tugas farfis 2

28
http://farmaidnet.blogspot.co.id/2010/11/uji-disolusi.html Prosedur untuk kapsul, tablet tidak bersalut tablet bersalut bukan enteric Masukkan sejumlah olume media disolusi seperti !ang tertera dalam masing-masing monogra" ke dalam #adah, pasang alat, biarkanmedia disolusi hingga suhu $%0&0,'0, dan angkat thermometer. Masukkan 1 tablet atau 1 kapsul ke dalam alat, hilangkan g elembung udara dari permukaan sediaan !ang diuji dansegera jalankan alat pad laju kecepatan masing-masing monogra". (alam interal #aktu !ang ditetapkan atau pada tiap #aktu !ang din!atakan, ambil cuplikan pada bagiab pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar atau daun dari alat ga!ung, tidak kurang 1 cm dari dinding #adah. )akukan penetapan seperti !ang tertera dalam masing-masing monogra". )anjutkan pengujian terhadap bentuk sediaaan tambahan.  *ila cangkamg kapsul mengganggu penetapan, keluarkan isi tidak kurang dari + kapsul sesempurna mungkin, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah olume media disolusi seperti !ang din!atakan. )akuka n penetapan seperti !ang tertera dalam masing-masing monogra". *uat koreksi seperlun!a. actor kor eksi lebih besar 2' dari kadar pada etiket tidak dapat diterima. Interpretasi ecuali din!atakan lain dalam masing-masing monogra", pers!aratan dipenuhi bila jumlah at aktif !ang terlarut dari sediaan !ang diuji sesuai dengan table penerimaan. )anjutkan pengujian samapai tiga tahap kecuali bila hasil pengujian memenuhi tahap 1 atau 2. arga Q adalah jumlah at aktif !ang terlarut seperti !ang tertera dalam masing-masing monogra", din!atakan dalam persentase kadar pada etiket, angka ' dan 1' dalam table adalah persentase kadar pada etiket, dengan demikian me mpun!ai arti !ang sama dengan Q.

Upload: rezky-fajriyati-mujahidah

Post on 05-Mar-2016

37 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hahaha leh uga

TRANSCRIPT

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 1/28

http://farmaidnet.blogspot.co.id/2010/11/uji-disolusi.html

Prosedur untuk kapsul, tablet tidak bersalut tablet bersalut bukan

enteric Masukkan sejumlah olume media disolusi seperti !ang tertera dalammasing-masing monogra" ke dalam #adah, pasang alat, biarkanmedia

disolusi hingga suhu $%0&0,'0, dan angkat thermometer. Masukkan 1 tablet

atau 1 kapsul ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan

sediaan !ang diuji dansegera jalankan alat pad laju kecepatan masing-masing

monogra". (alam interal #aktu !ang ditetapkan atau pada tiap #aktu !ang

din!atakan, ambil cuplikan pada bagiab pertengahan antara permukaan media

disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar atau daun dari alat ga!ung,

tidak kurang 1 cm dari dinding #adah. )akukan penetapan seperti !ang tertera

dalam masing-masing monogra". )anjutkan pengujian terhadap bentuk sediaaan

tambahan.

  *ila cangkamg kapsul mengganggu penetapan, keluarkan isi tidak kurang

dari + kapsul sesempurna mungkin, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah

olume media disolusi seperti !ang din!atakan. )akukan penetapan seperti !ang

tertera dalam masing-masing monogra". *uat koreksi seperlun!a. actor koreksi

lebih besar 2' dari kadar pada etiket tidak dapat diterima.

Interpretasi ecuali din!atakan lain dalam masing-masing monogra",

pers!aratan dipenuhi bila jumlah at aktif !ang terlarut dari sediaan !ang diuji

sesuai dengan table penerimaan. )anjutkan pengujian samapai tiga tahap

kecuali bila hasil pengujian memenuhi tahap 1 atau 2. arga Q adalah jumlahat aktif !ang terlarut seperti !ang tertera dalam masing-masing monogra",

din!atakan dalam persentase kadar pada etiket, angka ' dan 1' dalam table

adalah persentase kadar pada etiket, dengan demikian mempun!ai arti !ang

sama dengan Q.

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 2/28

http://ndesdres.blogspot.co.id/2012/03/pembahasan-uji-disolusi-tablet-ctm_07.html

Pembahasan Uji Disolusi (Tablet CTM)34 (45)4 67*)86 96M

4. Pendahuluan

1.2.6eori

(isolusi parameter "siko kimia dan "sikomekanik dari preformulasi obat !ang

melibatkan berbagai inestigasi suatu bahan obat untuk mendapatkan informasi

!ang berguna, !ang selanjutn!a dimanfaatkan untuk membuat formulasi

sediaann!a !ang secara "siko stabil dan secara biofarmasi sesuai dengan tujuan

dan bentuk sediaan.

Menentukan kecepatan disolusi intrinsik obat pada rentang P cairan "siologis

sangat penting karena dapat digunakan untuk melakukan preduksi absorpsi dan

sifat "siko kimia.

ecepatan disolusi ditentukan dengan berbagai cara. ernst ; 1<0= >

memodi"kasi persamaan e!es ? @hitne! ; 1A<% > !ang secara umumdiaplikasikan untuk disolusi sebagai berikut :

dc B (7

dt h.C ; 9s ? 9 >

(imana :

( : oefesien difusi

  h : etebalan lapisan difusi pada antarmuka padat cair

  7 : )uas permukaan obat !ang di ekspose pada medium disolusi

  9 : onsentrasi obat dalam larutan pada #aktu t

ji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan pers!aratan disolusi

!ang tertera dalam masing-masing monogra" untuk sediaan tablet dan kapsul,

kecuali pada etiket din!atakan bah#a tablet harus dikun!ah. Pers!aratan disolusi

tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila din!atakan dalam masing-

masing monogra". *ila pada etiket din!atakan bah#a sediaan bersalut enterik,

sedangkan dalam masing-masing monogra", uji disolusi atau uji #aktu hancur

tidak secara khusus din!atakan untuk sediaan bersalut enterik, maka digunakancara pengujian untuk sediaan lepas lambat seperti !ang tertera pada uji

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 3/28

pelepasan obat, kecuali din!atakan lain dalam masing-masing monogra". (ari

 jenis alat !ang diuraikan disini, pergunakan salah satu sesuai dengan !ang

tertera dalam masing-masing monogra".

Media disolusi biasan!a bila berbentuk larutan dapar harus datur dahulu p

larutan sedemikian hingga berada dalam batas 0,0' satuan p !ang terterapada masing?masing monogra". ntuk dingat bah#a gas terlarut dapat

membentuk gelembung !ang dapat merubah hasil pengujian. 5leh karena itu,

gas terlarut harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum pengujian dimulai.

*ila dalam spesi"kasi han!a terdapat satu #aktu, pengujian dapat diakhiri dalam

#aktu !ang lebih singkat bila pers!aratan jumlah minimum !ang terlarut telah

dipenuhi. *ila din!atakan dua #aktu atau lebih, cuplikan dapat diambil han!a

pada #aktu !ang ditentukan dengan toleransi D 2.

 

1.1. Prinsip Percobaan

*erdasarkan kecepatan laju kelarutan suatu at pada media disolusin!a

1.2. Monogra"

96M ;9hlorpeniramini Maleat>

 6ablet klorfeniramin maleat mengandung klorfeniramin Maleat,

91+1<9l2.9==5=, tidak kurang dari <$,0 dan tidak lebih dari 10%,0 dari

 jumlah !ang tertera pada etiket.

