tugas gina
TRANSCRIPT
Nama : Ufwti Regina Nur Pratami
NPM : 260112130035
Pengertian
Aromaterapi adalah bentuk pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cair berasal
dari tumbuhan yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial (Essential Oil/ EOs),
dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan untuk tujuan mempengaruhi suasana hati
seseorang atau kesehatan. Minyak esensial berbeda dalam komposisi kimia dari produk
herbal lainnya karena proses distilasi hanya menghasilkan fitomolekul yang kecil. Untuk
alasan ini minyak esensial kaya akan monoterpen dan sesquiterpen, serta zat minyak atsiri
lainnya (ester, senyawa aromatik, hidrokarbon non-terpene, beberapa sulfida organik).
Aromaterapi adalah istilah generik yang merujuk ke salah satu dari berbagai tradisi yang
menggunakan minyak esensial yang kadang-kadang dikombinasikan dengan praktik
pengobatan alternatif dan kepercayaan spiritual. Penggunaan populer dari produk ini
termasuk untuk produk memijat, obat-obatan, atau aplikasi topikal yang menggabungkan
penggunaan minyak esensial untuk produk mereka.
Aromaterapi adalah bentuk penyembuhan yang memanfaatkan aspek aromatik tanaman
alami seperti minyak esensial untuk aroma dan kandungan inherean yang bersifat obat.
Minyak aromatik ini dapat ditemukan di berbagai spesies amd diekstrak dari biji, kulit kayu,
daun, kayu, akar atau resin sesuai dengan jenis tanaman.
Tujuan
untuk meningkatkan kesehatan tubuh, mental dan emosional
Sebenarnya tujuan dari aroma terapi ini adalah mengambil manfaat minyak atsiri yang
berasal dari tumbuhan yang mengandung zat atau bahan aktif yang digunakan oleh tumbuhan
tersebut untuk mempertahankan diri terhadap serangan dari luar, misalnya hama atau
serangga. Zat tersebut tidak lain adalah hormon tumbuhan. Dietrich Gumbel
dari Jerman pernah meneliti tumbuhan dan menemukan bahwa secara fisiologi manusia dan
tetumbuhan punya kesamaan dalam hal hormon, enzim, dan susunan kimia di dalam tubuh.
Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa bagian atas tumbuhan memiliki efek
penyembuhan pada bagian kepala manusia dan menembus epidermis (bagian atas) kulit.
Bagian ranting dan daun mempunyai efek penyembuhan pada jantung dan paru-paru dan
menembus dermis (bagian tengah) kulit. Sementara itu, bagian akar dan kayu berkhasiat
menyembuhkan bagian perut manusia.
Manfaat
1. Mempercepat peremajaan kulit melalui minyak esensial yang meresap ke dalam kulit
sehingga meningkatkan aliran darah.
2. Mencegah timbulnya berbagai penyakit karena bersifat antibakteri.
3. Menetralkan ketegangan dan mengurangi stres.
4. Memberi kenyamanan (relaxing) melalui aroma minyak esensial yang terhirup.
5. Menormalisasi metabolisme dan meningkatkan vitalitas.
6. Membantu mengatur keseimbangan tubuh dan menstimulasi proses terapi.
Cara Memperoleh
Ekstraksi minyak dari bahan yang mengandung minyak atsiri dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu cara penyulingan (distillation), pengempaan (expression), ekstraksi
dengan pelarut (solvent extraction), dan adsorbsi oleh lemak padat (enfleurasi dan maserasi).
Cara ekstraksi yang cocok untuk digunakan sangat tergantung dari sifat bahan olah
dan dan sifat dari minyak serta kadar minyak yang terkandung dalam olahannya. Minyak
atsiri yang dihasilkan dari ekstraksi merupakan minyak atsiri kasar, sehingga belum siap
digunakan oleh industri pemakai minyak atsiri seperti industri parfum, kosmetik dan farmasi.
Oleh karena itu jika akan digunakan maka minyak tersebut harus diolah lebih lanjut misalnya
dengan proses fraksinasi, deterpenasi, isolasi komponen dan rektifikasi atau meracik berbagai
jenis minyak atsiri sehingga menghasilkan wewangian dalam bentuk komponen.
Penyulingan adalah proses pemisahaan komponen yang berupa cairan atau padatan dari
dua macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya dan proses ini dilakukan
terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air. Metode ini cocok untuk minyak atsiri yang
tidak mudah rusak oleh pengaruh uap air, contohnya minyak mawar, kenanga, selasih,
cempaka, cengkeh, nilam, jahe dan sereh. Ekstraksi minyak atsiri menggunakan pelarut,
cocok untuk menganbil minyak bunga ynag kurang stabil dan dapat rusak oleh uap air.
