tugas individu

25
MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH DISUSUN OLEH : 1. ARI SUBIYATMOKO 1584 202 089 KELAS : 1 A3 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2015/2016

Upload: taufiq99

Post on 07-Jan-2017

440 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas individu

MAKALAH

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH :

1. ARI SUBIYATMOKO 1584 202 089

KELAS : 1 A3

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2015/2016

Page 2: Tugas individu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat berkat rahmat dan karunia-

Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat terus beraktivitas dan berkarya apa yang

telah kita rencanakan dapat berhasil sesuai dengan rencana.

Rasa bahagia kami yang tak terhingga karena kami telah dapat menyelesaikan

tugas yang diberikan dosen untuk makalah kami yang berjudul “KARYA TULIS

ILMIAH ”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Tangerang, Desember 2015

Penyusun

Page 3: Tugas individu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………….……………………...… i

DAFTAR ISI ……….……………………………….….. ii

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ………………………………...………..… 1

2. Rumusan Masalah ………………………/………...………..… 2

BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian Karya Ilmiah ……....……………………..………........... 3

II. Ciri-ciri Karya Ilmiah …….. ……………………………….....… 3

III. Jenis-jenis Karya Ilmiah ………………………….……………….… 4

IV. Etika dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah…....………………............. 8

V. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah……....………….………….............10

VI. Sikap-sikap Ilmiah……....………………………………………..….............11

VII. Berbagai kendala dalam proses penelitian karya ilmiah…………...…......12

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan ……………………….………………….…13

Saran ……………………….…………..…..……14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………...……....…..… 15

Page 4: Tugas individu

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha

memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh

seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara

logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis

untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan

kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka

sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar

hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun,

tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya

adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga

dengan penelitian lanjutan.

Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan

sekadar menjadi penerima ilmu. Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi

(penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan

cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis

tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai

Page 5: Tugas individu

calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak

terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual

jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar

dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada

karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian

ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau

kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper)

dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan

penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.

Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh

studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam

Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya

atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau

ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam

karangan ilmiah - karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi,

tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah

artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan

non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel,

roman, dan naskah drama.

Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang

berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan

Page 6: Tugas individu

khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan

karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan

baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.

Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90)

memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis

berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya

ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi

2. Rumusan Masalah

a. Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah

b. Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah

c. Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah

d. Bagaimana etika dank ode etik Karya Ilmiah

e. Bagaimana tehnik menyusun Karya Ilmiah

f. Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya Ilmiah

g. Apa-apa saja kendala dalam proses penulisan penelitian Karya Ilmiah

Page 7: Tugas individu

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah

Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis

berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya

ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan

ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis

menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.

Karya tulis adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu

mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh

dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan karya tulis adalah melatih

mahasiswa.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya,

yaitu :

1. Struktur sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari

bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian

penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti

Page 8: Tugas individu

merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat

terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan

simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak

lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun

semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan

daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan

adanya abstrak.

3. Sikap penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan

dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak

menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang

pertama atau kedua.

4. Penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku

yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif

dengan struktur yang baku.

Page 9: Tugas individu

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat

berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel,

laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya

kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan,

dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan

acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau

pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya Ilmiah adalah,

1) MAKALAH

Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti

karangan. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.

Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau

menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang

bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam

suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas

perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara

tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli

karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan

tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.

Page 10: Tugas individu

2) KERTAS KERJA

Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius,

biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama

dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam.

Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang

biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas

kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja

‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,

ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

3) SKRIPSI

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat

penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis

berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan fakta empiris-

objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau

penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di

depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat

Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit

semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing.

Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga

mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian

Page 11: Tugas individu

skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke

arah sumbangan material berupa penemuan baru.

4) TESIS

Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian

studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh

tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis

mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya

secara analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada

skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih

hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.

Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;

metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan

pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing,

mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan

instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai

mengambil kesimpulan dan rekomendasi.

Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah

tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya,

kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal

sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih

dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

Page 12: Tugas individu

5) DISERTASI

Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar

Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah

mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri

dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya

ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga

(S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh

gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan

merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang

ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan

pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang

berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi ditulis

berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil

yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.

Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,

berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.

Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis,

tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan

ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

Page 13: Tugas individu

6) ARTIKEL

Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai

di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan

prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu,

persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.

Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan

yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan,

mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar,

majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.

Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang-

undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam

surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi

dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel

adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan

tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun

1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan

yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang

sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung

pendapatnya.

7) ESAI

Page 14: Tugas individu

Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan

makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi,

pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya.

Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain

semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai

analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak

hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia

menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut.

Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.