Pemerian : erbuk hablur, putihE tidak berbau. )arutan mempun!ai p antara =

dan '.

elarutan : Mudah larut dalam airE larut dalam etanol dan kloroformE sukar larut

dalam eter dan dalam benena. ;4 4C: 210 >

4nkomtabilitas : 96M akan mengendap bila direaksikan dengan meglumine

iodipamide.

44. Metoda (isolusi

Metoda !ang digunakan dengan uji disolusi dengan alat !ang pengaduk

berbentuk da!ung.

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 4/28

 

444. Prosedur erja

Media disolusin!a menggunakan air seban!ak '00 ml dengan alat tipe 2

;da!ung> '0 rpm, selama =' menit.

*uat pengenceran 96M untuk kura *aku.

 6imbang 96M 0.0' mg larutkan dengan 100 ml aFuadest pada labu ukur.kur

7dsorbansin!a pada spektrofotometri dengan G 2+2 nm pada pengenceran

beberapa kali sampai menemukan absorbansi pada rentang 0,2 ? 0,A minimal

enam titik absorbansi dari hasil pengenceran !ang didapat untuk membuat

bentuk kura baku.

ji disolusi tablet 96M :

1 6ablet 96M !ang kandungan at aktifn!a ;96M> = mg masukkan kedalam alatdisolusi !ang telah diisi larutan aFuadest '00 ml dan satu tabung lagi juga diisi

dengan larutan aFuadest '00 ml, atur suhun!a $%0 9. etelah alat din!alakan

selang 1 menit larutan buHer asetat !ang berisi tablet 96M diambil ' ml dengan

pipet olum lakukan sampai menit kelima, kemudian untuk selanjutn!a diambil '

ml dengan selang #aktu ' menit lakukan sampai menit ke =' dan setiap

pengambilan ' ml larutan aFuadest !ang berisi 96M harus ada penambahan '

ml aFuadest juga dari tabung satun!a !ang telah berisi larutan aFuadest agar

larutan tersebut tetap '00 ml.

(ari larutan disolusi !ang telah diambil ' ml tersebut semuan!a masukkan keial beri tanda untuk selang #aktu menitn!a dan ada 12 cuplikan dengan selang

#aktu !ang berbeda !aitu: 1I, 2I, $I, =I, 'I, 10I, 1'I, 20I, 2'I, $0I, $'I, =0I, ='I.

(iamkan beberapa menit agar pengotor lainn!a mengendap.

etelah didiamkan masukkan kedalam kuet dengan mengambil bagian atasn!a

supa!a pengotor tidak ikut kedalamn!a, kemudian ukur 7dsorbansin!a pada

spektrofotometri dengan G 2+2 nm.

4C. asil pengamatan

  Pada kura baku :

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 5/28

onsentrasi ;mg/ml> 7bsorbansi

0,0001$ 0,%1%

0,00010= 0,''0

0,0000+2= 0,$==

0,0000=1+ 0,2%<

0,0000$12 0,1A'

Pada ji disolusi tablet 96M :

@aktu ;menit> 7bsorbansi

1 0,0<+

2 0,2%%

$ 0,1A%

= 0,1AA

' 0,1+'

10 0,22A

1' 0,1+A

20 0,2'$

2' 0,2++

$0 0,2$=

$' 0,20=

=0 0,2'$

=' 0,20'

$.2. Perhitungan 8aluasi

)arutan induk '0 mg 96M dalam 100 ml air.

B Jram K 1000

  *8 C

  B 0,0' K 1000

  $<1 100

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 6/28

  B 0,001$ mol/) 7 B 2,'11

Perhitungan konsentrasi dalam pembuatan kura baku

a. 1 ml larutan induk D aFuadest ad 10 ml

C1 . 1 B C2 . 2

1 . 0,001$ B 10 . 2

2 B 0,0001$ mol/) 7 B 0,%1%

b. = ml larutan induk D aFuadest ad '0 ml

C1 . 1 B C$ . $

= . 0,001$ B '0 . $

$ B 0,00010= mol/) 7 B 0,''0

c. + ml larutan 2 D aFuadest ad 10 ml

C$ . $ B C= . =

+ . 0,00010= B 10 .

 = B 0,0000+2= mol/) 7 B 0,$==

d. = ml larutan 2 D aFuadest ad 10 ml

C$ . $ B C' . '

= . 0,00010= B 10 . '

' B 0,0000=1+ mol/) 7 B 0,2%<

e. $ ml larutan 2 D aFuadest ad 10 ml

C$ . $ B C+ . +

$ . 0,00010= B 10 . +

+ B 0,0000$12 mol/) 7 B 0,1A'

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 7/28

(ari persamaan kura baku didapat :

! B 0,002K ? 0,00000%

ntuk 7bsorbansi 0,0<+

! B 0,002K ? 0,00000%

! B 0,002 ;0,0<+> ? 0,00000%

! B 0,0001A' maka konsentrasi terukur B 0,0001A'

ntuk 7bsorbansi 0,2%%

! B 0,002 ;0,2%%> ? 0,00000%

! B 0,000'=% maka konsentrasi terukur B 0,000'=%

ntuk 7bsorbansi 0,1A%

! B 0,002 ;0,1A%> ? 0,00000%

! B 0,000$+% maka konsentrasi terukur B 0,000$+%

ntuk 7bsorbansi 0,1AA

! B 0,002 ;0,1AA> ? 0,00000%

! B 0,000$+< maka konsentrasi terukur B 0,000$+<

ntuk 7bsorbansi 0,1+'

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 8/28

! B 0,002 ;0,1+'> ? 0,00000%

! B 0,000$2$ maka konsentrasi terukur B 0,000$2$

ntuk 7bsorbansi 0,22A

! B 0,002 ;0,22A> ? 0,00000%

! B 0,000==< maka konsentrasi terukur B 0,000==<

ntuk 7bsorbansi 0,1+A

! B 0,002 ;0,1+A> ? 0,00000%

! B 0,000$2< maka konsentrasi terukur B 0,000$2<

ntuk 7bsorbansi 0,2'$

! B 0,002 ;0,2'$> ? 0,00000%

! B 0,000=<< maka konsentrasi terukur B 0,000=<<

ntuk 7bsorbansi 0,2++

! B 0,002 ;0,2++> ? 0,00000%

! B 0,000'2' maka konsentrasi terukur B 0,000'2'

ntuk 7bsorbansi 0,2$=

! B 0,002 ;0,2$=> ? 0,00000%

! B 0,000=+1 maka konsentrasi terukur B 0,000=+1

ntuk 7bsorbansi 0,20=

! B 0,002 ;0,20=> ? 0,00000%

! B 0,000=01 maka konsentrasi terukur B 0,000=01

ntuk 7bsorbansi 0,2'$

! B 0,002 ;0,2'$> ? 0,00000%

! B 0,000=<< maka konsentrasi terukur B

0,000=<<

ntuk 7bsorbansi 0,20'

! B 0,002 ;0,20'> ? 0,00000%

! B 0,000=0$ maka konsentrasi terukur B 0,000=0$

Menentukan konsentrasi sebenarn!a

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 9/28

onsentrasi ebenarn!a B onsentrasi terukur D L; konsentrasi terukur ;n-1>>

Col ambil N

  Col essel

(ik : Colume ambil B ' m)

