tugas ekonomi teknik

15
TUGAS EKONOMI TEKNIK PERMASALAHAN 1. Apa itu modal ? sebutkan, dan jabarkan beberapa jenis modal! 2. Apa itu biaya ? sebutkan, dan jabarkan jenis jenis biaya ! 3. Apa itu penyusutan ? PENJABARAN 1.1 Modal Modal dikelompokkan dalam dua jenis, yakni: a. Hutang b.Ekuitas / modal sendiri 1.1.1 Hutang Hutang ( menurut and Gapenski, 1997: 767-768) mempunyai keunggulan berupa 1) Bunga mengurangi pajak sehingga biaya hutang rendah, 2) Reditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju, 3) Kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil. Kelemahan Utang

Upload: richart-sembiring

Post on 16-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TEKNIK

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ekonomi Teknik

TUGAS EKONOMI TEKNIK

PERMASALAHAN

1. Apa itu modal ? sebutkan, dan jabarkan beberapa jenis modal!

2. Apa itu biaya ? sebutkan, dan jabarkan jenis jenis biaya !

3. Apa itu penyusutan ?

PENJABARAN

1.1 Modal

Modal dikelompokkan dalam dua jenis, yakni:

a. Hutang

b.Ekuitas / modal sendiri

1.1.1 Hutang

Hutang ( menurut and Gapenski, 1997: 767-768) mempunyai keunggulan berupa

1) Bunga mengurangi pajak sehingga biaya hutang rendah,

2) Reditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu

berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju,

3) Kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat

mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil.

Kelemahan Utang

1) hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu

2) rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya akan

meningkatkan biaya modal, 3) bila perusahaan dalam kondisi sulit dan labanya

tidak dapat memenuhi beban bunga maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan

tindakan likuidasi.

Page 2: Tugas Ekonomi Teknik

2.1 Pengertian Biaya

Menurut Supriyono (1999 : 16) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan

atau yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan akan

di pakai sebagai pengurang penghasilan.

Menurut Mulyadi (1999 : 8) dalam arti luas biaya adalah : pengorbanan sumber

ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan

akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai

pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang di sebut dengan

istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga

pokok yang dikorbankan di dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.

Menurut Abdullah Shahab ( 1997:41) mengemukakan defenisi biaya adalah

pengeluaran uang atau prestasi yang diterima untuk menjalankan perusahaan

atau untuk proses produksi yang dipergunakan dalam rangka mendapatkan hasil

tersebut.

Dari pengertian di atas, walaupun nampak ada perbedaan namun pada dasarnya

memiliki persamaan yaitu biaya adalah pengorbanan ekonomis, yang di ukur

dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa.

2.2 Klasifikasi biaya

2.2.1 Biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel

Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh tingkat kegiatan di atas

jangkauan pengoperasian yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang

tersedia. Biaya-baiaya tetap yang khas termasuk asuransi dan pajak terhadap

fasilitas, gaji manajemen umum dan administratif, biaya lisensi dan biaya bunga

terhadap pinjaman modal.

Biaya variabel adalah biaya-biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang

secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran (output) atau

ukuran –ukuran tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contoh, biaya material dan

biaya buruh yang digunakan dalam suatu produk atau jasa adalah biaya-biaya

variabel karena biaya-biaya ini secara total berubah-ubah sesuai dengan

banyaknya unit-unit output, walaupun biaya per unit tetap sama.

Page 3: Tugas Ekonomi Teknik

2.2.2 Biaya inkremental (incremental cost)

Biaya inkremental atau pendapatan inkremental adalah biaya atau pendapatan

tambahan yang diakibatkan dari peningkatan keluaran dari suatu sistem dengan

satu unit atau lebih. Biaya ini sering kali dihubungkan dengan keputusan “go / no

go” yang mencakup perubahan terhadap keluaran atau tingkat kegiatan. Misalnya

biaya inkremental per mil untuk mengendarai sebuah mobil mungkin $ 0,27 tetapi

biaya ini tergantung pada beberapa pertimbanganseperti jarak tempuh total

selama tahun tersebut (batas pengopersian normal), jarak yang diharapkan untuk

perjalanan utama mendatang dan umur mobil.

