencemar lingkungan.

Potensi Alam Dataran Tinggi Kondisi alam dataran Tinggi

Sebagai daerah yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota, dataran tinggi atau pegunungan masih memiliki keasrian alam, kehidupan flora dan fauna serta adat istiadat yang masih terjaga. Kondisi tersebut terjadi karena belum banyaknya kebudayaan dan modernisasi yang masuk ke daerah pegununganPotensi Alam Dataran Tinggi

Daerah pegunungan dapat dikatakan sebagai daerah tertinggal karena letak geografinya yang tinggi dan jauh dari daerah lain sehingga menyulitkan untuk dikembangkan. Diantara kesulitan itu adalah minimya transportsi dan komunikasi. Namun apabila kita telusur lebih jauh ternyata ada potensi yang tersimpan pada dataran tinggi, diantaranya adalah sebagai daerah utama potensi pertanian, perkebunan, peternakan, dan pariwisata.

Potensi Pertanian Dataran Tinggi

Walaupun pada teorinya daerah dataran tinggi jarang terdapat hujan namun hal itu tak lantas membuat daerah pegunungan menjadi daerah tandus, sebab meskipun jarang turun hujan tanah didaerah pegunungan sangatlah subur karena terjaganya kandungan tanah oleh suhu dan kelembapan udara yang rendah. Sebagai potensi pertanian, pegunungan memiliki hasil yang jauh lebih baik. Diantara hasil pertanian tersebut adalah sayur-sayuran, ubi-ubian, dan tanaman palawija lainnya.

Potensi Perkebunan Dataran Tinggi

Perkebunan adalah lahan yang di peruntukan untuk hasil-hasil pertanian dengan umur tanaman dan panen yang lebih lama. Daerah dataran tinggi, lahan yang masih belum terpakai adalah salah satu potensi daerah perkebunan selain faktor lain yaitu kekhasan pada tanaman yang ditanam. Contoh tanaman perkebunan yang memiliki kekhasan adalah apel dan teh yang sangat cocok pada daerah suhu redah.

Potensi Peternakan Dataran Tinggi

Daerah yang cukup dingin pada dataran tinggi sangatlah cocok untuk tempat peternakan, terutama peternakan sapi baik perah maupun potong juga peternakan babi. Hal itu karena pada daerah pegunungan, masih banyak tersedianya pakan hijau tenak maupun sumber air yang melimpah. Dan alasan lain karena pada daerah yang cukup dingin, ternak akan cenderung lebih banyak makan dari pada ternak di daerah yang suhunya lebih tinggi. Serta pada babi ia bersifat homoiformis yaitu peka akan suhu tinggi maupun rendah.

Potensi Pariwisata Dataran Tinggi

Sama halnya dengan daerah pantai atau perkotaan, dataran tinggi memiliki potensi wisata yang tak kalah baik bahkan bisa dikatakan lebih unggul, ini karena pada dataran tinggi kita akan menemukan hal yang jauh berbeda dibandingkan dengan kebanyakan orang yang hidup didataran rendah. Diantara potensi wisata tersebut antara lain adalah perbedaan suasana dan tantangan, kebudayaan, ketenangan juga keasrian alam yang masih terjaga.

Kehidupan Masyarakat

Dengan masih asrinya alam pegunungan dan belum banyaknya kebudayaan yang masuk, masyarakat dataran tinggi masih kental akan adat istiadatnya. Dengan keasrian alam tersebut, masyarakat lebih cenderung bekerja sebagai petani ataupun peternak.

Mata pencaharian masyarakat di dataran tinggi

Sebagai daerah yang memiliki potensi alam yang menjanjikan, dataran tinggi menyediakan banyak hal untuk digunakan sebagai mata pencaharian. Diantara mata pencaharian tersebut adalah sebagai berikut:Peternak

Peternak daerah dataran tinggi mempunyai iklim yang cukup dingin. Kondisi demikian cocok untuk memelihara ternak. misalnya sapi perah, kambing, kelinci, ayam pedaging dan ayam petelur.Petani Banyak juga penduduk dataran tinggi yang menjadi petani, namun jenis tanamannya berbeda dengan dataran rendah. Petani di dataran tinggi biasanya menanam palawija, sayur-mayur dan bunga. selain itu, ada juga petani yang bertanana berupa perkebunan, misalnya teh, kopi, cengkeh, pala dan buah-buahan.Pekerja/buruh perkebunan

Didaerah dataran tinggi biasanya terdapat perkebunan besar. Banyak penduduk dataran tinggi yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan teh, kopi da ncengkeh Pekerja pertukangan

Pekerja pertukangan ialah orang-orang yang bekerja membuat rumah. Ada dua macam tukang yaitu tukang batu dan tukang kayu. peerjaan tukang batu anatara lain membuat tembok, pendasi, dan memasang tekel. tukang kayu membuat pintu dan jendela.PedagangPedagang dataran tinggi membeli hasil daerah dataran tinggi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, cengkeh dan pala. Selain itu mereka menyediakan beras dan barang-barang kebutuhan yang tidak dihasilkan daerah dataran tinggi.