Pelarut yang dapat digunakan untuk mengekstrasi minyak atsiri antara lain kloroform,
alkohol, aseton, eter serta lemak.
Enfleurasi adalah salah satu cara untuk mengekstrasi minyak atsiri dengan lemak padat.
Proses ekstraksi ini digunakan khusus untuk mengekstrasi minyak bunga-bungaan dalam
rangka mendapatkan mutu dan rendemen minyak yang tinggi. Isolasi merupakan cara yang
digunakan untuk memisahkan komponen minyak atsiri yang dilakukan untuk mendapatkan
senyawa tertentu.
Tabel 1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Distilasi
Metode Distilasi Kelebihan Kekurangan
Water distillation Mudah dilakukan Membutuhkan air dalam
jumlah yang banyak
Tidak dapat digunakan
untuk bahan yang tidak
tahan panas
Kualitas hasil penyulingan
tidak sebaik destilasi uap-
air
Water and Steam
Distillation
Dapat menghasilkan uap
dan panas yang stabil
Membutuhkan sedikit air
Dekomposisi minyak
akibat panas akan lebih
baik dibandingkan metode
uap langsung
Murah dan ekonomis
Perlu memperhatikan suhu
dan tekanan. Apabila
tekanan uap tidak konstan,
akan berpengaruh pada
rendemen. Tidak dapat
digunakan untuk minyak
atsiri yang mudah rusak
oleh panas uap air. Butuh
waktu yang lebih panjang
untuk hasil yang lebih
banyak
Steam Distillation Distilasi yang paling baik
Kualitas minyak atsiri
paling baik karena tidak
bercampur air
Membutuhkan biaya yang
lebih besar.
Jenis-jenis destilasi / penyulingan, ada 3 yaitu: destilasi air, destilasi uap dan air, dan destilasi
uap.:
Destilasi air
Pada destilasi air terjadi kontank langsung antara simplisia dengan air mendidih. Simplisia
yang telah dipotong-potong, digiling kasar, atau digerus halus dididihkan dengan air, uap air
dialirkan melalui pendingin, sulingan berupa minyak yang belum murni ditampung.
Penyulingan dengan cara ini sesuai untuk simplisia kering yang tidak rusak dengan
pendidihan. Penyulingan air biasa digunakan untuk menyari minyak atsiri yang tahan panas
dari grabahan maupun bahan yang berkayu dan keras.
Keuntungan metode ini adalah: kualitas minyak atsiri baik (jika diperhatikan suhu tidak
terlalu tinggi), alat sederhana dan mudah diperoleh, dan mudah pengerjaannya.
Kerugian dari metode ini adalah: tidak semua bahan dapat dilakukan dengan cara ini
(terutama bahan yang mengandung sabun, bahan yang larut dalam air, dan bahan yang mudah
hangus), adanya air sering menyebabkan terjadinya hidrolisis, dan waktu penyulingan yang
lama.
Destilasi uap dan air
Penyulingan degnan cara ini memakali alat semacam dandang. Simplisia diletakkan di atas
bagian yang berlubang-lubang sedangkan air di lapisan bawah. Uap dialirkan melalui
pendingin dan sulingan ditampung, minyak yang diperoleh belum murni. Cara ini baik untuk
simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan. Untuk simplisia basah atau kering
yang rusak pada pendidihan. Untuk simplisia kering harus dimaserasi lebih dulu, sedangkan
untuk simplisia segar yang baru dipetik tidak perlu dimaserasi. Cara penyulingan ini banyak
dilakukan sebagai industri rumah, karena peralatan mudah didapat dan hasil yang diperoleh
cukup baik.
Kerugian cara ini, hanya minyak dengan titik didih lebih rendah dari air yang dapat tersuling
sehingga hasil penyulingan tidak sempurna (masih banyak minyak yang tertinggal di ampas).
Destilasi uap.
Minyak atsiri biasanya didapatkan dengan penyulingan uap pada bagian tanaman yang
mengandung minyak. Metode penyulingan ini tergantung pada kondisi bahan tanaman
Penyulingan dengan uap memerlukan air, uap panas yang biasanya bertekanan lebih dari 1
atmosfer dialirkan melalui suatu pipa uap. Peralatan yang dipakai tidak berbeda dnegn
penyulingan air dan uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk memeriksa suhu dan tekanan.