  Colume essel B '00 m)

Menentukan Persentase elarutan ; elarutan >

elarutan B onsentrasi sebenarn!a

  adar at terlarut

(ik : adar Oat terlarut B = mg 96M dalam '00 m) air

  3adi kadar at terlarut B 0,00A mg/m)

@akt

u

onsentra

si

terukur

aktor

 koreksi

aktor

koreksi

komulatif 

onsentrasi

ebenarn!a

elarutan

1

2

$

=

'

10

1'

20

2'

$0

$'

=0

='

0,0001A'

0,000'=%

0,000$+%

0,000$+<

0,000$2$

0,000==<

0,000$2<

0,000=<<

0,000'2'

0,000=+1

0,000=01

0,000=<<

0,000=0$

-

0,000001

A'

0,00000'

=%

0,00000$

+%

0,00000$

+<

0,00000$

2$

0,00000=

=<

0,00000$

2<

0,00000=

<<

0,00000'

-

0,000001A'

0,00000%$2

0,000010<<

0,00001=+A

0,00001%<1

0,000022=

0,00002'+<

0,0000$0+A

0,0000$'<$

0,0000=0'=

0,0000==''

0,0000=<'=

0,0001A'

0,000'=AA'

0,000$%=$2

0,000$%<<<

0,000$$%+%

0,000=++<1

0,000$'1=

0,000'2=+<

0,000'''+A

0,000=<+<$

0,000==1'=

0,000'=$''

0,000='2'=

2,$1

+,A+

=,+%

=,%<

=,22

',A$

=,$<

+,'+

+,<'

+,21

','2

+,%<

',++

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 10/28

2'

0,00000=

+1

0,00000=01

0,00000=

<<

C4. Pembahasan

Pada pembuatan kura baku diusahan absorbansi !ang dihasilkan diantara 0,2

dan 0,A karena pada absorbansi tersebut dihasilkan G maksimum, dan pada

absorbansi tersebut dihasilkan konsentrasi !ang lebih akurat.

Medium disolusi !ang digunakan adalah aFuadest karena 96M mudah sekali larut

dalam aFuadest dan di dalam tubuh kita sebagian besar merupakan molekul air.

uhu pada uji disolusi di setting $% 09 karena pada suhu tersebut sama dengan

suhu tubuh manusia karena diupa!akan pada pengujian ini kondisi pada saat

pengujian harus diupa!akan sama dengan kondisi pada saat

Pada uji disolusi, 1 tablet 96M masukkan pada tabung !ang telah berisi aFuadest

dan tabung satun!a juga berisi aFuadest setelah alat din!alakan pada selang

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 11/28

#aktu 1 menit diambil cuplikann!a ' ml dilakukan sampai menit kelima

kemudian dilanjutkan dengan selang #aktu ' menit sampai menit ke ='.

etiap cuplikan !ang diambil ' ml diencerkan 2 kalin!a mengikuti acuan

pengenceran pertama pada kura baku.

etiap pengambilan cuplikan ' ml harus ada penambahan ' ml aFuadest juga

dari tabung satun!a supa!a jumlah air sama dalam tabung pada menit

pengukuran pertama sampai pada pengukuran terakhir atau =' menit.

ebelum pengukuran, cuplikan dibiarkan dahulu beberapa menit supa!a

pengotor lainn!a dapat mengendap sehingga faktor kesalahan dalam

pengukuran seminimal mungkin.

eharusn!a dalam pengambilan cuplikan harus disaring dahulu dengan

mengunakan bakteri "lter sehinga dalam pengukuran nilai 7bsorbansi, faktor

kesalahan dapat diminimalisasi, berhubungan bakteri "ltern!a tidak ada jadicuplikan sebelum diukur dibiarkan beberapa menit agar kotoran !ang lain dapat

mengendap.

Pada pengambilan cuplikan tempat pengambilan cuplikan harus di tempat !ang

sama supa!a kondisi juga sama karena jika kita ketika diambil di tempat !ang

berbeda kemungkinan akan menghasilkan konsentrasi !ang berbeda pula

sehingga pada pengkuran ini tidak akurat hasil !ang didapat.

Pada pemipetan sebaikn!a pengambilan sampel dengan pipet harus tegak lurus

karena dengan tegak lurus akan dihasilkan pemipetan tang baik karena cara

pemipetan !ang baik adalah tegak lurus tidak boleh miring.

Pada gra"k persentase kelarutan dihasilkan gra"k naik turun akan tetapi

sebaikn!a gra"k !ang diperoleh adalah naik !ang kemudian konstan atau turun.

al itu disebabkan karena adan!a beberapa kesalahan diantaran!a: pemipetan

!ang salah, pengambilan cuplikan ditempat !ang berbeda-beda dan #aktu

pengambilan !ang tidak tepat.

ebaikn!a dalam proses disolusi untuk menghindari ban!ak kesalahan adalah

dengan pembagian tugas dengan teman-teman praktikan, !aitu satu orang

mempun!ai satu tugas, misaln!a ada orang !ang khusus untuk mengambil

cuplikan, menambah air ke dalam cuplikan, menghitang #aktu, mengkur dalam

spektrofotometri.

C44. esimpulan

(alam proses disolusi 96M dihasilkan persentase kelarutan terhadap #aktu :

@aktu ;menit> elarutan

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 12/28

1

2

$

=

'

10

1'

20

2'

$0

$'

=0

='

2,$1

+,A+

=,+%

=,%<

=,22

',A$

=,$<

+,'+

+,<'

+,21

','2

+,%<

',++

(ari hasil proses disolusi dapat ditarik kesimpulan semakin lama maka

kelarutann!a semakin ban!ak akan tetapi pada titik tertentu kelarutann!a turun

lagi. (an juga dapat ditarik kesimpulan dalam pembuatan kura baku bah#a

absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi.

C444. (aftar Pustaka

(epartemen esehatan 4.,1<%<., armakope 4ndonesia., edisi $., 3akarta.

(epartemen esehatan 4.,1<<'., armakope 4ndonesia., edisi =., 3akarta.

o#ard 9 7nsel., 1<A<., Pengantar *entuk ediaan., 8d =., niersitas 4ndonesia

press., 3akarta.

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 13/28

e!nold, 3ames 8. ;editor>., 1AA2., Martindale, 6he 8Ktra Pharmacopoeia.,

 6#ent!-eight edition., )ondon., 6he Pharmaceutical.

)achman, )eon., 1<<=., 6eori dan Praktek armasi 4ndustri., 3ilid 2., 3akarta., 4-

press.

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 14/28

http://pharmacistuwh.blogspot.co.id/

IV CARA KERJA :

Disiapkan tabung disolusi ang t!lah diisi d!ngan "Cl #$% & s!banak '## ml. suhu diatur pada

() & #$*+C.

,

-asingmasing samp!l dimasukan dalam p!ngaduk k!ranan$ p!ngaduk k!ranang dic!lupkan dalamtabung disolusi dan p!ngaduk diputar d!ngan k!c!patan %## rpm.

,

0arutan "Cl #$% & dalam tabung disolusi diambil pada m!nit k! *$ %*$ (# dan 1# s!banak * ml$ "Cl

#$% & ang diambil 2cuplikan3 s!g!ra diganti d!ngan "Cl #$% & s!banak * ml.

