tugas isbd individu keluarga masyarakat

59
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT Oleh KELOMPOK 4 Nama Anggota : Margaretha Carolina Mia Esta Poetri Afdal Faisal Nurhaniyyah

Upload: miaesta

Post on 16-Jan-2016

40 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fk unsri

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

INDIVIDU, KELUARGA, DAN

MASYARAKAT

Oleh

KELOMPOK 4

Nama Anggota : Margaretha Carolina

Mia Esta Poetri Afdal Faisal

Nurhaniyyah

Page 2: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

Reinecke Ribka Halim

Shafira Amalia

Universitas Sriwijaya

Fakultas Kedokteran - Program Studi Pendidikan Dokter

TA 2015/2016

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

II. MASALAH

II.1 Apa definisi Individu? .............................................................................. 4II.2 Apa definisi Pertumbuhan (dalam hal individu) ? .................................... 4II.3 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu? ....... 4II. 4 Bagaimana tahap-tahap pertumbuhan berdasarkan psikologi? ................. 4II.5 Apa yang dimaksud dengan sikap individualisme? .................................. 4II.6 Apa definisi keluarga? .............................................................................. 4II.7 Apa saja fungsi dari keluarga? .................................................................. 4II.8 Bagaimana makna keluarga dalam hubungan individu, keluarga, dan

masyarakat? .............................................................................................. 4II.9 Apa definisi dari masyarakat? ................................................................. 4II.10 Bagaimana hak dan kewajiban individu dalam masyarakat? ................... 4II.11 Apa saja bentuk-bentuk dari masyarakat? ................................................ 4II.12 Apa saja tingkatan dari masyarakat? ........................................................ 4II.13 Bagaimana pengaruh keluarga dan masyarakat terhadap perkembangan

sosial dan individu? .................................................................................. 4II.14 Bagaimana hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat? .......... 4II.15 Apa saja problematika individu, keluarga, dan masyarakat? ................... 4

III. PEMBAHASAN

III.1 Individu ....................................................................................................... 5III.2 Pertumbuhan dan Perkembangan ................................................................ 6 III.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Individu ....................... 8III. 4 Tahap-tahap Pertumbuhan Berdasarkan Psikologi .....................................10

Page 3: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

III.5 Sikap Individualisme ...................................................................................17

III.6 Keluarga ......................................................................................................19III.7 Fungsi Keluarga ..........................................................................................20III.8 Makna Keluarga dalam Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat ...23III.9 Masyarakat ................................................................................................. 24III.10 Hak dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat ........................................25III.11 Bentuk Masyarakat .....................................................................................26III.12 Tingkatan Masyarakat .................................................................................27III.13 Pengaruh Keluarga dan Masyarakat Terhadap Perkembangan Sosial dan

Individu .......................................................................................................28III.14 Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat .........................................29III.15 Problematika Individu, Keluarga, dan Masyarakat ....................................30

IV. KESIMPULAN .......................................................................................................36

V. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................37

I. PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia

juga bagian dari individu, keluarga dan masyarakat. Sehingga keberadaannya

berpengaruh bagi lingkungannya. Manusia dalam pribadinya sebagai makhluk individu

mempunyai jiwa dan integritas moral yang tinggi, ia juga bagian dari keluarga yang

dengannya akan membangun masyarakat yang bermartabat.

Individu yang tertata dengan baik akan menghasilkan sebuah keluarga yang baik, yang

nantinya akan menjadi masyarakat yang baik. Semua itu adalah suatu proses yang harus

dilalui oleh setiap manusia. Manusia juga dituntut untuk berinteraksi sosial dengan

lingkungannya. Manusia tidak akan bisa hidup menyendiri tanpa adanya interaksi sosial.

Pada kesempatan ini kami akan mengkaji tentang individu, keluarga, masyarakat yang

ketiga-tiganya berkaitan erat, serta interaksi sosial yang manusia dalam posisinya sebagai

individu, keluarga dan masyarakat.

Page 4: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

II. MASALAH

II.1 Apa definisi Individu?

II.2 Apa definisi Pertumbuhan (dalam hal individu) ?

II.3 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu?

II. 4 Bagaimana tahap-tahap pertumbuhan berdasarkan psikologi?

II.5 Apa yang dimaksud dengan sikap individualisme?

II.6 Apa definisi keluarga?

II.7 Apa saja fungsi dari keluarga?

II.8 Bagaimana makna keluarga dalam hubungan individu, keluarga, dan

masyarakat?

II.9 Apa definisi dari masyarakat?

II.10 Bagaimana hak dan kewajiban individu dalam masyarakat?

II.11 Apa saja bentuk-bentuk dari masyarakat?

II.12 Apa saja tingkatan dari masyarakat?

II.13 Bagaimana pengaruh keluarga dan masyarakat terhadap perkembangan sosial

dan individu?

II.14 Bagaimana hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat?

II.15 Apa saja problematika individu, keluarga, dan masyarakat?

Page 5: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

III. PEMBAHASAN

II.1 Individu

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu

menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan

seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan

berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi

kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.

Seorang individu adalah perpaduan antara :

1) Faktor genotipe (faktor yg dibawa sejak lahir, faktor keturunan). Kalau seseorang

individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga

memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan

(faktor fenotipe).

2) Faktor fenotipe (lingkungan) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang

khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan

sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial.

Page 6: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan

kelompok sosial yang lebih besar.

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam

lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku

spesifik dirinya. Menurut Nursyid Sumaatmadja, kepribadian adalah keseluruhan perilaku

individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan

psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap

pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan

dari lingkungan. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu,

yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi

kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu

dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan : pertama menyimpang

dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan

ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

Dalam hal membaur atau menjadi salah satu bagian dari masyarakat wajar kalau suatu

individu terkadang mempunyai halangan atau kesulitan untuk memahami satu sama lain,

karena setiap individu memiliki kepribadian dan sikap yang berbeda-beda, oleh karena itu

individu melalui peroses cukup lama untuk bisa menerima satu sama lain. Proses

semacam itu disebut juga beradaptasi, dalam proses adaptasi sangat dibutuhkan jika

seorang individu tersebut berada di suatu lingkup masyarakat agar dapat cepat membaur

dengan yang lainnya.

Banyak juga individu yang mengabaikan lingkungan disekitarnya, mereka cenderung

sibuk terhadap dirinya sendiri tidak ingin tahu tentang lingkungan sekitar. Hal inilah yang

menyebabkan kurangnya harmonisasi terhadap masyarakat atau kelompok individu yang

ada disekitar kita, oleh karena itu sering terjadi konflik antar individu, dalam hal ini

banyak faktor mengapa individu melakukan hal ini diantaranya :

1) Mereka sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak ada waktu untuk berkumpul

dengan individu lainnya.

2) Mereka sukar untuk berbicara atau sharing dengan individu yang lain di karenakan

Page 7: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

berbeda pendapat antara satu sama lain.

3) Memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda.

4) Keterbelakangan mental.

Hal-hal inilah salah satunya yang dapat membuat suatu individu mengasingkan dirinya.

