tugas burini hubungan sekolah dengan masyaraka
DESCRIPTION
Makalah hubungan masyarakat dan sekolah : Harga Kawasaki KLX 150LTRANSCRIPT
Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyaraka,Manajaemen Hubungan Masyarakat Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat,manajemen humas pada peningkatan mutu pendidikan disekolah, Manajemen Peran Serta Masyarakat, pengelolaan menhum dan sekolah, Peranan manajemen public relations dalam efektifitas organisasi dan masyarakat, Prinsip-Prinsip Manajemen Kerjasama Dengan Masyarakat, Sifat Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat, Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Bahwa pada dasarnya hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan sekolah. Dan secara rinci dapat dijelaskan di bawah ini:
1. Hubungan timbal balik yang menghasilkan manfa’at bagi kedua belah pihak.
2. Hubungan yang bersifat suka rela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan (integral) dari masyarakat.3. Hubungan yang bersifat kontinyu atau berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.
4. Hubungan keluar sekolah guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah.
5. Hubungan ke dalam sekolah menambah keyakinan mempertebal pengertian para civitas akademika tentang segala pemilikan material dan immaterial sekolah.
Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Meninggalkan komentarby menhumindah in Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyaraka,Manajaemen Hubungan Masyarakat Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat,manajemen humas pada peningkatan mutu pendidikan disekolah, Manajemen Peran Serta Masyarakat, pengelolaan menhum dan sekolah, Peranan manajemen public relations dalam efektifitas organisasi dan masyarakat, Prinsip-Prinsip Manajemen Kerjasama Dengan Masyarakat, teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat,Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi, fasilitas sekolah dan sebagainya.
1 Di bidang Sarana Akademik
Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB yang mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran prestasi dan prestise-nya.
2 Di bidang Sarana Pendidikan
Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.
3 Di bidang Sosial
Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan masyarakat.
Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Meninggalkan komentarby menhumindah in Manajaemen Hubungan Masyarakat Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat, manajemen humas pada peningkatan mutu pendidikan disekolah, Manajemen Peran Serta Masyarakat, pengelolaan menhum dan sekolah,Peranan manajemen public relations dalam efektifitas organisasi dan masyarakat,Prinsip-Prinsip Manajemen Kerjasama Dengan Masyarakat, teknik-teknik hubungan sekolah dengan masyarakat, Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai salah satu aktivitas yang mendapat kedudukan setara dengan kegiatan pengajaran, pengelolaan keuangan, pengelolaan kesiswaan dan sebagainya juga harus direncanakan, dikelola dan dievaluasi secara baik. Tanpa perencanaan dan pengelolaan serta evaluasi yang baik, tujuan yang hakiki dari kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak akan tercapai.adapun tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh bantuan dari orang tua murid/masyarakat, Bantuan apa? Ingat bantuan ini bukan hanya sekedar uang! Untuk melaporkan perkembangan dan kemajuan, masalah dan prestasi-prestasi yang dapat dicapai sekolah. Kapan sebenarnya laporan ini perlu dilakukan oleh pihak sekolah ?
2. Untuk memajukan program pendidikan.
3. Untuk mengembangkan kebersamaan dan kerjasama yang erat, sehingga segala permasalahan dan lain-lain dapat dilakukan secara bersama dan dalam waktu yang tepat.
I. DEFINISI SARANA DAN PRASARANAMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya. Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung.Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) No. 24 tahun 2007. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Sarana pendidikan antara lain gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat media pembelajaran. Sedangkan yang termasuk prasarana antara lain seperti halaman, taman, lapangan, jalan menuju sekolah dan lain-lain.Secara Umum, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. (contohnya: sabit, cangkul, dll.) Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya produksi. (contohnya: lahan, jalan, parit, pabrik, tempat kerja, dll.) Misalnya, dalam bidang transportasi darat kita dapat menyebut mobil, motor, bis, taksi sebagai sarana transportasi karena digunakan secara langsung oleh orang. Sedangkan fasilitas pendukung seperti jalan, rambu-rambu, lampu lalu lintas dapat kita sebut sebagai prasarana.II. RUANG LINGKUP SARANA DAN PRASARANA MENURUT JENISNYAa) Peralatan/perlengkapan kantor (office supplies)Peralatan/perlengkapan adalah alat atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor, sehingga menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan selesei lebih cepat, lebih tepat dan lebih baik. Peralatan/perlengkapan kantor dibedakan menjadi dua, yaitu
§ Paralatan/perlengkapan kantor dilihat dari bentuknya :1. Peralatan/perlengkapan kantor berbentuk lembaran Perlatan/perlengkapan kantor yang berbentuk lembaran/helaian, yaitu kertas HVS, kertas folio bergaris, kertas karbon, kertas stensil, formulir, kertas berkop, plastik transparan, kertas karton, kertas buffalo, amplop dan map.2. Peralatan/perlengkapan kantor berbentuk nonlembaran Peralatan/perlengkapan kantor yang berbentuk nonlembaran (bukan berupa kertas lembaran), yaitu pulpen, pensil, spidol, penghapus, penggaris, rautan, gunting, pemotong kertas (cutter), pembuka surat (letter opener), pelubang kertas dll.3. Peralatan/perlengkapan kantor berbentuk buku Peralatan/perlengkapan kantor yang berbentuk buku, antara lain :
1. Buku catatan (block note), yaitu buku untuk menulis catatan harian sekretaris.2. Buku pedoman organisasi, yaitu buku panduan tentang informasi yang berkaitan dengan
organisasi, mulai sejarah, struktur, produk dan jasa, hingga prosedur kerja.3. Buku tamu, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat tamu yang datang ke perusahaan.4. Buku agenda surat, yaitu buku yang mencatat keluar masuknya surat sehari-hari.· Peralatan/perlengkapan kantor dilihat dari penggunaannya :1. Barang habis pakai
Barang habis pakai adalah barang/benda kantor yang pengguanaannya hanya satu/beberapa kali pakai atau tidak tahan lama. Contoh : kertas, tinta, karbon, klip, pensil dan pulpen.