,

Cuplikan ang dip!rol!h dit!ntukan kadarna d!ngan sp!ktro4otom!tri pada 5 6)1$7 nm s!t!lah

di!nc!rkan 6*8

,

Dilakukan analisis data d!ngan cara :

http://laporanakhirpraktikum.blogspot.co.id/2013/07/LA!"A#-"A$%&$'(-')&-

*&+!L'+&-%A,L%-"A#&%&*&#-%eknologi-ormulasi-+ediaan-+olida.html

')& *&+!L'+& %A,L% "A#&%&*&#

&. %')'A#

Mengetahui laju disolusi tablet ranitidin sebagai salah satu tahap dalam evaluasi

obat, dalam hubungannya dengan kecepatan absorpsi pada saluran cerna dan bioavaibilitas dalam tubuh.

&&. "&#+&

Ø  Prinsip kerja alat uji disolusiSediaan obat dibiarkan tenggelam ke dasar labu sebelum diaduk. Labu itu

 berbentuk silindris dengan dasar berbentuk hemisferik. Suhu labu dipertahankan pada 3o! " #,$o!, dengan penangas bersuhu tetap. Motor yang menggerakkan

 pengaduk diatur dengan kecepatan yang ditentukan, kemudian cairan sampeldiambil pada selang %aktu tertentu untuk menentukan jumlah obat di dalam cairan

tersebut.

Ø  Prinsip kerja alat Spektrofotometri

Penyerapan panjang gelombang dengan metode penyebaran spektrum

&&&. %!"&

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 15/28

  Pelepasan &at aktif dari suatu produk obat sangat dipengaruhi oleh sifatfisikokimia &at aktif dan bentuk sediaan. 'etersediaan &at aktif biasanaya

ditetapkan oleh kecepatan pelepasan &at aktif dari bentuk sediaannya. Pelepasan&at aktif dari bentuk sediaan biasanya ditentukan oleh kecepatan melarutnya dalam

media sekelilingnya.(isolusiadalah suatu jenis khusus dari suatu reaksi heterogen yang menghasilkan

transfer massa karena adanya pelepasan dan pemindahan menyeluruh ke pelarutdari permukaan padat.

)eori disolusi yang umum adalah*+.  )eori film model difusi lapisan-

.  )eori pembaharuan/permukaan dari (anck%erts teori penetrasi-3.  )eori Solvasi terbatas01nerfisial

  'ecepatan disolusi merupakan kecepatan &at aktif larut dari suatu bentuk

sediaan utuh0 pecahan0 partikel yang berasal dari bentuk sediaan itu sendiri.'ecepatan disolusi &at aktif dari keadaan polar atau dari sediaannya didefinisikansebagai jumlah &at aktif yang terdisolusi per unit %aktu di ba%ah kondisi antar

 permukaan padat/cair, suhu dan kompisisi media yang dibakukan. 'ecepatan pelarutan memberikan informasi tentang profil proses pelarutan persatuan %aktu.

2ukum yang mendasarinya telah ditemukan oleh oyes dan 4hitney sejak tahun+56 dan diformulasikan secara matematik.

Pada peristi%a melarut sebuah &at padat disekelilingnya terbentuk lapisan tipis

larutan jenuhnya, darinya berlangsung suatu difusi suatu ke dalam bagian sisa dari

larutan di sekelilingnya. 7ntuk peristi%a melarut di ba%ah pengamatan kelambatandifusi ini dapat menjadi persamaan dengan menggunakan hukum difusi. (enganmensubtitusikan hukum difusi pertama 8icks ke dalam persamaan 2ernsi 9runner

dan 9ogoski, dapat memberikan kemungkinan perbaikan kecepatan pelarutansecara konkret.

  K!c!patan p!larutan b!rbanding lurus d!ngan luas p!rmukaan bahan padat$ ko!4isi!n di4usi$

s!rta b!rbanding lurus d!ngan turunna kons!ntrasi pada waktu t. K!c!patan p!larutan ini uga

b!rbanding t!rbalik d!ngan t!bal lapisan di4usi. 9!l!pasan at akti4 dari suatu produk obat sangat

dip!ngaruhi ol!h si4at 4isikokimia at akti4 dan b!ntuk s!diaan. K!t!rs!diaan at akti4 dit!tapkan ol!h

k!c!patan p!l!pasan at akti4 dari b!ntuk s!diaan$ dimana p!l!pasan at akti4 dit!ntukan ol!h

k!c!patan m!larutna dalam m!dia s!k!lilingna.

  Lapisan difusi adalah lapisan molekul/molekul air yang tidak bergerak olehadanya kekuatan adhesi dengan lapisan padatan. Lapisan ini juga dikenal sebagai

lapisan yang tidak teraduk atau lapisan stagnasi. )ebal lapisan ini bervariasi dansulit untuk ditentukan, namun umumnya #,##$ cm $# mikron- atau kurang.

2al/hal dalam persamaan oyes 4hitney yang mempengaruhi kecepatan melarut*Ø  'enaikan dalam harga : menyebabkan naiknya kecepatan melarut

Ø  'enaikan dalam harga ( menyebabkan naiknya kecepatan melarut

Ø  'enaikan dalam harga Cs menyebabkan naiknya kecepatan melarutØ  'enaikan dalam harga Ct  menyebabkan naiknya kecepatan melarut

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 16/28

Ø  'enaikan dalam harga d menyebabkan naiknya kecepatan melarut2al/hal lainnya yang juga dapat mempengaruhi kecepatan melarut adalah *

a.   aiknya temperatur menyebabkan naiknya Cs dan ( b.  1onisasi obat menjadi spesies yang lebih polar- karena perubahan p2 akan

menaikkan nilai Cs.

UJI DISOLUSI OBAT 

  7ji hancur pada suatu tablet didasarkan pada kenyataan bah%a, tablet itu pecah

menjadi partikel/partikel kecil, sehingga daerah permukaan media pelarut menjadi lebih luas,

dan akan berhubungan dengan tersedianya obat dalam cairan tubuh. amun, sebenarnya uji

hancur hanya menyatakan %aktu yang diperlukan tablet untuk hancur di ba%ah kondisi yang

ditetapkan. 7ji ini tidak memberikan jaminan bah%a partikel/partikel itu akan melepas bahan

obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya. ;leh sebab itu, uji disolusi dan

ketentuan uji dikembangkan bagi hampir seluruh produk tablet. Laju absorpsi dari obat/obat

 bersifat asam yang diabsorpsi dengan mudah dalam saluran pencernaan sering ditetapkan

dengan laju larut obat dalam tablet.

:gar diperoleh kadar obat yang tinggi di dalam darah, maka kecepatan obat dan tablet

melarut menjadi sangat menentukan. 'arena itu, laju larut dapat berhubungan langsung

dengan efikasi kemanjuran- dan perbedaan bioavaibilitas dari berbagai formula. 'arena itu,

dilakukannya evaluasi mengenai apakah suatu tablet melepas kandungan &at aktifnya atau

tidak bila berada di saluran cerna, menjadi minat utama dari para ahli farmasi.

