tugas ikgm
TRANSCRIPT
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 1/27
Survei
A. Pengertian survei
Istilah survei biasanya dirancukan dengan istilah
observasi dalam pengertian sehari-hari. Pada hal kedua
istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda,
walaupun keduanya merupakan kegiatan yang saling
berhubungan. Menurut kamus Webster, pengertian
survei adalah suatu kondisi tertentu yang menghendaki
kepastian informasi, terutama bagi orang – orang yang
bertanggung jawab atau yang tertarik.
Menurut Singarimbun (1991, p.3) survei yaitu
“penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul
data yang pokok”. Sedangkan menurut suhermin (dalam
blognya suhermin.blogspot.com) survei adalah aktivitas
untuk mengestimasi sesuatu (seperti : jumlah orang,
persepsi atau pesan-pesan tertentu).
Dari berbagai devinisi tentang survei tersebut di atas
dapat di simpulkan bahwa survei merupakan suatu
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 2/27
aktivitas atau kegiatan penelitian yang dilakukan untuk
mendapatkan suatu kepastian informasi (seperti :
jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan tertentu),
dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
yang pokok.
B. Jenis survei, antara lain:
1. Jenis survei secara umum, ada 2 yaitu:
a. Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup
seluruh populasi atau elemen-elemen yang menjadiobjek penelitian. Survei tipe ini disebut sensus.
b. Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil
dari populasi, atau hanya menggunakan sampel dari
populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey
method.
2. Jenis survei secara ilmu penelitian, yaitu:
a. Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka,
mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 3/27
yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi
penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling
mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah
Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda,
bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan
jembatan yang baik?
b. Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah
dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam
masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan,
proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu
fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena
dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep,
menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis;
c. Penelitian Evaluasi : mencari jawaban tentang
pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya.
Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan
meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan
pada akhir program untuk mengukur pencapaian
tujuan);
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 4/27
d. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) :
menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan
kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis;
e. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau
keadaan tertentu;
f. Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan
berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala:
Misal : Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di
Kalbar, 1998-2003;
C. Tujuan dan Kegunaan Survei, antara lain:
Tujuan dari survey adalah memaparkan data dari
objek penelitian, dan menginterpretasikan dan
menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi
itu tergantung kepada metode yang digunakan dalam
survei.Kegunaan dari survei antara lain: (1) Untuk
memperoleh fakta dari gejala yang ada; (2) Mencari
keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah
dsb; (3) Melakukan evaluasi serta perbandinagn
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 5/27
terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam
menangani hal yang serupa; (4) Dilakukan terhadap
sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun
secara sampel; dan (5) Hasilnya untuk pembuatan
rencana dan pengambilan keputusan;
Surveilans
A. Pengertian Surveilans
Surveilans Kesehatan Masyarakat dapat
didefinisikan sebagai upaya rutin dalam pengumpulan,
analisis dan diseminasi data yang relevan yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan
masyarakat. Sedangkan Epidemiologi didefinisikan
sebagai studi sistematis yang dilakukan untuk
mempelajari fakta-fakta yang berperan atau
mempengaruhi kejadian dan perjalanan suatu penyakit
atau kondisi tertentu yang menimpa masyarakat. Oleh
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 6/27
karena itu untuk memberantas suatu penyakit menular
diperlukan pengetahuan tentang Epidemiologi penyakti
tersebut serta tersedianya data surveilans yang dapat
dipercaya yan berkaitan dengan kejadian penyakit
tersebut.
Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu
bagian saja namun yang paling penting dari suatusystem surveilans kesehatan masyarakat. Bertambahnya
jumlah penduduk dan “overcrowding” mempercepat
terjadinya penularan penyakit dari orang ke orang.
Faktor pertumbuhan dan mobilitas penduduk ini juga
memperngaruhi perubahan gambaran Epidemiologis
serta virulensi dari penyakit menular tertentu.
Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke
wilayah baru yang mempunyai ekologi lain membawa
konsekuensi orang-orang yang pindah tersebut
mengalami kontak dengan agen penyakit tertentu yang
dapat menimbulkan masalah penyakit baru. Apapun
jenis penyakitnya, apakah dia penyakit yang sangat
prevalens di suatu wilayah ataukah penyakit yang baru
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 7/27
muncul ataupun penyakit yang digunakan dalam
bioteririsme, yang paliang penting dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan adalah mengenal dan
mengidentifikasinnya sedini mungkin.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka system
surveilans yang tertata rapi sangat diperlukan. CDC
Atlanta telah mengembangkan rencana strategis untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul termasuk
mengembangkan jaringan susrveilans sentinel,
pengembangan pusat-pusat surveilans berbasis
masyarakat dan berbagai proyek yang melengkapi
kegiatan surveilans.
Bagaimanapun juga deteksi dini terhadap suatu kejadian
penyakit menular sangat tergantung kepada kejelian
para petugas kesehatan yang berada di ujung tombak
untuk mengenali kejadian kesehatan yang tidak biasa
secara dini.
Dokter atau tenaga kesehatan yang menemukan
yang aneh di lapangan punya kewajiban untuk
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 8/27
melaporkan kepada otoritas kesehatan yang lebih tinggi
agar dapat dilakukan tindakan yang semestinya.
Sistem pelaporan pasif punya kelemahan karena
sering tidak lengkap dan tidak akurat terutama untuk
penyakit-penyakit yang prevalen. Sistem pelaporan
pasif ini perlu didorong setiap saat agar bias didapatkan
laporan yang lebih lengkap dan tepat waktu teurtamauntuk penyakit-penyakit menular yang mempunyai
dampak kesehatan masyarakat yang luas termasuk
penyakit-penyakit yang mungkin dipakai untuk
melakukan bioterorisme. Dengan segala kelemahan
yang dimilikinya system pelaporan menular tetap
merupakan garis terdepan dari Sistem Kewaspadaan
Dini kita dalam upaya mencegah dan memberantas
penyakit menular. Oleh karena itu setiap petugas
kesehatan tahu dan sadar akan pentingnya melaporkan
kejadian penyakit menular, cara-cara pelaporan dan
manfat dari pelaporan ini.
B. Jenis Surveilans Epidemiologi antara lain :
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 9/27
1. Surveilans Individu
Surveilans individu (individual surveillance)
mendeteksi dan memonitor individu individu yang
mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya
pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis.
Surveilans individu memungkinkan dilakukannyaisolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga
penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan.
Sebagai contoh, karantina merupakan isolasi
institusional yang membatasi gerak dan aktivitas orang-
orang atau binatang yang sehat tetapi telah terpapar oleh
suatu kasus penyakit menular selama periode menular.
Tujuan karantina adalahmencegah transmisi penyakit
selama masa inkubasi seandainya terjadi infeksi (Last,
2001). Isolasi institusional pernah digunakan kembali
ketika timbul AIDS pada tahun 1980-an dan SARS.
Dikenal dua jenis karantina: (1) Karantina total; (2)
Karantina parsial.
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 10/27
Karantina total membatasi kebebasan gerak semua
orang yang terpapar penyakit menular selama masa
inkubasi, untuk mencegah kontak dengan orang yang
tak terpapar.
Karantina parsial membatasi kebebasan gerak
kontak secaraselektif, berdasarkan perbedaan tingkat
kerawanan dan tingkat bahaya transmisi penyakit.Contoh, anak sekolah diliburkan untuk mencegah
penularan penyakit campak, sedang orang dewasa
diperkenankan terus bekerja. Satuan tentara yang
ditugaskan pada pos tertentu dicutikan, sedang di
pospos lainnya tetap bekerja.Dewasa ini karantina
diterapkan secara terbatas, sehubungan dengan masalah
legal, politis, etika, moral, dan filosofi tentang
legitimasi, akseptabilitas, dan efektivitas langkah-
langkah pembatasan tersebut untuk mencapai tujuan
kesehatan masyarakat (Bensimon dan Upshur, 2007).