2. Barang tidak habis pakai Barang yang tidak habis pakai adalah barang/benda kantor yang penggunaannya tahan lama. Contoh : stapler, perforator, cutter, dan gunting.b) Mesin-mesin kantor (office machine)Mesin-mesin kantor (office machine) adalah alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan kantor yang bekerja secara mekanik, elektrik, dan magnetik. Contoh : komputer, laptop, LCD, mesin tik manual dan elektrik, mesin fotocopy, dll.c) Mesin komunikasi kantorMesin komunikasi kantor adalah sarana kantor yang digunakan untuk melakukan komunikasi, baik di lingkungan organisasi sendiri maupun ke luar organisasi. Contoh : telepon, interkom, faksimile dan telepon wireless.d) Perabot kantor (office furniture)Perabot kantor adalah benda-benda kantor yang terbuat dari kayu atau besi untuk membantu pelaksanaan tugas pekerjaan kantor. Contoh : meja, kursi, sofa (meja dan kursi untuk tamu), rak buku, lemari, papan tulis dlL.e) Interior kantor (office arrangement)Interior kantor adalah benda-benda kantor yang digunakan untuk menambah suasana jadi menyenangkan sehingga memberi semangat dan kenyamanan dalam menyeleseikan pekerjaan. Contoh : gambar presiden dan wakil presiden, gambar lambang negara, bendera, struktur organisasi, lukisan, patung, vas bunga, tanaman hidup maupun buatan, jam dinding dll.f) Tata ruang kantor (office lay out)Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia sehingga memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada karyawan dan pekerja.
Manajemen Sarana Prasarana dalam Sistem Persekolahn
A. Pengertian dan Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana.
Manajemen berasal dari kata To Manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu. G.R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah satu proses yang khas yang terdiri dari tindakantindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber Lainnya. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan Ada kaitan yang erat antara organisasi, administrasi dan manajemen. Administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan dan harus merupakan suatu kesatuan, hanya
saja kegiatannya yang dapat dibedakan sesuai dengan perbedaan kedua wawasan. Administrasi lebih sempit dari manajemen, dalam administrasi tercakup dalam manajemen. Secara spesifik administrasi merupakan satu bidang dari manajemen sebab manajemen terdiri dari enam bidang, yakni production, marketing, financial, personal, human relation dan administrative management
3
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Sedangkan menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembukuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan “sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efesien”.
Adapun secara etimologis prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. Misalnya: lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti: ruang , buku, perpustakaan, labolatarium dan sebagainya.
Menurut Soebagio, M. S., manajemen sarana dan prasarana merupakan proses kegiatan perencanaan, pengorganisassian, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian logistik atau perlengkapan. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Sedangkan standar sarana dan prasarana dalam setiap satuan pendidikan telah tercantum dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 42 :
1. Setiap satuan pendidikan wajib memilik sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Menurut Peraturan Mendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA disebutkan bahwa :
Standar Sarana dan Prasarana SD/MI
1. Lahan
a. Lahan untuk SD/MI memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik.
b. Luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa bangunan gedung dan tempat bermain/berolahraga.
c. Lahan terhindar potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
d. Lahan terhidar dari gangguan-gangguan pencemaran air, pencemaran udara, dan kebisingan.
2. Bangunan Gedung
a. Bangunan gedung memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik.
b. Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan .
c. Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
d. Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat.
e. Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan.
f. Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt.
g. Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.
h. Bangunan gedung baru dapat bertahan meimum 20 tahun.
Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
1. Bangunan dan perabot sekolah.
2. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.
3. Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal manajemensarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai:
1. Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal
2. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar.
Adapun yang menjadi tujuan dari administrasi saran dan prasarana adalah tidak lain agar semua kegiatan tersebut mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Perinciannya sebagai berikut:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi dalam pembelajaran
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam proses pembelajaran
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat- sifat individunya.
B. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana
Agar tujuan-tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan, sebagaimana diuraikan di atas bisa tercapai ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
1. Prinsip pencapaian tujuan,
Bahwa sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai bilamana akan didayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
2. Prinsip efisiensi,
Bahwa dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yangseksama, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip efisiensi berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
mengurangi pemborosan. Maka perlengkapan sekolah hendaknya di lengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut di komunikasikan kepada semua personil sekolah yang di perkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, bilamana di pandang perlu, di lakukan pembinaan terhadap semua personel.
3. Prinsip Administratif,
Bahwa di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan sarana dan prarana pendidikan sebagai contoh adalah peraturan tentang inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara. Dengan prinsip administratif berarti semua perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah di berlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya penerapannya, setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikan kepada semua personel sekolah yang di perkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab
Bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di delegasikan kepada personel sekolah yang mampu bertanggungjawab. Apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggungjawab yang jelas untuk setiap personel sekolah.
5. Prinsip Kekohesifan
Bahwa prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh kerena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun antara satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik.
C. Ruang Lingkup dari Manajemen Sarana dan Prasarana
Ruang lingkup Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dilihat dari segi prasarana dibedakan menjadi dua yakni bangunan dan prasarana umum. Sedangkan dari segi sarana pembelajaran dan sarana sumber belajar lebih jauh macam-macam sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu:
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai.
Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai contohnya adalah kapur tulis yang biasanya digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran, besi, kayu, dan kertas karton yang seringkali digunakan oleh guru dalam mengajar materi pelajaran keterampilan. Semua contoh tersebut merupakan sarana pendidikan yang apabila dipakai satu kali pakai atau beberapa kali bisa habis dipakai atau berubah sifatnya.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama.
Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama. Beberapa contohnya adalah bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe dan beberapa peralatan olah raga.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan.
a. Sarana pendidikan yang bergerak
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Lemari arsip sekolah misalnya, merupakan sarana pendidikan yang bisa dipindahkan kemana-mana bila diinginkan. Demikian pula bangku sekolah termasuk sarana pendidikan yang bisa digunakan atau dipindahkan kemana saja.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan. Misalnya saja suatu sekolah yang sudah memiliki saluran dari PDAM. Semua peralatan yang berkaitan dengan itu, seperti pipanya, relative tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar.
Sarana Pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.
a. Alat pelajaranAlat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar, misalnya buku, alat tulis, dan alat praktik.
b. Alat peragaAlat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai dengan yang konkret.
c. Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.
Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam:
1. Prasarana yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan dan ruang laboratorium.
2. Prasarana yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Contohnya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan.
D. Komponen dalam Manajemen Sarana dan Prasarana.
1. Lahan
Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
a. Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan.
b. Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan diatasnya.
c. Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek.
d. Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan kegiatan praktek.
Lokasi sekolah harus berada di wilayah pemukiman yang sesuai dengan cakupan wilayah sehingga mudah di jangkau dan aman dari gangguan bencana alam dan lingkungan yang kurang baik.
2. Ruang
Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam :
a. Ruang pendidikan
Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek antara lain : ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga, dan ruang keterampilan.
b. Ruang administrasi
Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang.
c. Ruang penunjang
Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP.
3. Perabot
Secara umum perabot sekolah mendukung 3 fungsi yaitu : fungsi pendidikan, fungsi administrasi, dan fungsi penunjang. Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam:
a. Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar
b. Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.
c. Perabot penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang. Seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.
4. Alat dan Media Pendidikan
Setiap mata pelajaran sekurang-kurangnya memiliki satu jenis alat peraga praktek yang sesuai dengan keperluan pendidikan dan pembelajaran, sehingga dengan demikian proses pembelajaran tersebut akan berjalan dengan optimal.
5. Buku atau Bahan Ajar
Bahan ajar adalah sekumpulan bahan pelajaran yang di gunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
E. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana
Jenis peralatan dan perlengkapan yang di sediakan di sekolah dan cara-cara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap proses belajar mengajar. Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses belajar mengajar, demikian pula administrasinya yang jelek akan mengurangi kegunaan alat-alat dan perlengkapan tersebut, sekalipun peralatan dan perlengkapan pengajaran itu keadaannya istimewa. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah penyediaan sarana di sekolah di sesuaikan dengan kebutuhan anak didik serta kegunaan hasilnya di masa mendatang.
Pada garis besarnya, manajemen sarana dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penggunaan, pemeliharaan/perawatan, penghapusan, dan pelaporan.
1. Perencanaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), kata perencanaan berasal dari kata rencana yang mempunyai arti rancangan atau rangka dari sesuatu yang akan dilakukan atau
dikerjakan pada masa yang akan datang. Menurut Terry (2005), perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang digariskan. Hal senada juga dikemukakan oleh Nana Sudjana (2002) bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Selanjutnya, oleh Dwiantara dan Sumarto (2004) dikemukakan bahwa perencanaan adalah merupakan kegiatan pemikiran, penelitian, perhitungan, dan perumusan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang, baik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan operasional dalam pengadaan, pengelolaan, penggunaan, pengorganisasian, maupun pengendalian sarana dan prasarana. Berdasarkan pengertian di atas, pada dasarnya perencanaan merupakan suatu proses kegiatan untuk menggambarkan sebelumnya hal-hal yang akan dikerjakan kemudian dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian perencanaan sarana dan prasarana persekolahan dapat didefinisikan sebagai keseluruhanproses perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Pada dasarnya tujuan diadakannya perencanaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan adalah: (1) Untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan, (2) Untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam pelaksanaannya.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya perencanaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan, yaitu: (1) Dapat membantu dalam menentukan tujuan, (2) Meletakkan dasar-dasar dan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan, (3) Menghilangkan ketidakpastian, dan (4) Dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Prosedur Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan.