(iperkirakan bah%a pelepasan paling langsung obat dari formula tablet diperoleh dengan

mengukur bioavaibilitas in vivo. :da berbagai alasan mengapa penggunaan in vivo menjadi

sangat terbatas, yaitu lamanya %aktu yang diperlukan untuk merencanakan, melakukan, dan

mengitepretasi< tingginya keterampilan yang diperlukan bagi pengkajian pada manusia.<

ketepatan yang rendah serta besarnya penyimpangan pengukuran< besarnya biaya yangdiperlukan< pemakaian manusia sebagai obyek bagi penelitian yang =nonesensial>< dan

keharusan menganggap adanya hubungan yang sempurna antara manusia yang sehat dan

tidak sehat yang digunakan dalam uji. (engan demikian, uji disolusi secara in vitro dipakai

dan dikembangkan secara luas, dan secara tidak langsung dipakai untuk mengukur

 bioavabilitas obat, terutama pada penentuan pendahuluan dari faktor/faktor formulasi dan

 berbagai metoda pembuatan yang tampaknya akan mempengaruhi bioavaibilitas. Seperti pada

setiap uji in vitro, sangat penting untuk menghubungkan uji disolusi dengan tes

 bioavaibilitas in vitro. :da dua sasaran dalam mengembangkan uji disolusi in vitro yaitu

untuk menunjukkan *

+.  Penglepasan obat dari tablet kalau dapat mendekati +##?.  Laju penglepasan obat seragam pada setiap batch dan harus sama dengan laju

 penglepasan dari batch yang telah dibuktikan bioavaibilitas dan efektif secaraklinis.

)es kecepatan melarut telah didesain untuk mengukur berapa kecepatan &at aktifdari satu tablet atau kapsul melarut ke dalam larutan. 2al ini perlu diketahui

sebagai indikator kualitas dan dapat memberikan informasi sangat berharga tentangkonsistensi dari =batch> satu ke =batch> lainnya. )es disolusi ini didesain untuk

membandingkan kecepatan melarutnya suatu obat, yang ada di dalam suatu sediaan pada kondisi dan ketentuan yang sama dan dapat diulangi.

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 17/28

'ecepatan disolusi sediaan sangat berpengaruh terhadap respon klinis darikelayakan sistem penghantaran obat. (isolusi menjadi sifat sangat penting pada &at

aktif yang dikandung oleh sediaan obat tertentu, dimana berpengaruh terhadapkecepatan dan besarnya ketersediaan &at aktif dalam tubuh. @ika disolusi makin

cepat, maka absorbsi makin cepat. Aat aktif dari sediaan padat tablet, kapsul,serbuk, suppositoria-, sediaan system terdispersi suspensi dan emulsi-, atau

sediaan/sediaan semisolid salep,krim,pasta- mengalami disolusi dalammedia0cairan biologis kemudian diikuti absorbsi &at aktif ke dalam sirkulasi

sistemik.'ecepatan disolusi dalam berbagai keadaan dapat menjadi tahap pembatasan

kecepatan &at aktif ke dalam cairan tubuh. :pabila &at padat ada dalam salurancerna, mama terdapat dua kemungkinan tahap pembatasan kecepatan &at aktif

tersebut, yaitu *B  Aat aktif mula/mula harus larut

B  Aat aktif harus dapat mele%ati membrane saluran cerna:nalisis kecepatan disolusi &at aktif dari sediaannya merupakan analisis yang

 penting dalam pengujian mutu untuk sediaan/sediaan obat. :nalisis disolusi telah

masuk persyaratan %ajib 7SP untuk persyaratan tablet dan kapsul, sejak tahun+6C#. 9erbagai studi telah berhasil dalam korelasi disolusi invivo dengan disolusi

invitro. amun, disolusi bukan merupakan suatu peramal koefisien terapi, tetapidisolusi lebih merupakan parameter mutu yang dapat memberikan informasi

 berharga tentang ketersediaan hayati dari suatu produk.Pengembangan dan penggunaan uji disolusi invitro untuk mengevaluasi dan

menggambarkan disolusi dan absorbsi invitro bertujuan *a-  7ntuk mengetahui kepentingan bah%a sifat/sifat fisikokimia yang ada dalam

model disolusi dapat berarti atau berpengaruh dalam proses invivo apabiladikembangkan suatu model yang berhasil meniru situasi invivo

 b-  7ntuk menyaring &at aktif penting dikaitkan dengan formulasinya dengan sifatdisolusi dan absorbsinya sesuai.

c-  Sistem uji disolusi invitro dapat digunakan sebagai prosedur pengendalianmutu untuk produk akhir.

d-  Menjamin kesetaraan hayati  bioekivalen- dari batch yang berbeda dari bentuksediaan solid apabila korelasi antara sifat disolusi dan ketersdiaan hayati telah

ditetapkan.e-  Metode yang baik sekali dan handal untuk memantau proses formulasi dan

manufaktur.f-  Penetapan kecepatan disolusi intrinsik berguna untuk mengetahui sifat disolusi

&at aktif yang baru.g-  :gar sistem disolusi invitro bernilai maka system harus meniru secara dekat

sistem invivo sampai tingkat invitro/invivo yang konsisten tercapai. ;leh karenaitu keuntungan dalam biaya, tenaga kerja, kemudahan dapat diberikan dengan

 penggunaan sistem.(isolusi dapat terjadi langsung pada permukaan tablet, dari granul/granul bilamana

tablet telah pecah atau dari partikel/partikel halus bilamana granul/granul telah pecah. Pada tablet yang tidak berdesintegrasi, kecepatan disolusinya ditentukan

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 18/28

oleh proses disolusi dan difusi. amun demikian, bagi tablet yang berdesintegrasi, profil disolusinya dapat menjadi sangat berbeda tergantung dari apakah

desintegrasi atau disolusinya yang menjadi penentu kecepatan.;aktor ang m!mp!ngaruhi Disolusi

+.SuhuSuhu akan mempengaruhi kecepatan melarut &at. Perbedaan sejauh lima persen

dapat disebabkan oleh adanya perbedaan suhu satu derajat..MediumMedia yang paling umum adalah air, buffer dan #,+ 2!l. (alam beberapa hal &at

tidak larut dalam larutan air, maka &at organik yang dapat merubah sifat ini atausurfaktan digunakan untuk menambah kelarutan. Dunanya adalah untuk membantu

kondisi =sink> sehinggan kelarutan obat di dalam medium bukan merupakan faktor  penentu dalam proses disolusi. 7ntuk mencapai keadaan =sink> maka

 perbandingan &at aktif dengan volume medium harus dijaga tetap pada kadar 3/+#

kali lebih besar daripada jumlah yang diperlukan bagi suatu larutan jenuh.Masalah yang mungkin mengganggu adalah adanya gas dari medium sebelumdigunakan. Delembung udara yang terjadi dalam medium karena suhu naik dapat

mengangkat tablet, sehingga dapat menaikkan kecepatan melarut.3.'ecepatan Perputaran

'enaikan dalam pengadukan akan mempercepat kelarutan. 7mumnya kecepatan pengadukan adalah $# atau +## rpm. Pengadukan di atas +## rpm tidak 

menghasilkan data yang dapat dipakai untuk membeda/bedakan hasil kecepatanmelarut. 9ilamana ternyata bah%a kecepatan pengadukan perlu lebih dari +## rpm

maka lebih baik untuk mengubah medium daripada menaikkan rpm. 4alaupun E? penyimpangan masih diperbolehkan, sebaiknya dihindarkan.