Bila pemeriksaan telah dilakukan degnan air dan uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk
memeriksa suhu dan tekanan. Bila pemeriksaan telah dilakukan dengan baik, dengan cara ini
akan diperoleh minyak yang lebih banyak. Cara ini bisa juga digunakan untuk membuat
minyak atisiri dari biji, akar, kayu, yang umumnya mengandugn komponen minyak yang
bertitik didih tinggi. Penyulingan ini dapat digunakan utnuk membuat minyak cengkeh,
minyak kayumanis, minyak akar wangi, minyak sereh, minyak kayuputih, dll.
Keuntungan dari cara ini adalah: kualitas minyak yang dihasilkan cukup baik, tekanan dan
suhu dapat diatur, waktu penyulingan pendek, hidrolisis tidak terjadi.
Kerugian metode ini yaitu: peralatan yang mahal dan memerlukan tenaga ahli.
Selain penyulingan dengan cara di atas, dikembangkan juga cara sebagai berikut:
a. Penyulingan dengan air dan penyulingan dengan uap disertai dengan pengurangan
tekanan.
Pengurangan tekanan akan memperpendek waktu penyulingan pada tekanan 1 atmosfir.
Keuntungan utama dengan cara ini ialah minyak atsiri yang diperoleh berbau sama dengan
bau aslinya, karena penyulingan dilakukan pada suhu kurang dari 70oC (biasanya pada suhu
50oC) hingga penguraian karena suhu tinggi dapat dihindari. Kelemahannya, alat yang
dibutuhkan mahal.
b. Penyulingan dengan air dan penyulingan dengan uap disertai penaikkan tekanan.
Penyulingan dengan uap dengan menaikkan tekanan, baik dilakukan untuk simplisia yang
keras sepeti kayu, biji, kulit kayu. Dengan penyulingan ini akan diperoleh minyak lebih
banyak dan akan memperpendek waktu penyulingan. Kerugian degnan penyulingan ini ialah
terjadi peruraian minyak atisiri sehingga berbeda dengan bentuk aslinya dan diperoleh lebih
sedikit dibanding dengan cara lain.
Tanaman yang mengandung minyak atisiri bertitik didih rendah, lebih baik disuling dengan
tekanan kurang dari 1 atmosfir sedangkan yang mengandung minyak bertitik didih tinggi
dapat dengan penyulingan uap bertekanan lebih tinggi dari 1 atmosfir.
Dalam metode penyulingan uap langsung (direct steam destillation) ang dapat dipakai pada
obat-obatan tanaman segar (peppermint, spearmint), hasilnya dipotong dan ditempatkan
secara langsung ke dalam tangki penyuling logam pada truck bed. Truck ini digerakkan pada
shed penyuling dimana steam lines ditempelkan pada bagian bawah tangki penyuling. Cara
ini digunakan untuk daun dan mengandung kadar minyak yang tinggi sehingga tidak perlu
maserasi. Uap ditekan melalui pipa dan membawa tetesan minyak melalui pipa yang akhirnya
melewati ruang pengembun.
Selama penyulingan uap, komponen tertentu minyak atsiri dapat terhidrolisis, sementara
unsur lainnya dapat terdekomposisi dengan suhu udara tinggi. Metode penyulingan ideal
yang menggunakan uap harus memberikan tingkat difusi setinggi mungkin dari uap dan air
melalui membran tanaman sehingga hidrolisis dan dekomposisi tetap minimal.
2. Enflurasi, yaitu pengambilan minyak atsiri dari tanaman menggunakan lemak atau
vaselin.
Seringkali kandungan minyak atsiri dari bagian tanaman sangatlah kecil, misal pada mahkota
bunga. Cara yang bisa dilakukan dengan menghamparkan lemak (vaselin) pada lapisan tipis
pelat kaca. Mahkota bunga ditempatkan pada lemak selama beberapa jam, kemudian diulangi
yang baru beberapa kali. Setelah minyak terserap dalam lemak padat tersebut, selanjutnya
diekstraksi dengan alkohol. Selanjutnya dipisahkan antara alkohol dan minyak atsiri.
Penyarian minyak atsiri dengan lemak padat tersebut dikenal dengan enfleurage.