1) Identifikasi dan Menganalisis Kebutuhan Sekolah
Identifikasi adalah pencatatan dan pendaftaran secara tertib dan teratur terhadap seluruh kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang dapat menunjang kelancaran proses belajarar mengajar, baik untuk kebutuhan sekarang maupun yang akan datang.
2) Mengadakan Seleksi
Dalam tahapan mengadakan seleksi, perencanaan sarana dan prasarana meliputi (1) menyusun konsep program, dengan prinsipnya ada penanggung jawab yang memimpin pelaksanaan program, ada kegiatan kongkrit yang dilakukan, ada sasaran (target) terukur yang ingin dicapai, ada batas waktu, ada alokasi anggaran yang pasti untuk melaksanakan program; (2) pendataan, hal-hal yang diperhatikan adalah jenis barang, jumlah barang, dan kondisi (kualitas) barang.
3) Sumber Anggaran/Dana
Fungsi perencanaan penganggaran adalah untuk memutuskan rincian menurut standar yang berlaku terhadap jumlah dana yang telah ditetapkan sehingga dapat menghindari pemborosan
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Persekolahan
Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
a. Cara-cara Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Beberapa alternatif cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Pembelian
Pembelian adalah merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan sekolah membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk mendapatkan sejumlah sarana dan prasarana sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pengadaan sarana dan prasarana dengan cara pembelian ini merupakan salah satu cara yang dominan dilakukan sekolah dewasa ini
2) Pembuatan Sendiri
Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan membuat sendiri yang biasanya dilakukan oleh guru, siswa, atau pegawai. Pemilihan cara ini harus mempertimbangkan tingkat efektifitas dan efesiensinya apabila dibandingkan dengan cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang lain.
3) Penerimaan Hibah atau Bantuan
Penerimaan hibah atau bantuan yaitu merupakan cara pemenuhan sarana dan prasaran pendidikan persekolahan dengan jalan pemberian secara cuma-cuma dari pihak lain. Penerimaan hibah atau bantuan harus dilakukan dengan membuat berita acara.
4) Penyewaan
Yang dimaksud dengan penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk kepentingan sekolah dengan cara membayar berdasarkan perjanjian sewa-menyewa. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan temporer.
5) Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara cuma-cuma untuk sementara waktu dari pihak lain untuk kepentingan sekolah berdasarkan perjanjian pinjam meminjam. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan temporer dan harus mempertimbangkan citra baik sekolah yang bersangkutan.
6) Pendaurulangan
Yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna untuk kepentingan sekolah.
7) Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan menukarkan sarana dan prasarana yang dimiliki dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan organisasi atau instansi lain.
8) Perbaikan atau Rekondisi
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan memperbaiki sarana dan prasarana yang telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen yang baik di antara instrumen sarana dan prasarana yang rusak sehingga instrumen-instrumen yang baik tersebut dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit, dan pada akhirnya satu atau beberapa unit sarana dan prasarana tersebut dapat dioperasikan atau difungsikan
b. Prosedur Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada Kepres No. 80 tahun 2003 yang telah disempurnakan dengan Permen No. 24 tahun 2007. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah umumnya melalui prosedur sebagai berikut:
1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
3) Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujuakan kepada pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah swasta.
4) Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat persetujuan dari pihak yang dituju.
Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut
3. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin = inventarium) yang berarti daftar barang-barang, bahan dan sebagainya. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku.
Tujuan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan persekolahan secara umum, inventarisasi dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
1) Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.
2) Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun untuk pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
3) Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk materil yang dapat dinilai dengan uang.
4) Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.
4. Penggunaan
5. Pemeliharan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
a. Hakikat Pemeliharan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam
menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
b. Tujuan pemeliharaan
1) Untuk mengoptimalkan usia pakai perlatan. Hal ini sangat penting terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli suatu peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian dari peralatan tersebut.
2) Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
3) Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui pencekkan secara rutin dan teratur
4) Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat tersebut.
c. Macam-macam Pekerjaaan Pemeliharaan
1) Perawatan terus menerus (teratur, rutin)
2) Perawatan berkala
3) Perawatan darurat
4) Perawatan preventif
cara perawatan sarana dan prasarana yang dilakukan sebelum sarana dan prasarana tersebut mengalami kerusakan Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif sesuai dengan fungsinya.
d. Hal-hal yang Perlu diperhatikan sehubungan dengan pemeliharaan/perawatan sararan prasarana Persekolahan
1) Tenaga kerja/tenaga sukarela
2) Alat dan bahan
3) Jenis atau spesifikasi barang, ada yang perlu perawatan secara rutin ada juga yang hanya dilakukan secara berkala.
6. Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
a. Pengertian Penghapusan Sarana dan Prasarana
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, kerena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Penghapusan sebagai salah satu fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan harus mempertimbangkan alasan-alasan normatif tertentu dalam pelaksanaannya. Oleh karena muara berbagai pertimbangan tersebut tidak lain adalah demi efektivitas dan efisiensi kegiatan persekolahan.
a. Tujuan Penghapusan Sarana dan Prasarana
Penghapusan sarana dan prasarana pada dasarnya bertujuan untuk:
1) Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk, berlebihan atau rusak dan sudah tidak dapat digunakan lagi.
2) Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
3) Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi.
4) Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja.
b. Syarat-syarat Sarana dan Prasarana yang Dapat Dihapuskan
1) Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.
2) Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan.
3) Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan.
4) Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
5) Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (misalnya barang kimia).
6) Barang yang berlebih jika disimpang lebih lama akan bertambah rusak dan tak terpakai lagi.
7) Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.
7. Pelaporan
Penggunaan sarana prasarana inventaris sekolah harus dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan barang-barang tersebut yang ditujukan kepada instansi terkait. Laporan tersebut sering disebut dengan mutasi barang. Pelaporan dilakukan sekali dalam setiap triwulan, terkecuali bila di sekolah itu ada barang rutin dan barang proyek maka pelaporan pun seharusnya dibedakan.
F. Hubungan Sarana Prasarana dengan Program Pengajaran
Jenis peralatan dan perlengkapan yang di sediakan di sekolah dan cara-cara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap program mengajar-belajar. Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses belajar-mengajar. Demikian pula administrasinya yang jelek akan menurangi kegunaan alat-alat dan perlengkapan tersebut, sekalipun peralatan dan perlengkapan pengajaran itu keadaannya istimewa.
Titik berat dalam hal ini adalah kepada belajar yang di kaitkan dengan masalah-masalah dan kebutuhan serta kegunaan hasil belajar nanti di dalam kehidupannya. Karena penyediaan saran pendidikan di suatu sekolah haruslah di sesuaikan dengan kebutuhan anak didik serta kegunaan hasilnya di masa-masa mendatang.
PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
belajar untuk memahami dan menghayati,
belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, dan/atau percepatan
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai,
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan
diri
Peran guru dalam kurikulum 2013– Pada hakikatnya, kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Sasaran perubahan kurikulum tidak lain adalah guru sebagai pelaksana langsung di ruang kelas. Oleh sebab itu, pembahasan lebih diarahkan pada bagaimana peranan guru dalam kurikulum 2013.
Kurikulum adalah program yang direncanakan. Program itu direncanakan oleh guru dan dilaksanakan dalam pembelajaran. Inilah keterkaitan antara guru, kurikulum dan pembelajaran.
Pendekatan saintifik sesungguhnya lebih memfokuskan beberapa peranan guru dalam suatu pembelajaran. Bagaimana guru mengefektifkan pembelajaran melalui metode dan cara berfikir ilmiah (keilmuan). Baca juga: Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Ada beberapa peran guru dalam penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran:1.Guru sebagai Disainer pembelajaran.Sebagai guru professional, guru mendisain bagaimana corak pembelajaran yang akan dijalankan. Disain pembelajaran itu sudah terekam dalam perangkat pembelajaran yang terstruktur, praktis dan bias diterapkan. Baca: Guru Sebagai Disainer Pembelajaran
2.Guru Sebagai Seniman Pembelajaran.
Pembelajaran di ruang kelas memiliki nilai dan sentuhan seni sehingga menimbulkan rasa senang bagi siswa. Sebelumnya guru telah melakukan perancangan terhadap pembelajaran yang mengandung unsur seni sehingga rancangan tersebut dapat dijalankan oleh guru. Baca juga: Guru Seniman Pembelajaran
3.Motivator pembelajaran.Peran tersulit dialami guru adalah membangkitkan semangat dan kemauan siswa untuk mengeksplorasi materi belajar sebanyak mungkin. Motivasi yang cukup akan membuat siswa terangsang untuk belajar secara maksimal.
4.Mediator pembelajaran.Kehadiran guru dalam pembelajaran sebagai perantara antara sumber belajar dengan siswa. Guru menyajikan pokok permasalahan pembelajaran kepada siswa dan siswa menerima, menelaah, dan membahas materi itu sehingga menjadi miliknya.
5.Inspirator pembelajaran.Guru menjadi sumber inspirasi utama bagi siswa dalam mengelola materi pelajaran. Pemikiran dan strategi yang disampaikan guru akan menggerakkan siswa belajar secara mandiri dan kreatif.
1. Pengertian FILSAFAT
menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut :
Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum
sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Paul Nartorp (1854 – 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
Notonegoro : Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
Driyakarya : filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
Sidi Gazalba : Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
Harold H. Titus (1979 ) : (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Hasbullah Bakry : Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
2. PENGERTIAN ILMU
M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
# THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
# Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
# NS. ASMADI
Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah)
# POESPOPRODJO
Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris
3. Definisi Filsafat Ilmu1. Robert Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingn terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.