E.'etepatan Letak Fertikal Poros(isini termasuk tegak lurusnya poros putaran dayung atau keranjang, tinggi dan

ketepatan posisi dayung0 keranjang yang harus sentris. Letak yang kurang sentraldapat menimbulkan hasil yang tinggi, karena hal ini akan mengakibatkan

 pengadukan yang lebih hebat di dalam bejana.$. Doyangnya poros

Doyangnya poros dapat mengakibatkan hasil yang lebih tinggi karena dapatmenimbulkan pengadukan yang lebih besar di dalam medium. Sebaiknya

digunakan poros dan bejana yang sama dalam posisi sama bagi setiap percobaankarena masalah yang timbul karena adanya poros yang goyang akan dapat lebih

mudah dideteksi.C.  Fibrasi

9ilamana vibrasi timbul, hasil yang diperoleh akan lebih tinggi. 2ampir semuamasalah vibrasi berasal dari poros motor, pemanas penangas air atau adanya

 penyebab dari luar. :las dari busa mungkin dapat membantu, tetapi kita harus hati/hati akibatnya yaitu letak dan kelurusan harus dicek.

.  Dangguan pola aliran  Setiap hal yang mempengaruhi pola aliran di dalam bejana disolusi dapat

mengakibatkan hasil disolusi yang tinggi. :lat pengambil cuplikan serta adanya

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 19/28

filter pada ujung pipet selama percobaan berlangsung dapat merupakan penyebabnya.

5.  Posisi pengambil cuplikan  Posisi yang dianjurkan untuk pengambilan cuplikan adalah di antara bagian

 puncak dayung atau keranjang- dengan permukaan medium code of DMP-.!uplikan harus diambil +#/$ mm dari dinding bejana disolusi, karena bagian ini

diperkirakan merupakan bagian yang paling baik pengadukannya.6.  8ormulasi bentuk sediaan

  Penting untuk diketahui bah%a hasil kecepatan melarut yang aneh tidaklahselalu disebabkan oleh masalah peralatan saja, tetapi beberapa mungkin juga

disebabkan oleh kualitas atau formulasi produknya sendiri. 9eberapa faktor yangmisalnya berperan adalah ukuran partikel dari &at berkhasiat, Mg stearat yang

 berlebih sebagai lubrikan, penyalutan terutama dengan shellak dan tidakmemadainya &at penghancur. :da juga yang menambahkan faktor kekerasan tablet.

+#.  'alibrasi alat disolusi  'alibrasi alat disolusi selama ini banyak diabaikan orang, ternyata hal inimerupakan salah satu faktor yang paling penting. )anpa melakukannya tidak dapat

kita melihat adanya kelainan pada alat. 7ntuk mencek alat disolusi digunakantablet khusus untuk kalibrasi yaitu tablet prednisolon $# mg dari 7SP yang beredar 

di pasaran. )es dilakukan pada kecepatan dayung atau keranjang $# dan +## rpm.'alibrasi harus dilakukan secara teratur minimal setiap enam bulan sekali.

erbaikan kelarutan

7ntuk menghasilkan kerja terapetik yang optimal maka kelarutan bahan obat

dalam konsentrasi yang memadai seringkali menjadi persyaratan penting. Prinsipuntuk perbaikan kelarutan*

v  7saha )eknisa Penghalusan

  Melalui penghalusan, yang mengarahkan kepada pembesaran permukaan yangtidak terelakkan, dapat sangat mendukung kepada suatu perbaikan perbandingan

kelarutan. 2al tersebut berlaku terutama untuk bahan suakr larut, dimana dapatdiperlukan suatu mikronisasi.

 b. Pengeringan sembur 

  Pada pengeringan sembur dari larutan cair umumnya membentuk pola berongga 6#/## Gm-, yang memiliki suatu karakter busa kering dan disebabkanoleh pembesaran permukaan yang dihasilkan dengan demikian, memberikan suatu

kelarutan yang cepat.a.  Pemancang sembur 

Peningkatan kecepatan melarut bahan obat sangat sukar larut dihasilkan melaluisemburannya bersama/sama dengan polimer hidrofil metilselulosa, natrium

karboksi metilselulosa, polietilenglikol, polivinilpirolidon-. Meningkatnyakecepatan melarut terdapat dalam perbandingan langsung terhadap bagian bahan

aktif yang terdapat secara kristalografis amof dalam produk sembur.

 b.  Pemancang leburan, kopresipitas

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 20/28

@uga melalui leburan bersama suatu bahan obat dengan suatu bahan pemba%amisalnya polietilenglikol C### atau urea- dan akhirnya leburan dibekukan

pemancang leburan- dapat meningkatkan kelarutan.c.  Penarikan pada pemba%a padat

(engan prosedur teknik ini juga dapat dihasilkan suatu peningkatan nyatakecepatan melarut pada suatu deret bahan obat sukar larut misalnya digitoksin,

 ben&okain-.v  Pembentukan garam larut air 

Metode yang telah lama digunakan ini dijumpai penggunaannya secara luas pada bahan obat base seperti alkaloida misalnya pilokarpin hidroklorida, morfin

hidroklorida- dan asam misalnya natrium ben&oat-.v  Pemasukan gugus polar ke dalam molekul

7ntuk penghidrofiliksasian dapat dimasukkan gugus polar ke dalam molekul. 2altersebut berlangsung melalui karboksilasi, sulfurisasi, sulfonisasi, aminsai,

amidasi, metansulfonisasi hidroksilasi, alkilasi, polioksietilasi dan sebagiannya.v  Pembentukan kompleksPembentukan kompleks sering dikaitkan dengan suatu perubahan sifat yang lebih

 penting dari baha obat, seperti ketetapan, daya resorpsinya, dan tersatukannya,sehingga dalam setiap kasus diperlukan suatu pengujian yang cermat dan cocok.

v  Penambah senya%a hidrotropiHfek yang dinyatakan sebagai hidrotropi pada hakekatnya adalah diarahkan

kembali terhadap efektifnya ikatan jembatan hidrogen, sebagian terdapat pembentukan kompleks dan terhadap turunnya tergangan permukaan.

v  Penglarutan dari larutan tensidPada bahan yang nyata/nyata hidrofob misalnya fenasetin, propifena&on- suatu

 penghalusan partikel tidak mengarahkan kepada suatu peningkatan, melainkankepada suatu penurunan dari perbandingan kelarutannya. 2al ini mempunyai

 penyebabnya, bah%a dengan berlangsungnya pembesaran permukaan sekaligus batas antarpermukaan yang tidak dapat dibasahi meninggi, di mana masuknya ke

dalam larutan sangat dihambat.v  Pensolubilisasian

Pensolubilisasian adalah suatu perbaikan kelarutan melalui senya%a aktif permukaan, yang pada tempatnya, untukmerubah bahan obat kurang larut air atau

 bahan obat tak larut air menjadi larutan dalam air jernih, setinggi/tingginya beropalesensi, tanpa menjalani suatu perubahan struktur kimia obat.

I:1)1(1

Merupakan 2/9locker  pertama yang menduduki reseptor histamin 2 di mukosalambung yang memicu produksi asam lambung. Penggunaanya pada terapi dan

 profilaksis lambung/usus, refluJ oesophagitis ringan sampai sedang, dansindroma Zollinger-Ellison. Hfek samping jarang terjadi dan berupa diare

sementara-, nyeri otot, pusing/pusing dan reaksi kulit.  Senya%a furan ini daya menghambat terhadap sekresi asam lebih kuat

daripada simetidin, tetapi lebih ringan dibandingkan penghambat pompa protonomepra&ol, dll-.

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 21/28

  9ioavailabilitas ranitidin yang diberikan secara oral hanya $#? danmeningkat pada pasien penyakit hati. Masa paruhnya kira#kira +, K 3 jam pada

orang de%asa, dan memanjang pada orang tua dan pada pasien gagal ginjal.