Mia Esta Poetri Afdal Faisal

II.2 Pertumbuhan dan Perkembangan

Pada pembahasan konsep mengenai perkembangan individu ini, kami akan merangkaikan

pengertian perkembangan dengan pertumbuhan. Hal ini dikarenakan dua kata tersebut

dalam kedudukannya sebagai pengubah serta pemberi pengaruh terhadap diri individu

tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah

perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu

yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan

metabolik/bersifat kuantitatif (Soetjiningsih,1988). Pertumbuhan dapat juga diartikan

sebagai bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti

bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat

diukur dengan satuan panjang dan berat.

Perkembangan adalah bertambah kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh

yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses

pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan.sel-sel

tubuh,jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian

rupa,sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi,intelektual

dan tingkah laku sebagai hasil iteraksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 1988).

Perkembangan (development) juga merupakan suatu proses yang pasti di alami oleh

setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan

dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif

serta sistematis di dalam diri manusia. Akhmad Sudrajat : 2008, memberikan definisi

bahwa “Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan

berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat

diartikan pula sebagai perubahan–perubahan yang dialami individu menuju tingkat

Page 8: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

kedewasaan atau kematangannya.”

Adapun ciri–ciri pertumbuhan dan perkembangan yaitu kontinu; ada masa percepatan dan

perlambatan; erkembangan mempunyai pola yang sama untuk semua individu, tetapi

untuk kecepatan berbeda-beda untuk tiap individu, sangat dipengaruhi lingkungan;

perkembangan erat dengan maturasi susunan saraf pusat; dan refleks primitif hilang

sebelum gerakan volunteer tercapai.

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, volume serta jumlah sel yang

ditandai dengan pertambahan panjang, berat dan tinggi makhluk hidup yang bersifat

irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan kuantitatif (dapat diukur).

Perkembangan adalah suatu proses dari organisme muda menuju keadaan yang lebih

dewasa (matang secara seksual sehigga dapat melakukan reproduksi), serta bersifat

kualitatif (tidak dapat diukur).

Berikut ini contoh yang dapat memperjelas perbedaan antara pertumbuhan dan

perkembangan.

1) Pertumbuhan

Pertumbuhan tanaman mangga yang tumbuh dari tanaman muda yang kecil menjadi

tanaman yang lebih besar dan bercabang rindang. ukurang tinggi, berat dan volume

dari batang dan daun tanaman mangga tadi dapat diukur dengan menggunakan alat

ukur yang ada.

2) Perkembangan

Tanaman mangga yang ketika menjadi tanaman muda tidak menghasilkan bunga dan

buah, setelah beberapa tahun ditumbuhkan, dapat menghasilkan bunga dan buah

yang bertujuan untuk perkembangbiakan dan reproduksi. Proses ini tidak dapat

diukur karena kematangan seksual tanaman mangga tadi dapat berbeda – beda antara

satu individu dengan individu lain, tergantung dari faktor yang mempengaruhi.

Berdasarkam uraian-uraian tersebut, maka dapat diartikan bahwa pertumbuhan

fisiologis/fisik individu tidak ada artinya bila individu itu tidak mau melakukan proses

Page 9: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

pembelajaran untuk memiliki suatu kompetensi, keterampilan atau kemampuan tertentu

sebagai bentuk pengembangan diri. Mia Esta Poetri Afdal Faisal

II.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Dalam membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis

besarnya dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu :

A. Pendirian nativistik

Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu

semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.

Para ahli dari golongan ini menunjukkan berbagai kesempatan atau kemiripan antara

orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis

maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis. Tetapi hal ini akan

menimbulkan keragu-raguan apakah kesamaan yang ada antara orang tua dan anaknya

benar-benar disebabkan oleh pembawaan sejak lahir karena adanya fasilitas-fasilitas atau

hal-hal lain yang dapat memberikan dorongan ke arah kemajuannya.

B. Pendirian Empiriktik dan Environmentalistik

Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik. Para ahli berpendapat bahwa

pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak

berperanan sama sekali.

Jadi menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh

menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak

dibicarakan. Pendirian semacam ini disebut pendirian yang environmentalistik. Sehingga

dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari faham

empirisme.

Apabila konsepsi ini dapat tahan uji (benar) akan dihasilkan manusia-manusia ideal

asalkan dapat disediakan kondisi yang dibutuhkan untuk usaha itu. Tetapi dalam

kenyataannya sering dijumpai lain, banyak diantara anak-anak orang kaya atau orang

pandai yang mengecewakan orang tuanya, karena tidak berhasil dalam belajar, walaupun

Page 10: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

fasilitas yang diperlukan telah tersedia secara lengkap dan sebaliknya pada anak-anak

dari orangtua yang kurang mampu sangat berhasil dalam belajar, walaupun fasilitas

belajar yang dimiliki sangat minimal, jauh, dan mencukupi.

Menurut faham ini di dalam pertumbuhan individu itu baik dasar maupun lingkungan

kedua-duanya memegang peranan penting. Bakat atau dasar kemungkinan ada pada

masing-masing individu namun bakat dan dasar yang dipunyai itu perlu diserasikan

dengan lingkungan yang dapat tumbuh dengan baik. Misalnya pada anak yang normal

memiliki dasar atau bakat untuk berdiri tegak diatas kedua kaki, bila anak ini diasuh

dalam lingkungan masyarakat manusia. Tetapi apabila anak yang normal ini kebetulan

terlantar disebuah hutan kemudian diasuh oleh serigala sudah barang tentuanak itu tidak

dapat berdiri tegak diatas kedua kakinya dan dia akan merangkak seperti seringala yang

mengasuhnya.

Disamping itu harus adanya dasar, juga perlu dipertimbangkan masalah kematangan

(readiness), misalnya anak yang normal berusia enam bulan. Walaupun anak tersebut

hidup diantara manusia-manusia lain ada kemungkinan juga anak itu tak akan dapat

berjalan karena belum maatang untuk melakukan hal itu.

C. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme

Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya.

Suatu modifikasi yang terkenal yang paling sering dianggap sebagai perkembangan lebih

jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis

yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan

pertumbuhan individu, hal ini tampak lain dengan konsepsi konvergensi yang

berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan. Mia Esta Poetri Afdal Faisal

II.4 Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi

Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui

beberapa fase sebagai berikut:

A. Masa vital yaitu dari 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun.

B. Masa estetik dari umur kira-kira 2,0 tahun sampai kira-kira 7,0 tahun.

Page 11: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

C. Masa intelektual dari kira-kira umur 7,0 tahun sampai kira-kira umur 13,0

tahun atau 14,0 tahun

D. Masa sosial, kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun sampai kira-kira umur

20,0 tahun atau 21,0 tahun.

Berikut adalah penjelasannya :

A. Masa Vital

Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan

berbagai hal dalam dunianya. Menurut Freud tahun pertama dalam kehidupan individu itu

sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagi sumber kenikmatan dan

ketidaknikmatan.

