tugas agama hindu

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Masalah Sekitar tahun 1579, menjadi perhatian seorang Belanda bernama Cornelis de Houtman yang melakukan perjalanan ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Tanah yang subur, kegiatan pertanian dan keunikan budaya penduduknya dalam menjalani keseharian sungguh menjadi perhatian besar bagi ekspedisi de Houtman. Berbarengan dengan Indonesia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah, Bali mulai dikenal dunia dari sisi budaya. Penguasaan Belanda terhadap Indonesia pun pada sekitar abad 17 dan 18 tidak banyak memberi pengaruh pada kehidupan agama dan budaya di Bali. Adanya sarana wisata sejak penguasaan oleh Belanda, Bali seolah dibuka lebar untuk kunjungan orang asing. Bali tidak saja kedatangan orang asing sebagai pelancong namun tak sedikit para pemerhati dan penekun budaya yang datang untuk mencatat keunikan seni budaya Bali. Dari para penekun budaya yang terdiri dari sastrawan, penulis, dan pelukis inilah keunikan Bali kian menyebar di dunia internasional. Penyampaian informasi melalui berbagai media oleh orang asing ternyata mampu menarik minat pelancong untuk mengunjungi Bali. Kekaguman akan tanah Bali lalu Karya Tulis Ilmiah Agama Hindu

Upload: mirah

Post on 29-Sep-2015

18 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Tugas Agama Hindu

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar belakang MasalahSekitar tahun 1579, menjadi perhatian seorang Belanda bernama Cornelis de Houtman yang melakukan perjalanan ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Tanah yang subur, kegiatan pertanian dan keunikan budaya penduduknya dalam menjalani keseharian sungguh menjadi perhatian besar bagi ekspedisi de Houtman. Berbarengan dengan Indonesia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah, Bali mulai dikenal dunia dari sisi budaya. Penguasaan Belanda terhadap Indonesia pun pada sekitar abad 17 dan 18 tidak banyak memberi pengaruh pada kehidupan agama dan budaya di Bali. Adanya sarana wisata sejak penguasaan oleh Belanda, Bali seolah dibuka lebar untuk kunjungan orang asing. Bali tidak saja kedatangan orang asing sebagai pelancong namun tak sedikit para pemerhati dan penekun budaya yang datang untuk mencatat keunikan seni budaya Bali. Dari para penekun budaya yang terdiri dari sastrawan, penulis, dan pelukis inilah keunikan Bali kian menyebar di dunia internasional. Penyampaian informasi melalui berbagai media oleh orang asing ternyata mampu menarik minat pelancong untuk mengunjungi Bali. Kekaguman akan tanah Bali lalu menggugah minat orang asing memberi gelar kepada Bali. The Island of Gods, The Island of Paradise, The Island of Thousand Temples, The Morning of the World, dan berbagai nama pujian lainnya. Tidak hanya menerima kunjungan wisatawan, duta kesenian Bali dari Desa Peliatan melakukan kunjungan budaya ke beberapa negara di kawasan Eropa dan Amerika secara tidak langsung, kunjungan tersebut sekaligus memperkenalkan keberadaan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang layak dikunjungi.Di Indonesia, Bali merupakan provini penghasil devisa terbesar setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan karena daya tarik pariwisata di Bali yang sudah dikenal hingga ke mancanegara. Pariwisata juga merupakan salah satu faktor pendongkrak meningkatnya perekonomian masyarakat. Pariwisata di Bali memiliki daya tarik tersendiri yang membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung. beberapa daya tarik tersebut diantaranya adalah adat istiadat Agama Hindu yang berkembang di Bali dan menjadi mayoritas kehidupan masyarakatnya serta Budaya Bali yang erat kaitannya dengan nilai-nilai religius. Dalam perkembangan globalisasi ini, pariwisata Bali sudah menunjukkan perkembangan yang pesat dan berarti bagi masyarakat Bali itu sendiri. Keunikan budaya serta aktivitas religius dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali mampu menjadi sumber daya tarik bagi para wisatawan.Oleh karena latar belakang diatas, dalam Karya Tulis ini penulis memilih judul Pengaruh Agama Hindu dan Budaya Bali sebagai daya Tarik Pariwisata di Bali. Karena judul ini memiliki sisi menarik untuk dibaca walaupun judul ini sederhana tetapi maknanya jelas dan mudah dimengerti oleh khalayak umum apalagi topik pariwisata yang sekarang sedang banyak diperbincangkan oleh kalangan masyarakat Bali. Selain itu judul ini mengandung materi yang telah dikenal sebelumnya dan untuk sumber-sumber refrensi banyak tersedia di berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Karya Tulis ini dibuat sebagai tuntutan tugas mata kuliah agama dimana mata kuliah agama termasuk dalam mata kuliah umum atau disingkat MKU. Tugas ini sebagai salah satu syarat memenuhi standar penilaian dan tolak ukur kemampuan mahasiswa.