2. Surveilans Penyakit
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 11/27
Surveilans penyakit (disease surveillance)
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap
distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit,
melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi
terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta
data relevan lainnya. Jadi fokus perhatiansurveilans
penyakit adalah penyakit, bukan individu.Di banyak negara, pendekatan surveilans penyakit
biasanya didukung melalui program vertikal (pusat-
daerah). Contoh, program surveilans tuberkulosis,
program surveilans malaria. Beberapa dari sistem
surveilans vertikal dapat berfungsi efektif, tetapi tidak
sedikit yang tidak terpelihara dengan baik dan akhirnya
kolaps, karena pemerintah kekurangan biaya. Banyak
programsurveilans penyakit vertikal yang berlangsung
paralel antara satu penyakit dengan penyakit lainnya,
menggunakan fungsi penunjang masing-masing,
mengeluarkan biaya untuk sumber daya masing-masing,
dan memberikan informasi duplikatif, sehingga
mengakibatkan inefisiensi.
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 12/27
3. Surveilans Sindromik
Syndromic surveillance (multiple disease
surveillance) melakukan pengawasan terus-menerus
terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan
masing-masing penyakit. Surveilans sindromik
mengandalkan deteksi indikator-indikator kesehatanindividual maupun populasi yang bisa diamati sebelum
konfirmasi diagnosis. Surveilans sindromik mengamati
indikator-indikator individu sakit, seperti pola perilaku,
gejala-gejala, tanda, atau temuan laboratorium, yang
dapat ditelusuri dari aneka sumber, sebelum diperoleh
konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.
Surveilans sindromik dapat dikembangkan pada
level lokal, regional, maupun nasional. Sebagai contoh,
Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
menerapkan kegiatan surveilans sindromik berskala
nasional terhadap penyakit-penyakit yang mirip
influenza (flu-like illnesses) berdasarkan laporan
berkala praktik dokter di AS. Dalam surveilans tersebut,
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 13/27
para dokter yang berpartisipasi melakukan skrining
pasien berdasarkan definisi kasus sederhana (demam
dan batuk atau sakit tenggorok) dan membuat laporan
mingguan tentang jumlah kasus, jumlah kunjungan
menurut kelompok umur dan jenis kelamin, dan jumlah
total kasus yang teramati. Surveilans tersebut berguna
untuk memonitor aneka penyakit yang menyerupaiinfluenza, termasuk flu burung, dan antraks, sehingga
dapat memberikan peringatan dini dan dapat digunakan
sebagai instrumen untuk memonitor krisis yang tengah
berlangsung (Mandl et al., 2004; Sloan et al., 2006).
Suatu sistem yang mengandalkan laporan semua
kasus penyakit tertentu dari fasilitas kesehatan,
laboratorium, atau anggota komunitas, pada lokasi
tertentu, disebut surveilans sentinel. Pelaporan sampel
melalui sistem surveilans sentinel merupakan cara yang
baik untuk memonitor masalah kesehatan dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas (DCP2, 2008;
Erme dan Quade, 2010).
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 14/27
4. Surveilans Berbasis Laboratorium
Surveilans berbasis laboratorium digunakan untuk
mendeteksi dan memonitor penyakit infeksi. Sebagai
contoh, pada penyakit yang ditularkan melalui makanan
seperti salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium
sentral untuk mendeteksi strain bakteri tertentu
memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebihsegera dan lengkap daripada sistem yang mengandalkan
pelaporan sindroma dari klinik-klinik (DCP2, 2008).
5. Surveilans Terpadu
Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata
dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu
wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota)
sebagai sebuah pelayanan publik bersama. Surveilans
terpadu menggunakan struktur, proses, dan personalia
yang sama, melakukan fungsimengumpulkan informasi
yang diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit.
Kendatipun pendekatan surveilans terpadu tetap
memperhatikan perbedaan kebutuhan data khusus
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 15/27
penyakit-penyakit tertentu (WHO, 2001, 2002; Sloan et
al., 2006).
Karakteristik pendekatan surveilans terpadu:
(1) Memandang surveilans sebagai pelayanan bersama
(common services);
(2) Menggunakan pendekatan solusi majemuk;
(3) Menggunakan pendekatan fungsional, bukanstruktural;
(4) Melakukan sinergi antara fungsi inti surveilans
(yakni, pengumpulan, pelaporan, analisis data,
tanggapan) dan fungsi pendukung surveilans (yakni,
pelatihan dan supervisi, penguatan laboratorium,
komunikasi, manajemen sumber daya);
(5) Mendekatkan fungsi surveilans dengan
pengendalian penyakit. Meskipun menggunakan
pendekatan terpadu, surveilans terpadu tetap
memandang penyakit yang berbeda memiliki kebutuhan
surveilans yang berbeda (WHO, 2002).