Pendapat semacam ini mungkin beralasan kepada kenyataan, bahwa pada masa ini mulut

memainkan peranan terpenting dalam kehidupan individu. Bahwa anak memasukkan apa

saja yang dijumpai kedalm mulutnya itu bukan karena mulut sebagai sumber kenikmatan

utama, melainkan karena mulut merupakan alat utama untuk melakukan eksplorasi dan

belajar. Pada tahun kedua anak belajar dan berjalan, dan dengan berjalan itu anak mulai

pula belajar menguasai ruang. Disamping itu terjadi pembiasaan akan kebersihan, melalui

ini anak akan belajar mengontrol apa yang boleh ia masukkan kedalam mulutnya dan

yang tidak boleh ia masukkan kedalam mulutya.

B. Masa Estetik

Masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Sebenarnya kata

estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi

pancaindera. Dalam masa ini pula tampak munculnya gejala kenakalan yang umumnya

terjadi antara umur 3,0 tahun sampai 5,0 tahun. Anak sering menentang kehendak orang

tua atau, kadang-kadang menggunakan kata-kata dasar, dengan sengaja melanggar apa

yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya untuk dilakukan.

Adapun alasan anak berbuat kenakalan dalam usia-usia tersebut adalah sebagai berikut:

Berkat pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi anak dalam

menghadapi dunianya maka sampailah anak pada penyadaran “aku”nya atau tahap

Page 12: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

menemukan dirinya sebagai subyek.

Kalau pada masa-masa sebelumnya anak masih merasa satu dengan dunianya dan

belum mampu mengadakan pemisahan secara sadar antara dirinya sendiri sebagai

subyek dan yang lain sebagai obyek maka kemampuan itu kini dimilikinya. Berarti

dia menyadari bahwa dirinya juga subyek seperti yang lain. Sebagai subyek dia

mempunyai kebebasan untuk menghendaki sesuatu, mempunyai pula kebebasan

untuk menolak sesuatu. Karena jarang menemukan kenyataan tersebut maka anak

seakan-akan ingin mendapatkan pengalaman sebagai subyek yang bebas menentukan

keinginannya tersebut.

Pada masa ini terjadi apa yang kita sebut dengan menghendaki, dan kehendak yang

dimilikitidak dapat ditahan-tahan;akan tetapi, kalau dia telah memperolehnyamaka

dia tidak lagi memperdulikannya, dan menghendaki benda yang lain dan seterusnya.

Dalam hal ini kadang-kadang dia melanggar apa yang dilarang dan tidak

mengerjakan hal yang diharuskan. Hal yang demikian itu dilakukannya bukan karena

dia keras kepala, melainkan hanya karena ingin mengalami dan ingin menyaksikan

akibatnya. Lalu bagaimana sikap kita dalam menghadapi anak yang sedang

mengalami masa kegoncangan ini yaitu yang penting bijaksana mengambil jalan

tengah dan tidak terlalu menekan anak serta tidak terlalu menonjolkan.

C. Masa Intelektual (Masa Keserasian Bersekolah)

Setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya telah

berlangsung dengan lebih efektif. Sehingga menjadi matang untuk dididik daripada masa-

masa sebelum dan sesudahnya.

Ada beberapa sifat khas pada anak-anak pada masa ini antara lain:

1) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.

2) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional.

3) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.

4) Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal maka soal itu dianggap tidak penting.

5) Senang membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, bila hal itu

Page 13: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

menguntungkan, dalam hubungan ini ada kecenderungan untuk meremehkan anak

lain.

6) Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.

7) Amat realistik, ingin tahun, dan ingin belajar.

8) Gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama.

Di dalam permainan ada kecenderungan anak tidak lagi terikat kepada aturan

permainan tradisional, mereka membuat aturan-aturan sendiri, setelah anak

memasuki masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar.

Masa keserasian bersekolah akhirnya diakhiri dengan suatu masa pueral.

Masa ini demikian khasnya sehingga menarik perhatian. Sifat-sifat khas anak-anak pada

masa peral ini dapat diringkas kedalam dua hal yaitu:

1) Ditujukan untuk yang berkuasa yang menimbulkan tingkah laku dari perbuatan yang

ditujukan berkuasa, apa yang dinginkan, yang dijadikan idam-idamkan adalah

sekuat, sejujur, semenang, dan seterusnya.

2) Tingkah laku ekstrovers yaitu perbuatan yang berorientasi ke luar dirinya, yang

dapat medorong untuk menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya dan

untuk mencari teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan psikisnya. Pada mereka

dorongan bersaing besar sekali sehingga dalam persaingan itulah anak-anak puer

mendapatkan sosialisasi lebih lanjut. Dan nampak anak puer dapat melakukan ini

dan itu (si tukang jual aksi), tetapi disamping itu tidak berani berbuat begini dan

begitu (si pengecut), sehingga anak puer seringkali dijuluki si “tukang jual aksi” dan

juga dijuluki “si pengecut”.

Suatu hal yang penting pada masa ini anak menerima otoritas orang tua dan guru sebagai

suatu hal yang wajaer karena itu pada masa anak-anak ini mengharapkan adanya sikap

yang obyektif dan adil pada pihak orang tua dan guru sebagai pemegang otoritas sehingga

sikap pilih kasih akan mudah menimbulkan problem di kalangan mereka.

D. Masa Remaja

Page 14: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena

mempunyai sifat-sifat khas dan yang menentukan kehidupan individu dalam

masyarakatnya. Peranan manusia dewasa harus hidup dalam alam kultur dan harus dapat

menempatkan dirinya diantara nilai-nilai (kultur) itu maka perlu mengenal dirinya sebagi

pendukung maupun pelaksan nilai-nilai. Untuk inilah ia harus mengarahkan dirinya agar

dapat menemukan jati diri, meneliti sikap hidup yang lama, dan mencoba-coba yang baru

agar dapat menjadi pribadi yang dewasa. Pada dasarnya ini masih dirinci kedalam

beberapa masa, yaitu :

1) Masa Pra Remaja

Penggunaan istilah pra remaja ini hanya untuk menunjukkan satu masa yang

mengikuti masa pueral yang berlangsung secara singkat. Masa ini ditandai oleh sifat-

sifat negatif sehingga disebut juga masa negatif.

Pada masa ini terdapat beberapa gejala yang dianggap sebagai gejala negatif

misalnya tidak tenang, kurang suka bekerja, kurang suka bergerak, lekas lelah,

kebutuhan untuk tidur besar, hati sering murung, pesimistik dan non-sosial. Atau

dapat dikatakan secara ringkasnya sifat-sifat negatif meliputi sikap negatif dalam

prestasi baik prestasi jasmani maupun prestasi mental, juga negatif dalam sikap sosial

baik dalam bentuk pasif maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat.

Terjadinya gejala-gejala negatif itu pada umumnya berpangkal pada biologis yang

mulai bekerjanya organ-organ kelamin, yang dapat membawa perubahan-perubahan

yang cepat dalam diri si remaja yang sering kali perubahan-perubahan yang cepat ini

belum mereka pahami sehingga dapat menimbulkan rasa ragu-ragu, kurang pasti, dan

bersifat malu.

2) Masa Remaja

Dalam masa ini untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang tidak pernah

dialaminya pada masa-masa sebelumnya.

Kesejukan didalam penderitaan yang nampaknya tidak ada orang yang dapat

mengerti dan memahaminya dan menerangkannya. Sebagai reaksi pertam-tama

Page 15: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

terhadap gangguan ketenangan dan keamanan batinnya ialah proses terhadap

sekitarnya yang dirasakan tiba-tiba bersikap menelantarkan dan memusuhinya.