Bunga-bunga tertentu seperti melati, mawar yang disuling akan menghasilkna minyak yang
tidak berbau sama dengan buanganya. Minyak atsiri dari bunga-bunga tersebut di atas,
dperoleh dengan cara:
a. Pembuatan dengan lemak tanpa pemanasan (Enflurasi / enfleurage). Cara ini sudah
dilkukan sejak berabad-abad yang lalu secara primitif. Estela tanaman dipetik tanaman
tersebut akan meneruskan proses fisiologisnya dengan mengeluarkan bau khasnya. Sesegera
setelah bunga dipetik ditaburkan diatas lemak, lemak mengabsorbsi minyak tersebut. Untuk
memperbesar absorbsinya permukaan lemak digores. Tiap 1 kg lemak diperlukan bunga
melati sebanyak 2,5 sampai 3 kg. Untuk seluruh proses enflurasi memerlukan waktu 8 sampai
10 minggu. Lemak yang telah jenuh dengan minyak menguap, dikerok dengan sudip,
kemudian dilelehkan pada tempat tertutup. Lemak tersebut kemudian diekstraksi dengan
alkohol, lalu didinginkan pda suhu rendah (kalau mungkin 15oC) untuk memisahkan dari
lemaknya, disaring, kemudian dipekatkan degna cara penyulingan. Cara ini dilkukan hanya
untuk bunga-bunga tertentu, memerlukan waktu lama dan memerlukan banyak tenaga yang
terlatih untuk mengerjakannya. Walaupun dengan cara ini dapat menghasilkan minyak yang
lebih baik. Syarat lemak yang digunakan adlah tidak berbau dan mempunyai konsistensi
tertentu.
b. Pembuatan dengan lemak panas.
Lemak dipanaskan pada suhu lebih kurang 80oC. Bugna segar dimaserasi dengan lemak
panas tersebut selama 1,5 jam. Bunga tesebut harus sering diganti dengan yang baru sampai
tiap kg lemak kontak dengan 2 sd 2,5 kg bunga, kemudian dibiarkan selama lebih kurang satu
jam dan disaring melalui saringan logam. Untuk memisahkan lemak yang melekat, bunga
disiram dngan air panas kemunidan diperas dengan saringan kain. Air akan mudah
dipisahkan dari lemak tersebut. Selanjutnya seperti cara enflurasi pada point a.
3. Ekstraksi dengan pelarut minyak atsiri
Prinsip dari ekstraksi ini adalah melarutkan minyak atisiri yang terdapat dalam simplisia
dengan pelarut organik yang mudah menguap. Simplisia diekstraksi dengan plarut yang
cocok dalam suatu ekstraktor pada suhu kamar, kemudian pelarut diuapkan dengan tekanan
yang dikurangi. Dengan cara ini diperlukan banyak pelarut sehingga biaya cukup mahal dan
harus dilakukan oleh tenaga ahli. Sebagai pelarut biasanya dipakai eter minyak tanah.
Pelarut yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Melarutkan sempurna komponen dari minyak atsiri yang terdapat dalam tanaman.
b. Mempunuyai titik didih rendah.
c. Tidak campur dengan air.
d. Inert, tidak bereaksi dengan komponen minyak atsiri.
e. Mempunyai satu titik didih, bila diuapkan tidk meninggalkan sisa.
f. Harga murah.
g. Bila mungkin tidak mudah terbakar.
Pelarut yang paling banyak digunakan adalah eter minyak tanah. Alkohol tidak baik
digunakan karena alkohol melarutkan air yang terdapat dalam tanaman. Untuk simplisia
tertentu alkohol menghasilkan bau yang tidak enak. Alkohol baik digunakan untuk simplisia
kering. Sari yang diperoleh dikenal dengan nama tingtur yang banyak digunakan untuk
sediaan farmasi. Ekstraksi dengan pelarut mudah menguap, banyak banyak digunakan di
berbagai negara dan secara umum dapat dipakai untuk sediaan farmasi. Ekstraksi dengan
pelarut mudah menguap, banyak digunakan di berbagai negara dan secara umum dapat
dipakai untuk bermacam simplisia dan diperoleh minyak atsiri sesuai dengan aslinya.
Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri
yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap dan air. Cara ini baik untuk mengekstraksi
minyak dari bunga-bungaan, misal: bunga cempaka, melati, mawar, dll.
