tugas brown sequared syndrome iis

11
PENDAHULUAN Brown-Sequard Syndrome merupaka suatu kondisi neurologis yang ditandai dengan kehilangan fungsi motorik, proprioseptif dan rasa getar ipsilateral akibat disfungsi traktus kortikospinal dan kolumna dorsalis, disertai dengan kehilangan sensasi nyeri dan suhu kontralateral sebagai akibat dari disfungsi traktus spinothalamikus. Penyebab paling sering dari Brown-Sequard Syndrome adalah cedera akibat trauma korda spinalis. Brown- Sequard Syndrome dapat juga disebabkan oleh tumor pada korda spinalis, trauma misalnya pada pungsi di leher dan tulang belakang, iskemia pada obstruksi pembuluh darah serta infeksi atau inflamasi seperti tuberkulosis atau multiple sklerosis.

Upload: maya-farahiya

Post on 29-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jygfy

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Brown-Sequard Syndrome merupaka suatu kondisi neurologis yang ditandai dengan kehilangan fungsi motorik, proprioseptif dan rasa getar ipsilateral akibat disfungsi traktus kortikospinal dan kolumna dorsalis, disertai dengan kehilangan sensasi nyeri dan suhu kontralateral sebagai akibat dari disfungsi traktus spinothalamikus. Penyebab paling sering dari Brown-Sequard Syndrome adalah cedera akibat trauma korda spinalis. Brown-Sequard Syndrome dapat juga disebabkan oleh tumor pada korda spinalis, trauma misalnya pada pungsi di leher dan tulang belakang, iskemia pada obstruksi pembuluh darah serta infeksi atau inflamasi seperti tuberkulosis atau multiple sklerosis.

ISI

EPIDEMIOLOGIData dari SCI menunjukan bahwa sejak tahun 2010, 67% dari kasus cedera tulang belakang telah terjadi pada populasi kulit putih sebanyak 24,4% diafrika, dan 0,7% pada kelompok ras yang berbeda. Serta beberapa penelitian mengatakan menurut jenis kelamin laki-laki yang memiliki frekuensi lebih banyak dari pada perempuan terkait gaya hidup. Didapatkan pula data yang mengatakan penderita Brown Sequerd Syndrom tersering dengan prevelensi usia 40 tahun.Brown sequard syndrome merupakan suatu penyakit yang jarang terjadi ataupun kejadiannya yang jarang diketahui. Tetapi menurut insiden SCIS (Spinal Cord Injury Statistical Center) traumatis di Amerika Serikat memperkirakan kasus Brown Sequard mencapai 12.000 kasus baru per tahun, dengan 2-4% disebabkan oleh cedera akibat trauma. (SCIMS, 2013).

ETIOLOGIPenyebab paling sering adalah cedera akibat trauma, sering juga akibat mekanisme penetrasi seperti tikaman atau tembakan pistol. Brown Sequard Syndrome dapat disebabkan oleh segala macam mekanisme yang mengakibatkan kerusakan pada satu sisi korda spinalis. (Rangga & Aiyappan, 2014). Beberapa penyebab Brown Sequard Syndrome lainya (Rangga & Aiyappan, 2014) : Tumor korda spinalis, metastasis atau intrinsic Trauma, tajam maupun tumpul Penyakit degenerative seperti herniasi discus dan spondilosis servikal Iskemia Infeksi atai inflamasi yang disebabkan oleh a. Meningitisb. Empyemac. Herpes simplexd. Myelitise. Tuberkulosisf. Syphilisg. Multiple sclerosis Pendarahan, termasuk spinal subdural/epidural dan hematomyelinPATOFISIOLOGIPenyebab paling umum brown squared sindrom adalah luka trauma, tumor, multiple sklerosis, hematoma epidural, dan virus mielitis. Hemiseksi dari spinal cord ditandai dengan terjadinya lesi padasistem neural: upper motor neuron pathway dari traktus corticospinal, columna dorsalis, dan traktus spinothalamic. Lesi tersebut mempengaruhi sensasi nyeri dan termal pada bagian tubuh yang berlawanan dengan lesi, sensasi proprioseptive pada sisi yang sama dengan lesi. Brown-Sequard sindrom merupakan hasil dari kerusakan atau kehilangan spinal cord assending dan descending pada 1 sisi sumsum tulang belakang. Kehilangan sensasi nyeri dan temperatur pada satu atau kedua segmendibawah lesi. (Allan et al, 2005)

MANIFESTASI KLINIS dan DIAGNOSISBeberapa hal yang sering berkaitan dengan Brown-Sequard Syndrome adalah :a. Gangguan traktus kortikospinal lateralis : Paralisis spastic ipsilateral dibawah letak lesi Tanda Babinski positif ipsilateral dari letak lesi Refleks patologis dan tanda Babinski positif (mungkin tidak didapatkan pada cedera akut)b. Gangguan kolumna alba posterior : berkurangnya sensasi taktil untuk diskriminasi, rasa getar dan posisi ipsilateral dibawah letak lesi.c. Gangguan traktus spinotalamikus lateralis : berkurangnya sensasi nyeri dan sensasi suhu kontralateral. Hal ini biasanya terjadi pada 2-3 segmen dibawah letak lesi.