8) OPINI

Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada

keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang

nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang;

apa yang dipikirkan seseorang; penilaian

9) FIKSI

Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang

berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak

boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik,

klimaks, setting dan sebagainya adalah hal-hal penting yang memerlukan

perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang

Page 15: Tugas individu

asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan

kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’

yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan

kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi

tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk

menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya,

fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung

tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun

sering dimasukkan ke dalam golongan ini.

Menurut http://www.geocities.com/liacybercampus/pedomanskripsi,

karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :

a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian

hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.

b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi,

pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini

dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang

disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.. Jika laporan ini

berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,

pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis

karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan

ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang

Page 16: Tugas individu

sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan

dalam kesempatan tertentu.

D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah

Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan

karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti

dan difahami dengan baik. Penulis harus memahami etika penulisan karya

ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma yang telah diterima dan

diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu diperhatikan dalam

penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan,

perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data

ataupun informan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya

ilmiah, yaitu:

1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.

Misal: downlinknya –> downlink-nya.

2. Penggunaan kata “dimana”.

Misal:

…tehnik dimana digunakan (salah) ..tehnik yang digunakan (benar)

3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam

karya ilmiah.

Misal:

Page 17: Tugas individu

..dapat kita asumsikan…(salah) …dapat diasumsikan …(benar)

4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.

5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.

6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber

acuannya.

7. Kekonsistenan dalam penulisan.

Misal:

…perkembangan selular… (kalimat ke 2) …seluler…(kalimat ke 10)

8. Tulislah kata dengan lengkap. Misal: & –> dan yg –> yang

9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup

singkatannya saja.

Misal: MU (mobile unit)… (kalimat ke 3)

…perawatan perangkat MU tidaklah terlalu sulit. (kalimat ke 10)

10. Gunakan EYD

Misal: bilangan 10,000 km –> 10.000 km

…didapat… –> …diperoleh… …terdiri dari…–> …terdiri atas

11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,)

yang sesuai.

12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang

dikeluarkan oleh institusi)

Page 18: Tugas individu

misal:> ukuran margin> ukuran kertas> jenis huruf

E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal

maupun materil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus

diikuti dalam penulisan; sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi

tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan menarik apabila isi dan

cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.

Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting

yang perlu diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk

laporan penelitian.

Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan

dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah

dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan

etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk

menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan

gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk

menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan,

deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara

Page 19: Tugas individu

objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh

fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan

penelitian, makalah seminar atau simposium, artikel jurnal, yang pada

dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,

simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut

dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian

atau pengkajian selanjutnya.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan

wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis

karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan

menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya

secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan

intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu

pengetahuan.

F. Sikap-Sikap Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang

harus ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Page 20: Tugas individu

1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi

sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-

banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-

tidaknya, dan sebagainya.

3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau

mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain,

walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan

orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa

adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang

lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas

sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal

dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada

ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau

pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori

atau dalil yang ada.

Page 21: Tugas individu

7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin

membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang

ilmunya.

G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah

Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan

penulisan karya ilmiah yang menghambat penyelesaiannya adakan

dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu

menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan

alur berpikir sendiri.

Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian

ilmiah adalah sebagai berikut :

a. salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,

b. salah dalam menyusun struktur pelaporan,

c. salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan

menjiplak (plagiat),

d. salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,

e. penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,

f. tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan

berkesan seenaknya sendiri),

Page 22: Tugas individu

g. tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin

yang berubah-ubah).

Page 23: Tugas individu

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat

disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh

seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah

dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah

yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang

baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti

diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan

dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya

ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan

karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-

sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima

berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena

itu merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang

kedua ketiga dan selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis

seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan

fiksi. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk

menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan

Page 24: Tugas individu

gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk

menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat

berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta

menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah

bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis,

berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara

sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di

samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan

dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan

kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu,

kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat

memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

Page 25: Tugas individu

DAFTAR PUSTAKA

tata cara penulisan karya

ilmiah.http://demosainscreative.wordpress.com/2009/02/23/tata-cara-penulisan-

karya-ilmiah/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-jenis-

karya-ilmiah-sikap-ilmiah-dan-kesalahan-dalam-penulisan-ilmiah/ hakikat karya

ilmiah, ciri-ciri, jenis karya ilmiah, sikap ilmiah dan kesalahan dalam penulisan

ilmiah. maret 13

Hamdani, Mulya 2010 Belajar Mengajar.Bandung,Pustaka Setia.

rosmini,s.pd.,sihombing di. definisi karya ilmiah.http://sihombingruben.blo

gspot.com/2010/03/definisi-karya-ilmiah.html.rabu, 10 maret 2010