2.2.3 Biaya berulang dan tidak berulang

Biaya berulang (recurring cost) adalah biaya-biaya yang bersifat repetitif dan

terjadi ketika suatu organisasi menghasilkan barang atau jasa yang sama secara

kontinu. Biaya variabel juga merupakan biaya berulang karena biaya tersebut

berulang terhadap tiap satuan keluaran. Akan tetapi baiya berulang tidak hanya

terbatas pada biaya variabel saja. Biaya tetap yang dibayarkan dengan secara

berulang adalah juga biaya berulang. Sebagai contoh, pada suatu organisasi yang

menyediakan jasa arsitektur dan teknik, sewa ruang kantor juga termasuk biaya

berulang.

Biaya tidak berulang (nonrecurring cost) adalah biaya-biaya yang tidak bersifat

repetitif walaupun pengeluaran total dapat bersifat kumulatif dalam periode

waktu yang relatif pendek. Khasnya biaya tidak berulang meliputi pengembangan

atau penetapan suatu kemampuan atau kapasitas untuk beroperasi. Sebagai

contoh, biaya pembelian real estat yang diatasnya akan dibangun sebuah pabrik

danyang termasuk biaya tidak berulang adalah biaya pembangunan pabrik itu

sendiri.

2.2.4 Biaya langsung, tidak langsung dan overhead

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat diukur dan dialokasikan ke

suatu keluaran tau kegiatan kerja tertentu. Biaya buruh dan material yang

dihubungkan langsung dengan produk, jasa atau kegiatan konstruksi adalah

biaya langsung. Sebagai contoh, material diperlukan untuk membuat gunting

merupakan biaya langsung.

Page 4: Tugas Ekonomi Teknik

Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang sulit untuk dimasukkan

atau dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Penggunaan

biaya ini adalah biaya-biaya yang dialokasikan melalui rumus-rumus tertentu

seperti jam tenaga kerja langsung, nilai uang tenaga kerja langsung atau nilai

uang meterial langsung ke suatu keluaran atau kegiatan kerja. Sebagai contoh

biaya-biaya peralatan umum, alat tulis kantor dan perawatan peralatan dalam

pabrik diperlakukan sebagai biaya-biaya tidak langsung.

Overhead terdiri dari biaya-biaya pengoperasian pabrik yang bukan merupakan

biaya tenaga kerja langsung ataupun material langsung. Biaya listrik, perbaikan

umum, pajak kepemilikan dan supervisi merupakan overhead.

2.2.5 Biaya standar

Biaya standar (standard cost) adalah biaya representatif per satuan keluaran yang

ditetapkan sebelum produksi maupun penyampaian jasa sebenarnya. Biaya ini

dikembangkan dari waktu tenaga kerja langsung, material dan fungsi pendukung

yang direncanakan untuk proses produksi dan penyampaian. Sebagai contoh biaya

standar untuk memproduksi satu satuan suku cadang mobil. Beberapa pemakaian

biaya standar antara lain:

1. Memperkirakan biaya-biaya manufaktur atau penyampaian jasa dimasa

depan.

2. Mengukur kinerja pengoperasian dengan membandingkan biaya aktual

per unit terhadap biaya standar per unit.

3. Menyiapkan penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggan.

4. Menetapkan nilai persediaan barang dalam proses (work-in- process) dan

persediaan barang jadi.

2.2.6 Biaya tunai dan biaya buku

Biaya tunai (cash cost) adalah biaya yang melibatkan pembayaran tunai. Biaya

tunai merupakan beban-beban dimasa depan yang terjadi untuk alternatif-

alternatif yang sedang dianalisis.

Page 5: Tugas Ekonomi Teknik

Biaya buku (book cost) adalah biaya bukan tunai yang tidak melibatkan transaksi

tunai, melainkan biaya yang menyatakan pemulihan pengeluaran-pengeluaran

dimasa lalu selama suatu periode waktu yang tetap. Contoh adalah biaya

depresiasi yang dibebankan untuk pemakaian aset seperti misalnya pabrik dan

peralatan.

2.2.7 Biaya hangus (sunk cost)

Biaya hangus adalah biaya yang terjadi dimasa lalu dan tidak relevan untuk

memperkirakan macam-macam biaya dan pendapatan dimasa depan

sehubungan dengan alternatif arah tindakan. Biaya ini bukan bagian dari arus kas

dimasa depan dan dapat diabaikan dalam analisis ekonomi teknik.

