tugas ekonomi teknik
DESCRIPTION
TEKNIKTRANSCRIPT
TUGAS EKONOMI TEKNIK
PERMASALAHAN
1. Apa itu modal ? sebutkan, dan jabarkan beberapa jenis modal!
2. Apa itu biaya ? sebutkan, dan jabarkan jenis jenis biaya !
3. Apa itu penyusutan ?
PENJABARAN
1.1 Modal
Modal dikelompokkan dalam dua jenis, yakni:
a. Hutang
b.Ekuitas / modal sendiri
1.1.1 Hutang
Hutang ( menurut and Gapenski, 1997: 767-768) mempunyai keunggulan berupa
1) Bunga mengurangi pajak sehingga biaya hutang rendah,
2) Reditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu
berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju,
3) Kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat
mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil.
Kelemahan Utang
1) hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu
2) rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya akan
meningkatkan biaya modal, 3) bila perusahaan dalam kondisi sulit dan labanya
tidak dapat memenuhi beban bunga maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan
tindakan likuidasi.
2.1 Pengertian Biaya
Menurut Supriyono (1999 : 16) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan
atau yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan akan
di pakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Mulyadi (1999 : 8) dalam arti luas biaya adalah : pengorbanan sumber
ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang di sebut dengan
istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga
pokok yang dikorbankan di dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.
Menurut Abdullah Shahab ( 1997:41) mengemukakan defenisi biaya adalah
pengeluaran uang atau prestasi yang diterima untuk menjalankan perusahaan
atau untuk proses produksi yang dipergunakan dalam rangka mendapatkan hasil
tersebut.
Dari pengertian di atas, walaupun nampak ada perbedaan namun pada dasarnya
memiliki persamaan yaitu biaya adalah pengorbanan ekonomis, yang di ukur
dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa.
2.2 Klasifikasi biaya
2.2.1 Biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel
Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh tingkat kegiatan di atas
jangkauan pengoperasian yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang
tersedia. Biaya-baiaya tetap yang khas termasuk asuransi dan pajak terhadap
fasilitas, gaji manajemen umum dan administratif, biaya lisensi dan biaya bunga
terhadap pinjaman modal.
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang
secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran (output) atau
ukuran –ukuran tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contoh, biaya material dan
biaya buruh yang digunakan dalam suatu produk atau jasa adalah biaya-biaya
variabel karena biaya-biaya ini secara total berubah-ubah sesuai dengan
banyaknya unit-unit output, walaupun biaya per unit tetap sama.
2.2.2 Biaya inkremental (incremental cost)
Biaya inkremental atau pendapatan inkremental adalah biaya atau pendapatan
tambahan yang diakibatkan dari peningkatan keluaran dari suatu sistem dengan
satu unit atau lebih. Biaya ini sering kali dihubungkan dengan keputusan “go / no
go” yang mencakup perubahan terhadap keluaran atau tingkat kegiatan. Misalnya
biaya inkremental per mil untuk mengendarai sebuah mobil mungkin $ 0,27 tetapi
biaya ini tergantung pada beberapa pertimbanganseperti jarak tempuh total
selama tahun tersebut (batas pengopersian normal), jarak yang diharapkan untuk
perjalanan utama mendatang dan umur mobil.
2.2.3 Biaya berulang dan tidak berulang
Biaya berulang (recurring cost) adalah biaya-biaya yang bersifat repetitif dan
terjadi ketika suatu organisasi menghasilkan barang atau jasa yang sama secara
kontinu. Biaya variabel juga merupakan biaya berulang karena biaya tersebut
berulang terhadap tiap satuan keluaran. Akan tetapi baiya berulang tidak hanya
terbatas pada biaya variabel saja. Biaya tetap yang dibayarkan dengan secara
berulang adalah juga biaya berulang. Sebagai contoh, pada suatu organisasi yang
menyediakan jasa arsitektur dan teknik, sewa ruang kantor juga termasuk biaya
berulang.