&. ALA% dan ,AA#a.  :lat/alat yang digunakan, yaitu *

+.  :lat uji disolusi. :lat Spektrofotometri

 b.  9ahan/bahan yang digunakan yaitu *+.  )ablet Ianitidin.  9aku pembanding Ianitidin

. "!+*'" 

+.  (icari panjang gelombang serapan maksimum untuk baku pembanding

ranitidin..  Sebuah tablet dicelupkan ke dalam medium auadest sampai ke dasar yang

terdapat dalam labu sebanyak 6##mL, suhu dipertahankan pada 3 " #,$o!, motordiatur pada kecepatan konstan $# rpm. 'emudian cairan sample diambil pada

selang %aktu ke/# menit, + menit, $ menit, +# menit , # menit, 3# menit, E$menit, dan $# menit untuk menentukan jumlah obat dalam cairan itu. Danti

kehilangan air pada setiap pengambilan cuplikan3. Hncerkan + mL dari setiap cuplikan menjadi +# mL dengan medium dantentukan absorbansinya pada lamda panjang gelombang- maksimum yang didapat

 pada percobaan.

E.  7ntuk menentukan kadar obat maka digunakan alat spektrophotometri denganmengukur tingkat absorbansi/nya.$.  (ilakukan sampai dengan batas %aktu $# menit.

&.  *A%A #A(A%A#

Pembuatan larutan baku standar Ianitidine  Pembuatan larutan Ianitidine +## ppm

+## ppm N +## mg0L N $# mg0$##ml

  Pembuatan larutan Ianitidine $ ppmF+. + N F.

  F.+## ppm N #ml. $ppmF N + ml

volume auadest yang ditambahkan # ml K + ml N +6 ml  Pembuatan larutan Ianitidine E ppm

F+. + N F.

  F.+## ppm N $ml. Eppm

F N + ml

volume auadest yang ditambahkan $ ml K + ml N E ml  Pembuatan larutan Ianitidine ppm

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 22/28

F+. + N F.

  F.+## ppm N $#ml. ppm

F N + mlvolume auadest yang ditambahkan $# ml / + ml N E6 ml

  Pembuatan larutan Ianitidine + ppm

F+. + N F.

  F.+## ppm N +##ml. +ppmF N + ml

volume auadest yang ditambahkan +## ml / + ml N 66 ml

Pembuatan kurva baku dengan O 3+E nm

'onsentrasi ppm-

#.##

+.##

.##

E.##

$.##

+##.##

N aJ Q b

Persamaan linier yang didapat dari gafik  N #,#+CJ Q #,#6

aktu Absorban

#

+

3

$

+#

#

3#

E$

$#

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 23/28

Perhitungan konsentrasi obat dalam ppm-

N aJ Q b N absorbansi< J N konsentrasi

(ari grafik diketahui, a N #,#+C dan b N #.#6'onsentrasi pada tiap selang %aktu, rumusnya *

7ntuk t N # menit  R N #.+E/#.#6 N 3.+5C ppm

  #.#+C7ntuk t N + menit

  R N #.+6/#.#6 N C.+ ppm  #.#+C

7ntuk t N 3 menit  R N #.3/ #.#6 N +3.66E ppm

  #.#+C'arena dilakukan pengenceran +#J maka konsentrasi yang diperoleh juga dikali

+#, sehingga pada t N 3 menit konsentrasinya adalah +3.66E ppm

7ntuk t N $ menit

  R N #.3C/#.#6 N +C.56 ppm  #.#+C

'arena dilakukan pengenceran +#J maka konsentrasi yang diperoleh juga dikali+#, sehingga pada t N $ menit konsentrasinya adalah +C5.6 ppm

7ntuk t N +# menit

  R N #.$3$/#.#6 N .3+ ppm

  #.#+C

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 24/28

'arena dilakukan pengenceran +#J maka konsentrasi yang diperoleh juga dikali+#, sehingga pada t N +# menit konsentrasinya adalah 3.+ ppm

7ntuk t N # menit

  R N #.CE/#.#6 N 33.C$5C ppm  #.#+C

'arena dilakukan pengenceran +#J maka konsentrasi yang diperoleh juga dikali+#, sehingga pada t N # menit konsentrasinya adalah 33C.$5C ppm

7ntuk t N 3# menit

  R N #.C3$/#.#6 N 33.3$6 ppm  #.#+C

'arena dilakukan pengenceran +#J maka konsentrasi yang diperoleh juga dikali+#, sehingga pada t N 3# menit konsentrasinya adalah 333.$6 ppm

7ntuk t N E$ menit

  R N #.C$/#.#6 N 3$.$E ppm  #.#+C'arena dilakukan pengenceran +#J maka konsentrasi yang diperoleh juga dikali

+#, sehingga pada t N E$ menit konsentrasinya adalah 3$.$Eppm

7ntuk t N $# menit  R N #.C$/#.#6 N 3$.$E ppm

  #.#+C'arena dilakukan pengenceran +#J maka konsentrasi yang diperoleh juga dikali+#, sehingga pada t N $# menit konsentrasinya adalah 3$.CE ppm

&&.  (,AA+A#

  :gar suatu obat dapat masuk ke dalam sirkulasi darah danmenghasilkan efek terapeutik , obat tersebut tentunya harus memiliki daya hancur 

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 25/28

yang baik dan laju disolusi yang relatif cukup cepat. (alam percobaan ini,dilakukan uji disolusi terhadap tablet Simetidin. (alam percobaan ini, tidak 

didapatkan data serapan dari masing/masing konsentrasi sampel yang diukur.7ji disolusi digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan

disolusi yang tertera dalam masing/masing monografi untuk sediaan tablet dankapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bah%a tablet harus dikunyah.

:lat yang digunakan pada uji disolusi kali ini berbentuk dayung yang terletak tepatdi tengah/tengah media agar tidak terjadi turbulensi aliran. )inggi dasar dayung ke

dasar media adalah ,$ cm tujuannya untuk memperkecil kemungkinan tabletmelayang/layang antara dasar media dengan dasar dayung bergesekan dengan alat

uji dayung-.  Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah membuat

kurva baku dari &at ranitidin. Seperti sudah diketahui bah%a panjang gelombangmaksimum untuk ranitidin adalah 3+E nm sehingga dilakukan pengukuran

absorbansi &at dengan berbagai variasi konsentrasi pada Omaksimum tersebut.(alam percobaan ini dibuat variasi konsentrasi &at sebesar + ppm, ppm, E ppm, $

 ppm, dan +## ppm. Serbuk ranitidine diambil sebanyak $# mg lalu dilarutkan di

dalam air sebanyak $##ml untuk memperoleh konsentrasi sebesar +## ppm. (arikonsentrasi sebesar +## ppm tersebut kemudian dilakukan pengenceran hingga

diperoleh variasi konsentrasi yang diinginkan.  Setelah semua variasi konsentrasi selesai dibuat maka dilakukan

 pengukuran serapan0absorbansi dengan spektroskopi sinar 7F. Saat pengukuransampel dengan spektrofotometer ultraviolet, kuvet yang akan digunakan dikalibrasi

terlebih dahulu. Pertama, kuvet diisi dengan auadest, lalu disesuaikan nilaiabsorbansinya hingga menunjukkan angka nol. )ujuan melakukan kalibrasi adalah

untuk menghindari kesalahan perhitungan konsentrasi. 'uvet dibilas denganlarutan yang akan dihitung konsentrasinya sebanyak tiga kali, sehingga kuvet

hanya berisi larutan uji tanpa pengotor. :danya pengotor dapat menyamarkan perhitungan konsentrasi karena pengotor dapat memberikan absorbansi. Sebelum

dimasukkan ke dalam spektrofotometer ultraviolet, kuvet dibersihkanmenggunakan kertas tissue bersih. @ika tidak dibersihkan, mungkin pengotor yang

 berasal dari praktikan, seperti uap air dapat menempel pada kuvet danmemberikan absorbansi, sehingga hasil akhir absorbansi dapat keliru.