Cara kerja ekstraksi dengan pelarut menguap cukup sederhana, yaitu dengan cara
memasukkan bahan yang akan diekstraksi ke dalam ketel ekstraktor khusus dan kemudian
ekstraksi berlangsung secara sistematik pada suhu kamar, dengan menggunakan petroleum
eter sebagai pelarut. Pelarut akan berpenetrasi ke dalam bahan dan melarutkan minyak bunga
beserta beberapa jenis lilin dan albumin serta zat warna. Larutan tersebut selanjutnya
dipompa ke dalam evaporator dan minyak dipekatkan pada suhu rendah. Setelah semua
pelarut diuapkan dalam keadan vakum, maka diperoleh minyak bunga yang pekat. Suhu
harus tetap dijaga tidak terlalu tinggi selama proses ini. Dengan demikian uap aktif yang
terbentuk tidak akan merusak persenyawan minyak bunga. Jika dibandingkan dengan mutu
minyak bunga hasil penyulingan, maka minyak bunga hasil ekstraksi menggunakan pelarut
lebih mendekati bau bunga alamiah. Semua minyak yang diekstraksi dengan pelarut menguap
mempunyai warna gelap, karena mengandung pigmen alamiah yang bersifat tidak dapat
menguap. Sebaliknya hasil penyulingan uap, umumnya berwarna cerah dan bersifat larut
dalam alkohol 95%.
Dalam industri parfum, sebagian besar produksi minyak atsiri modern dilakukan dengan
ekstraksi, dengan menggunakan sistem pelarut yang berdasar pelarut yang mudah menguap
seperti eter minyak tanah. Keuntungan utama ekstraksi adalah suhu yang bisa dipertahankan
kurang lebih 50oC selama proses. Hasilnya minyak atsiri yang didapat mempunyai bau yang
lebih alami yang tidak dapat ditandingi minyak suling. Hal ini karena selama penyulingan,
dengan suhu yang tinggi, dapat mengubah konstituen minyak atsiri. Namun demikian,
metode penyulingan operasionalnya lebih murah dibandingkan dengan proses ekstraksi.
Simplisia dimasukkan ke dalam ekstraktor dan selanjutnya pelarut oraganik murni
dipompakan ke dalam ekstraktor. Pelarut organik akan menembus ke dalam ekstraktor.
Pelarut organik akan menembus ke dalam jaringan simplisia dan akan melarutkan minyak
serta bahan lainnya seperti dmar dan lilin. Komponen tersebut merupakan pengotor, dan
dipisahkan dengan cara penyulingan pada suhu rendah dan tekanan rendah. Dengan cara
penyulingan ini diperoleh campuran pelarut dan minyak atsiri disebut concrete.
Pemurnian concrete (pelarut + minyak atsiri) ini dilakukan dengan melarutkan dalam alcohol,
diambil fase alcohol. Fase alcohol ini didinginkan 0oC, diperoleh minyak atsiri dalam alcohol
dan lilin. Dilakukan penyaringan terhadap campuran ini, diambil fase minyak atsiri dalam
alkohol. Untuk memisahkan alkohol dan minyak atsiri, dilakukan penyulingan pada tekanan
dan suhu rendah, akan diperoleh alkohol dan minyak atsiri murni.
4. Pengepresan
Pembuatan minyak atsiri dengan cara pengepresan (ekspresi) dilakukan terhadap bahan
berupa biji, buah atau kulit buah yang dihasilkan dari tanaman yang termasuk jenis Sitrus,
karena minyak atsiri dari jenis tanaman tersebut akan mengalami kerusakan bila dibuat
dengan cara penyulingan. Cara ini juga digunakan untuk mengambil minyak atsiri dari biji.
Berdasar tipe alat ekspresi dibedakan menjadi 2 macam yaitu hidraulic expressing, dan
expeller expressing.
5. Hidrolisis glikosida
Dilakukan hidrolisis untuk memecah menjadi aglikonnya (minyak atsirinya). Contoh minyak
atsiri yang diperoleh dengan cara ini hádala minyak mustar, diperoleh dengan hidrolisis
enzimatis dari glikosida. Dalam biji mustar hitam, glikosida sinigrin, dihidrolisis oleh
myrosin dengan menghasilkan minyak mustar. Biosintesis terjadinya hidrolisis dapat dilihat
dalam pembahasan glikosida, sub bab glikosida alil isotiosianat.
6. Ecuelle.
Beberapa minyak atsiri tidak dapat disuling tanpa terjadi dekomposisi, jadi dilakukan cara
yang lain yaitu pengepresan (expression) misalnya minyak lemon dan minyak jeruk. Di
Amerika Serikat, metode umum mendapat citrus oil meliputi menusuk kelenjar minhyak
dengan menggulingkan buah di atas sebuah bak yang dilapis dengan duri-duri yang tajam
guna merembeskan kulit ari dan menembus kelenjar minyak yang ditempatkan di bagian luar
kulit. Cara ini disebut dengan metode ecuelle. Langkah menekan pada buah menghilangkan
minyak dari kelenjar dan semprotan air membasuh minyak yang masih melekat pada kulit
sementara ampas tersaring melalui tabung pusat yang membuang bagian tengah buah. Emulsi
minyak-air yang dihasilkan dipisahkan dengan sentrifugasi.