Biaya tidak berulang (nonrecurring cost) adalah biaya-biaya yang tidak bersifat
repetitif walaupun pengeluaran total dapat bersifat kumulatif dalam periode
waktu yang relatif pendek. Khasnya biaya tidak berulang meliputi pengembangan
atau penetapan suatu kemampuan atau kapasitas untuk beroperasi. Sebagai
contoh, biaya pembelian real estat yang diatasnya akan dibangun sebuah pabrik
danyang termasuk biaya tidak berulang adalah biaya pembangunan pabrik itu
sendiri.
2.2.4 Biaya langsung, tidak langsung dan overhead
Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat diukur dan dialokasikan ke
suatu keluaran tau kegiatan kerja tertentu. Biaya buruh dan material yang
dihubungkan langsung dengan produk, jasa atau kegiatan konstruksi adalah
biaya langsung. Sebagai contoh, material diperlukan untuk membuat gunting
merupakan biaya langsung.
Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang sulit untuk dimasukkan
atau dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Penggunaan
biaya ini adalah biaya-biaya yang dialokasikan melalui rumus-rumus tertentu
seperti jam tenaga kerja langsung, nilai uang tenaga kerja langsung atau nilai
uang meterial langsung ke suatu keluaran atau kegiatan kerja. Sebagai contoh
biaya-biaya peralatan umum, alat tulis kantor dan perawatan peralatan dalam
pabrik diperlakukan sebagai biaya-biaya tidak langsung.
Overhead terdiri dari biaya-biaya pengoperasian pabrik yang bukan merupakan
biaya tenaga kerja langsung ataupun material langsung. Biaya listrik, perbaikan
umum, pajak kepemilikan dan supervisi merupakan overhead.
2.2.5 Biaya standar
Biaya standar (standard cost) adalah biaya representatif per satuan keluaran yang
ditetapkan sebelum produksi maupun penyampaian jasa sebenarnya. Biaya ini
dikembangkan dari waktu tenaga kerja langsung, material dan fungsi pendukung
yang direncanakan untuk proses produksi dan penyampaian. Sebagai contoh biaya
standar untuk memproduksi satu satuan suku cadang mobil. Beberapa pemakaian
biaya standar antara lain:
1. Memperkirakan biaya-biaya manufaktur atau penyampaian jasa dimasa
depan.
2. Mengukur kinerja pengoperasian dengan membandingkan biaya aktual
per unit terhadap biaya standar per unit.
3. Menyiapkan penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggan.
4. Menetapkan nilai persediaan barang dalam proses (work-in- process) dan
persediaan barang jadi.
2.2.6 Biaya tunai dan biaya buku
Biaya tunai (cash cost) adalah biaya yang melibatkan pembayaran tunai. Biaya
tunai merupakan beban-beban dimasa depan yang terjadi untuk alternatif-
alternatif yang sedang dianalisis.
Biaya buku (book cost) adalah biaya bukan tunai yang tidak melibatkan transaksi
tunai, melainkan biaya yang menyatakan pemulihan pengeluaran-pengeluaran
dimasa lalu selama suatu periode waktu yang tetap. Contoh adalah biaya
depresiasi yang dibebankan untuk pemakaian aset seperti misalnya pabrik dan
peralatan.
2.2.7 Biaya hangus (sunk cost)
Biaya hangus adalah biaya yang terjadi dimasa lalu dan tidak relevan untuk
memperkirakan macam-macam biaya dan pendapatan dimasa depan
sehubungan dengan alternatif arah tindakan. Biaya ini bukan bagian dari arus kas
dimasa depan dan dapat diabaikan dalam analisis ekonomi teknik.