2. Peter Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
3. Lewis White Beck
Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
4. John Macmurray
Filsafat ilmu terutama bersangkutan dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan umum, prasangka-prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau yang berasal dari keasyikan dengan ilmu.
4. Ruang lingkupBidang garapan Filsafat Ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Ontologi ilmu
meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn). Paham monisme yang terpecah menjadi idealisme atau spiritualisme, Paham dualisme, pluralisme dengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhimya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan bagaimana (yang) ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.
Epistemologi ilmu
meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand), akal budi (Vernunft)pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal
adanya model-model epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya. Ditunjukkan pula bagaimana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik beserta tolok ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu seped teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif.
PEMBAHASAN MATERIA. Defenisi filsafat Ilmu(rangkuman)Defenisi filsafat ilmu tidak terlepas dari kata filsafat dan ilmu filsafat adalah berfikir secara mendalam tentang sesuatu tanpa melihat dogma dan agama dalam mencari kebenaran sedang ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang(pengetahuan) yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu. Sebagaimana yang di rumuskan para ahli Sebagaimana yang dikutip A. Susanto dalam Filsafat Ilmu sebagai berikut : (makalah)1. (rangkuman)Menurut Berry Filsafat Ilmu adalah penelaahan tentang logika
intern dan teori – teori ilmiah dan hubungan – hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah. Bagi Berry, filsafat ilmu adalah ilmu yang di pakai untuk menelaah tentang logika, teori – teori ilmiah serta upaya pelaksanaannya untuk menghasilkan suatu metode atau teori ilmiah.[1](makalah)
2. (rangkuman)May Brodbeck, Filsafat ilmu adalah suatu analis netral yang secara etis dan falasafi, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu menurut Brodbck, ilmu itu harus bisa menganalisis, menggali, mengkaji bahkan melukiskannya sesuatu secara netral , etis dan filosofis sehingga ilmu itu bisa di manfaatkan secara benar dan relevan. (makalah)
3. (rangkuman)Lewis White Filsafat ilmu atau philosophy of science adalah ilmu yang mengkaji dan mengevaluasi metode – metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.Lebih jauh Lewis menjelaskan Filsafat ilmu adalah ilmu yang mempertanyakan dan menilai metode – metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan. Melalui filsafat ilmu ini kita akan mampu memahami dan menetapkan akan arti pentingnya usaha ilmiah, sebagai suatu keseluruhan(makalah)
4. (rangkuman)A. Cornelius Benyamin, mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah studi sistematis mengenai sifat dan hakikat ilmu, khususnya yang berkenaan dengan metodenya, konsepnya, kedudukannya di dalam skhema umum disiplin
intelektual. Benyamin lebih melihat sifat dan hakikat ilmu ditinjau dari aspek metode, konsep, dan kedudukannya dalam disiplin keilmuan. (makalah)
5. (rangkuman)Robert Ackermann filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat – pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat – pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam rangka ukuran – ukuran yang dikembangkan dari pendapat – pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian jelas bukan suatu cabang ilmu yang bebas dari praktik ilmiah senyatanya .[2] (makalah)
6. (rangkuman)Peter Caw filsafat ilmu adalah suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat umumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal di satu pihak, ini membangun teori – teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya landasan bagi keyakinan dan tindakan di pihak lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi tindakan termasuk teori – teori nya sendiri dengan harapan dan penghapusan tidak ajegan dan kesalahan. Caw yakin bahwa melalui filsat ilmu seseoang membangun dua hal, menyajikan teori sebagai landasan bagi keyakinan tindakan dan memeriksa secara kritis segala sesuatu sebagai landasan bagi sebuah keyakinan atau tindakan. (makalah)
7. (rangkuman)Alfred Cyril Ewing Filsafat ilmu menurutnya adalah salah satu bagian filsafat yang membahas tentang logika, di mana di dalamnya membahas tentang cara yang di khususkan metode – metode dari ilmu – ilmu yang berlainan . Lebih lanjut menjelaskan tanfa penguasaan filsafat ilmu, maka akan sulitlah seseorang dalam usahanya untuk memahami tentang ilmu secara baik dan profesional. (makalah)
8. (rangkuman)The Liang Gie Merumuskan Filsafat ilmu merupakan segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan – persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia. Bagi Gie, filsafat ilmu bukan hanya di pahami sebagai ilmu untuk mengetahui metode dan analisis ilmu – ilmu lain, tetapi filsafat ilmu sebagai usaha seseorang dalam mengkaji persoalan – persoalan yang muncul melalui perenungan yang mendalam agar dapat diketahui duduk persoalannya secara mendasar sehingga dapat di manfaatkan dalam kehidupan manusia. (makalah)
