tugas fitohormon

3
TRANSPOR AUKSIN Secara alami, auksin ditranspor dari tunas apikal dan ujung akar (jaringan muda), ke seluruh bagian tumbuhan (jaringan proliferatif). Transpor auksin ini terjadi melalui polar transport mechanism dan non polar transport mechanism. A. Polar Transpor Auksin merupakan satu-satunya hormone pertumbuhan yang ditranspor melalui metode ini. Mekanisme polar transpor tidak hanya menjelaskan transport auksin secara naik-turun, baik secara basipetal maupun acropetal, namun juga lateral. Transpor auksin di tunas didominasi transport basipetal (5-20cm/jam). Transpor auksin pada akar terjadi secara acropetal (tunas apikal sel parenkim xylem stele ujung akar) dan basipetal (ujung akar korteks stele tunas apikal). Gambar 1. Polar Transpor Auksin pada Koleotip Oat (Hopkins and Huner, 2009)

Upload: hasna-f-b

Post on 01-Jan-2016

122 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Fitohormon

TRANSPOR AUKSIN

Secara alami, auksin ditranspor dari tunas apikal dan ujung akar (jaringan muda), ke seluruh bagian tumbuhan (jaringan proliferatif). Transpor auksin ini terjadi melalui polar transport mechanism dan non polar transport mechanism.A. Polar Transpor

Auksin merupakan satu-satunya hormone pertumbuhan yang ditranspor melalui metode ini. Mekanisme polar transpor tidak hanya menjelaskan transport auksin secara naik-turun, baik secara basipetal maupun acropetal, namun juga lateral. Transpor auksin di tunas didominasi transport basipetal (5-20cm/jam). Transpor auksin pada akar terjadi secara acropetal (tunas apikal sel parenkim xylem stele ujung akar) dan basipetal (ujung akar korteks stele tunas apikal).

Gambar 1. Polar Transpor Auksin pada Koleotip Oat (Hopkins and Huner, 2009)

Gambar 2. Kemiosmotik pada Polar Transpor Auksin (Taiz and Zeiger, 2002)

Page 2: Tugas Fitohormon

Polar transport pada auksin (IAA) merupakan proses kemiosmotik. Proses tersebut adalah sebagai berikut. IAA merupakan asam lemah dan lipofilik. pH menentukan bentuk IAA, yaitu terprotonasi (IAAH) atau tidak (IAA -). Ruang antar sel memiliki pH 5,5, sehingga 20% dari IAA akan terprotonasi (IAAH). Ruang antar sel akan mengandung IAA anionik dan terprotonasi. Molekul IAA merupakan lipofilik, sehingga sebagian kecil IAA terprotonasi (IAAH) akan melintasi membran plasma melalui transpor pasif. Sebagian besar IAA akan masuk ke dalam sel sebagai IAA- melalui auxin symport carrier (misalnya AUX-1). Sitoplasma (pH 7.0) akan menyenyebabkan IAAH terdisosiasi menjadi IAA- dan H+, kecuali adanya PIN Protein Auksin ini terjebak di dalam sel karena, IAA - tidak mudah berdifusi melintasi membran. Proses kemiosmotik ini ditentukan oleh tiga fitur utama, yaitu: gradien pH (photon motion force) untuk melintasi membran plasma sebagai pendorong; molekul carrier IAA , dan molekul carier pada sel pengangkut IAA.

Mekanisme polar transpor melibatkan carrier-mediated, baik pada tunas apikal maupun akar. Polar transpor merupakan proses yang membutuhkan energi dari metabolisme oksidatif dalam mitokondria. Sehingga, polar transpor dapat dihambat oleh anaerobiosis (racun pernafasan) seperti cianida dan 2,4-dinitrophenol. Polar transport dapat pula dihambat oleh senyawa kimia yang disebut phytotropins. Phytotropins ini merupakan inhibitor kompetitif yang mampu berikatan dengan molekul carrier. Contoh senyawa phytotropins adalah TIBA (2,3,5-triiodobenzoic acid), morphactin (9-hydroxyfluorine-9-carboxylic acid), dan NPA (N-1-naphthylphthalamic acid).

B. Nonpolar TransporAuksin dan cairan floem berpindah dari daun ke jaringan lain dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan transport polar. Transpor ini terjadi secara pasif. Transpor ini berhubungan dengan transport polar. Transpor auksin dapat melalui kedua metode tersebur.

Sumber:Friml, J. and K. Palme. 2001. Polar Auxin Transport: Old Questions and New Concepts?. Plant Molecular Biology 49. Pp:

273–284.Hopkins, W.G and N.P.A. Huner. 2009. Introduction of Plant Physiology. 4th edition. Toronto: John Willey and Sons. Pp:

317-319Taiz, L. and E. Zeiger. 2002. Plant Physiology . 3rd edition. Sinauer Associates. Pp: 432-437