Sebagi tingkah laku berikutnya ialah kebutuhan akan teman yang dapat memahami

dan menolongnya serta yang dapat merasakan suka dan dukanya.

Disinilah mulai timbul dalam diri remaja itu dorongan untuk mencari pedoman hidup

yaitu mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi, dan

dipuja-puja. Pada masa remaja ini mereka mengalami kegoncangan batin, sebab pada

masa ini mereka sudah tidak mau memakai pedoman hidup kekanak-kanakan, tetapi

juga belum mempunyai pedoman hidup yang baru. Oleh karena itu si remaja itu

merasa tidak tenang, banyak kontradiksi dalam dirinya. Mereka mengeritik dirinya

karena merasa mereka mampu, tetapi mereka ini juga masih mencari pertolongan

karena belum dapat mewujudkan keinginannya.

Proses terbentuknya pendirian hidup atau cita-cita hidup itu dapat dipandang sebagai

penemuannilai-nilai hidup didalam eksplorasi si remaja.

Jadi proses penemuan nilai-nilai hidup tersebut melewati tiga langkah, yaitu:

1) Remaja banyak yang merindukan sesuatu yang dapat dianggap bernilai, pantas

dalam hidup-nya, ini terjadi karena mereka belum memiliki pedoman. Pada

taraf ini sesuatu yang dipuja itu belum mempunyai bentuk tertentu, sehingga

sering kali mereka hanya tahu bahwa mereka menginginkan sesuatu, tetapi

tidak tahu apa yang diinginkannya itu.

2) Obyek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas yaitu pribadi-pribadi yang

dipandangnya mendukung nilai-nilai tertentu. Dalam pemujaan terhadap orang-

orang tertentu ini umumnya terdapat perbedaan antara anak laki-laki dan anak

wanita. Pada anak laki-laki sering nampak aktif meniru sedang pada anak

wanita kebanyakan pasif, mengagumi dan memuja dalam khayal.

3) Para remaja lebih dapat menghargai nilai-nilai lepas dari pendukungnya, nilai

dapat ditangkap dan dipahami sebagai sesuatu yang abstrak. Oleh karena itu

pada saat ini para remaja mulai dapat menentukan pilihan atau pemikiran

Page 16: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

hidupnya.

Penentuan pilihan dan pemikiran hidup mengalami jatuh bangun, tidak dapat satu

kali. Mereka ini harus menguji nilai-nilai yang dipilihnya dalam kehidupan praktis di

masyarakat.

Setelah diketahui bahwa nilai-nilai yang dipilihnya itu tahan uji, maka mereka dapat

memilih pilihan hidupnya. Pendirian tersebut tiap kali dimodifikasi agar dapat

mengikuti perubahan dan perkembangan masyarakat dalam lingkungan remaja ini

berada. Setelah mereka dapat menemukan pendirian hidup dan telah tepenuhi tugas-

tugas pertumbuhan masa remaja maka berarti mereka telah mencapai masa remaja

akhir dan mulailah individu memasuki dewasa awal.

3) Masa Usia Mahasiswa

Masa umur mahasiswa dapat digolongkan pemuda-pemuda yang berusia sekitar

18,0 tahun sampai 30,0 tahun. Mereka dapat dikelompokkan pada masa remaja

akhir sampai dewasa awal atau dewasa madya.

Pada masa usia mahasiswa banyak peristiwa-peristiwa yang perlu untuk

diperhatikan, antara lain yaitu : Bila dilihat dari segi pertumbuhan, tugas

perkembangan pada usia mahasiswa ini adalah pemantapan pendirian hidup,

yaitu pengujian lebih lanjut pendirian hidup serta penyiapan diri dengan

keterampilan dan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk

merealisasikan pendirian hidup yang telah dipilihnya. Mahasiswa ini termasuk

kelompok khusus dalam suatu masyarakat maka mereka mulai mempersiapkan

diri untuk menerima tugas-tugas pimpinan di masa mendatang. Oleh karena itu

mereka mulai mempelajari berbagai aspek kehidupan. Sifat-sifat kepemimpinan

dipelajari dan dipersiapkan selama usia mahasiswa ini, misalnya kebudayaan

berkeluarga, kemampuan memimpin, kemampuan mengambil keputusan,

kemampuan menyesuaikan diri secara sosial, dan kemampuan lainnya.

Mahasiswa akan mengalami perubahan secara perlahan demi sikap hidup yang

idealistik ke sikap hidup yang realistik. Dengan demikian keinginan-keinginan

Page 17: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

yang realistik dalam dirinya dan realistas dalam lingkungannya telah diganti

dengan yang lebih berdasar kepada realistik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa di

kalangan mahasiswa tidak ada idealisme yang realistik yaitu yang dapat

diterapkan dalam tindakan.

Dengan uraian-uraian ini diharapkan adanya suatu pemahaman mengenai manusia-

manusia sebagai individu. “Manusia merupakan makhluk individual tidak hanya dalam

arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap itu

merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapannya

sendiri”.

Individu tidak akan jelas identitasya tanpa adanya suatu masyarakatyang menjadi latar

belakangnya.karena dari sinilah kita akan baru bisa memahami seorang individu seperti

kata Johnson.

“.... Persons are what they are always in social context. ...... The solitary perseon is

unreal, abstract artificial, abnormal .....”

Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu

yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan individu-individu lainnya yang telah

mempunyai pola-pola perilaku yang sesuai dengan norma-norma dan kebudayaan di

temapt ia merupakan bagiannya. Disini indiidu akan berusaha mengambil jarak dan

memproses dirinya untuk membentuk perilaku yang selaras dengankeadaan dan

kebiasaan yang ada. Perilaku yang telah ada pada dirinya bisa adjustable, artinya ia bisa

menyesuaikan diri. Namun ia juga bisa mengalami midadjustment, yaitu gagal

menyesuaikan diri. Mengapa terjadi kegagalan? Kita bisa menelusuri kembali bentukan

perilaku itu. Kepribadian mewujudkan perikelakuan manusia.

Manusia sebagai individu selalu berada ditengah-tengah kelompok individu yang

sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi. Proses dari individu untuk menjadi

pribadi, tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya, tetapi juga didukung dan

dihambat oleh kelompok sekitarnya. Mia Esta Poetri Afdal Faisal

II.5 Individualisme

Page 18: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

1. Pengertian Individualisme

Individualis merupakan satu filsafah yang mempunyai pandangan moral, politik, atau

sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan

kebebasan sendiri. Seorang individualis akan melanjutkan percapaian dan kehendak

pribadi. Mereka menentang campur tangan dari pihak luar seperti masyarakat, negara dan

segala badan atau komunitas yang lain. Oleh karena itu, individualis menentang segala

pendapat yang meletakkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.

Konsep individualisme memiliki pengerian (terms) ganda, yaitu:

1) Sebagai doktrin yang berkaitan dengan liberalisme yang menekankan pada

kemandirian (autonomy), kepentingan (importance), dan kebebasan (freedom)

individu dalam hubungan dengan masyarakat dan negara.