9. (rangkuman)Menurut Beerling, filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri – ciri mengenai pengetahuan ilmiah dan cara – cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut. Filsafat ilmu erat kaitannya dengan filsafat pengetahuan atau epistemologi yang secara umum menyelidiki syarat – syarat serta
bentuk bentuk pengalamn manusia juga mengenai logika dan metodologi. [3](makalah)
10. (rangkuman) Jujun S, Suriasumantri menjelaskan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu pengetahuan atau epistemologi yang mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah tak lagi merupakan misteri, secara garis besar, Jujun menggolongkan pengetahuan menjadi tiga kategori umum, yakni 1) pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk yang disebut juga dengan etika 2) pengetahuan tentang indah dan jelek, yang disebut dengan estetika atau seni 3) pengetahuan tentang yang benar dan salah, yang disebut dengan logika.[4] (makalah)
(rangkuman)Lebih lanjut Jujun S menjelaskan filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah) Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri – ciri tertentu. Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu ilmu alam dengan ilmu sosial, namun karena permasalahan – permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi filsafat ilmu – ilmu sosial. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan masing – masing bidang yang ditela’ah, yakni ilmu – ilmu alam atau ilmu – ilmu sosial dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat otonom, ilmu memang berbeda dari pengetahuan – pengetahuan secara filsafat, namun tidak terdapat perbedaan yang prinsif antara ilmu – ilmu alam dan ilmu – ilmu sosial dimana mempunyai ciri – ciri keilmuan yang sama. (makalah)(rangkuman)Beberapa pendapat lain mengenai pengertian filsafat ilmu seperti yang dijelaskan H. Endang Komara dalam buku filsafat ilmu dan metodologi penelitian seperti yang di jelaskan berikut : (makalah)1. (rangkuman)Robert ackman filasafat ilmu dalam suatu segi tinjauan krtis tentang
pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandngan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari – pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktik ilmiah secara aktual.(makalah)
2. (rangkuman)Michael V. Berry filsafat ilmu penelaahan tentang logika intern dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan anatara percobaan dan teori yakni tentang metode ilmiah(makalah)
3. (rangkuman)May Brodbeck filsafat adalah : analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.4(makalah)
4. (rangkuman)Stephen R. Toulman filsafat ilmu adalah sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, peranggapan-peranggapan metafisis dan seterusnya menilai landasan-landasan bagi
kesalahnnya dari sudut tinjauan logika formal, metodologis praktis, dan metafisika.[5] (makalah)
(rangkuman)Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, baik ditinjau dari segi ontologis, epistemologis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu. (makalah)B. TUJUAN FILSAFAT ILMU (rangkuman)Tujuan Filsafat ilmu sebagaimana yang disebutkan sebagai berikut : (makalah)1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat
memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu. (makalah)2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu diberbagai
bidang sehingga kita mendapatkan gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis. (makalah)
3. Menjadi pedoman para insan akademis di perguruan tinggi dalam mendalami studi diperguruan tinggi, terutama persoalan yang ilmiah dan yang non ilmiah.[6] (makalah)
3. SEJARAH FILSAFAT ILMU(rangkuman)Sejarah Filsafat ilmu tidak terlepas dari priodisasi sejarah terdahulu yaitu sejak dari cara berpikir yang sangat sederhana hingga cara berfikir modern zaman kemajuan ilmu pengetahuan modern yang dikelompokkan kedalam beberapa masa yaitu : (makalah)1. (rangkuman)Zaman prasejarah. Zaman prasejarah sering juga disebut zaman
batu tua atau manusia purba. Pada zaman ini manusia telah mampu menciptakan konsep tentang alat sebagai perkakas untuk keperluan kehidupan manusia hal ini menunjukkan telah ada pemikiran menuju arah ilmu pengetahuan pada masa ini manusia. Kemudian pada masa ini mereka sudah mampu memelihara tanaman dan hewan liar hingga menjadi hewan dan tanaman yang kualitasnya sesuai serta memenuhi kebutuhan manusia.6(makalah)
2. (rangkuman)Zaman sejarah. Zaman sejarah disebut juga dengan zaman batu muda atau zaman peradaban dan pertanian. Pada masa ini manusia ini manusia telah mempunyai kemampuan menulis, membaca dan menghitung sehingga setiap peristiwa dapat dicatat dan dapat memperkecil kesalahan. Di zaman ini telah dapat memasyarakatkan pengetahuan secara luas walaupun disampaikan lisan. Kemajuan pengetahuan terlihat pesat dengan bukti lahirnya kerajaan-kerajaan besar seperti Mesir, Babilonia dan juga kerajaan-kerajaan lain yang lahir di India dan Cina. (makalah)