1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang dijabarkan diatas, terdapat beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan :1. Bagaimana pengaruh Agama Hindu dan Budaya Bali terhadap daya tarik pariwisata di Bali ?2. Bagaimana respon yang diberikan masyarakat terhadap wisatawan dan juga sebaliknya ?3. Apa dampak positif dan negatif pariwisata terhadap kehidupan beragama di Bali ?

1.3Metode Penulisan1.3.1Waktu PenyusunanWaktu penyusunan karya tulis ini yaitu dimulai dari tanggal 16 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2012.1.3.2Populasi dan SampelPopulasi dan sampel yang penulis gunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah pariwisata, agama hindu dan budaya Bali.1.3.3Sumber dan Jenis DataSumber data berasal dari hasil study literature. Jenis data termasuk data sekunder karena data diperoleh dari referensi-referensi buku maupun pencarian di internet.1.3.4Teknik Pengumpulan DataAdapun metode penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan karya tulis ini yaitu deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu mengolah data kualitatif dengan cara menguraikan atau menjelaskan sedalam-dalamnya untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan dalam rumusan masalah.

1.4Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan karya tulis ini adalah 1. untuk mengetahui pengaruh Agama Hindu dan Budaya Bali terhadap daya tarik pariwisata di Bali2. untuk mengetahui respon yang diberikan masyarakat terhadap wisatawan dan juga sebaliknya3. untuk mengetahui dampak positif dan negatif pariwisata terhadap kehidupan beragama di BaliBAB IIPEMBAHASAN

2.1Pengaruh Agama Hindu dan Budaya Bali terhadap daya tarik pariwisata di BaliBali merupakan salah satu tempat tujuan wisata terkenal di dunia yang memang memiliki ciri khas nya tersendiri. Diantaranya yaitu masyarakat Bali yang mayoritasnya menganut agama hindu, kebudayaan Bali yang berbeda dengan kebudayaan yang ada di belahan dunia manapun, serta daya tarik yang lainnya. Secara tidak langsung Agama Hindu dan budaya Bali memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan pariwisata di Bali dimana kedua hal tersebut menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.Agama Hindu yang merupakan mayoritas kehidupan beragama di Bali menjadi salah satu daya tarik dalam bidang pariwisata yang berbeda dengan tempat wisata yang lain. Para wisatawan memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai agama hindu itu sendiri. Ada beberapa orang yang menganggap bahwa agama hindu itu unik dan menarik sebab memiliki banyak adat yang tidak umum dilakukan dalam ajaran agama yang lainnya. Dan ada juga yang menganggap bahwa adat istiadat tersebut memiliki nilai estetika seni karena dalam upacara pemujaan atau pun persembahyangan biasanya tetap terdapat alunan gamelan serta tari-tarian tradisional yang ditampilkan. Selain itu daya tarik yang lainnya adalah adanya pelaksanaan upacara-upacara suci keagamaan yang sering dilaksanakan hampir setiap hari. Upacara tersebut merupakan warisan budaya yang unik dan mengagumkan karena masih lestari dari dulu hingga sekarang. Upacara-upacara keagamaan yang umum dilaksanakan diantaranya upacara ngaben, upacara pengerupukan, upacara pewiwahan, upacara melasti dan perayaan hari raya keagamaan mulai dari yang berskala kecil hingga yang berskala besar. Selain Agama Hindu, Bali juga terikat dengan beberapa budaya yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Budaya-budaya tersebut menjadi hal yang menarik baik untuk dinikmati maupun dipelajari. Budaya itu juga menjadi daya pikat pariwisata di Bali. Budaya Bali yang menjadi daya tarik diantaranya yaitu tari-tarian tradisional Bali, bahasa daerah yang bervariasi namun memiliki makna yang sama, musik tradisional daerah Bali, dan arsitektur tradisional Bali yang pada umumnya terdapat pada tempat-tempat suci Agama Hindu serta masih banyak lagi yang lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Agama Hindu serta Budaya Bali yang ada memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi keberlangsungan pariwisata yang ada di Bali.