6. Surveilans Kesehatan Masyarakat Global
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 16/27
Perdagangan dan perjalanan internasional di abad
modern, migrasi manusia dan binatang serta organisme,
memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara.
Konsekunsinya, masalah-masalah yang dihadapi
negara-negara berkembang dan negara maju di dunia
makin serupa dan bergayut. Timbulnya epidemi global
(pandemi) khususnya menuntut dikembangkannya jejaring yang terpadu di seluruh dunia, yang
manyatukan para praktisi kesehatan, peneliti,
pemerintah, dan organisasi internasional untuk
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan surveilans yang
melintasi batas-batas negara. Ancaman aneka penyakit
menular merebak pada skala global, baik penyakit-
penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging
diseases), maupun penyakit-penyakit yang baru muncul
(newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung,
dan SARS. Agenda surveilans global yang
komprehensif melibatkan aktor-aktor baru, termasuk
pemangku kepentingan pertahanan keamanan dan
ekonomi (Calain, 2006; DCP2, 2008)
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 17/27
Tujuan Surveilans:
1. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi
(outbreak)
2. Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki
program pencegahan dan pengendalian penyakit,
3. Memasok informasi utk penentuan prioritas,pengambilan kebijakan, perencanaan, implementasi dan
alokasi sumber daya kesehatan.
4. Monitoring kecenderungan (Tren) penyakit
endemis dan mengestimasi dampak penyakit di masa
mendatang.
5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi
lebih lanjut.
Manfaat dan kegunaan;
Mempelajari pola kejadian penyakit dan penyakit
potensial pada populasi sehingga dapat efektif dalam
investigasi, controling dan pencegahan penyakit di
populasi.
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 18/27
Mempelajari riwayat alamiah penyakit, spektrum
klinik dan epidemiologi penyakit (siapa, kapan dan
dimana terjadinya, serta keterpaparan faktor resiko)
Menyediakan basis data yang dapat digunakan
untuk memperkirakan tindakan pencegahan dan
kontrol dalam pengembangan dan pelaksanaan.
Prevalensi
A. Pengertian Prevalensi
Adalah : gambaran tentang frekwensi penderita
lama dan baru yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu. Pada
perhitungan angka Prevalensi, digunakan jumlah
seluruh penduduk tanpa
memperhitungkan orang/penduduk yang Kebal atau
Pendeuduk dengan Resiko
(Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 19/27
Angka Prevalensi
sebenarnya bukanlah suatu rate yang murni, karena
Penduduk yang tidak mungkinterkena penyakit juga
dimasukkan dalam perhitungan.
Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu
:
a) Period Prevalen Rate
Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada
pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Nilai
Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit
yangsulit diketahui saat munculnya, misalnya pada
penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.
b) Point Prevalen Rate
Adalah : Jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit pada suatus aat dibagi dengan jumlah
penduduk pada saat itu.Dapat dimanfaatkan untuk
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 20/27
mengetahui Mutu pelayanan kesehatan
yangdiselenggarakan.
Ukuran suatu prevalensi dapat digunakan untuk:
1.Menggambarkan tingkat keberhasilan program
pemberantasan penyakit
2.Penyusun perencanaan pelayanan kesehatan,
misalnya penyediaan sarana obat-obatan, tenaga ,dan
ruangan
3. Menyatakan banyaknya kasus yang dapat di
diagnosis
Penruunan prevalensi dapat dipengaruhi oleh:
1. Menurunnya insidensi
2. lamanya sakit yang menjadi pendek
3. Perbaikan pelayanan kesehatan
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 21/27
Evidence Based Medicine
A. Pengertian Evidence Based
Menurut Sackett et al 1985, Evidence Based
Medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik
didasarkan pada bukti- bukti ilmiah terkini untuk
kepentingan kesehatan penderita. EBM memadukan
antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan
bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.