Syarat – syarat minyak atsiri
1. Harus jernih, tidak berwarna, kalau perlu setelah pemanasan.Kejernihan dapat dibuktikan
dengan carameneteskan 1 tetes minyak atsiri keatas permukaan air, permukaan air tidak
keruh.Minyak menguap umumnya tidak berwarna, hanya beberapa yang sesui dengan
warna aslinya.Oleum bergamottae berwarna hijau karena klorofilnya terlarutkedalamnya.
Oleum kajuputi berwarna hijau karena senyawatembaga dari alat penyulingnya terlarut
kedalamnya. Minyak atsiri akan berwarna kuning atau kuning kecoklatan karenasudah
terurai atau teroksidasi.
2. Mudah larut dalam Chloroform atau Eter.
3. Minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan uap harus bebasminyak lemak. Hal ini
dibuktikan dengan cara meneteskankeatas kertas perkamen tidak meninggalkan noda
transparan.
4. Harus kering, karena air akan mempercepat reaksi oksidasisehingga minyak akan
berwarna. Kekeringan dibuktikandengan cara mengocok sejumlah minyak atsiri dengan
larutan Natrium Klorida jenuh vbolume sama, biarkan memisah,volume air tidak boleh
bertambah.5.Bau dan rasa seperti simplisia.Bau diperiksa dengan cara mencampurkan satu
tetes minyak atsiri dengan 10 ml air. Rasa diperiksa dengan mencampur satu tetes minyak
atsiri dengan 2 gram gula.
Sumber
Pada umumnya aroma yang berasal dari tumbuhan bisa mengeluarkan minyak atsiri,
tumbuhan berbau wangilah yang mengeluarkan minyak seperti ini. Sumbernya bisa dari
kelenjar tertentu di dalam akar, umbi, batang, daun, buah, biji, atau bunganya. Seperti
minyak atsiri jahe, dihasilkan dari kelenjar yang terdapat pada umbinya, sedangkan mawar
ada di bunga serta batangnya. Minyak ini bisa disebut sebagai life force dari tumbuhan, dan
kadarnya hanya 0.01-0.1 persen saja. Sehingga diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak
untuk menghasilkan minyak atsiri yang cukup.
Di Pusat Litbang Hasil Hutan Bogor, minyak atsiri merupakan salah komoditas yang
menjadi topik penelitian sejak lama. Akan tetapi sampai sat ini hanya mencakup kepada
pencarian potensi, rendemen yang dihasilkan, serta teknologi prosesnya, dan belum kepada
pengembangan selanjutnya seperti sebagai salah satu bahan untuk terapi. Beberapa jenis
minyak atsiri yang telah diteliti antara lain kayu putih, nilam, gaharu, kilemo, masohi, kuli
lawang, cendana, cengkeh, pohon wangi, gemor, dan lain-lain. Untuk menghasilkan suatu
aroma spesifik dari satu jenis tumbuhan atsiri sesuai dengan manfaat yang dituju, perlu
perlakuan lebih lanjut, sehingga diperoleh aroma dengan tujuan dan manfaat tertentu.
Beberapa perusahaan besar dunia telah melakukan hal ini sekaligus memiliki patennya. Pada
Tabel 1 berikut tercantum beberapa jenis tumbuhan minyak atsiri sebagai sumber aroma
terapi serta khasiatnya. Ada juga jenis aroma dengan nama dagang yang patennya telah
dimiliki oleh suatu perusahaan.