2.2Respon yang diberikan masyarakat terhadap wisatawan dan juga sebaliknyaHubungan timbal balik yang diperoleh dari pihak masyarakat Bali dan juga para wisatawan sebagai akibat kehidupan pariwisata yang berkembang di Bali menyebabkan adanya interaksi yang sering terjadi diantara kedua pihak tersebut. Masyarakat Bali sangat antusias terhadap peluang pariwisata di Bali khususnya untuk objek pariwisata yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Contohnya seperti di Ubud. Masyarakat di Ubud menanggapi peluang pariwisata di daerah mereka dengan jalan membangun akses-akses ke tempat atau objek wisata yang sering dikunjungi. Selain itu masyarakat di sana juga menjaga dan melestarikan budaya lokal secara intensif seperti adanya sanggar tari untuk mengembankan seni tari asli Ubud. Selain peranan masyarakat, juga ada peran dari lembaga desa dan pemerintah. Contohnya adalah Desa Adat, di sini desa adat berperan sebagai pengontrol pelaksanaan pariwisata di Bali. Seperti pengurusan izin masuk ke pura, pengaturan tempat-tempat wisata dan juga pengelolaannya. Karena itu desa adat berperan dalam menyaring arus pariwisata sehingga masyarakat mendapatkan pekerjaan namun di sisi lain kehidupan beragama tidak terganggu. Sama halnya dengan peran pemerintah yang merespon dengan baik peluang pariwisata yang ada di Bali. Pemda Bali telah membuat kebijakan yang berhubungan dengan pariwisata. Salah satu yang cukup menonjol adalah adanya pembangunan sekolah pariwisata di berbagai daerah di Bali khususnya di daerah-daerah yang berpotensi wisata. Pemerintah juga telah membatasi pembangunan gedung agar tidak terlalu tinggi sehingga tidak mengganggu kesan kesucian pura yang ada di sekitarnya.Selain dari pihak Bali, wisatawan juga memberikan tanggapan terhadap potensi pariwisata di Bali. Beberapa Negara telah memberikan sumbangan yang cukup banyak dalam pembangunan pura di berbagai tempat di Bali. Selain pura, tempat-tempat wisata yang ada juga bisa berdiri megah berkat sumbangan dana dari mereka. Karena potensi budayanya, banyak juga peneliti yang datang dari luar negeri sengaja untuk meneliti kebudayaan Bali.Dengan penjelasan-penjelasan diatas bisa dikatakan bahwa masyarakat menyambut positif perkembangan pariwisata di Bali begitu juga dengan para wisatawan yang datang ke Bali.2.3 Dampak positif dan negatif pariwisata terhadap kehidupan beragama di BaliPerkembangan pariwisata yang ada memberikan banyak dampak terhadap kehidupan masyarakat Bali baik itu dalam bidang ekonomi, politik maupun sosial budaya. Dalam bidang ekonomi dampak yang diperoleh yaitu kebudayaan Bali mampu dipromosikan melalui wisatawan yang datang mengunjungi Bali, meningkatnya taraf hidup masyarakat melalui penjualan cinderamata, menyediakan lapangan kerja karena banyaknya pelaku pariwisata yang dibutuhkan. Dalam bidang politik dampak yang diperoleh yaitu Bali lebih diperhatikan oleh pemerintah khususnya dalam bidang pariwisatanya karena Bali termasuk dalam penghasil devisa Negara, selain itu Bali juga diperhatikan oleh Negara-negara luar khususnya Negara yang jumlah wisatawannya banyak seperti Australia yang memberikan bantuan pendidikan dan Jepang dalam bidang lingkungan.