Konsep biaya hangus dilukiskan sebagai berikut. Misalkan, Joe College
mendapatkan sebuah sepeda motor yang disukainya dan membayar $40 sebagai
uang muka, yang akan diperhitungkan terhadap harga pembelian sebesar
$1.300, tetapi akan hilang jika ia memutuskan untuk tidak mengambil kendaraan
tersebut. Setelah satu minggu, Joe mendapatkan sebuah sepeda motor lain yang
sama dengan keinginannya dengan harga pembelian $1.250. Untuk memutuskan
kendaraan mana yang akan dibeli, $40 adalah biaya hangus dan akibatnya tidak
masuk dalam keputusan, kecuali biaya tersebut mengurangi sisa biaya dari
kendaraan yang pertama. Keputusan yang harus diambil kemudian adalah
antara pembayaran $1.260 ($1.300 -$40) untuk sepeda motor pertama dengan
$1.230 untuk sepeda motor kedua.
2.2.8 Biaya kesempatan
Biaya kesempatan (opportunity cost) terjadi akibat penggunaan sumber-sumber
daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk mempergunakan
sumber-sumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan cara lain.
2.2.9 Biaya siklus hidup
Biaya sklus hidup (life-cycle cost) merujuk pada penjumlahan semua biaya-biaya,
baik yang berulang maupun tidak berulang sehubungan dengan produk, struktur,
sistem, atau jasa selama jangka waktu hidupnya. Siklus hidup dapat dibagi
menjadi dua periode waktu yang umum: fase akuisisi dan fase operasi.
Gambar 2.1 Tahap-tahap siklus hidup dan biaya relatifnya
Kegunaan konsep siklus hidup adalah untuk mengeksplisitkan efek-efek biaya
yang saling berhubungan sepanjang rentang hidup suatu produk.
3. Penyusutan
Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah penyebaran biaya asal
suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur perkiraannya.
Penerapan depresiasi akan mempengaruhi laporan keuangan termasuk penghasilan
kena pajak suatu perusahaan. Terdapat beberapa metode depresiasi, yaitu:
1. Metode Garis Lurus
2. Metode Saldo Menurun
3. Metode Jumlah Angka Tahun
4. Metode Unit Input
5. Metode Unit Output
1. METODE GARIS LURUS
Metode garis lurus membebankan jumlah beban penyusutan yang sama dari
depresiasi untuk setiap periode akuntansi selama usia kegunaan aktiva tersebut.
Dia ditentukan dengan cara mengurangkan nilai sisa dari biaya awal dan
membaginya dengan jumlah tahun dari perkiraan usia. Oleh karena
kemudahannya, maka metode ini merupakan metode yang paling banyak
digunakan. Dengan metode ini penyusutan tahunan dapat ditentukan dengan dua
cara, yaitu:
a. (Cost-Nilai Residu): Umur
Misalkan nilai sebuah peralatan yang diperoleh tahun 2005 senilai Rp
16.000.000,00 dan masa manfaat ditentukan 5 tahun dengan nilai sisa Rp
1.000.000,00, besarnya penyusutan tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut:
(16.000.000-1.000.000)/5 = Rp 3.000.000,00.
b. Ditentukan Persentase (%) Penyusutan
Kemudian penyusutan tahunan diperoleh dengan cara mengalikan % tersebut
dengan cost yang disusutkan sebagai berikut:
1) Prosentase penyusutan tahunan = 100% : umur, jadi = 100% : 5 = 20%.
2) Dihitung penyusutan = 20% x (16.000.000 – 1.000.000) = Rp 3.000.000,00.
2. METODE SALDO MENURUN
Metode saldo menurun (dikenal juga sebagai saldo menurun ganda)
merupakan bentuk yang popular untuk mempercepat depresiasi. Tingkat yang
digunakan biasanya dua kali dari tingkat yang digunakan oleh metode garis lurus.
Metode ini tidak memperhitungkan perkiraan nilai sisa dalam menentukan tingkat
depresiasi atau menghitung depresiasi secara periodik. Meskipun demikian, suatu
aktiva tidak dapat didepresiasikan melebihi perkiraan nilai sisa. Beban depresiasi
adalah lebih tinggi di tahun pertama, dan menjadi lebih kecil di tahun berikutnya.