PlateauPlateau seharusnya merupakan dataran tinggi dengan lapisan horisontal meskipun dalam pengertian awam tidaklah demikian. Plateau mempunyai relief yang tinggi dengan lembah-lembah dalam, dan dataran mempunyai relief rendah dengan lembah-lembah dangkal. Contoh plateau yaitu Plateau Guiana dari batuan komplex; plateau Piodmont dan Plateau Lauransia di Amerika Serikat berdiri dari batuan kristalin yang terganggu.

KENAMPAKAN PLATEAU

Jenis-jenis plateau adalah sebagai berikut :Plateau MudaMerupakan daerah dengan lapisan horisontal dan dibanyak tempat terkikis dalam oleh sungai. Relief besar dan ini merupakan perbedaan dari dataran. Daerah plateau dapat tinggi terhadap sekitarnya dan dibatasi oleh gawir; atau dapat pula lebih muda dari pegunungan disebelahnya. Pada daerah arid atau semiarid lembah-lembah di plateau benbentuk canyon yaitu lembah yang dalam, terjal dan terdiri dari singkapan batuan seluruhnya, khususnya pda batuan keras. Pada batuan lunak lembah lebih miring dan panjang. Hulu lembah didaerah plateau beriklim gurun berbentuk amfiteater, dan tidak berbentuk tajam atau runcing seperti pada daerah lembah. Hal tersebut disebabkan karena proses pembentukan lembah bukan karena pengikisan air tetapi karena pelapukan/desintegrasi. Oleh adanya banyak kekar kekar vertical maka canyon didaerah gurun juga vertical dan berkelok menyudut.

Plateau DewasaPada kenampakan umum maka pegunungan plateau terlihat septerti halnya pegunungan biasa dengan bukit-bukit, lembah, aliran sungai, dst. Pengertian plateau hanya tampak pada kedudukan lapisan batuannya yang horizontal. Terdapat kecenderungan bahwa puncak-puncak bukitnya sebagian besar pada ketinggian yang hampir sama pula. Plateau dewasa pada daerah lembah pada umumnya menunjukkan bukit-bukit dengan bentuk membundar dengan puncak hampir datar. Tebingnya sering berundak karena melingkar bukit pengikisian terpilah oleh adanya lapisan-lapisan keras dan lunak. Tebing-tebing terjal sering berhutan atau berbelukar lebat pada daerah arid, puncak-puncak bukit sering tajam dengan tebing terjal.

Plateau yang terdiri dari batuan keras sering bertekstur kasar dengan arti bahwa jarak sungai satusama lain berjauhan, puncak-puncaknya datar dan lebar; pada batuan yang lunak cenderung didapati morfologi bertekstur halus dengan jarak sungai berdekatan dan punggunya sempit, dan menghasilkan topografi bad lands. Pada plateau yang terdiri dari batuan keras dan bekekar, sering dijumpai sungai/lembah lembah berpola tegak lurus atau jajaran genjang satusama lain. Lembah-lembah tersebut dapat sempit dan dalam dan punggungannya merupakan blok-blok terpisah satusama lain oleh lembah lembah lurus dan sempit dan disebut rockcity.

Plateau TuaUmumnya merupakan daerah dataran yang luas oleh pengikisan dengan lapisan horizontal dan disebut paneplane pula. Bukit-bukit sisa erosi, yang juga berstruktur horizontal disebut mesa, dapat 150-200 meter tingginya. Dimensi yang lebih kecil dinamakan butte, dan jika berbentuk lebih sempit, tinggi seperti pilar-pilar disebut pinnacles atau needles. Oleh pengangkatan, sebuah plateau dapat mengalami peremajaan (rejuvenation) dengan ciri-ciri adanya incised meander, terus teras yang lebar dikiri kanan lembah hasil peremajaan yang disebut esplanade atau benches.