2) Sebagai budaya dalam masyarakat modern yang berkaitan dengan kepemilikan

pribadi (private property), konsumsi, dan subjektivitas.

2. Faktor Timbulnya Masyarakat yang Bersifat Individual

Orang yang cenderung individualis tidak terbiasa dengan hal-hal yang ramai atau

melibatkan banyak orang (bergaul) perlu ada pendekatan yang lebih intensif.

Orang yang individualis dan kaku sering merasa bahwa dirinya tidak dibutuhkan oleh

orang lain dan selalu mendapat repon yang berbeda dari lingkungannya sehingga ia

lebih nyaman untuk mengasingkan diri.

Orang individualis terkadang muncul akibat krisis kepercayaan kepada orang lain,

sehingga selalu merasa apa yang dia lakukan selalu benar dan apa yang dilakukan

orang lain dianggap salah.

Kebanyakan orang individualis masih belum sadar tentang tidak pentingnya sikap

individual dann juga belum sadar bahwa mereka hidup di tengah-tengah komunitas

sosial dan mereka adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain.

Seorang individualis tidak dapat melihat dan menillai segala apa yang ada di

sekitarnya. Ia hanya menilai bagaimana melakukan segala aktivitasnya dengan baik

dan selalu menjadi yang terbaik tanpa orang lain.

Page 19: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

3. Ciri-ciri Individu yang Bersikap Individualis

Aggressor, merendahkan status orang lain, menolak nilai atau perasaan orang lain,

menyerang kelompok atau masalah yang dialaminya, iri hati pada kontribusi orang

lain dan berusaha mengakui kontribusi itu darinya.

Blocker, cenderung bersifat negatif fan secara keras kepala selalu menolak,

membantah, dan menentang tanpa alasan yang kuat dan berusaha untuk

mempertahankan atau membuka kembali persoalan yang sudah ditolak oleh

kelompok.

Recognition seeker, berusaha berbagai cara untuk menarik perhatian orang, sering

dengan cara membual, bertindak dengan cara yang tidak biasa, berjuang untuk tidak

ditempatkan pada posisi rendah.

Help seeker, berusaha untuk menarik simpati dari anggota kelompok yang lain atau

dari seluruh kelompok dengan mengungkapkan rasa tidak aman dan ketidaktahuan.

Dominator, berusaha menegaskan otoritas atau superioritasnya ketika mengendalikan

kelompok atau anggota-anggota tertentu. Dominasi ini dapat berupa kata-kata

menjilat. Margaretha Carolina

II.6 Keluarga

Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai

makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga

adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi, atau

merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami, seorang

istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama ( keluarga inti).

Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.

Setiap individu akan saling berhubungan. Ibarat suatu benda yang tersusun atas beberapa

bagian penyusunnya, mulai dari atom sebagai partikel penyusun terkecilnya, begitu pula

hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat. Individu berasal dari kata latin,

“individuum” yang artinya “tak terbagi”. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu

keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai

manusia perseorangan. Dan diantara orang-seorang tersebut pasti terdapat

Page 20: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

perbedaan/diferensiasi yang disebabkan oleh beberapa faktor. Timbulnya perbedaan

tersebut bukan hanya pembawaan, tetapi melalui kaitan dengan dunia yang telah

mempunyai sejarah dengan peradabannya. Setiap individu pasti mempunyai kepribadian

istimewa. Jadi dapat disimpulkan bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak

hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai

kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Kita semua tahu bahwa manusia selain merupakan makhluk individu, juga merupakan

makhluk sosial. Sehingga mereka tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus saling

mengadakan hubungan sosial antara satu individu dengan yang lainnya karena mereka

saling membutuhkan. Beberapa individu yang berkumpul menjadi satu akan membentuk

sebuah keluarga, yang merupakan unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus

merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga biasanya terdiri dari

suami, istri, dan anak-anaknya. Keluarga inilah yang melahirkan individu dengan

berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

Beberapa pengertian dari keluarga :

1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi

yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena

adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu

dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya.

3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap

dalam keadaan saling ketergantungan.

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :

Page 21: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

1) Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan

atau adopsi

2) Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap

memperhatikan satu sama lain

3) Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran

sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik

4) Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan

perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota. Reinecke Ribka Halim

II.7 Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan–pekerjaan atau tugas–tugas yang harus dilakukan

dalam atau oleh keluarga. Fungsi itu dapat digolongkan ke dalam beberapa fungsi, yaitu :

1. Fungsi Biologis

Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan –

persiapan perkawinan bagi anak – anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi

proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat

semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui

perkawinan.

Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang – orang tua bagi anak –

anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami

isteri, pengetahuan untuk mengatur rumah tangga bagi isteri, tugas dan kewajiban

bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak – anak dan lain – lain. Sehingga tepat

pada waktunya ia sudah matang menerima baru dalam mengarungi hidup untuk

rumah tangganya.

Dengan persiapan yang cukup matang ini dapat mewujudkan suatu bentuk

kehidupan rumah tangga yang baik dan harmonis. Kebaikan rumah tangga ini dapat

membawa pengaruh yang baik pula bagi kehidupan bermasyarakat.

2. Fungsi Pemeliharaan

Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari

gangguan – gangguan sebagai berikut :

1) Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah.

Page 22: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

2) Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat – obatan

3) Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dan lain

– lain.

3. Fungsi Ekonomi

Keluarga berusaha menyelenggaran kebutuhan manusia yang pokok, yaitu

1) Kebutuhan makan dan minum

2) Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya

3) Kebutuhan tempat tinggal

Berhubungan dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua

diwajibkan untuk berusaha keras agar setiap anggota keluarga dapat cukup sandang,

papan, dan pangan.

4. Fungsi Keagamaan

Di negara Indonesia yang berideologi Pancasila berkewajiban pada setiap rakyatnya

untuk menghayati, mendalami, dan mengamalkan Pancasila di dalam perilaku dan

kehidupan keluarganya sehingga benar–benar dapat diamalkan P4 ini dalam

kehidupan keluarga yang Pancasila.

Dengan dasar pedoman ini kelarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta

mengamalkan ajaran–ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian akan tercermin bentuk masyarakat

yang Pancasila apabila semua keluarga melaksanakan P4 dan fungsi keluarga itu.

5. Fungsi Sosial

Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak–anaknya bekal–

bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai–nilai dan sikap–sikap yang dianut

oleh masyarakat serta mempelajari peranan–peranan yang diharapkan akan mereka

jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut istilah

sosialisasi.

Dengan fungsi ini diharapkan agar di dalam keluarga selalu terjadi pewarisan

kebudayaan atau nilai–nilai kebudayaan. Kebudayaan yang diwariskan itu adalah

kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua, diwariskan kepada anak–anaknya

Page 23: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang

baik buruknya perbuatan dan lain–lain.

Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara dikatakan bahwa

fungsi–fungsi keluarga meliputi:

1. Pembentukan Kepribadian

Dalam lingkungan keluarga, para orang tua meletakkan dasar–dasar kepribadian

kepada anak–anaknya, dengan tujuan untuk memproduksikan serta melestarikan

kepribadian mereka dengan anak cucu dan keturunannya. Mulai sejak anak–anak

bertatih–tatih belajar berjalan sampai dengan usia sekolah dengan penuh kesadaran

dan rasa tanggung jawab, lingkungan keluarga yang bertitik sentral pada ayah dan

ibu secara intensif membentuk sikap dan kepribadian anak–anaknya.