Tabel 1. Beberapa jenis tumbuhan minyak atsiri sebagai sumber aromaterapi1 Eucalyptus Wanginya dapat menghilangkan bau secara efektif, serta jugaampuh menghilangkan bakteri, antiseptik dan antiviral, bergunauntuk membersihkan, menyegarkan dan mengatasi hidungtersumbat. Antiseptic dan anti virus. Mengatasi masalah asma,sinus, infeksi saluran pernafasan, bronchitis, demam dan flu.***
2 Kayu putih (Melaleucaleucodendron) Berkhasiat sebagai mildly analgesic, antimicrobial,antineuralgic, antispasmodic, antiseptic (pulmonary, urinary,intestinal), anthelmintic, diaphoretic, carminative, expectorant,febrifuge, insecticide, sudorific, tonic.***3 Cinnamon minyak atsirinya berkhasiat sebagai antibiotik, antiseptik danantivirus yang dapat melindungi tubuh manusia***4 Gardenia Wanginya sangat identik dengan acara-acara besar dan mewahseperti pernikahan, prom night dan pesta eksotis lainnya,membuat orang merasa senang dan gembira**5 Jasmine (melati),Jasminum sambachmenciptakan suasana romantis, tetapi jangan gunakan terlalubanyak, sebab aroma yang kuat bunga melati justru membuatudara menjadi tidak segar, bahkan bagi sebagian orangmungkin sedikit menyeramkan**6 Lavender (Lavandulaofficinalis)
Untuk relaksasi, dan keseimbangan tubuh, sebagai detoks danzat pengurang rasa sakit, berguna untuk mengurangiperasaan cemas dan gelisah, menyeimbangkan tekanandarah tinggi, anti depresi, menghilangkan rasa sesak atauhidung tersumbat, mengatasi insomnia, jerawat dan eksim.Berkhasiat sebagai analgesic, anticonvulsant,15antidepressant, antimicrobial, antirheumatic, antisepticantispasmodic, antitoxic, carminative, cholagogue, choleretic,cicatrisant, cordial, cytophylactic, deodorant, diuretic,emmenagogue, hypotensive, insecticide, nervine, parasiticide,rubefacient, sedative, stimulant, sudorific, tonic, vermifuge,vulnerary.**7 Cendana/ Sandalwood Aromanya dapat membantu menciptakan dan menuangkankreatifitas, dapat mengurangi depresi, dapat mengatasi masalahsulit tidur serta masalah lain yang berhubungan dengan stres.Sangat bermanfaat digunakan saat meditasi.***8 Pachouli (minyaknilam)(Pogostemonpatchouli)Bagi kebanyakan orang aromanya sangat eksotik.Menghilangkan kegelisahan, memperbaiki pembuluhdarah, meredakan batuk, membantu menetralisir racunakibat kelebihan obat kimia dalam tubuh. Berkhasiatsebagai antidepressant, anti-inflammatory, anti-emetic,antimicrobial, antiphlogistic, antiseptic, antitoxic, antiviral,aphrodisiac, astringent, bactericidal, carminative, cicatrisant,deodorant, digestive, diuretic, febrifuge, fungicidal, nervine,prophylactic, stimulant (nervous), stomachic, tonic.****9 Pine (minyak pinus) bisa mengingatkan orang pada suasana luar ruangan yangbegitu bersih sehingga menimbulkan rasa nyaman karenaberbau kayu ***10 Mawar, neroli, clarysage, dan vanila.menenangkan diri dan pikiran **Oceane *) berguna untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi,memulihkan kejernihan pikiran dengan cepat, mengurangikegelisahan dan menciptakan suasana tenang danmenyejukkan.11 Chamomile *) Berkhasiat sebagai sistem anti peradangan yang cukup baik
12 cemara dan geranium Untuk keseimbangan dan kestabilan emosi, dapat menstimulasiperedaran darah.***13 elemi dan myrhh.*) Untuk mengoptimalkan proses meditasi14 ylang-ylang (bungakenanga kering)(Cananga odorata)memberikan efek tenang, anti depresi dan anti insomnia,aphrodisiac, antidepressant, anti-infectious, antiseborrhoeic,antiseptic, euphoric, hypotensive, nervine, regulator, sedative(nervous), stimulant (circulatory), tonic.***15 Juniper dan lemon *) memiliki khasiat aroma yang menyegarkan ****16 Kemuning (MurrayaKoenigi)Sebagai tonic, digestive, laxative, helps reduce blood sugar,excellent for prematuring of grey hair and to maintain naturalpigmentation. **17 frankincense danbergamot (Citrusbergamia)Untuk yang ingin terinspirasi dan kembali bersemangat,berkhasiat untuk aktifkan sel otak Bergamot berkhasiat untukanalgesic, anthelmintic, antidepressant, antiseptic (pulmonary,genitourinary), antispasmodic, antitoxic, carminative,digestive, diuretic, deodorant, febrifuge, laxative, parasiticide,rubefacient, stimulant, stomachic, tonic, vermifuge, vulnerary.****18 Lemon (CitrusLimonum)Sebagai anti-anaemic (high in vitamin A, B & C contents),antimicrobial, antirheumatic, antisclerotic, antiscorbutic,antiseptic, antispasmodic, antitoxic, astringent, bactericidal,carminative, cicatrisant, depurative, diaphoretic, diuretic,febrifuge (malaria and typhoid), haemostatic, hypotensive,insecticidal, rubefacient, stimulates, white corpuscles, tonic,vermifuge.****19 rosemarydan& membangkitkan semangat **16peppermint *)20 Benzoin (Styraxbenzoin)Anti inflammatory, antioxidant, antiseptic, astringent,