Plateau LavaPlateau ini terdiri dari banyak lapisan aliran lava, umumnya lava basalt yang encer pada mulanya, yang mengalir berurutan dalam waktu yang berbeda sau menyusul lainnya. Sering berselingan dengan abu gunung api, pelapukan lava, endapan danau, endapan sungai. Banyak lava berpori karena vesikuleir dengan ada perselingan dengan endapan kedap air maka sering didapati air tanah, mata air, dsb. Lembah - lembah sungaidi daerah ini sering terjal atau berbentuk undak karena kerasnya lava dan adanya kekar. Mataair panas, sesar, kerucut gunung api, dapat pula berasosiasi dengan plateau lava. Plateau tersesarkan atau plateau terganggu (broken or warped plateau) kebanyakan plateau mengalami gangguan oleh sesar, lipatan atau bahkan berubah dan tertrobos intrusi.

Beberapa contoh plateau antara lain plateau Colorado dan plateau Massuri (AS), beberapa bagian dari pegunungan Selatan Jawa, plateau Sukandana (lampung)

Aspek Ekonomi PlateauBanyak Plateau berpotensi mineral non-logam yang berasosiasi dengan batuan sedimen seperti lempung untuk keramik, batu pasir kuarsa untuk gelas, batu gamping untuk pekapuran dan semen, lignit dan batu bara untuk energi, fosfat dan air tanah. Jika dibandingkan dengan daerah dataran kaki gunung apai, maka air tanah di daerah plateau sering lebih sukar didapat.

BAB IIIKESIMPULANDataran tinggi merupakan dataran yang terletak pada ketinggian 700 m dpl. Dataran tinggi juga kadang disebut Plateau atau Plato, terbentuk sebagai hasil erosi yaitu peristiwa pengikisan bahan padatan. Ciri-ciri dataran tinggi: Amplitudo suhu harian dan tahunan besar, Udara kering, Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan Jarang turun hujan.Amplitudo suhu atau simpangan suhu adalah perbedaan suhu yang terjadai akibat adanya penurunan dan kenaikan suhu rata-rata suatu tempat.Iklim dataran tinggi meliputi: udara kering, kelmbaban udara, curah hujan rendah, udara dingin.Berdasarkan hasil penelitian di Dataran Tinggi Dieng dengan mengambil contoh batuan, brine, limbah padatan brine berupa slurry, slurry gel, lumpur kawah dan air panas, umumnya dataran tinggi memiliki kandungan Cu, Pb, Zn, Ag, Cd, As, Sb, Au, Hg Potensi alam yang dapat dimanfaatkan di dataran tinggi meliputi: potensi pertanian, potensi perkebunan, potensi peternakan, potensi wisata.Plateau merupakan dataran tinggi dengan lapisan horisontal. Plateau mempunyai relief yang tinggi dengan lembah-lembah dalam, dan dataran mempunyai relief rendah dengan lembah-lembah dangkal. Jenis-jenis plateau:

Plateau Muda: daerah dengan lapisan horisontal dan dibanyak tempat terkikis dalam oleh sungai. Plateau Dewasa: pada daerah lembah pada umumnya menunjukkan bukit-bukit dengan bentuk membundar dengan puncak hampir datar.Plateau Tua: Umumnya merupakan daerah dataran yang luas oleh pengikisan dengan lapisan horizontal dan disebut paneplane pula. Plateau Lava: terdiri dari banyak lapisan aliran lava, umumnya lava basalt yang encer pada mulanya, yang mengalir berurutan dalam waktu yang berbeda sau menyusul lainnya.

DAFTAR PUSTAKAKatili, J. A. 1963. Geologi. Jakarta: Departemen Urusan Research NasionalLegget, R. F., 1962, Geology and Engineering, Mc Graw Hill Book Company, New York. Lobeck, A. K. 1939. Geomorphology An Introduction to the study of landscapes. New York: McGraw-Hill Book CompanyNoor,Djauhari. 2011. Geologi Untuk Perencanaan. Bogor: Graha IlmuThornbury, W.D., 1969, Principles of Geomorphology, John Willey & Sons, New YorkZainul Ittihad Amin dkk, 1986, Geografi Regional Indonesia,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Terbuka.http://sitsarhan.blogspot.com/2013/01/dataran-tinggi-di-indonesia.htmlhttp://inikampusku.blogspot.com/2012/05/iklim-dataran-tinggi.htmlhttp://reliefmukabumi.blogspot.com/http://tenagaeksogen013.files.wordpress.com/2013/03/images-8.jpghttp://www.esdm.go.id/berita/artikel/56-artikel/3193-mineral-ikutan-pada-lapangan-panas-bumi-di-dataran-tinggi-dieng.html