Pengukuran dilakukan pada O maksimum supaya dihasilkan serapan yangmaksimum juga. 7ntuk melakukan pengukuran dengan metode spektrofotometri

7F, sampel dimasukkan ke dalam kuvet. :lat spektrofotometri yang digunakanmemiliki dua tempat kuvet double beam-. 'uvet pertama berfungsi untuk tempat

 blanko. 'uvet kedua berfungsi untuk tempat sampel. Sampel kemudian diukurabsorbansinya. Pengukuran absorbansi hendaknya dimulai dari sampel yang

konsentrasinya kecil agar tidak mempengaruhi pengukuran konsentrasinya lainnya.Setiap akan mengganti sampel dengan konsentrasi yang berbeda, kuvet hendaknya

dibilas dengan larutan sampel agar tidak ada sisa sampel yang sebelumnya yangdapat mempengaruhi nilai dari absorbansi.

  Setelah dilakukan pengukuran absorbansi dengan berbagai variasikonsentrasi senya%a baku, maka dari data yang ada dibuat persamaan regresi

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 26/28

linearnya. Persamaan regresi linear yang didapat dari hasil pengukuran adalah y N#.#+CJ Q #.#6. Persamaan regresi linear yang didapat ini nantinya digunakan

untuk mencari konsentrasi tablet ranitidine yang telah diukur absorbansinyadengan spektrofotometer 7F.

  )ablet ranitidine kemudian diuji disolusi dengan alat disolusi denganmenggunakan tipe dayung. Sebanyak + tablet ranitidine +$# mg dimasukkan ke

dalam alat yang diisi auades sebanyak 6## ml. :lat dayung kemudian dijalankandan rpm di set pada angka $#rpm, kemudian pada menit ke #, +, 3, $, +#, #, 3#,

E$, dan $# diambil cuplikan sampel dengan alat penghisap sebanyak +# ml.!uplikan sampel dimasukkan ke dalam botol vial untuk kemudian diukur 

 absorbansinya. Pada cuplikan sampel mulai menit ke 3 hingga ke $# dilakukan pengenceran +# kali karena cuplikan sampel yang diukur memberikan serapan

yang sangat besar hingga tidak terdeteksi pada alat spektrofotometer 7F.Pengenceran dilakukan dengan cara mengambil sebanyak + ml cuplikan sampel,

dimasukkan ke dalam labu ukur +# ml lalu ditambahkan auades hingga batas labuukur.  Pada saat dilakukan pengukuran absorbansi cuplikan dengan

spektrofotometer, prosedur yang dilakukan sama dengan prosedur ketikamelakukan pengukuran terhadap larutan baku. Langkah pertama yaitu meng/nol

kan blanko yaitu pelarut, dan setelah itu melakukan pengukuran absorbansi sampel.'etika akan mengganti sampel, kuvet juga terlebih dahulu harus dibilas dengan

larutan yang akan diuji untuk meminimalisir kontaminasi dari &at/&at lain sebanyak tiga kali.

  'uvet yang digunakan dalam percobaan ini memiliki macam sisi, yaituyang halus dan yang kasar. 9agian yang halus nantinya akan disinari oleh sinar 7F

sehingga pada bagian tersebut tidak boleh tersentuh tangan. :lasan tidak bolehtersentuh oleh tangan karena dikha%atirkan akan ada kotoran yang berasal dari

tangan berupa keringat ataupun lemak lainnya- yang menempel pada kuvet yangnantinya dapat mempengaruhi0mengganggu hasil dari pengukuran absorbansi

karena kontaminan yang ada akan ikut memberikan serapan.Setelah semua cuplikan sampel diukur absorbansinya, maka hasil absorbansi yang

didapat diplotkan ke dalam persamaan regresi linier untuk dicari konsentrasi padamasing/masing cuplikan. 2asil yang didapat adalah konsentrasi pada menit #

sebesar 3,+5C ppm< pada menit + sebesar C.+ppm< pada menit 3 sebesar +3.66E< pada menit $ sebesar +C5.6 ppm< pada menit +# sebesar 3.6 ppm< pada menit

# sebesar 33C.$5C ppm< pada menit 3# sebesar 333.$6 ppm< pada menit E$sebesar 3$.6E ppm< pada menit $# sebesar 3$.6E ppm. 'onsentrasi yang didapat

menunjukkan peningkatan dari menit ke menit karena semakin lama tablet akanhancur dan bercampur dengan auades dan meningkat konsentrasinya. 2asil

konsentrasi yang diperoleh kemudian dibuat grafik disolusi ranitidine yaitu grafikkonsentrasi terhadap %aktu.

'etidaktepatan dalam percobaan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu *

• 'etidaktepatan pembuatan larutan simetidin standar 

7/21/2019 tugas farfis 2

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-farfis-2 27/28

• Pengenceran larutan sampel yang tidak akurat

• 'etidaktepatan penimbangan

• 'esalahan pembacaan pada penggunaan spektrofotometer 

• 8aktor lingkungan

&&&.  $+&('LA#

)ablet ranitidin memiliki laju disolusi yang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengankurva laju disolusi ranitidin yang hampir sama dengan kurva laju disolusi &at yangseharusnya

*A%A" '+%A$A

:mir , Syarif.dr, dkk.##. Farmakologi dan Terapi. Hdisi kelima.@akarta* Daya 9aru

:nsel, ! 2o%ard. +656. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Hdisi keempat.

  Penerjemah 8arida 1brahim. @akarta * 7niversitas 1ndonesia Press.

:nonymous. ##. United State Pharmacopeia !. Folume . 4ashington (! *7SP !onvention, 1nc.

(irektorat @enderal Penga%asan ;bat dan Makanan. (epartemen 'esehatan.

+66$.  Farmakope "ndonesia. Hdisi ke/E. @akarta * (epartemen 'esehatan.Lachman4 Leon4 Lieberman4 ebert4 $ahig4 )oseph. 1556. Teori dan

  Praktek   Farmasi "ndustri. Hdisi ketiga. Penerjemah Siti Suyatmi. @akarta*  7niversitas 1ndonesia Press.

Shargel, Leon, dan :ndre% 9.!..7. +655. Bio#armasi dan Farmakokinetika

Terapan. Hdisi 11. Penerjemah (r. 8asich, :pt. dan (ra. Siti Sjamsiah, :pt.Surabaya * :irlangga 7niversity Press.

)jay, 2oan )an dan 'irana Iahardja. ##. $bat-obat Penting %hasiat& Penggunaan&

dan E#ek-e#ek Sampingn'a. Hdisi kelima. !etakan kedua. @akarta* P). HleJ Media'omputindo 'elompok Dramedia

Foigt, +66$. Buku Pela(aran Teknologi Farmasi. ogyakarta * 7niversitasDadjah Mada Press.