2. Alat reproduksi kepribadian–kepribadian yang berakar dari etika, estetika, moral,

keagamaan, dan kebudayaan yang berkorelasi fungsional dengan sebuah struktur

masyarakat tertentu.

3. Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat, karena menempati

posisi kunci. Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi

kebudayaan.

4. Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan perekonomian. Dalam masyarakat

primitif biasanya terdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Akan tetapi

kehiduapn perekonomian masih belum berkembang. Pada kelompok-kelompok

masyarakat yang lebih kompleks tetapi belum masuk pada era masyarakat industri,

perekonomian mereka sudah mulai berkembang. Namun begitu ikatan–ikatan

kekeluargaan masih terjalin dengan kuat dan sering mempengaruhi atau menguasai

bidang perekonomian mereka.

5. Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan. Reinecke Ribka

Halim

II.8 Makna Keluarga dalam Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat.

Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari perhubungan laki–laki dan wanita,

Page 24: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan

membesarkan anak–anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu

kesatuan sosial ini mempunyai sifat–sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan

masyarakat manusia. Ada 5 macam sifat terpenting, yaitu :

1. Hubungan suami – isteri

Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidup dan mungkin dalam waktu yang

singkat saja. Ada yang berbentuk monogami, ada pula yang poligami. Bahkan

masyarakat yang sederhana terdapat group married, yaitu sekelompok waita kawin

dengan sekelompok laki–laki.

2. Bentuk perkawinan di mana suami–isteri itu diadakan dan dipelihara

Dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat, bahwa calon suami–isteri itu dipilhkan oleh

orang–orang tua mereka. Dengan pada masyarakat lainnya diserahkan kepada orang–

orang yang bersangkutan. Selanjutnya perkawinan ini ada yang berbentuk indogami

(kawin di dalam golongan sendiri) ada juga yang eksogami (kawin di luar golongan

sendiri).

3. Susunan nama – nama dan istilah – istilah termasuk cara menghitung keturunan

Di dalam beberapa masyarakat keturunan dihitung melalui garis laki-laki misalnya :

di batak, hal ini disebut partilineal. Ada yang melalui garis wanita, di Minangkabau,

hal ini disebut Matrilneal, dimana kekuasaan terletak pada wanita.

4. Milik atau harga benda keluarga

Di manapun keluarga itu pasti mempunyai milik untuk kelangsungan hidup para

anggota–anggotanya.

5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama atau rumah bersama. Reinecke Ribka

Halim

II.9 Masyarakat 

Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan.

Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja

sama.

Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup

yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain

Page 25: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri,

perasaan, keinginan, dan sebagainya. Manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi

dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalam suatu

masyarakat.

Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :

Menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang

mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai

kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran

masyarakat, dsb.

Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu

ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara

kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-

pribadi yang merupakan anggotanya.

Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang

relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu

wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar

kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :

Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan

kehidupan bersama.

Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat.

Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu

yang cukup lama.

Tugas manusia sebagai anggota masyarakat;

1) Saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan.

2) Ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain.

3) Menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan dan

masyarakat.

4) Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta

ketergantungan yang saling menguntungkan. Shafira Amalia

Page 26: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

II.10 Hak dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat

Hak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai

manusia. Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya

pihak yang berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi.

Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar

dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain. Yang dapat menentukan individu

memiliki hak dan kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi, dan

agama yang diyakini.

Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu :

1. Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak

untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusia

memperoleh kebebasan pada kurun waktu yang panjang

2. Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang individu

dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan

tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik,

asal negara, tingkat sosial, kelahiran.

Adapun kewajiban individu dalam masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi

kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki

hak untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki

hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian

seterusnya. Shafira Amalia

II.11 Bentuk Masyarakat

Atas dasar ketergantungan seseorang kepada orang lain dan untuk mencari tujuan

bersama, setiap orang bekerja sama dengan orang lain. Hubungan antara oarang ini

kemudian melahirkan kelompok orang atau masyarakat yang terjalin dalam satu

ikatan.perbedaan perinsip, nilai, kepentingan tujuan antar kelompok masyarakat inilah

yang dapat melahirkan bermacam-macam bentuk masyarakat.

Page 27: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

Dari segi pengelompokannya, masyarakat terbagi atas masyarakat paguyuban (gemein

schaft) dan masyarakat patembayan (gessel schaft).

1) Masyarakat Paguyuban (Gemein Schaft)

Masyarakat paguyuban dapat diartikan sebagai persekutuan hidup. Artinya masyarakat

ini sebagai suatu persekutuan manusia yang di sertai perasaan setia kawan.

Ciri-ciri masyarakat paguyuban :

a. Rela berkorban untuk kepentingan bersama

b. Rasa solidaritas yang sangat kokoh dan bersifat permanen

2) Masyarakat Patembayan (Gessel Schaft)

Masyarakat patembayan mempunyai pertalian yang lebih renggang dibandingkan dengan

masyarakat paguyuban. Contoh masyarakat patembayan dalam hal ini adalah oganisasi

masyarakat dalam berbagai bentuk dan ragamnya. Keterikatan mereka hanya di letakkan

pada dasar untuk mencapai tujuan bersama. Hak seseorang diberikan dengan

memperhitungkan pemenuhan kewajibannya yang di berikan kepada organisasi sehingga

sifat keakuan individu pada masyarakat patembayan ini masih sangat menonjol.

Ciri-ciri masyarakat ini adalah :

a. Pemenuhan hak seseorang didasarkan pada pemenuhan kewajiban

b. Solidaritas antar anggota tidak terlalu kuat dan hanya bersifat sementara.

Nurhaniyyah

II.12 Tingkatan Masyarakat

Ditinjau dari perubahan dan perkembangan yang terjadi, bentuk masyarakat dapat di

klasifikasikan menjadi masyarakat tradisional dan masyarakat modern.

1) Masyarakat Tradisional

Masyarakat tradsional, sebagai bentuk dari kehidupan bersama, mempunyai keterkaitan

yang sangat erat dengan lingkungan hidupnya, baik berupa manusia maupun yang berupa

benda. Hal ini dapat di mengerti bahwa masyarakat tradisional sangat bergantung kepada

Page 28: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

manusia lain dan lingkungan alamnya. Mata pencahariannya berpusat pada sektor

pertanian dan nelayan.

Dalam kehidupan yang serba sederhana ini, pekerjaan-pekerjaan seperti bertani,

mendirikan rumah, dan sebagainya, dikerjakan secara bersama. Sehingga keadaan seperti

ini membentuk hubungan yang sangat erat antar individu.

2) Masyarakat Modern

Masyarakat moderen merupakan pola perubahan dari masyarakat tradisional yang telah

mengalami kemajuan dari berbagai aspek kehidupan. Salah satu ukuran kemajuan dapat

terlihat pada pola hidup dan kehidupannya. Di dalam sektor pertanian mereka tidak

bergantung pada sektor pertanian semata, tetapi merambat pada sektor lain seperti jasa

dan perdagangan.