Konsep biaya hangus dilukiskan sebagai berikut. Misalkan, Joe College

mendapatkan sebuah sepeda motor yang disukainya dan membayar $40 sebagai

uang muka, yang akan diperhitungkan terhadap harga pembelian sebesar

$1.300, tetapi akan hilang jika ia memutuskan untuk tidak mengambil kendaraan

tersebut. Setelah satu minggu, Joe mendapatkan sebuah sepeda motor lain yang

sama dengan keinginannya dengan harga pembelian $1.250. Untuk memutuskan

kendaraan mana yang akan dibeli, $40 adalah biaya hangus dan akibatnya tidak

masuk dalam keputusan, kecuali biaya tersebut mengurangi sisa biaya dari

kendaraan yang pertama. Keputusan yang harus diambil kemudian adalah

antara pembayaran $1.260 ($1.300 -$40) untuk sepeda motor pertama dengan

$1.230 untuk sepeda motor kedua.

2.2.8 Biaya kesempatan

Biaya kesempatan (opportunity cost) terjadi akibat penggunaan sumber-sumber

daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk mempergunakan

sumber-sumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan cara lain.

2.2.9 Biaya siklus hidup

Biaya sklus hidup (life-cycle cost) merujuk pada penjumlahan semua biaya-biaya,

baik yang berulang maupun tidak berulang sehubungan dengan produk, struktur,

Page 6: Tugas Ekonomi Teknik

sistem, atau jasa selama jangka waktu hidupnya. Siklus hidup dapat dibagi

menjadi dua periode waktu yang umum: fase akuisisi dan fase operasi.

Gambar 2.1 Tahap-tahap siklus hidup dan biaya relatifnya

Kegunaan konsep siklus hidup adalah untuk mengeksplisitkan efek-efek biaya

yang saling berhubungan sepanjang rentang hidup suatu produk.

3. Penyusutan

Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah penyebaran biaya asal

suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur perkiraannya.

Penerapan depresiasi akan mempengaruhi laporan keuangan termasuk penghasilan

kena pajak suatu perusahaan. Terdapat beberapa metode depresiasi, yaitu:

1. Metode Garis Lurus

2. Metode Saldo Menurun

3. Metode Jumlah Angka Tahun

4. Metode Unit Input

Page 7: Tugas Ekonomi Teknik

5. Metode Unit Output

1. METODE GARIS LURUS

Metode garis lurus membebankan jumlah beban penyusutan yang sama dari

depresiasi untuk setiap periode akuntansi selama usia kegunaan aktiva tersebut.

Dia ditentukan dengan cara mengurangkan nilai sisa dari biaya awal dan

membaginya dengan jumlah tahun dari perkiraan usia. Oleh karena

kemudahannya, maka metode ini merupakan metode yang paling banyak

digunakan. Dengan metode ini penyusutan tahunan dapat ditentukan dengan dua

cara, yaitu:

a. (Cost-Nilai Residu): Umur

Misalkan nilai sebuah peralatan yang diperoleh tahun 2005 senilai Rp

16.000.000,00 dan masa manfaat ditentukan 5 tahun dengan nilai sisa Rp

1.000.000,00, besarnya penyusutan tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut:

(16.000.000-1.000.000)/5 = Rp 3.000.000,00.

b. Ditentukan Persentase (%) Penyusutan

Kemudian penyusutan tahunan diperoleh dengan cara mengalikan % tersebut

dengan cost yang disusutkan sebagai berikut:

Page 8: Tugas Ekonomi Teknik

1) Prosentase penyusutan tahunan = 100% : umur, jadi = 100% : 5 = 20%.

2) Dihitung penyusutan = 20% x (16.000.000 – 1.000.000) = Rp 3.000.000,00.

2. METODE SALDO MENURUN

Metode saldo menurun (dikenal juga sebagai saldo menurun ganda)

merupakan bentuk yang popular untuk mempercepat depresiasi. Tingkat yang

digunakan biasanya dua kali dari tingkat yang digunakan oleh metode garis lurus.