Brown-Sequard Syndrome merupakan suatu akibat dari kerusakan parsial dari spinal cord yang menyebabkan paralisis seperti gangguan sensasi motorik, rasa getar dan propriosepsi pada sisi ipsilateral dan kehilangan sensasi nyeri dan suhu pada sisi kontralateral tergantung dari tingkat lesi (Agrawal, 2015). Gangguan ini dikenal sebagai hemiplegia ipsilateral dan deficit senses nyeri dan suhu pada sisi kontralateral (anestesi) (Kulkarni, 2013). Pemeriksaan MRI dapat menunjukan beberapa temuan patologis yang melibatkan sumsum tulang belakang dan termasuk intramedulla bleeding, edema akut dan cedera di sumsum tulang belakang. CT scan dan MRI juga dapat digunakan untuk menilai derajat kerusakan pembuluh darah .Penegakkan diagnosis dilakukan dengan melihat manifestasi klinis dan melakukan pemeriksaan penunjang berupa CT scan dan MRI. CT scan dilakukan untuk menilai sifat lesi pada tulang. Pemeriksaan ini dapat bermanfaat untuk menilai cedera tulang, benda asing, penonjolan dan instabilitas tulang belakang. MRI merupakan gold standar untuk menegakan diagnosis dari penyakit ini. (Pereira, 2012).TATALAKSANAPenatalaksanaan brown sequard syndrome dapat terdiri dari evaluasi yang menyeluruh, termasuk pemeriksaan neurologis untuk tingkat cedera. Imobilisasi tulang belakang / punggung. Intervensi terapi fisik dimulai pada fase perawatan akut pengobatan. Tujuan terapi adalah sebagai berikut : Mempertahankan kekuatan otot neurologis Mempertahankan berbagai gerakan pada sendi Meningkatkan fungsi pernafasan dengan posisi dan latihan pernapasan Mencapai mobilisasi dini untuk meningkatkan toleransi posisi tegak Memberikan dukungan emosional dan pendidikan bagi pasien dan / keluarganyaPenggunaan obat untuk Brown-SequardSyndrome tergantung pada etiologi dan onset akut. Pengobatan akut SCI traumatis melibatkan dosis langsung metil prednisolon. Imobilitas akut yang tidak berhubungan dengan pendarahan memerlukan terapi antikoagulasi, jika tidak kontraindikasi. Perlindungan gastrointestinal sangat dianjurkan. Obat lain yang digunakan untuk mengelola gejala dan komplikasi yang diperlukan, termasuk antibiotik, antispasmodik, obat nyeri, dan obat pencahar.Beberapa studi telah menunjukkan hasil yang lebih baik untuk pasien dengan SCI traumatis yang diberi steroid dosis tinggi di awal perjalanan klinis. Obat-obat ini memiliki sifat anti-inflamasi dan menyebabkan efek metabolik yang mendalam dan bervariasi. Kortiko steroid memodifikasi respon kekebalan tubuh terhadap rangsangan yang beragam (NINDS, 2011).PROGNOSISBrown sequared sindrom memiliki beberapa prognosis seperti (Pereirao CU,2012) : Prognosis untuk Brown Sequard Syndrome kurang baik dan tergantung dari penyebab Penanganan cepat dan baik memiliki prognosis yang baik KOMPLIKASIKomplikasi yang dapat terjadi pada brown sequard sindrome merupakan kondisi skunder dari gejala atau gangguan yang disebabkan. Komplikasi yang jelas terjadi yaitu hiperkalemi, osteoporosis, dan depresi akibat lesinya tulang belakang ( Shuvendu, Nikunj, 2013).

PENUTUP

Brown sequared sindrom merupakan lesi inkomplit pada sumsum tulang belakang yang banyak disebabkan oleh trauma pada satu sisi tulang belakang dan nontrauma. Penyakit ini dapat ditatalaksanai dengan tindakan bedah dan pemberian kortikosteroid serta rehibilitasi. Brown sequared sindrom memiliki komplikasi tergantung pada usia dan tingkat kerusakan pada susum tulang belakang sehingga memerlukan diagnosis dan tatalaksan yang tepat agar prognosis penyakit ini dapat baik.

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, A., Lourdusamy, D., Agrawal, A., Holland, N.R. 2015. Neuro-myelophaty Optica Spectrum Disoorder Presenting as Brown-Sequard Syndrome. Edorium Journal of Neurology. Available at : http://www.edoriumjournalofneurology.com/archive/early_view_articles/02_N06_2014120002_CR_EV.pdf [Accessed : 09/04/2015 16:15 WITA] National Institute Of Neurological Disorders and Stroke. 2011. Brown Sequard Syndrome Information. Available : [http://www.ninds.nih.gov/disorders/brown_sequard/brown-sequard.htm#Is_there_any_treatment]Spinal Cord Injury Model System. 2013 Spinal Cord Injury Facts and Figures at a Glance. Available from: https://www.nscisc.uab.edu/PublicDocuments/fact_figures_docs/Facts%202013.pdf. [Acessed: April 8 2015]Shuvendu Prosad Roy, Nikunj Agrawal,2012. Brown Sequard Syndrome Secondary to a Spontaneous Cervical Epidural Hematoma - A Rare Entity. Vol. 4.pp: 23-25. Available from: http://www.jocr.co.in/wp/2012/10/09/brown-sequard-syndrome-secondary-to-a-spontaneous-cervical-epidural-hematoma-a-rare-entity/ [Acessed: April 8 2015]Pereira, C.U., Castro, N.L., Lima, A.A., Feitosa, S.C. 2012. Stab Wound in Cervical Spine Causing Brownd-Sequard Syndrome. Revista Chilena de Neurocirurgia 38:141-143Rangga & Aiyappan, 2014. Brown Seguard Syndrome. Indian J Med Res. Pp. 572-573Pereirao CU, Castro NL, Lima AA, et al. 2012. Stab Wound In Cervical Spine Causing Brown-Squard Syndrome. Case Report. Rev. Chil. Neurociruga. Vol. 38: 141 143

Ropper AH, Brown RH. 2005. Principles Of Neurology Eight Edition. New York: McGraw-Hill