3. (rangkuman)Zaman logam. Zaman logam ini masuk kategori kebudayaan klasik. Pada masa ini perkembangan ilmu lebih pesat lagi, yaitu telah ditemukannya logam
yang diolah sedemikian rupa menjadi sebuah perhiasan yang indah dan mahal harganya. Kemampuan yang tinggi, kemudian dipakai untuk hal-hal diabadikan dalam bentuk patung yang sekarang masih tersimpan dalam museum, bernilai artistik tinggi, misalnya patung nefertili, istri raja Fir’aun di Mesir. (makalah)
4. (rangkuman)Zaman Yunani dan Romawi. Perkembangan know how di masa ini tingkatannya lebih maju dari zaman sebelumnya. Pengetahuan empiris berdasarkan sikap receptive attitude mind, artinya bangsa Yunani tidak dapat menerima empiris secara pasif reseptif karena mereka memiliki jiwa an inquiring attitude(makalah)
5. (rangkuman)Filsafat ilmu pada masa islam. Ilmu pengetahuan dan teknologi lahir dari kandungan islam yaitu menemukan metode ilmiah menjadi kunci rahasia pembuka rahasia alam yang jadi perintis modernisasi eropa dan Amerika. Percobaan-percobaan yang dilakukan dalam dunia islam mirip dengan percobaan trial and erorr untuk membuat logam emas yang sangat berharga lahirlah metode kimia (alkimia) dan penemuan dalam kedokteran ialah salmak dari sini lahirlah pemikir – pemikir dalam islam seperti Ibnu Sina Ibnu Rusd, al-Rasi. (makalah)
6. (rangkuman)Filsafat ilmu pada abad kegelapan, pada masa ini bangsa Romawi lebih sibuk dengan masalah-masalah keagamaan yang terus mempelaari dosa dan bagaimana cara menghapuskannya. Bangsa Romawi pada masa ini tidak memperhatikan soal pengetahuan dan soal duniawi sehingga kerajaan romawi runtuh maka masa ini dikenal sebagai masa kegelapan. (makalah)
7. (rangkuman)Filsafat ilmu pada abad ke 18 dan 19 . pada masa ini kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan pada abad-abad berikutnya sangat menakjubkan, Ilmu pengetahuan empiris makin mendominasi ilmu pengetahuan. Penemuan-penemuan pada akhir abad 18 di dominasi oleh pengetahuan dibidang fisika.[7] (makalah)
4. RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU(rangkuman)Ruang lingkup filsafat ilmu seperti yang dikutip A.Susanto meliputi beberapa bidang seperti berikut ini : (makalah)1. Peter Angeles merumuskan filsafat ilmu terbagi ke dalam empat bidang kajian,
yaitu : (makalah)2. Telaah berbagai konsep, pra anggapan dan metode ilmu,berikut analisis,
perluasan, dan penyusunan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajeg dan cermat. (makalah)
3. Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu(makalah)4. Telaah mengenai saling kaitan diantara berbagai ilmu (makalah)5. Telaah mengenai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang berkaitan
dengan penerapan dan pemahaman manusia terhadap realitas hubungan logika dan matematika dengan realitas.[8] (makalah)
1. Cornelius Benyamin merumuskan filsafat ilmu ke dalam tiga bidang kajian merumuskan filsafat ilmu ke dalam tiga bidang kajian, yaitu(makalah)
2. Telaah mengenai metode ilmu, telaah ini banyak menyangkut logika da teori pengetahuan dan teori umum tentang tanda. (makalah)
3. Penjelasan mengenai konsep dasar, dan pangkal pendirian ilmu, berikut landasan-;andasan empiris, rasional atau pragmatis yang menjadi tumpuannya. (makalah)1. Edward Madden, merumuskan lingkup filsafat ilmu kedalam tiga bidang
kajian yaitu, probabilitas, induksi, dan hipotesis(makalah)2. Ernes Nagel memberikan rumusan ruang lingkup filsafat ilmu ke dalam
tiga bidang kajian yaitu pola logis yang ditunjukkan oleh penjelasan dalam ilmu, pembentukan konsep ilmiah dan pembuktian keabsahan kesimpulan sifat ilmiah. (makalah)
(rangkuman)Dengan memperhatikan pendapat para ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan ruang lingkup filsafat ilmu mencakup dua pokok bahasan utama yaitu membahas sifat-sifat pengetahuan ilmiah (epistimologi) dan menelaah cara-cara mengusahakan pengetahuan ilmiah (metodologi) sehingga filsafat ilmu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu filsafat ilmu umum yang mencakup kajian tentang persoalan kesatuan, keseragaman, serta hubungan diantara segenap ilmu dan yang kedua filsafat ilmu khusus, yaitu kajian filsafat ilmu yang membicarakan kategori-kategori serta metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu seperti kelompok ilmu alam, kelompok ilmu kemasyarakatan, kelompok ilmu teknik dan sebagainya. (makalah)BAB IIIKESIMPULAN(rangkuman)Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :(makalah)1. Filsafat ilmu adalah studi sistematis mengenai sifat dan hakikat ilmu,
khususnya yang berkenaan dengan metodenya, konsepnya, kedudukannya .(makalah)
2. Untuk mendalami unsur-unsur pokok ilmu serta mengetahui sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sejak zaman yang sangat sederhan hingga zaman modern ini. (makalah)
3. Mengetahui sejarah perkembangan filsafat ilmu mulai dari zaman peradaban manusia yang sangat sederhana hingga zaman teknologi saat ini. (makalah)
4. Mengetahui ruang lingkup filsafat ilmu meliputi telaah mengenai konsep dasar dan metode ilmunya. (makalah)