Metode ini tidak memperhitungkan perkiraan nilai sisa dalam menentukan tingkat

depresiasi atau menghitung depresiasi secara periodik. Meskipun demikian, suatu

aktiva tidak dapat didepresiasikan melebihi perkiraan nilai sisa. Beban depresiasi

adalah lebih tinggi di tahun pertama, dan menjadi lebih kecil di tahun berikutnya.

Pertama, tentukan prosentase penyusutan, biasanya dua kali prosentase

penyusutan metode garis lurus. Dengan demikian jika ada mesin umurnya 5 tahun,

maka tarif/prosentase penyusutan tahunannya adalah 2 x 100% : 5 = 40%. Setelah

itu ditentukan nilai buku pada awal tahun. Nilai buku adalah saldo rekening aktiva

tetap dikurangi dengan saldo rekening akumulasi penyusutan. Untuk tahun

pembelian, karena akumulasi penyusutannya belum ada, maka nilai bukunya

adalah sebesar harga perolehannya.

3. METODE ANGKA-ANGKA TAHUN

Metode jumlah angka tahun merupakan bentuk lain untuk mempercepat

depresiasi. Depresiasi tahunan dihitung dengan cara mengurangi nilai sisa dari

biaya sebenarnya, dan mengalikan jumlah ini dengan angka pecahan dari

depresiasi. Penyebut pecahan adalah jumlah angka tahun dari usia kegunaan;

untuk usia 5 tahun, penyebutnya = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 =15. Pembilangnya adalah

tahun dengan urutan mundur. Untuk tahun pertama, pembilangnya adalah 5 dan

pecahannya adalah 5/15.

Alokasi cost aktiva tetap dilakukan berdasarkan angka tahun penggunaan.

Jika umur aktiva tetap adalah 5 tahun, maka tahun penggunaannya adalah tahun

ke 1,2,3,4,5. Jumlah dari angka-angka tersebut akan dijadikan penyebut.

Sementara itu pembilangnya adalah sisa umur dari masing awal tahun

Page 9: Tugas Ekonomi Teknik

penggunaan. Pada awal penggunaan sisa umurnya masih lima tahun, oleh

karenanya pembilangnya adalah 5. Setelah digunakan 1 tahun, maka pada awal

tahun kedua sisa umurnya adalah empat tahun sehingga pembilangnya adalah 4.

Demikian seterusnya untuk tahun ketiga, keempat, dan seterusnya.

Misalkan ada sebuah mesin dibeli tanggal 2 Januari 2001 dengan harga Rp

16.000.000 ditaksir masa manfaat 5 tahun dengan nilai residu Rp 1.000.000.

Penyusutan tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005 dapat dihitung sebagai

berikut :

Tahun ke 1

5/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 5.000.000

Tahun ke 2

4/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 4.000.000

Tahun ke 3

3/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 3.000.000

Tahun ke 4

2/15 (16.000.000 – 1.000.000)= 2.000.000

Tahun ke 5

1/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 1.000.000

4. METODE UNIT INPUT

Alokasi cost aktiva tetap ke beban penyusutan tahunan digunakan jumlah

input yang dikeluarkan (misalnya jam mesin) dalam suatu tahun dibandingkan

dengan taksiran input (jam mesin) yang harus dikeluarkan sampai aktiva tetap

tersebut diafkir. Misalkan sebuah mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2001

dengan harga Rp 16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan selama 100.000 jam

dengan nilai residu Rp 1.000.000. Selama tahun 2001 digunakan selama 5.000

jam, maka penyusutan tahun 2001 adalah :

(5.000/100.000) x (Rp 16.000.000 – Rp 1.000.000) = Rp 750.000

Page 10: Tugas Ekonomi Teknik

5. METODE UNIT OUTPUT

Alokasi cost aktiva ke beban penyusutan tahunan menggunakan jumlah

produk yang dihasilkan dalam suatu tahun dibandingkan dengan taksiran output

(jumlah produk) yang akan dihasilkan sampai aktiva tetap tersebut diafkir. Misalkan

sebuah mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2001 dengan harga Rp

16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan untuk membuat produk sebanyak

200.000 unit dengan nilai residu Rp 1.000.000. Selama tahun 2001 digunakan

selama 20.000 unit maka penyusutan tahun 2001 adalah:

(20.000/200.000) x (Rp 16.000.000 – Rp 1.000.000) = Rp 1.500.000