Sektor pertanian sebagai salah satu garapannya, dilakukan dengan berbagai cara, yaitu

dengan memadukan sumber daya alam, suber daya manusia dan teknologi.Nurhaniyyah

II.13 Pengaruh Keluarga dan Masyarakat Terhadap Perkembangan Sosial dan

Individu

Fungsi keluarga sebagaimana dikemukakan oleh Masri (1974: 44) adalah sebagai berikut:

1) Fungsi dari keluarga itu tidak hanya merupakan turunan (biologis) tetapi juga

merupakan bahagian dari hidup bermasyarakat. Disini  keluarga tidak hanya

bertugas  memelihara anak, tetapi juga berfungsi untuk membentuk idea, cita-cita

dan sikap sosial dari anak-anak.

2) Bahwa keluarga itu tidak mempunyai kewajiban untuk meletakkan dasar-dasar

pendidikan, rasa keagamaan, kemauan dan rasa kesukaan kepada keindahan,

kecakapan dan berekonomi dan pengetahuan penjagaan diri pada si anak.

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia di mana

individu belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi

dengan kelompoknya. Di dalam keluarga, individu pertama-tama belajar memperhatikan

keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerja sama, bantu membantu, dll. Dengan kata

Page 29: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

lain ia pertama-tama belajar memegang peranan sebagai makhluk sosial yang memiliki

norma-norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain.

Pengalaman interaksi sosialnya di dalam keluarga, turut menentukan pula cara-cara

tingkah lakunya terhadap orang lain.

Apabila interaksi sosialnya didalam keluargaa tidak lancar, maka besar kemungkinan

interksi sosialnya dengan masyaraka juga berlangsung dengan tidak lancar. Jadi selain

keluarga itu berperan sebagai tempat manusia berkembang sebagai manusia sosial,

terdapat pula peranan-peranan tertentu di dalam keluarga yang dapat mempengaruhi

perkembangan individu sebagai makhluk sosial.

1. Peranan sosial ekonomi keluarga

Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat juga berperan terhadap perkembangan anak-

anak. Misalnya anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan cukup lebih banyak

mendapat kesempatan untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan. Begitu

pula sebaliknya.

Namun, status sosial ekonomi tidaklah dapat dikatakan sebagai faktor yang mutlak,

sebab hal ini tergantung pula kepada sikap orang tua dan corak interaksi dalam

keluarga itu.

2. Keutuhan keluarga

Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sosial anak-anak adalah faktor

keutuhan keluarga. Yang dimaksud dengan keutuhan keluarga ialah keutuhan

keutuhan dalam struktur keluarga, yaitu di dalam keluarga itu ada ayah, ibu dan

anak-anak. Apabila tidak ada ayah atau ibu, atau kedua-duanya tidak ada, maka

strukturkeluarga tidak utuh lagi.

3. Sikap dan kebiasaan orang tua

Sikap dan kebiasaan orang tua sangat mempengaruhi perkembangan sosial anak.

Misalnya orang tua yang otoriter akan berdampak menjadiakan anak menjadi

pembangkang. Pada umumnya sikap-sikap pendidikan otoriter, sikap over proteksi

dan sikap penolakan dari orang tua dapat menjadi suatu penghalang bagi

perkembangan sosial anak.

4. Status anak

Page 30: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

Status anak-anak juga berperan sebagai suatu faktor yang dapat mempengaruhi

perkembangan sosial individu di dalam keluarga. Yang dimaksudkan status anak,

ialah misalnya status anak sebagai anak tunggal, status anak sebagai anak sulung,

atau anak bungsu. Margaretha Carolina

II.14 Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat

Aspek individu, keluarga dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa

dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada

individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia,

maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu

dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya.

Karena tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung

dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang

individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedang

masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan

ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya

benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut. Nurhaniyyah

II.15 Problematika Individu, Keluarga dan Masyarakat

Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari, dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup

sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain. Bersosialisasi pun sangat

penting dalam menjalin hubungan yang baik antara manusia yang satu dengan yang

lainnya. Jika tidak adanya individu, maka keluarga dan masyarakat pun tidak akan

tercipta. Begitu pula dengan individu, tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya

keluarga dan masyarakat, karena dengan adanya keluarga dan masyarakat, masing-

masing individu dapat mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial.

Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang

tidak bisa dipisahkan.

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-

unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Page 31: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan

hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam

masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu

seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat

ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,

pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.

2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja dan sebagainya.

3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan dan sebagainya.

4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat dan sebagainya.

a. Masalah Sosial Yang Berhubungan Dengan Individu

Di zaman sekarang banyak kita temukan masalah sosial yang berhubungan dengan

individu dimana kasusnya individu zaman sekarang sulit untuk dikontrol , biasanya

individu sekarang sifatnya sangat bebas mereka lebih sering melakukan tindakan yang

lebih memprioritaskan kepentingan pribadi yang penting menguntungkan dirinya sendiri.

Hal ini dikarenakan kurangnya peranan keluarga dalam membangun individu , padahal

keluarga memiliki beberapa fungsi tertentu untuk membangun sifat individu yang baik.

Untuk menyelesaikan masalah sosial tersebut keluarga harus memiliki beberapa fungsi

antara lain

1) Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan

menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila

kelak dewasa.

2) Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah

bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

3) Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari

tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan

merasa aman.

Page 32: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

4) Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif

merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi

dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu

sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5) Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan

mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan

tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang

mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

6) Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-

sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala

keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian

rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

7) Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi

ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang

menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara

nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan sebagainya.

8) Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan

keturunan sebagai generasi penerus.

9) Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman diaantara keluarga, serta

membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

b. Masalah Sosial Dalam Keluarga

Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar

perkawinan dan memiliki hubungan darah. Dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan

anak, yang bisa kita sebut dengan keluaga inti (nuclear family). Dalam kehidupan

keluarga tentu saja ada hambatan atau masalah-masalah dalam menjalankannya dan itu

tidak dapat dipungkiri lagi.

Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur atau aturan-aturan tertentu

yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa

Page 33: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

kekecewaan dan penyesalan. Masalah sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas

dasar faktor ekonomi, faktor biologis, dan faktor psikologi. Berikut adalah penjelasannya.

1) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga. Misalnya

kemiskinan, yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh negara kita ini. Karena

kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi mendapatkan sesuap nasi untuk

bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa menjerumuskan dirinya pada tindakan

kriminal. Lalu bagi mereka yang memiliki pekerjaan tetapi masih sulit untuk

memenuhi kebutuhannya karena pendapatannya yang rendah. Dalam masalah ini

setiap orang harus berfikir positif dan meningkatkan keahliannya dalam pekerjaan.

2) Faktor Biologis

Masalah yang ada dalam faktor biologis adalah masalah perceraian. Sedangkan

perceraian itu dapat memberikan dampak negatif dan merugikan orang lain.

Contohnya orang tua yang bercerai akan memberikan dampak bagi sang anak.