Pertama, tentukan prosentase penyusutan, biasanya dua kali prosentase
penyusutan metode garis lurus. Dengan demikian jika ada mesin umurnya 5 tahun,
maka tarif/prosentase penyusutan tahunannya adalah 2 x 100% : 5 = 40%. Setelah
itu ditentukan nilai buku pada awal tahun. Nilai buku adalah saldo rekening aktiva
tetap dikurangi dengan saldo rekening akumulasi penyusutan. Untuk tahun
pembelian, karena akumulasi penyusutannya belum ada, maka nilai bukunya
adalah sebesar harga perolehannya.
3. METODE ANGKA-ANGKA TAHUN
Metode jumlah angka tahun merupakan bentuk lain untuk mempercepat
depresiasi. Depresiasi tahunan dihitung dengan cara mengurangi nilai sisa dari
biaya sebenarnya, dan mengalikan jumlah ini dengan angka pecahan dari
depresiasi. Penyebut pecahan adalah jumlah angka tahun dari usia kegunaan;
untuk usia 5 tahun, penyebutnya = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 =15. Pembilangnya adalah
tahun dengan urutan mundur. Untuk tahun pertama, pembilangnya adalah 5 dan
pecahannya adalah 5/15.
Alokasi cost aktiva tetap dilakukan berdasarkan angka tahun penggunaan.
Jika umur aktiva tetap adalah 5 tahun, maka tahun penggunaannya adalah tahun
ke 1,2,3,4,5. Jumlah dari angka-angka tersebut akan dijadikan penyebut.
Sementara itu pembilangnya adalah sisa umur dari masing awal tahun
penggunaan. Pada awal penggunaan sisa umurnya masih lima tahun, oleh
karenanya pembilangnya adalah 5. Setelah digunakan 1 tahun, maka pada awal
tahun kedua sisa umurnya adalah empat tahun sehingga pembilangnya adalah 4.
Demikian seterusnya untuk tahun ketiga, keempat, dan seterusnya.
Misalkan ada sebuah mesin dibeli tanggal 2 Januari 2001 dengan harga Rp
16.000.000 ditaksir masa manfaat 5 tahun dengan nilai residu Rp 1.000.000.
Penyusutan tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005 dapat dihitung sebagai
berikut :
Tahun ke 1
5/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 5.000.000
Tahun ke 2
4/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 4.000.000
Tahun ke 3
3/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 3.000.000
Tahun ke 4
2/15 (16.000.000 – 1.000.000)= 2.000.000
Tahun ke 5
1/15 (16.000.000 – 1.000.000) = 1.000.000
4. METODE UNIT INPUT
Alokasi cost aktiva tetap ke beban penyusutan tahunan digunakan jumlah
input yang dikeluarkan (misalnya jam mesin) dalam suatu tahun dibandingkan
dengan taksiran input (jam mesin) yang harus dikeluarkan sampai aktiva tetap
tersebut diafkir. Misalkan sebuah mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2001
dengan harga Rp 16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan selama 100.000 jam
dengan nilai residu Rp 1.000.000. Selama tahun 2001 digunakan selama 5.000
jam, maka penyusutan tahun 2001 adalah :
(5.000/100.000) x (Rp 16.000.000 – Rp 1.000.000) = Rp 750.000
5. METODE UNIT OUTPUT
Alokasi cost aktiva ke beban penyusutan tahunan menggunakan jumlah
produk yang dihasilkan dalam suatu tahun dibandingkan dengan taksiran output
(jumlah produk) yang akan dihasilkan sampai aktiva tetap tersebut diafkir. Misalkan
sebuah mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2001 dengan harga Rp
16.000.000 dan ditaksir dapat digunakan untuk membuat produk sebanyak
200.000 unit dengan nilai residu Rp 1.000.000. Selama tahun 2001 digunakan
selama 20.000 unit maka penyusutan tahun 2001 adalah:
(20.000/200.000) x (Rp 16.000.000 – Rp 1.000.000) = Rp 1.500.000