EBM adalah proses yang digunakan secara sistematis
untuk menemukan, menelaah, mereview, dan
memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari
pengambilan keputusan. EBM merupakan keterpaduan
antara bukti-bukti ilmiah yang berasal dari studi yang
terpercaya (Best Research Evidence) dengan keahlian
klinis (clinical expertise) dan nilai-nilai yang ada pada
masyarakat (patient value).
EBM adalah bukti yang didapat dari penelusuran
yang kemudian dikaji dengan menggunakan level-level
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 22/27
kevalidan tertentu dan diterapkan dalam pelayanan
kesehatan kemudian dievaluasi.
B.Prinsip-prinsip EBM adalah :
1. Permintaan bukti terbaik dalam setiap
pengambilan keputusan.
2. Mempertanyakan validitas dan penerapan bukti.
3. Memahami bahwa kurangnya bukti tidak
mempengaruhi efektivitas pengobatan.
4. Memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.
5. Meminjam persediaan dari industri yang sukses
6. meningkatkan komunikasi dokter-pasien
Penerapan EBM berarti integrasi antara ahli klinis
individu dengan bukti klinis eksternal terbaik yang ada
dari penelitian yang sistematis. Langkah-langkah yang
bisa dilakukan oleh dokter dalam penerapan EBM
antara lain :
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 23/27
a. Bertanya kepada pasien masalah-masalah yang
dihadapi. ( patient center medicine)
b. pertanyaan dokter pada dirinya sendiri tentang
bagaimana terapi, prognosis, diagnosis yang akan
diambil
c. dokter mencari bukti-bukti yang berkaitan dengan
masalah pasien seperti sistematik review atau peta
analisis
d. dokter melakukan evaluasi tentang validitas dan
aplikabilitas langkah yang akan diambil
e. mengaplikasikan kepada pasien langkah-langkah
tersebut menggunakan ketrampilan klinis
f. mengevaluasi kembali semua langkah yang telah
diambil apakah berhasil, tidak berhasil atau
memunculkan resiko baru.
Beberapa alasan utama mengapa EBM diperlukan
adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 24/27
Sebagai contoh teknologi diagnostik dan terapetik
selalu disempurnakan dari waktu ke waktu, sehingga
bisa saja obat atau teknologi kesehatan yang
sebelumnya diketahui terbaik di masanya dapat segera
digantikan oleh obat atau teknologi kesehatan yang
lebih efikasius dan aman. Karena informasi-informasi
tradisional (misalnya yang terdapat dalam text book)sudah sangat tidak adekuat pada saat ini, beberapa
justru sering keliru dan menyesatkan (misalnya
informasi dari pabrik obatyang disampaikan oleh duta-
duta farmasi atau detailer), tidak efektif (misalnya
continuing medical education yang bersifat didaktif)
atau bisa saja terlalu banyak sehingga justru sangat
membingungkan.
Evidence Based Medicine dapat dicari melalui meta-
analysis, systematic review, RCT dan Cohort Studies
yang didapat dari jurnal.
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 25/27
Untuk menentukan validitas EBM bisa melalui
klasifikasinya. Menurut U.S. Preventive task Force
antara lain:
a. Level I.1
Evidence yang berasal dari meta-analysis atau
systematic review.
b. Level I.2
Evidence yang berasal dari sekurang-kurangnya satu
RCT.
c. Level II.1
Evidence yang berasal dari percobaan terkontrol
tanpa randomisasi (case control).
d. Level II.2
Evidence yang berasal lebih dari satu kelompok
percobaan. (cohort)
e. Level II.3
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 26/27
Evidence yang berasal dari beberapa waktu yang
berbeda tetapi tanpa interfensi.
f.Level III.
Opini dari penulis yang disegani berdasarkan
pengalaman klinis, studi, dan laporan ahli.
Pentingnya pemeriksaan penunjang adalah
menyingkirkan diagnosis banding agar penyakit dapat
terdeteksi secara detail sehingga pemeriksaannya tepat.
5/16/2018 TUGAS IKGM - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ikgm-55ab57cc034ba 27/27