Selain dalam bidang ekonomi dan politik terdapat pula dampak yang diberikan terhadap kehidupan beragama di Bali baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif yang diperoleh yaitu :1. Dapat meningkatkan taraf hidup rakyat, terutama yang bergerak dalam bidang yang ada hubungannya dengan kepariwisataan baik langsung maupun tidak langsung.2. Adanya komunikasi yang meluas.3. Adanya hubungan atau pergaulan yang semakin harmonis antar bangsa-bangsa.4. Makin timbulnya kesadaran dan kebanggaan terhadap nilai-nilai sosial budaya dan lain-lain.5. Masyarakat Bali terpacu untuk lebih melestarikan kebudayaan Bali sebagai motivasi wisatawan untuk berwisata kedaerahan6. Wisatawan terpacu untuk mempelajari budaya Bali sehingga di tempat asal wisatawan tersebut kebudayaan Bali menjadi lebih dikenal.

Perkembangan pariwisata tidak selalu memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat Bali tetapi juga memberikan beberapa dampak negatif yaitu :1. Berkurangnya lahan hijau di Bali akibat pembangunan untuk kepentingan tempat wisata, 2. Banyak pura yang dikarciskan atau dikomersialkan dan dijadikan dekorasi panggung pertunjukan. Hal ini juga akan menimbulkan dua pandangan, apakah pura itu disewakan karena menurut agama Hindu sendiri setiap orang boleh masuk pura untuk kepentingan spiritual.3. Banyak benda-benda peralatan upacara keagamaan yang bernilai sakral dipentaskan. Bila benda-benda tersebut dipentaskan maka ada kesan bahwa benda-benda tersebut menurun nilai kesuciannya karena seharusnya benda tersebut hanya dikeluarkan dari penyimpanannya apabila ada kepentingan khusus.4. Tari-tari sakral (keagamaan) banyak yang dipentaskan. Tari sakral yang seharusnya hanya dipentaskan dalam upacara keagamaan untuk mengundang para dewa dan roh leluhur dipentaskan pada sembarang waktu dan tempat untuk pertunjukan. Hal ini berakibat pada malfungsi tarian tersebut sehingga mengurangi makna tarian itu sendiri.5. Keharusan berbusana yang sopan bagi wisatawan kurang diindahkan. Seringkali para tour guide kurang memperhatikan adanya peraturan ini dengan sengaja, padahal jelas-jelas telah tertulis di papan pengumuman. Ini dapat menimbulkan kesan bahwa Pura itu bisa dimasuki secara sembarangan.

2.4. SolusiBerdasarkan dampak negatif yang disebabkan oleh perkembangan pariwisata di Bali, dapat penulis sarankan beberapa solusi untuk menanggulangi permasalahan tersebut, diantaranya yaitu :1. Untuk menjaga kesucian pura, perlu hendaknya para wisatawan dibuatkan tempat peninjauan, (peristirahatan), yang terletak di luar lokasi pura, serta diperlengkapi dengan sarana- sarananya (W.C. dan lain- lain), begitu juga pada obyek- obyek wisata lainnya.2. Melakukan penanaman atau penghijauan sebagai solusi terhadap berkurangnya ahan hijau akibat pembangunan yang ada. Hal ini dapat dilaksanakan jika adanya kejasama dari semua pihak terkait.3. Untuk pementasan barang-barang yang memiliki nilai spiritual sebaiknya dibuatkan duplikat yang memiliki bentuk hampir sama dengan aslinya, agar barang yang dipentaskan tersebut bukan barang yang memiliki nilai spiritual, melainkan hanya duplikatnya saja.4. Untuk menertibkan para wisatawan yang berpakaian tidak sesuai dengan tempat dan situasi, perlu dilakukannya tindakan tegas untuk para tour guide yang masih belum bisa mengindahkan aturan-aturan yang ditetapkan di tempat suci tersebut.

8Karya Tulis Ilmiah Agama Hindu