carminative, cordial, deodorant, diuretic, expectorant,sedative, styptic, vulnerary.***21 Cedarwood (Cedrusdeodara)Sebagai antiseptic, astringent, diuretic, expectorant, sedative,helps in respiratory infection, skin conditions, venereal andurinary disorders.***22 Cinnamon Leaf(Cinnamomum verum)Sebagai anthelmintic, antidiarrhoeal, antidote (to poison),antimicrobial, antiseptic, antispasmodic, antiputrescent,aphrodisiac, astringent, carminative, digestive, emmenagogue,haemostatic, orexigenic, parasiticide, refrigerant, spasmolytic,stimulant- (circulatory, cardiac, respiratory), stomachic,vermifuge.****23 Pala (Myristicafragrans)Sebagai stomachic, digestive, carmative, good for diarrhoea,clears uterus, aphrodisiac, helps in fever, good for hair care,Analgesic, anti-emetic, anti-oxidant, antirheumatic, antiseptic,antispasmodic, aphrodisiac, carminative, digestive,emmenagogue, gastric secretory stimulant (indicated forflatulent dyspepsia, nausea, diarrhoea, dysentery), larvicidal,orexigenic, prostaglandin, inhibitor, stimulant, tonic.***24 Neem (Azadirachtaindica)Sebagai antiseptic, antibacterial, blood purifier, very good forskin & hair care, good insect repellent. ***25 Pinus (Pinuslongifolia)Analgesic (mild), antirheumatic, antiseptic, bactericidal,expectorant (respiratory diseases- influenza, asthma, sinus,bronchitis etc.), insecticidal, stimulant.***26 Cendana (Santalumalbum)Sebagai antidepressant, antiphlogistic, antiseptic (urinary &pulmonary), antispasmodic, aphrodisiac, astringent,bactericidal, carminative, cicatrisant, diuretic, expectorant,fungicidal, insecticidal, sedative, tonic.
***27 Tea Tree (Melaleucaalternifolia)Sebagai anti infectious, anti inflammatory, antiseptic, antiviral,bactericidal, balsamic, cicatrisant, diaphoretic, expectorant,fungicidal, immuno-stimulant, parasiticide, vulnerary. ***28 Alpukat/Avocado oil(Persea americana)this oil is known for its deep penetrating action. It is expressedfrom dry & dehydrated fruits. It is deep green in colour anddark red in reflected light. Avocado oil when bleached is notused for therapeutical purposes. One of the most serviceablemassage oils as the break down suggests : Contains vitamins -A, B, d & Lecithin which have a healing effect on the skin.****29 Pyrethre *) Minyak atsiri ini berguna untuk anti serangga dan antiseptic,melancarkan saluran pernafasan, membantu masalah encok,rematik dan sakit tulang lainnya, meringankan masalah jantung,darah tinggi, sakit kulit, gatal-gatal dan infeksi tenggorokan.30 Feulille de menthe *) Menyejukkan, menyegarkan dan membuat rileks,membantu mengurangi gejala mual dan masalahpencernaan, sakit kepala, kelelahan mental, gejolakselama menopause, efektif menyembuhkan flu.31 Cyphre *) Menambah semangat dan menyejukkan jiwa, meredakanbatuk, flu dan pilek serta melancarkan sirkulasi darah.32 Cedre du liban *) Merangsang gairah, meredakan ketegangan, rasa gugupdan stress, meredakan radang tenggorokan dan batuk,membantu masalah kulit berminyak, jerawat, ketombe danrambut rontok.33 Caramel *) Essensial oil ini berguna untuk mencerahkan pikiran,merangsang gairah, menghangatkan, memberi rasa17nyaman dan kenangan manis masa kanak-kanak,membantu meredakan ketegangan, rasa gugup dan stress.34 Canelle *) berguna untuk membantu menghilangkan kelelahan dandepresi, memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi kejangotot serta mengurangi rasa sakit encok/rematik, membantumengatasi perut kembung.35 Bois de santal *) berguna untuk merangsang gairah, mengurangi stress dangelisah, meredakan batuk, melancarkan buang air kecil.36 Ambre *) Untuk menenangkan pikiran, mencegah penuaan dini,memperbaiki sirkulasi darah, membantu menyehatkantubuh, menghilangkan titik-titik hitam dan kerutan padawajah.
37 Antiacarien *) berguna untuk membasmi tungau, serangga. Penggunaanminyak ini tidak boleh dicampur dengan aroma lainnyadan harus menggunakan diffuser khusus.