Apalagi dimana sang anak belum mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan

pertanyaan bagi sang anak, kenapa orang tuanya bercerai. Dalam masa ini sang anak

seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Bagi para orang tua

masalah ini seharusnya diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada kepribadian

sang anak.

3) Faktor Psikologi

Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak. Contohnya sifat otoriter

orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental dan ketakutan bagi sang anak.

Dalam keluarga, orang tua memiliki peran utama untuk membentuk kepribadian pada

anak yang bertujuan untuk menghasilkan kepribadian yang baik. Sifat otoriter yang

berlebihan akan menimbulkan konflik dalam diri anak, terutama di dalam masyarakat

modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat membentuk sikap mandiri dalam

bertindak sesuai dengan peranan yang harus di jalankan. Bila peran orang tua tidak

berjalan sesuai dengan semestinya, maka dapat menimbulkan sang anak untuk

Page 34: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau menyimpang. Oleh karena itu,

sebaiknya sang anak harus diberikan pengertian yang mendalam untuk memiliki

pergaulan yang positif.

c. Masalah Sosial Dalam Masyarakat

1) Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan

kesehatan. Kemiskinan di Indonesia terjadi bukan hanya di daerah daerah yg jauh

dari ibu kota saja, tetapi juga terjadi di daerah perkotaan yang banyak mengatakan

kota menjanjikan ketenaran. Hal ini terjadi karena banyak faktor, dan sebab,

diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua masyarakat

Indonesia rasakan. Akan tetapi menurut survei, kemiskinan di Indonesia semakin

berkurang tetapi kita juga bisa melihat kalau semakin bisa dirasakannya kesenjangan

antara si kaya yang bisa merasakan fasilitas yang disediakan dan si miskin yang

hanya menjadi penonton tanpa bisa merasakan dan mendapatkan manfaatnya.

2) Pendidikan

Indonesia termasuk dalam negara yang tingkat pendidikannya cukup rendah di dunia.

Banyak sekali anak-anak yang harusnya sekolah tetapi pada kenyataannya mereka

sibuk membantu orang tuanya untuk bekerja mencari nafkah yang seharus menjadi

kewajiban dari orang tua mereka. Pastinya mereka (anak-anak indonesia) ingin

merasakan sekolah seperti anak-anak yang lain, akan tetapi keadaan perekonomian

orang tua yang kurang mampu membuat mereka sulit mendapatkan haknya tersebut.

3) Kejahatan

Indonesia memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi, terlebih lagi di daerah kota

besar. Jenis kejahatan yang dilakukan juga beragam, dari segi modus dan caranya.

Tapi paling banyak yang terjadi adalah kejahatan yang timbul karena faktor ekonomi

yang semakin mendesak perut untuk di isi. Ini terjadi bukan hanya pada orang yang

kurang terpelajar, akan tetapi orang yang terpelajarpun juga terkadang masuk dalam

daftar orang yang melakukan tindakan kriminal. Misalnya saja pemalakan, tawuran

atau pencuri uang yang mengunakan dasi, jas bagus, lengkap dengan sepatu kulit

Page 35: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

impor dan duduk di kursi yang diperebutkan dengan kata kata manis di dalamnya. Ini

bisa dilihat di acara televisi yang setiap hari pasti ada tayangan kriminal yang terjadi

entah itu di ibu kota atau di daerah.

4) Pengangguran

Pengangguran adalah masalah serius yang dihadapi indonesia sejak beberapa tahun

yang lalu hingga sekarang. Jumlah penduduk yang semakin banyak tak diimbangi

dengan jumlah lapangan kerja yang banyak pula, dan menyebabkan terjadi banyak

pengangguran di mana mana. Pengangguran juga bertambah seiring kebiasaan

masyarakat yang datang dari daerah memadati ibu kota. Kadang mereka datang

dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus karena tergiur oleh cerita kalu di kota

itu enak atau melihat orang lain yang sehabis pergi ke kota pulang membawa banyak

buah tangan dari kota yang sebenarnya dikumpulkan dengan susah payah agar tidak

malu saat pulang ke kampung halamannnya sampai terkadang selepas kembali

kekota mereka membawa teman atau saudara yang tidak punya keahlian sehingga di

kota mereka tak mempunyai pekerjaan dan hanya membuat kota semakin padat.

Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan sendiri tanpa harus pergi ke

ibukota dan dapat membangun kampung kita sendiri. Nurhaniyyah

Page 36: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

IV. KESIMPULAN

Individu adalah unit terkecil dari masyarakat sekitar yang tidak bisa di bagi lagi. Untuk

lebih mengenal individu diperlukan pendekatan secara psikis dan fisik sebagaimana yang

telah dijelaskan diatas.

Keluarga perkumpulan atau gabungan antara individu satu dengan individu yang lain,

baik karena hubungan darah perkawinan ataupun adopsi. Kekerabatan seseorang dengan

orang lain karena adanya keterkaitan dengan garis keturunan dari pihak ayah disebut

dengan patrilineal. Sedangkan apabila kekerabatan itu mempunyai keterkaitan dengan

garis keturunan dari pihak ibu disebut dengan matrilineal.

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau

semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang

berada dalam kelompok tersebut.

Manusia sebagai makhluk makhluk individu yang berkeluarga juga bermasyrakat

dikatakan sebagai makhluk sosial, dan dipastikan terjadinya masalah-masalah dalam

kehidupannya.

Page 37: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

V. DAFTAR PUSTAKA

Soelaeman, Munandar. Ilmu Sosial Dasar. Refika Aditama.2006

Bainar, dkk. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar. CV. Jenki Satria. 2006

Agus, Bustanuddin. Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial Studi Banding Pandangan Ilmiah

Dan Ajaran Agama. Gema Insani. Jakarta. 1999.

Darmansyah M. Dkk., Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya, Usaha Nasional).

Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD Cet. IV, ( Bandung, Pustaka Setia,

2000).

Ichrom, Individu, Keluarga dan masyarakat 08 November 2012, (http://arsenal-

holic.blogspot.com/2012/11/tugas-3-isd-individu-keluarga-dan.html) Diakses pada

27 Januari 2015.

Elan Rizky, Masalah Sosial Dalam Individu, Keluarga dan Masyarakat,

(http://elan-rizky.blogspot.com/2012/08/pengertian-individu-keluarga-dan.html)

Diakses Pada 27 Januari 2015.

Wahyu, Ramdani, M.Ag.,M.Si. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Pustaka Setia. Bandung : 2007

Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika

Aditama. Bandung : 2004

Page 38: Tugas ISBD Individu Keluarga Masyarakat

http ://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/individu-keluarga-dan-masyarakat/ .

Diakses pada 27 Januari 2015.

Setiadi, Elly, Dra. M.Si. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.

Setiawan, Andi. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial, Susila dan

Religius dalam Kerangka (bingkai) Pendidikan. http://andhisetiawan.blogspot.com/.

Diakses pada 27 Januari 2015.

Oxlay. Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Makhluk Sosial.

http://id.shvoong.com/social-sciences/2191776-manusia-sebagai-makhluk-

individu-dan/#ixzz1aqArscaJ . Diakses pada 27 Januari 2015.

Alexa. Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Makhluk Sosial.

http://www.peutuah.com/. Di akses pada 27 Januari 2015.